Bosksls NeuroSains
Vol. 1, No. 1, Oktober 1999
PEMERIKSAAN NEUROPSIKOLOGI PADA DEMENSIA
Pernodjo Dahlan
Bagian limu Penyakit Saraf FK.UGM/SMF Penyakit Saraf RSUP Dr.Sardjito
Yogyakarta
ABSTRACT
Pernodjo Dahlan - The Neurophatopsychology Assesment on Dementia
Cognitive deficits are the most important symptoms in the
cen be detected several years before the clini
assesment are sensitive to cognitive deficit with dementi
the diagnosis of dementia. The prin
concentrarion. Memory : leatning, recall, recogni
hension, repetition, naming.
ing, respon control, syntesis
isuospatial Skil
nosis of dementia. Cognitive deficits
of dementia. Neuropsychological
Neuropsychology contributes greatly to
iagnos
fe cognitive domains to assessed are Attention : arousal,
|. Language : spontanious speed, fluency, compre-
: calculation, praxis. Executive Skill
1@ Neuropsychology assessment are MMSE (Mini Mental State
programm-
Examination) and IBCD {Indonesian Battery for Communication Disorders ot Dementia) have been
explained.
Key words : cognitive - dementia - neuropsychology test - MMSE - IBCD
PENDAHULUAN
Perkembangan pemeriksaan neuropsikologi
sudah dimulai sejak abad ke-19 pada penderita
afasia, agnosia, apraksia, aleksia. Tes intelegensi
untok ‘mengeksplorasi fungsi Kognitif global mulai
muncul dan dikembangkan oleh psikolog. Pada
akhir abad ini para psikolog dan abli saraf saling
bekerja sama, saling membantu untuk mengem-
bangkan batery, tes-tes newropsikologi yang makin
lama makin canggih (Strub, 1997), Pemeriksaan
neuropsikologi diperlukan untuk memeriksa men-
Gapatkan data, mengolah, mengobati keluhan gang-
guan kognitif (fungsi luhur). (Sultzer, 1994) Tes
neuropsikologi dapat juga digunakan untuk mera-
‘mal akan terjadinya demensia Alzheimer (probable)
dengan akurasi yang cukup tinggi (89%), sen-
sitivitas 70%, spesifisitas 94% (Tiemey, 1996).
Berbagai cara pemeriksaan untuk mengetahui
adanya defisit kognitif telah banyak dikemukakan.
‘Namun Kebanyakan tes-tes pemeriksaan neuro-
psikologi tersebut terlalu rumit sebingga sulit untuk
dilakukan dan membutubkan waktu yang fama,
dengan nilai akurasi yang masih dipertanyakan.
“Tajuan penulisan ini adalah mengetengabkan
dua cara pemerikssan neuropsikologi yang mudah
dilakukan dan cukup sensitif watuk’ mengetabui
(B.Neuro:
ins, Volt, No.1: 17-23, Oktober 1999)
adanya defisit kognitif secara dini yaitu MMSE dan
1BCD.
PEMBAHASAN
Fungsi luhur mempunyai lima bagian pokok,
yaitu atensi, bahasa, memori, visual ruang, fungsi
eksekutif (D’Espoito, 1999). Atensi adalah kemam-
puan mental untuk memfokuskan, mempertahan-
kan perhatian pada suatu masalah, diperlukan
kesadaran penuh dan konsentrasi. ‘Pemeriksaan
dapat dilakukan dengan observasi apakah perhatian
pasien mudah terpengaruh oleh benda sekitarya,
dapat juga dengan pasien disuruh menghitung 20 ke
belakang. Bahasa dapat dinilai dari kelancarannya,
bicara spontan, komprehensi, repetisi, penamaan.
1a spontan dapat dinilai pada waktu wawancara
bagaimana kelancarannya, berputar-putar atau ke-
sulitan mencari kata-Kata, disartria, afasia, Kompre-
hhensi dapat dinilai dengan menyuruh pasien mela-
kukan perintah-perintah, menjawab pertanyaan.
‘Adanya gangguan bahasa komprehwensi menunjuk-
kan disfungsi dari lobus temporal posterior sinistra
atau kortex lobus parieto temporal. Repetisi/peng-
uulangan dinilai dengan menyuruh pasien mengulang
kalimaticerita. Gangguan pengulangan karena keru-
sakan peri sylvii di hemisfer sinistra
7Penamaan (Naming), pasien disuruh menyebut
obyel/bagian badan, menyebut nama dalam satu
kategori. Kesulitan penamaan oleh karena lesi fokal
tak (lobus parietal inferior sinistra).
Visual Ruang, pasien disuruh menggambar
obyek atau menyalin gambar geometris. Adanya
gangguan visual ruang menunjukkan lesi fokal otak
di hemisfer posterior, atau delirium atau awal dari
demensia alzheimer .
Memori adalah kemampuaa untuk mempelajari
informasi, mempertahankan, menyimpan dan
‘memanggil Kembali suatu informasi. Pemeriksaan
dapat dilihat dari orientasi tempat dan waktu, atau
disuruh mengulang lima benda, diulang satu menit
kemudian, Bila tidak bisa diberi umpan. (memori
verbal) Mengulang tiga gambar geometris, bila tidak
isa disurah memilih. (memori visual) Pasien
disuruh meyebut tokoh-toloh terkenal seperti pre-
siden (remote). Pasien disuruh menjawab fakta-
fakta_umum misalnya setahun berapa hari (se-
‘mantik) Gangguan memori verbal kerusakannya
pada hemifer kiri, gangguan memori visual keru-
sakannya pada hemifer kanan. Gangguan memori
recall dan rekognisi berhubungan dengan atropi
Jobus temporal mesial dan thalamus. (Stout, 1999)
Fungsi Eksekutif, terdiri dari pemecahan
masalah, pemikiran abstrak, kalkulasi dan meng-
ambil keputusan. Ini dapat dinilai dengan mem-
bbedakan hal-hal yang mirip misalnya mobil dan
kereta, menginterpretasi_peribahasa, menjawab
pernyataan misalnya bila kanu menemukan dompet,
penuh vang, apa yang aken kamu lakukan. (Sultzer,
1994 & Strub,1997).
MMSE (MINI MENTAL STATE
EXAMINATION)
MSSE diperkenalkan oleh Folstein pada
tahun1975 dan telah banyak dipakai di dunia dan di
Indonesia juga telah di rekomendasikan oleh
kelompok studi fungsi luhur PERDOSSI. Tes-tes
dalam MMSE (lampiran 1) antara lain tes orientasi;
ini untuk menilai kesadaran juga daya ingat. Tes
registrasi; untuk menilai memori kerja, Tes recall
untuk menilai memori mengenal kembali. Bila
memori Kerja negatif berarti informasi tidak disim-
pan, Bila memori kerja negatif sedang memori me-
ngenal kembali positif berarti ada disfungsi proses
pencarian/pemanggilan kembali informasi. Bija ada
gangguan pada tes atensi dan kalkulasi berarti ada
penurunan konsentrasi dan ini terdapat pada de-
generasi difus (Alzheimer) atau gangguan meta-
olik. Pada tes baliasa pasien diminta menyebut
‘nama (naming) bila ada gangguan penamaan berarti
ada lesi fokal di otak atau disfungsi difus hemisfer.
18,
Pernodio Dahlen 1999, Pemeriksean Neuropsikologi
Pasien disuruh mengulang kalimat (repetisi). Bila
ada gangguan repetisi berarti ada gangguan pada
peri sylvian hemisfer kiri Pasien disuruh melakukan
tiga perintah bertahap (bahasa komprehensif). Bila
ada gangguan bahasa komprehensif berarti ada
disfungsi Jobus temporal posterior kiri atau korteks
parieto temporal. Pasien disuruh menulis kalimat
perintah dan melakukan perintah tersebut, pasien
disuruh_menulis Kalimat spontan dan menyalin
gambar pentagon, sermuanya untuk menilai fungsi
eksekutif.
Untuk melakukan fungsi eksekutif membutuh-
kan integritas dari sistem neuron multi vokal/difus,
antara Korteks lobus frontal, ganglion basalis dan
thalamus, Gangguan fungsi eksekutif biasanya ka-
rena gangguan metabolik, intoksikasi, infeksi sere-
bral, trauma kepala, tumor otak, lesi fobus frontalis,
degenerasi (Alzheimer).
IBCD (INDONESIAN BATTERY FOR
COMMUNICATION DISORDER OF
DEMENTIA)
IBCD adalah suatu perangkat tes neuro-psiko-
logi untuk menyaring adanya demensia Alzheimer/
sindrom demensia, dalam hal berat ringannya dan
perjalanannya, schingga dapat dipakai untuk meng-
ikuti proses penyakit dan perkembangan hasil terapi.
IBCD merupakan adaptasi dan tambahan dari
ABCD (Arizona Battery for Communication
Disorder of Demensia). ABCD mula-mula dikem-
bangkan di Amerika Serikat dan kemudian di Be-
Tanda. Di Perancis, Spanyol, Itali, dan di Inggris
sedang dibuat terjemahan dan adaptasinya sedang
direncanakan akan dibuat versi Jerman dan Jepang.
(Dharma perwira — Prins, 1999). Tes IBCD dimulai
dengan tes-tes _skrining untuk mengetahui ada
tidaknya gangguan pendengeran, tuna aksara,
‘gangguan lapangan penglihatan, agnosia visual. Tes
IBCD meliputi 12 sub tes yang akan mengukur
enam konstruk (lampiran 2). Kontruks 1, Status
mental, terdiri dari sub tes orientasi dici, tempat,
waktu, dan pengetahuan umum, ini untuk menilai
perhatian dan kesadaran. Konstruk 2, Daya ingat
episodik visual, terdiri dari 2 sub tes yaitu daya
ingat visual langsung dan tertunda. Ini untuk me-
nilai daya ingat singkat. Ada gangguan daya ingat
singkat bersama gangguan bahasa kemungkinan
besar menderita demensia. Konstruk 3, Daya ingat
episodik bahasa terdiri dari 5 sub tes yaitu mencerita
ulang langsung/tertunda, daya ingat kata - tanpa
umanidengan umpan dan daya ingat kata mengenal
Kembali. Ini untuk menilai daya ingat lama, daya
ingat visual, daya ingat semantik. Konstruk 4,
Ekspresi bahasa terdiri dari 5 sub tes yaitu deskripsiBerkale NeuroSains
Vol. 1, No. 1, Oktober 1999
tbenda, menyebut kata satu. Kategori, menamai,
definisi konsep, menuls informasi pribadi. Ini untuk
menilai fungs bahasa. Konstruk 5. Pengertian ba-
hhasa terdiri dari 6 sub tes yaitu melakukan tugas,
pertanyaan komparatif, mengulang ucapan, menger-
fi bacaan - tingkat kata/tingkat Kalimat dan memba-
ca informasi pribadi. Semuanya juga untuk meni
fungsi eksekutif. Konstrk 6, Konstruksi visual ryang
dengan subtes menggambar spontan dan meniru
‘gambar ini untuk menilai kemampuan visual ruang.
Dari sub tes-sub tes tersebut kita dapat menge-
tahui kelainan dari pokok-pokok fungsi kognitif.
Dari setiap konstruk dalam IBCD dapat dinilai dan
diskor untuk kemudian dimasukkan dalam ring-
kasan skor, dibuat grafiknya dan dapat dibanding-
kan dengan ringkasan skor orang normal maupun
dengan skor penderita Alzheimer ringan-sedang
dengan Demikian kita dapat menilai hasil dari tes
IBCD.
KESIMPULAN
Telah duraikan sedikit tentang MMSE dan
TBCD. Tes neuropsikologi dapat untuk:
= membedakan gangguan kognitif oleh karena
umur atau demensia
- membedakan gangguan kognitif oleh karena
delirium atau demensia
= membedakan demenisa atau gangguan kognitif
multipel
= dapat untuk mendeteksi demensia secara dini
= dapat untuk mengidentifikasi dan mencari lesi
Jokal serebral dimana gejala Klinik belum
nampak
+ dapat untuk memantau perjalanan gangguan
kognitif, progresinya dan efek terapi
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima Kasih diberikan kepada ibu Reni
Dharmaperwira-Prins atas ijinnya_menggunakan
IBCD. Kepada sejawat yang ingin mencoba dan
memakai IBCD dapat menghubungi Reni Dharma-
perwira-Prins Heemsteedse Dreef 263 2101 KH
Heemstede Nederland e-mail: 101351,1176 @com-
puserve,com
KEPUSTAKAAN
D'espoito, 1999, Behavioural Neurology for The
Practicing Neurologist. Dinner Seminar Friday
April 23, Philadelphia
Dharmaperwira-Prins RI, Bayles KA, Tomoeda
CK, 1999, IBCD (Indonesian Battery for
Communication Disorders of Dementia) ed.2,
Reni Dharmaperwira-Prins, Nederland
Stout JC, Bondi MW, & Jernigan TL et al, 1999,
Reginal Cerebral Volume Loss associated with
Verbal Leaming and Memory in Dementia of
‘The Alzheimer Type. Neuropsychology April;
13 (2): 188-197
Strub RL, & Black FW, 1997, The Mental Status
Exam in Feinberg TF, Farah MJ, (eds)
Behavioural Neurotogy and Neuropsychology.
Mc Grew-Hill. New York
Sultzer DL, 1994, Mental Status Examination in
Coffey CE, Cumming JC (eds) Textbook of
Geriatry Neuropsychiatry. American Psychia-
tric Press Washington DC.
‘Tierney MC, Szalai JP, & Snow WG ef al, 1996,
Prediction of Probable Alzheimer Disease in
Memory Impaired Patients : A Prospective
Longitudinal Study. Neurology 46 : 661-665.
19Berkala NeuroSains
Vol. 1, No. 1, Oktober 1999
LAMPIRAN 1
THE MINI-MENTAL STATE EXAMINATION
‘Score
(Orientation
1. Whatisthe Year?
‘Season?,
Date?
Day?
Month?
2. Whatare we? State?
County?
Town or city?
Hospital?
Floor?
Registration
3. Name three objects, taking one second to say each. Then ask the patient
‘them. Give one point for each correct answer.
Repeat the answers until the patient learns all three.
‘Attention and Calculation
4. Serial sevens. Given one point for each correct answer.
‘Stop after five answers. Alternative: Spell WORLD backwards,
Recall
5. Ask for names of three objects learned in Question 3.
‘Give one point for each correct answer -
Language
‘6. Point toa pencil and a watch. Have the patient name them as you point
7. Have the patient repeat "No ifs, ands, or buts.”
8. Have the patient follow a three-stage command:* Take the paper in your right
hand. Fold the paper in half. Put the paper on the floor."
9. Have the patient read and obey the following: "CLOSE YOUR EYES."
(Write it in targ Fetters)
10. Have the patient write « sentence of his or her own choice.
(The sentence should contain a subject and object and should make sense.
‘Ignore spelling errors when scoring)
11. Enlarge the design printed below to I to 5 cm per side and have the patient
‘copy it. (Give one point ifall sides ard angles are preserved and ifthe -
intersecting sides form a quadrangle)
TOTAL
Source : Folstein et al. 1975. By permision
21Pornodjo Dahlan 1999, Pemeriksean Neuropsikologi
. LAMPIRAN 2
IBCD Indonesia Battery for Communication Disorders of Dementia: IKHTISAR SKOR
STATUS MENTAL
‘Status Mental
DAYA INGAT EPISODIS VISUAL
Daye Tnget Visuel ~ tangaung
jal = vertnda
BAYA INGAT EPISODIS BAHASA
Mencerkes Ulang = Langsung,
Mencertts Ulang ~ Tertunda
Daye Ingat Kate ~ Tanps Unpan
Day Ingat Kate - Total
Days Angat Kate - Mengensl Kembali
EKSPRESI BAHASA
a ead 11
PENGERTIAN BNIASA
Melakukan Tuges
peru Kenpesstot
Mengulang Ucepan
Hengertt encaan - Tingkat Kata
im Thghat Kelimat >
Hengert Bec
Antermens Fest
VISUAL -RIANG
Spentan
=yok, Ken ei sng ootnad
fasten Altheimer Fingan
Beiitn alsnenmes seding
nas Wengen hejuyuran be
jgen normal unegk usienys
a5.
\khtisar Skor IBCD Seorang Pasien Alzheimer Ringan
22