Professional Documents
Culture Documents
32-Article Text-178-1-10-20200130
32-Article Text-178-1-10-20200130
Jurnal of Bionursing
2020, VOL. 2, NO. 1, 9–14
ARTIKEL
Peningkatan Pengetahuan Gizi Seimbang pada Ibu Balita Melalui Edukasi dan
Simulasi Pembuatan Makanan Bergizi
Lita Heni Kusumawardani1, Anis Khoiriyah2, Adinda Handayani Trenggono2, Rinda Bagus Saputra2, Selina
Nur Annisa2, Siti Wakhidatun Muniroh2, Eva Kholifa2, Esa Shofiantyna Putri2, Irna Riyanti2, Diki Purnomo2
1Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto,
2 Program Profesi Ners, Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
ABSTRACT
Introduction: The problem of malnutrition in children under five is still a problem that has not been
overcome properly. The role of the family in overcoming the problem of malnutrition is very necessary
because toddlers have a dependency in terms of nutritional fulfillment. At present the family's
knowledge and awareness of the importance of providing nutrition to infants is still lacking. Therefore,
efforts are needed to overcome this problem by increasing the provision of appropriate nuntrisi
education for children under five so that toddlers avoid malnutrition.
Objective: This study aimed to increase the mother's knowledge about balanced nutrition in infants.
Methods: The practice method used education and simulation intervention for 4 weeks. The activity
was attended by 22 mothers of children under five by involving health cadres.
Results: The results of the study showed that educational and simulation interventions were able to
increase the knowledge and skills of mothers of toddlers related to balanced nutrition based on the
results of p value = 0.037. KEYWORDS
Conclusion: Educational intervention and simulation of balanced nutrition could be an opportunity for toddlers, education and
community nurses to develop promotive and preventive efforts in the prevention of malnutrition, simulation, balanced
especially stunting in infants. nutrition
9
Jurnal of Bionursing
menyediakan makan pagi dengan cara membeli setelah diberikan pendidikan kesehatan. Amaya-
bubur ayam atau nasi uduk. Kemudian makan siang Castellanos et al. (2015) menjelaskan bahwa
dengan menu nasi, mie dan telor, jarang masak setelah diberikan intervensi edukasi nutrisi pada
sayur karena anak tidak terlalu menyukai sayuran. keluarga balita didapatkan hasil peningkatan
Berdasarkna data tersebut dapat disimpulkan secara bermakna terhadap pengetahuan keluarga.
bahwa balita belum mendapatkan makanan yang Berdasarkan hal tersebut maka peneliti
sesuai dengan yang dianjurkan. Pengetahuan menganggap perlu untuk melakukan penelitian
keluarga terutama ibu tentang pemberian makan dan melihat bagaimana pengaruh pemberian
perlu ditingkatkan dengan cara memberikan intervensi edukasi nutrisi terhadap perubahan
edukasi kesehatan tentang nutrisi pada balita. berat badan balita di Desa Kebumen Kecamatan
Peran keluarga sangat berpengaruh terhadap Baturraden. Fenomena tersebut perlu ditelaah
permasalahan gizi kurang pada balita karena pola lebih lanjut apakah pendidikan kesehatan untuk
makan atau kebiasaan makan anak tergantung pada meningkatkan perilaku ibu dalam praktik
pola makan keluarga (Kusumawardani, Mulyono, pemberian makan yang dilakukan oleh ibu dapat
et al. 2019). Selain itu balita juga masih sangat meningkatkan berat badan balita. Tujuan edukasi
tergantung pada keluarga terutama dalam dan simulasi gizi seimbang adalah meningkatkan
pemenuhan asuhan kebutuhan gizinya pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada
(Kusumawardani et al. 2018). Oleh karena itu, balita.
untuk mengatasi masalah gizi kurang pada balita METODE PELAKSANAAN
diperlukan pemberdayaan keluarga terutama dalam
a. Rancangan kegiatan
meningkatkan pengetahuan keluarga. Perawat
Persiapan dilakukan dengan berkoordinasi
komunitas mempunyai peranan sebagai pendidik
dengan Kepala Desa Kebumen, kader Desa
dalam mengatasi masalah gizi balita. Aspek yang
Kebumen, dan para ibu balita meliputi kontrak
paling penting dari peran perawat komunitas adalah
waktu, persiapan tempat, persiapan sarana,
menurunkan risiko kesehatan dan meningkatkan
prasarana, dan sasaran kegiatan. Para ibu balit
kesehatan populasi balita dengan gizi kurang.
merasa antusias dengan rencana kegiatan yang
Berdasarkan hal tersebut maka peran perawat
akan dilakukan dan bekerja sama dengan
komunitas dalam memberikan pendidikan
menyediakan seluruh fasilitas yang dibutuhkan
kesehatan di komunitas harus lebih ditingkatkan
seperti tempat kegiatan yang nyaman dan
khususnya dalam mengatasi masalah gizi pada
peralatan. Proses selanjutnya adalah
balita.
mempersiapkan intervensi kegiatan. Intervensi
Pendidikan kesehatan adalah kegiatan
edukasi dan simulasi gizi seimbang dilakukan
memperoleh pengetahuan baru, perubahan sikap,
berdasarkan hasil modifikasi dari penelitian
adopsi perilaku baru atau pelaksanaan
sebelumnya. Reinbott et al. (2016) memberikan
keterampilan baru (Kusumawardani, Rekawati,
intervensi edukasi gizi seimbang dan simulasi
et al. 2019). Sedangkan menurut Notoatmodjo
pembuatan nuget nti stunting. Peneliti
(2012) pendidikan kesehatan adalah suatu usaha
memberikan edukasi selam 60 menit lalu
atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu
dilanjutkan dengan demontrasi dan redemonstrsi
individu, keluarga dan komunitas dalam
pembuataan nuget anti stunting. Nuget unti
meningkatkan perilakunya untuk mencapai
stunting merupakan nuget yang dapat dibuat
kesehatan yang optimal. Tujuan pendidikan
sendiri oleh ibu balita dengan bahan baku ayam
kesehatan adalah membantu individu, keluarga
dan sayur seperti brokoli dan bayam. Kandungan
atau komunitas untuk mencapai tingkat yang
protein dan vitamin sertaa mineral lainnya di
optimal (Edelman dan Mandle 2015).
dalam nuget anti stunting diharpakan menjadi
Hasil penelitian Gabida et al. (2015) didapatkan
alternatif makanan sehat balita Tahapan
data terdapat perbedaan bermakna peningkatan
intervensi edukasi dan simulasi gizi seimbang
asupan gizi balita antara intervensi dan kontrol
sebagai berikut:
10
Jurnal of Bionursing
11
Jurnal of Bionursing
12
Jurnal of Bionursing
13
Jurnal of Bionursing
Kimani-murage, E.W. et al., (2015(. Feasibility and Journal of Child Health, 48(3), p.240.
effectiveness of the baby friendly community Marcia Stanhope and Jeanette Lancaster, (2015).
initiative in rural Kenya : study protocol for a Public Health Nursing: Population-
randomized controlled trial. , pp.1–14. Centered Health Care in the Community 9th
Kusumawardani, L.H., Mulyono, S. & Fitriyani, P., ed., Elsevier Health Sciences.
(2018). Improving diarrheal preventive Nies, M.A. & McEwen, M., (2015).
behavior through therapeutic sociodramatic Community/public health nursing:
play in school-aged children. Enfermeria Promoting the health of populations 6th ed.,
Global, 17(3). St. Louis: Elsevier Saunders.
Kusumawardani, L.H., Mulyono, S. & Fitriyani, P., Notoatmodjo, S., (2012). Promosi kesehatan dan
(2019). Parental Knowledge Influenced the perilaku kesehatan, Jakarta: Rineka cipta.
Effectiveness of Therapeutic Sociodramatic
Play on Diarrheal Preventive Behavior in Pender, (2002). Health promotion in nursing
School-Age Children. Comprehensive Child practise, Sydney: Apleton & Iange.
and Adolescent Nursing, 42(sup1), pp.122– Reinbott, A. et al., (2016). Nutrition education
134. Available at: linked to agricultural interventions improved
https://doi.org/10.1080/24694193.2019.1578 child dietary diversity in rural Cambodia. ,
433. pp.1457–1468.
Kusumawardani, L.H., Rekawati, E. & Fitriyani, WHO, 2015. World heath statistics (2015),
P.F., (2019). Improving diarrhoeal and clean https://www.who.int/gho/publications/worl
and healthy living behaviour (PHBS) through d_health_statistics/2015/en/
collaboration socio-dramatic play (Ko-
Berdrama) in school age children. Sri Lanka
14