Professional Documents
Culture Documents
Desain Lingkungan Bangunan 1: Ventilasi Alami Dan Kualitas Udara Dalam Ruang
Desain Lingkungan Bangunan 1: Ventilasi Alami Dan Kualitas Udara Dalam Ruang
Oleh:
Jackobus Ade Prasetya Seputra
History of Indoor Air Quality
200 BC – Greek physician Galen, observes
copper miners and notes the danger of
acid mists.
In addition, the
concentrations of many
pollutants indoors exceed
those outdoors. (more than
100 times higher than
outdoor levels)
Introduction of Building
Ventilation
Several studies on naturally ventilated and mixed-
mode buildings (which utilize a combination of
natural ventilation and mechanical HVAC
systems) show examples of productivity
improvements of 3–18 percent annually (Loftness,
Hartkopf, & Gurtekin 2004).
Optimum indoor air quality is defined as the
supply of fresh air and the removal or dilution of
indoor pollution.
Comfort Ventilation
There are three ways in which natural ventilation
can improve human comfort:
1. by cooling indoor air through incorporating outdoor
air as long as external temperatures are lower than
internal temperatures,
2. by cooling the building fabric,
3. by cooling the occupant directly through convection
and evaporation (psychological cooling).
Dry bulb Relative Air Movement Surface
Temperature Humidity Radiation
Comfortably cool, Advisably, 0.1m/s,
20.5-22.8oC 40-50% at 25oC
Optimum comfort, Dense occupancy, 0.2m/s,
Thermal Comfort 22.8-25.8oC 55-60% at 26.8oC Similar with
Criteria Comfortably warm, 0.25m/s, DBT
25.8-27.1oC at 26.9oC
0.3m/s at 27.1oC
0.35m/s at 27.2oC
Comfort criteria of SNI 03-6572-2001
Ventilation Standards
Increased Ventilation
Dehumidification
Ø Filters
Air Change rate per Hour (ACH) atau PUP
PERTANYAAN ESSAI
1. Hitunglah tingkat aliran penghawaan alami oleh dorongan angin pada suatu ruangan berukuran 6
x 8 x 4 m (LxPxT) jika diketahui ukuran jendela pada satu sisinya memiliki tinggi 1.5 m dan lebar
2 m. Diketahui kecepatan angin pada bukaan jendela tsb = 2 m/s.
2. Lalu bagaimana jika ruangan tersebut hanya mengandalkan ventilasi dari perbedaan suhu?
Dengan jendela yang sama, hitunglah aliran udara jika diketahui suhu udara diluar 280C dan
didalam 270C, serta koefisien pancar jendela (coefficient of discharge, Cp) 0.5.
3. Kemudian ruangan yang sama akan didesain ulang dengan dua buah jendela berukuran 1.8 m2
(bawah) dan 1.2 m2 (atas) yang berjarak (beda ketinggian) 1.5 m pada sebuah dinding. Hitunglah
tingkat aliran udaranya jika jendela yang dipasang adalah sama jenisnya serta berada pada
kondisi lingkungan yang sama seperti kasus sebelumnya.
4. Untuk mendapatkan ventilasi silang, ruangan diatas lalu dirancang lagi dengan dua buah jendela
(1 jendela bawah dan 1 jendela atas) berukuran masing-masing 0.5 m2 (inlet) pada dinding D-1
dan dua buah jendela lain berukuran masing-masing 1 m2 (outlet) pada sisi dinding seberangnya
(D-2). Hitunglah aliran udara oleh angin jika diketahui koefisien tekanan (Cp) pada dinding D-1 =
0.5 dan pada dinding D-2 = -0.1, kecepatan angin rata-rata tetap 2 m/s, serta koefisien pancarnya
juga tetap 0.5 karena menggunakan jenis jendela yang sama.
5. Hitung juga bagaimana jika kasus ventilasi silang diatas (no. 4) mengandalkan perbedaan suhu
pada kondisi lingkungan yang sama untuk mengalirkan udaranya. Beda ketinggian jendela bawah
dan atas adalah 1.5 m.
6. Berdasar kedua soal sebelumnya (no 4 dan 5), hitung pergerakan udara yang manakah yang
dapat digunakan sebagai acuan (angin atau perbedaan suhu).
7. Hitung masing-masing PUP dari seluruh soal diatas (no 1 sd 6) dan berikan kesimpulan singkat
tentang perubahan-perubahan desain dan hasil perhitungan ventilasi yang didapatkan.
8. Jika suatu ruangan membutuhkan minimal 10 PUP, jenis ventilasi yang manakah yang dapat
memenuhi persyaratan tersebut? Jelaskan!