Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

Journal Of Management, Volume 2 No.

2 Maret 2016

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING, KEAMANAN, KEPERCAYAAN DAN


KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE SHOP
DAN LOYALITAS KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Pada Onlineshop “NUMIRA” Semarang)

Ilham Tugiso1), Andi Tri Haryono2), Maria M Minarsih3)


1)
Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran
Semarang
2), 3)
Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan bisnsi Universitas Pandanaran Semarang

Abstract
Each company should be able to understad the behavior of consumers in the target
market, because the survivak of the com[any depends on the behavior of customer, asa well
as thr Online Shop “NUMIRA” Jl. Puspowarno No,65 Semarang becoming object in study.
Through an understanding of customer behavior, the manager “NUMIRA” Semarang can
develop strategies and program that are appropriate in order to take advantage of existing
opportunities in marketing their products, and no less important is aroused interest repeat
purchases from consumers to the product they offer (Anderson, Fornell and Lehmann 2004:
53-66), where it had a positive impact in improving customer loyalty to the product
“NUMIRA” Semarang (Levit, 2007:83).
Description of research variables used are the independent variables Relationship
Marketing, Security, Trusr, and Quality of service while the dependent variable is purchasing
decisions and consumer loyalty anda buying interest intervening variables. The population is
customers onlineshop “NUMIRA” Semarang. The Study sample using purposive random
sampling and methods of multiple linear regression analysis. Hypothesis testing using t test
and F, as well as determination R2 Result Base on the hypothesis of a relation marketing (X1)
has a t value of 1.751 >t table 1.66600 and a significance level of t 0.003 < α = 0.05 (one
talie) and is positive, thus it can be said that the relation marketing positive and significant
influence purchasing decesion and customer loyalty to the interest of customers buy the
product Online Shop “NUMIRA” Semarang (Y1), then Ho is rejected and accept Ha. Based
on the hypothesis variable security (X2) has a t value of 2.331> t table 1.66600 and a
significance level of t 0.002 α = 0.05 (one taile) and is positive, thus it can be said that the
security positive and significance influence on purchasing decesions and loyalty customer
towards buying interest re-cu=onsumersa on producta Online Shop “NUMIRA” Semarang
(Y1), then Ho is rejected and accept Ha. Based on the hypothesis thar the variable trust (X3)
has a t value of 932 < t 1.66600 and significance level of t 0.004 < α=0.05 (one taile) and is
positive, thus it cab be said that trust is positive and significant influence on purchasing
decesions and customer loyalty and customer interest in buying the product Online Shop
“NUMIRA” Semarang (Y1) then Ho is rejected and accept Ha. Based on the hypothesis that
the variable Variabel quality of service with (X4) has a t value of -2.966 < t table 1.66600
and significant level of t 0.001 < α=0.05 (one taile) and is positive, thus it can be said that
and is positive, thus it can be said that the quality of service and significant positive effect on
purchasing decisions and customer loyalty, as well as buying interest re-consumers on
products Online Shop "numira" Semarang (Y1), then Ho ditaolak and accept Ha.
Keywords: Relation Marketing, security, trust, quality of service Purchasing decisions,
customer loyalty, buying interest.

1
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

ABSTRAKSI

Setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasaranya, karen
kelangsungan hidup perusahaan tersebut sangat tergantung pada perilaku konsumennya, demikian
halnya dengan Online Shop “NUMIRA” Jl. Puspowarno Tengah No.65 Semarang yang menjadi
obyek dalam penelitian ini. Melalui pemahaman terhadap perilaku konsumen, pihak pengelola
“NUMIRA” Semarang dapat menyususn strategi dan progam yang tepat dalam rangka memanfaatkan
peluang yang ada dalam memasarkan produknya, serta tidak kalah pentingnya adalah menimbulkan
minat pembelian ulang dari konsumen terhadap produk yang ditawarkannya (Anderson, Fornell dan
Lehmann, 2004: 53-56), dimana hal tersebut berdampak positif dalam upaya meningkatkan loyalitas
konsumen terhadap produk “NUMIRA” Semarang (Levit, 2007:83)

Deskripsi Penelitian Variabel yang digunakan yaitu variabel independen Relations Marketing,
keamanan, Kepercayaan, dan Kualitan Pelayanan sedangkan variabel dependennya adalah keputusan
pembelian dan Loyalitas Konsumen dengan Minat Beli sebagai variabel Intervening. Populasi adalah
pelanggan onlineshop “NUMIRA” Semarang. Sampel Penelitian menggunakan purposive random
sampling dan metode analisis regresi linear berganda. Uji Hipotesa menggunakan uji t dan uji D, serta
Determinasi R2 .

Hasil Penelitian berdasarkan hipotesa Relation Marketing (X1) memiliki nilai t hitung sebesar
1.751 > t tabel 1.66600 dan tingkat signifikansi t hitung 0.003< α = 0.05 (one taile) dan bertanda
positif dengan demikian dapat dikatakan bahwa relation marketing berpengarung positif dan
signifikan keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan terhadap minat beli ulang konsumen
pada produk Online Shop “NUMIRA” Semarang (Y1), maka Ho ditolak dan menerima Ha.
Berdasarkan hipotesa Variabel Keamanan (X2) memiliki nilai t hitung sebesar 2.331 > t tabel
1.66600 dan tingkat signifikan t hitung 0.002 < α = 0.05 (one taile) dan bertanda positif,
dengan demikian dapat dikatakan bahwa keamanan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan terhadap minat beli ulang konsumen
pada produk Online Shop “NUMIRA” Semarang (Y1), maka Ho ditolak dan menerima Ha.
Berdasarkan hipotesa bahwa variabel kepercayaan (X3) memiliki nilai t hitung sebesar 932 <
t tabel 1.66600 dan tingkat signifikan t hitung 0.004 < α =0.05 (one tail) dan bertanda positif,
dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan dan minat beli ulang konsumen pada
produk Online Shop “NUMIRA” Semarang (Y1), maka Ho ditolak dan menerima Ha.
Berdasarkan hipotesa bahwa variabel kualitas pelayanan (X4) memiliki nilai t hitung sebesar
– 2.966 < t tabel 1.66600 dan tingkat signifikansi t hitung 0.001 < α = 0.05 (one tail) dan
bertanda positif, dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kualitas pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dan loyalitas konsumen, serta minat beli
ulang konsumen pada produk Online Shop “NUMIRA” Semarang (Y1) maka Ho ditaolak dan
menerima Ha.

2
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Kata Kunci : Relation marketing, keamanan, kepercayaan, kualitas pelayanan,


Keputusan Pembelian, Loyalitas Konsumen m inat Beli.

PENDAHULUAN ditawarkan melalui display dengan gambar


yang ada di suatu website atau toko maya.
Perkembangan zaman yang semakin Pembeli dapat memilih barang yang
modern mendorong berbagai macam diinginkan untuk kemudian melakukan
perubahan sistem, baik secara langsung pembayaran kepada penjual melalui
maupun tidak langsung, seperti sistem rekening bank yang bersangkutan dan bisa
perdagangan, cara bertransaksi dan sistem juga pembayaran dilakukan setelah barang
pemasaran. Dulu jika kita ingin membeli yang dipesan oleh konsumen diterima di
suatu produk atau barang, kita harus tempat.
bertemu dengan penjual produk tersebut, Banyaknya online shop seperti
antara pembeli dan penjual haruslah sekarang ini dikarenakan semakin banyak
bertatap muka, sehingga terjadi situs yang menawarkan jasa online shop
kesepakatan antara pihak penjual dan seperti Ebay, Kaskus, Toko Bagus serta
pembeli atau yang sering disebut transaksi. media sosial seperti Facebook dan Twitter
Jangkauan antara pihak pembeli pun yang menjadi tempat empuk untuk
sangat terbatas, namun sekarang seiring berbisnis dengan memperjual belikan
kemajuan jaman dan teknologi, khususnya barang-barang elektronik, mobil,
internet, semua keterbatasan jarak, waktu, perlengkapan baby, komputer, DVD
dan biaya dapat teratasi dengan mudah. movie, kamera, pakaian, sepatu dan
Salah satu jenis implementasi teknologi accesories serta masih banyak lagi.
dalam hal meningkatkan bisnis, penjualan Indikasi terhadap menjamurnya online
dan pembelian produk adalah dengan shop dipengaruhi oleh banyaknya minat
menggunakan electronic commerce (e- beli konsumen yangdapat terpenuhi dan
commerce) untuk memasarkan dan berakibat timbulnya minat pembelian
membeli berbagai macam produk atau ulang dari konsumen untuk berbelanja
jasa, baik dalam bentuk fisik maupun online lewat situs belanja tertentu dan
digital (Almilia, 2007:4). bahkan menjadi pelanggan yang loyal,
Perusahaan harus melakukan strategi karena konsumen merasa puas dengan
pemasaran yang tepat untuk mengkaji berbelanja di online shopping.
kebutuhan pasar, sehingga dapat mencapai Setiap perusahaan harus mampu
target dan sasaran yang telah ditetapkan memahami perilaku konsumen pada pasar
oleh perusahaan dalam meningkatkan sasarannya, karena kelangsungan hidup
penjualan perusahaan.Salah satu perusahaan tersebut sangat tergantung
strateginya adalah mengetahui hal – hal pada perilaku konsumennya, demikian
apa saja yang mempengaruhi minat beli halnya dengan Online Shop “ NUMIRA”
konsumen terhadap produk – produk yang Jl. Puspowarno Tengah No. 65 Semarang
dipasarkan dengan cara menciptakan yang menjadi obyek dalam penelitian ini.
online shopping dalam sebuah strategi Melalui pemahaman terhadap perilaku
pemasaran. konsumen, pihak pengelola “NUMIRA”
Online shopping atau yang sering Semarang dapat menyusun strategi dan
disebut belanja via online adalah suatu program yang tepat dalam rangka
proses pembelian barang atau jasa dari memanfaatkan peluang yang ada dalam
mereka yang menjual barang atau jasa memasarkan produknya, serta tidak kalah
melalui internet dimana antara penjual dan pentingnya adalah menimbulkan minat
pembeli tidak pernah bertemu atau pembelian ulang dari konsumen terhadap
melakukan kontak secara fisik yang produk yang ditawarkannya (Anderson,
dimana barang yang diperjual belikan Fornell dan Lehmann, 2004: 53-66),

3
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

dimana hal tersebut berdampak positif Menurut Pavlou dan Geffen (2012)
dalam upaya meningkatkan loyalitas faktor yang sangat penting yang bisa
konsumen terhadap produk “NUMIRA” mempengaruhi minat pembelian online
Semarang (Levit, 2007:83). adalah faktor kepercayaan. Faktor
Minat konsumen untuk melakukan kepercayaan menjadi faktor kunci dalam
pembelian ulang (repurchase intention) setiap jual beli secara online. Hanya
merupakan suatu yang berkaitan dengan pelanggan yang memikili kepercayan dan
batin yang mencerminkan rencana dari beranilah yang akan melakukan transaksi
pembeli untuk melakukan pembelian ulang melalui media internet. Karena itu jika
atas suatu produk tertentu yang tidak ada landasan kepercayaan antara
sebelumnya pernah dilakukannya (Howard penjual dan pembeli maka tidak akan
et al., 2008:79). Seorang konsumen yang terjadi transaksi dalam dunia ecommerce,
memperoleh responpositif atast indakan apalagi mengetahui jika produk yang di
masalalu, dari situ akan terjadi jual dan di tawarkan oleh penjual
penguatan,dengan dimilikinya pemikiran merupakan produk yang semu, dalam
positif atas apa yang telah diterimanya artian produk yang dijual masih berupa
memungkinkan individu untuk melakukan bayangan penjual saja.
pembelian secara berulang (Tjiptono, Raman Arasu dan Viswanathan A
2006:72). Minat pembelian ulang akan (2011) dalam Isnain Putra Baskara (2014).
berdampak terhadap loyalitas konsumen , Melalui studi yang dilakukan pada
maka pelanggan yang ada harus konsumen online di Kota Semarang,
mendapatkan prioritas yang lebih besar menemukan bahwa faktor keamanan
dibandingkan untuk mendapatkan memiliki hubungan yang positif dan
pelanggan baru (Smith dan Wright, siginifikan dalam mempengaruhi
2004:89). keputusan pembelian melalui online Raje
“NUMIRA” Semarang yang Archana dan Vandana T.K (2012) dalam
beralamat di Jalan Puspowarno Selatan penelitiannya mengenai pengaruh e-
No. 65 Semarang sebagaimana online service quality terhadap perilaku
shop lainnya menawarkan Sprei, Home pembekian konsumen dalam berbelanja
Set, Tas, Baju dan yang banyak online, menyebutkan bahwa saat ini harga
pelanggannya adalah Empek- empek dan promosi tidak lagi mampu
dengan berbagai rasa. Berbagai busana menentukan keputusan pemabelian bagi
yang desainnya khas dan terkesan konsumen. Menurutnya, saat ini konsumen
eksklusif, dimana produk tersebut hanya juga melakukan penilaian pada kualitas
dijual maksimal 30pieces berbeda dengan pelayanan ketika berbelanja online.
produk busana lainnya yang rata-rata “NUMIRA” Semarang agar tetap
diproduksi secara massal, dan penjualan eksis dalam persaingan dengan online shop
empek – empak rata – rata setiap hari yang lainnya dan memenuhi komitmennya
memesan kurang lebih 50 kemasan. kepada konsumen, maka online shop
Tahun 2015 “NUMIRA” mengalami tersebut senantiasa berusaha
perkembangan yang pesat, ditandai dengan memperhatikan kebutuhan, keinginan serta
diperluasnya bangunan untuk online shop memenuhi harapan konsumen, dengan
tersebut, juga adanya penambahan tujuan untuk meningkatkan minat
berbagai item produk lainnya yang pembelian ulang konsumen terhadap
ditawarkan kepada konsumen secara produk yang ditawarkannya, sehingga
online, seperti busana pesta, aneka jaket dapat berdampak positif bagi loyalitas
kulit, celana jean, topi, ikat pinggang, konsumen untuk berbelanja online
acessories (anting, gelang, kalung, gelang berbagai produk yang ditawarkan oleh
kaki dll), tempat rokok, asbak,dompet, tas “NUMIRA” Semarang. Namun harapan
pinggang dan tas gunung. pengelola “NUMIRA” Semarang agar

4
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

minat pembelian ulang dari konsumen barang atau jasa yang dihasilkan oleh
terhadap berbagai produk yang pesaingnya (Aaker dalam Smith dan
ditawarkannya semakin meningkat Wright, 2004:60).Merekyang dikenal oleh
mengalami kendala, sebagaimana konsumen akan memiliki kekuatan
ditunjukkan dengan tabel dan gambar membentuk kepercayaan pelanggan
volume penjualan Online Shop (PeterdanAlson,2006:168).Indikasi yang
“NUMIRA” Semarang selama setahun menunjukkan bahwa merek produk yang
terakhir (tabel 1.1 dan gambar 1.1). dipasarkan oleh “NUMIRA” Semarang
tidak mudah diingat dan namanya tidak
ada di benak konsumen, merek produk
yang ditawarkan tidak memiliki keunikan
Gambar 1.1 atau kekhasan yang membedakan dengan
Pembelanjaan Online di Indondesia kometitornya, merek produk masih masih
asing bagi konsumen, merek tidak
mengikuti trend yang berlaku di
masyarakat.
Kepercayaan merupakan dasar untuk
terjadinya suatu transaksi jual beli online.
Suatu transaksi bisnis antara dua pihak
atau lebih akan terjadi apabila masing-
masing saling mempercayai satu sama lain.
Kepercayaan konsumen akan e- commerce
merupakan salah satu faktor kunci
Berdasarkan gambar 1.1 diatas bahwa melakukan kegiatan jual beli secara online
belanja lewat online shop 26, 6%, Group (Koufaris dan Hampton-Sosa, 2004:61).
pemesanan 27,0 %, Sosial media 26,4% Indikasi yang menunjukkan bahwa
dan Onlineshop 20.0% kepercayaan konsumen terhadap Online
Shop “NUMIRA” Semarang masih rendah
Tabel 1.1 tampak dari website online shopping yang
Loyalitas Pelanggan Online Shop dimiliki “NUMIRA” Semarang kurang
”NUMIRA” Semarang populer bagi pengguna internet, pengelola
Bulan Mei s/d Desember 2015 online shop kurang dapat meyakinkan
No Bulan Jumlah pelanggan konsumen unuk melakukan transaksi jual
1 MEI 142 beli secara online, “NUMIRA” Semarang
2 JUNI 129 kurang memberikan informasi tentang
3 JULI 115 transaksi pembelian secara online kepada
4 AGUSTUS 120 konsumen dan pengelola “NUMIRA”
5 SEPTEMBER 135 Semarang jarang melakukan up date
6 OKTOBER 107 terhadap produk yang ditawarkan.
7 NOPEMBER 98 Fenomena-fenomena yang dialami
8 DESEMBER 129 oleh “NUMIRA” Semarang dalam
Jumlah 975 memasarkan produknya secara online
Sumber:NUMIRA , 2015 menarik minat penulis untuk melakukan
penelitian lebih mendalam tentang minat
Merek adalah nama atau beli ulang yang berdampak pada loyalitas
simbol yang bersifat membedakan (seperti pelanggan dan mengambil judul
logo, cap atau kemasan) dengan maksud ”PENGARUH RELATIONSHIP
mengidentifikasikan barang atau jasa dari MARKETING, KEAMANAN,
seorang penjual atau sekelompok penjual KEPERCAYAAN DAN KUALITAS
tertentu yang membedakannya dengan PELAYANAN TERHADAP

5
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE Zeithmal et.,al. (2006:158)


DAN LOYALITAS KONSUMEN menyatakan bahwa tujuan utama dari
DENGAN MINAT BELI SEBAGAI relationship marketing adalah untuk
VARIABEL INTERVENING” (Studi membangun dan mempertahankan
Kasus Pada Onlineshop ”NUMIRA” pelanggan komit yang menguntungkan
Semarang ). bagi perusahaan dan pada waktu yang
sama meminimumkan waktu dan usaha
yang dikeluarkan untuk pelanggan yang
kurang menguntungkan.

TINJAUAN PUSTAKA Keamanan


Relationship Marketing Faktor keamanan (safety)
Kenyamanan pembeli terhadap penjual
Pemasaran relasional (relationship online terkait dengan kemampuan penjual
marketing) adalah suatu filosofi online dalam menjamin keamanan
menjalankan bisnis yang fokus terutama bertransaksi dan meyakinkan transaksi
pada perbaikan pelayanan pada pelanggan akan diproses setelah pembayaran
yang sudah ada dibandingkan dengan dilakukan oleh pembeli. Kemampuan ini
mencari pelanggan baru. Dari definisi terkait dengan keberadaan penjual online.
tersebut maka dapat dikatakan bahwa Semakin berkembangnya teknologi,
relationship marketing adalah upaya semakin berkembang pula modus
mengenal konsumen lebih baik, sehingga penipuan berbasis teknologi pada online
perusahaan dapat memenuhi needs and shop. Pada situs-situs online shop , tidak
wants mereka dalam jangka panjang sedikit penjual online fiktif yang
(Zeithmal et.,al 2006:138). memasarkan produk fiktif juga. Seorang
Definisi diatas didukung oleh pembeli harus terlebih dahulu untuk
pendapat Arafat (2006:182) yang mengecek keberadaan penjual Menurut
mengemukakan bahwa menjalin hubungan Nuseir et., al (2010), keamanan bisa
dengan pelanggan dalam jangka panjang memiliki arti yang berbeda bagi setiap
tidak sekadar menciptakan transaksi. orang dan dalam konteks yang berbeda
Menjadi paradigma baru untuk mencapai pula ketika berbelanja online.
keberhasilan pemasaran yaitu dengan Security means many things to
menjalin dan mempertahankan hubungan many people and different things in
dengan pelanggan secara different contexts. It can be the expectation
berkesinambungan. Paradigma tersebut of anonymity, the expectation of retaining
dinamakan relationship marketing. Dasar one’s privacy, control over personal
pemikiran dalam praktik pemasaran ini information, and the expectation of
adalah bahwa jalinan hubungan dengan confidentiality.
pelanggan itu dianggap sangat menghemat
biaya dibanding dengan mencari Artinya, ketika akan berbelanja
pelanggan baru atau mendapatkan online konsumen berharap data pribadinya
pelanggan lama yang sudah putus akan disimpan dengan baik dan tidak
hubungan. Memang terjalinnya hubungan disalahgunakan; pembayaran mereka akan
jangka panjang antara pemasar dengan terjamin, terutama untuk mereka yang
pelanggan itu bermula dari terciptanya menggunakan kredit; serta jaminan bahwa
transaksi, kemudian transaksi-transaksi barang akan mereka terima sesuai dan
serupa diulang kembali sehingga akhirnya tepat waktu. Lee Joshi & Bae (dalam
menjadi jalinan hubungan jangka panjang. Nuseir et., al, 2010) mengemukakan

6
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

bahwa “transaction security and customer menciptakan suatu hubungan timbal balik
data safety are main concerns of online yang bernilai tinggi.
customers purchasing products and Berdasarkan definisi diatas, maka
services.” Untuk itu biasanya perusahaan dapat dinyatakan bahwa kepercayaan
yang berbisnis di internet mencantumkan adalah rasa yang timbul terhadap suatu
kebijakan privasi dan pernyataan pihak untuk melakukan suatu kewajiban
bagaimana mereka mengelola data sesuai dengan yang diharapkan. Demikian
konsumen halnya dengan kepercayaan yang timbul
pada transaksi jual beli online akan
menimbulkan minat seseorang untuk
melakukan pembelian secara online.

Kepercayaan Kepercayaan Online


Kepercayaan adalah kemauan seseorang Trust adalah kepercayaan pihak
untuk bertumpu pada orang lain dimana tertentu terhadap yang lain dalam
kita memiliki keyakinan padanya. melakukan hubungan transaksi
Kepercayaan merupakan kondisi mental berdasarkan suatu keyakinan bahwa orang
yang didasarkan oleh situasi seseorang dan yang dipercapainya tersebut akan
konteks sosialnya. Ketika seseorang memenuhi segala kewajibanya secara baik
mengambil suatu keputusan, ia akan lebih sesuai yang diharapkan.
memilih keputusan berdasarkan pilihan Kepercayaan adalah kemauan
dari orang-orang yang lebih dapat ia seseorang untuk bertumpu pada orang lain
percaya dari pada yang kurang dipercayai dimana kita memiliki keyakinan padanya.
(Moorman, 2009:8) dikutip oleh Deni Kepercayaan merupakan kondisi mental
Pranoto (2014:14).Kepercayaan adalah yang didasarkan oleh situasi seseorang dan
faktor penting yang dapat mengatasi krisis konteks sosialnya. Ketika seseorang
dan kesulitan antara rekan bisnis selain itu mengambil suatu keputusan, ia akan lebih
juga merupakan aset penting dalam memiliki keputusan berdasarkan pilihan
mengembangkan hubungan jangka dari orang – orang yang lebih dapat ia
panjang antar organisasi. Donney dan percaya dari pada yang kurang dipercayai
Cannon (2005:54) menyatakan bahwa (Moorman,1993) dalam Budi Pratiwi
kepercayaan merupakan suatu proses (2010).
menghitung (calculative process) antara Menurut Rousseau et.,al, (1998)
biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang dalam H. Suliantoro, 2012, kepercayaan
diperoleh. Hubungan jangka panjang akan adalah wilayah psikologis yang merupakan
meningkatkan tingkat trust pelanggan perhatian untuk menerima apa adanya
terhadap harapan yang akan diterima berdsarkan harapan terhadap perilaku yang
perusahaan (Donney dan Cannon, baik dari orang lain. Kepercayaan
2005:99), sehingga akan mengurangi konsumen didefinisikan sebagai kesediaan
kegelisahan pelanggan terhadap pelayanan satu pihak untuk menerima resiko dari
yang diterima. tindakan pihak lain berdasarkan harapan
Kepercayaan pelanggan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan
dipengaruhi dengan apa yang telah penting untuk pihak yang
diterima dan dialami pelanggan (customer mempercayainya, terlepas dari
perceived value). Seiring dengan konsep kemampuan untuk mengawasi dan
relationship marketing, kepercayaan atas mengendalikan tindakan pihak yang
merek akan berpengaruh terhadap loyalitas dipercaya (Mayer et.,al,1995) dalam P.
merek, dikarenakan kepercayaan Novitriani Anggit, 2010.

7
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Menurut Ba dan Pavlou (2002) pertimbangan bagi konsumen untuk


mendefinisikan kepercayaan sebagai kemudian dipilih menjadi suatu keputusan
penilaian hubungan seseorang dengan pembelian yang paling tepat.
orang lain yang akan melakukan transaksi Definisi keputusan pembelian
tertentu sesuai dengan harapan dalam menurut(Tjiptono Fandy, 2010).
sebuah lingkungan yang penuh merupakan suatu tindakan pemilihan atas
ketidakpastian penerima program dalam berbagai alternatif yang dimiliki oleh
proses keputusan organisasi. konsumen , dimana suatu pengambilan
Menurut Mayer et.,al (1995:89) keputusan merupakan proses yang dimulai
dalam Santoso (2012) faktor yang dari pengenalan masalah yang kemudian
membentuk kepercayaan seseorang dipecahkan melalui pembelian beberapa
terhadap yang lain ada tiga yaitu produk.
kemampuan (ability), kebaikan hati Keputusan pembelian (Kotler,
(benevolence), dan integritas (integrity). 2004) adalah suatu tahapan di mana
konsumen benar- benar membeli sebuah
produk yang ditawarkan. Konsumen
Kualitas Pelayanan sebelum melakukan pembelian akan
Merupakan suatu kondisi dinamis banyak melakukan evaluasi dengan
yang berpengaruh dengan produk, jasa, melihat pertimbangan – pertimbangan
manusia, proses dan lingkungan yang yang ada karena memang ada banyak
memenuhi aatau melebihi harapan. faktor – faktor yang harus diperhatikan
(Tjiptono, 2001). Sehingga definisi konsumen, sehingga produk yang dibeli
kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai benar-benar sesuai dengan keinginan dan
upaya mengimbangi harapan konsumen kebutuhan mereka.
(Tjiptono, 2007). Kualitas Pelayanan Menurut (Kotler,2006) keputusan
(service quality) dapat diketahui dengan pembelian adalah ebuah pendekatan
cara membandingkan persepsi para penyelesaian masalah pada kegiatan
konsumen atas pelayanan yang nyata – manusia untuk membeli suatu barang atau
nyata mereka terima/peroleh dengan jasa dalam memenuhi keinginan dan
pelayanan yang sesungguhnya mereka kebutuhannya. Namun sebelum melakukan
harapkan/iningkan terhadap atribut –atribut pembelian, melakukan beberapa tindakan
pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang yang terdiri dari pengenalan kebutuhan
diterima atau dirasakan baik dan dan keinginan, pencarian informasi,
memuaskan, jika jasa yang diterima evaluasi terhadap alternatif pembelian,
melampaui harapan konsumen, maka keputusan pembelian, dan tingkah laku
kualitas pelayanan dipersepsikan sangat setelah pembelian.
baik dan berkualitas.Sebaliknya jika jasa Dari berbagai pendapat para ahli di
yang diterima lebih rendah daripada yang atas, dapat disimpulkan bahwa sebanarnya
diharapkan, maka kualitas pelayanan konsumen tidak serta merta melakukan
dipersepsikan buruk. keputusan pembelian hanya melihat dari
satu aspek saja, tetapi konsumen
Keputusan Pembelian mempunyai suatu pilihan atau
Dalam melakukan keputusan pertimbangan sebelum melakukan
pembelian, konsumen seringkali keputusan pembelian.
dihadapkan pada beberapa alternatif
produk yang ada. Ada banyak faktor yang Loyalitas Konsumen
mempengaruhi konsumen dalam
mengambil keputusan pembelian. Faktor – Loyalitas pelanggan sangat
faktor tersebut kemudian diproses menjadi penting artinya bagi perusahaan untuk
berbagai alternatif yang menjadi bahan menjaga kelangsungan usahanya.

8
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Pelanggan yang setia adalah mereka yang keterikatan serta menciptakan emotional
sangat puas dengan produk dan attachment.
pelayanan tertentu, sehingga mempunyai
antusiasme untuk mengatakan hal-hal yang Minat Beli
positif tentang produk dan pelayanan yang Minat beli merupakan bagian dari
mereka terima kepada orang lain. komponen perilaku dalam sikap
Loyalitas pelanggan menurut mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan
Costabile (dalam Smith dan Wright, Taylor (2005: 32), minat beli adalah tahap
2004:128) adalah suatu bentuk hubungan kecenderungan responden untuk bertindak
yang kuat antara konsumen dengan sebelum keputusan membeli benar- benar
perusahaan. Loyalitas pelanggan dilaksanakan. Minat beli (willingness to
merupakan dorongan perilaku untuk buy) dapat didefinisikan sebagai
melakukan pembelian secara berulang- kemungkinan bila pembeli bermaksud
ulang dan untuk membangun kesetiaan untuk membeli produk (Doods, Monroe
pelanggan terhadap suatu produk atau jasa dan Grewal, 2001: 45). Segala sesuatu
yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi sama, minat beli secara positif
untuk membangun kesetiaan dari berhubungan terhadap persepsi
pelanggan terhadap suatu produk/jasa yang keseluruhan pada akuisisi dan transaksi
dihasilkan oleh badan usaha tersebut nilai. Suatu produk dikatakan telah
membutuhkan waktu yang lama melalui dikonsumsi oleh konsumen apabila produk
suatu proses pembelian yang berulang- tersebut telah diputuskan oleh konsumen
ulang tersebut (Olson, 2006:99). untuk dibeli. Keputusan untuk membeli
Menurut Hill (1997 dalam dipengaruhi oleh nilai produk yang
Rusdiarti, 2004:73) loyalitas pelanggan dievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan
adalah perilaku yang ditunjukkan dengan lebih besar dibanding pengorbanan untuk
pembelian rutin yang didasarkan pada unit mendapatkannya, maka dorongan untuk
pengambilan keputusan. Menurut membelinya semakin tinggi. Sebaliknya
Tjiptono (2004:102) loyalitas pelanggan bila manfaatnya lebih kecil dibanding
adalah komitmen pelanggan terhadap suatu pengorbanannya maka biasanya pembeli
merek, toko atau pemasok berdasarkan akan menolak untuk membeli dan
sifat yang sangat positif dalam umumnya beralih mengevaluasi produk
pembelian jangka panjang. lain yang sejenis.
Seorang pelanggan yang loyal Pada kebanyakan orang, perilaku
adalah pelanggan yang memiliki ciri-ciri pembelian konsumen seringkali diawali
antara lain melakukan pembelian secara dan dipengaruhi oleh banyaknya
berulang-ulang pada badan usaha yang rangsangan (stimulan ) dari luar dirinya,
sama secara teratur, membeli lini produk baikberupa rangsangan pemasaran maupun
dan jasa yang ditawarkan oleh badan rangsangan dari
usaha yang sama, memberitahukan kepada lingkungannya.Rangsangan tersebut
orang lain tentang kepuasan-kepuasan kemudian diproses dalam diri sesuai
yang didapat dari badan usaha, dan dengan karakteristik pribadinya, sebelum
menunjukkan kekebalan terhadap tawaran- akhirnya diambil keputusan pembelian.
tawaran dari badan usaha pesaing. Karakteristik pribadi konsumen yang
Berdasarkan beberapa definisi dipergunakan untuk memproses
yang telah diuraikan terdahulu, maka dapat rangsangan tersebut sangat komplek, dan
disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan salah satunya adalah motivasi konsumen
merupakan manifestasi dari kebutuhan untuk membeli.Menurut Keller (2008: 65)
fundamental manusia untuk memiliki, dalam Hesti Rindianingrum (2014: 65) ,
memperoleh rasa aman dan membangun minat konsumen adalah seberapa besar
kemungkinan konsumen membeli suatu

9
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

merek atau seberapa besar kemungkinan H5: Minat beli berpengaruh terhadap
konsumen untuk berpindah dari satu merek keputusan pembelian
ke merek lainnya. Sedangkan Mittal(2009: H6: Secara bersama- sama Relationship
45) menemukan bahwa fungsi dari minat marketing, Keamanan,
dari minat konsumen merupakan fungsi Kepercayaan, Kualitas Pelayanan,
dari mutu produk dan mutu layanan. berpengaruh terhadap minat beli.
Menurut Sridhar Samu (2009: 8)
dalam Navarone Okki (2003: 114) salah
satu indikator bahwa suatu produk sukses
atau tidak di pasar adalah seberapa jauh
tumbuhnya minat beli konsumen terhadap
produk tersebut, intention to buy
didefinisikan sebagai pernyataan yang
berkaitan dengan batin yang METODE PENELITIAN
mencerminkan rencana dari pembeli untuk Variabel Penelitian
membeli suatu merek tertentu dalam suatu Variabel penelitian adalah suatu
periode waktu tertentu. atribut, nilai/ sifat dari objek, individu /
kegiatan yang mempunyai banyak variasi
Kerangka Pemikiran Teoritis tertentu antara satu dan lainnya yang telah
ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari
dan dicari informasinya serta ditarik
Relationship
Marketing(X1) kesimpulannya (Husein Umar, 2003:43).
Pada penelitian ini variabel penelitian
dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
Keamanan
(X2)
1. Variabel independen
Minat Keputusan Loyalitas
Beli Pembelian Konsumen Variabel independen atau
variabel bebas adalah variabel yang
Kepercayaan
(X3)
dapat berdiri sendiri dan tidak
tergantung pada variabel
lainnya(Sugiyono,
Kualitas
Pelayanan
2008:59).Dinamakan demikian
(X3) karena variabel ini bebas dalam
mempengaruhi variabel
lain.Sebelum menguji hipotesis
penelitian, maka terlebih dahulu
dilakukan pengidentifikasian
variabel-variabel yang akan
dilibatkan dalam penelitian.Dalam
Hipotesis Penelitian penelitian ini variabel
independennya adalah Relations
H1: Relationship marketing marketing (X1), keamanan (X2),
berpengaruh kepercayaan (X3) dan kualitas
terhadap minat beli konsumen pelayanan (X4)
H2: Keamanan berpengaruh terhadap 2. Variabel Intervening
minat beli konsumen Variabel intervening secara
H3: Kepercayaan berpengaruh minat teoritis adalah variabel yang
beli konsumen mempengaruhi hubungan dependen
H4: Kualitas Pelayanan berpengaruh dan independen menjadi hubungan
terhadap minat beli konsumen langsung dan tidak langsung yang
dapat diamati dan diukur (Ghozali,

10
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

2011:78). Variabel ini merupakan sampelnya menggunakan rumus Slovin


variabel penyela yang terletak (Husein Umar, 2003:38) :
diantara variabel bebas dan n N
variabel terikat, sehingga variabel = 1 + N (Moe)2
bebas tidak secara langsung
mempengaruhi berubahnya atau Keterangan :
timbulnya variabel terikat. Variabel n : ukuran sampel
intervening dalam penelitian ini N : ukuran populasi
adalah minat beli ulang (Y1). Moe: Margin of eror merupakan
tingkat kesalahan maksimal yang
masih dapat ditoleransi sebesar 10%
n = 975
3. Variabel dependen 1 + 975 (0,1)2
Varaiabel depdneatau variabel
terikat adalah variabel yang tidak n = 99,8 dibulatkan menjadi
dapat berdiri sendiri dan tergantung 100 responden
pada variabel lainnya (Sugiyono, Berdasarkan hasil perhitungan
2008:59). Dalam penelitian ini yang telah dilakukan, maka jumlah
variabel dependennya adalah sampel dalam penelitian ini sebanyak
loyalitas pelanggan dan keputusan 100 orang responden.
pembelian (Y2). Jenis dan Sumber Data
Definisi Operasional Variabel Jenis data yang digunakan
Definisi operasional variabel adalah data subyek, yaitu jenis data
penelitian adalah penarikan batasan yang penelitian yang berupa opini, sikap,
lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang pengalaman atau karakteristik dari
lebih substantive dari suatu konsep. seseorang atau sekelompok orang yang
Tujuannya adalah agar peneliti dapat menjadi subyek penelitian (Ferdinand,
mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai 2006: 34). Dalam hal ini data yang
dengan hakikat variabel yang sudah di digunakan adalah dari hasil jawaban
definisikan konsepnya, maka peneliti harus responden atas pertanyaan yang diajukan
memasukkan proses atau operasionalnya dalam wawancara, baik secara lisan
alat ukur yang akan digunakan untuk maupun tertulis.
kuantifikasi gejala atau variabel yang Sumber data adalah tempat atau
ditelitinya (Sugiyono , 2004:76-78). asal data yang diperoleh (Marzuki,
Sampel penelitian harus 2005:55). Sumber data yang penulis
mencerminkan kondisi riil populasi yang pergunakan dalam penelitian ini adalah :
ada. Untuk itu proses pengambilannya Data Primer
harus melalui serangkaian aturan tertentu Sumber data primer yaitu data yang
yang disebut sampling. Sampling adalah diperoleh langsung dari sumbernya,
cara atau teknik yang digunakan untuk diamati dan dicatat untuk pertama kali.
mengambil sampel atau cara untuk Sumber data primer adalah obyek yang
menentukan sampel yang jumlahnya sesuai memberikan keterangan secara langsung
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan kepada peneliti tentang hal-hal yang
sumber data sebenarnya (Hadi, 2003:78). berkaitan dengan obyek penelitian. Data
Penentuan sampling dilakukan dengan primer yang digunakan dalam penelitian
menggunakan teknik Purposive Random ini diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh
Sampling (Arikunto, 2003:73), dimana 78 orang pelanggan yang berbelanja
semua populasi memiliki kesempatan yang berbagai produk di Online Shop “
sama untuk dipilih menjadi sampel NUMIRA”Semarang.Data populasi
(Sutrisno Hadi, 2003). Perhitungan

11
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

berasal dari bagianAdministrasi Setuju


“NUMIRA” Semarang.
Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah
obyek yang memberikan keterangan secara
tidak langsung kepada peneliti tentang hal- Sumber : Ghozali
hal yang berkaitan dengan penelitian, (2011:98)
dalam hal ini diperoleh melalui buku-buku,
laporan, jurnal dan lain sebagainya. Data Wawancara
sekunder dalam penelitian ini meliputi Wawancara (interview)
data sejarahOnline Shop “NUMIRA” merupakan teknik pengumpulan data
Semarang , struktur organisasi, job dalam metode survey yang menggunakan
descriptiondari masing-masing bagian pertanyaan secara lisan kepada subjek
serta data-data lain yang relevan dengan penelitian (Indriantoro dan Supomo,
penelitian ini (Marzuki, 2005:58). 2002:43). Wawancara yang digunakan
dalam penelitian ini dilakukan dengan
Metode Pengumpulan Data pengelola Online Shop “NUMIRA”
Kuesioner Semarang untuk memperoleh data
Kuesioner atau angket merupakan mengenai gambaran umum tentangonline
teknik pengumpulan data melalui formulir- shop tersebut, struktur organisasi, job
formulir yang berisi pertanyaan- descriptiondari masing-masing bagian
pertanyaan yang diajukan secara tertulis serta data-data lain yang relevan dengan
pada seseorang atau sekumpulan orang penelitian ini.
untuk mendapatkan jawaban atau Observasi
tanggapan dan informasi yang diperlukan Observasi merupakan teknik
oleh peneliti (Mardalis, 2009:66). pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan dan pencatatan secara
Kuesioner ini digunakan untuk sistematik terhadap fenomena yang
memperoleh data tentang faktor-faktor diselidiki secara langsung ke obyek
yang mempengaruhi loyalitas pelanggan penelitian. Dalam hal ini observasi
produk Online “NUMIRA” dilakukan dengan pengamatan langsung
Semarang.Kuesioner yang digunakan terhadap obyek penelitian.Observasi ini
adalah kuesioner pilihan ganda, dimana dilakukan untuk memperoleh data yang
setiap item soal disediakan 5 (lima) pilihan mendukung hasil kuesioner yang telah
jawaban. Dalam penelitian ini jawaban disebarkan kepada responden (Husein
yang diberikan oleh responden kemudian Umar, 2003:52).
diberi skor dengan mengacu pada skala
Likert, sebagaimana terdapat pada tabel Metode Analisis Data
3.2 berikut ini. Analisis data merupakan suatu
proses penyederhanaan data ke dalam
Skala Likert
bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan. Dengan menggunakan
No Jawaban Skor
metode kuantitatif, diharapkan akan
1. Sangat 1
didapatkan hasil pengukuran yang lebih
2. Tidak 2
akurat tentang respon yang diberikan oleh
3. Setuju 3
responden, sehingga data yang berbentuk
4. Tidak 4
angka tersebut dapat diolah dengan
5. Setuju 5
menggunakan metode statistik.
Netral
Setuju
Sangat

12
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Dalam menganalisa data peneliti Uji Reliabilitas


menggunakan analisa kualitatif dan Uji reliabilitas adalah alat untuk
kuantitatif adalah sebagai berikut : mengukur suatu kuesioner yang
Analisis Kuantitatif merupakan indikator dari variabel. Suatu
Analisa kuantitatif adalah yang kuesioner dikatakan reliabel atau handal
dilakukan terhadap data-data yang jika jawaban seseoarang terhadap
berwujud angka-angka. Analisis statistik pernyataan adalah konsisten atau stabil
yang dilakukan adalah dengan melakukan dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:45).
tahapan sebagai berikut : R= K 1 ð²x
Uji Validitas K-1 - ð²tot
Menurut Imam Ghozali (2006 : 45)
“Uji validitas digunakan mengukur sah Suatu variabel dikatakan reliabel jika
atau validnya suatu kuesioner. Suatu memberikan nilai Cronbach Alpha> 0.6.
uesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkap
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner Keterangan :
tersebut.” r11 = reliabilitas instrumen
Teknik pengujian yang sering digunakan K = jumlah item
peneliti dalam penelitian ini adalah: ð²x = varian butir
 Korelasi Bivariate Pearson (Produk ð²tot = varian total
Momen Pearson) Uji Asumsi Klasik
Analisis ini dengan cara Uji Multikolonieritas
mengorelasikan masing-masing skor item Uji multikolonieritas bertujuan
dengan skor total, skor total adalah untuk menguji apakah dalam suatu model
penjumlahan dari keseluruhan item. regresi ditemukan adanya korelasi antara
Analisis ini dapat dicari dengan variabel bebas (independen). Model
menggunakan rumus regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
n ix  ( i )( x) korelasi diantara variabel bebas. Jika
rix 
n i 2

 ( i ) 2 n x 2  ( x ) 2  variabel bebas saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel bebas
keterangan: yang nilai korelasi antara sesama variabel
rix = koefisien korelasi item total bebas sama dengan nol (Ghozali,
(bivariate pearson) 2011:125).
i = skor item Diagnosis terhadap adanya
x = skor total multikolonieritas di dalam model regresi
n = banyaknya subjek adalah sebagai berikut :
Pengujian menggunakan uji dua a). Melalui nilai t hitung, R2, dan F Ratio,
sisi dengan taraf signifikasi 0,05. kriteria jika nilai R2 tinggi, nilai F Ratio tinggi,
pengujian adalah sebagai berikut: sedangkan sebagian atau bahkan seluruh
 Jika r hitung ≥ r tabel ( uji 2 sisi dengan koefisien regresi tidak signifikan (nilai t
sig. 0,05) maka instrumen item-item hitung sangat rendah), maka kemungkinan
pertanyaan berkorelasi signifikan terdapat multikolinearitas dalam model
terhadap skor total (dinyatakan valid) tersebut.
b). Memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10,
 Jika r hitung < r tabel ( uji 2 sisi dengan
apabila memiliki nilai VIF lebih dari 10,
sig. 0,05) maka instrumen atau item-
maka terjadi problem multikolonieritas.
item pertanyaan berkorelasi signifikan
c). Mengkorelasikan antara variabel
terhadap skor total (dinyatakan tidak
independen, jika memiliki korelasi yang
valid).

13
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

sempurna (lebih dari 0.50), maka telah Adapun cara analisis yang
terjadi problem multikolonieritas. dilakukan adalah dengan menggunakan
Uji Heteroskedastisitas grafik normal plot, dimana (Ghozali,
Uji heteroskedastisitas 2011:150).
bertujuan menguji apakah dalam model - Jika penyebaran data mengikuti garis
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari normal, maka data berdistribusi normal.
residual satu pengamatan ke pengamatan - Jika penyebaran data tidak mengikuti
yang lain. Jika varian dari residual suatu garis normal, maka data berdistribusi
pengamatan ke pengamatan tetap, maka normal.
disebut homokesdastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas atau yang
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, Analisis Regresi Linier Berganda
2011:125). Kebanyakan data cross section Data yang diperoleh akan
mengandung situasi heteroskedastisitas, diginakan untuk menguji hipotesis.
karena data ini menghimpun data yang
Metode untuk menguji hipotesis dan
mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang
menganalisis data adalah dengan
dan besar).
Cara menganalisis asumsi menggunakan Multiple Linear Regression
heteroskedastisitas dengan melihat melihat (Regresi Linear Berganda) dari program
grafik scatterplot dimana : SPSS Versi 20.0. Alasan menggunakan
metode tersebut karena hasil analisis
- Jika penyebaran data pada scatterplot regresi linear berganda ini mampu
teratur dan membentuk pola tertentu (nilai mengindetifikasikan dan menjelaskan
turun, mengelompok menjadi satu) maka variabel-variabel independen yang
dapat disimpulkan terjadi problem signifikan terhadap variabel dependen,
heteroskedastisitas. serta mampu menjelaskan hubungan linear
- Jika penyebaran data pada scatterplot yang mungkin terdapat diantara variabel
tidak teratur dan tidak membentuk pola dependen, serta mampu menjelaskan
tertentu (nilai turun, mengelompok
hubungan linear yang mungkin terdapat
menjadi satu) maka dapat disimpulkan
tidak terjadi problem heteroskedastisitas diantara variabel dependen dengan lebih
(Ghozali, 2011:126). dari satu variabel independen(Gujarati,
2003) Hasil analisis regresi adalah berupa
Uji Normalitas koefisien untuk masing-masing variabel
Uji normalitas bertujuan independenKoefisien Regresi
menguji apakah dalam model regresi, menunjukkan besarnya konstanta dan
variabel terikat dan variabel bebas parameter dari setiap variabel independen
keduanya mempunyai distribusi normal dalam persamaan.
ataukah tidak. Model regresi yang baik
adalah memiliki distribusi data normal Formula model analisis regresi yang
atau mendekati normal (Ghozali, digunakan adalah sebagai berikut:
2011:147). Caranya adalah dengan melihat Y1= β1X1 +β2+X2+β3X3+ β4X4+ei
normal probability plot yang Y2= β1X1 +β2+X2+β3X3+ β4X4Y1+ei
membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan Dimana :
membentuk satu garis lurus diagonal. Jika Y1 : Variabel Minat Beli
distribusi data adalah normal maka garis Y2 : keputusan pembelian dan
yang menggambarkan data sesungguhnya loyalitas konsumen
akan mengikuti garis diagonal. a = Konstanta

14
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

β1 = Koefisien Regresi X1 (relationship konsumen pada produk Online Shop


marketing ) “NUMIRA” Semarang (Y1).
β2 = Koefisien Regresi X2 (keamanan ) Hipotesis yang diuji dengan taraf nyata α =
β3 = Koefisien Regresi X3 (kepercayaan ) 5 % adalah :
β4=Koefisien Regresi X4 (Kualitas - Ho:β1 = β2 = 0, tidak ada pengaruh
pelayanan) secara bersama-sama yang signifikan
X1= Variabel relationship markating variabel independen terhadap variabel
X2= Variabel keamanan dependen.
X3= Variabel kepercayaan - Ha:β1 = β2 > 0, ada pengaruh secara
X4= Variabel kualitas pelayanan bersama sama yang signifikan variabel
Ei= error independenterhadap variabel dependen.

Pengujian Hipotesis Penelitian Koefisien Determinasi (R Square)


Uji Parsial (Uji t) Koefisien determinasi (R Square)
Untuk menguji variabel yang pada intinya mengukur seberapa jauh
berpengaruh antara variabel independen kemampuan model dalam menerangkan
terhadap variabel dependen secara variasi variabel dependen atau variabel
individual (sendiri-sendiri) maka terikat. Nilai koefisien determinasi adalah
digunakan uji t. antara nol (0) dan satu (1). Nilai R² yang
Hipotesis yang diuji dengan taraf nyata α = kecil berarti kemampuan variabel-variabel
5 % adalah : independen (bebas) dalam menjelaskan
- Ho: β1 =β2 = 0, tidak ada variasi variabel deependen amat terbatas.
pengaruhyang positif dan Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
signifikan dari variabel variabel dependen memberikan hampir
independen terhadap variabel semua informasi yang dibutuhkan untuk
dependen. memprediksi variasi variabel dependen.
- Ha: β1 = β2 > 0, ada pengaruh yang Secara umum koefisien determinasi untuk
positif dan signifikan dari data silang (crossection) relatif rendah,
variabel independen terhadap karena adanya variasi yang besar antara
variabel dependen. masing-masing pengamatan, sedangkan
Dasar pengambilan untuk data runtun waktu (time series)
keputusan adalah : biasanya mempunyai nilai koefisien
1. Jika nilai t hitung < nilai t tabel determinasi yang tinggi (Ghozali, 2011:
atau nilai probabilitas signifikasi 98).
lebih besar dari 0,05 (taraf Setiap tambahan satu variabel
kepercayaan α = 5%), maka H0 independen, maka R² pasti meningkat
diterima. tidak peduli apakah variabel tersebut
2. Jika nilai t hitung > nilai t tabel berpengaruh secara signifikan terhadap
atau nilai probilitas signifikansi variabel dependen. Oleh karena itu banyak
lebih kecil dari 0,05 (taraf peneliti menganjurkan untuk menilai
kepercayaan α = 5%), maka H0 Adjusted R² (Adjusted R Square) pada saat
ditolak. mengevaluasi mana model regresi terbaik
(Ghozali, 2011:112).
Uji Simultan (Uji F) Dalam kenyataan nilai Adjusted R²
Uji signifikansi simultan digunakan dapat bernilai negatif, walaupun yang
untuk menguji apakah variabel-variabel dikehendaki harus bersifat positif. Jika
relationship marketing (X1), keamanan dalam uji empiris didapat nilai Adjusted R²
(X2), kepercayaan (X3) dan Kualitas negatif, maka nilai Adjusted dianggap
pelayanan (X4) secara simultan bernilai nol. Secara matematis jika nilai R²
berpengaruh terhadap minat beli ulang = 1, maka Adjusted R² = R² =1.

15
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Sedangkan jika nilai R² = 0, maka bahwa kemanan berpengaruh


Adjusted R² = (1-k)/(n-k). Jika k > 1, maka positif dan signifikan terhadap
Adjusted R² akan bernilai negatif (Gujarati, keputusan pembelian dan
2003:132). loyalitas pelanggan terhadap
Rumusnya Koefisien Determinasi adalah : minat beli ulang konsumen pada
b1  X 1Y  b2  X 2Y  b3  X 3Y produk Online Shop “
R2  NUMIRA” Semarang (Y1),
Y2 maka Ho ditolak dan menerima
Ha.
Keterangan : 3. Berdasarkan hipotesa bahwa
R2 : Besar koefisien deterrninasi variabel kepercayaan (X3)
b : Slope garis estimasi yang paling baik memiliki nilai t hitung sebesar
(best fitting) 932< t tabel 1.66600 dan tingkat
n : Banyaknya data signifikansi t hitung 0.004< α =
X : Nilai variabel X 0.05 (one taile) dan bertanda
Y : Nilai variabel Y positif, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa kepercayaan
PENUTUP berpengaruh positif dan
Kesimpulan signifikan terhadap keputusan
Beberapa kesimpulan yang dapat pembelian dan loyalitas
diambil berdasarkan hasil analisis dan pelanggan dan minat beli ulang
pembahasan yang telah dilakukan tentang konsumen pada produk Online
aktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas Shop“ NUMIRA” Semarang
pelanggan produkOnline Shop” (Y1), maka Ho ditolak dan
NUMIRA” Semarang dengan minat beli menerima Ha.
ulang sebagaivariabel intervening ,antara 4. Berdasarkan hipotesa bahwa
lain adalah: variabel Variabel kualitas
1. Berdasarkan hipotesa pelayanann (X4) memiliki nilai t
relationship marketing (X1) hitung sebesar – 2.966 <t tabel
memiliki nilai t hitung sebesar 1.66600 dan tingkat signifikansi t
1.751 > t tabel 1.66600 dan hitung 0.001 < α = 0.05 (one
tingkat signifikansi t hitung taile) dan bertanda positif ,
0.003< α = 0.05 (one taile) dan dengan demikian dapat dikatakan
bertanda positif dengan demikian bahwa hargberpengaruh poaitif
dapat dikatakan bahwa dan signifikan terhadap
relationship marketing keputusan pembelian dan
berpengaruh positif dan loyalitas pelanggan dan minat
signifikan keputusan pembelian beli ulang konsumen pada
dan loyalitas pelanggan terhadap produk Online Shop “
minat beli ulang konsumen pada NUMIRA” Semarang (Y1), maka
produk Online Shop “ Ho ditolak dan menerima Ha.
NUMIRA” Semarang (Y1), maka Saran
Ho ditolak dan menerima Ha. Beberapa saran yang penulis
2. Berdasarkan hipotesa Variabel ajukan kepada Online Shop “NUMIRA”
keamanan (X2) memiliki nilai t Semarang agar dapat dijadikan bahan
hitung sebesar 2.331 > t tabel pertimbangan dalam upaya meningkatkan
1.66600 dan tingkat signifikansi t minat beli ulang konsumen pada produk
hitung 0.002< α = 0.05 (one online shopnya, antara lain adalah :
taile) dan bertanda positif,
dengan demikian dapat dikatakan

16
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Pengelola Online Shop Donney dan Cannon,2005, Proses


“NUMIRA”Semarang sebaiknya membuat Kepercayaan. Rineka Cipta:
iklan-iklan yang lebih inovatif, bervariasi, Jakarta
unik dan menarik, mengingat variabel
Kepercayaan memberikan pengaruh Ferdinand, Augusty, 2000. Manajemen
paling dominan terhadap minat beli ulang Pemasaran : sebuah Pendekatan
konsumen pada produk online shopnya. Strategic, Semarang: BP Undip
Hal tersebut perlu dilakukan dengan tujuan Ghozali Imam, 2005. Aplikasi Analisa
agar konsumen menjadi tertarik dan Multivariate dengan Program
memiliki minat untuk melakukan SPSS, Semarang:Badan Penerbit
pembelian ulang. Iklan yang menari pada Undip
Online Shop NUMIRA”dapat dibentuk
melalui kalimat-kalimat deskripsi barang Hesti Ridianingrum, 2014, Kepuasan
yang menarik serta foto-foto produk yang Pelanggan Konsumen, USM:
jelas dan terlihat bagus, sehingga akan Semarang
memunculkan rasa percaya bahwa produk Howard,2008, Minat Konsumen. Jakarta :
yang tersedia tersebut sesuai dengan Erlangga
harapan konsumen.
Husein Umar, 2003. Metode Riset
DAFTAR PUSTAKA Perilaku Organisasi, Jakarta:
Aaker dan Smith,2004, Managing Brand Gramedia Pustaka Utama
Equity, New York : The Freepress Kotler,2004. Manajemen Pemasaran,
Almilia,2007, Analisis Pengaruh Kualitas Vol.1, Edisi 10, Jakarta:Fakultas
Produk, Daya Tarik Iklan dan Ekonomi, UI
Persepsi Harga Terhadap Minat Koufaris dan Hampton, Sosa,2004,
Beli Konsumen Pada Produk Indikasi Secara Online, Ghalia
Ponsel Nokia (Studi Kasus Pada Ilmu :Bandung
Masyarakat di Kota Semarang).
Levit, 2007, Pengaruh Kualitas
Arafat,2006, Pemasaran Relasional, Pelayanan Terhadap Kepuasan,
ANDI:Yogyakarta Kepercayaan dan Loyalitas
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur (Survey pada Pelanggan yang
Penelitian, Suatu Pendekatan Menginap di Jambuwuluk Batu
Praktek, Jakarta: PT.Rineka Cipta Resort Kota Batu, Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), Vol.15
Ba dan Plavou,2003, kepercayaan, No.2
Gramedia:Jakarta
Mayer,2005, Marketing Principles,
Budi Pratiwi 2010. Pengaruh Presepsi Jakarta : Salemba Empat:Erlangga
Nilai Pelanggan dan Kepuasan
Konsumen Terhadap Loyalitas Mittal, 2009, Analisis Pengaruh Kualitas
Konsumen Hypermart Pakuwon Pelayanan, Kualitas Produk dan
Trade Center di Surabaya, Jurusan Harga Terhadap Kepercayaan
Manajemen Fakultas Bisnis Konsumen Produk Notebook (studi
Universitas Katolik Widya Kasus Terhadap dua Merk
Manggala Surabaya. Notebook, Program Studi
Manajemen Fakultas ekonomi
Deni Pranoto, 2014. Pengaruh Universitas Muhammadiyah
Kepercayaan Dalam Pembelian, Surakarta.
Gramedia, Jakarta.

17
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016

Nurseir et.al. 2010, Keamanan dalam


Onlineshop, Jakrta.
Pavlou dan Geffen,2012, Minat Beli
Online;Bandung
Raman Arasu dan Viswanathan A,2011,
Pengaruh Kepuasan Pelanggan
Kepercayaan Pelanggan dan
Switching Barriers Terhadap
Loyalitas Pelanggan Hartono
Elektronika Surabaya,
Universitas Surabaya.
Smith dan Wright,2004, “Consumer
Trust, Value, and Loyalty in
Relation Exchanges”, Journal of
Marketing, Vol.66 No.1, pp.15-37
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian
Kuantitatif, ANDI: Yogyakarta
Tjiptono Handy,2006, Manajemen Jasa,
Yogyakarta:Andi Offset
Zeithmal et.al, 2006. Service Marketinh
Integrating Customer acros the
Firm 2nd ed. Boston : Mc Graw
Hill

18

You might also like