Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 5
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN [REPUBLIK INDONESIA Yth. 1, Gubernur/Bupati/Walikota; Kepala Korps Lalu Lintas Pol Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat; Pimpinan Perusahaan Anglutan Umum; Penyelenggara Pelabuhan Penyeberangan; eta DPP ORGANDA; eta DPP APTRINDO; Ketua DPP GAPASDAP; 10. Ketua DPP INFA. ‘SURAT EDARAN Nomor SE 90 TAHUN 2021 ‘TENTANG. PERUBAHAN ATAS SURAT EDARAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR SE 86 TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERJALANAN ORANG DALAM NEGERI DENGAN TRANSPORTASI DARAT PADA MASA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) 1. Latar Belakang, Sehubungan dengan telah ditetapkannya Addendum Surat Edaran Nomor 21 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), ‘maka perlu dilakukan penyempurnaan terhadap Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor SE 86 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Darat Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); 2. Maiesud dan Tajuan, ‘a. mengubah Ketentuan masa berlaku surat keterangan nasil negatif tes RT-PCR sebagai syarat pelaku perjalanan dalam negeri serta Kketentuan syarat Kartu vaksin untuk perjalanan di luar wilayah Polau Jawa dan Palau Bali; , meningkatlan penerapan protokol keschatan yang lebih ketat tethadap pelain perjalanan menggunakan moda transyortasi darat pada masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); ‘c. mencegah terjadinya penyebaran dan peningkatan penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19}; dan 4. melakukan pembatasan pelaku perjalanian dalam negeri dengan ‘moda transportasi darat. 3. Ruang lingkup Surat Edaran ini metiputi ‘8. protokol keschatan terhadap pelaica perjalanan dalam regeri untuk transportasi darat; dan. . pemantauan, pengendalian dan evaluasi. 4. Dasar Hukum: ‘8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran; b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lal Lintas dan Angkutan Jalan; © Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan; 4, Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);, ©. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19} dan Permulihan Bkonomi Nasional; f. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (covin-19}; ® Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19) Sebagai Bencana Nasional; hh, Peraturan Menteri Keschatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana telah diubah ‘dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 41 Tahun 2020; J Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor $5 Tahun 2021 tentang Perubahan Instraksi Menteri Dalam Negeri Nomor §3 Tahun 2021 tentang Pemberlaiuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 ai Wilayeh Jawa dan Bali; k. Addendum Surat Bdaran Nomor 21 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). 5, lei Edaran. @.Mengubah ketentuan pada angka 5 huruf ¢ 1) dan 2}, sehingga berbunyi sebagai beri: ©. Petunjuk pelaksanaan perjalanan orang dengan transportasi darat pada masa pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) sebagaimana ddimaksud pada huruf a dengan ketentuan sebagai berikut: 1) pelaiar perjalanan jarak jauh yang menggunskan moda ‘ransportasi darat dan anglatan penyeberangan dari dan ke daerah di wilaysh Pulau Jawa dan Pulau Bali wait memenubi ketentuan: 8) perjalanan jarale jauh merupakan perjalanan dengan jarak ‘minimal perjalanan 250 (dua ratus lima puluh) kilometer ata ‘minimal waktu perjalanan 4 (empat) jams; 'b) pelaku perjalanan dengan transportasi darat yang menggunakan Kendaraan bermotor perseorangan, sepeda motor, dan kendaraan bermotor umum, wajib mennjulan artu vaksin (minimal vaksin dosis pertama) dan surat eeterangan hasil negaif tes RT-PCR yang sempelnya diambil dalam Kurun waktu malaimal 3 x 24 jan sebelum kkeberangkatan, atau hasil negatif Ropid Test Antigen yang sampelnya diambil dalam karan walt makesimal 1 24 jam sebelum Keberangkatan, sebagai persyaratan melanjutlean perjalanan; ©) pelaku —perjalanan Angiutan Penyeberangan, — wajb rmenunjukkan kartu vain (minimal vaksin dosis pertama) dan surat keterangan hail negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x 24 jam sebelum keberangkatan atau hasil negatif Rapid Test Antigen ‘yang sampelnya diambil dalam kuru waletu maksimal 1 x 26 jam atau on site sebelum keberanghkatan, sebagai persyaratan perjalanan. 2} pelaiku perjalanan jarake jauh yang mengguncken moda transportasi darat dan angiautan penyeberangan dari dan ke daerah i tuar wilayah Pulau Jawa dan Pulau Bali wajb smenunjuikan kartu vaksin (minimal vaksin dosis pertama) dan surat Keterangan hail negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum Kkeberangkatan, atau hasil negatif Rapid Test Antigen yang sampelnya diambil dalam Kurun walt maksimal 1 x 24 jam sebchum Keberangkstan, sebagai persyaratan melanjuthan Perjlanan. b.Menteri, Gubermur, Bups j/Walt kota, Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pusat dan daerah, unit ppelaksana teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, dan penyelenggara/operator prasarana transportasi darat melakukan koordinasi, sosialisasi, dan pengawasan terhadap pelaksanaan Surat Bdaran ini Surat Edaran int mula beri efetif pada tanggal 27 Oktober 2021 sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian dan dapat iperpanjang sesuai dengan kebutuhan dan/ataupeckembangan teralcir di lapangen 6. Penutup Surat Bdaran ini sewaktuewaktu dapat diubeh dan dilakukan perbaikan sesuai dengan petunjuk/pemberitahuan dari instansi yang berwenang. Demikian disampaikan, untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Oktober 2021 ‘an, MENTERI PERHUBUNGAN RIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN ‘Tembusan: 1. Ketua Komite Kebijakan Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (CoVID-19) dan Pemulitian Ekonomi Nasional; ‘Ketua Satuan Tugas Pemulthan Ekonomi Nasional; Ketua Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19); Kepala Badan Nasional Penanggulangan Beneana selaky Ketua Satuan ‘Tugas Penanganan COVID-19; Menteri Perhubungan Republik Indonesia; ‘Sclretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Kepala Biro Hukeum Kementerian Perhubunga.

You might also like