Professional Documents
Culture Documents
BMT: Dalam Tinjauan Historis Menguak Fungsi Dan Sejarah Perkembangannya Abdul Muttalib
BMT: Dalam Tinjauan Historis Menguak Fungsi Dan Sejarah Perkembangannya Abdul Muttalib
Abdul Muttalib
Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
abdulmuttalib3@gmail.com
ABSTRACT
The description of the lack of economic development through the Sharia Financial
Institutions, this fact is a great opportunity to improve the economic weakness of
Indonesian Muslims. Most of the Muslims in Indonesia are at the lower middle economic
level. Many of them are unable to develop their business due to the difficulty in obtaining
additional business capital. They cannot lend to conventional banks due to several factors.
Some are because of their knowledge and belief that bank interest is haram. There is also
because of the high interest to be paid and some because they do not have collateral.
The presence of BMT is expected to help resolve this problem. BMT has many
advantages in increasing people's prosperity if managed professionally. In providing BMT
business capital, it is not merely providing financing and billing, but BMT is also
responsible so that the business does not go bankrupt. Commemoration of the development
of BMT in the current era in contributing to the economic life of the Ummah, especially in
the middle to lower class community, the existence of BMT increasingly shows that this
institution is worthy of being developed and tested for its truth. Thus we hope the
economic activity of our beloved country can increase to a better direction with the spread
of BMTs throughout Indonesia. We actually have a lot of potential to develop the economy
in order to improve life prosperity. The large number of Indonesian Muslims and the
positive expectations of citizens (not Muslims) are potential for developing the economy if
managed professionally and accountably
Keywords: Baitul Mal Wattamwil, Development Economic Community.
1
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019
ABSTRAK
2
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019
3
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019
yang lain keluar dari makna “hakikat” asli Muhammad Ridwan mendefinisikan
istilah BMT dari segi bahasa. Akan tetapi BMT adalah organisasi bisnis yang
sebaliknya, definisi satu dengan yang mengembangkan usahanya pada sektor
lainnya saling melengkapi. keuangan seperti simpan pinjam dan juga
Berikut beberapa definisi yang berperan sosial yang memiliki kesaman
dikemukakan : fungsi dan peran dengan lembaga amil
Amin Aziz mengatakan, BMT zakat (LAZ) yang meliputi upaya
merupakan “Balai usaha Mandiri Terpadu pengumpulan dana infaq, shodaqoh wakap
yang dikembangkan dari konsep baitl maal dan sumber dana-dana sosial lainnya.4 Dan
wat tamwil. Dari segi baitul maal, BMT masih banyak definisi lain tentang lembaga
menerima titipan BAZIS dari dana zakat, keuangan “BMT” yang satu ini.
Infaq, dan Shadaqah memanfaatkannya Jadi, BMT adalah lembaga keuangan
untuk kesejahteraan masyarakat kecil, faqir, mikro yang dioperasikan dengan prinsip
miskin. Pada aspek Baitut Tamwil, BMT bagi hasil (syari’ah),
mengembangkan usaha–usaha produktif menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro
untuk meningkatkan pendapatan pengusaha dan kecil dalam rangka mengangkat derajat
kecil dan anggota”.1 dan martabat serta membela kepentingan
Baitul Mal Wat Tamwil atau biasa kaum fakir miskin. Secara konseptual,
dikenal dengan sebutan BMT dari segi BMT memiliki dua fungsi : Baitul Tamwil
bahasa atau bila diterjemahkan ke dalam (Bait = Rumah, at Tamwil = Pengembangan
bahasa Indonesia yang benar berarti rumah Harta) – melakukan kegiatan
uang dan rumah pembiayaan, sehingga bila pengembangan usaha-usaha produktif dan
diartikan terpisah, baitul maal adalah rumah investasi dalam meningkatkan kualitas
uang.2 ekonomi pengusaha mikro dan kecil
Menurut Arief Budiharjo (tt) BMT terutama dengan mendorong kegiatan
berasal dari bahasa Arab adalah “Kelompok menabung dan menunjang pembiayaan
Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai kegiatan ekonominya. Baitul Maal (Bait =
lembaga ekonomi rakyat yang berupaya Rumah, Maal = Harta) – menerima titipan
mengembangkan usaha–usaha produktif dana zakat, infak dan shadaqah serta
dan investasi dengan sistem bagi hasil mengoptimalkan distribusinya sesuai
untuk meningkatkan kualitas ekonomi dengan peraturan dan amanahnya.
pengusaha kecil-bawah dalam rangka Beberapa definisi di atas, dapat
pengentasan kemiskinan“. ditarik pengertian mengenai BMT, bahwa
Dicermati secara terminologi BMT BMT adalah sebagai lembaga keuangan,
berarti sekelompok orang yang menyatukan sosial sekaligus religius, karena secara tidak
diri untuk saling membantu dan kerjasama langsung menjadi bagian yang tak
membangun sumber pelayanan keuangan terpisahkan sebagai pendukung ekonomi
guna mendorong dan mengembangkan masyarakat di tingkat akar rumput (grass
usaha produktif dan meningkatkan taraf root). Sedangkan pada dilihat dari sisi
hidup para anggota dan keluarganya.3 keagamaan “istilah” (fiqh), BMT adalah
lembaga/badan yang bertugas untuk
mengurusi kekayaan negara terutama
1
Amin Aziz, Tantangan, Prospek dan Strategi keuangan, baik yang berkenaan soal
Sistem Perekonomian Syariah di Indonesia dilihat pemasukan dan pengelolaan maupun yang
dari pengalaman pengembangan BMT, PINBUK,
berhubungan dengan masalah pengeluaran
Jakarta, 1996, h. 12.
2
Makhallul Ilmi, SM, Teori dan Praktek Lembaga dan lain-lain. Sebagai sebuah lembaga
Mikro Keuangan Syari’ah, (Yogyakarta: UII Press, keuangan yang bersifat profit motif, BMT
2002), h. 65.
3
Suhrawadi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, 4
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Mal
(Jakarta : Sinar Grafika, 2004) hal. 114 Wattamwil, (Yogyakarta : UII Press, 2004), hal. 126
4
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019
5
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019
peranan yang lebih besar dari apa yang bertindak produktif, tidak menunggu
dipahami sebagian umat Islam hari ini. tetapi menjemput bola, bahkan merebut
Baitul Mal berfungsi sebagai kas negara, pola, baik untuk menghimpun dana
sama fungsinya dengan Bank Sentral di anggota maupun untuk pembiayaan.
negara kita. Pelayanannya mengacu kepada
Sedangkan tujuan didirikannya kebutuhan anggota setiap anggota BMT
BMT meningkatkan kualitas usaha mampu memberikan yang terbaik untuk
ekonomi untuk kesejahteraan anggota anggota dan masyarakat; 2) Kantor
pada anggota pada khususnya dan dibuka dalam waktu yang tertentu yang
masyarakat pada umumnya. ditetapkan sesuai kebutuhan pasar,
Dengan demikian dapat dipahami waktu buka kasnya tidak terbatas pada
bahwa BMT berorientasi pada upaya siang hari saja, tetapi dapat saja malam
peningkatan kesejahteraan anggota dan atau sore hari tergantung pada kondisi
masyarakat. Anggota harus pasarnya; 3) BMT mengadakan
diberdayakan supaya lebih mandiri. pendampingan usaha anggota.
Dengan sendirinya, tidak dibenarkan jika Pendampingan ini akan lebih efektif jika
pada anggota dan masyarakat menjadi dilakukan secara berkelompok. Dalam
sangat tergantung kepada BMT, dengan pendampingan ini akan dilakukan
menjadi anggota BMT, masyarakat dapat pengajian rutin di rumah dan di masjid
meningkatkan taraf hidup melalui atau di sekolah kemudian dilanjutkan
peningkatan usahanya yang berdampak dengan perbincangan mengenai bisnis
positif pada peningkatan pendapatan. dan lain-lain; 4) Manajemen BMT
Berikutnya, perlu diketahui ciri adalah profesional Islami.
atau karakteristik lembaga yang bernama
BMT. Hal ini diketahui, agar supaya 2. Sejarah dan Perkembangan
dapat dibedakan dengan lembaga lain. Ketika membincang, sistem
Sebagai lembaga keuangan mikro yang perekonomian termasuk di-(dalamnya
berbasis syariah, BMT mempunyai 2 lembaga keuangan) yang sesuai dengan
karakteristik yakni, ciri umum dan cirri prinsip syariah telah dipraktikkan dan
yang lebih spesifik (khusus):6 melembaga di Indonesia sejak lama,
Ciri-ciri utama BMT, yakni; 1) masyarakat Indonesia telah mengenal
Berorientasi pada bisnis, mencari laba ekonomi syariah bahkan jauh sebelum
bersama, meningkatkan pemanfaatan sistem kapitalis dikenal bangsa
ekonomi paling banyak untuk anggota Indonesia, yaitu dengan praktik bagi
masyarakat; 2) Sebagai lembaga sosial hasil antara petani penggarap dengan
dan bermanfaat untuk mengefektifkan pemilik lahan. Dalam perkembangannya
pengumpulan dan pensyarufan dana bahkan memiliki peran secara nasional
zakat, infaq, zakat dan sedekah bagi terbukti dengan didirikannya Syarikat
kesejahteraan orang banyak; 3) Dagang Islam pada tahun 1909.
Ditumbuhkan dari bawah berdasarkan Kekuatan para pedagang Islam tersebut
peran serta masyarakat sekitar; 4) Milik telah menjadi simbol perlawanan
bersama masyarakat bawah bersama masyarakat terhadap kolonial Balanda.
dengan orang kaya di sekitar BMT, Bagaimana sejarah dan
bukan milik perseorangan atau milik dari perkembangan BMT, secara garis besar,
luar masyarakat. Atas dasarnya ini BMT penulis dalam makalah ini membaginya
tidak dapat berbadan hukum perseroan. menjadi dua priodeisasi, agar dapat
Sedangkan ciri-ciri khusus BMT, diketahui secara sistematis, yakni; 1)
antara lain; 1) Staf dan karyawan BMT sejarah perkembangannya pada masa
6
Muhammad Ridwan, ………, hal.132
6
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019
7
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019
8
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019
bagi hasil dalam usaha menggarap sawah, tambahan pendapatan untuk hal yang baik
memelihara ternak, dan sebagainya. dan benar. Oleh karena itu, BMT sebagai
Ketiga, unsur tololong menolong. lembaga perekonomian umat Islam tidak
Kaitannya dengan hal ini, hubungan antara hanya melakukan pegembangan usaha, tapi
satu dengan yang lain terjalin tidak hanya juga melakukan pembinaan keagamaan
sebatas melakukan transkasi (hubungan terutama menyangkut akhlakul karimah,
bisnis/usual bussines), namun sebaliknya, etika pengusaha muslim dan hubungan
di antara mereka ada sifat sekaligus sikap muamalah secara islami.
yang ditunjukkan, diserukan yakni; saling Kelima, kegiatan menabung sebagai
asah, asih dan asuh. Sesuai dengan prinsip indikator keberhasilan. Seiring dengan
bagi hasil, maka hubungan antara BMT rencana pengusaha kecil dalam
sebagai pemodal dan pengusaha kecil menggunakan keuntungan usahanya,
tidaklah hanya terbatas sebagai hubungan pengelola BMT mengarahkan pengusaha
antara bankir dan nasabah; dimana bankir kecil untuk menabung. Ini akan menjadi
tidak mencampuri urusan usaha nasabah. indikator perubahan dalam masyarakat. Bila
Dalam sistem syari’ah sebenarnya bukan semula masyarakat harus meminjam atau
hanya sistem bagi hasil, tapi juga bagi rugi. berhutang untuk biaya sekolah, sewa rumah
Bila pengusaha untung, maka keuntungan dan lain-lain, maka masyarakat sekarang
akan dibagi antara pengusaha dan BMT sudah menabung. Ini menjadi indikator
sesuai porsi (nisbah) bagi hasil yang kemampuan masyarakat membuat
disepakati. Akan tetapi bila pengusaha rugi, perencanaan hidupnya.
maka BMT ikut menanggung kerugian. Ketujuh, pengembangan usaha kecil
Oleh karena itu, maka BMT tidak bertumpu pada pengetahuan dan
bisa hanya memberikan pembiayaan dan keterampilan masyarakat setempat.
kemudian datang menagih angsuran. BMT Pengembangan usaha dilakukan oleh
harus bertanggung jawab agar usaha yang masyarakat sebagai pemilik dan manejer
diajalankan bisa untung, paling kurang usahanya. BMT akan membantu
BMT bisa mengusahakan pencegahan memperkuat, menambah dan
kerugian, bahkan mrmbsntu pengelolaan. mengembangkan pengetahuan dan
Dengan demikian, bantuan BMT tidak keterampilan pengusaha. Dengan demikian,
hanya terbatas pada permodalan, tapi juga maka BMT secara sistematis telah
bimbingan dan penyuluhan. mendistribusikan pengetahuan dan
Keempat, pembiayaan bertujuan keterampilan pada anggota masyarakat
untuk mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat. Banyak orang berpendapat bahwa KESIMPULAN
pengentasan kemiskinan dan BMT merupakan institusi keuangan
pengembangan usaha kecil akan selesai mikro (LKMS) yang dioperasikan dengan
dengan memberikan bantuan modal. prinsip bagi hasil (profit and loss sharing),
Ternyata bantuan modal saja tidak cukup, guna menumbuhkembangkan bisnis usaha
karena pengusaha kecil membutuhkan mikro dan kecil dalam rangka mengangkat
bimbingan, pelatihan dan informasi. Setelah derajat dan martabat serta membela
usaha berkembang dan pendapatan kepentingan kaum papa, fakir miskin dan
meningkat, timbul pertanyaan baru, apakah lainnya.
benar peningkatan pendapatan akan Bila ditilik secara konseptual; Baitul
membawa kebahagiaan? Dalam hal ini Tamwil (Bait = Rumah, at Tamwil =
perlu kita ingat, memningkatkan Pengembangan Harta) – berupaya
pendapatan kaum dhu’afa cukup sulit, tapi melaksanakan kegiatan pengembangan
lebih sulit lagi mengarahkan dan mendidik usaha-usaha produktif dan investasi dalam
mereka agar mampu mempergunakan meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha
9
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019
mikro dan kecil terutama dengan Amin Aziz, Tantangan, Prospek dan
mendorong kegiatan menabung dan Strategi Sistem Perekonomian Syariah
menunjang pembiayaan kegiatan di Indonesia dilihat dari Pengalaman
ekonominya. Tercakup di dalamnya, Pengembangan BMT, PINBUK,
berbagai aktivitas yang dapat Jakarta, 1996
mengoptimalisasi dana-dana serupa zakat, Abdul Manan, M. Teori dan Praktek
infaq, sadaqah atau yang lainnya relevan Ekonomi Islam. Yogyakarta: Dana Wakti
dengan peraturan dan amanahnya. Wakaf, 1995
Mengenai asal muasal BMT, benih Azmi Sabahuddin, Menimbang Ekonomi
institusi keuangan ini sudah ada sejak masa Islam, Keuangan Public, Konsep
kehidupan rasul. Bahkan pada saat itu, Perpajakan dan Peran Baitul Maal,
BMT memiliki peran sangat strategis. Dan Bandung: Nuansa, 2005
saat sekarang ini, institusi tersebut menjadi Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya
inspirasi atau rujukan untuk Jakarta: Yayasan Penyelenggara
mengembangkan Fungsi BMT sebagai Penterjemah/ Pentafsir Al-Qur’an,
lembaga keuangan sosial religious 1990
sekaligus. K. Lubis, Suhrawadi, Hukum Ekonomi
Napak tilas perkembangan BMT pada Islam, Jakarta : Sinar Grafika, 2004
era kekinian dalam memberikan kontribusi Makhallul Ilmi, SM, Teori dan Praktek
bagi kehidupan ekonomi ummat terutama Lembaga Mikro Keuangan Syari’ah,
pada masyarakat golongan menengah ke Yogyakarta: UII Press, 2002
bawah, eksistensi BMT semakin Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul
menunjukkan bahwa lembaga yang satu ini Mal Wattamwil, Yogyakarta : UII Press,
layak dikembangkan dan teruji 2004
kebenarannya. Suhadji Lestiadi, Paradigma Baru Ekonomi
Dengan demikian kita berharap aktivitas Kerakyatan Sistem Syari’ah,
ekonomi negeri tercinta bisa meningkat ke Perjalanan Gagasan dan Gerakan
arah yang lebih baik dengan tersebarnya BMT Di Indonesia, PINBUK, Jakarta,
BMT-BMT di seluruh Indonesia. Kita 2000
sebenarnya memiliki banyak potensi untuk Sharif chaudry, M. Sistem Ekonomi Islam;
mengembangkan perekonomian dalam Prinsip-Prinsip Dasar, Terj. Suherman
rangka meningkatkan kemakmuran hidup. Rosyidi. Jakarta: Kencana Prenada
Banyaknya jumlah umat Islam Indonesia Media Group. 2012
dan espektasi positif warga negara (bukan
muslim) merupakan hal yang potensial
untuk mengembangkan perekonomian jika
dikelola professional dan akuntabel.
DAFTAR PUSTAKA
10