Professional Documents
Culture Documents
Model Supply Chain Management Pada Produk Industri Agraris Dan Turunan
Model Supply Chain Management Pada Produk Industri Agraris Dan Turunan
net/publication/340529704
Model Supply Chain Management pada Produk Industri Agraris dan Turunan
CITATIONS READS
0 46
4 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Fariq Maulana on 28 November 2020.
Model Supply Chain Management pada Produk Industri Agraris dan Turunan
Supply Chain Management Model for Agricultural Industrial Products and
Derivatives
Muchammad Fariq Maulana1, Nur Isnaini2, Dea Nur Zuraidah3, Yusuf Amrozi4
1Sistem Informasi; UIN Sunan Ampel Surabaya Jl. Ahmad Yani No.117, Jemur Wonosari, Kec. Wonocolo,
Kota SBY, Jawa Timur 60237
2 Sistem Informasi; UIN Sunan Ampel Surabaya Jl. Ahmad Yani No.117, Jemur Wonosari, Kec.
ABSTRACT
Implementation of Supply Chain Management is needed to meet consumer demand for
agricultural products both for raw materials, as well as fresh and halal products for direct
consumption so that they can benefit both farmers and consumers. The purpose of this study
was to determine the supply chain mechanism and supply chain flow patterns of
agroindustry products and analyze the effect of supply chain management components on
improving agro-industry performance. The method attached to the source of the journal
relating to the method to be used. The source deals with a deeper review of the FIFO (First In
First Out) method in implementing SCM (Supply Chain Management) in agriculture. With
this method work will be quickly completed, run effectively, generate profits with high
profits. Supply chain is defined as a sequence of decision making processes regarding raw
materials, information, and capital undertaken by a company to meet consumer demand.
Supply Chain Management activities are implemented starting from the planning of raw
materials and then proceed to the production process that is handled by the agrarian
industry then the products are stored in warehouses using the FIFO (First In First Out)
method then distributed to retailers to be marketed to consumers.
Keywords: supply chain management, agro-industry, fifo
ABSTRAK
Implementasi Supply Chain Management diperlukan untuk memenuhi permintaan
konsumen atas produk industri agraris baik untuk bahan baku, maupun produk segar serta
halal untuk langsung dikonsumsi sehingga dapat memperoleh manfaat baik petani ataupun
konsumen. Tujuan daripada penelitian ini untuk mengetahui proses, pelaku, manajemen
rantai pasok beserta model aliran rantai pasok produk agroindustry dan menganalisis
pengaruh para pelaku manajemen rantai pasok terhadap peningkatan kinerja agroindustri.
Metode yang dicantunkan dengan sumber dari jurnal yang berhubungan dengan metode
yang akan digunakan. Sumber tersebut berkenaan tentang mengulas lebih dalam mengenai
metode FIFO (First in First out) dalam penerapan SCM (Supply Chain Management) di bidang
pertanian. Dengan metode tersebut pekerjeaan akan cepat selesai, berjalan dengan efektif,
menghasilkan keuntungan dengan laba yang tinggi. Rantai pasok diartikan sebagai urutan
proses pengambilan keputusan mengenai bahan baku, informasi, dan modal yang dialakukan
oleh suatu perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen. Aktivitas Supply Chain
Management yang diterapkan mulai dari perencanan bahan baku lalu dilanjutkan ke proses
produksi yang ditangani oleh pihak industry agraris kemudian hasil produksi disimpan di
gudang menggunakan metode FIFO (First In First Out) kemudian didistribusikan kepengecer
untuk dipasarkan ke konsumen.
Kata kunci: supply chain management, agroindustri, fifo
Maulana, Muchammad Fariq, Nur Isnaini, Dea Nur Zuraidah, Yusuf Amrozi. 2020. Model Supply
Chain Management pada Produk Industri Agraris dan Turunannya. Jurnal Agroindustri Halal 6(1): 11
– 19.
012 | Maulana Model Supply Chain Management pada Produk Industri Agraris dan Turunannya
Tujuan digunakan studi ini untuk penadah dan penjual yang saling
menjadi acuan dasar untuk jurnal dan berhubungan dan berkomunikasi.
pedoman yang tepat dalam pembahasan dan Untuk upaya mengoptimalkan SCM
pemecahan masalah, dengan studi ini dapat dengan membangun alur komunikasi dan
menemukan informasi dan wawasan yang informasi yang akurat antar organisasi
luas dari sumber sumber yang ada, dapat tersebut, pemasukan barang bergerak
memperlancar dalam menyelesaikan dengan efektif guna menghasilkan kepuasan
permasalahan, menegtahui dengan pasti pelanggan. Terdapat keuntungan
pembahasan yang akan digunakan. penggunaan SCM yaitu:
SCM adalah rantai siklus perusahaan 1. Mengurangi stok barang, sehingga dapat
mulai dari persediaan bahan baku dan mengurangi biaya penyimpanan dan
layanan pemasok melalui proses sampai ke kerusakan, serta resiko hilangnya barang
tangan konsumen dengan tujuan akibat penyimpanan.
meningkatkan kepercayaan konsumen. 2. Penyediaan barang antar sector dan
Supply Chain menurut Vrijhoef (1999) vendor akan terjamin lancar.
adalah suatu perusahaan kerjasama dengan
perusahaan lain dimana kegiatannya 3. Terjaminnya kualitas material yang
menyampaikan produk (jasa atau barang) dipasok sesuai dengan kondisi pasar yang
sampai ke tangan konsumen akhir, diinginkan.
sedangkan pengertian rantai pasok menurut Adanya keuntungan terdapat pula
Arbulu dan Ballard (2004) merupakan hambatan yang sering kali muncul secara
organisasi dalam perusahaan saling tiba-tiba. Hambatan apa saja yang dialami
kerjasama dalam proses yang saling penggunaaan SCM dan pastinya
terhubung. Menurut Pujawan (2005), rantai membutuhkan berbagai pihak untuk
pasok merupakan jaringan perusahaan- menyuport atas hambatan tersebut
perusahaan yang secara bersama-sama diantaranya:
bekerja untuk menciptakan dan 1. Untuk meningkatkan kualitas produksi
menghantarkan suatu produk ke tangan dengan cara memuaskan konsumen.
pemakai akhir. Rantai pasok diartikan Tetapi dibalik itu semua para produsen
sebagai jaringan kelompok yang saling mengalami kuwalahan karena para
terlibat, melalui hulu sampai hilir, pada konsumen pastinya menginginkan produk
proses dan aktivitas yang berbeda bahwa yang lebih baik kualitas nya tanpa melihat
value atau nilai produksi yang berbentuk betapa susahnya produsen mengolah
produk dan dilakukan oleh suatu kelompok produk sedemikian bagus rupaa nya demi
untuk meningkatkan efektivitas manajemen memuaskan consume.
rangkaian rantai pasokan. 2. Turunnya proses dalam sebuah produk
Fungsi dari SCM yaitu mengubah bahan mengakibatkan perusahaan over control
mentah menjadi bahan siap untuk dalam mengatur jumlah persediaan
dikonsumsi serta halal yaitu dengan barang karena dalam pengaturan tersebut
membuat sebuah planning untuk membutuhkan waktu tertentu.
melanjutkan kedepannya bagaimana, 3. Adanya banak customer yang memesan
mencapai tujuan yang akan dituju, dengan pemenuhan permintaan dengan
menyusun organisasi dalam pencapaian cepat tanpa melihat kestandaran produk.
renacana yang akan dituju, menginstruksi
4. Adanya Fragmentation of Supply Chain
kerja guna untuk berjalannya proses
Ownership (terlibatnya banyak pihak
perencanaan, didalam penginstruksisan
dimana masing masing memiliki
terdapat pengendalian supaya optimal
kepentingan) globalisasi mengakibatkan
dalam proses bekerja dan juga SCM
semakin rumitnya proses SCM
mempunyai tujuan yaitu untuk melakukan
karenmencakup luas nya negara dari
efektifitas mulai dari pemasok, produsen,
pelosok sabang sampai Merauke.
014 | Maulana Model Supply Chain Management pada Produk Industri Agraris dan Turunannya
5. Miss komunikasi sering terjadi antar konsumen yang berjalan dengan baik tidak
konsumen maupun sesama staff. ada miss communication, perusahaan tetap
6. Ketidakpastian dalam permintaan entah menjaga kualitas barang sesuai dengan
itu dari permintaan, pasokan, dan permintaan konsumen, dan lebih penting
internal. lagi harus menyeseuaikan harga barang
dengan tempat yang akan dipasarkan barang
Supply Chain Management meliputi
tersebut. Beberapa jenis usaha yang
seluruh rangkaian kegiatan mulai dari
menggunakan metode ini antara lain
Pengangkutan, pembayaran secara tunai
agroindustri. Produk-produk tersebut
atau non-tunai, pemasok atau supplier,
memiliki jangka waktu atau
distributor dan pihak yang turut berperan
masa expired yang sangat pendek sehingga
dalam transaksi seperti bank, Pergudangan,
akan cepat membusuk bila tidak dijual
Hutang piutang sampai pada Informasi
secara cepat.
mengenai ramalan permintaan pasar. Dalam
pemroses SCM pelaku utama yang yang Fungsi FIFO yaitu Menandingi sirkulasi
berperan dalam supply chain antara lain fisik barang. Dengan fisik barang pertama
pemasok, pelanggan, retailer, distributor, kali masuk, pertama kali juga keluar maka
dan pengepul hasil pertanian. tidak akan terjadi pemanipulasi an terhadap
harga barang dikaenakan harga yang
Dalam SCM terdapat komponen yaitu
pertama kli masuk itu dengan haarga yang
1. Upstream Supply Chain melakukan sangat murah dan juga teknik ini terdapat
hubungan antara perusahaan dengan kekurangan dan kelebihan yaitu Kelebihan
vendor dari penggunaan metode ini adalah
2. Downstream Supply Chain melakukan menghasilkan harga dasar penjualan
kegiatan mentransfer barang dari minimum dan memberikan laba kotor yang
perusahaan langsung ke konsumen maksimum.alan yang rendah.
3. Internal Supply Chain ini mengontrol
ketersediaan pemasukan barang HASIL DAN PEMBAHASAN
First In First Out (FIFO)
Agroindustri
Teknik FIFO (First in First Out). Pada
Agroindustri adalah salah satu jenis
teknik ini, proses berjalan dengan cara
perusahaan industri yang memproses hasil
barang yang pertama kali masuk, pertama
pertanian dari jenis pengolahan bahan baku
kali juga keluar. Barang yang terakhir masuk
nabati maupun hewani sehingga
akan di simpan didalam gudang. Hal itu
menghasilkan produk dimana nilai tambah
sangat membantu perusahaan dengan
dan nilai ekonomi lebih tinggi.
menjaga kualitas barang, dimana barang
yang ada di gudang itu dalam keadaan baru Menurut Austin (1992) Agroindustri
dan keadaan yang lama langsung di diartikan sebagai kegiatan rantai pertanian
keluarkan. Sehingga, barang tidak akan cepat yang dimulai dari sektor pertanian pusat
membusuk bila disimpan didalam gudang hingga pasar.
karena merupakan barang yang masih baru Cara untuk menunjang keberhasihan
jadi tidak perlu dikhawatirkan lagi kondisi peningkatan daya saing satu sama lain yaitu
barang tersebut. dengan membangun dan mengembangkan
Dengan Teknik FIFO, juga didapatkan agroindustri dimana nilai tambah dari
laba yang lebih tinggi tetapi dengan hasil komoditas pertanian selalu ditingkatkan.
yang kurang akurat. Tetunya dalam Supply Chain Management
perusahanan ingin perusahaannya maju dan
berkembang di kemudian hari yang SCM adalah rantai siklus perusahaan
menghasilkan keturunan. Untuk tetap mulai dari persediaan bahan baku dan
terjaganya keturunan harus diperhatikan layanan pemasok melalui proses sampai ke
hubungan antar pemroses, distributor, dan
Jurnal Agroindustri Halal ISSN 2442-3548 Volume 6 Nomor 1, April 2020 | 015
mentah yang akan siap diolah menjadi bahan produk agraris. J.M keyness menjelaskan Jika
matang oleh pemroses. pendapatan diprediksi meningkat, maka
b. Pemroses konsumsi juga akan meningkat. Artinya
ketika tingkat perilaku konsumsi menurun
Setelah petani mengolah bahan mentah
maka akan terjadi penurunan nilai kepada
selanjutnya berbagai pabrik akan
produk tersebut karena terjadi ketidak
mengakomodasi bahan mentah tersebut
seimbangan antara tingkat konsumsi dan
diolah menjadi bahan matang yang akan
produksi.
dipasarkan nantinya.
2. Teknologi
c. Distributor
Peran daripada teknologi sangat
Setelah bahan matang itu jadi,
mempengaruhi dalam kegiatan rantai pasok
distributor akan menyalurkan ke pengecer.
ini. Karena teknologi juga mencakup akses
Dalam distribusi terdapat gudang yang
serta komunikasi antara petani dan
berfungsi untuk menyimpan barang sebelum
pengecer.
barang tersebut akan disalurkan ke
pengecer. Untuk memperoleh laba yang 3. Sosial
tinggi dan memperoleh penghematan Peranan sosial menjadi faktor yang
dengan tetap menjaga kualitas barang yaitu perlu diperhatikan dalam kegiatan rantai
dengan metode FIFO (First in First Out) pasok produk agraris. Penyuluhan serta
dimana metode ini dapat membantu edukasi kepada para petani serta pelaku
penyimpanan barang dalam gudang yaitu rantai pasok lainnya adalah hal penting agar
barang yang pertama kali masuk, pertama para pelaku rantai pasok tidak ada yang
kali juga keluar atau didistribusikan. dirugikan dan juga meningkatkan kerja sama
Sehingga, barang yang terakhir masuk akan yang akan meningkatkan mutu dari produk
disimpan didalam gudang dengan keadaan hasil panen maupun produk olahan siap
baru. Jadi barang akan terjaga kualitasnya konsumsi.
sampai di tangan konsumen. 4. Lingkungan
d. Pengecer Ketidakpastian merupakan masalah
Para pengecer memasarkan barang yang sering kali menjadi kesulitan bagi
kepada para pelanggan dengan harga sesuai pengelolaan suatu kegiatan rantai pasok.
dengan kebutuhan masyarakat berdasarkan Salah satunya adalah kendala cuaca ekstrim,
kualitas. yang akan menyebabkan meningkatnya
Disamping pelaku dalam rantai pasok presentase gagal panen serta terputusnya
produk agraris tersebut terdapat 4 fakor akses antar pelaku rantai pasok dikarenakan
Eksternal yang turut mempengaruhi bencana alam dan sebagainya. Hal tersebut
kegiatan SCM di tahap hulu. yang akan membuat ketidakpastian harga
produk karena kebutuhan pasar tidak
1. Ekonomi
terpenuhi dan terjadi kelangkaan bahan
Faktor ekonomi yang selalu baku.
mempengaruhi kegiatan rantai pasok