Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI

WILAYAH PUSKESMAS SAMBUARA KECAMATAN ESSANG SELATAN


KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD

Laurina Majuntu 1), Yozua Kawatu 2), Joy V.I. Sambuaga 3)


1) Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Talaud
2,3)
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado

Email :Majuntulaurina@yahoo.com

Abstract. Data pulmonary Tb cases obtained from the Department of Health Talaud Islands in 2013, the
number of cases of pulmonary tuberculosis were 83 cases, with death due to pulmonary tuberculosis by 2
people. Figures Case Detection Rate (CDR) only 47% did not reach the national target of 70%, and in 2014
there were 148 cases, deaths from pulmonary tuberculosis only one person with Case Detection Rate figures
exceed the national target of 84%. The purpose of research is to determine the relationship of physical
condition and the incidence of pulmonary tuberculosis in the sub-district Puskesmas Sambuara. This type of
research is an analytic observational study with cross sectional study design. The sample in this research that
all the houses in the village Sambuara as many as 86 houses. Results analyzed using bivariate using Chi square
test showed that there was a significant relationship between the type of floor with the incidence of
tuberculosis of the lung (p-value 0.004), there was a significant relationship between the types of the wall with
the incidence of tuberculosis of the lung (p-value 0.007), there is a relationship significant between the
ventilation with the incidence of pulmonary tuberculosis (p-value 0.000) there was a significant correlation
between the incidence of moisture with pulmonary tuberculosis (p-value 0.002) and there was a significant
correlation between the temperature of the incidence of pulmonary tuberculosis (p-value 0.016). The
conclusion of this research that there is a significant correlation between the physical condition of the house
(floor type, the type of walls, ventilation, humidity and temperature) with the incidence of pulmonary
tuberculosis in the village Sambuara Talaud Islands. Advice for people who are building a house to pay
attention to the house sanitary aspects, such as ventilation, lighting, open windows and increase PHBs to avoid
lung disease transmission Tb

Keywords: Physical Condition Homes, Genesis Tuberculosis

Abstrak. Data kasus Tb paru yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Talaud pada tahun
2013, jumlah kasus Tb paru sebanyak 83 kasus, dengan kematian akibat Tb paru sebanyak 2 orang. Angka
Case Detection Rate (CDR) hanya mencapai 47 % tidak mencapai target nasional yaitu 70 %, dan pada tahun
2014 terdapat 148 kasus, kematian akibat Tb paru hanya 1 orang dengan angka Case Detection Rate melebihi
target nasional yaitu sebesar 84%. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah
dengan kejadian penyakit Tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas Sambuara Kecamatan. Jenis penelitian ini
adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini
yaitu semua rumah penduduk yang ada di Desa Sambuara sebanyak 86 rumah. Hasil analisis secara bivariat
dengan menggunakan uji Chi square didapatkan hasil yaitu ada hubungan yang bermakna antara jenis lantai
dengan kejadian Tb paru (p-value 0,004), ada hubungan yang bermakna antara jenis dinding dengan kejadian
Tb paru (p-value 0,007), ada hubungan yang bermakna antara luas ventilasi dengan kejadian Tb paru (p-value
0,000) ada hubungan yang bermakna antara kelembaban dengan kejadian Tb paru (p-value 0,002) dan ada
hubungan yang bermakna antara suhu dengan kejadian Tb paru (p-value 0,016). Kesimpulan penelitian ini
yaitu ada hubungan yang bermakna antara kondisi fisik rumah (jenis lantai, jenis dinding, luas ventilasi,
kelembaban dan suhu) dengan kejadian Tb paru di Desa Sambuara Kabupaten Kepulauan Talaud. Saran bagi
masyarakat yang sedang membangun rumah agar memperhatikan aspek sanitasi rumah, seperti ventilasi,
pencahayaan, membuka jendela dan meningkatkan PHBS untuk menghindari penularan penyakit Tb paru

Kata Kunci : Kondisi Fisik Rumah, Kejadian Tuberkulosis Paru

Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan mencoba bekerjasama untuk memerangi


masyarakat yang penting di dunia, berbagai pihak tuberkulosis. Sepertiga penduduk dunia telah

1
terinfeksi kuman tuberkulosis. Penyakit yang kasus dengan jumlah kematian akibat Tb paru
disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis sebanyak 98 orang dan yang mengalami
merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian kesembuhan sebanyak 4811 orang. Jumlah kasus Tb
hampir disebagian besar negara diseluruh dunia paru pada tahun 2014 sebanyak 4.664 kasus, dengan
(Chin J, 2006). jumlah kematian akibat Tb paru sebanyak 20 orang.
Angka MDR-Tb diperkirakan sebesar 2% Kabupaten/Kota yang tertinggi kasus Tb paru di
dari seluruh kasus Tb baru (lebih rendah dari provinsi Sulawesi Utara adalah Kota Kotamobagu
estimasi di tingkat regional sebesar 4%) dan 20% dengan angka CDR = 147%, Kab. Minahasa Utara
dari kasus Tb dengan pengobatan ulang. CDR= 118%, Kota Manado angka CDR= 116%,
Diperkirakan terdapat sekitar 6.300 kasus MDR-Tb Kota Tomohon CDR= 103%, Kabupaten Kepulauan
setiap tahunnya (Kemenkes, RI. 2011). Talaud angka CDR mencapai 84% (Dinkes Prov.
Indonesia sekarang berada pada ranking Sulut, 2014).
kelima negara dengan beban TB tertinggi didunia. Berdasarkan data kasus Tb paru yang
Estimasi prevalensi TB semua kasus adalah sebesar diperoleh dari Dinas Kesehatan Kab.Kepulauan
660,000 (WHO, 2010 dalam Kemenkes, 2011) dan Talaud pada tahun 2013, jumlah kasus Tb paru
estimasi insidensi berjumlah 430,000 kasus baru per sebanyak 83 kasus, dengan kematian akibat Tb paru
tahun. Jumlah kematian akibat TB diperkirakan sebanyak 2 orang. Angka CDR hanya mencapai 47
61,000 kematian per tahunnya (Kemenkes, RI, % tidak mencapai target nasional yaitu 70 %, dan
2011). pada tahun 2014 terdapat 148 kasus, kematian
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar akibat Tb paru hanya 1 orang dengan angka CDR
Tahun 2013, untuk prevalensi penduduk Indonesia melebihi target nasional yaitu sebesar 84% dengan
yang didiagnosis Tb paru oleh tenaga kesehatan jumlah penduduk Kab. Kepulauan Talaud sebanyak
2013 adalah 0,4 %. Meskipun secara nasional 85.171 jiwa. Dari 19 kecamatan yang ada di
menunjukkan perkembangan yang meningkat dalam Kabupaten Kepulauan Talaud, Puskesmas yang
penemuan kasus dan tingkat kesembuhan, tertinggi kasus Tb paru adalah Puskesmas Beo
pencapaian di tingkat provinsi masih menunjukkan dengan angka CDR = 95%, Puskesmas Lirung CDR
disparitas antar wilayah. Sebanyak 28 provinsi di = 93%, Puskesmas Melonguane
Indonesia belum dapat mencapai angka penemuan CDR = 91 %, Puskesmas Mangaran CDR =
kasus (CDR) 70% dan hanya 5 provinsi 87%, dan Puskesmas Sambuara CDR = 76 % .
menunjukkan pencapaian 70% CDR dan 85% ( Dinkes Kab. Kepl. Talaud, 2014)
kesembuhan. Lima provinsi dengan Tb paru Beberapa penelitian terdahulu membuktikan
tertinggi adalah Jawa Barat (0,7%), Papua (0,6%), bahwa hubungan kondisi fisik rumah berhubungan
DKI Jakarta (0,6%), Gorontalo (0,5%) dan provinsi dengan kejadian Tb paru, yaitu dilakukan oleh Putra
Banten (0,4%). Provinsi Sulawesi Utara tidak N. R (2011), dengan hasil penelitian yaitu ada
termasuk provinsi dengan kasus Tb paru tertinggi hubungan bermakna antara kondisi sanitasi rumah
karena diagnosis Tb paru oleh tenaga kesehatan (kondisi ventilasi, dan pencahayaan) dengan
hanya mencapai 0,3% (Kemenkes RI. 2013). kejadian Tb paru di Kota Solok, nilai p < 0,05.
Prevalensi Tb paru untuk penduduk Penelitian yang sama dilakukan oleh Sugiarto. S
Provinsi Sulawesi Utara berdasarkan data Riskesdas (2003) membuktikan bahwa ada hubungan yang
tahun 2013 secara Nasional 0,3 % (Kemenkes, RI. bermakna antara kondisi fisik rumah (kelembaban
2013) Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah dalam rumah, luas ventilasi, kondisi lantai) dengan
satu Provinsi di Indonesia yang telah berhasil kejadian Tb paru, dengan nilai p < 0,05.
memenuhi pencapaian target global dalam Jumlah rumah penduduk di wilayah kerja
penemuan dan kesembuhan penderita Tb Paru hal Puskesmas sambuara sebanyak 790 rumah, dengan
ini dilihat dari Case Detection Rate (CDR) pada jumlah penduduk sebanyak 3.354 jiwa, dan jumlah
tahun 2014 mencapai 83 % sedangkan angka rumah di Desa Sambuara sebanyak 86 rumah,
kesembuhan Cure Rate (CR) mencapai 96 %, angka dengan total jumlah penduduk sebanyak 501 jiwa.
ini bahkan sudah melewati target global yaitu untuk Berdasarkan data pada buku register Tb paru di
penemuan penderita 70 % dan kesembuhan 85 % puskesmas Sambuara, dari 9 desa yang ada di
(Dinkes Prov. Sulut, 2014). wilayah kerja Puskesmas Sambuara, tiga desa yang
Provinsi Sulawesi Utara dengan jumlah tertinggi kasus Tb paru adalah desa Sambuara
kasus Tb paru pada tahun 2013 sebanyak 5310
2
sebanyak 35 kasus, desa Ensem 8 kasus, dan Kuma observasi, hygrometer, thermometer ruangan, dan
sebanyak 3 kasus (Puskesmas Sambuara, 2014). meteran.
Tujuan Umum yaitu untuk mengetahui Data hasil penelitian dianalisis secara
hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian
deskriptif yaitu analisis karakteristik responden,
penyakit Tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas
Sambuara Kecamatan Essang Selatan Kabupaten dilakukan dengan menyajikan distribusi frekwensi
Kepulauan Talaud, sedangkan tujuan khusus yaitu dari variabel yang diteliti dan disajikan dalam
untuk mengetahui hubungan antara jenis lantai bentuk tabel dan gambar, untuk mengetahui
rumah dengan kejadian Tb paru di wilayah proporsi masing masing variabel yang diteliti.
Puskesmas Sambuara Kecamatan Essang Selatan Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
Kabupaten Kepulauan Talaud, untuk mengetahui hubungan faktor kondisi fisik rumah sebagai faktor
hubungan antara jenis dinding rumah dengan
risiko kejadian Tb paru dengan menggunakan uji
kejadian Tb paru di wilayah Puskesmas Sambuara
Kecamatan Essang Selatan Kabupaten Kepulauan Chi square dengan pengujian hipotesis nol (Ho)
Talaud, untuk mengetahui hubungan antara luas atau hipotesis yang akan ditolak . Interpretasi : Ho
ventilasi rumah dengan kejadian Tb paru di wilayah ditolak bila p < α (0,05) Analisis data dilakukan
Puskesmas Sambuara Kecamatan Essang Selatan dengan menggunakan komputer program SPSS
Kabupaten Kepulauan Talaud, untuk mengetahui (Statistical Product and Service Solutions)
hubungan antara kelembaban dalam rumah dengan
kejadian Tb paru di wilayah Puskesmas Sambuara Hasil dan Pembahasan
Kecamatan Essang Selatan Kabupaten Kepulauan Hasil
Talaud, untuk mengetahui hubungan antara suhu 1 Hasil analisis data secara Univariat
udara dalam rumah dengan kejadian Tb paru di
Hasil analisis data secara univariat
wilayah Puskesmas Sambuara Kecamatan Essang
Selatan Kabupaten Kepulauan Talaud untuk variabel penelitian tentang kondisi
fisik rumah di Desa Sambuara dengan
METODE kejadian Tb paru adalah sebagai berikut :
Jenis penelitian ini merupakan studi a Jenis lantai rumah
observasional analitik dengan rancangan cross Lantai rumah yang terbanyak adalah
sectional study, yaitu suatu rancangan studi lantai rumah yang tidak memenuhi syarat
epidemiologi yang mempelajari hubungan variabel sebanyak 60 rumah (69,80%) dan lantai
independen yaitu jenis lantai, jenis dinding, luas yang memenuhi syarat sebanyak 26
ventilasi, kelembaban dan suhu dalam rumah rumah (30,20%). Untuk lebih jelasnya
(Sastroasmoro dan Ismail, 2011).
distribusi lantai rumah responden
berdasarkan jenis lantai dapat dilihat pada
Populasi adalah seluruh rumah yang terdapat di
gambar 4 di bawah ini :
wilayah kerja Puskesmas Sambuara yang
mempunyai kasus Tb paru tertinggi yaitu di Desa
Sambuara dengan jumlah penderita pada tahun 2013
sebanyak 36 kasus dan pada tahun 2014 sebanyak
13 kasus jumlah total keseluruhan kasus Tb paru
sebanyak 49 kasus, dengan jumlah rumah sebanyak
86 rumah.
Perhitungan besar sampel dalam penelitian
ini tidak dilakukan, seluruh populasi dijadikan
sebagai sampel (total populasi) yaitu 86 rumah.
Yang dijadikan sebagai responden adalah penghuni
rumah yang dapat berkomunikasi. Instrument yang b Jenis dinding rumah
digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar

3
Berdasarkan hasil pengolahan data untuk
jenis dinding rumah dari responden, dapat
dilihat pada gambar 5 berikut ini :

Gambar 7 menjelaskan bahwa distribusi tingkat


kelembaban ruangan dalam rumah terbanyak adalah
tingkat kelembaban yang tidak memenuhi syarat
Gambar 5 menjelaskan bahwa dinding rumah sebanyak 65 rumah (75,6%) hasil pengukuran
responden yang tidak memenuhi syarat sebanyak 53 kelembaban ruangan dalam rumah yaitu < 40 % dan
rumah (61,6%) dan dinding rumah yang memenuhi > 70 %, sisanya adalah tingkat kelembaban ruangan
syarat sebanyak 33 rumah (38,4%). yang memenuhi syarat sebanyak 21 rumah (24,4%)
dengan hasil pengukuran tingkat kelembaban adalah
c Luas ventilasi
40% - 70 %.
Berdasarkan hasil pengolahan data untuk luas
ventilasi rumah dari responden dapat dilihat e Suhu
pada gambar 6 berikut: Sesuai dengan hasil pengolahan data untuk
keadaan suhu yang diukur dalam rumah dapat
dilihat pada gambar 8 di bawah ini :

Gambar 6 menjelaskan bahwa luas ventilasi rumah


responden yang tidak memenuhi syarat sebanyak 31 Gambar 8 menjelaskan bahwa keadaan suhu dalam
rumah (36%) dimana hasil pengukuran luas rumah paling banyak adalah suhu yang tidak
ventilasi < 10% luas lantai dan luas ventilasi rumah memenuhi syarat sebanyak 63 rumah (73,3%)
yang memenuhi syarat sebanyak 55 rumah (64%) dengan hasil pengukuran suhu yaitu < 18 0C dan >
hasil pengukuran luas ventilasi yaitu > 10 % dari 300C, sisanya adalah suhu yang memenuhi syarat
luas lantai. sebanyak 23 rumah (26,7%) dengan hasil
d Kelembaban ruangan dalam rumah pengukuran suhu yaitu 18 0C – 30 0C.
Sesuai dengan hasil pengolahan data untuk 4 Hasil analisis data secara Bivariat
tingkat kelembaban ruangan dalam rumah Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil
dapat dilihat pada gambar 7 di bawah ini : analisis data secara bivariat untuk variabel
kondisi fisik rumah dengan kejadian Tb paru di
Desa Sambuara dapat diuraikan sebagai
berikut :
a Hubungan jenis lantai dengan kejadian Tb
paru
Berdasarkan hasil analisis data secara
bivariat untuk hubungan jenis lantai
4
dengan kejadian Tb paru dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :

Tabel 1. Hubungan Jenis Lantai Rumah dengan Kejadian Tb Paru di Desa Sambuara

Kejadian Tb Paru
Jenis Lantai Menderita Tb Tdk menderita N % p
% %
Paru Tb Paru
TMS 31 36 29 33.7 60 69.8
0,004
MS 4 4.7 22 25.6 26 30.2
Total 35 40.7 51 59.3 86 100

Tabel 1 menjelaskan bahwa jenis lantai rumah paru yang memperoleh nilai p= 0,004, nilai
yang terbanyak adalah jenis lantai yang tidak tersebut < dari � 0,05.
memenuhi syarat sebanyak 60 rumah (69,8%) b Hubungan jenis dinding rumah dengan kejadian
dan lantai rumah yang memenuhi syarat Tb paru
sebanyak 26 rumah (30,2%). Berdasarkan hasil analisis data secara bivariat
Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji untuk hubungan jenis dinding rumah dengan
chi square terdapat hubungan yang bermakna kejadian Tb paru di Desa Sambuara dapat
antara jenis lantai rumah dengan kejadian Tb dilihat pada tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2. Hubungan Jenis Dinding Rumah dengan Kejadian Tb Paru di Desa Sambuara

Kejadian Tb Paru N % p
Jenis Dinding Menderita Tdk menderita
% %
Tb Paru Tb Paru
TMS 28 32.6 25 29.1 53 61.6
0,007
MS 7 8.1 26 30.2 33 38.4
Total 35 40.7 51 59.3 86 100

Tabel 2 menjelaskan bahwa jenis dinding yang memperoleh nilai p 0,007, nilai tersebut <
rumah yang paling banyak adalah dinding dari � 0,05.
rumah yang tidak memenuhi syarat sebanyak c Hubungan luas ventilasi dengan kejadian Tb
53 rumah (61,6%) dan sisanya adalah dinding paru
rumah yang memenuhi syarat sebanyak 33 Berdasarkan hasil analisis data secara bivariat
rumah (38,4%). untuk hubungan luas ventilasi rumah dengan
Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji kejadian Tb paru dapat dilihat pada tabel 3 di
chi square terdapat hubungan yang bermakna bawah ini :
antara dinding rumah dengan kejadian Tb paru

Tabel 3. Hubungan Luas Ventilasi Rumah dengan Kejadian Tb Paru di Desa Sambuara

Kejadian Tb Paru
Luas Ventilasi Menderita Tdk menderita N % p
% %
Tb Paru Tb Paru
TMS 29 33.7 2 2.3 31 36
0,000
MS 6 7 49 57 55 64

5
Total 35 40.7 51 59.3 86 100
Tabel 3 menjelaskan bahwa luas ventilasi d Hubungan kelembaban dalam rumah dengan
rumah yang paling banyak adalah luas ventilasi kejadian Tb paru
yang memenuhi syarat sebanyak 55 rumah Hasil pengolahan data secara bivariat untuk
(64%) dan sisahnya adalah luas ventilasi yang hubungan kelembaban ruangan dalam rumah
tidak memenuhi syarat sebanyak 31 rumah dengan kejadian Tb paru adalah sebagai
(36%). berikut : hasil pengukuran kelembaban yang
Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji paling banyak adalah tingkat kelembaban yang
chi square terdapat hubungan yang bermakna tidak memenuhi syarat sebanyak 65 rumah
antara luas ventilasi rumah dengan kejadian Tb (75,6%) dan sisanya adalah tingkat kelembaban
paru yang memperoleh nilai p 0,000, nilai yang memenuhi syarat sebanyak 21 rumah
tersebut < dari � 0,05. (24,4%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 4 di bawah ini :

Tabel 4. Hubungan Kelembaban Ruangan dalam Rumah dengan Kejadian Tb Paru di Desa
Sambuara

Kejadian Tb Paru
Kelembaban Menderita Tb Tdk menderita N % p
% %
Paru Tb Paru
TMS 33 38.4 32 37.2 65 75.6
0,002
MS 2 2.3 19 22.1 21 24.4
Total 35 40.7 51 59.3 86 100

Tabel 4 menjelaskan bahwa hasil analisis Berdasarkan hasil analisis data untuk hubungan
bivariat dengan menggunakan uji chi square suhu dalam rumah dengan kejadian Tb paru
terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat adalah paling banyak adalah keadaan suhu
kelembaban dalam ruangan rumah dengan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 63
kejadian Tb paru yang memperoleh nilai p 0,002. rumah (73,3%) dan sisanya adalah keadaan
e Hubungan suhu dalam rumah dengan kejadian suhu yang memenuhi syarat sebanyak 23
Tb paru rumah (26,7%). Keadaan suhu dan hasil
analisis dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini :

Tabel 5. Hubungan Suhu Ruangan dalam Rumah dengan Kejadian Tb Paru di Desa Sambuara

Kejadian Tb Paru N % p
Suhu Menderita Tdk menderita
% %
Tb Paru Tb Paru
TMS 31 36 32 37.2 63 73.3
0,016
MS 4 4.7 19 22.1 23 26.7
Total 35 40.7 51 59.3 86 100

Tabel 5 menjelaskan bahwa hasil analisis f Rangkuman Hasil Analisis Bivariat untuk
bivariat dengan menggunakan uji chi square Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan
terdapat hubungan yang bermakna antara suhu Kejadian Tb Paru Di Desa Sambuara Kecamatan
dalam ruangan rumah dengan kejadian Tb paru Essang Selatan
yang memperoleh nilai p 0,016.

6
Secara lengkap nilai analisis secara bivariat kejadian Tb paru di Desa Sambuara dapat dilihat
untuk hubungan kondisi fisik rumah dengan pada tabel 6 di bawah ini :

Tabel 6. Rangkuman Hasil Analisis Bivariat untuk Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan
Kejadian Tb Paru Di Desa Sambuara

No Variabel p
1 Jenis Lantai 0,004
2 Jenis Dinding 0,007
3 Luas Ventilasi 0,000
4 Kelembaban 0,002
5 Suhu 0,016
jika pada musim panas lantai menjadi kering
Tabel 6 menjelaskan bahwa hasil analisis secara sehingga dapat menimbulkan debu yang
bivariat untuk semua varibel kondisi fisik rumah berbahaya bagi penghuninya (Achmadi,
dengan hasil analisis yaitu terdapat hubungan 2008).
yang bermakna antara jenis lantai, jenis dinding
Berdasarkan hasil analisis data untuk
rumah, luas ventilasi, kelembaban dalam rumah
dan suhu ruangan dalam rumah terhadap
lantai rumah yang terbanyak adalah lantai
kejadian Tb paru di Desa Sambuara Kecamatan rumah yang tidak memenuhi syarat sebanyak
Essang Selatan, yang memperoleh nilai p < 60 rumah (69,80%). Rumah dengan kondisi
0,005 lantai yang memenuhi syarat sebanyak 26
g Hasil Pengukuran Kelembaban dan Suhu dalam rumah (30,20%).
Ruangan Rumah Hasil analisis bivariat dengan
Hasil pengukuran kelembaban dalam rumah menggunakan uji chi square terdapat
yaitu kelembaban < 40 % sebanyak 23 rumah hubungan yang bermakna antara jenis lantai
(26,74%) dengan kategori kelembaban tidak rumah dengan kejadian Tb paru yang
memenuhi syarat, tingkat kelembaban 40% - memperoleh nilai p 0,004, nilai tersebut <
70% sebanyak 21 rumah (24,42%) dengan dari � 0,05.
kategori kelembaban memenuhi syarat serta
Hasil penelitian ini sejalan dengan
tingkat kelembaban > 70% sebanyak 42 rumah
(48,84%) dengan kategori kelembaban yang
penelitian yang telah dilakukan oleh
tidak memenuhi syarat. Pengukuran suhu dalam Sugiarto (2003), yaitu ada hubungan yang
rumah dengan hasil yaitu suhu < 18 0C sebanyak bermakna antara kondisi lantai yang tidak
17 rumah (19,77%) dengan kategori suhu yang memenuhi syarat dengan kejadian penyakit
tidak memenuhi syarat, 18 0C- 30 0C sebanyak Tb paru, dengan nilai p 0,0079, hasil yang
23 rumah (26,74%) dengan kategori suhu yang sama sesuai dengan penelitian yang telah
memenuhi syarat dan > 30 0C sebanyak 46 dilakukan oleh Hastuti (2006), dimana
rumah (53,49%) dengan kategori suhu yang terdapat hubungan yang bermakna antara
tidak memenuhi syarat. kondisi lantai rumah yang tidak memenuhi
syarat dengan kejadian Tb paru, dengan
Pembahasan
memperoleh nilai p 0,002.
1 Hubungan Jenis Lantai Rumah dengan Lantai rumah merupakan salah satu bagian
Kejadian Tb Paru dari rumah yang berperan dalam penularan
Komponen yang harus dipenuhi penyakit Tb paru.Lantai yang terbuat dari
untuk rumah sehat harus memiliki lantai tanah cenderung menimbulkan kelembaban
kedap air dan tidak lembab. Jenis lantai pada musim penghujan dan jika pada musim
tanah memiliki peran terhadap proses panas lantai tanah sering menimbulkan debu,
kejadian Tuberkulosis paru. Lantai tanah dengan demikian viabilitas kuman Tb paru
7
di lingkungan juga sangat dipengaruhi yang dapat menyebabkan penyakit Tb
(Achmadi, 2008). paru.Kondisi dinding rumah yang tidak
Berdasarkan hasil pengamatan yang memenuhi syarat merupakan faktor risiko
dilakukan pada rumah responden terdapat 60 terhadap kejadian penyakit Tb
rumah (69,8%) dengan kondisi lantai yang paru.Beberapa bahan pembuat dinding
tidak memenuhi syarat, diantaranya lantai adalah dari kayu, bambu, pasangan batu bata
yang terbuat dari tanah dan hanya dilapisi dan sebagainya.tetapi dari beberapa bahan
dengan karpet plastik, lantai rumah yang tersebut yang paling baik adalah pasangan
disemen tanpa diplester sehingga menambah batu bata atau tembok (permanen) yang
kelembaban dalam rumah menjadi tidak tidak mudah terbakar dan kedap air sehingga
memenuhi syarat (< 40% dan > 70%). mudah dibersihkan (Sanropie, dkk. 1989)
2 Hubungan Dinding Rumah dengan Berdasarkan hasil pengamatan pada
Kejadian Tb Paru rumah responden, untuk kondisi dinding
Dinding berfungsi sebagai pelindung, rumah yang tidak memenuhi syarat sebagian
baik dari gangguan hujan maupun angin besar konstruksi dinding rumah terbuat dari
serta melindungi dari pengaruh panas dan batu bata yang tidak diplester, dinding
debu dari luar serta menjaga kerahasiaan rumah yang terbuat dari bambu belah dan
(privacy) penghuninya (Sanropie, dkk. dinding rumah yang terbuat dari triplex dan
1989). terbuat dari papan. Rumah dengan
Berdasarkan hasil analisis data untuk konstruksi dinding rumah yang terbuat dari
dinding rumah responden yang paling papan dan triplex pada saat turun hujan (saat
banyak adalah jenis dinding yang tidak dilakukan penelitian), dapat dilihat bahwa
memenuhi syarat sebanyak 53 rumah air hujan dapat merembes masuk ke dalam
(61,6%) dan rumah dengan dinding yang rumah, air hujan masuk melalui pori-pori
memenuhi syarat sebanyak 33 rumah triplex dan dari cela sambungan papan dan
(38,4%). triplex, masuknya air hujan ke dalam rumah
Hasil analisis bivariat dengan menambah atau meningkatkan tingkat
menggunakan uji chi square terdapat kelembaban dalam ruangan rumah
hubungan yang bermakna antara dinding 3 Hubungan Luas Ventilasi dengan Kejadian
rumah yang tidak memenuhi syarat dengan Tb Paru
kejadian Tb paru yang memperoleh nilai p Ventilasi adalah suatu usaha untuk
0,007, nilai tersebut < dari � 0,05. memelihara kondisi atmosphere yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan menyenangkan dan menyehatkan bagi
penelitian yang telah dilakukan oleh Hartoyo manusia di dalam rumah. Atmosphere yang
(2005) yaitu ada hubungan yang bermakna ideal adalah bila udaranya kering tapi sejuk
antara kondisi dinding rumah yang tidak dan sirkulasi gerakkan angin yang terus
memenuhi syarat dengan kejadian Tb paru, menerus, inilah sebenarnya fungsi ventilasi,
hasil penelitian ini memperoleh nilai p= menyediakan udara segar dan
0,003. Penelitian yang sama telah dilakukan menghilangkan udara yang tidak segar
oleh Hartono (2004), yaitu ada hubungan (Tobing T.L, 2008). Udara yang bersih
yang bermakna antara kondisi dinding merupakan komponen utama di dalam
rumah yang tidak memenuhi syarat dengan rumah dan sangat diperlukan oleh manusia
kejadian Tb paru, yang memperoleh nilai p= untuk hidup secara sehat, sirkulasi udara
0,042. berkaitan dengan masalah ventilasi.
Dinding rumah yang tidak memenuhi Berdasarkan hasil pengolahan data
syarat dapat menyebabkan kelembaban yang untuk ventilasi rumah yang dimiliki oleh
memungkinkan berkembang biaknya kuman responden adalah luas ventilasi rumah
8
responden yang tidak memenuhi syarat (< tertutup dengan kain jendela ( horden)
10% dari luas lantai) sebanyak 31 rumah sehingga, udara tidak lagi bebas keluar
(36%) dan luas ventilasi rumah yang masuk.
memenuhi syarat sebanyak 55 rumah (64%) 4 Hubungan Kelembaban dalam Rumah
hasil pengukuran luas ventilasi yaitu > 10 % dengan Kejadian Tb Paru
dari luas lantai. Berdasarkan hasil pengamatan dan
Sesuai dengan hasil analisis bivariat pengolahan data serta hasil pengukuran
dengan menggunakan uji chi square terdapat tingkat kelembaban dalam rumah terbanyak
hubungan yang bermakna antara luas adalah tingkat kelembaban yang tidak
ventilasi rumah dengan kejadian Tb paru memenuhi syarat sebanyak 65 rumah
yang memperoleh nilai p 0,000. (75,6%) dengan hasil pengukuran
Hasil penelitian ini sejalan dengan kelembaban ruangan dalam rumah yaitu <
penelitian yang dilakukan oleh Fatimah, S 40 % dan > 70 %, hasil pengukuran
(2008) yang meneliti tentang faktor kelembaban pada rumah dengan tingkat
lingkungan rumah yang berhubungan kelembaban yang memenuhi syarat terdapat
dengan kejadian Tb paru, khususnya untuk pada 21 rumah (24,4%), dengan hasil
varibel ventilasi yaitu ada hubungan yang pengukuran kelembaban ruangan dalam
bermakna antara ventilasi yang tidak rumah 40% - 70%.
memenuhi syarat dengan kejadian Tb paru Berdasarkan hasil analisis data secara
yang memperoleh nilai p= 0,003. Penelitian bivariat dengan menggunakan uji chi square
yang sama yang telah dilakukan oleh Tobing terdapat hubungan yang bermakna antara
T.L (2008), yang meneliti tentang pengaruh tingkat kelembaban dalam rumah dengan
perilaku penderita Tb paru dan kondisi kejadian Tb paru yang memperoleh nilai p
rumah terhadap pencegahan potensi 0,002.
penularan Tb paru pada keluarga, yaitu ada Hasil penelitian ini sejalan dengan
pengaruh yang bermakna antara ventilasi penelitian yang telah dilakukan oleh
yang tidak memenuhi syarat terhadap Fatimah, S (2008) yang meneliti tentang
potensi penularan Tb paru pada anggota faktor lingkungan rumah yang berhubungan
keluarga. Penelitian didukung oleh dengan kejadian Tb paru, yaitu ada
penelitian yang telah dilakukan oleh Putra hubungan yang bermakna antara
N.R (2011) yang meneliti tentang hubungan kelembaban dalam rumah yang tidak
perilaku dan kondisi sanitasi rumah dengan memenuhi syarat dengan kejadian Tb paru,
kejadian Tb paru, dengan hasil penelitian yang memperoleh nilai p= 0,024. penelitian
yaitu ada hubungan yang bermakna antara yang sama telah dilakukan oleh Sugiarto
ventilasi yang tidak memenuhi syarat dengan (2003) yang meneliti tentang hubungan
kejadian Tb paru, yang memperoleh nilai p= kondisi fisik rumah dengan kejadian Tb
0,006 paru, dengan hasil penelitian yaitu ada
Berdasarkan hasil pengamatan di hubungan yang bermakna antara kondisi
rumah responden yaitu masih ditemukannya kelembaban yang tidak memenuhi syarat
rumah responden yang tidak mempunyai dengan kejadian Tb paru, yang memperoleh
ventilasi khususnya dalam kamar tidur, nilai p= 0,001. Hasil penelitian ini di dukung
bahkan kamar tidur responden memiliki oleh penelitian yang telah dilakukan oleh
ventilasi berupa jendela, tetapi jendela Rusnoto, dkk (2006), yang meneliti tentang
tersebut tidak pernah di buka, sehingga sinar faktor-faktor yang berhubungan dengan
matahari dan udara segar tidak pernah kejadian Tb paru pada usia dewasa, dengan
masuk ke dalam ruang tidur dari penghuni hasil penelitian yaitu ada hubungan yang
rumah. Serta ada juga jendela yang sudah bermakna antara kelembaban dalam rumah
9
yang tidak memenuhi syarat lebih khusus dilakukan oleh Fatimah, S (2008) yang meneliti
kelembaban kamar tidur dengan kejadian Tb tentang faktor kesehatan lingkungan rumah
paru, yang memperoleh nilai p= 0,004. yang berhubungan dengan dengan kejadian Tb
Tingkat kelembaban ruangan dalam paru, dengan hasil penelitian yaitu ada
rumah yang tidak memenuhi syarat perlu hubungan yang bermakna antara suhu ruangan
diperhatikan karena kelembaban dalam rumah yang tidak memenuhi syarat dengan
rumah akan mempermudah kejadian Tb paru, yang memperoleh nilai p=
berkembangbiaknya mikroorganisme 0,029.
tersebut dapat masuk ke dalam tubuh Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil
melalui udara. Kelembaban udara yang pengukuran suhu dalam rumah responden
meningkat merupakan media yang baik sebagian besar adalah suhu yang tidak
untuk bakteri termasuk bakteri Tuberculosis memenuhi syarat dipengaruhi oleh kondisi fisik
untuk berkembang biak. Penghuni rumah rumah yang sebagai besar tidak memenuhi
perlu untuk membuka jendela pada pagi - syarat. Kondisi fisik rumah responden yang
siang hari agar udara segar dan sinar tidak memenuhi syarat yaitu konstruksi dinding
matahari dapat masuk ke dalam ruangan yang terbuat dari papan dan triplex, jika pada
rumah, karena sirkulasi udara yang tidak musim hujan air bisa merembes masuk ke
baik, serta tidak lancarnya pergantian udara dalam rumah sehingga hasil pengukuran suhu <
dapat menyebabkan udara didalam rumah 180C, konstruksi lantai rumah masih terbuat
tinggi kandungan airnya. dari tanah dan lantai yang disemen tanpa di
5 Hubungan Suhu dalam Rumah dengan plester, dinding rumah yang terbuat dari papan
Kejadian Tb Paru dan triplex bahkan terdapat rumah dengan
Sesuai dengan hasil pengukuran suhu dinding rumah terbuat dari bambu belah. Hasil
yang diukur dalam rumah responden, yaitu pengukuran suhu mencapai 300C, yang
suhu dalam rumah paling banyak adalah dipengaruhi oleh konstruksi rumah yang tidak
suhu yang tidak memenuhi syarat sebanyak mempunyai langit-langit dengan atap rumah
63 rumah (73,3%) dengan hasil pengukuran terbuat dari atap seng, dan rumah yang terletak
suhu = < 18 0C dan > 300C, hasil pengukuran di daerah pantai sehingga suhu pada siang hari
suhu dalam rumah dengan keadaan suhu mencapai >300C
yang memenuhi syarat sebanyak 23 rumah
(26,7%) dengan hasil pengukuran suhu Kesimpulan dan Saran
dalam rumah yang memenuhi syarat = 18 0C Kesimpulan
– 30 0C. 1 Terdapat hubungan yang bermakna antara
kondisi fisik rumah dengan kejadian Tb Paru di
Berdasakan hasil analisis bivariat
Desa Sambuara Kecamatan Essang Selatan Kab.
dengan menggunakan uji chi square terdapat Kepulauan Talaud Tahun 2014
hubungan yang bermakna antara suhu dalam 2 Ada hubungan yang bermakna antara jenis lantai
rumah dengan kejadian Tb paru yang dengan kejadian Tb paru di Desa Sambuara
memperoleh nilai p 0,016. Kecamatan Essang Selatan Kab. Kepulauan
Hasil penelitian ini sejalan dengan Talaud Tahun 2014
penelitian yang telah dilakukan oleh Rusnoto, 3 Ada hubungan yang bermakna antara jenis
dkk (2006), yang meneliti tentang faktor-faktor dinding dengan kejadian Tb paru di Desa
yang berhubungan dengan kejadian Tb paru Sambuara Kecamatan Essang Selatan Kab.
pada usia dewasa, dengan hasil penelitian yaitu Kepulauan Talaud Tahun 2014.
ada hubungan yang bermakna antara suhu 4 Ada hubungan yang bermakna antara luas
ventilasi dengan kejadian Tb paru di Desa
kamar tidur yang tidak memenuhi syarat
Sambuara Kecamatan Essang Selatan Kab.
dengan kejadian Tb paru, yang memperoleh Kepulauan Talaud Tahun 2014.
nilai p= 0,0001. Penelitian yang sama telah
10
5 Ada hubungan yang bermakna antara Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Talaud,
kelembaban dengan kejadian Tb paru di Desa 2014. Profil Kesehatan Tahun
Sambuara Kecamatan Essang Selatan Kab. 2014.Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan Talaud Tahun 2014. Kepulauan Talaud, Melonguane
6 Ada hubungan yang bermakna antara suhu Fatimah S. 2008., Faktor Kesehatan
dengan kejadian Tb paru di Desa Sambuara
Lingkungan Rumah Yang
Kecamatan Essang Selatan Kab. Kepulauan
Talaud Tahun 2014. Berhubungan Dengan Kejadian Tb
Parudi Kabupaten Cilacap Tahun
Saran 2008. Magister Kesehatan
1 Pemilikpenggilingan padi lebihBagi petugas Lingkungan, Universitas Diponegoro,
Puskesmas perlu melakukan sosialisasi dan Semarang
penyuluhan tentang rumah sehat sebagai upaya Hartoyo, Asep, 2005, Hubungan Kondisi Fisik
pencegahan penyakit Tb paru di masyarakat Rumah Dengan Kejadian Penyakit TB
2 Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Paru Wilayah Kerja Puskesmas Bulus
Talaud, perlu melakukan upaya peningkatan Pesantren I Kabupaten Kebumen,
pengetahuan dan sikap masyarakat tentang Skripsi, FKM-UNDIP, Semarang
upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit
Hastuti M, 2006. Hubungan Antara Kondisi
Tb paru melalui penyuluhan dan simulasi dengan
memasukkan konsep pencegahan penyakit Tb Fisik Rumah Dengan Kejadian
paru, pemutaran film yang bertajuk pencegahan Tuberkulosis Paru di Kabupaten
dan penanggulangan penyakit Tb paru. Purworejo
3 Bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kemenkes RI, 2011, Strategi Nasional
Rakyat agar membangun perumahan rakyat yang Pengendalian TB Di Indonesia 2010-
sederhana dan memenuhi syarat kesehatan, 2014. Ditjen P2PL dan PPM. Jakarta
untuk mengurangi risiko penularan penyakit Tb Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar
paru di masyarakat dan memperbaiki perumahan 2013. Badan Penelitian dan
rakyat yang tidak memenuhi syarat kesehatan Pengembangan Kesehatan Kemenkes
seperti lantai dan dinding rumah yang terbuat RI. Jakarta
dari bahan kedap air, ventilasi rumah yang
Puskesmas Sambuara, 2014. Profil Puskesmas
memenuhi syarat serta rumah mempunyai langit-
Sambuara2013. Kab. Kepulauan Talaud
langit dan pencahayaan yang cukup
Putra N. R. 2011.Hubungan Perilaku dan Kondisi
4 Bagi masyarakat yang sedang merenovasi rumah
Sanitasi Rumah dengan Kejadian Tb Paru
atau membangun rumah untuk lebih
di Kota Solok Tahun 2011. Fakultas
memperhatikan aspek sanitasi rumah sehat
Kedokteran Universitas Andalas. Padang
seperti vantilasi, pencahayaan, kebiasaan
Rusnoto, Rahmatullah P, dan Udiono A, 2006.,
membuka jendela dan lebih meningkatkan
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
perilaku hidup bersih dan sehat untuk
Kejadian Tb Paru Usia Dewasa (Studi
menghindari penularan penyakit Tb paru
Kasus di Balai Pencegahan dan
Pengobatan Penyakit Paru Pati), Program
DAFTAR PUSTAKA Pascasarjana UNDIP Semarang
Sastroasmoro, S., Ismael, S., 2008, Dasar-
Achmadi U.F. 2008. Manajemen Penyakit dasar Metodologi Penelitian Klinis, CV.
Berbasis Wilayah. Penerbit Buku Sagung Seto, Jakarta.
Kompas, Jakarta Sanropie, Gunarso, Adisapto, Gandasasmita,
Chin, James, 2006. Control of Communicable Soemini, Sidik, Debataradja, Suyanto,
Deseases Manual, APHA Wijoyono, Santoso, Winarko, Sukini,
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, Marlina, Kusumawati dan
2014, Hasil Kegiatan Program P2TB, Songkilawang, 1989. Pengawasan
Manado. Penyehatan Lingkungan Pemukiman.
11
Pusat Tenaga Kesehatan, Proyek Tobing T.L., 2008., Pengaruh Perilaku
Pengembangan Pendidikan Tenaga Penderita Tb Paru Dan Kondisi Rumah
Sanitasi Pusat, Depkes RI, Jakarta Terhadap Pencegahan Potensi
Sugiarto S., 2003. Hubungan Kondisi Fisik Penularan Tb Paru Pada Keluarga di
Rumah Dengan Kejadian Tb Paru di Kabupaten Tapanuli Utara.Sekolah
Kota Surakarta tahun 2003. Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara, Medan.

12

You might also like