Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 27

Desain Lingkungan Bangunan 1

Ventilasi Alami dan Kualitas Udara dalam


Ruang

Oleh:
Jackobus Ade Prasetya Seputra
History of Indoor Air Quality
200 BC – Greek physician Galen, observes
copper miners and notes the danger of
acid mists.

Roman, Pliny the Elder, advised masks for


stonecutters and asbestos miners

Early 1800s, first recommendations for


ventilation standards to control odor
The ventilation rate, is normally expressed by the volumetric flowrate of
outside air being introduced to the building. The typical units used are
cubic feet per minute (CFM) or liters per second (L/s). The ventilation
rate can also be expressed on a per person or per unit floor area basis,
such as CFM/p or CFM/ft², or as air changes per hour (ACH).

Florence Nightangle(1858) recommended air


exchange rate of 25 cfm/person to avoid re-
infection in hospitals

And currently… The worldwide SARS-CoV2


outbreak
Background
Studies from the United States
and Europe show that persons in
industrialized nations spend more
than 90 percent of their time
indoors.

In addition, the
concentrations of many
pollutants indoors exceed
those outdoors. (more than
100 times higher than
outdoor levels)
Introduction of Building
Ventilation
Several studies on naturally ventilated and mixed-
mode buildings (which utilize a combination of
natural ventilation and mechanical HVAC
systems) show examples of productivity
improvements of 3–18 percent annually (Loftness,
Hartkopf, & Gurtekin 2004).
Optimum indoor air quality is defined as the
supply of fresh air and the removal or dilution of
indoor pollution.
Comfort Ventilation
There are three ways in which natural ventilation
can improve human comfort:
1. by cooling indoor air through incorporating outdoor
air as long as external temperatures are lower than
internal temperatures,
2. by cooling the building fabric,
3. by cooling the occupant directly through convection
and evaporation (psychological cooling).
Dry bulb Relative Air Movement Surface
Temperature Humidity Radiation
Comfortably cool, Advisably, 0.1m/s,
20.5-22.8oC 40-50% at 25oC
Optimum comfort, Dense occupancy, 0.2m/s,
Thermal Comfort 22.8-25.8oC 55-60% at 26.8oC Similar with
Criteria Comfortably warm, 0.25m/s, DBT
25.8-27.1oC at 26.9oC
0.3m/s at 27.1oC
0.35m/s at 27.2oC
Comfort criteria of SNI 03-6572-2001
Ventilation Standards

It is important to find a balance between optimum indoor air quality, ventilation


effectiveness, energy use, and thermal comfort. Comfort zones are usually between 18
°C and 24 °C with a relative humidity between 30–60 percent (Yeang 2006)
Reasons of IAQ Problems based
on NIOSH study
1. Synthetic Insulation
2. Poor Air Circulation
3. Lack of Fresh Air
4. Smoke
5. Paint Fumes
6. Dustmites
7. Synthetic Carpet Outgassing
8. Pet Dander
9. Toxic Household Cleaners
10. Fabric Outgassing
11. Natural Gas/CO2
12. Construction Materials
13. Bacteria From Toilet Bowl
14. Mold & Mildew
15. Lead or Toxic Paint
16. Carbon Monoxide
17. Oil & Gas Fumes
Types of Symptoms and
Complaints
Building-related Illness (BRI)
Symptoms of diagnosable illness are
identified and attributed to environmental
agents in workplace
(Legionnaire’s disease; hypersensitivity
pneumonitis)
Building-related Illness (BRI)
Guidelines for IAQ pollutants

POLLUTANT CONCENTRATION REMARKS


• 40 CFR • EPA
• Asbestos • 0.2-2 • OSHA Standard (8hr TWA)
fibers/cucm

• Carbon • 1000 ppm • ASHRAE Standard


Dioxide • 5000 ppm • Ministry of Labor
Standard(TWAEV)
• 9 ppm • EPA
• Carbon • 50 ppm • OSHA Standard for 1hr
Monoxide • 9 ppm • ASHRAE-Average over 8 hr
• 35 ppm • NIOSH standard for 1hr
Guidelines (contd.)
POLLUTANT CONCENTRATION REMARKS

• Formaldehyde • 0.4 ppm • ASHRAE Standard


• 0.75 ppm • OSHA (8 hr TWA)
• 5 ppm • OSHA
• Nitrogen • 3 ppm • Ministry of Labor Standard
Dioxide (TWAEV)
• 0.053 ppm • Annual National Ambient Air
Quality Standard (USA)
• 0.05 ppm • WHO
• Ozone • 0.1ppm • OSHA (8hr TWA)
• 0.08 ppm • WHO-Criteria Document

• Particulates • 260 µg/cum • National Ambient Air quality


Standard-24 hr geometric mean
• 150 µg/cum • EPA, 24 hr annual geometric mean
Guidelines (contd.)
POLLUTANT CONCENTRATION REMARKS

• Radon • 4 picoCuries/L • ASHRAE Standard


• 4 WML radon • Mine Safety and Health
progeny calendar Administration
year

• Volatile • 1-5 mg/cum • US Environmental Protection


Organic Agency Guidelines
Compounds • 3 mg/cum • Molhave, 1990
(VOC)

• Microbial • <50 CFU/cum • 2 Species


fungi • <150 CFU/cum • 3 Species
• <500 CFU/cum • Agriculture Canada Standard
Strategies to improve Indoor Air
Quality
— Pollutant Source Control

— Increased Ventilation

— Dehumidification

— Use of Air Cleaners


Ø Dust collectors

Ø Filters
Air Change rate per Hour (ACH) atau PUP

Pergantian Udara Perjam (PUP) yaitu satuan hitungan yang


menunjukkan banyaknya pertukaran udara yang terjadi pada suatu
ruangan dalam waktu satu jam.
Dapat dihitung dengan rumus sederhana:
Vol = Volume ruangan (m3)
PUP = A.V/Vol x 3600
A = Luas bukaan (m2)
Q = A.V V = Kecepatan angin (m/s)
Q = debit (m3/s)
Perhitungan PUP perlu memperhatikan kasus ventilasi pada ruangan sehingga
kita dapat memperkirakan debit (tingkat aliran udara) yang tepat. Adapun secara
prinsip, debit (Q) adalah hasil kali luas bukaan (A) dengan kecepatan angin (V),
sehingga Q = A x V.

Dua jenis kasus ventilasi ruang yang umum terjadi adalah:


1) Single sided ventilation (bukaan hanya pada satu sisi dinding saja), dan
2) Double sided ventilation (bukaan terdapat pada dua sisi dinding yang
berseberangan, atau ventilasi silang)
Standar Kebutuhan PU
Menghitung debit aliran udara
Ventilasi satu sisi dinding
1. Ventilasi karena angin saja
Ventilasi satu sisi dinding
2. Ventilasi karena perbedaan suhu pada 2 bukaan
Ventilasi satu sisi dinding
3. Ventilasi karena perbedaan suhu pada 1 bukaan
Ventilasi dua sisi dinding (cross vent)
1. Ventilasi karena angin saja
Ventilasi dua sisi dinding (cross vent)
2. Ventilasi karena perbedaan suhu saja
Ventilasi dua sisi dinding (cross vent)
3. Ventilasi karena angin dan perbedaan suhu
Tugas Individu Penghawaan Alami
(dikerjakan pada lembar kertas secukupnya lalu difoto/scan
dan dikumpulkan lewat situs kuliah masing2)

PERTANYAAN ESSAI

a) Selain aspek kuantitas, udara perlu dikaji juga aspek kualitasnya.


Menurut anda apakah yang disebut aspek kualitas ini? Jelaskan melalui
peristiwa keseharian anda!
b) Jelaskan prinsip keseimbangan antara kualitas udara, efektifitas ventilasi,
kenyamanan termal, dan konsumsi energi ketika merancang
penghawaan alami dalam bangunan dengan kata-kata dan sketsa-sketsa
yang mendukung!
c) Saat ini, dunia sedang berusaha menanggulangi wabah Covid-19 yang
berdasarkan beberapa penelitian virus tsb mampu menyebar melalui
udara (airborne). Menurut anda, apa yang dapat arsitek lakukan untuk
memitigasi penularannya melalui desain bangunan?
PERTANYAAN PERHITUNGAN ACH/PUP

1. Hitunglah tingkat aliran penghawaan alami oleh dorongan angin pada suatu ruangan berukuran 6
x 8 x 4 m (LxPxT) jika diketahui ukuran jendela pada satu sisinya memiliki tinggi 1.5 m dan lebar
2 m. Diketahui kecepatan angin pada bukaan jendela tsb = 2 m/s.
2. Lalu bagaimana jika ruangan tersebut hanya mengandalkan ventilasi dari perbedaan suhu?
Dengan jendela yang sama, hitunglah aliran udara jika diketahui suhu udara diluar 280C dan
didalam 270C, serta koefisien pancar jendela (coefficient of discharge, Cp) 0.5.
3. Kemudian ruangan yang sama akan didesain ulang dengan dua buah jendela berukuran 1.8 m2
(bawah) dan 1.2 m2 (atas) yang berjarak (beda ketinggian) 1.5 m pada sebuah dinding. Hitunglah
tingkat aliran udaranya jika jendela yang dipasang adalah sama jenisnya serta berada pada
kondisi lingkungan yang sama seperti kasus sebelumnya.
4. Untuk mendapatkan ventilasi silang, ruangan diatas lalu dirancang lagi dengan dua buah jendela
(1 jendela bawah dan 1 jendela atas) berukuran masing-masing 0.5 m2 (inlet) pada dinding D-1
dan dua buah jendela lain berukuran masing-masing 1 m2 (outlet) pada sisi dinding seberangnya
(D-2). Hitunglah aliran udara oleh angin jika diketahui koefisien tekanan (Cp) pada dinding D-1 =
0.5 dan pada dinding D-2 = -0.1, kecepatan angin rata-rata tetap 2 m/s, serta koefisien pancarnya
juga tetap 0.5 karena menggunakan jenis jendela yang sama.
5. Hitung juga bagaimana jika kasus ventilasi silang diatas (no. 4) mengandalkan perbedaan suhu
pada kondisi lingkungan yang sama untuk mengalirkan udaranya. Beda ketinggian jendela bawah
dan atas adalah 1.5 m.
6. Berdasar kedua soal sebelumnya (no 4 dan 5), hitung pergerakan udara yang manakah yang
dapat digunakan sebagai acuan (angin atau perbedaan suhu).
7. Hitung masing-masing PUP dari seluruh soal diatas (no 1 sd 6) dan berikan kesimpulan singkat
tentang perubahan-perubahan desain dan hasil perhitungan ventilasi yang didapatkan.
8. Jika suatu ruangan membutuhkan minimal 10 PUP, jenis ventilasi yang manakah yang dapat
memenuhi persyaratan tersebut? Jelaskan!

You might also like