Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

1

KUALITAS AIR LIMBAH RUMAH SAKIT JIWA


PROF.Dr. L. V. RATUMBUYSANG
KOTA MANADO TAHUN 2014

Dian M. Kalamu 1), Tony K. Timpua 2), Yozua T. Kawatu 3)


1,2,3)
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado

Abstract. Wastewater Wastewater hospital is all the waste water including the feces of activity from the hospital, which
may contain microorganisms, toxic, and radioactive and the blood that are harmful to health. This research aims to
mengtahui Wastewater Quality General Hospital Prof. Dr.V.L. Ratumbuysang Manado. This type of research used was
an observational study, namely by collecting data from test results in the laboratory and compared to the quality
standards of waste water and also a descriptive research because the data processing processed by descriptive of the
parameters pH, BOD, COD inlet outlet of waste General Hospital Prof. Dr .. L.V. Ratumbuysang Manado. Results of
Laboratory Tests of water samples Waste General Hospital Prof. Dr. L.V. Ratumbuysang City ManadoParameter Based
on the results of measurements of pH, BOD and COD were adjusted by the decision of the state minister of
environmental KEP-58 / MENLH / 12/1995 concerning effluent standards for hospital operations, shows that, for the pH
value of eligible Because values can average inlet of 7.7 mg / l, while outlet 8,4mg / l increase of 9.09% .and parameter
BOD qualify because of the average value of which found that the inlet BOD value reached 28 mg / l whereas the outlet
10 mg / l and obtained that in order to qualify for COD value of the average value -rata which found that the inlet COD
value obtained an average of 66 mg / l whereas the outlet COD value of 16.3 mg / l for the hospital to pay more attention
to an oxidation of waste water treated better and do the cleaning in the channels of the wastewater treatment plant in
order to avoid siltation affecting the quality of wastewater Hospital.

Keywords: Quality, Wastewater Hospital

Abstrak. Air Limbah Limbah cair rumah sakit adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan
rumah sakit, yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan beracun, dan radioaktif serta darah yang
berbahaya bagi kesehatan. Penelitian Ini bertujuan untuk mengtahui Kualitas Air Limbah Rumah Sakit Umum Prof.
Dr.V.L. Ratumbuysang Kota Manado. Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian observasional yaitu dengan
cara mengumpulkan data dari hasil pemeriksaan di laboratorium dan dibandingkan dengan standar baku mutu air limbah
dan juga Penelitian ini bersifat deskriptif karena dalam pengolahan datanya diolah secara deskriptif mengenai parameter
nilai pH, BOD, COD inlet outlet dari limbah Rumah Sakit Umum Prof. Dr. L.V. Ratumbuysang Kota Manado. Hasil
Pemeriksaan Laboratorium sampel air Limbah Rumah Sakit Umum Prof. Dr. L.V. Ratumbuysang Kota
ManadoParameter Berdasarkan hasil pengukuran pH, BOD dan COD yang disesuaikan dengan keputusan menteri
Negara lingkungan hidup nomor KEP-58/MENLH/12/1995 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan rumah sakit,
diperoleh bahwa untuk nilai pH memenuhi syarat Karena di dapat nilai rata-rata inlet 7,7 mg/l sedangkan Outlet 8,4mg/l
peningkatan 9,09%.dan parameter BOD memenuhi syarat karena dari nilai rata- rata yang di dapati bahwa nilai BOD
inlet mencapai 28 mg/l sedangkan outlet 10 mg/l dan di peroleh bahwa untuk nilai COD memenuhi syarat karena dari
nilai rata –rata yang di dapati bahwa nilai COD inlet diperoleh rata–rata 66 mg/l sedangkan nilai COD outlet 16,3 mg/l
untuk itu pihak rumah sakit lebih memperhatikan kolam oksidasi air limbah dirawat lebih baik lagi dan dilakukan
pembersihan pada saluran-saluran instalasi pengolahan air limbah agar tidak terjadi pengendapan lumpur yang
mempengaruhi kualitas air limbah Rumah Sakit.

Kata kunci : Kualitas, Air Limbah Rumah Sakit

Latar Belakang. Rumah Sakit merupakan unit lainnya, seperti ruang operasi,
salah satu upaya peningkatan kesehatan yang laboratorium, Farmasi, administrasi, dapur,
terdiri dari balai pengobatan dan tempat laundry, pengolahan sampah dan limbah, serta
praktik dokter yang juga di tunjang oleh unit- penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
2

selain membawa dampak positif bagi tergantung pada jenis rumah sakit, tingkat
masyarakat. Yaitu sebagai tempat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang
menyembukan orang sakit, rumah sakit juga dan jenis sarana yang ada (laboratorium,
memiliki kemungkinan membawa dampak klinik, dan lain-lain). Tentu saja dari jenis-
negatif. Dampak negatifnya dapat berupa jenis mikroorganisme tersebut ada bersifat
pencemaran dari suatu proses kegiatan, yaitu patogen. Limbah rumah sakit seperti halnya
bila limbah yang di hasilkan tidak di olah limbah lain akan mengandung bahan–bahan
dengan baik (Asmadi, 2013). organik dan anorganik, yang tingkat
Rumah sakit bersih adalah tempat kandungannya dapat ditentukan dengan uji air
pelayanan kesehatan yang dirancang, kotor pada umumnya seperti pH, BOD, COD,
dioperasikan dan dipelihara dengan sangat mikrobiologik, dan lain-lain (Asmadi, 2013).
memperhatikan aspek kebersihan bangunan Pengelolaan limbah rumah sakit yang
dan halaman baik fisik, sampah, limbah cair, merupakan bagian dari penyehatan
air bersih, dan serangga/binatang pengganggu. lingkungan di rumah sakit juga mempunyai
Namun menciptakan kebersihan di rumah tujuan untuk melindungi masyarakat dari
sakit merupakan upaya yang cukup sulit dan bahaya pencemaran lingkungan yang
bersifat kompleks berhubungan dengan bersumber dari limbah rumah sakit infeksi
berbagai aspek antara lain budaya/kebiasaan, nosokomial di lingkungan rumah sakit, perlu
perilaku masyarakat, kondisi lingkungan, diupayakan bersama oleh unsur-unsur yang
sosial dan teknologi (Notoadmojo, 2003). terkait dengan penyelenggaraan kegiatan
Dalam Profil kesehatan Indonesia, pelayanan rumah sakit.Unsur-unsur tersebut
Departemen Kesehatan, 2012 diungkapkan meliputi antara lain sebagai berikut : 1)
seluruh rumah sakit di Indonesia berjumlah Pemrakarsa atau penanggung jawab rumah
2,227 dengan 275,166 tempat tidur. sakit, 2) Penanggung jawab jasa pelayanan
Limbah Cair yang di hasilkan dari rumah sakit, 3) Para ahli pakar dan lembaga
sebuah rumah sakit umumnya banyak yang memberikan saran-saran, dan 4) Para
mengandung bakteri, virus, senyawa, kimia, pengusaha dan swasta yang dapat
dan obat-obatan yang dapat membahayakan menyediakan sarana dan fasilitas yang
bagi kesehatan masyarakat sekitar rumah sakit diperlukan (Depkes RI, 2002 dalam Asmadi,
tersebut.Dari sekian banyak sumber limbah di 2013).
rumah sakit, limbah dari laboratorium paling Dalam upaya meningkatkan derajat
perlu diwaspadai. Bahan-bahan kimia yang di kesehatan masyarakat, khususnya di kota-kota
gunakan dalam uji laboratorium tidak bisa di besar semakin meningkat pendirian rumah
urai hanya denganaerasi atau activated sludge sakit (RS).Sebagai akibat kualitas efluen
bahan-bahan itu mengandung logam berat dan limbah rumah sakit tidak memenuhi syarat,
infeksius, sehingga harus disterilisasi atau limbah tersebut dapat mencemari lingkungan
dinormalkan sebelum “di buang” menjadi penduduk di sekitar rumah sakit dan dapat
limbah tak berbahaya, untuk foto rongent menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini di
misalnya, ada cairan tertentu yang karenakan dalam limbah rumah sakit
mengandung radioaktif yang cukup mengandung berbagai jasad renik penyebab
berbahaya. Setelah bahan ini digunakan penyakit pada manusia termasuk demam
limbahnya di buang, banyak pihak yang typoid, kholera, disentri dan hepatitis
menyadari tentang bahaya ini namun, sehingga limbah harus diolah sebelum
lemahnya peraturan pemerintah tentang dibuang ke lingkungan.
pengolahan limbah rumah sakit Berdasarkan survei awal yang
mengakibatkan hingga saat ini hanya sedikit dilakukan di Rumah Sakit JiwaProf. Dr.V.L.
rumah sakit yang memiliki IPAL khusus Ratumbuysang Kota Manado, dan melihan
pengolahan limbah cairnya (Asmadi, 2013). profil serta keluhan dari masyarakat sekitar
Limbah rumah sakit mengandung lingkungan Rumah Sakit JiwaProf. Dr.V.L.
bermacam–macam mikroorganisme, Ratumbuysang, bahwa sebelum dibangunnya
3

instalasi air limbah (IPAL), Limbah tersebut Manado. Sampel dalam penelitian ini adalah
menimbulkan bau serta dapat mencemari air, diambil 2 titik pengambilan yaitu sebelum
tanah di lingkungan masyarakat sekitar, masuk tahap pengolahan (Inlet) dan sesudah
kemudian dengan melihat permasalahan serta tahap pengolahan (Outlet) diambil sampel air
keluhan dari masyarakat yang ada maka, Limbah rumah sakit sebanyak 6 sampel yang
pihak rumah sakit membangun instalasi air dilakukan 3 kali pengambilan yaitu pagi,
limbah yang baru dengan melihat siang, dan sore hari. Instrument penelitian
perkembangan yang ada khusus untuk Rumah yaitu pemeriksaan kandungan parameter nilai
Sakit JiwaRatumbuysang guna untuk pH, BOD, dan COD dilakukan di BTKL
menghindari permasalahan lingkungan Rumah (Balai Teknik Kesehatan Lingkungan) Kota
sakit khususnya masyarakat sehingga dari Manado.
masalah tersebut saya tertarik untuk Hasil penelitian ini di analisa secara
melalakukan penelitian guna untuk deskriptif, yaitu dari data yang diolah, hasil
mengetahui nilai pH, parameter BOD, dan pemeriksaan sampel laboratorium Kemudian
COD pada instalasi air limbah (IPAL) Rumah dibandingkan dengan Standar Baku Mutu Air
Sakit JiwaProf. Dr.V.L. Ratumbuysang Kota Limbah Rumah Sakit Sesuai Dengan
Manado. Tujuan penelitian yaitu untuk Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No :
mengetahuikualitas air limbah Rumah Sakit KEP-58/MENLH/12/1995 Tentang Baku
JiwaProf. Dr.V.L. Ratumbuysang Kota Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah
Manado Parameter pH, BOD dan COD pada Sakit.
inlet dan outlet.
Hasil Dan Pembahasan
METODE Hasil
Jenis penelitian ini yang digunakan Berdasarkan hasil pengukuran
adalah penelitian observasional yaitu dengan parameter pH, BOD, COD inlet yaitu sebelum
cara mengumpulkan data dari hasil masuk ke tahap pengolahan Instalasi
pemeriksaan di laboratorium dan pengolahan air Limbah (IPAL) dan Outlet
dibandingkan dengan standar baku mutu air yaitu sesudah tahap pengolahan air Limbah
limbah dan juga Penelitian ini bersifat Rumah Sakit Jiwa Ratumbuysang tentang
deskriptif karena dalam pengolahan datanya Kualitas air limbah Rumah Sakit Jiwa Prof.
diolah secara deskriptif mengenai parameter Dr. V. L Ratumbuysang Kota Manado
nilai pH, BOD, COD inlet outlet dari limbah Provinsi Sulawesi Utara didapatkan hasil
Rumah Sakit JiwaProf. Dr.V.L. sebagai berikut : Persen penurunan nilai pH,
Ratumbuysang Kota Manado (Notoatmodjo, BOD, COD diperoleh dari jasil perhitungan
2009). Variabel dalam penelitian ini adalah dengan rumus sebagai berikut :
melakukan pemeriksaan parameter nilai pH, Persen penurunan = A-BX 100 %
BOD, COD dari limbah Rumah Sakit Jiwa
Prof. Dr.V.L. Ratumbuysang Kota Manado. Dimana : A = Nilai pH, BOD/COD Inlet
Populasi dalam penelitian ini yaitu B = Nilai pH, BOD/COD Outlet
semua limbah cair atau yang dihasilkan (Sumber : Manurung, 2009)
karena aktivitas yang ada Di Rumah Sakit
JiwaProf. Dr.V.L. Ratumbuysang Kota

Tabel 1. Kualitas air limbah Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L Ratumbuysang
Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara.

No waktu Inlet Outlet Peningkatan Penurunan %


4

pH BOD COD pH BOD COD pH BOD COD


1 Pagi 7,7 21 64 8,4 9 12 9.09 57.14 81.25
2 Siang 7,7 34 78 8,5 10 15 10.39 70.59 80.77
3 Sore 7,7 28 56 8,3 10 22 7.79 64.29 60.71
Rata -rata 7.7 28 66 8.4 10 16 9.09 64.01 74.21

Tabel 1 menjelaskan bahwa hasil biofilter anaerob tercelup dengan aliran


pemeriksaan laboratorium sampel kualitas air dari bawah ke atas (UP Flow). Air
Limbah Rumah sakit parameter pH limpasan dari bak pengurai anaerob
mempunyai rata-rata inlet 7,7 sedangkan kemudian di alirkan ke unit pengolahan
outlet 8,4 dan peningkatan pH sebesar 9,09 % lanjut Unit pengolahan lanjut tersebut
Untuk parameter BOD mempunyai rata-rata terdiri dari beberapa ruangan yang berisi
inlet 28 sedangkan outlet 10 dan penurunan media dari bahan PVC bentuk sarang
parameter BODsebesar 64.01 %. Dan tawon untuk perkembangbiakan
Parameter COD mempunyai rata-rata inlet 66 mikroorganisme yang akan mengurai
sedangkan oulet 16 Penunuran parameter senyawa polutan yang ada dalam air
COD sebesar 74.21 %. limbah.
Hasil perhitungan persen penurunan Setelah melalui unit pengolahan lanjut,
nilai, BOD, COD inlet dan outlet dapat di air hasil olahan dialirkan ke bak
lihat pada table diatas. khlorinasi. Didalam bak khorinasi air
limbah dikontakan dengan klor tablet agar
Pembahasan seluruh mikroorganisme pathogen dapat
1. Sistem Pembuangan Air Limbah mati, dari bakkhlorinasi air limbah sudah
Sitem pembuangan Air limbah di dapat dibuang langsung ke badan air atau
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L Lagon. Oleh karena itu sistem
Ratumbuysang Kota Manado pembuangan air limbah rumah sakit
menggunakan sistem Biofilter Aerob dan Dr.V.L Ratumbuysang kota manado
Anaerob, pada sistem ini seluruh air menggunakan sistem Biofilter An-Aerobic
limbah yang dihasilkan oleh kegiatan telah menjamin Kualitas air limbah yang
rumah sakit, yakni yang berasal dari ada sehingga tidak mempengaruhi Air,
limbah domestik maupun air limbah yang Tanah maupun mikroorganisme yang ada
berasal dari kegiatan klinis rumah sakit pada lagon.
(Ruang operasi, poliklinik, ruang 2. Hasil Parameter Air Limbah Yang
perawatan, Ruang Binatu, Instalasi Gizi, diperiksa
Ruang Bersalin, dan IGD) dikumpulkan a. Parameter pH (Keasaman)
melalui saluran pipa pengumpulan, pH menunjukan kadar asam atau
selanjutnya dialirkan ke bak control, basa suatu larutan, melalui kosentrasi
fungsi bak control yaitu untuk mencegah ion hydrogen H+. Ion hydrogen
sampah padat misalnya plastik, kayu agar merupakan faktor utama untuk
tidak dapat masuk kedalam unit mengetahui reaksi kimia dalam ilmu
pengolahan limbah serta dapat mencegah teknik lingkungan (penyehatan), karena
padatan yang tidak bisa terurai misalnya H+ selalu ada dalam keseimbangan
pasir, lumpur dan lainnya dinamis dengan H2O, yang membentuk
Dari bak kontrol, air dialirkan ke bak suasana untuk semua reaksi kimia yang
bak pengurai anaerob, Bak anaerob di bagi berkaitan dengan masalah pencemaran
menjadi dua buah ruangan yakni bak air dimana sumber ion hydrogen tidak
pengendapan atau bak pengurai awal di pernah habis.
dalam bak pengurai awal ini terjadi Dari Tabel, kualitas air limbah
pengendapan lumpur sehingga Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.V.L
mempengaruhi turunnya BOD, COD, Ratumbuysang Kota Manado
5

menunjukan bahwa pH air limbah oksidasi bilogis maupun reaksi


meningkat hal ini disebabkan karena enzimatic dalam sistem air, tidak
kurangnya mikroorganisme di dalam menunjukan jumlah bahan organik yang
air limbah sehingga mempengaruhi sebenarnya tetapi hanya mengukur
kosentrasi Hidrogen dalam air, Air secara relative jumlah oksigen yang
normal yang memenuhi syarat untuk dibutukan untuk mengoksidasi bahan–
suatu kehidupan adalah 6-9. Air dapat bahan buangan yang ada dalam air.
bersifat asam atau basa, tergantung Nilai BOD pada masing – masing
pada besar kecilnya pH air atau titik diatas dipengaruhi oleh jumlah zat
besarnya kosentrasi ion dalam air dan – zat organik yang terkandung pada titik
bahan pencemar yang berasal dari tersebut secara langsung juga
sumber air limbah. Air yang menunjukan besar kecilnya besar
mempunyai pH lebih kecil dari pH pencemaran pada waktu pengambilan
normal akan bersifat asam, sedangkan yaitu pagi, siang, dan sore hari tersebut.
air yang mempunyai pH lebih besar Hasil pengukuran Parameter BOD
akan bersifat basa, Air limbah dan sebelum dan sesudah pengolahan
bahan buangan dari hasil kegiatan didapatkan bahwa parameter BOD
industri maupun rumah sakit akan mengalami penurunan. Penurunan
mengubah pH air yang pada akhirnya Parameter BOD disebabkan adanya
dapat mengganggu kehidupan Pengendapan partikel zat organik
organisme di dalam air (Wardhana, diketahui dengan adanya endapan
2004). lumpur di bak equalasi, Dengan
Derajat Keasaman (pH) air limbah mengendapnya Zat organik secara
berdasarkan hasil penelitian di peroleh biologis oleh mikroorganisme berkurang
nilai rata-rata pH inlet 7,7 mg/l sehingga biodegradasi air limbah cair
sedangkan rata-rataoutlet 8,4 mg/l yang oleh mikroba akan menurun dan juga
tertinggi yaitu di siang hari sebesar 8,5 proses aerasi yang merupakan
mg/l dengan peningkatan pH sebesar 9, pengolahan tahap kedua, Aerasi adalah
09 %. sehingga air limbah Rumah Sakit salah satu usaha dari pengambilan zat
Umum Ratumbuysang tersebut pencemar sehingga konsentrasi zat
menjadi basa. pencemar akan berkurang atau bahkan
Kondisi derajat keasaman (pH) akan dapat dihilangkan sama sekali
pada air limbah Rumah Sakit (Sugiharto, 1987).
Ratumbuysang telah memenuhi standar Untuk lokasi pengambilan sampel
baku mutu limbah cair rumah sakit yang di lakukan 2 titik pengambilan
disesuaikan dengan keputusan menteri sampel yaitu inlet dan outlet, Waktu
Negara lingkungan hidup nomor KEP- pengambilan sampel air limbah
58/MENLH/12/1995 dan layak untuk parameter BOD lebih tinggi di siang
dibuang ke badan air. hari Karena tingkat aktifitas meningkat
a. Bilogical oxygen demand ( BOD) inlet maupun outletnya sedangkan yang
Biological Oxygen Demand adalah terendah waktu pengambilannya di pagi
Jumalah oksigen yang terlarut dalam air hari karena aktifitas di rumah sakit
(mg/l) yang diperlukan selama stabilitas belum begitu padat atau banyak, maka
dari bahan organik yang dapat inlet berkisar antara 21mg/l sampai 34
berdekomposisi (mengurai) oleh mg/l dengan nilai rata–rata yaitu 28 mg/l
kegiatan bakteri aerob. sedangkan outlet berkisar 9 mg/l sampai
BOD sebagai bagian dari proses 10 mg/l dengan nilai rata–rata 10 mg/l
pengubahan senyawa organik penurunan BOD sebesar 64,01%,
kompleksmenjadi senyawa organik yang Menurut Fardiaz (1992) dalam proses
lebih sederhana baik melalui proses penanganan sekunder, suatu sistem
6

lumpur aktif dan Filter yang efisien Agent). Proses aerasi adalah proses
dapat menghilangkan padatan penambahan oksigen (Sugiharto, 1987).
tersuspensi dan BOD sampai 90%. Hal Dengan menambahkan oksigen maka
ini menunjukkan bahwa proses kadar COD akan mengalami perubahan
pengolahan limbah di Rumah Sakit Jiwa sehingga proses aerasi dapat
Prof. R.V.L Ratumbuysang Kota menurunkan kadar COD.
Manado belum sempurna karena Mengamati hasil pemeriksaan nilai
penurunan Parameter BOD di Rumah parameter COD serta Hubungan antar
Sakit Jiwa Prof. R.V.L Ratumbuysang sampel, maka seperti halnya pada
Kota Manado masih sekitar 64,01%. pengukuran parameter COD sampel
Hal tersebut menunjukan bahwa diperoleh dari lokasi pengambilan yang
beban zat – zat organic rendah tidak berbeda dengan waktu pengambilan di
melebihi ambang batas yang ditetapkan pagi, siang, dan sore hari dan untuk
untuk persyaratan limbah cair bagi pengambilan sampel lakukan di 2 titik
kegiatan rumah sakit, yaitu 30 mg/l. yaitu inlet dan outlet.
b. Chemical Oxygen Demand (COD) Untuk lokasi pengambilan sampel
Chemical oxygen demand (COD) inlet dan outlet dapat dilihat bahwa nilai
yaitu banyaknya oksigen dalam ppm COD inlet berkisar antara 56mg/l
(par per million) atau milligram per liter sampai 78 mg/l dengan nilai rata- rata
yang dibutukan dalam kondisi khusus COD inlet 66 mg/l sedangkan COD
untuk menguraikan benda organiksecara outlet berkisar antara 12 mg/l sampai 22
kimia. mg/l dengan nilai rata–rata outlet 16
Angka COD merupakan ukuran mg/l. Hal tersebut berarti tidak melebihi
bagi pencemaran air oleh zat – zat ambang batas yang diperkenankan bagi
organik yang secara alamiah dapat baku mutu air limbah cair bagi kegiatan
dioksidasikan melalui proses rumah sakit, yaitu 80 mg/l.
mikrobiologis, dan mengakibatkan
berkurangnnya oksigen terlarut dalam Kesimpulan Dan Saran
air.
Proses penurunan parameter COD Kesimpulan
di sebabkan karena endapan partikel- 1. Kualitas air limbah Rumah Sakit
partikel organik tersuspensi di dalam JiwaProf Dr. V. L Ratumbuysang Kota
bak, tidak stabil dan relative besar Manado khususnya pameter pH, BOD,
sehingga dengan mengendapnya zat dan COD Memenuhi Syarat sesuaistandar
organik menyebabkan kebutuhan baku mutu limbah cair rumah sakit
oksigen untuk oksidasi berkurang berdasarkan dengan Keputusan Menteri
selanjutnya penurunan COD terjadi pada Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-
filter anaerobic dan aerobic karena zat 58/MENLH/12/1995 dan layak untuk
organik yang dioksidasi dipengaruhi dibuang ke badan air.
oleh katalisator sehingga terjadi 2. Kadar pH diperoleh nilai rata-rata pH
penurunan. Hasil pengukuran parameter inlet 7,7 sedangkan outlet 8,4.
COD air limbah rumah sakit didapatkan 3. Kadar BOD diperoleh nilai rata- rata inlet
bahwa parameter COD mengalami mencapai 28 mg/l sedangkan outlet 10
penurunan, Menurut Santika dan G. mg/l dengan penurunan sebesar 64,01 %.
Alerts (1987) COD adalah jumlah 4. Kadar COD diperoleh nilai rata-rata inlet
oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk 66 mg/l sedangkan oulet 16 mg/l
mengoksidasi zat-zat organik yangada Penunuran parameter COD sebesar 74.21
dalam 1 liter sampel air, dimana %.
pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan Saran
sebagai sumber oksigen (Oxidizing
7

1. Sebaiknya pihak rumah sakit lebih Sastrawijaya, T, A. (2009), Pencemaran


memperhatikan Waste Oxidatin Ditch Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta.
System (kolam oksidasi air limbah) di Sarudji, D. (2010), Kesehatan Lingkungan.
rawat lebih baik lagi agar air limbah yang KPD. Bandung.
dialirkan atau dibuang ke badan air SNI. 06-6989-11.2004 pH (derajat keasaman)
penerima tidak terjadi akumulasi bahan SNI. 06-6989-72.2009 Uji parameter
organik dan tetap Terjaga. Biological oxygen demand
2. Pada saluran- saluran Instalasi SNI. 06-6989-2.2009 Uji parameter chemycal
pengolahan air limbah sebaiknya oxygen demand
dilakukan pembersihan agar supaya Sugiharto.(1987), Dasar-dasar Pengelolaan
Lumpur yang mengendap tidak terhambat Air Limbah.UI-Press. Jakarta
aliran air limbah dan tidak mempengaruhi Timpua, K, T. (2005), Efektivitas Trickling
kualitas air limbah sehingga kualitas air Filter Up Flow Dalam Uji Coba
limbah di Rumah Sakit Jiwa Pengolahan Limbah Cair Rumah
Ratumbuysang tetap di jaga. Sakit Prof. Dr. Rd. Kandouw. Tesis.
3. Perlu adanya penelitian lanjut dengan Wardhana, A. W, (2004), Dampak
pengambilan sampel lebih dari satu kali pencemaran lingkungan. Andi .
pengambilan. Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA
Agnes A.R., R. Azizah.2005.Perbedaan
Kadar BOD, COD, TSS. Jurnal
Kesehatan Lingkungan.Jakarta
Asmadi.(2013).Pengelolaan Limbah Medis
Rumah Sakit.Gosyeng
publising.Yogyakarta.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No :
KEP-58/MENLH/12/1995 tentang
Baku Mutu Limbah Cair Rumah
Sakit
Keputusan MenKes R.I.NO.1204/MENKES/
SK/X/2004, tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Jurnal
Manurung. J, (2009), Studi efek dan jenis
berat koagulan terhadap nilai pH,
BOD,COD pada pengolahan limbah
dengan cara koagulan.
Notoatmojo.S, (2003), Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.
, (2005), Metedologi penelitian
kesehatan.Rineka cipta. Jakarta
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado,
(2011), Pedoman Penulisan Karya
Tulis Ilmiah/Skripsi. Manado.
Profil Rumah Sakit Umum Ratumbuysang,
(2013),Manado.
Purwanto, S,D. (2008), Pengelolaan Limbah
Cair. Duatujuh. Surabaya.

You might also like