Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019

ISBN :

Cake Tepung Ubi Jalar Ungu Sebagai Makanan Selingan Yang Mengandung
Antioksidan

Purple Sweet Potato Flour Cake As A Snack That Contains Antioxidants

Ciagusbandiah1, Rindiani1
Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember, Jawa Timur1
Email:bandiahciagus@gmail.com

ABSTRACT
Cake with purple sweet potato flour can provide antioxidant intakes in the body, contain
anthocyanin which provide a natural color aesthetic, and as a functional food. This study
aimed to determine the characteristics of making cake with purple sweet potato flour as a
snack that contains antioxidants. This study was designed experimentally used Randomized
Block Design (RBD). This research used the basic ingredients purple sweet potato flour and
gluten 7 training 4 repetitions with formulations 100%: 0%, 98%: 2%, 96%: 4%, 94%: 6%,
92%: 8%, 90 %: 10%, 88%: 12%. The results showed that the cake formulation at P7 (88%
purple sweet potato flour and 12% gluten) was the best study with antioxidant content of
10.91 mg/100 grams, volume expansion of cake is 56.44%, cake with purple sweet potato
flour has sweet potato color, purple, weak, like, brown , tend to be strong/like, sweet taste,
and taste of purple sweet potato tend to be strong / like, savory taste and bitter taste tend to
be weak, purple sweet potato aroma was very strong, caramel aroma and weak egg aroma/
like pore texture) tend to be soft, and smooth/like. The results of the composition of nutrients
were energy 292.35 kcal, protein 9.20%, fat 12.15%, consumption 36.55%, with one
consumption as much as 1 piece (74 grams / consumption).

Keywords:Anthocyanin, Antioxidants, Cake, Gluten, Purple Sweet Potato Flour

ABSTRAK
Kue dengan tepung ubi jalar ungu dapat memberikan asupan antioksidan dalam tubuh,
mengandung anthocyanin yang memberikan estetika warna alami, dan sebagai makanan
fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pembuatan kue dengan
tepung ubi jalar ungu sebagai cemilan yang mengandung antioksidan. Penelitian ini
dirancang secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Penelitian
ini menggunakan bahan dasar tepung ubi jalar ungu dan gluten 7 training 4 repetisi dengan
formulasi 100%: 0%, 98%: 2%, 96%: 4%, 94%: 6%, 92%: 8%, 90% : 10%, 88%: 12%. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa formulasi kue pada P7 (88% tepung ubi ungu dan 12%
gluten) adalah studi terbaik dengan kandungan antioksidan 10,91 mg/100 gram, volume
ekspansi kue 56,44%, kue dengan tepung ubi jalar ungu memiliki warna ubi jalar, ungu,
lemah, suka, coklat, cenderung kuat/suka, rasa manis, dan rasa ubi ungu cenderung kuat/suka,
rasa gurih dan rasa pahit cenderung lemah, aroma ubi jalar ungu tadinya sangat kuat, aroma
karamel dan aroma telur lemah/seperti tekstur pori) cenderung lunak, dan halus. Hasil
komposisi nutrisi adalah energi 292,35 kkal, protein 9,20%, lemak 12,15%, konsumsi
36,55%, dengan satu konsumsi sebanyak 1 buah (74 gram/konsumsi).

Kata kunci: Anthocyanin, Antioksidan, Kue, Gluten, Tepung Ubi Jalar Ungu

126
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

PENDAHULUAN serat pangan yang tinggi, serta indeks


Antioksidan merupakan suatu glikemik yang rendah.
senyawa yang dalam kadar tertentu Produk olahan ubi jalar ungu masih
mampu menghambat maupun terbatas, salah satu produk olahannya
memperlambat kerusakan akibat proses yaitu, seperti ubi rebus, ubi goreng, dan
oksidasi, dan dibutuhkan untuk melindungi keripik, yang citranya dianggap lebih
tubuh dari radikal bebas. Tubuh manusia rendah dibandingkan produk olahan dari
tidak mempunyai cadangan antioksidan terigu, beras atau ketan. Produk olahan lain
dalam jumlah lebih, sehingga apabila ubi jalar ungu yaitu stik ubi jalar, pasta,
terbentuk banyak radikal bebas maka jus, saos, selai, mie, kue basah, dan tepung
tubuh membutuhkan antioksidan eksogen ubi jalar ungu. Produk olahan ubi jalar
(Sayuti dan Yenrina, 2015). Salah satu yang lebih tahan lama disimpan dan
yang berperan sebagai antioksidan yaitu praktis yaitu tepung ubi jalar (Ginting dkk,
antosianin. 2011).
Antosianin termasuk dalam Tepung ubi jalar ungu dapat
golongan flavonoid, dimana inti dasar dari digunakan sebagai pengganti tepung
flavonoid ialah flavan. Antosianin terigu, yang bisa meningkatkan konsumsi
mempunyai potensi sebagai pewarna alami dan produksi bahan pangan lokal, serta
yang aman untuk makanan. Antosianin mengurangi penggunaan tepung terigu
dapat mencegah terjadinya beberapa jenis yang dasarnya gandum atau terigu impor
kanker, atau memperlambat pertumbuhan dari negara lain. Keunggulan lainnya yaitu
sel-sel kanker, baik in-vitro terhadap jenis pada tepung ubi jalar ungu memiliki warna
cell line maupun secara invivo dengan yang khas dan berpotensi sebagai pangan
beberapa hewan percobaan, atau pun pada fungsional dan meningkatkan daya saing
manusia sendiri, misalnyaterhadap plasma yang memberikan dampak positif bagi
darah atau LDL-nya (Lestario, 2017). kesehatan karena memiliki kandungan
Antosianin secara alami dapat antosianin. Penelitian Rakhmiditya dan
ditemukan pada bahan pangan. Indonesia Kartini (2014) menyatakan bahwa,
merupakan negara yang memiliki sumber pemberian snack bar ubi jalar ungu dan
daya alam dengan keanekaragaman pangan kedelai kuning dapat menurunkan rerata
yang melimpah dan dapat bermanfaat bagi kadar trigliserida pada wanita dewasa
kesehatan atau sebagai pangan fungsional. hipertrigliseridemia, dengan antosianin
Potensi bahan pangan yang tersedia cukup 8,01mg. Tetapi tepung ubi jalar ungu
banyak di Indonesia salah satunya yaitu memiliki kelemahan yaitu tidak memiliki
ubi jalar ungu. Produksi setiap provinsi kandungan gluten (nongluten) (Ginting
menurut data Hasil Laporan Statistik dkk, 2011).
Pertanian (SP) Tanaman Pangan, BPS Menurut Dias et all. (2011)
Jawa Timur tahun 2015 produksi ubi jalar menyatakan bahwa gluten merupakan
sekitar 350.516 ton. protein yang mempunyai peranan penting
Penelitian Ginting dkk. (2011) dalam membentuk struktur produk seperti
menyatakan bahwa ubi jalar ungu roti, cake atau produk yang membutuhkan
mempunyai potensi yang dimanfaatkan pengembangan atau keelastisan, dibentuk
sebagai bahan pangan fungsional karena dari gliadin dan glutenin, secara fungsional
memiliki kandungan antosianin 110,51 dapat meningkatkan nilai baking
mg/100 gram, pigmen pada ubi jalar ungu expansion karena bersifat hidrofilik.
yang menyebabkan daging umbi berwarna Gluten dapat merenggangkan ikatan antar
ungu yang mempunyai aktivitas molekul sehingga air akan masuk ke dalam
antioksidan, serta memiliki kandungan molekul pati, akibatnya terjadi
peningkatan volume dan pengembangan
127
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

granula pati pada saat pemanggangan, perlakuan dan 4 kali ulangan. Formulasi
serta kemampuan gluten mengikat molekul tepung ubi jalar ungu dan gluten yaitu
air dengan ikatan hidrogen yang kuat dapat (100%:0%), (98%:2%), (96%:4%),
meningkatkan daya kembang produk (94%:6%), (92%:8%), (90%: 10%), dan
akhir. (88%:12%). Parameter penelitian yang
Produk pangan yang umum pada digunakan pada produk cake tepung ubi
saat ini yaitu cake.Cake sering disajikan jalar ungu dan gluten yaitu analisis
sebagai jajanan atau camilan dalam kandungan antioksidan (antosianin), uji
berbagai kegiatan, cita rasanya yang manis sifat fisik (daya kembang, uji organoleptik
dan lezat serta warna dan bentuk yang (uji hedonic dan uji mutu hedonic).
beranekaragam, ada yang berlapis, di roll,
dipotong, serta ada yang ringan dan HASIL PENELITIAN
berpori lembut. Pemilihan cake pada Hasil penelitian ini terdiri dari hasil
penelitian ini, karena cake merupakan analisis kandungan antosianin, uji sifat
produk makanan yang banyak disukai fisik (daya kembang), hasil uji
oleh masyarakat, dengan adanya banyak organoleptik (uji hedonik dan uji
variasi produk olahan atau bisnis deskriptif), hasil uji nilai indeks efektivitas
(bakery)cake di kota-kota besar. Tepung dari semua perlakuan dan kandungan gizi
ubi jalar ungu berpotensi sebagai bahan dari perlakuan terbaik, serta nilai gizi
baku produk pangan. Cake dengan ubi danpenentuan takaran saji.
jalar ungu dapat memberikan asupan
antioksidan dalam tubuh, terdapat Analisis Kandungan Antosianin
kandungan antosianin yang memberikan Uji normalitas menunjukkan nilai
estetika warna alami, dan sebagai pangan kandungan antosianin pada cake yaitu
fungsional. Berdasarkan uraian tersebut p=0,260 (sig>0,05) artinya data
perlu dilakukan penelitian tentang berdistribusi normal, sehingga dapat di uji
pembuatan cake bahan yang digunakan One Way Anova pada tingkat kepercayaan
tepung ubi jalar ungu yang mengandung Ftabel= 0,05. Hasil uji One Way Annova dan
antioksidan. Duncan dapat dilihat pada Tabel 1.

METODE PENELITIAN Tabel 1.Hasil Uji One Way Anova danUji


Pembuatan cake dan uji organoleptik Duncan Kandungan Antosianin
dilakukan di Laboratorium Pengolahan Cake
Pangan, Dietetik dan Kuliner Jurusan Antosianin
Perlakuan P
Kesehatan Politeknik Negeri Jember. (mg/100g)
Analisis kandungan antosianin dan P1 (100%Tepung
kandungan zat gizi cake tepung ubi jalar ubi jalar ungu + 0% 12.33g
ungu dilakukan di Laboratorium Analisis gluten)
P2 (98%Tepung ubi
Pangan Jurusan Teknologi Pertanian
jalar ungu + 2% 12.03f
Politeknik Negeri Jember. Penelitian gluten)
dilakukan pada bulan Maret 2018 hingga P3 (96%Tepung ubi
Agustus 2019. Variabel bebas yaitu tepung jalar ungu + 4% 11.86e
ubi jalar ungu dan gluten. Variabel terikat gluten) 0,000
kandungan antioksidan (antosianin), sifat P4 (94%Tepung ubi
fisik (daya kembang), organoleptik (warna, jalar ungu + 6% 11.60d
tekstur, aroma, rasa), perlakuan terbaik, gluten)
dan kandungan gizi. P5 (92%Tepung ubi
Jenis penelitian ini adalah penelitian jalar ungu + 8% 11.40c
eksperimen laboratories dengan metode gluten)
P6 (90% Tepung ubi
Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu 7 11.13b
jalar ungu + 10%
128
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

gluten) gluten)
P7 (88%Tepung ubi
jalar ungu + 12% 10.91a P6 (90%Tepung ubi
gluten) jalar ungu + 10% 53,22bc
Keterangan: Data merupakan hasil rata-rata 4× gluten)
ulangan. Huruf yang sama menunjukkan tidak P7(88% Tepung ubi
ada beda signifikan menurut uji Duncan jalar ungu + 12% 56,44c
(sig>0,05). gluten)
Berdasarkan hasil Analisis statistik Keterangan: Data merupakan hasil rata-rata 4
diatas menunjukkan setiap perlakuan x ulangan dan disajikan. Huruf yang sama
memiliki kandungan antosianin yang menunjukkan tidak berbeda signifikan
berbeda. Kandungan antosianin memiliki menurut Uji Duncan (sig<0,05)
perbedaan disetiap perlakuan dapat
dikarenakan penggunaan tepung ubi jalar Berdasarkanhasil Analisis statistik
ungu yang digunakan berbeda pada setiap diatas menunjukkan setiap perlakuan jika
perlakuan. Semakin tinggi penggunaan notasi yang dihasilkan pada huruf yang
tepung ubi jalar ungu dan semakin rendah sama tidak ada beda. Sedangkan P3 angka
penggunaan gluten maka kandungan yang dihasilkan hampir sama dengan P1
antioksidan akan semakin meningkat. dan P2, P4, P5, P6. Namun pada P1 dan P7
memiliki perbedaan yang nyata. Hal ini
AnalisisUjiFisik (DayaKembang) dikarenakan semakin tinggi penggunaan
Uji fisik yang dilakukan pada gluten, daya kembang yang dihasilkan
penelitian ini yaitu daya kembang pada semakin meningkat. Proporsi tepung ubi
cake yang ditentukan dengan cara jalar ungu dan gluten dapat mempengaruhi
mengukur volume cake sebelum dan tingkat daya kembang pada cake tiap
sesudah diolah. Hasil uji normalitas perlakuan. Tiap perlakuan tepung ubi jalar
diketahui daya kembang pada cake tepung ungu dan gluten dalam penelitian ini
ubi jalar ungu berdistribusi normal yaitu selisih 2 %, sehingga hasil yang didapat
nilai p= 0,305 (sig > 0,05). Hasil tidak jauh berbeda pada setiap perlakuan.
perhitungan uji One Way Anova dan uji Penambahan gluten yang semakin tinggi
Duncan dapat dilihat pada Tabel 2. dan semakin rendah tepung ubi jalar dapat
memberikan volume pengembangan cake
Tabel 2 Hasil One Way Anova Daya meningkat.
Kembang pada Cake Tepung
Ubi Jalar Ungu dan Gluten Analisis Uji Organoleptik
Daya 1. Uji Deskriptif
Perlakuan Kembang P Uji deskriptif merupakan metode
(%) penilaian mutu organoleptik yang
P1(100%Tepung ubi mengidentifikasi, mendeskripsikan dan
jalar ungu + 0% 28,13a mengukur intensitas karakteristik atau sifat
gluten)
organoleptik dari suatu bahan pangan atau
P2 (98%Tepung ubi
jalar ungu + 2% 47,22bc
produk. Metode ini dapat digunakan untuk
gluten) identifikasi variabel bahan tambahan atau
P3 (96%Tepung ubi proses dalam pengembangan produk.
jalar ungu + 4% 40,71ab 0,008 Panelis dalam uji deskriptif adalah panelis
gluten) yang sangat terlatih (3-8 orang) (Kusuma
P4 (94%Tepung ubi dkk, 2017). Penilaian produk dilakukan
jalar ungu + 6% 46,11bc dengan memilih salah satu angka dengan
gluten) range 1-10. Angka terkecil menunjukkan
P5 (92%Tepung ubi lemahnya sensoris produk, sedangkan
52,98bc
jalar ungu + 8% angka terbesar kuatnya sensoris produk.
129
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

Panelis yang digunakan untuk uji Sedangkan nilai terendah terdapat pada
deskriptif dalam penelitian ini yaitu 4 perlakuan P7 (88% tepung ubi jalar ungu
orang. dan 12% gluten) sebesar 5.15, yaitu warna
coklat yang dihasilkan cenderung kuat.

a. Warna b. Aroma

Gambar2.Hasil Uji Deskriptif Aroma


Cake Tepung Ubi Jalar Ungu

Hasil uji deskriptifaromapada


Gambar1.Hasil Uji Deskriptif Warna Gambar 2 menunjukkan hasil deskriptif
Cake Tepung Ubi Jalar Ungu aroma cake tepung ubi jalar ungu dengan
penambahan gluten pada setiap perlakuan,
Hasil uji deskriptifwarnapada semakin tinggi skor yang diberikan panelis
Gambar 1 menunjukkan hasil deskriptif menunjukkan aroma cake (beraroma ubi
warna cake tepung ubi jalar ungu dengan ungu, beraroma karamel, dan beraroma
penambahan gluten pada setiap perlakuan, telur) cenderung kuat, sedangkan semakin
semakin tinggi skor yang diberikan panelis rendah skor yang diberikan panelis
menunjukkan cake berwarna ungu menunjukkan cake yang cenderung lemah.
cenderung kuat, sedangkan semakin Penilaian uji deskriptif terhadap aroma ubi
rendah skor yang diberikan panelis ungu didapatkan nilai tertinggi pada
menunjukkan cake berwarna ungu yang perlakuan P2 (98% tepung ubi jalar ungu
cenderung lemah. Berdasarkan hasil uji dan 2% gluten) sebesar 7.65 yaitu aroma
deskriptif pada setiap perlakuan yaitu P1 ubi ungu cenderung kuat. Sedangkan nilai
(100% tepung ubi jalar ungu dan 0% terendah terdapat pada perlakuan P5 (92%
gluten), hingga P7 (88% tepung ubi jalar tepung ubi jalar ungu dan 8% gluten)
ungu dan 12% gluten) didapatkan rata-rata sebesar 5.25 yaitu aroma ubi ungu yang
warna ungu yang cenderung lemah. cenderung kuat.
Hasil uji deskriptif pada warna Penilaian uji deskriptif terhadap
coklat, jika semakin tinggi skor yang aroma karamel didapatkan nilai tertinggi
diberikan panelis menunjukkan cake pada perlakuan P5 (92% tepung ubi jalar
berwarna coklat cenderung kuat, ungu dan 8% gluten) sebesar 3.4 yaitu
sedangkan semakin rendah skor yang aroma karamel yang cenderung lemah.
diberikan panelis menunjukkan cake Sedangkan nilai terendah terdapat pada
berwarna coklat cenderung lemah. perlakuan P2 (92% tepung ubi jalar ungu
Penilaian uji deskriptif terhadap dan 8% gluten) sebesar 2.2 yaitu aroma
warna coklat didapatkan nilai tertinggi karamel yang cenderung lemah. Hasil uji
pada perlakuan P3 (96% tepung ubi jalar deskriptif didapatkan aroma karamel
ungu dan 4% gluten) sebesar 6.4, warna secara keseluruhan perlakuan cenderung
coklat yang dihasilkan cenderung kuat. lemah.

130
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

Penilaian uji deskriptif terhadap Penilaian uji deskriptif terhadap rasa


aroma telur didapatkan pada setiap gurih didapatkan nilai tertinggi pada
perlakuan yaitu nilai tertinggi pada P5 perlakuan P6 (90% tepung ubi jalar ungu
(92% tepung ubi jalar ungu dan 8% gluten) dan 10% gluten) sebesar 4.75, yaitu rasa
sebesar 2,7 aroma telur cenderung lemah. gurih cenderung lemah. Sedangkan nilai
Sedangkan nilai terendah yaitu pada P2 terendah terdapat pada perlakuan P1
(98% tepung ubi jalar ungu dan 2%) (100% tepung ubi jalar ungu dan 0%
sebesar 1.75 aroma telur cenderung lemah. gluten) sebesar 2.65, yaitu rasa gurih
Secara keseluruhan P1 (100% tepung ubi cenderung lemah. Hasil uji deskriptif
jalar ungu dan 0% gluten), hingga P7 keseluruhan rasa gurih pada cake
(88% tepung ubi jalar ungu dan 12% cenderung lemah.
gluten) didapatkan aroma telur secara Penilaian uji deskriptif terhadap rasa
keseluruhan perlakuan cenderung lemah. manis didapatkan nilai tertinggi pada
c. Rasa perlakuan P5 (92% tepung ubi jalar ungu
dan 8% gluten) sebesar 6.5, yaitu rasa
manis cenderung kuat. Sedangkan nilai
terendah terdapat pada perlakuan P1
(100% tepung ubi jalar ungu dan 0%
gluten) sebesar 4, yaitu rasa manis
cenderung lemah.
Penilaian uji deskriptif terhadap rasa
pahit didapatkan nilai tertinggi pada
perlakuan P2 (98% tepung ubi jalar ungu
dan 2% gluten) sebesar 4.2, yaitu rasa
pahit cenderung lemah. Sedangkan nilai
terendah terdapat pada perlakuan P6 (90%
tepung ubi jalar ungu dan 10% gluten)
Gambar3.Hasil Uji Deskriptif Rasa Cake sebesar 1.8, yaitu rasa pahit yang
Tepung Ubi Jalar Ungu cenderung lemah.
d. Tekstur

Hasil uji deskriptifrasapada Gambar


3 menunjukkan hasil deskriptif rasa cake
tepung ubi jalar ungu dengan penambahan
gluten pada setiap perlakuan. Semakin
tinggi skor yang diberikan panelis
menunjukkan rasa cake (rasa ubi ungu,
rasa gurih, rasa manis, dan rasa pahit)
cenderung kuat, sedangkan semakin
rendah skor yang diberikan panelis
menunjukkan cake yang cenderung lemah.
Penilaian uji deskriptif terhadap rasa ubi
ungu didapatkan nilai tertinggi pada
perlakuan P1 (100% tepung ubi jalar ungu Gambar4.Hasil Uji Deskriptif Tekstur
dan 0% gluten) sebesar 7.45, yaitu rasa ubi Cake Tepung Ubi Jalar Ungu
ungu cenderung kuat. Sedangkan nilai
terendah terdapat pada perlakuan P5 (92% Hasil uji deskriptifteksturpada
tepung ubi jalar ungu dan 8% gluten) Gambar 4 menunjukkan hasil deskriptif
sebesar 5.15, yaitu rasa ubi ungu tekstur cake tepung ubi jalar ungu dengan
cenderung kuat. penambahan gluten pada setiap perlakuan,
131
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

semakin tinggi skor yang diberikan panelis parameter suka yaitu P3 dan persentase
menunjukkan tekstur kekerasan semakin tertinggi pada parameter tidak suka yaitu
lembut, sedangkan semakin rendah skor P2. Nilai persentase tertinggi pada
yang diberikan panelis menunjukkan parameter suka yaitu P3 (96% tepung ubi
tekstur yang cenderung keras. Penilaian uji ungu dan 4 % gluten) dengan persentase
deskriptif terhadap tekstur (kekerasan) 56%, hal ini dikarenakan pada hasil
didapatkan nilai tertinggi pada perlakuan deskriptif warna cake P3 (96% tepung ubi
P5 (92% tepung ubi jalar ungu dan 8% ungu dan 4% gluten) yaitu warna ungu
gluten) sebesar 7.3, yaitu hasil tekstur cenderung lemah (1.4), dan warna coklat
(kekerasan) cenderung lembut. Sedangkan cenderung kuat (6.4). Hasil keseluruhan uji
nilai terendah terdapat pada perlakuan P1 hedonik dari semua perlakuan terhadap
(100% tepung ubi jalar ungu dan 0% warna cake tepung ubi jalar dan gluten
gluten) sebesar 5.75, yaitu hasil tekstur yaitu panelis menyukai warna cake.
(kekerasan) cenderung lembut.
Hasil uji deskriptif tekstur (struktur b. Rasa
pori-pori) menunjukkan hasil semakin Hasil persentase skala hedonik rasa
tinggi skor yang diberikan panelis cake tepung ubi jalar ungu dan gluten,
menunjukkan tekstur (struktur pori-pori) persentase tertinggi pada parameter suka
semakin halus, sedangkan semakin rendah yaitu P3 dan P7, sedangkan persentase
skor yang diberikan panelis menunjukkan tertinggi pada parameter tidak suka yaitu
tekstur yang cenderung kasar. Penilaian uji P1. Nilai persentase tertinggi pada
deskriptif terhadap tekstur (struktur pori- parameter suka yaitu P3 (96% tepung ubi
pori) didapatkan nilai tertinggi pada ungu dan 4% gluten) dan P7 (88% tepung
perlakuan P5 (92% tepung ubi jalar ungu ubi jalar ungu dan 12% gluten) didapatkan
dan 8% gluten) sebesar 7.65, yaitu hasil persentase sebesar 58%, hal ini
tekstur (struktur pori-pori) cenderung dikarenakan pada hasil deskriptif rasa cake
halus. Sedangkan nilai terendah terdapat P3 (96% tepung ubi ungu dan 4% gluten)
pada perlakuan P1 (100% tepung ubi jalar yaitu rasa ubi jalar ungu cenderung kuat
ungu dan 0% gluten) sebesar 6.4, yaitu (6,6), rasa gurih cenderung lemah (4,1),
hasil tekstur (struktur pori-pori) cenderung rasa manis cenderung kuat (6,1), dan rasa
halus. pahit cenderung lemah (2,6). Sedangkan
pada P7 (88% tepung ubi jalar ungu + 12%
2.UjiHedonik gluten) didapatkan hasil deskriptif yaitu
Uji hedonik menurut Kusuma dkk. rasa ubi jalar ungu cenderung kuat (6,65),
(2017) sesuatu yang berhubungan dengan rasa gurih cenderung lemah (4.45), rasa
kesukaan yang bertujuan untuk mengukur manis cenderung kuat (5,85), dan rasa
derajat kesukaan dan penerima produk pahit cenderung lemah (2,4). Nilai
oleh konsumen. Cara dalam menentukan persentase tertinggi pada parameter tidak
skala uji hedonik yang dilakukan pada suka yaitu P1 (100% tepung ubi jalar ungu
waktu penelitian yaitu uji hedonik dengan dan gluten 0%) sebesar 14%, hal ini
skala verbal sejumlah lima skala hedonik, dikarenakan pada hasil deskriptif rasa cake
yaitu 1: sangat tidak suka, 2: tidak suka, 3: P1 (100% tepung ubi jalar ungu dan 0%
agak suka, 4: suka, 5: sangat suka. Panelis gluten) yaitu rasa ubi jalar ungu cenderung
yang digunakan yaitu panelis tidak terlatih kuat (7,45), rasa gurih cenderung lemah
sebanyak 30 panelis. (2,65), rasa manis cenderung lemah (4),
dan rasa pahit cenderung lemah (3,55).
a. Warna Hasil keseluruhan uji hedonik terhadap
Hasil persentase skala hedonik rasa cake tepung ubi jalar ungu dan gluten
warna cake tepung ubi jalar ungu dan yaitu panelis menyukai rasa cake.
gluten didapatkan persentase tertinggi pada c. Aroma
132
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

Hasil persentase skala hedonik masing variabel tiap perlakuan, sehingga


aroma cake tepung ubi jalar ungu dan dapat ditentukan bobot variabel dan bobot
gluten, nilai persentase tertinggi pada normal kemudian dapat menentukan nilai
parameter suka yaitu P6. Nilai persentase efektivitas dan nilai hasil dari tiap
tertinggi pada parameter tidak suka yaitu perlakuan. Nilai hasil tertinggi adalah
P1. Persentase tertinggi pada parameter perlakuan terbaik.
suka yaitu P6 (90% tepung ubi ungu dan Rasa menjadi pilihan variabel
10%) sebanyak 54%, hal ini dikarenakan terpenting dari keseluruhan panelis, diikuti
hasil deskriptif pada P6 (90% tepung ubi kadar antioksidan, warna, aroma, tekstur,
ungu dan 10%) yaitu aroma ubi jalar ungu dan daya kembang. Setelah menentukan
cenderung kuat (6,7), aroma karamel rangking dari keenam variabel, kemudian
cenderung lemah (2,9), dan aroma telur langkah kedua yaitu menghitung Ne (Nilai
cenderung lemah (2,3). Aroma yang efektivitas) dan Nh (Nilai hasil) setiap
dihasilkan keseluruhan pada setiap perlakuan berdasarkan variabel yang telah
perlakuan panelis menyukai aroma cake. diukur.
Berdasarkan rata-rata dan hasil
d. Tekstur ranking menunjukkan bahwa terdapat
Hasil persentase skala hedonik perbedaan pada masing-masing variabel.
tekstur cake tepung ubi jalar ungu dan Hasil perhitungan uji indeks efektifitas
gluten pada nilai persentase tertinggi diketahui bahwa cake tepung ubi jalar
parameter suka yaitu P4 dan persentase ungu dengan penambahan gluten sebagai
tertinggi parameter tidak suka yaitu P1. perlakuan terbaik adalah perlakuan P7
Persentase tertinggi parameter suka yaitu dengan proporsi 88% tepung ubi jalar
P4 (94% tepung ubi ungu dan 6% gluten) ungu dan 12% gluten, yaitunilaiNhsebesar
sebesar 46%, hal ini dikarenakan hasil 0,75. Karakteristik perlakuan terbaik
deskriptif pada P4 (94% tepung ubi ungu tepung ubi jalar ungu dengan penambahan
dan 6% gluten), yaitu tekstur (kekerasan) gluten antara lain:
cenderung lembut (6.6), dan tekstur Karakteristik cake tepung ubi jalar
(struktur pori-pori) cenderung halus (7.25). ungu dan gluten dari perlakuan terbaik
Hasil keseluruhan uji hedonik terhadap pada perlakuan tujuh (P7) memiliki
tekstur cake tepung ubi jalar ungu dan kandungan antosianin 10,91 mg/gram,
gluten yaitu panelis menyukai tekstur cake. memiliki nilai daya kembang sebesar
56,44%, memiliki warna coklatcenderung
Indeks Efektifitas kuat, warna ungu cenderung lemah,
Penentuan perlakuan terbaik memiliki rasa manis dan rasa ubi jalar
dilakukan dengan menggunakan metode ungu cenderung kuat, memiliki rasa gurih
indeks efektifitas. Metode ini dilakukan dan rasa pahit cenderung lemah, memiliki
berdasarkan parameter yang meliputi aroma ubi jalar ungu cenderung kuat,
analisis kimia (kandungan antioksidan), uji aroma caramel dan aroma telur cenderung
fisik (daya kembang) dan analisis lemah, dan memiliki tekstur (kekerasan
organoleptik (uji hedonik). Hasil dan struktur pori-pori) cenderung lembut
perhitungan dalam penentuan perlakuan dan halus.
terbaik diperoleh dari hasil rangking (dapat
dilihat pada Tabel 7), pentingnya peranan Analisis Kandungan Gizi Perlakuan
variabel terhadap mutu produk cake dan Terbaik
bobot masing-masing variabel yang Hasil penentuan perlakuan terbaik
diperoleh dari pendapat para panelis. yang diperoleh dari perlakuan tujuh
Perlakuan terbaik dapat ditentukan dengan proporsi 88% tepung ubi jalar
selanjutnya dengan menentukan nilai ungu + 12% gluten. Kemudian dilakukan
terbaik dan nilai terjelek dari masing- analisis uji laboratorium untuk mengetahui
133
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

komposisi zat gizi pada cake yaitu kadar Karbohidrat 27,05 7,84%
air, kadar abu, lemak, karbohidrat, protein. *Persen ALG berdasarkan dari kebutuhan
Hasil analisis komposisi zat gizi dangan energi 2150 kkal. Kebutuhan energi Anda
perbandingan USDA (United States dapat lebih tinggi atau lebih rendah
Department of Agriculture), dapat dilihat
pada Tabel 3. Hasil informasi gizi pada cake
tepung ubi jalar ungu dan gluten
Tabel3. Perbandingan Komposisi Zat Gizi diformulasikan untuk memenuhi
Cake kebutuhan gizi secara umum sebagai
No. Komposisi USDA Hasil alternative makanan selingan. Konsumsi
Zat Gizi Penelitian cake pada satu kali makan berdasarkan
1. Energi (kkal) 290 292,35 2150 kkal sebanyak 74 gram (1 potong)
2. Protein (%) 5,40 9,20 dengan kandungan energi sebanyak 216.34
3. Lemak (%) 2,70 12,15 kkal, protein 6,81 gram, lemak 7,89 gram,
4. Karbohidrat 61 36,55 dan karbohidrat 27,05 gram. Kandungan
(%) antioksidan (antosianin) yaitu 8,07 mg/74
5. Abu (%) 1,2 0,86 gram. Konsumsi cake dianjurkan sebanyak
6. Air (%) 29,7 41,23 74 gram dengan satu kali makan dalam
7. Antosianin - 10,91 sehari yang dapat menyumbang 10%
(mg) kebutuhan makanan selingan dalam sehari.
Sumber : USDA dan Data Primer
PEMBAHASAN
Hasil penelitian cake tepung ubi jalar Kandungan antosianin dapat
ungu dan gluten yaitu energi yang didapat menurun menurut Ningsih (2015) dapat
sudah sesuai dengan USDA, tetapi pada dikarenakan proses pemanasan yang tinggi
protein, lemak, kadar air pada cake lebih dapat menyebabkan kestabilan dan
tinggi dengan nilai cake USDA, sedangkan ketahanan zat warna antosianin berubah
karbohidrat dan kadar abu lebih rendah dan mengakibatkan kerusakan antosianin,
nilai pada USDA. Antosianin dari hasil sehingga pigmen antosianin tidak stabil
penelitian didapatkan pada bahan tepung pada suhu tinggi saat proses pengovenan
ubi jalar ungu menurut Ginting, dkk. yang menyebabkan kandungan
(2011). antosianinnya menurun. Selain itu
kerusakan antosianin juga dapat
Takaran Saji dipengaruhi oleh waktu pemanasan dengan
Takaran saji merupakan jumlah produk suhu yang tinggi, dan ukuran bahan yang
pangan yang biasa dikonsumsi dalam satu diolah.
kali makan, dinyatakan dalam ukuran Penambahan gluten semakin
rumah tangga sesuai untuk produk pangan meningkat pada cake dapat mempengaruhi
tersebut. Berikut merupakan Informasi pengembangan karena gluten memberikan
nilai gizi pada cake padaTabel 4,antara elastisitas pada adonan dan membantu
lain: untuk mengembangkan adonan. Bahan
yang dicampur dalam urutan tertentu, dan
Tabel4. Informasi Nilai Gizi adonan yang dihasilkan harus diremas.
Informasi Nilai Gizi Penggulungan terdiri dari adonan yang
Takaran Saji 1 porsi (74 gram/ 1 potong) ditekan dan dilipat ataupun dapat dikocok
Kandungan Gizi Per Sajian %ALG* untuk memberikan konsistensi yang lebih
Energi 216,34 10,06% halus. Selama proses ini, gluten dalam
kkal tepung menjadi elastis dan membantu roti
Protein 6,81 gram 11,35% atau cake untuk mengatur pengembangan.
Lemak 7,89 11,77% Karbondioksida menyebabkan adonan
134
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

meningkat dalam volume dan menjadi naik Krisnawati (2014) menyatakan


atau mengembang. Peningkatan volume ini bahwa rasa yang ditimbulkan dari tepung
hanya terjadi karena gluten mendukung ubi jalar ungu dan bahan lain secara umum
adonan yang mengelilingi kantong adalah manis. Tepung ubi jalar ungu kaya
karbondioksida. Etanol menguap ketika pati resisten memiliki pati yang tersusun
roti dipanggang di oven (Hill, 2012). dari amilosa dan amilopektin, kandungan
Pengembangan pada cake terjadi gula yang terdapat pada tepung ubi jalar
karena pengaruh gluten menurut Hendrasty ungu yang telah dipanaskan jumlahnya
(2013) mengatakan bahwa gluten terdiri meningkat. Hidrolisis pati selama
dari gliadin dan glutenin yang berpengaruh dilakukan pemanasan mengakibatkan
pada elastisitas adonan, sedangkan peningkatan maltose secara signifikan.
glutenin berhubungan dengan stabilitas Tepung ubi jalar ungu dapat
dan tenasitas. Kelengketan gliadin akan memberikan aroma ubi ungu, menurut
mengikat keliatan glutenin. Gluten akan Krisnawati (2014) menyatakan bahwa pati
menghasilkan gas yang terperangkap dan pada ubi jalar ungu mula-mula pecah
tertahan dalam struktur adonan. Adonan menjadi rantaian glukosa yang lebih
jika terjadi koagulasi karena panas selama pendek yang disebutkan dengan dekstrin,
pemanggangan, maka akan membentuk kemudian desktrin dipecah menjadi
kerangka yang kuat dan kokoh sehingga maltase dan dipecah kembali menjadi
menjadi kaku dan akan terbentuk dengan glukosa. Proses dekstrinasi pati pada
pengembangan sempurna. Sifat gluten proses pemanggangan dapat memunculkan
yang paling penting adalah mampu aroma ubi ungudan tepung ubi jalar ungu
menyerap air. Semakin banyak air yang kaya pati resisten memiliki pati yang
terserap, maka adonan akan semakin tersusun dari amilosa dan amilopektin,
mempunyai sifat elastisitas, kuat, lembut, kandungan gula yang terdapat pada tepung
struktur, yang kompak, dan dapat ubi jalar ungu yang telah dipanaskan
menghasilkan produk yang baik. jumlahnya meningkat. Hidrolisis pati
Warna ungu didapatkan pada bahan selama dilakukan pemanasan
tepung ubi jalar ungu disebabkan oleh mengakibatkan peningkatan maltose
adanya zat warna alami yang disebut secara signifikan.
antosianin. Antosianin adalah kelompok Penambahan gluten dapat
pigmen, menyebabkan warna kemerah- mempengaruhi tekstur pada cake, menurut
merahan hingga keunguan. Panas yang penelitian Mulyani, dkk. (2013)
tinggi menyebabkan antosianin yang menyatakan bahwa semakin meningkatnya
terdapat di dalam bahan rusak, namun hal penambahan gluten dan semakin
ini juga dipengaruhi oleh suhu pemanasan, menurunnya penambahan tepung wortel
waktu pemanasan, dan ukuran bahan yang maka tekstur roti manis semakin empuk.
diolah (Husna dkk, 2013). Hal ini dapat Keempukan tekstur roti manis pada
menimbulkan terjadinya reaksi maillard, peningkatan gluten berhubungan dengan
yaitu reaksi antara gula reduksi dengan jumlah gas yang terperangkap yaitu
gugus amino primer atau protein pada suhu semakin tinggi penambahan gluten maka
tinggi, pigmen antosianin dalam tepung jumlah gas yang diperangkap semakin
ubi jalar ungu memberikan kontribusi banyak sehingga roti semakin empuk,
besar pada pembentukan warna ungu, sedangkan semakin menurunnya substitusi
meskipun pigmen tersebut telah rusak tepung wortel maka kekerasan yang
selama proses pemasakan pada suhu tinggi dihasilkan semakin menurun. Hal ini
(pemanggangan), sehingga warna cake dikarenakan jumlah tepung terigu yang
yang terbentuk cenderung kecoklatan ditambahkan semakin banyak,
(Nindyarani dkk, 2011). mengakibatkan kandungan gluten yang
terkandung juga semakin banyak, sehingga
135
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

jumlah gas yang terperangkap semakin aroma ubi jalar ungu cenderung kuat,
banyak maka roti yang dihasilkan aroma karamel cenderung lemah, aroma
mempunyai tekstur yangempuk. Gluten telur cenderung lemah, rasa ubi jalar ungu
menurut Dias et all. (2011) merupakan cenderung kuat, rasa gurih cenderung
protein yang mempunyai peranan penting lemah, rasa manis cenderung kuat, rasa
dalam membentuk struktur produk cake pahit cenderung lemah, dan tekstur
yang membutuhkan pengembangan dan (kekerasan dan struktur pori-pori)
keelastisan, dibentuk dari gliadin dan cenderung lembut dan halus.
glutenin. Hasil persentase uji hedonik
Rekomendasi asupan harian (kesukaan) cake tepung ubi jalar ungu
antioksidan menurut Grober (2012) pada yaitu warna, aroma, rasa dan tekstur secara
flavonoid yaitu 50-500 mg/hari, sehingga keseluruhan disukai panelis.
didapatkan 16,15% dari rekomendasi Perlakuan terbaik didapatkan pada
asupan flavonoid sebesar 50 gram. formulasi cake yaitu P7 dengan formulasi
Kandungan antosianin pada cake yaitu 88% dan gluten 12% dengan kandungan
10,91 mg/100 gram, pada cake dengan antioksidan (antosianin) sebesar 10,91
berat 74 gram/porsi didapatkan 8,07 mg/100gram, daya kembang 56,44%,
mg/100gram.Kandungan antioksidan pada warna ubi jalar ungu cenderung lemah/
cake tidak mencukupi kebutuhan sehari suka, warna coklat cenderung kuat/suka,
perlu mengkonsumsi makanan yang rasa ubi jalar ungu cenderung kuat/suka,
mengandung antioksidan selain cake, rasa manis cenderung kuat/suka, rasa gurih
namun pada penelitian terdahulu menurut cenderung lemah/suka, rasa pahit
Rakhmiditya dan Kartini (2014) cenderung lemah/suka, aroma ubi jalar
menyatakan bahwa, pemberian snack bar ungu cenderung kuat/suka, aroma karamel
ubi jalar ungu dan kedelai kuning dengan cenderung lemah/suka, aroma telur
antosianin 8.01mg dapat menurunkan cenderung lemah/suka, tekstur kekerasan
kadar trigliserida pada wanita dewasa cenderung lembut/suka, dan tekstur
hipertrigliseridemia. struktur pori-pori cenderung halus/ suka.
Komposisi gizi cake tepung ubi jalar
SIMPULAN DAN SARAN ungu perlakuan terbaik yaitu energi 292,35
Simpulan kkal, protein 9,20%, lemak 12,15%,
Penambahantepungubijalarungupada karbohidrat 36,55%, kadar abu 0,86%,
cake kadar air 41,23%, kandungan antioksidan
berpengaruhnyataterhadapkandunganantos (antosianin) 10,91 mg/100gram. Takaran
ianin. kandungan antioksidan (antosianin) saji cake tepung ubi jalar ungu sebagai
berkisar 10.91 mg/100gram hingga 12.33 makanan selingan mengandung
mg/100 gram. Kandungan antioksidan antioksidan dengan satu kali konsumsi
(antosianin) dengan nilai terendah yaitu sebanyak 1 potong (74 gram/konsumsi).
pada P7 dan kandungan antioksidan yang
paling tinggi yaitu pada P1. Saran
Penambahan gluten padacake Dapat dilakukan uji aktivitas
tepungubijalarunguberpengaruhnyatapada antioksidan, memodifikasi kembali bahan
P1 dan P7. Cake memiliki daya kembang atau proses yang dilakukan untuk
sebesar 28.13% hingga 56.44%. Daya mempertahankan zat gizi, dan dapat
kembang dengan nilai terendah yaitu pada dilakukan intervensi langsung kepada
P1 dan daya kembang yang paling tinggi manusia atau hewan coba.
yaitu P7.
Hasil uji deskriptif cake tepung ubi DAFTARPUSTAKA
jalar ungu memiliki warna ungu cenderung Badan Pengawas Obat dan Makanan.
lemah, warna coklat cenderung kuat, 2016. Acuan Label Gizi. Jakarta:
136
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

Badan Pengawas Obatdan Makanan Nindyarani, dkk. 2011. Karakteristik


Republik Indonesia. Kimia, Fisik dan Inderawi Tepung
Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Ubi Ubi Jalar Ungu dan Produk
Jalar Menurut Provinsi (ton), 1993- Olahannya. Agritech. Vol. 31 No. 4
2015. Tersedia di: Hal. 273-280.
https://www.bps.go.id/linkTableDina Ningsih, N.Y. 2015. Pengaruh Lama
mis/view/id/883. [09Maret 2018]. Pendinginan Terhadap Kandungan
Dias, et all. 2011. Pasting, Expansion and Pati Resisten Tepung Ubi Jalar
Textural Properties of Fermented Ungu Termodifikasi. Skripsi.
Cassava Starch Oxidized with Universitas Lampung. Bandar
Sodium Hypochlorite. Carbohyd. Lampung.
Polym. Volume 84 Pages 268-275. Rakhmiditya dan Kartini. 2014. Pengaruh
Ginting, dkk. 2011. Potensi Ubi Jalar Pemberian Snack Bar Berbahan
Ungu Sebagai Pangan Fungsional. Dasar Kombinasi Ubi Jalar Ungu
Iptek Tanaman Pangan. Vol. 6 No.1. Dan Kedelai (Hitam Dan Kuning)
Grober, U. 2012. Mikronutrien Terhadap Kadar Trigliserida Pada
Penyelarasan Metabolik, Wanita Dewasa Hipertrigliseridemia.
Pencegahan dan Terapi, diterjemah Jounal of Nutrition Collage. Vol. 3,
kan oleh Hadinata, A.H. dan Aini, No.1.
N. Jakarta: Penerbit buku kedokteran Sayuti, K. dan Yenrina, R. 2015.
EGC. Antioksidan Alami dan Sintetik.
Hendrasty, H. K. 2013. BahanProduk Padang: Andalas University Press.
Bakery. Yogyakarta: Graha Ilmu. United States Department of Agriculture.
Hill, Margaret. 2012. Attack of The Gluten. 2018. National Nutrient Database
Chem Matters. Tersedia di: for Standard Reference Legacy
https://www.acs.org/content/dam/acs Release.
org/education/resources/highschool/c
hemmatters/gluten/attack-of-the-
gluten.pdf. [10 Juli 2018].
Husna, dkk. 2013. Kandungan Antosianin
dan Aktivitas Antioksidan Ubi Jalar
Ungu Segar dan Produk Olahannya.
Agritech. Vol. 33 No. 3.
Kusuma, dkk. 2017. Pengawasan Mutu
Makanan. Malang: Brawijaya
University Press.
Krisnawati R, Indrawati V. (2014).
Pengaruh Subtitusi Puree Ubi Jalar
Ungu (Ipomoea batatas) terhadap
Mutu Organoleptik Roti Tawar. E-
Journal Boga, Vol. 03, No. 1, Hal:
79-88.
Lestario, L.N. 2017. Antosianin.
Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Mulyani, dkk. 2013. Pembuatan Roti
Manis dengan Substitusi Wortel dan
Gluten. Jurnal Rekapangan. Vol. 7
No. 2.

137

You might also like