Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Econetica Vol.

1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

BMT: Dalam Tinjauan Historis


Menguak Fungsi dan Sejarah Perkembangannya

Abdul Muttalib
Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
abdulmuttalib3@gmail.com

ABSTRACT

The description of the lack of economic development through the Sharia Financial
Institutions, this fact is a great opportunity to improve the economic weakness of
Indonesian Muslims. Most of the Muslims in Indonesia are at the lower middle economic
level. Many of them are unable to develop their business due to the difficulty in obtaining
additional business capital. They cannot lend to conventional banks due to several factors.
Some are because of their knowledge and belief that bank interest is haram. There is also
because of the high interest to be paid and some because they do not have collateral.
The presence of BMT is expected to help resolve this problem. BMT has many
advantages in increasing people's prosperity if managed professionally. In providing BMT
business capital, it is not merely providing financing and billing, but BMT is also
responsible so that the business does not go bankrupt. Commemoration of the development
of BMT in the current era in contributing to the economic life of the Ummah, especially in
the middle to lower class community, the existence of BMT increasingly shows that this
institution is worthy of being developed and tested for its truth. Thus we hope the
economic activity of our beloved country can increase to a better direction with the spread
of BMTs throughout Indonesia. We actually have a lot of potential to develop the economy
in order to improve life prosperity. The large number of Indonesian Muslims and the
positive expectations of citizens (not Muslims) are potential for developing the economy if
managed professionally and accountably
Keywords: Baitul Mal Wattamwil, Development Economic Community.

1
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

ABSTRAK

Gambaran masih sedikitnya perkembangan perekonomian melalui Lembaga


Keuangan Syari’ah, fakta ini merupakan peluang yang besar untuk memperbaiki lemahnya
ekonomi umat Islam Indonesia. Sebagian besar umat Islam di Indonesia tingkat
ekonominya adalah menengah ke bawah. Banyak diantara mereka yang tidak bisa
mengembangkan usahanya karena sulitnya mendapat tambahan modal usaha. Mereka tidak
bisa minjam ke bank-bank konvensional karena beberapa faktor. Ada yang karena
pengetahuan dan keyakinannya bahwa bunga bank adalah haram. Ada pula karena
tingginya bunga yang harus dibayar dan ada pula karena tidak punya jaminan.
Kehadiran BMT diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan ini.
BMT memiliki banyak keunggulan dalam meningkatkan kemakmuran rakyat jika dikelola
secara profesional. Dalam memberikan modal usaha BMT tiak hanya sekedar memberikan
pembiayaan dan menagih saja, tapi BMT juga bertangungjawab agar usaha tersebut tidak
mengalami kebangkrutan. Napak tilas perkembangan BMT pada era kekinian dalam
memberikan kontribusi bagi kehidupan ekonomi ummat terutama pada masyarakat
golongan menengah ke bawah, eksistensi BMT semakin menunjukkan bahwa lembaga
yang satu ini layak dikembangkan dan teruji kebenarannya. Dengan demikian kita berharap
aktivitas ekonomi negeri tercinta bisa meningkat ke arah yang lebih baik dengan
tersebarnya BMT-BMT di seluruh Indonesia. Kita sebenarnya memiliki banyak potensi
untuk mengembangkan perekonomian dalam rangka meningkatkan kemakmuran hidup.
Banyaknya jumlah umat Islam Indonesia dan espektasi positif warga negara (bukan
muslim) merupakan hal yang potensial untuk mengembangkan perekonomian jika dikelola
professional dan akuntabel.

Kata Kunci: Baitul Mal Wattamwil, Perkembangan Ekonomi Masyarakat.

2
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

PENDAHULUAN bagaimana perkembangan BMT pada era


Patut disyukuri, BMT yang sebagian kekinian dalam memberikan kontribusi bagi
orang menganggapnya sebagai lembaga kehidupan ekonomi ummat
keuangan mikro telah tersebar di seluruh
Indonesia. Suhadji Lestiadi dalam METODE
makalahnya ‘BMT dan Peranannya dalam Dilihat dari jenis penelitiannya,
Pengembangan Sistem Keuangan Syari’ah’ adapun jenis penelitian yang digunakan
mengungkapkan, “Sebagai gambaran umum dalam penelitian ini adalah penelitian
mengenai BMT, kita melihat perkembangan kepustakaan atau library research, yakni
BMT sampai akhir Desember 1998, telah penelitian yang dilakukan melalui
berdiri kurang lebih 2000 BMT yang mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah
tersebar secara tidak merata di seluruh yang bertujuan dengan obyek penelitian
Indonesia.” atau pengumpulan data yang bersifat
Gambaran masih sedikitnya kepustakaan, atau telaah yang dilaksanakan
perkembangan perekonomian melalui untuk memecahkan suatu masalah yang
Lembaga Keuangan Syari’ah, fakta ini pada dasarnya tertumpu pada penelaahan
merupakan peluang yang besar untuk kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan
memperbaiki lemahnya ekonomi umat pustaka yang relevan. Sebelum melakukan
Islam Indonesia. Sebagian besar umat Islam telaah bahan pustaka, peneliti harus
di Indonesia tingkat ekonominya adalah mengetahui terlebih dahulu secara pasti
menengah ke bawah. Banyak diantara tentang dari sumber mana informasi ilmiah
mereka yang tidak bisa mengembangkan itu akan diperoleh. Adapun beberapa
usahanya karena sulitnya mendapat sumber yang digunakan antara lain;
tambahan modal usaha. Mereka tidak bisa bukubuku teks, jurnal ilmiah,refrensi
minjam ke bank-bank konvensional karena statistik,hasil-hasil penelitian dalam bentuk
beberapa faktor. Ada yang karena skripsi, tesis, desertasi,dan internet, serta
pengetahuan dan keyakinannya bahwa sumber-sumber lainnya yang relevan.
bunga bank adalah haram. Ada pula karena Dilihat dari sifatnya, maka penelitian
tingginya bunga yang harus dibayar dan ada ini termasuk penelitian deskriptif, penelitian
pula karena tidak punya jaminan. deskriptif berfokus pada penjelasan
Kehadiran BMT diharapkan dapat sistematis tentang fakta yang diperoleh saat
membantu menyelesaikan permasalahan ini. penelitian dilakukan.
BMT memiliki banyak keunggulan dalam Adapun metode pengumpuluan data
meningkatkan kemakmuran rakyat jika penelitian ini diambil dari sumber data,
dikelola secara profesional. Dalam Yang dimaksud sumber data dalam
memberikan modal usaha BMT tiak hanya penelitian adalah subjek dari mana data
sekedar memberikan pembiayaan dan dapat diperoleh. Apabila peneliti
menagih saja, tapi BMT juga menggunakan dokumentasi, maka dokumen
bertangungjawab agar usaha tersebut tidak atau catatanlah yang menjadi sumber data,
mengalami kebangkrutan. sedangkan isi catatan subjek penelitian atau
Dan yang terpenting sekali adalah variable penelitian.
bahwa BMT merupakan lembaga keuangan
syari’ah. Operasionalnya tentu harus sesuai HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan aturan-aturan ilahi. Inilah yang A. Pengertian Baitul Maal Wattamwil
ditunggu-tunggu umat. Mereka merindukan Cukup banyak ditemukan pengertian
lembaga keuangan bebas riba. mengenai Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)
Focus permsalahan dalam artikel ini dalam sejumlah book reference. Namun
adalah sejarah asal muasal baitul maal, dan bukan berarti pengertian antara satu dengan

3
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

yang lain keluar dari makna “hakikat” asli Muhammad Ridwan mendefinisikan
istilah BMT dari segi bahasa. Akan tetapi BMT adalah organisasi bisnis yang
sebaliknya, definisi satu dengan yang mengembangkan usahanya pada sektor
lainnya saling melengkapi. keuangan seperti simpan pinjam dan juga
Berikut beberapa definisi yang berperan sosial yang memiliki kesaman
dikemukakan : fungsi dan peran dengan lembaga amil
Amin Aziz mengatakan, BMT zakat (LAZ) yang meliputi upaya
merupakan “Balai usaha Mandiri Terpadu pengumpulan dana infaq, shodaqoh wakap
yang dikembangkan dari konsep baitl maal dan sumber dana-dana sosial lainnya.4 Dan
wat tamwil. Dari segi baitul maal, BMT masih banyak definisi lain tentang lembaga
menerima titipan BAZIS dari dana zakat, keuangan “BMT” yang satu ini.
Infaq, dan Shadaqah memanfaatkannya Jadi, BMT adalah lembaga keuangan
untuk kesejahteraan masyarakat kecil, faqir, mikro yang dioperasikan dengan prinsip
miskin. Pada aspek Baitut Tamwil, BMT bagi hasil (syari’ah),
mengembangkan usaha–usaha produktif menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro
untuk meningkatkan pendapatan pengusaha dan kecil dalam rangka mengangkat derajat
kecil dan anggota”.1 dan martabat serta membela kepentingan
Baitul Mal Wat Tamwil atau biasa kaum fakir miskin. Secara konseptual,
dikenal dengan sebutan BMT dari segi BMT memiliki dua fungsi : Baitul Tamwil
bahasa atau bila diterjemahkan ke dalam (Bait = Rumah, at Tamwil = Pengembangan
bahasa Indonesia yang benar berarti rumah Harta) – melakukan kegiatan
uang dan rumah pembiayaan, sehingga bila pengembangan usaha-usaha produktif dan
diartikan terpisah, baitul maal adalah rumah investasi dalam meningkatkan kualitas
uang.2 ekonomi pengusaha mikro dan kecil
Menurut Arief Budiharjo (tt) BMT terutama dengan mendorong kegiatan
berasal dari bahasa Arab adalah “Kelompok menabung dan menunjang pembiayaan
Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai kegiatan ekonominya. Baitul Maal (Bait =
lembaga ekonomi rakyat yang berupaya Rumah, Maal = Harta) – menerima titipan
mengembangkan usaha–usaha produktif dana zakat, infak dan shadaqah serta
dan investasi dengan sistem bagi hasil mengoptimalkan distribusinya sesuai
untuk meningkatkan kualitas ekonomi dengan peraturan dan amanahnya.
pengusaha kecil-bawah dalam rangka Beberapa definisi di atas, dapat
pengentasan kemiskinan“. ditarik pengertian mengenai BMT, bahwa
Dicermati secara terminologi BMT BMT adalah sebagai lembaga keuangan,
berarti sekelompok orang yang menyatukan sosial sekaligus religius, karena secara tidak
diri untuk saling membantu dan kerjasama langsung menjadi bagian yang tak
membangun sumber pelayanan keuangan terpisahkan sebagai pendukung ekonomi
guna mendorong dan mengembangkan masyarakat di tingkat akar rumput (grass
usaha produktif dan meningkatkan taraf root). Sedangkan pada dilihat dari sisi
hidup para anggota dan keluarganya.3 keagamaan “istilah” (fiqh), BMT adalah
lembaga/badan yang bertugas untuk
mengurusi kekayaan negara terutama
1
Amin Aziz, Tantangan, Prospek dan Strategi keuangan, baik yang berkenaan soal
Sistem Perekonomian Syariah di Indonesia dilihat pemasukan dan pengelolaan maupun yang
dari pengalaman pengembangan BMT, PINBUK,
berhubungan dengan masalah pengeluaran
Jakarta, 1996, h. 12.
2
Makhallul Ilmi, SM, Teori dan Praktek Lembaga dan lain-lain. Sebagai sebuah lembaga
Mikro Keuangan Syari’ah, (Yogyakarta: UII Press, keuangan yang bersifat profit motif, BMT
2002), h. 65.
3
Suhrawadi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, 4
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Mal
(Jakarta : Sinar Grafika, 2004) hal. 114 Wattamwil, (Yogyakarta : UII Press, 2004), hal. 126

4
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

sekaligus merupakan media kegiatan sosial agniya sebagai shohibul maal


kemasyarakatan yang bertujuan dengan dhuafa’ sebagai mudhorib,
memberikan jasa keuangan dalam terutama untuk dana-dana sosial
membantu masyarakat yang bertujuan sperti zakat, infaq, shadaqah, hibah
memberikan jasa keuangan dalam dan lainnya.
membantu masyarakat di sekitarnya, hal ini e) Menjadi perantara keuangan
bisa dipahami dan nash Al-Qur’an yang (financing intermediary) antara
menerangkan pentingnya untuk saling pemilik dana (shohibul maal) baik
membantu dan saling tolong-menolong dan sebagai pemilik modal maupun
berbuat kebajikan. Hal ini sangat dianjurkan penyimpan dengan pengguna dana
oleh agama, sebagaimana firman Allah : (mudhorib) untuk pengembangan
“Dan tolong-menolonglah kami dalam usaha produktif.
berbuat kebajikan dan taqwa dan
janganlah kamu saling tolong menolong BMT dilihat dari fungsinya
dalam berbuat dosa pelanggaran” (QS. merupakan lembaga intermediasi
Al-Maidah : 2).5 keuangan antara pemilik dana (surplus
Mengajak kepada kebaikan dapat unit) dan peminjam (defisit unit). BMT
berarti menuju pada peningkatan kehidupan beroperasi berlandaskan prinsip-prinsip
dan kesejahteran ekonomi, berbuat baik dan ekonomi Islam yang pada intinya
mencegah kemungkaran berarti juga menerapkan bahwa dana pada dasarnya
menciptakan iklim dan sistem bisnis yang merupakan salah satu alat produksi
islami jauh dari sistem yang anarkis dan untuk meningkatkan kesejahteraan
eksploitatif. bersama, bukan kesejateraan orang-
perorang. BMT tumbuh dari keinginan
1. Fungsi dan Tujuan BMT dan prakarsa masyarakat sendiri,
Lembaga/BMT memiliki fungsi sehingga BMT merupakan salah satu
dan tujuan. Dalam rangka mencapai jenis Kelompok Swadaya Masyarakat
tujuanya, BMT berfungsi sebagai yang bekerja dari, oleh dan untuk
berikut: anggota. BMT sebagaimana yang
a) Mengidentifikasi, memobilisasi, dipahami orang sebagai lembaga
mengorganisasi, mendorong dan ekonomi kaum akar rumput, yang
mengembangkan potensi serta dibentuk atas prakarsa dan swadaya
kemampuan potensi ekonomi masyarakat dengan segala kelebihan dan
anggota, kelompok anggota kelemahannya, terbukti sangat efektif
muammalat (FOKUSMA) dan untuk menolong pengusaha kecil dan
daerah kerjanya. mikro dalam mengakses sumber dana
b) Meningkatkan kualitas SDM anggota pembiayaan. Hal ini sebagaimana yang
dan FOKUSMA menjadi lebih dikatakan oleh M. Amin Aziz dalam
professional dan Islami sehingga makalahnya yang berjudul ‘Prospek
semakin utuh dan tangguh dalam BMT Berbadan Hukum Koperasi’,
menghadapi persaingan global “Memperhatikan kinerja BMT-BMT
c) Menggalang dan memobilisasi yang telah berkembang, nampaknya
potensi masyarakat dalam rangka BMT sangat berperan dalam
meningkatkan kesejahteraan anggota meningkatkan pendapatan nasabah
d) Menjadi perantara keuangan pengusaha-pengusaha kecil-bawah.”
(financing intyermediary) antara Namun perlu kita ingat bahwa
Baitul Mal pada zaman rasulullah dan
5
Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya para sahabat serta khilafah Islamiyah
(Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/ setelah mereka memiliki fungsi dan
Pentafsir Al-Qur’an, 1990), hal. 156-157.

5
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

peranan yang lebih besar dari apa yang bertindak produktif, tidak menunggu
dipahami sebagian umat Islam hari ini. tetapi menjemput bola, bahkan merebut
Baitul Mal berfungsi sebagai kas negara, pola, baik untuk menghimpun dana
sama fungsinya dengan Bank Sentral di anggota maupun untuk pembiayaan.
negara kita. Pelayanannya mengacu kepada
Sedangkan tujuan didirikannya kebutuhan anggota setiap anggota BMT
BMT meningkatkan kualitas usaha mampu memberikan yang terbaik untuk
ekonomi untuk kesejahteraan anggota anggota dan masyarakat; 2) Kantor
pada anggota pada khususnya dan dibuka dalam waktu yang tertentu yang
masyarakat pada umumnya. ditetapkan sesuai kebutuhan pasar,
Dengan demikian dapat dipahami waktu buka kasnya tidak terbatas pada
bahwa BMT berorientasi pada upaya siang hari saja, tetapi dapat saja malam
peningkatan kesejahteraan anggota dan atau sore hari tergantung pada kondisi
masyarakat. Anggota harus pasarnya; 3) BMT mengadakan
diberdayakan supaya lebih mandiri. pendampingan usaha anggota.
Dengan sendirinya, tidak dibenarkan jika Pendampingan ini akan lebih efektif jika
pada anggota dan masyarakat menjadi dilakukan secara berkelompok. Dalam
sangat tergantung kepada BMT, dengan pendampingan ini akan dilakukan
menjadi anggota BMT, masyarakat dapat pengajian rutin di rumah dan di masjid
meningkatkan taraf hidup melalui atau di sekolah kemudian dilanjutkan
peningkatan usahanya yang berdampak dengan perbincangan mengenai bisnis
positif pada peningkatan pendapatan. dan lain-lain; 4) Manajemen BMT
Berikutnya, perlu diketahui ciri adalah profesional Islami.
atau karakteristik lembaga yang bernama
BMT. Hal ini diketahui, agar supaya 2. Sejarah dan Perkembangan
dapat dibedakan dengan lembaga lain. Ketika membincang, sistem
Sebagai lembaga keuangan mikro yang perekonomian termasuk di-(dalamnya
berbasis syariah, BMT mempunyai 2 lembaga keuangan) yang sesuai dengan
karakteristik yakni, ciri umum dan cirri prinsip syariah telah dipraktikkan dan
yang lebih spesifik (khusus):6 melembaga di Indonesia sejak lama,
Ciri-ciri utama BMT, yakni; 1) masyarakat Indonesia telah mengenal
Berorientasi pada bisnis, mencari laba ekonomi syariah bahkan jauh sebelum
bersama, meningkatkan pemanfaatan sistem kapitalis dikenal bangsa
ekonomi paling banyak untuk anggota Indonesia, yaitu dengan praktik bagi
masyarakat; 2) Sebagai lembaga sosial hasil antara petani penggarap dengan
dan bermanfaat untuk mengefektifkan pemilik lahan. Dalam perkembangannya
pengumpulan dan pensyarufan dana bahkan memiliki peran secara nasional
zakat, infaq, zakat dan sedekah bagi terbukti dengan didirikannya Syarikat
kesejahteraan orang banyak; 3) Dagang Islam pada tahun 1909.
Ditumbuhkan dari bawah berdasarkan Kekuatan para pedagang Islam tersebut
peran serta masyarakat sekitar; 4) Milik telah menjadi simbol perlawanan
bersama masyarakat bawah bersama masyarakat terhadap kolonial Balanda.
dengan orang kaya di sekitar BMT, Bagaimana sejarah dan
bukan milik perseorangan atau milik dari perkembangan BMT, secara garis besar,
luar masyarakat. Atas dasarnya ini BMT penulis dalam makalah ini membaginya
tidak dapat berbadan hukum perseroan. menjadi dua priodeisasi, agar dapat
Sedangkan ciri-ciri khusus BMT, diketahui secara sistematis, yakni; 1)
antara lain; 1) Staf dan karyawan BMT sejarah perkembangannya pada masa
6
Muhammad Ridwan, ………, hal.132

6
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

klasik (umum); 2) sejarah berdirinya dan Namun, pemerintahan Islam juga


perkembangan BMT di Indonesia. tidak bertahan lama. Serbuan tentara
a. Muasal Sejarah dan Tartar Mongol telah meruntuhkan
Perkembangan BMT Masa Klasik sendi-sendi pemerintahan Islam.
Baitul maal sebagai lembaga Setelah pemerintahan Islam berhasil
keuangan dimulai sejak masa ditaklukkan, maka praktis segala
kehidupan nabi Muhammad saw,. sistem politik dan ekonomi mengacu
dimanfaatkan sebagai tempat untuk pada kebijakan kolonial Mongol.
menyimpan, memelihara serta Mulai pada masa ini keberadaan
menjaga harta kekayaan muslim dan Baitul Maal, sudah tidak dikenal lagi.
non-muslim pada saat itu. Dalam perkembangan
Sepeninggal rasul saw kegiatan selanjutnya, gerakan-gerakan Islam
tersebut di teruskan oleh Abu Bakar sebagai bentuk revolusi guna
sebagai khalifah kedua. Masa khalifah menghadirkan kembali kebangkitan
ke II, konsep BMT sebagai lembaga Islam sebelumnya selalu menjadi
keuagan mengalami perkembangan. impian para islamis. Walaupun lama
Selanjutnya memiliki keutuhan secara tenggelam, hakikatnya semua itu
reguler dan permanen pada masa berlangsung tiada henti. Adanya
khalifah ke III Umar bin Khattab, dan lembaga keuangan dalam kerangka
dilanjutkan oleh generasi berikutya. modern sebagai perombakan lembaga
Yang menarik untuk keuangan yang bebas riba’ akhirnya
diperhatikan ialah bahwa lembaga ada dan muncul kembali di Desa Mith
keuangan baitul maal telah berfungsi Gramer, tepi Delta sungai Nil di
sangat strategis baik semasa Mesir, didirikan pada tahun 1960-an
Rasulullah maupun Khulafa Rasyidin. oleh DR. Abdul Hamid An-Naghar.
Melalui baitul maal ini, para Lembaga ini beroperasi di pedesaan
pemimpin Islam sangat serius mampu Mesir dan berskala kecil serta relatif
mengentaskan kemiskinan ummat dan pendek namun menuai sukses yang
membangun sistem moneter Islam. amat membanggakan. Terbukti dalam
BMT kelihatannya, benar-benar masa 3 tahun, dari 1000 depositor
berdiri sebagai institusi lembaga drastis melonjak menjadi 59.000
keuangan yang saat ini menjadi depositor (Rodney Wilson, 1985).
rujukan menyebut lembaga keuangan Dalam perkembangan berikutnya,
Islam. karena masalah manajemen, maka
Lebih jauh, pada masa dinasti terpaksa ditutup. An-Naghar akhirnya
Abbasyiah lembaga keuangan kembali menekuni keuangan Islam
tersebut mengalami perkembangan walau sebelumnya telah gagal. Pun di
pesat. Menurut Adiwarman Kariem Bank Sosial Naseer ia terus
(2004), pada dinasti Abbasyiah, mendorong lebih luas keuangan
kemajuan ilmu pengetahuan Islam, dimana ia menjabat sebagai
membawa dampak dalam memajukan deputi manajer umum.
kegiatan di bidang ekonomi. Bagaimanapun juga bank
Perluasan fungsi baitul maal yang dengan sistem bagi hasil ini telah
semula berkutat pada masalah mencatat sejarah yang berharga dalam
moneter, telah berkembang pesat pada khazanah ekonomi dan keuangan
pengaturan fiskal dan bahkan Islam. Kelahirannya mengilhami
pengembangan keilmuan yang tidak diadakanya konferensi ekonomi Islam
saja pada ilmu ekonomi tetapi juga (International conference on islamic
pada bidang keilmuan yang lainya. economic) pada tahun 1970 di

7
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

Karachi, Pakistan. Kemudian lahirlah mereka yang mempunyai modal


Bank Pembangunan Islam (Islamic banyak melakukan pembinaan dan
Develovment Bank/IDB). pendanaan pada masyarakat
Selanjutnya, menelusuri rekam menengah ke bawah secara intensif
jejak BMT sebagai lembaga keuangan dan berkelanjutan.
sebagaimana diperlihatkan masa nabi, 2) Eksploitasi; agar masyarakat
Khulafa Al-Rasyidin dan masa-masa terhindar dari rentenir-rentenir
berikutnya, tak dapat dipungkiri, yang memberikan pinjaman modal
betapa lembaga yang satu ini dengan sistem bunga yang sangat
memiliki peran strategis di zamannya. tidak manusiawi dan ini
b. Sejarah dan perkembangan BMT merupakan bentuk eksploitasi.
di Indonesia Agar ada lokasi dana yang merata pada
Sebenarnya pada tahun 1980-an masyarakat yang fungsinya untuk
BMT sudah dikenal di Indonesia, menciptakan keadilan sosial
yakni dengan berdirinya Baitut
Tamwil Teknosa (BTT) yang berada B. Bmt dalam Memberdayakan
di Bandung dan Baitut Tamwil Ridho Ekonomi Ummat
Gusti di Jakarta. Dilihat sepintas, Beberapa keunggulan dalam
kedua lembaga ini, bukan tidak memberdayakan pengusaha kecil serta
mungkin hadir dengan alasan-alasan kaum dhu’afa, yaitu : Pertama, pengalaman
ekonomi sosial pada waktu itu. praktik jual beli (muamalah) secara Islam
Penyebabnya, antara lain, sudah cukup lama diaplikasikan. Kekuatan
sebagaimana penulis ringkas; harus syari’ah dalam praktiknya, diyakini
diakui, bahwa ummat Islam belum masyarakat muslim, dapat dijadikan sebagai
banyak berbicara dalam dunia syarat pokok operasionalisasi BMT sebagai
perbankan. Akibatnya belum ada lembaga keuangan. Syari’ah sebagai
bank Islam yang meniadakan bunga pegangan hidup menuju kebahagiaan dunia
dan riba’. Meskipun disadari, namun dan akhirat harus diamalkan. Umat Islam
belum dapat menghindari diri dari yakin dan percaya bahwa hidup di dunia
lembaga yang membebani bunga. Di harus berada dan sesuai dengan aturan dan
saat belum lahirnya bank Islam, yang ajaran agama. Pengamalan agama bukan
akan mampu menetralisasi resiko hanya dalam ibadah mahdhoh saja, tapi
bunga-riba’, kini berdiri koperasi harus meliputi semua aspek hidup dan
Ridho Gusti. Lahir atas prakarsa kehidupan. Sudah lama umat Islam
pengusaha muslim, ekonom dan para menunggu dan berharap dalam kehidupan
ulama. Di dalamnya, banyak terlibat muamalah mereka bisa diterapkan sesuai
sejumlah tokh sebagai pengurus dengan ajaran agamanya. Oleh karena itu
(Majalah bulanan Serial Media kehadiran BMT serta Bank Islam sudah
Dakwah, No. 185 R. Awal lama dinantikan umat Islam.
1410/November 1989). Kedua, sistem yang digunakan.
Selain faktor di atas, lahirnya Diketahui umum, bahwa profit and loss
BMT ini diantaranya dilator- sharing (bagi hasil) bukan hal baru dalam
belakangi oleh beberapa alasan, istilah fiqh Islam. Penerapannya bukan hal
antara lain sebagai berikut: yang asing dalam kehidupan masyarakat
1) Pengaruh sistem; faktor ini, agar Indonesia. Di desa-desa, hubungan kerja
supaya masyarakat dapat terhindar antara majikan dan buruh dan antara
dari pengaruh sistem ekonomi pemodal dan pengusaha sudah lama diatur
kapitalis dan sosialis yang hanya dengan sistem bagi hasil. Kita kenal sistem
memberikan keuntungan bagi

8
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

bagi hasil dalam usaha menggarap sawah, tambahan pendapatan untuk hal yang baik
memelihara ternak, dan sebagainya. dan benar. Oleh karena itu, BMT sebagai
Ketiga, unsur tololong menolong. lembaga perekonomian umat Islam tidak
Kaitannya dengan hal ini, hubungan antara hanya melakukan pegembangan usaha, tapi
satu dengan yang lain terjalin tidak hanya juga melakukan pembinaan keagamaan
sebatas melakukan transkasi (hubungan terutama menyangkut akhlakul karimah,
bisnis/usual bussines), namun sebaliknya, etika pengusaha muslim dan hubungan
di antara mereka ada sifat sekaligus sikap muamalah secara islami.
yang ditunjukkan, diserukan yakni; saling Kelima, kegiatan menabung sebagai
asah, asih dan asuh. Sesuai dengan prinsip indikator keberhasilan. Seiring dengan
bagi hasil, maka hubungan antara BMT rencana pengusaha kecil dalam
sebagai pemodal dan pengusaha kecil menggunakan keuntungan usahanya,
tidaklah hanya terbatas sebagai hubungan pengelola BMT mengarahkan pengusaha
antara bankir dan nasabah; dimana bankir kecil untuk menabung. Ini akan menjadi
tidak mencampuri urusan usaha nasabah. indikator perubahan dalam masyarakat. Bila
Dalam sistem syari’ah sebenarnya bukan semula masyarakat harus meminjam atau
hanya sistem bagi hasil, tapi juga bagi rugi. berhutang untuk biaya sekolah, sewa rumah
Bila pengusaha untung, maka keuntungan dan lain-lain, maka masyarakat sekarang
akan dibagi antara pengusaha dan BMT sudah menabung. Ini menjadi indikator
sesuai porsi (nisbah) bagi hasil yang kemampuan masyarakat membuat
disepakati. Akan tetapi bila pengusaha rugi, perencanaan hidupnya.
maka BMT ikut menanggung kerugian. Ketujuh, pengembangan usaha kecil
Oleh karena itu, maka BMT tidak bertumpu pada pengetahuan dan
bisa hanya memberikan pembiayaan dan keterampilan masyarakat setempat.
kemudian datang menagih angsuran. BMT Pengembangan usaha dilakukan oleh
harus bertanggung jawab agar usaha yang masyarakat sebagai pemilik dan manejer
diajalankan bisa untung, paling kurang usahanya. BMT akan membantu
BMT bisa mengusahakan pencegahan memperkuat, menambah dan
kerugian, bahkan mrmbsntu pengelolaan. mengembangkan pengetahuan dan
Dengan demikian, bantuan BMT tidak keterampilan pengusaha. Dengan demikian,
hanya terbatas pada permodalan, tapi juga maka BMT secara sistematis telah
bimbingan dan penyuluhan. mendistribusikan pengetahuan dan
Keempat, pembiayaan bertujuan keterampilan pada anggota masyarakat
untuk mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat. Banyak orang berpendapat bahwa KESIMPULAN
pengentasan kemiskinan dan BMT merupakan institusi keuangan
pengembangan usaha kecil akan selesai mikro (LKMS) yang dioperasikan dengan
dengan memberikan bantuan modal. prinsip bagi hasil (profit and loss sharing),
Ternyata bantuan modal saja tidak cukup, guna menumbuhkembangkan bisnis usaha
karena pengusaha kecil membutuhkan mikro dan kecil dalam rangka mengangkat
bimbingan, pelatihan dan informasi. Setelah derajat dan martabat serta membela
usaha berkembang dan pendapatan kepentingan kaum papa, fakir miskin dan
meningkat, timbul pertanyaan baru, apakah lainnya.
benar peningkatan pendapatan akan Bila ditilik secara konseptual; Baitul
membawa kebahagiaan? Dalam hal ini Tamwil (Bait = Rumah, at Tamwil =
perlu kita ingat, memningkatkan Pengembangan Harta) – berupaya
pendapatan kaum dhu’afa cukup sulit, tapi melaksanakan kegiatan pengembangan
lebih sulit lagi mengarahkan dan mendidik usaha-usaha produktif dan investasi dalam
mereka agar mampu mempergunakan meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha

9
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

mikro dan kecil terutama dengan Amin Aziz, Tantangan, Prospek dan
mendorong kegiatan menabung dan Strategi Sistem Perekonomian Syariah
menunjang pembiayaan kegiatan di Indonesia dilihat dari Pengalaman
ekonominya. Tercakup di dalamnya, Pengembangan BMT, PINBUK,
berbagai aktivitas yang dapat Jakarta, 1996
mengoptimalisasi dana-dana serupa zakat, Abdul Manan, M. Teori dan Praktek
infaq, sadaqah atau yang lainnya relevan Ekonomi Islam. Yogyakarta: Dana Wakti
dengan peraturan dan amanahnya. Wakaf, 1995
Mengenai asal muasal BMT, benih Azmi Sabahuddin, Menimbang Ekonomi
institusi keuangan ini sudah ada sejak masa Islam, Keuangan Public, Konsep
kehidupan rasul. Bahkan pada saat itu, Perpajakan dan Peran Baitul Maal,
BMT memiliki peran sangat strategis. Dan Bandung: Nuansa, 2005
saat sekarang ini, institusi tersebut menjadi Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya
inspirasi atau rujukan untuk Jakarta: Yayasan Penyelenggara
mengembangkan Fungsi BMT sebagai Penterjemah/ Pentafsir Al-Qur’an,
lembaga keuangan sosial religious 1990
sekaligus. K. Lubis, Suhrawadi, Hukum Ekonomi
Napak tilas perkembangan BMT pada Islam, Jakarta : Sinar Grafika, 2004
era kekinian dalam memberikan kontribusi Makhallul Ilmi, SM, Teori dan Praktek
bagi kehidupan ekonomi ummat terutama Lembaga Mikro Keuangan Syari’ah,
pada masyarakat golongan menengah ke Yogyakarta: UII Press, 2002
bawah, eksistensi BMT semakin Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul
menunjukkan bahwa lembaga yang satu ini Mal Wattamwil, Yogyakarta : UII Press,
layak dikembangkan dan teruji 2004
kebenarannya. Suhadji Lestiadi, Paradigma Baru Ekonomi
Dengan demikian kita berharap aktivitas Kerakyatan Sistem Syari’ah,
ekonomi negeri tercinta bisa meningkat ke Perjalanan Gagasan dan Gerakan
arah yang lebih baik dengan tersebarnya BMT Di Indonesia, PINBUK, Jakarta,
BMT-BMT di seluruh Indonesia. Kita 2000
sebenarnya memiliki banyak potensi untuk Sharif chaudry, M. Sistem Ekonomi Islam;
mengembangkan perekonomian dalam Prinsip-Prinsip Dasar, Terj. Suherman
rangka meningkatkan kemakmuran hidup. Rosyidi. Jakarta: Kencana Prenada
Banyaknya jumlah umat Islam Indonesia Media Group. 2012
dan espektasi positif warga negara (bukan
muslim) merupakan hal yang potensial
untuk mengembangkan perekonomian jika
dikelola professional dan akuntabel.

DAFTAR PUSTAKA

10

You might also like