See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/323199418

TRANSACTIONAL SPEAKING: A Guide to Improve Transactional Exchange

Skills in English for Group Discussions (GD) and Interviews

Book · June 2014

CITATION READS

1 1,190

1 author:

Andi Kaharuddin
Universitas Islam Negeri Alauddin
20 PUBLICATIONS   60 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

curriculum development View project

English studies View project

All content following this page was uploaded by Andi Kaharuddin on 15 February 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
 TRANSACTIONAL SPEAKING
A Guide to Improve Transactional Exchange Skills
in English for Group Discussions (GD) and Interviews
A.Kaharuddin Bahar,S.IP,M.Hum
This book is dedicated to all my students.
Your willingness to study English hard with your inadequacies
has been an inspiration and taught me how to be a better teacher.
I am indebted to each of you.
 Contents B. Interaction And Campus Life Topics
1. Meeting new students
Dedication page
2. Talking about classes
Content
3. Talking about examinations
Preface
4. Talk with dormitory roommate
SECTION ONE
TRANSACTIONAL DISCOURSE IN THE SOCIAL LIVES
SECTION FOUR
1. Definitions of speaking
GRAMMAR ASSOCIATED WITH INTERACTIONAL SPEAKING
2. Speaking as interaction
3. Speaking as transaction
BIBLIOGRAPHY
4. Speaking as performance

SECTION TWO
SKILLS FOR INTERACTIONAL SPEAKING
1. Skills to Start a Conversation
2. Skill to close a conversation
3. Skill to choose topics and make a small talk
4. Skill to use Adjacency Pairs
5. Skill to take turn (turn-taking) in speaking

SECTION THREE
PRACTICE FOR INTERACTIONAL SPEAKING
A. Interaction And General Topics
1. Greetings in English
2. Being bored
3. Talking about present activities
4. Talking about tomorrow’s plan
5. Talking about past activities
6. Talking about favorite things
7. Talking about hobbies
 PREFACE
In the name of Allah, most gracious and most merciful
As people learn a foreign language e.g. English, they will
involve in the process of learning four kinds of skill namely listening,
reading, speaking, and writing. These skills are required to master to
be able to communicate both in spoken and written discourses. As
for the learners, speaking skill is the most preferred skill among the
other. As Richards (2002: 201) states, a large percentage of the
world’s language learners study English in order to develop
proficiency in speaking. Many research reports show that people use
speaking for a variety of different purposes. Some people speak, in
conversation for instance, to make social contact with people, to
establish rapport (understanding), or to build social relationships
between two people or more. Some engage in discussion with
someone, on the other hand, to seek or to express opinions, to
persuade someone about something, or to clarify information. In
some situations, some speak to give instructions or to get things
done. The others use speaking to describe things, to complain about
people’s behavior, to make polite request, or to entertain people with
jokes and anecdotes (Richards and Renandya, 2002: 201).
Those different purposes of speaking imply knowledge of
language rules and contexts in which speech occurs. From linguistics
theoretical perspective, Ellis (1986:164) says that learners must
possess two types of foreign language (FL) knowledge to make them
work on perceiving and producing messages in the foreign language.
The knowledge covers declarative knowledge (knowing what) and
procedural knowledge (knowing how). Declarative knowledge refers
to the internalized FL rules and memorized chunks of language
which can also mean the learners’ internalized knowledge of
grammar and vocabulary. In addition, procedural knowledge contains
the strategies and procedures employed by the learners to process
FL data for use. The process involved in using FL data consists of
production and reception strategies which tightly have something to
do with functional and social aspects of the foreign language.
Realizing the need of the fore mentioned knowledge, this book
is compiled. This book is mainly aimed at providing information on
declarative and procedural knowledge of delivering transactional
speaking i.e. discussion and interview. The two language activities
are chosen since they seem to be the discourses which commonly
take place in human daily lives. This book provides some important
parts i.e. the discussion of of transactional speaking in theoretical
perpectives, the discussion of group desicussion and interview in
theoretical perpectives as well, the presentation of language
expressions used in group discussion (GD), th discussion of how to
bring the GD into pedagogical practice, the discussion of interview in
theoretical perpectives, the presentation of the most frequent
questions addressed in job interview and the samples of how to
answer the questions, the discussion of how to bring the interview
into pedagogical practice. The contents of this book are expected
able to give two benefits to both language learners and langue
teachers. As for the language learners, this book may give a clearer
description on how to take a part in transactional speaking
appropriately. As for the language teachers, this book may become a
good reference used for teaching transactional speaking skills in the
classroom.
Makassar April 24, 2014
A.Kaharuddin Bahar
PRAKATA
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih
dan maha penyayang
Ketika orang mempelajari sebuah bahasa asing misalnya
bahasa Inggris, mereka akan terlibat dalam proses mempelajari
empat jenis keahlian yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan
menulis. Keahlian-keahlian ini perlu dikuasai untuk dapat
berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Bagi para pelajar bahasa,
berbicara merupakan keahlian yang paling diminati diantara
keterampilan lainnya. Sebagaimana yang Richard (2002: 201)
katakan, kebanyakan pelajar bahasa di dunia belajar bahasa Inggris
untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam berbicara.
Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang berbicara
karena beragam tujuan yang berbeda. Misalnya, ada yang berbicara
dalam percakapan untuk melakukan kontak sosial dengan orang lain,
untuk membangun saling pemahaman, atau untuk membangun
hubungan sosial antara dua orang atau lebih. Sementara, ada yang
bedikusi dengan seseorang untuk mencari dan mengungkapkan
pendapat, untuk mempengaruhi seseorang akan sesuatu, atau untuk
memperjelas informasi. Di beberapa situasi, ada orang yang
berbicara untuk memberi instruksi atau untuk menyuruh oran g lain
melakukan sesuatu. Yang lain berbicara untuk menjelaskan
beberapa hal, mengeluhkan sikap orang, menyampaikan permintaan
dengan sopan, atau untuk menghibur orang lain dengan lelucon dan
anekdot (Richards dan Renadya, 2002: 201).
Berbicara untuk tujuan-tujuan tersebut memerlukan adanya
pengetahuan tentang aturan-aturan bahasa dan konteks dimana
bahasa itu digunakan. Dari sudut pandang teori ilmu bahasa, Ellis
(1986:164) mengatakan bahwa pelajar bahasa harus memiliki dua
jenis pengetahuan bahasa agar mereka mampu menerima dan
menghasilkan pesan dalam bahasa asing. Pengetahuan tersebut
terdiri atas pengetahuan deklaratif (apa yang perlu diketahui) dan
pengetahuan prosedural (bagaimana menggunakan apa yang
diketahui). Pengetahuan deklaratif merujuk pada pengatahuan
tentang aturan-aturan bahasa dan unit terkecil bahasa yang telah
dikuasai misalnya pengetahuan tata bahasa dan kosa kata yang
terinternalisasi dalam diri seorang pelajar bahasa. Sementara,
pengetahuan prosedural merupakan strategi dan prosedur yang
digunakan oleh pelajar bahasa untuk menggunakan data tata bahasa
dan kosa kata bahasa asing yang dipelajari. Proses tersebut terdiri
atas strategi menghasilkan dan menerima produk bahasa asing
sesuai fungsi penggunaannya dalam masyarakat.
Menyadari perlunya pengetahuan tersebut, maka buku ini
disusun. Buku ini pada intinya dimaksudkan untuk menyajikan
informasi tentang pengetahuan deklaratif dan prosedural yang
dibutuhkan untuk mengembangkan keterampilan berbicara
transaksional misalnya dalam diskusi dan wawancara. Kedua
aktifitas bahasa tersebut dipilih karena keduanya telah menjadi
wacana yang seringkali terjadi dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Buku ini menyajikan beberapa bagian pembahasan penting yaitu
pembahasan tentang keterampilan berbicara transaksional dari sudut
pandang teoritis, pembahasan tentang diskusi kelompok dan
wawancara dari sudut pandang teoritis juga, penyajian contoh-
contoh ungkapan bahasa yang digunakan dalam diskusi kelompok,
pembahasan mengenai bagaimana membawa diskusi kelompok
kedalam proses pembelajaran bahasa beserta contoh materi
belajarnya, pembahasan mengenai wawancara dari sudut pandang
teoritis, penyajian contoh pertanyaan yang paling sering ditayakan
dalam wawancara pekerjaan beserta contoh jawabannya,
pembahasan mengenai bagaimana menjadikan wawancara sebagai
meteri pengajaran bahasa di dalam kelas beserta contoh materinya.
Isi buku ini diaharapkan mampu memberi manfaat bagi pelajar
dan pengajar bahasa. Bagi pelajar bahasa, buku ini diharapkan
dapat memberi gambaran yang jelas tentang apa dan bagaimana SECTION ONE
cara untuk turut ambil bagian dalam pembicaraan transaksional TRANSACTIONAL SPEAKING IN HUMAN
secara tepat misalnya dalam diskusi dan wawancara. Sedangkan SOCIAL LIFE
bagi pengajar bahasa, buku ini diharapkan dapat menjadi sebuah Whenever you are asked if you can do a job, tell 'em, 'Certainly I can!' Then get busy
rujukan yang bisa digunakan untuk mengajarkan keterampilan and find out how to do it. Theodore Roosevelt (1858 - 1919)
berbicara transaksional di dalam kelas khususnya dalam
In our daily lives, we use language to interact with other people. We
mengajarkan cara berdiskusi kelompok dan cara menghadapi
address our utterances with the goal of having our intentions recognized
wawancara.
and our interlocutors immediately process the remarks with the goal of
recognizing the intentions we have in mind. As regard to the fact, many
Makassar, 24 April 2014 research reports show that people use speaking for a variety of different
purposes. Some people speak, in conversation for instance, to make social
A.Kaharuddin Bahar contact with people, to establish rapport (understanding), or to build social
relationships between two people or more. Some engage in discussion with
someone, on the other hand, to seek or to express opinions, to persuade
someone about something, or to clarify information. In some situations,
some speak to give instructions or to get things done. The others use
speaking to describe things, to complain about people’s behavior, to make
polite request, or to entertain people with jokes and anecdotes (Richards
and Renandya, 2002: 201).
(Di dalam kehidupan kita sehari-hari, kita menggunakan bahasa
untuk berinteraksi dengan orang lain. Kita menyampaikan kalimat kita
dengan tujuan agar maksud kita dipahami dan lawan bicara kita segera
dapat mengolah pernyataan kita agar dapat memahami maksud yang ada
di dalam benak kita. Sekaitan dengan hal tersebut, banyak hasil penelitian
yang menunjukkan bahwa orang berbicara karena berbagai macam tujuan.
Ada yang berbicara, misalnya dalam percakapan, untuk membangun
kontak social dengan orang lain, membangun saling pengertian, atau
membangun hubungan social antara dua orang atau lebih. Sementara, ada
pula yang terlibat diskusi dengan seseorang untuk mencari atau
mengungkapkan pendapat, mempengaruhi orang tentang sesuatu, atau
untuk memperjelas informasi. Di beberapa situasi, ada yang berbicara
untuk memeberi arahan, atau untuk meminta sesuatu diselesaikan. Yang
lain berbicara untuk menjelaskan seauatu, mengeluhkan sikap seseorang,
menyampaikan permintaan dengan sopan, atau untuk menghibur orang
lain dengan lelucon dan anekdot (Richards dan Renadya. 2002: 201).
Based on the discussion of the purposes of speaking as stated
above we can recognize that in our social life, speaking not only fuctions as
a medium for maintaining social relationships between the participants, but
also functions as a medium for transacting message being spoken. The
fuction of speaking to be used for maintain social relationship between
participants has beed discussed in the previous work entitled: Interactional
Speaking. Futhermore, this present work will make effort to describe the
function of speaking as a medium for transacting message in our social life
which also called ‘Transactional Speaking’.
(Berdasarkan uraian tentang tujuan orang berbicara sebagaimana
dinyatakan sebelumnya, kita dapat memahami bahwa di dalam kehidupan
kita, berbicara tidak hanya berfungsi sebagai sebuah sarana untuk
menjaga hubungan sosial antar sesama manusia, tetapi juga berfungsi
sebagai sebuah sarana untuk menyampaikan pesan yang diucapkan.
Fungsi berbicara yang digunakan untuk menjaga hubungan social dengan
orang lain telah dibahas pada karya sebelumnya yang berjudul:
Interactional Speaking. Selanjutnya, karya saat ini akan berupaya untuk
menjelaskan fungsi berbicara sebagai sarana untuk menyampaikan pesan
di dalam kehidupan sosial kita yang juga dikenal sebagai ‘Transactional
Speaking’).
According to Richards (2008:25), speaking as transaction refers to
situations where the focus is on what is said or done. The message
meaning and making oneself understood clearly and accurately are the
central focus. In our social lives, transactional speaking can be identified in
terms of job interview, discussion, etc. The main features of transactional
speaking are:
(Menurut Richards (2008: 25), berbicara sebagai fungsi transaksi
merujuk pada situasi dimana focus berbicaranya adalah apa yang di
katakan atau apa yang dilakukan. Makna pesan dan membuat orang
memahami secara jelas dan akurat merupakan focus utamanya. Di dalam
kehidupan kemasyarakatan kita, bebicara sebagai fungsi transaksi dapat
dilihat dalam bentuk wawancara pekerjaan, diskusi, dan lain-lain. Cirri-ciri a. Explain a need or intention.
utama berbicara sebagai fungsi transaksi adalah:) (Mengungkapkan/menyampaikan maksud)
a. It functions to exchange information. b. Describe something.
(Bebicara hanya untuk bertukar informasi) (Menjelaskan sesuatu)
b. It is message-oriented which means to communicate meaning. c. Ask questions.
(Berorientasi pesan dalam arti hanya mengkomunikasikan makna) (Mengajukan pertanyaan)
c. Participants use strategies understand each other. d. Ask for clarification.
(Strategi yg digunakan hanya untuk saling memahami satu sama lain). (Meminta klarifikasi/kejelasan)
d. It needs more questions, repetitions, checks for comprehension. e. Confirm information.
(Membutuhkan banyak pertanyaan, repetisi, cek pemahaman). (Mengkonfirmasi informasi tertentu)
e. Ideas negotiation normally occurs. f. Justify an opinion.
(Negosiasi pendapat biasanya terjadi) (Menyampaikan alasan atas sebuah pendapat)
f. Language accuracy is not always important. g. Make suggestions.
(Akurasi bahasa dianggap tidak begitu penting). (Menyampaikan saran)
In addition, Richards (2008:27) is of the opinion that participants in h. Clarify understanding.
transactional speaking are in need of some skills in order to enable them (Memperjelas pemahaman)
involve in transactional discourse activities. The skills can be classified into i. Make comparisons.
the abilities of the participant to: (Membuat perbandingan)
(Selanjutnya, Ricahrds (2008: 27) juga berpendapat bahwa mereka j. Agree and disagree.
yang terlibat dalam berbicara secara transaksional membutuhkan beberapa (Menyampaikan setuju atau tidak setuju)
macam keahlian agar mereka dapat berpartispasi dalam wacana berbicara.
To illustrate how the features applied in transactional discourse,
Keahlian-keahlian tersebut dapat di anggap sebagai kemampuan
let’s take alook at the following example from an authentic conversation
seseorang dalam:)
between two strangers who are waiting for a bus in a bus stop (Sharpe B: “I see”.
2000:644). (Oh, begitu)
(Untuk menggambarkan bagaimana cirri-ciri tersebut diterapkan The example above indicates how the two participants employ
dalam wacana transaksi, mari kita lihat contoh berikut ini yang diambil dari speaking as a medium for exchanging information. They involve in the
percakapan yang sesungguhnya antara dua orang yang tidak saling conversation just to find out information about the bus they are waiting for.
mengenal sedang menunggu bis di halte bis (Sharpe, 2000:644). The bus becomes the main focus of message that they are talking about.
A: “Have you been waiting long?” During the conversation, the participants stay on one topic in which one
(Apakah anda sudah lama menunggu?) speaker is asking questions and another is responding without back and
B: “About ten minutes”. forth communication. When that topic is finished, they end the
(Sekitar sepuluh menit) conversation.
A: “Did you notice whether the number seven bus has gone by?” (Contoh diatas menunjukkan bagaimana dua belah pihak berbicara
(Apakah anda perhatikan kalau bis nomor tujuh sudah lewat?) yang menjadikannya sebagai sarana untuk bertukar informasi. Mereka
B: “Not, while I’ve been standing here. I’m waiting for the number terlibat dalam percakapan tersebut hanya untuk mendapatkan informasi
seven myself” tentang bis yang sedang mereka tunggu. Bis menjadi fokus utama pesan
(Belum, saya berdiri disini, juga sedang menunggu bis nomor tujuh) yang sedang mereka bicarakan. Selama percakapan berlangsung kedua
A: “Good” belah pihak tetap pada satu topik, dimana salah satu dari mereka bertanya
(Baguslah kalau begitu). dan yang satunya lagi menjawab tanpa adanya komunikasi timbal balik.
B: “Do you think that we’ve missed the bus?” Ketika topik selesai, maka percakapan tersebut berakhir).
(Apakah menurutmu kita ketinggalan bis?) Since I realize that we are surrounded by transactional exchanges
A: “No. It’s always a little late, don’t worry. It never comes exactly on that I have decided to start writing this book to help the intermediate
the half-hour like it should”. learners of English improving their speaking skills in transactional
(Tidak, bis itu memang biasanya terlambat, jangan khawatir, bi situ exchanges e.g. doing a job interview, taking a part in formal discussion etc.
tidak pernah datang tiap stengah jam sebagaimana seharusnya). This is an area which I have become particularly interested in recently
because many of my students have graduated from their study and are menginspirasi saya untuk melakukan sebuah upaya agar dapat membantu
seeking jobs now. They come to me and complain about their inability to mereka dengan cara menulis sebuah buku panduan tentang berbicara
cope with prolems regarding interview sucha as job interview or scholarship transaksional supaya mereka dapat belajar untuk memperoleh
interview. Their complaint really inspires me to take an effort to help them in pengetahuan tentang transactional speaking sebelum memulai
a way of providing a guiding book on transactional speaking so that they mempraktekkan keahliah tersebut dengan akurat dan fasih dalam
can learn to gain the knowledge of transactional speaking before starting to kehidupan nyata. Akurat merujuk pada sebuah keahliah dimana seseorang
practise the skills acuurately and fluently in their real life. Accuracy refers to menghasilkan tuturan yang sesuai dengan bagaimana penutur yang asli
a speaking skill in which a speaker produces speech matches what people menghasilkannya ketika bahasa itu digunakan. Sedangkan fasih
actually say when they use the target language. Fluency is a speaking skill merupakan sebuah keahliah dimana seseorang mampu menggunakan
in which the speaker is able to use the language quickly and confidently, bahasa tersebut dengan cepat dan penuh percaya diri dengan sedikit
with few hesitations or unnatural pauses, false starts, word searches, etc. sekali keragu-raguan saat berbicara dan mencari kata).
(Karena saya menyadari bahwa kita dikelilingi oleh pembicaraan
transaksional, saya telah memutuskan untuk mulai menulis buku ini guna
membantu para pelajar bahasa Inggris di tingkat intermediate agar mereka
dapat meningkatkan keahlian berbicara mereka dalam tatanan
pembicaraan transaksional misalnya ketika menghadapi wawancara
pekerjaan, turut ambil bagian dalam sebuah diskusi formal dan lain-lain.
Wilayah ini menjadi sangat menarik bagi saya saat ini karena banyak
mahasiswa saya yang telah menyelesaikan pendidikannya dan sedang
mencari pekerjaan sekarang. Mereka datang kepada saya kemudian
menyampaikan keluhan mereka tentang ketidak mampuan mereka
mengatasi masalah terkait dengan wawancara seperti wawancara
pekerjaan atau wawancara beasiswa. Keluhan mereka benar-benar telah
 SECTION TWO
SKILLS FOR TRANSACTIONAL SPEAKING
You learn more quickly under the guidance of experienced teachers. You waste a lot
of time going down blind alleys if you have no one to lead you.
W. Somerset Maugham (1874 - 1965)
When talking about the skills for trancastional speaking, it is
essential that we take into account the idea proposed by Richards (2008)
about the main skills that learners need to possess to enable them take a
part in transactional speaking accurately and fluently in English i.e. the
skills to explain a need or an intention, to describe something, to ask
questions, to ask for clarification, to confirm information, to give and justify
an opinion, to make suggestions, to clarify understanding, to make
comparisons, to state agreement and disagreement. Some of the skills
mentioned will be discussed as basic skills needed to manage transactional
speaking for real future communication.
(Ketika membahas tentang keahlian berbicara transaksional, sangat
penting kita mempertimbangkan pendapat yang dikemukan oleh Richards
(2008) tentang keahlian-keahlian utama yang perlu dimiliki para pelajar
bahasa agar mereka dapat berpartisipasi dalam berbicara transaksional
secara akurat dan lancar dalam bahasa Inggris yaitu kemampuan
menyampaikan maksud, menjelaskan sesuatu, bertanya sesuatu, meminta
kejelasan, mengkonfirmasi informasi, memberi pendapat dan alasan,
memberi saran, dan menyatakan persetujuan dan ketidak setujuan.
Beberapa dari keahlian-keahlian yang disebutkan akan dibahas sebagai
keahlian dasar untuk terlibat dalam transactional speaking di komunikasi
nyata di masa yang akan datang)
The discussion of the required skills for the transactional speaking is
given by providing the grammatical rules and samples of expressions. This
is done to make the students understand the skills on the basis of
grammatical accuracy, morphological and syntactical accuracy which are in
turn expected to bring fluency to the students’ way of using the skills in
communication.
(Pembahasan tentang keahlian-keahlian yang dibutuhkan untuk
transactional speaking diberikan dengan menyajikan aturan tata bahasa
dan contoh ungkapan. Hal ini dilakukan untuk membuat para siswa
memahami keahlian tersebut bersadasarkan ketepatan tata bahasa,
morfologis, dan sintaksis yang pada gilirannya diharapkan dapat membuat
para siswa mahir dalam menggunakan keahlian-keahlian tersebut dalam
komunikasi).
1. Expressing intentions
(Menyampaikan maksud)
Grammar focus
An intention is a plan for the future that you have already thought about.
The auxiliary verb going to is normally used in talking about our intentions.
(Maksud merupakan sebuah rencana yang akan dilakukan dan telah
dipikirkan terlebih dahulu. Kata kerja bantu going to biasanya digunakan
untuk membicarakan maksud kita)
We're going to buy a new car next month.
(Kami bermaksud membeli sebuah mobil baru bulan depan)
Note: going to is often used in the past tense to talk about an unfulfilled
intention. Examples:
(Catatan: going to sering digunakan dalam bentuk lampau untuk
membicarakan tentang maksud yang tidak terpenuhi)
I was going to study for my grammar test, but I had no time.
(Saya bermaksud belajar untuk tes tata bahasa, tetapi saya tidak
punya waktu)
The present continuous tense is also used in talking about intentions which
have already been discussed with someone else, for example:
(Present continous juga digunakan untuk menyatakan niat yang telah
didikusikan terlebih dahulu dengan orang lain, contohnya:)
Sorry, I can't stay after school today; I'm playing tennis with Joe.
(maaf, saya tidak bisa tinggal sesudah pulang sekolah hari in, saya
bermaksud bermain tennis denga Joe)
The present simple tense is usually used to express intentions by using
specific verbs to state intentions such as: intend, mean,
(Present simple biasanya digunakan untuk mengutarakan maksud dengan
menggunakan kata kerja khusus untuk menyatakan maksud seperti: intend,
mean)
I intend to develop new management softwares.
(Saya bermaksud mengembangkan perangkat lunak majmen yang
baru)
I mean to quit from my job.
(Saya bermaksud berhenti dari pekerjaan saya)
Common expressions for stating intentions
(Ungkapan umum untuk menyatakan maksud)
Here are some examples of stating intentions that the students can use.
(berikut ini beberapa contoh mengutarakan maksud yang para siswa bisa
gunakan).
- He’s decided to fly back to Chicago tomorrow.
(Dia telah memutuskan untuk terbang kembali ke Chicago)
- She came with the information of learning.
(Dia datang dengan maksud belajar)
- It’s their intention to find another investor.
(Maksud mereka dalah menemukan investor lain)
- He has every intention of working more in computer programming fields.
(Dia bermaksud bekerja lebih banyak di bidang program computer)
- He’s resolved to stop fooling around with married women.
(Dia telah memutuskan untuk bermain-main dengan wanita menikah) look at the expressions below that can be used when asking for
- He seems determined to divorce her after catching her cheating. descriptions of things.
(Dia tampaknya bermaksud menceraikannya setelah mengetahui (Ketika kita ingin menjelaskan suatu objek, kita biasanya
perselingkuhannya) menggunaka kata sifat (kata yang menjelaskan kata benda) seperti ukuran,
- I have a good mind to leave this please. I don’t want someone to see me warna, bentuk, bahan, ketebalan, tekstur, dan lain-lain. Biasanya, orang-
here. orang menggunakan struktur kalimat simple present tense baik yang
(Saya bermaksud meninggalkan tempat ini, saya tidak mau ada orang yang menggunakan kata kerja BE taupun yang menggunakan kata kerja
melihat saya disini) Tindakan. Mari kita lihat ungkapan berikut ini yang dapat digunakan untuk
- To be honest, I’m thinking of leaving here and find another job. menjelaskan objek atau benda).
(Sejujurnya, saya bermaksud meninggalkan tempat ini dan mencari Expressions Used to Describe Things
pekerjaan lain) (Ungkapan-ungkapan yang digunakan untuk menjelaskan benda-benda)
- For what purpose does she want to take part in the contest? Expression: What does it look like?
(Apa maksudnya dia ingin turut ambil bagian dalam lomba tersebut?) (Seperti apa dia kelihatannya?)
- Her aim is to arrive there safe. Response: It’s big, with eight hairy arms.
(Maksud dia adalah tiba disana selamat) (Dia besar dengan delapan lengan berbulu)
2. Describing Things Expression: How big is it?
(Menjelaskan hal) (Bagaimana besarnya dia?)
When we would like to describe objects, we commonly use Response: It’s about 5 feet.
adjectives, (words that describe nouns) such as the size, color, shape, (Sekitar lima kaki)
material made from, thickness, texture, etc. Normally, people describe Expression: How much does it weigh?
things by using simple present tense structure either Be Verb (am’ is, are) (Berapa beratnya?)
or Action Verb (present verb V one or present verb + e/es). Let’s take a Response: It weighs 75 pounds.
(Beratnya 75 pon)
Expression: What color is it? (Kau gunakan untuk apa parutan keju?)
(Apa warnanya?) Response: A cheese grater is used to make small strips of cheese from
Response: It’s bright yellow, brighter than a banana. a larger block.
(Warnanya kuning muda, lebih muda dari warna pisang) (Parutan keju digunakan untuk membuat irisan-irisan kecil
Expression: What’s it made out of? dari blok yang lebih besar)
(Terbuat dari apa dia?) Expression: How does a (… water heater) work?
Response: It’s made of plastic and aluminum. (Bagaimana cara kerja pemanas air ini?)
(Dia terbuat dari plastic dan almanium) Response: Water is collected in a large tank and heated by either gas or
Expression: What is it? electricity.
(Apa ini?) (Air ditampung di sebuah tangki yang besar dan dipanaskan
Response: It’s a sophisticated weapon. baik dengan gas atau listrik)
(Ini adalah sebuah senjata yang canggih)
3. Asking For Clarification
Expression: What does it do?
(Meminta klarifikasi)
(Apa fungsinya?)
Clarification is important in many situations especially when what is
Response: It displays colorful pictures.
being communicated is difficult and we cannot make sense of the speaker's
(Dia menampilkan gambar-gambar berwarna)
statements. Sometimes, the messages that a speaker is attempting to
Expression: What the purpose of a refrigerator?
send can be highly complex, involving many different people, issues,
(Apa gunanya kulkas?)
places and/or times. Clarifying indicate a psychological sign that we are
Response: The purpose of a refrigerator is to keep food cold so it does
interested in our interlocutors and in what they have to say. The
not spoil.
expressions used to ask for clarifications may vary based on geographical
(Kegunaan kulkas adalah menjaga makanan tetap dingin
location, formality of the situation, and type of relationship between the
sehingga makan itu tidak basi)
Expression: What do you use a (… cheese grater) for?
speakers. For example, when talking with close friends, it’s appropriate to
say, “Huh?” If we’re in the U.S., the best response is “Ma’am?” or “Sir?”
(Klarifikasi sangat penting di berbagai situasi khususnya ketika apa
yang dikomunikasikan sulit dimengerti dan kita tidak dapat memahami
makna dari pernyataan lawan bicara kita. Kadang-kadang, pesan yang
lawan bicara kita coba sampaikan terlalu kompleks, melibatkan banyak
orang, masalah, tempat dan waktu. Klarifikasi menunjukkan tanda
psikologis bahwa kita memperhatikan lawan bicara kita dan tertarik pada
apa yang sedang bicarakan. Ungkapan yang digunakan untuk meminta
klarifikasi sangat beragam berdasarkan lokasi georgafis, tingkat formalitas
dan situasi, serta tipe hubungan antara pembicara. Misalnya, ketika kita
berbicara dengan sahabat dekat, sah saja mengatakan, Huh? Tetapi kalau
kita di Amerika, ungkapan terbaik adalah Nyonya atau Tuan?)
Grammar focus
When asking for clarification, people commonly use the modal verb like
COULD YOU. For example:
(Ketika meminta klarifikasi, orang-orang biasanya menggunakan kata kerja
moda seperti Could You. Misalnya:)
I’m sorry. Could you repeat that please?
(Maaf, bisakah anda mengulangnya?)
Sample of expressions (Contoh ungkapan)
In order to be able to use the phrases of asking for clarifications
appropriately, we need to recognize a variety of ways to indicate that we
are asking for clarifications such as the following:
(Agar dapat menggunaka frasa meminta klarifikasi dengan benar,
kita perlu mengetahui beragam cara untuk menunjukkan bahwa kita
meminta klarfikasi sebagai berikut:)
Formal expressions
(Ungkapan formal)
I’m sorry. Could you repeat that please?
(Maaf, dapatkah anda mengulanginya?)
I’m sorry I didn’t hear you. Could you please say that again slowly?
(Maaf, saya tidak dengar, dapatkah anda mengatakannya lagi secara
perlahan?)
I’m afraid I am not quite clear what you mean by …
(Saya kira, saya kurang begitu jelas apa yang anda maksud dengan …)
I’m sorry, I don’t understand what you mean by …
(Maaf, saya tidak menegerti apa yang anda maksud dengan…)
I’m sorry, but could you explain what you mean by …
(Maaf, bisakah anda menjelaskan apa yang anda meksud dengan…)
Semi formal expressions
(Ungkapan semi formal)
I'm not quite sure I understand what you are saying.
(Saya tidak begitu mengerti apa yang anda katakan)
I don't feel clear about the main issue here. (Tolong katakan lagi?)
(Saya tidak meresa begitu jelas tentang isu utamanya disini) Could you repeat ...?
When you said ........ what did you mean? (Bisa anda ulangi…?)
(Ketika anda mengatakan…apa maksud anda?) If we would like to repeat information to make sure everyone has
Informal expressions understood, we can then use these phrases.
(ungkapan tidak formal) (Jika kita ingin mengulang informasi untuk memastikan bahwa lawan bicara
What do you mean by … ? kita mengerti, kita selanjutnya dapat menggunakan frasa berikut ini)
(Apa maksud anda dengan…?) Let me repeat that.
What exactly are you trying to say ? (Perkenankan saya mengulanginya lagi)
(Apa yang sebenarnya anda ingin katakan?) Let’s go through that again.
What (exactly) are you getting at? (Mari kita ulangi lagi)
(Apa yang sebenarnya ingin anda sampaikan?) If you don’t mind, I’d like to go over this again.
You said…. ? (Jika anda tidak keberatan, saya bermaksud mengulang ini lagi)
(Anda katakan…?) Let me repeat that. We’d like to find new partners for our business.
Let’s go through that again. First, I take a left at Stevens St. and then a
Did you say X or Y?
right at 15th Ave. Is that correct?
(Apakah anda mengatakan X atau Y?)
We can also ask for clarifying questions after we presented information that
Pardon?
might be new to those listening. The following phrases will be very useful to
(Maaf?)
make sure everyone has understood.
Excuse me?
(Kita juga bisa mengajukan pertanyaan klarifikasi setelah kita
(Maafkan saya?)
menyampaikan informasi yang barangkali baru bagi mereka yang sedang
What was that?
mendengar. Frasa-frasa berikut ini akan sangat membantu untuk
(Apa itu maksudnya?)
memastikan bahwa yang mendenga telah mengerti)
Say that again please?
Are we all on the same page?
(Apakah kita semua sepaham?)
Have I made everything clear?
(Apakah yang saya sampaikan sudah jelas?)
Are there any (more, further) questions?
(Apakah ada yang ingin bertanya lebih lanjut?)
Are we all on the same page?
I’d be happy to clarify anything that’s not clear.
Are there any further questions?
Let’s take a look at a few examples to help clarify.
4. Confirming Information
(Mengkonfirmasi informasi)
We probably have ever experienced a certain time that we need to
make sure we understand everything. That’s when confirming information
becomes important. If we want to double-check, we can conform. If we
want to make sure that someone has understood, you can request
confirmation that someone has received the message. This type of
clarification is especially useful in business meetings, in everyday events
like taking directions over the telephone, or checking an address and
telephone number. We can then use these phrases to clarify and check
information.
(Kita barangkali pernah mengalami suatu keadaan diamana kita perlu
memastikan bahwa kita benar-benar telah mengerti sesuatu. Pada saat
itulah mengkonfirmasi pemahaman kita pada suatu informasi menjadi
penting. Bila kita ingin mengkroscek, kita lakukan dengan konfirmasi. Bila
kita ingin memastikan bahwa apakah seseorang telah mengerti yang kita
katakan, kita bisa mengkonfirmasi apakah orang tersebut menangkap
pesan yang kita sampaikan. Konfirmasi sangatlah penting terutama pada
pertemuan bisnis, kejadian sehari-hari misalnya saat memberi petunjuk
melalui telepon, dan saat memeriksa alamat atau nomor telepon.
Selanjutnya kita bisa menggunakan frasa-frasa berikut ini ini untuk
mengecek atau mengkonfirmasi sebuah informasi).
Grammar Focus
(Fokus tata bahasa)
When we need to confirm information, Question tags are normally
used to confirm and make sure we have understood the information. All we
need to do is to use the opposite form of the helping verb of the original
sentence at the end of the sentence to check.
(Ketika kita mau mengkonfirmasi informasi, question tags biasanya
digunakan untuk mengkonfirmasi atau memastikan bahwa kita telah
mengerti informasi tersebut. Yang perlu kita lakukan hanyalah
menggunakan bentuk lawan dari kata kerja bantu yang digunakan pada
kalimat permulaan yang berfungsi sebagai kalimat bermakna mengecek.)
S + Tense (positive or negative) + Objects, + Opposite Aux Verb + S
You are going to attend the meeting next week, aren’t you?
(Anda akan menghadiri pertemuan minggu depan, kan?) 5. Expressing and Justifying Opinions
They don’t sell computers, do they? (Menyampaikan pendapat dan alas an atas suatu pendapat)
(Mereka tidak menjual computer, kan?)
In transactional exchange e.g. interview or discussion, we frequently
Tom hasn’t arrived yet, has he?
express and justify an opinion that we have. Expressing opinions means
(Tom belum tiba, kan?)
to give your thoughts as an important part when we discuss something with
Common expression for confirming information
someone. Beside giving our opinions, we are occasionally required to
We can use these phrases to indicate that we would like to rephrase what
justify our opinion that is to explain why we have that opinion.
someone has said in order to make sure we have understood something (Dalam wacana transaksional, misalnya: wawancara atau diskusi,
correctly. kita seringkali mengungkapkan pendapat dan menyampaikan alasan kita
(Kita dapat menggunakan frasa berikut ini untuk menunjukkan bahwa kita
menyatakan suatu pendapat. Menyampaikan pendapat artinya memberikan
ingin mengulang apa yang seseorang telah katakan untuk memastikan
pikiran-pikiran kita sebagi suatu hal yang penting ketika mendiskusikan
bahwa kita telah mengerti sesuatu dengan benar)
sesuatu dengan seseorang. Selain memberikan pendapat kita, kita kadang-
Can I rephrase what you said / have said?
kadang dituntut untuk menyampaikan alasan kita menyatakan pendapat
(Bisakah saya ulangi apa yang telah anda katakan?)
tersebut).
So, you mean / think / believe that ... Grammar focus
(Jadi, yang anda maksud/pikir/yakini/ bahwa…)
(Fokus tata bahasa)
Let me see if I’ve understood you correctly. You ...
As we would like to express our opinion in English, we may use the
(Perkenankan saya memastikan bahwa saya telah memahami anda
following basic phrases.
dengan benar. Anda…)
(Ketika kita ingin menyampaikan pendapat kita, kita dapat menggunakan
Can I rephrase what you mean?
frasa dasar berikut ini)
You feel it’s important to enter the market now.
I think + a sentence using the present tense
Let me see if I’ve understood you correctly.
(Saya pikir + kalimat yang menggunakan simple presen tense)
You would like to hire a marketing consultant.
I believe + a sentence using the present tense (Menurut saya, kereta api lebih handal dari pada bis di negara saya
(Saya percaya + kalimat yang menggunakan simple presen tense) kerena pemerintah telah menginvestasikan banyak uang untuk system
It seems to me that + a sentence using the present tense tersebut)
(Menurut saya bahwa + kalimat yang menggunakan simple presen tense) Structure B
In my opinion + a sentence using the present tense Basic Phrase + Because of + Noun Phrase
(Menurut pendapat saya + kalimat yang menggunakan simple presen) Due to
To justify the opinion we have, we can use the following structures. As a result of
(Untuk mengemukakan alasan kita mengenai pendapat yang kita As a consequence of
sampaikan, kita dapat menggunakan struktur berikut ini) (Karena)
Structure A For example (Contohnya)
Basic Phrase + as + Subject Verb: I believe, the trains are more reliable than buses in my country because of
Because the government's investment of money into the system.
Since (Saya percaya, kereta api lebih handal dari pada bis di Negara saya
Due to the fact kerena banyaknya investasi pemerintah untuk system tersebut)
(Karena) In my opinion, the trains are more reliable than buses in my country as a
For example (Contohnya) result of the government's investment of money into the system.
I think the trains are more reliable than buses in my country as the (Menurut pendapat saya, kereta api lebih handal dari pada bis di Negara
government has invested a lot of money into the system. saya kerena banyaknya investasi pemerintah untuk system tersebut)
(Saya pikir kereta api lebih handal dari pada bis di negara saya kerena Structure C
pemerintah telah menginvestasikan banyak uang untuk system tersebut) Basic Phrase + The reason for this is that + Subject Verb
It seems to me that the trains are more reliable than buses in my country This is because
due to the fact that the government has invested a lot of money into the This is due to the fact that
system. (Ini karena)
For example (Contohnya) In my opinion, the trains are more reliable than buses in my country this
I think the trains are more reliable than buses in my country the reason for is as a result of the government's investment of money into the system.
this is that the government has invested a lot of money into the system. (Menurut pendapat saya, kereta api lebih handal dari pada bis di negara
(Saya pikir kereta api lebih handal dari pada bis di Negara saya ini kerena saya ini kerena banyaknya investasi pemerintah untuk sistem tersebut)
pemerintah telah menginvestasikan banyak uang untuk sistem tersebut) 6. Making Suggestions
It seems to me that the trains are more reliable than buses in my country (Memberi saran)
this is because the government has invested a lot of money into the We make suggestions when deciding what to do with other people
system. e.g. our friends, or giving them advice on what they might do in a certain
(Menurut saya, kereta api lebih handal dari pada bis di negara saya ini situation.
kerena pemerintah telah menginvestasikan banyak uang untuk sistem (Kita memberi saran ketika memutuskan sesuatu yang ada
tersebut) kaitannya dengan orang lain untuk dilakukan misalnya teman kita, atau
Structure D memberikan mereka nasehat mengenai apa yang bisa mereka lakukan
Basic Phrase + This is due to + Noun Phrase dalam situasi tertentu).
This is because of Grammar focus
This is as a result of (Fokus tata bahasa)
This is as a consequence of There are a number of formulas used when making suggestions in English.
(Ini karena) Here are some of the most common:
For example (Contohnya) (Ada sejumlah pola kalimat yang dapat digunakan untuk memberikan saran
I believe, the trains are more reliable than buses in my country this is dalam bahasa Inggris. Berikut ini pola kalimat yang paling sering
because of the government's investment of money into the system. digunakan).
(Saya percaya, kereta api lebih handal dari pada bis di negara saya ini Structure A
kerena banyaknya investasi pemerintah untuk system tersebut) Question Opener + Subject + Infinitive without ‘to’
Why don’t I Go…?
 You Buy…? Structure C
We Meet…? Let’s + Infinitive without ‘to’
They Come…? Let’s study together
Why doesn’t He Bring…? For example (Contohnya)
She Read…? Let's go to the travel agent's this afternoon to book our ticket.
(Ayo kita pergi ke agen perjalanan sore ini untuk memesan tiket kita)
For example (Contohnya)
Let's go bowling tonight
Why don't you go to the movies tonight?
(Ayo kita pergi bermain bowling malam ini)
(Mengapa anda tidak pergi menonton film saja mala mini?)
Structure D
Why don't they go skiing on Saturday?
How about + Verb + ing
(Mengapa mereka tidak pergi bermain ski saja sabtu ini?)
(Bagaimana kalau kita)
Why doesn't she come with me to China?
For example (Contohnya)
(Mengapa dia tidak ikut saja bersamaku ke Cina?)
How about going to Hawaii for this vacation?
Structure B
(Bagaimana kalau kita pergi ke Hawaii liburan ini?)
Subject + Modals + Infinitive without ‘to’
What about asking your brother for help?
I, You Shoud Say…
(Bagaimana kalau kita meminta bantuan saudaramu?)
We, Thye (Seharusnya)
Structure E
He, She Could Talk…
I suggest + Sentence in simple present tense
(Bisa)
(Saya menyarankan)
For example (Contohnya)
For example (Contohnya)
They should go to see the doctor for a medical checkup.
I suggest, we take all the factors into consideration before we decide.
(Mereka seharusnya pergi menemui dokter untuk periksa kesehatan)
(Saya menyarankan, kita pertimbangkan semua faktor sebelum kita
You could visit New York while you're there.
mengambil keputusan)
(Kamu bisa berkunjung ke New York selagi kamu berada disana)
I suggest, you talk to your father first before marrying her.
(Saya menyarankan, kamu bicara dulu pada ayahmu sebelum
menikahinya).
7. Stating agreement and disagreement
(Menyatakan kesetujuan dan ketidak setujuan)
In transactional discourse, for example: in discussion, we will
occasionally get the urge to agree or disagree with something that is being
said by our interlocutor in English. Offering an opinion in terms of stating
agreement or disagreement can frequently be difficult when it is not in our
first language. We probably know exactly what we want to say in our native
tongue, but are unsure of how to express our opinion of either agreement or
disagreement in English. We frequently feel worried about our phrases that
will not come out properly or that we might hurt someone's feelings by
being too forward. Therefore, it is necessary to learn this area specifically
as a skill and practice some common expressions that are used in
transactional exchanges such as discussions and debates.
(Di dalam wacana transaksional, misalnya diskusi, kita terkadang
akan terdesak untuk menyatakan apakah kita setuju atau tidak setuju
dengan sesuatu yang dikatakan oleh lawan bicara kita dalam bahasa
Inggris. Memberikan pendapat dalam hal menyatakan kesetujuan atau
ketidak setujuan kita, seringkari terasa sulit ketika itu harus disampaikan
bukan dalam bahasa ibu kita. Kita barangkali tau apa yang ingin kita
katakan dalam bahasa ibu kita, tetapi tidak yakin mengenai cara yang
benar mengungkapkan kesetujuan atau ketidaksetujuan dalam bahasa
Inggris. Kita seringkali merasa khawatir kalau-kalau frasa yang kita
ucapkan tidak disampaikan dengan benar atau barangkali menyakiti
perasaan seseorang karena terlalu lugas. Oleh karena itu, penting sekali
mempelajari hal ini secara khusus sebagai sebuah keahlian dan
mempraktekkan ungkapan-ungkapan yang lazim digunakan dalam
percakapan transaksional seperti diskusi dan debat).
Stating agreement or disagreement in a discussion is normally
preceded by asking for opinions from our interlocuror, and then the
interlocutor then states his/her opinions. After listening to his/her opinion,
we may then express whether we agree or disagree with his/her opinion.
For the reason, the common expressions used for stating agreement or
disagreement will be discussed by first of all describing how to ask for
opinions, how to state opinions, and finally how to adreess agreement od
disagreement as a response to the opinion.
(Menyatakan kesetujuan atau ketidak setujuan dalam sebuah
diskusi, biasanya diawali dengan meminta pendapat dari lawan bicara kita,
dan kemudian lawan bicara kita menyatakan pendapatnya. Setelah
mendengarkan pendapat itu, kita selanjutnya menyatakan apakah kita
setuju atau tidak setuju dengan pendapat tersebut. Kerena alasan itulah,
ungkapan yang lazin digunakan untuk menyatakan kesetujuan atau ketidak
setujuan kita akan dibahas dengan menjelaskan bagaimana meminta
pendapat, bagaimana menyatakan pendapat, dan akhirnya bagaimana
menyampaikan kesetujuan kita dan ketidak setujuan kita sebagai respon (kalau anda ingin pendapat saya yang sejujurnya…)
dari pendapat tersebut).  According to Lisa...
Asking for an opinon (Meminta pendapat) (Menurut lisa…)
 What's your idea?  As far as I'm concerned...
(Apa ide anda?) (Sepanjang yang saya ketahui…)
 What are your thoughts on all of this?  If you ask me...
(Apa pikiran anda tentang ini semua?) (Jika anda bertanya kepada saya…)
 How do you feel about that? Interruptions (Menginterupsi)
(Bagaimana anda rasa tentang itu?)  Can I add something here?
 Do you have anything to say about this? (Bisakah saya menambahkan sesuatu?)
(Apakah ada sesuatu yang ingin anda katakan tentang ini?)  Is it okay if I jump in for a second?
 What do you think? (Bisakah saya bicara sebentar?)
(Apa pendapat anda?)  If I might add something...
 Do you agree? (Kalau saya boleh menambahkan sesuatu…)
(Apakah anda setuju?)  Can I throw my two cents in?
 Wouldn't you say anything? (Bisakah saya bicara…)
(Tidak maukah anda mengatakan sesuatu?)  Sorry to interrupt, but..
Stating an opinion (Menyatakan pendapat) (Maaf saya interupsi, tetapi…).
 In my opinion...  (after accidentally interrupting someone) Sorry, go ahead.
(Menurut pendapat saya…) (Setelah menginterupsi seseorang) Maaf, silahkan lanjut
 The way I see it... Expressing agreement (Menyampaikan kesetujuan)
(Saya melihat bahwa…)  I agree with you 100 percent.
 If you want my honest opinion.... (Saya setuju dengan anda seratus persen)
 I couldn't agree with you more.
(Saya tidak dapat menolak anda)
 That's so true.
(Itu benar sekali)
 That's for sure.
(Itu pasti)
 You're absolutely right.
(Anda sepenuhnya benar)
 Absolutely.
(Tentu saja)
 That's exactly how I feel.
(Itulah yang sebenarnya saya rasa)
 Exactly.
(Pasti)
 I'm afraid I agree with James.
(Saya kira saya setuju dengan James)
 I have to side with Dad on this one.
(Saya harus berpihak pada ayah kali ini)
 No doubt about it.
(Tak perlu diragukan lagi)
 (weak) I suppose so./I guess so.
(Lemah) saya kira begitu
 I was just going to say that.
(Saya baru akan mengatakan itu)
Expressing disagreement (Menyatakan ketidak setujuan)
 I don't think so.
(Saya pikir tidak demikian)
 (strong) No way.
(Kuat) tidak bisa
 I'm afraid I disagree.
(Saya kira saya tidak setuju)
 (strong) I totally disagree.
(Saya sangat tidak setuju)
 I beg to differ.
(Maaf, saya beda dengan anda)
 (strong) I'd say the exact opposite.
(Saya katakan, pendapat kita sangat bertentangan)
 Not necessarily.
(Tidak penting)
 That's not always true.
(Itu tidak selalu benar)
 That's not always the case.
(Itu tidak selamanya begitu)
 No, I'm not so sure about that.
(Tidak, saya tidak yakin dengan itu)
 SECTION THREE mereka dapat menggunakan keahlian berbicara mereka dalam sebuah

GROUP DISCUSSION AS A TRANSACTIONAL diskusi kelompok dan wawancara pekerjaan dengan lancar dan akurat.

SPEAKING DISCOURSE
Informasi yang disajikan di dalam pelajaran-pelajaran ini akan
menunjukkan kepada mereka bagaimana seharusnya mereka berbicara
We keep moving forward, opening new doors, and doing new things, because we're
curious and curiosity keeps leading us down new paths. dalam sebuah diskusi formal dengan orang lain dan juga bagaimana
(Walt Disney) seharusnya mereka mengkomunikasikan siap diri mereka secara verbal di
dalam sebuah wawancara pekerjaan)
These two last sections deal with the discussion of two kinds of
A. THE CONCEPT OF A GROUP DISCUSSION
transactional speaking categories which are frequently seen in our daily
(Konsep mengenai diskusi kelompok)
lives either on a TV program or in a recruitment of employee. They are
discussion and interview. The discussion of the two transactional A group discussion can be defined as a critical conversation about a

discourses is aimed at giving lessons to the students of Indonesian who are particular topic, or perhaps a range of topics, conducted in a group of a size

learning English so that they can handle their speaking skills in a group that allows participation by all members. According to Nelson (1990), the

discussion and a job interview accurately and fluently. The information purpose of a group discussion is not to win an argument or to amuse your

available in these lessons will show them the nature of speaking in a formal classmates. The purpose of a discussion is to help each group member

discussion with other people as well as the nature of communicating explore and discover personal meanings of a text through interaction with

themselves verbally in a job interview. other people. It is a very useful tool to develop the students’ personality and

(Bagian ini mencakup pembahasan tentang dua jenis transactional language skills. In terms of the students’ personality skills, group discussion

speaking yang seringkali dilihat di dalam kehidupan kita sehari-hari baik itu will be very useful to develop their assertiveness, Critical Thinking,

di sebuah program televisi atau di sebuah perekrutan tenaga kerja. Encouraging others, Leadership, Initiative, as well as Inclusiveness.

Keduanya adalah diskusi dan wawancara. Pembahasan tentang kedua Besides, group discussion will also develop their language skills such as

wacana transaksional tersebut dimaksudkan untuk memberikan pelajaran Pronunciation, Grammar, Vocabulary selection, Ability to politely interrupt,

kepada para pelajar Indonesia yang sedang belajar bahasa Inggris agar Listening, Eye Contac when communicating, and Summarizing.
 (Diskusi kelompok dapat didefinisikan sebagai sebuah percakapan
yang bersifat kritis membahas satu atau beberapa topik yang dilakukan di
dalam sebuah kelompok melibatkan partisipasi anggota kelompok dengan
jumlah tertentu. Menurut Nelson (1990) tujuan dari sebuah diskusi
kelompok bukanlah untuk memenangkan argument atau menghibur teman.
Tujuannya adalah tiap anggota kelompok mendalami dan menemukan
maksud dari sebuah teks melalui proses interaksi dengan orang lain.
Diskusi kelompok merupakan sarana yang sangat bermanfaat untuk
mengembangkan kepribadian dan keahlian bahasa bagi para pelajar dan
mahasiswa. Dalam hal keahlian kepribadian para pelajar, diskusi kelompok
akan sangat bermanfaat untuk mengembangkan ketegasan mereka,
kemampuan berpikir kritis mereka, kemapuan menyemangati orang lain,
kepemimpinan, inisiatif, dan juga inkusifitas mereka. Selain itu, diskusi
kelopmpok juga akan mengembangkan keahlian berbahasa mereka
seperti, pengucapan, tata bahasa, kosa kata, kemampuan menginterupsi
secara sopan, kemampuan menyimak, kontak mata ketika berkomunikasi,
dan kemampuan menyimpulkan)
In real life, group discussions occur in many different formats – from
very informal ones between friends to highly structured and challenging
discussions included as part of a selection process to get a job in a
prestigious company like in USA and India. However in the classroom, a
group discussion is normally used as strategy to promote the students
language productivity and language creativity. Language productivity refers
to the students’ skill in employing their linguistic knowledge such as
grammar, vocabulary, and pronunciation to speak. Furthermore, language
creativity refers to the students’ skill in expressing their ideas, opinions, and
views orally by using their linguistic knowledge in communication.
(Dalam kehidupan nyata, diskusi-diskusi kelompok terjadi dalam
berbagai macam bentuk yang berbeda, mulai dari diskusi yang sangat tidak
formal antar teman hingga ke diskusi yang sangat terstuktur dan
menantang yang dijadikan sebagai bagian dari proses seleksi untuk
mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan bergengsi seperti di
Amerika serikat dan India. Namun demikian, di ruang kelas, sebuah diskusi
kelompok biasanya digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan
produktifitas bahasa dan kreatifitas bahasa bagi para siswa dan
mahasiswa. Produktifitas bahasa merujuk pada kemempuan para pelajar
dalam menggunakan pengetahuan bahasa mereka seperti tata bahasa,
kosa kata, dan pengucapan untuk berbicara. Selanjutnya, kreatifitas
bahasa merujuk pada kemampuan para pelajar dalam mengungkapkan
ide-ide mereka, pendapat mereka, serta pendangan mereka secara lisan
dengan menggunakan pengetahuan bahasa mereka dalam
berkomunikasi).
B. GROUP DISCUSSION (GD) SKILLS IN THE CLASSROOM secara beraturan akan terlibat diskusi dengan teman-teman mereka,
(Keahlian diskusi kelompok di ruang kelas) keluarga, dan kolega mereka. Di dalam diskusi yang tidak formal, para
siswa biasanya terlibat dalam obrolan yang membahas tentang hal yang
Teaching group discussion skills in the classroom is basically aimed
dihadapi sehari-hari. Namun, para siswa barangkali perlu mempersiapkan
at promoting our students’ speaking skills and listening comprehension
diri mereka untuk mendiskusikan topik-topik yang lebih serius, misalnya
through discussion which will be very useful for everyday life as the
sebuah diskusi tentang kabar terkini, atau masalah yang perlu
students will regularly find themselves having discussions among their
penyelesaian. Proses mempersiapkan keahlian berdiskusi para siswa
friends, family and colleagues. Group discussion practice and skill
dalam situasi formal dapat dilakukan dengan membawa materi diskusi
development are therefore useful for all students.In an informal discussion,
kelompok ke dalam kelas. Disini, sang guru perlu mengetahui ketentuan
the students are usually involved in casual chats talking about day-to-day
umum diskusi kelompok, prosedur standar diskusi kelopmpok, peraturan
things. However, the students will probably have to prepare themselves
dasar diskusi kelompok dan peranan ketua kelompk dan anggota dalam
discussing more serious topics, for example a discussion about recent
diskusi kelompok, serta uangkapan yang tepat digunakan dalam suasana
news or a problem that needs to be solved. The process of preparing the
diskusi formal).
students’ discussion skills in a formal setting can be done by bringing the
The General Guidelines of GD
material of group discussion into the classroom. Here, the teacher needs to
(Ketentuan umum diskusi kelompok)
recognize the general guidelines of GD, the standard procedures of GD, the
a. Group members must come to discuss a topic, give answers and
ground rules of group discussions, the leader’s and the participants’ roles
solutions.
in GD as well as the most appropriate expressions commonly used in a
(Anggota kelompok berada dalam kelompoknya untuk
formal group discussion).
mendiskusikan topik, member jawaban dan solusi).
(Mengajarkan keahlian diskusi kelompok di ruang kelas pada
b. Group discussion is a cooperative, not competitive, learning
dasarnya dimaksudkan untuk mengembangkan keahliah berbicara dan
process. Good results depend on everyone sharing their thoughts.
pemahaman menyimak melalui diskusi bagi para pelajar, hal ini akan
Through active discussion the students will often come up with new
sangat bermanfaat dalam kehidupan keseharian mereka karena mereka
 insights that no one had previously arrived at individually, through a
dialogic learning process.
(Diskusi kelompok merupakan sebuah proses belajar kooperatif dan
bukan kompetitif. Hasil yang baik tercapai bila tiap orang member
pendapat. Melalui diskusi yang aktif para pelajar akan memperoleh
pengetahuan baru yang tidak akan pernah diperoleh siapapun
secara individu, tetapi hanya dicapai melalui proses belajar yang
dialogis).
c. Every member of the group is given the opportunity to participate
and makes some contribution to the group discussion process,
taking turns doing so. Group discussion leaders should hold other
members accountable by actively seeking their input.
(Tiap anggota kelompok diberikan kesempatan untuk berpartisipasi
dan memberikan sumbangsih pada proses diskusi kelompok,
secara bergiliran. Ketua diskusi kelompok harus secara aktif
meminta masukan pendapat dari anggota kelompok).
The standard procedures of GD
(Prosedur standar diskusi kelompok)
a. The students are placed into groups of 6-10.
(Para siswa ditempatkan pada kelompok yang terdiri dari 6 sampai
10 anggota)
b. The teacher gives them a topic to discuss.
(Guru memberikan mereka sebuah topik untuk didiskusikan)
c. Sometimes, group members are given five minutes to plan their
stance before starting.
(Bila perlu, anggota kelompok diberikan waktu 5 menit untuk
menyiapkan pendirian/pendapat mereka sebelum mulai).
d. Total discussion time is approximately 45 minutes.
(Jumlah waktu diskusi kira-kira 45 menit).
e. During the first 25 minutes, each group will discuss the given topic
among their members to decide two things:
1. The solutions or the answers for the problems in the topic
(concepts, findings) based on all members’ decision.
2. The reasons for deciding the solutions (relevant and logical)
(Dalam 25 menit pertama, tiap kelompok mendiskusikan topik yang
diberikan sesama anggota kelompok untuk memutuskan dua hal:
1. Solusi atau jawaban atas permasalahan yang ada di dalam topik
(konsep dan penemuan) berdasarkan keputusan semua
anggota.
2. Alasan mengapa memilih jawaban atau solusi tersebut (sesuai
dan logis)
f. During the next 15 minutes, the entire groups have to make
presentations one by one to articulate their powerful solutions.
While a group is making the presentation, the members of the other
groups are not only encouraged to articulate questions of all kinds:
hypothetical, provocative, divergent, and even irreverent questions,
 but also to share their own relevant experiences and stories on the
problems.
(Dalam 15 menit berikutnya semua kelompok harus presentasi satu
demi satu untuk menyampaikan solusi terbaik yang dimiliki. Selagi
sebuah kelompok tertentu presentasi, anggota kelompok yang lain
tidak hanya didorong untuk mengajukan pertanyaan pertanyaan
yang hipotetikal, profokatif, berbeda, bahkan kurang sopan, tetapi
juga didorong untuk berbagi pengalaman dan kisah yang relevan
dengan masalahnya).
g. During the last five minutes, the teacher will prepare him/herself for
a one-minute report to the entire groups. This brief report should
highlight the answers to the problems in the topic.
(Dalam 5 menit terakhir, guru harus mempersiapkan diri untuk
menyampaikan laporan singkat kepada seluruh kelompok. Laporan
singkat ini harus menyoroti jawaban dari masalah yang ada di
dalam topik).
A group discussion is normally attended by two categories of
participants namely the group discussion leader or facilitator and the group
discussion members. The presence of a leader or facilitator, in a group
discussion, is almost always helpful in ensuring an effective discussion.
Therefore, the teacher needs to describe the roles of the leader and the
participants in order to run the discussion procedures appropriately.
(Sebuah diskusi kelompok biasanya dihadiri oleh dua jenis peserta
yaitu ketua kelompok diskusi atau fasilitator dan anggota-anggota
kelompok. Kehadiran seorang ketua, dalam sebuah kelompok diskusi,
biasanya akan sangat membantu menjamin keefektifan diskusi. Oleh
karena itu, sang guru perlu menjelaskan peranan-peranan seorang ketua
kelompok dan anggota dalam diskusi agar dapat menjalankan prosedur
diskusi dengan tepat)
Group discussions ground rules
(Ketentuan dasar diskusi kelompok)
In order to make the discussions runs properly, the teacher needs to
inform the ground rules of a group discussion. This is done to make sure
that all members of each group understand what they should do during the
discussions. Besides, the ground rules can be used as the guidelines that
help to keep the discussion on track, and prevent it from deteriorating into
name calling or domination on a few members. The ground rules can be
announced after making the students’ sit in their groups. Here are the
examples:
(Agar diskusi dapat berjalan dengan baik, guru juga perlu
menginformasikan tentang ketentuan dasar diskusi kelompok. Ini dilakukan
untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok memahami apa yang
seharusnya mereka lakukan selama diskusi berlangsung. Disamping itu,
ketentuan dasar ini juga bisa di jadikan sebagai penuntun agar diskusi
tetap dijalurnya (tidak menyimpang dari tujuan awalnya), dan
menghindarkan diskusi menjadi ajang merendahkan orang lain misalnya:
menyebu-nyebut nama, juga menghindarkannya dari dominasi segolongan
kecil anggota. Ketentuan dasar diskusi dapat diumumkan setelah para
siswa duduk dikelompoknya masing-masing. Berikut ini contohnya)
a. Convey your opinion politely and respect people e.g. no name
calling, no accusation.
(Ungkapkan pendapat anda dengan sopan dan hormati peserta lain
misalnya:jangan menyebut nama, jangan menuduh).
b. Express your disagreement respectfully e.g. no ridicule.
(Ungkapkan ketidak setujuan anda secara terhormat misalnya:
jangan mengejek).
c. Avoid addressing interruption too often e.g. listen to the whole of
others’ thoughts then give comment if you would like to.
(Hindari memberi interupsi terlalu sering, misalnya: dengarkan
pendapat orang secara keseluruhan kemudian komentari jika anda
merasa perlu).
d. Spend the time effectively when speaking e.g. express your
comments reasonably, short, and to the point, so that others also
have a chance to speak.
(Gunakan waktu secara efektif ketika berbicara, misalnya
sampaikan komentar anda secara rasional, singkat dan langsung ke
sasaran agar orang lain juga memiliki kesempatan untuk berbicara).
e. Open to accept the others’ opinions e.g. judge the opinions fairly
and don’t be so selfish rejecting others’ opinion without any
plausible reasons.
(Terbukalah dalam menerima pendapat orang lain, misalnya nilailah
pendapat tersebut dengan adil, jangan terlalu egois menolak
pendapat orang tanpa alasan yang masuk akal)
f. Avoid being too sensitive with disagreement e.g. underestimating
people’s opinion to show that what you believe is absolutely right.
(Hindari terlalu sensitive dengan ketidak setujuan, misalnya
memandang rendah pendapat orang lain untuk menunjukkan
bahwa pendapat andalah yang mutlak benar).
g. Everyone is expected to obey and upholding the ground rules.
(Setiap peserta diharapkan mematuhi dan menegakkan aturan
dasar tersebut)
Group Discussion Leaders’ Roles
(Peranan Ketua kelompok)
1. Initiating
(Memulai)
A group discussion is always initiated by setting a topic. If the topic
is unclear, then the leader needs to help the group define it. The
leader – through asking the right questions, defining the problem,
and encouraging ideas from the group to get the discussion started
 or restarted to avoid group silence. One way group discussion and can’t break in. It’s important both for process and for the
leaders can do this by posing a few specific questions on the exchange of ideas that everyone has plenty of opportunity to
particular topic. communicate their thoughts.
(Sebuah kelompok diskusi biasanya dimulai dengan menetapkan (Sangatlah penting memastikan bahwa semua anggota
sebuah topik. Jika topiknya tidak begitu jelas, maka ketua kelompok mendapatkan setidaknya satu kali kesempatan untuk berpatisipasi
perlu membantu anggota kelompok mendefinisikan/menjabarkan atau berbicara. Bila ada peserta atau beberapa peserta yang
topik tersebut. Ketua harus berupaya untuk memperjelas masalah, mendominasi diskusi, maka adalah tanggung jawab ketua kelompok
dan menyemangati anggota agar menyampaikan pendapat untuk meralatnya; ini bisa dilakukan dengan membagi giliran
sehingga diskusi dapat terus berjalan dan terhindar dari kepada yang lain atau mempersilahkan yang lain untuk berbicara.
kepakuman. Satu cara yang dapat ditempuh oleh ketua kelompok Untuk melibatkan mereka yang kurang tegas atau pemalu, atau
adalah dengan mengajukan pertanyaan spesifik yang ada di dalam yang tidak bisa berbicara cepat saat dipersilahkan, maka ketua bisa
topik yang tertentu). meminta mereka menyampaikan pendapat mereka secara
2. Facilitating participation langsung, menyemangati mereka dengan bahasa tubuh (misalnya
tersenyum saat mereka menyampaikan sesuatu, dan sering-sering
(Memfasilitasi partisipasi)
melihat ke arah mereka), dan membantu mereka ketika ingin
It is very important to make sure that all members get at least an
berbicara namun tidak dapat mengemukakannya. Penting
opportunity to participate or speak. If anyone or few dominate a
diperhatikan dalam proses diskusi ataupun proses berbagi
group, it is the leader’s responsibility to try to rectify that; this may
pendapat, bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama
mean going around in-turn or calling on people. To involve those
untuk menyampaikan pikiran-pikiran mereka).
who are less assertive or shy, or who simply can’t speak up quickly
3. Summarizing or clarifying important arguments, or ideas.
enough, the leader might ask directly for their opinion, encourage
(Merangkum dan memperjelas idea tau argument yang penting)
them with body language (smile when they say anything, lean and
This task entails making sure that everyone understands a point
look toward them often), and be aware of when they want to speak
that was just made, or the two sides of an argument. It can include
 restating a conclusion the group has reached, or clarifying a
particular idea or point made by an individual (“What I think I heard
you say was…”). The point is to make sure that everyone
understands what the individual or group actually meant.
(Tugas ini terkait dengan berupaya untuk memastikan bahwa
semua peserta mengerti poin yang baru saja dubuat serta untuk
mengetahui apakah mereka setuju atau tidak pada sebuah
argument. Proses ini bisa berwujud: mempertagas kembali
kesimpulan yang telah dicapai oleh sebuah kelompok, atau
memperjelas ide tertentu yang disampaikan oleh seorang anggota
(Yang saya dengar anda mengatakan bahwa…). Gunanya adalah
untuk memastikan bahwa setiap orang memehami maksud
sebenarnya yang ingin disampaikan).
4. Wrapping up the session
(Menyimpulkan hasil diskusi)
As the session ends, the leader should help the group review the
discussion and make plans for next steps (more discussion
sessions, action, involving other people or groups, etc.). He should
also go over any assignments or tasks that were agreed to, make
sure that every member knows what her responsibilities are, and
review the deadlines for those responsibilities.
Other wrap-up steps include getting feedback on the session –
including suggestions for making it better and thanking all the
members for their contributions and participation.
(Ketika diskusi berakhir, ketua kelompok harus membantu
kelompok meriview hasil diskusi dan merencanakan langkah-
langkah berikutnya (menambah sesi dsikusi, mengambil tindakan,
melibatkan orang lain atau kelompok dan lain-lain). Dia seharusnya
menindak lanjuti tugas-tugas yang telah disepakati, memastikan
bahwa tiap anggota mengetahui apa yang menjadi tanggung
jawabnya, dan meninjau batas waktu pelaksanaan tanggung jawab
tersebut. Tahapan kesimpulan yang lainnya adalah memberi umpan
balik dari hasil diskusi termasuk memberi saran untuk membuat
hasilnya lebih baik dan mengucapkan terima kasih pada semua
peserta atas sumbangsih dan pertisipasi mereka).
Roles for all members in a group discussion
(Peranan semua anggota kelompok dalam diskusi)
1. Taking a part actively in the discussion
(Turut ambil bagian dalam diskusi secara aktif)
When the leader or a group member is talking to describe a certain
issue, the other group members need to listen in order to
comprehend some information. Listening will enable them process
the information which in turn will ease the members to give
opinions, ask questions, show reactions through the discussion. It
 very important to do because all group members are responsible for
seriously responding to each other’s statements, comments and
contributions to make them all involved in an interactive discussion.
(Ketika ketua kelompok atau seorang anggota kelompok sedang
berbicara untuk menjelaskan masalah tertentu, maka anggota
kelompok yang lain harus menyimak agar dapat memahami
informasi yang disampaikan. Menyimak akan memungkinkan
mereka mengolah informasi yang pada gilirannya akan
memudahkan mereka untuk memberikan pendapat, mengajukan
pertanyaan, menunjukkan reaksi mereka dalam diskusi tersebut.
Hal ini sangat penting dilakukan sebab semua anggota kelompok
bertanggung jawab untuk saling merespon pernyataan, komentar,
dan kotribusi satu sama lain agar semuanya dapat terlibat di dalam
sebuah diskusi yang interaktif)
2. Discussing and interpreting all ideas
(Mendiskusikan dan menginterpretasi ide-ide)
When an issue is being discussed, all members should be able to
explain their ideas as clear as possible to facilitate questioning,
debating, and interpreting the ideas. Through discussion and
interpretation, the various group members are expected to learn and
understand in depth about a certain issue. As all members
understand, it will easily elicit dialogic conversation to enhance the
learning process for everyone.
(Ketika sebuah isu sedang dibahas, semua anggota kelompok
seharusnya menjelaskan pendapat mereka dengan sejelas-jelasnya
untuk memudahkan pengajuan pertanyaan, perdebatan dan
interpretasi pendapat. Melalui diskusi dan interpretasi, semua
anggota kelompok yang beragam ini diharapkan mempelajari dan
memahami secara mendalam tentang sebuah isu. Ketika semua
anggota kelompok mengerti, hal tersebut akan memudahkan
hadirnya percakapan yang dialogis untuk meningkatkan proses
belajar bagi semuanya)
3. Stick on discussing the topic
(Tetap dalam mendiskusikan topik)
In giving opinions, asking questions, and interpreting some ideas, all
member need to stay focus on discussing on a certain topic. It is
essential to do to avoid a free-wheeling discussion which will make
all members difficult to come up with a good solution by the end of
the discussion. However, the members are still allowed to stay off
the topic being discussed as long as they just intend to link their
comments to the facts which probably occur in the other topics and
may not use them as a point of departure for their comments.
(Dalam memberikan pendapat, mengajukan pertanyaan,
menginterpretasi ide, semua anggota kelompok harus tetap terfokus
pada topik tertentu. Hal ini sangat penting dilakukan untuk
menghindari diskusi lepas yang akan membuat para peserta
 mengalami kesulitan mencapai sebuah solusi yang baik di akhir
diskusi. Namun demikian, para anggota tetap diperkenankan
berbicara diluar topic sepanjang maksudnya hanyalah untuk
mengaitkan komentar mereka pada fakta-fakta yang barangkali
terjadi di topic lain dan tidak digunakan sebagai titik akhir
(kesimpulan) dari pernyataan mereka).
Phrases for a group discussion
(Frasa yang digunakan dalam diskusi kelompok)
In my experience helping the students to set up and to organize English
clubs which adopts immersion method (100% English) and uses group
discussion as one of the club highlights programs, many of the students
frequently ask me questions associated with group discussion such as:
(Berdasarkan pengalaman saya membantu para mahasiswa membentuk
dan menyelenggarakan klub-klub bahasa Inggris yang mengadopsi metode
immersi (100% bahasa Inggris) dan menggunakan diskusi kelompok
sebagai salah satu program unggulannya, banyak dari mereka yang
seringkali bertanya kepada saya pertanyaan tentang diskusi kelompok
seperti:)
a. What kind of expressions should I use to start a discussion?
(Ungkapan seperti apa yang seharusnya saya gunakan untuk
memulai diskusi?)
b. What kind of expressions should I use to continue a discussion?
(Ungkapan seperti apa yang seharusnya saya gunakan untuk
melanjutkan diskusi?)
c. What kind of expressions should I use to state my disagreement
politely?
(Ungkapan seperti apa yang seharusnya saya gunakan untuk
menyatakan ketidak setujuan saya dengan sopan?)
d. What kind of expressions should I use to state agreement?
(Ungkapan seperti apa yang seharusnya saya gunakan untuk
menyatakan kesetujuan?)
e. What kind of expressions should I use to state my doubts?
(Ungkapan seperti apa yang seharusnya saya gunakan untuk
menyatakan keraguan?)
f. What kind of expressions should I use to interrupt others politely?
(Ungkapan seperti apa yang seharusnya saya gunakan untuk
menginterupsi dengan sopan?)
g. What should I say to summarize other's opinion and tell them my
opinion?
(Apa yang seharusnya saya katakan untuk meringkas pendapat
orang dan menyatakan pendapat saya?)
h. What phrases can I use to include others into the discussion?
(Frasa apa yang seharusnya saya gunakan untuk meminta orang
terlibat dalam diskusi?)
i. What should I say when drawing a conclusion in a discussion?
 (Apa yang seharusnya saya ucapkan untuk menarik kesimpulan
dalam diskusi?)
j. What shoud I say to close a discussion?
(Apa yang seharusnya saya ucapkan untuk mengakhiri diskusi?)
To answer those questions, below are some of the phrases the leader and
the members of a group discussion may use to move through the
discussion in an orderly manner.
(Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, berikut ini beberapa
ungkapan yang ketua atau anggota kelompok dapat gunakan untuk
menjalankan diskusi secara teratur).
Phrases for initiating a discussion
(Frasa untuk memulai diskusi)
1. Ladies and gentlemen, I declare the discussion open. (formal)
(Saudara-saudari sekalian, saya nyatakan diskusi kita dibuka)
2. The discussion will come to order. (formal)
(Diskusi akan segera dimulai)
3. Thank you all for coming. (less formal)
(Terima kasih atas kedatangan anda semua)
4. Let’s begin, shall we?(less formal)
(Ayo kita mulai, siap?)
5. Shall we start? (less formal)
(Bisa kita mulai?)
Phrases for introducing a topic
(Frasa untuk memperkenalkan sebuah topic)
1. Our topic for today is...
(Topik kita hari ini adalah….)
2. Today, we'd like to discuss about...
(Hari ini kita akan mendiskusikan tentang…)
3. Today, we are here to discuss…
(Hari ini, kita berada disini untuk mendiskusikan ….)
Phrases for getting everyone to Speak
(Frasa untuk meminta peserta berbicara)
1. What do you think, (name?)
(Apa pendapat anda, (sebut nama?)
2. (name), do you agree?
(Sebut nama), apakah anda setuju?)
3. That's a good point, (name). Can we hear from someone else?
(Itu adalah pendapat yang bagus (nama), bisakah kita dengar
pendapat dari yang lain?)
4. I see your point, (name). Does anyone agree or disagree?
(Saya paham pendapat anda, (nama), apakah ada yang setuju atau
tidak setuju?)
5. Do you agree with that, (name)?
(Apakah anda setuju dengan pendapat tadi, (nama?)
Phrases for stating your own opinion
(Frasa untuk menyatakan pendapat)
1. In my opinion, …
(Menurut pendapat saya ….)
2. Personally I think that ...
(Secara pribadi, saya berpendapat bahwa…)
3. My own view of the matter/issue is that ...
(Pandangan pribadi saya tentang hal tersebut adalah…)
4. It seems to me that ...
(Menurut saya bahwa…)
5. I am of the opinion that…
(Saya berpendapat bahwa…)
Phrases for agreeing with an opinion
(Ungkapan menyatakan setuju dengan sebuah pendapat)
1. Yes, I agree (absolutely).
(Ya, saya setuju, pasti)
2. I couldn't agree more to what you just said.
(Saya tidak bisa menolak apa yang anda katakan)
3. That matches exactly my own view.
(Pendapat itu benar-benar cocok dengan pendapat saya)
4. Yes, that is just how I see it.
(Ya, saya juga melihatnya sepeti itu)
5. I absolutely hold the same view.
(Saya tentu berpandapat sama)
6. We both share the same point of view.
(Kita berdua memiliki pendapat yang sama)
7. I agree with you./ (I think so.)
(Saya setuju dengan anda/saya kira begitu)
8. I think / guess you are right.
(Saya kira anda benar)
Phrases for partly agreeing with an opinion
(Ungkapan setengah setuju dengan satu pendapat)
1. I see what you mean, but ...
(Saya mengerti maksud anda, tapi…)
2. There is certainly some truth in your words, but you fail to
notice that ...
(Kata-kata anda ada benarnya, tapi anda tidak memahami
bahwa…)
3. I don't entirely agree with you.
(Saya tidak sepenuhnya setuju dengan anda)
4. I understand your reasons; however, I see some aspects a bit
differently.
(saya mengerti alas an anda, tetapi saya melihat ada hal yang
sedikit berbeda).
Phrases for disagreeing with an opinion
(Ungkapan tikak menyetujui sebuah pendapat)
1. I'm afraid I can't accept ...
(Saya rasa, saya tidak bisa menerima….)
2. I simply don't agree with you.
(Saya benar-benar tidak setuju dengan anda)
3. I fail to see the logic behind any of your arguments.
(Saya tidak melihat alasan logis dibalik pendapat anda)
4. Your arguments are not convincing at all!
(Pendapat anda samasekali tidak meyakinkan)
5. Excuse me, but I have to contradict you quite strongly here.
(Maaf, saya pendapat saya sangat bertentangan dengan pendapat
anda)
6. I couldn't disagree more with what you just said.
(Saya tidak bisa menyetuji apa yang baru saja anda katakan).
7. I am afraid I do not agree with you.
(Saya kira, saya tidak setuju dengan anda)
8. Do you really think so?
(Apakah anda pikir begitu?)
Phrase for checking comprehension
(Frasa untuk memastikan pemahaman)
1. Do you really mean…?
(Apakah maksud anda …?)
2. I’m sorry, could you tell me more about this?
(Maaf, bisakah anda menjelaskan kembali hal ini?)
Phrases for asking repetition
(Ungkapan untuk meminta mengulang pernyataan)
1. Sorry, I beg your pardon.
(Maaf,Saya mohon bisa diulang)
2. Sorry, can you repeat?
(Maaf, bisa diulang?)
3. Can you say that again please?
(Bisakah anda mengatakannya lagi?)
Phrases for correcting misunderstandings
(Frasa untuk meluruskan kesalah pahaman)
1. That’s not quite what I meant by…
(Bukan itu yang saya maksud dengan…)
2. Look, all I mean is ….
(Begini, yang saya maksud adalah…)
Phrases for Interrupting
(Frasa untuk menginterupsi)
1. I'm sorry to interrupt here, but ...
(Maaf, menginterupsi anda, tapi…)
2. Excuse for breaking in here right now, but ...
(Maaf karena menyela anda saat ini, tapi…)
3. Can I stop you there for a moment?
 (Bisakah anda berhenti bicara sebentar?) 2. Let's now consider another important aspect of today's
4. Hold on a second. (informal) discussion.
(Tahan sebentar) (Mari kita fukus pada aspek penting dalam diskusi kita hari ini)
5. Can I just make a point? 3. I think we have exchanged our opinions on that point now and
(Bisakah saya bicara sebentar?) should move on ...
6. Mind if I just say something? (Saya pikir, kita telah berbagi pendapat di bagian tersebut,
(Keberatankan kalau saya menyampaikan sesuatu?) sekarang kita akan bahas…)
Phrases for dealing with interruptions 4. You all highlighted crucial aspects, but have we really
(Frasa untuk merespon interupsi)
discussed ... in-depth?
1. I haven’t finished, if you don’t mind. (Anda semua telah menyoroti aspek yang krusial, tapi apakah kita
(Maaf, saya belum selesai bicara) benar-benar telah membahas ….secara mendalam?)
2. Let me just make my point. 5. Thank you for your honest/thought-provoking views, but we
(Biarkan saya selesai bicara dulu) should also pay attention to….
Phrases for moving the discussion on (Terima kasih atas pendapat anda yang sejujurnya, namun kita pun
(Frasa untuk melanjutkan diskusi) harus memperhatikan…)
3. It seems we have agreed that… 6. Sorry, I am afraid we are off the point. Let’s get back to our
(Nampaknya kita telah sepakat bahwa ….) discussion on …
4. Shall we move on to discuss the next issue? (Maaf, saya kira kita sudahi dulu membahas hal tersebut, sebaiknya
(Bisakah kita lanjut membahas isu berikutnya?) kita kembali membahas tentang….)
Phrases for focusing/Structuring Phrases for summarizing the discussion up
(Frasa untuk fokus pada topik) (Frasa untuk merangkum hasil diskusi)

1. I think we should focus on the main aspects now. 1. That's all we have time for today.
(Saya kira, sekarang kita seharusnya fokus pada isu utamanya) (Demikian untuk waktu kita hari ini)
 2. So to sum up...(You summarize the ideas expressed.)
(Jadi, sebagai kesimpulan ….(Rangkum ide yang sudah
disampaikan)
3. To sum up, we all agree that…
(Sebagai kesimpulan, kita semua setuju bahwa..)
4. Let’s conclude our discussion…
(Mari kita simpulkan diskusi kita…)
Phrases for ending the discussion
(Frasa untuk menutup diskusi)
1. Let’s end our discussion today. Thank you everyone.
(Kita tutup diskusi kita hari ini, Terima kasih semuanya)
2. I declare this discussion closed.
(Saya nyatakan diksusi kita selesai)
3. The discussion is adjourned (postponed) until…
(Diskusi ini ditunda dingga…)
4. I think we’ve covered all the points on the topic so I suggest
that we close the discussion.
(Saya pikir, kita telah membahas semua hal di dalam topik ini, jadi
saya nyatakan bahwa diskusi kita selesai).
C. THE EFFECT OF PARTICIPATING IN GROUP DISCUSSIONS ON
THE STUDENTS SKILLS
(Efek dari keikut sertaan dalam diskusi kelompok pada keahlian
para siswa)
As the students participate in group discussions in the classroom,
they will learn to develop their sub-skills in using functional languages.
When they achieve these skills, they will be able to successfully and
effectively participate in real group discussions which discuss more serious
topics in the society. Besides, they will also develop their sub-skills in their
cognitive and psychological abilities such as ability to analyze, persuade,
control emotions, etc.
(Ketika para siswa berpatisipasi dalam diskusi-diskusi kelompok,
mereka akan belajar mengembangkan sub-sub keahlian mereka. Ketika
mereka mencapai keahlian-keahlian terebut, mereka akan mampu
berpartisipasi dalam kelompok-kelompok diskusi yang sesungguhnya yang
membahas topik-topik yang lebih serius di dalam masyarakat. Disamping
itu, mereka juga akan mampu mengembangkan kemampuan psikologis
dan kognitif mereka seperti kemampuan untuk mengendalikan emosi,
kemampuan untuk mebujuk, kemampuan menganalisa dan lain-lain).
1. Skill to use language functions
(Keahlian dalam menggunakan fungsi bahasa)
Taking a part in a group discussion will require the students to use a
variety of language functions to be able to discuss a certain topic to find out
the best solution to the problems exist in the topic. Each language function
must be conveyed through series phrases that bring meaning from the
students’ mind. These could include phrases for functions such as ‘Giving
reasons’, ‘Giving your opinion’, ‘Agreeing and disagreeing’, etc. The more
the students familiarize themselves to use the language functions, the
better their mastery in them. However, their mastery in the language
functions is called better when the students are not only able to use them
actively, but also able to use them accurately and appropriately as the
native English speakers’ way of delivering the language functions in the
discussions.
(Turut ambil bagian dalam sebuah diskusi kelompok akan menuntut
siswa untuk menggunakan beragam fungsi bahasa agar mereka dapat
membahas topik tertentu untuk menemukan solusi terbaik bagi masalah
yang ada di dalam topik tersebut. Tiap-tiap fungsi bahasa harus
diungkapkan melalui serangkaian frasa yang membawa makna dari pikiran
para siswa. Fungsi-fungsi bahasa tersebut mencakup fungsi-fungsi seperti
member alas an, member pendapat, menyatakan setuju dan tidak setuju,
dan lain-lain. Semakin para siswa membiasakan diri mereka menggunakan
fungsi-fungsi bahasa tersebut, maka menguasaan mereka akan semakin
baik pula. Namun, penguasaan mereka terhadap fungsi-fungsi bahasa
tersebut dapat dikatakan lebih baik jika mereka tidak hanya mampu
menggunakan fungsi-fungsi bahasa tersebut secara aktif, tetapi juga
mampu menggunakan mereka secara tepat dan akurat sebagaimana cara
penutur asli bahasa Inggris menggunakan fungsi-fungsi bahasa tersebut
dalam diskusi).
2. Skill to analyze
(Keterampilan dalam menganalisa)
In group discussions, the students are given a particular topic
containing one or more problems that have to be resolved. Through the
problems, the students can develop their analysis skill by making effort to
brainstorm or mind-map all of the possible solutions to the problems they
could speak about. From here, they are able to learn analyzing the
relevance of each of their opinions with the problems before deciding the
opinions to be the problems’ solutions. Together, the students then draw up
a fresh list or mind-map and discuss how their possible solutions might be
linked together, along with examples or reasons for any arguments they
might have.
(Dalam diskusi kelompok, para siswa diberikan sebuah topik
tertentu yang mengandung satu atau lebih masalah yang harus
dipecahkan. Melalui masalah-masalah tersebut, para siswa dapat
mengembangkan kemampuan analisis mereka dengan berupaya untuk
memetakan pokok pikiran mereka mengenai berbagai kemungkinan jalan
keluar atas permasalahan yang sedang mereka bicarakan. Dari sini,
mereka dapat belajar menganalisa hubungan antara tiap pendapat yang
mereka punya dengan masalah yang ada sebelum memutuskan pendapat
tersebut menjadi solusi. Secara bersama, para siswa menggambarkan
pokok pikiran mereka dan mendiskusikan bagaimana menyatukan rencana
solusi tersebut didukung dengan contoh atau alas an dari tiap argumantasi
yang mereka miliki).
3. Skill to persuade and convince
(Keahlian dalam mempengaruhi)
When a group of students are involved in group discussions, they
will automatically share opinions to solve a particular problem in a given
topic. Their opinions are commonly different from one to another since they
tend to use their different background knowledge and perspectives in giving
comments and opinions toward a problem. Beside giving opinions, they are
also required to provide explanations regarding to the reasons for offering
such opinions. When justifying their opinions with examples, facts, along
with plausible descriptions, the students will learn how to persuade and
convince the other members of the group to support their proposed
opinions. Conclusively, the students will make effort to find supporters in
the discussion to back up their opinions. As they get some supporters, that
means they have successfully persuaded and convinced the other people
with their strong opinions and reasons.
(Ketika sekelompok siswa terlibat di dalam diskusi-diskusi
kelompok, secara otomatis, mereka akan berbagi pendapat untuk
memecahkan masalah tertentu pada topic yang diberikan. Pendapat-
pendapat mereka umumnya berbeda satu sama lain karena mereka
cenderung menggunakan latar belakang pengetahuan dan sudut pandang
mereka yang berbeda dalam memberikan komentar atau pendapat
terhadap suatu masalah. Disamping memberikan pendapat, mereka juga
dituntut untuk memberikan penjelasan terkait dengan alasan memberikan
pendapat semacam itu. Ketika mereka mengemukakan alas an didukung
dengan contoh, fakta dan penjelasan yang masuk akal, para siswa akan
belajar bagaimana mempengaruhi dan meyakinkan anggota kelompok
yang lain agar mendukung pendapat yang mereka usulkan. Singkatnya,
para siswa akan berupaya untuk mendapatkan pendukung dalam diskusi
yang dapat menyokong pendapat mereka. Ketika mereka mendapatkan
pendukung, itu berarti bahwa mereka telah berhasil mempengaruhi dan
meyakinkan orang lain dengan alasan dan pendapat mereka yang kuat).
4. Skills to respect others
(Keahlian menghargai orang lain)
In group discussions, sharing opinions commonly generate
controversial atmosphere especially when the entire students have strong
reasons to support their different opinions. Disagreement, interruptions,
objections will be the events that we commonly see in an effective group
discussion. Some students will probably speak loudly when explaining their
disagreements on a certain opinion; some will look up set when they find
out that their opinions are rejected. Some will keep their voices low and try
to control their emotions as far as possible when supporting an opinion.
Whatever situation they witness during the discussion, they will learn
something that the discussion becomes very interesting because they have
different opinions. The difference makes them enthusiastic in taking a part
in the discussion. If everyone had the same opinion, it would not make the
discussion interesting or even they would perhaps lose their spirit to
discuss. Therefore, difference or diversity is a need in a group discussion.
So, they have to respect difference since they need it. This case will enable
them to learn how to respect one another since they realize that they need
one other to make their discussion attractive.
(Dalam diskusi kelompok, berbagi pendapat biasanya memunculkan
situasi yang controversial terutama ketika semua siswa memiliki alas an
yang kuat untuk mendukung pendapat mereka yang berbeda. Ketidak
setujuan, interupsi, keberatan akan menjadi kejadian yang umunya kita
lihat dalam sebuah diskusi kelompok yang efektif. Ada siswa barangkali
berbicara dengan keras ketika menjelaskan ketidak setujuan mereka pada
pendapat tertentu, ada yang kelihatan kecewa ketika mereka mengetahui
bahwa pendapat mereka ditolak, ada yang tetap berbicara dengan nada
pelan dan berusaha mengontrol emosi mereka sejauh mungkin ketika
menyampaikan dukungan mereka pada suatu pendapat. Apapun situasi
yang mereka saksikan selama diskusi, mereka harus belajar sesuatu
bahwa diskusinya menjadi sangat menarik karena mereka memiliki
pendapat yang berbeda. Perbedaan itulah yang menjadikan mereka
bersemangat turut ambil bagian dalam diskusi. Jika seandainya semua
peserta memiliki pendapat yang sama, tidak akan menarik diskusinya,
bahkan mereka akan kehilangan semangat untuk berdiskusi. Oleh karena
itu, perbedaan adalah suatu kebutuhan dalam sebuah diskusi kelompok.
Maka mereka harus menghargai perbedaan itu karena mereka
membutuhkannya. Hal ini akan memungkinkan para siswa saling
menghargai satu sama lain kerena mereka sadar bahwa mereka saling
membutuhkan untuk membuat diskusi mereka menarik).
5. Skills to support one another
(Keahlian untuk saling mendukung)
Group discussions are normally initiated by a controversial
phenomenon in which all participants will make effort to address their
different perceptions and opinions toward a certain topic. However, it just
happens at the beginning of the discussion. As the participants show off
their difference, they unintentionally come into the sameness. In order to
attain consensus for solutions, they have to bargain opinions and reasons.
In the process of bargaining ideas, we will see disagreements,
interruptions, objections, refusals, disappointment, etc. Nevertheless, those
events are actually the beginning of a collective solution. In order to find the
best solutions to a problem, the students need to talk, and to share.
Consequently, they have to debate, show off their different perspectives
and stand point of views. Finally they need to support one another to come
into the best solution. Attaining a consensus needs mutual supporting in a
discussion. It is like building a house. To begin building a house, we have
to provide different materials such as wood, cement, brick, sand, stones,
water, nails, tools, paints, etc. Then we put the different materials to support
one to another to shape one thing that is a house.
(Diskusi kelompok biasanya diwali oleh fenomena yang kontrovesial
dimana semua peserta akan berupaya mengajukan persepsi dan pendapat
mereka yang berbeda tentang suatu topik. Namun, hal tersebut hanya
terjadi dipermulaan diskusi saja. Ketika para peserta memamerkan
perbedaan mereka, tanpa mereka sadari masuk kedalam sebuah
persamaan. Agar mencapai kesepakatan untuk meraih solusi, mereka
harus saling tawar menawar pendapat dan alasan. Didalam proses tawar-
menawar ide tersebut, kita akan melihat ketidak setujuan, interupsi,
keberatan, penolakan, kekecewaan dan lain-lain. Namun demikian,
kejadian-kejadian itu sebenarnya hanyalah permulaan dari sebuah solusi
bersama. Agar memperoleh rumusan solusi terbaik untuk sebuah masalah,
para siswa perlu berbicara dan berbagi. Akibatnya, mereka harus berdebat
dan memperlihatkan sudut pandang dan cara pandang mereka yang
berbeda. Akhirnya, mereka harus saling mendukung satu sama lain untuk
mencapai solusi terbaik. Mencapai kesepakatan perlu saling mendukung
dalam sebuah diskusi. Sama seperti ketika membangun sebuah rumah.
Awalnya, kita harus menyiapkan bahan bangunan yang berbeda seperti:
kayu, semen, bata, pasir, batu, paku, peralatan, cat dan lain-lain. Kemudian
kita menyatukan material yang berbeda tersebut agar saling mendukung
satu sama lain untuk membentuk satu hal yaitu sebuah rumah).
D. TYPES OF GROUP DISCUSSION IN THE CLASSROOM
(Jenis-jenis diskusi kelompok di ruang kelas)
The reality shows that a variety of different types of discussions that
occur in our social lives can actually be adopted and recreate to be brought
into the classroom. For example: a girl is going to celebrate her birthday
and she needs to discuss something like whom to invite to the party, where
to sit them with her parents. A new marriage couple just married and wants
to purchase a house then they need to discuss whether to buy an
expensive house or a cheap house, to buy a house in the city or in the
village, etc. As an English teacher, the writer has ever adopted some real
life discussions to be given to the students in the classroom. As far as the
writer’s recollection, he has employed at least three types of group
discussion in the classroom or in an English club. They can be classified
into:
(Kenyataan menunjukkan bahwa beragam jenis diskusi yang terjadi
dalam kehidupan social kita sebenarnya dapat diadopsi dan dikreasi ulang
untuk dibawakan di ruang kelas. Misalnya: seorang gadis ingin merayakan
pesta ulang tahunnya dan dia perlu mendiskusikan sesuatu dengan orang
tuanya, seperti siapa yang akan diundang, dimana tamu akan dijamu.
Sepasang pengantin baru yang baru saja menikah ingin membeli rumah
kemudian mereka perlu mendiskusikan apakah membeli rumah yang
mahal atau membeli rumah yang murah, atau membeli rumah di kota atau
di desa dan lain-lain. Sebagai seorang dosen bahasa Inggris, penulis
pernah mengadopsi beberapa diskusi yang terjadi di kehidupan nyata
diberikan kepada mahasiswa di ruang kelas. Sepanjang ingatan penulis,
dia telah menggunakan setidaknya tiga jenis diskusi kelompok di ruang
kelas atau di klub bahasa Inggris. Ketiganya dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:)
1. Problem-based group discussion
(Diskusi kelompok berbasis masalah)
2. Topical group discussion
(Diskusi kelompok berbasis topik)
3. Article-based group discussion
(Diskusi kelompok berbasis artikel)
The classification of the three types is normally determined based
on the students’ language level of proficiency. Those who are in low
intermediate level are given opportunity to discuss in a problem based
group discussion. The next, those who are in intermediate level are given
opportunity to discuss in a topical group discussion. Finally, those who are
in an advanced level are given opportunity to discuss in article based group
discussion. However, the writer sometimes uses the type interchangeably
in all levels by modifying the difficulty level of the discussion materials
according to the students level of profiency.
(Pengelompokan ketiga jenis diskusi tersebut biasanya ditentukan
berdasarkan tingkat kemahiran bahasa para mahasiswa. Mereka yang ada
pada tingkat low intermediate diberikan kesempatan untuk berdiskusi
dalam sebuah diskusi kelompok berbasis masalah. Selanjutnya, mereka
yang berada di tingkatan intermediate diberikan kesempatan untuk
berdiskusi di sebuah diskusi kelompok berbasis topik. Akhirnya mereka
yang ada pada level advanced diberikan kesempatan untuk berdiskusi
pada sebuah diskusi kelompok berbasis artikel. Namun, penulis kadang-
kadang menggunakan jenis-jenis diskusi tersebut secara bergantian pada
semua level dengan memodifikasi tingkat kesulitan dari materi diskusi
tersebut sesuai dengan tingkatan kemampuan mahasiswa).
1. Problem-based group discussion
(Diskusi kelompok berbasis masalah)
In this type of group discussion, all students in a group are given a
short description of a situation (scenario) containing one or more problems.
The problems are designed to be “cases” and to imitate the complexity of
real life cases in which the students have to make effort to find out solution
for the cases. In the writer’s experience, problem-based group discussion is
frequently implemented by using the following procedures:
(Di tipe diskusi kelompok ini, semua siswa dalam sebuah kelompok
diberikan diskripsi singkat tentang sebuah situasi (scenario) yang
mengandung satu masalah atau lebih. Masalah tersebut dbentuk menjadi
kasus dan menyerupai kerumitan kasus di kehidupan nyata dimana para
siswa harus berupaya menemukan solusi untuk kasus tersebut. Dalam
pengalaman penulis, diskusi kelompok berbasis masalah seringkali
diterapkan dengan menggunakan prosedur berikut ini:)
a. Studying the problems (Membahas rancangan solusi)
(Mempelajari masalah) The other students are posing any additional questions associated
The students are required to learn the problems given in the with the possible solutions for clarification and another have to
scenario in detail. respond the questions.
(Para siswa dituntut untuk mempelajari masalah yang diberikan (Siswa yang lain mengajukan pertanyaan tambahan yang terkait
dalam scenario secara mendalam) dengan rancangan solusi untuk memperjelas maksudnya dan siswa
b. Analyzing the problems yang lainnya harus merespon pertanyaan tersebut).
(Menganalisa masalah) e. Determining final solutions
The students begin organizing their previous knowledge associated (Menentukan solusi akhir)
with the cases and recollect all relevant information to make a list of The students identify the best opinions as the solutions to the
possible opinions. problems.
(Para siswa mulai menyusun pengetahuan mereka sebelumnya dan (Para siswa mengidentifikasi pendapat terbaik sebagai solusi atas
mengingat kembali informasi yang relevan dengan kasus yang ada permasalahan yang ada)
untuk kemudian membuat daftar pendapat yang mungkin akan Scenario samples for problem-based group discussion
disampaikan). (Contoh-contoh skenario untuk diskusi kelompok berbasis masalah)
c. Formulating possible solutions To clarify the discussion of problem based group discussion, the writer
(Merumuskan rancangan solusi) provides the scenario samples which have ever been used by the members
The students convey the relevant knowledge and information to the of American English Club (AMC) in problem based group discussion as one
problems as opinions and possible solutions. of highlight programs in the club, among other things:
(Para siswa mengungkapkan pengetahuan dan informasi relevan (Untuk memperjelas pembahasan mengenai diskusi kelompok berbasis
yang mereka miliki dalam bentuk pendapat sebagai rancangan masalah, penulis menyajikan contoh skenario yang pernah diajarkan pada
solusi untuk masalah yang ada). anggota American English Club (AMC) dalam diskusi kelompok sebagai
d. Discussing the possible solutions salah satu program unggulan di klub tersebut antara lain:)
 SCENARIO ONE (For basic or low intermediate students) kalau saya menolak keinginan orang tua saya, saya berdosa. Tetapi, kalau
(Skenario satu: untuk siswa basic or low intermediate)
saya setuju untuk menikah dengan lelaki tersebut, saya akan menderita
MY STUDY OR MY PARENTS karena saya tidak menyukai dia. Saya membutuhkan pertolongan anda
(SEKOLAHKU ATAU ORANG TUAKU) untuk mengatasi masalah ini. Yang mana yang seharusnya saya pilih:
1. Should I choose to continue my study? Why?
I am a student of senior high school. I am sixteen years old. I want
(Apakah saya harus memilih sekolah saya? Apa alasan saya?)
continue my study. But, my father wants me get married. My father
2. Should I obey my parents’ wish? Why?
chooses a man for me from a rich family. Actually, I don’t like the man and I
(Apakah saya harus mematuhi keinginan orang tua saya? Apa
don’t want get married in my young age. My parents don’t agree if I
alasan saya?)
continue my study. My mother says to me: “if you don’t obey your father, he
will send you away from home and you are not our daughter anymore. I am
confused to face this problem because if I refuse my parents’ wish, I am
sinful. But, if I agree to get married with the man, I will suffer because I
don’t like him. I need your help to overcome this problem “which one should
I choose”
(Saya adalah seorang siswi SMU. Saya berusia 16 tahun. Saya
ingin melanjutkan sekolah saya. Tetapi, ayah saya menginginkan saya
menikah. Ayah saya memilih seorang lelaki untuk saya dari sebuah
keluarga kaya. Sebanarnya, saya tidak menyukai lelaki tersebut dan saya
tidak ingin menikah di usia muda saya. Orang tua saya tidak setuju kalau
saya melanjutkan sekolah saya. Ibu saya berkata kepada saya: “kalau kau
tidak mematuhi ayahmu, dia akan mengusirmu dari rumah dan kau bukan
anak perempuan kami lagi. Saya bingung menghadapi masalah ini karena
 SCENARIO TWO (For basic or low intermediate students) SCENARIO THREE (For intermediate students)
(Skenario dua: untuk siswa basic or low intermediate) (Skenario tiga: untuk siswa intermediate)
DILEMMA (DILEMA) MY PARENTS KEEP PRESSURING ME INTO THING
I walk in a busy street. The day is very hot. Suddenly, I see an old I DON'T WANT TO DO
man. He is more and less seventy years old. The old man hobbles with his (ORANG TUA SAYA TERUS MENEKAN SAYA MELAKUKAN HAL
YANG TIDAK INGIN SAYA LAKUKAN)
walking stick. He crosses the street. About 20 meters in front of him, a truck
I'm 18 and will graduate from high school. It's really crazy. My
run very fast. I rush to help him. But, after I run a few steps, I suddenly hear
parents are pressuring me to be a doctor. It's not even funny. I try to reason
a weeping baby. I look at the river in the road side. Apparently, a baby
with them and I really don't understand why they think doctors are such
floats on a raft. The water flow in the river is very swift. I think the baby will
"god-like" people. I mean, I really love English and Teaching. I believe that I
sink to the bottom of the river. I am hesitant to choose.
can work well with that to earn money for my future. So I'm really interested
(Saya berjalan di sebuah jalan yang ramai. Hari itu sangat panas.
in teaching English. I tell them all the facts of how if teaching English is an
Tiba-tiba saya melihat seorang lelaki tua. Dia berusia kurang lebih 70
issue for my future, teachers and lectures today yield more money, I tell
tahun. Lelaki tua tersebut berjalan tertatih dengan tongkatnya. Dia
them I love doing it, I'm good at it (I really hate math, biology, physics and
menyeberang jalan. Sekitar 20 meter didepan dia, sebuah truk berlari
chemistry as medical department possesses. You know, It doesn't interest
sangat kencang. Saya bergegas untuk menolongnya. Tetapi setelah saya
me at all), and I'll be a lot better at something I enjoy.
berlari beberapa langkah, saya tiba-tiba mendengar tangisan seorang bayi.
(Saya berusia 18 tahun dan akan tamat dari SMU. Ini benar-benar
Saya melihat ke sungai di pinggir jalan. Ternyata, seorang bayi terapung di
gila. Orang tua saya menekan saya agar menjadi seorang dokter. Ini tidak
atas sebuah rakit. Aliran air di sungai itu sangat deras. Saya fikir, bayi
lucu sama sekali. Saya mencoba memberi alas an pada mereka dan saya
tersebut akan tenggelam ke dasar sungai. Saya bimbang memilih
benar-benar tidak mengerti mengapa mereka beranggapan dokter
1. Should I help the old man? Why?
bagaikan orang-orang yang seperti dewa. Maksud saya, saya benar-benar
(Apakah saya harus menolong lelaki tua itu? Mengapa?)
suka bahasa Inggris dan mengajar. Saya yakin bahwa saya bisa bekerja
2. Should I help the baby? Why?
dengan baik dengan itu sehingga menghasilkan uang untuk masa depan
(Apakah saya harus menolong bayi tersebut? Mengapa?)
saya. Jadi, saya begitu tertarik pada mengajar bahasa Inggris. Saya
beritahukan kepada mereka semua fakta menganai bahagiman kalau
mengajar bahasa Inggris adalah masa depan saya, para guru dan dosen
menghasilkan banyak uang. Saya beritahukan mereka saya suka
mengajar, saya pandai dibidang itu (saya sangat membenci matematika,
biologi, fisika, dan kimia sebagaimana pelajaran yang dimiliki oleh jurusan
kedokteran. Anda tau, bidang itu sama sekali tidak menarik bagi saya. Dan
saya akan melakukan yang lebih baik pada bidang yang saya sukai).
And now, this case seems to be more complicated, they are not
accepting the facts and they told me that they’ll never pay for my college
because they don't support me with it. I actually need them to encourage
me to do whatever I want about my career and I can make them proud of it.
They don’t need to push me, but just give me directions on the career that I
chose for myself. I can understand why my parents might feel a little
disappointed and might pressurize me, they probably have my best
interests at heart, even if it is unfair, I think. Their decision is final that I
must choose:
(Dan sekarang, hal ini nampaknya menjadi bertambah rumit,
mereka menolak kenyataan tersebut dan mereka mengatakan kepada saya
bahwa mereka tidak akan pernah membayar biaya kuliah saya karena
mereka tidak mendukun saya pada jurusan itu. Saya sesungguhnya
membutuhkan mereka untuk menyemangati saya melakukan apapun yang
saya inginkan pada karir saya dan saya bisa membuat mereka bangga
dengan itu. Mereka tidak perlu menekan saya, tapi berikanlah saya arahan
pada karir yang saya pilih sendiri. Saya mengerti mengapa orang tua saya
barangkali merasa agak sedikit kecewa sehingga menekan saya, mereka
barangkali mempunyai niat baik, meskipun itu tidak adil menurut saya.
Keputusan mereka sudah bulat bahwa saya harus memilih:
1. I do what I want about my career but they do not care about my life
anymore.
(Saya lakukan yang ingin saya lakukan tentang karir saya, tetapi
mereka tidak peduli pada kehidupan saya lagi)
2. I obey all my parents want me to be a doctor. This drives me crazy
because I am not good at it. Right now I start thinking to escape
from the house. I can help it anymore.
(Saya patuhi yang orang tua saya inginkan untuk menjadi dokter. Ini
membuat saya gila karena saya tidak mampu. Sekarang saya mulai
berfikir untuk melarikan diri dari rumah. Saya tidak tahan lagi).
 SCENARIO FOUR (For intermediate students)
(Skenario empat: untuk siswa intermediate)
I NEED TO CHOOSE BETWEEN MY JOB AND KEEPING MY
PREGNANCY
(SAYA HARUS MEMILIH ANTARA PEKERJAAN SAYA ATAU
KEHAMILAN SAYA)
I am an employee in a private company. I have worked at the
company for 7 years. I earn a reasonable income every month. My income
is sufficient to finance both my needs and my husband. My husband has so
far not getting a job after he was fired from the company where he worked
three years ago. This time, I am very confused because I know that I am 4
months pregnant with our first child.
(Saya adalah seorang karyawati di sebuah perusaan swasta. Saya
telah bekerja di perusahaan tersebut selama tujuh tahun. Saya
mendapatkan gaji yang lumayan setiap bulan. Penghasilan saya cukup
untuk membiayai kebutuhan kami berdua saya dan suami saya. Suami
saya hingga saat ini belum mendapatkan pekerjaan setelah dia dipecat dari
perusahan tempatnya bekerja tiga tahun yang lalu. Saai ini, saya sangat
bingung karena saya mengetahui bahwa saya hamil 4 bulan anak pertama
kami)
This initially makes me very happy. But, after I tell my employer about my
pregnancy, he reminds me of the job agreement which I signed seven
years ago that I agree not to get pregnant during the work. My employer
also threatens to fire me from his company. While I realize that the
dismissal means impoverishment. I have contacted my parents and parents
in-law to help us in this problem. But, they all say that the decision is in the
hands of us and they cannot help us at all if the problem has something to
do with financial problems. I am currently facing a very difficult situation
because I had to choose between my job and my baby in the womb. I am
really depressed by this problem, which one should I choose:
(Ini awalnya membuat saya sangat bahagia. Tetapi, setelah saya
membaritahukan pimpinan saya tentang kehamilan saya, dia mengingatkan
saya pada perjanjian kerja yang saya tanda tangani tujuh tahun yang lalu
bahwa saya setuju untuk tidak hamil selama bekerja. Pimpinan saya juga
mengancam untuk memecat saya dari perusaannya. Sementara saya
menyadari bahwa pemecatan artinya pemiskinan. Saya telah menghubungi
orang tua dan mertua saya untuk menolong kami dalam masalah ini.
Tetapi, mereka semua berkata bahwa keputusan ada di tangan kami dan
mereka tidak dapat membantu kami kalau masalahnya berhubungan
dengan masalah uang. Saat ini saya sedang menghadapi masalah yang
sangat sulit karena saya harus memilih antara pekerjaan saya dan bayi
saya di dalam kandungan. Saya benar-benar tertekan oleh masalah ini,
yang mana yang seharusnya saya pilih)
1. Should I choose my job? Why?
(Haruskah saya memilih pekerjaan saya? Mengapa?)
2. Should I choose my baby? Why?
(Haruskah saya memilih bayi saya? Mengapa?)
 SCENARIO FIVE (For intermediate students) There is nothing left except pain, my life is miserable, demeaning
(Skenario lima: untuk siswa intermediate)
and undignified I can honestly say, I cannot endure all of this. So what am I
HOW AM I SUPPOSED TO HANDLE THIS DISEASE? living for? I want to finish my life because I have nothing more future I have

(BAGAIMANA SAYA SEHARUSNYA MENGHADAPI PENYAKIT INI?) had this thought since my diagnose. How am I supposed to handle all of
this? I have asked for the doctor helping me to get my right of death. So
I am a 27 years old woman. I used to work as a teacher in a senior
that he gives the best way to die without pain. So that I don’t even realize
high school. I am now lying on the bed in the hospital after the doctor
that my soul has come out of my body. But the doctor hasn’t given me an
diagnosed me to have terrible cancer 2 years ago. I have a steadfast
answer. He is very hesitant. I share this problem with you for one
husband. He has told me over and over that he wants to be with me no
expectation that I can find answers for the following problems:
matter what happens. I cannot stop crying. I always feel like I don’t deserve (Tidak ada yang tersisa kecuali rasa sakit, hidupku menderita, tidak
a husband like the one I have. I feel that my life has been ruined forever
berarti dan tidak berharga.Sejujurjnya saya katakan, Saya tidak dapat
and how stupid I am, I allow myself to have this disease. menanggung semua ini, jadi untuk apa saya hidup? Saya ingin
(Saya adalah seorang wanita berusia 26 tahun. Saya dulu bekerja
menyelesaikan hidup saya karena tidak ada lagi masa depan. Saya telah
sebagai seorang guru di sebuah SMU. Saat ini, saya sedang terbaring di
memiliki pikiran ini sejak diagnose saya. Bagaimana saya bisa menangani
rumah sakit setelah dokter mendiagnosa saya mengidap kanker ganas 2
ini semua? Saya telah meminta dokter menolong saya untuk mendapatkan
tahun yang lalu. Saya mempunyai seorang suami yang tabah. Dia telah
hak mati saya. Agar dia memberikan cara terbaik untuk mati tanpa rasa
meberitahukan saya berkali-kali bahwa dia ingin bersamaku selamanya
sakti. Sehingga, saya bahkan tidak menyadari bahwa jiwaku telah keluar
apapun yang terjadi. Saya tidak bisa berhenti menangis. Saya selalu
dari tubuh saya. Tetapi dokter belum memberikan saya jawaban. Dia
merasa seperti saya tidak layak mendapatkan suami seperti yang saya
sangat bimbang. Saya berbagi masalah ini dengan anda karena satu
miliki. Saya merasa bahwa hidup saya telah hancur selamanya. Dan
harapan bahwa saya bisa mendapakan jawaban atas permasalahan
alangkah bodohnya saya, saya membiarkan diri saya menderita penyakit berikut ini:)
ini).
 1. Will you agree, If I decide to finish my life?
(Apakah anda setuju kalau saya memutuskan untuk mengakhiri
hidup saya?)
2. If you were the doctor, what would you do to help me?
(Seaindanya anda adalah dokter, apa yang akan anda lakukan
untuk menolong saya?)
3. If you were my husband what would you do to help me?
(Seandainya, anda adalah suami saya, apa yang akan anda
lakukan untuk membantu saya?)
2. Topical group discussion
(Diskusi kelompok berbasis topik)
The second type of group discussion that the writes has ever
implemented in the classroom is topic-based group discussions which is
usually given to intermediate learners of English. To carry out this kind of
discussion, the writes gives the group members a topic to discuss. The
topic is usually a controversial topic which provided in the form of a
statement containing an issue. The issue illustrates two options in which the
students have to decide what they suppose to do as the best option in the
topic. By the end of the discussion, it is expected that the group should
strive to arrive at a consensus on the issue and they have to support the
consensus with explanations and plausible reasons. The writer uses the
same procedures as problem- based group discussion to implement this
kind of discussion.
(Tipe kedua dari diskusi kelopmpok yang pernah digunakan oleh
penulis di ruang kelas adalah diskusi kelompok berbasis topik yang
biasanya diberikan kepada siswa bahasa Inggris pada level intermediate.
Untuk menjalankan diskusi jenis ini, penulis memberikan para anggota
kelompok sebuah topic untuk dibahas. Topik tersebut biasanya adalah
topic yang kontroversial diberikan dalam bentuk pernyataan yang berisi
masalah. Masalah yang ada menggambarkan dua pilihan dimana para
siswa harus memutuskan apa yang harus mereka lakukan sebagai pilihan
terbaik untuk topik tersebut. Di akhir diskusi, diharapkan bahwa kelompok
telah sampai pada kesepakatan pada isu tersebut dan mereka harus
mendukung kesepakatan itu dengan penjelasan dan alas an yang masuk
akal. Penulis menggunakan prosedur yang sama dengan diskusi kelompok
berbasis masalah dalam menerapkan jenis diskusi ini).
The following topics are the 31 samples that the writes has ever
used for teaching the students speaking skills in the classroom by using
topical group discussions.
(Topik berikut ini adalah ke 31 contoh topic yang penulis pernah
gunakan untuk mengajar keterampilan berbicara dalam ruang kelas
dengan menggunakan dikusi kelompok berbasis topic).
1. People attend college or university for many different reasons
(for example, new experiences, career preparation, increase
knowledge, etc). Why do you think people attend college or
university? Use specific reasons and examples to support your
answer.
(Orang kuliah di universitas karena alasan yang berbeda-beda
(misalnya, untuk pengalaman baru, persiapan karir, meningkatkan
pengetahuan dan lain-lain). Menurut anda, mengapa orang kuliah di
universitas? Gunakan alasan yang spesifik dan contoh untuk
mendukung jawaban anda). 5.
2. Do you agree or disagree with the following statement? Parents
are the best teachers. Use specific reasons and examples to
support your answer.
(Apakah anda setuju atau tidak setuju dengan pernyataan berikut
ini? Orang tua adalah guru terbaik. Gunakan alasan yang spesifik
dan contoh untuk mendukung jawaban anda).
3. Nowadays, food has become easier to prepare. Has this change
improved the way people live? Use specific reasons and
examples to support your answer. 6.
(Sekarang ini, makanan telah menjadi lebih mudah untuk disajikan.
Apakah perubahan ini telah meningkatkan cara hidup manusia?
Gunakan alasan yang spesifik dan contoh untuk mendukung
jawaban anda).
4. It has been said, “Not everything that is learned is contained in
books.” Compare and contrast knowledge gained from
experience with knowledge gained from books. In your opinion,
which source is more important? Why?
(Ada yang mengatakan bahwa “tidak semua yang dipelajari ada di
buku”. Coba anda bandingan antara pengetahuan yang diperoleh
dari pengalaman dengan pengetahuan yang diperoleh dari buku-
buku. Menurut pendapat anda sumber pengetahuan mana yang
lebih penting? Mengapa?)
A company has announced that it wishes to build a large
factory near your community. Discuss the advantages and
disadvantages of this new influence on your community. Do you
support or oppose the factory? Explain your position.
(Sebuah perusahaan telah mengumumkan bahwa perusahaan
tersebut hendak membangun sebuah pabrik besar di dekat
komunitasmu. Diskusikan manfaat dan kerugian dari pengaruh baru
ini terhadap komunitasmu. Apakah anda mendukung atau
menentang adanya pabrik tersebut? Jelaskan pendapat anda).
If you could change one important thing about your hometown,
what would you change? Use reasons and specific examples to
support your answer.
 (Seandainya anda bisa merubah satu hal penting di kampong
halamanmu. Apa yang akan anda rubah? Gunakan alasan yang
spesifik dan contoh untuk mendukung jawaban anda).
7. How do movies or television influence people’s behavior? Use
reasons and specific examples to support your answer.
(Bagaimana film dan program televisi mempengaruhi prilaku
masyarakat? Gunakan alasan yang spesifik dan contoh untuk
mendukung jawaban anda).
8. Do you agree or disagree with the following statement?
Television has destroyed communication among friends and
family because many people prefer to spend their time with
television to friends/family. Use specific reasons and examples
to support your opinion.
(Apakah anda setuju atau tidak setuju dengan pernyataan berikut?
Televise telah merusak komunikasi antar teman dan keluarga karena
banyak orang lebih suka menghabiskan waktu dengan televisi dari
pada teman atau keluarga. Gunakan alasan yang spesifik dan
contoh untuk mendukung jawaban anda).
9. Some people prefer to live in a small town. Others prefer to live
in a big city. Which place would you prefer to live in? Use
specific reasons and details to support your answer.
(Ada orang yang lebih suka tinggal di kota kecil, dan ada yang lebih
suka tinggal di kota besar. Tempat yang mana yang lebih kau suka
tinggali: gunakan alasan menditail dan spesifik untuk mendukung
jawaban anda).
10. “When people succeed, it is because of hard work. Luck has
nothing to do with success.” Do you agree or disagree with the
quotation above? Use specific reasons and examples to explain
your position.
(Ketika orang meraih kesuksesan, itu karena kerja keras.
Keberuntungan tidak ada kaitannya dengan keberhasilan. Apakah
anda setuju atau tidak setuju dengan kutipan diatas? Gunakan
alasan yang spesifik dan contoh untuk menjelaskan jawaban anda).
11. Many people visit museums when they travel to new places.
Why do you think people visit museums? Use specific reasons
and examples to support your answer.
(Banyak orang yang mengunjungi museum ketika mereka berkujung
ke tempat-tempat yang baru. Menurut anda, mengapa orang-orang
mengunjungi museum? Gunakan alasan yang spesifik dan contoh
untuk mendukung jawaban anda).
12. Some people prefer to eat at food stands or restaurants. Other
people prefer to prepare and eat food at home. Which do you
prefer? Use specific reasons and examples to support your
answer.
(Ada orang yang suka makan di warung atau restoran. Ada juga
yang lebih suka menyiapkan makanan dan makan di rumah. Yang
 mana yang anda lebih sukai? Gunakan alasan yang spesifik dan
contoh untuk mendukung jawaban anda).
13. Some people believe that university students should be
required to attend classes. Others believe that going to classes
should be optional for students. Which point of view do you
agree with? Use specific reasons and details to explain your
answer.
(Ada orang yang berpendapat bahwa para mahasiswa harus
diwajibkan hadir kuliah. Ada yang meyakini bahwa hadir kuliah
seharusnya jadi pilihan bagi mahasiswa. Pendangan yang mana
yang anda setujui? Gunakan alasan yang spesifik dan contoh untuk
mendukung jawaban anda).
14. Neighbors are the people who live near us. In your opinion, what
are the qualities of a good neighbor? Use specific details and
examples in your answer.
(Tetangga adalah orang-orang yang tinggal di dekat kita. Menurut
anda, apakah syarat/cirri-ciri tetangga yang baik? Gunakan alasan
yang spesifik dan contoh untuk mendukung jawaban anda).
15. It has recently been announced that a new restaurant may be
built in your neighborhood. Do you support or oppose this
plan? Why? Use specific reasons and details to support your
answer.
(Baru-baru ini telah diumumkan bahwa sebuah restaurant baru akan
dibangun di lingkungan tempat tinggal mu. Apakah anda mendukung
rencana ini? Gunakan alasan yang spesifik dan contoh untuk
mendukung jawaban anda).
16. Some people think that they can learn better by themselves than
with a teacher. Others think that it is always better to have a
teacher. Which do you prefer? Use specific reasons to explain
your opinion.
(Ada yang berpendapat bahwa mereka bisa belajar lebih baik sendiri
dari pada dengan kehadiran seorang guru. Ada yang berpendapat
bahwa akan selalu lebih baik jika ada guru. Yang mana yang lebih
anda sukai? Gunakan alasan yang spesifik dan contoh untuk
menjelaskan pendapat anda).
17. What are some important qualities of a good supervisor (boss)?
Use specific details and examples to explain why these qualities
are important.
(Apa saja cirri-ciri seorang pimpinan yang baik? Gunakan alasan
yang spesifik dan contoh untuk menjelaskan mengapa cirri-ciri itu
penting).
18. Should governments spend more money on improving roads
and highways, or should governments spend more money on
improving public transportation (buses, trains, subways)? Why?
Use specific reasons and details to explain your answer.
 (Haruskah pemerintah menggunakan lebih banyak anggaran untuk
membangun jalan raya dan jalan tol, atau haruskan pemerintah
menggunakan lebih banyak anggaran untuk membangun
transportasi umum (bis, kereta api, kereta bawah tanah) Gunakan
alasan yang spesifik dan contoh untuk mendukung jawaban anda).
19. It is better for children to grow up in the countryside than in a
big city. Do you agree or disagree? Use specific reasons and
examples to support your answer.
(Lebih baik anak-anak tumbuh besar di pedalaman dari pada di kota
besar. Apakah anda setuju atau tidak setuju? Gunakan 55las an
yang spesifik dan contoh untuk mendukung jawaban anda).
20. People learn in different ways. Some people learn by listening to
people talk about things, some prefer learning by reading
books, and some learning by doing things. Which way of
learning do you prefer? Use specific reasons to support your
answer.
(Orang belajar dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang belajar
dengan mendengar orang lain membicarakan sesuatu, ada yang
lebih suka belajar dengan membaca buku, ada pula yang belajar
dengan melakukan sesuatu. Cara belajar yang mana yang anda
lebih sukai? Gunakan alasan yang spesifik dan contoh untuk
mendukung jawaban anda).
21. We all work or will work in our jobs with many different kinds of
people. In your opinion, what are some important
characteristics of a co-worker (someone you work closely
with)? Use reasons and specific examples to explain why these
characteristics are important.
(Kita semua bekerja atau akan bekerja dengan berbagai macam
orang yang berbeda. Menurut pendapat anda, apa saja karakter
teman sekerja yang penting? Gunakan alasan dan contoh yang
spesifik untuk menjelaskan mengapa karakteristik ini penting)
22. In some countries, teenagers have jobs while they are still
students. Do you think this is a good idea? Support your
opinion by using specific reasons and details.
(Di beberapa negara, para remaja bekerja sambil bersekolah.
Apakah menurut anda ini adalah ide yang baik? Dukung pendapat
anda dengan alas an yang spesifik dan terperinci)
23. A person you know is planning to move to your town or city.
What do you think this person would like and dislike about
living in your town or city? Why? Use specific reasons and
details to develop your opinion.
(Seorang yang anda kenal berencana pindah ke kotamu. Menurut
anda, apa yang akan disukai dan tidak disukai oleh orang tersebut
ketika tinggal di kotamu? Mengapa? Gunakan alas an spesifik dan
terperinci untuk mengembangkan penadapat anda).
24. Some people spend their entire lives in one place. Others move
a number of times throughout their lives, looking for a better
job, house, community, or even climate. Which do you prefer:
staying in one place or moving in search of another place? Use
reasons and specific examples to support your opinion.
(Ada orang yang menghabiskan seluruh hidupnya di satu tempat.
Ada juga juga yang berpindah-pindah beberapa kali dalam hidup
mereka, mencari pekerjaan yang lebih baik, rumah, lingkungan
masyarakat, bahkan iklim. Yang mana yang anda lebih sukai
menetap di satu tempat atau berpindah mencari tempat yang lain.
Gunakan alasan dan contoh yang spesifik untuk mendukung
pendapat anda).
25. Is it better to enjoy your money when you earn it or is it better to
save your money for some time in the future? Use specific
reasons and examples to support your opinion.
(Lebih baik segera menikmati uangmu ketika anda memperolehnya
atau lebih baik menabung uangmu untuk masa yang akan datang?
Gunakan alasan yang spesifik untuk mendukung jawaban anda).
26. You have received a gift of money. The money is enough to buy
either a piece of jewelry you like or tickets to a concert you want
to attend. Which would you buy? Use specific reasons and
details to support your answer.
(Anda telah menerima hadiah uang. Uang tersebut cukup untuk
membeli perhiasan yang anda sukai atau membeli tiket konser yang
ingin anda hadiri. Yang mana yang akan anda beli? Gunakan alasan
yang spesifik untuk mendukung jawaban anda).
27. Choose one of the following transportation vehicles and explain
why you think it has changed people’s lives.
a. Automobiles
b. Motorcycles
c. Airplanes
Use specific reasons and examples to support your answer.
(Pilih satu dari kendaraan transportasi berikut ini dan jelaskan
mengapa menurut anda kendaraan itu bisa mengubah kehidupan
manusia: mobil, motor, pesawat) gunakan alasan spesifik dan contoh
untuk mendukung jawaban anda).
28. Do you agree or disagree with the following statement? With the
help of technology e.g. internet, students nowadays can learn
more information and learn it more quickly. Use specific
reasons and examples to support your answer.
(Apakah anda setuju atau tidak setuju dengan pernyataan berikut
ini? Dengan bantuan tehnologi misalnya internet, para pelajar saat
ini bisa belajar lebih banyak informasi dan mempelajarinya lebih
cepat. Gunakan alas an spesifik dan contoh untuk mendukung
jawaban anda).
29. What are very important skills a person should learn in order to
be successful in the world today? Choose at least two skill and
use specific reasons and examples to support your choice.
(Apa keahlian yang sangat penting dipelajari oleh seseorang agar
sukses di dunia saat ini? Pilih setidaknya dua keahlian dan gunakan
alasan spesifik dan contoh untuk mendukung pilihan anda).
30. Some people like to travel with a companion. Other people
prefer to travel alone. Which do you prefer? Use specific
reasons and examples to support your choice.
(Ada yang suka bepergian dengan seorang teman. Ada juga yang
suka bepergian sendirian. Yang mana yang anda lebih sukai?
Gunakan alasan spesifik dan contoh untuk mendukung pilihan anda).
31. What do you want most in a friend — someone who is
intelligent, or someone who has a sense of humor, or someone
who is reliable? Which one of these characteristics is most
important to you? Use reasons and specific examples to explain
your choice.
(Apa hal yang paling anda inginkan dari seorang teman- seseorang
yang pintar, atau seorang yang suka humor, atau seorang yang bisa
diandalkan? Yang mana dari sifat tersebut sangat penting bagi
anda? Gunakan alasan spesifik dan contoh untuk mendukung pilihan
anda).
3. Article-based group discussion
(Diskusi kelompok berbasis artikel)
Article-based group discussion is normally given to the students of
advanced level. Before a group administers the discussion, all the goup
members are required to search and pick up articles that interest them.
They have to recognize that the articles they choose must have interesting
topics, and able to generate controversy. The articles can be taken from
English newpapres, English magazines, or the Internet which cover wide
range of areas, such as education, politic, economic, culture, history,
defense and security, technology etc. according to the writer’s experience,
this kind of group discussion can be implemented in the classroom by using
the following procedures.
(Diskusi kelompok berbasis artikel biasanya diberikan pada siswa
tingkat mahir. Sebelum suatu kelompok melaksanakan diskusi, semua
anggota kelompok dituntut untuk mencari dan mengambil artikel yang
menarik. Mereka harus mengetahui bahwa article yang mereka pilih harus
mempunyai topic yang menarik dan bisa memicu pertentangan. Artikel-
artikel tersebut dapat diperoleh dari Koran berbahasa Inggris, majalah
berbahasa Inggris, atau internet yang mencakup bidang yang luas seperti
pendidikan, politik, ekonomi, budaya, sejarah, pertahanan dan keamanan,
teknologi dan lain-lain. Menurut pengalaman penulis, diskusi kelompok
jenis ini dapat diterapkan di ruang kelas dengan menggunakan prosedur
berikut ini)
1. Picking up an article.
(Mengambil satu artikel)
The students search and pick up an interesting article in
newspapers, magazines, or the internet.
(Para siswa mencari dan mengambil sebuah artikel yang menarik
dari surat kabar, majalah, atau dari internet).
2. Summarizing the aricle.
(Merangkum article tersebut)
Read the article in depth to identify the ideas. Then the article must
be rewritten into a summary by using the student’s own sentences
which have to be in line with the ideas in the original articles.
(Membaca artikel terebut secara mendalam untuk mengetahui
idenya. Kemudian artikel tersebut harus ditulis kembali menjadi
sebuah ringkasan dengan menggunakan kalimat siswa sendiri
namun harus tetap sejalan dengan ide yang ada pada artikel
aslinya).
3. Formulating problems in the articles
(Merumuskan masalah dalam artikel tersebut)
The students then identifies possible issue in the article and
formulate the issues into the article’s problems to discuss.
(Para siswa kemudian mengidentifikasi kasus dalam artikel tersebut
kemudian merumuskan kasus tersebut menjadi masalah untuk
didiskusikan)
4. Studying the articles.
(Mempelajari artikel tersebut)
The summary with the identified problems and the original article
are then distributed to the entire students in the group. Then, they
recall their knowledge of the area exist in the article and start
planning their opinions associated with the problems in the article
for about 5 to 10 minutes).
(Ringkasan dengan masalah yang teridentifikasi dan artikel aslinya
kemudian didistribusi ke seluruh siswa dalam kelompok. Kemudian,
mereka mengingat kembali pengetahuan mereka mengenai bidang
yang ada dalam artikel itu dan mulai menyusun pendapat mereka
terkait dengan masalah yang ada sekitar 5 sampai 10 menit).
5. Proposing possible solutions
(Mengusulkan rancangan solusi)
All members describe their opinions in turn which are conveyed as
the possible solutions to the problems in the article.
(Semua anggota secara bergiliran menjelaskan pendapat mereka
yang diungkapkan sebagai rancangan solusi pada masalah yang
ada di dalam artikel).
6. Discussing the proposed possible solutions
(Membahas rancangan solusi yang diusulkan)
When some opinions have beed proposed, the students can
discuss the opinions. The discussion in the group must be carried
 out with agreement and disagreement, support and refusal,
interruptions and objections, questions and answers among the
members under the group leader coordination.
(Ketika beberapa pendapat telah diusulkan, para siswa dapat
mendikusikan pendapat-pendapat tersebut. Diskusi tersebut harus
menampakkan kesetujuan dan ketidak setujuan, dukungan dan
penolakan, interupsi dan keberatan, pertanyaan dan jawaban
diantara para anggota dibawah koordinasi ketua kelompok).
7. Determining final solutions
(Menentukan solusi akhir)
After the students go through a dialogic discussion, they have to
come into a concessus that is to formulate the final solutions based
on what they have agreed in the discussion previously.
(Setelah para siswa melewati diskusi yang dialogis, mereka harus
masuk ke tahap kesepakatan yaitu merumuskan solusi akhir
berdasarkan segala yang telah disetujui dalam diskusi sbelumnya).
To calrify the process of providing an article to be discussed in this type of
group discussion, the writer will show one of articles (from original article to
the aricle summary) that has has ever been used in American English Club
(AMC) article based group discussion.
(Untuk memperjelas proses penyiapan article untuk didiskusikan dalam tipe
diskusi kelompok ini, penulis akan menunjukkan salah satu artikel (dari
artikel aslinya sampai ringkasan artikel) yang pernah digunakan pada
diskusi kelompok berbasis artikel di American English Club (AMC)
THE ORIGINAL ARTICLE
DEMOCRACY AND CORRUPTION IN INDONESIA
Budi Kurniawan, Bandar Lampung | Opinion | Tue, January 17 2012,
Indonesia today faces an enormous problem related to corruption.
Almost every day we read in the newspapers about corruption cases
implicating state officials. Given Indonesia’s shift to democracy more than a
decade ago, many have been tempted to question whether rampant
corruption during this period is actually the fruit of democracy. Evidence
shows democracies create more dangerous corruption than authoritarian
regimes. A study by Olson (2002) of the Eastern Europe post-communist
era found that the number of corruption cases climbed in newly democratic
countries.
Olson did not talk about the link between democracy and welfare
directly. His research simply questioned why welfare did not follow the fall
of a bad government (communist authoritarian). The reason was that the
political transformation from authoritarianism to democracy in these
countries only changed the type of corruption, or in Olson terms, a change
from a “stationary bandit” to a “roving bandit”. A stationary bandit refers to
corruption in communist regimes. Stationary bandits know they will rule for
a long time. They sell protection to small bandits thanks to their monopoly
of power.
 However, when the regime changes to democracy, the type of
bandit changes into a roving one, which is more dangerous than when
stationary. Roving bandits are aware that they only have a short time to rule
because of democracy, therefore they engage in massively corrupt
practices while in power. Democracy encourages rent seeking behavior
among businesspeople and politicians. Politicians need money to win
elections, and businessmen provide the money to the politicians. After the
politicians are elected, they pay back the money to businesspeople in the
forms of privileges and benefits from state policies.
As a consequence, elected politicians do not care about the
interests of their constituents, such as poverty eradication, improvement of
healthcare and education. They just think how to pay back the costs of the
election process. This reality is not democracy but plutocracy, the term from
Aristotle refers to the domination of rich people in controlling the
government. The other effect of rent seeking is oligarchy. Indonesia, after
an authoritarian regime, shows that most of the political elite and leaders
focus on debating against each other and how to obtain power rather than
how to develop Indonesia’s economy.
Hadiz and Robison (2004) show that true democracy never
happened after the Soeharto era. The power of the business oligarchy took
more control over Indonesian politics than did politicians and civil society,
even though most Western leaders praised Indonesia as the biggest
democratic, Muslim country. Some scholars argue that free media will put
the government under the public’s control and therefore create
transparency. However, in democratic countries the media are part of the
industry. Under democracy, an independent media does not truly serve as
a “watch dog” of the government. There is no truly independent media. The
media only follow the political interests of their owners. If their owners are
part of the government coalition, they will not report issues that can
endanger the government’s credibility, such as corruption scandals
involving politicians linked to the ruling coalition.
On the other hand, if they are part of the opposition, they will blow
up those issues to attack their government’s credibility. In these
circumstances, the powerful media (in capital power) frames public opinion,
particularly on development issues. The influential media also frames the
view of voters in relation to the best candidates and parties that they will
vote for. In this media hegemony, businessman Silvio Berlusconi can win
the top post in Italy. Finally, these circumstances are the main reason why
in new democratic countries the supremacy of law is extremely important.
However, in several cases, law enforcement agencies remain under
the control of the authoritarian system. These are reasons why reformists
should establish new and strong institutions, such as the Corruption
Eradication Commission (KPK). The most valuable element of the KPK is
its capability to arrest corruptors. A strong law enforcement agency like the
KPK would be useless if it lacked the power to eradicate corruption.
The writer is lecturer in government studies at the University of Lampung.
THE ARTICLE SUMMARY eradication, improvement healthcare and education. Instead, they merely
DEMOCRACY BRINGS CORRUPTION focus on making effort to pay back the big money from the businessman.
Indonesia as one of democratic countries in the world is facing a Of course, to earn the big money while in power, they have to do
very serious problem that is corruption. This issue is broadcasted on TV corruption. So, as long as democracy is still used in this country, corruption
news every day. Many people start blaming democracy (this country’s will never be able to be eradicated because democracy is the mother of
political system) as the root of corruption in this country. This fact is also corruptions that gives a birth to massive corruptions in almost all
supported by a research conducted by Olson (2002) who found that the departments in this country.
number of corruption in a democratic country is far higher than an 1. Do you agree with the statement that democracy is the mother
authoritarian country. According to Olson, there are two kinds of bandits of corruptions?
who undertake corruption in both political systems. A stationary bandit 2. Do you think corruption can be eradicated from this country?
undertakes corruption in an authoritarian country and a roving bandit 3. What do you think that we should do to eradicate corruptions in
undertakes corruption in a democratic country. this country?
As for Olson, a roving bandit is more dangerous in undertaking
corruption that a stationary bandit. Because a stationary bandit knows that
he will rule in the country for a long time, so he will sell his authority and
protection in a small portion to small bandit in the country. However, a
roving bandit is aware that he has a short time power to rule due to
democracy. Therefore, he uses this opportunity to engage corruption as
many as possible while in power. In addition, politicians in a democratic
system need much money to win election, that they use businessman to
provide money which will be paid back after the politicians win. This has
been a political contract between them. Consequently, the elected
politicians do not care about their holy purposes anymore such as poverty
 SECTION FOUR (Kita barangkali pernah melihan acara bincang-bincang yang

INTERVIEW AS A TRANSACTIONAL disiarkan di sebuah stasiun TV dimana seorang pemandu acara bertanya

SPEAKING DISCOURSE
kepada seorang selebriti. Interaksi antara pemandu acara dan selebriti
tersebut dapat digolongkan sebagai sebuah wawancara. Wanacara
Before you start some work, always ask yourself three questions - Why am I doing it,
What the results might be and Will I be successful. Only when you think deeply and merupakan interaksi yang dilakuakan atas dasar tujuan tertentu ditandai
find satisfactory answers to these questions, go ahead. dengan adanya pertanyaan dan jawaban, struktur komunikasi yang jelas,
(Chanakya) terkontrol dan seimbang. Wawancara biasanya terjadi antara dua orang
(transaksi diadik). Namun, kadang-kadang seseorang dapat juga
We probably have ever seen a talk show program broadcasted on
diwawancarai oleh dua orang atau lebih dalam situasi tertentu. Misalnya,
TV in which a host is asking questions to a celebrity. The interaction
ketika seorang saksi sebuah kejahatan member kesaksian di ruang
between the host and the celebrity can be categorized as an interview. An
pengadilan dan ditanya serangkaian pertanyaan oleh sebuah panel yang
interview is a goal-driven transaction characterized by questions and
terdiri atas hakim, pengacara, dan jaksa untuk mengumpulkan informasi
answers, clear structure, control, and imbalance. An interview usually takes
tentang scenario suatu kejahatan. Pembahasan pada bagian ini akan
place between two people (a dyadic transaction). However, sometimes, a
menyajikan pembahasan mengenai beragam jenis wawancara, namun
person may be interviewed by two or more people in a certain situation as
penulis hanya akan terfokus pada wawancara pekerjaan, karena jenis
well. For instance, when a witness of a crime testifies in the court and is
wawancara ini paling banyak dibutuhkan oleh kebanyakan mahasiswa dan
asked a series of questions by a panel of the jury, the lawyers and judge to
lulusan perguruan tinggi yang sedang mempersiapkan diri untuk mencari
gather information about the crime scene. The discussion of this section will
pekerjaan setelah penyelesaian studinya).
presents various types of interviews, but the writer will mainly focus on
Before, the writer discusses more and more about job
employment interviews, because the types of interviews are mostly needed
interviews, it is first of all essential to describe some important aspects
by the majority of students and university graduates who are preparing
about interviews from general perspectives (e.g. the characteristics of an
themselves to look for jobs after theis study completion.
interview, the types of interviews, the types of questions and questioning
styles may an interviewer use) and from the participants’ perspectives (e.g.
how interviewers begin an employment interview, how interviewees
respond to questions during an interview). Those aspects are successively
going to be discussed as follows:
(Sebelum penulis membahas lebih dalam menegenai wawancara
pekerjaan, perlu dijelaskan terlebih dahulu beberapa aspek yang penting
tentang wawancara dari sudut pandang wawancara secara umum
(misalnya karakteristik umum sebuah wawancara, jenis-jenis wawancara,
dan jenis-jenis pertanyaan yang biasanya diajukan oleh pewawancara) dan
dari sudut pandang peserta wawancara (misalnya bagaimana seorang
pewawancara memulai sebuah wawancara pekerjaan, bagaimana yang
diwawancarai menjawab pertanyaan selama wawancara berlangsung)
aspek-aspek tersebut akan dibahas secara berurutan sebagai berikut:)
A. GENERAL CHARACTERISTICS OF AN INTERVIEW
(Karakteristik umum interview)
If we observe interview as a process of communication, we will find
out that interviews have unique characteristics which differ them from the
other types of communication. Here, we can distinguish at least five general
characteristics of interviews among other things: (1). Goal oriented
communication, (2). Regular two ways of transactional communication, (3).
Planned communication, (4). Center controlled communication, (5).
Unbalanced communication.
(Jika kita mengamati wawancara sebagai sebuah proses
kominikasi, kita akan mengatahui bahwa wawancara memiliki karakteristik
yang unik yang membedakannya dari jenis komunikasi lainnya. Disini, kita
dapat membedakan setidaknya lima karakteristik umum dari wawancara
antara lain: (1). komunikasi berorientasi tujuan, (2). Komunikasi
transaksional dua arah yang teratur, (3). Kominikasinya terencana, (4).
Komunikasi terkontrol secara terpusat, (5). Komunikasi yang tidak
seimbang)
1. Goal oriented communication
(Komunikasi berorientasi tujuan)
As an interview is taking place, the interviewer commonly addresses
a series question to attain his goals on specific information gathered
from the interviewee’s responses. A job interview absolutely has a
clearer purpose for both the interviewer and the interviewee.
(Ketika interview sedang berlangsung, pewawancara umumnya
mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mencapai tujuan
tertentu dari informasi yang diperoleh dari jawaban peserta
wawancara. Wawancara pekerjaan pasti memiliki sebuah tujuan
yang jelas bagi pewawancara dan yang diwawancarai)
As for the interviewer, an interview is aimed at:
(Bagi pewawancara, wawancara di maksudkan untuk)
a. Collecting relevant information about an interviewee which
includes his/her previous job experience, skills to meet some
technical requirements of a position etc.
 (Mengumpulkan informasi tentang pihak yang diwawncarai yang (Membuat keputusan terbaik tentang kesesuaian antara
termasuk pengalaman kerja sebelumnya, keahlian untuk kebutuhannya dengan apa yang diberikan di dalam pekerjaan).
memenuhi syarat-syarat teknis suatu jabatan dan lain-lain) 2. Regular two ways of transactional communication
b. Finding the best match between the company and prospective (Komunikasi dua arah yang teratur)
employees based on the information gathered during the Another characteristic of interviews is the existence of regular two
interview. ways of communication in which an interviewer asks some
(Memperoleh informasi tentang kecocokan antara perusahaan questions and it is the interviewee’s responsibility to answer those
dan calon karyawan) questions. The process of asking questions and giving responses to
In addition, as for the interviewee, interview is the most effective the questions is called two ways of communication. However, it is
way to: the interviewer’s responsibility to prepare and ask questions and it is
(Selain itu, bagi yang diwawancarai, wawancara merupakan cara the interviewee’s responsibility to provide responses to all the given
yang paling efektif untuk) questions. This process is regularly taking place from the beginning
a. Give information about himself/herself such as his/her job of an interview to the end.
experience, abilities. (Karakteristik lain dari wawancara adalah adanya komunikasi dua
(Memberikan informasi tentang dirinya seperti pengalaman kerja arah yang bersifat teratur dimana seorang pewawancara
dan kemampuannya) mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan adalah tanggung jawab
b. Find relevant information about the job and the organization in pihak yang diwawancarai untuk memberikan jawaban atas
terms of salary, facility, or even the future career. pertanyaan yang diberikan. Proses mengajukan pertanyaan dan
(Mendapatkan informasi yang cocok tentang pekerjaan dan memberi jawaban atas pertanyaan disebut juga dengan komunikasi
perusahaan dalam hal gaji, fasilitas, atau bahkan karir di masa dua arah. Namun, tanggung jawab pewawancara untuk menyiapkan
yang akan datang) dan mengajukan pertanyaan dan tanggung jawab pihak yang
c. Make the best decision about the match between his/her needs diwawancarai untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan.
and what the job can give.
 Proses ini berlangsung secara teratur dari awal wawancara hingga interview’s intended goal. The control will last during the interview
selesai) depending on the number of intended goals. The more goals that
3. Planned communication the interview requires, the more questions must be addressed by
Interviews also tend to be more planned in which the interviewee the interviewer which means the longer the interviewer controls the
has prepared a set of questions to be addressed during the communication.
interview. Whereas another type of communication such as (Wawancara terkendali secara terpusat oleh seorang pewawancara
conversation between two people may happen spontaneously and yang bertanggung jawab mengarahkan wawancara dengan
unplanned which means all things talked about are impromptu, mengajukan pertanyaan dari satu pertanyaan ke pertanyaan lain
interviews needs planning and preparation and also tend to have selama wawancara berlangsung untuk memcapai tujuan
some clear objectives. wawancara tersebut. Kendali tersebut akan berlangsung
(Wawancara juga cenderung lebih terencana dimana pewawancara bergantung pada banyaknya tujuan yang ingin dicapai. Semakin
telah mempersiapkan seperangkat pertanyaan untuk diajukan banyak tujuan ayng ingin dicapai, maka akan semakin banyak
selama wawancara. Sedangkan, jenis komunikasi lainnya seperti pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara yang artinya semakin
percakapan antara dua orang barangkali terjadi secara spontan dan lama pewawancara tersebut mengendalikan komunikasi).
tidak terencana yang artinya semua hal yang dibicarakan dilakukan 5. Unbalanced communication
tanpa persiapan. Jadi kesimpulannya bahwa awancara (Komunikasi yang tidak seimbang)
membutuhkan perencanaan dan persiapan dan juga cenderung The last characteristic of interviews is that the time spent talking by
memiliki beberapa tujuan yang jelas) an interviewee and an interviewer is frequently unbalanced in which
4. Center controlled communication an interviewer will normally spend less time to speak for at least
(Komunikasi terkontrol secara terpusat) 30% of the time, and an interviewee will usually spend more time to
Interviews are centrally controlled by an interviewer, who is speak for about 70% of the time during an interview is taking place.
responsible for moving the interview by addressing one question to In other words, we can say that during an interview, an interviewee
the other questions during the interview in order to achieve the will talk more and an interviewer will talk less.
 (karakteristik terakhir dari wawancara adalah waktu yang digunakan
untuk berbicara oleh pihak yang diwawancarai dan pewawancara
biasanya tidak seimbang dimana pewawancara biasanya
menghabiskan lebih sedikit waktu untuk berbicara sekitar 30 % dari
waktu dan pihak yang diwawancarai biasanya akan menghabiskan
lebih banyak waktu untuk berbiacara sekitar 70% dari waktu
selama wawancara berlangsung. Dengan kata lain, dapat kita
katakan bahwa selama wawancara, pihak yang diwawancara akan
berbicara lebih banyak dan pewawancara akan berbicara lebih
sedikit).
B. IDENTIFYING TYPES OF INTERVIEW
(Mengenali jenis-jenis wawancara)
After discussing the general characteristics of interviews, it is now
the time to discuss various types of interviews happening either in our
personal lives or in our professional lives. It is undeniable that we frequently
encounter kinds of interview but we probably do not realize them For
example: as a father is asking a teacher about his son’s achievement at
school or as a woman is asking a car sales assistant because she intends
to buy a new car in a show room. The two scenarios are basically types of
interviews that have ever taken place around us, but we mostly don’t
recognize them at all. In order to present detailed discussion on interviews,
the writer is going to provide information on identifying types of interviews
that frequently occur in our lives. The writer will begin with the employment
interview, then we come to discuss the other types of interviews based on
the writer’s observation results by this far.
(Setelah membahas karakteristik umum dari wawancara, saatnya
membahas beragam jenis wawancara yang terjadi baik dalam kehidupan
pribadi kita maupun dalam kehidupan profesi kita. Tidak dapat disangkal
bahwa kita seringkali menghadapi berbagai jenis wawancara tetapi kita
barangkali tidak menyadarinya. Misalnya: ketika seorang ayah bertanya
kepada seorang guru tentang prestasi anak lelakinya di sekolah atau
seorang wanita bertanya kepada seorang salesman mobil karena dia
bermaksud membel isebuah mobil baru. Kedua skenario tersebut pada
dasarnya adalah jenis wawancara yang terjadi di sekitar kita tetapi
kebanyakan dari kita tidak menyadarinya sama sekali. Untuk menyajikan
pembahasan yang mendetail tentang wawancara, penulis akan
memberikan informasi tentang mengenali jenis-jenis wawancara yang
seringkali terjadi dalam kehidupan keseharian kita. Penulis akan mulai dari
pembahasan tentang wawancara pekerjaan, selanjutnya, kita akan masuk
ke pembahasan tentang jenis-jenis wawancara lainnya berdasarkan hasil
pengamatan penulis selama ini).
1. Job-based Interviews
(Wawancara pekerjaan)
When we hear the word ‘interview’, a job interview is probably what comes
immediately to our mind. Job interviews normally takes place when an
employer is offering a job opportunity and searching a potential or qualified
employee who matches with the job opportunity and can bring benefits for
an organization. The employer will interview the employee by addressing a
series questions to explore the employee’ potencies in terms of job
experience, skills, working habits to determine whether the job offered is
suitable for the interviewee as a prospective worker. (Ketika kita
mendengar istilah wawancara, maka wawancara pekerjaan yang
barangkali akan segera terlintas di dalam pikiran kita. Wawancara
pekerjaan biasanya terjadi ketika seorang atasan menawarkan kesempatan
kerja dan mencari karyawan yang potensil dan berkualitas yang cocok
dengan kesempatan kerja tersebut dan dapat mendatangkan keuntungan
bagi perusahaan. Sang atasan akan mewawancarai sang karyawan
dengan mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mendalami potensi
karyawan tersebut dalam hal pengalaman kerja, keahlian, kebiasaan kerja
untuk menentukan apakah pekerjaan yang ditawarkan cocok dengan pihak
yang diwawancarai sebagai calon pekerja).
2. Performance-based Interview
(Wawancara performa)
This type of interview can be found in both employment and educational
settings in which the participants involved in the interview discuss an indi-
vidual’s activities and work in a certain situation. This kind of interview is
most often carried out between parents and teachers. For example, a
mother comes before her son’s teacher to discuss his progress toward
some subjects at school. Besides, this interview can also take place and is
experienced by those who are in an employment setting. For instance, a
manager and a supervisor of an organization are involved in discussing an
employee’s work performance in a certain department within the
organization. In both situations, a person’s strengths and weaknesses are
discussed for the sake of improving his or her performance in doing a
certain activity at school or at work.
(Jenis wawancara semacam ini dapat ditemukan di bidang pekerjaan dan
pendidikan dimana pihak-pihak yang terlibat dalam wawancara
membicarakan tentang aktifitas atau hasil kerja seseorang dalam situasi
tertentu. Jenis wawancara ini seringkali dilakukan antara orang tua dan
guru. Misalnya: seorang ibu menghadap guru anak lelakinya untuk
membicarakan tentang kemajuan yang telah dicapai dalam pelajaran di
sekolah. Selain itu, wawancara ini juga dapat terjadi dan dialami oleh
mereka yang ada di bidang pekerjaan. Misalnya: seorang menejer dan
pengawas sebuah perusaan terlibat dalam sebuah wawancara untuk
membicarakan tentang kualitas keja seorang karyawan di departemen
tertentu pada perusahaan tersebut. Dalam kedua situasi tersebut,
kelemahan dan kelebihan seseorang akan dibicarakan demi meningkatkan
kemampuannya dalam melakukan aktifitas tertentu di sekolah atau di
tempat kerja).
3. Exit-based Interview
(Wawancara keluar)
This type of interview will normally take place when an employee decides to
leave his/her place of employment. The interview is conducted because it is
believed that someone who is leaving his/her job can provide honest
information about organizational systems, policies, facilities,
compensations, and other aspects within the organization. The information
gathered through this type of interview can provide employers with valuable
insight that can be incorporated to improve employee satisfaction and thus
the productivity and success an organization.
(Jenis wawancara ini biasanya akan terjadi ketika seorang karyawan
memutuskan untuk meninggalkan (keluar) dari pekerjaannya. Wawancara
tersebut dilakukan karena diyakini bahwa seseorang yang meninggalkan
pekerjaan dapat memberikan informasi yang sejujurnya tentang system,
kebijakan, fasilitas, kompensasi dan aspek lain dalam perusaan tersebut.
Informasi yang dikumpulkan melalui wawancara sejenis ini dapat
memberikan informasi yang sangat berharga pada atasan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pelayanan bagi karyawan dan selanjutnya
untuk produktifitas dan keberhasilan sebuah perusahaan).
4. Information-based Interviews
(Wawancara informasi)
We probably have ever experienced this kind of interview, but we do not
even realize that we are being interviewed. For example, a car accident
happens right in front of us, the accident kills 3 people. Immediately after
the accident happens, a TV reporter comes and asks us a series question
about the accident. Another example, as someone gets sick and decides to
see a doctor in a hospital, the doctor will ask some questions about his/her
symptoms during the visit. From the examples, we can recognize that this
type of interview is conducted mainly to gather information about a certain
phenomenon (e.g. an accident or a disease) from one person or more.
(Kita barangkali pernah mengalami wawancara semacam ini, tetapi kita
tidak menyadari bahwa kita sedang diwawancarai. Misalnya: sebuah
kecelakaan mobil terjadi tepat dihadapan kita, kecelakan tersebut
merenggut nyawa 3 orang. Segera setelah kecelakaan tersebut, seorang
wartawan TV datang dan menanyakan serangkaian pertanyaan tentang
kecelakaan tersebut. Contoh lain, ketika seseorang sakit dan memutuskan
untuk periksa ke dokter di rumah sakit, sang dokter akan menanyakan
beberapa pertanyaan mengenai gejala penyakit yang dialami selama
kunjungan tersebut. Dari contoh-contoh tersebut, kita dapat mengetahui
bahwa wawancara semacam ini utamanya dilakukan untuk mengumpulkan
informasi tentang fonomena tertentu (misalnya sebuah kecelakaan atau
penyakit) dari seseorang atau lebih).
5. Political-based Interviews
(Wawancara politik)
This kind of interview is commonly taking place to welcome general
elections. On a TV program for example, we have ever watched a political
advertisement which displays someone (from grass-root) is being asked
with a series questions about a certain political party in which the
interviewee describes what the political party has done to improve his/her
quality of life. As the matter of fact, the statements of the interviewee are
not aimed to describe some facts associated with the political party’s
achievements, but merely intend to persuade voters because the
interviewees in the advertisement are actually political workers who are
interviewed to influence voters in order to give their votes in the upcoming
general election to a certain political party.
(Wawancara semacam ini umumnya terjadi untuk menyambut pemilihan
umum. Di sebuah acara televisi misalnya, kita pernah menyaksikan sebuah
iklan poltik yang menampilkan seseorang (dari rakyat jelata) sedang
ditanya beberapa pertanyaan tentang partai politik tertentu dimana pihak
yang diwawancara menjelaskan hal yang telah dilakukan oleh partai politik
tersebut untuk meningkatkan taraf hidupnya. Sebenanya, pernyataan yang
disampaikan tidak dimaksudkan untuk menjelaskan fakta-fakta terkait
dengan prestasi partai politik tersebut, tetapi semata-mata dimaksudkan
untuk mempengaruhi pemilih sebab pihak yang diwawancara dalam iklan
tersebut sebenarnya adalah pekerja politik yang diwawancarai untuk
mempengaruhi pemilih agar memberikan suara mereka pada partai politik
tertentu di pemilihan umum mendatang).
6. Problem-based Interviews
(Wawancara berbasis masalah)
This interview usually occurs in someone’s social life when he/she is
experiencing difficulties or facing a complicated problem. The person may
come and ask some questions to someone with greater experience or
insight than him/her. For instance, a marriage couple who inharmoniously
live as husband and wife and plan to divorce may visit an Imam (Moslem
preacher) to get religious advices which are expected to be an effective
way out for the couple’s problems in their family. Conclusively, the problem-
based interview is conducted for one ultimate goal that is to find out
solutions to a problem from a reliable person.
(Wawancara ini biasanya terjadi dalam kehidupan seseorang ketika orang
tersebut mengalami sebuah masalah yang rumit. Orang tersebut kemudian
datang dan bertanya beberapa pertanyaan kepada seseorang yang
dianggap memiliki pengalaman atau pengetahuan yang lebih darinya.
Umpamanya, sepasang suami istri yang hidup tidak harmonis dan
berencana untuk bercerai menemui seorang imam untuk mendapatkan
fatwa/nasehat agama yang diharapkan dapat menjadi jalan keluar yang
efektif bagi masalah pasangan tersebut dalam keluarga mereka.
Kesimpulannya, wawncara permasalahan dilakukan karna satu tujuan
utama yaitu mendapatkan jalan keluar bagi suatu masalah dari orang yang
dapat diandalkan).
7. Competence-based Interviews
(Wawancara berbasis kompetensi)
This interview is often conducted for educational purposes e.g. scholarship
interview or examination interview. For example, someone just graduated
from a university and would like to pursue his/her advanced study by using
scholarship. In order to determine that the person is qualified enough to win
the scholarship, the scholarship sponsor appoints an interviewer to
interview him/her to explore his/her competence in doing his/her future
education with the scholarship. Another example can be illustrated as
someone applies a certain study program of a university and is interviewed
by an examiner to disclose whether the applicant’s performance can meet
the academic requirements of the study program which enable him/her to
study well. The major objective of this kind of interview is to find out
whether someone is capable enough to satisfy the academic requirements
of the study program.
(Wawancara ini sering dilakukan untuk tujuan pendidikan misalnya
wawancara beasiswa atau wawancara untuk ujian. Misalnya, seseorang
baru saja tamat dari univesitas dan ingin melanjutkan pendidikannya
dengan beasiswa. Untuk menentukan apakah orang tersebut layak untuk
memenangkan beasiswa tersebut, pihak sponsor menunjuk seorang
pewawancara untuk mewawancarai nya dengan tujuan untuk mendalami
kompetensinya ketika lanjut sekolah dengan beasiswa. Contoh lain dapat
digambarkan ketika seseorang mendaftar pada program studi tertentu di
sebuah universitas dan kemudian diwawancarai untuk mengetahui apakah
orang tersebut cukup mampu untuk memenuhi syarat-syarat akademik
yang dibutuhkan dalam program studi tersebut).
C. TYPICAL QUESTIONS FOR AN EMPLOYMENT INTERVIEW
As previously mentioned, employment interviews will be the focus of
discussion in this book. In discussing an employment interview, the writer
first of all describes the types of questions that an interviewer can ask
during the interview and then provides the examples of the different types
of questions. Basically, interview questions can generally be categorized
into two different questions i.e. (1). main and supporting, (2) open and
closed, The following discussion will provide detailed explanations about
the types of questions.
(Sebagaimana disebutkan sebelumnya, wawancara pekerjaan akan
menjadi fokus pembahasan dalam buku ini. Dalam membahas tentang
wawancara pekerjaan, penulis terlebih dulu menjelaskan tipe-tipe
pertanyaan yang pewawancara tanyakan selama wawancara dan
kemudian memberikan contoh dari tipe-tipe pertanyaan yang berbeda
tersebut. Pada dasarnya, pertanyaan wawancara umumnya dapat
dikelompokkan kedalam 2 kategori pertanyaan yang berbeda yaitu: (1).
Pertanyaan utama dan pendukung, (2). Pertanyaan terbuka dan tertutup,
Pembahasan berikut ini akan menyajikan penjelasan yang terperinci
mengenai jenis-jenis pertanyaan tersebut).
1. Main and Supporting Questions
(Pertanyaan utama dan pertanyaan pendukung)
As an interview is taking place, an interviewer has frequently prepared
him/herself with a set of questions containing some particular topics which
are going to be discussed with an interviewee. Types of questions which
are intended to bring new topics in the interview are recognized as main
questions. The type of questions can be exemplified as follows:
(Ketika sebuah wawancara sedang berlangsung, pewawancara seringkali
telah mempersiapkan dirinya dengan serangkaian pertanyaan berisi topik-
topik yang akan dibahas dengan pihak yang diwawancara. Tipe-tipe
pertanyaan yang dimaksudkan untuk membawa topik-topik baru kedalam
wawancara disebut pertanyaan utama. Tipe-tipe pertanyaan tersebut dapat
dicontohkan sebagai berikut:)
a. What led to your interest in accounting?
(Apa yang membawa anda tertarik pada akutansi?)
b. What sort of responsibilities did you have at your last job?
(Tanggung jawab semacam apa yang anda miliki di pekerjaan
terakhir anda?)
c. What experience do you have working with a doctor?
(Pengalaman apa yang anda peroleh bekerja dengan seorang
dokter?)
After being asked a main question, an interviewee normally gives his/her
responses to such a question, it will give an opportunity to the interviewer to
ask follow-up questions to explore detailed information that he/she needs.
The types of questions given after the main questions are known as
supporting questions.
(Setelah ditanya sebuah pertanyaan utama, pihak yang diwawancara
biasanya member jawaban atas pertanyaan tersebut, hal itu akan
memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk menyakan
pertanyaan lanjutan untuk mendalami informasi yang dia butuhkan. Tipe-
tipe pertanyaan yang diajukan setelah pertanyaan utama disebut dengan
pertanyaan pendukung)
2. Open and Closed Questions
(Pertanyaan terbuka dan tertutup)
In an interview, the interviewer will probably ask the other types of
questions such as open or closed questions. Open questions refer to the
questions which are aimed at prompting interviewees to provide an in
depth-explanation. The examples of open questions can include the
following:
(Dalam sebuah wawancara, pewawancara barangkali akan menanyakan
jenis pertanyaan yang lain seperti pertanyaan tertutup dan pertanyaan
terbuka. Pertanyaan terbuka merujuk kepeda jenis pertanyaan yang
dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada pihak yang diwawancara
agar memberikan penjelasam yang mendalam. Contoh petanyaan terbuka
adalah sebagai berikut)
a. Tell me, why do you decide to apply for a job in this company?
(Beri tau saya, mengapa anda memutuskan untuk melamar
pekerjaan di perusahaan ini?)
b. Describe a time when you had to work with a group.
(Jelaskan, saat ketika anda harus bekerja dengan sebuah
kelompok)
c. How would you describe your work habits?
(Bagaimana anda menjelaskan kebiasaan kerja anda?)
Giving open questions as for an interviewer has at least three major
functions i.e. to gain detailed information from the interviewee’s
explanation, to assess an interviewee’s communicative competence, and to
find out how deep an interviewee’s insight and knowledge of a certain thing.
(Memberikan pertanyaan terbuka begi seorang pewawancara setidaknya
memiliki tiga fungsi utama yaitu: untuk mendapatkan informasi yang
mendetail dari penjelasan pihak yang diwawancara, untuk menilai
kompetensi komunikasi pihak yang diwawancara, dan untuk mengetahui
sedalam apa pengetahuan pihak yang diwawancara mengenai sesuatu)
On the contrary, closed questions refer to those that require an interviewee
to provide a short and simple response. Closed questions can be
exemplified as follows:
(Sebaliknya, pertanyaan tertutup merupakan pertanyaan yang
menghandaki pihak yang diwawancara memberikan jawaban sederhana
dan singkat. Pertanyaan tertutup dapat dicontohkan sebagai berikut)
a. Where did you attend college?
(Dulu, dimana anda kuliah?)
b. What positions did you hold at your previous company?
(Apa jabatan anda di perusahaan sebelumnya?)
c. Are you willing to work weekends?
(Apakah anda bersedia bekerja pada akhir pekan?)
Closed questions have some advantages to ask i.e. they are not time-
consuming like open question that can be very worthwhile in limited time,
these questions are also very effective to get specific information about an
interviewee, and finally, closed questions ease an interviewer to compare
and contrast candidates for a certain position.
(Pertanyaan tertutup memiliki berapa keuntungan untuk ditanyakan yaitu:
pertanyaan tersebut tidak memakan banyak waktu seperti pertanyaan
terbuka sehingga sangat bermanfaat di waktu yang sangat terbatas,
pertanyaan semacam ini juga sangat efektif untuk mendapatkan informasi
yag spesifik tentang pehak yang diwawancara, dan akhirnya, pertanyaan
tetutup memudahkan pewawancara untuk membandingkan kandidat untuk
posisi tertentu).
D. SAMPLES OF THE MOST FREQUENT QUESTIONS DURING AN
EMPLOYMENT ITERVIEW
This section is focused on providing the questions and answers samples
commonly found out in an employment interview. Some of the examples
are adapted from www: talkenglish.com to give more authentic samples.
(Bagian ini terfokus pada contoh pertanyaan and jawaban yang umumnya
ditemukan pada wawancara pekerjaan. Beberapa dari contoh-contoh
tersebut diadaptasi dari www:talkenglish.com untuk memberikan contoh
yang lebih autentik).
1. So, tell me a little about yourself.
(Ceritakan sedikit pada saya tentang diri anda)
In most interviews, this is probably the most asked question at the
beginning of an employment interview. An interviewee should take this
opportunity to show his/her communication skills by speaking clearly and
appropriately. However, it is not necessary to explain everything from birth
to present day. Just provide relevant information about education, career
and your current life situation.
(Di kebanyakan wawancara, pertanyaan in barangkali yang paling sering
ditanyakan diawal wawancara pekerjaan. Pihak yang diwawncara
seharusnya menggunakan kesempatan ini untukmenunjukkan
keterampilannya berkomunikasi dengan berbicara jelas dan tepat. Namun,
tidak perlu menjelaskan semuanya dari sejak lahir hingga saat ini. Berikan
saja informasi yang relevan tentang pendidikan, karir, dan keadaan anda
sekarang).
Answer:
Well, thanks for giving me this opportunity to introduce myself. My
name is Andi Hawa Fitria Ma’rifat. I'm 23 years old. I just finished my
certificate in fashion design at Gajahmada University. Currently I'm
staying in Jakarta with my family. Before this I have background in
retail industry, in 2 years working experience as beauty consultant at
Metro International Jakarta. It's all about to handle client with the
proper way and the most important is how to make customer/client
satisfied with our service. And I believe that with my positive attitude I
can give a full commitment to my job. . I'm very hard working, self
motivated, ambitious, and good team member. Thank you for
listening.
(Baik, terima kasih telah memberikan saya kesempatan untuk
memperkenalkan diri saya. Nama saya Andi Hawa Fitria Ma’rifat. Saya
berusia 23 tahun. Saya beru saja menyelesaikan pedidikan saya pada
jurusan rancangan busana di Universitas Gajahmada. Saat ini, saya tinggal
di Jakarta dengan keluarga saya. Sebelum ini, saya memiliki latarbelakang
di industry retail dengan pengalaman kerja 2 tahun sebagai konsultan
kecantikan di Metro International Jakarta. Tugasnya adalah menangani
klien dengan baik dan yang terpenting adalah bagaimana membuat para
klien puas dengan pelayanan kami. Saya yakin bahwa dengan sikap positif
saya, saya bisa member komitmen penuh pada pekerjaan saya. Saya
adalah seorang pekerja keras, penuh motivasi, ambisious, dan seorang
anggota tim yang baik. Terima kasih).
2. Why are you looking (or why did you leave you last job)?
(Mengapa anda berhenti dari pekerjaan sebelumnya?)
When answering such a question, it is important to give a good answer that
leaves a positive impression. Avoid saying something negative about your
last job such as I hate my job, I hate the company, I'm not appreciated
there, I hate my boss, I'm sick of working there, and so on. As the matter of
fact, giving any negative answer is a bad for you since it will elicit negative
impression to you. The interviewer will think you will finally get into that
situation again while working for them. So, stay positive.
(Ketika menjawab pertanyaan semacam ini, sangat penting memberikan
jawaban yang baik yang meninggalkan kesan positif. Hindari mengatakan
sesuatu yang negative tentang pekerjaan anda sebelumnya seperti: saya
membenci pekerjaan saya, saya membenci perusaan tersebut, saya tidak
dihargai disana, saya membenci bos saya, saya bosan bekerja disana dan
lain-lain. Sebenarnya, memberikan jawaban negative tidak baik bagi anda
karena akan menimbulkan kesan buruk pada anda. Pewawancara akan
berfikir bahwa anda akan melakukan hal yang sama ketika anda bekerja.
Jadi tetaplah bersikap positif).
Answer:
"I really enjoy what I'm doing, but I feel I'm following a routine. I
looked around for more opportunities to grow, but because the
company is small, I'm very limited. I want to work in an environment
that will help me realize my full potential and a place I can contribute
everything I'm capable of doing. My current job doesn't provide these
things for me and that's why I want to work here. I know ABC
Company has a lot of opportunities for growth and encourages
employees to take on challenging projects to learn more. That is what
I'm looking for."
(Saya sangat menyukai apa yang saya kerjakan, tapi saya merasa tidak
berkembang. Saya mencari kesempatan untuk lebih berkembang tapi
karena perusahaannya kecil sehingga saya sangat terbatasi. Saya ingin
bekerja di sebuah lingkungan yang akan membantu saya menemukan
potensi saya sepenuhnya dan sebuah tempat dimana saya bisa
memberikan segala yang bisa saya lakukan. Pekerjaan saya saat ini tidak
memberikan hal-hal itu kepada saya dank arena itu saya ingin bekerja
disini. Saya tau bahwa perusahaan ABC memberikan banyak kesmpatan
bagi karyawannya untuk berkembang dan menyemangati karyawaannya
untuk mengerjakan proyek-proyek yang menentang agar mereka belajar
banyak. Itulah yang saya cari).
3. What are your strengths?
(Apa saja kelebihan anda?)
This question requires you telling the interviewer what you think of yourself
in whom you need to tell him about your abilities or skills you have that you
think suit a certain type of job you are applying for. For example: you are
applying for a management position. What you should mention is traits that
are important for managers.
(Pertanyaan ini menuntut anda memberitahukan pewawancara apa
pendapat anda tentang diri anda sendiri dimana anda perlu
memberitahukan tentang kemampuan atau keahlian yang anda miliki yang
menurut anda sesuai dengan tipe pekerjaan tertentu yang anda lamar.
Misalnya: anda sedang melamar pekerjaan pada posisi menejemen. Yang
seharusnya anda sebutkan adalah kemampuan yang penting dimiliki para
menejer).
Answer:
"A couple strengths I have are planning and execution, and working
with people. I've always been very good at planning and detailing all
the steps. Even in college, I would spend time organizing my week
and planning a strategy to tackle each class or assignment. Executing
a plan has always come easy for me as well. I believe it's due to
proper planning. I also work with people very well in a way where I use
the strengths of each individual in a team to produce the best results.
Because of my easy going personality, I've been told by my co-
workers that it's easy to approach me."
(Ada dua kelebihan yang saya miliki yaitu perencanaan dan pelaksanaan
serta bekerja dengan orang lain. Saya selalu mahir dalam perencanaan
dan merinci semua tahapan sesudahnya. Bahkan ketika masih kuliah, saya
sering menghabiskan waktu setiap minggu untuk mengatur dan
merencanakan strategi kuliah dan mengerjakan tugas. Saya selalu merasa
mudah melakukan rencana tersebut, saya yakin itu karena perencanaan
yang tepat. Saya juga bisa bekerja sama dengan menggunakan kelebihan
setiap orang di dalam tim untuk mencapai hasil terbaik. Karena sifat saya
yang mudah bergaul, teman-teman sekerja saya berkata bahwa sangat
mudah untuk dekat dengan saya).
4. What are your weaknesses?
(Apa saja kelemahan anda?)
In answering this question, you should tell your a weakness that you can
turn into strength to the interviewer since merely telling a weakness will be
bad for you. Here the answer example:
(Dalam menjawab pertanyaan ini, anda seharusnya memberitahukan
kelemahan yang bisa anda rubah menjadi kelebihan kepada pewawacara
sebab semata-mata memberitahukan kelemahan akan berdampak buruk
pada anda. Berikut ini contoh jawabannya).
Answer:
"I think my weakest trait is my impatience. Whenever I work in a team
and a member is not performing up to my expectations, I can get
impatient and annoyed. I understand if they are working hard and their
portion is difficult, but sometimes a person can't do the assignment
due to incompetence or laziness. A while back I would get frustrated
and start complaining, but I realized that I can help out by explaining
things to some people and encouraging lazy people by reminding
them of deadlines. I know it's bad to be impatient, but I'm definitely
working on it."
(Menurut saya, kelemahan terbesar saya adalah ketidak sabaran saya.
Disaat saya bekerja dalam sebuah tim dan seorang anggota tim tidak
bekerja sesuai harapan saya. Saya bisa tidak sabaran dan jengkel. Saya
tau kalau mereka telah bekerja keras dan bagian mereka sulit, tetapi
kadang-kadang seseorang tdak dapat melakukan tugasnya kerena ketidak
mampuan dan kemalasan. Oleh sebab itu, saya akan merasa frustasi dan
mulai mengeluh, tetapi saya menyadari bahwa saya dapat membentu
mereka dengan menjelaskan beberapa hal kepada mereka dan
menyemangati karyawan yang malas dengan mengingatkan mereka batas
waktu pekerjaan mereka. Saya tau tidak baik menjadi orang yang tidak
sabaran. Tetapi saya berhasil dengan sifat itu).
The example shows that although being impatient is not good, it shows that
you are a quick learner and that you like efficiency.
(Contoh tersebut menunjukkan bahwa meskipun ketidak sabaran tidak
baik, tapi itu bisa menunjukkan bahwa anda adalah orang yang cepat
belajar dan anda juga menyukai efisiensi).
5. What are your short term goals?
(Apa saja tujuan jangka pendek anda?)
This question can be answered by telling that you want to learn especially if
you a person with no work experience. Learning is a good short term goal
to have because it indicates that you will be willing to try hard in your job
and it is started from learning.
(Pertanyaan ini dapat dijawab dengan memberitahukan bahwa anda ingin
belajar khususnya jika anda adalah orang yang belum memliki pengalaman
kerja. Belajar merupakan tujuan jangka pendek yang baik sebab hal
tersebut menunjukkan bahwa anda siap berusaha keras di dalam
pekerjaan dan hal itu dimulai dari belajar).
Answer:
"My short term goal is to learn everything I can about marketing. I
want to find a position where I can contribute what I've learned
through education and to gain real life experience. I believe the next
couple of years will be very important to me and my immediate goal is
to learn and become skilled in all aspects of marketing."
(Tujuan jangka pendek saya adalah mempelajari segala yang bisa saya
lakukan tentang pemasaran. Saya ingin mendapatkan posisi dimana saya
bisa menyumbangkan apa yang telah saya pelajari sekaligus untuk
mendapatkan pengalaman hidup. Saya percaya bahwa beberapa tahun
kedepan akan sangat penting bagi saya dan saya akan segera belajar dan
segera menjadi mahir disegala aspek bidang pemasaran)
6. What are your long term goals?
(Apa saja tujuan jangka panjang anda?)
As an interviwer asks you this question, it means that he wants to see how
serious you are about your career. So all you have to do associated with
this question is to give an ambitious answer that shows you really love your
job.
(Ketika seorang pewawancara menanyakan pertanyaan ini, itu berarti
bahwa dia ingin melihat seberapa serius anda dengan karir anda. Jadi yang
harus anda lakukan terkait dengan pertanyaan ini adalah member sebuah
jawaban yang ambisius yang menunjukkan bahwa anda sangat menykai
pekerjaan anda).
Answer:
"I would like to become a director or higher. This might be a little
ambitious, but I know I'm smart, and I'm willing to work hard. After
that, I would love to write a book on office efficiency. I think working
smart is important and I have many ideas. So after gaining more
experience, I'm going to try to write a book. Besides, I really want to
become a valued person for the company. I'm willing to work hard to
achieve this goal. I don't want a regular career; I want a special career
that I can be proud of."
(Saya ingin menjadi seorang direktur atau yang lebih tinggi. Ini barangkali
kedengarannya ambisius, tetapi saya tau bahwa saya cerdas dan saya
siap untuk bekerja keras. Setelah itu, saya akan menulis buku tentang
efisiensi kantor. Saya berpendapat bahwa bekeja cerdas sangatlah penting
dan saya memiliki ide. Jadi setelah mendapatkan banyak pengalaman,
saya akan mencoba menulis buku. Disamping itu, saya sangat ingin
menjadi orang yang berharga bagi perusahaan. Saya siap bekerja keras
untuk mencapai tujuan ini. Saya tidak menginginkan karir yang biasa-biasa
saja. Saya menginginkan karis yang istimewa yang dapat saya
banggakan).
7. If you could change one thing about your personality, what would
it be and why?
(Seandainya anda bisa merubah satu hal dari kepribadian anda,
apa yang akan anda rubah dan mengapa?)
The best answer to this question is to provide an answer that shows that
you will make effort to correct your weakness. This can be done by
describing someone that you really like and respect. Here is the example.
(Jawaban terbaik untuk pertanyaan semacam ini adalah memberi sebuah
jawaban yang menggambarkan bahwa anda akan berupaya untuk
merubah kelemahan anda. Hal ini dapat dilakukan dengan menjelaskan
seseorang yang sangat anda sukai dan hormati. Berikut ini contohnya)
Answers:
"I wish I was more patient with people. I remember a manager I had a
couple of years ago. He was very patient with everyone. Even workers
that were not that smart and failed to understand a concept to perform
the job. I remember thinking how can this person who can't
understand this concept continue to work here. My manager took a
different approach. He was understanding of this worker and
explained the concept in a different way. He even explained how to
view problems from a different perspective. That helped this worker
and in time that worker became a strong contributor. So if I could
change one thing about me, I would like to be more patient and
understanding. I'm taking the steps to change for the better by
remembering the actions of my past manager whenever I'm in a
similar situation."
(Saya ingin saya lebih penyabar dalam mengahapi orang lain. Saya
mengingat menejer saya beberapa tahun yang lalu. Dia sangat penyabar
pada setiap orang. Bahkan pada karyawan yang tidak cerdas dan gagal
memahami konsep menjalankan pekerjaan. Saya ingat saya sempat
berfikir bagaimana bagaimana orang yang bodoh ini bisa terus bekerja
disini. Manejer saya menggunakan pendekatan yang berbeda. Dia
berusaha memahami karyawan ini dan menjelaskan konsep tersebut
dengan cara yang berbeda. Dia bahkan menjelaskan bagaimana cara
memandang masalah dari sudut pandang yang berbeda, usaha tersebut
mambantu karyawan ini dan pada akhirnya karyawana tersut menjadi
seorang karyawan yang hebat. Jadi jika saya dapat merubah sesuatu dari
diri saya, saya ingin menjadi lebih penyabar dan penegertian. Saya akan
mengambil langkah-langkah untuk berubah menjadi lebih baik dengan
mengingat tidakan manejer saya terdahulu ketika saya menghadapi situasi
yang serupa).
8. What does success mean to you?
(Apa arti kesuksesan bagi anda?)
To answer this kind of question, you can say something about what you
believe as the best things to do to achive goal and contribute a great quality
work for the company. Here is an example.
(Untuk menjawab pertanyaan semacam ini, anda bisa mengatakan sesuatu
tentang apa yang anda yakini sebagai hal yang terbaik dilakukan untuk
mencapai tujuan dan memberikan sumbangsih kualitas kerja terbaik untuk
perusahaan. Berikut ini contohnya).
Answer:
"To me, success means to have a goal, plan the steps to achieve the
goal, implement the plan, and finally achieve the goal. So I think both
the process and the result should work together to call something a
success."
(Bagi saya, keberhasilan berarti memiliki tujuan, merencanakan langkah-
langkah untuk mencapai tujuan, menerapkan rencana tersebut, dan
akhirnya mencapai tujuan. Jadi saya pikir bahwa proses dan hasil harus
bekerja sama agar mencapai sesuatu yang disebut keberhasilan).
9. What does failure mean to you?
(Apa arti kegagalan bagi anda?)
The right answer to this question is to tell two things that you believe about
failure. The first, you believe that failure is not achieving your goal. The
second, you believe that failure is only when nothing is learned from the
failure.
Answer:
"Failure is when I do not reach my goal. I think it's harder to fail than it
is to succeed. The reason is, if you fail in a project, you can learn a
valuable lesson from your mistake. Learning from the mistake will
allow you to improve future projects, or to simply not repeat them.
Just because I believe this, doesn't mean I believe it's acceptable to
fail at a project, but just in case, I would try to learn everything I can...
even when the end result wasn't that good. So, failure to me means
making a mistake and having learned nothing from it."
(Kegagalan adalah ketika saya tidak dapat mencapai tujuan. Saya pikir,
lebih sulit gagal dari pada berhasil. Alasannya adalah, jika anda gagal
dalam sebuah pekerjaan, anda bisa belajar sebuah pelajaran yang
berharga dari kesalahanmu. Belajar dari kesalahan akan member
kesempatan padamu untuk meningkatkan pekerjaan yang akan dating, dan
janga mengulangi kesalahan yang sama. Hanya karena saya meyakini hal
ini, bukan berarti bahwa saya mengharapkan kegagalan dalam pekerjaan,
melainkan kalau ini kebetulan terjadi, saya akan berusaha untuk
mempelajari apa saja yang dapat saya pelajari…meski pada akhirnya hasil
tidak sebaik yang diharapkan. Jadi, kegagalan bagi saya adalah berbuat
kesalahan dan kita tidak belajar apapun dari kesalahan itu).
10. Do you manage your time well?
(Apakah anda merencanakan waktu dengan baik)
To answer this question, you need to tell the interviewer how good you
manage your time. This answer will indicate that you are a punctual and an
effective person.
(Untuk menjawab pertanyaan semacam ini, anda perlu menyampaikan
kepada pewawancara sebaik apa anda mengatur waktu anda. Jawaban ini
akan menunjukkan bahwa anda adalah seorang yang efektif dan
menghargai waktu).
Answer:
"I manage my time well by planning out what I have to do for the
whole week. I prioritize my tasks and this allows me to stay ahead of
schedule. Each day I manage my time so I can achieve more than I set
out to do.It helps me to be more efficient, and makes me never missed
a deadline."
(Saya mengatur waktu saya dengan baik dengan merencanakan yang
harus saya lakukan sepanjang minggu. Saya memprioritaskan tugas-tugas
saya dan ini memungkinkan saya untuk tetap bekerja sesuai jadwal. Setiap
hari, saya mengatur waktu saya sehingga saya dapat mencapai lebih dari menghadapi situasi yang serupa, saya tidak akan segan mencari tau
yang saya telah tentukan untuk dikerjakan. Hal ini membuat saya bekerja hasilnya untuk memastikan bahwa keputusan yang saya ambil adalah yang
lebih efisien dan membuat saya tidak pernah menyelesaikan tugas diluar terbaik).
dari batas waktu yang ditetapkan). 12. Do you work well under pressure?
11. How do you make important decisions? (Apakah anda bekerja dengan baik dibawah tekanan?)
(Bagaimana anda mengambil keputusan yang penting?) In order to impress the interviwer, the best answer to this question is to
One way to answer this question is to explain your way of making important answer yes. However, you are still required to explain your reason for
decision based on a reasonable methodology of making decisions. It will be giving the answer to make the interviewer more impressed. Here is the
very helpful in convincing the interviewer that you will be a good decision example.
maker when you work in the company. (Untuk membuat pewawancara terkesan, jawaban terbaik untuk
(Satu cara untuk menjawab pertanyaan ini adalah menjelaskan cara anda pertanyaan ini adalah menjawab Ya. Namun anda masih perlu
mengambil keputusan berdasarkan prosedur yang masuk akal mengenai menjelaskan alas an anda member jawaban tersebit agar membuat
pengambilan keputusan. Hal tersebut akan sangat membantu dalam pewawancara lebih terkesan. Berikut ini contohnya).
meyakinkan pewawancara bahwa anda akan menjadi pengambil keputusan Answer:
yang baik ketika anda bekerja di perusahaan tersebut nanti). "I have a couple of friends who hate working under pressure. I don't
Answer: know if it's odd, but I really enjoy working under pressure. I use the
"I gather all the information I can find and based on the information, feelings of pressure as a tool to motivate me to work harder and more
I'll come to the best decision I can. If I know a coworker was in a efficiently. In my last job, I remember we had a project to complete in
similar situation, I wouldn't hesitate to find out the results to make 4 days where it usually took 10 days. There was a lot of panic by some
sure my decision is the best one." team members, but I ensured everyone that if we concentrate on the
(Saya akan mengumpulkan semua informasi yang bisa saya temukan dan task and work real hard, we can complete the project. It took a lot of
bedasarkan informasi tersebut, saya akan mengambil keputusan terbaik overtime, and the last day we were in the office until two AM, but we
yang saya bisa. Jika saya tau bahwa ada rekan sekerja yang pernah
managed to finish. It was hard work, but I really enjoyed that
experience."
(Saya mempunyai beberapa teman yang tidak suka bekerja di bawah
tekanan. Saya tidak tau apakan ini aneh, tapi saya sangat menyukai
bekerja dibawah tekanan. Saya menggunakan perasaan tertekan sebagai
alat untuk memotivasi saya agar bekerja lebih keras dan lebih efisien. Pada
pekerjaan saya yang lalu, saya mengingat kami punya pekerjaan yang
harus diselesaikan dalam waktu 4 hari dimana biasanya memakan waktu
10 hari. Ada kepanikan pada beberapa anggota tim, tetapi saya
meyakinkan setiap orang bahwa jika kita sungguh-sungguh berkonsentrasi
pada tugas dan pekerjaan, kita bisa menyelesaikan proyeknya. Memakan
banyak waktu lembur, dan di hari terakhir, kami bekerja dikantor hingga jam
2 pagi, tapi akhirnya kita selesai. Itu adalah kerja keras, tetapi saya benar-
benar menikmati pengalaman tersebut).
13. Why should I hire you?
(Mengapa saya harus menerima/menggaji anda?)
Many interviewers use this question in interviews. To answer this question
well, you need to know for sure what they are looking for and use the
information to suit your strong traits. This will convince the interviewer that
you are the qualified candidate for the job being offered.
(Banyak pewawancara menggunakan pertanyaan ini di dalam wawancara.
Untuk menjawab pertanyaan ini dengan baik, anda perlu mengetahui
dengan pasti apa yang mereka cari dan kemudian gunakan informasi
tersebut untuk dicocokkan dengan kelebihan anda. Ini akan meyakinkan
pewawancara bahwa anda adalah calon yang tepat untuk pekerjaan yang
ditawarkan).
Answer:
"You should hire me because I'm confident and I'll do the best job. I
have a proven track record of success starting from high school until
now. I'm responsible and smart. This position requires someone that
will work well without supervision. I know how to manage my time and
organize my work well. So, I'm confident I'll be the best candidate for
this position due to the combination of my experience, my managerial
skills, and my desire to provide growth in employees."
(Anda seharusnya menerima saya karena saya percaya diri dan saya akan
melakukan pekerjaan terbaik. Saya telah membuktikan latar belakang
catatan keberhasilan saya sejak dari SMA hingga sekarang. Saya adalah
orang yang bertanggung jawab dan pandai. Posisi ini membutuhkan
seseorang yang akan bekerja dengan baik tanpa pengawasan. Saya tau
bagaimana mengatur waktu dengan baik dan mengatur pekerjaan saya
dengan baik. Jadi, saya yakin, saya akan menjadi calon terbaik untuk
posisi ini karena kombinasi antara pengalaman saya, keahlian menejerial
saya dan hasrat saya untuk memberikan harapan kemajuan pada para
karyawan).
14. Tell me about your last position?
(Ceritakan tentang jabatan terakhir anda?)
This question can be answered by telling the interviewer what you did, how
you did it, how you work in a team, what you learned, how well you did your
job, etc. Your answer will give an illustration about the way you normally do
your job.
(Pertanyaan ini dapat dijawab dengan memberitahukan si pewawancara
apa yang anda lakukan di pekerjaan anda, bagimana anda melakukannya,
bagaimana anda bekerja dalam sebuah tim, apa yang anda pelajari, sebaik
apa anda melakukan pekerjaan anda dan lain-lain. Jawaban anda akan
memberikan gambaran tentang bagaimana bisanya anda mengerjakan
pekerjaan anda).
Answer:
"I worked for a large insurance company as an agent. I made sales to
new customers and provided customer service to existing customers.
I worked with three other people in my group and we helped each
other by sharing ideas and experiences."
(Saya dulunya bekerja di sebuah perusahaan asuransi yang besar sebagai
seorang agen asuransi. Saya menawarkan asuransi kepada pelanggan dan
memberikan pelayanan kepada para pelanggan kami. Saya bekerja
dengan tiga agen lainnya di dalam kelompok saya dan kami saling
membantu dengan bertukar ide-ide dan pengalaman).
15. What could you have done to improve your relationship with a
manager you didn't like?
(Apa yang anda lakukan untuk memperbaiki hubungan anda
dengan menejer yang tidak anda sukai?)
To answer this question, you should mention that you indeed have problem
with your maneger. However, you take proper actions and succeed in
overcomeing the problem. This answer will be able to shows that you have
a good persoanality because you still have the ability to work with
managers and team members despite personal differences or feelings of
dislike.
(Untuk menjawab pertanyaan semacam ini, anda seharusnya menyebutkan
bahwa anda memang punya masalah dengan manejer anda. Namun, anda
mengambil tindakan yang tepat dan berhasil menyelesaikan masalah
tersebut. Jawaban ini akan menunjukkan bahwa anda memiliki kepribadian
yang baik karena anda masih memiliki kemampuan untuk bekerja dengan
menejer dan anggota tim anda meskipun ada perbedaan kepribadian dan
perasaan tidak suka).
Answer
"I had a manager in the past I didn't like that much, but I couldn't say
he was a bad manager. Our personalities conflicted and we had some
arguments. This affected my performance and willingness to work in
the beginning, but I finalIy realized that I should try to get along with
my manager despite my personal feelings of dislikes. I set them aside
and maintained a professional relationship. Taking this approach
really helped. Because I was willing to look past minor differences,
our work relationship got stronger and I performed at a higher level."
(Saya dulu mempunyai seorang manejer yang tidak begitu saya sukai,
tetapi saya tidak bisa mengatakan bahwa dia adalah seorang manejer yang
buruk. Kepribadian kami bertentangan dan kadang kami berdebat. Hal ini
awalnya mempengaruhi kinerja dan keikhlasan saya bekerja. Tapi akhirnya
saya menyadari bahwa saya harus mencoba akur dengan manejer saya
meskipun perasaan saya tidak menyukainya. Saya mengesampingkan itu
semua dan berusaha memperbaiki hubungan professional. Menggunakan
pendekatan ini sangatlah membantu karena saya bisa melupakan
perselisihan kami dan hibungan kerja kami menjadi semakin baik dan saya
bekerja dengan tingkat kinerja yang tinggi)
16. What do you expect from your manager?
(Apa yang anda harapkan dari manejer anda?)
To answer this question, you need to give an answere which can indicate
what type of worker you are by mentioning things that you believe able to
help you to become a better worker instead of mentioning that you want an
understanding manager.
Answer:
"I expect my manager to be a smart person who works hard. If my
manager is setting a positive example, I believe I'll be more
encouraged to work harder. Having a manager that bosses people
around without doing any work is very discouraging. So I expect my
manager to lead by example."
(Saya berharap manjer saya adalah seorang yang cerdas yang mampu
bekerja keras. Jika manejer saya member contoh yang baik, saya yakin
saya akan lebih bersemangat untuk bekerja lebih keras. Mempunyai
seorang manajer yang hanya bisa menyuruh orang lain disekitarnya dan
dia sendiri tidak melakukan apa-apa sangat melemahkan semangat. Jadi
saya berharap menejer saya memimpin dengan keteladanan).
17. What do you know about us?"
(Apa yang anda ketahui tentang kami?)
This question is commonly asked for two reasons i.e. to know about your
knowledge of the company (make sure that you know something about the
company before walking for the interview) and to find out what you know
before the interviewer explains some things about the company because
the interviewer thinks that you are a strong candidate and you are doing
well on your interview. , Don’t forget to take a little time to give the company
a compliment. The compliment will make the interviewer happy.
(Pertanyaan semacam ini umumnya ditanyakan karena dua alasan yaitu:
untuk mengetehui tentang pengetahuan anda mengenai perusahaan
(pastikan bahwa anda tau sesuatu tentang perusahaan tersebut sebelum
anda menghadiri wawancara) dan untuk mengetahui apa yang anda
ketahui sebelum pewawancara menjelaskan beberapa hal tentang
perusahaan karena si pewawancara berfikir bahwa anda adalah calon yang
baik dan mampu menjawab pertanyaan wawancar dengan baik. Jangan
lupa untuk membrerikan sedikit pujian tentang perusahaan. Pujian tersebut
akan membuat pewawncara senang).
Answer:
"I read on your website that Alfaguna Company provides accounting
services to small and medium size corporations. I also know Alfa
Company is the leader in tax services in this area. That's why I'm
excited to have the opportunity to join this company."
(Saya baca di website anda bahwa perusahaan Alfaguna member
pelayanan akuntan pada perusahaan skala kecil dan menengah. Saya juga
tau bahwa perusahaan Alfaguna meminpin pelayanan pajak di area ini.
Oleh karena itu, saya tertarik ingin mendapatkan kesempatan bergabung
dengan perusahan ini).
18. What types of people do you have trouble getting along with?
(Tipe orang semacam apa yang anda tidak cocok?)
To answer this question, you can think about a person who has a bad
character and you recognize him as a bad worker. You may use him as
example and explain what you have done to put effort into the troubled
relationship with him.
(Untuk menjawab pertanyaan ini, anda bisa memikirkan tentang seseorang
yang memiliki sifat yang buruk dan anda tau bahwa dia adalah seorang
karyawan yang buruk. Anda bisa saja menggunakannya sebagai contoh
dan jelaskan apa yang telah anda lakukan sebagi upaya untuk
memperbaiki hubungan yang bermasalah dengan dia).
Answer:
"I get along with almost everyone, but I think I have the hardest time
tolerating people who think they're always right. In my last group, I
had a coworker that believed his way was the correct way. That's fine,
but when you try to explain another view point, he doesn't listen,
starts to talk louder and he begins to think it's a debate. I avoided him
for a while, but realized I should put in an effort to deal with his
personality. I started thinking to to change the way I talked to him. I
was very careful with my words and always said something like,
'that's a great idea, but could we add this to it' or 'I definitely agree
with you, but can I get your opinion on this method.' To tell you the
truth, I would rather not deal with a person like that, but I thought the
right thing to do was find a way to deal with him so that is what I did."
(Saya bergaul dengan hamper setiap orang, tatapi saya pikir, saya sulit
bertoleransi dengan orang yang selalu menganggap dirinya benar. Di tim
saya yang terakhir, saya memiliki seorang teman sekerja yang selalu
meyakini bahwa caranya adalah cara yang benar. Itu tak masalah, tetapi
ketika anda mencoba untuk menjelaskan pandangan yang lain, dia tidak
mau mendengar, mulai berbicara lebih keras, dan dia mulai berfikir untuk
berdebat. Saya menghindari dia pada awalnya, tetapi saya sadari saya
seharusnya berupaya untuk menangani kepribadiannya. Saya mulai berfikir
untuk merubah cara saya berbicara padanya. Saya sangat hati-hati dengan
kata-kata saya dan selalu mengatakan sesuatu seperti. Itu ide yang bagus,
tapi bisakah kita menambahkannya, atau, saya sangat setuju dengan anda,
tetapi bisakah saya meminta pendapatmu tentang metode ini. Sebenarnya,
saya lebih suka tudak berurusan dengan orang semacam itu, tetapi saya
berfikir bahwa hal yang benar untuk dilakukan adalah menemukan cara
terbaik untuk berurusan dengan nya dan itulah yang saya lakukan).
19. How long have you been looking for a job?
(Sudah berapa lama anda mencari kerja?)
If you have been looking for a job for over one year for instance, it’s not a
good idea giving a too honest answer to such as question. The interviwer
will probably reject you since he thinks that you are not a good applicant.
It’s better to take a different approach by thinking of a good excuse for not
working for such a long time.
(Jika anda telah mencari pekerjaan lebih dari satu tahun, bukanlah ide yang
baik meberikan jawaban yang terlalu jujur untuk menjawab pertanyaan
seperti itu. Pewawancara barangkali akan menolak anda karena dia berfikir
bahwa anda bukanlah pelamar yang baik. Lebih baik jika anda mengambil
pendekatan yang berbeda dengan memikirkan alasan yang baik sebagai
penyebab anda tidak bekerja selama itu).
Answer:
"To be honest, I've been looking for a job for quite a long time. The job
market hasn't been that great and it's been a little rough. But I spent
my year productively by reading up on new technologies, self
studying, and trying to challenge myself with small projects. I
definitely learned a lot and I'm really ready to start working again."
(Sejujurnya, saya mencari kerja sudah cukup lama. Pasar kerja semakin
sulit dan penuh persaingan. Tetapi, saya menghabiskan tahun-tahun saya
secara produktif dengan banyak membaca tentang teknologi baru, belajar
sendiri, dan berusaha menantang diri sendiri dengan proyek-proyek kecil.
Tentu saja saya belajar banyak hal dan saya sudah sangat siap untuk
bekerja kembali).
20. If you don't understand your assignment and you can't reach your
boss, what would you do?
(Seandainya anda tidak mengerti tugas anda dan anda tidak dapat
menghubungi atasan anda, apa yang akan anda lakukan?)
As the matter of fact, this question is aimed at seeing how you react to
ambiguous situations and how resourceful you are. In order to answer this
question well, it is a good idea to provide step by step actions you would
take in this situation.
(Sebenarnya, pertanyaan ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana anda
merespon situasi yang ambigu dan sekreatif apa anda. Agar dapat
menjawab pertanyaan ini dengan baik, merupakan ide yang baik
memberikan tahapan-tahapan tindakan yang akan anda ambil dalam
situasi ini).
Answer:
"First, I would read the assignment again thoroughly to see if I missed
a clue or anything. I could even turn to the Internet and look up other
documentation if it was something like a difficult process I didn't
know. After investigating this assignment, and I still don't understand
it, then I could turn to my peers and see if anyone has done an
assignment similar to the one I received. If my peers do not know
either, then I could ask my boss's manager and verify with him. After
exhausting these options, then I would have to make a decision on
how to do the assignment. Before engaging in the assignment, I
would leave a message on my boss's cell phone."
(Pertama, saya akan membaca tugas tersebut secara mendalam untuk
mengetahui apakah ada sesuatu atau petunjuk yang saya lupakan. Bahkan
saya akan beralih ke internet untuk mencari dokumentasi lain yang bisa
menggambarkan apakah tugas tersebut adalah tugas yang prosesnya sulit
dan tidak saya ketahui. Setelah meneliti tugas ini, dan saya masih tetap
tidak mengerti, maka saya akan beralih ke teman sekerja dan mencari tau
apakah ada yang pernah mengerjakan tugas yang serupa dengan tugas
yang saya terima. Jika teman-teman sejawat saya tidak mengerti juga,
saya akan bertanya kepada manejer atasan saya dan meminta penjelasan
darinya. Setelah melakukan pilihan tersebut, saya akan mengambil
keputusan tentang bagaiman saya harus mengerjakan tugas itu. Sebelum
saya terlibat dalam mengerjakan tugas itu, saya akan mengirim pesan
kepeda atasan saya melalui handphonenya).
21. If you're told to do something that you feel is illegal, what would
you do?
(Seandainya anda diminta untuk melekukan sesuatu yang illegal,
apa yang anda lakukan?)
Since doing something illegal can be categorized as a crime, you need to
be more careful in answering such a question. The most important thing is
not to show that you are hiding a fact. This type of question is normally
addressed when the position you are applying for have something to do
with finance or accounting position.
(Karena melakukan sesuatu yang illegal dapat dianggap sebagai suatu
kejahatan, anda perlu berhati-hati dalam menjawab pertanyaan semacam
ini. Yang terpenting adalah jangan sampai menunjukkan bahwa anda
menyembunyikan fakta dalam hail ini. Jenis pertanyaan ini biasanya
ditanyakan bila posisi yang anda lamar memiliki hubungan dengan
keuangan atau akuntan).
Answer:
"If I'm not sure, I would verify whether it's legal or illegal before
performing the task. If I find it is legal, then I would continue with the
task. If not, then I would report the request to the boss of the person
who asked me to do it. If the boss does not take appropriate action, I
would find out why and report the incident to Human Resources
myself."
(Jika saya tidak yakin, saya akan mencari tau apakah ini legal atau tidak
legal sebelum saya menjalankan tugas tersebut. Jika saya ketahui bahwa
tugas tersebut legal, maka saya akan melanjutkan melaksanakan tugas
tersebut. Tapi kalau tidak, saya kemudian akan melaporkan permintaan
tersebut kepada atasan orang yang menyurush saya mengerjakan tugas
itu. Seandainya atasan tersebut tidak mengambil tindakan yang tepat,
maka saya akan mencari tau mengapa dan melaporkan kejadian itu sendiri
kepada HRD).
22. If you were unfairly criticized, what would you do?
(Seandainya anda dikritik secara tidak adil, apa yang akan anda
lakukan)
It is fine to be criticized. However, being unfairly criticized is never easy to
anyone. Someone can blow up and get mad in facing this situation. You
need to know, this question is intended to see how you react professionally.
Therefore, try to avoid a bad answer to this question by reacting negatively.
Giving positive answer that shows professionalism will much better.
(Di kritik bukan merupakan masalah. Namun dikritik secara tidak adil tidak
akan pernah mudah bagi siapa saja. Seseorang bisa meledak dan marah
sekali dalam menghadapi situsi ini. Anda perlu mengetahui, pertanyaan ini
dimaksudkan untuk melihat bagaimana reaksi anda secara professional.
Oleh karena itu, cobalah untuk menghindari jawaban yang buruk untuk
pertanyaan ini dengan bereaksi secara negative. Memberikan jawaban
positif yang menunjukkan profesionalsme akan jauh lebih baik).
Answer:
"If I was unfairly criticized in private, then I would initiate dialog asking
why he or she thought this way. I would try to understand their point
of view and explain my point of view. If I was unfairly criticized in
public, then I would be a little upset but I would wait to address the
problem until the person criticizing me was alone. I would do this
because if I'm upset, I wouldn't want to start an argument without
thinking. So after some time, I would approach the person and ask
him or her why I was criticized. If it was justified, then I would use that
as constructive criticism to improve myself. If not, then I would tell
that person that it isn't good to publicly criticize someone when they
are not sure if it is correct."
(Seandainya saya dikritik dengan tidak adil secara pribadi, saya akan
berdialog untuk menanyakan mengapa dia berfikir semacam itu. Saya akan
berusaha untuk memahami pandangan mereka dan menjelaskan
pandangan saya. Seandainya saya dikritik dengan tidak adil di depan
orang banyak, saya akan sedikit jengkel tapi saya akan menunggu untuk
menyampaikan masalah itu sampai orang yang mengkritik saya sendirian.
Saya melakukan ini karna saya jengkel, saya tidak akan memulai
perdebatan tanpa memikirkannya terlebih dulu. Setelah beberapa saat,
saya akan mendekati orang tersebut dan bertanya mengapa saya dikritik.
Kalau kritiknya benar, maka saya akan menggunakan kritik tersebut untuk
mengembangkan diri saya. Kalau tidak benar, saya akan memberitahukan
orang tersebut bahwa tidak baik mengkritik orang secara terbuka ketika
mereka tidak yakin apakah kritik itu benar).
23. What are you looking to gain from your next job?
(Apa yang ingin anda peroleh di pekerjaan anda selanjutnya?)
The best answer to this question will depend on your present situation. If
you are new, then you should answer that you want to gain more
experience from working in the company and learn a wide variety of things.
If you already have a lot of previous job experience, you should say that
you want to find something challenging and more opportunities for growth in
the company.
(Jawaban terbaik untuk pertanyaan ini akan bergantung pada keadaan
anda sekarang. Jika anda baru, maka anda seharusnya menjawab bahwa
anda ingin mendapatkan banyak pengalaman dengan bekerja di
perusahaan tersebut dan belajar banyak hal. Kalau anda sudah memiliki
pengalaman dari pekerjaan sebelumnya, anda seharusnya berkata bahwa
anda ingin menemukan sesuatu yang lebih menantang dan mendapatkan
lebih banyak kesempatan untuk berkembang di perusahaan tersebut).
Answer:
"I want a position where I'll be challenged. I want to learn a lot of new
things and I want to continually grow. So I'm looking for a job that will
provide these things for me."
(Saya menginginkan pekerjaan dimana saya bisa merasa tertantang. Saya
ingin belajar banyak hal dan saya ingin terus berkembang. Jadi, saya
mencari pekerjaan yang akan memberikan hal-hak tersebut kepada saya).
24. If you are given work from your manager that is boring and
tedious, what will you do?
(Anda diberikan pekerjaan yang membosankan dari manejer anda,
apa yang akan anda lakukan)
To answer this question appropriately, all you have to do is to say that you
will be loyal to the company under no circumstance. Your loyality can be
proven by sacrificing your personal interests for the success of the
company. This answer will impress the interviwer very much.
(Untuk menjawab pertanyaan semacam ini dengan tepat, yang perlu anda
lakukan adalah mengatakan bahwa anda akan setia kepada perusahaan
dalam keadaan bagaimanapun. Kesetiaan anda dapat dibuktikan dengan
mengorbankan kepentingan pribadi anda demi keberhasilan perusahaan.
Jawaban ini akan sangat membuat pewawancara terkesan).
Answer:
"I trust that management knows what is best for the project. Whatever
work I'm given, I'm going to do my best knowing that it's helping the
entire company. I'm more oriented towards the success of the
company and I'll do whatever it takes to help out. So I wouldn't mind
doing boring and tedious work for awhile."
(Saya percaya bahwa manejemen perusahaan apa yang terbaik untuk
pekerjaan. Apapun pekerjaan yang diberikan, saya akan melakukan yang
terbaik jika itu membantu perusahaan secara menyeluruh. Saya lebih
berorientasi kepada keberhasilan perusahaan dan saya akan melakukan
apa saja untuk membantu. Jadi, saya tidak akan keberatan mengerjakan
pekerjaan yang membosankan untuk sementara waktu).
25. How long do you plan on staying with this company?
(Berapa lama anda bisa bekerja di perusahaan in?)
This question is usually asked to find out whether you are the person who
loves moving between jobs. You need yo realize that most companies do
not want to hire someone who will leave after several months. Therefore,
you should try to convinve the interviwer that you want to stay for a long
time.
(Pertanyaan ini biasanya ditanyakan untuk mengetahui apakah anda
adalah tipe orang yang suka berpindah-pindah pekerjaan. Anda perlu
menyadari bahwa kebanyakan perusahaan tidak mau menggaji seseorang
yang akan pindah setelah beberapa bulan bekerja. Oleh karena itu, anda
seharusnya berusaha untuk meyakinkan pewawancara bahwa anda ingin
bekerja di perusahaan tersebut untuk waktu yang lama).
Answer:
"As far as I can tell, this company has everything I'm looking for. I
enjoy this type of work and the benefits at this company are great. I'm
looking for a long term position and if there are opportunities for
advancement and growth here, then I want to stay for a long time."
(Setahu saya, perusahaan ini memiliki semua yang saya cari. Saya
menyukai tipe pekerjaan di perusahaan ini dan manfaatnya sangat besar
bagi saya. Saya mencari pekerjaan jangka panjang dan jika ada
kesempatan untuk pengembangan dan kemajuan disini, maka saya ingin
bekerja disini untuk waktu yang lama).
26. What do you do when there is no work to do?
(Apa yang anda lakukan ketika tidak ada pekerjaan untuk
dilakukan?)
When you get this question in an interview, it means that the interviewer
would like to know what type of person you are. Are you a busy person
looking for work, or are you a lazy person doing only the work that they tell
you to do? To answer this question well, you should tell the interviwer that
you have good work habits.
(Ketika anda mendapatkan pertanyaan semacam ini, itu berarti bahwa
pewawancara ingin mengetahui tipe orang seperti apa anda. Apakah anda
seorang yang sibuk mencari kegiatan, atau apakah anda adalah orang
yang malas yang bekerja bila disuruh? Untuk menjawab pertanyaan ini
dengan baik, anda seharusnya memberitahu pewawancara tentang
kebiasaan baik anda dalam bekerja).
Answer:
"I always try to be productive even if there isn't much work to do. I use
my time to find areas of improvement within the office, take time to
study new things that will help me on future projects, and volunteer to
help other coworkers that might have too much work."
(Saya selalu berusaha untuk produktif meskipun tidak banyak pekerjaan
yang dilakukan. Saya menggunakan waktu saya untuk menemukan bagian-
bagian yang perlu perbaikan di dalam kantor, menggunakan waktu untu
mempelajari hal-hal baru yang akan membentu saya di pekerjaan
berikutnya, dan secara sukarela saya akan membantu rekan sekerja yang
lain yang memiliki banyak pekerjaan).
27. What do you do when there are too many things to do?
(Apa yang anda lakukan bila banyak pekerjaan yang harus
dilakukan?)
To answer this question well, you should explain that even if you are busy,
it is important to take some time to organize and prioritize the work.
(Untuk menjawab pertanyaan ini, anda seharusnya menjelaskan bahwa
meskipun anda sibuk, sangatlah penting untuk mengatur dan
memprioritaskan pekerjaan).
Answer:
"I really like it when there is so much work. I'm a fast and efficient
worker and I like taking challenges that are big. With proper planning
and execution, I have always managed to complete all my tasks."
(Saya sangat senang jika ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Saya seorang pekerja yang cekatan dan efisien dan suka menerima
tantangan yang besar. Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang tepat,
saya selalu berhasil menyelesaikan semua tugas saya dengan baik).
28. How do you balance both your family and your job?
(Bagaimana anda menyeimbangkan antara keluarga dan
pekerjaan?)
When this question is given to you, you should make effort to show your
willingness to work hard for the company even if you are also responsible
for the family.
(Ketika pertanyaan ini diberikan pada anda, anda seharusnya berupaya
untuk menunjukkan keinginan anda untuk tetap bekerja keras untuk
perusahaan, meskipun anda juga bertanggung jawab pada keluarga).
Answer:
"Well, during the day while my kids are in school, I like to work. And in
the evenings we spend time together doing homework. I really enjoy
being busy and managing multiple things in my life. Besides, I want to
be productive by helping a company grow."
(Baik, selagi anak-anak saya bersekolah, saya suka bekerja. Dan pada
malam hari, kami menghabiskan waktu bersama mengerjakan PR mereka.
Saya sangat senang sibuk dan menglola banyak hal dalam kehidupan
saya. Disamping itu, saya ingin tetap produktif dengen membantu
perusahaan ini berkembang).
29. What kind of salary are you looking for? harus member tau si pewawancara bahwa anda bertanggung jawab pada
(Berapa gaji yang anda inginkan?) atasan anda sekarang dan anda harus memberinya pemberitahuan dalam
This question is somewhat dilemmatic. If you state numbers, you risk dua minggu ini).
stating something that is too high, or something that is too low. Then, Answer:
consider this suggestion, If you are new, it is better to give a safe answer to "I'll be able to start as early as next Monday.”
this question by not mentioning numbers. (Saya bisa mulai secepatnya senin depan) atau
(Pertanyaan ini agak dilematis, kalau anda menyebutkan angka, anda "I have to give my current employer a two week notice so I could start
beresiko menyebutkan sesuatu yang terlalu tinggi, atau sesuatu yang immediately after that."
terlalu rendah. Jadi, pertimbangkan saran ini, jika anda baru, lebih baik (Saya harus member pemberitahuan pada atasan saya sekarang dalam
anda member jawaban yang aman untuk pertanyaan ini dengan tidak dua minggu, jadi saya bisa mulai secepatnya setelah itu).
menyebut angka). E. INTERVIEW MODEL FOR PEDAGOGICAL PRACTICE
Answer: (Model wawancara untuk praktek belajar-mengajar)
"I'm sure whatever I'm offered will be a fair price." Apparently, interview can also be used in pedagogical practice as a
(Saya yakin berapapun gaji yang ditawarkan kepada saya tidak masalah). means of developing students’ language creativity (Kagan, 1993) since this
30. When are you able to start? activity gives wider opportunity to speak creatively based on their linguistic
(Kapan anda bisa mulai bekerja?) and sociolinguistic knowledge. Interview model is believed able to meet the
If you are currently unemployed, you can tell the interviwer that you would learners’ needs to improve their knowledge of mechanical components in
like to start as soon as possible by saying next Monday or something. If you speaking i.e. vocabulary, pronunciation, grammar, coherence, and fluency.
are working, then you have to tell the interviwer that you are responsible for Besides, Interview allows the students to practice the speaking mechanical
your current employ and you must give him a two week notice. components in a transactional conversation which typically covers some
(Jika anda tidak sedang bekerja, anda dapat memberitahukan aspects of their past, present and future situations through the presentation
pewawancara bahwa anda ingin mulai bekerja secepatnya dengan of some familiar topics to their life experiences.
mengatakan Senin depan atau sejenisnya. Kalau anda masih bekerja, anda
 (Ternyata, wawancara dapat juga digunakan dalam praktek belajar familiar to students who will involve in the interview. In other words, the
mengajar sebagai sarana untuk meningkatkan kreatifitas bahasa para students must have background knowledge about the topics and
siswa (Kagan, 1993) karena aktifitas ini memberikan kesempatan yang linguistic knowledge associated with the topics such as vocabulary and
labih luas untuk berbicara secara kraetif dengan menggunakan specific language structures needed to talk them.
pengetahuan linguistik dan sosiolinguistik mereka. Model wawancara (Setiap orang tau bahwa tak satupun percakapan terjadi tanpa
diyakini dapat memenuhi kebutuhan para siswa untuk meningkatkan membahas setidaknya satu topik. Oleh karena itu, menentukan topic
pengetahuan komponen mekanis mereka dalam berbicara yaitu, kosa kata, untuk didiskusikan sangatlah penting sebelum memulai wawancara.
pengucapan, tata bahasa, koherensi, dan kefasihan. Disamping itu, Topik-topik tersebut harusnya lazim bagi para siswa yang terlibat di
wawancara juga member kesempatan kepada para siswa untuk dalam wawancara. Dengan kata lain, para siswa harus memiliki latar
mempraktekkan pengetahuan mekanis mereka dalam sebuah percakapan belakang pengetahuan tentang topik-topik itu dan memiliki
transaksional yang mencakup beberapa aspek mengenai situasi mereka di pengetahuan bahasa terkait dengan topik-topik tersebut seperti kosa
masa lalu, sekarang, dan masa yang akan dating melalui penyajian topic- kata dan struktur bahasa tertentu yang dibutuhkan untuk
topik yang akrab dengan kehidupan keseharian mereka). membicarakannya).
In practicing interview as a pedagogical technique, there are three b. Interview procedures (Prosedur wawancara)
major factors need to be taken into account i.e. interview topics, interview Interview has to be carried out at least by using the following
procedures, and the strategies to take a part in the interview. procedures:
(Dalam mempraktekkan wawancara sebagai satu tehnik belajar mengajar, (Wawancara harus dilaksanakan setidaknya dengan menggunakan
ada tiga factor utama yang perlu dipertimbangkan yaitu: topic wawancara, prosedur berikut ini)
prosedur wawancara, dan strategi untuk ambil bagian dalam wawancara). - The learners will have to sit in small groups with two or three
a. Interview topics (Topik wawancara) learners for each.
Everyone knows that no singel conversation takes place without (Para siswa harus duduk dalam kelompok-kelompok kecil yang
discussing at least one topic. Therefore, deciding topics to be discussed terdiri atas dua atau tiga siswa untuk tiap kelompok)
is very important before starting an interview. The topics should be
 - One must serve as the interviewer and the other as the
interviewees and this has to be done in turn until all students within
the group share the same roles.
(Satu siswa harus bertindak sebagai pewawancara dan yang lain
sebagai pihak yang diwawancarai dan ini harus dilakukan secara
bergiliran hingga semua siswa dalam kelompok tersebut berbagi
peranan yang sama).
- The interviewer will direct the conversation through questions
which mostly focus on a particular topic.
(Pewawancara akan mengarahkan percakapan melalui
pertanyaan-pertanyaan yang kebanyakan terfokus pada satu topik
tertentu).
- The interviewees must attentively listen to each question given by
the interviewer before giving their answers or opinions.
(Pihak yang diawawancara harus mendengar dengan penuh
perhatian pada setiap pertanyaan yang diberikan oleh
pewawancara sebelum memberikan jawaban dan pendapat
mereka).
c. Strategies for interview (Strategi terlibat dalam wawancara)
In order to make all questions in the interview easy to answer, all
participants need to consider the following strategies:
(Agar membuat semuapertanyaan dalam interview mudah dijawab,
semua peserta perlu mempertimbangkan strategi-strategi berikut ini)
- You must be prepared to use the past, present and present perfect
tenses to describe your current situation. For example, ‘I have been
studying English for two years since I moved to the city’.
(Anda harus bersiap menggunakan struktur past, present, dan
present perfect tense unutuk menjelaskan situasi anda saat ini.
Contohnya, saya sudah belajar bahasa Inggris selama dua tahun
sejak saya pindah ke kota).
- Make sure that you have all the vocabularies you need to answer
all the questions in depth.
(Pastikan anda memiliki semua kosa kata yang anda perlukan untuk
menjawab semua pertanyaan secara mendalam).
- Check and practise the correct pronunciations of any new
vocabulary.
(Periksa dan praktekkan pengucapan yang benar dari tiap kosa
kata).
- Avoid giving short, uncommunicative replies.
(Hindari memberikan jawaban pendek dan tidak komunikatif)
Q: Where are you from?
(Q: Dimana anda berasal?)
A: I am from Gowa . (Don't stop there!) It is one of regencies in
south Sulawesi province in Indonesia. It's about 15 kilometers from
Makassar the capital of south Sulawesi province. It's a peaceful and
interesting city with a lot of history and a lovely place to live.
 (A: saya berasal dari Gowa (jangan berhenti disitu) Gowa adalah
salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan Indonesia. Jaraknya
sekitar 15 Km dari Makassar ibukota propinsi Sul-Sel. Gowa adalah
tempat yang damai dan menarik dengan banyak sejarah dan tempat
yang indah untuk dihuni).
- Avoid short, 'yes', 'no' answers to closed questions namely the
questions beginning 'Have you ...', 'Do you ...', 'Is it ...' etc which can
be answered simply with a yes or no answer).
(Hindari jawaban singkat pada pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan
yang diawali kata Apakah kamu sudah, Apakah kamu, Apakah ini,
dan lain-lain yang bisa dijawab hanya dengan Ya atau Tidak).
Q: Have you visited any English speaking countries?
(Apakah anda pernah mengunjungi negara-negara yang berbahasa
inggris?)
A: Yes. (Don't stop there!) I went to England last year and spent two
weeks seeing the sights. A couple of years ago I went to New York
with my parents and had a great time.
(A: Ya (Jangan berhenti disitu) saya pergi ke Inggris tahun lalu dan
menghabiskan waktu dua minggu melihat pemandangan. Beberapa
tahun yang lalu saya pergi ke New York dengan orang tua saya dan
menikmatinya)
Q: Do you play any sports?
(Q: apakah anda bermain olah raga?)
A: No. (Don't stop there!) I'm not really interested in playing sports. I
like watching sport on TV and I really enjoyed keeping up with the
Olympics recently.
(A: Tidak (jangan berhenti disitu) Saya tidak begitu tertarik bermain
olah raga. Saya suka menonton acara olah raga di TV dan saya
sangat menyukai olimpiade baru-baru ini)
- Offer examples to help you explain astatement.
(Berikan contoh-contoh untuk menjelaskan pernyataan anda).
Q: Why are you taking English Course?
(Q: Mengapa anda kursus bahasa Inggris?)
A: Because I need it for my studies. (Don't stop there!) I've been
offered a place at a university in England to study on an MBA but I
need to show my level of English is good enough.
(A: karena saya membutuhkannya untuk pendidikan saya (jangan
berhenti disitu) saya sudah ditawarkan tempat untuk kuliah di satu
universitas di Inggris untuk belajar tentang Administrasi Bisnis, tapi
saya perlu menunjukkan bahwa tingkatan bahasa Inggris saya
cukup baik).
- Avoid saying “errr all” the time.
(Hindari mengatakan Errr, sepanjang waktu).
The implementing the three major factors is essential to do that the
students can gain significant progress in their speaking skills such as
vocabulary mastery, grammar production, as well as fluency. Thefore, the
next discussion of this book deals with providing interview questions
developed from various daily life topics which can be used as materials
samples in teaching and learning speaking skills through interview
technique.
(Menerapkan ketiga faktor utama tersebut sangatlah penting dilakukan
sehingga para siswa dapat memperoleh kemajuan yang signifikan dalam
keterampilan berbicara mereka seperti pengayaan kosa kata, penguasaan
tata bahasa, dan juga kefasihan. Olehkarena itu, pembahasan buku ini
selanjutnya akan menyajikan pertanyaan pertanyaan wawancara yang
dikembangkan dari beragam topic sehari-hari yang dapat digunakan
sebagai contoh meteri dalam mengajar dan belajar keterampilan berbicara
melalui teknik wawancara).
F. TOPICS FOR INTERVIEW IN PEDAGOGICAL PRACTICE
(TOPIK-TOPIK UNTUK WAWANCARA DALAM PRAKTER BELAJAR)
The interview topics exemplified here are given to show what types
of questions can be used for speaking practice and to show how to answer
each question by using sub-questions as the outline for the sake of
providing relevant and communicative answers to each question. The sub-
questions are optional in which they can be used to facilitate the students
sequencing their ideas systematically. However, if the students are already
good at conveying ideas, they can skip using the sub-questions and can go
straight to answer each question without any preparations. These are
exactly just examples. There will be another section which specifically
provides topics containing related questions and answers and topics
containing questions only as materials to practice speaking with interview
model.
(Topik-topik wawancara yang dicontohkan disini diberikan untuk
menunjukan tipe-tipe pertanyaan apa saja yang bisa digunakan untuk
latihan berbicara dan juga untuk menunjukkan bagaimana cara menjawab
tiap pertanyaan dengan menggunakan sub-pertanyaan sebagai kerangka
demi memberikan jawaban yang komunikatif dan sesuai dengan tiap
pertanyaan. Sub-pertanyaan tersebut adalah pilihan dimana mereka dapat
digunakan untuk memudahkan para siswa merangkai pikiran mereka
secara sistematis. Namun, jika mereka telah memiliki kemampuan
menyampaikan ide dengan baik, mereka bisa mengabaikan menggunakan
sub-pertanyaan dan langsung menjawab tiap pertanyaan tanpa persiapan
sama sekali. Yang jelas, ini hanyalah contoh. Akan ada bagian yang lain
yang secara khusus menyajikan topik beserta pertanyaannya sebagai
materi untuk latihan berbicara dengan model wawancara).
SAMPLE ONE
(TOPICS, QUESTIONS, SUB-QUESTIONS, AND ANSWERS)
TOPIC ONE: INTRODUCTION
1. Could you tell me your full name please? What shall I call you?
(Dapatkan anda memberitahukan saya nama lengkap anda? Saya
panggil apa anda?)
You should say:
 a. What your full name is.
(Apa nama lengkap anda)
b. Who gave you the name.
(Siapa yang member nama tersebut)
c. Why the person gave you the name
(Mengapa orang tersebut memberi anda nama itu)
d. What you would like people to call you.
(Anda ingin orang memanggil anda apa)
Well, my full name is Andi Kaharuddin. My father gave me the name when I
was a new born baby. He gave me the name for two reasons: Firstly, I
belong to a noble family of Buginese, that’s why I bear a title Andi as the
title of nobility of Buginese ethnic group in South Sulawesi. Secondly, my
father was inspired by the name of local hero namely Kahar mudzakkar. It
seems to me that He wants me to be a leader like him in the future. Since
my friends usually call me Andi, so I would like people to call me Andi as
well.
(Baiklah, nama lengkap saya adalah Andi kaharuddin. Ayah saya memberi
saya nama itu ketika saya baru lahir. Dia member saya nama itu karena
dua alas an: pertama, saya berasal dari keluarga bangsawan bugis, oleh
karena itu saya menyandang gelar Andi sebagi gelar kebangsawanan suku
bugis di Sul-Sel. Kedua, ayah saya terinspirasi oleh nama pahlawan
setempat yaitu Kahar mudzakkar. Nampaknya, dia menginginkan saya
menjadi pemimpin sepertinya di masa yang akan datang. Karena teman-
teman saya biasanya memanggil saya Andi, jadi saya ingin orang-orang
juga memanggil saya Andi).
2. Please tell me about yourself.
(Coba ceritakan tentang diri anda)
You should say:
a. What your name is.
(Siapa nama anda)
b. How old you are.
(Berapa usia anda)
c. What you do now in detail.
(Apa pekerjaan/kegiatan anda sekarang)
d. How long you have done it.
(Sudah berapa lama anda melakoni pekerjaan itu)
All right, first of all. I would like to tell you that my full name is Andi
kaharuddin. I am 30 years old. I am now studying at Hasanuddin
University at The Doctorate Program specializing in Linguistics of
English. I have been studying there for six months. I normally attend the
lectures three times in a week for six subject matters of lecturers.
(Baiklah, pertama-tama, saya ingin memberitahu anda bahwa nama
lengkap saya adalah Andi kaharuddin. Saya berusia 30 tahun. Sekarang
saya kuliah di Universitas Hasanuddin program S3 jurusan Linguistik
bahasa Inggris. Saya telah kuliah disana selama 6 bulan. Saya biasanya
kuliah 3 kali seminggu untuk 6 mata kuliah).
3. Does your name have any meaning? You should say:
(Apakah nama anda punya makna?) a. Yes or No
You should say: (Ya atau tidak)
a. What your first and family name mean. b. If yes (In what aspect your name is important; destiny, lucky or
(Apa arti nama pertama dan nama keluargamu) something)
b. How you know the meanings, if somebody tells you. (Jika Ya: dalam aspek apa nama anda penting; nasib,
(Bagaimana anda mengetahui makna itu apakah ada orang yang keberuntungan atau apa)
memberitahumu) c. Why you believe in such perception.
Of course it does, Let me first of all tell you that Andi as for Buginese (Mengapa anda percaya persepsi seperti itu)
means the respected person. In this case, Andi is considered as the family d. If no (Why you think that it is not important, then what is important)
name since all my family members bear the title. Next, Kaharuddin is (Jika Tidak: mengapa anda piker tidak penting, lalu apa yang
derived from Arabic meaning the goodness of religion. I find out the penting)
meaning of my name from my father when I asked him about it ten years e. What you believe.
ago. (Apa yang anda yakini)
(Tentu saja Ya, pertama-tama saya beritahu anda bahwa Andi bagi suku Yes it is, It seems to me that a name is a prayer. It contains a request to
Bugis berarti orang yang terhormat. Dalam hal ini, Andi dianggap sebagai God. Therefore, possessing a good name for everybody is very important.
nama keluarga karena semua anggota keluarga saya menyandang gelar The older generations of my family are of the opinion that a name will
tersebut. Selanjutnya, Kaharuddin diambil dari bahasa Arab yang berarti determine the owner destiny and lucky. Some of my extended family
kebaikan agama. Saya mengatahui arti nama saya dari ayah saya ketika members used to get sick because of having bad names. However, I
saya menanyakannya 10 tahun yang lalu). myself believe that a name indicates a request to god but it has nothing to
4. Is your name important to you? do with our destiny. The only who will determine my destiny is myself no
(Apakah nama anda penting bagi anda?) matter what my name is. I will make effort to make a good destiny in my life
with good qualifications of education and work hard.
(Ya, nampaknya bagi saya bahwa nama adalah do’a. Nama mengandung
sebuah permintaan kepada tuhan. Oleh karena itu, memiliki nama yang
baik sangatlah penting. Generasi terdahulu di keluarga saya berpendapat
bahwa nama akan menentukan takdir dan keberuntungan. Sebagian
kerabat saya dulu selalu sakit kerena memiliki nama yang jelek. Namun,
saya sendiri meyakini bahwa nama menunjukkan permintaan kepada tuhan
tetapi tidak ada hubungannya dengan takdir kita. Satu-satunya yang
menetukan takdir saya adalah diris aya sendiri apapun nama saya. Saya
akan berupaya untuk membuat takdir baik dalam kehidupan saya dengan
kualifikasi pendidikan yang baik dan kerja keras).
5. Where are you from?
You should say:
a. The place where you belong to specifically; regency or municipality,
what province, what country.
(Tempat anda berasal khususnya; kabupaten atau kotamadya,
profinsi apa dan Negara apa).
b. Why you think you are from there.
(Mengapa anda beranggapan bahwa anda berasal dari sana)
c. How far it is from the capital of your province.
(Berapa jauh dari ibu kota propinsi)
d. What you think of it.
(Apa pendapatmu tentang tempat asalmu)
Well, I am from Maros. It is one of regencies in south Sulawesi province.
My parents have been living there for over thirty years. I was born and grew
up there. In addition, I attended my formal education from Elementary
School, Middle Scholl to High School in the regency. My parents’ house is
located in Maros Baru sub district, it is the capital of Maros regency with
shops, grand mosque, restaurants, government buildings. It seems to me
that Maros is a developing regency since it is the neighbor of the capital of
South Sulawesi province, Makassar.
(Baik, saya berasal dari Maros, salah satu kabupaten di profinsi Sul-Sel.
Orang tua saya sudah menetap disana selama lebih dari 30 tahun. Saya
dilahirkan dan dibesarkan disana. Dan lagi, saya sekolah formal dari SD
hingga SMA di kabupaten tersebut. Rumah orang tua saya terletak di
kecamatan Maros baru, itu adalah ibu kota kabupaten Maros dengan
pertokoan, masjid raya, retoran dan kantor-kantor pemerintah. Menurut
saya, kabupaten Maros adalah kabupaten yang berkembang karena
berdampingan dengan ibu kota propinsi Sul-Sel Makassar).
6. How long have you lived in your home town?
(Sudah berapa lama anda tinggal di kampong halamanmu?)
You should say:
a. How many years you live there.
(Berapa tahun anda tinggal disana)
b. Whom you live there with.
(Dengan siapa anda tinggal disana).
 c. Why you have lived there for such a long time.
(Mengapa anda tinggal disana selama itu)
d. What you have done there.
(Apa yang telah anda lakukan selama disana)
Actually, I don’t live in Maros no more but I live in Makassar instead. I lived
in Maros when I studied at Elementary, Middle, as well as High school. I
had lived there for over ten years, I am afraid. I lived in the regency with my
parents. I spent most of my time studying at school and helping my parents
at home. After I graduated from High School in 1988, I moved to Makassar
to pursue my advanced studies in a state university up to now.
(Sebenarnya, saya tidak tinggal di Maros lagi tetapi saya tinggal di
Makassar. Saya tinggal di Maros ketika saya sekolah di SD, SMP, dan juga
SMA. Saya tinggal disana selama lebih dari 10 tahun saya kira. Saya
tinggal di kabupaten tsb dengan orang tua saya. Saya menghabiskan
sebagian besar waktu saya belajar di sekolah dan membantu orang tua di
rumah. Setelah saya tamat dari SMA di tahun 1988, saya pindah ke
Makassar untuk melanjutkan pendidikan saya di sebuah universitas negeri
hingga sekarang).
7. Where do you live?
(Dimana anda tinggal?)
You should say:
a. The place you live in detail; city, village or both; in a dormitory, house
etc.
(Tempat anda tinggal secara detail; kota, desa atau keduanya; di
asrama, di rumah dan lain-lain).
b. Why you live there
(Mengapa anda tinggal disana)
c. Whom you live there with.
(Dengan siapa anda tinggal).
d. How long you have lived there.
(Sudah berapa lama anda tinggal disana)
Well, please allow me to explain. During the week days, I live in a dormitory
near the campus because I attend courses at Hasanuddin University from
Monday to Friday. On the other hand, over the weekends, I go to my
hometown to see my parents and live there for two days from Saturday to
Sunday. It takes one hour to get there by car from Makassar. So, I could
say that the two places are my neighborhoods where I live in.
(Baik, saya akan jelaskan. Selama hari kerja, saya tinggal di asrama dekat
kampus karena saya kuliah di universitas Hasanuddin dari hari senin
hingga jum’at. Sedangkan pada akhir pekan, saya pulang kampong untuk
menemui orang tua saya dan menetap disana selama 2 hari dari Sabtu
sampai Minggu. Memakan waktu satu jam untuk tiba disana dengan mobil
dari Makassar. Jadi saya bisa katakan bahwa kedua tempat tersebut
adalah lingkungan tempat saya tinggal).
8. Can you tell me something about your hometown?
(Bisakah anda ceritakan sedikit tentang kampung halamanmu?)
 You should say:
a. What your hometown is; name of a village or city.
(Apa kampong halaman mu; nama desa atau kota)
b. What province your hometown belongs to.
(Masuk propinsi apa kampung halamanmu)
c. How far it is from the capital of the province
(Berapa jauh dari ibu kota propinsi)
d. What your home town has; industries, agricultural lands, historic
places; give examples.
(Apa saja yang kampung halamanmu miliki: industry, lahan
pertanian, tempat bersejarah dan berikan contoh).
Yes, certainly. My hometown is a respectable village called Baru Baru. It
belongs to Maros Baru sub district Maros regency of South Sulawesi
Province. It is about 20 kilometers from Makassar the capital of the
province. It has an International Airport called Sultan Hasanuddin Airport. In
addition, it is rich in agricultural products such as rice, corn, fruit, vegetables
etc. Most of the local people there are both Buginese and Makassarese
who work away in their agricultural lands for a living. However, they could
live in harmony in the diversity.
(Ya, tentu. Kampung halaman saya adalah desa yang terpandang disebut
Baru-baru. Dia bagian dari kecamatan Maros Baru kabupaten Maros Sul-
sel. Jaraknya sekitar 20 Km dari Makassar ibu kota propinsi. Dia
mempunyai bandara internasional yang disebut Bandara internasional
Sultan Hasanuddin. Dan lagi, kampung saya kaya akan hasil pertanian
seperti beras, jagung, buah, sayur dan lain-lain. Kebanyakan masyarakat
setempatnya adalah suku Bugis dan Makassar yang bekerja di lahan
pertanian mereka untuk mata pencaharian. Namun mereka bisa hidup
harmonis dalam perbedaan).
9. What places should foreigners visit in your home town?
(Tempat apa saja yang bisa dikunjungi orang asing di kampungmu?)
You should say:
a. Interesting sites you recommend visiting; mountains, water fall, river,
lake, amusement park, zoological park, botanical garden.
(Tempat menarik yang anda sarankan dikunjungi: gunung, air terjun,
sungai, danau, taman hiburan, kebun binatang, kebun raya).
b. Where they are located
(Dimana letak tempat-tempat itu).
c. What special about the places, why you recommend them to visit
(Apa yang istimewa dari tempat itu, mengapa anda menyarankannya
untuk di kunjungi).
d. What visitors normally do there.
(Apa yang pengunjung biasanya bisa lakukan disana)
e. When you recommend visitors visiting the sites.
(Kapan anda menyarankan pengunjung bisa mengunjungi tempat
itu)
Well, as the matter of fact, Maros regency has a few interesting sites. But I
would like to recommend foreigners that they visit the Bantimurung. It is a
very famous tourism site in Maros with natural water fall surrounded by
mountains. It is located in the east part of Maros regency about 30 minutes
by car from the regency capital. Here, visitors can enjoy fresh air with
natural view, swim in the river of water fall, go to surf the natural caves on
the top of the mountains, watch variety of butterflies in their natural. In
holiday season, many people from other cities in south Sulawesi visit it to
swim in the natural pond around the waterfall spot. Besides, many
foreigners visit it as well to see the butterflies.
(Baik, sebenarnya, kabupaten Maros memiliki beberapa tempat yang
menarik. Tapi saya ingin menyarankan turis asing supaya mereka
mngunjungi Bantimurung. Bantimurung adalah tempat wisata yang sangat
terkenal dengan air terjun alam yang dikelilingi oleh gunung. Dia terletak di
bagian barat kabupaten Maros sekitar 30 menit dengan mobil dari ibu kota
kabupaten. Disini, pengunjung bisa menikmati udara segar dengan
pemandangan alam, berenang di sungai air terjun, pergi menjelajah gowa
alam di puncak gunung, melihat beragam kupu-kupu di alam. Pada musim
liburan, banyak orang dari kota-kota lain di Sul-Sel mengunjunginya untuk
berenang di kolam alam di sekitar area air terjun. Disamping itu, banyak
juga turis asing mengunjunginya untuk melihat kupu-kupu).
10. What places do you like in your home town best?
(Tempat apa yang paling anda suka di kampung halaman mu?)
You should say:
a. What place it is; name, site category.
(Tempat apa itu; nama, kategori tempatnya)
b. Where it is located.
(Dimana letaknya)
c. What special there; things that you mostly enjoy.
(Apa yang istimewa disana; hal-hal yang anda paling senangi)
d. Why you like the place.
(Mengapa anda menyukai tempat itu)
e. When you visit it most.
(Kapan anda mengunjunginya)
f. What you think of the site in comparison with other sites.
(Apa pendapatmu tentang tempat itu di bandingkan dengan tempat
yang lain)
There are many places that I like. If I have to choose one place, I would like
to tell you about Taddeang. It is a large open space located at Lambanna
village about six kilometers to the west from the capital of Maros regency.
Here, one can clearly see a sequence of stone mountains around it. People
commonly visit it in holiday season for camping. One thing makes
Taddeang interesting that is a small river surrounds it where visitors can
swim to feel the fresh water that flows from the mountains. In addition,
Taddeang sometimes becomes a good place for local people fishing.
(Ada banyak tempat yang saya sukai. Jika saya harus memilih satu tempat,
saya ingin memberitahu anda tentang Taddeang. Taddeang adalah sebuah
ruang terbuka yang luas terletak di desa Lambanna sekirar 6 Km ke
sebelah barat dari ibu kota kabupaten Maros. Disini, tiap orang bisa melihat
dengan jelas jajaran gunung batu disekelilingnya. Orang-orang umumnya
mengunjunginya pada hari libur untuk berkemah. Satu hal yang membuat
Taddeang menarik adalah sebuah sungai kecil yang mengelilinginya
dimana pengunjung bisa berenang untuk merasakan air segar yang
mengalir dari gunung. Dan lagi, taddeang kadang-kadang menjadi tempat
yang bagus bagi penduduk setempat untuk memancing).
11. What are the main crops of your region?
(Apa hasil pertanian utama di daerah anda?)
You should say:
a. What crops people grow in your region.
(Tanaman apa yang orang-orang tanam di daerahmu)
b. Why people grow them.
(Mengapa mereka menanamnya)
c. What crop is the most productive; how you know that.
(Tanaman apa yang paling produktif; bagaimana anda tau itu)
d. How the crop influence local people’s life quality
(Bagaimana hasil pertanian mempengaruhi kualitas hidup penduduk
setempat).
Well, let me think for a moment. In my region, various crops are grown.
People would find all kinds of vegetables such as lettuce, carrots, broccolis,
tomatoes, cucumber and some kinds of local fruits such as mangoes,
oranges in the fields of my region. In addition, most of the local people are
farmers who have rice fields. They mainly grow rice plants since the rice
plants are the main food of local people. Such kind of crop is the most
productive one. It is said so since the crop is grown twice in a year. The rice
harvest is produced for local, regional, national even international
consumptions purpose. My region can produce thousand tons of rice every
year to be exported abroad, hence it is known as one of the rice plants
growth centers in South Sulawesi province.
(Baik, sebentar, di daerah saya, beragam tanaman pertanian ditanam.
Orang-orang akan menemukan semua jenis sayuran seperti daun selada,
wortel, brokoli, tomat, ketimun dan berbagai jenis buah local seperti
mangga dan jeruk di sawah di daerah saya. Dan lagi, kebanyakan
penduduk setempat adalah petani yang memiliki sawah. Mereka utamanya
menanam padi karena padi adalah makanan poko penduduk setempat.
Tanaman seperti itulah yang paling produktif. Dikatakan demikian karena
tanaman tersebut ditanam 2 kali dalam setahun. Panen padi diproduksi
untuk tujuan konsumsi local, nasional, bahkan internasional. Daerah saya
bisa menghasilkan ribuan ton beras setiap tahun untuk diekspor ke luar
negeri, oleh karena itu daerah saya dikenal sebagai salah satu pusat
tanaman padi di Sulawesi selatan).
12. What are the people like in your hometown? to gain a good life no matter what it takes. For example, parents are trying
(Seperti apa karakter orang-orang di kampung halaman mu?) all they can to ensure that their children receive a good education.
You should say: (Ok, menurut saya orang-orang di daerah saya tidak jauh berbeda dengan
a. Whether they are the same or different from people in any other orang di desa atau di kota besar. Gambarannya bahwa kami juga ada
cities. orang baik dan orang yang buruk. Seperti orang lainnya, mereka juga
(Apakah mereka sama atau berbeda dengan orang-orang di kota mencari nafkah untuk diri mereka dan anggota keluarga mereka untuk
lain) mendapatkan kehidupan yang baik dengan cara apapun. Contohnya,orang
b. If they are the same; what sameness (good and bad people, working tua berusaha semampunya untuk menjamin agar anak-anak mereka
for a living, taking care of family and children). If they are different; mendapatkan pendidikan yang baik).
what differences (traditional or modern life style, typical 13. What is people’s favorite food in the region where you live?
characteristics). (Apa makanan kegemaran masyarakat di daerah kamu tinggal?)
(Kalau mereka sama; apa kesamaannya (orang baik dan buruk, You should say:
bekerja untuk hidup, menjaga keluarga dan anak), kalau mereka a. What kind of food people in your region commonly consume.
berbeda; apa perbedaannya (gaya hidup tradisional dan modern, (Makanan jenis apa yang orang umumnya konsumsi di daerahmu)
sifat-sifat khusus). b. What food the people’s favorite is.
c. Your reasons for saying that they are the same or different from (Apa makanan kegemaran mereka)
inhabitants in any other cities. c. How you find out that.
(Alasan anda mengatakan bahwa mereka sama atau berbeda (Bagaimana anda mengtahuinya)
dengan penduduk di kota lain). Well, to the best of my knowledge, almost all people in my home town like
Ok, it seems to me that the people in my home town are not very far consuming rice, vegetables, fruit, meat as well as fish since such kinds of is
different from other people in any home towns or large cities. Let me give good for health. Nevertheless, rice is the favorite among the others. I say
you an illustration that we also have good and bad people. Like everyone this for one reason: rice is the main food for local people. They commonly
else, they are trying to work away for themselves and their family members
eat rice for breakfast, lunch and dinner. The point is no dish without rice
when eating.
(Baik, menurut sepengetahuan saya, hampir semua orang di kampung
halaman saya suka mengkonsumsi nasi, sayur, buah, daging dan juga ikan
karena makanan jenis itu baik untuk kesehatan. Namun, nasi adalah
makanan yang paling digemari diantara yang lainnya. Saya mengatakan ini
karena satu alasan: nasi adalah makanan pokok bagi penduduk setempat.
Mereka umumnya mengkonsumsi nasi untuk makan pagi, siang, dan
makan malam. Kesimpulannya, tidak ada makanan tanpa nasi ketika
makan).
14. Are there any traditional festivals in your region? Tell me something
about a local festival.
(Apakah ada perayaan tradisional di daerahmu? Beritahukan saya
sedikit tentang sebuah perayaan tradisional)
You should say:
a. Some kinds of traditional festivals; the name of the festivals
(Beberapa jenis perayaan tradisional; nama perayaannya)
b. What occasion the festivals are normally held.
(Dalam rangka apa perayaan tersebut biasanya diadakan)
c. When the festivals are held; annually, monthly, or once in five years.
(Kapan perayaan tersebut diadakan; tahunan, bulanan atau sekali
dalam 5 tahun)
d. Who take a part in the festivals
(Siapa yang ambil bagian dalam perayaan tersebut).
e. What do you think of the festivals; explain your reasons for that.
(Apa pendapatmu tentang perayaan tersebut; jelaskan alasan anda).
Well, that’s an interesting question. Local people in my region carry out
some traditional festivals such as mammaudu, mappabboting, menre bola
baru. Let tell you something about mammaudu festival. It is an annual
religious festival on the prophet Muhammad’s birthday which is normally
held in Rabiulawal, the third Muslim month. All Muslims in my region
celebrate this festival by contributing boiled eggs colored red, cooked sticky
rice and fried chicken put altogether in a bucket to the nearest mosque in
the morning. They come to the mosque with the contribution to listen
religious speech delivered by a Muslim scholar after the noon prayer. Next,
the contributions will be contributed to poor people around the mosque in
the afternoon. It seems to me that the festival is a good occasion for
entering into ties of friendship with fellow Muslims both the rich and the
poor.
(Baik, itu pertanyaan yang menarik. Penduduk setempat di daerah saya
melakukan beberapa perayan tradisional seperti mammaudu,
mappabotting, dan menre bola baru. Saya ceritakan sedikit tentang
perayaan mammaudu. Perayaan ini adalah sebuah perayaan keagamaan
tahunan pada hari kelahiran Nabi Muhammad yang biasanya dilaksanakan
pada bulan Rabiulawal, bulan ketiga kalender islam. Semua muslim di
daerah saya merayakan perayaan ini dengan menyumbangkan telur rebus
berwarna merah, nasi ketan, dan ayam goring disatukan di dalam sebuah
ember ke mesjid terdekat pada pagi hari. Mereka kemudian dating ke
mesjid dengan sumbangan tersebut untuk mendengarkan ceramah yang
dibawakan oleh seorang ustad setelah shalat duhur. Menurut saya
perayaan ini adalah acara yang sangat beik untuk mempererat
persahabatan antar sesame muslim yang kaya dan yang miskin)
15. Describe a traditional wedding ceremony.
(Jelaskan upacara pernikahan tradisional)
You should say:
a. How two couples start the wedding; proposal, giving a dowry,
marriage contract, pre-wedding, the wedding ceremony.
(Bagaimana kedua mempelai memulai pernikahan; lamaran,
memberi mahar, akad nikah, pra-nikah, acara pernikahan)
b. Why they must prepare those things.
(Mengapa mereka harus mempersiapkan hal tersebut),
c. Who normally invite to attend the wedding.
(Siapa yang biasanya diundang untu menghadiri pernikahan)
Well, to tell you the truth. It is not easy to answer but anyway let me try to
explain. When a man and a woman decide to get married, their marriage
must be initiated by a marriage proposal in which the prospective
bridegroom’s parents must propose the prospective bride to her parents. As
soon as the proposal is approved, the date of the wedding ceremony is
decided by both parties. Before the wedding ceremony, the bridegroom
must give a dowry (for example a set of gold jewelries and prayer
paraphernalia) to his prospective wife, both the bride and the bridegroom
must sign marriage contract before a religious official and finally the two
couples perform the wedding ceremony at home. All the steps must be
done since the ignorance of one of the marriage steps will be considered
against the tradition of local culture (wedding customs). Next, in the
wedding party, the bride and the bridegroom’s extended family, relatives,
neighbors, friends are invited to attend the wedding to congratulate on their
marriage.
(Baik, sebenarnya ini tidak mudah dijawab tapi bagaimana pun, biar saya
coba menjelaskannya. Ketika seorang pria dan wanita memutuskan untuk
menikah. Pernikahan mereka harus diawali oleh lamaran pernikahan
dimana orang tua calon mempelai pria harus melamar calon mempelai
wanita pada orang tuanya. Segera setelah lamaran diterima, tanggal
upacara pernikahan ditentukan oleh kedua pihak. Sebelum uapacara
pernikahan, mempelai pria harus memberi mahar (misalnya; seperangkat
perhiasan emas dan seperangkat alat sholat) kepada calon istrinya, kedua
mempelai harus menandatangani perjanjian nikah dihadapan penghulu dan
akhirnya kedua mempelai melangsungkan upacara pernikahan di rumah.
Semua tahapan tersebut harus dilakukan sebab mengabaikan satu dari
tahapan pernikahan tersebut akan dianggap melanggar tradisi budaya
setempat (adat pernikahan). Selanjutnya, di pesta penikahan, kerabat
kedua mampelai, sanak saudara, tetangga, teman diundang untuk
mengahdiri pernikahan untuk mengucapkan selamat atas pernikahan
mereka).
16. If you had a choice, where would you choose to live in your
country?
(Seandainya anda bisa memilih, dimana anda memilih untuk tinggal di
Negara anda?)
You should say:
a. What sort of region you really want to live in.
(Daerah macam apa yang anda ingin sekali tinggali)
b. Why you want to live there.
(Mengapa anda ingin tinggal disana)
c. What advantages you expect to achieve from living there.
(Apa keuntungan yang anda harapkan tinggal disana)
d. In conclusion, what region you choose.
(Kesimpulannya, daerah apa yang ada pilih)
All right, if I had a choice, I would choose to live a metropolis city. It seem to
me that a metropolis city has everything we need such as universities with
modern facilities, job opportunities, modern shopping mall, amusement
park, complete public transportations etc. I believe that living in a big city
will give us many advantages for example: the existence of universities with
modern facilities will make me enthusiastic to study; the availability of many
job opportunities will facilitate me to render a service to the community in
accordance with my educational background. In conclusion, I would like to
say that New York is the city of my dream.
(Baik, seandainya saya bisa memilih, saya akan memilih tinggal di kota
metropiltan. Menurut pendapat saya, kota metropolitan memiliki semua
yang kita butuhkan seperti universitas dengan fasilitas modern,kesempatan
kerja, pusat perbelanjaan modern, taman hiburan, sarana transportasi yang
lengkap. Saya yakin bahwa tinggal di kota besar akan memebrikan kita
banyak manfaat contohnya; keberadaan universitas dengan fasilitas
modern akan membuat kita bersemangat untuk belajar, ketersediaan
kesempatan kerja akan memudahkan saya untuk mengabdi pada
masyarakat sesuai dengan latar belakang pendidikan saya.
Kesimpulannya, saya ingin katakana bahwa kota New York adalah kota
impian saya).
TOPIC TWO: YOUR PRESENT SITUATION AS A STUDENT
1. Are you student or Do you have a job?
(Apakah anda siswa atau apakah anda bekerja?)
You should say:
a. What you are at the moment.
(Apa kegiatan anda saat ini)
b. What you are doing and where.
(Apa saja tugas-tugas anda dan dimana)
c. How long you have been doing what you are doing now.
 (Sudah berapa lama anda melakoni rutiniatas tersebut)
d. What your main activities as what you are.
(Apa aktifitas utama anda)
Well, I am a student at the moment. I am studying English in the Faculty of
Letters at Hasanuddin University the largest state university in Makassar. I
have studying at the university for two years and half. This academic year, I
attend courses on the weekdays (from Monday to Friday). I have classes in
the mornings, afternoons, and evenings. On the weekend (Saturday and
Sunday), we are off. and are allowed to return home at our hometowns. We
have a number of American teachers who assist us in the correct
pronunciation and proper use of English grammar.
(Baik, saya seorang mahasiswa saat ini. Saya kuliah di fakultas sastra di
universitas Hasanuddin universitas terbesar di Makassar. Saya sudah
kuliah di universitas ini selama 21/2 tahun. Tahun akademik ini, saya kuliah
di hari kerja (dari Senin hingga Jumat). Saya ada kelas di pagi hari, sore,
dan malam. Pada akhir pekan, (Sabtu dan Minggu), kita libur dan diijinkan
kembali ke rumah di kampong halaman kami. Kami mempunyai sejumlah
guru orang Amerika yang membantu kami membetulkan pengucapan dan
penggunaan tata bahasa Inggris yang tepat).
2. What is your major?
(Apa jurusan anda?)
You should say:
a. What majors the university offers.
(Jurusan apa saja yang universitas tsb tawarkan)
b. What major you specialize.
(Jurusan apa yang kau ambil)
c. Why you are interested in.
(Mengapa anda tertarik di jurusan itu)
d. What you want to do in the future.
(Apa yang ingin anda lakukan di masa yang akan datang)
As I have said that I am now studying at the faculty of letter Hasanuddin
University. In the faculty of letters, the university offers seven departments
among others Literary of English language, German, French, Arabic,
Japanese as well as Tourism department. My major is focused on studying
English literary works such as English poems, the history of English,
English drama etc. In addition, I also learn speaking, listening, reading as
well as writing. Since the four skills of English are taught and so I am
interested in studying at the faculty of letters. Heretofore, I still believe that
English is the language of the future. especially in the business world. What
I mean to say is that when I am able to communicate well in English I will
not only be able to go and study abroad and improve my qualifications, but
also have mastered a very necessary tool for my future career.
(Sebagaimana saya sudah katakan bahwa saat ini saya kuliah di fakultas
sastra universitas Hasanuddin. Di fakultas sastra, universitas menawarkan
7 jurusan antara lain literature bahasa Inggris, Jerman, Prancis, Arab,
Jepang dan juga jurusan pariwisata. Jurusan saya terfokus pada literature
bahasa Inggris seperti puisi bahasa inggris, sejarah bahasa Inggris, drama
bahasa Inggris dan lain-lain. Dan lagi, saya juga belajar berbicara,
menyimak, membaca dan juga menulis. Karena keempat keahlian itu
diajarkan, maka saya tertarik kuliah di fakultas sastra. Itu juga karena saya
percaya bahwa bahasa Inggris adalah bahasa masa depan khususnya di
dunia bisnis. Yang saya maksud adalah bahwa ketika saya bisa
berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris, saya tidak hanya akan
bisa belajar di luar negeri dan meningkatkan kualifikasi saya, tetapi juga
telah menguasai alat yang paling penting untuk karir masa depan saya).
3. What do you like most about your studies?
(Apa yang paling anda sukai dari jurusanmu?)
You should say:
a. What subject you like most.
(Apa mata kuliah yang paling anda suka)
b. Why you like the subject.
(Mengapa anda menyukai mata kuliah tersebut)
c. What you know of the subject.
(Apa yang anda ketahui dari mata kuliah itu)
Well, I guess the speaking course. Please allow me to explain. Language is
all about communication. That’s why; as far as I am concerned, speaking
must be the priority because I can only disclose all I need to know about
English from speaking ability. From the speaking course, I find out English
culture, proper use of some daily expressions, knowledge of speaking
standard American English. I particularly like our free talk sessions with the
American teachers. It gives me the opportunity to question them about their
countries and cultures.
(Baik, saya rasa mata kuliah berbicara. Biar saya jelaskan, bahasa adalah
tentang komunikasi. Oleh karena itu, sepengetahuan saya, berbicara harus
menjadi prioritas kerena saya hanya akan bisa menyingkap semua yang
saya butuhkan tentang bahasa Inggris dari keterampilan berbicara. Dari
mata kuliah berbicara, saya tahu kultur bahasa Inggris, penggunaan
ungkapan sehari-hari dengan tepat, pengetahuan tentang standard
berbicara bahasa Inggris Amerika. Saya khususnya suka bagian berbicara
bebas dengan guru Amerika kami. Bagian itu memberikan saya
kesempatan untuk menanyakan tentang Negara dan kebudayaan mereka).
4. Could you sum up your study habits?
(Bisakah anda menjelaskan kebiasaan belajar anda secara ringkas)
You should say:
a. What time you normally start studying.
(Jama berapa biasanya anda mulai belajar)
b. Why you start studying at the time.
(Mengapa anda belajar pada jam itu)
c. What subjects you study; how many subjects you study in a day.
(Pelajaran apa yang anda pelajari; berapa banyak pelajaran yang
anda pelajari dalam sehari)
 d. How many hours you study for one subject; how long you take for
break time.
(Barapa jam anda mempelajari satu mata kuliah; berapa lama anda
beristirahat)
e. Whether you study for both weekdays and weekends or something.
(Apakah anda belajar pada hari kerja dan akhir pekan)
I have well established study habits. I always start my study promptly at
seven in the evenings. I start studying at the time because it seems to me
that it is the right time to study. When everybody is done, my mother and
my sister clear up the table then do the dishes while my father is watching
TV. I go straight to my room and study. I normally select the subjects to
read. It depends on the lessons that I will be studying tomorrow. It takes
about two hours to study two subjects. I have a ten-minute break and then
study for another two hours. However, over the weekends I spend most
time in relaxing with my family or friends.
(Saya mempunyai kebiasaan belajar yang terbangun dengan baik. Saya
selalu mulai belajar tepatnya pada jam 7 malam. Saya mulai belajar pada
jam itu karena menurut saya bahwa itu adalah waktu yang tepat untuk
belajar. Ketika orang dirumah selesai makan, saudari dan ibu saya
membereskan meja kemudian mencuci piring sementara ayah saya
menonton tV. Saya langsung ke kamar saya dan belajar. Saya biasanya
memilih pelajaran untuk dibaca. Itu bergantung pada pelajaran yang akan
saya pelajari besok. Memakan waktu sekitar 2 jam untuk mempelajari 2
mata kuliah. Saya punya 10 menit untuk beristirahat dan kemudian belajar
lagi untuk 2 jam berikutnya. Namun, pada akhir pekan, saya menghabiskan
waktu saya bersantai dengan keluarga atau teman)
5. Do you think your present subjects are relevant to society?
(Apakah anda berfikir bahwa jurusan anda sesuai kebutuhan
masyarakat?)
You should say:
a. What you are studying this moment.
(Apa yang sedang anda pelajari saat ini)
b. How you study the subjects.
(Bagaimana anda mempelajari mata kuliah tersebut)
c. How your subjects are relevant to society's needs.
(Bagaimana mata kuliah anda sesuai kebutuhan masyarakat)
Certainly. As I told you just now, I enjoy learning English skills such as
speaking and writing. We often use case studies in class to study the two
subjects. What I mean is that the professor gives us examples from real life
to examine and report on. Moreover, our lecturers and some advisors from
the relevant backgrounds have set up our study materials. It seems to me
that the study materials are designed to stimulate the students’ systematic
way of thinking, creativity as well as capability for solving problems. What I
mean to say is that the people who are going to work for one day, those
things are certainly very helpful in our job.
(Tentu saja, sebagaimana yang baru saja saya katakan, saya suka belajar
keahlian bahasa Inggris seperti berbicara dan menulis. Kami sering
menggunakan studi kasus untuk mempejari kedua matakuliah tsb. Yang
saya maksud adalah dosen memberi kami contoh-contoh dari kehidupan
nyata untuk diuji dan dilaporkan. Lebih lagi, dosen-dosen kami dan
penasehat kami yg berasal dari latar belakang pendidikan yang sesuai
telah menyusun materi belajar kami. Menurut saya materi belajar tsb
dirancang untuk merangsang cara berfikir siswa yang sistematis, kreatifitas,
dan juga kapabilitas untuk memecahkan masalah. Yang saya ingin katakan
adalah bahwa bagi orang-orang yang akan bekerja suatu hari nanti, hal-hal
tersebut tentu saja sangat membantu dalam pekerjaan kami).
6. What kind of job would you prefer after graduation?
(Pekerjaan apa yang anda lebih suka setelah tamat?)
You should say:
a. What you would like to become.
(Anda ingin menjadi apa)
b. Where you would like to render your professionalism service.
(Dimana anda ingin memberikan pengabdian professional anda)
c. What you would like to do there and why.
(Apa yang ingin anda lakukan disana dan mengapa)
I would like to become an English teacher. Please allow me to explain.
Firstly, I would like to render a teaching service in the community to which I
will eventually belong. For example, I would like to teach English at the
schools in my community since I know that local schools there are lack of
English teachers.
(Saya ingin menjadi seorang guru bahasa Inggris, biar saya jelaskan.
Pertama-tama saya ingin mengabdi dalam masyarakat dimana saya
berasal. Misalnya, saya ingin mengajar bahasa Inggris di sekolah-sekolah
dalam masyarakat saya karena saya tau bahwa sekolah setempat
kekurangan guru bahasa Inggris).
TOPIC THREE: FAMILY
1. Could you tell me something about your family?
(Bisakah anda ceritakan sedikit tentang keluarga anda?)
You should say:
a. What ethnic group your family belongs to.
(Suku apa keluarga anda)
b. How you are sure about it.
(Bagaimana anda yakin tentang itu)
c. How many members your family has; who they are.
(Berapa anggota keluarga yang ada dlm keluarga; siapa saja
mereka)
d. Where all your family members live now.
(Dimana semua anggota keluarga anda tinggal sekarang)
Well, let me think for a moment. My family is a typical Buginese since both
my father and my mother come from Maros reqency which is occupied by
two large ethnic groups i.e. Buginese and Makassarese . Buginese is one
of the largest ethnic groups exist in south Sulawesi. My family consists of
my father, my mother , brothers, sister and me. I am the first position son. I
have three brothers and one sister. All my brothers and sister still live with
my parents, while I myself live with my wife and my two children in our own
house.My grandparents passed away when I was still very young about two
years old, so I did not have the chance to know them. My father was one of
their four children, and my mother has a brother. so I have a number of
uncles and aunts and many cousins.
(Baik, saya pikir sebentar. Keluarga saya dari suku bugis keduanya bapak
dan ibu saya berasal dari kabupaten Maros yang dihuni oleh dua suku
terbesar yaitu suku Bugis dan Makassar. Suku Bugis adalah salah satu
suku terbesar yang ada di Sulawesi-Selatan. Keluarga saya terdiri dari
ayah, ibu, saudara, saudari dan saya. Saya anak laki-laki yang pertama.
Saya punya 3 orang saudara dan 1 saudari. Semua saudara dan saudari
saya masih tinggal dengan orang tua saya, sementara saya sendiri tinggal
dengan istri dan kedua anak saya di rumah kami. Kakek dan nenek saya
meninggal ketika saya masih sangat kecil sekitar dua tahun. Jadi saya tidak
memiliki kesempatan untuk mengenal mereka. Ayah saya adalah satu dari
keempat anak mereka, dan ibu saya mempunyai seorang saudara. Jadi
saya mempunyai sejumlah paman, bibi dan banyak sepupu).
2. What do you think of the family planning program in Indonesia?
(Apa pendapat anda tentang program keluarga berencana di
Indonesia?)
You should say:
a. Why Indonesia needs the program
(Mengapa Indonesia membutuhkan program tsb)
b. What advantages/disadvantages the program has for the community
and the country.
(Apa keuntungan dan kerugian program tersebut bagi masyarakat
dan Negara)
That 's a tough question. It seems to me that Indonesia as a developing
country must have the policy. Presently, our country is facing two crucial
problems namely unemployment and poverty. The two problems are
dominantly caused by overpopulation. Our population has been growing
rapidly therefore, something drastic has to be done. I do believe, the policy
will give Indonesia a chance to move ahead in the world. What I mean to
say is that as soon as the population growth has stabilized, Indonesia will
be able to make progress in the fight against unemployment and poverty.
(Pertanyaan yang agak sulit, menurut saya bahwa Indonesia sebagai
Negara yang sedang berkembang harus memiliki kebijakan itu. Saat ini,
Negara kami sedang menghadapi dua masalah yang krusial yaitu
pengangguran dan kemiskinan. Kedua masalah tersebut umumnya
disebabkan oleh ledakan penduduk. Penduduk kita telah berkembang
dengan sangat cepat. Oleh karena itu, sesuatu yang drastic harus
dilakukan. Saya sangat yakin, kebijakan tersebut akan memberi Indonesia
kesempatan untuk bergerak maju di dunia. Yang saya ingin katakan adalah
bahwa segera setelah pertumbuhan penduduk distabilkan, Indonesia akan
mengalami kemajuan dalam memerangi pengangguran dan kemiskinan).
3. Who does most of the shopping in your family?
(Siapa yang paling sering berbelanja di keluargamu?)
You should say:
a. Who normally go shopping; who does the most
(Siapa yang biasanya berbelanja; siapa yang paling sering)
b. Why the person does most of the shopping in your family.
(Mengapa orang tsb paling sering berbelanja di keluargamu)
c. Where the person does shopping; if somebody accompanies him.
(Dimana orang tsb berbelanja; apakah ada yang menemaninya).
As far as I know, I would say that my mother does most of the shopping.
but my father and I will do some shopping from time to time. My parents
allow me to buy my own clothes. The last thing I would like to mention that
my mother does not like my father’s smoking habit and therefore refuses to
buy cigarettes, so that my father has to do that kind of shopping himself.
(Sejauh yang saya tau, saya bisa katakan bahwa ibu saya paling sering
berbelanja. Tetapi, saya dan ayah saya kadang-kadang berbelanja juga.
Orang tua saya mengijinkan saya untuk membeli pakaian saya sendiri. Hal
terakhir yang ingin saya sebutkan bahwa ibu saya tidak menyukai
kebiasaan merokok ayah saya dan kerena itu menolak membeli rokok,
sehingga ayah saya sendiri yang harus berbelanja).
4. Who does most of the cooking in your family?
(Siapa yang paling sering memasak di keluargamu?)
You should say:
a. Who normally do cooking;
(Siapa yang biasanya memasak)
b. Who does most of the cooking.
(Siapa yang paling sering memasak)
My mother does most of the cooking, but my father and I will do some
cooking as well. For example, sometimes when my mother is out the whole
day doing voluntary work in our community and then my father and I will do
the cooking for her. The second aspect I could tell you regarding this topic
is that we often eat out. For example, often when night is falling, none of us
feel like cooking. And then we visit one of the local restaurants, and have
our favorite dish.
(Ibu saya yang paling sering memasak, tapi kadang-kadang saya dan ayah
saya memasak juga. Misalnya; kadang-kadang ketika ibu saya keluar
rumah sepanjang hari sebagai tenaga sukarela di masyarakat kami, maka
ayah saya yang harus memasak untuknya. Aspek kedua yang bisa saya
beri tau terkait topic ini adalah bahwa kami sering makan di luar. Misalnya:
sering ketika malam tiba, tak satutun dari kami yang merasa mau
memasak. Dan kemudian kami mengunjungi salah satu restoran local dan
memakan makanan kegemaran kami).
5. Who takes the greatest responsibility for bringing up children in
your family?
(Siapa yang paling bertanggung jawab untuk mendidik anak-anank
dalam keluargamu).
You should say:
a. Who normally take responsibility for bringing up children; who takes
the greatest.
(Siapa yang biasanya bertanggung jawab untuk mendidik anak;
siapa yang tanggungjawabnya paling besar)
b. Why the person must take the greatest responsibility.
(Mengapa orang tersebut harus mengambil tanngung jawab
terbesar)
c. What he/she does for bringing up children.
(Apa yang dia lakukan dalam mendidik anak)
Well, bringing up children is not an easy thing to do; those who are
responsible must be well thought out since children are sometimes playful
and obstinate. For the reason the only person who takes the greatest
responsibility is my father because he is the head of a family. In order to
bring the children up well, he makes rules for all his children for example;
learning to recite the holy Quran immediately after sunset prayer, his
children may not return home late etc.
(Baik, mendidik anak bukanlah hal mudah untuk dilakukan; mereka yang
bertanggung jawab haruslah terdidik karena anak-anak kadang-kadang
suka bercanda dan susah diatur. Karena alasan itulah, satu-satunya orang
yang bertanggung jawab paling besar adalah ayah saya karena dia adalah
kepala keluarga. Agar dapat mendidik anak dengan baik, dia membuat
aturan untuk semua anak-anaknya, contohnya; belajar membaca Al-quran
segera setelah shalat magrib, anak-anaknya tidak boleh pulang ke rumah
terlambat dan lain-lain).
6. Who does most of the household chores in your family?
(Siapa yang paling banyak mengerjakan pekerjaan rumah tangga di
keluargamu?)
You should say:
a. What daily household chores your family members do in your family.
(Pekerjaan rumah harian apa saja yang anggota keluargamu
lakukan)
b. If a certain family member is responsible for a certain household
chore
(Apakah anggota keluarga tertentu bertanggung jawab untuk
pekerjaan rumah tertentu)
c. Who does the most daily household chores.
(Siapa yang paling banyak mengerjakan pekerjaan rumah tangga)
Well, my family has regular household chores for example; doing dishes,
doing laundry, cleaning the house, cooking, taking care of children,
shopping for groceries as well as gardening. We do all the household
chores together, what I mean is nobody is responsible for a certain chore,
but we are all responsible for the all chores. However, the children are
sometimes very busy with their school or campus assignments, in this
situation; my mother takes over to do all the household chores.
(Baik, keluarga saya mempunyai pekerjaan rumah tangga yang rutin
dilakukan contohnya; cuci piring, mencuci, membersihkan rumah,
memasak, menjaga anak-anak, membeli bahan pokok, dan juga bercocok
tanam. kami mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga bersama, yang
saya maksud adalah takseorang pun bertanggung jawab untuk pekerjaan
rumah tertentu, tapi kami semua bertanggung jawab untuk semua
pekerjaan rumah tangga tersebut. Namun, anak-anak kadang-kadang
sangat sibuk dengan tugas sekolah atau tuags kampus mereka. Dalam
situasi ini, ibu saya mengambil alih semua pekerjaan rumah).
7. How does your family feel about going abroad?
(Bagaimana perasaan keluargamu tentang bepergian ke luar negeri)
You should say:
a. How many family members have ever been to abroad.
(Sudah berapa anggota keluarga yang pernah ke luar negeri)
b. How all the family members feel when one of them is going to go
overseas.
(Bagaimana perasaan semua anggota keluargamu ketika salah satu
dari mereka akan pergi ke luar negeri)
c. What your family expects from going abroad.
(Apa yang keluargamu harapkan dari bepergian ke luar negeri).
To tell you the truth, nobody of my family members has ever been to
abroad. If I have an opportunity to pursue my advanced study abroad, they
will feel very happy about it and give me 100% support. I believe my
parents will be very proud if I may achieve a degree at a university abroad.
In addition, Since I am their first son, they would do anything in their power
to allow me to have the opportunity. They expect something that is my
success.
(Sebenarnya, tak satupun anggota keluarga saya yang pernah ke luar
negeri. Jika saya mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di
luar negeri, mereka akan merasa sangat bahagia dengan itu dan
memberikan saya dukungan 100%. Saya yakin orang tua saya akan sangat
bangga kalau saya bisa mendapatkan gelar dari sebuah universitas di laur
negeri. Dan lagi, karena saya adalah anak lelaki pertama, mereka akan
melakukan apa saja sesuai kemampuan mereka untuk mendapatkan
kesempatan itu. Mereka berharap sesuatu yaitu keberhasilan saya).
8. If you had the choice, would you have a son or a daughter?
(Seandainya anda punya pilihan, maukah anda punya seorang anak
lelaki atau anak perempuan?)
You should say:
a. What you think of having a son or a daughter
(Apa pendapatmu tentang punya anak lelaki atau anak perempuan)
 b. How important of having a son or a daughter to you.
(Seberapa penting memiliki anak lelaki atau anak perempuan)
c. What the advantages and disadvantages of having a son or a
daughter are.
(Apa keuntungan dan kerugian memiliki anak lelaki atau anak
perempuan).
Well, it seems to me that son or daughter is a gift from god for lucky
parents. I say that since not all marriage couples have child. Having
children after getting married is essential for our next generation. Of course
children for some parents bring both plus and minus. Let me tell you, all I
know about the advantages and the disadvantages of having son or
daughter. The advantages are, you have next generation, and you have
somebody to love. The disadvantages are you must work harder than
before because you not only earn money for yourself and your wife but also
for your children and you have to bring them up well. However, some
parents are of the opinion that there is no harm in having children.
(Baik, saya berpendapat bahwa anak lelaki atau perempuan adalah
anugrah dari tuhan bagi para orang tua yang beruntung. Saya katakan
demikian karena tidak semua pasangan pernikahan memiliki anak. Memiliki
anak setelah menikah sangatlah penting untuk generasi kita berikutnya.
Tentu saja, anak bagi oarng tua membawa dua hal plus dan minus. Biar
saya jelaskan yang saya ketahui tentang keuntungan dan kerugian memiliki
anak lelaki atau anak perempuan. Manfaatnya adalah anda mempunyai
generasi pelanjut, dan anda memiliki orang yang dicintai. Kerugiannya
adalah anda harus bekerja lebih keras dari sebelumnya karena anda tidak
hanya menghasilkan uang untuk dirimu sendiri dan istrimu saja tetapi juga
anak-anak mu. Dan anda harus mendidik mereka dengan baik. Namun,
ada orang tua yang berpendapat bahwa tidak ada ruginya memiliki anak).
9. Would you bring your child up any differently to the way your
parents did?
(Maukah anda memdidik anakmu dengan cara yang dilakukan orang
tuamu?)
You should say:
a. What you think of bringing up a child.
(Apa pendapatmu tentang mendidik anak)
b. What you would do to bring your child up.
(Apa yang akan anda lakukan untuk mendidik anak)
c. Why you decide to do it.
(Mengapa anda memutuskan untuk melakukannya)
Well, it seems to me that bringing children up is rather difficult to do since
as for me, it needs special knowledge. What I mean is that we need to
know how to do it by reading books, newspapers, articles as well as asking
or observe the way of those who have successfully brought their children
up. I need to tell you that I really admire the way my parents bring their
children up. All their children including me can become independent people
financially, disciplined in whatever they do, honest people under no
circumstances. All I mean that we all as their children can easily stop
relying on them and behave nicely because that’s the way they teach us. In
other words, If someday I have an opportunity to bring up a child, I will do it
in the same way my parents did.
(Baik, saya berpendapat bahwa mendidik anak agak sulit dilakukan karena
bagi saya, itu membutuhkan pengetahuan khusus. Yang saya maksud
adalah bahwa kita perlu mengetahui bagaimana melakukannya dengan
membaca buku, surat kabar, arikel dan juga bertanya atau mengamati cara
mereka yang telah mendidik anak mereka dengan sukses. Saya perlu
memberitahu anda bahwa saya sangat mengagumi cara orang tua saya
mendidik anak-anaknya. Semua anaknya termasuk saya bisaa menjadi
orang-orang yang mandiri secara financial, disiplin dalam apapun yang
mereka lakukan, orang-orang yang jujur dalam keadaan bagaimana pun.
Yang saya maksud bahwa semua anaknya bisa dengan mudah berhenti
menggantungkan diri mereka dan berprilaku baik karena begitulah cara
mereka mendidik kami. Dengan kata lain, kalau suatu hari nanti saya
mempunyai kesempatan untuk mendidik anak, saya akan melakukannya
dengan cara sama seperti yang orang tua saya lakukan).
TOPIC FOUR: SPARE TIME
1. What do you usually do in your spare time?
(Apa yang biasanya anda lakukan di waktu luang anda?)
You should say:
a. What your main interest in leisure time is.
(Apa minat utamamu di waktu luang)
b. What you do in your interest.
(Apa yang anda lakukan dalam minat itu)
c. What you think of your interest.
(Apa pendapatmu tentang minatmu itu)
Well, these days, surfing on the Internet has been my only interest in
leisure time. I have just bought my first computer, and love to look for
exciting Web sites that I have not known before. In addition, as a student I
certainly have so many assignments to do in which those assignment need
data support, by exploring the Internet, I can easily find out the specific data
I acquire. However, it seems to me that Surfing on the Internet is very time-
consuming. When I start the web browser, it normally takes a few hours. So
I really don’t have time for anything else.
(Baik, akhir-akhir ini, mencari data di internet telah menjadi satu-satunya
minat saya in waktu senggang. Saya baru saja membeli computer yang
pertama dan saya sangat suka mencari jejaring yang menarik yang tidak
saya ketahui sebelumnya. Lagi pula, sebagai seorang mahasiswa, saya
tentu saja mempunyai begitu banyak tugas untuk dikerjakan dimana tugas-
tugas tersebut membutuhkan dukungan data, dengan menjelajah internet,
saya bisa dengan mudah menemukan data spesifik yang saya perlukan.
Namun, saya beranggapan bahwa menjelajah internet sangat memakan
banyak waktu. Ketika saya memulai mesin pencari web, itu biasanya
memakan waktu beberapa jam. Jadi, saya benar-benar tidak mempunyai
waktu untuk melakukan hal lainnya).
2. Do you often watch TV? What is your favorite program?
(Apakah anda sering menonton TV? Apa acara kegemaran anda?)
You should say:
a. What your favorite program is.
(Apa acara kegemaran anda)
b. Why you like the program.
(Mengapa anda menyukai acara tersebut)
Well, as for me, watching TV is a must particularly in the morning. I have
my favorite program on TV that is the morning news which is broadcasted
live. It starts at 7.00 to 8.00. a.m. To tell you the truth, I will not start doing
my other activities before watching it. In my opinion watching the morning
news is essential that I be not left behind on the latest news from all over
both my country and the world.
(Baik, bagi saya menonton TV adalah satu keharusan terutama sekali di
pagi hari. Saya punya acara faforit di TV yaitu berita pagi yang disiarkan
secara langsung. Acaranya mulai jam 7 hingga jam 8 pagi. Sejujurnya,
saya tidak akan mulai melakukan kegiatan saya yang lain sebelum
menontonnya. Bagi saya, menonton berita pagi sangatlah penting agar
saya tidak ketinggalan berita terkini dari seluruh dunia dan pelosok negeri).
3. Do you think watching TV is a waste of time?
(Apakah menurut anda menonton TV buang-buang waktu?)
You should say:
a. What you think of watching TV.
(Apa pendapatmu tentang menonton TV)
b. What your reason for having such opinion is.
(Apa alas an anda berpendapat semacam itu)
Well, I don’t think so. Watching TV is a great source of our knowledge
development instead. We can learn a lot from watching TV and it is a good
way to relax. Some reality shows for example; the nanny, house
improvement for the poor help me to relax, while the documentaries as well
as talk show on politic are very informative. Lastly, I believe that TV has
become the best source of information these days. For example, it is a fast
and convenient way to find out about the latest products we need from all
over the world.
(Baik, saya rasa tidak demikian. Justru menonton TV merupakan sumber
terbesar perkembangan pengetahuan kita. Kita bisa belajar banyak dari
menonton TV dan menonton adalah satu cara yang baik untuk bersantai.
Beberapa program realitas misalnya; the nanny, bedah rumah bagi orang
miskin, membantu saya untuk bersantai. Sementara, film documenter, dan
juga dialog tentang politik sangat informative. Terakhir, saya percaya
bahwa TV telah menjadi sumber informasi terbaik akhir-akhir ini. Misalnya;
dia adalah cara cepat dan menyenangkan untuk mengetahui tentang
produk-produk terkini yang kita butuhkan dari segala penjuru dunia).
TOPIC FIVE: FRIENDS
1. What does friendship mean to you?
(Apa arti teman bagi anda?)
You should say:
a. What you think of friendship.
(Apa pendapat anda tentang persahabatan)
b. Why you need friend
(Mengapa anda membutuhkan teman)
c. What advantages you get from having friendship.
(Apa manfaat yang anda dapatkan dari memiliki persahabatan)
As for me, friendship is essential in our daily lives because I believe that it
lays solid foundation for many of our relationships. Friendship enables us to
share joy and sorrow with others. Husbands and wives, for example, should
be friends. In addition, I need friends to help me when I am in trouble. I
know this sounds selfish, but I feel that it is one of the reasons why I have
friends, and they would not mind me saying so. In turn, my friends know
that I will always be available if they turn to me.
(Bagi saya, persahabatan sangatlah penting dalam kehidupan kita sehari-
hari. Saya percaya bahwa persahabatan meletakkan fondasi yang kuat
bagi kebanyakan hubungan kita. Persahabatn memungkinkan kita untuk
berbagi suka dan duka dengan yang lain. Suami dan istri, misalnya,
seharusnya menjadi teman. Lagi pula, saya membutuhkan teman untuk
membantu saya ketika saya dalam masalah. Saya tau ini kedengarannya
egois, tetapi saya merasa bahwa ini adalah satu alasan mengapa saya
memiliki teman, dan mereka tidak akan keberatan saya berkata demikian.
Sebaliknya, teman saya tau bahwa saya kan selalu ada jika mereka dating
kepada saya meminta bantuan).
2. Do you have a lot of friends?
(Apakah anda punya banyak teman?)
You should say:
a. How many friends you have.
(Berapa banyak teman yang anda punya)
b. What kind of friends they are.
(Teman macam apa mereka)
Yes, I have a lot of friends. Some of them are only casual friends like my
friends in my campus, but I also have some best friends who I have known
for many years. I will do anything to help them when they need me, and I
know they would do the same for me.
(Ya, saya mempunyai banyak teman. Sebagian dari mereka hanyalah
teman biasa seperti teman-teman saya di kampus, tetapi saya juga punya
sahabat yang telah saya kenal bertahun-tahun. Saya akan melakukan apa
saja untuk menolong mereka ketika mereka membutuhkan saya, dan saya
tau mereka akan melakukan hal yang sama untuk saya).
3. Do you prefer to be alone or to be with friends?
(Apakah anda lebih suka sendirian atau dengan teman?)
When you prefer to be alone, you should say
(Ketika anda lebih suka sendirian)
a. Why you prefer to be alone
(Mengapa anda lebih suka sendirian)
b. What you usually do
(Apa yang biasanya kamu lakukan)
Well, I prefer to be alone. Please allow me to explain. I like reading very
much, which takes a lot of my time. Reading as for me is a way of
studying, so I have to do it alone. Since I focus myself on learning English
as a foreign language, consequently I often have to check the meaning of
some unfamiliar words in my dictionary, which is certainly a slow process
taking a lot of time.
(Baik, saya lebih suka sendirian, biar saya jelaskan. Saya sangat suka
membaca yang menyita banyak waktu. Membaca bagi saya adalah cara
untuk belajar, jadi saya harus melakukannya sendirian. Karena saya
memfokuskan dirisaya belajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing,
akibatnya, saya sering-sering mengecek arti kata-kata yang tidak lazim di
kamus yang tentu saja prosesnya lambat dan memakan banyak waktu).
When you prefer to be with friends, you should say:
(Ketika anda lebih suka bersama teman)
a. Why you prefer to be with friends.
(Mengapa anda lebih suka bersama teman).
b. What you usually do.
(Apa yang biasanya anda lakukan)
I prefer to be with my friends. Please allow me to explain. At work I spend
most of my time alone in my office. So after work I like getting along with
other people, especially my best friends. I often invite some of my friends
over, and we listen and to our favorite music, or just chat the whole
evening. This is done to relieve my boredom during the weekdays.
(Saya lebih suka dengan teman, biar saya jelaskan. Di tempat kerja, saya
menghabiskan sebagian besar waktu saya sendirian di kantor saya. Jadi,
setelah saya bekerja, saya suka ngumpul dengan orang lain khususnya
sahabat saya. Saya sering mengundang beberapa teman saya datang dan
kami mendengar music kesukaan kami, atau hanya sekedar ngobrol
sepanjang malam. Ini dilakukan untuk melepas kejenuhan selama hari
kerja).
4. What do you usually do with your friends?
(Apa yang biasanya anda lakukan dengan teman-teman?)
You should say:
a. What interesting things you usually do with them.
(Hal menarik apa yang biasanya anda lakukan dengan mereka)
b. Why you like doing those things.
 (Mengapa anda suka melakukan hal tersebut)
Well, when I have much time to hang out with my friends, we usually go to
the movies. My friends and I like action movies very much, so we find out
where a new action movie in the newspaper and go to watch it together We
find very exiting the spectacular crashes and explosions. These movies are
from Hong Kong or Hollywood, and have famous actors like Arnold
Schwarzenegger and Tom Cruise playing in them. In addition, we enjoy
watching good comedy movies because they are funny and entertaining.
Another interesting thing that I normally do with my friends is to visit interne
cafe. We go there to play computer games or surf the net to have a chat
with young people abroad.
(Baik, ketika saya punya banyak waktu untuk ngumpul dengan teman-
teman saya, kami biasanya pergi ke bioskop. Saya dan teman saya sangat
menyukai film aksen, jadi kami mencari tau dimana film action baru di surat
kabar and pergi menontonnya bersama. Kami merasa sangat senang
dengan tabrakan dan ledakan yang spektakuler. Film-film ini dari
HongKong atau Holliwood dan memiliki actor yang terkenal seperti Arnold
Schwarzenegger dan Tom Cruise yang bermain di film-film itu. Selain itu,
kami senang juga menonton film komedi yang bagus karena film-film
tersebut lucu dan menghibur. Hal menarik lain yang saya biasanya lakukan
dengan teman-teman adalah berkunjung ke warnet. Kami pergi kesana
untuk bemain permainan di computer atau menjelajah intenet untuk ngobrol
dengan anak-anak muda di luar negeri).
TOPIC SIX: WEEKENDS
1. What do you usually do on weekdays and on weekends?
(Apa yang biasanya anda lakukan di hari kerja dan di akhir pekan
anda?)
You should say:
a. What activities you always do on weekdays.
(Kegiatan apa yang selalu anda lakukan di hari kerja)
b. Where you do the activities and why
(Dimana anda melakukan kegiatan tersebut dan mengapa)
c. What activities you always do on weekends.
(Kegiatan apa yang selalu anda lakukan di akhir pekan)
d. Where you do the activities and why.
(Dimana anda melakukan kegiatan tersebut dan mengapa)
Well, let me first of all tell you what I do on weekdays. Normally, I go to
campus to attend lectures from Monday to Friday. This is my habitual
activity since I am a student of Hasanuddin University in the sixth semester.
On weekends I like hanging out with my friends. We go and visit new
shopping malls in the city. Then we would browse around all shops in the
malls. Sometimes we sit in a restaurant and have something to drink while
we watch the crowds of people go by. I do those activities because they are
my way to relieve boredom, fatigue, as well as stress that I probably have
during the weekdays.
(Baik, pertama-tama ijinkan saya menceritakan pada anda apa yang saya Well, let me tell you something about it that I usually go to the nearest
lakukan pada hari kerja. Biasanya, saya ke kampus untuk kuliah dari hari internet cafe with some of my friends. We spend many hours playing
senin sampai jum’at. Ini dalah kebiasaan saya karena saya adalah games or surfing some interesting websites. In addition, as for me, net bars
mahasiswa universitas Hasanuddin di semester enam. Pada akhir pekan are a great place for social gatherings. There we meet other youngsters
saya suka ngumpul dengan teman-teman. Kami pergi dan mengunjungi and just hang around talking, and generally having a good time.
pusat perbelanjaan baru di kota. Kemudian kami menelusuri semua toko di (Baik, saya cerita sedikit tentang itu bahwa saya biasanya pergi ke warnet
mal tersebut. Kadang-kadang, kami duduk di sebuah restoran dan minum terdekat dengan teman-teman saya. Kami menghabiskan waktu berjam-
sesuatu sambil kami menyaksikan keramaian orang yang berlalu lalang. jam bermain game atau menjelajah situs-situs yang menarik. Lagi pula,
Saya melakukan kegiatan tersebut karena kagiatan itu dalah cara saya bagi saya warnet merupakan tempat yang sangat bagus untuk ngumpul.
untuk melepaskan kejenuhan, kelelahan dan juga stress yang barangkali Disana, kita bertemu dengan pemuda-pemuda lainnya, ngumpul dan
saya rasakan selama hari kerja). ngobrol, dan umumnya sangat menyenangkan).
2. What do you usually do when you go out?
(Apa yang biasanya anda lakukan ketika anda keluar rumah?)
You should say:
a. What place you visit when you go out.
(Tempat apa yang anda kunjung ketika anda keluar rumah)
b. What you do there.
(Apa yang anda lakukan disana)
c. Why you like doing your activity there.
(Mengapa anda suka melakukan kegiatan itu disana).
SAMPLE TWO
(TOPICS, QUESTIONS, AND ANSWERS)
TOPIC ONE: READING
1. Do you like reading?
(Apakah anda suka membaca)
No, I dont like it. I dont have the patience. I have never been able to read a
book from start to finish. I have tried but I can’t. I think that reading is not
interesting at all. Or you may answer;
(Tidak, saya tudak menyukainya. Saya tidak sabaran. Saya belum pernah
bisa membaca sebuah buku dari awal hingga selesai. Saya telah berusaha
tetapi saya tidak bisa. Saya kira membaca tidak menarik sama sekali; atau
anda bisa menjawab dengan;)
Yes, I like it very much. I think that all of us should read a lot. When you
read, you acquire new knowledge, which in turn will broaden your views on
important issues. I prefer magazines like Hello English Magazine. The
topics in it are interesting and the essays are short. Besides, it contains
translations which ensure that I don’t have to waste time looking up
unfamiliar words.
(Ya, saya sangat menyukainya. Saya rasa semua orang harus banyak
membaca. Ketika anda membaca, anda akan memperolah pengetahuan
baru, yag pada gilirannya akan memperluas wawasan anda tentang isu-isu
penting. Saya lebih suka majalah seperti majalah bahasa Inggris Hello.
Topic-topik di dalamnya menarik dan essainya singkat. Selain itu,
majalahnya mempunyai terjemahan yang menjamin bahwa saya tidak
harus membuang waktu mencari kata-kata yang tidak saya ketahui).
2. When you read, what kinds of books do you like best?
(Ketika anda membaca, jenis buku apa yang paling anda suka).
I like novels. Please allow me to explain. Firstly, I like to read a storyline
that is full of intrigue and suspense. For example, many love stories have
characters who are involved in all sorts of conflicts amongst them. The
most common one known all over the world since ancient times is the so-
called love triangle.
(Saya menyukai novel, biar saya jelaskan. Pertama-tama, saya suka
membaca alur cerita yang penuh dengan intik dan ketegangan. Misalnya,
banyak kisah-kisah cinta yang pelaku-pelakunya terlibat di dalam semua
jenis konflik diatara mereka. Kisah yang paling terkenal diseluruh dunia
sejak jaman nenek moyang adalah yang disebut dengan cinta segi tiga).
3. Describe a book that you have read recently.
(Coba jelaskan sebuah buku yang sudah and abaca baru-baru ini).
I have recently read a book about the history of South Africa. It is called
The Covenant, and was written by a famous American author called James
Mitchener. It describes the history from the very first days, up to the
present. It covers all aspects of the country, but focuses on the people of
the country. For example, he looks at the political situation over the past
fifty years, which was based on racial discrimination and had become
known to the world as apartheid.
(Saya baru-baru ini telah membaca sebuah buku tentang sejarah Afrika history behind a story. By the Internet I can do some research right away,
Selatan. Yang berjudul The Covenant, dan ditulis oleh sorang pengarang and thus gain a broader perspective on the subject at hand.
Amerika yang terkenal yang disebut James Mitchener. Buku itu (TIdak, saya telah menggunakan internet akhir-akhir ini untuk mengetahui
menjelaskan tentang sejarah dari hari pertama hingga saat ini. Dia apa yang sedang terjadi di Indonesia dan dunia. Situs-situs seperti CNN
menjelaskan semua aspek Negara tersebut, tetapi lebih focus pada rakyat berisi berita terkini tentang kejadian-kejadian dunia. Disamping itu, saya
Negara itu. Misalnya; penulis menggambarkan situasi politik pada masa suka membaca cerita secara mendalam, dan ini tidak dapat saya temukan
lima puluh tahun yang lalu yang berdasarkan diskriminasi ras yang telah di surat kabar. Satu hal lagi bahwa surat kabar kekurangan surat kabar
dikenal dunia sebagai siasat pemisahan ras). adalah sejarah dibalik kisah. Dengan internet, saya bisa langsung mencari
4. Do you often read newspapers? dan kemudian memperoleh pandangan yang lebih luas tentang subjeck
(Apakah anda sering membaca surat kabar) yang ada).
No, I never read newspaper. I watch TV if I want to know what is happening
in Indonesia and the world. It takes too much time to read newspapers. For
example, the news on TV is short and to the point, and thats all I want to
know. Or you may answer;
(Tidak, saya tidak pernah membaca surat kabar. Saya menonton TV jika
saya inginmengetahui apa yang sedang terjadi di Indonesia dan dunia.
Memakan banyak sekali waktu untuk membaca surat kabar. Misalnya,
berita di TV singkat dan jelas dan itu yang ingin saya ketahui. Atau anda
bisa menjawab;)
No. I have used the Internet these days to know what’s happening in
Indonesia and the world. Websites like CNN contains all the latest news on
world events. Besides, I like to read about stories in depth, and this I cannot
find in newspapers. One more thing that newspapers are lack of is the
TOPIC TWO: PREFERENCE
1. Do you have a hobby?
(Apakah anda memiliki kegemaran?)
Yes, I’m interested in stamp collecting. I have been collecting stamps for
two years. I regularly spend time on my collection, about two hours every
week. This is mainly over weekends, as I do not have time during the
weekdays.
(Ya, saya tertarik mengumpulkan perangko, saya telah mengumpulkan
perangko salama dua tahun. Saya secara teratur menghabiskan waktu
saya pada koleksiku sekitar dua jam setiap minggu. Ini saya lakukan
utamanya pada akhir pekan sebab saya tidak punya waktu selama hari
kerja)
2. Why have you chosen this hobby?
(Mengapa anda memilih kegemaran ini?)
This hobby provides fun as well as knowledge. First of all, when you collect
stamps, you are able to learn more about the world, and you will not be
bored easily. What I mean to say is that you can get stamps from every
country in the world, and the stamps from other countries often tell
something about the countries and their people. Another reason is that you
are able to meet new friends through your hobby. If you have a common
interest with someone else, then you can discuss your collections together
for many hours and its easy for both of you to become friends. One more
thing, the hobby will teach you some self-discipline and how to be very
systematic. That is to say, you have to arrange your collections regularly,
which cultivates your habit of being systematic.
(Hobi ini memberikan kesenangan dan juga pengetahuan. Pertama, ketika
anda mengumpulkan perangko, anda bisa belajar banyak tentang dunia,
dan anda tidak akan mudah jenuh. Yang saya ingin katakan adalah anda
bisa mendapatkan perangko dari setiap Negara di dunia, dan perangko dari
Negara lain sering manggambarkan tentang Negara dan masyarakatnya.
Alasan lain adalah bahwa anda bisa bertemu teman baru melalui hobi
anda. Jika anda memiliki minat yang sama dengan orang lain, anda bisa
membahas koleksinya bersama selama berjam-jam dan mudah bagi anda
berdua menjadi teman. Satu hal lagi, hobi tersebut akan mengajar kalian
disiplin diri dan bagaimana menjadi sistematis, yaitu, anda harus mengatur
koleksi anda secara teratur yang mengolah kebiasaanmu menjadi
sistematis).
3. What are good hobbies, and what are bad hobbies?
(Apa hobi yang baik dan apa hobi yang buruk?)
In my opinion, good hobbies are those that give you the opportunity to
develop a new skill. For example, collecting stamps teaches you how to be
systematic. Bad hobbies, on the other hand, may make you lose the
opportunity. For example, TV and computer games will waste a lot of your
time, so you don’t have time and energy to do develop other skills.
(Menurut saya, hobi yang baik adalah hobi yang memberi anda
kesempatan untuk mengembangkan sebuah keterampilan baru. Misalnya,
mengumpulkan perangko mengajar anda bagaimana menjadi sistematis.
Sedangkan, hobi yang buruk adalah hobi yang membuat anda kehilangan
kesempatan kesempatanmu. Misalnya; TV dan permainan computer akan
memboroskan bayak waktumu, sehingga anda tidak mempunyai waktu dan
tenaga untuk mengembangkan keahlian yang lain).
TOPIC THREE: SHOPPING
1. Do you like / enjoy shopping?
(Apakah anda suka berbelanja?)
Yes, I love shopping. I like to go to the shops and see what they have to
offer. I browse around and compare the prices before a buy something.
Secondly, I do the shopping of all our household needs. I love to find out
about any new products on the market and how they can possibly make my
life easier. Or you may answer;
(Ya, saya suka berbelanja. Saya suka pergi ke toko-toko dan melihat apa
yang toko-toko tersebut tawarkan. Saya menelusuri dan membandingkan
harga-harga sebelum membeli sesuatu. Yang kedua, saya berbelanja
semua kebutuhan rumah tangga kami. Saya suka mengetahui tentang
produk-produk baru di pasar dan bagaimana produk-rpoduk baru tersebut
membuat kehidupan saya lebih mudah). Atau anda bisa menjawab:
No, I hate shopping. Please allow me to explain. Firstly, shopping is the
most basic activity in a capitalistic society. What I mean to say is that
somebody has a product which they would like you to buy from them
whether you really need it or not. They lure you into their shops and malls
by advertising their goods on TV and in the newspapers. They only tell you
about the positive aspects of their product, but would never mention the
disadvantages. This you have to find out for yourself, usually after you have
bought the product.
(Tidak, saya tidak suka berbelanja. Biar saya jelaskan, pertama-tama.
Berbelanja adalah kegiatan yang paling dasar di masyarakat kapitalis.
Yang ingin saya katakan bahwa seseorang memiliki sebuah produk yang
mereka ingin anda beli dari mereka tanpa peduli apakah anda butuh atau
tidak. Mereka menggiring ke toko-toko mereka dengan mengiklankan
barang-barang mereka di TV dan surat kabar. Mereka hanya memberi tau
kita tentang sisi baik produk mereka, tetapi mereka tidak akan pernah
menyebutkan kekurangannya. Ini harus anda temukan sendiri, biasanya
setelah anda membeli produknya).
TOPIC FOUR: MUSIC
1.Do you like music? Do you think music is important?
(Apakah anda suka musik?, apakah anda pikir musik itu penting?)
Yes, I like music very much. I cannot imagine what my life would be like
without music. Firstly, I believe music plays an important role in people’s
lives. We can use it to somoth our minds after a hard day at work.
(Ya, saya sangat menyukai music. Saya tidak bisa membayangkan seperti
apa hidup saya tanpa music. Saya percaya bahwa music memainkan
peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kita bisa
menggunakannya untuk melanjarkan pikiran kita setelah melalui hari yang
berat di tempat kerja).
2. What kind of music do you enjoy most?
(Musik jenis apa yang paling anda senangi?)
I like pop music very much. First of all, pop music is lively, and suits me at
my age. What I mean to say is that we youngsters like to listen to music
that fits in with the way we feel. Secondly, it usually has a good rhythm. For
instance, it is suitable for us to dance on. Lastly, pop music is simple to
understand. That is to say, I like it because it is not difficult to understand,
and it helps me to relax after I have been studying hard for some time.
(Saya sangat menyukai music pop. Pertama, music pop membuat kita
bersemangat, dan cocok dengan usia saya. Yang saya ingin katakan
adalah bahwa kami anak muda suka mendengar music yang sesuai
dengan perasaaan kita. Kedua, music pop biasanya memiliki irama yang
bagus. Misalnya; music pop cocok bagi kami untuk menari. Terakhir, music SAMPLE THREE
pop itu sederhana dan mudah dipahami. Karena itu, saya menyukainya (TOPICS AND QUESTIONS)
sebab musiknya tidak sulit dimengerti dan sangat membantu saya
bersantai setelah belajar beberapa lama)
Personal Introduction
3. How long do you listen to music everyday? (Perkenalan Diri)
(Berapa lama anda mendengar music setiap hari?)
Personal Introduction is the act of introducing all about your own to
Oh, let me think for a while. I guess I listen to music for about half an hour another.
every day. I would, for example, listen when I get home from school, or in Direction:
the evenings before I go to bed. On weekends, however, I listen to music Ask and answer the following questions with your friends:

much more. For example, I would invite my best friend over to my place, 1. What is your name (nick name)? What does it mean?

and we would listen to our favorite CDs for a few hours at the time. 2. What is your hobby? Why do you like the hobby?

(Oh, sebentar. Saya kira saya mendengar music sekitar setengah jam 3. Where are you from?

setiap hari. Misalnya: saya akan mendengar music ketika saya tiba di 4. Where do you live now?

rumah setelah pulang sekolah, atau pada malam hari sebelum saya pergi 5. With whom do you live?

tidur. Namun pada akhir pekan, saya labih banyak mendengar music. 6. How old are you?

Misanya; saya akan mengajak teman saya untuk berkunjung ke tempat 7. When were you born?

saya dan kami akan mendengar CD music kesukaan kami selama 8. What do you do now? What are you?

beberapa jam pada waktu itu). 9. What is your marital status?

10. What is your favorite color? Why?
11. What is your favorite food? Why?
12. How many brothers and sisters do you have?
13. How old are they?
14. What is your father/mother? Where does your father/mother work?
Introducing Other People Asking and Giving Direction
(Memperkenalkan Orang lain) (Bertanya dan Memberi petunjuk)
Introducing Other People is to make the second of two people known to Asking direction is to put a question to somebody in order to get
somebody else by giving his/her name to the other. information about where to go.

Direction: Direction:
Discuss the following questions with your friends: Prepare your oral reports related to the following questions:

1. Do you have a special friend? Is he a boy or a girl? 1. Do you live with your parents? Why?
2. What is his/her name? 2. What is your address?
3. What is his/her hobby? 3. What is your telephone number?
4. Where does he/she come from? 4. Is your house far from here?
5. Where does he/she live now? 5. What public transportation can I take, If I want to visit you?
6. How old is he/she? 6. How much do I have to pay for the transportation fee?
7. What is his/her favorite color? Why? 7. Can I take becak to get to your house?
8. What is his/her favorite food? Why? 8. How long does it take to go to your house from here?
9. How many brothers and sisters does he/she have? 9. Is your house near a traditional market? What market is it?
10. Tell me about his/her brothers and sisters. 10. Can you tell me? What is your house like?
11. What is his/her father/mother? 11. Is your house big?
12. Where does his/her father, mother work? 12. Does your house have fence around it?
13. Is he/she handsome/beautiful? 13. How do you usually go to school, campus, or the office?
14. Does he/she have something interesting or special so you like
him/her?
Asking for and Giving Opinion Solving Problem
(Meminta dan Memberi Pendapat) (Memecahkan Masalah)
Asking for opininon is to say that you want to be given the feeling or the
Solving problem is to find the answer to a difficult thing to understand
thought of somebody about something.
Giving opinion is to hand your feeling or thought about something to Direction:
semebody so they can use it. Discuss the following problems with your friends in English class:
Direction:
1. Do you frequently have problems?
Sit in group and prepare your answer about the following questions:
2. How do you feel when you have problem?
1. Do you like discussing something? Why?
3. Are you sad, confused, nervous, and trembled?
2. What do you usually do when you have something to discuss?
4. What kind of problem do you sometimes have?
3. Where do you sometimes discuss a certain topic?
5. What do you usually do when you have problems?
4. What kind of topic do you sometimes discuss?
6. Do you share your problems with other people
5. Are you interested in discussing politics? 7. Do you try to solve your problem yourself?
6. With whom do you usually discuss something?
8. What is the most difficult problem that you have ever had?
7. Why do you like discussing something with him/her?
9. How do you feel, If you can not find out the solution for your
8. Do you sometimes ask for opinion, advice to other people?
problems?
9. Do you always agree with the opinion?
10. How do you feel, If you succeed in finding out the solution for your
10. Do you say your disagreement straightly when you disagree with the
problems?
opinion?
11. Are you ready to face new problems everyday?
11. What do you sometimes do, when you ask for opinion but the
12. Why are/aren’t you ready for the new problems?
person doesn’t respond to you?
13. In your opinion, is problem beneficial for the development of your
personality? Why?
My goal of Life Best Friend
(Cita-citaku) (Sahabat)

Goal of Life is something you hope to achieve in the period between birth Best friend is the person you know well and like who is the most suitable for
and death. you.

Direction: Direction:
Answer all these problems and discuss them with your friends: Ask and answer the questions below for your English discussion class.

1. Do you have a goal in your life? 1. Do you have best friend?

2. What is your main goal in your life?
3. Why do you want the goal?
4. Are you sure that you can reach your goal?
5. Do you expect to achieve the goal from your childhood?
6. Do your parents support you to reach your goal?
7. Do your brothers and your sisters support you as well?
8. What will you do after you reach your goal?
9. What will you do if you can not reach your goal?
10. Are you disappointed and frustrated?
11. In your opinion, what do you need to get your goal in the future?
2. How do you know him?
3. Why do you choose him/her to become your best friend?
4. Does he/she live in the same city as you?
5. Do you normally do some activities together?
6. What are they?
7. Do your parents know your best friend?
8. What about his/her parents?
9. How many times does he/she visit you at home in a week and what
about you?
10. Do you sometimes share your problem with him? Why?
11. Have you ever had problem with your best friend? What problems?
12. Do you quarrel with him/her?
13. What do you and your best friend do to overcome the problem
between you.
 12. Some people enjoy eating canned or tinned food even if they know that
they contain additives and preservatives.
Food
(Makanan) In your opinion, why do so many people enjoy canned food?
Is canned food healthy?
Food means things that people and animals eat
13. Some food makes our body healthy but some makes our body
Direction: unhealthy.
Discuss the following problems with your friends in English class:
In you opinion, what food can make our body healthy and unhealthy?
1. What kind of food do you like? Can you explain? Why do some people eat unhealthy food?
2. Why do you like such kind of food? 14. Malnutrition is an illness because of lack of food. Poor people normally
3. What kind of food do you dislike? Why? suffer the illness.
4. How many times do you eat every day? Why? Have you ever seen some people who suffer malnutrition?
5. Do you always eat in? Why What do the people look like?
6. Do you eat up all your food when you are eating? Why? In your opinion, why do some poor people easily suffer the disease?
7. Do you sometimes buy food outside? How to overcome this problem?
8. When do you tend to buy food outside?
9. What aspects do you consider when you buy food?
a. Taste
b. Quality (Nutrition, Vitamin, Hygiene)
c. Quantity (Portion)
d. Appearance
e. Price
10. Why do you consider those factors?
11. In your opinion, why do people need food? Can you describe?

Smoking
(Merokok)
Smoke means to breathe smoke from cigarette
Direction:
Discuss the following problems with your friends in English class:
1. Do you like smoking? Why?
2. How do you feel when somebody sits nearby you while smoking?
Do you feel disturbed, annoyed, frustrated? Why?
3. What will you do then?
Do you tell him in order to stop smoking politely?
Do you let him smoke?
Do you move somewhere else to avoid him?
4. Do some of your family members or friends smoke? Who are they?
How do you feel when you see them smoking?
Have you ever told them that smoking can harm their health? Why
5. Have you ever seen small children (boys or girls) smoking?
Are you happy to see them smoking? Why?
What do you think of the small children?
Do you try to forbid them smoking? Why?
6. Have you ever seen ladies, housewives or even young girls smoke?
Where do you sometimes see them?
What are your impressions on them?
7. Smokers have so many reasons for smoking among other things:
a. I can not concentrate on my lesson or my job without smoking.
b. I am always nervous for some oppressed situations; I have to
smoke to calm down my feeling.
c. I can make friend easily because of smoking.
d. I look mature and trendy when smoking.
e. I don’t want to be named a transvestite.
f. Smoking represents my manhood.
What are your comments on each smoker’s statement above?
8. Do you think smoking has advantages? What are they?
9. Does smoking have disadvantages as well? What are they?
10. Some people smoke since they were elementary school students.
All schools in our country do not allow students to smoke.
In fact, some teachers smoke while teaching in the class.
Is this a good rule? Why do think so?
In your opinion, why do the schools forbid the students smoking?
What about the teachers?
11. Some smokers claim that they are good citizens for three reasons
a. They pay tax for each cigarette they smoke.
b. They give jobs to the employees in cigarette factories.
c. They visit the doctors very often and make them rich because of
their health problems.
 Do you agree with them? Why?
12. Some non smokers say that “The only one way to make smokers stop
Profession (Job)
smoking is to close down the cigarette factories”
(Profesi/Pekerjaan)
Do you agree with this? Why?
Job means piece of work for which you receive regular payment.

Direction:
Discuss the following problems with your friends in English class:

1. Do you need Job?

2. Why do you need job?
3. What job do you want? Is the job your own choice?
4. Why do you want the job?
5. When you need to select a suitable job for yourself, what factors do you
consider?
Do you consider the following factors? Why?
a. Salary g. Safety
b. Position. h. Career prospect.
c. Facility. i. Social status
d. Distance. j. Co-worker
e. Office building. k. Job environment.
6. Some people say that it is very difficult to find job these days.
Do you agree with their statement?
If you agree, what factors make jobs difficult to find?
If you disagree, can you prove your disagreement?
7. Nowadays, there are so many university graduates face difficulties
getting jobs.
Parents and Grand Parents
Most of the graduates are unemployed. (Orang tua dan Kekek nenek)
In your opinion, why does this occur?
Parents means father and mother
8. What idea do you have in mind for making someone easy to find a job? Grand parents means father and mother of your parents
Do people need to prepare skills, experience, knowledge, education,
Direction:
and money in order to get a good job? Why? Discuss the following problems with your friends in English class:
9. Finding a job is expensive for some people because bribery still exists
1. Are your grand parents still alive?
in the process of worker recruitment. Some prospective workers bribe
2. (Yes) Where do they live now? (No) When did they pass away?
personage for the job with big money.
3. (Yes) Do they live with your family? Why? (No) What made them
Do you think that bribery is a good way to find a job? Why?
pass away?
Do you agree to bribe in order to find a job? Why?
4. What activities do your grandparents normally do?
10. Making job opportunities is better than to seek job opportunities.
5. When they do the activities?
Do you agree with this opinion? Why?
6. Where they normally do their activities?
In your mind, is it easy to make job opportunities?
7. Who are with them when they do the activities?
What do we need to make job opportunities?
8. In eastern culture, it is very common for parents staying with their
children until they pass away. This is because the children must
dedicate and thank the parents for what they have done for the children.
Do you agree with this situation? Why?
Do your grand parents live with one of their children now?
9. In western culture, some children send their parents to an old people’s
home because the children do not want to be disturbed. The children
Money
may visit their parents in the old people’s house when they have time. (Uang)
What do you think of the situation? Do you like it? Why?
Money means what you earn by working or selling things and use to buy
10. If you have got married, your parents have been grand parents. things.
Which option will you take to treat your parents (situation 8 or 9)? Why?
Direction:
11. Some parents are happy to live with their children, but some are Discuss the following problems with your friends in English class:
unhappy.
1. Do you need money everyday?
In your opinion, what make the parents happy to live with their children?
2. Why do you need money? Please describe.
What make the parents feel unhappy?
3. How do you feel if you do not have money even just one day?
12. Some children think that they make their parents happy by giving them
4. How do you feel if you have money?
money.
5. What do you do to get money
Do you agree with this statement? Why?
6. Do you always spend all your money when you have it? Why?
13. Some children say that by respecting your parents, you will make them
7. What items do you usually buy when you have money? Why do you buy
happy even though you don’t give them money.
the items?
Do you support this idea? Why?
8. These days, money is everything; we can do anything we want with
14. Some old parents sometimes decide to live by themselves and away
money in hand. All dreams come true with money.
from their children.
Do you agree with the statement?
Why do they decide to live themselves?
9. In your view, does having much money bring advantages to the owner?
As children, will you allow your old parents stay away from you? Why?
What are the advantages?
10. Does having much money cause negative impacts? What are they?
11. Some people make effort to earn money by working, gambling, taking a d. Invest the money.
part in a contest like fear factor. In your mind, which is the easiest way e. Save the money in the bank
to earn money? Why? f. Donate the money for mosque improvement, poor people, and
12. People sometimes watch forgery case on TV news. The forgers are orphans for charity.
arrested and sent into the prison because they forge money. According Explain why?
to the law, forgery is a crime.
Do you agree with the statement? Why?
In your perception, why do some people forge money?
If you see some people commit forgery, what will you do? Why?
13. Money sometimes becomes the source of crime. Children kill parents,
uncle kills nephew, friend kills friend, brother kills sister because of
money.
Do the incidents really happen in our society?
Have you ever seen or watched the same incidents on TV news? What
was it about? Please explain.
Why do the people do it?
14. You take a part in a contest, you win the grand prize five hundred
million rupiah.
How do you feel?
What will you do with the money?
a. Make a business.
b. Buy new luxurious cars and houses.
c. Go on holiday abroad.
 Do you agree with the statements? Why?
Do you have suggestions about the way of having sex education?
Talking about Sex
10. Some young people are infected by HIV because of their free sex
(Berbicara tentang seks)
attitude.
Sex means sexual activity leading to physical union of two people male
What are the causal factors of the free sex attitude?
and female
Who are to blame in this problem? The young people themselves or
Direction:
their parents?
Discuss the following problems with your friends in English class:
11. There was a research on sexual attitude among students in Jogjakarta.
1. In your opinion, is it essential talking about sex? Why?
The report of the research surprised the parents. The researchers found
2. Are there any positive sides of talking about sex? What are they?
that approximately 98% of female students were not virgin.
3. Does talking about sex bring negative impacts? Why?
What do you say about this?
4. Can you mention the negative sides?
Is virginity important for you?
5. Have your parents ever talked about sex with you? Why?
In your mind, do the female students lose their virginity because of free
6. Have you ever discussed sex with your friends or other people? Why?
sex or other factors such as rape, sexual harassment? Why?
7. What is your opinion when you listen to some people talking about sex?
8. When we see the reality, some young girls are found to be pregnant
without marriage.
In your mind, why could this event happen?
Does it happen because they don’t have knowledge of sex?
If the situation happened to one of your family members what would you
do?
9. Some people are of the opinion; we can have sex education by
watching striptease shows, blue movies.
 11. When you see a crime (e.g. robbery, burglary or rape) happens right in
front of you, what will you do?
Crime
What punishment is suitable for such kinds of crimes?
(Kejahatan)
a. Sending the criminals into the prison for some years. Why?
Crime means activities that involve breaking the laws
b. Letting the people arrest and punish the criminals collectively.
Direction: Why?
Discuss the following problems with your friends in English class:
12. If one of your family members is involved in crime (e.g. brother, sister,
1. Are you afraid of crime? Why? father),
2. Can you mention some kinds of crimes you recognize? What will you do? Will you report him/her to the policemen or will you do
3. Do you have any experience related to crime? something else? Why?
4. How can the crime happen?
5. In your view, where do crimes nornally happen e.g. Night Club or
somewhere else?
6. What crimes occur in the places and how do they happen?
7. Why do people commit crimes?
8. Can you mention some physical features of a criminal? What are they?
9. Some people say that crimes mostly happen in big cities? Do you agree
with the statement? Why?
10. Everyday, we watch on TV crimes happen to some victims. They can be
assassination victims, mugging victims, robbery victims, etc.
How do you feel when you see their news?
What do you think of the crimes victims?
What do you think of the criminals?
 Do you have any idea to overcome this problem?
13. When a drug user has been addicted, he will do any means to find drug.
Drugs
Even he feels free to commit a crime such as robbery or burglary. When
(Narkoba)
this person is arrested where do the authorities need to send him, to the
Drug means illegal substance, e.g. cocain or heroin used for pleasure. prison or to the drug addict rehabilitation centre? Why?
14. If one of your family members were an addict of drug, what would you
Direction:
Discuss the following problems with your friends in English class: to stop him from misusing drug?
15. Some public figures, movie stars, professional singers misuse drug.
1. Do you know what drug is?
Why do they involve themselves in drugs abuse?
2. Have you ever tried to consume drug? Why?
If they were your favorite singers, or movie stars, would you still idolize
3. Have you ever seen some people consuming drug?
them? Why?
4. Where did you see them?
5. What did they do?
6. What did they look like?
7. What is your opinion about them?
8. In your opinion, does consuming drug have advantages? Why do you
think so?
9. Does misuse drug have disadvantages? What are they?
10. In your mind, why do some people abuse drug?
11. Our government strictly prohibits drug abuse. Do you know why?
12. Some officeholders (high official of certain department, member of
representative) are found to consume drug. Why do they do that?
What do you think of them?
 BIBLIOGRAPHY
Bailey. K.M. 2005. Speaking in Practical English Language Teaching.
Singapore: McGraw-Hill
Bahar. K. 2013. The Communicative Competence Based English Language
Teaching: Teaching Speaking Course with Communicative language
Teaching (CLT). Yogyakarta, Indonesia: Trust Media Press.
Richard, Jack et al.1985. Longman Dictionary of Applied Linguistics.
England: Longman
Djuharie.O.S. 2004. Teknik dan Panduan Menerjemahkan Bahasa Inggris
dan Bahasa Indonesia. Bandung, Indonesia: Yrama Widya
Salim. P. 1991. Advanced English – Indonesian Dictionary. Jakarta:
Modern English Press.

Brookfield, S.D., & Preskill, S. 1999. Discussion as a Way of Teaching: Krashen, Stephen D. 1981. Principles and Practice in Second Language
Tools and Techniques for Democratic Classrooms. San Francisco: Acquisition. English Language Teaching series. London: Prentice-
Jossey-Bass Publishers. Hall International (UK) Ltd.

Ellis. R. 1986. Understanding Second Language Acquisition. Oxford. USA: Rivers, W.M. 1981. Teaching foreign language skills (2nd ed.). Chicago:
Oxford University Press. University of Chicago Press.

Forsyth, Donelson R. 2006. Group Dynamics. (4th edition). Belmont, CA:

Thomson Wadsworth.

Hatch, E. 1978. Second Language Acquisition. Rowley, MA: Newbury

House.

Richards. J.C. 2008. Teaching Listening and Speaking From Theory to

Practice. New York USA: Cambridge University Press

Sharpe,P.J. 2000. How to Prepare for the TOEFL Test. Binarupa Aksara:
Indonesia.

Yule, G.1996. Pragmatics. New York: Oxford University Press

Cook, G. 1989. Discourse. England: Oxford University Press

View publication stats