Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 106

TLK-205

Mekanika Fluida I
Session 5-6
Basics of Fluid Flow

a. Types of Flow
b. Laminar and Turbulent Flow
c. Steady Flow and Uniform Flow
d. Path Lines, Streamlines and Streak Lines
e. Flow Rate and Mean Velocity
f. Fluid System and Control Volume
g. Equation of Continuity
h. One-, Two-, and Three- Dimensional Flow
i. The Flow Net
• Velocity and Acceleration in Steady and
Unsteady Flow
Conservations of Mass
• The fluid conservation of mass
As total mass flow rate comes in a control volume will be equal to mass flow rate comes
out a control volume plus the mass increasing/decreasing rate inside the control volume,
or mathematically:
mass flow rate in = mass flow rate out + rate of mass change in the system
• Imagine if we have a bath up with water tap opens and flow with mass flow rate 1 kg/s,
then we open the bottom drain causes the flow out about 0,8 kg/s, we will find our
bath up will fill with water in 0,2 kg/s rate. Quite simple right?
• In an internal flow such as pipes or tubes, the mass flow rate can be calculated using
the following equation:
mass flow rate = density*area*velocity
• Another important concept of mass conservation law is the volume flow rate or simply
flow rate.
• This is a very useful concept if we want to analyze an incompressible flow such as
water, oil, or air at low-speed operation.
• (Incompressible flow is a flow with negligible density change with respect to pressure,
temperature, time, etc.).
Conservations of Mass
• The volume flow rate mathematically described as:
Volume flow rate = area*velocity

• If we consider a steady-state flow (rate of mass change inside control volume = 0),
we can rearrange the conservation of mass equation in the form of volume flow rate as:
area 1 * velocity 1 = area 2 * velocity 2

• The above equation is a very important relationship between area and velocity in
incompressible flow, it simply states that if we decrease the area, we will increase the
velocity or vice versa.
Aliran fluida inviscid
• Aliran fluida inviscid adalah:
▪ aliran dengan viskositas nol (dianggap nol) atau
▪ aliran di mana perbedaan tegangan geser antar lapisan fluida nol
▪ gradien kecepatan arah vertikal sudah tidak terjadi

• Fluida inviscid selalu digunakan dalam mekanika fluida yang murni teoritis
(hidrodinamika)
➔ Persamaan-persamaan dalam hidrodinamika
mengabaikan viskositas.
• Pada aliran inviscid, kecepatan fluida tidak dipengaruhi oleh permukaan padat.
• Pada fluida statis tidak terjadi tegangan geser
➔ fluida statis adalah fluida inviscid.
Aliran fluida inviscid
• Aliran fluida viskos, kecepatan tepat pada permukaan padat yang
tidak bergerak adalah nol.
➔ tidak terjadi slip pada permukaan benda tempat fluida
mengalir tersebut (no-slip condition).
• Sampai batas ketebalan tertentu dari permukaan tempat mengalir
terjadi gradien kecepatan sampai jarak vertikal tertentu di mana
kecepatannya sama dengan kecepatan aliran bebas.
• Pada bagian di mana kecepatan fluida sudah sama dengan
kecepatan aliran bebas, fluida dapat dianggap inviscid.
Flow Characteristic
Figure Armfield F1-20 Reynolds apparatus
[7]7. THEORY
Aliran laminar vs Aliran turbulen
• Aliran laminer
: aliran di mana partikel fluida bergerak sejajar dalam layer atau serat
aliran fluida.

• Aliran turbulen
: aliran di mana partikel fluida bergerak ke segala arah dengan
kecepatan sama atau berbeda terhadap proyeksi sumbu x, y dan z.
➔ Partikel fluida berpindah dari satu layer ke layer lainnya dengan
gerakan yang acak.

Profil kecepatan aliran laminer lebih


tumpul; sedangkan aliran turbulen
lebih datar (flat) karena kecepatannya
lebih seragam;

Aliran Laminer dan Turbulen


Aliran laminar vs Aliran turbulen

• Aliran turbulen

• Tingkat turbulensi yang terjadi bergantung pada:


- kekentalan fluida,
- berat jenis,
- kecepatan pergerakan partikel itu sendiri, dan
- geometri tempat fluida mengalir
Karateristik Aliran

➔ diperlukan dalam mendisain perpipaan


Karateristik Aliran
➔ diperlukan dalam mendisain perpipaan
Karateristik Aliran
Karateristik Aliran
Fluida compressible vs Fluida incompressible

• Fluida compressible atau mampu mampat


: fluida yang densitas atau kerapatan massanya bisa berubah-ubah;
densitas meningkat jika menerima tekanan, dan menurun jika mengalami
ekspansi.
• Fluida incompressible atau tak mampu mampat
: adalah fluida yang jika dikenai tekanan perubahan kerapatan massanya
sangat kecil sehingga diabaikan dan dianggap tidak bisa berubah
densitasnya.
Udara mampu dimampatkan oleh kompresor;

Udara yang mengalir di sekitar bodi mobil atau kipas angin umumnya
dianggap inkompresibel.
Udara yang bergerak cepat, akan mengalami kompresi; namun
Contoh biasanya baru dianggap kompresibel jika kecepatannya melebihi
sepertiga dari kecepatan suara.
Air dalam berbagai macam aplikasi selalu dianggap inkompresibel
karena perubahan densitasnya sangat kecil.
Aliran internal, Aliran eksternal vs Aliran dalam saluran terbuka
• Aliran internal
: aliran fluida yang dibatasi oleh permukaan padat, misalnya aliran dalam
pipa.
• Aliran eksternal (External flow)
: aliran fluida di sekitar benda padat; di mana benda tersebut dilingkupi atau
direndam oleh aliran fluida, misalnya aliran di sekitar bodi mobil dan aliran
melintasi gedung/bangunan.
➔ Biasanya terjadi di tempat-tempat terbuka. Batasan kontrol volume yang
biasanya digunakan adalah hingga fluida yang melewati suatu benda solid
(padat).

• Kategori lain
Aliran dalam saluran terbuka (open channel flow);
misalnya aliran melalui sungai.
Fluida ideal (ideal fluids) vs fluida sempurna (perfect fluids)

• Fluida ideal
✓ tanpa viskositas/viskositasnya nol/tidak kental/ inviscid
✓ tidak bisa dimampatkan
✓ tidak ada gesekan
✓ Thus the internal forces at any section within it are always normal to the section, even during
motion
✓ So these forces are purely pressure forces.
➔sebenarnya tidak ada.
➔Although such a fluid does not exist in reality, many fluids approximate frictionless flow at sufficient
distances from solid boundaries, and so their behaviors can often be conveniently analyzed by assuming
an ideal fluid.

• Fluida sempurna
: fluida tanpa viskositas, tapi bisa dimampatkan.
Aliran stedi (steady) vs Aliran tidak stedi (unsteady)

• Aliran stedi atau aliran stasioner


: bila properti-properti fluida di suatu posisi dalam medan aliran tidak
berubah menurut waktu.
➔ variabel-variable aliran bisa berubah dari satu posisi ke posisi lainnya,
tetapi nilai variabel tersebut harus tetap di posisi yang sama setiap saat.

• Aliran tidak stedi


: aliran di mana propertinya berubah terhadap waktu.
Aliran seragam (uniform) vs tidak seragam (non uniform)

• Aliran seragam
: bila kecepatan pada arah tegak lurus terhadap penampang saluran
sama besar di seluruh bagian permukaan penampang tersebut.

Dalam kebanyakan eksperimen aliran fluida,


aliran dikondisikan dalam keadaan seragam.
Fluid Mechanics:
Steamlines, streaklines, and pathlines

• https://www.youtube.com/watch?v=8MUPQbazkLQ
Flow Rate and Mean Velocity

• Flow rate ?
The quantity of fluid flowing per unit time across any section

It may be expressed
(1) in terms of volume flow rate (discharge) using BG units such as cubic feet per
second (cfs) , gallons per minute (gpm), million gallons per day (mgd), or
(2) in terms of mass flow rate (slugs per second), or
(3) weight flow rate (pounds per second). In SI units, cubic meters per second
(m3/s), kilograms per second (kg/s), and kilo newtons per second (kN/s) are fairly
standard for expressing volume, mass, and weight flow rate respectively.

In dealing with incompressible fluids, volume flow rate is commonly used, whereas
weight flow rate or mass flow rate is more convenient with compressible fluids.
Flow Rate and Mean Velocity
• Flow rate
The volume flow rate passing through the element of area dA is

where
dA’ = the projection of dA on the plane normal to the direction
of u.
➔ This indicates that the volume flow rate is equal to the
magnitude of the mean velocity multiplied by the flow area at
right angles to the direction of the mean velocity.
Figure presents a streamline in steady flow
lying in the xz plane. The mass flow rate and the weight flow rate
may be computed by multiplying the volume flow rate by the
Element of area dA lies in the yz plane. The density and specific weight of the fluid respectively.
mean velocity at point P is u.
Flow Rate and Mean Velocity
• Mean Velocity
The average value of u over a period of time determines the
If the flow is turbulent time (temporal) mean value of velocity u at point P.
the instantaneous velocity component u along
the streamline will fluctuate with time, even The difference between ut and u, which may be denoted by u’t
though the flow is nominally steady. is called the turbulent fluctuation of this component;

u’t may be either positive or negative.


A plot of u as a function of time
The time mean value of u’ must be zero, as must the time
means of all components transverse to the channel, such as BD
in Fig.
Flow Rate and Mean Velocity
• Mean Velocity Hence, the flow rate may be expressed as

Thus at any instant:

u may be evaluated for any finite time t as

In a real fluid the local time mean velocity u will vary


across the section in some manner, such as that shown in Where
Fig. u is the time mean velocity through an infinitesimal area dA,
le V is the mean or average, velocity over the entire
sectional area.
Q is the volume flow rate (cfs or m3/s), m is the mass flow
rate (slugs/s or kg/s),
G is the weight flow rate (lb/s or kN/s).
Flow Rate and Mean Velocity

• Flow rate
If u is known as a function of A, the foregoing may be integrated.
If only average values of V are known for different finite areas into which the total area may be divided, then

Similar expressions may be written for m and G.


If the flow rate has been determined directly by some method, the mean velocity may be found by
Flow Rate and Mean Velocity
Hidrolika dan Hidrodinamika
Hidrodinamika

Sebuah pipa menyempit, maka


Sebuah pipa yang dialiri air. massa air yang masuk sama dengan
Sejumlah air dengan masa tertentu massa air yang keluar, maka
air ke ujung pipa 1, maka kecepatan arus air pada pipa yang
sejumlah massa akan keluar di sempit harus lebih besar.
ujung lain.
Hidrodinamika
➔ Besar kerja sebanding dengan gaya
yang diberikan pada fluida,
➔ Besar kerja bergantung juga pada
tekanan.

Jika kecepatannya naik, maka energi kinetiknya ➔ Kerja netto = +, tekanan pada air yang
naik. bergerak lebih lambat akan menjadi
➔ada Kerja Netto pada sistem pipa dan air. besar
➔ Kerja netto = - tekanan pada air yang
➔ Kerja Netto = bergerak dengan cepat akan menjadi
Selisih antara kecil.
- kerja yang dilakukan pada sejumlah massa
fluida untuk menggerakkannya ke dalam
pipa
Bernoulli:
- kerja yang dilakukan oleh fluida untuk
mendorong fluida keluar dengan jumlah Hubungan antara kecepatan dan tekanan
yang sama (dengan jumlah saat masuk). yang dihasilkan oleh fluida yang bergerak
Saat kecepatan fluida meningkat, tekanan
yang dihasilkan oleh fluida menurun
SYSTEM AND CONTROL VOLUME
• The concept of a free body diagram, as used in the statics of rigid bodies and in fluid statics is
usually inadequate for the analysis of moving fluids.

• Instead, we frequently find the concepts of system and control volume to be useful in the analysis of
fluid mechanics.

A Fluida system refers to a specific mass of fluid within the boundaries defined by a closed surface.
• The shape of the system, and so the boundaries, may change with time, as when liquid flows
through a constriction or when gas is compressed; as a fluid moves and deforms, so the system
containing it moves and deforms.
• The size and shape of a system is entirely optional.
SYSTEM AND CONTROL VOLUME
• In contrast,
A control volume refers to a fixed region in space. which does not move or change shape.

• It is usually chosen as a region that fluid flows into and out of it. Its closed boundaries are called the
control surface.
• The size and shape of a control volume is entirely optional, although the boundaries are often
chosen to coincide with some solid or other natural flow boundaries.

• Actually, the control surface may be in motion through space relative to an absolute frame of
reference; this is acceptable provided the motion is limited to constant-velocity translation.
SYSTEM AND CONTROL VOLUME
SYSTEM AND CONTROL VOLUME (Volume atur)
• Sistem adalah suatu kumpulan zat yang memiliki Contoh sebuah sistem
massa tertentu yang konstan, dan dibatasi oleh
permukaan tertutup. Pemanasan gas dalam silinder di bawah ini.
Batas sistem bisa suatu yang bergerak atau tidak.
Pengertian umum
Batas sistem memisahkan sistem dari lingkungannya.
• Sistem adalah kesatuan komponen-komponen yang
Jika gas dipanaskan, piston akan bergerak ke atas,
memiliki karakteristik dan fungsi masing-masing dan batas sistem juga bergerak. Tapi massanya tetap
bersama-sama bekerja untuk suatu tujuan. karena tidak ada massa yang melintas masuk ataupun
keluar dari sistem.
• Sistem tersebut unik dan berbeda dengan lingkungan
dan sistem lainnya.

• “Sistem” dan “Volume atur” berkaitan dengan


fungsinya sebagai
pendekatan dalam menganalisis dan menyelesaikan
suatu masalah.
SYSTEM AND CONTROL VOLUME (Volume atur)
• Volume atur (control volume = volume kontrol = volume kendali, disebut juga sistem terbuka)
• suatu volume atau daerah tertentu yang dipilih secara sembarang untuk menganalisis perubahan-
perubahan keadaan yang terjadi dalam volume atau area yang dipilih tersebut akibat adanya
aliran massa.

• Batas volume atur atau permukaan atur tidak bergerak, tapi massa fluida dapat mengalir melalui
permukaan atur.
• Permukaan atur berupa sisi masuk (inlet) dan keluar (outlet) dimana massa mengalir.
• Volume atur bisa dipilih secara sembarang, sesuai atau berdasarkan data yang tersedia atau
berdasar pertimbangan keadaan tertentu misalnya dimana fase fluida tidak mengalami
perubahan.
• ➔ perlu dipertimbangkan untuk tujuan mempermudah/mempertajam analisis atau untuk
mendapatkan keakuratan yang lebih baik.
SYSTEM AND CONTROL
VOLUME (Volume atur)

Perbedaan antara analisis


dengan
- pendekatan sistem dan
- pendekatan volume kontrol
- dapat dilihat pada teks
Hukum-hukum dasar untuk sistem
• Hukum-hukum dasar untuk sistem akan disajikan secara singkat dengan alasan akan muncul pada bagian
berikutnya dimana setiap persamaan dasar disajikan dalam persamaan laju perubahan terhadap waktu.
Hukum-hukum dasar untuk sistem
Hukum-hukum dasar untuk sistem
Hukum-hukum dasar untuk sistem
Hukum-hukum dasar
untuk sistem
Penerapan persamaan
volume atur (control volume)

1. Persamaan Kontinuitas
2. Persamaan Momentum Linear
Peramaan Kontinuitas

• Persamaan kontinuitas adalah dasar dari persamaan Bernoulli

Sejumlah air mengalir menempuh pipa dengan panjang L


Luas penampang, A
Kecepatan aliran air, v

• Berlaku:

Q (debit) yaitu jumlah (Volume, V) fluida yang mengalir melalui sebuah penampang
dengan ukuran tertentu dalam waktu tertentu (t).
Peramaan Kontinuitas

Bila
• Sejumlah fluida mengalir melalui pipa seluas A setelah selang waktu t dan Volume
fluidanya adalah V = A . L, sedangkan jarak yang ditempuh adalah L = vt, maka Q ditulis:
Peramaan Kontinuitas

• Bila sebuah sungai yang memiliki bagian lebar dan sempit.


• Aliran yang deras pada bagian sempit dan pelan pada bagian lebar.
Mengapa?

Jika suatu fluida mengalir dengan aliran yang konstan, maka:


masa fluida yang masuk ke ujung pipa satu = massa fluida yang keluar pada ujung
lain pipa dalam selang waktu yang sama.

Misal,
Dalam 10 detik ada 10 liter air masuk, maka dalam 10 detik itu juga ada 10 liter air
keluar
Peramaan Kontinuitas

Elemen air dengan volume yang sama dan mengalir dari tempat yang rendah ke
tempat yang tinggi karena tekanan.
Peramaan Kontinuitas
Dengan cara yang sama, massa fluida yang keluar pada bagian 2 selama selang
waktu Δt adalah
Peramaan Kontinuitas

Since liquids are essentially incompressible, the equation of continuity is valid for all liquids.
Gases are compressible, and so the equation must be applied with caution to gases if they are subjected to compression
or expansion.
Persamaan Momentum Linear
Persamaan Momentum Linear
Persamaan ini mempunyai arti fisik sebagai berikut:

“Gaya resultan yang bekerja terhadap suatu volume atur = laju perubahan momentum
linier terhadap waktu dalam volume atur + laju bersih aliran fluks momentum
melintasi permukaan atur”.

Persamaan ini dapat diaplikasikan untuk setiap komponen sumbu dalam sistem
koordinat.
Untuk arah sumbu x :
Analisis Diferensial Volume Kontrol
• Pada bagian sebelumnya telah dibahas contoh persamaan kontinuitas dan momentum
yang diaplikasikan pada volume kontrol yang terbatas (finite, berhingga).

• Volume control yang dipilih untuk analisis tidak harus terbatas atau tertentu ukurannya.

• Berikut ini akan dijelaskan aplikasi pada volume kontrol diferensial (yang berubah)
sepanjang alirannya.

• Aplikasi ini akan mengarahkan pada hubungan beberapa sifat medan aliran yang sangat
penting.
Analisis Diferensial Volume Kontrol
• Untuk kasus
- aliran steady,
- inkompresibel,
- tanpa gesekan sepanjang suatu garis alir (streamline),
• Integrasi persamaan diferensial tersebut menghasilkan
hubungan yang sangat penting antara kecepatan, tekanan
dan elevasi dalam medan aliran.
• Kasus di bawah ini akan menjelaskan penggunaan volume
kontrol diferensial,
• Aplikasikan persamaan kontinuitas dan momentum pada Volume kontrol yang dipilih berada
aliran steady, inkompresibel dan tanpa gesekan seperti dalam ruang dan dibatasi oleh garis
ditunjukkan gambar. aliran (streamlines) yang merupakan
elemen dari streamtube.
Analisis Diferensial Volume Kontrol

Volume kontrol diferensial untuk analisis momentum


melalui streamtube

Panjang volume kontrol adalah ds.


Analisis Diferensial Volume Kontrol

Volume kontrol diferensial untuk analisis


momentum melalui streamtube

Panjang volume kontrol adalah ds.


Analisis Diferensial Volume Kontrol

Volume kontrol diferensial untuk analisis


momentum melalui streamtube

Panjang volume kontrol adalah ds.

Hasil integrasi di atas merupakan bentuk “Persamaan Bernoulli” yang menyatakan


persamaan energi aliran yang terdiri dari energi tekanan, kecepatan dan elevasi. Satuan
apapun yang dipakai, itu merupakan satuan energi
“Persamaan Bernoulli”
Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli
Physical meaning of Bernoulli Equation
Physical meaning of Bernoulli Equation
Physical meaning of Bernoulli Equation
Physical meaning of Bernoulli Equation
Hukum Bernoulli

Sejumlah elemen air, mengalir dari titik 1 menuju titik 2


dengan kecepatan v karena mendapatkan tekanan P.
Jarak pusat elemen air pada titik 1 adalah h1 sedangkan
jarak pusat elemen air pada titik 2 adalah h2.

Energi mekanik merupakan jumlah energi kinetik dan energi potensial dalam suatu benda yang digunakan untuk melakukan usaha.
Hukum Bernoulli
Penurunan persamaan Bernoulli
• Gambar menunjukkan sejumlah fluida dengan massa m, menaiki sebuah pipa.
• Sebuah benda yang bergerak di bawah pengaruh gravitasi memiliki energi mekanik yang
merupakan jumlah dari energi potensial dan energi kinetik,
E = EK + EP = 1/2 mv + mgh.
• Ketika kerja W diberikan pada fluida oleh Gaya eksternal non konservatif, energi mekanik total
berubah.
• Sesuai dengan teorema kerja-energi, kerja sama dengan perubahan energi mekanik,
Note
University Physics oleh Sears and Zemansky tahun
2002,
Gaya konservatif merupakan gaya yang dapat Gaya non konservatif
menghasilkan perubahan dua arah, yaitu antara energi Untuk skenario fisis tertentu, adalah tak mungkin untuk memodelkan
kinetik dan energi potensial. gaya sebagaimana dikarenakan gradien potensial.
Hal ini seringkali dikarenakan tinjauan makrofisis, gaya dihasilkan
▪ Ketika kita melemparkan sebuah benda ke atas, sebagai kemunculan dari rata-rata statistik makroskopik dari keadaan
maka akan terjadi perlambatan yang diakibatkan mikro.
oleh energi kinetik diubah menjadi energi potensial. Contoh
▪ Saat benda jatuh kembali, maka terjadi pertambahan ▪ Friksi disebabkan oleh gradien potensial elektrostatik antara atom-
laju benda akibat dari perubahan energi potensial atom, namun mewujud sebagai model gaya skala makro.
menjadi energi kinetik. ▪ gaya kontak yang lain: tegangan, tekanan, dan seretan (drag).
▪ Jika tidak ada hambatan udara, benda akan bergerak
dengan laju yang sama dengan laju saat benda
dilemparkan.

Contoh dari gaya konservatif adalah


• gaya gravitasi
• gaya pegas.

Sifat-sifat gaya konservatif:


▪ Selalu bisa dinyatakan sebagai perbedaan antara nilai akhir dan nilai awal dari fungsi energi potensial.
▪ Bisa bolak-balik (bersifat reversibel) atau bisa diubah kembali ke asalnya.
▪ Tidak bergantung pada lintasan benda, hanya bergantung pada lintasan di titik awal dan titik akhir.
▪ Saat titik awal dan akhir sama (pada lintasan tertutup), maka kerja total yang dihasilkan sama dengan nol.
Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli

Membagi kedua ruas dengan V, dan menghasilkan m/V sebagai massa jenis fluida, dengan menyusunnya ulang,
diperoleh,
Dua kasus hukum Bernoulli
Dua kasus hukum Bernoulli
Note
• Perhatikan bahwa agar ada gaya angkat maka nilai P1 − P2 haruslah positif sehingga P1 > P2 .
• Jika P1 lebih besar dari P2 maka v2 pastilah lebih besar dari pada v1.

Sumber:
© Ikhlasul
Davids, Mark., Neff, Robert., Wedding, Kelly., Zitzewitz, Paul.
(1995). Merril Physical
Science Teacher Wraparound Edition. NewYork: GLENCOE
McGraw-Hill
Application of Bernoulli Equation
Application of Bernoulli
Equation
Application of Bernoulli
Equation
Application of Bernoulli
Equation
Application of Bernoulli
Equation
Application of Bernoulli
Equation
Pemakaian Persamaan Bernoulli
Pemakaian Persamaan Bernoulli
Pemakaian Persamaan Bernoulli
Pemakaian Persamaan Bernoulli
CASE
Analisis Diferensial Volume Kontrol
• Air mengalir secara stedi melalui nosel horisontal, dibuang ke atmosfer. Pada sisi inlet diameter nosel D1,
dan pada sisi outlet D2. Turunkan persamaan untuk beda tekanan minimum yang dibutuhkan pada nosel
untuk menghasilkan kapasitas aliran tertentu Q. Hitung tekanan sisi inlet jika D1 = 75 mm, D2 = 25 mm
dan Q yang diinginkan 0.2 m3/s.

SOLUSI

Hitung:
a. p1 (gage) sebagai fungsi Q
b. p1 (gage) jika Q =0.2 m3/s

Solusi. D1 = 75 mm, D2 = 25 mm, p2 = patm


Flow Rate

CALCULATING FLUID SPEED: SPEED INCREASES WHEN A


TUBE NARROWS

A nozzle with a radius of 0.250 cm is attached to a garden


hose with a radius of 0.900 cm. The flow rate through hose
and nozzle is 0.500 L/s. Calculate the speed of the water (a)
in the hose and (b) in the nozzle.
REFERENSI
Fluid Mechanics with Engineering Applications, 9th Edition. Chap. Buddhi N Hewakandanmby. 2012. A-First-Course-in-Fluid-
2&4 Mechanics-for-Engineers, Chapt. 4

Çengel Yunus A and Cimbala, J.M. 2018. FLUID MECHANICS: Ainul Ghurri Ph.D. 2014. Dasar-Dasar Mekanika Fluida. Jurusan
FUNDAMENTALS AND APPLICATIONS, FOURTH EDITION. Teknik Mesin – Universitas Udayana. Chapt 3
McGraw-Hill. USA. Chapt. 4
REFERENSI tambahan
▪ http://michael-suseno.blogspot.com/2013/12/gaya-gaya-dalam-fluida-tekananpengantar.html
▪ https://www.researchgate.net/post/What-is-the-relation-between-viscous-force-and-the-inertial-
force#:~:text=Inertial%20force%2C%20as%20the%20name,momentum%20(inertia)%20it%20has.
▪ https://uta.pressbooks.pub/appliedfluidmechanics/chapter/experiment-7/
▪ https://courses.lumenlearning.com/physics/chapter/12-1-flow-rate-and-its-relation-to-
velocity/#:~:text=Flow%20rate%20is%20the%20volume,%2F%20t%20%3D%20A%20v%20%C2%AF%20.
▪ https://learn.lboro.ac.uk/pluginfile.php/504741/mod_resource/content/1/Fluid_Mechanics_3.pdf
▪ https://www.slideshare.net/chintudhruvilhanuman/newtons-second-law-of-motion-16292486
▪ https://www.aeroengineering.co.id/2020/02/the-fluid-conservation-of-mass-equation/
▪ https://phys.libretexts.org/Bookshelves/College_Physics/Book%3A_College_Physics_(OpenStax)/12%3A
_Fluid_Dynamics_and_Its_Biological_and_Medical_Applications/12.01%3A_Flow_Rate_and_Its_Relation
_to_Velocity
▪ http://p2k.unkris.ac.id/id6/1-3065-2962/Gaya_27896_p2k-unkris.html

You might also like