Professional Documents
Culture Documents
Prospek Agribisnis Tanaman Melati Dan Peran Wanita Madura
Prospek Agribisnis Tanaman Melati Dan Peran Wanita Madura
Mardiyah Hayati dan Teti Sugiarti Dosen Jurusan Agribisnis Fak. Pertanian Unijoyo
Abstract
The high demand in jasmine flower has not been supported by its production. The objective of this study
were to examine jamine agribussnis activities of Ratoh Eboh and its problems;and to analysis the gender
characteristics and the potency of woman labour in this agribussnis. The research was carried out in the
center of jasmine production, Tunjung Village, Bangkalan. Survey method was emploiyed and
respondents interviewed included a number of women working in the bussniss.
The result showed that jasmine plant had a high potential to be improved both by extenfication and
intensification. Cultivation technique of this plant was not optimally yet, but the bussnis condition this
year was better than last year. The main problems were fluctuative market price, broker domination in
the price decision, and pest invation to the plant. However, socially economic condition of women and its
family running the bussnis was relativelly good enough as the bussnis could greatly support the well
being of the owner. Women had role in cultivation, harvesting, marketing, and producing handy craft
from the flower. It is suggested that the growth of this bussnis is potential to improve the woman labour
resource as the main subject.
47
Prospek Agribisnis Tanaman ... 47 – 56 (Teti S. dan Mardiyah H.)
Kenyataan menunjukkan bahwa dan potensi tenaga kerja wanita Madura dalam
kehidupan masyarakat pedesaaan relatif agribisnis tanaman melati “Ratoh Eboh”.
miskin. Sehingga bekerja mencari nafkah bagi Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai
wanita di pedesaan merupakan hal yang lazim sebagai :informasi yang penting bagi
sebagaimana kaum pria. Faktor ekonomi peningkatan produksi dan pengembangan
dimana penghasilan suami tidak mencukupi agribisnis melati serta kebijakan
kebutuhan keluarga diduga mendorong para pengembangan dan peningkatan kualitas
wanita dan berpartisipasi aktif membantu sumberdaya wanita.
ekonomi rumah tangga.
Walaupun jumlah wanita yang terlibat METODE PENELITIAN
dalam usahatani di pedesaan relatif tinggi,
Lokasi penelitian ditetapkan secara
namun mereka lebih banyak yang berstatus
purposive, yaitu sentra produksi melati di
pekerja keluarga (tidak dibayar). Pria dan
Desa Tunjung, Kecamatan Burneh,
wanita bersama-sama saling mendukung
Kabupaten Bangkalan-Madura. Dipilihnya
dalam berbagai fase kegiatan usahatani mulai
daerah ini. Penelitian ini dikerjakan dengan
dari persiapan lahan, penanaman,
metode survey, yang pelaksanaannya
pemeliharaan, pengendalian gulma, panen,
dilakukan dengan teknik wawancara dengan
penanganan pasca panen serta kegiatan
mempergunakan daftar pertanyaan terstruktur.
pemasaran. Wanita mengalokasikan
Disamping itu dilakukan wawancara
waktunya tidak hanya pada kegiatan usahatani
mendalam (Indept interview) dengan beberapa
tetapi juga pada sector dometik.
informan dan responden terpilih. Penarikan
Hasil penelitian oleh Dyah Erni
sampel populasi (responden) dilakukan
Widyastuti, (2000) menunjukkan bahwa pola
dengan metode purposif (Purposive random
pengambilan keputusan pada tingkat
sampling) terhadap sejumlah wanita yang
usahatani, penanganan pasca panen dan
bekerja dalam agribisnis tanaman melati.
pemasaran secara kuantitatif didominasi oleh
Wanita Madura yang dimaksud adalah istri
suami, tetapi dari segi kualitas peran wanita
petani atau wanita yang bekerja dalam
cukup penting dalam pengambilan keputusan
agribisnis tanaman melati (budidaya,
yang terkait dengan aktivitas strategi seperti
merangkai dan pemasaran). Selanjutnya data
pemasaran, seleksi produk, penentuan harga
yang dikumpulkan dianalisa secara deskriptif
dan pemilihan lembaga pemasaran.
kualitatif untuk memberikan gambaran nyata
Tujuan penelitian adalah :1)
aspek-aspek yang akan ditelaah dalam
Melakukan kajian usaha agribisnis melati
kegiatan usaha, keadaan social ekonomi
“Ratoh Eboh” dan kendalanya; 2)
wanita dan keluarga petani serta berbagai
Mempelajari dan menganalisis profil gender
48
EMBRYO VOL. 6 NO. 1 JUNI 2009 ISSN 0216-0188
kegiatan yang dilakukan oleh wanita Madura berkurang dan apabila musim hujan pasokan
dalam kegiatan agribisnis melati. bunga melati akan banyak. Dengan demikian
secara umum harga melati di musim kemarau
HASIL PENELITIAN akan lebih mahal dibanding di musim hujan.
Permintaan bunga melati dipengaruhi
Kajian Usaha agribisnis Melati dan
oleh banyak tidaknya pesanan dan kebutuhan.
Kendala
Biasanya permintaan akan mengalami
Sumber modal kegiatan budidaya bunga
peningkatan pada saat bulan-bulan besar
melati diperoleh dari modal sendiri, dan
seperti maulid nabi, hari raya besar, acara adat
belum pernah ada kucuran dana dari lembaga
jawa, dan lain-lain. Begitu juga bunga
formal. Modal kerja dipergunakan untuk
untaian akan meningkat pada waktu-waktu
pembelian bibit, pembelian pupuk, dan
tertentu, yaitu apabila banyak orang
sebagainya. Sebagian besar status
mengadakan pernikahan dan hajatan. Karena
penggarapan/pengerjaan lahan adalah digarap
bunga melati dipergunakan sebagai dekorasi
sendiri dan hanya sebagian kecil yang
dan hiasan pengantin. Dan apabila permintaan
diburuhkan dengan bagi hasil 50% untuk
akan melati ini meningkat maka harga jual
penggarap. Jarak rumah ke tempat usaha tani
melati juga mengalami peningkatan. Begitu
(di sawah) berkisar 2 km, dan relatif dekat
juga setiap minggunya, pasaran melati pun
bagi petani yang lahan melatinya berada di
berbeda-beda, dimana jumlah permintaan
pekarangan. Rata-rata per petani memperoleh
melati selalu meningkat pada hari kamis
melati antara ½-1 kg per harinya. Produksi
sampai dengan sabtu.
tertinggi diperoleh pada awal musim
Dengan demikian, apabila musim
penghujan sehingga bunga melimpah dan
pengantin dan hari besar agama harganya
harga murah sekali, sedangkan termahal pada
akan melonjak, dan apabila permintaan turun
waktu menjelang bulan puasa dan bulan haji.
maka harga akan turun drastis. Harga normal
Tujuan penjualan petani, semuanya ke pasar
yang ada di pasar melati Bunalas Desa
setempat/desa yang terletak di dusun Bunalas.
tunjung berkisar Rp 10.000-15000 per kg.
Kendala pengembangan agribisnis
Sedangkan harga terendah yang terima petani
melati yang sering dikeluhkan oleh responden
sampai Rp 1000/kg dan harga termahal
adalah dalam pemasaran dimana harga melati
mencapai Rp 100.000 per kg. Sedangkan
yang tidak bisa diprediksi dan sangat
harga bunga untaian berkisar Rp 75000-
berfluktuatif. Harga melati sangat tergantung
250.000/set tergantung harga melati pada
oleh musin dan juga banyak sedikitnya melati
waktu itu.
yang dibutuhkan. Pasokan bunga melati
Kendala pemasaran lainnya adalah
dipengaruhi oleh musim, apabila musim
bahwa harga selama ini sangat ditentukan oleh
kemarau maka pasokan bunga melati akan
49
Prospek Agribisnis Tanaman ... 47 – 56 (Teti S. dan Mardiyah H.)
para pengepul dan petani tidak mempunyai murah. Bahkan seringkali tidak dipanen
atau lemah dalam kekuatan menawar. Harga karena tidak sesuai antara hasil yang diperoleh
hari ini biasanya ditentukan oleh bagaimana dengan kerja kerasnya. Mengenai keadaan
keadaan pasar atau harga melati yang usaha tani melati ini ini sekarang
diperoleh pengepul di hari kemarin dari pasar dibandingkan dengan setahun yang lalu,
yang ada di Surabaya. Harga juga responden yang menjawab bahwa keadaan
dipengaruhi oleh banyaknya pesanan untaian menjadi lebih baik sekitar 41% dan sama
yang diperoleh Petani mendapat informasi baik juga sekitar 41% ). Sedangkan yang
harga hanya dari para pengepul. menjawab bahwa keadaan sekarang lebih
Sedangkan kendala dalam buruk hanya 18% . Responden yang
budidaya/usahatni tanaman melati adalah menjawab lebih buruk dikarenakan faktor
masih sulitnya penanganan ulat yang budidaya atau usahataninya dimana panenan
menyerang tanaman. Akibat serangan ulat ini yang diperoleh manjadi lebih sedikit dengan
pohon akan sulit berbunga lagi bahkan akan adanya serangan hama.
mati. Terkadang petani pasrah dan tidak bisa
berbuat banyak. Karena mereka bekum tahu Profil gender
penanganannya Selain itu sebagian responden Hasil survey kepada responden laki-
ada yang masih mengeluhkan akan laki dan wanita yang terlibat dalam kegiatan
keterbatasan modal yang menyebabkan agribisnis menunjukkan bahwa sebagian
banyaknya pohon yang ditanam menjadi besar (>90%) responden adalah asli suku
terbatas. Madura, hanya sebagian kecil saja yang
Namun kegiatan agribinis ini sangat berasal dari suku lainnya. Namun mereka
membantu dalam perekonomian keluarga. yang bukan suku Madura pun sudah menikah
Bahkan banyak petani yang lebih senang dengan warga setempat yang suku madura.
berusahatani melati dibandingkan tanaman Sebagian besar dari mereka telah lama tinggal
padi, palawija atau yang lainnya. Hal ini di daerah Tunjung, bahkan beberapa dari
karena tanaman melati bisa dipanen setiap mereka banyak yang lahir dan besar di daerah
saat sehingga mereka mendapatkan uang tunai tersebut.
setiap hari.. Mengenai suka duka menjalani Dilihat dari rerata usia responden,
aktivitas agribnisnis ini, maka semua terdapat perbedaan rerata antara responden
responden menjawab bahwa sukanya adalah laki-laki dengan wanita. Responden laki-laki
pada waktu harga melati mahal dan bunganya lebih dari 90 % nya berusia di atas 40 tahun.
banyak, mereka menjadi lebih bersemangat Sedangkan sebagian besar responden wanita
untuk menanam dan merawat tanamannya. (> 60 %) berada di kisaran umur kurang dari
Sedangkan dukanya pada waktu melati sangat 40 tahun. Terkait dengan kegiatan agribisnis
50
EMBRYO VOL. 6 NO. 1 JUNI 2009 ISSN 0216-0188
melati yang dilakukan, maka responden laki- oleh petani (berusia relatif tua) di desa
laki semuanya adalah petani yang melakukan Tunjung sudah sangat lama dan turun temurun
aktivitas budidaya tanaman melati, sedangkan Sedangkan aktivitas selain budidaya hampir
responden wanita melakukan berbagai semuanya dilakukan oleh para wanita. Lebih
kegiatan diantaranya membantu aktivitas khususnya lagi kegiatan seperti merangkai
budidaya, penanganan pasca panen, bunga dilakukan oleh wanita muda yang
pemasaran dan merangkai bunga. masih kuat fisiknya karena membutuhkan
Dari data tersebut menunjukkan keterampilan dan mata yang masih sehat.
bahwa kegiatan budidaya melati dilakukan
60
50
40
30
20
10
0
Tidak Pernah Tidak Tamat Tamat SD Tamat SLTP
Sekola SD
51
Prospek Agribisnis Tanaman ... 47 – 56 (Teti S. dan Mardiyah H.)
52
EMBRYO VOL. 6 NO. 1 JUNI 2009 ISSN 0216-0188
kebun, kolam ikan ) dan ternak ( sapi, bebek dilakukan oleh para wanita. Aktivitas
dan lain-lain). memanen dilakukan pada pagi hari mulai dari
Kontribusi pendapatan dari agribisnis jam 5 pagi, kemudian setelah terkumpul,
melatii yang besar, terlihat juga dari hasil melati dibawa ke pasar melati yang ada di
wawancara dengan responden mengenai dusun Buanalas-Desa Tunjung. Aktivitas
perkembangan tingkat kesejahteraan rumah pasar sudah dimulai sejak jam 7 pagi.
tangga setelah menjalani usahatani melati. Mengamati aktivitas yang ada di
Maka yang menjawab bahwa pasar pula demikian, sebagian besar yang
kesejahteraannya meningkat adalah sebanyak bertransaksi adalah kaum wanita. Melati yang
52 persen, dan yang menjawab dibawa kemudian ditawarkan ke pengepul
kesejahteraanya sama baiknya adalah yang ada di pasar. Biasanya melati dijual
sebanyak 48%. Tidak ada satupun yang dengan harga taksiran dari pengepul terlebih
menjawab bahwa kesejahteraannya menjadi dahulu. Setelah harga disepakati, maka
lebih buruk setelah menjalankan usahatani transaksi jual beli akan berlangsung.
tanaman melati. Hal ini menunjukkan bahwa Selanjutnya bunga melati yang telah
usahatani tanaman melati mampu terkumpul di pedagang/pengepul akan
meningkatkan kesejahteraan bagi para pelaku disortasi sesuai dengan tingkat kemekarannya.
agribisnis, khususnya keluarga petani. Para buruh yang melakukan sortasi dan
Dalam kegiatan agribisnis tanaman grading biasanya ibu-ibu petani bunga yang
melati diperoleh gambaran profil gender telah selesai melakukan jual-beli atau ibu-ibu
sebagai berikut : yang datang sengaja ke pasar untuk mencari
pekerjaan sebagai sortir bunga guna
Aktivitas memperoleh penghasilan tambahan. Bisanya
Dalam kegiatan budidaya melati (pra sortir dan grading berlangsung sampai jam 10
panen), yang memerlukan tenaga fisik yang pagi atau menjelang aktivitas pasar selesai.
kuat mulai dari pembibitan, pengolahan tanah, Bunga melati juga dijual dalam
menanam, memupuk, dan pengendalian hama, bentuk untaian. Aktivitas merangkai yang
hampir sebagian besar dilakukan oleh para dilakukan oleh para ibu seringkali terlihat di
laki-laki. Dalam kegiatan ini wanita hanya rumah-rumah warga Desa Tunjung secara
membantu pekerjaan yang ringan seperti berkelompok dan dikoordinir oleh para
menyiangi gulma disekitar tanaman. pengepul atau warga yang mendapat pesanan.
Khusus untuk kegiatan penanganan Begitu juga di pasar sering juga ditemukan
pasca panen, mulai dari memetik bunga, ibu-ibu yang sibuk merangkai melati sebagai
mengangkut, memasarkan,menyimpan dan riasan pengantin. Biasanya mereka mendapat
merangkai bunga, hampir sebagian besar upah dari setiap untaian tergantung besarnya
53
Prospek Agribisnis Tanaman ... 47 – 56 (Teti S. dan Mardiyah H.)
dan kerumitan bagian untaian. Untaian kecil mereka dalam kegiatan sortir dan grading dari
dan sederhana mendapat upah Rp 1000, pulul 07.00/08.00 sampai pukul 11.00
sedangkan yang paling sulit sekitar Rp langsung diterima pada hari itu. kegiatan
20.000.. Pesanan untaian melati dari sortir ini rata-rata setiap buruh (wanita)
konsumen diterima oleh para pengepul dari mendapat upah Rp 3000 – 5000. Begitu juga
kenalan atau konsumen langsung di pasar. upah dari kegiatan merangkai baik di rumah,
Selanjutnya melati yang sudah disortir dari pagi sampai sore dengan memanfaatkan
atau dirangkai akan disimpan di tempat yang waktu luangnya sebagai ibu rumah tangga,
plasitk dengan terlebih dahulu diberi es. diterima dari para pengepul. Rata-rata setiap
Selanjutnya jam 11 pagi para pengepul sudah orang dalam setiap aktivitas merangkainya
bersiap untuk membawa barang dagangannya memperoleh minimal Rp 10.000 hingga Rp
ke pasar-pasar yang ada di Bangkalan hingga 50.000. Pengaturan dan pengelolaan semua
Surabaya. penghasilan keluarga adalah ibu termasuk
Dengan demikian dapat disimpulkan penghasilan dari kegiatan agribisnis melati
bahwa aktivitas wanita dalam agribisnis (hasil pejualan). Sedangkan hasil dari
bermacam-macam mulai dari aktivitas merangkai bunga, maka yang menerima
budidaya, penanenan, pemasaran sampai adalah orang yang terlibat dalam kegiatan
merangkai bunga. Aktivitas budidaya dan tersebut, diataranya ibu serta anak-anak
pemanenan di lakukan oleh para istri dan perempuan. Mereka mempunyai hak penuh
seluruh anggota keluarga petani. Sedangkan untuk menyimpan atau membelanjakannya.
aktivitas pemasaran dilakukan oleh para istri,
Aktivitas merangkai bunga melati dilakukan Benefit
oleh para ibu sampai anak-anak (uasia Penghasilan dan upah dari kegiatan
sekolah ). agribisnis melati ini sangat disyukuri oleh
para responden karena sangat membantu
Akses, Kontrol dan Pengambilan meningkatkan penghasilan keluarga. Bahkan
keputusan banyak petani yang lebih senang berusahatani
Dari uraian di atas, terlihat bahwa melati dibandingkan tanaman padi, palawija
akses para perempuan di dalam kegiatan atau yang lainnya. Hal ini karena tanaman
agribisnis melati cukup besar. Dimana melati bisa dipanen setiap saat sehingga
pengelolaan kegiatan agribisnis melati diatur mereka mendapatkan uang tunai setiap hari.
oleh laki-laki dan perempuan (suami dan Di samping itu perawatannya jauh lebih
istri). Hasil penjualan melati di pasar Bunalas gampang. Dalam hal aktivitas merangkai,
langsung diterima tunai dari pedagang pada mereka umumnya senang melakukan
hari itu. Sedangkan upah dari aktivitas pekerjaan tersebut, karena tidak menganggu
54
EMBRYO VOL. 6 NO. 1 JUNI 2009 ISSN 0216-0188
55
Prospek Agribisnis Tanaman ... 47 – 56 (Teti S. dan Mardiyah H.)
56