Professional Documents
Culture Documents
1 PB
1 PB
1 PB
20 , No 1, Maret 2020
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
The Ministry of National Development Planning of Indonesia established the Green Growth
Program in order to address the problems of climate change caused by economic activities.
Along with the Global Green Growth Institute (GGGI), the idea of Green Growth becomes
important to discuss due to the nation’s priority for strong economic growth and sustainable
development. Green economic growth tries to develop its program in several ways, namely
the development of bankable projects, increasing green economy investment in several
sectors, and designing creative and innovative economic instruments and policies. In addition,
the Green Growth Program has several programs implemented, namely energy programs,
energy landscape programs, special economic zones (KEK) programs, and climate fund
programs. In its implementation, yet the Green Growth Program encounters many challenges.
The challenges faced relate to human resources, institutional design, and trade offs faced by
the state. With a qualitative approach the descriptive method the researcher explains the
importance of the Green Growth Program and the challenges faced in carrying out these
programs.
63
JIEP-Vol. 20 , No 1, Maret 2020
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
an minyak bumi, dan batu bara) juga bahwa semakin tinggi nya GDP, maka
memberikan dampak buruk kepada kerusakan lingkungan yang akan dite-
kondisi lingkungan, seperti menimbul- rima juga semakin tinggi. Namun, pada
kan pengurangan kualitas pada udara, titik tertentu tingkat kerusakan lingku-
dan tanah. Degradasi lingkungan juga ngan akan mengarah kepada pengura-
terjadi pada kondisi hutan di Indonesia ngan walaupun tetap terjadi kenaikan
yang disebabkan oleh deforestasi. Kon- pada pertumbuhan perkapita (GDP)
disi kerusakan hutan di Indonesia di- (Pratiwi, Santosa, & Ashar, 2018; Vi-
buktikan oleh data pada Kementerian nod, 2001).
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Trade-offs yang terjadi antara
(KLHK) di mana KLHK melakukan pertumbuhan ekonomi dengan keles-
penanganan kasus kebakaran hutan tarian lingkungan menjadi suatu dilema
yang melibatkan lebih dari 200 pe- untuk negara berkembang, salah satu-
rusahaan (terdiri dari perkebunan kela- nya Indonesia. Sebagaimana terdapat
pa sawit, karet, dan lain-lain) pada ta- pada coase theorem, adanya peran pe-
hun 2015 (Bram, Muhajir, & Setiawati, merintah dapat menciptakan efektivitas
2013; Everett, Ishwaran, Ansaloni, & dalam mengatasi permasalahan ekster-
Rubin, 2010; Hardini, 2011; Mukhlis, nalitas negatif. Oleh karena itu, peme-
2014; Winterbotham & Sophister, rintah Indonesia melakukan program
2012). yang sejalan dengan Rencana Jangka
Kehadiran kawasan industri yang Menengah Pemerintah Nasional (RPJ-
ada di Indonesia dapat memberikan MN) 2014-2019, di mana arah kebija-
kontribusi besar kepada perubahan i- kan RPJMN 2014-2019 berfokus pada
klim, berupa pencemaran udara, air, ta- pembangunan nasional yang meliputi
nah oleh emisi gas rumah kaca serta gas pertumbuhan ekonomi yang inklusif
polutan karbon dioksida (CO2) yang sa- dan berkelanjutan, serta peningkatan
at ini juga menjadi isu penting dalam kualitas lingkungan hidup, mitigasi a-
lingkup global. Pengolahan limbah dari lam dan penanganan perubahan iklim.
kegiatan industri yang tidak tepat me- Ditambah dengan adanya komitmen
nyebabkan pencemaran lingkungan. dari Pemerintah Indonesia untuk meng-
Lebih dari 550 sungai di seluruh Indo- geser paradigma pembangunan menja-
nesia, 52 sungai strategis dalam kondisi di pembangunan berkualitas dengan
tercemar, diantaranya Sungai Citarum menggunakan metode low-carbon dan
di Jawa Barat dan Sungai Ciliwung di pembangunan ramah lingkungan. De-
DKI Jakarta versi World Wide Fund for ngan adanya hal tersebut, Kementerian
Nature (WWF) tahun 2019 (Baiquni, Perencanaan Pembangunan Nasional
2009; Kwanda, 2000; Sapariah, 2015; (BAPPENAS) melakukan kerjasama
Yuliana, 2017; Zuraya, 2019). dengan The Organisation for Econo-
Dengan ini dapat dilihat bahwa a- mic Co-operation and Development
danya trade-off antara pertumbuhan e- (OECD) bersama dengan Kementerian
konomi dengan kelestarian lingkungan lain seperti Kementerian Lingkungan
menjadi suatu tantangan yang harus di- Hidup dan Kehutanan (KLHK), melak-
tempuh oleh pemerintah Indonesia. sanakan komitmen yang diwujudkan
Melihat pada Environmental Kuznet dalam program pembangunan ramah
Curve (EKC), hubungan antara per- lingkungan “Green Growth”. Meski-
tumbuhan ekonomi per kapita dengan pun ide Green Growth Program ini cu-
kualitas lingkungan alam menjadi se- kup menggiurkan, namun masih terda-
buah hipotesis yang selayaknya sering pat tantangan yang harus dihadapi In-
terjadi pada negara-negara di dunia. Di donesia dalam implementasi “green
mana hipotesis EKC ini menyatakan growth program”. Oleh karena itu, pe-
64
JIEP-Vol. 20 , No 1, Maret 2020
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
65
JIEP-Vol. 20 , No 1, Maret 2020
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
dikenal dengan krisis lingkungan yaitu tor untuk mengembangkan bisnis in-
kondisi yang diakibatkan oleh kekeli- dustri dengan ramah lingkungan sekitar
ruan dalam pengelolaan lingkungan. (Palm Oil Green Economic Zone atau
Lain halnya menurut Berry, et.al kawasan tidak berpolusi).
(1993) dalam Utomo (2009) menyata- Menurut Indonesia Green Eco-
kan bahwa dalam memenuhi kebutu- nomy Model (I-GEM) oleh Sukhdev,
han ekonominya manusia melakukan Varma, Bassi, Mumbunan, & Sonny
kegiatan ekonomi dan industri yang (2015), agar transisi Ekonomi Hijau
kemudian memberikan dampak buruk yang efektif dapat berlangsung, pen-
berupa pencemaran lingkungan. Selan- ting bagi Indonesia untuk memiliki in-
jutnya ditemukan hubungan positif a- dikator makro yang tepat untuk mem-
tau berbanding lurus antara kebutuhan bantu mengukur kemajuan. Keempat
manusia melalui industri dengan pen- tujuan atau indikator tersebut adalah
cemaran lingkungan, yang artinya se- pro-growth, pro-job, pro-poor, pro-
makin tinggi kebutuhan manusia me- environment. Melalui tujuan tersebut,
lalui industri maka pencemaran lingku- ditemukan bahwa indikator ekonomi
ngan juga akan semakin tinggi. Jika makro (seperti pertumbuhan PDB, per-
kondisi tersebut terjadi dalam intensi- tumbuhan PDB per kapita) tidak cocok
tas tinggi maka akan terjadi keadaan di untuk mengukur pembangunan berke-
mana pertumbuhan ekonomi stuck dan lanjutan. Yang dibutuhkan Indonesia
kondisi lingkungan semakin membu- adalah tiga indikator baru yaitu “Inclu-
ruk tidak dapat diperbaiki kembali. sive Wealth” dan “Green GDP”, “De-
Kondisi tersebut disebut the limits to cent Green Jobs” dan “PDB of the Ru-
growth yang diperkenalkan oleh Mead- ral Poor” untuk membangun jalur me-
ows. nuju pembangunan yang berkelanjutan,
Program Pertumbuhan Ekonomi adil dan kompetitif secara ekonomi.
Hijau Phase II: 2016-2020 yang ditu- Ketiga indikator tersebut dihi-
angkan dalam Perpres No. 82 Tahun tung oleh I-GEM untuk membantu In-
2014 tentang Pengesahan Persetujuan donesia membangun strategi pemba-
Pembentukan Lembaga Internasional ngunan dan memasukkan perubahan ke
Pertumbuhan Hijau. Dengan adanya dalam kebijakan nasional dan sub-re-
program tersebut, Indonesia akan be- gional yang relevan, yang mencermin-
kerjasama dengan Malaysia dalam pro- kan kebutuhan sosial, lingkungan dan
gram Palm Oil Green Economic Zone kondisi yang nyata dari seluruh pro-
(POGEZ) atau biasa disebut dengan vinsi yang ada di Indonesia. Karena itu,
Kawasan Ekonomi CPO. ketiga indikator tersebut memungkin-
Implementasi dari program Palm kan pemerintah membuat strategi dan
Oil Green Economic Zone (POGEZ) rencana berdasarkan kekuatan regional
dilakukan di Kawasan Industri Dumai yang ada, dan juga memungkinkan pe-
yang berada di provinsi Riau dan Ka- merintah provinsi untuk menilai dam-
wasan Industri Berau yang berada di pak dari intervensi yang direncanakan.
provinsi Kalimantan Timur. Kawasan
ini dibentuk untuk mengatasi kesenja- 3. METODE PENELITIAN
ngan pembangunan sektor industri dan Peneliti menggunakan pendekat-
membangkitkan upaya pengembangan an deskriptif kualitatif. Menurut Jau-
industri di seluruh wilayah yang me- hari (2007), setiap penelitian menggu-
ngedepankan prinsip Green Industry. nakan pendekatan kualitatif membu-
Green industry merupakan program tuhkan data berupa kata-kata tertulis,
dua negara antara Malaysia dan Indo- data wawancara atau lisan, dan kela-
nesia, tujuan untuk menarik para inves- kuan yang diamati. Menurut Kuntoro
66
JIEP-Vol. 20 , No 1, Maret 2020
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
67
JIEP-Vol. 20 , No 1, Maret 2020
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
68
JIEP-Vol. 20 , No 1, Maret 2020
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
69
JIEP-Vol. 20 , No 1, Maret 2020
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
kebijakan yang telah dibuat untuk nologi memadai yang dapat meng-
mengatasi, dan mitigasi degradasi atasi masalah dampak dari indus-
lingkungan, dan (2) Integrasi yang trialisasi. Berdasarkan teori dan
kecil dari segi mempertimbangkan konsep inovasi oleh Schumpeter
dampak yang akan terjadi pada (1928), Research & Development
lingkungan akibat dari perencana- merupakan bentuk dari penciptaan
an pembangunan. Dapat diartikan inovasi sehingga nantinya dapat
bahwa desain kelembagaan yang menghasilkan berbagai teknologi
belum mapan menjadi suatu tanta- memadai untuk menghindari eks-
ngan bagi pemerintah Indonesia ternalitas negatif dari industriali-
dalam mengatasi permasalahan isu sasi. Oleh karena itu, peran peme-
degradasi lingkungan tersebut. rintah dalam menyediakan pelaya-
4) Trade-offs antara pertumbuhan e- nan publik melalui pemberian ak-
konomi dengan kelestarian lingku- ses pendidikan dan penelitian yang
ngan. mudah dan murah dapat mewujud-
Hipotesis Environmental Kuznet kan percepatan dalam mencipta-
Curve (EKC) mengindikasikan kan sebuah inovasi. Instrumen ke-
bahwa walau terjadinya peningka- bijakan fiskal oleh Kementerian
tan GDP dapat meningkatkan ke- Keuangan berupa anggaran ber-
rusakan lingkungan alam, namun fungsi sebagai alat untuk mensta-
pada titik tertentu (stage 3) akan bilkan ekonomi serta mendorong
terjadi penurunan pada kerusakan pertumbuhan ekonomi di mana
lingkungan seiring dengan me- melalui pemberian fasilitas kepada
ningkatnya GDP. Hal ini dikarena- masyarakat. Dengan prinsip Value
kan pada tahap ini masyarakat su- for Money, perencanaan dan pe-
dah lebih memilih untuk melaku- nyusunan anggaran yang dilaku-
kan peningkatan pada kualitas kan oleh pemerintah bertujuan un-
lingkungan alam daripada kon- tuk mewujudkan 3 (tiga) elemen
sumsi yang tidak memperhatikan dasar dalamnya, yaitu ekonomi,
eksternalitas. Pada kurva di bawah efisiensi, dan efektivitas. Dengan
dapat mendeskripsikan kondisi ini, perencanaan dan penyusunan
trade-offs antara pertumbuhan e- anggaran harus bertujuan kepada
konomi dengan kelestarian lingku- output dan outcome yang akan di-
ngan alam. hasilkan sehingga nantinya peng-
Seperti hal nya dalam teori eko- gunaan sumber daya ekonomi (be-
nomi ekonomi klasik dimana me- rupa anggaran) menjadi terman-
lihat kenaikan output dapat me- faatkan secara efisien.
ningkatkan pertumbuhan ekono-
mi, artinya akan semakin banyak 5. KESIMPULAN, IMPLIKASI,
juga dampak lingkungan yang ter- SARAN, DAN BATASAN
jadi akibat produktivitas tersebut. Program green growth sudah
Dengan ini, green growth program mulai diterapkan di Indonesia. Pro-
berinisiasi untuk mengatasi tanta- gram ini akan membawa dampak yang
ngan dari adanya trade-off terse- baik untuk peningkatan iklim investasi
but. di era industrialisasi di Indonesia se-
5) Allocative efficiency pada Angga- karang ini. Peningkatan investasi itu
ran Belanja Pemerintah untuk Re- sendiri nantinya akan mempengaruhi
search and Development. peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Dalam mendukung green growth Namun, dalam mengimplementasikan
program tentunya dibutuhkan tek- Green Growth Program Indonesia ma-
70
JIEP-Vol. 20 , No 1, Maret 2020
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
71
JIEP-Vol. 20 , No 1, Maret 2020
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
72
JIEP-Vol. 20 , No 1, Maret 2020
ISSN (P) 1412-2200 E-ISSN 2548-1851
73