Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA PT. PRIMANUSA GLOBALINDO PEKANBARU

Jeli Nata Liyas1), Ferisca Nur Widyanti2)


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau
jaznatan@yahoo.co.id

Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of management information
systems on employee performance at PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru. The sample of
this study were employees who worked at PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru. Data
collection was carried out with questionnaires distributed directly to employees totaling 54
questionnaires. Statistical methods using Simple Linear Regression Analysis with
hypothesis testing statistical tests t. From the overall response of respondents to the variable
management information system at PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru with an average
score of 4.61 shows the response of respondents to the statement on the management
information system variable is very agree. From the overall response of respondents to the
variable employee performance at PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru with an average
score of 4.38 shows the response of respondents to statements on employee performance
variables is agreed. T value of 4.048. While the critical value according to the table with a
significant level of 5% using the formula t table (a / 2; n - k) k = 1 and n = 54 is 2.00575,
because t arithmetic > t table then Hï is rejected. This means that the Management
Information System has a positive effect on Employee Performance. With the meaning of the
word Hypothesis (Ha) accepted. Positive t value indicates that the Management Information
System variable has a direct relationship with Employee Performance at PT. Primanusa
Globalindo Pekanbaru.

Keywords: Management Information Systems, Employee Performance

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem informasi
manajemen terhadap kinerja karyawan di PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru. Sampel
penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru.
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang dibagikan langsung ke karyawan
berjumlah 54 kuesioner. Metode statistik menggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana
dengan uji statistik uji hipotesis t. Dari tanggapan responden secara keseluruhan terhadap
sistem informasi manajemen variabel di PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru dengan skor
rata-rata 4,61 menunjukkan tanggapan responden terhadap pernyataan tentang variabel
sistem informasi manajemen sangat setuju. Dari keseluruhan tanggapan responden terhadap
variabel kinerja karyawan di PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru dengan skor rata-rata
4,38 menunjukkan tanggapan responden terhadap pernyataan tentang variabel kinerja
karyawan disepakati. Nilai T sebesar 4,048. Sedangkan nilai kritis menurut tabel dengan
taraf signifikan 5% menggunakan rumus t tabel (a / 2; n - k) k = 1 dan n = 54 adalah 2,00575,
karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa Sistem Informasi Manajemen
memiliki efek positif pada Kinerja Karyawan. Dengan makna kata Hipotesis (Ha) diterima.
Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel Sistem Informasi Manajemen memiliki
hubungan langsung dengan Kinerja Karyawan di PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru.

Kata Kunci: Sistem Informasi Manajemen, Kinerja Karyawan

166
Jeli Nata L., Ferisca N. W., Pengaruh Sistem Informasi Manajemen | 167

PENDAHULUAN proses-proses yang berlaku dan terjadi dalam


Sistem informasi secara sederhana perusahaan sebaiknya tidak menjadi alasan
banyak membantu kalangan perusahaan di untuk perusahaan lebih memperhatikan
dalam mendapatkan informasi mengenai karyawan sebaik mungkin. Karena pening-
bisnis perusahaan. Sementara perkembangan katan pendapatan perusahaan tidak bisa
sistem informasi yang berbasis komputer dilepaskan dari pemahaman karyawan akan
membutuhkan sumber daya untuk meng- sistem informasi yang digunakan perusahaan.
analisis dan merancang sistem dan dapat PT. Primanusa Globalindo merupakan sebuah
menghabiskan waktu yang banyak untuk perusahaan yang bergerak di bidang
dapat menyelesaikannya. Terkadang sistem Kontraktor dan Supplier. PT. Primanusa
yang dikembangkan dan dibuat sesuai Globalindo merupakan Authorizer Distri-
rencana mengalami kendala-kendala yang butor Vehicle Safety atau Drive Behavior
tidak dapat diatasi maka diperlukan kebijakan Monitoring System (DBMS) Di Indonesia.
pengembangan sistem agar dapat mengatasi- PT. Primanusa Globalindo berdiri sejak tahun
nya. Menurut Nurmansyah (2018:27), men- 2002 yang dipimpin oleh Bapak Sunarto.
jelaskan dalam bukunya bahwa Informasi Pada mulanya perusahaan ini masih ber-
merupakan hal yang sangat penting bagi suatu bentuk CV. Primanusa, kemudian dengan
perusahaan dalam menentukan keunggulan seiring berkembangnya waktu maka perusa-
bersaing dan memenangkan dalam per- haan ini kemudian berubah menjadi PT.
saingan. Karena hal tersebut, maka informasi Primanusa Globalindo, yang mana ruang
harus dilihat sebagai aset yang sangat ber- lingkup usahanya usahanya, meliputi daerah
harga. Informasi adalah modal intelektual Duri, Minas, Palembang, Jakarta.
(intellectual capital) yang mempunyai PT. Primanusa Globalindo merupakan
pengaruh penting dalam menentukan daya sole distributor resmi dari product Driver
saing suatu perusahaan dalam jangka Behaviour Monitoring System (DBMS) merk
panjang. Sedangkan pengertian sistem infor- Driveright dengan principle di USA. Product
masi manajemen menurut Scott (2002) dalam tersebut dipakai bukan hanya di Indonesia
buku Nurmansyah (2018:133) menyatakan tetapi di seluruh dunia dan telah terbukti
bahwa, Sistem informasi manajemen adalah berhasil membantu para fleet manager dalam
serangkaian sub-sistem informasi yang hal manajemen armada dan khususnya
menyeluruh dan terkoordinasi secara rasional memperbaiki behavior dari para driver.
terpadu yang mampu mentransformasikan Setelah sukses dengan pemasaran Drive
data sehingga menjadi informasi yang Right, PT. Primanusa Globalindo kemudian
melalui serangkaian cara guna meningkatkan menjadi sole distributor product GPS (Global
produktivitas yang sesuai dengan gaya dan Positioning System) tracking dari negara
sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang yang sudah terkenal akan kecanggihan
telah ditetapkan. teknologinya, yaitu Taiwan.
Sistem informasi yang menyajikan Gtrack, merek GPS tracking yang sudah tidak
banyak hal tentang bisnis perusahaan perlu asing lagi bagi kita saat ini menjadi market
diimbangi dengan pengetahuan tentang leader di niche marketnya yaitu perusahaan-
kinerja karyawan, yang semua ini diharapkan perusahaan perminyakan dan gas. PT.
dapat dilakukan oleh para karyawan yang Primanusa Globalindo terus melakukan
bekerja dalam perusahaan. Terkadang banyak expansi market sehingga Gtrack sekarang
terdapat ketidakpahaman para karyawan juga sangat dikenal di perusahaan pertam-
terhadap sistem informasi yang berlaku bangan, logistic, rental, pharmacy dan
dalam perusahaan. Ketidakmengertian akan sebagainya.
168 | EQUILIBRIUM, VOLUME 8, NOMOR 2, JULI 2020

Berikut Data Keadaan Karyawan yang Dilihat Dari Jumlah Karyawan Pada PT.
Primanusa Globalindo Pekanbaru.

Tabel 1. Rekap Karyawan/Karyawati PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru

No Tahun Jumlah Karyawan (Orang)


1 2014 28
2 2015 33
3 2016 36
4 2017 41
5 2018 55
Sumber : PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru 2019

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa menjadi 33 orang, lalu di bulan berikutnya
perkembangan karyawan yang ada di PT. menjadi 36 orang, di tahun berikutnya lagi 41
Primanusa Globalindo Pekanbaru dari tahun orang. Dan pada tahun 2018 karyawan PT.
ke tahun meningkat. Di tahun 2014. Primanusa Globalindo Pekanbaru menjadi 55
Karyawan yang ada di perusahaan ini hanya orang. Di sini dapat dilihat adanya pening-
28 orang, meningkat di tahun berikutnya katan jumlah karyawan dari tahun ke tahun.

Tabel 2. Tingkat Pendidikan Karyawan/Karyawati PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru


No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persen (%)
1 Pasca Sarjana - -
2 Sarjana (S1) 37 67,3%
3 DIV 9 16,3%
4 DIII 2 3,63%
5 SMA / Sederajat 7 12,7%
Jumlah 55 100
Sumber : PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru 2019

Dari tabel di atas dapat dilihat tingkat alat telekomunikasi semakin canggih.
pendidikan karyawan PT. Primanusa Dari pada awalnya hanya sebuah
Globalindo Pekanbaru lebih didominasi pada pengirim pesan dengan nada morse
tingkatan S1, yaitu sebanyak 37 orang 67,3%, kemudian tulisan, suara, hingga pada
pada tingkatan DIV sebanyak 9 orang atau akhirnya sebuah sinyal yang tidak terlihat
16,3, pada tingkatan DIII sebanyak 2 orang kasat mata. Penggunaan alat telekomu-
atau 3,63%, dan yang berpendidikan SMA nikasi pun semakin berkembang, tidak
sederajat sebanyak 6 orang atau 12,7%. hanya antara dua orang tetapi juga dengan
banyak orang dengan berbagai kemam-
1. Manfaat dan Type GPS Pelacak puan dan kebutuhan masing-masing, baik
Kendaraan Pada PT. Primanusa dari sisi penyedia atau pun dari sisi
Globalindo Pekanbaru pengguna itu sendiri.
Semakin berkembangnya teknologi Fungsi ini hampir sama dengan
komunikasi menjadikan berbagai alat- navigasi, jika dalam navigasi mengguna-
Jeli Nata L., Ferisca N. W., Pengaruh Sistem Informasi Manajemen | 169

kan perangkat penerima sinyal GPS b. U1 plus 3G Camera adalah alat tracking
berikut penampil titik koordinatnya sistem yang bertujuan untuk program fleet
dalam satu perangkat, sedangkan untuk management sistem. Dengan teknologi
kebutuhan sistem pelacakan adalah alat pemantauan dan pengamanan terhadap aset
penampil dan penerima sinyal berbeda kendaraan yang menyajikan data realtime,
lokasi. Contohnya kita bisa mengetahui sehingga monitoring kendaraan Anda bisa
lokasi kendaraan yang hilang dengan diketahui keberadaan dan pergerakan bahkan
melihat titik kordinat yang dihasilkan bisa melihat histori perjalanan sebelumnya.
dari alat yang terpasang dalam kendaraan
Unit GPS Tracking ini dilengkapi dengan
tersebut, untuk melihatnya bisa melalui
Camera Capture yang dapat diintegrasikan
media smartphone atau alat khusus
maksimal 4 kamera dan Jaringan 3G, maka
lainnya.
hasil pantau kinerja kendaraan operasional
2. Type GPS dan fungsinya sebagai
Anda semakin maksimal :
berikut:
Advantages :
a. U1 plus 2G/3G adalah alat tracking
1. Realtime monitoring menggunakan
sistem yang bertujuan untuk program fleet
management sistem. Dengan teknologi fleetweb ataupun aplikasi smartphone.
pemantauan dan pengamanan terhadap aset 2. Matikan kendaraan dari jarak jauh.
kendaraan yang menyajikan data realtime, 3. Memantau dan Memproteksi pencurian
sehingga monitoring kendaraan Anda bisa bahan bakar.
diketahui keberadaan dan pergerakan bahkan 4. Mengetahui perilaku pengemudi.
bisa melihat histori perjalanan sebelumnya. 5. Terdapat record data detail per detik
Advantages : sebelum dan sesudah terjadi benturan.
1. Realtime monitoring menggunakan Available Features :
fleetweb ataupun aplikasi smartphone. 1. Door Sensor
2. Matikan kendaraan dari jarak jauh. 2. SOS Button
3. Memantau dan Memproteksi pencurian 3. Seat Belt Trigger
bahan bakar. 4. Buzzer Speed
4. Mengetahui perilaku pengemudi. 5. Fatigue Sensor
5. Terdapat record data detail per detik 6. Fuel Monitoring
sebelum dan sesudah terjadi benturan. 7. Smoke Detector
Available Features : 8. Unloading Sensor
1. Door Sensor 9. Barcode Scanner
2. SOS Button 10 Geofence Implementation
3. Seat Belt Trigger 11. Buzzer Idle
4. Buzzer Speed 12. Work Hour
5. Fatigue Sensor c. U1 Lite plus adalah alat tracking sistem
6. Fuel Monitor yang bertujuan untuk program fleet
7. Smoke Detector management sistem. Dengan teknologi
8. Unloading Sensor pemantauan dan pengamanan terhadap aset
9. Barcode Scanner kendaraan yang menyajikan data realtime,
10. Geofence Implementation sehingga monitoring kendaraan Anda bisa
11. Buzzer Idle diketahui keberadaan dan pergerakan bahkan
12. Work Hour bisa melihat histori perjalanan sebelumnya.
170 | EQUILIBRIUM, VOLUME 8, NOMOR 2, JULI 2020

Advantages : e. GT710 adalah GPS Tracking Portable


1. Realtime monitoring menggunakan tahan air yang dirancang untuk pelacakan
fleetweb ataupun aplikasi smartphone. kendaraan ataupun aset. Bebas pemasangan
2. Matikan kendaraan dari jarak jauh. dan tahan lama. Dengan ditopang magnet
3. Memantau dan Memproteksi pencurian yang sangat kuat dan bentuknya yang kecil
bahan bakar. sehingga mudah untuk disembunyikan.
4. Mengetahui perilaku pengemudi. Advantages :
5. Terdapat record data detail per detik 1. Realtime / berkala monitoring meng-
sebelum dan sesudah terjadi benturan. gunakan SMS, fleetweb ataupun aplikasi
Available Features : smartphone.
1. Door Sensor 2. Baterai tahan lama selama 3 tahun dan
2. SOS Button ada notifikasi low battery & shut down.
3. Seat Belt Trigger 3. Unit waterproof dan dustproof.
4. Buzzer Speed 4. Tersedia Alert ketika unit berpindah.
5. Fuel Monitoring Available Features :
6. Unloading Sensor 1. Standby Time 3 Tahun
7. Geofence Implementation 2. Dustproof
8. Buzzer Idle 3. Strong Magnetic Mounting
9. Work Hour 4. Notification Low Battrery
10. Driver Safety Score/ Driver Behavior f. Human Tracking Dwatch adalah jam
d. GPS UECO, seiring dengan meningkat- tangan yang dapat difungsikan untuk
nya kebutuhan customer akan teknologi GPS memantau personal, anak-anak ataupun
Tracking dengan harga terjangkau namun manula beraktifitas. Dengan desain yang
tetap dengan kualitas prima. GPS Tracker simpel dan trendi, Anda dapat menjaga dari
UECO hadir dalam memenuhi kebutuhan bahaya yang mengancam, dan dapat melaku-
pemantauan kendaraan dengan fitur kan percakapan dengan orang tercinta
melimpah namun dengan harga ekonomis.. Advantages :
Advantages : 1. Realtime monitoring menggunakan
1. Realtime monitoring menggunakan aplikasi smartphone.
fleetweb ataupun aplikasi smartphone. 2. Record histori perjalanan selama 3 bulan.
2. Matikan kendaraan dari jarak jauh. 3. Dapat melakukan panggilan kedua
3. Mengetahui perilaku pengemudi nomor dengan menekan speed dial, dan
(Driving Behavior). panggilan ke nomor yang telah didaftar-
Available Features : kan.
1. Door Sensor 4. Tersedia tombol SOS.
2. SOS Button 5. Dapat menyadap suara sekitar unit
3. Seat Belt Trigger Dwatch.
4. Buzzer Speed Available Features :
5. Unloading Sensor 1. Geofence Implementation
6. Geofence Implementation 2. Voice TalkBack
7. Buzzer Idle 3. Whitelist Number Love Reward
8. Work Hour 4. Demolition Alaram
9. Driver Safety Score/ Driver Behavior 5. Remote Shutdown
Jeli Nata L., Ferisca N. W., Pengaruh Sistem Informasi Manajemen | 171

Gambar 1. Cara Kerja GPS

Tabel 3. Data yang menggambarkan Sistem Informasi Manajemen pada PT. Primanusa
Globalindo Pekanbaru
Tahun Data Job Report Terjadi Kesalahan Persentase (%)
(Unit)
2014 3527 120 3,4%
2015 6500 93 1,43%
2016 3337 25 0,75%
2017 7120 54 0,76%
2018 5000 47 0,94%
Sumber : PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru 2019

Pada tahun 2014 PT. Primanusa dengan diterapkannya penginputan data


Globalindo Pekanbaru masih menerapkan melalui sistem maka Manajemen PT.
penginputan data Job Report (JR) dengan cara Primanusa Globalindo memutuskan untuk
manual, sehubungan dengan semakin penggunaan Rekap Job Report Online
pesatnya daya saing maka PT. Primanusa diterapkan sampai saat ini karena dinilai
Globalindo Pekanbaru mencoba untuk sangat efektif dan efisien.
menerapkan penginputan data Job Report Tetapi pada saat penginputan data
(JR) dengan menerapkan sistem. Penerapan dengan menggunakan sistem terdapat
ini dimulai pada awal Mei 2015, dengan kendala pada sumber daya manusianya
tujuan untuk mengetahui dengan cepat data- karena setiap orang memiliki pemahaman
data yang diinputkan pada sistem seperti, yang berbeda-beda, maka sebelum diterapkan
penagihan unit GPS, pemasangan unit GPS, penginputan data baru, yang disebut dengan
pelepasan unit GPS, aktifasi unit GPS dan sistem tersebut diperlukan adanya pelatihan
hal-hal lain yang berhubungan dengan data kepada setiap karyawan agar setiap individu
GPS dan untuk memperkecil kesalahan. dapat memahami dan meningkatkan kinerja-
Namun seiringan dengan waktu ternyata nya. Selain dengan diperlukannya pelatihan
172 | EQUILIBRIUM, VOLUME 8, NOMOR 2, JULI 2020

maka juga diperlukannya kerjasama pada informasi juga harus bebas dari kesalahan
setiap karyawan untuk mempermudah dan diharapkan dengan adanya sistem informasi
mempercepat pengetahuan pada setiap manajemen ini dapat meminimalisir
karyawan untuk menggunakan sistem online. kesalahan pemberian informasi baik dari
Dengan penerapan sistem informasi internal perusahaan mau pun eksternal
manajemen diharapkan dapat mempermudah perusahaan. Dengan begitu manajemen
pekerjaan karena informasi yang didapat perusahaan harus selalu memberikan
mempunyai manfaat untuk pemakainya, pelatihan kepada setiap karyawan agar sistem
informasi tersebut juga datang pada penerima yang telah dibuat dan diterapkan pada
tidak boleh terlambat karena jika informasi manajemen dapat berjalan sesuai dengan
datang pada penerima lambat maka akan kebutuhan.
berdampak pada kualitas perusahaan,

Tabel 4. Data Jenis kesalahan pada saat penginputan Job Report PT. Primanusa
Globalindo Pekanbaru

No Jenis Kesalahan Keterangan


1 Data Unit GPS Unit ID, Serial Number, Imei
2 Data Kendaraan Nomor Polisi dan Nomor Dinding
3 Data GSM Nomor GSM
RFID, Camera, Fuel Stick, Sensor pintu, SOS, Bypass
4 Data Asesoris dan lainnya
5 Data Tanggal Tanggal Pemasangan, Nonaktif dan Dismantle
Sumber : PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru 2019

Dari tabel di atas dapat dilihat ada memberikan kemudahan kepada user serta
beberapa jenis kesalahan yang sering terjadi memberikan infomasi yang relevan dan
pada saat penginputan Job Report yang akurat sehingga informasi yang didapat juga
diinputkan oleh teknisi dan keterangannya, bisa tepat waktu.
hal ini yang harus diminimalisir agar

Tabel 5. Data Target dan Capaian Kerja Karyawan PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru

Tahun Target (Unit) Realisasi (Unit) Persentase (%)


2014 3000 3323 110 %
2015 3500 6250 178 %
2016 4000 2904 72,6 %
2017 4500 7007 156%
2018 5000 4791 95,9%
Sumber : PT. Primanusa Globalindo Pekanbaru 2019

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa target penjualan 3000 unit dengan pencapaian
pencapaian kerja karyawan PT. Primanusa 3323 unit atau naik sebanyak 110%, hal ini
Globalindo Pekanbaru sudah cukup bagus. juga terlihat pada tahun 2015 yang mana
Hal ini dapat dilihat dari jumlah target yang target penjualan sebanyak 3500 unit dengan
telah ditentukan perusahaan pada tahun 2014 pencapaian 6250 unit atau naik sebesar 178%,
Jeli Nata L., Ferisca N. W., Pengaruh Sistem Informasi Manajemen | 173

pada tahun 2016 yang mana target penjualan Manajemen adalah metode yang formal yang
sebanyak 4000 unit dengan pencapaian 2904 menyediakan bagi pihak manajemen suatu
unit atau turun menjadi 72,6%. Kemudian informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya,
pada tahun 2017 target penjualan 4500 unit untuk mendukung proses pengambilan
dengan pencapaian 7007 unit atau naik keputusan bagi perencanaan, pengawasan
sebesar 156%, dan pada tahun 2018 target dan fungsi operasi organisasi agar lebih
penjualan sebanyak 5000 unit dengan pen- efektif.
capaian 4791 unit atau turun sebesar 95,9%. Menurut Murdick, Ross, dan Clugget
Berdasarkan latar belakang tersebut, (1997) di dalam buku Nurmansyah
maka penulis tertarik untuk meneliti tentang (2018:134) menyatakan bahwa Sistem
“Pengaruh sistem informasi manajemen Informasi Manajemen adalah kelompok
terhadap kinerja karyawan pada PT. orang, seperangkat pedoman dan petunjuk,
Primanusa Globalindo Pekanbaru”. peralatan pengolahan data yang digunakan
untuk mengurangi ketidakpastian pada
Sistem Informasi Manajemen pengambilan keputusan dengan menghasil-
Sistem informasi manajemen men- kan efisiensi untuk manajer pada waktu
cerminkan suatu sikap para eksekutif yang mereka dapat menggunakannya dengan
menginginkan agar komputer tersedia untuk efisien.
semua pemecah masalah perusahaan. Ketika Menurut Schermerhorn, Jr (1999) di
sistem informasi manajemen (SIM) berada dalam buku Nurmansyah (2018:134)
pada tempatnya dan berfungsi seperti yang menyatakan bahwa: a management
diinginkan, manajemen dapat membantu information system uses information
manajer dan pemakaian lain di dalam dan di technology to meet the information needs of
luar perusahaan dalam memahami masalah- managers as they make decisions (Sistem
nya. Di dalam buku Nurmansyah (2018:133) informasi manajemen adalah penggunaan
terdapat beberapa definisi sistem informasi teknologi informasi untuk memenuhi
manajemen menurut para ahli di antaranya kebutuhan informasi bagi manajer sebagai
adalah sebagai berikut : pembuat keputusan).
Menurut Gordon B. Davis (1985) di Menurut Boone & Krutz (2001) di
dalam buku Nurmansyah (2018:133) dalam buku Nurmansyah (2018:134)
menyatakan bahwa “Sistem Informasi menyatakan bahwa Sistem Informasi
Manajemen sebagai seperangkat unsur-unsur Manajemen adalah metode terintegrasi bagi
yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan penyediaan informasi-informasi masa lalu,
prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk masa sekarang, dan masa yang akan datang
maksud dan tujuan bersama”. Selain itu yang menyangkut tentang operasi-operasi
Gordon B. Davis juga menyatakan bahwa internal serta intelijen eksternal dalam rangka
Sistem Informasi Manajemen adalah sistem mendukung proses pembuatan keputusan.
manusia dan mesin yang terintegrasi untuk Menurut McLeod, Jr & George P.
menyajikan informasi dalam mendukung Schell (2004) di dalam buku Nurmansyah
operasi, manajemen, dan pengambilan (2018:134) menyatakan bahwa Sistem
keputusan dalam suatu organisasi. Informasi Manajemen adalah suatu sistem
Menurut James A. F. Stoner (1995) di berbasis komputer yang membuat informasi
dalam buku Nurmansyah (2018:134) tersedia bagi para pengguna yang memiliki
menyatakan bahwa Sistem Informasi kebutuhan serupa.
174 | EQUILIBRIUM, VOLUME 8, NOMOR 2, JULI 2020

Kinerja Karyawan kinerja karyawan dikemukakan oleh


Menurut Barry (2002) dalam jurnal Mangkunegara (2007:10) yaitu: “Penilaian
Abdul Hakim dan Wuryanto (2014:6) Kinerja prestasi kerja (Performance apparaissal)
adalah menilai bagaimana seseorang telah adalah suatu proses yang digunakan
bekerja dibandingkan dengan target yang pemimpin untuk menentukan apakah seorang
telah ditentukan. Rivai (2004) dalam jurnal Karyawan melakukan pekerjaannya sesuai
Abdul Hakim dan Wuryanto (2014:06) dengan tugas dan tanggungjawabnya”.
mengemukakan kinerja adalah merupakan Berdasarkan definisi di atas, penilaian
perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap kinerja Karyawan menurut Mangkunegara
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan merupakan hal yang dilakukan pimpinan
oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam untuk menerapkan disiplin kepada
perusahaan. Menurut Mathis and Jackson Karyawan. Penerapan disiplin dimaksudkan
(2001) dalam jurnal Abdul Hakim dan supaya karyawan bertanggung jawab atas
Wuryanto (2014:06) menyatakan bahwa pekerjaan. Peneliti berpendapat, bahwa
kinerja pada dasarnya adalah apa yang penilaian kinerja sangat baik untuk dilakukan
dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. dan merupakan suatu keharusan untuk
Berdasarkan uraian tersebut dapat perbaikan kinerja karyawan. Apabila suatu
dijelaskan bahwa dengan hasil kinerja yang organisasi khususnya di pemerintahan tidak
dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan penilaian kinerja, maka bisa
melakukan suatu pekerjaan dapat dievaluasi terjadi adanya kekacauan dan kerugian.
tingkat kinerjanya, sehingga kinerja Penggunaan penilaian kinerja Karyawan juga
karyawan dapat ditentukan dengan memiliki kelebihan dan kekurangan ter-
pencapaian target selama periode waktu yang
sendiri. Penilaian kinerja menuntut seorang
dicapai. Melalui pemahaman pekerjaan,
pemimpin dan Karyawan harus kerja sama
seorang karyawan dapat diketahui berbakat
dengan tujuan utama sebagai patokan.
dalam bidang tugasnya tertentu dan sanggup
Menurut Flipo (1984:14) dalam jurnal
menyelesaikan pada jangka waktu yang
Suyitno (2017:126) menyatakan bahwa
ditetapkan. Jadi apa yang telah dipahami
“seseorang agar tercapai kinerja yang tinggi
dengan benar tentang pekerjaan yang telah
tergantung pada kerjasama, kepribadian,
dibebankan akan membawa manfaat bagi
pegawai, mendukung kelangsungan peker- kepandaian yang beraneka ragam, kepemim-
jaan dan digunakan sebagai pengukuran hasil pinan,. Keselamatan, pengetahuan pekerjaan,
kerjanya. kehadiran kesetiaan, ketangguhan dan
Faktor yang mempengaruhi kinerja dari inisiatif”. Kerjasama antar pegawai yang ada
individu tenaga kerja di antaranya, skill, di organisasi tersebut dalam rangka melak-
motivasi, disiplin kerja, keberadaan peker- sanakan tugas dan pekerjaannya, baik
jaan yang mereka lakukan, imbalan atau kerjasama antar atasan dan bawahan maupun
intensif, hubungan mereka dengan organisasi kerjasama antar bawahan. Kepribadian antar
dan masih banyak lagi faktor-faktor lainnya. pegawai menentukan baik buruknya hasil
Kinerja Karyawan baik di perusahaan kerja. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh
maupun di pemerintahan memerlukan adanya kerjasama, kepribadian yang beraneka ragam,
suatu pengawasan. Pengawasan dengan kata kepemimpinan, keselamatan, pengetahuan
lain merupakan suatu penilaian kinerja pekerjaan, kehadiran, kesetiaan, ketangguhan
karyawan. Penilaian kinerja sangat ber- dan inisiatif produktifitas sangat perlu men-
manfaat bagi organisasi dan untuk kemajuan dapatkan perhatian dari pihak manajemen
Karyawan itu sendiri. Pengertian penilaian organisasi.
Jeli Nata L., Ferisca N. W., Pengaruh Sistem Informasi Manajemen | 175

METODE PENELITIAN ini akan digunakan dengan menggunakan


Populasi taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan
Populasi dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal jika signifikansi lebih
karyawan PT. Primanusa Globalindo yang besar dari 0,05.
berjumlah 55 orang. d. Regresi Linier Sederhana
Sampel Menurut Sudjana (2006:356) dalam
Menurut Sugiono (2003:78) sampling jurnal Adhityo Kuncoro (2017:307) regresi
jenuh adalah teknik penentuan sampel bila dibagi menjadi dua, yaitu analisis linier
semua anggota populasi digunakan sebagai sederhana dan analisis linier berganda.
sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini Analisis regresi linier adalah jika hubungan
adalah 54 orang. persamaan antar variabel bebas (X) dan
variabel (Y) searah dan membentuk sebuah
Metode Analisis Data pola garis lurus. Jadi, jika nilai variabel (X)
Analisis data dapat diartikan sebagai meningkat, maka nilai variabel (Y) juga
upaya data yang sudah tersedia kemudian meningkat. Begitu pula sebaliknya, jika
diolah dengan statistik dan dapat digunakan antara (X) dan (Y) mengalami hubungan
untuk menjawab rumusan masalah dalam negatif. Berikut adalah rumusan dari regresi
penelitian Sujarweni (2014:103).nPenulis linier:
menggunakan analisis kuantitatif yaitu : Y = a + bX
a. Uji Validitas Keterangan:
Y = Kinerja, yaitu subjek dalam variabel
Menurut Arikunto (2010:211),
dependen (tidak bebas) yang
Validitas adalah suatu ukuran yang menun-
diprediksikan.
jukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
X = Sistem Informasi Manajemen, yaitu
kesahihan sesuatu instrumen. Jika instrumen
subjek pada variabel independen
itu valid, maka cerita yang digunakan atau
(bebas) yang mempunyai nilai tertentu.
batas minimum suatu instrumen atau bahan
a = Parameter intercept.
tes dinyatakan valid, jika harga koefisien
b = Parameter koefisien regresi variabel
r hitung > r tabel.
bebas.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010:221),
e. Uji t
Reliabilitas menunjukkan pada satu Uji t yaitu untuk mengetahui signifikasi
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dari pengaruh variabel independen terhadap
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat variabel dependen secara individual dan
pengumpulan data karena instrumen tersebut menganggap dependen yang lain konstan.
sudah baik. Tingkat reliabilitas suatu item Signifikasi pengaruh tersebut dapat diesti-
dapat dilihat dari hasil uji statistic Cronbach masi dengan membandingkan antara nilai t
Alpha. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika tabel dengan nilai t hitung. Apabila nilai t
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 hitung lebih besar daripada t tabel maka
(Ghozali, 2006 : 32). variabel independen secara individual mem-
c. Uji Normalitas pengaruhi variabel dependen. Sebaliknya jika
Menurut Ghozali (2011:160) uji nilai t hitung lebih kecil daripada t tabel maka
normalitas berfungsi untuk menguji apakah variabel independen secara individual tidak
sebuah model regresi, variabel pengganggu mempengaruhi variabel dependen (Supranto,
memiliki distribusi normal dalam penelitian 2009:335).
176 | EQUILIBRIUM, VOLUME 8, NOMOR 2, JULI 2020

f. Koefisien Determinasi (R²) HASIL DAN PEMBAHASAN


Koefisien Determinasi adalah salah Hasil Penelitian
satu nilai statistik yang dapat digunakan Uji Normalitas
untuk mengetahui apakah antara dua variabel. Uji Normalitas digunakan untuk
Nilai koefisien determinasi yang biasanya mengetahui apakah data yang diteliti untuk
diberi simbol R² menunjukkan hubungan keseluruhan indikator tersebut bersifat
pengaruh dua variabel yaitu variabel inde- normal. Uji Normalitas dapat dilakukan
penden dan variabel dependen dari hasil dengan analisis grafik, seperti gambar di
perhitungan tertentu (Suptanto, 2009:336). bawah ini.

Gambar 2. Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data Olahan SPSS 2019

Berdasarkan grafik Uji Normalitas di penden yaitu Sistem Informasi Manajemen


atas, dapat diketahui bahwa data menyebar di (variabel X) terhadap variabel dependen yaitu
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah Kinerja Karyawan (variabel Y) serta mem-
garis diagonal. Ini menunjukkan distribusi prediksi nilai variabel dependen dengan
data bersifat normal, sehingga asumsi untuk menggunakan variabel independen, diguna-
melakukan model regresi linier sederhana kan analisis regresi sederhana. Untuk men-
dapat dilakukan. dapatkan koefisien regresi (nilai a dan b),
dicari menggunakan Software SPSS, hasil
Analisis Regresi Linear Sederhana output SPSS sebagai berikut:
Untuk melihat pengaruh variabel inde-
Jeli Nata L., Ferisca N. W., Pengaruh Sistem Informasi Manajemen | 177

Tabel 6. Analisis Regresi

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 25.788 6.700 3.849 .000
Sistem .652 .161 .489 4.048 .000
Informasi
Manajemen
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Data olahan SPSS 2019

Berdasarkan hasil output SPSS di atas, Dari model di atas dapat diketahui
maka persamaan regresi yang terbentuk bahwa nilai dari a adalah 25,788, nilai ini
adalah: menunjukkan bahwa pada saat variabel
Sistem Informasi Manajemen (variabel X)
Y = 25,788 + 0,652X bernilai nol, maka Kinerja Karyawan
Y = a + bX (variabel Y) sebesar 25,788. Sedangkan nilai
Keterangan: dari b adalah 0,652, artinya bahwa ketika
Y = Kinerja, yaitu subjek dalam variabel terjadi peningkatan nilai variabel Sistem
dependen (tidak bebas) yang Informasi Manajemen (variabel X) sebesar 1
diprediksikan. (satu) satuan, maka Kinerja Karyawan
X = Sistem Informasi Manajemen, yaitu (variabel Y) maka meningkat sebesar 0,652
subjek pada variabel independen satuan.
(bebas) yang mempunyai nilai tertentu. Uji Hipotesis
a = Parameter intercept Untuk mengetahui variabel bebas
b = Parameter koefesien regresi variabel terhadap variabel terikat yang dilakukan
bebas pengujian hipotesis dengan menggunakan
beberapa analisis statistik.

1. Uji t
Tabel 7. Analisis Regresi

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 25.788 6.700 3.849 .000
Sistem .652 .161 .489 4.048 .000
Informasi
Manajemen
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawa n
Sumber : Data olahan SPSS 2019
178 | EQUILIBRIUM, VOLUME 8, NOMOR 2, JULI 2020

Berdasarkan pada tabel 5.30 di atas mempunyai hubungan yang searah dengan
diperoleh nilai t hitung sebesar 4,048. Kinerja Karyawan pada PT. Primanusa
Sedangkan nilai kritis menurut tabel dengan Globalindo Pekanbaru.
tingkat signifikan 5% dengan menggunakan
rumus t tabel (a / 2;n - k) k = 1 dan n = 54 Analisis Koefisien Determinasi
adalah 2.00575, karena t hitung > t tabel maka Berdasarkan kontribusi variabel inde-
H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh Sistem penden yaitu Sistem Informasi Manajemen
Informasi Manajemen terhadap Kinerja (variabel X) terhadap variabel dependen yaitu
Karyawan. Dengan arti kata Hipotesis (Ha) Kinerja Karyawan (Variabel Y) dapat
diterima. Nilai t positif menunjukkan bahwa dihitung dengan mencari nilai koefisien
variabel Sistem Informasi Manajemen determinasi. Dari hasil output SPSS
didapatkan.

Tabel 8. Analisis Determinasi

a. Predictors: (Constant), Sistem Informasi Manajemen


b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Data olahan SPSS 2019

Dari hasil tersebut didapatkan nilai setuju. Dari keseluruhan tanggapan


koefisien determinasi (R Square) sebesar responden terhadap variabel kinerja
0,240 atau 24,0%. Jadi dapat disimpulkan karyawan pada PT. Primanusa Globalindo
bahwa variabel Sistem Informasi Manajemen Pekanbaru dengan skor rata-rata 4,38
memberikan kontribusi terhadap perubahan- menunjukkan tanggapan responden
perubahan variabel Kinerja Karyawan terhadap pernyataan pada variabel kinerja
sebesar 24,0%, sementara sisanya 76%, karyawan adalah setuju.
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang 2) Untuk melihat pengaruh variabel
tidak diteliti dalam penelitian ini. independen yaitu Sistem Informasi
Manajemen (variabel X) terhadap
PENUTUP variabel dependen yaitu Kinerja
Simpulan Karyawan (variabel Y). menggunakan
Dari uraian yang penulis kemukakan analisis regresi sederhana dengan hasil
pada bab-bab sebelumnya, maka penulis Y = 25,788 + 0,652X diketahui bahwa
menarik beberapa kesimpulan antara lain: nilai dari a adalah 25,788, nilai ini
1) Dari keseluruhan tanggapan responden menunjukkan bahwa pada saat variabel
terhadap variabel sistem informasi mana- Sistem Informasi Manajemen (variabel
jemen pada PT. Primanusa Globalindo X) bernilai nol, maka Kinerja Karyawan
Pekanbaru dengan skor rata-rata 4,61 (variabel Y) sebesar 25,788. Sedangkan
menunjukkan tanggapan responden nilai dari b adalah 0,652, artinya bahwa
terhadap pernyataan pada variabel sistem ketika terjadi peningkatan nilai variabel
informasi manajemen adalah sangat Sistem Informasi Manajemen (variabel
Jeli Nata L., Ferisca N. W., Pengaruh Sistem Informasi Manajemen | 179

X) sebesar 1 (satu) satuan, maka Kinerja peningkatan kinerja karyawan sebaiknya


Karyawan (variabel Y) maka meningkat dapat diberikan pelatihan secara berulang
sebesar 0,652 satuan. agar karyawan dapat meningkatkan
3) Nilai t hitung sebesar 4,048. Sedangkan kinerjanya dalam bekerja.
nilai kritis menurut tabel dengan tingkat 3. Harapan penulis Skripsi ini dapat dijadi-
signifikan 5% dengan menggunakan kan referensi untuk penelitian selanjutnya
rumus t tabel (a / 2;n – k) k = 1 dan n = 54 dengan judul yang sama dan disarankan
adalah 2.00575, karena t hitung > t tabel untuk lebih mendalami dan melanjutkan
maka H0 ditolak. Artinya terdapat penulisan ini agar bisa bermanfaat untuk
pengaruh Sistem Informasi Manajemen orang banyak.
terhadap Kinerja Karyawan. Dengan arti
kata Hipotesis (Ha) diterima. Nilai t
positif menunjukkan bahwa variabel DAFTAR PUSTAKA
Sistem Informasi Manajemen mempunyai
hubungan yang searah dengan Kinerja Adhityo Kuncoro. (2017). Korelasi
K a r y a w a n p a d a P T. P r i m a n u s a Penguasaan Kosakata Dengan
Globalindo Pekanbaru. Keterampilan Berbicara Siswa Dalam
4) Sistem informasi manajemen mempunyai Bahasa Inggris. Jurnal Ilmiah Teknik
hubungan yang searah dengan kinerja Informatika Universitas Indraprasta
karyawan pada PT. Primanusa Globalindo PGRI, Volume 1, Nomor 3, Edisi April.
Pekanbaru. Nilai koefisien determinasi Alwan, Menza Hendri, Darmaji. (2017).
(R Square) sebesar 0,240 atau 24,0%. Jadi Faktor-Faktor Yang Mendorong Siswa
dapat disimpulkan bahwa variabel Sistem MIA SMAN Mengikuti Bimbingan
Informasi Manajemen memberikan Belajar Luar Sekolah Di Kecamatan
kontribusi terhadap perubahan-perubahan Telanaipura Kota Jambi. Jurnal Ilmiah
variabel Kinerja Karyawan sebesar Fisika FKIP Universitas Jambi. Volume
24,0%, sementara sisanya 76%, dipenga- 2, Nomor 1, Edisi Juli.
ruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak
diteliti dalam penelitian ini. Anggadini, Sri Dewi. (2013). Analisis Sistem
Informasi Manajemen Berbasis
Saran Komputer dalam Proses Pengambilan
Berdasarkan simpulan di atas, maka Keputusan. Jurnal Majalah Ilmiah
dapat diberikan saran sebagai berikut: UNIKOM. Volume 11, Nomor 2.
1. Untuk peningkatan sistem informasi Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
manajemen yang nantinya akan ber- Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
pengaruh terhadap kinerja karyawan maka Rineka Cipta, Jakarta.
sebaiknya dalam memberikan pelatihan
kepada karyawan PT. Primanusa Edhy, Susanta. (2003). Sistem Informasi
Globalindo Pekanbaru dapat meningkat- Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta.
kan kinerjanya dalam bekerja. Edi Saputra Pakpahan, Siswidiyanto,
2. Kinerja karyawan pada PT. Primanusa Sukanto. (2014). Pengaruh Pendidikan
Globalindo Pekanbaru berada pada Dan Pelatihan Terhadap Kinerja
kategori setuju. Perlu diperhatikan hal-hal Pegawai. Jurnal Ilmiah Administrasi
yang memberikan kontribusi terhadap Publik, Universitas Brawijaya Malang.
peningkatan kinerja karyawan. Untuk Volume 2, Nomor 1.
180 | EQUILIBRIUM, VOLUME 8, NOMOR 2, JULI 2020

Susanto, Azhar. (2000). Sistem Informasi Harga Saham Pada Perusahaan Yang
Manajemen Konsep dan Pengem- Melakukan Initial Public. Jurnal
bangannya. Lingga Jaya. Bandung. Nominal Pendidikan Akuntansi,
Hakim, Wuryanto. (2014). Model Pening- Universitas Negeri Yogyakarta, volume
katan Kinerja Karyawan Melalui Peran VII, Nomor 1.
Komunikasi dan Motivasi serta Prasojo, Lantip Diat. (2013). Sistem
Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Informasi Manajemen. UNY Press:
Kerja. Jurnal EKOBIS, volume 15, Yogyakarta .
nomor 2.
Rusdiana, Moch. Irfan. (2014). Sistem
Hasibuan, S.P., Melayu. (2000). Manajemen Informasi Manajemen. Pustaka Setia:
Sumberdaya Manusia. Bumi Aksara, Bandung.
Jakarta.
Sidh, Rahmawati. (2013). Peranan Brainware
J. Supranto. (2009). Statistik Teori dan dalam Sistem Informasi Manajemen.
Aplikasi. Edisi ketujuh Jilid 2,
Jurnal Computech & Bisnis, volume 7,
Erlangga: Jakarta.
nomor 1, ( 19-29).
Jogiyanto. (2005). Analisis & Desain Sistem
Sirait, Ganda. (2014). Pengaruh Sistem
Informasi Pendekatan Terstruktur
Informasi Manajemen Terhadap
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi,
Efektivitas Kerja Pegawai Pada Hollan
Yogyakarta.
Bakery Batam. Jurnal Ilmiah
Khamiyati. (2017). Evaluasi Persiapan Manajemen Universitas Putera Bata,
Perpustakaan STIKES 'Aisyiyah volume 2, nomor 2, Edisi Juli.
Yogyakarta dalam Membangun
Perpustakaan Digital. Jurnal Ilmiah Sujarweni, Wiratna. (2014). Metodologi
UNISA Yogyakarta. Edisi Juni. Penelitian : Lengkap, Praktis, dan
Mudah Dipahami. Yogyakarta: PT.
Kristianto, Wheny, dkk. (2015). Sistem
Pustaka Baru.
Informasi Manajemen, UNEJ, Jember.
Sugiyono. (2003). Metodelogi Penelitian
Makmur, Syarif. (2007). Pemberdaya Sumber
Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Daya Manusia dan Efektivitas
Organisasi, Rajawali Pers: Jakarta. Susanto, Azhar. (2000). Sistem Informasi
Manajemen Konsep dan Pengem-
Mangkunegara A., A. Anwar Prabu, (2007).
bangannya. Lingga Jaya: Bandung.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Cetakan Pertama. Remaja . (2017).
Rosda Karya: Bandung. Sistem Informasi Manajemen. Lingga
Jaya: Bandung.
. (2002).
Manajemen Sumber Daya Manusia. Suyitno. (2017). Analisis Penerapan Sistem
PT. Gomaja Rosda Karya: Bandung. Informasi Manajemen dan Kompetensi
Pegawai Serta Pengaruhnya Terhadap
Nurmansyah. (2018). Sistem Informasi
Kinerja Pegawai. Jurnal Ilmiah
Manajemen. Unilak Press, Pekanbaru.
Business Administration, Sekolah
Rizky Primadita, Ayuwardani. (2018). Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Indonesia
Pengaruh Informasi Keuangan Dan Malang, volume 1, nomor 2, Edisi
Non Keuangan Terhadap Underprocing September.

You might also like