Professional Documents
Culture Documents
Abynizar Mirojjul Fikry - RESUME B.INGGRIS MATERI 1 DAN 2
Abynizar Mirojjul Fikry - RESUME B.INGGRIS MATERI 1 DAN 2
Disusun oleh :
NIM : 2019206203002
Kelas : 5A
As for every medical action that will be carried out on a patient must obtain medical
approval? Basically yes. Most of the general actions are usually agreed upon by the patient
implicitly or in general consent. Only high-risk medical procedures require written consent.
Medical action does not require prior approval if it is a medical emergency, or when the patient
has given a waiver to the doctor to take the necessary action in a certain situation, or in an urgent
situation for the benefit of public health, or if the patient is incompetent and not available.
accompanying.
As for the negligence committed by the health service provider, is it reported or reported to the
police as a criminal case? It is possible, if it fulfills the elements of a criminal act. It should be
reminded that negligence that can be brought to a criminal case is a gross negligence (culpa lata
or gross negligence). The assessment of the culpa lata is not based on the outcome (outcome),
but rather on the process, i.e. if the negligence is done consciously (including conscious
incompetence) – even though the perpetrator knows that the action is dangerous, can be avoided
and there are safer alternative actions.
Setelah form "Surat Pernyataan Pembayaran" diisi dan ditanda tangani oleh
pasien, berikan form tersebut ke bagian Rekam Medis untuk dicarikan berkas
Status Pasien Rawat Inap sesuai dengan Nomor Rekam Medik dan selanjutnya
Status Pasien Rawat Inap diantarkan oleh petugas Rekam Medis ke IGD/POLI
yang dituju.
Adapun setiap tindakan kedokteran yang akan dilakukan kepada pasien harus
memperoleh persetujuan tindakan kedokteran? Pada dasarnya ya. Sebagian besar
tindakan yang bersifat umum biasanya sudah disepakati pasien secara implisit
atau dalam general consent. Hanya tindakan kedokteran yang memiliki risiko
tinggi yang memerlukan persetujuan tertulis. Tindakan kedokteran tidak
memerlukan persetujuan sebelumnya apabila dalam kedaruratan medis, atau pada
saat pasien telah memberikan hak (waiver) kepada dokter untuk melakukan
tindakan yang diperlukan pada satu keadaan tertentu, atau pada keadaan
mendesak bagi kepentingan kesehatan masyarakat, atau bila pasien tidak
kompeten dan tidak ada yang menemani.
Adapun kelalaian yang dilakukan oleh pemberi pelayanan kesehatan diadukan
atau dilaporkan kepada kepolisian sebagai perkara pidana? Mungkin saja, apabila
memenuhi unsur-unsur tindak pidana. Perlu diingatkan bahwa kelalaian yang
dapat diajukan ke perkara pidana adalah kelalaian yang besar (culpa lata atau
gross negligence). Penilaian culpa lata bukan didasarkan kepada akibatnya
(outcome), melainkan dari prosesnya, yaitu apabila kelalaian dilakukan secara
sadar (termasuk ketidak-kompetensian yang disadari) – padahal pelaku tahu
bahwa tindakan tersebut berbahaya, dapat dihindari dan terdapat alternatif
tindakan yang lebih aman.
(Sebenarnya, tidak ada aturan ketat tentang cara menerima panggilan dan menerima
pesan. Kita hanya perlu memastikan bahwa kita tahu siapa peneleponnya, apa yang ingin
merekabicarakan, apa pesannya, dan berapa nomor orang yang harus dihubungi jika
mereka memiliki banyak nomor.)
Cara untuk Menanyakan seseorang untuk menitipkan pesan (Asking the Caller to
leave a message)
Can/Could you tell him that... (Bisakah / Bisakah Anda memberitahu dia bahwa ...)
Can/Could you ask her to.. (Bisakah / Bisakah Anda memintanya untuk ..)
Can/Could you take a message? (Bisakah / Bisakah Anda menerima pesan?)
Can/Could you ask him to call me back? (Bisakah / Bisakah Anda meminta nya untuk
menelepon saya kembali?)
Can/Could you tell her I called? (Bisakah / Bisakah Anda memberitahunya bahwa saya
menelepon?)
So, I think that’s everything. Thanks. (Jadi, saya pikiri tusegalanya. Terimakasih.)