Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

PENGARUH MENDENGARKAN MUSIK TERHADAP KINERJA

KONGNITIF PADA PELAJAR KELAS XI SMA N 1 JOMBANG

Achmad Rizki Faradi


Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
[ Email -]

ABSTRACT

Faradi, Achmad Rizki. 2016. The Influence of Listening Music of Cognitif Perfomance
( in Case Study of The Student of SMAN 1 Jombang). The purpose of this research is knowing
about how big The Influence of Listening Music to The Cognitif Perfomance for kids between
15-18 years. Here the subject of this research is the student of SMAN 1 Jombang by giving
treatment using music theraphy. The kind of this research is using Quasi Eksperiment. The data
collected by pretest and posttest. The kind of plan are doing by using two groups that depent on
control group and experiment group. Control group doest get treatment and only doing a task
from researches and experiment group getting a treatment theraphy of listening music beforeaand
doing the task from researches. The result of this research with the title The Influence of
Listening Music to The Cognitif Perfomance to result the significant influence. The result
showing the t test by experiment class wich there are 30 students in the amount of 15,41. With
the deviation standart of 7,959 meanwhile the result of t test that doing in control class wich there
are 30 student in the amount of 4,21 with deviation standart 7,03. Of calculation t 0.46 . If the
level of significance of 95 % , then the magnitude of the numbers null hypothesis rejection limit
is 2,000. It turned out t be under the limit rejection of the null hypothesis , so that the null
hypothesis is accepted . If seen from the dependent variable there is contribution as a result of
treatment by 33 % by Adjusted R Squared = , 335 . From the effect of 33% means there are 67 %
more influences from outside music . Suggested for further research in order to use other
methods with longer duration of treatment

Key words : Listening Music, Kognitif Perfomance

ABSTRAK

Achmad rizki, faradi. 2016. Pengaruh Mendengarkan music Terhadap Kinerja Kognitif
Studi Kasus Pada Pelajar SMAN1JOMBANG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh mendengarkan music terhadap kinerja kognitif pada anak usia 15
sampai 18 tahun. Disini subyek penelitiannya adalah siswa SMAN 1 Jombang, dengan
memberikan perlakuan menggunakan terapi music. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen.
Data dikumpulkan melalui pretest dan posttest. Jenis penelitian ini dilaksanakan dengan
menggunakan rancangan penelitian dua kelompok yang terdiri dari kelompok control dan
kelompok eksperimen.kelompok control tidak mendapat perlakuan dan hanya mengerjakan tugas
dari peneliti sedangkan kelompok eksperimen mendapat perlakuan terapi menedengarkan music
sebelum dan saat mengerjakan tugas dari peneliti. Hasil penelitian dengan judul Pengaruh
Mendengarkan Musik Terhadap Kinerja Kognitif menghasilkan pengaruh yang signifikan. Hal
itu ditunjukkan dengan hasil uji t oleh kelas eksperimen yang berjumlah 30 siswa sebesar 15,41
dengan standart deviasi 7,959, sedangkan hasil uji t yang dilakukan pada kelas control yang
berjumlah 30 siswa sebesar 4,21 dengan standart deviasi 7,703. Dari perhitungan t hitung 0,46.
Jika taraf signifikannya 95%, maka besarnya angka batas penolakan hipotesis nol adalah 2,000.
Ternyata t hitung berada di bawah batas penolakan hipotesis nol, sehingga hipotesis nol diterima.
Jika dilihat dari dependent variable ada sumbangsih akibat perlakuan sebesar 33% dengan
Adjusted R Squared = ,335. Dari pengaruh sebesar 33% berarti masih ada 67% lagi pengaruh
dari luar music. Disarankan untuk peneliti selanjutnya agar menggunakan metode lain dengan
durasi perlakuan yang lebih lama

Kata Kunci : Mendengarkan Musik, Kinerja Kognitif


Jurnal Insan Cendekia Pekalongan, Volume 2, 4 Maret 2021 1
PENDAHULUAN emosi. Hasil ini sesuai pula dengan Ivanov
Musik bagi manusia sudah menjadi dan Geake (2003) yang menemukan adanya
kebutuhan, dengan musik kita bisa perbedaan performa spasial (paper folding
mengkondisikan diri kita pada tingkat task) yang signifikan antara kelompok yang
ketenangan jiwa, dimana musik bisa mendengarkan Mozart dan yang tidak.
menghibur dan menenteramkan hati karena Kelompok yang mendengarkan Mozart
mampu merangsang rasa bahagia yang memiliki skor yang lebih tinggi dalam
dikirimkan oleh otak lalu diiringi dengan mengerjakan paper folding task.
detak jantung yang menyesuaikan irama lagu
sehingga menimbulkan perasaan nyaman. Meskipun penelitian Geake
Musik adalah hal yang sangat familiar dalam menunjukkan bahwa musik dapat
kehidupan manusia. Penemuan berbagai memfasilitasi proses kognitif, beberapa hasil
artifak di berbagai belahan dunia penelitian lain justru bertolak belakang
mengindikasikan bahwa manusia telah dengan hal tersebut. Misalnya penelitian yang
menikmati musik sejak zaman batu. Hingga dilakukan Jacson dan Tlauka (2004) tentang
saat ini musik telah menjadi “sahabat” ketika efek mendengarkan musik terhadap
orang melakukan aktivitas kehidupan sehari- pembelajaran rute (peforma spasial). Sama
hari. seperti Scheller dkk, stimulus yang dipakai
adalah Pada penelitian kali ini peneliti
Adapun orang mendengarkan musik memahami keadaan musik di indonesia
dalam kehidupannya karena musik dapat semakin berkembang, dengan perkembangan
memberikan perasaan yang baik (felling musik terapi sebagai media pembelajaran.
better). Jarang sekali mendengarkan musik Namun jika musik yang sehari hari di dengar
menimbulkan rasa yang tidak positif. Menurut oleh siswa tidak selalu musik terapi tetapi
para ahli, perasaan lebih baik ini muncul kebanyakan jenis musik yang berkarakter.
karena relasi musik dengan emosi, yaitu Peneliti menggunakan media musik untuk
musik dapat membuat orang merasakan meneliti pengaruh kinerja kognitif kali ini
senang, sedih, serta dapat memberikan dikarenakan musik adalah media yang pas
ketenangan (Sloboda & Justin, 2001 : untuk siswa.
Sloboda & O’Neill, 2001). Emosi-emosi yang
tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata bisa Penelitian ini berusaha
dilampiaskan melalui musik. Dengan mempertanyakan kembali pengaruh musik
demikian, ada benarnya bahwa emosi pada dalam memproses informasi, yaitu
diri manusia dapat ditimbulkan oleh musik mengontrol familiaritas musik dan
(justin London, 2012). Emosi tersebut dapat mempertimbangkan pula subjektifitas
membuat individu merasakan persaan yang pengaruh musik terhadap emosi. Adapun
positif atau perasaan yang lebih baik. kontrol familiaritas dilakukan dengan
memberikan kuisioner terhadap subjek
Kemudian, emosi dapat tentang apakah subjek suka mendengarkan
mempengaruhi kognisi. Emosi positif dapat musik atau tidak suka mendengarkan musik.
memfasilitasi berbagai proses kognitif seperti Kemudian diminta melakukan salah satu jenis
kemampuan mengingat, kemampuan tugas kognitif tanpa mendengarkan musik dan
memecahkan masalah, dan kemampuan dalam melakukan tugas yang sama sambil
menggunakan kata (Matlin, 1995). Dengan mendengarkan musik yang mereka minta
demikian musik seharusnya dapat tersebut. Adapun tugas yang dikerjakan
memfasilitasi proses kognitif pula. Ini sesuai merupakan tugas yang mengukur kinerja
dengan penelitian Schellenberg, Nakata, kognisi. Hasil dari kedua tugas tersebut di
Hunter, dan Tomoto (2007). Mereka meneliti bandingkan antara mengerjakan tugas tanpa
tentang efek mendengarkan musik terhadap mendengarkan musik dengan mengerjakan
berbagai performa kognitif. Dari hasil tugas dengan mendengakan musik. Musik
penelitiannya, mereka menyimpulkan bahwa yang diperdengarkan pada partisipan ini
(1) mendengarkan musik Mozart dapat adalah musik yang pernah didengarkan
meningkatkan berbagai performa kognitif, sebelumnya. Berdasarkan pemerapan diatas,
dan (2) hal ini terjadi karena musik maka peneliti ingin melakukan penelitian
merupakan media yang merubah keadaan tentang “pengaruh musik terhadap kinerja
Jurnal Insan Cendekia Pekalongan, Volume 2, 4 Maret 2021 2
kognitif siswaSMA Negeri 1 Jombang” pengaruh dari data karena adanya variabel
bebas (Sugiyono, 2004: 33). Variabel yang
Rumusan masalah dalam penelitian ini tidak tergantung dengan variabel lainnya
adalah bagaimana pengaruh musik terhadap disebut variabel bebas (independent variable)
kinerja kognitif siswa SMA Negeri 1 Jombang?
Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Table 3.1 Variable Penelitian
pengaruh mendengarkan musik terhadap
kinerja kognitif pelajar SMA Negeri 1 Variabel Bebas (X) MUSIK
jombang.
Variabel Terikat (Y) KINERJA KOGNITIF
Pembahasan dalam skripsi ini
diharapkan dapat berguna bagi penulis Penelitian ini siswa dibagi ke dalam
khususnya, dan bagi masyarakat umum pada dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang
umumnya. Kajian skripsi ini diharapkan mendengarkan musik dan kelas control tanpa
mampu memberikan sumbangan bagi mendengarkan musik. Desain penelitian yang
khasanah ilmu dan mengetahui pengaruh dipergunakan dalam penelitian ini adalah
musik terhadap kognisi, dapat diketahui salah Kelompok Kontrol Pretes-Postes (Pretest-
satu alternatif atau media untuk membantu Posttest Control Group Design) menggunakan
aktifitas belajar bagi sekolah menengah atas. kelas eksperimen dan kelas kontrol tanpa
Dan juga kajian Skripsi ini diharapkan dapat penugasan random yang merupakan bentuk
membantu masyarakat agar lebih mengenal desain penelitian dalam metode kuasi
pengaruh musik terhadap kinerja kognitif dan eksperimen.
bisa memanfaatkan hasil penelitian untuk
diterapkan kepada anak didik secara optimal. Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas : objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
METODE PENELITIAN yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Metode penelitian dalam penelitian dan kemudian ditarik kesimpulannya
ini adalah penelitian eksperimen dengan (Sugiyono, 2010: 117). Jadi dapat dikatakan
pendekatan kuantitatif. Jenis desain bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek
eksperimen yang digunakan dalam penelitian penelitian. Populasi dalam penelitian adalah
ini adalah metode kuasi eksperimen, yang seluruh siswa kelas XI SMA Negeri I Jombang.
merupakan suatu bentuk eksperimen dengan
ciri utamanya tidak dilakukannya penugasan Sampel adalah bagian dari jumlah dan
random, melainkan dengan menggunakan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
kelas yang sudah ada yang dalam hal ini tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Jadi dapat
adalah kelas biasa. Sebagaimana dikatakan sampel merupakan wakil populasi
dikemukakan oleh Mohammad Ali (1993: 140) yang diteliti. Pengambilan sampel dalam
“Kuasi eksperimen hampir sama dengan penelitian ini menggunakan teknik cluster
eksperimen sebenarnya perbedaannya terletak sample (sampel kelompok). Sampel dalam
pada penggunaan subjek yaitu kuasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA
ekperimen tidak dilakukan penugasan random, Negeri I Jombang yang terbagi menjadi kelas
melainkan dengan menggunakan kelas yang eksperimen dan kelas kontrol, yaitu kelas XI A
sudah ada.” sebagai kelas eksperimen dan kelas XI B
sebagai kelas kontrol, jumlah sampel dalam
Metode ini digunakan untuk penelitian ini adalah 60 orang siswa, yang
mengetahui pengaruh dari suatu kondisi yang terdiri dari 30 siswa dari kelas eksperimen dan
sengaja dilakukan terhadap gejala sosial 30 siswa dari kelas kontrol.
berupa kegiatan dan tingkah laku individu atau
kelas yang diamati sehingga diketahui Subjek penelitian adalah adalah siswa
munculnya gejala tersebut, yang hasilnya akan kelas XI SMA Negeri I Jombang yang terbagi
diperoleh hubungan sebab akibat antara menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol,
variabel-variabel yang diteliti. Penelitian ini yaitu kelas XI A sebagai kelas eksperimen dan
terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan kelas XI B sebagai kelas kontrol, jumlah
variabel terikat. Variabel sampel dalam penelitian ini adalah 60 siswa .
terikat merupakan variabel yang mendapatkan
Jurnal Insan Cendekia Pekalongan, Volume 2, 4 Maret 2021 3
Adapun tahapan penelitian yang akan diberikan dengan tujuan untuk mengetahui
dilakukan adalah sebagai berikut: kemampuan awal kedua kelas penelitian.
A. Menentukan subjek penelitian dengan Sementara posttest diberikan dengan tujuan
prosedur tertentu seperti melakukan untuk melihat kemajuan dan perbandingan
wawancara awal ke sekolah untuk peningkatan hasil prestasi belajar siswa pada
menentukan karakter subjek yang sesuai kedua kelas penelitian.
dengan target selama penelitian.
B. Mengajukan surat ijin penelitian. Data yang diperoleh dari hasil test
C. Membuat skala untuk mengukur preetest setelah pembelajaran, selanjutnya diolah dan
dan postest. dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian
D. Validasi alat ukur kepada ahli. menggunakan teknik statistika inferensial.
E. Melakukan pretest kepada subjek. Statistik analitik/inferensial dalam penelitian
F. Memberikan intervensi dengan cara ini digunakan untuk uji validitas, uji reabilitas,
memperdengarkan musik. uji normalitas, dan uji hipotesis statistik.
G. Melakukan penelitian. Menurut pendapat Nana sudjana dan Ibrahim
H. Melakukan posttest (1998: 127) “…statistik analitik/inferensial
I. Menganalisis data yang sudah terkumpul. merupakan kelanjutan dari statistic deskriptif
J. Melakukan pengkajian terhadap hasil yang digunakan untuk menguji hipotesis dan
analisis data dan pembahasan tentang hasil persyaratan-persyaratannya, serta untuk
analisis secara kuatitatif. keperluan generalisasi hasil penelitian.”
K. Menyimpulkan hasil penelitian yaitu
bagaimana pengaruh musik terhadap kinerja Menurut Azwar (2004) validitas berasal
kognitif. dari kata validity yang artinya sejauhmana
ketepatan kecermatan suatu alat ukur dalam
Keberhasilan penelitian banyak melakukan fungsi ukurnya. Alat ukur yang
ditentukan oleh instrumen yang digunakan, digunakan dalam penelitian ini menggunakan
sebab data yang diperoleh untuk menjawab validitas ini. Validitas isi merupakan validitas
pertanyaan penelitian (masalah) diperoleh yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi
melalui instrumen. Instrumen penelitian tes dengan analisis rasional atau lewat
diartikan sebagai alat yang dapat professional judgment. Validitas ini mengukur
menunjukkan sejumlah data yang diasumsikan sejauhmana aitem-aitem tes mewakili
dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan- komponen-komponen dalam keseluruhan
pertanyaan dan menguji hipotesis penelitian. kawasan isi objek yang hendak diukur dan
sejauh mana aitem tes mencerminkan ciri
Teknik mengumpulkan data yakni perilaku yang hendak diukur (Azwar 2009).
melalui tes hasil belajar. Tes hasil belajar Peneliti memilih pengujian isi tes lewat
merupakan alat ukur yang digunakan kepada professional judgment yaitu dosen yang
individu untuk mendapatkan gambaran- memiliki kompetensi yang sesuai dengan
gambaran yang diharapkan, baik itu secara variabel yang akan diteliti. Ada tiga elemen
tertulis maupun lisan atau perbuatan. yang diuji validitas isinya yaitu skala, modul
Penggunaan tes hasil belajar sebagai dan alur video.
instrumen dimaksudkan untuk mengetahui
daya serap atau kemampuan tertentu sebagai Reliabilitas soal dimaksudkan untuk
hasil dari proses belajar mengajar yang melihat keajegan atau kekonsistenan soal
diberikan. Sudjana (1996:103) “dalam menilai dalam mengukur respon siswa sebenarnya.
hasil belajar, khususnya di bidang kognitif alat Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian
penilaian yang paling banyak digunakan instrument dapat dipercaya untuk digunakan
adalah tes tertulis. sebagai alat pengumpul data karena instrumen
itu sudah baik. Uji realiabilitas dilakukan
Dilihat dari bentuknya, soal-soal dengan menggunakan metode belah dua atau
tertulis dikelaskan atas soal-soal bentuk uraian split- half method tepatnya dengan
(essay) dan soal- soal bentuk objektif. Bentuk menggunakan rumus K-R.21, yaitu suatu
tes pada penelitian ini adalah tes tertulis teknik untuk menguji reliabititas suatu tes,
berbentuk tes objektif pilihan berganda dengan dimana butir tesnya diberi skor 0 apabila
empat alternative jawaban (a, b, c, d). Tes jawabannya salah dan diberi skor 1 apabila
diadakan pada saat pretest dan postest. Pretest jawaban benar. (Mohammad Ali, 1993: 90)
Jurnal Insan Cendekia Pekalongan, Volume 2, 4 Maret 2021 4
Uji hipotesis dilakukan dengan perubahan kinerja kognitif pada pada subjek.
menggunakan rumus uji-t independen dua Sebagaimana tetera dalam tabel dibawah ini:
arah (t-test independent ) untuk menguji
signifikansi perbedaan rata- rata ( mean ) yang
terdapat pada program pengolah data SPSS 16. Kelompok Mean Std. Deviation N
Adapun yang diperbandingkan pada uji Eksperimen 15.41 7.959 30
hipotesis ini adalah gain skor post test dan pre
test antara kelas eksperimen dengan kelas Control 4.21 7.703 30
kontrol, baik secara keseluruhan ataupun Total 9.81 9.602 60
setiap aspek (aspek pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintetis, dan evaluasi). Tabel 4.2 Dependent Variable:Gain
Karena menggunakan uji dua ekor, maka
daerah penolakan hipotesis terdapat pada Berdasarkan hasil analisis SPPSS yang
daerah negatif dan positif dengan batas t . dilakukan oleh peneliti, didapatkan hasil yang
Berdasarkan jumlah sampel sebanyak 60, signifikan. Nilai signifikansi (Sign) yang
maka dapat diketahui bahwa t dengan dk 58 didapatkan adalah 0,000. Angka ini 0,000<
(n-2) dan tingkat kepercaaan 95% sebesar dari 0,05. Artinya ada pengaruh yang
2,000. Kriteria pengujiannya adalah apabila -t signifikan antara perlakuan mendengarkan
≤t , ≤ + t maka Ho ditolak dan Ha diterima. musik dengan kinerja kognitif. Adapun
(Ridwan, 2003: 181). sumbangsih yang diberikan adalah sebesar
33% terlihat dari Adjusted R Squared = ,335.
Validitas internal Merupakan validitas Artinya pemberian musik pada subjek
yang berkaitan dengan sejauhmana hubungan mempengaruhi 33% kinerja kognitifnya.
sebab akibat antara variabel bebas dan Sementara 67% lainya dipengaruhi oleh
variabel terikat yang ditemukan dalam variable lain diluar pemberian musik yang
peneltiian ini. tidak masuk dalam variable penelitian kali ini.
Lebih jelas tentang pemeparan ini dapat dilihat
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam table hasil analisis 4.3. :
Hasil Penelitian
Pengujian hipotesis menyimpulkan Pembahasan
bahwa adanya pengaruh mendengarkan musik Pada penelitian ini perlakuan yang
terhadap kinerja kognitif pelajar SMA N 1 berikan pada siswa (kelompok eksperimen)
Jombang. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji-t adalah dengan membebaskan siswa
yang telah dilakukan pada kelas eksperimen mendengarkan musik yang mereka suka untuk
yang berjumlah 30 siswa dengan rata – rata menciptakan kenyamanan dalam proses
(mean). Kemudian cari t hitungnya dengan pembelajaran. Perlakuan tersebut peneliti
rumus : lakukan selama satu minggu lamanya atas
bantuan pihak sekolah SMAN 1 Jombang.

Setelah perlakuan selama satu minggu


dilakukan, peneliti kemudian melakukan post
test. Post test dilakukan dengan membebaskan
siswa mendengarkan musik kesukaannya saat
Dari perhitungan diperoleh t hitung mengerjakan sebaran item yang peneliti berikan.
0,46. Jika taraf signifikannya adalah 95%, Hal tersebut peneliti lakukan atas dasar bahwa
maka besarnya angka batas penolakan dengan musik pola pikir dapat terangsang dan
hipotesis nol adalah 2,000. Jika dilihat dari menjadi jembatan bagi pemikiran-pemikiran
dependent variable ada sumbangsih yang yang lebih kompleks. Hal ini didukung pula
diberikan akibat adanya perlakuan ini sebesar oleh Martin Gardiner (1996) dalam Goannya
33% dengan Adjusted R Squared = ,335. mengatakan seni dan musik dapat membuat para
siswa lebih pintar, musik dapat membantu otak
Selain itu juga dalam penelitian berfokus pada hal lain yang dipelajari. Jadi, ada
didapatkan hasil bahwa ada perbedaan pada hubungan logis antara musik dan matematika,
rata-rata nilai subjek sebelum dan sesudah karena keduanya menyangkut skala yang naik
adanya perlakuan. Hal ini menunjukkan adanya turun, yaitu ketukan dalam musik dan
Jurnal Insan Cendekia Pekalongan, Volume 2, 4 Maret 2021 5
4.3 Tests of Between-Subjects Effects

Type III Sumof


Source Squares Df Mean Square F Sig.

CorrectedModel
1881.600a 1 1881.600 30.673 .000
Intercept 5774.166 1 5774.166 94.127 .000
Kelompok 1881.600 1 1881.600 30.673 .000
Error 3557.994 58 61.345
Total 11213.760 60
Corrected Total 5439.594 59
Dependent Variable:Gain
a. R Squared = ,346 (Adjusted R Squared = ,335)

Pembahasan terlihat sangat signifikan dengan total 60


Pada penelitian ini perlakuan yang subjek.
berikan pada siswa (kelompok eksperimen)
adalah dengan membebaskan siswa Dilihat dari signifikansinya adalah 0,000
mendengarkan musik yang mereka suka untuk yaitu > dari 0,5. Sehinggadapat dijelaskan
menciptakan kenyamanan dalam proses bahwa ada pengaruh yang siginifikan pada
pembelajaran. Perlakuan tersebut peneliti kelas eksperimen sebelum mendengarkan
lakukan selama satu minggu lamanya atas musik dan sesudah mendengarkan musik
bantuan pihak sekolah SMAN 1 Jombang. sambil mengerjakan soal. Adapun sumbangsih
yang diberikan akibat adanya perlakuan ini
Setelah perlakuan selama satu minggu adalah sebesar 33% terlihat dari Adjusted R
dilakukan, peneliti kemudian melakukan post Squared = ,335.
test. Post test dilakukan dengan membebaskan
siswa mendengarkan musik kesukaannya saat Jadi dapat disimpulkan bahwa 33%
mengerjakan sebaran item yang peneliti berikan. mendengarkan music dapat mempengaruhi
Hal tersebut peneliti lakukan atas dasar bahwa proses kognitif siswa saat mengerjakan soal –
dengan musik pola pikir dapat terangsang dan soal di sekolah dan masih ada 67% lagi factor
menjadi jembatan bagi pemikiran-pemikiran yang dapat mempengaruhi kinrja kognitif
yang lebih kompleks. Hal ini didukung pula pada siswa.
oleh Martin Gardiner (1996) dalam Goleman
(1995) yang hasil penelitiannya mengatakan Saran
seni dan musik dapat membuat para siswa lebih 1. Bagi subjek penelitian
pintar, musik dapat membantu otak berfokus Bagi siswa sekolah menengah
pada hal lain yang dipelajari. Jadi, ada atas bahwa seberapa besar atau kecilnya
hubungan logis antara musik dan matematika, pengaruh yang ditimbulkan oleh musik tidak
karena keduanya menyangkut skala yang naik sebagai alasan untuk menghambat proses
turun, yaitu ketukan dalam musik dan angka belajar, karena musik hanya berfungsi untuk
dalam matematika. membuat suasana hati dan pikiran menjadi
tenang.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan 2. Bagi Konselor Sekolah
Hasil bahwa rata-rata nilai siswa sebelum Konselor dapat
dan setelah adanya perlakuan pada kelompok menginformasikan kepada siswanya untuk
eksperimen adalah 15,41. Sedangkan rata- rata mulai mengenal music dan memilih music
nilai pada kelompok kontrol adalah 4,21 kesukaan yang bias membuat nyaman dan
sebelum dan sesudah adanya perlakuan. semakin konsentrasi dalam mengerjakan tugas.
Perbandingan tersebut

Jurnal Insan Cendekia Pekalongan, Volume 2, 4 Maret 2021 6


DAFTAR PUSTAKA Kersana Kab. Brebes. Jurnal

Ali, Mohammad.(1993). Strategi Bimbingan Konseling. Vol.2,

Penelitian Pendidikan. No.1, 2013. UNNES.

Bandung : Angkasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus

Arikunto S. Manajemen Penelitian. Besar Bahasa Indonesia Edisi

Jakarta: Rineka Cipta, 2005. Ketiga , Jakarta: Balai

Arikunto S. Prosedur Penelitian Suatu Pustaka, 2002 A.A. Anwar

Pendekatan Praktik. Jakarta: Prabu Mangkunegara. 2001,

PT AsdiMahasatya, 2006. Manajemen sumber daya

Azwar S. Metode Penelitian. manusia perusahaan, Bandung :

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Remaja Rosdakarya.

2004. De Porter, Bobby dan Mike Henakli. 2011.

Azwar S . Reliabilitas dan Validitas. Quantum Learning. Bandung:

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Eagle Jr.,C (1996). An introductory

2009 perspective on music psychology.

Bernstein, M and Picker, M. 1972. An dalam Hodges, D.(ed),

Introduction to Music (4th Handbook of music

Edition). NewJersey, USA Psychology 2nd edition,

Daryono, Sutoyo, Anwar., Sukiman. 2013. San Antonio :IMR Press

Program BK Perkembangan Gallahue, David L dan Ozmun, John C. 1998.

Untuk Membantu Understanding Motor

Meningkatkan Kematangan Development. USA : The

Emosi Siswa SMP N 2 McGraw Hill Companies.

Jurnal Insan Cendekia Pekalongan, Volume 2, 4 Maret 2021 7

You might also like