Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 36

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL

DENGAN KEJADIAN BBLR DI RB KARYA RINI MAGELANG

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
STIKES A. Yani Yogyakarta

Di Susun Oleh :
Lina Widi Astuti
1308111

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL ACHMAD YANI


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
YOGYAKARTA
2012

i
iii
RELATIONSHIP BETWEEN THE NUTRITIONAL STATUS OF
PREGNANT WOMEN WITH LBW EVENTS IN THE MATERNITY
HOSPITAL KARYA RINI MAGELANG

Lina Widi Astuti1, Dewi Rokhanawati2, Vivian Nanny Lia Dewi3

ABSTRACT

Background: The nutritional status of poor pregnant women before and during
pregnancy will cause Low Birth Weight (LBW). Based on preliminary study of
141 pregnant women in getting pregnant experience chronic energy deficiency 10
and 58 babies have LBW. These conditions encourage the authors conducted a
study on the relationship of nutrional status of pregnant women with the incidence
of LBW in maternity hospitals of Karya Rini Magelang.
Objective: To determain the relationship between the nutrition status of pregnant
woment with the incidens of LBW in maternity hospitals of Karya Rini Magelang.
Methods: This study is deskriptif analytic approach to cross-sectional time. The
study populations was all pregnant women who delivered in maternity hospitals of
Karya Rini Magelang of the month January to August of 2011, a total sample of
167 respondent with a total sampling technicque. Collecting data using medical
records. Data analysis with chi squere test.
Result: The result of research to get the value of P = 0.003, this there is
significant relationship between nutritional status of pregnant women with the
incidence of LBW in maternity hospitals of Karya Rini Magelang.
Conclusion: There was a significant association between nutritional status of
pregnant women with the incidence of LBW in maternity hospitals of Karya Rini
Magelang, so that pregnant women are advised to maintain the balance of
nutritional intake in order not to have chronic energy deficiency as to delivery the
baby of normal weight.
Suggestion: It is expected Midwife in RB Karya Rini Magelang improve
education about nutrition during pregnancy so as to prevent the occurrence of low
birth weight (LBW), for other researchers to develop studies of nutrition pregnant
with low birth weight (LBW).

Keywords: Nutritional status, LBW (Low Birth Weight).

_
1
Student Diploma Midwifery STIKES A.Yani Yogyakarta
2
Lecturer STIKES A.Yani Yogyakarta
3
Lecturer STIKES A.Yani Yogyakarta

iv
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN
KEJADIAN BBLR DI RB KARYA RINI MAGELANG

Lina Widi Astuti1, Dewi Rokhanawati2, Vivian Nanny Lia Dewi3

INTISARI

Latar Belakang: Status gizi ibu hamil yang buruk sebelum dan selama kehamilan
dapat menyebabkan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Berdasarkan studi
pendahuluan terhadap 141 ibu hamil, di dapatkan 10 KEK dan 58 BBLR. Kondisi
ini mendorong penulis melakukan penelitian tentang hubungan status gizi ibu
hamil dengan kejadian BBLR di RB Karya Rini Magelang
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu hamil dengan
kejadian BBLR di RB Karya Rini Magelang.
Metode: Penelitian ini adalah desktiptif analitik dengan pendekatan waktu cross
sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melahirkan di RB
Karya Rini Magelang dari bulan Januari- Agustus tahun 2011, sebanyak 167
responden dengan teknik sampel total sampling. Pengumpulan data dengan
menggunakan rekam medik. Analisis data dengan uji Chi Square.
Hasil: Hasil penelitian mendapatkan nilai P = 0,003, dengan demikian ada
hubungan bermakna antara status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR di RB
Karya Rini Magelang.
Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara status gizi ibu hamil dengan
kejadian BBLR di RB Karya Rini Magelang, sehingga ibu hamil disarankan untuk
meningkatkan asupan gizi agar tidak mengalami KEK sehingga dapat melahirkan
bayi dengan berat badan normal.
Saran: Diharapkan Bidan di RB Karya Rini Magelang meningkatkan penyuluhan
tentang gizi selama kehamilan sehingga dapat mencegah terjadinya berat badan
lahir rendah (BBLR), bagi peneliti lain agar mngembangkan penelitian gizi ibu
hamil dengan (BBLR).

Kata Kunci: Status gizi, BBLR.

___ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ___ ___ ___ _ __ _ __

1
Mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta
2
Dosen STIKES A. Yani Yogyakarta
3
Dosen STIKES A. Yani Yogyakarta

v
vi
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT sebagai Sang
Penguasa alam semesta yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga
penulis bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan Judul “Hubungan Antara
Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di RB Karya
Rini Magelang, Tahun 2012. Sholawat serta salam kiranya tercurah pada
junjungan kita Nabi Muhammad. SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau
sebagai sauri tauladan bagi seluruh umat Islam.
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan syarat mencapai gelar Ahli Madya
Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini penulis tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, petunjuk, bantuan dan saran-
saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis haturkan terimakasih kepada:
1. dr. I. Edy Purwoko, Sp. B, Selaku Ketua STIKES A. Yani Yogyakarta.
2. Tyasnig Yuni Astuti, S.ST, M.Kes, Selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan
STIKES A.Yani Yogyakarta.
3. Dewi Rokhanawati, S.ST. M. PH, Selaku Pembimbing I atas segala bimbingan
dan arahan sehingga terselesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Vivian Nanny Lia Dewi, S.ST, M.Kes Selaku Pembimbing II atas segala
bimbingan dan arahan sehingga terselesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. dr. Dwi Yatmi. P, M. Kes, Selaku Penguji Karya Tulis Ilmiah atas segala saran
dan arahan yang diberikan.
6. Bidan Mulyati, Amd.Keb, Selaku Pembimbing Lahan yang telah membantu
dan membimbing penulis, berkat beliau penulis mendapat pengalaman yang
berharga.
7. Ayah, Ibu dan Adik tersayang dan seluruh keluarga yang telah memberikan
Do’a, kasih sayang, dan semangat kepada penulis dalam mentelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini.
8. Sahabat-Sahabat dan teman-teman yang telah memberikan masukan, semangat
serta canda tawa kepada penulis.
9. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan yang tidak bisa disebutkan
satu persatu, terimakasih atas dukungan, bantuan dan Do’anya.
Penulis berharap semoga amal baik yang diberikan mendapatkan balasan dari
Allah SWT
Disadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan masih jauh dari sempurna, sehingga masih perlu perbaikan
dan saran dari para pembaca. Penulis juga berharap semoga Karya Tulis Ilmiah
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. AminYa Robbal’Alamin.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Yogyakarta, 26 Juli 2012


Penulis

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii
ABSTRACT................................................................................................... iv
ABSTRAK.................................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN..................................................................... vi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN vii
KATA PENGANTAR.................................................................................. viii
DAFTAR ISI................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian........................................................................ 4
E. Keaslian Penelitian........................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 7


A. Landasan Teori.............................................................................. 7
B. Kerangka Teori............................................................................. 33
C. Kerangka Konsep.......................................................................... 34
D. Hipotesis....................................................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 35


A. Desain Penelitian.......................................................................... 35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................ 35
C. Variabel Penelitian........................................................................ 35
D. Definisi Operasional..................................................................... 38
E. Populasi dan Sampel..................................................................... 38
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data............................................ 40
G. Metode Pengolahan dan Analisa Data.......................................... 40
H. Jalannya Penelitian........................................................................ 43
I. Etika Penelitian............................................................................. 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 45


A. Hasil Penelitian............................................................................ 45
B. Pembahasan Penelitian................................................................. 51

x
xi

BAB V PENUTUP 59
A. Kesimpulan.................................................................................. 59
B. Saran............................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian......................................................................... 5
Tabel 3.1 Defisini Operasional..............................................................................38
Tabel 3.2 Tingkat Hubungan Antara Variabel Penelitian Berdasarkan
Besarnya Koefisien Korelasi.................................................................43
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur............47
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan paritas..........48
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi status gizi ibu hamil...............................................48
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi BBLR............................................................ 49
Tabel 4.5 Tabel status gizi ibu hamil KEK dengan berat badan lahir...................49
Tabel 4.6 Tabel status gizi ibu hamil non KEK dengan berat badan lahir............50
Tabel 4.7 Tabel silang antara status gizi ibu hamil dengan kejadian
BBLR....................................................................................................50

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori...................................................................................33


Gambar 2.2 Kerangka Konsep...............................................................................34
Gambar 3.1 Skema Hubungan Antar Variabel.......................................................37

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekapitulasi hasil penelitian


Lampiran 2 Frekuensi karateristik responden
Lampiran 3 Hasil Penelitian
Lampiran 4 Jadwal Penyusunan KTI
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa itu ibu

harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut kelahiran bayinya.

Ibu sehat akan melahirkan bayi yang sehat. Salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap kesehatan ibu adalah gizi ibu (Depkes RI, 2004).

Masa hamil adalah masa di mana seorang wanita memerlukan berbagai

unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada dalam keadaan biasa (Sjahmien,

2003). Disamping untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri berbagai zat gizi

itu juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam

kandungannya, sebab defisiensi gizi selama kehamilan dapat memberikan efek

yang merugikan ibu maupun anaknya.

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2005

angka Kematian Bayi (AKB) yaitu 32/1000 Kelahiran Hidup. (Dinkes Jabar,

2006). Di Indonesia angka BBLR sebesar 10-14 % salah satu angka tertinggi di

negara sedang berkembang (Husaini 1998), sedangkan dari hasil penelitian

terdahulu disebutkan bahwa di ruang bangsal persalinan di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta, pada tahun 2000 didapatkan angka BBLR sebanyak 193 kasus (11,8 %)

dari 1628 jumlah kelahiran hidup. Angka ini lebih besar dari target BBLR yang

ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010

yakni maksimal 7% (Depkes RI, 2000).

1
2

Menurut Solihin dkk (2002), status gizi ibu pada waktu pembuahan dan

selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung.

Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan,

status gizi ibu buruk sebelum dan selama kehamilan akan menyebabkan Berat

Badan Lahir Rendah (BBLR).

Samsudin (2002), mengungkapkan bahwa kenaikan berat badan dapat

dipakai sebagai indeks untuk menentukan status gizi wanita hamil. Sedangkan

sebagaimana dikutip oleh Solihin dkk (2002) telah menemukan asosiasi yang

positif antar berat badan lahir bayi maupun berat badan ibu, jadi ukuran

antropometri ibu hamil sangat mempengaruhi berat bayi yang akan dilahirkan.

Resiko melahirkan BBLR meningkat pada kenaikan berat badan yang

kurang selama kehamilan (Marie, 2002). Untuk menghindari terjadinya kelahiran

bayi BBLR atau di bawah 2500 gram, seorang ibu harus menjaga kondisi fisiknya

dengan mencukupkan kebutuhan gizinya. Di samping itu harus berusaha

menaikkan berat badannya sedikitnya 11 Kg (bertahap sesuai dengan usia

kehamilan) (Widjaya, 2003).

Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kekurangan Energi

Kronis (KEK) dan anemia gizi. Salah satu cara untuk mengetahui apakah ibu

hamil menderita KEK atau tidak bila ukuran Lingkar Lengan Atas (LLA) kurang

dari 23,5 cm maka ibu hamil tersebut dikatakan KEK atau kurang gizi dan

berisiko melahirkan bayi dengan BBLR (Depkes RI, 2002).

Bayi dengan BBLR memiliki resiko tinggi untuk mengalami gangguan

fisik dan mental pada usia tumbuh kembang selanjutnya sehingga memerlukan
perawatan yang lebih seksama dengan konsekuen diperlukan biaya yang lebih

tinggi bila dibandingkan dengan perawatan bayi normal. Terjadinya peningkatan

mordibitas dan mortalitas terhadap bayi BBLR, karena rentan terhadap infeksi

saluran pernafasan, juga terjadi gangguan belajar, perilaku dan sebagainya. BBLR

berpeluang mempunyai kecerdasan lebih rendah dibandingkan bayi dengan BBLN

(Haini, 1994).

Prevalensi berat badan lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh

kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara-

negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan

90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35

kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram .

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 21 juli 2011 yang dilakukan

dengan cara menanyakan data-data tentang persalinan serta data BBLR melalui

rekam medik di RB Karya Rini Magelang didapatkan bahwa persalinan dari bulan

januari sampai juni 141 ibu bersalin untuk BBLR berkisar 58 bayi berkisar (42%)

dan 10 ibu hamil dengan LILA kurang dari 23,5 cm. Sehingga peneliti berminat

mengambil kasus tersebut untuk dijadikan suatu penelitian lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “ apakah ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian bayi

berat lahir rendah (BBLR) di RB Karya Rini Magelang.


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi

ibu hanil dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di RB Karya Rini

Magelang.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk :

a. Mengetahui status gizi ibu hamil TM 1 di RB Karya Rini Magelang.

b. Mengetahui kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RB Karya Rini

Magelang.

c. Mengetahui keeratan hubungan antara status gizi dengan kejadian Berat

Badan Lahir Rendah.

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

a. Institusi Pendidikan Prodi DIII Kebidanan STIKES A.Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan sumber

pustaka untuk penelitian selanjutnya dan menambah wawasan mahasiswa

DIII Kebidanan khususnya dalam Antenatal Care.

b. Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan,

khususnya dalam penelitian terhadap hubungan antara status gizi ibu hamil

dengan kejadian BBLR.


2. Praktis

a. Ibu Hamil

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada ibu

hamil untuk lebih meningkatkan gizi agar tidak mengalami gizi kurang

saat hamil, sehingga tidak akan membahayakan dirinya dan

kandungannya.

b. Bidan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi program kerja

bidan untuk meningkatkan konseling yang berkaitan dengan gizi ibu

hamil.

1. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Penulis Tahun Judul Metode Hasil


Sri 2009 Hubungan Penelitian ini Hasil terdapat
antara status memggunakan hubungan yang
gizi ibu hamil metode non bermakna secara
dengan angka eksperimental dengan statistik antara
BBLR di jumlah sampel 41 status gizi ibu
puskesmas orang menggunakan mempunyai
rawat inap teknik purposive hubungan yang
Mandiraja 1 sampling, yang skala bermakna secara
Banjar pengukurannya statistic dengan bayi
Negara. menggunakan skala berat lahir rendah.
nominal tersebut
adalah uji korelasi
chisquer.
Irna 2009 Hubungan Penelitian ini Hasil terdapat
antara status adalah hubungan yang
gizi ibu hamil observasional bermakna secara
dengan analitik dengan statistic antara
kejadian berat rancangan status gizi ibu
badan lahir case hamil dengan
rendah control study kejadian berat
(BBLR) di pengambilan badan lahir
puskesmas sampel dengan rendah.
Mataram, kota menggunakan
Mataram sistematik random
propinsi Nusa sampling analisis
Tenggara data menggunakan
Barat (NTB). chi square
Suroso 2002 Hubungan Hasil terdapat
status gizi ibu Penelitian ini hubungan
pada awal adalah hubungan yang
kehamilan observasional, signifikan dengan
dengan dengan rancangan kejadian BBLR,
kejadian berat penelitian kasus terdapat
badan lahir kontrol. Uji hubungan yang
rendah kemaknaan dengan signifikan antara
(BBLR) di chi squer, LLA, asupan
kabupaten sedangkan uji energi dan
Klaten regresi berganda protein dengan
dengan metode kejadian BBLR
conditional
logistic
regression

Perbedaan dalam penelitian ini adalah membahas bagaimana

hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah,

Tempat penelitian ini berada di RB Karya Rini Magelang. Desain penelitian

menggunakan deskriptif analitik dengan desain cross sectional, pengambilan

sampel dengan Total sampling dan jumlah sampel sebanyak 167 ibu yang

memiliki bayi berat lahir rendah Analisis data menggunakan uji chi square.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum RB Karya Rini Magelang

Balai Pengobatan/Rumah Bersalin Karya Rini Magelang resmi

didirikan pada tanggal 6 Mei 2006 yang terletak di Dusun Ponalan

Kelurahan Taman Agung Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.

BP/RB ini memiliki motto “Berkarya dalam pelayanan prima, bermodal

Bidan Delima, mewujudkan keluarga bahagia”.

Program pelayanan kesehatan yang ada di BP/RB Karya Rini

Magelang adalah:

a. Pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas.

b. Pelayanan kesehatan bayi dan anak.

c. Pelayanan imunisasi.

d. Pelayanan keluarga berencana.

e. Pelayanan tindakan oleh dokter spesialis kandungan (Obstetri

Gynekologi).

f. Pijat bayi.

g. Senam ibu hamil

h. Pijat reflek oksitosin bagi ibu menyusui.

i. Klinik peduli perempuan.

j. Klinik konsultasi kehamilan dan kesehatan reproduksi.

45
46

k. Klinik konsultasi dokter spesialis kandungan (Obstetri Gynekologi) dan

penyakit kandungan.

Fasilitas tindakan medis yang ada di BP/RB Karya Rini Magelang

adalah:

a. Perawatan kehamilan normal.

b. Tindakan curetage pada kasus keguguran (abortus) oleh dokter ahli

kandungan (Obstetri Gynekologi).

c. Pelayanan alat kontrasepsi (KB).

d. Tindakan persalinan (vacum extraksi) oleh dokter kandungan (Obstetri

Gynekologi) dengan ibu yang tidak dapat melahirkan secara normal.

Jadwal pemeriksaan pasien di BP/RB Karya Rini Magelang yaitu :

a. Persalinan buka 24 jam.

b. Pemeriksaan KIA buka setiap hari jam 08.00 – 21.00 WIB.

c. Pelayanan KB buka setiap hari jam 08.00 – 21.00 WIB.

d. Imunisasi bayi buka minggu pertama dan minggu ketiga jam 08.00 –

12.00 WIB.

e. Pemeriksaan PAP Smear (Test deteksi dini kanker leher rahim) buka

setiap Senin – Sabtu jam 08.00 – 21.00 WIB.

f. Senam hamil buka pada hari Minggu jam 11.00 sampai selesai.

g. Pijat bayi buka Senin pertama jam 14.00 sampai selesai.

h. Kursus perawatan kehamilan dan persalinan bagi suami atau keluarga

buka Senin pertama jam 14.00 sampai selesai.


i. Dokter konsultan kandungan (Obstetri Gynekologi). Praktek hari Senin

jam 13.00 – 16.00 WIB.

Keunggulan BP/RB Karya Rini Magelang adalah :

a. Lokasi strategis, dekat dengan jalan raya tetapi tetap tenang dan aman.

b. Tarif terjangkau, disediakan ruang untuk pertolongan pada masyarakat

yang tidak mampu, tarif menyesuaikan.

c. Disediakan transportasi untuk pasien.

d. Pelayanan dokter ahli kandungan (Obstetri Gynekologi) dengan USG.

e. Melayani pengurusan akte kelahiran.

Ruangan di BP/RB Karya Rini Magelang terdiri dari ruang

pendaftaran, ruang pemeriksaan, ruang dokter, ruang obat, ruang tindakan

persalinan dan curetage, koperasi, dan Mushola. Jumlah ruang rawat inap

di BP/RB Karya Rini Magelang terdiri dari 4 ruang rawat inap, yaitu 1

ruang kamar kelas I dan 3 ruang kamar kelas II. Petugas di BP/RB Karya

Rini Magelang terdiri dari 1 dokter ahli kandungan (Obstetri Gynekologi),

3 bidan, dan 1 perawat.

2. Karakteristik Responden di RB Karya Rini Magelang


a. Karakteristik responden RB Karya Rini berdasarkan umur
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Karakteristik Jumlah Presentase (%)
Umur
20-25 62 37,1
26-30 69 41,3
31-35 36 21,6
Total 167 100
(Sumber data : Data Sekunder, 2011)
Berdasarkan distribusi frekuensi ibu berdasarkan umur dalam

tahun, kelompok umur terbanyak yaitu pada umur 26-30 tahun yaitu

69 responden atau (41,3%).

b. Karakteristik responden RB Karya Rini berdasarkan paritas


Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Karakteristik Jumlah Prosentase (%)
Paritas
1 90 53.9
2 61 36.5
3 16 9.6
Total 167 100
(Sumber data : Data Sekunder, 2011)

Berdasarkan distribusi frekuensi ibu berdasarkan paritas

sebagian besar yaitu ibu yang melahirkan pertama kali sebanyak 90

responden atau (53,9%).

3. Analisis Univariat

a. Status Gizi Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, status gizi

ibu hamil dapat didiskripsikan sebagai berikut:

Tabel 4.3 Status Gizi Ibu Hamil di RB Karya Rini Magelang


Status Gizi Frekuensi Presentase (%)
KEK 32 19.2
Non KEK 135 80.8
Jumlah 167 100
(Sumber: Data Sekunder, 2011)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar

status gizi responden adalah Non KEK yaitu 135 responden atau

80,8%.
b. Berat Badan Bayi Lahir

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, berat

badan bayi lahir dapat didiskripsikan sebagai berikut:

Tabel 4.4 Berat Badan Bayi Lahir di RB Karya Rini Magelang.


Berat Badan Bayi Lahir Frekuensi Presentase (%)
BBLN 101 60.5
BBLR 66 39.5
Jumlah 167 100
(Sumber: Data Sekunder, 2011)

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar

berat badan bayi lahir responden adalah BBLN yaitu sebanyak 101

responden atau 60,5%.

4. Analisis Bivariat

Hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR di

RB Karya Rini Magelang, dapat dideskripsikan pada tabel silang di

bawah ini:

Tabel 4.5 Status Gizi Ibu Hamil KEK dengan Berat Badan
Lahir.
Berat Badan Bayi Lahir
Status Gizi Ibu
BBLN BBLR Total
Hamil
F % F % f %
KEK 12 37,5 20 62,5 32 100
(Sumber: Data Sekunder, 2011)

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden ibu hamil KEK dengan BBLR yaitu sebanyak 20 responden

atau 62,5%.
Tabel 4.6 Status Gizi Ibu Hamil Non Kek Dengan Berat
Badan Bayi Lahir.
Berat Badan Bayi Lahir
Status Gizi Ibu BBLN BBLR Total
Hamil
F % F % f %
Non KEK 89 65,9 46 34,1 135 100
(Sumber: Data Sekunder, 2011)

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukan bahwa sebagian besar

responden ibu hamil Non KEK dengan BBLN yaitu sebanyak 89

responden atau 65,9%.

Berdasarkan Tabel 4.5 dan 4.6 menunjukan bahwa masih

didapatkan ibu hamil dengan KEK melahirkan bayi BBLR yaitu 20

responden atau (62,5%) dari 89 responden atau (65,9%) pada ibu hamil

non KEK dengan BBLN.

Tabel 4.7 Tabel Silang Hubungan Antara Status Gizi Ibu Hamil Dengan
Kejadian BBLR di RB Karya Rini Magelang
Status Gizi Ibu Hamil Berat Badan Bayi Lahir
BBLN BBLR Total Contingency p
F % F % f % Coefficient value
Non KEK 89 53,3 46 16,2 135 80,8 0,223 0,003
KEK 12 7,2 20 12 32 19,2
Total 101 60.5 66 39,5 167 100
(Sumber: Data Sekunder, 2011)

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

memiliki status gizi baik yaitu sebanyak 89 responden atau 53,3%.

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status gizi ibu

hamil dengan kejadian BBLR di RB Karya Rini Magelang telah

dilakukan uji statistik menggunakan uji Chi-Square dengan SPSS for

window versi 17.0. Berdasarkan hasil pengujian dengan SPSS for


window versi 17.0 pada p-value didapatkan nilai sebesar 0,003 sehingga

lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara status gizi ibu hamil

dengan kejadian BBLR di RB Karya Rini Magelang.

Untuk mengetahui kekuatan hubungan tersebut dilakukan

dengan melihat nilai dari koefisien kontingensi. Berdasarkan hasil

analisis dengan SPSS for window versi 17.0 nilai kontingen koefisiensi

(contingency coefficient) diperoleh nilai sebesar 0,223. Angka hasil

pengujian tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel pedoman

interpretasi koefisien kontingensi. Dari pembandingan tersebut (0,223)

terdapat diantara 0,200 – 0,399 yang berarti dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan rendah antara status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR

di RB Karya Rini Magelang.

B. Pembahasan

1. Status Gizi Ibu Hamil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki

status gizi Non KEK lebih banyak dari keseluruhan responden yaitu 135

responden (80,8%), sedangkan ibu hamil yang mengalami KEK yaitu 32

responden (19,2%). Status gizi ibu hamil pada penelitian dilakukan

dengan mengukur lingkar lengan atas ibu hamil. Dari peneletian yang

telah dilakukan dapat diketahui bahwa masih ada beberapa ibu hamil

yang mengalami KEK atau kekurangan energi kronis. Hal ini juga berarti

bahwa status gizi ibu hamil belum semuanya memiliki gizi baik.
Menurut Sri, 2009, berdasarkan hasil penelitian diketahui

bahwa dari 14 ibu dengan status gizi KEK yang melahirkan BBLR 12

(85,7%) lebih tinggi dibandingkan yang non BBLR 2 (14,3%) dari 27 ibu

dengan status gizi non KEK yang melahirkan BBLR 1 (3,7%) lebih

rendah dibandingkan yang non BBLR 26 (96,3%) hasil analisis

disimpulkan bahwa status gizi ibu mempunyai hubungannya yang

bermakna secara statistik dengan bayi berat lahir rendah.

Demikian halnya dengan penelitian Rosmeri, 2000 bahwa status

gizi ibu sebelum hamil mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap

kejadian BBLR. Ibu dengan status gizi kurang (kurus) sebelum hamil

mempunyai resiko 4,27 kali untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan

dengan ibu yang mempunyai status gizi baik (normal).

Menurut Nyoman. S, 2001, dalam penilaian status gizi bahwa

ambang batas LLA WUS dengan resiko KEK di indonesia adalah 23,5

cm. Apabila ukuran LLA kurang 23,5 cm atau dibagian merah pita LLA,

artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK, dan diperkirakan akan

melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR). BBLR mempunyai resiko

kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan

perkembangan anak.

Bahwa keadaan gizi pada waktu lahir sangat dipengaruhi oleh

keadaan gizi ibu selama hamil. Ibu yang masa hamilnya menderita

gangguan gizi selain akan melahirkan bayi dengan berbagai kelainan


dalam pertumbuhannya atau mungkin bayi akan lahir mati maupun lahir

prematur (belum cukup umur) (Dyah, 2006).

Seorang wanita yang mengalami defisiensi nutrisi sebelum dan

selama hamil kemungkinan wanita tersebut akan mengalami KEK selama

hamil. KEK adalah keadaan seorang yang kurang gizi yang disebabkan

oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari

dan atau gangguan penyakit tertentu (Supariasa, 2002). Berdasarkan

penjelasan tersebut ibu hamil yang menderita KEK di RB Karya Rini

Magelang dapat disebabkan oleh kurangnya energi, asupan protein, dan

keadaan kesehatan ibu hamil.

Kebutuhan nutrisi ibu selama hamil berbeda-beda untuk setiap

individu. Hal ini dipengaruhi oleh riwayat kesehatan dan status gizi

sebelumnya, kekurangan asupan pada sesuatu nutrien terganggu, dan

kebutuhan nutrisi yang tidak konstan selama kehamilan. Selama proses

kehamilan seperti peningkatan kebutuhan kalori sejalan dengan adanya

peningkatan laju metabolik basal dan penambahan berat badan yang akan

meningkat penggunaan kalori selama aktifitas. Kebutuhan kalori kira-

kira sekitar 15% dari kalori normal. Tambahan energi yang dibutuhkan

selama hamil yaitu 27.000-80.000 Kkal atau 100 Kkal/hari (Weni, 2010).

Selain asupan energi, hal yang dapat menyebabkan KEK adalah kurangnya

ibu hamil dalam mengkonsumsi protein. Selama kehamilan terjadi

peningkatan kebutuhan protein yang signifikan. 68% peran protein selama

kehamilan diantaranya dibutuhkan untuk pertumbuhan dan


perkembangan janin, untuk pembentukan plasenta dan cairan amnion,

pertumbuhan jaringan maternal seperti pertumbuhhan mammae ibu dan

jaringan uterus, serta penambahan volume darah. Total protein fetal yang

diperlukan selama masa gestasi antara 350-450g (Weni, 2010).

2. Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden ibu hamil KEK

dengan kejadian BBLR sebanyak 66 responden (39,5%), sedangkan yang

non KEK dengan BBLN sebanyak 101 responden (60,5%). Meski

sebagian besar responden cenderung BBLN, namun dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa masih ada didapatkan responden yang mengalami

kejadian BBLR yaitu 66 responden (39,5%). Menurut Arief (2009), Bayi

berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari

2500 gram. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberap faktor, diantaranya

faktor janin, faktor uterus dan plasenta, serta fakor ibu.

Menurut Depkes (1996) faktor janin dapat disebabkan oleh cacat

bawaan yang diderita janin, infeksi kandungan, kehamilan ganda, ketuban

pecah dini, dan kelainan kromosom. Faktor uterus dan plasenta dapat

disebabkan oleh insersi tali pusat abnormal, infak plasenta, dan plasenta

lepas. Sedangkan faktor ibu dapat disebabkan oleh umur ibu, paritas,

keadaan ekonomi sosial, prenatal care, riwayat obstetri, jarak kehamilan,

pendidikan.

Ibu hamil yang terlalu muda (< 20 tahun) atau terlalu tua (> 35

tahun) akan semakin beresiko terhadap BBLR apabila tidak diiambangi


dengan asupan gizi yang cukup. Hal ini berpengaruh terhadap kebutuhan

gizi yang diperlukan. Umur muda perlu tambahan gizi yang banyak

karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya

sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang dikandung.

Sedangkan untuk umur yang tua perlu energi yang besar juga karena

fungsi organ yang makin melemah dan diharuskan bekerja maksimal

maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung

kehamilan yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini umur

responden dikendalikan dengan memilih responden yang berumur 20-35

tahun sehingga semua responden dianggap pada masa aman untuk hamil.

Paritas merupakan salah satu faktor terjadinya BBLR. Paritas

pada penelitianini dikendalikan dengan cara mengambil ibu yang

melahirkan anak 1-3 kali.Paritas merupakan kadaan wanita berkaitan

dengan jumlah anak yang dilahirkan (Laksmana, 2002). Paritas yang

tinggi akan berdampak pada timbulnya berbagai masalah kehamilan baik

bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan. Salah satu dampak kesehatan yang

mungkin timbul dari paritas yang tinggi adalah hubungan dengan kejadian

BBLR (Zaenab. R dan Joeharno, 2008).

Penyebab lain BBLR adalah besarnya LILA ibu hamil sekligus

menunjukan keadaan status gizi (energi) yang kurang dari batas ambang

yaitu sebesar 23,5 cm. Di Indonesia bateas ambang LILA dengan resiko

KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil dengan resiko KEK

diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Ibu hamil yang menderita


Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia mempunyai resiko kesakitan

yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan

dengan ibu hamil normal. Akibatnya mereka mempunyai resiko yang

lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat

persalinan, perdarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah dan

mudah mengalami gangguan kesehatan (Depkes RI, 1996).

Keadaan sosial ekonomi dan pelayanan antenatal dapat

berpengaruh terhadap terjadinya BBLR. Kejadian BBLR meningkat pada

ibu hamil golongan ekonomi rendah. Hal ini juga dapat berpengaruh

terhadap status gizi secara umum. Pelayanan antenatal mumpunyai

pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan janin. Ibu yang teratur

melakukan pemeriksaan kandungan cenderung tidak akan mengalami

kejadian BBLR.

Faktor lain penyebab BBLR adalah riwayat abortus dan jarak

kehamilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar

responden belum pernah mengalami abortus yaitu sebesar 159 responden

(95,2%). Ibu hamil yang telah mengalami abortus pada persalinan yang

lalu merupakan prediksi terbanyak bahwa persalinan selanjutnya akan

cenderung BBLR. Jarak kelahiran kurang dari 2 tahun menyebabkan

fungsi reproduksi dan kesehatan belum terpenuhi dengan baik. Jarak

persalinan adalah faktor yang dapat mempengaruhi kejadian BBLR.

Makin kecil jarak persalinan makin besar kemungkinan melahirkan bayi

BBLR (Manuaba, 1998).


Faktor lain penyebab BBLR adalah tingkat pendidikan. Tingkat

pendidikan ibu hamil akan mempengaruhi status gizi termasuk

pengetahuan kesehatan secara umum. Semakin tinggi tingkat pendidikan

wanita, lebih mampu mengambil keputusan untuk memelihara kesehatan

keluarga secara lebih baik. Pada penelitian ini tingkat pndidikan

dikendalikan dengan memilih responden yag berpendidikan minimal

SMP.

3. Hubungan Antara Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian BBLR di RB

Karya Rini Magelang

Berdasarkan tabel silang responden yang memiliki status gizi

KEK cenderung BBLR, sedangkan yang memiliki status gizi Non KEK

cenderung BBLN. Hal tersebut menunjukkan adanya kecenderungan

status gizi ibu hamil berhubungan dengan kejadian BBLR.

Kecenderungan dan hubungan itu telah dibuktikan dengan uji statistik Chi-

Square menggunakan SPSS for window versi 17.0 yang menunjukkan

adanya hubungan signifikan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian

BBLR di RB Karya Rini Magelang.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Solihin, 2002 yang

menyatakan bahwa status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama

hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung.

Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam

kandungan, apabila status gizi ibu buruk sebelum dan selama kehamilan

akan menyebabkan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).


Hasil penelitian yang dilakukan Suroso, 2002 dengan judul

“Hubungan status gizi ibu pada awal kehamilan dengan kejadian berat

badan lahir rendah (BBLR) di kabupaten Klaten”, menunjukkan hasil

yang hampir sama dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu ada

hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian

BBLR. Suroso (2002) juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara LILA, asupan energi dan protein dengan kejadian

BBLR. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa

ada hubungan antara ada hubungan yang signifikan antara status gizi ibu

hamil dengan kejadian BBLR.

Hasil penelitian yang dilakukan Dyah, 2006 dengan judul

“Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Lahir

Rendah (BBLR) di Gunung Kidul” menunjukan hasil yang hampir sama

dengan penelitian yang penulis lakukan ada hubungan yang bermakna

antara status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR.

Ibu hamil yang mengalami KEK mempunyai kecenderungan

untuk melahirkan bayi dengan BBLR, sedangkan ibu hamil yang

memiliki asupan gizi seimbang (Non KEK) cenderung memiliki resiko

kecil terhadap BLBR. Kejadian KEK dapat disebabkan oleh asupan

energi, dan protein yang tidak seimbang dengan kebutuhan ibu hamil.
C. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, sebab walaupun

penelitian ini telah dilakukan secara optimal dengan menekan seminimal

mungkin yang terjadi namun faktor kesalahan manusia tidak dapat dihindari.

Keterbatasan penelitian ini adalah faktor resiko yang terlihat hanya faktor

status gizi ibu sewaktu hamil dan data rekam medik yang tidak semuanya

terdata.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

D. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

simpulan sebagai berikut:

1. Sebagian besar ibu hamil memiliki status gizi Non KEK yaitu 80,8%.

2. Sebagian besar bayi tidak mengalami BBLR yaitu 60,5%.

3. Ada hubungan bermakna antara status gizi ibu hamil dengan kejadian

BBLR di RB Karya Rini Magelang, yang ditunjukkan dari uji statistik Chi-

Square nilai p = 0,003 dengan nilai koefisian kontingensi 0,223 yang berarti

keeratan hubungan rendah.

E. Saran

1. Bagi Ibu Hamil

Hendaknya ibu hamil untuk lebih meningkatkan asupan-asupan

gizi yang dibutuhkan selama kehamilan khususnya energi agar tidak

mengalami KEK sehingga diharapkan nantinya dapat melahirkan bayi

dengan berat badan normal.

2. Bagi Instansi RB Karya Rini Magelang

Sebaiknya untuk lebih meningkatkan konseling gizi kepada ibu

hamil yang datang ke RB Karya Rini sehingga dapat mengatasi masalah

KEK pada ibu hamil dan BBLR.

60
61

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebaiknya melakukan penelitian dengan menggunakan variabel-

variabel lain misalnya tingkat pendidikan, sosial ekonomi, riwayat

kelahiran atau umur ibu agar dapat mengetahui variabel-variabel lain yang

mempengaruhi BBLR.
DAFTAR PUSTAKA

Arief. 2009. Bayi Berat Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika.

Arum, D.N.S. 2006. Hubungan Antara Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian
Berat Lahir Rendah. Journal Of Health Tecnology, 114, 0216-4981.

Depkes RI. 2004. Program Perbaikan Gizi Makro. Departemen Kesehatan.

. 2002. Indonesia Sehat Tahun 2002, Jakarta: Dep. Kes. RI.

Dep.Gizi dan Kesmas. 2007. Gizi Dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: PT.
Grafindo Persada.

Dewa, I Nyoman Supriasih, Bachayar Bakri, Ibnu Fajar. 2001. Penilaian Status
Gizi, Jakarta: EGC.

Husaini. 1998. Antropometri Bayi Baru Lahir dan Resiko Relatif Terhadap
Kematian Perinatal. Jakarta: Buletin Kesehatan

Joeharno dan Zaenab. 2006. Beberapa Faktor Resiko Kejadian BBLR.

Kristiyanasari. W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika.

_. 2009. Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak. Yoyakarta: Nuha


Medika.

Lubis. Z. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang
Dilahirkan.

LLPM. 2010. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah STIKES A. Yani.


Yogyakarta: Kanisius.

Mohtar. R. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran


EGC.

.1998. Sinopsis Obstetri Jilid 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Manuaba. 2005. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

Mansjoer. A. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media


Aesculapius .

62
63

Pantiawati. I. 2010. Bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Yogyakarta:
Nuha Medika.

Proverawati. A 2010. BBLR. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sjahmien. 2003. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihana.

Suroso. 2002. Hubungan Status Gizi Ibu Pada Awal Kehamilan Dengan Kejadian
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Klaten, Yogyakarta:
Karya Tulis Ilmiah Universitas Gajah Mada.

Supariasa. 2002. Penilaian Status Gizi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Susanto, Nugroho. 2010. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:


Digibooks.

Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihana.

Wahyuni, S. 2009. Hubungan Antara Status Gizi Ibu Hamil Dengan Angka Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) di Puskesmas Rawat Inap Mandiraja 1
Banjar Negara, Yogyakarta: Karya Tulis Ilmiah Stikes Ahmad Yani.

Winkjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawiroharjo.

You might also like