IMPLEMENTATION OF CLUSTER TECHNIQUE

IN LEARNING HISTORY OF FINE ARTS

Yofita Sandra, Abd. Hafiz, Suib Awrus, Mediagus

Universitas Negeri Padang
yofita.sandra@fbs.unp.ac.id

Abstract

The important notes on the development of art from prehistoric times to

postmodern times, which are thousands of years old, it is too short to be covered
in one course for one semester. To build the expertise of the graduates of the
Study Program in the Independent Perspective of Learning on the Independent
Campus, a technique is needed to make it easier for students to master the
History of Archipelago Art. Learning activities used to carried out by
memorizing and rearranging the facts, concepts, procedures and principes
learned to be summerize using their own language. Since the History of
Archipelago Art, which is theoretical, sometimes it is not a favorite for students
whose learning tendencies are dominant in motor skills. In fact, this course is
mandatory and must pass with good grades, while so far, for theoretical
courses, the average student gets low scores, especially for male students. It is
known that students have limited reference books or reading journals related to
art. And also having a bad reading habit and lack of awareness to find
supplementary materials for studying the development of Archipelago Art. The
cluster technique is considered very suitable for developing art history learning
information because students can easily classify the information obtained based
on the timeline of its development history including the distribution of artifacts
on the types of paintings, sculptures, crafts, and architecture as well as
information on knowledge of tools, materials and the process of making works.
The method used is quasi-experimental, with a one-group posttest only design.
The students who were the respondents were students who took the Archipelago
Art History class in the January-June 2019 semester. The activity took place
right at the time of learning that was affected by Covid-19, as a result, some of
the agendas were carried out online, as well as the learning evaluation. Based
on the results of the study, it obtained an average satisfactory result for each
task completion submitted by students to the lecturer in charge of the course.
Thus, it is concluded that the application of the cluster technique has been in
accordance with the main objectives and functions of its application and it is
hoped that in the future it can be improved even better, and can also be
implemented in other theoretical subjects.

Keywords: historical material, theoretical, cluster technique.

Penerapan Teknik Cluster Dalam Pembelajaran Sejarah Seni Rupa

Yofita Sandra, Abd. Hafiz, Suib Awrus, Mediagus

Universitas Negeri Padang
yofita.sandra@fbs.unp.ac.id

ABSTRAK

Catatan penting perkembangan seni rupa dari zaman prasejarah hingga

postmodern yang lamanya ribuan tahun, terlalu singkat untuk diulas dalam satu
mata kuliah selama satu semester. Untuk membangun keahlian lulusan Program
Studi dalam Perspektif Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dibutuhkan satu teknik
untuk memudahkan mahasiswa menguasai mata kuliah Sejarah Seni Rupa
Nusantara. Biasanya aktivitas pada mata kuliah ini dilaksanakan dengan cara
menghafal dan menyusun kembali fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang
dipelajari untuk dirangkum menggunakan bahasa sendiri. Karena mata kuliah
Sejarah Seni Rupa Nusantara yang sifatnya teoretis, terkadang tidak menjadi favorit
bagi para mahasiswa yang kecenderungan belajarnya dominan motorik skills.
Padahal mata kuliah ini wajib diambil dan harus lulus dengan nilai baik sementara
selama ini untuk mata kuliah teoretis rata-rata mahasiswa memperoleh nilai rendah
terutama bagi mahasiswa laki-laki. Diketahui bahwa mahasiswa memiliki buku
referensi atau bacaan jurnal terkait seni rupa yang terbatas. Dan juga kebiasaan
membaca yang buruk dan tidak adanya kesadaran untuk menemukan sendiri materi
suplemen untuk mengkaji perkembangan Seni Rupa Nusantara. Teknik cluster
dianggap sangat sesuai untuk mengembangkan informasi pembelajaran sejarah seni
karena mahasiswa dapat dengan mudah mengelompokkan informasi yang diperoleh
berdasarkan timeline history perkembangannya termasuk pembagian artifak pada
jenis karya lukis, patung, kriya dan arsitektur berikut informasi pengetahuan alat,
bahan dan proses pembuatan karya. Metode yang digunakan adalah quasi-
eksperimen, dengan one-group posttest only design. Mahasiswa yang menjadi
respondennya adalah mahasiswa yang mengambil kelas Sejarah Seni Rupa
Nusantara pada semester Januari-Juni 2019. Kegiatan berlangsung tepat di saat
pembelajaran terdampak Covid-19, sehingga sebagian agenda dilaksanakan secara
daring, demikian juga dengan evaluasi pembelajaran. Dari hasil penelitian
diperoleh rata-rata hasil yang memuaskan untuk setiap penyelesaian tugas yang
diserahkan mahasiswa kepada dosen pengampu mata kuliah. Dengan demikian
disimpulkan bahwa penerapan teknik cluster telah sesuai dengan tujuan pokok dan
fungsi penerapannya dan diharapkan di masa yang akan datang dapat ditingkatkan
lebih baik lagi, dan juga dapat diimplementasikan pada mata kuliah lain yang
sifatnya teoretis.

Kata kunci: materi sejarah, teoretis, teknik cluster.