Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

OPINI PEMUSTAKA TENTANG LAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS

RIAU DALAM MENUNJANG PROSES PERKULIAHAN MAHASISWA


(Studi Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)

Oleh: Elvina
Dosen Pembimbing: Dr. Welly Wirman, s. IP, M.Si

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28295
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract
Riau University Library is the library is good, this is proven by the best value reached
in the accreditation of library by 2013 category "A". The existence of Riau University Library
has the goal to support the process and associated library visitors. In line with awards by the
University Library of the Riau, researchers interested in conducting research on library
services University of Riau in the support process and associated students. This research was
conducted with the objective to see how opinions about the services of library visitors Riau
University Library in supporting the process and associated students of Faculty of teacher
training and education.
This study uses qualitative methods. That becomes the subject in this study constitute
the entire informants who met the criteria needed in this study, among others, students of the
Faculty of teacher training and educational sciences (FKIP) Riau University who visited the
University Library University Library head of Riau, Riau, head of the Ministry, the head of
the development of the collection, and Processing Staff and service references. Later became
the object of research, namely Riau University library service in the support process and
associated students FKIP University of Riau and data capture technique in this study using a
deep observation and interviews and documentation.
The result of the research shows that library visitors gave a positive opinion in terms
of the availability of the means and infrastructure repair that is in the library of the
University of Riau. It can be seen from the attitude displayed by library visitors such as
feeling happy and comfortable when receiving the library services provided, the intensity of
the visits students FKIP visited the University Library of Riau, and also understanding
library visitors is good in understanding the procedures and rules that apply in the
University Library. But in his Ministry, there are a few things that need to be improved in
order to be assessed library visitors can enjoy maximum and get more information according
to your needs, such as a welcoming and friendly service from librarian, more complete and
developed a collection of existing library materials, provides some lack facilities such as
plugs, and the need for a more intense socialization regarding the service provided
University Library.

Keyword: Opinion, Library Visitors, Library, Riau University Library, Librarian, and
Students

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 1


terlihat sampai pada saat ini. Pembenahan
Pendahuluan perpustakaan Universitas Riau dilakukan
Perpustakaan memiliki peran yang secara menyeluruh pada masa
sangat penting dalam komponen kepemimpinan perpustakaan Universitas
pendidikan, keberadaannya tidak dapat Riau di tahun 2011 yang dipimpin oleh
dipisahkan dari lingkungan pendidikan, Bapak Agus Sutikno, SP, M. Si.
seperti Universitas. Perpustakaan Pembenahan besar-besaran yang dilakukan
perguruan tinggi adalah perpustakaan yang baik dari segi koleksi buku bacaan, sistem
tergabung dalam lingkungan lembaga teknologi, maupun sumber daya pegawai
pendidikan tinggi baik perpustakaan yang ditempatkan di perpustakaan
universitas, fakultas, jurusan, dan lembaga. Universitas Riau ini mendapatkan hasil
Supaya tujuannya dapat terlaksana, yang memuaskan, yaitu Akreditasi A dari
perpustakaan perguruan tinggi harus Badan Akreditasi Perpustakaan se-
menjalankan fungsinya dengan baik. Indonesia. Perpustakaan Universitas Riau
Universitas Riau merupakan salah atu meraih nilai terbaik dalam akreditasi
perguruan tinggi yang ada di Riau. Sebagai perpustakaan tahun 2013, yaitu Kategori
perguruan tinggi, Univeritas Riau memiliki ³$´ +DVLO SHQLODLDQ DNUHGLWDVL
fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang Perpustakaan Universitas Riau oleh Tim
kegiatan sivitas akademikanya, seperti Asesor Perpustakaan Nasional RI dari 17
Perpustakaan. Perpustakaan yang didirikan September hingga 18 September 2013
bersamaan dengan berdirinya Universitas tertuang dalam Sertifikat Akreditasi
Riau ini berfungsi untuk mendukung Perpustakaan Nasional RI Nomor
kegiatan sivitas akademikanya, terutama 19/1/ee/XII.2013.
dalam pelaksanaan penelitian. Saat ini Pembenahan besar-besaran dilakukan,
perpustakaan Universitas Riau melayani baik dari segi koleksi buku bacaan,
lebih dari 27.500 mahasiswa, 1.400 dosen sistem teknologi, maupun sumber daya
dan 654 karyawan. Perpustakaan pegawai. Selain itu, Perpustakaan UR
Universitas Riau menyimpan lebih dari sudah menyediakan layanan online berupa
132.000 judul atau 365.000 eksemplar Free Online Journal baik jurnal nasional
koleksi bahan pustaka, dengan maupun internasional. Layanan ini tersedia
pertambahan setiap tahunnya sekitar 8.500 di website Perpustakaan UR. Tersedia juga
eksemplar. Selain itu perpustakaan layanan e-book online dimana semua
Universitas Riau juga memiliki koleksi layanan tersebut terkoneksi langsung
elektronik yang terdiri dari jurnal dan dengan situs-situs jurnal dan e-book.
bahan-EDKDQ NROHNVL ³local content´ Layanan koleksi perpustakaan UR online
Jumlah e-jurnal yang dilanggan lebih dari lain juga sudah tersedia, seperti e-journal
5.000 judul dalam berbagai disiplin ilmu Universitas Riau, Repository Universitas
yang diperlukan terutama oleh sivitas Riau, OPAC online, Skripsi, Thesis dan
akademika Universitas Riau (dalam Disertasi online, URTube, dan Bookstore
www.lib.unri.ac.id diakses tanggal 01 online. Layanan ini dibuat sebagai upaya
September 2014, Pukul 15.39). untuk menjadikan Perpustakaan UR
Perpustakaan perguruan tinggi menjadi cyber library. Hal tersebut
merupakan sarana penting dalam proses dilakukan untuk meningkatkan
belajar mengajar, oleh karenanya kualitas kenyamanan para staf, karyawan, dan
layanan perpustakaan perguruan tinggi pengunjungnya berkenaan dengan sarana
harus terus dijaga dan ditingkatkan. dan infrastruktur perpustakaan yang dulu
Perpustakaan Universitas Riau dalam dirasa kurang efektif.
perkembangannya sampai saat ini telah Bagi mahasiswa, perpustakaan
berupaya meningkatkan pelayanannya, merupakan tempat yang paling penting
setahap demi setahap sebagaimana yang bagi mereka dalam memperoleh informasi.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 2


Kegiatan akademik yang diselenggarakan tersebut merupakan kegiatan yang
dalam bentuk perkuliahan, praktik, kerja langsung berhubungan dengan pengguna
lapangan, dan magang yang diwarnai sekaligus merupakan tolak ukur
dengan Ujian Tengah Semester (UTS), keberhasilan penyelenggaraan
Ujian Akhir Semester (UAS), tugas-tugas perpustakaan. Layanan perpustakaan
seperti kuis, makalah, tugas take home, merupakan tugas yang amat penting dan
tugas laporan, dan tugas akhir atau skripsi muara dari semua kegiatan di
sudah menjadi prioritas utama bagi perpustakaan. Tujuan layanan
seorang mahasiswa dan mahasiswi ketika perpustakaan adalah memuaskan
melewati proses perkuliahan. pemustaka dengan memberikan berbagai
Kunjungan mahasiswa tingkat akhir di jenis layanan kepada pemustaka untuk
perpustakaan secara mendasar dipengaruhi mendapatkan informasi sebanyak-
oleh faktor kebutuhan mahasiswa terhadap banyaknya dan memberikan akses seluas-
layanan perpustakaan. Tugas akhir atau luasnya dengan berbagai sarana dan
skripsi merupakan karangan ilmiah yang fasilitas yang tersedia di perpustakaan agar
diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan dapat dimanfaatkan oleh pemustaka secara
pendidikan akademis. Tujuan penulisan efektif dan efisien. Namun dalam
tugas akhir adalah agar mahasiswa dapat berinteraksi atau berhubungan dengan
berpikir logis, analitis dan ilmiah dalam pemustaka kerap kali perpustakaan
menguraikan dan membahas suatu menerima keluhan dari pemustaka.
permasalahan dan menuangkan hasil Memberikan kepuasan yang sempurna dari
pemikiran dan penelitian tersebut secara layanan perpustakaan tentu sangat
sistematis dan terstruktur. berkaitan dengan opini pemustaka
Uraian di atas menjelaskan bahwa terhadap layanan tersebut.
proses perkuliahan merupakan bukti Opini pemustaka terhadap
penguasaan mahasiswa terhadap beragam perpustakaan sangatlah penting, karena
kompetensi yang diberikan perguruan melalui opini merekalah dapat dilihat
tinggi kepada mereka. Dalam sejauhmana perpustakaan memberikan
menyelesaikan proses perkuliahan, manfaat kepada pemustaka. Di
mahasiswa memerlukan sumber-sumber perpustakaan Universitas Riau disediakan
referensi yang akurat, terbaru dan beberapa jenis layanan untuk pengguna
terpercaya. Untuk mendukung hal tersebut, perpustakaan (pemustaka) seperti layanan
mahasiswa membutuhkan perpustakaan sirkulasi, layanan referensi, layanan tugas
sebagai fasilitas yang menyediakan akhir, dan layanan jurnal. Dari ke empat
informasi atau sumber-sumber yang jenis layanan tersebut, layanan yang paling
berkaitan proses perkuliahan dan kegiatan sering digunakan oleh pemustaka untuk
penelitiannya. Selain akses yang mudah, menunjang proses perkuliahan merupakan
mahasiswa mengharapkan terdapatnya layanan sirkulasi. Tingginya jumlah
koleksi yang lengkap untuk mendapatkan kunjungan mahasiswa FKIP ini
sumber yang dibutuhkan. Bagi mahasiswa, menunjukkan tinggi juga kebutuhan
perpustakaan merupakan tempat yang mereka terhadap informasi yang
paling penting dalam memperoleh diharapkan akan ditemukan di
informasi. perpustakaan Universitas Riau. Opini
Dalam menentukan kebutuhan mahasiswa FKIP terhadap layanan
pemustaka, perpustakaan perlu perpustakaan Universitas Riau adalah
mendapatkan masukan dari pemustaka kemampuan mahasiswa untuk menilai
yang menggunakan fasilitas yang sejauhmana keberadaan perpustakaan
disediakan oleh perpustakaan. Layanan berperan untuk membantu para mahasiswa
perpustakaan merupakan salah satu dalam setiap proses perkuliahan.
kegiatan utama di perpustakaan. Layanan Mahasiswa akan memberikan opini yang

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 3


baik apabila kebutuhannya dapat dipenuhi perorangan kemudian dapat terbentuk
oleh perpustakaan. Tapi sebaliknya, menjadi opini publik. Perilaku seseorang
mahasiswa akan memberikan opini yang dengan sikap sangat erat kaitannya.
kurang baik apabila perpustakaan dianggap Artinya, karena perilaku tersebut
tidak mampu memenuhi kebutuhannya. merupakan sesuatu yang banyak menerima
Berdasarkan data dan penjelasan pengaruh dari lingkungan sehari-hari.
tersebut di atas, maka peneliti tertarik Sikap seseorang/kelompok yang
untuk melakukan penelitian tentang diekspresikan atau diperlihatkan ini tidak
bagaimana opini pemustaka tentang terlepas dari pengaruh lingkungannya.
layanan perpustakaan Universitas Riau Emori S. Bogardus (dalam Ruslan, 2005 :
dalam menunjang proses perkuliahan 68-69) membagi opini ke dalam beberapa
mahasiswa FKIP. kelompok, yaitu:
Tinjauan Pustaka a. Opini personal,
1. Opini b. Opini pribadi,
Opini menurut :HEVWHU¶V 1HZ c. Opini kelompok,
Collegiate Dictionary (dalam Moore, d. Opini koalisi,
2004:54) adalah suatu pandangan, e. Opini consensus,
keputusan atau taksiran yang terbentuk di f. Opini umum
dalam pikiran mengenai suatu persoalan Pengukuran opini digunakan untuk
tertentu. Opini pada prinsipnya merupakan mengukur ke arah mana opini melangkah.
ungkapan secara aktif dari publik. Opini Arah opini bisa dilihat dari segi positif,
adalah serapan dari bahasa asing (opinion) negatif, atau netral atau dengan rasa suka-
yaitu tanggapan atau jawaban terbuka benci-netral. Effendi (1990 : 110)
terhadap suatu persoalan yang dinyatakan menjabarkan lebih lanjut mengenai arah
berdasarkan kata-kata (intangible), baik dari opini, yaitu:
dalam bentuk opini tertulis maupun lisan. a. Opini positif, menyebabkan seseorang
Bisa juga sebagai perilaku, sikap tindak, bereaksi secara menyenangkan terhadap
pandangan dan tanggapan (Ruslan, 2008 : orang lain, suatu masalah, suatu
65). kebijaksanaan/sebuah organisasi.
Menurut Abelson (dalam Soemirat b. Opini netral, jika seseorang tidak
dan Ardianto, 2005 : 109) memahami memiliki opini mengenai persoalan
opini seseorang adalah bukan hal yang yang mempengaruhi keadaan.
mudah, karena mempunyai unsur-unsur, c. Opini negatif, menyebabkan seseorang
yakni: (1) Believe (kepercayaan tentang memberi opini yang tidak
sesuatu), (2) Attitude (apa yang sebenarnya menyenangkan/beranggapan buruk
dirasakan seseorang), (3) Perception mengenai seseorang, suatu organisasi
(persepsi). Bila attitude dimaksudkan atau suatu persoalan.
sebagai apa yang dinyatakan oleh Menurut D.W. Rajecki (dalam
seseorang melalui pertanyaan, pendirian Ruslan, 2005 : 67), faktor pembentukan
atau attitude sering disebut sebagai sikap opini dikenal dengan istilah $%&¶6
yang merupakan opini tersembunyi di attitude, yaitu:
dalam batin seseorang. Pendirian yang 1. Komponen A: Affect (perasaan)
diungkapkan dalam bentuk apapun (bahasa Komponen affect berkaitan dengan rasa
tubuh, raut muka, ekspresi, warna, pakaian senang, suka, sayang, takut, benci,
yang dikenakan, dan sebagainya) disebut sedih dan kebanggaan hingga muak
opini. atau bosan terhadap sesuatu.
Menurut D. W. Rajecki (dalam 2. Komponen B: Behavior (tingkah laku)
Ruslan, 2005 : 64-65) menyatakan bahwa Komponen behavior lebih
dalam pembentukan opini dipengaruhi menampilkan tingkah laku atau perilaku
oleh Affect, Behavior, Cognition dari opini seseorang, misalnya bereaksi untuk

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 4


memukul, menghancurkan, menerima, pemustaka yang dimaksud merupakan
menolak, mengambil, membeli, dan mahasiswa. Karena itu, pengembangan dan
lainnya. aktifitas perpustakaan harus selalu
3. Komponen C, Cognition (pengertian diarahkan untuk kepentingan mahasiswa.
atau nalar) Menurut Achmad (2012 : 39), dalam
Komponen kognisi berkaitan dengan memperoleh layanan perpustakaan,
penalaran seseorang untuk menilai pemustaka mempunyai hak dan kewajiban.
suatu informasi, pesan, fakta dan Hak dan kewajiban ini perlu diperjelas
pengertian yang berkaitan dengan agar suasana perpustakaan tetap kondusif
pengertiannya. untuk mencari informasi maupun
Opini individu muncul sebagai akibat pengetahuan. Hak dan kewajiban ini
persepsi-persepsi yang timbul terhadap biasanya dituangkan dalam tata tertib
suatu permasalahan yang terjadi di sebuah perpustakaan. Secara umum hak
masyarakat. Opini berdasarkan penafsiran pemustaka adalah: a) Memperoleh
setiap individu atau setiap orang akan informasi yang berkualitas, b)
berbeda terhadap suatu masalah. Opini itu Memperoleh layanan dengan cepat, benar,
bisa setuju dan tidak setuju, atau ramah, dan nyaman, c) Meminjam koleksi
menimbulkan pro dan kontra. perpustakaan, memperoleh bimbingan, dan
2. Pemustaka lain-lain sesuai kebutuhannya, d)
Istilah pemustaka sebenarnya baru Memanfaatkan fasilitas perpustakaan,
resmi dipakai setelang diundangkannya seperti WiFi, Internet, ruang diskusi, study
Undang-Undang tentang Perpustakaan carel, ruang baca dan fasilitas lain yang
Tahun 2007. Dalam Undang-undang disediakan oleh perpustakaan, e) Memesan
tersebut dinyatakan bahwa yang disebut koleksi seperti buku, jurnal atau majalah
GHQJDQ ³SHPXVWDND´ DGDODK SHQJJXQD untuk dibelikan oleh perpustakaan sebagai
perpustakaan, yaitu perseorangan, koleksi baru maupun sebagai koleksi
kelompok orang, masyarakat, atau tambahan, f) Memberikan masukan kepada
lembaga yang memanfaatkan fasilitas tenaga perpustakaan untuk pengembangan
layanan perpustakaan (Rahayuningsih, perpustakaan secara menyeluruh, dan g)
2015 : 10). Pemustaka sangat menentukan Berperan serta dalam pengawasan
maju dan berkembangnya sebuah pemanfaatan koleksi dan fasilitas yang ada
perpustakaan. Perpustakaan yang megah, di perpustakaan.
peralatan yang canggih, koleksi yang Setelah pemustaka mengetahui hak
lengkap, fasilitas yang modern, belum mereka, maka perlu juga mengetahui
mempunyai arti apa-apa jika belum kewajibannya. Kewajiban tersebut antara
dimanfaatkan oleh pemustaka. lain; a) Mengembalikan koleksi yang
Menurut Achmad (2012 : 35), dipinjam tepat waktu, b) Memelihara
berdasarkan pengamatan di lapangan koleksi yang dipinjam agar tidak rusak, c)
terlihat bahwa pemustaka akan semangat Meletakkan koleksi yang dibaca di meja
apabila dapat merasakan manfaat dari karena tenaga perpustakaan yang
perpustakaan. Pemustaka menganggap berkewajiban mengembalikannya ke rak
keberadaan perpustakaan penting jika buku, d) Menggunakan kartu anggota
merasa terbantu. Mereka merasa senang perpustakaannya sendiri saat meminjam
jika selalu dapat menemukan informasi koleksi, e) Menghormati dan menghargai
yang dibutuhkannya. Pemustaka pemustaka lain yang sedang melakukan
merupakan pemangku kepentingan (stake aktivitas di perpustakaan, f) Menjaga
holder) utama bagi perpustakaan. fasilitas yang tersedia di perpustakaan,
Pengembangan perpustakaan dan segala misalnya meja belajar, kursi, komputer,
aktifitasnya harus selalu diarahkan untuk lift, toilet, AC, dan lainnya agar terhindar
kepentingan pemustaka. Dalam hal ini, dari kerusakan karena pemanfaatan yang

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 5


belum wajar, g) Menjaga suasana secara terus menerus agar segala
perpustakaan agar tetap tenang dan sesuatunya berjalan pada jalur dan rel yang
nyaman untuk belajar, dan h) Mematuhi benar sehingga dapat mengikuti
tata tertib perpustakaan. perkembangan yang terjadi di sekitarnya.
3. Perpustakaan Layanan perpustakaan merupakan salah
a. Pengertian Perpustakaan satu kegiatan utama di setiap perpustakaan.
Menurut Prastowo (2012:41), Layanan tersebut merupakan kegiatan
perpustakaan adalah sebuah ruangan, yang langsung berhubungan dengan
bagian sebuah gedung yang digunakan masyarakat, dan sekaligus merupakan
untuk menyimpan buku dan terbitan barometer penyelenggaraan perpustakaan.
lainnya. Sebagaimana yang diungkapkan Oleh karena itu dari meja layanan akan
oleh Bafadal, perpustakaan adalah unit dikembangkan gambaran dan citra
suatu kerja dari suatu badan atau lembaga perpustakaan, sehingga seluruh kegiatan
tertentu yang mengelola bahan-bahan perpustakaan akan diarahkan dan terfokus
pustaka, baik berupa buku-buku (non book kepada bagaimana memberikan layanan
material), yang diatur secara sistematis yang baik sebagaimana dikehendaki oleh
menurut aturan tertentu sehingga dapat masyarakat pemakai. Layanan yang baik
digunakan sebagai sumber informasi setiap adalah yang dapat memberikan rasa
pemakainya. senang dan puas kepada pemakai. Pada
Perpustakaan mempunyai lima fungsi prinsipnya layanan perpustakaan adalah
umum, yaitu edukatif, informatif, rekreasi, layanan jasa, oleh karena itu yang penting
riset atau penelitian, dan fungsi tanggung untuk disadari oleh pengelola perpustakaan
jawab administratif (Prastowo, 2012 : 54- adalah bagaimana menciptakan
59). Menurut Rahman, Undang-Undang 43 kepercayaan, kepuasan, ketepatan, dan
tahun 2007 memang tidak secara tegas kecepatan. Dengan demikian, maka
mendefinisikan perpustakaan perguruan petugas di meja layanan dan informasi,
tinggi. Namun definisi perpustakaan semestinya dipersiapkan dengan sebaik-
perguruan tinggi dapat diturunkan dari baiknya.
definisi perpustakaan sebagaimana b. Perpustakaan Perguruan Tinggi
disebutkan pada pasal 1 ayat 1 UU 43 Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah
tahun 2007 yaitu institusi pengelola perpustakaan yang terdapat di lingkungan
koleksi karya tulis, karya cetak, dan/ atau lembaga pendidikan tinggi, seperti
karya rekam secara professional dengan universitas, institut, sekolah tinggi,
sistem yang baku guna memenuhi akademi, dan lembaga perguruan tinggi
kebutuhan pendidikan, penelitian, lainnya. Menurut Purwono (2013 : 18),
pelestarian, informasi dan rekreasi perpustakaan merupakan Unit Pelaksana
pemustaka. Fungsi perpustakaan perguruan Teknis (UPT) perguruan tinggi yang
tinggi ini kemudian dijabarkan dalam bersama-sama dengan unit lain, turut
Rancangan Peraturan Pemerintah tentang melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi
Pelaksanaan (RPP) UU 4 tahun 2007. Pada dengan cara memilih, menghimpun,
RPP dinyatakan bahwa perpustakaan mengolah, merawat, serta melayangkan
perguruan tinggi berfungsi sebagai sumber sumber informasi kepada lembaga
belajar, penelitian, deposit internal, induknya dengan tata cara, administrasi,
pelestarian, dan pusat jejaring bagi sivitas dan organisasi yang berlaku bagi
akademika di lingkungan perguruan tinggi. penyelenggaraan sebuah perpustakaan.
Pembinaan adalah usaha atau tindakan Perpustakaan Perguruan Tinggi dibentuk
dan kegiatan yang dilakukan secara oleh Perguruan Tinggi yang bersangkutan.
berdaya guna untuk memperoleh hasil Perpustakaan tersebut sangat penting bagi
yang lebih baik. Pembinaan perpustakaan sebuah perguruan tinggi, karena
adalah suatu kegiatan yang dilakukan perpustakaan tersebut dimaksudkan untuk

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 6


menunjang dan memfasilitasi kegiatan dan bagi sivitas Universitas Riau dengan
proses alih dan pengembangan ilmu aksesibilitas yang cepat, mudah, efektif
pengetahuan serta penelitian. dan efisien dalam pencarian dan
Perpustakaan perguruan tinggi dibentuk mendapatkan bahan perpustakaan.
untuk memenuhi kebutuhan informasi Pada masa kepemimpinan Bapak
sivitas akademika perguruan tinggi yang Agus Sutikno, SP, M. Si, di tahun 2011,
bersangkutan, yaitu mahasiswa dan dosen. perpustakaan Universitas Riau melakukan
Perpustakaan peguruan tinggi berfungsi pembenahan secara menyeluruh.
sebagai sarana yang akan menunjang Pembenahan besar-besaran yang dilakukan
proses perkuliahan dan penelitian di baik dari segi koleksi buku bacaan, sistem
perguruan tinggi tersebut. Perpustakaan teknologi, maupun sumber daya pegawai
tersebut sangat penting bagi sebuah yang ditempatkan di perpustakaan
perguruan tinggi, karena perpustakaan Universitas Riau ini mendapatkan hasil
dimaksudkan untuk menunjang dan yang memuaskan, yaitu Akreditasi A dari
memfasilitasi kegiatan dan proses alih dan Badan Akreditasi Perpustakaan se-
pengembangan ilmu pengetahuan serta Indonesia. Perpustakaan Universitas Riau
penelitian. Karena itu perpustakaan meraih nilai terbaik dalam akreditasi
perguruan tinggi sering dikatakan sebagai perpustakaan tahun 2013, yaitu Kategori
jantungnya universitas. Tanpa adanya ³$´ +DVLO SHQLODLDQ DNUHGLWDVL
perpustakaan mungkin kegiatan Perpustakaan Universitas Riau oleh Tim
pendidikan yang ada di perguruan tinggi Asesor Perpustakaan Nasional RI dari 17
tidak berjalan (statis). Untuk itu September hingga 18 September 2013
perpustakaan harus dapat meningkatkan tertuang dalam Sertifikat Akreditasi
kualitas pelayanannya dan berusaha Perpustakaan Nasional RI Nomor
memberikan pelayanan dengan sebaik- 19/1/ee/XII.2013. Pembenahan besar-
baiknya. besaran dilakukan, baik dari segi koleksi
Perpustakaan Universitas Riau buku bacaan, sistem teknologi, maupun
didirikan pada tahun 1962 bersamaan sumber daya pegawai. Pembenahan ini
dengan berdirinya Universitas Riau yang tampak dari tampilan dalam perpustakaan
pada saat ini dipimpin oleh Bapak Agus Universitas Riau yang telah dihiasi dengan
Sutikno, SP., M.Si. Saat ini perpustakaan batu-batuan alam, juga ruangan lainnya.
Universitas Riau melayani lebih dari Selain itu, Perpustakaan UR sudah
27.500 mahasiswa, 1.400 dosen dan 654 menyediakan layanan online berupa Free
karyawan. Perpustakaan Universitas Riau Online Journal baik jurnal nasional
menyimpan lebih dari 132.000 judul atau maupun internasional. Layanan ini tersedia
365.000 eksemplar koleksi bahan pustaka, di website Perpustakaan UR. Tersedia juga
dengan pertambahan setiap tahunnya layanan ebook online dimana semua
sekitar 8.500 eksemplar. Selain itu layanan tersebut terkoneksi langsung
perpustakaan Universitas Riau juga dengan situs-situs jurnal dan ebook.
memiliki koleksi elektronik yang terdiri Layanan koleksi perpustakaan UR online
dari jurnal dan bahan-EDKDQ NROHNVL ³local lain juga sudah tersedia, seperti e-journal
content´ -XPODK H-jurnal yang dilanggan Universitas Riau, Repository Universitas
lebih dari 5.000 judul dalam berbagai Riau, OPAC online, Skripsi, Thesis dan
disiplin ilmu yang diperlukan terutama Disertasi online, URTube, dan Bookstore
oleh sivitas akademika Universitas Riau. online. Layanan ini dibuat sebagai upaya
Memiliki tujuan untuk mendukung fungsi untuk menjadikan Perpustakaan UR
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan menjadi cyber library.
pengabdian kepada masyarakat, Saat ini perpustakaan Universitas Riau
perpustakaan Universitas Riau diharapkan menyediakan beberapa fasilitas yang dapat
dapat menjadi pusat sumber dan informasi digunakan oleh pemustaka yang datang

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 7


mengunjungi perpustakaan ini. Fasilitas Koleksi, dan Staff Pengolahan dan
tersebut antara lain: a. Ruang Multimedia, Pelayanan Referensi.
b. Toko Buku (Book Store), c. Photo copy Data yang digunakan berupa hasil
center, d. Locker, e. Administration wawancara dan pengamatan langsung
Service adalah pusat pelayanan tentang opini pemustaka terhadap layanan
administrasi, f. Taman Digital English perpustakaan Universitas Riau dalam
Corner, g. Pelayanan Mandiri, h. Layanan menunjang proses perkuliahan mahasiswa
SMS Gateway, i. OPAC (Open Public Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Acces Catalog). Hal tersebut dilakukan Dalam upaya pengumpulan data yang
untuk meningkatkan kenyamanan para relevan dengan objek penelitian, peneliti
staf, karyawan, dan terutama menggunakan beberapa metode, yakni
pengunjungnya berkenaan dengan sarana observasi, wawancara, dan dokumentasi.
dan infrastruktur perpustakaan yang dulu Pengumpulan data yang dilakukan agar
dirasa kurang efektif. dapat dipertanggungjawabkan secara
Metode Penelitian ilmiah sekaligus mempermudah
Penelitian ini menggunakan metode penyususunan penelitian tersebut.
kualitatif untuk menggambarkan secara Proses analisis dilakukan semenjak
jelas mengenai opini pemustaka tentang data dikumpulkan. Pengolahan dan analisa
layanan perpustakaan Universitas Riau data ini dilakukan dengan tetap mengacu
dalam menunjang proses perkuliahan pada teori-teori yang berhubungan dengan
mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan masalah dan kemudian akan ditarik
Ilmu Pendidikan. Kualitatif dalam kesimpulan dan disertai dengan saran-
pengertian bahwa penelitian ini tidak saran yang dianggap perlu. Data yang
mengandalkan bukti berdasarkan logika diperoleh akan dikumpulkan,
matematis, prinsip angka, dan metode dikategorikan dan disesuaikan polanya
statistik, tetapi melalui pembicaran yang terhadap permasalahan yang ada, data
sebenarnya serta isyarat dan tindakan yang diperoleh akan disajikan dalam
sosial lainnya yang merupakan bahan bentuk uraian deskripsi yang disusun
mental dalam penelitian kualitatif secara sitematik agar mudah dipahami.
(Mulyana, 2001:150). Hasil dan Pembahasan
Penentuan informan menggunakan 5.1 Sikap Pemustaka Terhadap
teknik purposive sampling pada Fakultas Layanan Administrasi
Ilmu Keguruan dan Pendidikan dengan Perpustakaan Universitas Riau
kriteria berikut: 1) merupakan mahasiswa Administration Service adalah pusat
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, pelayanan administrasi bagi
2) mengunjungi perpustakaan Universitas pengunjung/pemustaka untuk
Riau dengan intensitas waktu 3 kali dalam mendapatkan pelayanan yang disediakan
seminggu, 3) mengunjungi perpustakaan perpustakaan Universitas Riau secara
dengan tujuan mencari bahan perkuliahan, komputerisasi dan online. Pada layanan
dan 4) mengunjungi perpustakaan untuk administrasi merupakan awal mula
mencari bahan penyelesaian tugas akhir. pemustaka dapat menggunakan layanan
Dengan demikian, yang menjadi perpustakaan Universitas Riau, yaitu
subjek dari penelitian ini adalah dengan pembuatan kartu anggota. Karena
pengunjung perpustakaan Universitas tanpa adanya kartu anggota, pemustaka
Riau, yaitu mahasiswa Fakultas Keguruan tidak memiliki akses untuk melakukan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas peminjaman buku ataupun sekedar
Riau yang mengunjungi perpustakaan membaca koleksi buku-buku yang
Universitas Riau, Kepala Perpustakaan disediakan di perpustakaan Universitas
Universitas Riau, Kepala Bidang Riau.
Pelayanan, Kepala Bidang Pengembangan

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 8


Sejauh mana pemustaka memahami pemustaka untuk kembali mengunjungi
setiap prosedur yang ada pada bagian perpustakaan Universitas Riau.
layanan administrasi dan merasakan Menurut fatmawati (2008) dalam
pelayanan yang diberikan oleh petugas Suwarno (2009 : 141-143), bentuk sikap
perpustakaan akan menentukan sikap courtesy dalam melayani yang dapat
pemustaka dalam merespon setiap layanan dilakukan oleh pustakawan yaitu:
yang diterima. Sikap tersebutlah yang 1. Penuh perhatian (attentive)
selanjutnya akan membentuk opini Pustakawan bagian administrasi
pemustaka terhadap layanan perpustakaan memberikan perhatian kepada
yang diterima. Layanan administrasi pemustaka, hal-hal mana yang dianggap
memiliki peran yang cukup penting dalam sulit bagi pemustaka, pustakawan dapat
menarik pembentukan sikap pemustaka memberikan arahan kepada pemustaka.
untuk mengunjungi perpustakaan 2. Penuh pertolongan (helpful)
Universitas Riau. Sistem layanan yang Pustakawan bagian administrasi dinilai
mudah, cepat dan nyaman membuat kurang peka terhadap kebutuhan
pemustaka tidak bosan dan malas untuk pemustaka, hal ini dapat dilihat dari
mengunjungi perpustakaan Universitas kurang respeknya pustakwan akan
Riau. keberadaan pemustaka. Namun
Sebagian besar pemustaka merasa pemustaka tetap menjawab dan
senang dan nyaman ketika menerima memberikan arahan apabila pemustaka
layanan fasilitas pada bagian administrasi bertanya kepada pustakawan yang ada.
di perpustakaan Universitas Riau. Sarana 3. Tenggang rasa (considerate)
dan prasarana yang disediakan Pustakawan dinilai mau menerima
perpustakaan Universitas Riau pada bagian kritik dan saran yang disampaikan oleh
layanan administrasi dinilai sudah cukup pemustaka yang berkaitan dengan
baik dan dapat menciptakan kenyamanan perpustakaan Universitas Riau.
bagi pemustaka yang menikmati layanan 4. Sopan (polite)
tersebut. Pustakawan pada saat melayani
5.1.1 Affect (perasaan) pemustaka dinilai tidak selalu
Pada bagian layanan administrasi, bertingkah laku secara baik dan
pemustaka berhubungan dan bertatapan menyenangkan dengan menggunakan
langsung dengan pustakawan atau petugas kata-kata yang ramah, santun, dan
perpustakaan, sehingga pemustaka dapat komunikatif. Pustakawan dinilai kurang
merasakan secara langsung bagaimana ramah dan ketus ketika berkomunikasi
pelayanan dari pustakawan tersebut. dengan pemustaka, dan juga raut wajah
Tersedianya kelengkapan fasilitas memang pemustaka yang tidak disertai dengan
mendukung pelayanan perpustakaan. senyuman yang ramah.
Namun alangkah baiknya apabila 5. Peduli (respectful)
kelengkapan fasilitas yang telah disediakan Satu kalimat bijak mengatakan bahwa
tersebut didukung juga dengan pelayanan kunci sukses hidup bermasyarakat
petugas yang baik pula. Kelengkapan adalah sikap saling menghormati. Salah
sarana dan pra-sarana di perpustakaan dan satu bentuk sikap saling mengormati
pelayanan yang ramah dari petugas dapat dilihat dari tegur sapa dari
perpustakaan merupakan unsur yang pustakawan kepada pemustaka, maupun
sangat penting dalam pembentukan opini sebaliknya. Sapaan pustakawan kepada
pemustaka. Ketika pemustaka menerima pemustaka maupun sebaliknya dinilai
layanan yang baik dari perpustakaan, maka baik karena sapaan yang digunakan
pemustaka akan merasa senang dan puas tidak merendahkan pihak manapun.
terhadap layanan tersebut. Perasaan Berkaitan dengan penjelasan di atas
tersebut akan membawa kembali jika dihubungkan dengan hasil wawancara

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 9


dengan informan, pustakawan dinilai harus membantu pemustaka untuk memahami
mempelajari lebih baik lagi mengenai informasi yang ada.
sikap melayani yang baik, terutama untuk 5.2 Sikap Pemustaka Terhadap
poin kesopanan. Karena selain Layanan Sirkulasi Perpustakaan
ketersediaan fasilitas yang baik, sikap Universitas Riau
melayani pustakawan juga berpengaruh 5.2.1 Tugas dan Kegiatan pada layanan
terhadap perasaan pustakawan sebagai sirkulasi
pihak yang dilayani. Pelayanan sirkulasi merupakan salah
5.1.2 Behavior (tingkah laku) satu kegiatan operasional di perpustakaan
Behavior merujuk kepada tindakan dalam hal peminjaman buku dan materi
atau perilaku seseorang atas suatu reaksi lainnya. Dilihat dari makna, kata sirkulasi
yang sedang dihadapi atau diterima. Dalam berasal dari bahasa Ingggris, yaitu
hal ini akan dapat dilihat berdasarkan circulation yang berarti perputaran atau
bagaimana reaksi pemustaka dalam bentuk peredaran. Dalam ilmu perpustakaan,
perbuatan setelah menerima layanan sirkulasi sering disebut kegiatan
administrasi di perpustakaan Universitas peminjaman bahan pustaka atau kegiatan
Riau. Perpustakaan Universitas Riau yang berkaitan dengan peminjaman dan
dinilai menghasilkan reaksi yang baik dari pengembalian bahan pustaka. Kegiatan
pemustakanya pemustaka yang merasa sirkulasi sering dianggap sebagai ujung
cukup nyaman dengan fasilitas yang tombak perpustakaan dalam memberikan
disediakan memberikan reaksi dalam jasa informasi, karena bagian sirkulasi ini
bentuk menerima layanan tersebut dengan yang perama kali berhubungan dengan
baik. Selain itu pemustaka juga pemakai atau paling sering digunakan
menampilkan tingkah laku yang baik pemakai (Sulistyo Basuki, 1992:257).
dengan memutuskan untuk datang kembali Tugas dan kegiatan yang terdapat pada
mengunjungi perpustakaan. pelayanan sirkulasi antara lain:
5.1.3 Cognition (pengertian atau nalar) a. Koleksi Buku
Cognition (pengertian atau nalar) Salah satu unsur pokok perpustakaan
mengacu kepada pemahaman atau adalah koleksi, karena pelayanan tidak
pengetahuan seseorang terhadap suatu dapat dilaksanakan secara maksimal
situasi. Cognition berkaitan dengan apabila tidak didukung oleh adanya
penalaran seseorang untuk menilai sesuatu koleksi yang memadai. Koleksi buku yang
informasi, pesan, fakta dan pengertian disediakan oleh perpustakaan harus sesuai
yang berkaitan dengan pendiriannya. dengan kebutuhan pemustakanya dengan
Dalam hal ini cognition berbicara tujuan untuk memenuhi kebutuhan
mengenai pemahaman pemustaka terhadap pemustaka akan informasi dan
aturan yang berlaku pada layanan pengetahuan ilmiah lainnya. Kelengkapan
administrasi. layanan koleksi buku yang diberikan
Informasi tentang aturan yang kepada pemustaka akan dapat menarik
diberlakukan pada bagian layanan minat pemustaka untuk mengunjungi
administrasi tidak sulit untuk dipahami. perpustakaan.
Hal ini dikarenakan perarturan yang Pada saat ini, sistem layanan sirkulasi
berlaku hampir sama dengan aturan di di perpustakaan Universitas Riau sudah
perpustakaan lainnya. Selain itu menggunakan sistem otomasi, yaitu
pustakawan sendiri juga telah menggunakan pelayanan mandiri, seperti
menampilkan aturan yang berlaku dalam pencarian buku dengan menggunakan
bentuk cetak dan dipajang pada meja OPAC (Open Public Access Catalog) yang
antrian bagian administrasi sehingga merupakan fasilitas pencarian untuk
pemustaka dapat melihat dan membaca mempercepat penemuan data katalog.
aturan tersebut dengan jelas. Hal ini jelas OPAC merupakan perkembangan

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 10


teknologi dalam ilmu perpustakaan yang seluruh anggota perpustakaan, yaitu
selain memberikan kemudahan bagi selama 1 minggu. Jumlah buku yang dapat
pemustaka, juga memberikan kemudahan dipinjam untuk dibawa pulang sebanyak 4
bagi petugas perpustakaan dalam eksemplar buku untuk mahasiswa semester
melakukan pengkatalogan. Berdasarkan 5 ke atas, dan 2 eksemplar untuk
wawancara tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa semester 4 ke bawah. Layanan
perpustakaan Universitas Riau selalu peminjaman buku di Universitas Riau
berusaha untuk terus meningkatan dilakukan secara mandiri dengan
pelayanannya dengan segala kemudahan menggunakan media yang telah
menggunakan sistem elektronik yang disediakan.
tentunya dilakukan untuk meningkatkan Peraturan dalam peminjaman buku ini
kenyamanan para pemustaka. sudah cukup dipahami oleh pemustaka
Salah satu unsur pokok perpustakaan dikarenakan selama dan setelah melakukan
adalah koleksi, karena pelayanan tidak peminjaman, pemustaka akan menerima
dapat dilaksanakan secara maksimal lembaran kertas sebagai bukti peminjaman
apabila tidak didukung oleh adanya buku. Dalam lembaran bukti peminjaman
koleksi yang memadai. Koleksi bahan tersebut akan tercantum waktu
pustaka haruslah sesuai dengan kebutuhan peminjaman dan waktu pengembalian
pemustaka, yaitu disesuaikan terhadap buku beserta keterangan buku yang
kebutuhan setiap program studi yang ada dipinjam. Selama peminjaman
di Universitas Riau. Perpustakaan harus berlangsung, mesin akan otomatis menolak
berusaha menyediakan berbagai informasi peminjaman apabila buku yang dipinjam
dan bahan pustaka yang sesuai dengan melebihi kapasitas maksimal peminjaman
kebutuhan para pengguna untuk buku.
mendukung seluruh kegiatan sivitas c. Layanan Pengembalian dan atau
akademik di Universitas Riau. Perpanjangan Buku
Perpustakaan perguruan tinggi akan dapat Pada perpustakaan Universitas Riau,
memenuhi fungsinya dengan baik apabila pengembalian dan perpanjangan buku
jenis dan mutu bahan pustaka yang dapat dilakukan secara mandiri, yaitu
disediakan dalam kondisi yang baik pula. dengan menggunakan fasilitas yang sudah
Pengembangan koleksi dilakukan disediakan. Dengan layanan mandiri ini
untuk menambah jumlah koleksi, pemustaka tidak perlu lagi melakukan
meningkatkan jenis bahan bacaan, dan pencatatan peminjaman buku secara
meningkatkan mutu koleksi sesuai dengan manual. Perpanjangan peminjaman buku
kebutuhan pemustaka. Dalam melakukan hanya bisa dilakukan satu kali pada buku
penyediaan koleksi perlu dilakukan yang sama, hal ini dilakukan supaya
pemilihan bahan pustaka, yang pemustaka lain juga dapat menggunakan
kegunaannya adalah untuk menyesuaikan buku tersebut.
koleksi dengan kebutuhan pengguna, baik d. Pemberian Sanksi
secara kuantitas maupun kualitas. Sanksi yang ditetapkan berguna untuk
Pengembangan koleksi yang dilakukan menjaga koeksi bahan pustaka
diharapkan dapat berjalan dengan baik dan perpustakaan dari kerusakan atau
seimbang, sehingga dapat melayani kehilangan dan untuk mendidik pemustaka
kebutuhan pengguna yang berubah dan agar mampu bertanggung jawab atas bahan
melayani kebutuhan pengguna masa kini pustaka yang digunakannya, baik yang
serta masa mendatang. dibaca di tempat atau yang dipinjam untuk
b. Layanan Peminjaman Buku dibawa pulang. Sanksi yang ditetapkan di
Lama waktu peminjaman koleksi perpustakaan Universitas Riau untuk
bahan pustaka di Perpustakaan Universitas keterlambatan pengembalian buku yang
Riau pada saat ini berlaku sama bagi dipinjam, dikenakan denda Rp 1.000,-

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 11


(seribu rupiah) per hari untuk satu buku. layanan sirkulasi di perpustakaan
Untuk pengembalian keterlambatan buku Universitas Riau.
dan penyelesaian sanksi yang berlaku Pengunjung yang merasa senang atau
dilakukan di bagian administrasi. nyaman dengan pelayanan sirkulasi di
e. Kartu Bebas Pinjam perpustakaan Universitas Riau akan
Kartu bebas pinjam adalah tanda bukti terlihat pada tingkah laku yang dilakukan
dari perpustakaan bahwa nama yang pengunjung yaitu mengikuti aturan yang
bersangkutan yang tertulis di dalamnya berlaku selama di perpustakaan
sudah tidak memiliki pinjaman koleksi Universitas Riau, dan tidak ada kendala
bahan pustaka. Pengurusan kartu bebas dalam proses peminjaman dan
pinjam biasanya dilakukan oleh pemustaka pengembalian buku. Selain itu layanan
(mahasiswa) yang akan segera melakukan dalam bentuk fisik seperti ketersediaan
sidang atau meja hijau. koleksi buku yang mencukupi kebutuhan
5.2.2 Affect (Perasaan) pemustaka, ruang baca yang memadai dan
Kegiatan layanan sirkulasi di nyaman menjadikan pengunjung merasa
perpustakaan Universitas Riau yang puas dan memberikan respon yang baik.
disediakan dengan sarana yang memadai Dalam suatu layanan, sikap
memberikan kenyamanan terhadap pustakawan dalam melayani tetap menjadi
pemustaka untuk mengikuti pelayanan salah satu faktor yang mempengaruhi
sirkulasi sesuai prosedur yang ada. Hal ini minat pemustaka untuk kembali ke
dapat dilihat dengan tersedianya tempat perpustakaan. Layanan sirkulasi di
ruang baca yang nyaman, tempat duduk perpustakaan Universitas Riau sangat
baca yang mencukupi, dan ketersediaan memudahkan pemustaka dalam melakukan
buku sesuai yang butuhkan menjadi proses sirkulasi tersebut karena adanya
pemustaka betah dan ingin kembali lagi kejelasan petunjuk dan prosedur yang
ke perpustakaan. terarah. Tetapi tetap memiliki kekurangan
Selain ketersediaan sarana dan dari segi pelayanan penjaga perpus yang
prasarana ysng nyaman, pelayanan pihak dilihat sedikit kurang menyenangkan,
pustakawan juga bisa berpengaruh tingkah laku pihak perpustakaan seperti
terhadap perasaan pemustaka ketika kurang senyum atau kurang ramah
menerima layanan tersebut. Layanan berdampak pada kurang memuaskan pihak
pustakawan di bagian sirkulasi dinilai pengunjung. Namun hal tersebut tidak
kurang oleh pemustaka. Dapat terlalu berdampak terdapat perilaku
disimpulkan bahwa bagian layanan pemustaka dalam menikmati layanan
sirkulasi menyediakan sarana dan sirkulasi tersebut. Kelengkapan koleksi
prasarana yang baik sehingga mampu buku yang tersedia pada layanan sirkulasi
memberikan kenyaman kepada pemustaka. perlu lebih diperhatikan karena memiliki
Akan tetapi untuk pelayanan yang perngaruh yang cukup besar terhadap
diberikan oleh pustakawan pada bagian minat pemustaka dalam berkunjung.
sirkulasi dinilai kurang ramah. Dalam hal 5.2.4 Cognition (Pengertian)
ini tidak menjadi masalah besar terhadap Berdasarkan pengamatan dan
layanan sirkulasi, karena masih dapat wawancara yang dilakukan, peneliti
diperbaiki. mendapati bahwa pemustaka sudah
5.2.3 Behavior (tingkah laku) memiliki pengertian yang baik terhadap
Behavior merujuk kepada tindakan peraturan yang diberlakukan pada layanan
atau perilaku seseorang atas suatu reaksi sirkulasi di perpustakaan Universitas Riau.
diterima. Dalam hal ini akan dapat dilihat Informasi mengenai tugas layanan
berdasarkan bagaimana reaksi pemustaka administrasi beserta aturan yang
dalam bentuk perbuatan setelah menerima diberlakukan sudah dipahami oleh
pemustaka. Hal ini dikarenakan informasi

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 12


tersebut ditunjukkan secara terbuka kepada rujukan adalah membantu pemustaka
pemustaka. Selain itu keberadaan menemukan literatur atau informasi yang
pustakawan pada bagian layanan sirkulasi diperlukan. Dalam hubungannya dengan
juga dinilai membantu pemustaka dalam penelitian, bagian layanan rujukan
memahami setiap aturan yang berlaku, membantu kegiatan penelitian dengan
juga penggunaan fasilitas yang disediakan. menyusun bibliografi subjek, menyusun
5.3 Sikap Pemustaka Terhadap indeks, atau abstrak dan melakukan
Layanan Referensi Perpustakaan penelusuran literatur bagi para peneliti.
Universitas Riau Komunikasi yang baik antara petugas dan
Koleksi referensi merupakan koleksi pemustaka harus dibina sehingga
bahan pustaka sebagai rujukan dalam pertanyaan yang diajukan pemustaka dapat
mencari literatur. Koleksi ini tidak dijawab secara cepat dan tepat dengan
dipinjamkan untuk dibawa pulang, tetapi memanfaatkan berbagai sumber yang ada
dipinjamkan untuk difotokopi dan dibaca pada layanan rujukan ini.
di tempat. Hal ini dilakukan karena 5.3.1 Affect (perasaan)
beberapa pertimbangan, seperti Kegiatan yang dilakukan pada bagian
keterbatasan koleksi. Pada bagian layanan referensi masih dilakukan secara manual,
referensi ini, pemustaka akan mendapatkan namun berbeda dengan proses manual
bimbingan langsung dari pustakawan yang pada bagian sirkulasi. Pada layanan
dilakukan untuk mengarahkan dan referensi ini pustakawan lebih aktif
memberikan petunjuk secara langsung mengarahkan pemustaka kepada
terhadap kebutuhan pemustaka. Kegiatan kebutuhannya.
ini berguna untuk membimbing 5.3.2 Behavior (tingkah laku)
pustakawan dalam memperoleh bahan- Behavior merujuk kepada tindakan
bahan bagi penulisan karya ilmiah maupun atau perilaku seseorang atas suatu reaksi
penelitian dari sumber informasi yang diterima. Dalam hal ini akan belum dapat
tersedia pada koleksi perpustakaan yang dilihat bagaimana reaksi pemustaka dalam
ada di bagian layanan referensi bentuk perbuatan setelah menerima
perpustakaan Universitas Riau. layanan referensi di perpustakaan
Sebagai pustakawan bagian referensi, Universitas Riau karena sebagian besar
Ibu Nurasmi telah melakukan tugasnya pemustaka tidak mengetahui adanya
sesuai dengan jabatannya, yaitu melakukan layanan referensi di perpustakaan
layanan referensi terhadap pemustaka. Universitas Riau.
Pemustaka yang datang mengunjungi 5.3.3 Cognition (pengertian atau nalar)
bagian referensi akan ditanya mengenai Dalam hal ini cognition berbicara
kebutuhannya, dan kemudian diberikan mengenai pemahaman pemustaka terhadap
pengarahan atau diberikan bimbingan aturan yang berlaku pada layanan
untuk menemukan koleksi referensi yang referensi. Berdasarkan pengamatan dan
dibutuhkan. Hal tersebut dilakukan untuk wawancara yang dilakukan, peneliti
memudahkan pemustaka dalam mendapati bahwa pustakawan sangat baik
mendapatkan koleksi referensi dan dalam menyampaikan informasi yang
pencarian informasi yang dibutuhkan, berkaitan dengan layanan referensi
karena itu sebagai pustakawan, Ibu sehingga pemustaka tidak mengalami
Nurasmi juga harus memahami koleksi- kesulitan dalam menikmati layanan
koleksi bahan pustaka yang ada di tersebut.
dalamnya. 5.4 Sikap Pemustaka Terhadap
Untuk melayani pemustaka yang Layanan Koleksi Skripsi
memerlukan informasi yang lebih spesifik, Perpustakaan Universitas Riau
perpustakaan memberikan layanan yang Layanan koleksi skripsi di Universitas
disebut rujukan. Tujuan utama layanan Riau disediakan dalam bentuk cetak dan

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 13


digital, untuk skripsi terbaru hanya tersedia pustakawan yang kurang menyenangkan
dalam bentuk digital. Untuk layanan karena merasa lebih membutuhkan akan
digital, tersedia komputer yang sudah data dari ruang skripsi, namun bukan
terkoneksi dengan databased berarti hal ini dapat dibiarkan begitu saja.
perpustakaan. Layanan koleksi skripsi Bagaimanapun kenyamanan pemustaka
dinilai cukup membantu pemustaka dalam dalam menikmati layanan yang disediakan
memenuhi kebutuhan perkuliahan, seperti tetap perlu diperhatian.
pada mata kuliah metode penelitian dan 5.4.2 Behavior (tingkah laku)
pengerjaan tugas akhir. Layanan koleksi Behavior merujuk kepada tindakan
skripsi yang disediakan membuat para atau perilaku seseorang atas suatu reaksi
pemustaka bisa melihat contoh penelitian- diterima. Dalam hal ini akan dapat dilihat
penelitian terdahulu yang dapat dijadikan berdasarkan bagaimana reaksi pemustaka
sebagai pedoman dalam pengerjaan tugas dalam bentuk perbuatan setelah menerima
pada mata kuliah tertentu, terlebih untuk layanan sirkulasi di perpustakaan
penulisan tugas akhir. Universitas Riau. Sikap pustakawan yang
Layanan koleksi skripsi ini tidak kurang ramah terhadap pelayanan akan
dipinjamkan untuk dibawa pulang. mempengaruhi dari tanggapan pemustaka,
Pemustaka dapat menelusuri koleksi oleh karena itu perlunya petugas lebih
melalui komputer yang telah disediakan, profesional dalam menjalankan tugas yaitu
dan koleksi tersebut hanya dapat dicetak melayani dengan ramah, sehingga
(print out) terbatas sesuai dengan pemustaka lebih nyaman dan menujukkan
ketentuan yang berlaku dan dibaca di reaksi yang baik selama dalam ruang
tempat. koleksi skripsi. Sikap pustakawan dalam
5.4.1 Affect (perasaan) melayani memang tidak menjadi tujuan
Perasaan pemustaka terhadap layanan utama pemustaka untuk datang
koleksi skripsi untuk memenuhi kebutuhan mengunjungi layanan koleksi skripsi,
perkuliahan sangat memadai karena mudah tetapi dalam menciptakan kenyamanan
dalam mencari file yang dibutuhkan, ketika menggunakan fasilitas layanan
dengan menggunakan sistem digital yang koleksi skripsi, hal ini dapat menjadi
terkoneksi pada databased perpustakaan faktor yang mempengaruhi pemustaka
dapat dilihat secara menyeluruh dan rinci untuk tetap kembali ke layanan koleksi
tanpa perlu manual menumpukkan skripsi skripsi atau tidak.
yang tebal dalam satu meja. Koleksi 5.4.3 Cognition (pengertian atau nalar)
skripsi saat ini termasuk baru, mulai ada Dalam hal ini cognition berbicara
pada tahun 2013 menggunakan sistem mengenai pemahaman pemustaka terhadap
digital sehingga hanya sebagian skripsi aturan yang berlaku pada layanan skripsi.
yang tersedia dalam databased komputer, Pihak pustakawan telah menjalankan
oleh karena itu untuk skripsi lama di atas prosedur yang telah diberlakukan oleh
tahun 2013 tidak ada dalam bentuk perpustakaan dalam bagian layanan
digital.oleh karena itu untuk memenuhi koleksi skripsi sesuai dengan yang
kebutuhan mahasiswa yang mencari seharusnya. Pustakawan juga mau
referensi skripsi beberapa tahun memberikan penjelasan mengenai aturan
sebelumnya masih harus dalam bentuk yang berlaku selama berada dalam ruangan
manual. layanan skripsi kepada pemustaka. Selain
Dalam pelayanan sikap pustakawan sebagai penjaga yang untuk mengamankan
koleksi skripsi untuk melayani pengunjung ruang koleksi skripsi penjaga perpus
kurang ramah, tidak beda jauh dengan membantu pengunjung untuk memenuhi
sikap pemustaka layanan sirkulasi. kebutuhan yang dibutuhkan. Pelayanan
Walaupun beberapa pemustaka tidak yang diperlukan memberikan pelayanan
terlalu menanggapi sikap layanan dari

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 14


yang baik, ramah dan memberikan Severin, Werner J. 2011. Teori
kepuasan mahasiswa. Komunikasi: Sejarah, Metode, &
Terapan di Dalam Media Massa.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta : Kencana.
Sutarno, NS. 2006. Manajemen
Achmad, dkk. 2012. Layanan Cinta Perpustakaan: Suatu Pendekatan
Perwujudan Layanan Prima++ Praktik. Jakarta: Sagung Seto.
Perpustakaan. Jakarta : Sagung Sutarno, NS. 2006. Perpustakaan dan
Seto. Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto.
Alex, Sobur. 2009. Psikologi Umum. Suwarno, Wiji. 2009. Psikologi
Bandung : Pustaka Setia. Perpustakaan. Jakarta: Sagung
Alwasillah, Chaeder. 2002. Pokoknya Seto.
Kualitatif. Jakarta: Dunia Pustaka Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi
Jaya. Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kualitatif: Analisis Data. Jakarta : Usman, Husaini. Purnomo Setiady Akbar.
Rajawali Pers. 2011. Metode Penelitian Sosial.
Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Jakarta: Bumi Aksara.
Relations Konsep dan Aplikasinya Yusuf, Pawit. Yaya Suhendar. 2010.
di Indonesia. Jakarta: Grafiti Pedoman Penyelenggaraan
Medika Pers. Perpustakaan Sekolah. Jakarta :
Kriyantono, Rachmat, 2006. Teknik Kencana Prenada Media.
Praktis Riset Komunikasi, Jakarta :
Kencana Prenada Media Group. SUMBER LAIN
Moelong, Lexy. J. 2005. Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung : http://lib.unri.ac.id/index.php/berita,
Remaja Rosdakarya. diakses tanggal 01 September 2014
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi
Suatu Pengantar. Bandung : SKRIPSI
Remaja Rosdakarya.
Atika Stovania. 2009. Persepsi Mahasiswa
Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian
FKIP Semester VI Terhadap
Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Perpustakaan FKIP Universitas
Purwono, 2013. Profesi Pustakawan
Riau. UR.
menghadapi Tantangan
Perubahan. Yogyakarta : Graha JURNAL
Ilmu.
Prastowo, Andi. 2012. Manajemen Agus Salim Widiyanto. 2007. Analisis
Perpustakaan Sekolah Profesional. Kualitas Perpustakaan
Jogjakarta: DIVA Press. Berdasarkan Harapan dan
Rahman, Abdul Saleh. 2011. Percikan Persepsi Pemustaka di
Pemikiran di Bidang Perpustakaan Umum Kabupaten
Kepustawanan. Jakarta : Sagung Pamekasan. Universitas Islam
Seto. Negeri Sunan Kalijaga.
Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian
Public Relations. Jakarta : Raja David Reza Hermawan. 2009. Persepsi
Grafindo Persada. Pemustaka Terhadap Fungsi
-------------------. 2010. Metode Penelitian Pelayanan Referensi di Kantor
Public Relations dan Komunikasi. Arsip dan Perpustakaan Kabupaten
Jakarta : Raja Grafindo Persada. Klaten. Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 15

You might also like