Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Peningkatan Nilai Profitabilitas Dan Likuiditas Pada PT.

Waskita
Karya (Persero) Tbk

RYAN PAHLAWAN
Universitas Lancang Kuning
Jln. Yos Sudarso KM 08 Rumbai Telp. (0761) 52581
E-mail : ryanpahlawan@unilak.ac.id

Abstract: This study entitled "Improved value Profitability and Liquidity PT. Waskita Karya
(Persero) Tbk, which is Listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). The purpose of this
study, to determine the causes of ups and downs in the ratio of profitability, liquidity, and
activity at PT. Waskita Karya (Persero) Tbk registered on the IDX. By using quantitative data,
that is data in the form of figures taken from financial statements that include balance sheets
and income statements. The source of the data in this study by the author is secondary data,
that is data or information collected in the form of ready-made data. The analytical tool used
in this study is financial ratio analysis, i.e. profitability ratios are divided into Net Profit
Margin and Gross Profit Margin, liquidity ratios are divided into Current Ratio, Quick Ratio,
Cash Ratio. The results obtained that, from the results of the average Net Profit Margin and
Gross Profit Margin the condition of the company's financial performance in good condition
caused by sales. From the overall average results of Current Ratio and Cash Ratio, the
company's financial performance is not in a good condition, while the Quick Ratio of the
company's financial performance is seen in good condition, which is caused by current debt
and inventory. That the profitability and liquidity performance of PT. Wskita Karya (Persero)
Tbk is in an unstable condition due to the company's financial condition there are some that
meet the industry average ratio and some that do not.

Keywords: Ratio Profitabilitas dan Likuiditas.

Sebuah perusahaan yang melakukan suatu Pembangunan infrastuktur publik


kegiatan bisnis atau usaha memiliki menjadi faktor pendukung dalam
beberapa tujuan, beberapa diantaranya meningkatkan daya saing suatu negara.
adalah untuk mendapatkan keuntungan Menurut data Global Competitiveness
yang optimal. Agar tujuan tersebut dapat Index (GGI) 2013-2014 yang dilansir oleh
dicapai, manajemen perusahaan harus World Economic Forum (WEF) index
mampu membuat perencanaan yang tepat daya saing global dalam sector
dan akurat. infrastruktur publik indonesia berada di
Perusahaan didirikan sebagai suatu peringkat 61. Kualitas infrasrtuktur publik
usaha yang bertujuan untuk memperoleh indonesia masih tertinggal jauh
laba yang maksimal, supaya tujuan tersebut dibandingkan dengan negara ASEAN
dapat tercapai maka perusahaan harus yang lain seperti singapura yang berada di
dikelola dengan baik. Salah satu aspek peringkat 2, malaysia berada di peringkat
yang berperan dalam kemajuan sebuah 29, thailand berada di peringkat 47 dan
perusahaan yaitu kinerja keuangan brunei darussalam berada di peringkat 58.
perusahaan. Baik atau tidaknya suatu Rendahnya kualitas infrastruktur
perusahaan dilihat dari kinerja keuangan publik indonesia menjadi kendala utama
perusahaan yang digambarkan dalam melaksanakan modal transportasi barang
sebuah laporan keauangan. Pertumbuhan manyarakat khususnya dalam
ekonomi di indonesia yang cukup tinggi meningkatkan daya saing suatu negara
mendorong pertumbuhan pembangunan di dalam memeberikan pelayanan publik,
indonesia. sehingga di butuhkan upaya dan
keseriusan dalam membangun
Peningkatan Nilai Profitabilitas Dan Likuiditas Pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk 181
(Ryan Pahlawan)

infrastruktur publik. Pembangunan kondisi dan kinerja keuangan dimasa


infrastruktur tidak lepas dari peran para mendatang. Ada beberapa teknik yang
perusahaan konstruksi dalam membangun biasanya digunakan dalam melakukan
sinergitas yang baik unttuk menciptakan suatu anlisis, dimana salah satunya adalah
daya saing suatu negara yang kuat serta analisis rasio. Analisis rasio keuangan
menuntut para perusahaan konstruksi untuk kegiatannya meliputi pengevaluasian
memberikan kinerja yang baik. aspek-aspek keuangan antara lain adalah
Setiap perusahaan konstruksi tidak tingkat profitabilitas, likuiditas dan
lepas dari masalah keuangan, karena aktivitas.
berhasil tidaknya perusahaan tergantung Salah satu faktor yang sangat
pada kondisi keuangan perusahaan yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai
disusun dalam laporan keuangan. Analisis perusahaan adalah kinerja keuangan,
atas laporan keunagan dan interprestasinya semakin baik kinerja keuangan
pada hakekatnya adalah untuk mengadakan perusahaan maka semakin baik pula daya
penilaian atas keadaan keuangan tarik investor untuk membeli saham
perusahaan dan potensi atau kemajuannya perusahaan tersebut serta nilai
melalui laporan keuangan. Analisis laporan perusahaannya juga semakin menigkat.
keuangan mencakup pengaplikasian Dalam penelitian ini kinerja keuangan
berbagai alat dan tehnik analisis pada ditinjau dengan menggunakan rasio
laporan keuangan dalam rangka untuk keuangan yaitu diantaranya rasio
memperoleh ukuran dan hubungan yang profitabilitas, likuiditas dan aktivitas.
berarti dan berguna dalam proses PT. Waskita Karya Persero Tbk
pengambilan keputusan. Sehingga tujuan merupakan perusahaan badan milik
analisis laporan keuangan adalah negara indonesia yang bergerak dibidang
mengkonversikan data menjadi informasi. konstruksi. PT. Waskita menjadi sebuah
Perusahaan konstruksi merupakan perusahaan publik, dengan tercatat
suatu kegiatan membangun sarana maupun sahamnya di bursa efek indonesia dalam
prasarana yang meliputi pembangunan beberapa tahun terakhir, PT. Waskita
gedung, dan pembangunan prasarana sipil. semakin mengukuhkan perannya sebagai
Seperti Perusahaan Negara Waskita Karya salah satu kontraktor utama di indonesia
didirikan pada tangga 1 Januari 1961. serta pengembang infrastruktur melalui
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor pendiri anak usaha yaitu : PT. Waskita
62 Tahun 1961, dari perusahaan asing Beton Precast Tbk, PT. Waskita Toll
bernama “Volker Aanemings Maatschappij Road Tbk, PT. Waskita Karya Realty
NV” yang dinasionalisasi pemerintah Tbk, dan PT. Waskita Karya Energi Tbk.
Republik Indonesia. Dijelaskan pula, PT. Waskita
Tujuan perusahaan adalah turut Karya Persero Tbk memiliki pilar bisnis
melaksanakan dan menunjang kebijakan antara lain, untuk bidang konstruksi
dan program pemerintah dibidang ekonomi termasuk bandara, pelabuhan, jalan raya,
dan pembangunan nasional pada umumnya, rel kereta api, jembatan, dan gedung.
khususnya industri konstruki, industri Dilantai bursa, terdapat empat BUMN
pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, yang merajai sektor konstruksi dalam
investasi, perdagangan, pengelolaan negeri, keempatnya antara lain : PT.
kawasan, layanan jasa pengangkutan Waskita Karya Persero Tbk, PT.
kemampuan di bidang jasa konstruksi, Pembangunan Perumahan Persero Tbk,
dengan menerapkan prinsip-prinsip PT. Wijaya Karya Persero Tbk, dan PT.
perusahaan terbatas. Adhi Karya Persero Tbk.
Ada beberapa tujuan yang ingin Dari empat perusahaan tersebut,
dicapai dalam analisis laporan keuangan PT. Waskita Karya Persero Tbk
misalnya sebagai alat forecasting mengenai memimpin dari semua sisi, yaitu

Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 4, No. 2, Agustus 2020
182 Peningkatan Nilai Profitabilitas Dan Likuiditas Pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
(Ryan Pahlawan)

perusahaan mengembangkan bisnisnya Tabel 1. PT Waskita Karya Persero Tbk


sebagai kontraktor umum yang terlibat Rasio Perkembangan Tahun
dalam berbagai kegiatan konstruksi yang 2012-2016
lebih luas termasuk jalan raya, jembatan, Rasio Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Keuangan 2012 2013 2014 2015 2016
pelabuhan, bandara, bangunan pabrik dan Profitabilita
fasilitas industri lainnya. PT. Waskita s: 83,13 94,01 10,77 13,57 16,67
Gross % % % % %
Karya Persero Tbk merupakan perusahaan Profit
konstruksi dengan kapitalisasi pasar Margin
Net Profit 28,83 37,98 48,72 74,02 76,21
terbesar, senilai Rp. 35,01 triliun per 31 Margin % % % % %
oktober 2016. Posisi tersebut meninggalkan Likuiditas :
Current 14,72 14,33 13,61 13,22 11,65
PT. Pembangunan Perumahan dengan nilai Ratio % % % % %
kapitalisasi RP. 19,99 triliun, PT. Wijaya
Quick Ratio 13,94 13,80 12,86 12,62 10,84
Karya sebesar Rp. 15,61 triliun, dan Adhi % % % % %
Karya senilai Rp. 7,86 triliun. Cash Ratio 41,26 20,63 21,67 40,33 33,86
Memasuki tahun 1990, Waskita % % % % %

telah menyelesaikan berbagai gedung Sumber : Data Olahan dari Laporan


bertingkat dengan reputasi baik seperti BNI Keuangan PT. Waskita Karya Persero Tbk
City (gedung tertinggi di Indonesia),
Gedung Kantor Bank Indonesia, Menara Berdasarkan pada tabel diatas dapat
Graha Niaga, Menara Mandiri Plaza, Hotel dilihat bagaimana perkembangan rasio
Shangri-La dan beberapa apartemen profitabilitas dari tahun ke tahun sangat
bertingkat. Bangunan di Jakarta dan kota- bervariasi dari marjin laba kotor (gross
kota lain di Indonesia. Waskita telah profit margin) pada tahun 2012 sebesar
mencapai penampilan yang menonjol 83,13%, yang bila semakin tinggi laba
dalam pembangunan jembatan beton kotor berarti semakin tinggi pula laba kotor
bertulang panjang dengan menggunakan yang dihasilkan dari penjualan untuk tahun
sistem kantilever gratis dengan berhasil 2013 sebesar 94,01%. Sebaliknya, semakin
menyelesaikan tiga jembatan: Raja rendah marjin laba kotor (gross profit
Mandala, Rantau Berangin, dan Barelang margin) berarti semakin rendah pula laba
IV yang selesai lebih cepat dari jadwal kotor yang dihasilkan dari penjualan yang
dengan kualitas memuaskan. dapat dilihat pada tahun 2014 sebesar
Perusahaan PT. Waskita Karya 10,77%, dan pada tahun 2015 marjin laba
Persero Tbk pada umumnya yang kotor (gross profit margin) naik sebesar
melakukan kegiantannya juga membuat 13,57%, untuk tahun 2016 sebesar 16,67%.
laporan keuangan. Untuk melihat sejauh Untuk marjin laba bersih (net profit
mana perkembangan dan kemampuan margin) pada tahun 2012 sebesar 28,83%
perusahaan PT. Waskita Karya Persero Tbk yang artinya semakin tinggi marjin laba
dalam mengelola laporan keuangan bersih berarti semakin tinggi pula laba
berdasarkan neraca dan laporan laba rugi bersih yang dihasilkan dari penjualan yang
periode tahun 2012 sampai dengan 2016. dapat dilihat pada tahun 2013 sebesar
Namun dari banyak nya prestasi yang 37,98%, pada tahun 2014 sebesar 48,72%,
dicapai oleh PT. Waskita, dilihat dari pada tahun 2015 sebesar 74,02%, dan pada
tingkat rasio profitabilitas, likuiditas, dan tahun 2016 sebesar 76,21%.
aktivitas pada perkembangan kinerja Selanjutnya jika ditinjau dari
keuangan PT. Waskita mengalami perkembangan rasio likuiditas dari tahun ke
ketidakstabilan atau fluktuasi. Sehingga tahun yaitu rasio lancar (current ratio) pada
tabel 1 berikut ini disajikan berdasarkan tahun 2012 sebesar 14,72%, untuk tahun
ikhtisar rasio profitabilitas, likuiditas, dan 2013 sebesar 14,33% yang bila hasil
aktivitas pada PT. Waskita Karya Persero pengukuran rasio tinggi, belum tentu
Tbk, dalam periode tahun 2012-2016. kondisi perusahaan sedang baik. Sebaliknya

Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 4, No. 2, Agustus 2020
Peningkatan Nilai Profitabilitas Dan Likuiditas Pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk 183
(Ryan Pahlawan)

pada tahun 2014 sebesar 13,61%, pada tahun mendeskripsikan atau menggambarkan
13,22% dan tahun 2016 sebesar 11,65% yang faktanya saja atau data-data yang sudah
apabila rasio rendah dapat dikatakan bahwa dikumpulkan. Metode ini dengan cara
perusahaan kurang modal untuk membayar menggumpulkan, menggelompokkan dan
utang. Dari rasio cepat (quick ratio) pada menghubungkan dengan berbagai teori
tahun 2012 sebesar 13,94% dan pada tahun yang dapat mendukung dalam pembahasan.
2013 sebesar 13,80% perusahaan mampu Adapun jenis data yang digunakan
untuk membayar kewajibannya. Pada tahun dalam penelitian ini adalah : data
2014 sebesar 12,86%, pada tahun 2015 Kuantitatif yaitu data yang berupa angka-
sebesar 12,62, dan untuk pada tahun 2016 angka yang menunjukkan jumlah atau
sebesar 10,84% dilihat dari persentase dari banyaknya sesuatu yaitu laporan keuangan
tahun 2014 sampei dengan 2016 kas perusahaan yang meliputi neraca dan
persediaan perusahaan menurun. Dari rasio laporan laba rugi.
kas (cash ratio) pada tahun 2012 sebesar Teknik pengumpulan data dilakukan
41,26% dapat dilihat perusahaan memiliki dengan cara dokumentasi, yakni
persediaan kas yang cukup untuk membayar pengumpulan data yang dilakukan dengan
kewajibanya, pada tahun 2013 sebesar mempelajari dokumen-dokumen dan arsip
20,63% dan pada tahun 2014 sebesar 21,67% dari perusahaan ataupun data-data yang
perusahaan mengalami kekurangan berkaitan dengan keperluan penelitian.
persediaan kas untuk membayar Dalam menganalisis data, penulis
kewajibannya, pada tahun 2015 naik sebesar menggunakan metode deskriptif kuantitatif,
40,33% yang artinya perusahaan memiliki merupakan teknik analisis yang dipakai
kas yang cukup untuk membayar untuk menganalisis data dengan
kewajibannya, dan pada tahun 2016 turun mendeskripsikan atau menggambarkan
sebesar 33,86% persediaan kas perusahaan. faktanya saja atau data-data yang sudah
Sehingga apa bila dilihat dari dikumpulkan. Metode ini dengan cara
kecenderungan dari rasio profitabilitas dan menggumpulkan, menggelompokkan dan
rasio likuiditas pada lima (5) tahun tersebut menghubungkan dengan berbagai teori
mulai dari tahun 2012 sampei dengan 2016 yang dapat mendukung dalam pembahasan.
yang senantiasa berubah-ubah dan terkadang Penilaian kinerja keauangan di ukur
naik turun. Hal ini hendaknya perlu dengan membandingkan hasil perhitungan
mendapatkan perhatian serius dari pihak rasio keuangan perushaan dengan
perusahaan agar perusahaan dapat berjalan menganalisis perkembangan rasio keuangan
berkelanjutan. perusahaan dalam beberapa tahun yaitu
Mengingat begitu pentingnya rasio perbandingan antara suatu rasio saat
profitabilitas dan likuiditas suatu perusahaan sekarang dengan rasio yang sama pada
memiliki kualitas yang baik atau tidak yang waktuyang lampau. Apabila hasil
dilihat dari laporan keuangan perusahaan perhitungan rasio keuangan perusahaan
tersebut, maka penulis tertarik untuk lebih besar atau diatas angka standar
melakukan penelitian yang berjudul : industri maka kondisi perusahaan
Peningkatan Nilai Profitabilitas dan diakatakan efisien (baik) dan sebaliknya
Likuiditas Pada PT. Waskita Karya apabila hasil perhitungan rasio keuangan
(Persero)Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek perusahaan lebih kecil atau di bawah angka
Indonesia (BEI). standar industri keuangan perusahaan.
Angka standar rata-rata industri yaitu :
METODE
Dalam menganalisis data, penulis
menggunakan metode deskriptif kuantitatif,
merupakan teknik analisis yang dipakai
untuk menganalisis data dengan

Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 4, No. 2, Agustus 2020
184 Peningkatan Nilai Profitabilitas Dan Likuiditas Pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
(Ryan Pahlawan)

Tabel 2. Standar Umum Rasio atau Rasio Tabel 3. Current Ratio PT. Waskita Karya
Rata-Rata Industri (Persero) Tbk
Kinerja Standar Keterangan Periode Tahun 2012-2016
Keuangan Umum/Rata-Rata Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current
Industri (Rp) (Rp) Ratio
Rasio (%)
Profitabilitas : 2012 7.789.714.793 5.291.826.158 147,20
20% 2013 7.781.413.114 5.427.139.408 143,37
NPM (Net Jika (>) Baik 2014 10.524.167.905 7.728.153.555 136,17
Profit Margin) Jika (<)
2015 18.074.850.942 13.664.811.609 132,27
30% Kurang Baik
2016 36.682.457.492 31.461.535.721 116,59
GPM (Gross
Profit Margin Rata-Rata Current Ratio 135,12
Sumber : Data Olahan dari Laporan
Keuangan PT. Waskita Karya Persero Tbk
Rasio
Likuiditas :
200% Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat
CR (Current Jika (>) Baik perhitungan Current Ratio PT. Waskita
Ratio) 100% Jika (<)
Kurang Baik
Karya (Persero) Tbk pada tahun 2012-2016
QR (Quick 50% secara keseluruhan hasil tertinggi tahun
Ratio) 2012 sebesar 147,20% dan terendah pada
CAR (Kas
tahun 2016 sebesar 116,59%. Peningkatan
Ratio) Current Ratio pada perusahaan karena nilai
pada aktiva lancar jadi lebih besar dari
Sumber : Kasmir (2014) peningkatan nilai hutang lancarnya. Kondisi
ini menunjukkan bahwa peusahaan mampu
HASIL memenuhi kewajiban lancarnya tepat pada
Perhitungan Rasio Likuiditas PT. Waskita waktunya dengan aktiva lancar yang
Karya (Persero) Tbk dimiliki.
Rasio likuiditas merupaka rasio yang Dengan demikian diketahui bahwa pada
menggambarkan kemampuan perusahaan tahun 2012-2016 rata-rata Current Ratio
untuk menyelesaikan kewajiban jangka yang dihasilkan PT. Waskita Karya
pendeknya. Rasio likuiditas yang (Persero) Tbk sebesar 135,12%. Hal ini
diperhitungkan dalam peneltian ini adalah menunjukkan bahwa Current Ratio
sebagai berikut : perusahaan belum mampu mencapai rasio
rata-rata industri yaitu sebesar 200%.
1. Current Ratio (CR) Artinya apabila rata-rata Current Ratio
Current Ratio merupakan rasio untuk rendah dapat dikatakan bahwa perusahaan
mengukur kemampuan perusahaan dalam tidak mampu membayar kewajiban
membayar kewajiban jangka pendek atau lancarnya dengan aktiva lancarnya yang
utang yang segera jatuh tempo pada saat dimilki. Namun apabila hasil pengukuran
ditagih secara keseluruhan. rasio tinggi belum tentu kondisi perusahaan
Aktiva Lancar sedang baik. Hal ini dapat terjadi karena kas
Current Ratio = x 100% tidak digunakan sebaik mungkin.
Hutang Lancar
2. Quick Ratio (QR)
Berikut ini disajikan perhitungan Quick Ratio merupakan rasio yang
Current Ratio PT. Waskita Karya (Persero) menunjukkan kemampuan perusahaan
Tbk pada tahun 2012-2016 : dalam memenuhi atau membayar kewajiban
atau utang lancar (utang jangka pendek)
dengan aktiva lancar tanpa memperhatikan
nilai persediaan (Inventory).

Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 4, No. 2, Agustus 2020
Peningkatan Nilai Profitabilitas Dan Likuiditas Pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk 185
(Ryan Pahlawan)

Aktiva Lancar – Persediaan Kas


Quick Ratio = x 100% Cash Ratio = x 100%
Utang Lancar
Utang Lancar
Berikut ini disajikan perhitungan
Berikut ini disajikan perhitungan
Current Ratio PT. Waskita Karya (Persero)
Cash Ratio pada PT. Waskita Karya
Tbk pada tahun 2012-2016.
(Persero) Tbk pada tahun 2012-2016 :
Tabel 4. Quick Ratio PT. Waskita Karya
Tabel 5. Cash Ratio PT. Waskita Karya
(Persero) Tbk
(Persero) Tbk
Periode Tahun 2012-2016
Tahun Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar Quick Periode Tahun 2012-2016
(Rp) (Rp (Rp) Ratio Tahun Kas Hutang Lancar Cash
(%) (Rp) (Rp) Ratio
2012 7.789.714.793 412.538.363 5.291.826.158 139,40
2013 7.781.714.413 292.226.654 5.427.139.408 138,00
(%)
2014 10.524.167.905 604.297.265 7.728.153.555 128,36 2012 2.183.783.098 5.291.826.158 41,26
2015 18.074.850.942 826.297.265 13.664.811.609 126,22 2013 1.119.694.010 5.427.139.408 20,63
2016 36.682.457.492 2.558.731.823 31.461.535.721 108,46 2014 1.675.283.272 7.728.153.555 21,67
Rata-Rata Quick Ratio 128,08
2015 5.511.188.078 13.664.811.609 40,33
Sumber : Data Olahan dari Laporan 2016 10.653.780.768 31.461.535.721 33,86
Keuangan PT. Waskita Karya Persero Tbk Rata-Rata Cash Ratio 31,55
Sumber : Data Olahan dari Laporan
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat Keuangan PT. Waskita Karya Persero Tbk
perhitungan Quick Ratio PT. Waskita Karya
(Persero) Tbk pada tahun 2012-2016. Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat
Besarnya Quick Ratio yang dihasilkan pada perhitungan Cash Ratio PT. Waskita Karya
tahun 2012-2016 secara keseluruhan hasil (Persero) Tbk pada tahun 2012-2016.
tertinggi pada tahun 2012 sebesar 139,40% Besarnya Cash Ratio yang dihasilkan pada
dan terendah pada tahun 2016 sebesar tahun 2012-2016 secara keseluruhan hasil
108,46%. Peningkatan ini menunjukkan tertinggi pada tahun 2012 sebesar 41,26%
bahwa perusahaan masih mampu untuk dan terendah pada tahun 2013 sebesar
membayar kewajiban jangka pendeknya yang 20,63%. Menurunnya Cash Ratio ini
dijamin dengan aktiva lancar tanpa menandakan semakin kecil kemampuan
menaikkan persediaan. perusahaan untuk melunasi kewajiban
Dengan demikian dapat diketahui finansialnya yang disebabkan berkurangnya
bahwa pada PT. Waskita Karya (Persero) kas perusahaan dan diikuti semakin
Tbk pada tahun 2012-2016 rata-rata Quick meningkatnya hutang lancar.
Ratio yang dihasilkan PT. Waskita Karya Dengan demikian dapat diketahui
(Persero) Tbk sebesar 128,08%. Hal ini bahwa pada tahun 2012-2016 rata-rata Cash
menunjukkan bahwa Quick Ratio perusahaan Ratio yang dihasilkan PT. Waskita Karya
mampu mencapai rasio rata-rata industri (Persero) Tbk sebesar 31,55%. Hal ini
yaitu sebesar 100%. Artinya rata-rata Quick menunjukkan bahwa Cash Ratio
Ratio selama tahun 2012-2016 cukup baik perusahaan belum mampu mencapai rasio
untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya rata-rata industri yaitu sebesar 50%. Artinya
pada saat jatuh tempo. rata-rata Cash Ratio selama tahun 2012-
2016 belum mampu menjamin kewajiban
3. Cash Ratio (CAR) jangka finansialnya karena besarnya rata-
Cash Ratio merupakan alat yang rata Cash Ratio belum mampu mencapai
digunakan untuk mengukur sebesarapa besar rasio rata-rata industri.
uang kas yang tersedia untuk membayar
utang.

Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 4, No. 2, Agustus 2020
186 Peningkatan Nilai Profitabilitas Dan Likuiditas Pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
(Ryan Pahlawan)

Perhitungan Rasio Profitabilitas PT. Waskita Profit Margin yang di hasilkan PT. Waskita
Karya (Persero) Tbk Karya (Persero) Tbk sebesar 53,15%. Hal
Rasio profitabilitas merupakan rasio ini menunjukkan bahwa Net Profit Margin
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam perusahaan mampu melebihi rasio rata-rata
mencari keuntungan atau laba dalam suatu industri yaitu sebesar 20%. Semakin besar
periode tertentu. Rasio profitabilitas yang Net Profit Margin maka semakin baik
diperhitungkan dalam penelitian ini adalah karena dianggap kemampuan perusahaan
sebagai berikut : dalam mendapatkan laba juga cukup tinggi.
Sedangkan Net Profit Margin yang rendah
1. Net Profit Margin (NPM) menunjukkan ketidakstabilan perusahaan.
Net profit margin adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur margin laba atas 2. Gross Profit Margin (GPM)
penjualan. Berikut ini disajikan perhintungan Rasio ini menunjukkan kemampuan
net profit margin PT. Waskita Karya perusahaan melahirkan laba yang akan
(Persero) Tbk pada tahun 2012-2016 : menutupi biaya-biaya tetap atau biaya
operasi lainnya.
Laba Bersih
Net Profit Margin = x 100% Laba Kotor
Penjualan Gross Profit Margin = x100%
Penjualan
Tabel 6. Net Profit Margin PT. Waskita
Karya (Persero) Tbk Berikut ini di sajikan perhitungan
Periode Tahun 2012-2016 Gross Profit Margin PT. Waskita Karya
Tahun Laba bersih Penjualan Net Profit (Persero) Tbk pada tahun 2012-2016 :
(Rp) (Rp) Margin
(%)
Tabel 7. Gross Profit Margin PT. Waskita
2012 254.031.291 8.808.415.748 28,83
2013 367.970.229 9.686.610.301 37,98 Karya (Persero) Tbk
2014 501.212.792 10.286.813.284 48,72 Periode Tahun 2012-2016
2015 1.047.590.672 14.152.752.847 74,02 Tahun Laba Kotor Penjualan Gross Profit
(Rp) (Rp) Margin
2016 1.813.068.616 23.788.322.626 76,21
(%)
Rata-Rata Net Profit Margin 53,15 2012 732.257.929 8.808.415.748 83,13
Sumber : Data Olahan dari Laporan 2013 910.696.336 9.686.610.301 94,01
Keuangan PT. Waskita Karya Persero Tbk 2014 1.108.896.464 10.286.813.284 10,77
2015 1.921.238.033 14.152.752.847 13,57
2016 3.967.838.258 23.788.322.626 16,67
Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat Rata-Rata Gross Profit Margin 43,63
perhitungan Net Profit Margin PT. Waskita Sumber : Data Olahan dari Laporan
Karya (Persero) Tbk pada tahun 2012-2016. Keuangan PT. Waskita Karya Persero Tbk
Besarnya Net Profit Margin yang dihasilkan
pada tahun 2012-2016 secara keseluruhan Berdasarkan tabel 7 dapat di lihat
yaitu hasil tertinggi tahun 2016 sebesar perhitungan Gross profit Margin PT.
76,21% dan terendah pada tahun 2012 Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun
sebesar 28,83%. Peningkatan yang terjadi 2012-2016. Besarnya Gross Profit Margin
pada tahun 2015-2016 dari 74,02% menjadi yang di hasilkan pada tahun 2012-2016
76,21% menunjukkan bahwa perusahaan secara keseluruhan yaitu hasil terendah
mampu menghasilkan laba bersih dengan pada tahun 2014 sebesar 10,77% dan
meningkatkan jumlah penjualan di setiap tertinggi tahun 2013 sebesar 94,01%.
tahunnya yang melebihi beban pokok Penurunan ini menujukkan bahwa
penjualan. perusahaan belum mampu mengendalikan
Dengan demikian dapat di ketahui biaya operasinya dengan meneruskan
bahwa pada tahun 2012-2016 rata-rata Net kenaikan harga melalui penjualan.

Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 4, No. 2, Agustus 2020
Peningkatan Nilai Profitabilitas Dan Likuiditas Pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk 187
(Ryan Pahlawan)

Dengan demikian dapat diketahui segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
bahwa pada tahun 2012-2016 rata-rata Gross keseluruhan.
Profit Margin yang di hasilkan PT.Waskita
Karya (Persero) Tbk sebesar 43,63%. Hal ini b. Quick Ratio
menunjukkan bahwa Gross Profit Margin Perhitungan Quick Ratio dari tahun
perusahaan mampu mencapai rasio rata-rata ke tahun mengalami penurunan, hal ini
industri yaitu sebesar 30%. Artinya semakin disebabkan peningkatan hutang lancar
besar Gross Profit Margin maka semakin perusahaan tidak sebanding dengan
baik keadaan perusahaan, karena hal ini peningkatan aktiva lancar dikurangi
menunjukkan bahwa beban pokok penjualan persediaan yang dimiliki perusahaan.
lebih rendah dibandingkan dengan penjualan. Besarnya Quick Ratio yang paling tinggi
Dengan demikian juga sebaliknya rendah pada tahun 2012 sebesar 139, 40% dan
Gross profit Margin semakin kurang baik terendah pada tahun 2016 sebesar 108,46%.
bagi operasi perusahaan. Dari perhitungan Quick Ratio dapat dilihat,
terjadinya menurunnya Quick Ratio yang
PEMBAHASAN terjadi pada tahun 2013 sebesar 138,00% ke
tahun 2014 sebesar 128,36 % dan pada
Kondisi Keuangan Perusahaan Ditinjau Dari tahun 2015 sebesar 126,22%.
Rasio Likuiditas Penilaian kinerja keuangan PT.
Rasio likuiditas merupakan Waskita Karya (Persero) Tbk secara
kemampuan suatu perusahaan dalam keseluruhan dari tahun 2012-2016 rata-rata
memenuhi kewajiban jangka pendeknya Quick Ratio sebesar 128,08%. Dengan
secara tepat waktu. demikian Quick Ratio dikatakan efisien
(baik) karena besarnya hasil perhitungan
a. Current Ratio dari rata-rata Quick Ratio diatas angka rata-
Perhitungan Current Ratio dari tahun rata standar industri sebagai tolak ukur. Ini
ke tahun mengalami penurunan hal ini menunjukkan PT. Waskita Karya (Persero)
disebabkan hutang lancar perusahaan tidak Tbk masih mampu untuk membayar
sebanding dengan peningkatan aktiva lancar kewajiban jangka pendeknya yang dijamin
yang dimiliki perusahaan. Besarnya Current dengan aktiva lancar tanpa memasukan
Ratio paling tinggi pada tahun 2102 sebesar persediaan dan walaupun angka Quick
147,20% dan terendah pada tahun 2016 Ratio dari tahun ke tahun mengalami
sebesar 116,59%. Dari perhitungan Current penurunan.
Ratio dapat dilihat, terjadinya menurunnya
Current Ratio disebabkan nilai pada aktiva c. Cash Ratio
lancar lebih besar dari hutang lancar yang Perhitungan Cash Ratio dari tahun ke
terjadi pada tahun 2013 sebesar 143,37%, tahun mengalami fluktuasi, hal ini
tahun 2014 sebesar 136,17% dan tahun tahun disebabkan peningkatan hutang lancar
2015 sebesar 132,27%. perusahaan tidak sebanding dengan
Penilaian kinerja keuangan PT. peningkatan kas yang dimiliki perusahaan.
Waskita Karya (Persero) Tbk secara Besarnya Cash Ratio paling tinggi pada
keseluruhan dari tahun 2012-2016 rata-rata tahun 2012 sebesar 41,26% dan terendah
Current Ratio sebesar 135, 12%. Dengan pada tahun 2013 sebesar 20,63%. Dari
demikian Current Ratio dikatakan tidak perhitungan Cash Ratio dapat dilihat,
efisien (tidak baik) karena besarnya hasil fluktuasi Cash Ratio yang terjadi pada
perhitungan dari rata-rata tersebut dibawah tahun 2014 sebesar 21,67% ke tahun 2015
standar inustri sebagai tolak ukur. Hal ini sebesar 40,33% dan tahun 2016 sebesar
menunjukkan PT. Waskita Karya (Persero) 33,86%. Penilaian kinerja keuangan PT.
Tbk belum mampu dalam membayar Waskita Karya (Persero) Tbk secara
kewajiban jangka pendek atau utang yang keseluruhan rata-rata Cash Ratio sebesar

Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 4, No. 2, Agustus 2020
188 Peningkatan Nilai Profitabilitas Dan Likuiditas Pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
(Ryan Pahlawan)

31,55%. Dengan demikian Cash Ratio disebabkan peningkatan penjualan atau


diakatakan belum mampu karena besarnya pendapatan yang diperoleh perusahaan
hasil perhitungan dari rata-rata Cash Ratio tidak sebanding dengan laba yang diperoleh
tersebut dibawah rata-rata standar industri oleh perusahaan. Besarnya Gross Profit
sebagai tolak ukur. Hal ini menunjukkan Margin yang tertinggi pada tahun 2013
bahwa perusahaan belum mampu untuk sebesar 94,01% dan terendah pada tahun
melunasi kewajiban financialnya. 2014 sebesar 10,77%. Dari perhitungan
Gross Profit Margin dapat dilihat
Kondisi Keuangan Perusahaan Ditinjau Dari meningkatnya Gross Profit Margin
Rasio Profitabilitas mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
Rasio profitabilitas merupakan rasio Tahun 2012 sebesar 83,13%, tahun 2015
yang digunakan untuk mengukur sebesar 13,57% dan pada tahun 2016
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan sebesar 16,67%.
laba dari aktivitas normal bisnisnya. Penilaian kinerja keuangan
PT.Waskita Karya (Persero) Tbk secara
a. Net Profit Margin keseluruhan rata-rata Gross Profit Margin
Perhitungan persentase Net Profit yang dihasilkan PT Waskita Karya
Margin dari tahun ke tahun mengalami (Persero) Tbk dari tahun 2012-2016 sebesar
kenaikan hal ini disebabkan peningkatan 11,74%. Dengan demikian Gross Profit
penjualan mengalami kenaikan sebanding Margin yang dihasilkan PT. Waskita Karya
dengan meningkatnya laba bersih dari tahun (Persero) Tbk dikatakan efisien (baik)
ke tahun yang diperoleh oleh perusahaan. karena besarnya hasil perhitungan dari rata-
Besarnya Net Profit Margin paling tinggi rata tersebut diatas rata-rata angka standar
pada tahun 2016 sebesar 76,21% dan industri sebagai tolak ukur. Dan hal ini
besarnya Net Profit Margin terendah pada menunjukkan bahwa PT. Waskita Karya
tahun 2012 sebsar 28,83%. Dari perhitungan (Persero) Tbk mampu meningkatkan laba
Net Profit Margin dapat dilihat, kotor dengan penjualan atau pendapatan
meningkatnya Net Profit Margin dari tahun usaha yang diperoleh perusahaan.
ke tahun 2013 sebesar 37,98%, ke tahun
2014 sebesar 48,72%, dan naik lagi pada SIMPULAN
pada tahun 2015 sebesar 74,02%. Berdasarkan hasil perhitungan rasio
Penilaian kinerja keuangan PT. profitabilitas, likuiditas, dan aktivitas dapat
Waskita Karya (Persero) Tbk secara diketahui kinerja keuangan PT. Waskita
keseluruhan rata-rata Net Profit Margin dari Karya (Persero) Tbk pada tahun 2012-2016
tahun 2012-2016 sebesar 53,15%. Dengan dapat dijelaskan sebagai berikut : Secara
demikian Net Profit Margin yang dihasilkan keseluruhan faktor yang menyebabkan
PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, dikatakan turun naiknya rasio profitabilitas pada PT.
efisien (baik) karena besarnya hasil Waskira Karya (Persero) Tbk yaitu di
perhitungan dari rata-rata tersebut diatas rata- sebabkan oleh peningkatan penjualan
rata standar industri sebagai tolak ukur. Dan (pendapatan) perusahaan mencapai standar
hal ini menunjukkan bahwa PT. Waskita industri, maka hal ini di katakan perusahaan
Karya (Persero) Tbk mampu meningkatkan dalam kondisi baik. Secara keseluruhan
laba dengan penjualan atau pendapatan usaha faktor yang menyebabkan turun naiknya
yang diperoleh perusahaan dengan angka Net rasio likuiditas yaitu di sebabkan oleh
Profit Margin yang mengalami kenaikan dari peningkatan hutang lancar perusahaan tidak
tahun ke tahun. mencapai standar industri, hal ini di katakan
perusahaan dalam kondisi tidak baik.
b. Gross Profit Margin
Perhitungan Gross Profit Margin dari
tahun ke tahun mengalami penurunan hal ini

Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 4, No. 2, Agustus 2020
Peningkatan Nilai Profitabilitas Dan Likuiditas Pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk 189
(Ryan Pahlawan)

DAFTAR RUJUKAN Manullang, M. 2013. Pengantar Bisnis


Edisi 1 Cetaakan 1. Permata Putri.
Jakarta.
Anoraga, Pandji. 2009. Pengantar Bisnis.
PT. Rineka Cipta. Jakarta. Munawir. 2010. Analisis Laporan
Keuangan. Liberty. Yogyakarta.
Anisa, 2016, Analisis Kinerja Keuangan
Ditinjau Dari Rasio Profitabilitas Musthafa. 2017. Manajemen Keuangan
Dan Aktivitas Pada PT. Kimia Edisi 1. Yogyakarta.
Farma Tbk. Trading Dan
Distribution Cabang Samarinda. Poerwadi. Poeji. 2007. Pengantar Sosial
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Ekonomi. Jakarta. PT. Bumi
Nomor 1 April Volume 4, Hal 88- Aksara. Jakarta.
102.
Scott, David, Petty, William, Martin, John,
Arbaniah, 2017. Analisis Kinerja Keuangan Koewn, Arthur. Financial
Ditinjau Dari Rasio Likuiditas, Management. PT. Raja Grafindo
Solvabilitas, Aktivitas, Dan Persada. Jakarta.
Rentabilitas Pada Perusahaan Sub
Sektor Pertambangan Batu Bara Di Hartoko. M. Setiadi. 2013. Analisis Kinerja
Bursa Efek Indonesia Tahun 2013- Keuangan Perusahaan PT. Nippon
2015. Jurnal Administrasi Bisnis Indosari Corpindo Tbk. (Ditinjau
Nomor 2 Volume 5 Mei Hal 436- Dari Rasio Likuiditas, Solvabilitas,
450. Dan Profitabilitas). Jurnal Lentera
Akuntansi Nomor 1 Volume 1
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan November.
Keuangan. Bandung. Alfabeta.

Hery. 2016. Financial Ratio for Bussines. PT


Grasindo. Jakarta.

Harmono. 2016. Manajemen Keuangan.


Bumi Aksara. Jakarta.

Hanafi, Mamduh. 2016. Manajemen


Keuangan. BPFE. Yogyakarta.

Halim, Hanafi. 2010. Manajemen Keuangan.


Yogyakarta. BPFE. Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu. 2016. Manajemen, Dasar,


Pengertian, dan Masalah. Jakarta.

Jumingan, 2014. Analisis Laporan


Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen


Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan.


PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Diklat Review: Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan E-ISSN:2598-6449 P-ISSN: 2580-4111
Vol. 4, No. 2, Agustus 2020

You might also like