Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Jurnal Wedana

Volume VI No 1 April 2020

PENGELOLAAN KAWASAN INDUSTRI BERWAWASAN


LINGKUNGAN DI KOTA DUMAI
Rizky Setiawan S

Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas
Islam Riau. JL.kaharuddin Nasutiaon No 113 perhentian Marpoyan, Pekanbaru,Riau 28284
Email : risky.ip@soc.uir.ac.id

ABSTRACT

Dumai City in playing its role in the future has five strategic industrial areas, namely the Dumai
Industrial Area (KID) in Pelintung, Lubuk Gaung Industrial Area, Dock Yard Industrial Area,
Bukit Kapur Industrial Area and an Industrial Estate in Bukit Timah. Industrial estate
development is one of the means to develop an environmentally friendly industry and provide
convenience and attractiveness to invest. This is in line with the mandate in Law Number 5 of
1984 concerning Industry that efforts to encourage industrial development need to be carried out
through the construction of industrial locations, namely in the form of Industrial Estates. In order
to accelerate the development of industrial estates referred to, the government has issued
Government Regulation Number 24 of 2009 concerning Industrial Estates, in which every new
industrial company after the enactment of this Government Regulation is obliged to enter
Industrial Estates. The basis for consideration requires new industries to enter industrial estates
so that the industries built are in the right and correct spatial layout, environmentally friendly,
effective and efficient management and facilitate the planning and procurement of the necessary
infrastructure. Eco-Industrial Park / Estate is a group of industry and service businesses located
in a place where the actors in it jointly improve their environmental, economic and social
performance through cooperation in managing environmental and resource issues.

Keywords: Management, Industrial Area and Environment

PENDAHULUAN dengan kesenjangan kesejahteraan serta


potensi pencemaran lingkungan baik cair,
Sektor industri memiliki peran
gas/udara, padatan akibat aktifitas
strategis dan penting untuk mewujudkan
industri, serta permasalahan teknis
tujuan pembangunan, namun juga harus
berkaitan dengan keterbatasan sumber air
menjadi perhatian bahwa sektor industri
baku proses, sumber energi
saat ini memiliki tantangan berupa
pembangkitan dan pengendalian
benturan aktivitas industri dengan
pengelolaan limbah industri yang
dampak yang berkaitan dengan isu-isu
berdampak terhadap proses keberlanjutan
lingkungan dan kaitannya dengan proses
industri.
pembangunan berkelanjutan. Saat ini
telah berkembang isu dan opini telah Aktivitas industri juga merupakan
terjadinya degradasi lingkungan di sekitar salah satu penyebab utama terjadinya
kawasan industri, terjadinya klaim dan kerusakan lingkungan hidup dan
konflik antara pihak industri dan berdampak negatif bagi masyarakat
masyarakat sekitar industri berkaitan sekitarnya. Perkembangan industrialisasi

8
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020

yang diikuti dengan pembangunan fisik konsep pembangunan berkelanjutan


yang semakin meningkat, yang tanpa tersebut.
didukung oleh usaha-usaha pelestarian
Dalam hal pertimbangan lingkungan
lingkungan, kesesuaian dan ketepatan
untuk pengembangan industri di
konversi lahan dan tata ruang akan
Indonesia, tidak diragukan lagi bahwa
mempercepat proses kerusakan alam dan
secara konseptual, Indonesia mendukung
berkurangnya fungsi lingkungan dan
pembangunan yang berwawasan
sumberdaya. Antara lain berkurangnya
lingkungan, termasuk penerapannya
biota darat maupun laut, berkurangnya
dalam konteks industri. Political will
keanekaragaman hayati, terjadinya
yang cukup dari Pemerintah Indonesia
pencemaran akibat limbah dan lainlain.
telah ditunjukkan antara lain dengan
Pencemaran maupun akibat-akibat lahirnya berbagai peraturan perundangan,
sampingan lain yang diakibatkan oleh baik untuk perlindungan lingkungan
industri ini akan mengurangi daya dalam konteks dalam negeri maupun
dukung lingkungan. Untuk mengurangi untuk melaksanakan komitmen
dampak industri terhadap lingkungan, internasional perlindungan lingkungan.
dibutuhkan komitmen semua pihak yang Kawasan peruntukan industri adalah
terlibat dengan kegiatan industri untuk bentangan lahan yang diperuntukkan bagi
menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini kegiatan industri berdasarkan Rencana
tidak lain agar generasi yang akan datang Tata Ruang Wilayah yang ditetapkan
tidak mewarisi kerusakan lingkungan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten yang
yang diakibatkan oleh tindakan manusia bersangkutan. Zona industri adalah
saat ini, dalam hal ini pengembangan satuan geografis sebagai tempat tumbuh
indiustri, dan agar upaya menaikkan dan berkembangnya kegiatan industri.
tingkat sosial ekonomi masyarakat
Dampak negatif yang dapat
melalui industri tidak justru
diakibatkan oleh kegiatan industri dan
menyebabkan kesulitan di masa
teknologi adalah terjadinya pencemaran
mendatang.
udara, air dan tanah. Ketiga jenis
isu lingkungan global muncul dan pencemaran ini akan mengurangi daya
adanya konsep pembangunan dukung lingkungan. Untuk itu
berkelanjutan (sustainable development), dibutuhkan komitmen semua pihak untuk
dunia industri dituntut untuk menjaga kelestarian lingkungan agar
berkontribusi dalam pencapaian generasi yang akan datang tidak mewarisi
hubungan yang harmonis dan saling kerusakan lingkungan yang diakibatkan
menguntungkan antara kegiatan industri oleh tindakan manusia saat ini dan dapat
dengan ekosistem pendukung di menaikan tingkat sosial ekonomi
sekitarnya. Lahirnya konsep “industri masyarakat (Soemarwoto, 2001).
berwawasan lingkungan” atau “industri
Menurut Allenby (1999), terdapat
hijau” (green industry), merupakan salah
beberapa hal yang perlu diperhatikan
satu respon dunia industri terhadap
dalam melaksanakan pembangunan
perubahan lingkungan global, yang
industri, antara lain:
secara umum direspons dunia dengan

9
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020

1. Lokasi industri diarahkan pada berbeda-beda dan unik pada setiap daerah
tempat yang sesuai dengan sesuai dengan kebutuhan dan kultur
perkembangan wilayah dilihat dari masyarakat di daerah tersebut. Definisi
segi pemahaman penduduk, sustainable community focus pada
tersedianya sumberdaya dan sarana pendekatan system yang terintegrasi
lainnya. Di samping itu perlu diingat untuk jangka panjang, diantaranya isu-isu
beberapa jenis industri baik besar yang berhubungan dengan isu ekonomi,
maupun kecil menghendaki syarat- lingkungan, dan sosial. Konsep ini
syarat letak tertentu. memandang bahwa isu-isu yang
2. Pemanfaatan sumberdaya alam yang berhubungan dengan ekonomi,
sesuai dengan jenis industri agar lingkungan, dan sosial tersebut
terjadi pertumbuhan industri yang merupakan suatu yang terintegrasi dan
memberikan manfaat ekonomi dan memiliki hubungan saling
sosial. kebergantungan. Yang berhubungan
3. Kegiatan produksi yang semakin dengan isu-isu masalah ekonomi dalam
meningkat di samping menghasilkan sustainable community ini adalah
alat pemenuhan kebutuhan berupa bagaimana untuk menciptakan pekerjaan-
barang dan jasa juga menghasilkan pekerjaan yang baik bagi komunitas, gaji
pencemaran dan ikutannya. yang baik, bisnis yang stabil,
Pencemaran industri akan implementasi dan pengembangan
menurunkan kualitas tanah, udara teknologi yang sesuai, pengembangan
dan air, memberikan dampak negatif bisnis dan lain-lain. Jika suatu
pada kesehatan manusia. masyarakat tidak mempunyai ekonomi
Mendisain sebuah eco industrial park kuat, maka keberlanjutan hanya menjadi
(EIP) tidak terlepas dari usahausaha suatu yang ada di angan-angan saja.
bagaimana mengintegrasikan EIP ini Menurut Khanna (1999), pembangunan
dengan masyarakat di sekitarnya, karena berkelanjutan akan berimplikasi
bagaimana pun masyarakat akan terjadinya keseimbangan dinamis antara
langsung merasakan dampak dari suatu fungsi maintenance (sustainability) dan
kawasan industri. Selain itu, transformasi (development) dalam
pengembangan sebuah kawasan juga rangka pemenuhan kebutuhan hidup.
akan memberikan suatu pertimbangan
Perencanaan pembangunan
bagi pembangunan wilayah yang tidak
berkelanjutan harus mempertimbangkan
lain bertujuan untuk meningkatkan
adanya trade off antara level produksi-
kesejahteraan masyarakat di wilayah
konsumsi dengan kapasitas asimilasi
tersebut. Untuk itu, penerapan sebuah eco
ekosistem. Sesuai dengan konsep daya
industrial park juga tidak lepas dari suatu
dukung (carrying capacity), peningkatan
usaha bagaimana untuk menciptakan
kualitas hidup hanya dapat dilakukan jika
suatu masyarakat yang berkelanjutan
pola dan level produksi-konsumsi
(sustainable community).
memiliki kesesuaian dengan kapasitas
Istilah masyarakat yang lingkungan biofisik dan sosial.
berkelanjutan (sustainable community)

10
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020

Strategi perencanaan eco industrial mengindahkan konsep co-lokasi (co-


park sebagai bagian dari perencanaan locasion) dalam pengembangannya.
pembangunan berkelanjutan
Konsep co-lokasi mengembangkan
membutuhkan informasi yang tepat
cara-cara baru untuk meraih suatu
tentang pilihan-pilihan penggunaan
kesinergisan dan efesiensi yang lebih
sumberdaya, teknologi, pola konsumsi,
besar lagi, dengan memperkuat prospek-
perubahan struktur sistem, tingkat
prospek peningkatan nilai tambah dalam
kualitas hidup yang diharapkan serta
proses-proses industri yang diambil dari
status lingkungan yang menjamin
keuntungan yang diperoleh karena penge-
berkurangnya tekanan ekologis oleh
lompokan industri kawasan. Dengan
berbagai proses ekonomi.
mendorong penerapan co-lokasi dari
Menurut Lowe (2001), pertama suatu industri yang memiliki hubungan
bahwa sebuah EIP merupakan suatu atau saling kebergantungan baik dalam
komunitas bisnis yang bekerja sama satu proses-proses produksi yang dilakukan,
sama lain dan serta melibatkan hasil buangan/ sampah atau energi sisa
masyarakat di sekitarnya untuk lebih dari industri ini dapat
mengefesiensikan pemanfaatan sumber
digunakan oleh industriindustri lain
daya (informasi, material, air, energi,
yang berada pada lokasi yang sama atau
infrastruktur, dan habitat alam) secara
berdekatan (Djayadiningrat, 2004).
bersamasama, meningkatkan kualitas
ekonomi dan lingkungan, serta Dalam rangka pengelolaan kawasan
meningkatkan sumber daya manusia bagi industri kota dumai, pemerintah telah
kepentingan bisnis dan juga masyarakat menetapkan lima kawasan Industri yang
sekitarnya. Definisi kedua adalah bahwa strategis yaitu Kawasan Industri
EIP merupakan suatu sistem industri Dumai (KID) di Pelintung, Kawasan
yang merencanakan adanya pertukaran Industri Lubuk Gaung, Kawasan
material dan energi guna meminimalisasi Industri Dock Yard, Kawasan Industi
penggunaan energi dan bahan baku, Bukit Kapur dan Kawasan Industri di
meminimalisasi sampah/limbah, dan Bukit Timah. Dari hasil observasi awal
membangun suatu ekonomi penulis menemukan ada beberapa
berkelanjutan, ekologi dan hubungan fenomena yang menjadi latar belakang
sosial. EIP merupakan evolusi dari permasalahan kajian pengelolaan
konsep kawasan-kawasan industri yang kawasan industri, yaitu masalah
sudah ada. Konsep kawasan industri yang ekonomi, sosial dan lingkungan.
selama ini hanyalah merupakan
kumpulan-kumpulan industri yang Buruknya pengelolaan kawasan
hampir sama sekali tidak memiliki industri ini menjadi perhatian penting
keterkaitan terutama dalam hal bagi pemerintah daerah maupun
pengelolaan lingkungan, atau dengan pemerintah pusat. Dari masalah
kata lain, konsep kawasan industri keterserapan tenaga kerja yang
tradisional memiliki pertentangan berdampak pada ekonomi masyrakat dan
dampak pencemaran lingkungan yang

11
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020

mengganggu masyaarakat sekitar industri perencanaan, pengorganisasian,


berada. penggerakan dan pengawasan dengan
memanfaatkan baik ilmu maupun seni
agar dapat menyelesaikan tujuan yang
STUDI KEPUSTAKAAN telah ditetapkan sebelumnya.
Pengelolaan atau yang sering disebut
Konsep Pengelolaan manajemen pada umumnya sering
Pengelolaan adalah proses yang dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas
memberikan pengawasan pada semua hal dalam organisasi berupa perencanaan,
yang terlibat dalam pelaksanaan pengorganisasian, pengendalian,
kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. pengarahan, dan pengawasan. Istilah
Secara umum pengelolaan merupakan manajemen berasal dari kata kerja to
kegiatan merubah sesuatu hingga menjadi manage yang berarti menangani, atau
baik berat memiliki nilai-nilai yang tinggi mengatur. Dari pengertian pengelolaan di
dari semula. Pengelolaan dapat juga atas, dapat disimpulkan bahwa
diartikan sebagai untuk melakukan Pengertian Pengelolan yaitu bukan hanya
sesuatu agar lebih sesuai serta cocok melaksanakan suatu kegiatan, yang
dengan kebutuhan sehingga lebih meliputi fungsi-fungsi manajemen,
bermanfaat. seperti perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan untuk mencapai tujuan
Nugroho (2003:119) mengemukakan secara efektif dan efisien.
bahwa Pengelolaan merupakan istilah
yang dipakai dalam ilmu manajemen. Tujuan Pengelolaan
Secara etomologi istilah pengelolaan Tujuan pengelolaan adalah agar
berasal dari kata kelola (to manage) dan segenap sumber daya yang ada seperti,
biasanya merujuk pada proses mengurus sumber daya manusia, peralatan atau
atau menangani sesuatu untukmencapai sarana yang ada dalam suatu organisasi
tujuan tertentu. Jadi pengelolaan dapat digerakan sedemikian rupa,
merupakan ilmu manajemen yang sehingga dapat menghindarkan dari
berhubungan dengan proses mengurus segenap pemborosan waktu, tenaga dan
dan menangani sesuatu untuk materi guna mencapai tujuan yang
mewujudkan tujuan tertentu yang ingin diinginkan. Pengelolaan dibutuhkan
dicapai. Sedangkan menurut Syamsu dalam semua organisasi, karena tanpa
menitikberatkan pengelolaan sebagai adanya pengelolan atau manajemen
fungsi manajemen yang meliputi semua usaha akan sia-sia dan pencapaian
perencanaan, pelaksanaan, tujuan akan lebih sulit. Disini ada
pengorganisasian dan pengontrolan untuk beberapa tujuan pengelolaan :
mencapai efisiensi pekerjaan. a. Untuk pencapaian tujuan
SementaraTerry (2009:9) organisasi berdasarkan visi dan
mengemukakan bahwa : Pengelolaan misi.
sama dengan manajemen sehingga b. Untuk menjaga keseimbangan di
pengelolaan dipahami sebagai suatu antara tujuan- tujuan yang saling
proses membeda-bedakan atas bertentangan. Pengelolaan

12
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020

dibutuhkan untuk menjaga Berdasarkan uraian diatas bahwa


keseimbangan antara tujuan- tujuan pengelolaan tidak akan
tujuan, sasaran-sasaran dan terlepas dari memanfaatkan sumber
kegiatan-kegiatan yang saling daya manusia, sarana dan prasarana
bertentangan dari pihak yang secara efektif dan efesien agar
perkepentingan dalam suatu tujuan organisasi tercapai.
organisasi.
METODE PENELITIAN
c. Untuk mencapai efisien dan
Tipe Penelitian
efektivitas. Suatu kerja organisasi
Penelitian ini dilakukan di Kota
dapat diukur dengan banyak cara
Dumai. Adapun Objek penelitian adalah
yang berbeda. Salah satu cara
kawasan industri Kota Dumai. Daerah
yang umum yaitu efisien dan
penelitian ditentukan dengan metode
efektivitas.
purposive sampling.
Tujuan pengelolaan akan tercapai
jika langkah-langkah dalam Sebagai sumber data untuk
pelaksanaan manajemen di tetapkan penggalian data, maka analisis penelitian
secara tepat, Afifiddin (2010 : 3) berada pada tingkat organisasi dan
menyatakan bahwa langkah- langkah individu, yaitu responden yang mengerti
pelaksanaan pengelolaan berdasarkan akan masalah yang diteliti. Sehingga
tujuan sebagai berikut: subjek dalam penelitian ini adalah
peneliti sendiri dibantu rekan lain sebagai
a. Menentukan strategi
alat pengumpul data utama. Dalam
b. Menentukan sarana dan
penelitian kualitatif disebutkan data-data
batasan tanggung jawab
hanya dapat mampu dianalisa oleh
c. Menentukan target yang
manusia dengan melihat kenyataan-
mencakup kriteria hasil,
kenyataan dilapangan. Peneliti
kualitas dan batasan waktu.
menggunakan metode berperan serta
d. Menentukan pengukuran
dalam mendapatkan data, terlibat didalam
pengoperasian tugas dan
kajian penelitian untuk menjadi lebih
rencana.
dominan didalam mendapatkan data yang
e. Menentukan standar kerja yang
akurat.
mencakup efektivitas dan
efisiensi Penelitian ini menggunakan metode
f. Menentukan ukuran untuk penelitian kualitatif, lebih dapat
menilai menyesuaikan diri dengan banyak
g. Mengadakan pertemuan penjamaan pengaruh bersama dan
h. Pelaksanaan. terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
i. Mengadaan penilaian (Maleong, 5:2004). Jadi penelitian
j. Mengadakan review secara kualitatif lebih bisa menginterpestasikan
berkala. data yang dapat dilapangan dengan
k. Pelaksanaan tahap berikutnya, penyesuaian dan menghubungkan
berlangsung secara berulang- kepada permasalahan yang ada, tanpa
ulang. direkayasa, diakrenakan penelitian

13
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020

kualitatif lebih banyak mementingkan exchange). Sedangkan teknologi dan


proses dari pada hasil. Hal ini disebapkan proses yang memaksimumkan efisiensi
oleh hubunga-hubungan bagian-bagian ekonomi dan lingkungan merupakan eco-
yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas efisien. Pada eco-industri berlaku 4 ciri
apabila diamati dalam proses. yang analog dengan ciri dalam ekosistem,
yaitu adanya siklus material, keragaman,
Pendekatan kualitatif pada
kawasan, serta perubahan secara
penelitian ini mempunyai ciri-ciri antara
perlahan-lahan atau konservasi dalam
lain mempunya setting actual, peneliti
pemanfaatan sumberdaya alam. (Frosch
adalah instrument kunci, data yang
dan Gallopoulos,1989). Ekosistem
biasanya bersifat deskriktif, menekankan
kawasan industri merupakan kawasan
pada proses, analisis data yang bersifat
industri yang menjalankan prinsip
induktif dan data pemaknaan tiap iven
ekologi dalam operasinya, sehingga dapat
adalah merupakan penelitian yang
disebut juga sebagai eco industrial park .
esensial dalam penelitian kualitatif.
Sejalan dengan pengembangan eco
Lokasi Penelitian industrial park, pengembangan akan
Dalam penelitian ini, penulis teknologi hijau juga harus dilakukan
mengambil lokasi di Kawasan Industri dalam rangka mencapai tujuan ekosistem
Kota Dumai, Alasan peneliti memilih di secara holistik, yaitu pembangunan yang
Kawasan Industri Kota Dumai adalah berkelanjutan. Ekologi industri
dampak kawasan industri terhadap (Pongracz, E, 2006) adalah bidang ilmu
lingkungan sekitar kawasan. yang difokuskan pada dua tujuan yaitu
peningkatan ekonomi dan peningkatan
HASIL PENELITIAN DAN kualitas lingkungan. Pada konsep ekologi
PEMBAHSAN industri, sistem industri dipandang bukan
Konsep bagaimana membangun dan sebagai suatu sistem yang terisolasi dari
mengembangkan suatu kawasan industri sistem dan lingkungan disekelilingnya,
yang berwawasan lingkungan, eco melainkan merupakan satu kesatuan.
industrial park, tetapi pada dasarnya Menurut UU No. 23 tahun 1997
semua konsep tersebut mengarah pada tentang pengelolaan lingkungan hidup,
bagaimana upaya membangun suatu pencemaran lingkungan adalah
kawasan industri yang berwawasan masuknya atau dimasukkannya mahluk
lingkungan yang mampu mendorong dan hidup, zat, energi, dan atau komponen
merangsang para pelaku-pelaku yang lain kedalam lingkungan dan atau
terlibat di dalamnya untuk terus berubahnya tatanan lingkungan oleh
berinovasi. kegiatan manusia atau oleh proses alam,
Ekologi industri melibatkan antara sehingga kualitas lingkungan turun
lain analisis siklus, lingkaran suatu sampai ke tingkat tertentu yang
proses, pemanfaatan kembali (reusing) menyebabkan lingkungan menjadi
dan daur ulang (recycling), rancangan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
untuk lingkungan dan pertukaran/saling sesuai dengan peruntukannya
menukar ‘sisa’ atau ‘limbah’ (waste Pembangunan berwawasan lingkungan

14
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020

dapat dilaksanakan, jika dalam rusaknya lingkungan, harus


pembangunan tersebut menerapkan dimasukkan dalam proses
konsep pembangunan berkelanjutan pengambilan keputusan. Untuk
(sustainable development). Munculnya itu dibutuhkan pemilihan
kata keberlanjutan dalam perencanaan lingkungan sosial dimana
pembangunan memberikan inspirasi bagi pembangunan akan dilaksanakan,
setiap sektor untuk menuju ke arah meliputi, pertumbuhan ekonomi,
pengembangan yang lebih ramah menyangkut nilai tambah akibat
terhadap lingkungan. Menurut Kristanto adanya pembangunan,
(1998), konsep pembangunan pemerataan pendapatan dan
berwawasan lingkungan dan kesejahteraan, dengan membuka
berkelanjutan memiliki dua dimensi lapangan kerja, serta fasilitas
yaitu: kebutuhan hidup masyarakat.
Konsep pembangunan
a. Dimensi Tekno-Ekologis,
berkelanjutan merupakan konsep yang
meliputi ; (a). Penempatan lokasi
mendasari munculnya paradigma-
yang sesuai tata ruang untuk
paradigma untuk mewujudkan
setiap kegiatan pembangunan, hal
keberlanjutan dalam setiap aktifitas
ini berkaitan bukan hanya
umat manusia. Konsep pembanguan
menyangkut peningkatan efisiensi
berkelanjutan pertama kali
sumberdaya alam dan jaminan
diperkenalkan oleh the World
keberlanjutannya agar tidak
Commission on Envronment and
melampaui kemampuan
Development (WCED) pada tahun
sumberdaya alam tersebut untuk
1987, dengan laporannya yang bejudul
memperbaharui diri , tetapi juga
Our Common Future. Menurut WCED
menjamin kepastian dan kelaikan
(1987), pembangunan berkelanjutan
bagi investor untuk menanamkan
yaitu: bagaimana menyelenggarakan
modal pada daerah tersebut. (b).
pembangunan yang memenuhi
Pengelolaan limbah agar tidak
kebutuhan umat manusia saat ini,
melampaui kapasitas asimilasi
tanpa mengurangi kemampuan
dari ekosistem (kemampuan
generasi mendatang dalam memenuhi
ekosistem untuk menerima
kebutuhannya. Didalamnya
limbah sampai pada taraf yang
terkandung 2 gagasan penting:
tidak membahayakan
lingkungan). a. gagasan kebutuhan yaitu
b. Dimensi Sosio Ekonomis, dalam kebutuhan esensial untuk
pembangunan berwawasan memberlanjutkan kehidupan
lingkungan yang lebih luas, manusia, dan
kemudahan mengakses b. gagasan keterbatasan yang
pendidikan bagi masyarakat, bersumber pada kondisi teknologi
perbaikan alokasi sumber daya dan organisasi sosial terhadap
alam untuk peningkatan kualitas kemampuan lingkungan untuk
komponen biaya terhadap risiko

15
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020

memenuhi kebutuhan kini dan dan secara sosial berkeadilan. Makna dari
hari depan. pembangunan berkelanjutan dari dimensi
Dalam konsep pembangunan ekologi memberikan penekanan pada
berkelanjutan terdapat perpaduan 2 kata pentingnya menjamin dan meneruskan
yang kontradiktif yaitu pembangunan kepada generasi mendatang sejumlah
(development) yang menurut perubahan kuantitas modal alam (natural capital)
dan pemanfaatan sumber daya alam, dan yang dapat menyediakan suatu hasil
berkelanjutan (sustainable) yang berarti berkelanjutan secara ekonomis dan jasa
tidak boleh mengubah (lestari) di dalam lingkungan termasuk keindahan alam.
proses pembangunan yang berkelanjutan. Jadi tujuan pembangunan ekonomi dan
Persekutuan antara kedua kepentingan ini sosial harus diupayakan dengan
(sustainable dan development) pada keberlanjutan (lestari).
dasarnya mengembalikan ke alam
PENUTUP
lingkungannya sebagai dasar. Konsep
1. Kesimpulan
pembangunan berkelanjutan sudah
a. Sosio Ekonomis, dalam
menjadi konsep pembangunan yang
pembangunan berwawasan
diterima oleh semua negara di dunia,
lingkungan yang lebih luas,
yang bertujuan untuk menyeimbangkan
kemudahan mengakses
dari berbagai tujuan pembangunan
pendidikan bagi masyarakat,
sehingga tercipta suatu kondisi yang
perbaikan alokasi sumber daya
berkelanjutan.
alam untuk peningkatan kualitas
Konsep pembangunan berkelanjutan komponen biaya terhadap risiko
menghendaki terciptanya keseimbangan rusaknya lingkungan, harus
antara aspek ekonomi (pertumbuhan dimasukkan dalam proses
ekonomi), aspek ekologi (pelestarian pengambilan keputusan. Untuk
lingkungan), dan aspek sosial budaya itu dibutuhkan pemilihan
(pemerataan). Beberapa pendapat lingkungan sosial dimana
menambahkan juga aspek hukum dan pembangunan akan dilaksanakan,
kelembagaan (patuh hukum dan meliputi, pertumbuhan ekonomi,
berfungsinya kelembagaan) dan aspek menyangkut nilai tambah akibat
teknologi (pengembangan dan penerapan adanya pembangunan,
teknologi) bagi pelaksanaan pemerataan pendapatan dan
pembangunan berkelanjutan. kesejahteraan, dengan membuka
lapangan kerja, serta fasilitas
Menurut Munasinghe (1993),
kebutuhan hidup masyarakat.
pembangunan berkelanjutan
b. Tekno-Ekologis, meliputi ; (a).
digambarkan dalam segitiga sama sisi,
Penempatan lokasi yang sesuai
dilambangkan dengan 3 dimensi, yaitu:
tata ruang untuk setiap kegiatan
ekonomi, ekologi, dan sosial.
pembangunan, hal ini berkaitan
Pembangunan dikatakan berkelanjutan
bukan hanya menyangkut
jika memenuhi ke tiga dimensi tersebut,
peningkatan efisiensi sumberdaya
yaitu: secara ekonomi layak dan efisien,
alam dan jaminan
secara ekologi lestari (ramah lingkungan)

16
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020

keberlanjutannya agar tidak F.M. Alinda, Faikoh, 2008, Deteksi RTH


melampaui kemampuan Di Kota Industri Cilegon, IPB,
sumberdaya alam tersebut untuk Bogor
memperbaharui diri , tetapi juga
Kimberly FK. 2006, Analisis system
menjamin kepastian dan kelaikan
Pengembangan Kawasan industri
bagi investor untuk menanamkan
Terpadu Berwawasan Lingkungan
modal pada daerah tersebut. (b).
Kasus PT. Kawasan Industri
Pengelolaan limbah agar tidak
Medan, Sekolah Pascasarjana, IPB,
melampaui kapasitas asimilasi
Bogor
dari ekosistem (kemampuan
ekosistem untuk menerima Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian
limbah sampai pada taraf yang Kualitatif, (Bandung, PT Remaja
tidak membahayakan Rosdakarya, 2004).
lingkungan).
2. Saran Nurisjah, S 2002. Konsepsi RTH
a. Pengelolaan kawasan industri Perkotaan. Prosiding Pelatihan
berwawasan harus berjalan pada Ruang Terbuka Hijau. Studio
regulasi yang telah ditetapkan Arsitektur Lanskap, Fakultas
b. Perlu adanya perhatian khusus Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Pemerintah Pusat, Pemerintah Bogor
Daerah dan Pihak Investor untuk Nugroho, Riant Dwijodijoto. 2003.
mewujudkan bersama kawasan Kebijakan Publik: Formulasi,
industri berwaawasan lingkungan Implementasi, Evaluasi, Jakarta :
dengan memperhatikan aspek PT. Elex Media Komputindo
ekonomi, sosial dan lingkungan. Kelompok Gramedia.
Daftar Kepustakaan
Saaty,T.L. 1993. Pengambilan Keputusan
Buku bagi Para Pemimpin. Proses Hirarki
Djayadiningrat,S.T. 2001. Pemikiran, Analitik Untuk Pengambilan
Tantangan Dan Permasalahan Keputusan dalam Situasi yang
Lingkungan. Studio Tekno Kompleks.
Ekonomi, Departemen Teknik Setiono,L,[Penerjemah]; Peniwati, K.
Industri. FTI. ITB. Bandung [Editor]. Terjemahan dari: decision
Djayadiningrat S.T., Melia F, 2004, Making for Leaders. The Analytical
Kawasan Industri Berwawasan Hierarchy Process for Decisions in
Lingkungan, Rekayasa Sains, Complex World. LPPM dan PT
Bandung Pustaka Binaman Pressindo.
Jakarta
Eriyatno , Fadjar S, 2007., Riset
Kebijakan, IPB Press Sunu,P. 2001, Melindungi Lingkungan
dengan Menerapkan ISO 14001,
Penerbit Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta Soemarwoto. O.

17
Jurnal Wedana
Volume VI No 1 April 2020

2001, Atur diri sendiri, Paradigma


Baru pengelolaan Lingkungan
hidup, GajahMada University
Press, Yogyakarta
Sulaiman, 2016. Strategi Pengelolaan
Kawasan Industri Berkelanjutan.
Untirta Press. Serang, Banten.
Terry, George R. 2009. Prinsip-prinsip
Manajemen. Jakarta: Penerbit
Bumi Aksara
Wibowo Arif, 1997 Strategi BAPEDAL
Dalam Produksi Bersih, Lokakarya
Manajemen Limbah Cair, BPPT,
Jakarta
Wardhana,W.A.1999. Dampak
Pencemaran Lingkungan. Penerbit
Andi Offset. Yogyakarta
Peraturan Perundang-undangan
UU No. 23 tahun 1997 tentang
pengelolaan lingkungan hidup
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984
tentang Perindustrian
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
2009 tentang Kawasan Industri

18

You might also like