Professional Documents
Culture Documents
Pengelolaan Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan Di Kota Dumai
Pengelolaan Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan Di Kota Dumai
Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas
Islam Riau. JL.kaharuddin Nasutiaon No 113 perhentian Marpoyan, Pekanbaru,Riau 28284
Email : risky.ip@soc.uir.ac.id
ABSTRACT
Dumai City in playing its role in the future has five strategic industrial areas, namely the Dumai
Industrial Area (KID) in Pelintung, Lubuk Gaung Industrial Area, Dock Yard Industrial Area,
Bukit Kapur Industrial Area and an Industrial Estate in Bukit Timah. Industrial estate
development is one of the means to develop an environmentally friendly industry and provide
convenience and attractiveness to invest. This is in line with the mandate in Law Number 5 of
1984 concerning Industry that efforts to encourage industrial development need to be carried out
through the construction of industrial locations, namely in the form of Industrial Estates. In order
to accelerate the development of industrial estates referred to, the government has issued
Government Regulation Number 24 of 2009 concerning Industrial Estates, in which every new
industrial company after the enactment of this Government Regulation is obliged to enter
Industrial Estates. The basis for consideration requires new industries to enter industrial estates
so that the industries built are in the right and correct spatial layout, environmentally friendly,
effective and efficient management and facilitate the planning and procurement of the necessary
infrastructure. Eco-Industrial Park / Estate is a group of industry and service businesses located
in a place where the actors in it jointly improve their environmental, economic and social
performance through cooperation in managing environmental and resource issues.
8
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020
9
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020
1. Lokasi industri diarahkan pada berbeda-beda dan unik pada setiap daerah
tempat yang sesuai dengan sesuai dengan kebutuhan dan kultur
perkembangan wilayah dilihat dari masyarakat di daerah tersebut. Definisi
segi pemahaman penduduk, sustainable community focus pada
tersedianya sumberdaya dan sarana pendekatan system yang terintegrasi
lainnya. Di samping itu perlu diingat untuk jangka panjang, diantaranya isu-isu
beberapa jenis industri baik besar yang berhubungan dengan isu ekonomi,
maupun kecil menghendaki syarat- lingkungan, dan sosial. Konsep ini
syarat letak tertentu. memandang bahwa isu-isu yang
2. Pemanfaatan sumberdaya alam yang berhubungan dengan ekonomi,
sesuai dengan jenis industri agar lingkungan, dan sosial tersebut
terjadi pertumbuhan industri yang merupakan suatu yang terintegrasi dan
memberikan manfaat ekonomi dan memiliki hubungan saling
sosial. kebergantungan. Yang berhubungan
3. Kegiatan produksi yang semakin dengan isu-isu masalah ekonomi dalam
meningkat di samping menghasilkan sustainable community ini adalah
alat pemenuhan kebutuhan berupa bagaimana untuk menciptakan pekerjaan-
barang dan jasa juga menghasilkan pekerjaan yang baik bagi komunitas, gaji
pencemaran dan ikutannya. yang baik, bisnis yang stabil,
Pencemaran industri akan implementasi dan pengembangan
menurunkan kualitas tanah, udara teknologi yang sesuai, pengembangan
dan air, memberikan dampak negatif bisnis dan lain-lain. Jika suatu
pada kesehatan manusia. masyarakat tidak mempunyai ekonomi
Mendisain sebuah eco industrial park kuat, maka keberlanjutan hanya menjadi
(EIP) tidak terlepas dari usahausaha suatu yang ada di angan-angan saja.
bagaimana mengintegrasikan EIP ini Menurut Khanna (1999), pembangunan
dengan masyarakat di sekitarnya, karena berkelanjutan akan berimplikasi
bagaimana pun masyarakat akan terjadinya keseimbangan dinamis antara
langsung merasakan dampak dari suatu fungsi maintenance (sustainability) dan
kawasan industri. Selain itu, transformasi (development) dalam
pengembangan sebuah kawasan juga rangka pemenuhan kebutuhan hidup.
akan memberikan suatu pertimbangan
Perencanaan pembangunan
bagi pembangunan wilayah yang tidak
berkelanjutan harus mempertimbangkan
lain bertujuan untuk meningkatkan
adanya trade off antara level produksi-
kesejahteraan masyarakat di wilayah
konsumsi dengan kapasitas asimilasi
tersebut. Untuk itu, penerapan sebuah eco
ekosistem. Sesuai dengan konsep daya
industrial park juga tidak lepas dari suatu
dukung (carrying capacity), peningkatan
usaha bagaimana untuk menciptakan
kualitas hidup hanya dapat dilakukan jika
suatu masyarakat yang berkelanjutan
pola dan level produksi-konsumsi
(sustainable community).
memiliki kesesuaian dengan kapasitas
Istilah masyarakat yang lingkungan biofisik dan sosial.
berkelanjutan (sustainable community)
10
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020
11
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020
12
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020
13
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020
14
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020
15
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020
memenuhi kebutuhan kini dan dan secara sosial berkeadilan. Makna dari
hari depan. pembangunan berkelanjutan dari dimensi
Dalam konsep pembangunan ekologi memberikan penekanan pada
berkelanjutan terdapat perpaduan 2 kata pentingnya menjamin dan meneruskan
yang kontradiktif yaitu pembangunan kepada generasi mendatang sejumlah
(development) yang menurut perubahan kuantitas modal alam (natural capital)
dan pemanfaatan sumber daya alam, dan yang dapat menyediakan suatu hasil
berkelanjutan (sustainable) yang berarti berkelanjutan secara ekonomis dan jasa
tidak boleh mengubah (lestari) di dalam lingkungan termasuk keindahan alam.
proses pembangunan yang berkelanjutan. Jadi tujuan pembangunan ekonomi dan
Persekutuan antara kedua kepentingan ini sosial harus diupayakan dengan
(sustainable dan development) pada keberlanjutan (lestari).
dasarnya mengembalikan ke alam
PENUTUP
lingkungannya sebagai dasar. Konsep
1. Kesimpulan
pembangunan berkelanjutan sudah
a. Sosio Ekonomis, dalam
menjadi konsep pembangunan yang
pembangunan berwawasan
diterima oleh semua negara di dunia,
lingkungan yang lebih luas,
yang bertujuan untuk menyeimbangkan
kemudahan mengakses
dari berbagai tujuan pembangunan
pendidikan bagi masyarakat,
sehingga tercipta suatu kondisi yang
perbaikan alokasi sumber daya
berkelanjutan.
alam untuk peningkatan kualitas
Konsep pembangunan berkelanjutan komponen biaya terhadap risiko
menghendaki terciptanya keseimbangan rusaknya lingkungan, harus
antara aspek ekonomi (pertumbuhan dimasukkan dalam proses
ekonomi), aspek ekologi (pelestarian pengambilan keputusan. Untuk
lingkungan), dan aspek sosial budaya itu dibutuhkan pemilihan
(pemerataan). Beberapa pendapat lingkungan sosial dimana
menambahkan juga aspek hukum dan pembangunan akan dilaksanakan,
kelembagaan (patuh hukum dan meliputi, pertumbuhan ekonomi,
berfungsinya kelembagaan) dan aspek menyangkut nilai tambah akibat
teknologi (pengembangan dan penerapan adanya pembangunan,
teknologi) bagi pelaksanaan pemerataan pendapatan dan
pembangunan berkelanjutan. kesejahteraan, dengan membuka
lapangan kerja, serta fasilitas
Menurut Munasinghe (1993),
kebutuhan hidup masyarakat.
pembangunan berkelanjutan
b. Tekno-Ekologis, meliputi ; (a).
digambarkan dalam segitiga sama sisi,
Penempatan lokasi yang sesuai
dilambangkan dengan 3 dimensi, yaitu:
tata ruang untuk setiap kegiatan
ekonomi, ekologi, dan sosial.
pembangunan, hal ini berkaitan
Pembangunan dikatakan berkelanjutan
bukan hanya menyangkut
jika memenuhi ke tiga dimensi tersebut,
peningkatan efisiensi sumberdaya
yaitu: secara ekonomi layak dan efisien,
alam dan jaminan
secara ekologi lestari (ramah lingkungan)
16
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020
17
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020
18