Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

JURNAL HUTAN LESTARI (2017)

Vol. 5 (1) : 76 - 87

PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU OLEH MASYARAKAT DI


DESA LABIAN IRA’ANG DAN DESA DATAH DIAAN DI KABUPATEN
KAPUAS HULU

(Utilization of Non-Timber Forest Products by Rural Communities in Labian Ira’ang Villages


and Datah Diaan Village in Kapuas Hulu Regency)

Nono, Farah Diba, dan Fahrizal


Fakultas Kehutanan, Universitas Tanjungpura. Jalan Imam Bonjol, Pontianak 78124
Email : nonnojupizz@yahoo.com

ABSTRACT
Non-timber forest product has big values for community around the forest. People used
non- timber forest product for food, traditional medicine, and other uses. The purposes
of research are to describe the non-timber forest products used by community in Labian
Ira’ang village at Batang Lupar district and Datah Diaan village at Putussibau Utara
district in Kapuas Hulu Regency. The methods used in the research were in-depth
interview with local people and survey to the forest near the village. Total responden was
68 peoples; consist of 38 people from Labian Ira’ang village and 30 people from Datah
Diaan village. The research was conducted on Juli-August 2016. Result of the research
showed that there are three categories of non-timber forest products used by the
community. First non-timber forest products as food consist of honey, Sago, Salam Leaf,
Enau Fruit, Durian Fruit and Tengkawang Fruit. Second non-timber forest products as
handicraft consist of Buloh Betung, Uwe Mataso, Uwe Welaan, Uwe Saga, Limpaso, Akar
Bingkai, Daun Paripuk, Daun Kulan, Daun Kernis, Akar Doh Balok, Daun Karipuk,
Daun Lutu, Resam, Bangrow, Uwe Saga, Uwe Jalebla, Bulu’ Semeling, Bulu’ Lan, Bulu’
Betung, Bulu’ Bale, Bulu’ Muti, Bulu’ Pesah and Karuing Latex. Third non-timber forest
products as medicinal plant consist of Bararan Kunus, Urat Lalamas, Daun Papa, and
Kulit Rambean. The product of handicraft was made by the community daily, such as
Bubu, Hat and Bidai. These products mostly sell to the market as second income. The
community was depending on non-timber forest product and need guidance from the
government to conservation the plant.

Keywords: Bamboo, honey, Kapuas Hulu regency, non-timber forest product, rattan, sago.

PENDAHULUAN Menteri Kehutanan Nomor


Hasil hutan bukan kayu merupakan P.35/Menhut-II/2007 tentang Hasil
sumber daya alam yang masih banyak Hutan Bukan Kayu dinyatakan hasil
terdapat di Indonesia dan keberadaanya hutan bukan kayu adalah hasil hutan
dimanfaatkan sebagai mata pencaharian hayati baik nabati maupun hewani
oleh masyarakat. Menurut Peraturan beserta produk turunan dan budidaya

76
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 76 - 87

kecuali kayu yang berasal dari hutan. cendana. Potensi hasil hutan bukan kayu
Hasil hutan bukan kayu meliputi rotan, yang sangat tinggi membantu
bambu, getah, daun, kulit, buah, dan masyarakat dalam diversifikasi
madu serta masih banyak lagi. Jenis pendapatan dan meningkatkan taraf
tumbuhan tersebut beberapa diantaranya ekonomi masyarakat di sekitar hutan
bahkan memiliki nilai ekonomi yang yang berada di Timor Barat.
sangat tinggi bila dijadikan produk Tingginya peran hasil hutan bukan
olahan. Beraneka ragam jenis hasil hutan kayu bagi masyarakat di sekitar hutan
bukan kayu dapat dimanfaatkan oleh telah diteliti, diantaranya oleh Saragih
masyarakat di sekitar hutan. Penelitian (1993) yang meneliti faktor-faktor yang
Christien dkk (2013) mengenai mempengaruhi pemanfaatan hasil hutan
pemanfaatan hasil hutan bukan kayu oleh masyarakat desa di Taman Nasional
oleh masyarakat di sekitar hutan Desa Gunung Gede Pangrango. Hasil
Minanga III di Kabupaten Minahasa penelitiannya menyatakan masyarakat di
Tenggara mendapatkan lebih dari 20 sekitar hutan sangat tergantung kepada
produk yang dimanfaatkan oleh hasil hutan bukan kayu. Pemanfaatan
masyarakat. Lebih lanjut penelitian hasil hutan dipengaruhi oleh jarak antara
Rachman dkk (2007) menyatakan hutan dan lokasi tempat tinggal serta
pemanfaatan hasil hutan bukan kayu banyaknya jumlah anggota keluarga.
dengan pola yang baik serta pembinaan Semakin jauh jarak tempuh, maka
dari instansi kehutanan dapat kecendrungan pemanfaatan lebih sedikit.
mengurangi kegiatan penebangan liar Demikian pula dengan semakin
oleh masyarakat. banyaknya anggota keluarga akan
Hasil hutan berupa buah dan daun menimbulkan pemanfaatan hasil hutan
dapat dikonsumsi secara langsung. bukan kayu yang lebih tinggi.
Masyarakat di sekitar hutan Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu
memanfaatkan hasil hutan bukan kayu di Provinsi Kalimantan Barat secara
seperti sagu, umbi-umbian, buah- tradisional telah lama dilakukan oleh
buahan, sayur-sayuran untuk dijadikan masyarakat di sekitar hutan. Masyarakat
bahan konsumsi sehari-hari. Selain memanfaatkan hasil hutan bukan kayu
memanfaatkan tanaman konsumsi untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
penggunaan tumbuhan obat-obatan, Kajian mengenai pemanfaatan hasil
rotan, bambu, beserta pengambilan kayu hutan bukan kayu oleh masyarakat di
bakar juga dilakukan di sekitar hutan. sekitar hutan khususnya di Desa Labian
Penelitian Njurumana dan Butarbutar Ira’ang, Kecamatan Batang Lupar dan
(2008) menyatakan masyarakat di Timor Desa Datah Diaan, Kecamatan
Barat memanfaatkan hasil hutan bukan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas
kayu berupa kemiri, madu, asam, Hulu perlu dilakukan untuk menjadi data
seedlak, kulit kayu manis, minyak kayu dasar dalam upaya konservasi sumber
putih, minyak gaharu dan minyak daya hutan yang dimanfaatkan dan

77
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 76 - 87

pelestarian pemanfaatan oleh menggunakan metode eksplorasi. (2).


masyarakat dengan memperhatikan azas Data sekunder diperoleh dari berbagai
ekologi dan keberlanjutan hasil hutan sumber yang berhubungan langsung
bukan kayu tersebut. Penelitian dengan tujuan penelitian. Data-data ini
bertujuan untuk melakukan inventarisasi meliputi data luas wilayah, data jumlah
hasil hutan bukan kayu yang penduduk, keadaan sosial ekonomi
dimanfaatkan oleh masyarakat dan penduduk, dan iklim wilayah setempat.
mengetahui cara HASIL DAN PEMBAHASAN
penggunaan/pemanfaatan hasil hutan Responden dari masyarakat Desa
bukan kayu oleh masyarakat di Desa Labian Ira’ang, Kecamatan Batang
Labian Ira’ang, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu
Lupar dan Desa Datah Diaan, berjumlah 38 orang, terdiri atas 31 orang
Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten laki-laki (81,57%) dan 7 orang
Kapuas Hulu. perempuan (18,43%). Tingkat
METODOLOGI PENELITIAN pendidikan responden terdiri atas lulus
Penelitian dilaksanakan di Desa SMA 2 orang (5,26%), lulus SMP 16
Labian Ira’ang, Kecamatan Batang orang (42,10%) dan lulus SD sebanyak
Lupar dan Desa Datah Diaan, 20 orang (52,64%). Pekerjaan responden
Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten meliputi petani sebanyak 32 orang
Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan (84,21%) dan wiraswasta sebanyak 6
Barat, dengan waktu selama ± 2 (dua) orang (15,79%). Jenis-jenis hasil hutan
bulan di lapangan. Penelitian bukan kayu yang dimanfaatkan oleh
dilaksanakan pada Bulan Juli 2016 masyarakat Desa Labian Ira’ang,
sampai Agustus 2016. Metode penelitian Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten
menggunakan metode wawancara Kapuas Hulu adalah jenis hasil hutan
mendalam (in-depth interview) dan bukan kayu nabati, yakni Madu (Apis
survey ke lokasi hutan di sekitar Desa dorsata), Enau (Arenga pinnata), Sagu
Labian Ira’ang dan Desa Datah Diaan. (Metroxylon sagu), Buah Tengkawang
Data yang di kumpulkan meliputi : (1). (Shorea macrophylla) dan lain
Data primer, yaitu data yang diperoleh sebagainya. Jenis-jenis ini diproduksi
dengan cara mengedarkan kuisioner dan menjadi bahan olahan makanan dan
melakukan wawancara terhadap minuman agar dapat digunakan untuk
responden. Jumlah responden sebanyak kehidupan sehari-hari. Hasil hutan bukan
68 orang. Kriteria responden meliputi kayu seperti Buloh Betung
berusia minimal 17 tahun dan sudah (Dendrocalamus asper backer), Uwe
berkeluarga serta berdomisili di desa Mataso, Uwe Welaan, Uwe Saga
tersebut minimal 5 tahun. Data primer (Calamus caesius blume), Limpaso
selanjutnya diperoleh dengan melakukan (Dicranopteris linearis), Akar Bingkai,
survey hasil hutan bukan kayu secara Daun Paripuk (Pandanus tectorius),
langsung di lapangan, dengan Daun Kulan, dan Daun Kernis digunakan

78
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 76 - 87

sebagai bahan untuk membuat kerajinan masyarakat masih bersifat tradisional.


tangan. Produk yang dihasilkan meliputi Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
Tikar, Bidai, Topi, Bubu (perangkap masih memegang teguh tradisi adat
ikan) dan Keranjang. Masyarakat istiadat dalam memanfaatkan hasil hutan
biasanya menggunakan bahan-bahan yang di wariskan secara turun-temurun.
tersebut pada saat menjelang musim Interaksi yang terjalin sejak lama antara
panen padi dan menangkap ikan. Jenis masyarakat sekitar hutan dan hutan
hasil hutan bukan kayu yang menumbuhkan kebiasaan masyarakat
dimanfaatkan sebagai tanaman obat lokal dalam mengelola dan
meliputi Bararan Kunus, Urat Lalamas, memanfaatkan potensi hasil hutan yang
Daun Papa, dan Kulit Rambean ada. Ketergantungan masyarakat akan
(Baccauera motleyana), dan Daun keberadaan hutan membuat mereka
Salam (Polyanthum myrtaceae). menyadari betapa pentingnya hutan
Potensi hasil hutan bukan kayu yang untuk kelangsungan hidup mereka saat
masih banyak di desa tersebut membuat ini. Jenis-jenis hasil hutan bukan kayu
penduduk bebas mengambil dan yang dimanfaatkan oleh penduduk Desa
mengelola pada saat membutuhkan. Labian Ira’ang disajikan pada Tabel 1.
Pengelolaan hasil hutan bukan kayu oleh

Tabel 1. Jenis-Jenis Hasil Hutan Bukan Kayu yang Dimanfaatkan Masyarakat di


Desa Labian Ira’ang Kecamatan Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu
(Non-timber Forest Product Used by Community in Labian Ira’ang Village
at Batang Lupar District Kapuas Hulu Regency)

Nama Nama Bagian yang


No Kegunaan
Lokal Ilmiah/Famili Digunakan
Apis dorsata/
1 Madu Madu Konsumsi
Apidae
Konsumsi, bahan bangunan,
Arenga pinnata/ Batang, ijuk,
2 Enau bahan kerajinan tangan, atap
Arecaceae buah, daun
rumah/rumah ladang
Konsumsi, pakan ternak, lem
Metroxylon sagu/ Batang, umbut,
3 Sagu tradisional, atap rumah/rumah
Palmae getah, daun
ladang
Shorea
Buah
4 macrophylla/ Buah Konsumsi
Tengkawang
Dipterocarpaceae
Shorea hopea/
5 Karuing Getah Lem perahu
Dipterocarpaceae
Dendrocalamus Konsumsi, bahan kerajinan
6 Buloh Betung asper Backer/ Batang tangan, bahan material kandang
Poaceae ternak, bahan perangkap ikan
Bahan kerajinan tangan, alat
Tidak
7 Uwe Mataso Batang pengikat kandang ternak, alat
teridentifikasi
pengikat perangkap ikan

79
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 76 - 87

Nama Nama Bagian yang


No Kegunaan
Lokal Ilmiah/Famili Digunakan
Bahan kerajinan tangan, alat
Tidak
8 Uwe Welaan Batang pengikat kandang ternak, alat
teridentifikasi
pengikat perangkap ikan
Calamus Bahan kerajinan tangan, alat
9 Uwe Saga caesius blume/ Batang pengikat kandang ternak, alat
Arecaceae pengikat perangkap ikan
Dicranopteris Bahan kerajinan tangan, alat
10 Limpaso linearis/ Batang pengikat kandang ternak, alat
Gleicheniaceae pengikat perangkap ikan
Akar Bingkai Tidak
11 Akar Bahan kerajinan tangan
teridentifikasi
Pandanus
12 Daun Paripuk tectorius/ Daun Bahan kerajinan tangan
Pandanaceae
Tidak
13 Daun Kulan Daun Bahan kerajinan tangan
teridentifikasi
Tidak
14 Daun Kernis Daun Bahan kerajinan tangan
teridentifikasi
Bagian pucuk
Bararan Tidak
15 yang masih Obat sakit perut, dan malaria
Kunus teridentifikasi
muda
Tidak
16 Urat Lalamas teridentifikasi Akar Obat demam

Tidak
17 Daun Papa Daun Obat maag
teridentifikasi
Baccaurea
Kulit Kulit bagian
18 motleyana/ Obat sakit mata
Rambean dalam
Phyllanthaceae
Polyanthum
19 Daun Salam myrtaceae/ Daun Bumbu masakan
Syzygium

Tabel 2. Jenis-Jenis Hasil Hutan Bukan Kayu yang Dimanfaatkan Masyarakat di


Desa Labian Ira’ang Kecamatan Batang Lupar Kabupaten Kapuas Hulu
dan Kategorinya (Non-timber Forest Product Used by Community in
Labian Ira’ang Village at Batang Lupar District Kapuas Hulu Regency and
the Catagory)
No Kategori Jenis HHBK yang Dimanfaatkan
Damar, Bambu, Rotan, Bemban, Resam, Akar Bingkai,
1 Produktif
Daun Perupuk, Daun Kulan, Daun Kernis
Madu, Aren, Sagu, Buah Tengkawang, Bararan Kunus,
2 Konsumtif
Urat Lalamas, Daun Papa, Kulit Rambean, Daun Salam
3 Produktif dan Konsumtif Madu, Aren, Sagu, Buah Tengkawang

Responden dari masyarakat Desa Kabupaten Kapuas Hulu berjumlah 30


Datah Diaan, Kecamatan Putussibau Utara, orang, terdiri atas 26 orang laki-laki

80
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 76 - 87

(86,66%) dan 4 orang perempuan (Shorea hopea), Bambu dan Rotan juga
(13,34%). Tingkat pendidikan responden terdapat di Desa Datah Diaan. Selain
terdiri atas lulus Perguruan Tinggi memiliki potensi yang sama, dari segi
sebanyak 4 orang (13,35%), lulus SMA 3 pemanfaatan dan pengelolaan juga
orang (10%), lulus SMP 8 orang (26,66%) mempunyai kesamaan, baik itu untuk hasil
lulus SD sebanyak 14 orang (46,66%) dan kerajinan tangan maupun produk olahan
tidak sekolah sebanyak 1 orang (3,33%). yang dapat dimakan.
Pekerjaan responden meliputi PNS Desa Datah Diaan sebagai salah satu
sebanyak 5 orang (16,68%), petani desa yang memiliki potensi hasil hutan
sebanyak 23 orang (76,66%) dan bukan kayu, sehingga sudah sewajarnya
wiraswasta sebanyak 2 orang (6,66%). kalau masyarakat juga mengelola serta
Potensi jenis-jenis hasil hutan bukan memanfaatkan segala jenis-jenis yang ada.
kayu yang dimanfaatkan oleh masyarakat Berdasarkan hasil penelitian di lapangan
Desa Datah Diaan, Kecamatan Putussibau masyarakat telah lama memanfaatkan hasil
Utara, Kabupaten Kapuas Hulu pada hutan di sekitar tempat mereka tinggal.
dasarnya tidak jauh berbeda dengan jenis Keselarasan yang terjadi antara masyarakat
hasil hutan bukan kayu yang terdapat di adat dengan keberadaan hutan
Desa Labian Ira’ang, Kecamatan Batang menimbulkan tradisi yang membuat
Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu. Beberapa masyarakat selalu bergantung pada hutan
hasil hutan bukan kayu seperti Madu (Apis dan potensi yang ada di dalamnya. Jenis-
dorsata), Enau (Arenga Pinnata), Sagu jenis hasil hutan bukan kayu yang
(Metroxylon sagu), Durian (Durio dimanfaatkan oleh penduduk Desa Datah
zibethinus murr), Buah Tengkawang Diaan disajikan pada Tabel 3.
(Shorea macrophylla), Damar/Karuing

Tabel 3. Jenis-Jenis Hasil Hutan Bukan Kayu yang Dimanfaatkan Masyarakat di


Desa Datah Diaan Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu
(Non-timber Forest Product Used by Community in Datah Diaan Village at
Putussibau Utara District Kapuas Hulu Regency)
Nama Bagian yang
No Nama Lokal Kegunaan
Ilmiah/Famili Digunakan
Apis dorsata/
1 Madu Sarang, madu Konsumsi
Apidae
Konsumsi, bahan
Arenga pinnata/ Batang, ijuk, bangunan, bahan
2 Enau
Arecaceae buah, daun kerajinan tangan, atap
rumah ladang
Konsumsi, pakan ternak,
Metroxylon sagu/ Batang, umbut,
3 Sagu lem tradisional, atap
Palmae getah, daun
rumah/rumah ladang
Durio zibethinus/ Bahan bangunan,
4 Durian Pohon, buah
Bombaceae konsumsi

81
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 76 - 87

Nama Bagian yang


No Nama Lokal Kegunaan
Ilmiah/Famili Digunakan
Shorea
Buah
5 macrophylla/ Buah Konsumsi
Tengkawang
Dipterocarpaceae
Shorea hopea/
6 Keruing Getah Lem perahu
Dipterocarpaceae
Konsumsi, bahan
Tidak kerajinan tangan, bahan
7 Bulu’ Bale Batang
teridentifikasi material kandang ternak,
bahan perangkap ikan
Konsumsi, bahan
Tidak kerajinan tangan, bahan
8 Bulu’ Pesah Batang
teridentifikasi material kandang ternak,
bahan perangkap ikan
Konsumsi, bahan
Tidak kerajinan tangan, bahan
9 Bulu’ Muti Batang
teridentifikasi material kandang ternak,
bahan perangkap ikan
Konsumsi, bahan
Tidak kerajinan tangan, bahan
10 Bulu’ Lan Batang
teridentifikasi material kandang ternak,
bahan perangkap ikan
Konsumsi, bahan
Dendrocalamus
kerajinan tangan, bahan
11 Bulu’ Betung asper backer/ Batang
material kandang ternak,
Poaceae
bahan perangkap ikan
Konsumsi, bahan
Bulu’ Tidak kerajinan tangan, bahan
12 Batang
Semeling teridentifikasi material kandang ternak,
bahan perangkap ikan
Bahan kerajinan tangan,
Tidak alat pengikat kandang
13 Uwi Jalebla Batang
teridentifikasi ternak, alat pengikat
perangkap ikan
Bahan kerajinan tangan,
Calamus
alat pengikat kandang
14 Uwi Saga caesius blume/ Batang
ternak, alat pengikat
Arecaceae
perangkap ikan
Bahan kerajinan tangan,
Donax
alat pengikat kandang
15 Bangrow cannaeformis/ Batang
ternak, alat pengikat
Marantaceae
perangkap ikan
Dicranopteris Bahan kerajinan tangan,
16 Resam Batang
linearis/ alat pengikat kandang

82
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 76 - 87

Nama Bagian yang


No Nama Lokal Kegunaan
Ilmiah/Famili Digunakan
Gleicheniaceae ternak, alat pengikat
perangkap ikan
17 Akar Doh Tidak
Akar Bahan kerajinan tangan
Balok teridentifikasi
Pandanus
18 Daun Karipuk tectorius/ Daun Bahan kerajinan tangan
Pandanaceae
Tidak
19 Daun Lutu Daun Bahan kerajinan tangan
teridentifikasi

Tabel 4. Jenis-Jenis Hasil Hutan Bukan Kayu yang Dimanfaatkan Masyarakat di


Desa Datah Diaan Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu
dan Kategorinya (Non-timber Forest Product Used by Community in Datah
Diaan Village at Putussibau Utara District Kapuas Hulu Regency and the
Catagory)
No Kategori Jenis HHBK yang Dimanfaatkan
Damar, Bambu, Rotan, Bemban, Resam, Akar
1 Produktif
Bingkai, Daun Perupuk, Daun Kulan
2 Konsumtif Madu, Aren, Sagu, Durian, Buah Tengkawang
3 Produktif dan Konsumtif Madu, Aren, Sagu, Durian, Buah Tengkawang

Hasil wawancara dengan masyarakat untuk diolah secara tradisional seperti


di Desa Labian Ira’ang, Kecamatan Batang membuat kerajinan tangan, obat
Lupar, dan Desa Datah Diaan, Kecamatan tradisional, dan dijadikan bahan makanan.
Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu Hasil penelitian Syahni (2002) tentang
menunjukan bahwa kebutuhan masyarakat pemanfaatan hasil hutan bukan kayu oleh
akan hasil hutan bukan kayu masih sangat masyarakat di sekitar Taman Nasional
tinggi. Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu Kerinci Seblat Sumatera Barat menyatakan
merupakan salah satu sumber daya hutan hal yang sama. Masyarakat di sekitar hutan
yang menjadi andalan oleh penduduk sangat bergantung kepada hasil hutan.
setempat untuk memenuhi kebutuhan Tingkat pemanfaatan hasil hutan
sehari-hari. Hasil hutan bukan kayu dipengaruhi oleh faktor pendidikan, luas
merupakan sumber daya yang penting lahan dan pendapatan. Lebih lanjut
bahkan merupakan kebutuhan pokok penelitian Munawaroh dkk (2011)
mereka. Masyarakat memanfaatkan hasil menyatakan masyarakat di Malinau
hutan bukan kayu sebagai pangan (pati Kalimantan Timur memiliki
sagu, pati aren, nira aren), bumbu makanan ketergantungan yang tinggi terhadap hasil
(daun salam), dan obat-obatan (bararan hutan bukan kayu. Kehidupan masyarakat
kunus, urat lalamas, daun papa, kulit di Malinau sebagian besar penghasilan
rambean). Masyarakat mengambil dan ekonominya dari hasil hutan bukan kayu.
menggunakan hasil hutan bukan kayu

83
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 76 - 87

Pekerjaan utama masyarakat di Desa akan datang. Sejalan dengan hasil


Labian Ira’ang dan Desa Datah Diaan penelitian ini, Ngakan dkk (2006)
sebagai petani membuat penduduk dari menyatakan masyarakat Dusun Pampli di
kedua desa tersebut mengambil hasil hutan Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan
bukan kayu hanya untuk digunakan sendiri. juga memiliki partisipasi yang rendah
Pengambilan dilakukan seperlunya saja dalam menjaga keberlanjutan sumber daya
dan pada saat mereka membutuhkan bahan hutan. Padahal tingkat ketergantungan
dari sesuatu yang akan dibuat. Berdasarkan masyarakat di Dusun Pampli terhadap hasil
hasil wawancara dengan masyarakat hutan bukan kayu sangat tinggi. Jenis hasil
menunjukan bahwa selama ini tidak ada hutan bukan kayu yang paling banyak
dari penduduk yang secara khusus menjual dimanfaatkan oleh masyarakat meliputi
dan menjadikan produk hasil hutan bukan rotan, kayu untuk kayu bakar dan kayu
kayu tersebut sebagai sumber mata untuk bahan bangunan serta tanaman obat.
pencaharian utama. Penduduk hanya Jenis hasil hutan yang dimanfaatkan
menjual hasil hutan bukan kayu yang untuk membuat kerajinan tangan seperti
mereka ambil pada saat ada yang meminta Akar Doh Balok, Daun Karipuk (Pandanus
untuk membeli saja. Nilai ekonomi hasil tectorius), Daun Lutu, Resam
hutan bukan kayu sangat tinggi tetapi hal ini (Dicranoperis linearis), Bangrow (Donax
masih belum disadari oleh masyarakat. cannaeformis), Uwi Saga (Calamus
Penelitian Utama (2004) menyatakan hal caesius blume), Uwi Jalebla, Bulu’
yang sama, dengan lokasi penelitian di Semeling, Bulu’ Lan, Bulu Betung
masyarakat desa sekitar ekosistem Leuser (Dendrocalamus asper backer), Bulu’
Kabupaten Langkat. Masyarakat Bale, Bulu Muti, dan Bulu Pesah.
memanfaatkan hasil hutan bukan kayu dan Kebanyakan merupakan jenis Rotan dan
sebanyak 69,4% pendapatan ekonomi Bambu. Hasil kerajinan tangan tradisional
masyarakat dari hasil penjualan hasil hutan merupakan produk yang paling sering
bukan kayu yang diambil dari kawasan dibuat oleh penduduk Desa Labian Ira’ang,
ekosistem Leuser. Kecamatan Batang Lupar dan Desa Datah
Masyarakat yang memanfatkan hasil Diaan, Kecamatan Putussibau Utara,
hutan bukan kayu juga mengakui bahwa Kabupaten Kapuas Hulu. Kaum laki-laki
selama mengambil bahan-bahan yang membuat kerajinan tangan seperti Bubu
dibutuhkan tidak ada tindakan untuk (perangkap ikan), Tempat Sampah, dan
mencoba melakukan penananam kembali Tikar yang terbuat dari Rotan, mereka
terhadap jenis-jenis yang diambil. Hal ini membuat kerajinan tersebut di sela-sela
menunjukan masih kurangnya kesadaran waktu istirahat atau pada saat tidak pergi ke
masyarakat untuk melakukan tindakan hutan, sedangkan untuk membuat Bubu
konservasi terhadap hasil hutan bukan kayu (perangkap ikan) biasanya kaum laki-laki
yang ada. Masyarakat menganggap kalau membuatnya menjelang musim mencari
jenis-jenis yang mereka ambil masih ikan. Selain kaum laki-laki kaum wanita
tersedia di alam untuk beberapa waktu yang juga membuat kerajinan tangan yang

84
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 76 - 87

digunakan untuk kehidupan sehari-hari kesehatan yang dapat dimanfaatkan


masyarakat. Kaum wanita menggunakan sebagai penyembuh penyakit. Berdasarkan
waktu luang untuk membuat kerajinan hasil wawancara dengan salah satu
tersebut. Ada beberapa produk seperti penduduk yang mengetahui tata cara
Tikar, Tangoi (penutup kepala), Bakul dan menggunakan tumbuhan obat tersebut,
lain-lain. Bahan dasar dari kerajinan yang penggunaan tumbuhan obat secara
dihasilkan tersebut semuanya berasal dari tradisional masih dilakukan oleh
hasil hutan bukan kayu yang di ambil di masyarakat, terutama untuk mengobati
hutan. penyakit yang masih tergolong ringan
Ada beberapa jenis tumbuhan seperti demam dan batuk.
penghasil makanan yang terdapat di Desa Tumbuhan obat-obatan seperti Urat
Labian Ira’ang, Kecamatan Batang Lupar Lalamas, Kulit Rambean (Baccauera
dan Desa Datah Diaan, Kecamatan motleyana), Daun Papa, dan Bararan
Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu. Kunus telah lama digunakan untuk
Jenis-jenis seperti Aren/Enau (Arenga mengobati penyakit seperti, sakit perut,
pinnata), Sagu (Metroxylon sagu). maag, demam dan sakit mata. Ada
Penduduk setempat biasanya mengambil beberapa cara untuk membuat ramuan obat
jenis-jenis tersebut hampir setiap hari. dari tumbuhan tersebut, yaitu direbus dan
Selain itu ada juga jenis-jenis tumbuhan ditumbuk (diperas). Sementara itu,
tahunan yang pemanfaatannya tidak dapat penggunaan ramuan obat tersebut dapat
dilakukan setiap hari, yakni madu (Apis dilakukan dengan cara diminum dan
dorsata), Durian (Durio zibethinus murr), ditempelkan pada bagian sakit/luka. Bagian
dan buah Tengkawang (Shorea tumbuhan yang digunakan meliputi akar,
macrophylla). Penelitian Purwanto dkk kulit, dan daun. Urat lalamas merupakan
(2011) menyatakan hasil hutan bukan kayu salah satu tumbuhan obat yang
memiliki nilai valuasi ekonomi tinggi dimanfaatkan oleh masyarakat setempat
karena pemanfaatannya untuk berbagai untuk mengobati penyakit yang tergolong
kegunaan. Umumnya satu jenis hasil hutan ringan, yakni demam. Tumbuhan ini
dapat digunakan untuk lebih dari satu tumbuh liar dan mudah didapatkan di
kegunaan sepeti bisa dimanfaatkan sebagai sekitar hutan Desa Labian Ira’ang,
tanaman obat, sumber pangan serta bisa Kecamatan Batang Lupar, dan Desa Datah
dijual dan menjadi sumber nafkah Diaan Kecamatan Putussibau Utara
ekonomi. Kabupaten Kapuas Hulu ini. Penelitian
Beberapa hasil hutan bukan kayu Uluk dkk (2001) menunjukkan masyarakat
dimanfaatkan masyarakat sebagai yang berada di sekitar Taman Nasional
tumbuhan obat. Menurut Dalimarta (2000) Kayan Mentarang menggunakan 139
dalam Jane dkk (2010) tumbuhan obat sampai 214 jenis hasil hutan bukan kayu
adalah tumbuhan yang salah satu atau yang dimanfaatkan sebagai sumber
seluruh bagian pada tumbuhan tersebut makanan, obat-obatan, bahan bangunan,
mengandung zat aktif yang berkhasiat bagi upacara dan kebudayaan.

85
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 76 - 87

Bagian dari tumbuhan yang digunakan bukan kayu sebagai mata pencaharian
untuk menjadi tanaman obat adalah akarnya, utama.
dan untuk proses pengolahannya dilakukan Saran
dengan cara direbus, kemudian air dari Berdasarkan kesimpulan, ada beberapa
rebusan tersebut diminum. Walaupun kegiatan dan saran yang ingin disampaikan,
demikian tidak semua dari masyarakat meliputi :
setempat menggunakan tumbuhan obat 1. Pemerintah Kabupaten/Instansi terkait
untuk mengobati penyakit seperti yang perlu memberikan pemberdayaan
disebutkan, tetapi hanya orang-orang tertentu terhadap masyarakat mengenai
saja yang masih menggunakan tumbuhan pemanfaatan dan pengelolaan potensi
obat-obatan tersebut, hal ini dikarenakan hasil hutan bukan kayu yang ada di Desa
berubahnya kebiasaan masyarakat dari yang Labian Ira’ang, Kecamatan Batang
sebelumnya menggunakan cara pengobatan Lupar dan Desa Datah Diaan,
tradisional ke pengobatan modern. Kecamatan Putussibau Utara,
PENUTUP Kabupaten Kapuas Hulu.
Kesimpulan 2. Sosialisasi kepada masyarakat setempat
1. Jenis-jenis hasil hutan bukan kayu yang mengenai tindakan konservasi terhadap
ada di Desa Labian Ira’ang, Kecamatan jenis-jenis hasil hutan bukan kayu yang
Batang Lupar dan di Desa Datah Diaan, dimanfaatkan dalam rangka regenerasi
Kecamatan Putussibau Utara, dan mencegah kepunahan.
Kabupaten Kapuas Hulu meliputi 3. Masyarakat perlu mendapatkan
tumbuhan penghasil bahan kerajinan sosialisasi tentang menciptakan hasil
tangan, penghasil bahan makanan, kerajinan tangan yang bernilai ekonomi
tanaman obat dan tumbuhan untuk tinggi.
bumbu masakan. 4. Masyarakat memerlukan program
2. Pengolahan jenis hasil hutan bukan kayu pendamping serta wadah untuk
yang dimanfaaatkan oleh masyarakat menyalurkan hasil kerajinan yang
masih dalam bentuk pengolahan mereka ciptakan.
tradisional. 5. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut
3. Masyarakat yang melakukan mengenai potensi hasil hutan bukan
pemanfaatan hasil hutan bukan kayu kayu yang ada di hutan sekitar Desa
belum mempunyai kesadaran untuk Labian Ira’ang, Kecamatan Batang
melakukan tindakan konservasi dan Lupar dan Desa Datah Diaan,
membudidayakan jenis-jenis hasil hutan Kecamatan Putussibau Utara,
bukan kayu di kebun atau lahan mereka. Kabupaten Kapuas Hulu.
4. Tidak ada dari masyarakat Desa Labian
DAFTAR PUSTAKA
Ira’ang, Kecamatan Batang Lupar dan Christien N. Kendek, J. S. Tasirin, R. P.
Desa Datah Diaan, Kecamatan Kainde, J. I. Kalangi. 2013.
Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu
Hulu yang menjadikan hasil hutan oleh Masyarakat Sekitar Hutan Desa

86
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 76 - 87

Minanga III Kabupaten Minahasa Purwanto Y, Walujo EB, dan Wahyudi A.


Tenggara. Jurnal Fakultas Pertanian 2011. Valuasi Hasil Hutan Bukan
Universitas Sam Ratulangi Manado. Kayu (KAwasan Lindung PT
Vol 3, No. 5 : 2-6. Wirakarya Sakti Jambi). LIPI Press.
Jakarta.
Jane T. Sada, Rosye H. R. Tanjung. 2010.
Keragaman Tumbuhan Obat Rachman. E, Indah. B, dan Muhammad Z.
Tradisional di Kampung Nansfori M, 2007. Kajian Pola - Pola
Distrik Supiori Utara, Kabupaten Pemberdayaan Masyarakat Sekitar
Supiori-Papua. Jurnal Biologi Papua. Hutan Produksi Dalam Mencegah
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Illegal Logging. Jurnal Penelitian
Cenderawasih, Jayapura-Papu. Vol 2, Sosial dan Ekonomi Kehutanan.
No. 2 : 40-46. Badan Litbang Kehutanan. Vol. 4, No.
Munawaroh E, Saparita R, Purwanto Y. 4.
2011. Ketergantungan Masyarakat Saragih W. 1993. Studi Pemanfaatan Hasil
pada Hasil Hutan Non Kayu di Hutan oleh Masyarakat Desa Sekitar
Malinau, Kalimantan Timur: Suatu Hutan Taman Nasional Gunung Gede
Analisis Etnobotani dan Implikasinya Pangrango di Kecamatan Nagrak,
bagi Konservasi Hutan. Penelitian Kabupaten Sukabumi. Skripsi. IPB
Hayati Edisi Khusus: 7A (51-58). LIPI Bogor.
Press. Bogor. Syahni R, Mahdi, Yusmini, Tanjung F.
Ngakan P.O., Komarudin H., Achmad A., Hakimi R. 2002. Tekanan Aktivitas
Wahyudi dan Tako A. 2006. Ekonomi Masyarakat terhadap
Ketergantungan, Persepsi dan Kelestarian Taman Nasional Kerinci
Partisipasi Masyarakat terhadap Seblat. Jurnal Stigma 10 (4):364-370.
Sumberdaya Hayati Hutan: Studi Uluk A, Sudana M, Wolleenberg E. 2001.
Kasus di Dusun Pampli Kabupaten Ketergantungan Masyarakat Dayak
Luwu Utara, Sulawesi Selatan. terhadap Hutan di sekitar Taman
CIFOR. Intiprima Karya. Jakarta. Nasional Janyan Mentarang. Bogor.
ISBN 979-24-4666-4. CIFOR.
Njurumana G.N.D dan Butarbutar T. 2008. Utama W.H. 2004. Penilaian Ekonomi Hasil
Prospek Pengembangan Hasil Hutan Hutan Non Kayu oleh Masyarakat
Bukan Kayu Berbasis Agroforestry Desa Sekitar Hutan di Kawasan
Untuk Peningkatan dan Diversifikasi Ekosistem Leuser. Skripsi. Universitas
Pendapatan Masyarakat di Timor Sumatera Utara Medan.
Barat. Info Hutan Vol V No 1: 53-62.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P
35/Menhut-II/2007 tentang Hasil
Hutan Bukan Kayu.

87

You might also like