Original Article Pengaruh Penambahan Tepung Ikan Roa Asap (Hermihampus SP) Terhadap Mutu Cookies

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Dunia Gizi, Vol. 2, No.

1, Juni 2019: 50-54

ISSN : 2614-6479 (Online)


Online sejak Januari 2018
http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jdg Journal of The World of Nutrition

ORIGINAL ARTICLE

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG IKAN ROA ASAP (Hermihampus sp)


TERHADAP MUTU COOKIES

The Effects Of Adding The Roa Smoked Fish Flour (Hermihampus sp) Toward Qualiti Of
Cookies

Asriani I. Laboko
Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo, Indonesia

ABSTRACT

Background: Fish is one of the food sources that human are mostly needed because they have a lot of
protein. Objectives: the research are to disclose the effects of adding roa smoked fish flour toward
level of protein, water and ash kontens of roa smoked fish flour and to find out the level of acceptance
of panelists on roa smoked fish cookie. Metohd: of the research uses a completely randomized design
(CRD) with three treatments and three trial, those are S1 = 100 g wheat flour + 25 g roa smoked fish
flour, S2 = 100 g wheat flour + 50 g roa smoked fish flour and S3 = 100 g wheat flour + 75 g roa
smoked fish flour. The parameters observed are protein, water and ash contens. Results: showed that
the highest protein conten was found in S3 treatment (100 g wheat flour + 75 g roa smoked fish flour)
with percentage 42.73%, the highest water content was found in S1 treatment (100 g wheat flour + 25
g roa smoked fish flour )with percentage 7.74% and the highest ash content was found in S3
treatment (100 g wheat flour + 75 g roa smoked fish flour) with percentage 3.86%. Conclusion: It
was obtained that the best treatment from the chemical content was found in S3.
Keywords: Wheat, Roa Smoked Fish, Cookies.

ABSTRAK

Latar belakang: Ikan merupakan salah satu sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh manusia
karena banyak mengandung protein. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung ikan
roa asap terhadap kadar protein, kadar air, dan kadar abu Cookies tepung ikan roa asap dan untuk
mengetahui tingkat penerimaan panelis terhadap Cookies tepung ikan roa asap. Metode: penelitian
ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 3 kali ulangan yaitu S1= tepung
terigu 100g + tepung ikan roa asap 25g, S2= tepung terigu 100g + tepung ikan roa asap 50g, dan S3=
tepung terigu 100g + tepung ikan roa asap75g. Parameter yang diamati adalah kadar protein, kadar air
dan kadar abu. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan
S3 (tepung terigu 100g + tepung ikan roa asap 75g) dengan nilai 42.73%, kadar air yang tertinggi
terdapat pada perlakuan S1 (tepung terigu 100g + tepung ikan roa asap 25g) dengan nilai 7.74% dan
kadar abu yang tertinggi terdapat pada perlakuan S3 (tepung terigu 100g + tepung ikan roa asap 75g)
dengan nilai 3.86%. Kesimpulan: diperoleh bahwa prlakuan yang terbaik dilihat dari kandungan
kimia terdapat pada perlakuan S3.
Kata Kunci: Terigu, Ikan Roa Asap, Cookies.

50
Jurnal Dunia Gizi, Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 50-54

PENDAHULUAN Cookies adalah kue kering manis yang


Laut Indonesia merupakan sumber terbuat dari tepung terigu (5). Matz
kekayaan alam yang melimpah dengan hasil mendefinisikan cookies sebagai makanan
yang beraneka ragam baik berupa produk kering hasil pemanggangan, dengan bahan
hayati maupun non hayati. Ikan ini dasar tepung terigu dan bahan tambahan lain
mengandung zat gizi utama berupa protein yang membentuk suatu formula adonan. Produk
yang terdapat pada daging ikan yang bervariasi yang dihasilkan mempunyai sifat dan struktur
antara ikan yang satu dengan yang lain. tertentu (6). Cookies sebagai produk pangan
Ikan juga merupakan salah satu kering yang mempunyai umur simpan relative
sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh lamasehingga mempertahankan daya simpan
manusia karena banyak mengandung protein produk (kurang lebih mencapai satu tahun) dan
(1). Kandungan protein dan air yang terdapat mudah dibawa karena volume dan beratnya
pada ikan cukup tinggi, sehingga ikan termasuk relative kecil sebagai akibat dari proses
komoditi yang mudah busuk. Oleh karena itu, pengeringan (7).
diperlukan upaya untuk menghambat proses Cookies yang beredar dipasaran cukup
pembusukan dengan cara pengawetan dan bergizi karena bahan-bahan utamanya
pengolahan. Pengasapan adalah salah satu cara mengandung karbohidrat, protein, dan lemak
pengawetan serta memberi aroma dengan cita sehingga bagus untuk dikonsumsi pada semua
rasa yang khas. kalangan masyarakat terutama anak-anak.
Produk hasil perikanan yang berpotensi Salah satu upaya yang dilakukan adalah
untuk dikembangkan salah satunya adalah ikan melakukan substitusi pada cookies dengan
roa asap. Produk ikan roa asap di daerah pesisir bahan pangan berprotein tinggi, seperti ikan roa
pantai Kecamatan Paguyaman Pantai Provinsi asap (8).
Gorontalo diolah dengan cara pengasapan Penelitian ini bertujuan untuk
tradisional dan produknya pada umumnya mengetahui pengaruh penambahan tepung ikan
disebut oleh masyarakat daerah setempat roa asap terhadap kadar protein, kadar air, dan
dengannama Sagela. Sagela sering digunakan kadar abu Cookies tepung ikan roa asap dan
sebagai bahan tambahan masakan seperti untuk mengetahui tingkat penerimaan panelis
sambal, sayur santan, dan masakan lainnya. terhadap Cookies tepung ikan roa asap.
Penambahan sagela pada masakan
dimaksudkan sebagai penambah citara rasa BAHAN DAN METODE
pada makanan (2). Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Ikan roa asap (Hemirhampus sp) bulan Oktober 2018 sampai Februari 2019 di
merupakan jenis ikan pelagis yang dikenal Laboratorium Universitas Ichsan Gorontalo dan
dengan nama ikan roa. Ikan ini merupakan Laboratorium Balai Besar Industri Hasil
salah satu jenis ikan yang memiliki rasa gurih Perkebunan Makassar. Adapun alat yang
dan diminati oleh pasar terutama dalam bentuk digunakan untuk pembuatan cookies yaitu
roduk ikan julung-julung asap, sehingga harga spatula, ayakan 60 mesh, baskom plastik,
ikan tersebut cenderung stabil. Kalsium timbangan digital, mixer, dan oven. Alat untuk
merupakan mineral yang banyak terdapat pada analisa yaitu oven, timbangan analitik,
tubuh. Sekitar 99% total kalsium berada pada desikator, tabung reaksi, cawan porselin, krus
jaringan keras yaitu tulang dan gigi (3). porselen, tanur, penjepit cawan, labu kjeldahl,
Cita rasa dan aroma masakan yang Erlenmeyer, labu takar, buret, timbangan, labu
khas sangat penting. Cita rasa dan aroma yang destruksi, katalis, batu didih, dan destilat dan
khas pada ikan asap pada roa disebabkan oleh bahan yang digunakan dalam pembuatan
adanya senyawa pada asap yang digunakan cookies adalah tepung terigu, tepung ikan roa
pada saat proses pengasapan ikan roa (4). asap, telur, shortening, vanili, dan baking

50
Jurnal Dunia Gizi, Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 50-54

powder. Bahan untuk analisa H2O2,H2SO4, Kadar air adalah jumlah air yang
aquades, Erlenmeyer, H3BO3, natrium terkandung dalam bahan pangan dinyatakan
hidroksida-thiosulfat, HCL 0,2 N. Penelitian ini dalam persen. Air sebagai penyusun utama
adalah penelian experimen dengan bahan pangan yang merupakan salah satu faktor
menggunakan metode Rancangan Acak penyebab kerusakan dan sangat menentukan
Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kesegaran dan daya simpan suatu bahan
ulangan, perlakuan terdiri atas : S1 = Tepung pangan. Oleh karena itu, tujuan dari penetapan
Terigu 100gr + Tepung Ikan Roa Asap 25gr, S2 kadar air adalah untuk mengetahui batasan
= Tepung Terigu 100gr + Tepung Ikan Roa maksimal atau rentang tentang besarnya
Asap 50gr dan S3 = Tepung Terigu 100gr + kandungan air di dalam bahan pangan. Hal ini
Tepung Ikan Roa Asap 75gr terkait dengan kemurnian dan adanya
kontaminan dalam bahan tersebut (10). Uji
HASIL kadar air pada produk cookies tepung ikan roa
Protein adalah sumber asam amino asap dapat dilihat pada Gambar 2.
yang mengandung unsur-unsur C, H, O dan N.
Fungsi utama protein adalah untuk membentuk
jaringan baru dan mempertahankan jaringan 7.74
yang telah ada. Protein juga berfungsi sebagai 8 6.13 6.23
zat pengatur proses metabolisme tubuh. Kadar Air (%)
6
Kandungan protein dalam bahan pangan
bervariasi, baik dalam jumlah dan jenisnya.
4
Bahan pangan hewani, leguminosa dan serealia
umumnya mengandung protein yang tinggi.
2
Protein yang merupakan sumber gizi utama,
protein juga memberikan sifat fungsional yang 0
penting dalam membentuk karakteristik bahan
makanan (9). Uji kadar protein pada produk S1 S2 S3
cookies tepung ikan roa asap dapat dilihat pada
Gambar 3. Gambar 2. Hasil uji kadar air pada produk
cookies tepung ikan roa asap.

3.86
42.73 3.83
50 3.9
31.14 3.8
Kadar Protein (%)

40
Kadar Abu (%)

26.35 3.7
30 3.6
3.43
20 3.5
3.4
10
3.3
0 3.2
S1 S2 S3

Gambar 1. Hasil uji kadar protein pada produk S1 S2 S3


cookies tepung ikan roa asap
Gambar 3. Hasil uji kadar abu pada produk
cookies tepung ikan roa asap.

51
Jurnal Dunia Gizi, Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 50-54

Penentuan kadar abu ada hubungannya berpengaruh nyata pada masing-masing


dengan mineral suatu bahan pangan. Kadar abu perlakuan.
di tentukan berdasarkan kehilangan berat Hasil pengujian kadar air Cookies
setelah pembakaran dengan syarat titik akhir berbahan dasar tepung ikan roa asap
pembakaran dihentikan sebelum terjadi menunjukkan nilai tertinggi terdapat pada
dekomposisi dari abu tersebut (10). Uji kadar perlakuan S1 (tepung terigu 100g + tepung ikan
abu pada produk cookies tepung ikan roa asap. roa asap 25g) sebesar 7.74%. Karena ikan roa
asap mempunyai kandungan air yang tinggi
PEMBAHASAN sehingga dapat meningkatkan kadar air tepung
Berdasarkan Gambar 1 kadar protein ikan roa asap, makin meningkat penambahan
berbahan dasar tepung ikan roa asap tepung ikan roa asap pada cookies maka kadar
menunjukkan kadar protein tertinggi terdapat air makin menurun. Hal ini sesuai dengan
pada perlakuan S3 (tepung terigu 100g + pendapat Maharaja, yang menyatakan bahwa
tepung ikan roa asap 75g) sebesar 42.73% dan kandungan air pada daging ikan yang
terendah terdapat pada perlakuan S1 (tepung ditambahkan dan adanya kandungan protein
terigu 100g + tepung ikan roa asap 25g) sebesar ikan yang mempunyai sifat fungsional dapat
26.35%. Semakin meningkat penambahan mengikat air dan menahan air. Sedangkan
tepung ikan roa asap maka kadar protein pada terendah terdapat pada perlakuan S2 (tepung
cookies makin meningkat. Menurut Sunarsi et terigu 100g + tepung ikan roa asap 50g)
al., bahwa peningkatan kadar protein terjadi sebesar 6.13%. Rendahnya kadar air akibat
dengan adanya penambahan tepung ikan roa mekanisme interaksi pati dan protein (15).
asap yang dapat mengakibatkan kandungan Bagian yang paling berperan dalam penyerapan
protein dalam adonan cookies menjadi tinggi, air dari biomassa adalah kandungan amilosa
sehingga mempengaruhi kadar protein cookies dan amilopektin, yang yang keduanya
yang dihasilkan (11). Hal tersebut disebakan merupakan komponen pati yang terdapat dalam
oleh kandungan protein yang terdapat pada ikan tepung terigu. Hal ini juga didukung oleh
roa asap menurut Tapotubun, kadar protein Winarno, pati yang telah tergelatinisasi dan
ikan roa asap sebesar 62,55% (12). dikeringkan masih mampu menyerap air dalam
Kadar protein pada cookies juga jumlah besar (16).
disebabkan oleh proses pengasapan pada ikan Adanya penurunan kadar air pada
roa asap yang melibatkan suhu tinggi (1000C) Cookies tepung ikan roa asap disebabkan oleh
sebelum dicampur dengan bahan lain menjadi adanya penambahan ikan roa asap pada setiap
adonan cookies. Selain itu juga akibat perlakuannya. Makin meningkatnya tepung
pemanggangan pada adonan cookies sehingga ikan roa asap yang ditambahkan maka makin
terjadi proses hidrolisis dan denaturasi protein menurun kadar airnya. Menurut Damongilala,
yang menyebabkan kadar protein menurun. kadar air ikan roa asap dengan perlakuan
Protein sangat peka terhadap panas dan akan pencucian dengan air laut dan air tawar
mengalami perubahan stuktur kimia memiliki rentang presentase sebesar 4,49%
(denaturasi) akibat adanya pemanasan (13). sampai dengan 4,56% sehingga, semakin
Menurut Sebranek, kandungan protein banyak ikan roa asap yang ditambahkan, maka
yang terukur tergantung pada jumlah bahan- jumlah kadar air pada cookies akan menurun
bahan yang ditambahkan dan sebagian besar pula (17).
dipengaruhi oleh kandungan air (14). Hal in Kadar air pada cookies juga
sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan dipengaruhi oleh jumlah air yang keluar pada
oleh Tababaka, yang menyatakan bahwa saat pemanggangan (18). Selain bertambahnya
penambahan tepung ikan roa asap pada cookies jumlah tepung ikan roa asap juga disertai
dengan jumlah tepung terigu pada cookies. Hal

52
Jurnal Dunia Gizi, Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 50-54

ini disebabkan produk dengan kadar memiki kandungan kadar abu lebih tinggi jika
karbohidrat tinggi memiliki daya mengembang subtitusi tepung ikan roa asap semakin tinggi.
yang besar sehingga pori-pori dan luas Hal ini sesuai dengan pendapat Winarno, yang
permukaan produk menjadi lebih besar dan uap menyatakan bahwa kandungan kadar abu dalam
air yang keluar menjadi banyak (19). Kadar air suatu produk akan dipengaruhi oleh kandungan
tepung terigu adalah 0,625% (20). mineral dari bahan yang digunakan (16).
Penggunaan bahan lain seperti susu,
kuning telur, vanili, shortening dan gula juga KESIMPULAN
dapat menurunkan nilai kadar air pada cookies. Penambahan ikan roa asap pada
Hal ini disebabkan oleh adanya bahan lain yang pembuatan cookies yang terbaik terdapat pada
dapat menarik kadar air selama proses perlakuan S3 dengan perbandingan S3 (tepung
pembuatan cookies. Menurut Hartono dan terigu 100g + tepung ikan roa asap 75g) di
Mardiono, komoditas bahan-bahan beserta tinjau dari tingginya tingkat kadar protin dan
produknya bersifat higroskopis dan sensitif kadar abu serta rendahnya kadar air pada
terhadap air (21). perlakuan S3.
Hasil pengujian kadar abu pada
Cookies berbahan dasar tepung ikan roa asap UCAPAN TERIMA KASIH
menunjukkan kadar abu tertinggi pada Penulis mengucapkan terima kasih
perlakuan S3 (tepung terigu 100g + tepung ikan kepada Laboratorium Universitas Ichsan
roa asap 75g) sebesar 3,86% dan terendah Gorontalo dan Laboratorium Balai Besar
terdapat pada perlakuan S1 (tepung terigu 100g Industri Hasil Perkebunan Makassar yang
+ tepung ikan roa asap 25g) sebesar 3,43%. memberikan wadah tempat penelitian.
Adanya peningkatan presentase kadar abu
berbanding terbalik dengan peningkatan KONFLIK KEPETINGAN
presentase kadar air pada Cookies. Semakin Tidak ada konflik dalam publikasi artikel
menurun kadar air, maka semakin tinggi pula ini
kadar abu pada Cookies. Hal ini sesuai dengan
pendapat Tambunan et al., semakin tinggi suhu DAFTAR PUSTAKA
pada proses pengolahan, maka presentase kadar 1. Manggabarani S, Nurhafsah N, Laboko
abu akan semakin meningkat karena air yang AI, Masriani M. Karakteristik Kandungan
keluar dari dalam bahan pangan akan semakin Albumin pada Jenis Ikan di Pasar Kota
besar (12). Menurut Tapotubun et al., kadar Makassar. J Dunia Gizi. 2018;1(1):30–5.
abu ikan roa asap 9.30% (22). 2. Pratama RI, Sumaryanto H, Santoso J,
Besarnya presentase kadar abu pada Zahirudin W. Karakteristik Sensori
Cookies juga dipengaruhi oleh sisa tulang yang Beberapa Produk Ikan Asap Khas Daerah
terdapat pada ikan roa asap yang masih Di Indonesia Dengan Menggunakan
tertinggal dalam daging ikan. Beberapa Metode Quantitative Descriptive Analysis.
penelitian menurut Kaya et al., menunjukkan J Pascapanen dan Bioteknol Kelaut dan
kadar abu pada tepung tulang ikan memiliki Perikan. 2012;7(2):117–30.
presentase yang cukup tinggi yang disebabkan 3. Almatsier S. Prinsip dasar ilmu gizi.
tingginya kandungan mineral pada tulang ikan Gramedia Pustaka Utama; 2013.
(23). 4. Isamu KT, Purnomo H, Yuwono S.
Peningkatan kadar abu terjadi karena Karakteristik fisik, kimia dan organoleptik
diakibatkan kandungan mineral yang terdapat ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) asap
pada tepung ikan roa asap lebih tinggi jika di Kendari. J Teknol Pertan.
dibandingkan dengan kandungan mineral 2012;13(2):105–10.
tepung terigu sehingga cookies yang dihasilkan 5. Vail GE, Philips JA, Reust LD, Griswold

53
Jurnal Dunia Gizi, Vol. 2, No. 1, Juni 2019: 50-54

RM, Justin M. Correlation of minimum terhadap mencit jantan galur Swiss


sensory doneness with internal Webster. Universitas Muhammadiyah
temperature of deep fat fried chicken Surakarta; 2008.
thighs. Vol. 59, Hougton Mifflin 14. Sebranek JG. Basic curing ingredients. In:
Company. Boston: Hougton Mifflin Ingredients in meat products. Springer;
Company; 1978. 2009. p. 1–23.
6. SA Matz, Matz T. Cookie and Cracker 15. Maharaja LM. Penggunaan Campuran
Technology. 2. Verlag Avi Publishing Tepung Tapoka Dengan Tepung Sagu Dan
Company Inc. Westport, Connecticut. Natrium Nitrat Dalam Pembuatan Bakso
Food/Nahrung. 1980;24(4‐5):490–1. Daging Sapi. 2008;
7. Whitely PR. Biscuit manufacture: 16. Winarno FG. Kimia Pangan Dan Gizi.
fundamentals of in-line production. Jakarta: Gramedia; 2008.
Springer Science & Business Media; 2012. 17. Damongilala LJ. Nilai Organoleptik Ikan
8. Midlanda HM. Pengaruh metode Roa (Hemirhampus Sp.) Asap dengan
pembuatan tepung jagung dan Cara Pencucian Bahan Baku yang
perbandingan tepung jagung dan tepung Berbeda. Pasific J. 2009;2(4):637–41.
beras terhadap mutu cookies. 2014; 18. Manley D. Technology of biscuits,
9. Kusnandar F. Kimia pangan komponen crackers and cookies. Woodhead
makro. Dian Rakyat Jakarta. 2010;264. Publishing Ltd.; 2000.
10. Tahir M, Abdullah N, Rahmadani R. 19. Tababaka R. Pemanfaatan tepung tulang
Formulasi Bumbu Penyedap Dasar Ikan ikan patin (Pangasius sp.) sebagai bahan
Teri (Stolephorusspp) dan Daging Bumbu tambahan kerupuk [skripsi]. Fak Perikan
Picung (Pangium edule) dengan dan Ilmu Kelautan, Inst Pertan Bogor,
penambahan rempah-rempah. In: Bogor. 2004;
Proseding Seminar dan Lokakarya 20. Radiyati T, Agusto WM. Tepung tapioka
Nasional FKTPT-TPI. Riau; 2014. (perbaikan). Subang BPTT Puslitbang Fis
11. Sunarsi S, Marcellies SA, Sri W, Widiarti Ter 1990 Hal 10. 1990;13.
R. Memanfaatkan singkong menjadi 21. Hantoro MR, Soewito BM. Eksplorasi
tepung mocaf untuk pemberdayaan Desain Kemasan Berbahan Bambu sebagai
masyarakat Sumberejo. In: Di dalam: Produk Oleh-oleh Premium dengan Studi
Wijayava R, Komariah A, editor Seminar Kasus Produk Makanan UKM Purnama
Hasi Penelitian dan Pengabdian kepada Jati Jember. J Sains Dan Seni ITS.
Masyarakat Universitas Veteran Bangun 2018;7(1):67–71.
Nusantara. 2011. p. 306–10. 22. Tapotubun AM, Nanlohy E, Louhenapessy
12. Tambunan BY, Ginting S, Lubis LM. The JM. Efek waktu pemanasan terhadap mutu
Effect of Temperature and Drying Time of presto beberapa jenis ikan. J Ichthyos.
Satay Padang Seasoning Powder Quality. J 2008;7(2):65–70.
Rekayasa Pangan dan Pertan. 23. Kaya AOW, Santoso J, Salamah E.
2017;5(2):258–66. Pemanfaatan tepung tulang ikan patin
13. Damayanti R. Uji efek sediaan serbuk (Pangasius sp.) sebagai sumber kalsium
instan rimpang temulawak (Curcuma dan fosfor dalam pembuatan biskuit.
xanthorrhiza roxb) sebagai tonikum Ichios. 2008;7(1):9–14.

54

You might also like