Professional Documents
Culture Documents
Kel 2 Debat Ibu Ana
Kel 2 Debat Ibu Ana
Tugas
Oleh :
SAMPUL
1. Psychological disorders
Studies show that children who are forced to marry young are at a higher risk of
developing mental disorders, be it anxiety, stress, or depression. This condition generally occurs
due to unpreparedness in carrying out the burdens and responsibilities that are accepted as
husband or wife.
2. Pregnancy complications
Pregnancy at an early age is very risky for various complications that endanger the
mother and fetus. In the fetus, the possible risks are premature birth , stunting, or low birth
weight (LBW).
In mothers, giving birth at a young age has the risk of causing preeclampsia and anemia. If left
untreated, this condition can lead to serious complications such as eclampsia which can be fatal,
and even death for both mother and baby.
3. Economic problems
Not only health problems, young marriage can also cause economic or financial
problems. This generally occurs in men who are not mentally prepared to bear a living and act as
husbands and fathers. As a result, a new circle of poverty in social life was created.
4. Domestic violence
Domestic violence has a high risk for young married couples, ranging from threats to
abuse. This is because their emotions are not emotionally established enough compared to people
aged 25 years and over who tend to have stable emotions.
Not only that, studies show that women who marry young, especially those under the age of 18,
are more susceptible to sexual violence from their partners.
5. Divorce
A study shows that the chances of divorce in couples who married at the age of less than
20 years is 50 percent higher than couples who married at the age of 25 years and over.
Another study shows a fact that is not much different, namely couples who marry young have a
38 percent risk of divorce after five years of marriage.
This risk usually occurs in young couples who are unable to endure various problems and
burdens of life, especially financial problems.
There is no standard when the best time to get married. However, the BKKBN considers that the
ideal age for Indonesian women to get married is 21 years, while for men it is 25 years.
This age is considered good for marriage because it is biologically and psychologically mature,
and can think and act maturely in dealing with household problems.
There is no prohibition against marrying young. However, before the wedding is held, the young
couple must be both physically and mentally ready to navigate the household, so that the
negative impact of young marriage is avoided and the marriage that is lived can run happily and
according to what is expected.
source : https://www.alodokter.com/risiko-nikah-muda-yang-perlu-perikirkan
All couples expect their relationship to end on the aisle. Not a few of them want to get
married at a young age. Are you one of them? Before getting married young it's good if you
consider some of these things.
Many things need to be considered useful so as not to regret later. For those of you who are
planning to get married young, you should consider seven reasons why it is not good to get
married at an early age, as reported by Lovelyish.
2. Regret Later
You definitely don't want to regret later. Fostering domestic life is not as easy as having a
relationship while still dating. It is undeniable, the responsibilities and burdens after marriage are
heavier than when you are single. For that, you should get married if you and your partner are
physically and mentally ready.
3. Financially Stable
Financial or economic instability can worsen married life. You should try to pay your
utility bills, house, and other expenses. Especially if you both don't have a career yet. Therefore,
it would be better if you and your partner save first for the future.
7. Prolonged Stress
If you are not ready to face married life, you can experience prolonged stress. Some
things that can cause fights that cause you stress are financial problems, family and relatives, to
child care problems. The burden of thinking that is too heavy can harm physical and mental
health. So, think carefully about your decision to get married.
Alasan Nikah Muda
Di Indonesia, nikah muda masih menjadi polemik yang ramai diperbincangkan banyak
orang. Sebagian kalangan ada yang memandang hal ini positif karena secara agama dapat
menghindari muda-mudi dari perzinahan.
Alasan lainnya adalah terkait perekonomian. Beberapa orang tua memilih untuk menikahkan
anak perempuannya yang masih belia dengan pria dewasa yang memiliki perekonomian mapan
dengan harapan anaknya dapat memiliki kehidupan yang lebih layak kelak setelah menikah.
Kesadaran untuk nikah muda juga lahir dari muda-mudi yang ingin memiliki anak lebih cepat.
Mereka menganggap dengan memiliki anak di usia muda, jarak usia dengan anak menjadi tidak
terlalu jauh, sehingga anak diharapkan dapat lebih dekat dengan orang tua selayaknya teman.
Alasan-alasan tersebut sebenarnya tidak salah. Namun, nikah muda tidak semudah yang
dibayangkan. Pasalnya, banyak tekanan yang akan menghampiri pasangan muda yang telah
menikah mulai dari masalah finansial, kesiapan mental, tekanan sosial, hingga kurangnya
pengalaman dalam menghadapi masalah pernikahan.
Jika tidak dipersiapkan secara matang, ada beberapa risiko dari nikah muda. Risiko tersebut
meliputi:
1. Gangguan psikologis
Studi menyebutkan bahwa anak yang dipaksa nikah muda berisiko lebih tinggi
mengalami gangguan mental, baik itu gangguan kecemasan, stres, atau depresi. Kondisi ini
umumnya terjadi karena ketidaksiapan dalam menjalani beban dan tanggung jawab yang
diterima sebagai suami atau istri.
2. Komplikasi kehamilan
Pada ibu, melahirkan di usia muda berisiko untuk menyebabkan terjadinya preeklamsia maupun
anemia. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi serius
seperti eklamsia yang berakibat fatal, bahkan kematian pada ibu dan bayi.
3. Masalah ekonomi
Tidak hanya masalah kesehatan, nikah muda juga dapat menimbulkan masalah ekonomi
atau keuangan. Hal ini umumnya terjadi pada pria yang belum ada kesiapan secara mental dalam
menanggung nafkah dan berperan sebagai suami dan ayah. Dampaknya, lingkaran kemiskinan
baru dalam kehidupan bermasyarakat pun tercipta.
Kekerasan dalam rumah tangga berisiko tinggi terjadi pada pasangan nikah muda, mulai
dari ancaman hingga penganiayaan. Hal ini dikarenakan emosi mereka belum cukup mapan
secara emosi dibandingkan orang-orang berusia 25 tahun ke atas yang cenderung memiliki emosi
yang stabil.
Tak hanya itu, studi menunjukkan bahwa wanita yang menikah muda, apalagi berusia di bawah
18 tahun, akan lebih rentan mengalami kekerasan seksual dari pasangannya.
5. Perceraian
Sebuah studi menunjukkan bahwa kemungkinan untuk bercerai pada pasangan yang
menikah di usia kurang dari 20 tahun adalah 50 persen lebih tinggi dibandingkan pasangan yang
menikah di usia 25 tahun ke atas.
Studi lainnya menunjukkan fakta yang tak jauh berbeda, yaitu pasangan yang menikah muda
memiliki risiko 38 persen untuk bercerai setelah menjalani masa lima tahun pernikahan.
Risiko ini biasanya terjadi pada pasangan muda yang tidak sanggup untuk menjalani berbagai
masalah dan beban hidup, terutama masalah keuangan.
Tidak ada patokan kapan waktu terbaik untuk menikah. Namun, BKKBN menilai bahwa usia
ideal perempuan Indonesia untuk menikah adalah 21 tahun, sementara bagi pria adalah 25 tahun.
Usia tersebut dipandang baik untuk berumah tangga karena sudah matang secara biologis
maupun psikologis, serta bisa berpikir dan bertindak dewasa dalam menghadapi masalah rumah
tangga.
Larangan untuk nikah muda memang tidak ada. Namun, sebelum pernikahan digelar, pasangan
muda-mudi harus sama-sama siap lahir batin dalam mengarungi biduk rumah tangga, agar
dampak negatif akibat nikah muda terhindarkan dan pernikahan yang dijalani dapat berjalan
bahagia serta sesuai dengan apa yang diharapkan.
sumber : https://www.alodokter.com/risiko-nikah-muda-yang-perlu-dipertimbangkan
Semua pasangan pasti berharap hubungannya berakhir di pelaminan. Tidak sedikit pula dari
mereka yang ingin menikah pada usia muda. Apa Anda salah satunya? Sebelum nikah muda ada
baiknya jika Anda mempertimbangkan beberapa hal ini.
Banyak hal yang perlu dipertimbangkan berguna agar tidak menyesal nantinya. Bagi Anda yang
berencana nikah muda, sebaiknya simaklah tujuh alasan mengapa tidak baik menikah pada usia
yang masih terlalu dini, seperti yang dilansir dari Lovelyish.