Professional Documents
Culture Documents
984 ID Hubungan Patron Klien Diantara Masyarakat Nelayan Di Desa Kangkunawe Kecamatan M
984 ID Hubungan Patron Klien Diantara Masyarakat Nelayan Di Desa Kangkunawe Kecamatan M
984 ID Hubungan Patron Klien Diantara Masyarakat Nelayan Di Desa Kangkunawe Kecamatan M
Sufirudin
NIM. 110816011
ABSTRACT
1
PENDAHULUAN Nelayan adalah orang yang
Secara geografis bangsa mata pencahariannya melakukan
Indonesia merupakan negara penangkapan ikan. Dalam
kepulauan yang lautnya men- perstatistikan perikanan perairan
capai 70% total wilayah. Dengan umum, nelayan adalah orang
demikian kondisi laut yang yang secara aktif melakukan
demikian luas disertai kekayaan operasi penangkapan ikan di
sumberdaya alam yang begitu perairan umum. Orang yang
besar, pada kenyataannya melakukan pekerjaan seperti
Indonesia belum mampu men- membuat jaring, mengangkut
jadi bangsa yang maju. Salah alat-alat penangkapan ikan ke
satu masalahnya adalah pelaku dalam perahu, mengangkut ikan
usaha perikanannya yang masih dari perahu atau kapal motor,
didominasi nelayan tradisional. tidak dikategorikan sebagai
Kondisi ini bukanlah suatu yang nelayan (Departemen Kelautan
independen, melainkan akibat dan Perikanan 2002).
pilihan kebijakan pembangunan
Pada umumnya para nelayan
masa lalu yang terlalu meng-
masih mengalami keterbatasan
andalkan daratan dan meng-
teknologi penangkapan se-
abaikan lautan. Dampaknya,
hingga wilayah operasi pun
masyarakat pesisir kurang
menjadi terbatas, hanya disekitar
berkembang dan terus dalam
perairan pantai. Di samping itu,
posisi marjinal.
ketergantungan terhadap musim
Indonesia merupakan negara sangat tinggi dan tidak setiap
kepulauan, maka wajar kalau saat nelayan bisa melaut,
terdapat banyak aktifitas kehi- terutama pada musim ombak,
dupan penduduknya berada di yang berlangsung lebih dari satu
sekitar pantai sebagai nelayan. bulan. Akibatnya, tidak ada hasil
Masyarakat nelayan merupakan tangkapan yang bisa diperoleh.
salah satu bagian masyarakat Kondisi ini jelas tidak meng-
Indonesia yang hidup dengan untungkan nelayan karena
mengelola potensi sumberdaya secara riil rata-rata pendapatan
perikanan. per bulan menjadi lebih kecil,
2
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016
3
pun budidaya. Mereka umumnya dan tidak adanya jaminan sosial
tinggal dipinggir pantai, sebuah tenaga kerja, lemahnya pengua-
lingkungan pemukiman yang saan jaringan pemasaran hasil
dekat dengan lokasi kegiatannya. tangkapan dan belum berfungsi-
nya koperasi nelayan yang ada,
Atas dasar beberapa definisi
teknologi konservasi atau peng-
tersebut dalam tulisan (pene-
olahan yang sangat tradisional,
litian) ini, penulis akan
serta dampak negatif orientasi
mendefinisikan nelayan sebagai
produktivitas yang dipacu oleh
orang yang pekerjaan utamanya
kebijakan motorisasi perahu dan
adalah di laut dengan cara
modernisasi peralatan tangkap.
menangkap ikan atau budidaya
ikan di laut. Sedangkan masya- Penggolongan Masyarakat
rakat nelayan dalam tulisan ini Nelayan
didefinisikan sebagai sekelom- Menurut Kusnadi (2002), pada
pok orang yang di suatu wilayah dasarnya penggolongan sosial
tertentu yang sebagian besar dalam masyarakat nelayan dapat
pekerjaan utamanya adalah ditinjau dari tiga sudut pandang
sebagai nelayan. yaitu: (1) Dari segi penguasaan
alat-alat produksi atau peralatan
Masalah Kemiskinan Nelayan
tangkap (perahu, jaring, dan
Menururt Kusnadi (2002), perlengkapan yang lain), struktur
Faktor-faktor kemiskinan masya- masyarakat nelayan terbagi ke
rakat nelayan dapat dikategori- dalam kategori nelayan pemilik
kan kedalam faktor alamiah dan (alat-alat produksi) dan nelayan
nonalamiah. Faktor alamiah buruh, nelayan buruh tidak me-
berkaitan dengan fluktuasi miliki alat produksi. (2) Ditinjau
musim-musim penangkapan ikan dari tingkat skala investasi modal
dan struktur alamiah sumber- usahanya, struktur masyarakat
daya ekonomi desa. Faktor non- nelayan terbagi ke dalam kate-
alamiah berhubungan dengan gori nelayan besar dan nelayan
keterbatasan daya jangkau kecil. (3) Dipandang dari tingkat
teknologi penangkapan, ketim- teknologi peralatan tangkap
pangan dalam sistem bagi hasil yang digunakan, masyarakat
4
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016
5
(reciprokal). Dalam hubungan d. Proposisi deprivasi-kejemuan,
tersebut terdapat unsur imbalan yaitu makin dekat waktu
(reward), pengorbanan (cost), seseorang menerima hadiah
dan keuntungan (profit). Secara khusus di masa lalu, maka
lebih rinci, Homans dalam Ambo makin kurang bernilai baginya
Upe (2010), mengemukakan setiap unit hadiah berikutnya.
beberapa proposisi kunci, yaitu e. Proposisi persetujuan-agresi.
sebagai berikut: Dalam proposisi ini ada dua
makna yang terkandung di
a. Proposisi sukses, yaitu untuk
dalamnya, yaitu: pertama,
semua tindakan yang
apabila tindakan seseorang
dilakukan seseorang, semakin
tidak mendapatkan hadiah
sering tindakan khusus
yang diharapkannya, atau
seseorang diberi hadiah,
menerima hukuman yang
semakin besar kemungkinan
tidak diharapkannya, tentu ia
orang akan melakukan
akan marah. Besar kemung-
tindakan itu.
kinan ia akan melakukan
b. Proposisi pendorong, yaitu
tindakan agresif dan akibat-
apabila pada kejadian di masa
nya, tindakan demikian akan
lalu dorongan tertentu atau
bernilai baginya. Kedua,
sekumpulan dorongan me-
apabila karena tindakannya
nyebabkan tindakan orang
seseorang menerima hadiah
diberi hadiah, makin serupa
yang diharapkannya, terutama
dorongan masa kini dengan
hadiah yang lebih besar
dorongan di masa lalu, maka
daripada harapannya. Atau
makin besar pula kemung-
tidak menerima hukuman
kinan orang akan melakukan
yang dibayangkannya, tentu
tindakan serupa.
ia akan puas, makin besar
c. Proposisi nilai, yaitu makin
kemungkinannnya ia akan
tinggi nilai hasil tindakan
melaksanakan tindakan yang
seseorang bagi dirinya, maka
disetujui dan akibatnya akan
makin besar pula kemung-
makin bernilai baginya.
kinan ia melakukan tindakan
itu.
6
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016
7
yang terdekat. (b) Majelis 7D·OLP ande doohii nae duniayainia
yaitu kelompok pengajian ibu- dopobantu-bantu tabeanaa, to
ibu yang ada di Kangkunawe, fokoanao ? kenaada dua ande
yang tergolong dalam kelompok inodi aehabu acara inodi aloii
ini yaitu ibu-ibu yang tahu tetangga-tetanggaku, ande
mengaji, pengajian dilakukan andoa mina dosempati domai
SDGD VHWLDS KDUL MXP·DW VHNLWDU naelambu inodi aowaenae
setengah empat atau bakda ODPEXGR NHQDD GXD DQGRDµ
(selesai) sholat ashar. Kami saling jenguk dan bantu-
membantu kalau ada tetangga
Hubungan tetangga yang
yang sakit, begitulah kalau hidup
dibangun oleh masyarakat Kang-
di dunia ini harus bakubantu, to
kunawe sangat baik, dilihat dari
kemenakan ? begitu juga kalau
perilaku atau kepribadian antar
saya bikin acara kecil-kecilan
masing-masing tetangga me-
saya panggil tetangga-tetangga,
nunjukkan sama halnya dengan
kalau tetangga lain tidak sempat
keluarga sendiri, misalnya
saya bawakan dirumahnya
apabila tetangga mengalami
meraka masing-masing begitu
kesulitan atau keluarga ada yang
juga mereka.
sakit mereka saling bantu-
membantu dalam bentuk tenaga b. Keadaan Budaya
dan uang. Sikap dan tingkah laku Pada masyarakat desa
inilah yang mereka terapkan Kangkunawe sebagian masya-
dalam kehidupan sehari-hari, rakatnya memiliki kebiasaan
karena pada dasarnya manusia atau sosial budaya yang kurang
tidak akan hidup tanpa bantuan menggembirakan, yaitu pola
orang lain. Seperti yang hidup yang boros dan kurang
disampaikan oleh Ibu W.A. yaitu: memperhitungkan kebutuhan
´Ncaodi tapoondo-ondo be yang akan datang, artinya setiap
tapobantu-bantu ande be mendapat rejeki atau mem-
tetangga nokosaki, kenamoo peroleh hasil tangkapan yang
8
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016
9
d. Jenis Nelayan di Desa nya sampai puluhan atau
Kangkunawe ratusan dan panjang senarnya
Jenis nelayan yang ada di sampai puluhan meter bahkan
desa Kangkunawe yaitu sebagai ratusan meter).
berikut: 5. Nelayan kabua kenta biasa
(memancing ikan biasa),
1. Nelayan megahanggano (budi
nelayan jenis ini pergi
daya rumput laut) yaitu
memancing sekitar jam
nelayan yang kesehariannya
setengah enam pagi sampai
menjaga rumput laut mereka,
jam sebelas siang dan sekitar
membersihkan rumput laut
jam dua siang dia kembali
mereka dari lumut dan jenis
memancing sampai setengah
rumput laut yang bisa
lima sore dan dia kembali ke
merusak dan menghambat
rumah untuk menjual hasil
perkembangan rumput laut.
tangkap tersebut keliling
2. Nelayan mebubuno kenta
kampung kepada warga-
(perangkap bubu ikan), jenis
warga, karena di desa
nelayan ini menggunakan
Kangkunawe tidak ada pasar
perahu yang besar, yaitu
ikan.
perahu yang dimiliki oleh bos,
kadang dalam satu kapal ada Kondisi Hubungan Antara Bos
lima sampai tujuh orang yang Dengan Nelayan
terdiri dari taiko (juragan) dan
a. Saling Ketergantungan
anak buah kapal (abk) lainnya.
Antara Bos Dan Nelayan
3. Nelayan mebubuno bungka
Hubungan antara bos dengan
(perangkap bubu kepiting),
nelayan di desa Kangkunawe
hasil (kepiting) yang didapat
sangat baik karena keduanya
di jual kepada bosnya
saling membutuhkan, karena bos
masing-masing.
tanpa nelayan tidak akan bisa
4. Nelayan kabua renjani (alat
mendapatkan ikan, udang,
pancing yang mata pancing-
rumput laut, dan hasil laut
10
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016
11
dehabu acara keluargaa poto akan tetapi bantuan yang
acara boti, be acara hajatan. didapatkan dari bos berupa uang
Minaa karna inodia asianea pinjaman tidak secara cuma-
pogihaa. Nae kamokulaku, cuma karena harus dikembalikan
kabotuku be kaluargaµ ´.DODX atau dilunasi dengan cara
untuk sekarang cukup baik. memberikan atau menjual hasil
Pernah, alasannya kalau saya laut setiap musim atau lebih jika
tidak diberikan modal dan bos pergi melaut atau mencari hasil
membeda-bedakan antara anak laut, adapun bantuan-bantuan
buah yang satu dengan yang lain tersebut adalah seperti yang
dalam peminjaman modal. dikatakan oleh Bapak S. yaitu:
Pernah ya cuman tenaga saja
´<DQJ SHUQDK VD\D WHULPD \D
bikin sabua, kalau bos lagi ada
uang untuk beli gahangga
acara keluarga seperti acara
rumput laut (agar), dan solar
nikah, acara hajatan. Tidak,
untuk melaut, tapi bantuan ini
karena saya tidak suka
tidak cuma-cuma karena harus
pertengkaran atau ribut-ribut.
dikembalikan kepada bos lagi,
Kepada orang tua, saudara dan
itu semacam utanglah. Tidak
NHOXDUJD µ ZDZDQFDUD
pernah. Ya keluarga kami setiap
oktober 2015)
hari raya dapat bagian atau
masing-masing bos meraka saja, untuk beli jaring atau pukat, beli
bibit rumput laut beserta talinya.
12
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016
13
Penulis tidak hanya mensejahterakan nelayan yaitu
mewawancarai nelayan dan bos, mengusahkan dana dari
akan tetapi mewawancarai pemerintah kabupaten dan
pemerintah desa yaitu sekertaris memfasilitasi masyarakat nelayan
desa Bapak H. beliau dari kelancaran pencarian
menuturkan bahwa: sumber daya laut.
bantu timbang hasil laut di nya pada hasil laut dan terutama
juga sama bos, selain kolak kami keluarga dan kepada bos.
juga memberikan ikan, kima, dan Seperti yang dikatakan oleh bos
15
bulanlah. Ada banyak, sanksinya masing kurang lebih satu bulan,
ya... ditagih utangnya, dan tidak berapapun hasil nelayan
GLMDGLNDQ DQDN EXDK ODJLµ langsung dipotong dengan
(wawancara 23 oktober 2015) utang mereka, akan tetapi tidak
di lunasi semua utang-utangnya.
Kemudian penulis menemui
Dan sanksi apabila nelayan tidak
Bapak L. N. beliau juga sebagai
bisa memenuhi kewajiban yaitu
bos, dia menuturkan:
tidak dijadikan sebagai anak
´6DWX EXODQDQ DGD MXJD \DQJ buah lagi, ditagih utangnya dan
sampe lebih satu bulan karena terpaksa diambil atau disita
sesuai dengan hasil tangkapan perahunya.
atau bagus dan rusaknya rumput
e. Persaingan dan Konflik
laut mereka dan itu tergantung
cuaca juga sih, kadang cuaca Konflik sangat rentan pada
tidak sesui keinginan para dunia bisnis atau pekerjaan,
nelayan, makanya mereka tidak pada masyarakat Kangkunawe
mengembalikan pinjaman sesuai konflik juga sering terjadi antara
waktu, dan saya juga sebenarnya para nelayan, faktor-faktornya
tidak memberikan batasan yaitu jaring atau rumput laut
waktu. Ada, sanksinya ya, tidak mereka digiling baling-baling
dijadikan anak buah lagi, tagih oleh nelayan yang lain tanpa
utangnya dan terpaksa kadang disengaja, ada juga memper-
sita perahunya karena utang karakan tampa (lahan) rumput
PHQXPSXN µ ZDZDQFDUD laut. Dikatakan oleh Bapak L.L.
Oktober 2015) yaitu:
16
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016
17
Kesimpulan melaut, cara mengembalikan
pinjaman yaitu memberikan
Berdasarkan hasil penelitian
atau menyetor hasil laut yang
maka penulis simpulkan sebagai
mereka dapatkan, agar
berikut:
supaya men-dapatkan ban-
1. Teori pertukaran yang
tuan atau pinjaman jika
dikemukakan oleh Homans
dibutuhkan dilain waktu.
berkaitan dengan apa yang
Proposisi persetujuan-agresi,
terjadi dalam hubungan
proposisi ini sesuai dengan
antara patron klien yang ada
fakta yang ada di lapangan
di desa Kangkunawe, bisa
yaitu bos memberikan sanksi
dilihat pada proposisi kunci
dalam bentuk tidak mem-
yaitu proposisi sukses, pro-
berikan pinjaman uang
posisi pendorong, dan pro-
kepada nelayan (anak buah)
posisi nilai. Pada proposisi-
yang tidak mengembalikan
proposisi tersebut penulis
pinjaman atau tidak menye-
temukan terjalinnya hubu-
torkan ikan atau hasil laut
ngan mereka yaitu karena
lainnya kepada bos, bahkan
adanya keuntungan yang
yang paling parah yaitu bos
mereka dapatkan baik bos
menyita perahu dan menagi
maupun nelayan, misalnya
utang yang sudah
bos bersedia memberikan
menumpuk. Proposisi rasiona-
bantuan atau pinjaman
litas, proposisi ini sesuai juga
kepada nelayan karena akan
dengan fakta yang ada di
mendapatkan keuntungan,
lapangan yaitu apabila
keuntungan tersebut berupa
nelayan (anak buah) merasa
setoran ikan atau hasil laut
sudah tidak nyaman sama bos
lainnya. Nelayan (anak buah)
dan atau bos memberikan
meminjam uang kepada bos
pinjaman atau bantuan
untuk memenuhi kebutuhan
cuman sedikit, maka nelayan
sehari-hari dan modal untuk
18
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016
19
DAFTAR PUSTAKA
Upe Ambo, 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi Dari Filosofi Positivistik
Ke Post Positivistik. Penerbit Raja Grafindo
Persada, Jakarta
20