984 ID Hubungan Patron Klien Diantara Masyarakat Nelayan Di Desa Kangkunawe Kecamatan M

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

Jurnal Holistik, Tahun IX No.

17A / Januari - Juni 2016

HUBUNGAN PATRON KLIEN DIANTARA MASYARAKAT


NELAYAN DI DESA KANGKUNAWE KECAMATAN MAGINTI
KABUPATEN MUNA BARAT PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Sufirudin
NIM. 110816011

ABSTRACT

Geographically Indonesia is the state of the islands lib reached 70 percent


of the total territory. Thus the condition of the sea being thus broad
accompanied wealth of natural resources so big, in fact Indonesia has not
been able to become a developed. One of the problem is business player
fisheries which is still dominated by traditional fishermen. Community
fishermen is part of one the Indonesian people which lives with the
potential resources manage fisheries. In general, the fishermen still
experienced technology limitations arrest operation so that the region
has become limited, only around coastal waters. In addition, dependency
on very high season and not every moment can fishermen at the sea,
especially on the season the waves, that lasts more than one month.
This research aims to understand how the patron client relationship
between community fishermen in the village of Kangkunawe. This
research methodology using qualitative approach, and the collection
technique or data processing in this research namely by means of
observation / observation, interview / the interview, and documentation.
This research result showed that the relationship between boss with
fishermen tolerably good because between boss with fishermen pulling
helping and mutually beneficial, and between boss with fishermen never
happened conflict.

Keywords: fishermen, coastal, patron client

1
PENDAHULUAN Nelayan adalah orang yang
Secara geografis bangsa mata pencahariannya melakukan
Indonesia merupakan negara penangkapan ikan. Dalam
kepulauan yang lautnya men- perstatistikan perikanan perairan
capai 70% total wilayah. Dengan umum, nelayan adalah orang
demikian kondisi laut yang yang secara aktif melakukan
demikian luas disertai kekayaan operasi penangkapan ikan di
sumberdaya alam yang begitu perairan umum. Orang yang
besar, pada kenyataannya melakukan pekerjaan seperti
Indonesia belum mampu men- membuat jaring, mengangkut
jadi bangsa yang maju. Salah alat-alat penangkapan ikan ke
satu masalahnya adalah pelaku dalam perahu, mengangkut ikan
usaha perikanannya yang masih dari perahu atau kapal motor,
didominasi nelayan tradisional. tidak dikategorikan sebagai
Kondisi ini bukanlah suatu yang nelayan (Departemen Kelautan
independen, melainkan akibat dan Perikanan 2002).
pilihan kebijakan pembangunan
Pada umumnya para nelayan
masa lalu yang terlalu meng-
masih mengalami keterbatasan
andalkan daratan dan meng-
teknologi penangkapan se-
abaikan lautan. Dampaknya,
hingga wilayah operasi pun
masyarakat pesisir kurang
menjadi terbatas, hanya disekitar
berkembang dan terus dalam
perairan pantai. Di samping itu,
posisi marjinal.
ketergantungan terhadap musim
Indonesia merupakan negara sangat tinggi dan tidak setiap
kepulauan, maka wajar kalau saat nelayan bisa melaut,
terdapat banyak aktifitas kehi- terutama pada musim ombak,
dupan penduduknya berada di yang berlangsung lebih dari satu
sekitar pantai sebagai nelayan. bulan. Akibatnya, tidak ada hasil
Masyarakat nelayan merupakan tangkapan yang bisa diperoleh.
salah satu bagian masyarakat Kondisi ini jelas tidak meng-
Indonesia yang hidup dengan untungkan nelayan karena
mengelola potensi sumberdaya secara riil rata-rata pendapatan
perikanan. per bulan menjadi lebih kecil,
2
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

dan pendapatan yang diperoleh ada bentuk-bentuk aturan hidup,


pada saat musim ikan akan habis yang bukan disebabkan oleh
dikonsumsi pada saat peceklik. manusia sebagai perseorangan,
Rendahnya nilai tukar ikan, melainkan oleh unsur-unsur
mahalnya harga-harga kebu- kekuatan lain dalam lingkungan
tuhan sehari-hari dan besarnya sosial yang merupakan kesatuan.
tanggungan keluarga juga Menurut Horton (1991) dalam
merupakan faktor penyebab Arif Satria (2002), mendefinisikan
kemiskinan nelayan. Kemiskinan masyarakat sebagai sekumpulan
merupakan masalah yang manusia yang secara relatif
bersifat kompleks dan multi mandiri, cukup lama bersama,
dimensional, baik dilihat dari mendiami suatu wilayah tertentu,
aspek kultural maupun aspek memiliki kebudayaan yang sama,
struktural. Ada empat masalah dan melakukan sebagian besar
pokok yang menjadi penyebab kegiatannya di dalam kelompok
dari kemiskinan, yaitu kurangnya tersebut.
kesempatan, rendahnya kemam-
Pengertian Nelayan
puan, kurangnya jaminan dan
Ditjen Perikanan (2000) dalam
keterbatasan hak-hak sosial,
ekonomi dan politik sehingga Arif Satria (2002) mendefinisikan
nelayan sebagai orang yang
menyebabkan kerentanan, keter-
secara aktif melakukan pekerjaan
purukan, dan ketidakberdayaan
dalam operasi penangkapan
dalam segala bidang.
ikan/binatang air
Pengertian Masyarakat lainnya/tanaman air.
Dalam bahasa Inggris
Sedangkan menurut Imron
masyarakat di sebut society, asal
(2003) dalam Mulyadi S (2005),
katanya socius yang berarti
Nelayan adalah suatu kelompok
kawan. Adapun kata masyarakat
masyarakat yang kehidupannya
berasal dari bahasa Arab, yaitu
tergantung langsung pada hasil
syirk, artinya bergaul. Adanya
laut, baik dengan cara
saling bergaul ini tentu karena
melakukan penangkapan atau-

3
pun budidaya. Mereka umumnya dan tidak adanya jaminan sosial
tinggal dipinggir pantai, sebuah tenaga kerja, lemahnya pengua-
lingkungan pemukiman yang saan jaringan pemasaran hasil
dekat dengan lokasi kegiatannya. tangkapan dan belum berfungsi-
nya koperasi nelayan yang ada,
Atas dasar beberapa definisi
teknologi konservasi atau peng-
tersebut dalam tulisan (pene-
olahan yang sangat tradisional,
litian) ini, penulis akan
serta dampak negatif orientasi
mendefinisikan nelayan sebagai
produktivitas yang dipacu oleh
orang yang pekerjaan utamanya
kebijakan motorisasi perahu dan
adalah di laut dengan cara
modernisasi peralatan tangkap.
menangkap ikan atau budidaya
ikan di laut. Sedangkan masya- Penggolongan Masyarakat
rakat nelayan dalam tulisan ini Nelayan
didefinisikan sebagai sekelom- Menurut Kusnadi (2002), pada
pok orang yang di suatu wilayah dasarnya penggolongan sosial
tertentu yang sebagian besar dalam masyarakat nelayan dapat
pekerjaan utamanya adalah ditinjau dari tiga sudut pandang
sebagai nelayan. yaitu: (1) Dari segi penguasaan
alat-alat produksi atau peralatan
Masalah Kemiskinan Nelayan
tangkap (perahu, jaring, dan
Menururt Kusnadi (2002), perlengkapan yang lain), struktur
Faktor-faktor kemiskinan masya- masyarakat nelayan terbagi ke
rakat nelayan dapat dikategori- dalam kategori nelayan pemilik
kan kedalam faktor alamiah dan (alat-alat produksi) dan nelayan
nonalamiah. Faktor alamiah buruh, nelayan buruh tidak me-
berkaitan dengan fluktuasi miliki alat produksi. (2) Ditinjau
musim-musim penangkapan ikan dari tingkat skala investasi modal
dan struktur alamiah sumber- usahanya, struktur masyarakat
daya ekonomi desa. Faktor non- nelayan terbagi ke dalam kate-
alamiah berhubungan dengan gori nelayan besar dan nelayan
keterbatasan daya jangkau kecil. (3) Dipandang dari tingkat
teknologi penangkapan, ketim- teknologi peralatan tangkap
pangan dalam sistem bagi hasil yang digunakan, masyarakat
4
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

nelayan terbagi kedalam rentan karena penghasilannya


kategori nelayan modern dan dari penangkapan ikan hanya
nelayan tradisional. cukup untuk memenuhi kebu-
tuhan hidup sehari-hari bersama
Selanjutnya Arif Satria
keluarganya. Hasil tangkapan
menggolongkan nelayan men-
yang sangat sedikit atau bahkan
jadi empat tingkatan yang dilihat
tidak mendapatkan hasil tang-
dari kapasitas teknologi (alat
kapan dalam satu hari bisa
tangkap dan armada), orientasi
membuatnya tidak mampu
pasar, dan karakteristik hubu-
membeli kebutuhan hidup hari
ngan produksi. (1) Peasant-fisher
itu juga. Keharusan untuk tetap
atau nelayan tradisional yang
melanjutkan hidup bersama
biasanya lebih berorientasi pada
keluarganya akan membuatnya
pemenuhan kebutuhan sendiri
terpaksa mencari pinjaman. Hal
(sub-sistence). (2) Post-peasant
ini memaksa nelayan kecil untuk
fisher yang dicirikan dengan
menggantungkan bantuan pada
penggunaan teknologi penang-
nelayan kelas atas atau bos. Di
kapan ikan yang lebih maju
sinilah akan muncul hubungan
seperti motor tempel atau kapal
antara nelayan besar dan
motor. (3) Commercial fisher
nelayan kecil dalam bentuk
yaitu nelayan yang telah
hubungan saling ketergan-
berorientasi pada peningkatan
tungan. Untuk menjelaskan hal
keuntungan. (4) Industrial fisher
ini maka akan digunakan teori
memiliki beberapa ciri seperti:
sosiologi, yaitu teori pertukaran
Terorganisasi, padat modal,
yang dikemukakan oleh George
pendapatan lebih tinggi, dan
Homans.
berorientasi ekspor.
Teori pertukaran Homans
Hubungan Antara Patron menyatakan bahwa secara
(nelayan besar) dan Klien umum teori pertukaran melihat
(nelayan kecil)
keterkaitan antara perilaku dan
Nelayan kelas bawah atau
lingkungan saling memengaruhi
nelayan kecil hidupnya sangat

5
(reciprokal). Dalam hubungan d. Proposisi deprivasi-kejemuan,
tersebut terdapat unsur imbalan yaitu makin dekat waktu
(reward), pengorbanan (cost), seseorang menerima hadiah
dan keuntungan (profit). Secara khusus di masa lalu, maka
lebih rinci, Homans dalam Ambo makin kurang bernilai baginya
Upe (2010), mengemukakan setiap unit hadiah berikutnya.
beberapa proposisi kunci, yaitu e. Proposisi persetujuan-agresi.
sebagai berikut: Dalam proposisi ini ada dua
makna yang terkandung di
a. Proposisi sukses, yaitu untuk
dalamnya, yaitu: pertama,
semua tindakan yang
apabila tindakan seseorang
dilakukan seseorang, semakin
tidak mendapatkan hadiah
sering tindakan khusus
yang diharapkannya, atau
seseorang diberi hadiah,
menerima hukuman yang
semakin besar kemungkinan
tidak diharapkannya, tentu ia
orang akan melakukan
akan marah. Besar kemung-
tindakan itu.
kinan ia akan melakukan
b. Proposisi pendorong, yaitu
tindakan agresif dan akibat-
apabila pada kejadian di masa
nya, tindakan demikian akan
lalu dorongan tertentu atau
bernilai baginya. Kedua,
sekumpulan dorongan me-
apabila karena tindakannya
nyebabkan tindakan orang
seseorang menerima hadiah
diberi hadiah, makin serupa
yang diharapkannya, terutama
dorongan masa kini dengan
hadiah yang lebih besar
dorongan di masa lalu, maka
daripada harapannya. Atau
makin besar pula kemung-
tidak menerima hukuman
kinan orang akan melakukan
yang dibayangkannya, tentu
tindakan serupa.
ia akan puas, makin besar
c. Proposisi nilai, yaitu makin
kemungkinannnya ia akan
tinggi nilai hasil tindakan
melaksanakan tindakan yang
seseorang bagi dirinya, maka
disetujui dan akibatnya akan
makin besar pula kemung-
makin bernilai baginya.
kinan ia melakukan tindakan
itu.
6
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

f. Proposisi rasionalitas. Dalam Masyarakat desa Kangkunawe


memilih berbagai tindakan dalam hal jiwa tolong menolong
alternatif, seseorang akan sangat tinggi, terlepas apakah
memilih satu diantaranya, bentuk pertolongannya itu ikhlas
yang dianggapnya saat itu
atau tanpa pamrih. Kegiatan-
memiliki value, sebagi hasil
kegiatan sosial yang sering
yang lebih besar.
dilakukan oleh masyarakat desa
Hubungan patron - klien Kangkunawe antara lain: Kerja
menurut Legg, (1983) dalam Arif bakti (gotong royong), arisan,
Satria (2002), mengungkapkan
posyandu, dan pembagian
bahwa tata hubungan patron-
raskin. Dengan adanya kegiatan
klien umumnya berkenaan: (a)
sosial tersebut rasa kekeluargaan
hubungan antar pelaku yang
dan solidaritas masyarakat
menguasai sumberdaya yang
tidak sama. (b) hubungan yang semakin kuat sehingga men-

bersifat khusus yang merupakan cegah adanya konflik yang


hubungan pribadi dan terjadi di antara mereka.
mengandung keakraban. Dan
Adapun kelompok sosial yang
(3) hubungan yang didasarkan
ada yaitu kelompok arisan dan
pada asas yang saling
NHORPSRN 0DMHOLV 7D·OLP D
menguntungkan.
Kelompok arisan yaitu kelompok
Kehidupan Sosial Budaya
dimana orang-orang yang ter-
a. Keadaan Sosial
gabung didalamnya hanya ibu-
Keadaan sosial masyarakat
ibu rumah tangga dan ber-
desa Kangkunawe masih kental
anggotakan hanya beberapa
dan kuat karena masyarakatnya
orang saja kemudian dilakukan
bersifat kedesaan, yang belum
seminggu sekali dan sebulan
tercampuri adanya kebiasaan-
sekali, dan yang tergolong dalam
kebiasaan yang dilakukan oleh
kelompok tersebut yaitu secara
masyarakat kota pada umumnya.
keluarga, tetangga, atau orang

7
yang terdekat. (b) Majelis 7D·OLP ande doohii nae duniayainia
yaitu kelompok pengajian ibu- dopobantu-bantu tabeanaa, to
ibu yang ada di Kangkunawe, fokoanao ? kenaada dua ande
yang tergolong dalam kelompok inodi aehabu acara inodi aloii
ini yaitu ibu-ibu yang tahu tetangga-tetanggaku, ande
mengaji, pengajian dilakukan andoa mina dosempati domai
SDGD VHWLDS KDUL MXP·DW VHNLWDU naelambu inodi aowaenae
setengah empat atau bakda ODPEXGR NHQDD GXD DQGRDµ
(selesai) sholat ashar. Kami saling jenguk dan bantu-
membantu kalau ada tetangga
Hubungan tetangga yang
yang sakit, begitulah kalau hidup
dibangun oleh masyarakat Kang-
di dunia ini harus bakubantu, to
kunawe sangat baik, dilihat dari
kemenakan ? begitu juga kalau
perilaku atau kepribadian antar
saya bikin acara kecil-kecilan
masing-masing tetangga me-
saya panggil tetangga-tetangga,
nunjukkan sama halnya dengan
kalau tetangga lain tidak sempat
keluarga sendiri, misalnya
saya bawakan dirumahnya
apabila tetangga mengalami
meraka masing-masing begitu
kesulitan atau keluarga ada yang
juga mereka.
sakit mereka saling bantu-
membantu dalam bentuk tenaga b. Keadaan Budaya
dan uang. Sikap dan tingkah laku Pada masyarakat desa
inilah yang mereka terapkan Kangkunawe sebagian masya-
dalam kehidupan sehari-hari, rakatnya memiliki kebiasaan
karena pada dasarnya manusia atau sosial budaya yang kurang
tidak akan hidup tanpa bantuan menggembirakan, yaitu pola
orang lain. Seperti yang hidup yang boros dan kurang
disampaikan oleh Ibu W.A. yaitu: memperhitungkan kebutuhan
´Ncaodi tapoondo-ondo be yang akan datang, artinya setiap
tapobantu-bantu ande be mendapat rejeki atau mem-
tetangga nokosaki, kenamoo peroleh hasil tangkapan yang

8
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

lumayan banyak dan sudah di rumah yang bermerek pula,


jual atau ditimbang kepada bos, jikalau musim ini mendapatkan
maka kadang sebagian istri rejeki yang banyak karena
nelayan mulai membelanjakan kebanyakan nelayan lebih mem-
kebutuhan primer maupun prioritaskan keadaan rumah
sekunder seperti: Perhiasaan, beserta isinya, dan mereka tidak
pakain, maupun alat-alat rumah lupa akan utang mereka kepada
tangga yang mahal harganya bos, maupun orang-orang yang
atau yang bermerek, dan sang pernah mereka pinjam uang
suami (nelayan) menghabiskan untuk memenuhi kebutuhan
sebagian uangnya secara cuma- sehari-hari serta melunasi utang
cuma dan yang bermanfaat. mereka kepada pemilik warung.
Secara cuma-cuma yaitu dengan Seperti yang disampaikan oleh
membeli minuman keras Ibu W.R. pemilik warung yaitu:
sedangkan yang bermanfaat
´,\D DGD EDKNDQ \DQJ ODLQ
seperti membeli baling-baling
utangnya mereka sudah
baru, membeli cet perahu
menumpuk mi, katanya nanti
maupun cet rumah, dan
habis timbang hasil laut baru
mengganti atap rumah.
dibayar utangnya, mereka kalau
c. Keadaan Nelayan utang itu: beras, gula, rokok,
Kehidupan nelayan disetiap minyak goreng dan makanan
daerah berbeda-beda begitu ringan untuk anaknya mereka.
juga para nelayan yang ada di mereka tidak pernah pinjam
desa Kangkunawe berbeda pula XDQJ VDPD VD\D µ
antara nelayan yang satu dengan
nelayan yang lainnya, perbedaan
bisa dilihat dari segi keadaan
rumah mereka nampak bagus
dan memiliki perabotan dalam

9
d. Jenis Nelayan di Desa nya sampai puluhan atau
Kangkunawe ratusan dan panjang senarnya
Jenis nelayan yang ada di sampai puluhan meter bahkan
desa Kangkunawe yaitu sebagai ratusan meter).
berikut: 5. Nelayan kabua kenta biasa
(memancing ikan biasa),
1. Nelayan megahanggano (budi
nelayan jenis ini pergi
daya rumput laut) yaitu
memancing sekitar jam
nelayan yang kesehariannya
setengah enam pagi sampai
menjaga rumput laut mereka,
jam sebelas siang dan sekitar
membersihkan rumput laut
jam dua siang dia kembali
mereka dari lumut dan jenis
memancing sampai setengah
rumput laut yang bisa
lima sore dan dia kembali ke
merusak dan menghambat
rumah untuk menjual hasil
perkembangan rumput laut.
tangkap tersebut keliling
2. Nelayan mebubuno kenta
kampung kepada warga-
(perangkap bubu ikan), jenis
warga, karena di desa
nelayan ini menggunakan
Kangkunawe tidak ada pasar
perahu yang besar, yaitu
ikan.
perahu yang dimiliki oleh bos,
kadang dalam satu kapal ada Kondisi Hubungan Antara Bos
lima sampai tujuh orang yang Dengan Nelayan
terdiri dari taiko (juragan) dan
a. Saling Ketergantungan
anak buah kapal (abk) lainnya.
Antara Bos Dan Nelayan
3. Nelayan mebubuno bungka
Hubungan antara bos dengan
(perangkap bubu kepiting),
nelayan di desa Kangkunawe
hasil (kepiting) yang didapat
sangat baik karena keduanya
di jual kepada bosnya
saling membutuhkan, karena bos
masing-masing.
tanpa nelayan tidak akan bisa
4. Nelayan kabua renjani (alat
mendapatkan ikan, udang,
pancing yang mata pancing-
rumput laut, dan hasil laut
10
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

lainnya. Sebaliknya nelayan, juga bantu angkat barang-


untuk menjual hasil tangkapan, barang (hasil laut). Iya kalau saya
mereka membutuhkan bos, baku masalah dengan warga
walaupun kadang hasil tang- disini. Selain bos orang yang
kapan seperti ikan kadang dijual biasa meminjamkan uang
keliling kampung. Seperti yang kepada saya ya sama keluarga
dituturkan oleh Bapak H. yaitu: baik keluarga saya maupun
NHOXDUJD LVWUL VD\Dµ
´Hubungamami secara keluargaa
bae bosua nokesaa, aitumo inodi Hasil wawancara dari
minaa perna aeganti yo bosua, informan di atas menunjukan,
mahingga bosu sigaaonoa notaa hubungannya dengan bos cukup
dua lalonoa. Ande abantua baik makanya dia tidak pernah
bentuk politikyaa yaitu awaanee berganti bos, mereka saling
suahaku waktu ne calon bantu-membantu karena ada
kapadesaa be dua abantue ikatan patron-klien dan selain
aesangkeyane hasili noteii. Umbe kepada bos, nelayan meminjam
ande inodia apomasalah bae mie uang untuk memenuhi
naengkeinia. Pakade nae bosua kebutuhan sehar-hari yaitu
biasanoa edosa nae keluargaku kepada keluarga maupun sanak
be keluargano hobinekuµ saudara.
´+XEXQgan kami secara keluarga
Berbeda dengan Bapak L.J. dia
dengan bos sangat baik,
menuturkan bahwa:
makanya saya tidak pernah
´Ande sekarangnia ando nokesa,
berganti bos, walaupun bos
pernah, alasanoa ande inodi
lainnya juga baik. Yang saya
mina damaangkanaua modala
bantu dalam bentuk politik yaitu
be yobosua nopola-alangkaicami
memberikan dukungan suara
ande nowaangkaicami yomo-
pada saat bos saya mencalonkan
dalaa. Perna ya yotenaga kawu
diri sebagai Kepala desa dan
taehabu yo sabua ande yobosua

11
dehabu acara keluargaa poto akan tetapi bantuan yang
acara boti, be acara hajatan. didapatkan dari bos berupa uang
Minaa karna inodia asianea pinjaman tidak secara cuma-
pogihaa. Nae kamokulaku, cuma karena harus dikembalikan
kabotuku be kaluargaµ ´.DODX atau dilunasi dengan cara
untuk sekarang cukup baik. memberikan atau menjual hasil
Pernah, alasannya kalau saya laut setiap musim atau lebih jika
tidak diberikan modal dan bos pergi melaut atau mencari hasil
membeda-bedakan antara anak laut, adapun bantuan-bantuan
buah yang satu dengan yang lain tersebut adalah seperti yang
dalam peminjaman modal. dikatakan oleh Bapak S. yaitu:
Pernah ya cuman tenaga saja
´<DQJ SHUQDK VD\D WHULPD \D
bikin sabua, kalau bos lagi ada
uang untuk beli gahangga
acara keluarga seperti acara
rumput laut (agar), dan solar
nikah, acara hajatan. Tidak,
untuk melaut, tapi bantuan ini
karena saya tidak suka
tidak cuma-cuma karena harus
pertengkaran atau ribut-ribut.
dikembalikan kepada bos lagi,
Kepada orang tua, saudara dan
itu semacam utanglah. Tidak
NHOXDUJD µ ZDZDQFDUD
pernah. Ya keluarga kami setiap
oktober 2015)
hari raya dapat bagian atau

b. Bantuan Bos Kepada sumbangan dari bos, seperti gula

Nelayan WHULJX GDQ VLUXSµ ZDZDQFDUD


oktober 2015)
Bantuan sangat diharapkan
oleh masyarakat nelayan yang Tidak beda jauh dengan apa

ada di desa Kangkunawe, baik itu yang disampaikan oleh Bapak S.

dari pemerintah maupun dari di atas dan Bapak L.M. dia

bos, tapi bantuan yang sering mengatakan demikian:

mereka terima hanya kepada ´<DQJ VHULQJ VD\D GDSDW \D XDQJ

masing-masing bos meraka saja, untuk beli jaring atau pukat, beli
bibit rumput laut beserta talinya.
12
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

Bantuan ada sih tapi kalua anak kebutuhan sehari-hari mereka


saya lagi sakit panas atau saya kasikan uang. Sayaratnya
demam tapi hanya uang Rp semua hasil laut mereka dijual
10.000-20.000lah supaya anak atau ditimbang NHSDGD VD\Dµ
saya cepat sembuh. Iya ada kalau (wawancara 17 oktober 2015)
dekat lebaran biasanya keluarga Begitu pula yang dikatakan oleh
saya mendapatkan terigu dan Bapak A. yaitu:
JXOD µ ZDZDQFDUD 2NWREHU ´8QWXN DQDN EXDK \DQJ EHOXP
2015) punya perahu, ya saya dibelikan
Dari wawancara tersebut di perahu, pukat, dan bubu
atas penulis dapatkan informasi (perangkap ikan). Untuk kebu-
seperti: Pinjaman atau bantuan tuhan mereka saya pinjamkan
yang sering mereka dapatkan uang. Syaratnya mereka harus
yaitu uang untuk membeli setia dan jujur artinya hasil laut
perahu, mesin, dan rumput laut, mereka semuanya di jual atau
bantuan atau hadiah yang GLWLPEDQJ NHSDGD VD\D µ
mereka dapatkan disaat (wawancara 17 Oktober 2015).
menjelang hari raya lebaran yaitu
Sedangkan hasil wawancara
gula, terigu, sirup dan untuk para
dengan informan bos yaitu
nelayan kadang patron
mereka membelikan perahu,
memberikan minuman ber-
mesin, dan bahan bakar minyak
alkohol, sebagai ucapan terima
untuk pergi melaut sedangkan
kasih karena mereka masih setia.
untuk kebutuhan sehari-hari
Seperti yang dikatakan oleh bos mereka meminjamkan uang,
(Bapak K.) dia mengatakan syarat untuk bisa mendapatkan
bahwa: pinjaman yaitu jujur dan semua
´%LDVDQ\D VD\D EHOLNDQ SHUDKX hasil laut harus dijual atau
mesin dan saya kasih bahan ditimbang kepada mereka para
bakar minyak. Kalau untuk bos.

13
Penulis tidak hanya mensejahterakan nelayan yaitu
mewawancarai nelayan dan bos, mengusahkan dana dari
akan tetapi mewawancarai pemerintah kabupaten dan
pemerintah desa yaitu sekertaris memfasilitasi masyarakat nelayan
desa Bapak H. beliau dari kelancaran pencarian
menuturkan bahwa: sumber daya laut.

´6XPEDQJDQ \DQJ GLEHULNDQ ROHK c. Bantuan Nelayan (anak


bos pada saat hari raya berupa buah) Kepada Bos
hewan kurban, dan uang yang
Bantuan yang sering nelayan
diberikan kepada anak yatim
lakukan kepada bos yaitu
piatu dan lansia. Dan pada
bantuan membuat sabuah pada
perayaan 17 agustus sum-
waktu bos ada acara keluarga,
bangannya bos yaitu berupa
membantu mengangkat rumput
uang. Usaha pemerintah desa
laut untuk ditimbang kemudian
yaitu memberikan modal moral
disimpan di dalam gudang,
dan memfasilitasi masyarakat
mengantar bos ke kampung
nelayan dari kelancaran pen-
sebelah untuk pergi ke kota atau
cairan sumber daya laut (ikan,
untuk membeli hasil laut dan lain
teripang, udang, dan budidaya
sebagainya. Seperti yang
UXPSXW ODXW µ ZDZDQFDUD
diungkapan oleh Bapak Z.
Oktober 2015)
sebagai berikut:
Sesuai apa yang disampaikan
´Ya... yo abantuane tenaga kawu
oleh sekertaris desa bahwa bos
a bantueya ande yo bosua nando
memberikan bantuan kepada
nehabu acara aa atau
masyarakat desa Kangkunawe
keluarganoa nando be botino
khususnya kepada anak yatim-
atau kumawinoµ ´<D FXPDQ
piatu dan lansia, yaitu menjelang
bantuan tenaga yang saya
hari raya lebaran Idul Fitri
lakukan kalau bos sedang ada
maupun Idul Adha serta usaha
acara hajatan atau keluarganya
pemerintah desa untuk
14
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

DGD \DQJ QLNDKµ ZDZDncara 14 diberikan oleh nelayan kepada


oktober 2015) bos hanya berbentuk tenaga
yaitu membuat sabuah pada
Dan Bapak L.I. menuturkan yaitu:
waktu bos ada acara keluarga
´Ya inodi abantue pake tenaga misalnya acara hajatan, pesta
kawu, ande yo bosua nesalo pernikahan dan juga bantuan
damantarae nae kampo waktu untuk pergi timbang hasil
sigaaono, be abantue dehabu laut di kampung sebelah serta.
sabua so acar keluarga, sigaduaa d. Proses Pinjaman
abantue timbangi hasili no teii
nae kampo sigaaono, sigaaduaa Dalam kehidupan, untuk

hobinekua nehabu sosolu memenuhi kebutuhan sehari-hari

tawaane bae bosumami, memerlukan biaya, dan biaya

pakadedua sosolu tawaanda dua hidup tidak murah seperti

yo kenta, mohabu, be taeo´ Ya beberapa tahun belakangan,

saya bantu dengan tenaga saja, apalagi dengan harga-harga

misalnya bos minta diantar di pangan sekarang ini sangat

kampung sebelah, dan bantu mahal, keadaan inilah yang

pasang sabua untuk acara menjadikan nelayan terpaksa

keluarga, kadang juga saya harus menggantungkan hidup-

bantu timbang hasil laut di nya pada hasil laut dan terutama

kampung sebelah kadang kalau untuk memenuhi kebutuhan

istriku bikin kolak kami kasih harus meminjam uang kepada

juga sama bos, selain kolak kami keluarga dan kepada bos.

juga memberikan ikan, kima, dan Seperti yang dikatakan oleh bos

GXUL EDELµ ZDZDQFDUD Bapak A.R. yaitu:

oktober 2015) ´.DODX KDVLO ODXW VXGDK


ditimbang atau dijual kepada
Dari hasil wawancara di atas
saya kira-kira kurang lebih satu
ditemukan bahwa bantuan yang

15
bulanlah. Ada banyak, sanksinya masing kurang lebih satu bulan,
ya... ditagih utangnya, dan tidak berapapun hasil nelayan
GLMDGLNDQ DQDN EXDK ODJLµ langsung dipotong dengan
(wawancara 23 oktober 2015) utang mereka, akan tetapi tidak
di lunasi semua utang-utangnya.
Kemudian penulis menemui
Dan sanksi apabila nelayan tidak
Bapak L. N. beliau juga sebagai
bisa memenuhi kewajiban yaitu
bos, dia menuturkan:
tidak dijadikan sebagai anak
´6DWX EXODQDQ DGD MXJD \DQJ buah lagi, ditagih utangnya dan
sampe lebih satu bulan karena terpaksa diambil atau disita
sesuai dengan hasil tangkapan perahunya.
atau bagus dan rusaknya rumput
e. Persaingan dan Konflik
laut mereka dan itu tergantung
cuaca juga sih, kadang cuaca Konflik sangat rentan pada
tidak sesui keinginan para dunia bisnis atau pekerjaan,
nelayan, makanya mereka tidak pada masyarakat Kangkunawe
mengembalikan pinjaman sesuai konflik juga sering terjadi antara
waktu, dan saya juga sebenarnya para nelayan, faktor-faktornya
tidak memberikan batasan yaitu jaring atau rumput laut
waktu. Ada, sanksinya ya, tidak mereka digiling baling-baling
dijadikan anak buah lagi, tagih oleh nelayan yang lain tanpa
utangnya dan terpaksa kadang disengaja, ada juga memper-
sita perahunya karena utang karakan tampa (lahan) rumput
PHQXPSXN µ ZDZDQFDUD laut. Dikatakan oleh Bapak L.L.
Oktober 2015) yaitu:

Hasil wawancara dari bos, ´8PEH LQRGL DZRKDGD NDDPDL

yaitu jangka waktu nelayan \RERVXD QHLQGRIL SHUKDWLDQ·D

untuk mengembalikan pinjaman nae anabuah bosu sigaaonoa,

ketika hasil laut sudah ditimbang poto dofendeaoda, domai nae-

kepada bos mereka masing- lambuno anabuah tampumo

16
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

anoa namunda naembali ´3HUQDK WHUMDGL DQWDUD QHOD\DQ


DQDEXDQRDZD µ ´,\D VD\D PHOLKDW kecil yaitu konflik karena
bagaimana bos mencari permasalahan lahan atau daerah
perhatian kepada anak buah bos penangkapan ikan. Sedangkan
lain seperti tegur dan datang di bos dan nelayan tidak pernah
rumah si anak bua tersebut terjadi konflik karena bos dan
sehingga dia mau dijadikan anak nelayan seiring sejalan artinya
buahnya. µ ZDZDQFDUD saling melengkapi dan saling
oktober 2015) membantu (fasilitas penang-
Menurut informan di atas ia NDSDQ µ ZDZDQFDUD 2NWREHU
melihat adanya persaingan antar 2015)
bos yaitu dari segi sifat misalnya
Hasil wawancara dengan
sering menegur, silatuhrahmi
pemerintah desa yaitu antara
kerumah nelayan.
nelayan dengan nelayan pernah
Penulis mewawancarai kepala terjadi konflik dikarenakan lahan
desa Bapak B. mengenai perihal budidaya rumput laut, dan yang
konflik, beliau mengatakan: paling parah yaitu jaring atau
´3HUQDK WHUMDGL DQWDUD QHOD\DQ pukat serta tali rumput laut
kecil, yaitu karena lahan (agar) digiling baling-baling
budidaya rumput laut, dan jaring tanpa sengaja. Dan antara
atau pukat serta tali rumput laut nelayan dengan bos tidak
(agar) digiling baling-baling pernah terjadi karena bos dan
tanpa sengaja. Dan antara nelayan seiring sejalan artinya
nelayan dengan bos tidak saling melengkapi dan saling
SHUQDK WHUMDGLµ ZDZDncara 25 membantu (fasilitas penang-
oktober 2015) kapan).
Senada dengan apa yang di
sampaikan oleh sekertaris desa
Bapak H. beliau mengatakan:

17
Kesimpulan melaut, cara mengembalikan
pinjaman yaitu memberikan
Berdasarkan hasil penelitian
atau menyetor hasil laut yang
maka penulis simpulkan sebagai
mereka dapatkan, agar
berikut:
supaya men-dapatkan ban-
1. Teori pertukaran yang
tuan atau pinjaman jika
dikemukakan oleh Homans
dibutuhkan dilain waktu.
berkaitan dengan apa yang
Proposisi persetujuan-agresi,
terjadi dalam hubungan
proposisi ini sesuai dengan
antara patron klien yang ada
fakta yang ada di lapangan
di desa Kangkunawe, bisa
yaitu bos memberikan sanksi
dilihat pada proposisi kunci
dalam bentuk tidak mem-
yaitu proposisi sukses, pro-
berikan pinjaman uang
posisi pendorong, dan pro-
kepada nelayan (anak buah)
posisi nilai. Pada proposisi-
yang tidak mengembalikan
proposisi tersebut penulis
pinjaman atau tidak menye-
temukan terjalinnya hubu-
torkan ikan atau hasil laut
ngan mereka yaitu karena
lainnya kepada bos, bahkan
adanya keuntungan yang
yang paling parah yaitu bos
mereka dapatkan baik bos
menyita perahu dan menagi
maupun nelayan, misalnya
utang yang sudah
bos bersedia memberikan
menumpuk. Proposisi rasiona-
bantuan atau pinjaman
litas, proposisi ini sesuai juga
kepada nelayan karena akan
dengan fakta yang ada di
mendapatkan keuntungan,
lapangan yaitu apabila
keuntungan tersebut berupa
nelayan (anak buah) merasa
setoran ikan atau hasil laut
sudah tidak nyaman sama bos
lainnya. Nelayan (anak buah)
dan atau bos memberikan
meminjam uang kepada bos
pinjaman atau bantuan
untuk memenuhi kebutuhan
cuman sedikit, maka nelayan
sehari-hari dan modal untuk

18
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17A / Januari - Juni 2016

tersebut meminjam modal alat tangkap berupa perahu


kepada bos yang lain bahkan dan kalau memiliki perahu,
ada sebagian nelayan yang hanya berukuran kecil dan
sampai pindah ke bos yang bermesin kecil pula.
lain. 3. Hubungan antara bos dan
2. Dalam hasil penelitian, peniliti nelayan cukup baik, makanya
mengelompokan tiga kelom- keduanya seiring sejalan
pok nelayan pada masyarakat tanpa adanya konflik, pada
desa Kangkunawe yaitu : (1) proses peminjaman uang oleh
nelayan kelas atas adalah nelayan kepada bos, kadang
nelayan yang memiliki modal bos membeda - bedakan
besar dan peralatan tangkap nominalnya tergantung bos
yang moderen dengan melihat hasil laut nelayan dan
orientasi untuk mendapatkan seberapa banyak nelayan
keuntungan, (2) nelayan kelas mengembalikan utang di
menengah adalah nelayan masa lalu. Bantuan pada
yang memiliki peralatan waktu hari raya lebaran, yang
tangkap moderen tetapi diberikan bos kepada anak
masih sering bekerja terus- buah pembagiannya sama
menerus di laut untuk semua.
menangkap ikan, dan (3)
nelayan kelas bawah adalah
nelayan yang tidak memiliki

19
DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, 2002. Konflik Sosial Nelayan Kemiskinan dan Perebutan


Sumber Daya Alam. Penerbit LkiS Yogyakarta

Moleong Lexy J, 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit


Rosdakarya Bandung

Mulyadi S, 2005. Ekonomi Kelautan. Penerbit PT Raja Grafindo Persada


Jakarta

Satria Arif, 2002. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Penerbit PT


Pustaka Cidesindo

Upe Ambo, 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi Dari Filosofi Positivistik
Ke Post Positivistik. Penerbit Raja Grafindo
Persada, Jakarta

20

You might also like