Oleh: Alfa Yeni Pembimbing: Drs. M. Y. Tiyas Tinov, M.Si Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

THE PARTICIPATION OF THE COMMUNITY IN THE CONSTRUCTION OF THE

INFRASTRUCTURE OF THE CENTRAL VILLAGE (STUDY OF THE ALLOCATION


OF VILLAGE FUNDS IN THE SUB-DISTRICT VILLAGE MEMPURA
DISTRICK SIAK 2016)

Oleh:
Alfa Yeni
Email: alfayeni20@gmail.com
Pembimbing: Drs. M. Y. Tiyas Tinov, M.Si

Jurusan Ilmu Pemerintahan


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau

Kampus Bina Widya Jl. H. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

Centralized develoment has led to disparities between urban and rural areas from
different SHUVSHFWLYHV 2QH RI WKH JRYHUQPHQW¶V VWUDWHJLHV WR HVWDEOLVK WR UHGXFH GLVSDULWLHV DQG
make villages more autonomous and self-reliant is to allocate village funds which then involve
all members of the community at every stage of the activities resulting from this policy.
The pupose and research is to identify; 1. Know the infrastructure development in the
middle village in 2016; 2. Analyze the factore that development in the middle village by 2016.
The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. Data type is
primary data and secondary data. Data collection techiques in the study are interviews and
documentation. Tachniqu and data analysis used is desciptive qualitative data analysis.
Based on the result of the results of this study concluded that the particiption of the
community in the development of the village is through the use of village funds, overall sosiety
is still low public participation, this lavks the opportunity that is owned as a sciety to
participate with the ability and willingness of the community is still not able to reach a higher
stage.The village apparatus is being linked in the aducation of the village apparatus is
considered minimal, the training and education only once in 2016.

Keywords : Development, Community Participation, Villages Fund Allocation

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 1


PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR KAMPUNG TENGAH (STUDI ALOAKSI DANA
DESA DI KAMPUNG TENGAH KECAMATAN MEMPURA KABUPATEN
SIAK TAHUN 2016)

Oleh:

Alfa Yeni
Email: alfayeni20@gmail.com
Pembimbing: Drs. M. Y. Tiyas Tinov, M.Si

Jurusan Ilmu Pemerintahan


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau

Kampus Bina Widya Jl. H. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstrak
Pembangunan yang terpusat telah menyebabkan disparitas (kesenjangan) antara
perkotaan dengan perdesaan dari berbagai sudut pandang. salah satu strategi pemerintah untuk
membentuk agar mengurangi disparitas dan menjadikan desa lebih mandiri dan otonom adalah
dengan memberikan Alokasi Dana Desa (ADD) yang kemudian melibatkan seluruh anggota
masyarakat dalam setiap tahap kegiatan yang dihasilkan dari kebijakan ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidenfikasikan; 1. Mengetahui
pembangunan infrastruktur di Kampung Tengah pada tahun 2016; 2. Menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi pembangunan di Kampung Tengah pada tahun 2016. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif . Jenis
data adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
wawancara dana dokumentasi. teknik dan analisis data yang dugunakan adalah anlisis data
deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dalam
pembangunan Kampung Tengah melalui pengunaan dana desa, secara keseluruhan masyarakat
masih rendahnya partisipasi masyarakat, hal ini kurangnya kesempatan yang dimiliki sebagai
masyarakat untuk turut serta dengan kemampuan dan kemauan masyarakat masih belum
mampu untuk mencapai tahap yang lebih tinggi. Kampung Tengah dikaitkan dalam pendidikan
aparatur Kampung Tengah terbilang minim, perlatihan dan pendidikannya yang diberikan
hanya satu kali pada tahun 2016.

Kata Kunci : Pembangunan, Partisipasi Masyarakat, Alokasi Dana Desa

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 2


1. PENDAHULUAN 2. Ayat 2 perangkat desa terdiri
1.1. Latar Belakang atas :
Dalam Undang-Undang Republik a. Sekretaris Desa
Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang b. Pelaksanaan teknis lapangan
Desa dinyatakan bahwa kesatuan c. Unsur kewilayahan
masyarakat hukum yang memiliki batas 3. Ayat 4 jumlah perangkat desa
wilayah yang berwenang untuk mengatur sebagaimana yang dimaksud
dan mengurus urusan pemerintahan, pada ayat (2) disesuaikan
kepentingan masyarakat setempat dengan kebutuhan dan kondisi
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal sosial budaya masyarakat
usul, dan/atau hak tradisonal yang diakui setempat.
dan dihormati dalam sistem pemerintahan 4. Ayat 5 susunan organisasi dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. tata kerja pemerintahan desa
Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ditetapkan dengan peraturan
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa yang desa.
berlaku dalam sistem Pemerintah Berdasarkan Undang-Undang
Indonesia, Bahwa kepala desa adalah Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, pada
Kepala Pemerintahan Desa yang bertugas pasal 78 dijelaskan mengenai
menyelenggarakan Pemerintahan Desa pembangunan desa yaitu meliputi:
melaksanakan Pembangunan Desa, 1. Pembangunan desa bertujuan
Pembinaan Kemasyarakatan Desa dan meningkatkan kesejahteraan
Pemberdayaan Masyarakat Desa. masyarakat desa dan kualitas
Dalam Peraturan Pemerintah manusia serta penanggulangan
Nomor 43 Tahun 2014 Tentang kemiskinan melalui pemenuhan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 kebutuhan dasar, pembangunan
Tahun 2014 tentang desa dikemukakan sarana dan prasarana desa,
tentang penyelenggaraan pemerintah desa, mengembangkan potensi ekonomi
yaitu : lokal, serta pemanfaatan hasil
1. Berdasarkan pasal 11 Peraturan sumber daya alam dan lingkungan
Pemerintah Republik Indonesia serta berkelanjutan;
Nomor 72 Tahaun 2005, 2. Pembangunan desa meliputi tahap
Pemerintah desa terdiri dari : perencanaan dan pengawasan;
a. Pemerintah Desa 3. Pembangunan desa
b. Badan Permusyawaratan Desa mengedepankan, kebersamaan,
2. Dalam pasal 12 yaitu : kekeluargaan, dan
1. Ayat 1 pemerintah desa terdiri kegotongroyong guna
dari kepala desa dan perangkat mewujudkan perdamaian dan
desa lainya, keadilan sosial.
Peraturan Bupati Siak Nomor 11.a pembinaan kemasyarakatan kampung
Tahun 2015 Tentang Tata cara dan pemberdayaan masyarakat
Pengalokasian dan Penyaluran Alokasi kampung.
Dana Kampung maksud dan tujuan : 2. Tujuan tata cara pengalokasian dan
1. Tata cara Pengalokasian dan Penyaluran penyaluran Alokasi Dana Kampung
Alokasi Dana Kampung dimaksudkan adalah:
sebagai pedoman bagi pihak-pihak a. Menanggulangi kemiskinan dan
terkait untuk mengalokasikan dan mengurangi kesenjangan;
menyalurkan Alokasi Dana Kampung b. Meningkatkan perencanaan dan
guna mendukung pelaksanaan pengangguran pembangunan
penyelenggaraaan pemerintah kampung, ditingkat kampung dan
pelaksanaan pembangunan kampung, pemberdayaan masyarakat;

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 3


c. Meningkatkan pembangunan rapat mengenai perencanaan pembangunan
infrastruktur penunjang pelaksanaan kampung dalam Musyawarah Rencana
pemerintah kampung; Pembangunan (musrembang) tersebut,
d. Meningkatkan pengamanan nilai- terdapat 35 orang yang hadir dalam rapat
nilai keagamaan, sosia budaya dalam dari 120 Orang undangan. Jadi hanya
rangka mewujudkan sosial; sekitar 30%-40% partisipasi masyarakat di
e. Meningkatkan ketentraman dan Kampung Tengah. Dapat disimpulkan
ketertiban masyarakat; bahwa partisipasi masih renda, yang
Menurut Totok Mardikanto dimana setiap melakukan rapat-rapat dalam
(2015:81) menyatakan bahwa, partisipasi kegiatan musyawarah rencana
merupakan suatu bentuk khusus dari pembangunan masyarakat Kampung
interaksi dan komunikasi yang berkaitan Tengah hanya sedikit yang hadir. Hal ini
dengan pembangian kewenangan, tanggung merupakan suatu kendala bagi rencana
jawab, dan manfaat. Tumbuhnya interaksi pembangunan di Kampung Tengah karena
dan komunikasi tersebut, dilandasi oleh partisipasi anggota sangat dibutuhkan
adanya kesadaran yang dimiliki oleh yang untuk menentukan keberhasilan suatu
bersangkutan: program.
1. Kondisi yang tidak memuaskan, Seperti program pembangunan fisik
dan harus diperbaiki; yaitu: rehabilitas masjid, rehabilitas kantor
2. Kondisi tersebut dapat diperbaiki desa, pembangunan PAUD, semenisasi
melalui kegiatan manusia atau jalan, pembangunan balai pertemuan dan
masyarakat sendiri; Drainase Pembangunan Perpustakaan
3. Kemampuannya untuk Kampung. Pembangunan non fisik yaitu:
berpartisipasi dalam kegiatan yang Belanja Rutin (pembiayaan kegiatan
dapat dilakukan; operasional kantor desa, kesehatan, honor
4. Adanya kepercayaan diri, bahwa staf kantor desa, Ekonomi).
ia dapat memberikan sumbangan AlokasiDana Desa (ADD)
yang bermanfaat bagi kegiatan Kampung Tengah Kabupaten Siak Tahun
yang bersangkutan. 2016 sebesar Rp 1.000.000.000 yang
Perencanaan Pembangunan pengalokasiannya untuk pembangunan
Kampung Tengah merupakan sebuah dapat dilihat faktanya di lapangan bahwa
amanat dari peraturan pemerintah yang Alokasi Dana Desa (ADD) Kampung
telah ditetapkan untuk mewujudkan Tengah Kabupaten Siak Tahun 2016 masih
pembangunan yang terarah dan terpadu belum terealisasi dengan baik.
yang diperoleh dari aspirasi, kebutuhan dan Pembangunan yang masih belum merata
kepentingan masyarakat dalam proses membuktikan bahwa pengalokasian dana
perencanaan partisipasi. Sehingga tidak desa Kampung Tengah Kabupaten Siak
sedikit pembangunan yang telah Tahun 2016 masih belum maksimal. Begitu
dilaksanakan ini masih banyak dirasakan juga dengan pengalokasian dana Kampung
belum menyentuh kebutuhan masyarakat . Tengah Kabupaten Siak Tahun 2016,
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud kurangnya transparansi atau tidak sesuai
sangatlah penting untuk menggali peruntukan dana dengan fakta di lapangan
kebutuhan pembangunan kampung menjadi salah satu masalah dalam
disemua sektor dengan mengacu kepada penelitian ini.
kebutuhan yang femdamental secara Pengalokasian dana Kampung
terencana, efektif, efisien secara tuntas Tengah Kabupaten Siak Tahun 2016 dalam
melalui aspirasi masyarakat secara bidang pembangunan menurut Anggaran
demokratis dan transparansi. Pendapatan dan Belanja Desa(APBD)
Hal ini dapat dilihat dari daftar hadir dalam pembangunan hanya terealisasi
masyarakat Kampung Tengah pada saat sebanyakRp. 274.429.000,-padahal

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 4


anggaran yang ada sebanyak Rp. Hasil yang akan dicapai pada
1.000.000.000,-. Pembangunan yang penelitian ini diharapakan memberi
belum terealisasi dan masih berjalan manfaat sebagai berikut:
pembangunan pada tahun 2016 Aloaski 1 Sebagai bahan untuk menambah
Dana Desa (ADD) sebayak Rp. wawasan dan pengetahuan
507.471.000,-. Berarti Kampung Tengah khususnya dalam bidang
tersebut belum bisa memanfaatkan dana penelitian ini.
yang ada.Berdasarkan penjelasan latar 2 Sebagai bahan masukan terutama
belakang masalah penelitian menemukan meningkatkan partisipasi
beberapa fenomena di antaranya sebagai masyarakat di berbagai bidang,
berikut : bagi pihak Pemerintah Desa dalam
1. Masih rendahnya pemahaman mengelola Alokasi Dana Desa
masyarakat mengenai program yang bersumber dari bagian Dana
Alokasi Dana Desa, karena program Perimbangan Keuangan Pusat dan
Alokasi Dana Desa tersebut kurang Daerah yang diterima oleh daerah
disosialisasikan oleh pemerintah desa agar dipergunakan dengan baik.
atau instansi terkait. 3 Sebagai bahan referensi bagi pihak
2. Kurangnya kesadaran masyarakat lain yang akan melakukan
ikutserta dalam proses pengambilan penelitian terutama dengan
aspirasi masyarakat untuk permasalahan yang samadimasa
membangun dan perencanaan, yang akan datang.
pelaksanaan, pengawasan, evaluasi. 1.4.1. Kerangka Teori
3. Belum adanya implementasi 1.4.1.1. Pembangunan
pembangunan sarana prasarana Menurut Todaro (1998:66)
sesuai dengan Angggaran Dana Desa. pembangunan bukan hanya fenomena
Pengalokasian Dana Desa (ADD) semata, namun pada akhirnya
terhadap kelembagaan desa belum pembangunan terus menerus harus
berjalan dengan baik. melampaui sisi materi dan keuangan dan
1.2Rumusan Masalah kehidupan manusia. Dengan demikian
1 Bagaimana pembangunan pembangunan idealnya dipahami sebagai
infrastruktur desa di Kampung suatu proses yang berdimensi jamak, yang
Tengah pada tahun 2016 ? melibatkan masalah pengorganisasian dan
2 Faktor-faktor apa yang peninjauan kembali keseluruhan sistem
mempengaruhi pembangunan di ekonomi dan sosial. Berdimensi jamak
Kampung Tengah pada tahun dalam hal ini artinya membahas komponen-
2016 ? komponen ekonomi maupun non ekonomi.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Menurut Todaro (1998:40)
1.3.1Tujuan Penelitian: menambahkan bahwa pembangunan
Berdasarkan rumus masalah yang ekonomi telah digariskan kembali dengan
hendak saya teliti tersebut seperti yang dasar mengurangi atau menghapuskan
telah diuraikan diatas, maka tujuan dari kemiskinan, ketimpangan dan
penelitian yang akan dilakukan yaitu: pengangguran dalam konteks pertumbuhan
1 Untuk mengatahui pembangunan ekonomi atau ekonomi negara yang sedang
infrastruktur di Kampung Tengah berkembang.
pada tahun 2016. Menurut Rostow (1971:80)
2 Untuk menganalisis faktor-faktor menyatakan bahwa pengertian
yang mempengaruhi pembangunan tidak hanya pada lebih
pembangunan di Kampung banyak output yang dihasilkan tetapi juga
Tengah pada tahun 2016. lebih banyak output dari pada yang
1.3.2.Manfaat Penelitian: diproduksi sebelumnya, dalam

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 5


perkembangannya, pembangunan melalui digolongkan menjadi tiga yaitu
tahapan-tahapan: masyarakat tradisonal, partisipasi dalam bentuk sumbangan
pra kondisi lepas landas, lepas landas, pemikiran, bentuk sumbangan materi
gerakan menuju kematangan dan masa dan bentuk tindakan sebagai anggota
konsumsi besar-besaran. Kunci diantara program.
tahapan ini adalah tahapan lepas landas 3. Tahapan menikmati hasil, yang dapat
yang didorong oleh satu atau lebih sektor. dijadikan indikator keberhasilan
Pesatnya pertumbuhan sektor utama ini partisipasi masyarakat pada tahap
telah menarik bersamanya bagian ekonomi perencanaan dan pelaksanaan
yang kurang dinamis. program. Selain itu, dengan melihat
Menurut Adisamita (2013:75) posisi masyarakat sebagai subjek
pembangunan perdesaan seharusnya pembangunan, maka semakin besar
menerapkan prinsip-prinsip: 1) transparan manfaat program dirasakan berarti
(terbuka), 2) partisipatif, 3) dapat dinikmati program tersebut berhasi mengenai
masyarakat, 4) dapat sasaran.
dipertanggungjawabkan (akuntabilitas), 5) 4. Tahapan evaluasi, dianggap penting
berkelanjutan (sustainable). sebab partisipasi masyarakat tahap ini
1.4.1.2.Partisipasi Masyarakat merupakan umpan balik yang dapat
Ditinjau dari segi etimologis, kata memberi masukan demi perbaikan
partisipasi merupakan pinjaman dari pelaksanaan program.
EDKDVDQ EHODQGD ³Participatie´ DWDX GDUL 5. 1.5.1.3. Alokasi Dana Desa
EDKDVD LQJJULV ³Participation´ 'DODP Peraturan Pemerintahan Nomor 43
EDKDVD ODWLQ GLVHEXW ³Participation´ \DQJ tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan
EHUDVDO GDUL NDWD NHUMD ³Partipare´ \DQJ Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
berarti ikutserta, sehingga partisipasi pasal 1 ayat 3 menyebutkan pemerintah
mengandung pengertian aktif yaitu ada desa adalah penyelenggaraan utusan
kegiatan atau aktivitas. pemerintah dan kepentingan masyarakat
MenurutMustafa(2014:76) setempat dalam sistem pemerintahan
Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
masyarakat dalam proses Sedangkan Pemerintahan Desa adalah
pengidentifikasikan masalah dan potensi kepala desa atau yang disebut dengan nama
yang ada di masyarakat, pemilihan dan lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur
pengambilan keputusan tentang alternatif penyelenggaran pemerintahan Desa.
solusi untuk menangani masalah, Menurut Peraturan Pemerintah
pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan Nomor 43 Tahun 2015 dijelaskan bahwa
keterlibatan masyarakat dalam proses pendapatan sumber keuangan desa terdiri
mengevaluasi perubahan yang terjadi. atas: Pendapatan Asli Desa (Hasil
Menurut Cohen dan Uphoff (dalam Kekayaan Desa, Hasil Swadaya
Mustafa, 2014) membagi partisipasi Masyarakat, Pungutan, Gotong Royong);
kedalam beberapa tahapan, sebagai berikut: Pembangian Pajak dan Retribusi
1. Tahapan pengambilan keputusan, Kabupaten; Dana Perimbangan Pusat dan
yang diwujudkan melalui Daerah Kabupaten atau Alokasi Dana Desa;
keikutsertaan masyarakat dalam Hibah keuangan dari pemerintah provinsi
rapat-rapat. dan kabupaten; hibah dan sumbangan dari
2. Tahapan pelaksanaan, yang pihak ketiga yang menigkat.
merupakan tahapan terpenting dalam 2. PEMBAHASAN
pembangunan, karena inti dari 2.1 Partisipasi Masyarakat Dalam
pembangunan adalah Pembangunan Infrastrkur Desa di
pelaksanaannya. Wujud nyata dalam Kampung Tengah Kecamatan
partisipasi pada tahap ini

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 6


Mempura Kabupaten Siak Tahun untuk memilih informasi-informasi yang
2016. sesuai.
Semakin banyak sumber keuangan desa ´karena disini masih kampung,
yang diterima maka semakin besar mana ada yang paham masalah
peluang desa untuk meningkatkan kumpul perencanaan, kumpul untuk
pembangunan desa. Ditambah lagi pada pelaksanaan lah, dan sebagainya
tahun 2016 ini telah adanya bantuan itu. Disini hanya tahu kalau disuruh
keuangan dari pusat yang disebut dana kumpul dibalai desa berarti ada
desa, yang mana dana desa ini memang kegiatan pembangunan, lebih baik
diprioritaskan tujuan pembangunan dan kegiatan tu digabungkan aja
pemberdayaan masyarakat desa. Hal ini sekalian, sehingga bisa untuk
sebagai mana pada Bab 1 pasal 1 ayat 1 menghemat anggaran´ ZDZDQFDUD
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun kepada masyarakat Bapak iyus
2014 Tentang Dana Desa yang berbunyi kampung Tengah, 30 Agustus
: 2017).
³dana desa adalah dana yang
berseumber dari Anggran Pendapatan Bertambahnya kewenangan dan
dan Belanja Negara yang jumlah dana desa yang dikelola desa ini
diperuntukkan bagi desa yang yang perlu menjadi perhatian berbagai
ditransfer melalui Anggran komponen di Kampung. Terutama untuk
Pendapatan dan Belanja Daerah mencegah terjadinya salah kelola anggaran,
kabupaten/kota dan digunakan untuk yang akibatnya tujuan pembangunan
membiayai penyelenggaraan Kampung tidak tercapai. Bahkan
pemerintah, pelaksanaan kemungkinan buruknya adalah
pembangunan, pembinaan mewabahnya korupsi ditingkat desa karena
kemasyarkatan dan pemberdayaan penyalahgunaan dana keuangan desa.
masyarakat´ Mengenai apakah pemerintah
Partisipasi masyarakat Kampung Kampung Tengah sudah mampu mengelola
Tengah penelitian ini pada proses dana desa secara mandiri untuk
pelaksanaan pembangunan dana desa, meningkatkan pembangunan Kampung,
keterlibatan dalam mengemukakan Menurut Bapak Iskandar sebagai Penghulu
pendapat, kesempatan dalam Kampung Tengah menambahkan dalam
mengemukakan pendapat, dan wawancaranya :
kesempatan dalam kegiatan. Tahapan ³sebenarnya dana kampung ini
partisipasi masyarakat yaitu tahapan sangat membantu pembiayaan
mengambil keputusan dalam pembangunan kampung, namun
perencanaan, tahapan implementasi, aparat Kampung Tengah belum
tahapan pemanfaatan. maksimal dalam mengelolanya,
Tahapan-tahapan dalam proses karena sumber daya manusianya
pembangunan di Kampung Tengah sering (Aparatur Kampung Tengah) dapat
mengalami tumpang tindih, dalam artian dikatakan masih rendah. Kendala
dalam sekali rapat pertemuan bersama sangat banyak bukanya hanya bisa
warga bisa terjadi langsung beberapa dikatakan kendala adalah internal
tahapan yaitu tahapan perencanaan, itu sendiri. Pelatihan yang
plaksanaan, pemanfaatan. Keunikan ini diberikan hanya sekali perhal dana
tentu dapat mengurangi efektifitas desa, menurut saya kerani dan
pertemuan yang dilaksanakan karena bendahara masih perlu perlatihan
terlalu banyak informasi yang harus lagi´ ZDZDQFDUD GLODNXNDQ GL
diterima dan dipahami oleh masyarakat Kampung Tengah, 30 Agustus
2017)

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 7


Dari wawancara tersebut diketahui Tengah´ ZDZDQFDUD GLlakukan di
bahwa penghulu Kampung Tengah Kampung Tengah 30 September
menjelaskan penggunaan dana desa di 2017).
Kampung Tengah belum terlaksana dengan Pembangunan-pembangunan
baik. Hal ini dikarenakan pelatihan yang separti apa saja yang telah dilakukan
diberikan hanya sekali, karena Aparatur Kampung Tengah dari anggaran dana
Kampung Tengah tersebut masih merasa kampung ini, Bapak Apen Arianto selaku
bahwa seharusnya mendapat perlatihan masyarakat Kampung Tengah mengatakan
khusus mengenai masalah yang bahwa :
berhubungan dengan keuangan desa ³apa yang telah disampaikan itu
termasuk dana desa. sebenarnya sudah terjawab sesuai
anggaran yang ada, tapi untuk
Menurut Bapak Abdul Qohfur mempertegas dari apa yang
sebagai Kerani Kampung Tengah, dipertanyakan saya dapat melihat
mengatakan: secara langsung lokasi
³masalah pengelolaan dana desa pembangunan yang tidak hampir
ini kalau untuk di Kampung Tengah selesai dibangun dari anggaran
tidak ada masalah sama sekali, dana kampung ini. Hal ini
semua terkendali sesuai menunjukan dengan jelas bahwa
perencanaan, pembangunan yang pembangunan yang tidak terealisasi
dilakukan dari kampung ini sangat dan yang sedang berjalan di
tampak salah satunya adalah jalan Kampung Tengah ini hasilnya bisa
yang dibutuhkan masyarakat kita lihat (wawancara di rumah Pak
Kampung Tengah sudah berhasil Apen, 30 Agustus 2017)
diselesaikan, baik itu perencanaan
dalam penggunaan dana kampung Dari hasil wawancara diatas, dapat
maupun dana-dana dilihat bahwa aparatur Kampung Tengah
lain´ ZDZDQFDUD GLOakukan di belum memandai, sehingga pengelolaan
Kampung Tengah, 30 Agustus dana desa Kampung Tengah belum
2017). optimal.
Dengan pengelolaan dana desa, hal
Ketika disinggung bagaimana
serupa juga dijawab oleh Bapak Arifin
Kampung Tengah dalam penggunaan dana
selaku masyarakat Kampung Tengah dalam
Kampung yang seharusnya berprioritas
wawancaranya :
pada pembangunan Kampung, Menurut Ibu
³dalam mengelolaa dana desa,
Desi Apriani sebagai Kaur Pemerintahan
aparatur Kampung Tengah akan
Kampung Tengah mengatakan:
sadar dengan tugas dan fungsinya
³bahwa dana kampung ini sangat
masing-masing, agar pekerjaan
membantu, tidak hanya untuk
dengan mudah dilaksanakan.
pembangunan yang tampak, tapi
Dalam arti peran pemerintah untuk
dari dana kampung ini juga
terlibat aktif sangat dibutuhkan,
digunakan untuk operasional
sapa yang melakukan pembukuan,
kesehatan, posyandu, polansia,
siapa yang mengelola keuangan,
poskesmas, dan lain sebagainya.
dan lain sebagainya, apalagi dalam
Dalam pengelolaan dana kampung
masalah pembangunan desa secara
ini kami sangat hati-hati baik itu
serius mengelola dana desa, bukan
penghulu, kerani apa lagi saya
tidak mungkin tingkat
sebagai bendahara. Kalau salah
pembangunan desa juga akan
bertindak masyarakat bisa protes.
meningkat´ ZDZDQFDUD
Kami sebisanya melakukan yang
Agustus 2017)
terbaik untuk masyarakat Kampung

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 8


Dalam Undang-Undang Nomor 6 perencanaan pembangunan desa dilakukan
Tahun 2014 tentang desa pasal 78, tahapan melalui pelaksanaan musyawarah desa dan
yang harus dilaksanakan dalam musyawarah perencanaan pembangunan
pembangunan desa terdiri dari tiga tahapan desa.
yaitu : 1)Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Penyusunan dokumen Rencana
Pengawasan. Pembangunan Jangka Menengah Desa
2.1.1. Tahapan Perencanaan dilakukan secara partisipasi dengan
Pembangunan Desa melibatkan seluruh unsur masyarakat desa.
Di dalam pasal 79 Undang-Undang Pasal 15 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 6 tahu 2014 tentang desa disebutkan nomor 114 tahun 2014 tentang Pedoman
pemerintah desa menyusun perencanaan Penyelengaraan Pembangunan Desa
pembangunan sesuai dengan menjelaskan bahwa unsur masyarakat desa
kewenanganannya dengan mengacu pada yang perlu dilibatkan antara lain tokoh adat,
pelaksanaan pembangunan kabupaten/kota. tokoh masyarakat, tokoh pendidikan,
Perencanaan desa dilaksanakan dengan kelompok perempuan, kelompok tani,
menyusun dokumen : kelompok perajin, tokoh agama, kelompok
a. Perencanaan Pembangunan Jangka masyarakat miskin, pelindungan anak, dan
Menengah Desa (PPJMD) untuk kelompok lainnya.
jangka waktu enam tahun. Bedasarkan wawancara dengan
b. Rencana Pembangunan Tahunan salah satu masyarakat Kampung Tengah
Desa atau yang disebut Rencana Bapak arzam mengatakan bahwa :
Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) ³sampai saat ini kalau urusan
untuk jangka waktu satu tahun. RKP perencanaan pembangunan
Desa merupakan penjabaran dari desaitu-itu saja orangnya, kami
RPJM Desa untuk jangka waktu satu yang merupakan orang lain bisa
tahun. tidak tau menau, jangankan ingin
Sebagaimana ditegaskan oleh tahu, kami pun tidak pernah diajak
Bapak Qodri Kaur Pembangunan Kampung kalau diajak masyarakat yang
Tengah dalam wawancaranya : terdekat di kantor desa´
³pengelolaam keuangan desa ini (wawancara dilakukan di rumah pak
sebenarnya bukan main-main Arzam, 30 Agustus 2017)
karena itu dari pengelolaan yang Menurut wawancara bersama
baiklah akan menghasilkan Bapak Arzam yang merupakan salah satu
pembangunan yang lebih baik pula. masyarakat Kampung Tengah tersebut
Dikarenakan pelatihan yang dapat dilakukan bahwa dalam
diberikan terlalu sikit, jika pembangunan kampung dilakukan tidak
diperhatikan sumber keuangan trasparan karena tidak melibatkan
yang diterima kampung untuk masyarakat secara menyeluruh .
masalah pembangunan semakin Partisipasi yang dianggap sebagai
banyak, hal ini tentu semakin berat orang kepercayaan masyarakat dan
untuk dipertanggungjawabkan oleh sebagian besar adalah perangkat Kampung
aparatu kampung dalam mengelola Tengah baik itu RT, RW dan Perangkat
keuangan desa´ ZDZQFDUD Kampung.
dilakukan di Kampung Tengah, 30 ³kalau rapat itu yang jelas
Agustus 2017) menunggu instruksi pak penghulu,
Peraturan Pemerintahan nomor 43 kami semua (bagian pemerintah,
tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan badan pemusyawaratan kampung,
Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 lembaga kemasyarakatan kampung)
tentang Desa yang menjelaskan bahwa wajib datang, kalau tidak bisa
partisipasi masyarakat didalam proses terkena sanksi kami ini, namanya

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 9


juga wakil masyarakat´ Pasal 82 undang-undang Nomor 6
(wawancara, kepada Ibu Desi, 30 tahun 2014 tentang desa menyatakan bahwa
Agustus 2017) masyarakat desa berhak mendapatkan
informasi menegnai rencana dan
2.1.2. Tahapan Pelaksanaan pelaksanaan pembangunan desa. Dalam
Pembangunan Desa ayat 3 dinyatakan pila bahwa pemerintah
desa wajib menginformasikan perencanaan
Tingkat partisipasi pada tahap
dan pelaksanaan Rencana Pembangunan
pelaksanaan merupakan partisipasi dan
Jangka Menengah Desa, Rencana Kerja
keaktifan dalam melaksanakan setiap
Pemerintah Desa dan Anggaran Pendapatan
kegiatan pembangunan yang telah
dan Belanja Desa kepada masyarakat desa
direncanakan yaitu dari pelaksanaan
melalui informasi dan melaporkannya
pertemuan, pembentukan kelompok
dalam musyawarah desa paling sedikit satu
pelaksanaan, hingga proses eksekusi
tahun sekali.
pembangunan yang telah direncanakan.
Berkenan dengan masalah hak
Pelaksanaan yang melibat
masyarakat untuk mendapatkan informasi
masyarakat ini bertujuan agar
dan terlibat dalam pengawasan pelaksanaan
pembangunan kampung tetap
pembangunan, hak ini sebagaimana
menggunakan swadaya masyarakat agar
diketahui dari pelaksanaan pembangunan
masyarakat tahu dan mengerti untuk apa
anggaran dana desa dimana diasumsikan
penggunaan dana desa, serta diharapkan
masyarakat sebagai simbolik saja,
dapat menghasilkan output pembangunan
sebagaimana dikemukankan oleh salah satu
kampung yang baik dan sesuai dengan
masayarakat yaitu Bapak Nasrul
kebutuhan kampung dan masyarakat.
mengatakan bahwa :
Masyarakat pada tahap ini bertujuan untuk
³masalah pembangunan di
meningkatkan kesadaran serta mendorong
Kampung Tengah, kami sebagai
masyarakat untuk lebih memberikan
masyarakat tidak banyak
perhatian kepada kegiaatan pembanguna
mengetahui mengenai apa-apa saja
yang ada di kampung.
hal yang bisa kami lakukan dalam
Permasalahan apakah pembangunan
pelaksanaan pembangunan
Kampung Tengah melibatkan seluruh
dilakukan dari anggaran apa.
lapisan masyarakat, hal ini dijawab oleh
Termasuk dana desa, kami hanya
salah satu Badan Permusyawaratan
menerima saja pembangunan
Kampung Ibu Erlina Wati mengatakan :
seperti apapun yang akan dibangun
³kami memepercayai kegiatan
di kampung ini´ :DZDQFDUD
pembangunan yang kami serahkan
Agustus 2017)
kepada kaur pembangunan bukan
tanpa alsan, karena ada
Berdasarkan hasil wawancara diatas
kekhawatiran kami kepada
mengenai pertanyaan dalam hak
masyarakat apa bila tidak dapat
mendapatkan informasi dan terlibat
bertanggungjawab. Kaur
aktif dalam pelasanaan pembangunan
pembangunan mempunyai hak yang
kampung merupakan upaya prinispi
VDPD VHEDJDL PDVD\DUDNDW´
transparansi dan akuntabilitas.
(Wawancara 30 Agustus 2017).
Dari wawancara tersebut, dari 2.2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
badan permusyawaratan kampung Partisipasi Masyarakat Dalam
mengakui bahwa masyarakat memang Pembangunan Kampung Tengah
sengaja tidak dilibatkan secara umum. Melalui Dana Desa.
Sehubungan dengan adanya
2.1.3 Tahapan Pengawasan
rendahnya dalam kemampuan dalam
Pembangunan Desa
kemampuan pemerintah Kampung dalam

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 10


mengelola dana desa di Kampung Tengah Kampung Tengah dengan
Kecamatan Mempura Kabupaten Siak yang masyarakat sekitar dalam rangka
telah di jelaskan berdasarkan data yang ada memberikan hak untuk
serta wawancara dengan pemerintah mendapatkan informasi dari terlibat
kepenghuluan Kampung Tengah dan dalam pengawasan kegiatan
Masyarakat Kampung Tengah dan pelaksanaan pembangunann,
beberapa faktor penyebab. sehingga dapat dikatakan
2.2.1 Belum tersosialisasinya dengan baik pembangunan yang dilaksanakan
kepada pemerintah desa tentang tidak bersifat trasparan.
keberadaan Peraturan Pemerintah 3. Penutup
Nomor 6 tahun 2014 tentang dana 3.1. Kesimpulan
desa. Hal ini menjadi salah satu Pengunaan dana desa tahun 2016
faktor penghambat pelaksanaan untuk pembangunan di Kampung Tengah
dana desa. berfokus pada pembangunan infrastruktur
2.2.2. Faktor penghambat selanjutnya yaitu untuk perkembangan masyarakat.
belum maksimalnya pelatihan yang Pembangunan yang terjadi pada Alokasi
diberi Penghulu Kampung Tengah Dana Desa (ADD) tersebut digunakan
mengenai pengelolaan dana desa. untuk pembangunan semenisasi jalan,
Yang mana pelatihan mengenai drainase, pembangunan balai pertemuan
dana desa ini pada tahun 2016 hanya dan Pendidikan (Perpustakan Kampung)
diberikan satu kali. tetapi pembangunan tersebut tidak
Hal ini sebagai mana yang dikemukakan terelaisasi dan sedang berjalan tidak sesuai
oleh penghulu Kampung Tengah dengan targen yang sudah ditentukan pada
Bapak Iskandar mengatakan bahwa waktunya.
: Partisipasi masyarakat dalam
³WDKXQ .DPSXQJ 7HQJDK pembangunan kampung melalui
hanya mendapatkan pelatihan pengunaan dan desa secara keselurahan
bimbingan teknologi mengenai masyarakat masih rendahnya partisipasi
dana desa sebanyak satu kali, hal masyarakat ini kurangnya kesempatan
ini sangat jauh dari kebutuhan yang yang dimiliki sebagai masyarakat untuk
dibutuhkan oleh pemerintah turut serta dan ditambah dengan
kampung akan memperoleh kemampuan dan kemauan masyarakat
kemampuan dalam mengelola dana masih belum mampu untuk mencapai
NDPSXQJ \DQJ GL WHULPD LQL´ tahap yang lebih tinggi dan tingkat
(Wawancara dilakukan di Kampung pemerintah kampung tengah dikaitkan
Tengah 30 Agustus 2017) dalam pendidikannya pemerintah
Dapatdisimpulkan akibat kurangnya Kampung Tengah terbilang minim,
Aparatur Kampung Tengah dalam pelatihan dan pendidikannya yang
mengunakan keuangan dan mengetahui diberikan hanya satu kali pada tahun 2016.
tahapan pengelolaan pembangunan 3.2 Saran
Kampung sebagai mestinya. Pembangunan desa melalui
2.2.3 Lemahnya pengawasan dan juga pengunanan dana desa yang terjadi di
sanksi yang diberikan dalam daerah perdesaan sangat diperlukan
pelaksanaan dana kampung oleh partisipasi setiap kalangan di daerah
pemerintah kampung ini menjadi perdesaan tersebut. Pada masyarakat perlu
salah satu faktor yang menyebabkan diperhatiakan kembali agar mengetahui
dana kampung menjadi tidak terarah penyebab masyarakat mau untuk
pada pembangunan. berpartisipasi yang dilihat tidaklah hanya
2.2.4 Belum terjadinya koordinasi yang dengan sekedar hadir namun harus melihat
baik diantaranya Aparatur

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 11


kembali sampai pada tahap apakah keseluruhan sehingga makna pembangunan
partisipasi tersebut dilaksanakan. tersebut. Karena terjadi pendelegasian
Bagi pemerintah desa, berdasarkan kekuasaan kekuasaan membuat partisipasi
temuan di lapangan partisipasi yang terjadi masyarakat hanya dalam bentuk formalitas
belum melibatkan masyarakat secara karena adanya struktur organisasi.

DAFTAR PUSTAKA dan Dasar Kebijaksanaan.Jakarta:


LPFE UI dengan Bima Grafika.
Adisamita R. 2013. Membangun Desa
Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Todaro, Michael. 1998. Pembangunan
Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta:
Aprilia Theresia, dkk 2014.Pembangunan Penerbit Erlangga.
Berbasis Masyarakat. Bandung
Alfabeta. Skripsi dan Jurnal

Mardikanto, Totokdan Poerwoko Soebiato Skripsi Ananda Putra (2015). Evaluasi


2015.PemberdayaanMasyarakat Penggunaan Alokasi Dana Desa
DalamPerspektifKebijakanPublik, Tahun 2011 di Desa-Desa
Bandung:Alfabeta. Kecamatan Bengkinang Seberang
Kabupaten Kampar.
Mustafa, H. 2014. Gerakan Pembangun
Bersama Masyarakat. Jakarta: Jurnal Rosalina (2013). Kinerja Pemerintah
Yayasan Masyarakat Indonesia Dalam Pembangunan Infrastruktur
Baru Desa Kuala Lapang dan Desa
Tarus Kecamatan Malinau Barat
Ndraha, Talizidin. 2007. Pembangunan Kabupaten Malinau.
Masyarakat. PT.Rineka Cipta:
Jakarta
Patilima, Hamid. 2011. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung. Alfabeta.
Peraturan Undang-undang
Rostow WW. 1971. Politik and The Stage
Undang-undang No. 6 Tahun 2014 Tentang
of Growth. New Yonk: Cambridge
Desa.
University Press.
Undang-undang No. 23 Tahun 2014
Siagan, Sondang. 2000. Proses
Tentang Pemertintahan Daerah.
Pembangunan Nasional. Gunung
Agung: Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2014
Tentang Dana Desa yang
Jakarta. Bersumber dari Anggaran
Soetrisno, Loekman. 1995. Menuju Pendapatan dan Belanja Negara.
Masyarakat Partisipastif. Yogyakarta Pemerintahan Republik Indonesia.
Jakarta.
Kanisius.
Peraturan Menteri Keuangan Republik
Subana dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Indonesia Nomor 93 Tahun 2015
Penelitian Ilmiah. Bandung: Alfabeta. Tentang Tatacara Pengalokasian,
Penyalura, Penggunaan,
Sukirno, Sudono. 1985. Ekonomi Pemantauan Prioritas Penggunaan
Pembangunan: Proses, Masalah

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 12


Dana Desa. Pemerintah Republik Pengalokasian dan Penyaluran
Indonesia. Jakarta. Alokasi Dana Kampung.
Peraturan Bupati Siak Nomor 11.a Tahun Badan Pusat Staristik Kabupaten Siak
2015 Tentang Tata Cara Tahun 2015.

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 April 2018 Page 13

You might also like