Professional Documents
Culture Documents
ID Analisis Manfaat Kaki Palsu Prothesa Terhadap Aktivitas Fisik Pada Kaum Difabel
ID Analisis Manfaat Kaki Palsu Prothesa Terhadap Aktivitas Fisik Pada Kaum Difabel
Analisis Manfaat Kaki Palsu (Prothesa) Terhadap Aktivitas Fisik Pada Kaum Difabel
(Tuna Daksa) Di Paguyuban Penyandang Cacat Jasmani Dan Wirausaha
ABSTRACT
Disabled is a disorder or disability that caused disruption the body function, this disorder can be
happen at limb bones, body muscles, or at the joints, both congenital or got by accident or disease.
The using of tools such as prostheses used to support the daily activities of the disabled people so they
can live independently and not depend on others. The aim of this research is to analyze the benefit of
prosthetic limbs with the physical activity of the diffable people in association of physical disabilities
and entrepreneurial. This research used qualitative research by observational approach and
descriptive analytic. The informants of this research were the disabled people who using prothesa in
association of physical disabilities and entrepreneurial. The number of informants in this research is
8 informants. This research was done by in-depth interview and observation. Validity test was done by
triangulation and technique. The result of this research shows that all of the informants have the
motivation in the use of prostheses which is to become rise up so they can fulfilled their daily needs.
All of the informants had known the function of the use of prostheses with the physical activity and
seven of them knew the types of treatment that done to the prostheses. All of the informants can do
physical activities such self-care, mobility but about take the stairs they still need a little to middle
help, depends on the type of amputation. All of informants said that they can do physical activities just
like the normal people but in longer frequency because they need to adjust their balance from the
body movement. It’s recommended for the informants to do treatment towards their prostheses such
as giving oil at the joints, add more rubber at their footware so it won’t be slippery and do cleaning
so the prostheses will keep clean.
Keywords : Disabled, Prosthetic limbs (prostheses), Physical activity
170
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 3, Maret 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
171
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 3, Maret 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
172
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 3, Maret 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
dipelajari. Contohnya yang termasuk motivasi estetika kerja.13 Keseimbangan kaki yang
sekunder adalah motivasi untuk berprestasi, amputasi atas lutut dan bawah lutut pun berbeda
motivasi untuk berafiliasi dan motivasi untuk untuk amputasi bawah lutut titik
berkuasa.10 keseimbangannya berada di Tendon Pattela atau
Analisis Pengetahuan biasa disebut patelar tendon bearing dan untuk
Wawancara kepada seluruh informan amputasi atas lutut titik keseimbangannya berada
terhadap variabel pengetahuan dapat diambil di Tuber Ischiadium os ischiu.12
kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan Analisis Hasil Kerja Sebelum Dan Sesudah
responden tentang kaki palsu sudah baik hal ini Pemakaian Kaki Palsu
terlihat dari fungsi kaki palsu, mengetahui Recall aktivitas harian sebelum dan sesudah
kondisi kaki palsu dan jenis-jenis perawatan apa pemakaian kaki palsu, empat dari delapan orang
yang seharusnya dilakukan, dengan adanya informan berpendapat bahwa setelah diamputasi
pengetahuan yang baik akan terwujud dalam informan tidak melakukan aktifitas sama sekali
sikap yang baik pula dan pada akhirnya akan karena kondisi tubuh masih drop dan belum
terbentuk menjadi tindakan atau praktik yang percaya diri untuk bertemu dengan banyak orang
baik. Seseorang akan lebih mudah melakukan jadi hanya makan dan tidur dirumah, namun
suatu hal ketika dia mengetahui manfaat dari apa setelah pemakaian kaki palsu seluruh informan
yang dia lakukan. Sesuai dengan pendapat mampu beraktivitas layaknya manusia normal
Notoatmojo yang menyatakan bahwa sesuai dengan kondisi dan keterampilan yang
pengetahuan adalah domain yang sangat penting dimiliki.
untuk terbentuknya tindakan atau perilaku. Analisis Hasil Pengukuran Functional
Perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih Independence Measure
langgeng jika dibandingkan dengan perilaku Kemampuan kemandirian pada tuna daksa
yang tidak didasari oleh pengetahuan.11 dinilai melalui kemampuan untuk melakukan
Analisis Ukuran Antropometri aktivitas perawatan diri dan mobilitas yaitu
Pada perbandingan ukuran antropometri makan, berhias, memakai pakaian bagian atas
antara kaki normal dan kaki palsu dari hasil dan bawah serta berjalan dan naik tangga. Hasil
pengukuran diketahui bahwa ukuran kaki palsu kemandirian dalam penelitian ini menunjukan
yang digunakan memiliki ukuran lebih kecil pada orang tuna daksa setelah menggunakan kaki
dibanding ukuran kaki normal pada bagian yang palsu mampu melakukan aktivitas perawatan diri
diamputasi nya seperti ukuran lingkar paha tanpa bantuan namun seluruh informan tidak
(untuk amputasi diatas lutut) dan ukuran lingkar dapat memakai kaki palsu ketika mandi karena
betis untuk amputasi dibawah lutut. pada saat mandi seluruh informan tidak memakai
Hal ini disebabkan karena tidak adanya kaki palsu hal ini karena bahan kaki palsu yang
latihan pada puntung otot-otot kaki seperti mengandung besi pada pegas, jika pada saat
latihan muscle pumping exercise untuk mandi menggunakan kaki palsu maka akan
mengkontraksikan otot-otot di puntung dengan menyebabkan korosi pada besi yang melekat
pasif atau dengan bantuan alat transcutaneous dibagian kaki palsu. Sedangkan untuk mobilitas
nerve stimulation untuk gerakan aktif dengan seperti berjalan dengan menggunakan kaki palsu
usaha pasien sendiri.12 Untuk panjang kaki palsu seseorang tidak membutuhkan bantuan dari
disesuaikan dengan panjang ukuran kaki normal. anggota keluarganya hanya saja ketika menaiki
Setiap desain produk, baik produk sederhana tangga, seorang informan yang menggunakan
maupun produk yang sangat komplek harus kaki palsu dibawah lutut masih bisa jika ingin
selalu berpedoman kepada ukuran antropometri naik tangga namun masih harus memperhatikan
pemakainya dengan harapan dapat menciptakan keseimbangan dari tubuh dan memperoleh
kenyamanan, kesehatan, keselamatan dan bantuan ringan seperti berpegangan pada tangga,
173
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 3, Maret 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
seorang informan yang amputasi atas lutut jika tujuh informan mengetahui jenis-jenis
ingin naik tangga informan tersebut mendapat perawatan yang dilakukan untuk kaki palsu.
bantuan sedang seperti satu tangan memegang 4. Seluruh informan dapat melakukan aktivitas
tongkat dan tangan yang lainnya memegang fisik seperti perawatan diri dan mobilitas
pegangan tangga, namun informan yang yaitu makan, berhias,memakai pakaian
memakai kaki palsu pada kedua kakinya jika bagian atas dan bawah serta berjalan secara
ingin menaiki anak tangga harus dibantu oleh mandiri namun aktivitas naik tangga masih
anggota keluarganya. Pada penelitian ini memerlukan bantuan ringan hingga sedang
mengamati kemampuan perawatan diri pada tergantung dengan jenis amputasinya dan
orang disabilitas usia 24-48 tahun dalam seluruh informan menyatakan bahwa dapat
penelitian ini terkategorikan mempunyai melakukan aktivitas fisik namun
kemampuan perawatan diri yang baik frekuensinya lebih lambat karena
berdasarkan area kegiatan perawatan diri yang menyesuaikan keseimbangan dari gerak
dapat dilakukan oleh seseorang disabilitas tubuh.
sehingga dapat disimpulkan bahwa informan 5. Seluruh informan menyatakan setelah
sudah mempunyai kemampuan untuk merawat memakai kaki palsu hasil kerja lebih
dirinya sendiri dengan baik namun jika ingin meningkat karena dapat melakukan aktivitas
menaiki anak tangga masih perlu bantuan ringan fisik namun belum optimal.
hingga sedang tergantung jenis amputasinya. Saran
Bagi Kaum Difabel
KESIMPULAN 1. Bagi kaum difabel yang belum
Difabel adalah orang dengan kemampuan menggunakan kaki palsu sebaiknya
berbeda dan tuna daksa salah satu bagian dari menggunakan kaki palsu, karena dengan
difabel fisik. Keuntungan penggunaan prothesa menggunakan kaki palsu dapat melakukan
adalah tingkat fleksibilitas yang tinggi dibanding aktivitas sehari-hari karena tingkat
dengan kursi roda maupun tongkat. Berdasarkan fleksibilitas kaki palsu lebih tinggi
hasil wawancara dan observasi pada kaum dibanding menggunakan tongkat maupun
difabel di paguyuban penyandang cacat jasmani kursi roda.
dan wirausaha, dapat ditarik kesimpulan sebagai 2. Bagi kaum difabel yang sudah
berikut: menggunakan kaki palsu sebaiknya setiap 1
1. Kelompok informan penelitian adalah minggu dilakukan perawatan seperti
anggota paguyuban penyandang cacat memberikan oli pada engsel, menambah
jasmani dan wirausaha berjumlah 8 karet pada alas kaki agar tidak licin dan
orang,dilihat dari usia informan penelitian, dilakukan pembersihan agar kondisi kaki
rentang usianya diantara 24-48 tahun. Umur palsu tetap bersih.
berhubungan langsung dengan fisik, daya Bagi Pemerintah
pikir maupun produktivitas seseorang. Daerah atau pembuat kebijakan membuat
2. Seluruh informan memiliki motivasi dalam lapangan pekerjaan untuk para kaum difabel
penggunaan kaki palsu yaitu agar bisa (tuna daksa) sesuai dengan tingkat kecacatan
bangkit untuk mencukupi kebutuhan sehari- agar tidak adanya diskriminasi.
hari agar tidak bergantung kepada orang Bagi Peneliti Selanjutnya
lain. Dapat meneruskan penelitian ini dengan
3. Seluruh informan mengetahui pengetahuan meneliti lebih lanjut tentang analisis ukuran
tentang fungsi pemakaian kaki palsu antropometri pada kaki palsu, pengeluaran energi
terhadap aktivitas fisik yang dilakukan, akibat pemakaian kaki palsu.
174
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
Volume 2, Nomor 3, Maret 2014
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
175