Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan p-ISSN 2548 – 298X

Akreditasi No. 32a/E/KPT/2017 e-ISSN 2548 – 5024


DOI: 10.24034/j25485024.y2019.v3.i4.4195

DAMPAK INVESTASI, KINERJA EKSPOR, DAN INFLASI DALAM


PENYERAPAN TENAGA KERJA INDONESIA: ANALISIS DATA PANEL

Siti Komariyah
sitikomariyah.feb@unej.ac.id
Halimatus Putriya
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember
R. Alamsyah Sutantio
Politeknik Negeri Jember

ABSTRACT

Employment is one of the countries development driving component. The synergy between employment and
macroeconomics sectors in influencing labor market conditions is so important especially in the expansion of global
economic integration which provide a major effect in the domestic socio-economic conditions. The expanding
economics openness has given freedom to the investment and export sectors that have a major relation to the foreign
sectors. The objectives of this research is to analyse the impact of FDI (Foreign Domestic Investment), export
performance, and inflation on the labor absorption using panel data for all provinces in Indonesia. Panel data
regression model is used to test these relationship which is Fixed Effect Model is the best regression model. The
result shows that FDI and export performance have positive influences on labour absorption. While, inflation has
a negative impact on the labor absorption. Based on these results, policy improvements are needed, both in fiscal
and monetary policy. In the fiscal policy, the government could improve and optimize the infrastructure and ease-
investment regulations. While in the monetary policy, the synergy between the government and Bank Indonesia
is still needed to maintain price stability and the demand that might impact on the condition of labor absorption.

Key words: FDI, exports; inflation; labor absorption.

ABSTRAK

Ketenagakerjaan merupakan suatu komponen yang menjadi penggerak dalam pembangunan. Sinergi
antara sektor makroekonomi dalam memengaruhi kondisi pasar tenaga kerja sangat penting terlebih
ditengah semakin meluasnya integrasi ekonomi gobal yang memberikan efek besar dalam kondisi
sosial ekonomi domestik. Keterbukaan ekonomi yang semakin meluas telah memberikan kebebasan
pada sektor investasi maupun ekspor yang memiliki keterkaitan besar dengan sektor luar negeri.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari FDI (Foreign Direct Investment), kinerja
ekspor dan inflasi dalam penyerapan tenaga kerja dengan data panel untuk seluruh propinsi di
Indonesia. Metode regresi data panel digunakan dengan model terbaik Fix Effect Model (FEM) setelah
melalui pengujian pemilihan model terbaik. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa FDI dan kinerja
ekspor memberikan dampak positif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Sementara inflasi
memberikan dampak negatif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja Indonesia. Berdasarkan hasil
tersebut, direkomendasikan saran kebijakan baik dari segi fiskal melalui perbaikan infrastruktur dan
peraturan pemerintah terkait kemudahan penanaman modal bagi para investor dan optimalisasi
peranan infrastruktur. Selain itu, dari sisi moneter tetap diperlukan sinergisitas antara pemerintah dan
Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga sehingga pengendalian harga tetap dapat terjaga dan
menjaga permintaan yang nantinya akan berdampak pada kondisi penyerapan tenaga kerja.

Kata kunci: FDI; ekspor; inflasi; tenaga kerja.

464
Dampak Investasi, Kinerja Ekspor, Dan Inflasi Dalam Penyerapan...– Komariyah, Putriya, Sutantio 465

PENDAHULUAN dan empiris juga banyak dilakukan dalam


Indonesia menjadi salah satu negara menyoroti permasalahan sosial ketenaga-
dengan jumlah penduduk tertinggi ke 4 kerjaan dan pengangguran. Berangkat dari
dunia dengan jumlah penduduk 265 juta pandangan teori Cobb Douglas yang me-
jiwa di tahun 2017 dan angkatan kerja nyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi
sebesar 126,8 juta jiwa (Worldbank, 2017). suatu negara berasal dari peningkatan input
Kondisi ini dapat menjadi peluang besar tenaga kerja, modal, dan teknologi. Oleh
untuk mewujudkan pembangunan yang karena itu, peranan tenaga kerja tidak hanya
optimal dan menciptakan sumber per- diperhitungkan secara kuantitas namun juga
tumbuhan baru melalui peranan sumber meliputi kualitas agar mampu menciptakan
daya manusia. Namun disisi lain, ketidak output yang optimal. Peningkatan pada
seimbangan antara permintaan dan pe- output ini akan mendorong memicu pe-
nawaran tenaga kerja masih menjadi salah ningkatan pertumbuhan ekonomi yang
satu masalah sosial yang riskan dan penting menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan
diperhatikan. Ketimpangan yang terjadi pembangunan suatu negara. Tingginya pe-
pada pasar kerja mengakibatkan munculnya nyerapan tenaga kerja dengan kualitas
pengangguran dan menjadi salah satu peng- optimal akan berdampak secara langsung
hambat pembangunan dan kesejahteraan pada output agregat dan pertumbuhan eko-
masyarakat (Badan Pusat Statistik, 2016). nomi sebagai cerminan dari output nasional.
Ketenagakerjaan ini harus mendapatkan Oleh karena itu, pergerakan pada ketiganya
perhatian yang utama sebab berkaitan biasanya selalu beriringan (Todaro dan
langsung dengan kesejahteraan masyarakat Smith, 2003). Berbagai rangkaian kebijakan
yang dimungkinkan akan mengganggu dan program telah dilakukan oleh para
sektor lain jika tidak ditangani dengan pengambil kebijakan untuk permasalahan
optimal. menstabilkan pasar tenaga kerja. Beberapa
Ketenagakerjaan menjadi salah satu diantaranya dari sisi internal dan eksternal.
komponen sumber daya manusia sekaligus Dari sisi internal melalui peningkatan kuali-
sebagai faktor penggerak perekonomian tas sumber daya manusia melalui investasi
sehingga eksistensinya memiliki peranan publik dalam rangka meningkatkan kualitas
yang dominan dalam pembangunan. Sum- tenaga kerja melalui pendidikan dan ke-
ber daya manusia merupakan salah satu sehatan. Kemudian dari sisi eksternal me-
faktor kunci dalam reformasi ekonomi, lalui peningkatan kinerja investasi baik
dimana suatu negara harus mampu men- investasi domestik maupun mancanegara.
ciptakan sumber daya manusia yang ber- Investasi atau penanaman model sebagai
kualitas dan memiliki keterampilan serta salah satu faktor yang dapat mendorong
berdaya saing tinggi dalam persaingan terciptanya lapangan kerja yang akan ber-
global (Simanjuntak, 1998). Untuk men- dampak pada pengurangan permasalahan
stabilkan pasar tenaga kerja serta me- pengangguran ini juga telah diatur dalam
ningkatkan kesejahteraan masyarakat, perlu Undang-Undang.
adanya peningkatan penyerapan tenaga Menurut UU Pasal 1 No. 25 tahun 2007
kerja yang diharapkan dapat berdampak tentang Penanaman Modal dapat diartikan
pada pembangunan meliputi reduksi ke- sebagai segala bentuk kegiatan menanam
miskinan, meningkatkan kesejahteraan dan modal baik oleh penanam modal dalam
meminimalisir munculnya berbagai per- negeri maupun penanam modal asing untuk
masalahan sosial. Penyerapan tenaga kerja melakukan usaha di wilayah Indonesia.
atau biasa disebut sebagai pro-job menjadi Sementara Menurut UU No. 1 tahun 1967,
agenda penting selain membantu mereduksi penanaman modal asing adalah penanaman
kemiskinan dan meningkatkan pertumbu- alat pembayaran luar negeri yang tidak
han (Kuncoro, 2012). Berbagai kajian teoritis merupakan bagian dari devisa Indonesia
466 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 4, Desember 2019 : 464 – 483

atau alat-alat untuk perusahaan yang di- pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
masukkan dari luar ke dalam negeri yang dituangkan dalam kinerja pasokan modal,
tidak dibiayai oleh devisa Indonesia. barang, teknologi yang berkolaborasi dalam
Kegiatan investasi terlebih dalam bentuk menciptakan peluang kerja dan output
investasi asing ini menjadi penting bagi (Chandra, 2006).
Indonesia dalam mendorong kinerja laju

Juta US$
30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Tahun

Gambar 1
Grafik Realisasi Investasi Asing Langsung
(Foreign Direct Investment/FDI) Tahun 2007-2016 (Juta US$)
Sumber: BPS (diolah: 2018)

Gambar 1 menunjukkan pergerakan FDI tersebut, pertumbuhan ekonomi advanced


Indonesia. Dari pergerakan grafiknya dapat economies turun menjadi -1.8% di tahun 2009
terlihat bahwa penurunan aliran modal menurut IMF (World Economic Outlook
masuk (FDI) menurun pada 2009 yang Database, 2010). Selain itu, dampak fluktuasi
disebabkan efek krisis ekonomi global ekonomi juga disebabkan oleh krisis Yunani
Amerika Serikat pada tahun 2008. Hal ini yang mengakibatkan efek menular (contagion
terjadi karena FDI merupakan dominasi effect) ke negara-negara berkembang melalui
investasi terutama bagi negara-negara emer- 2 saluran utama. Pertama, lambatnya per-
ging market seperti Indonesia. Krisis global tumbuhan ekonomi negara-negara maju
menyebabkan likuiditas dana negara-negara akan menyebabkan ekspor negara-negara
berkembang semakin menyusut dan me- berkembang menjadi berkurang. Kedua,
nyebabkan negara-negara maju berupaya krisis likuiditas negara-negara maju me-
menarik investasinya di negara-negara ber- nyebabkan investor di negara-negara maju
kembang termasuk di Indonesia. Kon- menarik aliran dananya yang ditanamkan
figurasi perekonomian global inilah yang dinegara-negara berkembang, atau terjadi
banyak mewarnai perjalanan ekonomi capital outflow di negara-negara ber-
Indonesia sepanjang tahun 2009 hingga 2016. kembang karena negara-negara maju ke-
Krisis likuiditas di negara-negara maju ini sulitan likuiditas (Sriwardiningsih, 2010).
menyebabkan sumber pendanaan yang Sisi permintaan dalam negeri melalui instru-
menggerakkan perekonomian berkurang, men investasi menjadi penggerak utama
dan pada gilirannya akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi. Tercatat bahwa
penurunan dan perlambatan pertumbuhan pada tahun 2009 investasi hanya tumbuh
ekonomi. Sebagai lanjutan dari krisis global 3,3% kemudian pada 2010 berkisar antara
Dampak Investasi, Kinerja Ekspor, Dan Inflasi Dalam Penyerapan...– Komariyah, Putriya, Sutantio 467

8,8%-9,3% yang diiringi dengan perbaikan mintaan di Spanyol lebih tinggi direspon
pada sektor riil (Badan Pusat Statistik, 2010). oleh peningkatan pengangguran dibanding-
Peranan FDI dalam perkembangan kan dengan investasi. Berbeda dengan studi
ekonomi suatu negara menjadi elemen kunci empiris yang dilakukan oleh Rizvi dan
penggerak ekonomi. Disamping dapat me- Nishat (2009) yang menemukan bahwa FDI
ningkatkan kinerja produktivitas, investasi tidak memberikan dampak terhadap pe-
juga mampu meningkatkan pertumbuhan nyerapan tenaga dari tiga negara yang di-
dan akselerasi pada beberapa elemen eko- teliti, yaitu Cina, India, dan Pakistan. Hanya
nomi lainnya. Keberadaan investasi ini FDI di negara Cina yang berkontribusi
berdampak pada pergerakan tenaga kerja, positif terhadap penyerapan tenaga kerja
peningkatan kemajuan teknologi, peningka- Cina. Penelitian tersebut menyimpulkan
tan produktivitas yang selanjutnya akan bahwa FDI tidak dapat diharapkan untuk
berkontribusi pada peningkatan pertumbu- menciptakan lapangan pekerjaan di suatu
han ekonomi. Kondisi ini ditunjukkan sejak negara, sehingga diperlukan ukuran-ukuran
abad ke 19 hingga abad ke 20 sejak ber- lain untuk merangsang terciptanya suatu
mulanya keterbukaan ekonomi dan gencar- lapangan pekerjaan.
nya globalisasi. Pada negara-negara emerging Distribusi investasi masih dominan
market, peranan FDI cukup dominan dalam terpusat diwilayah pulau Jawa, hal ini di-
menggerakkan sendi-sendi perekonomian tunjukkan oleh data dari Badan Koordinasi
melalui kegiatan perdagangan bebas, sektor Penanaman Modal (BKPM) yang meng-
perbankan, sektor produksi dan lainnya konfirmasi bahwa sekitar 70-90% FDI berada
yang pada akhirnya membawa dampak di pulau Jawa setiap tahunnya (Badan
positif terhadap pertumbuhan (Hady, 2001). Koordinasi Penanaman Modal, 2016). Kon-
Oleh sebab itu, eksistensi FDI ini dipercaya disi ini terjadi karena didorong oleh ke-
dapat menyelesaikan permasalahan eko- beradaan Jawa sebagai pusat pemerintahan
nomi dan sosial. Sebagai contoh, FDI mem- dan perkembangan serta tingginya jumlah
berikan dampak positif yang kuat dalam penduduk yang juga sebagai akumulasi
pasar tenaga kerja dan memberikan ke- jumlah tenaga kerja terbesar berada di pulau
untungan pada penurunan angka pengang- Jawa. Pada tahun 2010 investasi tertinggi
guran di negara bersangkutan (Sidki, 2016). berada di wilayah Jawa dengan nilai
Aliran FDI masuk ini diharapkan dapat investasi sebesar USD 11,499 milyar semen-
menciptakan lapangan kerja sehingga dapat tara investasi terendah adalah Maluku
berkontribusi terhadap upaya penurunan sebesar USD 249 juta (Badan Koordinasi
pengangguran dan kemiskinan serta dapat Penanaman Modal, 2016). Peningkatan FDI
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ini juga tercermin pada perkembangan
Namun, kinerja FDI ini juga harus mendapat realisasi FDI yang tercatat positif di Badan
pengawasan untuk menjaga instabilitas Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
pada pasar kerja yang riskan akan risiko sebesar 8,4%, yaitu dari Rp 365,9 triliun
yang akan berbalik merugikan perekonomi- menjadi Rp 396,6 triliun. Realisasi FDI ini
an. Seperti investasi yang cenderung me- terkonsentrasi pada sektor industri logam
ngarah pada capital intensive ini tidak akan dasar, barang logam, mesin dan elektronik,
menyerap tenaga kerja meskipun efisiensi serta sektor industri kimia dasar, barang
dan efektifitas produksi dapat tercapai kimia dan farmasi dengan pangsa masing-
dengan optimal (Appleyard et al., 2008). masing sektor tersebut sebesar 13,4% dan
Beberapa studi empiris juga telah 10% dari total FDI. Selain itu, realisasi FDI
memaparkan dampak kinerja FDI terhadap juga cukup besar ke sektor industri kertas,
penyerapan tenaga kerja. Studi empiris barang dari kertas dan percetakan (pangsa
Bande dan Riviero (2012) menunjukkan hasil 9,6%), sektor pertambangan (pangsa 9,5%)
bahwa guncangan yang terjadi pada per- dan sektor industri alat angkutan dan
468 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 4, Desember 2019 : 464 – 483

transportasi lainnya (Bank Indonesia, 2016). Dari fenomena empiris tersebut, Indo-
Penanaman modal asing (FDI) dipandang nesia berada pada kondisi perkembangan
sebagai cara yang lebih efektif untuk men- investasi yang cukup membaik pasca krisis
dorong pertumbuhan perekonomian suatu ekonomi global selama beberapa tahun
negara. Kondisi liberalisasi ekonomi yang terakhir. Berdasarkan hal tersebut, penelitian
semakin tinggi memungkinkan untuk me- ini bertujuan untuk mengetahui peranan
ningkatkan kinerja FDI yang akan ber- investasi, kinerja ekspor dan inflasi terhadap
kontribusi dalam menciptakan lapangan penyerapan tenaga kerja di Indonesia yang
kerja sehingga dapat menurunkan angka diproksi melalui tingkat pengangguran.
pengangguran.
Selain melalui peningkatan kinerja FDI TINJAUAN TEORETIS
masuk, beberapa instrumen makro lain Arus globalisasi mengakibatkan banyak
seperti kegiatan ekspor dan inflasi yang dinamika pada seluruh komponen kehidu-
dapat berkontribusi dalam memengaruhi pan secara masif dan global. Pembangunan
penyerapan tenaga kerja. Kinerja ekspor ekonomi menjadi lebih cepat, reduksi ke-
Indonesia mengalami trend yang menurun miskinan, peningkatan produktivitas yang
pada tahun 2009 sebagai akibat dari krisis diakibatkan oleh pergeseran sistem produksi
global 2008. Selanjutnya, menurunnya nilai dari tradisional menjadi modern dengan
ekspor disebabkan oleh kondisi perekonomi- adanya perkembangan teknologi yang
an tahun 2013 yang masih dibayang-bayangi termuat dalam teori kompleksitas. Namun
krisis Eropa, dan melemahnya perekonomi- beberapa tokoh masih memperdebatkan
an AS serta Cina sehingga berimbas pada teori kompleksitas ini (McMillan dan Rodrik,
melemahnya permintaan ekspor Indonesia 2011). Integrasi globalisasi dengan adanya
(Kemenkeu, 2013). Mesksipun terjadi pe- kemajuan teknologi yang semakin pesat ini
nurunan dan perlambatan ekonomi global, juga memengaruhi cara bekerja. Beberapa
namun kondisi perekonomian Indonesia diantaranya semakin tingginya kompetisi di
pada tahun 2012 mampu tumbuh 6,2%. Dari pasar global yang mengarah pada peneka-
sisi sektoral, sektor padat karya yang cukup nan pada biaya tenaga kerja dan pe-
dominan menyerap tenaga kerja seperti ningkatan suatu produktivitas. Peningkatan
pertanian dan industri tumbuh lebih lambat produktivitas mengakibatkan proliferasi
dibanding sektor padat modal seperti sektor ekspor dan secara positif akan berdampak
pengangkutan dan telekomunikasi. Kondisi pada neraca perdagangan luar negeri.
ini tentu menjadi tantangan bagi pemerintah Faktor produktivitas menjadi salah satu
dalam menstimulus kebijakan terkait pe- penentu pembangunan suatu negara karena
nyerapan tenaga kerja (Litbang Perdaga- kapasitas dari output produksi tersebut akan
ngan, 2013). Selain kinerja perdagangan secara langsung memengaruhi pertumbu-
melalui kegiatan ekspor, kondisi inflasi juga han ekoomi suatu negara. Oleh sebab itu,
menjadi salah satu elemen makro yang dapat peningkatan produktivitas menjadi hal yang
berdampak pada penyerapan tenaga kerja penting dalam mendorong pembangunan
meskipun tidak membawa dampak secara dan pertumbuhan. Dalam mendorong
langsung. Inflasi yang terjadi akan mem- produktivitas tersebut, diperlukan faktor
bawa dampak pada sisi permintaan se- pendukung seperti faktor produksi modal
hingga akan memengaruhi penyerapan dan skill yang menjadi hal penting. Modal
tenaga kerja. Dalam perspektif ekonomi, dan skill ini didukung oleh adannya inves-
inflasi merupakan fenomena moneter dalam tasi baik secara fisik maupun investasi
suatu negara dimana naik turunnya inflasi sumber daya manusia yang secara tidak
cenderung mengakibatkan terjadinya ge- langsung dalam jangka panjang dapat ber-
jolak ekonomi (Silvia et al., 2013). dampak pada kualitas dan kuantitas
Dampak Investasi, Kinerja Ekspor, Dan Inflasi Dalam Penyerapan...– Komariyah, Putriya, Sutantio 469

produktivitas. Oleh sebab itu, struktur didukung oleh institusi resmi pemerintah
pekerjaan secara tidak langsung akan yang diwakili oleh Badan Koordinasi
berpengaruh terhadap keseimbangan per- Penanaman Modal (BKPM) sebagai badan
dagangan ekonomi terbuka pada jalur yang bertanggung jawab dalam kegiatan
produktivitas. Keterbukaan pada suatu penanaman modal terus mengembangkan
perdagangan juga dapat berdampak pada perannya dalam menumbuhkan investasi.
peningkatan permintaan sehingga akan Aliran masuk FDI ini juga memiliki
berpengaruh juga pada permintaan tenaga regulasi yang diatur dalam UU Nomor 1
kerja. Tahun 1967 tentang penanaman modal asing
Beberapa hal yang dapat saling ber- dan dilengkapi serta disempurnakan oleh
sinergi dalam menciptakan permintaan yang UU Nomor 11 Tahun 1970 juga tentang
berkelanjutan melalui kerjasama ekspor penanaman modal asing. UU itu didukung
yang didukung oleh kualitas produksi oleh berbagai kemudahan yang dilengkapi
sekaligus produktivitas yang pada akhirnya dengan berbagai kebijakan dalam paket-
akan berdampak pada penyerapan tenaga paket deregulasi. Kemudian pada tahun
kerja. Hal tersebut juga dapat diidentifikasi 2007, pemerintah menerbitkan kembalu UU
sebagai hipotesis dari pertumbuhan yang Nomor 27 tahun 2007 tentang Penanaman
dipimpin oleh ekspor (Gozgor, 2018). Pangsa modal asing sebagai bentuk pemberlakuan
ekspor akan berdampak pada sinergi dalam peraturan yang dilengkapi dengan beberapa
negeri yang menimbulkan peningkatan kebijakan dan peraturan baru. Hal ini
permintaan dan mendorong keyakinan dimaksudkan untuk lebih menarik investasi
investasi sehingga dapat memengaruhi di dalam memenuhi kebutuhan sumber-
permintaan tenaga kerja. Investasi menjadi sumber pembiayaan pembangunan. Semen-
salah satu penggerak utama perekonomian tara itu, rencana FDI yang disetujui pe-
sehingga perkembangannya memberikan merintah adalah nilai investasi proyek baru,
dampak terhadap stok kapital yang akan perluasan, dan alih status, yang terdiri atas
berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja. saham peserta Indonesia. Menurut Sukirno
Semakin tinggi rasio kapital per tenaga kerja (2010) kegiatan investasi memungkinkan
cenderung makin tinggi kapasitas produksi suatu masyarakat terus menerus meningkat-
per tenaga kerja. Elemen modal yang ber- kan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja,
sumber daya investasi ini telah ditekankan meningkatkan pandangan nasional, dan
oleh tokoh Neo Klasik Robert Sollow (1956). meningkatkan taraf kemakmuran masya-
Pandangan Solow memusatkan perhatian- rakat. Pelopor Klasik Adam Smith (1729-
nya tentang interaksi antara pertumbuhan 1790) melihat bahwa alokasi sumber daya
penduduk (mencerminkan kondisi tenaga manusia yang efektif adalah pemula per-
kerja), akumulasi kapital, kemajuan tekono- tumbuhan ekonomi. Setelah ekonomi tum-
logi dan output (Arsyad, 2010:88-89). buh, akumulasi modal (fisik) baru mulai
Ekonom Neo Klasik menyatakan terkait dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi
penanaman modal asing (FDI) ini secara tumbuh. Dengan kata lain, alokasi sumber
keseluruhan memberikan keuntungan bagi daya manusia yang efektif merupakan syarat
negara yang menerima investasi sebab dapat perlu (necessary condition) bagi pertumbu-
berdampak pada penyerapan tenaga kerja han ekonomi.
dan output agregat. Dalam rangka me- Penelitian yang dilakukan oleh Sidki
ningkatkan minat investor asing, pemerintah (2016) juga menunjukkan hasil bahwa FDI
Indonesia telah melakukan berbagai upaya berpengaruh positif dan memiliki keseimba-
dengan melakukan kerjasama dan promosi ngan jangka panjang terhadap tingkat
baik secara bilateral maupun multilateral penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Selain
dengan pihak asing maupun kerjasama itu, Sjöholm (2016) menyoroti peranan FDI
antara pihak swasta dengan nasional. Hal ini dalam menyerap memengaruhi nilai tambah
470 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 4, Desember 2019 : 464 – 483

dan penyerapan tenaga kerja. Dari analisis- mun beberapa penelitian juga memaparkan
nya menunjukkan hasil bahwa FDI ber- bahwa pengaruh investasi juga tergantung
pengaruh dalam meningkatkan nilai tambah dari sektor mana yang dapat menggerakkan
sehingga akan berdampak pada peningkatan tenaga kerja yang besar sehingga dapat
pendapatan maupun peningkatan upah menciptakan lapangan pekerjaan yang
tenaga kerja. Selain itu, peningkatan FDI besar. Misalkan pada sektor manufaktur dan
juga dapat memberikan peningkatan pada industri-industri besar berbasis teknologi
penyerapan tenaga kerja jika terjadi pe- yang kemungkinan tidak dapat secara
ninngkatan pada permintaan barang. maksimal dapat menyerap tenaga kerja. Hal
Sementara itu, dari sisi peranan ekspor ini dikarenakan bahwa tenaga kerja dalam
dalam penyerapan tenaga kerja dilakukan sektor manufaktur dan industri besar juga
oleh Wibowo (2013). Hasil penelitiannya tergantung skill dengan keterampilan ter-
menunjukkan bahwa total ekspor mengala- tentu yang belum tentu dimiliki oleh banyak
mi penurunan sebesar 6,6% dan 5,5% nya tenaga kerja (Vanda, 2008). Sementara itu,
pada ekspor non migas. Penurunan sebesar investasi yang mengarah pada sektor primer
5,5% tersebut mengakibatkan berkurangnya misalkan di Indonesia yang menjadi sektor
kesempatan kerja sebesar 549 ribu orang. primer atau sektor basisnya adalah pertanian
Kondisi tersebut juga berakibat pada dimana terdapat sub sektor seperti tanaman
peningkatan angka pengangguran. pangan, holtikultura, perikanan, kelautan
Investasi memiliki nilai ekonomi yang dan kehutanan. Beberapa sektor diatas
ditinjau dari penambahan output dan jumlah mampu menggerakkan banyak tenaga kerja
dari tenaga kerja yang terserap (Vanda, sebab sebagian besar dari produksi masih di-
2008). Investasi memiliki pengaruh yang lakukan secara tradisional yang mampu
kompleks sehingga investasi tidak hanya menyerap tenaga kerja besar.
diharapkan mampu meningkatkan per- Berdasarkan Teori Harrod-Domar yang
tumbuhan melalui jumlah output yang melekat kuat dan menekankan bahwa inves-
dihasilkan namun juga untuk menyerap tasi merupakan salah satu elemen mem-
tenaga kerja yang akan berimbas pada bangun produktivitas yang berakibat pada
penurunan angka pengangguran dan pe- peningkatan pertumbuhan. Dalam teori
nurunan kemiskinan. Beberapa studi empi- Harrord-Domar menyebut bahwa investasi
ris seperti yang dilakukan oleh Greenaway et mengakibatkan kapasistas barang-barang
al., (2002) menunjukkan bahwa investasi modal dalam suatu perekonomian akan ber-
modal asing pada negara berkembang ter- tambah (Sukirno, 2010). Keberadaan inves-
nyata memberikan dampak yang cukup tasi sangat penting untuk menunjukkan
positif dan masif terhadap kondisi sosial bahwa dengan adanya investasi akan meng-
ekonomi. Dampak tersebut antara lain gerakkan pertumbuhan yang mantap atau
ditunjukkan dengan adanya peningkatan steady growth sehingga dapat menggunakan
investasi yang masuk dapat menciptakan seluruh modal (full emplyment) yang berlaku
lapangan kerja sehingga ini juga akan dalam perekonomian (Agustini dan Kurnia-
meningkatkan pendapatan masyarakat yang sih, 2017).
nantinya juga berdampak pada peningkatan Peranan pemerintah sangat penting dan
permintaan. dominan dalam mengendalikan dan me-
Ketika permintaan meningkat, maka manajemen baik dalam hal pengelolaan
akan meningkatkan produksi yang akhirnya maupun upaya meningkatkan daya tarik
berdampak pada output agregat sebagai investor untuk menanamkan investasinya
cerminan pertumbuhan ekonomi. Dalam didalam negeri. Berbagai upaya ini juga akan
penyerapan tenaga kerja yang maksimal, ini berdampak masif sebab semakin tingginya
akan mengurangi pengangguran dan me- investasi yang padat karya juga dapat me-
ningkatkan kesejahteraan masyarakat. Na- ningkatkan penyerapan tenaga kerja. Be-
Dampak Investasi, Kinerja Ekspor, Dan Inflasi Dalam Penyerapan...– Komariyah, Putriya, Sutantio 471

berapa yang telah dilakukan dengan per- menstabilkan permintaan. Karena inflasi
baikan kelembagaan dan sistem administrasi dapat melemahkan daya beli yang akhirnya
investasi sehingga dapat mempermudah akan menurunkan permintaan (Dharma dan
investor dalam menginvestasikan modalnya. Djohan, 2015). Dampak inflasi yang tidak
Selain itu, infrastrutur juga diperlukan baik terkendali juga dapat melumpuhkan kon-
infrastruktur dalam bentuk komunikasi sumsi dan krisis produksi sehingga ke-
maupun transportasi sehingga nantinya beradaanya perlu adanya pengendalian
akses untuk mengembangkan investasi yang baik. Selain itu, dalam proses produksi,
semakin mudah dilakukan dengan efisien inflasi juga dapat mengganggu efisiensi
dan efektif (Sandika et al., 2014). sebab sumber daya yang digunakan ter-
Selain itu, kinerja ekspor juga memiliki lampau mahal dan akan berdampak pada
peluang untuk membawa dampak pada inefisiensi produksi. Dalam kurva Phillips
permintaan sehingga akan membawa pe- (1958) memaparkan tradeoff antara inflasi
ngaruh pada penyerapan tenaga kerja. dan pengangguran yang kerap kali menjadi
Ekspor yang memiliki daya saing tinggi sorotan masalah. Hal tersebut kemudian
dipasar akan memengaruhi permintaan dibantah oleh Friedman (1968) dan Phelps
ekspor sehingga ini dapat mendorong per- (1968) yang berpendapat bahwa tradeoff
mintaan agregat diwilayah domestik untuk antara inflasi dan pengangguran ini hanya
menghasilkan kualitas dan kuantitas ekspor terjadi dalam jangka pendek saja. Konsep
yang diinginkan. Hal ini juga akan ber- dari kurva phillips ini masih menjadi
dampak pada penyerapan tenaga kerja baik perdebatan sebab akan berbeda jika di-
didalam perusahaan ekspor itu sendiri berlakukan diwilayah yang berbeda akibat
maupun menciptakan lapangan kerja baru adanya berbagai faktor yang kompleks
berstandar ekspor untuk menunjang per- memengaruhi adanya permintaan. Sebagai
mintaan ekspor luar negeri. Sementara itu, akibat dari hal tersebut, permintaan akan
kondisi inflasi juga memberikan dampak tenaga kerja juga akan mengalami penuru-
secara tidak langsung terhadap penyerapan nan sehingga menghambat penyerapan
tenaga kerja. Pada dasarnya, inflasi merupa- tenaga kerja dan tidak memberikan solusi
kan kenaikan harga secara umum dan terus terhadap pengurangan pengangguran.
menerus. Sementara itu, permintaan suatu
barang maupun jasa sangat ditentukan oleh METODE PENELITIAN
faktor harga. Dalam hal ini, ketika terjadi Data yang digunakan adalah data
peningkatan harga pada barang-barang kuantitatif berupa data panel setiap propinsi
tertentu maka akan berdampak pada pe- di Indonesia yang bersumber dari Badan
nurunan jumlah permintaan dan begitu Pusat Statistik (BPS), World Bank, Bank
sebaliknya ketika terjadi penurunan harga Indonesia, BKPM, Bappenas. Untuk meng-
pada barang tertentu maka akan berdampak analisis penelitian ini digunakan metode
pada peningkatan permintaan barang regresi dengan data panel. Model umum
namun hal ini tidak berlaku untuk barang yang digunakan untuk mengestimasi pe-
kebutuhan pokok. Sebab, barang kebutuhan ngaruh penanaman modal asing terhadap
pokok, jumlah permintaannya tidak didomi- penyerapan tenaga kerja di Indonesia dalam
nasi oleh dinamika harga yang terjadi. Secara penelitian ini merujuk pada hasil studi dari
tidak langsung, permintaan tersebut akan Matthew dan Johnson (2014) yang meng-
berdampak pada penyerapan tenaga kerja analisis tentang pengaruh foreign direct
yang ada. investment terhadap penciptaan lapangan
Pengendalian harga menjadi sebuah kerja di Nigeria. Model yang digunakan
kebijakan moneter yang sangat sering dan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
setiap kali dilakukan untuk mengendalikan
lonjakan harga yang terlampau besar untuk EMP = 𝛽 0 + 𝛽1 FDI + 𝛽 2 EXP + 𝛽 3 INF + u
472 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 4, Desember 2019 : 464 – 483

Dimana EMP merupakan Penyerapan Tena- lebih kecil dari alfa 5% maka model terbaik
ga Kerja (Juta Jiwa) sebagai variabel depen- adalah PLS.
den; FDI merupakan penanaman Modal
Asing (Juta $); EXP merupakan ekspor (Juta ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dolar AS); INF merupakan Inflasi (dalam Tujuan dilakukannya pemilihan model
satuan %) dan ketiganya sebagai variabel adalah untuk mengetahui model terbaik
independen; 𝛽 0 adalah konstanta; 𝛽 1, 𝛽 2, 𝛽 3 yang akan digunakan dalam mengestimasi
merupakan koefisien regresi dan e merupa- pengaruh variabel dengan menggunakan
kan error term. common effect (pooled regresiion), fixed effect,
Penelitian ini menggunakan metode atau random effect. Pemilihan model estimasi
analisis regresi berganda dengan data panel yaitu menggunakan uji chow, uji hausman,
sesuai ketersediaan data yang terdiri dari dan uji LM. Dari hasil analisis, ditunjukkan
beberapa provinsi di Indonesia. Dalam bahwa model terbaik ditunjukkan oleh
analisis regresi menggunakan data panel, model FEM melalui uji Chow. Berdasarkan
terdapat pemilihan model terbaik sebelum Tabel 1 menunjukkan hasil Chow Test
dilakukan estimasi lebih jauh pada data yang dengan nilai probabilitas chi-square 0,0000
digunakan. Menurut Greene (2012: 343) kurang dari nilai alfa 5% (0,05) maka model
menyebutkan data panel itu suatu gabungan yang digunakan adalah fixed effect.
dari data time series dan cross section dan
memiliki kelebihan untuk melihat dinamika Tabel 1
fenomena yang mengkibatkan perubahan Hasil Uji Chow
besar pada model (Greene, 2012: 496). Selain
itu, data panel ini memiliki keunggulan Effect Test Probabilitas
karena peneliti dapat memperoleh fleksi- Cross Section F 0,00001
bilitas yang tinggi dalam membentuk suatu Cross Section C-Square 0,00118
Sumber : Data , diolah: 2018
permodelan. Terdapat 3 permodelan pada
data panel yang terdiri dari Pooled Least
Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM) dan Berdasarkan analisis penelitian ini
Random Effect Model (REM). Ketiga model dengan menggunakan 330 observasi yang
tersebut kemudian dilakukan pemilihan terdiri dari data cross section yang mencakup
model terbaik. 33 provinsi dan data time series sebanyak 10
Tahapan dalam pemilihan model di- tahun. Berdasarkan hasil uji chow, di-
lakukan pengujian pada model PLS dan FEM temukan bahwa model terbaik adalah FEM.
dengan melakukan uji Chow, sedangkan Hasil ini dikonfirmasi dengan nilai proba-
untuk pemilihan antara FEM dan REM bilitas pada cross section F sebesar 0,00001
dilakukan uji Hausman sedangkan untuk lebih kecil dari alfa 5%. Selanjutnya, untuk
pemilihan antara model REM dan PLS mengestimasi lebih lanjut, maka model yang
dilakukan uji Lagrange Multiplier (uji LM). digunakan adalan FEM.
Hasil dari pemilihan model ini dapat dilihat Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan hasil
dari nilai probabilitas F pada uji Chow. Jika analisis regresi data panel dalam penelitian
F probabilitas lebih kecil dari nilai alfa 5%, bahwa variabel-variabel independen yang
maka model terbaik adalah FEM. Kemudian, terdiri dari PMA, ekspor dan inflasi dalam
pada uji Hausman dilihat dari nilai penelitian ini memiliki pengaruh signifikan
probabilitas cross section random, jika terhadap penyerapan tenaga kerja di Indo-
probabilitas lebih besar dari alfa 5%, maka nesia. Hasil Tabel 2 dapat diinterpretasikan
model terbaik yang digunakan adalah REM. bahwa FDI memberikan pengaruh positif
Sementara itu pada uji Lagrange Multi- signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja
plier dilihat dengan menggunakan nilai di setiap propinsi di Indonesia ditunjukkan
probabilitas Breush Pagan (BP Test), jika nilai dengan angka probabilitas kurang dari alfa
Dampak Investasi, Kinerja Ekspor, Dan Inflasi Dalam Penyerapan...– Komariyah, Putriya, Sutantio 473

5% dan koefisien sebesar 264,5264. Angka akan meningkatkan penyerapan tenaga


tersebut berarti ketika terjadi kenaikan FDI kerja sebesar 34.241.560 orang dan sebalik-
sebesar $ 1.000.000 maka akan meningkat- nya. Sementara variabel inflasi memberikan
kan penyerapan tenaga kerja sebesar pengaruh negatif signifikan terhadap pe-
264.526.400 orang dan sebaliknya. Kemudi- nyerapan tenaga kerja di Indonesia. Hasil ini
an, kinerja ekspor juga memberikan pe- dikonfirmasi dengan nilai koefisien sebesar
ngaruh positif terhadap penyerapan tenaga -12077.32 dan nilai probabilitas kurang dari
kerja di Indonesia ditunjukkan dengan nilai alfa 5% yang berarti ketika terjadi kenaikan
koefisien 34.24156 dan nilai probabilitas inflasi maka akan menurunkan penyerapan
kurang dari alfa 5%. Berarti ketika terjadi tenaga kerja sebesar 12077.32 orang dan
kenaikan ekspor sebesar $ 1.000.000 maka sebaliknya.

Tabel 2
Hasil Analisis Regresi Data Panel dengan FEM
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
FDI 264.5264 20.29370 13.03490 0.0000
EXP 34.24156 6.540240 5.235520 0.0000
INF -12077.32 4110.609 -2.938084 0.0036
Sumber : Data, diolah: 2018

Dalam teori Cobb Douglas telah men- bahwa Indonesia akan menjadi negara maju
jelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2030 yang masuk kedalam lima
suatu negara berasal dari peningkatan input besar kekuatan ekonomi dunia dengan
tenaga kerja, modal, dan teknologi sehingga tingkat pendapatan per kapita sebesar US$
pertumbuhan menjadi salah satu indikator 18.000 per tahun. Prediksi tersebut didasar-
penting untuk melihat prospek dan kinerja kan pada berbagai elemen seperti kinerja
pembangunan. Hal ini juga dapat memicu ekonomi Indonesia yang semakin baik dan
pada peningkatan dan pertumbuhan pada menguat dibeberapa tahun terakhir ini
sektor-sektor lain seperti sektor riil, sektor dibalik melemahnya ekonomi global. Bah-
perbankan, sektor produksi dan sebagainya. kan di tahun 2016-2018 pertumbuhan eko-
Sisi permintaan dari output produksi akan nomi Indonesia mampu tumbuh diatas
memberikan dampak pada permintaan pertumbuhan ekonomi global (Bank Indo-
sektor lain seperti permintaan pada pasar nesia, 2018).
barang, pasar tenaga kerja dan pasar Selain hal itu, komponen penduduk
keuangan sehingga elemen-elemen tersebut Indonesia yang mengalami transisi demo-
saling bersinergi menciptakan pertumbuhan grafi yang ditunjukkan dengan perubahan
yang masif (Smith, 2003). Kinerja produksi struktur umur juga memberikan peluang
ini melibatkan elemen-elemen yang saling besar untuk Indonesia menjadi negara maju.
bersinkronisasi dalam mekanisme pasar. Proyeksi kependudukan Bappenas (2013),
Peningkatan permintaan produksi ini akan BPS (2013) dan UNDP (2012) menyatakan
berpengaruh pada permintaan tenaga kerja bahwa pada 2025-2030 Indonesia akan
sehingga akan membantu meningkatkan memperoleh peluang demografi dimana
angka penyerapan tenaga kerja. Hal ini penduduk usia produkstif akan mendomi-
kerap terjadi pada negara-negara dengan nasi struktur usia sehingga akan memberi-
volalitas pergerakan permintaan yang tinggi kan peluang untuk meningkatkan output
seperti negara-negara dengan komponen produksi yang akan berdampak pada per-
penduduk yang tinggi seperti negara Indo- ekonomian. Peningkatan pertumbuhan pen-
nesia. Berbagai lembaga telah memprediksi duduk Indonesia hingga 2030 diprediksi
474 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 4, Desember 2019 : 464 – 483

akan mencapai 0,95% per tahun dimana 52% penyediaan lapangan kerja yang diharapkan
merupakan penduduk usia produktif. mampu berkontribusi dalam pasar kerja dan
Kondisi ini mengindikasikan bahwa perlu menyerap tenaga kerja (Junaidi, 2016).

200000 120000000

180000
115000000
160000

140000
110000000
120000

100000 105000000

80000
100000000
60000

40000
95000000
20000

0 90000000
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

PMA (Juta $) Ekspor (Juta $) Penyerapan Tenaga Kerja (Jiwa)

Gambar 2
Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia
Sumber: BPS dan BKPM, 2018: diolah

Gambar 2 menunjukkan pergerakan nesia, 2016) namun kinerja PMA tetap


penyerapan tenaga kerja di Indonesia pada berada pada kondisi yang stabil dengan
tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar trend yang cenderung meningkat. Semen-
2.317.913 jiwa dari tahun sebelumnya se- tara itu, penurunan ekspor juga tidak
hingga menjadi 104.870.663 jiwa. Pergerakan membawa dampak negatif terhadap pe-
PMA atau FDI dan ekspor sejalan dengan nyerapan tenaga kerja, justru pada rentan
pergerakan penyerapan tenaga kerja pada waktu tersebut, penyerapan tenaga kerja
tahun 2007 hingga 2010. Pada 2009 terjadi Indonesia mengalami kenaikan jumlah
trend yang menurun pada ketiga komponen hingga akhir tahun 2016 (Badan Pusat
tersebut, namun penurunan pada nilai Statistik, 2017). Hal ini terjadi karena struk-
ekspor cenderung lebih tajam dibandingkan tur usia penduduk pada tahun-tahun ter-
dengan FDI dan penyerapan tenaga kerja. sebut berada pada fase puncak penduduk
Selanjutnya pada 2011 ekspor menunjukkan usia produktif.
trend yang cenderung meningkat namun Indonesia sebagai negara berkembang,
tidak diimbangi dengan kenaikan penyera- penanaman modal asing di Indonesia me-
pan tenaga kerja sementara FDI cenderung miliki peranan yang vital dalam perkemba-
bergerak stabil. Disisi lain, kinerja ekspor ngan dan pertumbuhan ekonomi negara.
Indonesia pada 2014-2016 yang cenderung Kondisi ini dapat dilihat pada beberapa
mengalami penurunan akibat dari per- dekade terakhir dimana perdagangan bebas
lambatan perekonomian global (Bank Indo- memicu pertumbuhan FDI dan memberikan
Dampak Investasi, Kinerja Ekspor, Dan Inflasi Dalam Penyerapan...– Komariyah, Putriya, Sutantio 475

dampak positif untuk pertumbuhan eko- masuk ke Indonesia yang pada gilirannya
nomi negara berkembang (Dinh et al., 2019). diprakirakan dapat menyerap tenaga kerja
Sehingga FDI ini memberikan dampak dan turut membawa inovasi maupun tekno-
signifikan dalam menciptakan pertumbuhan logi baru. (Sriwardiningsih, 2010). Selain itu,
lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. pajak dan perijinan sebagai instrumen
Dalam beberapa tahun terakhir menunjuk- kebijakan fiskal juga diterapkan khusus
kan bahwa FDI memberikan dampak positif untuk investor agar mempermudah dan
dalam mendorong penyerapan tenaga kerja memberikan keuntungan bagi investor.
Indonesia yang ditunjukkan dengan kenai- Peran pemerintah dalam melakukan recovery
kan FDI diiringi dengan peningkatan pe- perekonomian pasca krisis ekonomi global
nyerapan tenaga kerja. Kinerja FDI ini juga pada tahun 2008 menunjukkan hasil yang
didukung oleh kondisi internal dari ke- signifikan yakni penanaman modal asing
putusan pemerintah seperti situasi politik mengalami peningkatan sebesar 5399.4 juta
dalam negeri sebagai salah satu dukungan dolar AS sehingga menjadi 16214.8 juta dolar
pemerintah terhadap investor asing (Sidki, AS pada tahun 2010. Keberhasilan yang
2016). Indonesia sebagai negara emerging dicapai oleh pemerintah dalam mengambil
market masih membutuhkan peningkatan kebijakan secara total keseluruhan terus
FDI untuk meningkatkan produktivitas se- mengalami peningkatan setiap tahunnya,
hingga dapat menstabilkan berbagai sendi meski masih ada beberapa provinsi yang
perekonomian untuk menjaga stabilitas eko- mengalami penurun nilai penanaman modal
nomi. Tercatat bahwa kinerja FDI semakin asing sepanjang tahun 2010 hingga 2016
menunjukkan peningkatan yang cukup (Bank Indonesia, 2017).
signifikan karena perekonomian Indonesia Sementara itu, kinerja ekspor cenderung
mampu menunjukkan kinerja terbaiknya menunjukkan trend yang fluktuatif di-
selama perlambatan ekonomi global yang sepanjang tahun penelitian. Gambar 2 meng-
terjadi. Perlambatan ekonomi global yang konfirmasi pertumbuhan ekspor sampai
terjadi ternyata tidak memberikan dampak 2007 mampu mencapai 17,51% seperti yang
buruk bagi Indonesia, bahkan dikisaran ditargetkan pemerintah hingga tahun 2008
tahun 2016-2018 pertumbuhan ekonomi kumulatif ekspor telah mencapai 117.795,90
Indonesia mampu tumbuh diatas ekonomi juta dollar, dibanding tahun sebelumnya
dunia. Hal ini yang mendorong investor hanya mencapai 100.130,50 juta dolar. Hasil
semakin yakin untuk melakukan investasi di tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi
Indonesia. peningkatan nilai ekspor dari tahun 2007 ke
Urgensi peranan FDI terhadap per- tahun 2008 sesuai target. Semantara itu,
ekonomian ini juga telah mendorong pe- tahun 2009, nilai ekspor menunjukan pe-
merintah untuk melakukan berbagai ke- nurunan trend dengan nilai mencapai
bijakan baik kebijakan moneter maupun 106.129,30 juta dolar (turun sebesar 11,09%)
fiskal. Kebijakan moneter yang dilakukan dibanding ekspor pada tahun 2008. Pe-
salah satunya dengan menaikkan suku nurunan ini dipicu oleh penurunan ekspor
bunga investasi agar minat investor semakin non migas pada 2008 yang meliputi pe-
tinggi untuk menanamkan modalnya di nurunan pada bahan bakar mineral sebesar
Indonesia. Selain itu, berbagai perbaikan di US$232,2 juta akibat penurunan harga
sektor riil yang secara konsisten dijalankan minyak dunia (World Economic Outlook,
oleh pemerintah juga memberikan kontri- 2009). Kemudian pada 2010 hingga 2011 nilai
busi signifikan dalam perbaikan iklim inves- ekspor menunjukkan peningkatan dari
tasi. Keberhasilan dalam menciptakan iklim tahun 2010 sebesar 139.938 juta dolar
investasi yang lebih kondusif juga akan kemudian pada tahun 2011 sebesar 178,
memberi dampak positif lain, yaitu mem- 691.40 juta dolar. Selanjutnya terjadi penuru-
baiknya aliran masuk modal asing global nan kembali trend nilai ekspor dari tahun
476 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 4, Desember 2019 : 464 – 483

2012-2016 akibat pelemahan ekonomi global pada 2011 justru tidak diikuti oleh penyera-
terutama kinerja ekonomi China dan pan tenaga kerja yang menunjukkan trend
Amerika Serikat yang berdampak pada turun. Konfirmasi dari hasil penelitian
ekonomi dunia termasuk Indonesia. ditunjukkan dengan angka koefisien dan
Perbedaan komparatif dan kompetitif signifikan FDI yang menunjukkan pengaruh
yang terjadi antar negara menjadi dasar positif dan signifikan terhadap penyerapan
adanya perdagangan internasional. Sehing- tenaga kerja di Indonesia sebesar 264.5264
ga dalam hal ini, setiap negara harus saling dan nilai probabilitasnya sebesar 0,0000 yang
melengkapi kebutuhan yang negara lain lebih kecil dari ɑ = 0,05, dan bermakna bah-
tidak memiliki sumber daya tersebut baik wa setiap kali penanaman modal asing
dalam bentuk barang maupu jasa. Namun, mengalami peningkatan sebesar koefisien
seiring dengan kebebasan tersebut, harus 264.5264, maka penyerapan tenaga kerja
ada pengendalian agar barang-barang yang mengalami peningkatan. Selanjutnya, eks-
masuk tidak akan membawa dampak negatif por menunjukkan tanda positif dan signi-
bagi negara tujuan ekspor. Salah satu bentuk fikan terhadap penyerapan tenaga kerja di
pengendalian perdagangan tersebut antara Indonesia dengan nilai koefisien regresi
lain hambatan yang diberlakukan untuk variabel ekspor sebesar 34.24156 dan nilai
membatasi barang yang masuk terlebih probabilitasnya sebesar 0,0000 yang lebih
dalam hal impor. Dalam hal ekspor, juga kecil dari ɑ = 0,05, berarti setiap kali ekspor
diberlakukan kebijakan-kebijakan yang mengalami peningkatan sebesar koefisien
mendukung pelaku domestik untuk melaku- 34.24156, maka penyerapan tenaga kerja
kan inovasi. Beberapa kebijakan yang mengalami peningkatan.
diintegrasikan pemerintah dalam perdaga- Beberapa studi empiris juga men-
ngan internasional baik dari sisi ekspor dan dukung hasil penelitian ini baik dari sisi
impor antara lain hambatan tarif dan non objek dan fokus penelitian. Penelitian Sidki
tarif untuk impor dan berupa promosi dan (2016) bahwa penanaman modal asing
diverisifikasi produk untuk mendorong berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ekspor (BP2KP, 2014). Beberapa kebijakan penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Hasil
tersebut diantaranya terkait dengan promosi yang selaras juga ditunjukkan oleh pe-
ekspor dan diversifikasi produk untuk nelitian Appleyard et al. (2008) yang me-
ekspor untuk menunjang daya saing dipasar nunjukkan adanya potensi keuntungan
global. dengan adanya FDI yang masuk akan
Kinerja perdagangan internasional ini menurunkan angka pengangguran. Semen-
selain berdampak dalam penyerapan tenaga tara itu, dari objek lain yang dilakukan
kerja dari sisi kinerja ekspor yang baik juga beberapa peneliti di beberapa negara seperti
berdampak pada transaksi berjalan. Semakin studi empiris pada negara berkembang yang
besar nilai ekspor maka akan memengaruhi dilakukan di Zimbabwe oleh Mupfawi dan
kinerja neraca transaksi berjalan. Selain itu Tambudzai (2015) menunjukkan simpulan
juga dapat memberikan dampak pada bahwa dalam jangka panjang, FDI mem-
peningkatan negara melalui cadangan berikan kontribusi positif signifikan ter-
devisa yang dihasilkan dari kinerja ekspor. hadap penciptaan lapangan kerja yang dapat
Berdasarkan diskusi dan hasil diatas, meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Gambar 2 mengkonfirmasi hasil penelitian Sama halnya dengan studi empiris Çolak
ini bahwa peningkatan kinerja FDI selalu dan Alakbaro (2017) yang melakukan pe-
diikuti dengan kenaikan penyerapan tenaga nelitian dengan subjek negara-negara per-
kerja selama periode penelitian. Sementara semakmuran. Hasil analisisnya menunjuk-
itu, kinerja ekspor juga menujukkan pola kan bahwa terdapat hubungan jangka pan-
yang serupa dan berkontribusi terhadap jang yang positif antara FDI dan penyerapan
penyerapan tenaga kerja peningktan ekspor tenaga kerja di negara-negara persemakmu-
Dampak Investasi, Kinerja Ekspor, Dan Inflasi Dalam Penyerapan...– Komariyah, Putriya, Sutantio 477

ran. Peranan pengeluaran investasi merupa- aliran modal masuk Indonesia beberapa
kan kontributor penting bagi pertumbuhan tahun terakhir. Dalam menanggapi hal ini,
ekonomi dan lapangan kerja (Craigwell, pemerintah lebih optimis dalam mendorong
2006). Selain itu, Craigwell (2006) juga me- dan memasukkan modal asing lebih besar
lakukan penelitian pada negara Karibean termasuk investasi langsung. Meskipun
tentang hubungan FDI dan lapangan pada periode kuartal ketiga 2018 terdapat
pekerjaan. Hasil analisisnya mengkonfir- penurunan investasi langsung pada neraca
masi bahwa peranan FDI yang masuk ke pembayaran yang justru memberikan doro-
negara Karibean memberikan dampak yang ngan pemerintah untuk lebih meningkatkan
signifikan dalam menciptakan lapangan investasi langsung dna diharapkan dapat
kerja. Studi empiris juga dilakukan oleh menutup kenaikan defisit transaksi berjalan
Rizvi dan Nishat (2009) dengan objek negara yang terjadi selama ini (Kementerian Koordi-
India, China dan Pakistan dengan meng- nator Bidang Perekonomian RI, 2018).
gunakan uji kointegrasi. Hasil analisisnya Salah satu bentuk kebijakan dalam
mengindikasikan bahwa dalam jangka pan- merespon fenomena tersebut yaitu diterbit-
jang, peranan FDI inflow memberikan dam- kannya paket kebijakan ekonomi (PKE) XVI
pak signifikan dalam menciptakan lapangan yang meliputi perluasan fasilitas pengura-
kerja sehingga berpengaruh pada tingkat ngan pajak penghasilan badan (tax holiday),
penyerapan tenaga kerja. Kemudian, dari merelaksasi daftar negatif investasi (DNI),
konten peran perdagangan (ekspor) dalam dan meningkatkan devisa hasil ekspor
memengaruhi penyerapan tenaga kerja (DHE) dari hasil sumber daya alam. Paket
didukung oleh studi yang dilakukan oleh kebijakan ini mencakup permasalahan yang
Sumpena (2018) yang mengkonfirmasi hasil cukup komplek karena selain sebagai upaya
bahwa adanya liberalisasi perdagangan ter- peningkatan investasi, ini juga menjadi
lebih karena peningkatan ekspor maka akan upaya untuk penciptaan lapangan kerja
berdampak pada peningkatan penyerapan dengan adanya berbagai investasi masuk.
tenaga kerja. Upaya dalam meningkatkan dan men-
Perkembangan aliran investasi di Indo- jaga ketahanan ekonomi nasional, dibutuh-
nesia menagalami dinamika yang cukup kan suatu kebijakan yang kuat dalam
terlihat. Pada awal tahun 2018, Indonesia mengendalikan devisa negara dengan insen-
dominan terjadi aliran modal keluar (outflow) tif perpajakan. Kebijakan pengendalian ini
yang cukup besar. Namun, diakhir tahun berupa kewajiban untuk memasukkan DHE
2018 tepatnya pada November 2018, aliran dari ekspor khusus untuk bahan sumber
modal masuk (inflow) melaui Surat Ber- daya alam berupa pemberian tarif final pajak
harga Negara (SBN) mengalami peningkatan penghasilan atas deposito, tabungan, serta
mencapai Rp. 14,1 triliun (Media Keuangan, diskonto dari Sertifikat Bank Indonesia
2018). Selain itu, pada bulan November juga sehingga devisa debagai penghasilan negara
terdapat aliran modal masuk bersumber dari akan dipenuhi secara baik oleh perusahaan-
modal asing yang masuk dalam saham perusahaan ekspor terkait.
sebesar Rp. 5,5 Trilliun. Kondisi ini meng- Selain itu, kebijakan lain yang secara
indikasikan bahwa kepercayaan asing di kompleks dilakukan dalam rangka meng-
Indonesia masinh tinggi sehingga mereka optimalisasi pelaksanaan relaksasi dan
yakin menanamkan modalnya kedalam keterbukaan bidang usaha diatur dalam
negeri yang tentunya dapat membawa Peraturan Presiden No. 44 Tahun 2016
dampak positif bagi ekonomi domestik terkait peningkatan daya tarik dan daya
Indonesia. saing investasi bagi domestik maupun asing
Kepercayaan asing mulai meningkat yang membawa teknologi, inovasi, efisien
yang ditunjukkan dengan peningkatan sekaligus perluasan bagi inovasi ekspor serta
investasi dari pihak asing yang masuk dalam kemitraaan bagi UMKM dan koperasi
478 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 4, Desember 2019 : 464 – 483

(Media Keuangan, 2018). Data BKPM (Badan sebelumnya. Dalam kurun 6 tahun terakhir,
Koordinasi Penanaman Modal) menunjuk- Indonesia mengalami peningkatan kemuda-
kan perkembangan FDI yang terus me- han berbisnis yang sangat baik dari pering-
ningkat meskipun pada kuartal ketiga 2018 kat 129 menjadi 72. Hal ini sebagai bentuk
sempat mengalami penurunan. Selama lima dari upaya pemerintah dalam membenahi
tahun terakhir, rata-rata FDI Indonesia men- tatanan kelembagaan sehingga memengaru-
capai 17,2 millar USD per tahun dengan hi tingkat kemudahan bisnis yang dituang-
peningkatan 1,2% diatas negara ASEAN kan dalam standar EoDB yang disimpulkan
lainnya kecuali Singapura (Media Keuangan, dari beberapa kriteria yang telah ditentukan.
2018). Pada tahun 2018 juga terdapat dam- Peringkat ini membawa pengaruh yang
pak akibat dari kebijakan yang bersumber sangat positif bagi masyarakat karena ke-
dari Peraturan Presiden No. 44 tahun 2016 percayaan investor pada Indonesia semakin
yang ditunjukkan dengan peningkatan meningkat sehingga akan membawa dam-
minat investasi PMA sebesar 108% dan pak baik bagi perekonomian dan penciptaan
PMDN sebesar 82,5%. Hasil ini mengkonfir- lapangan kerja. selain itu, kinerja yang baik
masi bahwa kebijakan tersebut berlaku dalam peringkat EoDB ini juga akan me-
cukup efisien dan efektif dalam menarik rubah orientasi investasi para investor yang
investor baik dari investor asing maupun semula hanya sebagai spekulasi menjadi
domestik. investasi jangka panjang yang tidak hanya
Selain itu, diberlakukannya kebijakan sesaat dilakukan sebagai motif spekulasi
DNI pada tahun 2018 ini juga berhasil saja. Hal tersebut akan membantu akselerasi
memberikan dampak positif dalam me- pada pertumbuhan dan pembangunan eko-
ningkatkan daya tarik investasi. Selain itu nomi Indonesia. Peningkatan investasi ter-
kebijakan ini juga membawa dampak positif sebut juga dapat berdampak pada peneka-
bagi pengembangan dan perluasan investasi nan angka pengangguran sebagai bentuk
UMKM dan Koperasi dimana sektor tersebut dari penciptaan lapangan kerja yang meluas
merupakan sektor penggerak ekonomi rak- dan menyerap tenaga kerja. Kondisi tersebut
yat yang mayoritas dapat dijangkau. Hal ini juga secara tidak langsung dapat mereduksi
mengakibatkan peningkatan investasi pada angka kemiskinan melalui peningkatan
sektor UMKM dan koperasi ini cukup pendapatan per kapita masyarakat.
membawa dampak yang luas bagi peningka- Upaya penyederhanaan proses bisnis
tan produktivitas bahkan penyerapan tenaga serta perizinan dan persyaratan administrasi
kerja. Kebijakan ini juga diharapkan dapat juga menjadi point penting dalam men-
membantu pemerintah dalam memberikan dorong investasi yang semakin meningkat
solusi pada fundamental permasalahan yang masuk. Upaya lain dalam meningkatkan
dihadapi antara lain masalah defisit neraca EoDB sebagai upaya menarik daya minat
pembayaran, perlambatan pertumbuhan investor juga dilakukan penyusunan regu-
dan ekspor, ketergantungan impor serta lasi pada bidang kepabeaan dan cukai,
tingginya biaya logistik. pengelolaan utang, perpajakan dan profesi
Terkait dengan investasi, menelaah jasa keuangan untuk mempercepat pe-
struktur kelembagaan penanaman di Indo- laksanaan kemudahan usaha (Media
nesia EoDB (Ease of Doing Business) sebagai Keuangan, 2018).
salah satu standar internasional sebagai Selanjutnya, hubungan variabel inflasi
acuan para investor dalam melakukan usaha dan penyerapan tenaga kerja menunjukkan
yang dikeluarkan oleh World Bank group hubungan negatif signifikan yang dikonfir-
setiap tahun sekali. Berdasarkan standart masi dengan nilai koefisien sebesar -12077.32
EoDB dari World Bank Grop, pada tahun dan nilai probabilitasnya sebesar 0,0036 yang
2018, Indonesia menempati peringkat ke 72 lebih kecil dari ɑ = 0,05. Hasil ini berarti
meningkat sebesar 19 peringkat dari tahun ketika terjadi kenaikan 12077.32, maka pe-
Dampak Investasi, Kinerja Ekspor, Dan Inflasi Dalam Penyerapan...– Komariyah, Putriya, Sutantio 479

nyerapan tenaga kerja mengalami peningka- rendah berada pada angka 2-3%, sementara
tan. Maka dapat disimpulkan bahwa inflasi di Indonesia, angka inflasi kurang dari 10%
menunjukkan negatif dan berpengaruh masih dianggap dalam tataran yang wajar.
signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja Menurut Dornbush dan Fischer (1993) meng-
di Indonesia. Hasil ini sejalan dengan pe- klasifikasikan laju inflasi menjadi inflasi
nelitian Hutagalung dan Sentosa (2013) moderat (sedang), tinggi, sangat tinggi
bahwa tingkat inflasi mempunyai hubungan (ekstrem) dan hiperinflasi. Dimana hiper-
negatif terhadap penyerapan tenaga kerja. inflasi ini merupakan inflasi dengan tataran
Kenaikan inflasi yang tidak terkendali dan yang sangat tinggi dan tidak dapat ter-
tidak seimbangan dengan stabilitas pereko- kendali sehingga perekonomian meng-
nomian dalam waktu tertentu akan meng- alami boom harga yang melambung dan
akibatkan kesenjangan pendapatan, penuru- mengakibatkan adanya krisis. Namun telah
nan dalam efisiensi ekonomi. Dalam hal ini disepakati oleh seluruh dunia bahwa inflasi
inflasi menyebabkan investasi terfokus pada membawa dampak yang tidak baik bagi
padat modal, dan mengabaikan padat karya perekonomian sehingga harus dikenalikan
sehingga meningkatkan jumlah pengang- dengan sinergi antara kebijakan moneter dan
guran, dan juga menyebabkan perubahan- kebijakan fiskal (Suseno dan Astiyah, 2009).
perubahan didalam output dan penyerapan Berdasarkan hasil analisis bahwa inves-
tenaga kerja dengan memotivasi perusahaan tasi dan ekspor yang berdampak positif
agar menyesuaikan output saat terjadi inflasi. terhadap penyerapan tenaga kerja di Indo-
Inflasi dapat memberika efek negatif nesia ini juga dikonfirmasi dengan fenomena
perekonomian ketika keberdaannya tidak peninngkatan investasi dan nilai ekspor
terkendali. Hiperinflasi atau inflasi yang yang akhirnya memberikan peluang pada
terlalu tinggi dapat mengakibatkan penuru- penciptaan lapangan kerja dan peningkatan
nan daya beli dan penurunan nilai uang. produktivitas. Pada februari 2018, angkatan
Harga yang terlampau tinggi dapat meng- kerja sebesar 133,94 juta orang yang meng-
akibatkan krisis moneter seperti yang terjadi alami kenaikan sebesar 2,39% dari februari
pada 1998 ketika inflasi mencapai 77% pada 2017 ini juga direspon positif dengan pe-
1998 dan mengakibatkan komponen per- ningkatan TPAK tingkat partisipasi angka-
ekonomian lain mengalami pelemahan yang tan kerja) sebesar 0,18%. Kondisi ini meng-
besar, sehingga berkaca dari pengalaman konfirmasi bahwa peningkatan angkatan
tersebut, beberapa kebijakan moneter dan kerja juga mampu diakomoditas dengan
fiskal dilakukan untuk mengendalikan laju penciptaan lapangan kerja baru dengan
inflasi pada tingkat yang stabil (Suseno dan ditunjukkan oleh nilai TPAK yang mening-
Astiyah, 2009). kat (Badan Pusat Statistik, 2018). Sementara
Pengendalian inflasi ini diharapkan itu, menjadi catatan positif juga bahwa
dapat mengendalikan harga dan men- dalam tahun 2018 juga terjadi penurunan
stabilkan harga. Sebab ketika inflasi yang angka pengangguran yang ditunjukkan
terlalu rendah juga dapat mengakibatkan dengan berkurangnya sebesar 140 ribu orang
kelesuan perekonomian sebab harga-harga dan angka pada tingkat penganggurna ter-
terlalu rendah. Pengendalian inflasi ber- buka sebesar 5,13% pada februari 2018.
tujuan mengendalikan harga yang disesuai- Selain itu, jumlah penduduk yang telah
kan dengan kondisi perekonomian dan daya bekerja juga bertambah sebesar 2,53 juta jiwa
beli masyarakat, bukan untuk menurunkan selama tahun 2017-2018 yang mulanya
harga serendah mungkin. Sebab, tinggi berjumlah 127,07 juta orang. Sumber daya
rendahnya suatu inflasi bersifat sangat relatif manusia yang terserap dengan baik oleh
dan berbeda dari kondisi perekonomian hadirnya berbagai lapangan kerja meng-
negara satu dengan yang lainnya. Pada alami peningkatan yang signifikan. Mayo-
mayoritas negara maju, tingkat inflasi yang ritas penyerapan tenaga kerja pada 2018
480 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 4, Desember 2019 : 464 – 483

berada pada sektor penyediaan akomodasi berikan kontribusi positif signifikan ter-
dan makan minum sebesar 0,68%, jasa hadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
sebesar 0,40%, dan industri pengolahan Hasil ini dikonfirmasi dengan nilai koefisien
sebesar 0,39% (Badan Pusat Statistik, 2018). positif pada variabel FDI dan ekspor serta
Sementara itu, lapangan kerja pada sektor nilai probabilitas yang lebih kecil dari nilai
primer seperti sektor pertanian justru alfa 5%. Sementara itu, variabel inflasi me-
mengalami penurunan sebesar 1,41%. Selain nunjukkan kontribusi negatif signifikan
itu pada sektor kontruksi meningkat sebesar terhadap penyerapan tenaga kerja di Indo-
0,20% dan sektor jasa pendidikan meningkat nesia yang ditunjukkan dengan nilai koefi-
sebesar 0,16%. Mayoritas penduduk bekerja sien negatif dan nilai probabilitas lebih kecil
pada sektor informal sebanyak 73,98 juta dari nilai alfa 5%. Berdasarkan dari hasil
jiwa atau berkisar 58,22%. Namun penyera- kesimpulan penelitian ini, maka peningka-
pan tenaga kerja pada sektor informal ini tan pembangunan infrastruktur untuk mem-
cenderung menurun sebesar 0,13% di- permudah mobilitas sehingga dapat menarik
bandingkan pada 2017. dan meyakinkan para investor untuk me-
Jumlah tenaga kerja yang terserap pada nanamkan modalnya di Indonesia. Selain
kategori lapangan kerja setiap sektor ini itu, kemudahan perizinan perlu ditingkat-
menunjukkan bahwa kemampuan penyera- kan melalui berbagai alternatif yang lebih
pan tenaga kerja dalam mengakomodir efektif dan efisien untuk memperlancar
kemampuan sektor dalam merespon per- jalannya administrasi perizinan investor.
mintaan pasar dan penyerapan tenaga kerja Selain itu, perlu adanya peningkatan kuali-
sesuai yang telah diperhitungkan. Struktur tas sumber daya manusia agar mampu
pada penduduk yang bekerja menurut bersaing dan menghasilkan output yang
lapangan kerja pada februari 2018 masih berkualitas sehingga dapat meyakinkan
didominasi oleh sektor utama yang menjadi investor dan dapat menahan kontribusi pada
basis dari komponen PDB antara lain capital intensive sehingga lebih gencar
pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar investasi akan dialokasi pada labor intensive
30,46% meskipun penyerapannya tenaga yang dapat menyerap tenaga kerja lebih
kerjanya mengalami penurunan. Kemudian besar. Dari sudut pandang moneter perlu
sektor perdagangan besar sebesar 18,53% adanya sinergisitas yang terus meneru harus
dan industri manufaktur (industri pengola- dilakukan oleh pemerintah dan Bank Indo-
han) sebesar 14,11%. Berdasarkan tren nesia untuk menjaga stabilitas harga sehing-
lapangan kerja selama februari 2017 hingga ga inflasi dapat terkendali dengan baik yang
februari 2018 menunjukkan bahwa lapangan akan berdampak pada permintaan secara
usaha perdangan besar cukup mendominasi agregat yang dapat berpengaruh pada
dari sub sektor penyediaan akoodasi dan kesempatan kerja.
makan minum, jasa lainnya dan industri
pengolahan. Kinerja instrumen makroeko- DAFTAR PUSTAKA
nomi seperti upaya peningkatan investasi, Agustini, Y. dan E. P. Kurniasih. 2017.
ekspor serta pengendalian inflasi ternyata Pengaruh Investasi PMDN, PMA, dan
mampu menunjukkan dampak positif bagi Penyerapan Tenaga Kerja Terhadap
peningkatan penyerapan tenaga kerja se- Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah
hingga dapat menekan angka pengangguran Penduduk Miskin Kabupaten atau Kota
dan kemiskinan yang selama ini menjadi di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal
masalah utama yang kerap kali terjadi. Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan 6(2):
97-119.
SIMPULAN DAN SARAN Appleyard, D., L. S. Cobb, dan A. Field. 2008.
Hasil analisis penelitian ini menunjuk- International Economics. McGraw-Hill
kan bahwa FDI dan kinerja ekspor mem- Education. New York.
Dampak Investasi, Kinerja Ekspor, Dan Inflasi Dalam Penyerapan...– Komariyah, Putriya, Sutantio 481

Arsyad, L. 2010. Ekonomi Pembangunan. UPP Dharma, B. D. dan S. Djohan. 2015. Pengaruh
STIM YKPN. Yogyakarta. Investasi Dan Inflasi Terhadap Ke-
Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2016. sempatan Kerja Melalui Pertumbuhan
Penanaman Modal Asing Berdasarkan Ekonomi Di Kota Samarinda. Kinerja
Sektor Ekonomi tahun 2009-2016. BKPM 12(1).
Indonesia. Dinh, T. T. H., D. H. Vo, dan T. C. Nguyen.
Badan Perencana Pembangunan Nasional. 2019. Foreign Direct Investment and
2016. Perkembangan Realisasi Investasi Economic Growth in the Short Run and
PMA Berdasarkan Laporan Kegiatan Long Run: Empirical Evidence from
Penanaman Modal (LKPM) Menurut Developing Countries. Journal of Risk and
Lokasi. Bappenas Indonesia. Financial Management 12(4): 176.
Badan Pusat Statistik. 2010. www.bps.go.id. Dornbusch, R. dan S. Fischer. 1993. Macro-
Badan Pusat Statistik. 2016. Nilai Tukar economics. Mcgraw-Hill College. USA.
Rupiah Terhadap Dolar AS tahun 2009- Friedman, M. 1968. The Role of Monetary
2016. BPS Indonesia. Policy. The American Economic Review
Badan Pusat Statistik. 2017. Ketenagakerjaan 58(1).
Indonesia. www.bps.go.id. Gozgor, G. 2018. Does the structure of
Bande, R. dan D. Riveiro. 2013. The Con- employment affect the external imbalan-
sumption-Investment Unemployment ces?Theory and evidence. Structural
Relationship in Spain: an Analysis with Change and Economic Dynamics 45(2018):
Regional Data. Theoretical and Practical 77-83.
Research in Economic Fields 4.1(7): 5. Greenaway, D., W. Morgan, dan P. Wright.
Bank Dunia. 2010. Doing Business 2010. 2002. Trade liberalisation and growth in
World Bank Washington DC developing countries. Journal of Develop-
Bank Indonesia. 2017. Laporan Pereko- ment economics 67(1): 229-244.
nomian. www.bi.go.id. Greene, W. H. 2012. Econometric Analysis
Bank Indonesia. 2018. Laporan Pereko- Sevent Edition. Prentice Hall. New York.
nomian. www.bi.go.id. Hady, H. 2001. Ekonomi Internasional Teori
Bank Indonesia. 2016. Laporan Perekonomian dan Kebijakan Keuangan Internasional.
Indonesia. Bank Indonesia. Jakarta. Buku 2. Ghalia Indonesia. Jakarta.
BP2KP. 2014. Laporan Akhir Kajian Penyusu- Hutagalung, P. S. P. dan P. B. Santosa. 2003.
nan Target Ekspor Impor Indonesia 2015- Analisis Pengaruh Upah Minimum dan
2019. Pusat Kebijakan Perdagangan Inflasi erhadap Kesempatan Kerja
Luar Negeri Badan Pengkajian Dan Sektor Industri Pengolahan Besar dan
Pengembangan Kebijakan Perdagangan Sedang di Jawa Tengah (35 Kab atau
Kementerian Perdagangan. Kota). Diponegoro Journal of Economics
Chandra, O. 2006. Project Planning, Analyaia, 2(4): 1-12.
Selection, Financing and Implementation Internasional Monetary Fund. 2010. Finance
and Review (6th edition). Mcgraw-Hill and Development, Point of View: Asia: A
publishing Company Ltd. USA. Perspektive on the Subprime Crisis
Çolak, O. dan N. Alakbarov. 2017. Does Junaidi, Z. 2016. Analisis Kondisi dan
Foreign Direct Investments Contribute Proyeksi Ketenagakerjaan di Provinsi
to Employment? Empirical Approach Jambi. Jurnal Perspektif Pembiayaan dan
for The Commonwealth of Independent Pembangunan Daerah 3(3): 141-150.
States. Bilig 83(2017): 147-169. Kemenkeu. 2013. Kementerian Keuangan
Craigwell, R. 2006. Foreign Direct Investment Republik Indonesia. www.kemenkeu.go. id.
and Employment in the English and Dutch- Kementerian Koordinator Bidang Pereko-
Speaking Caribbean. ILO Subregional nomian Republik Indonesia. 2018.
Office for the Caribbean PAKET KEBIJAKAN EKONOMI Minggu
482 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 3, Nomor 4, Desember 2019 : 464 – 483

ke-III November 2018 (Tahap XVI). Sandika, R. S., Y. Maulida, dan D. Setiawan.
Jakarta, 16 November 2018. 2014. Pengaruh Investasi Terhadap
Kuncoro, H. 2012. Upah dan Sistem Penyera- Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten
pan Tenaga Kerja. Penerbit Media. Pelalawan. Jurnal Online Mahasiswa
Jakarta. (JOM) Bidang Ilmu Ekonomi 1(2): 1-16.
Laporan Perekonomian Bank Indonesia. Sidki, H. 2016. Pengaruh Penanaman Modal
2018. www.bi.go.id. Asing Langsung Terhadap Penyerapan
Laporan Perekonomian Indonesia. 2017. Tenaga Kerja Di Indonesia Tahun 1986-
Bank Indonesia. www.bi.go.id. 2014. Skripsi. Universitas Gadjah Mada.
Litbang Perdagangan. 2013. Kementerian Yogyakarta.
Perdagangan Republik Indonesia. www. Silvia, E. D., Y. Wardi, dan H. Aimon. 2013.
kemendag.go.id. Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Inves-
Matthew, O. dan A. Johnson. 2014. Impact of tasi, dan Inflasi di Indonesia. Jurnal
Foreign Direct Investment on Employ- Kajian Ekonomi 1(2).
ment Generation in Nigeria: A Statistical Simanjuntak, P. J. 1998. Pengantar Ekonomi
Investigation. IOSR Journal of Business Sumber Daya Manusia. Lembaga Peneliti-
and Management 16(3): 44-56. an FE UI. Jakarta.
McMillan, M. S. dan D. Rodrik. 2011. Sjöholm, F. 2016. Foreign Direct Investment
Globalization, Structural Change and and Value Added in Indonesia. IFN
Productivity Growth. National Bureau of Working Paper No. 1141.
Economic Research Working Paper 17143. Sriwardiningsih, E. 2010. Dampak Penularan
Media Keuangan. 2018. Transformasi Infor- Krisis Global Terhadap Aliran Investasi
masi Kebijakan Fiskal Pangkas Regulasi, Asing di Indonesia. The Winners 11(2):
Permudah Investasi. Volume XIII/ No. 130-140.
128/ Mei 2018. Suseno, dan S. Astiyah. 2009. Inflasi. Seri
Mupfawi, J. dan Z. Tambudzai. 2015. Impact Kebanksentralan No 22. Pusat Pendidi-
of Foreign Direct Investment on kan dan Studi Kebanksentralan Bank
Employment in Zimbabwe. Economic Indonesia. www.bi.go.id.
Integration, Entrepreneurship and Sustai- Tambunan, T. 2001. Industrialisasi di Negara
nable Development Conference: 1-23. Sedang Berkembang. Gharia Indonesia.
Outlook Worldbank. 2017. www.worldbank. Jakarta.
org. Todaro, M. 2000. Ekonomi Untuk Negara
Phelps, E. S. 1968. Money Wage Dynamics berkembang Suatu Pengantar Tentang
and Labour Market Equlibrium. The Prinsip dan Kebijakan Pembangunan. Edisi
Journal of Political Economy 76(4): 678-711. Ketiga. Bumi Aksara. Jakarta.
Phillips, A. W. 1958. The Relationship Todaro, M. P. dan S. C. Smith. 2003. Pem-
Between Unemployment and the Rate of bangunan ekonomi di dunia ketiga. Erlang-
Change of Money Wage Rates in The ga. Jakarta.
United Kingdom. Economica 25(100): Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970
283-299. tentang Penanaman Modal Asing. www.
Rizvi, S. Z. A. dan M. Nishat. 2009. The jdih.kemenkeu.go.id.
Impact of Foreign Direct Investment on Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Employment Opportunities: Panel Data 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal
Analysis “Empirical Evidence from Asing dan dilengkapi serta disempurna-
Pakistan, India and China”. The Pakistan kan oleh Undang-Undang Republik
Development Review: 841-851. Indonesia Nomor 11 Tahun 1970 juga
Sukirno, S. 2010. Makroekonomi, Teori Pengan- tentang Penanaman Modal Asing.
tar. Edisi Ketiga. PT. Raja Grasindo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Perseda. Jakarta. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Dampak Investasi, Kinerja Ekspor, Dan Inflasi Dalam Penyerapan...– Komariyah, Putriya, Sutantio 483

UU Pasal 1 No. 25 tahun 2007 tentang Kerja. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan
Penanaman Modal. http://www.jdih. 7(2).
kemenkeu.go.id/fullText/2007/25TAHUN2 World Economic Outlook April 2009.
007UU.htm International Monetary Fund. www.
Vanda, N. 2008. Penanaman Modal Asing imf.org.
Dan Penyerapan Tenaga Kerja Di Sektor World Economic Outlook Database. 2010.
Industri. Pusat Penelitian Kependudukan- www.worldbank.org.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Worldbank. 2017. www.worldbank.org.
(PPK-LIPI). III(2). Sumpena, N. A. F. 2018. Pengaruh Liberali-
Wibowo, T. 2013. Dampak Penurunan sasi Perdagangan Terhadap Penyerapan
Ekspor Terhadap Penyerapan Tenaga Tenaga Kerja di Indonesia. Skripsi.
Institut Pertanian Bogor.

You might also like