Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), May 2019; 4(1):83-91

ISSN 2580-6424 (printed), ISSN 2477-2399 (online,) DOI: 10.21831/elinvo.v4i1.28257

Pengelolaan Praktik Kerja Industri Berbasis Mutu di SMK Negeri 3 Wonosari

Joko Suharjanto1, Muhammad Munir2


1,2
Program Studi Pendidikan Teknik Elektronik aFakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
E-mail: .

ABSTRACT

This reseach aim to improving the planning, organizing, implementing, evaluation of quality-based industry
work practices at SMK Negeri 3 Wonosari. This research is a descriptive study with a survey approach and Ex
Post Facto. Data collection is done through interviews, observation, documentation. The technical data analysis
used is to summarize the results of interviews and documentation to be processed and concluded. The results
showed that (1) the planning of the quality-based industry work practices of SMK Negeri 3 Wonosari was well
implemented through team coordination, socialization, internal and external debriefing for students, DU/DI
inventory, (2) the organization of quality-based industry work practices at SMK Negeri 3 Wonosari has been well
implemented through the coordination of a clear Team coordinator, (3) the implementation of quality-based
industrial work practices at SMK Negeri 3 Wonosari has been well implemented through student grouping student
release, monitoring, student withdrawal. Students carry out apprenticeship for 3 months, (4) the evaluation of
quality-based industry work practices at SMK Negeri 3 Wonosari has been carried out well through evaluation
meetings involving the Prakerin team, school management, interpreters.

Keywords: industrial work practices, quality based, SMK Negeri 3 Wonosari

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencaanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi praktik
kerja industri berbasis mutu di SMK Negeri 3 Wonosari. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan Survey dan Ex Post Facto. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi.
Teknis analisis data yang digunakan adalah dengan merangkum hasil wawancara dan dokumentasi untuk diolah
dan disimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perencaanaan praktik kerja industri berbasis mutu SMK
Negeri 3 Wonosari sudah dilaksanakan dengan baik melalui koordinasi tim, sosialisasi, pembekalan pihak internal
dan eksternal untuk siswa, inventarisasi DU/DI (2) pengorganisasian praktik kerja industri berbasis mutu di SMK
Negeri 3 Wonosari sudah dilaksanakan dengan baik melalui koordinasi koordinator Tim yang jelas, (3)
pelaksanaan praktik kerja industri berbasis mutu di SMK Negeri 3 Wonosari sudah dilaksanakan dengan baik
melalui pengelompokan siswa, pelepasan siswa, monitoring, penarikan siswa. Siswa melaksanakan prakerin
selama 3 bulan, (4) evaluasi praktik kerja industri berbasis mutu di SMK Negeri 3 Wonosari sudah dilaksanakan
dengan baik melalui rapat evaluasi yang melibatkan tim Prakerin, manajemen sekolah, pihak jurusan..

Kata kunci: praktik kerja industri, berbasis mutu, SMK Negeri 3 Wonosari

PENDAHULUAN 1945 alinea 4 yang memiliki tujuan nasional


Indonesia ialah untuk memajukan kesejahteraan
Pelaksanaan pembangunan pendidikan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa [2].
nasional di Indonesia mendapat pencerahan Dalam rangka mencapai visi pembangunan
sejak disahkan Undang-Undang No. 20 Tahun pendidikan nasional serta tujuan nasional
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tersebut, masih ada beberapa permasalahan yang
melalui penjelasan visi dari pembangunan dihadapi dunia pendidikan pada umumnya,
pendidikan nasional ialah terwujudnya manusia diantaranya banyak pengangguran terdidik,
Indonesia yang produktif, cerdas, dan berakhlak kurangnya dana pendidikan serta masih
mulia [1]. Serta sesuai dengan pembukaan UUD rendahnya kualitas lulusan. Khusus pada
Suharjanto, J., Munir, M. Pengelolaan Praktik Kerja Industri Berbasis Mutu di SMK Negeri 3 Wonosari 84

pendidikan kejuruan perlu pengelolaan yang perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi.


baik, agar menghasilkan lulusan yang memiliki Namun, terdapat beberapa permasalahan yang
wawasan luas, ketrampilan, sikap profesional dihadapi dalam penyelenggaraannya.
kerja, dan siap terjun kedunia kerja. Permasalahan tersebut diantaranya, saat akan
Dalam Peraturan Pemerintah Republik melaksanakan Prakerin, siswa masih merasa
Indonesia No. 19 tahun 2003 tentang Standar ragu, merasa belum memiliki kemampuan dan
Nasional Pendidikan menyiratkan bahwa tujuan kurang percaya diri. Kemudian industri yang
pendidikan kejuruan mengandung makna bahwa akan digunakan oleh siswa praktik masih belum
SMK menyiapkan lulusan supaya menjadi sesuai dengan kompetensi siswa. Bahkan ada
tenaga kerja yang professional [3]. Media yang melakukan pungutan biaya, yang membuat
pengajaran berbasis hands-on dalam pendidikan beban biaya yang dikeluarkan oleh siswa
kejuruan diperlukan untuk mengembangkan bertambah. Permasalahan selanjutnya yaitu
keterampilan praktik [4]. Selain melalui kegiatan monitoring yang dilakukan oleh guru
penggunaan media, hal tersebut dapat diperoleh pembimbing terhadap siswa saat di industri
dengan praktik secara langsung di tempat masih kurang. Monitoring hanya dilakukan saat
industri. Oleh karena itu pembelajaran yang penyerahan dan penarikan, sehingga monitoring
dilaksanakan di lingkungan sekolah tidak cukup, menjadi kurang efektif. Dalam evaluasi,
tetapi juga dilaksanakan pembelajaran di dunia pengelolaan prakerin hanya mengevaluasi tahap
kerja, yang disebut dengan Pendidikan Sistem pelaksanaan, belum secara keseluruhan.
Ganda (PSG) atau Praktik Kerja Industri Berdasarkan beberapa penjelasan di atas,
(Prakerin). pentingnya suatu pengelolaan yang baik dalam
Prakerin diselenggarakan untuk kegiatan Prakerin. Perbaikan yang terus menerus
membantu peserta didik terkait pemantapan dalam kegiatan Prakerin harus selalu
hasil belajar yang diperoleh disekolah serta diupayakan. Salah satu cara yang dilakukan agar
membekali siswa dengan pengalaman nyata terjadi peningkatan mutu Prakerin adalah dengan
sesuai dengan kompetensi keahlian yang pengelolaan Prakerin berbasis mutu, meliputi
dipilihnya [5]. Praktik Kerja Industri merupakan tahap perencanaan, pengorganisasian,
program kurikulum SMK yang wajib ditempuh pelaksanaan, evaluasi. Oleh karena itu, peneliti
dan sangat penting dalam rangka untuk tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
meningkatkan ketrampilan kerja dan bagaimana pengelolaan Praktik Kerja Industri
keprofesionalan bagi siswanya untuk menjadi berbasis mutu di SMKN 3 Wonosari.
manusia yang mandiri dan mampu berdaya guna
dalam menghadapi dunia yang sebenarnya. METODE
Dengan demikian diperlukan pengelolaan yang
baik dalam penyelenggaraan kegiatan Prakerin. Jenis penelitian dengan menggunakan
Amirin menyatakan bahwa pengelolaan adalah metode deskriptif ialah penelitian yang
suatu bentuk kegiatan yang meliputi dilakukan untuk memberikan gambaran secara
perencanaan, pengorganisasian, dan lebih detail tentang suatu gejala atau fenomena.
pengontrolan untuk mencapai tujuan secara Penggunaan jenis penelitian deskripsi pada
efektif dan efisien [6]. Pengelolaan Prakerin penelitian ini dapat memberikan gambaran
yang baik, akan berdampak baik pula untuk secara menyeluruh serta jelas pada situasi satu
keberhasilan lembaga dalam mencapai tujuan dengan situasi sosial yang lain atau dari waktu
yang lebih efektif dan efisien. tertentu dengan waktu yang lain, atau bisa
Berdasarkan hasil survey siswa SMKN 3 menemukan beberapa pola yang berkaitan antara
Wonosari melaksanakan Prakerin selama 3 aspek tertentu dengan aspek yang lain, serta bisa
bulan. Dalam pengelolaan Prakerin dilaksanakan menemukan hipotesis serta teori.
dengan beberapa tahapan, yaitu dari
85 ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), May 2019; 4(1):83-91

Subjek penelitian ini adalah orang-orang HASIL DAN PEMBAHASAN


yang terlibat langsung dalam kegiatan
pengelolaan Prakerin berbasis mutu di SMKN 3 Perencanaan
Wonosari, yaitu Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah bidang Humas, Ketua Prakerin, 1. Penyusunan agenda kegiatan
2. Pembentukan dan koordinasi tim
Sekretaris prakerin, guru pembimbing, siswa dan
3. Pembuatan peta DU/DI
pembimbing lapangan. Prosedur penelitian ini 4. Sosialisasi kegiatan prakerin
ialah melakukan wawancara terhadap 5. Pembekalan siswa (sekolah dan industri)
responden/subjek penelitian, melakukan
observasi, dan mengumpulkan data dokumentasi
terkait dengan kegiatan pengelolaan Prakerin. Pengorganisasian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini
1. Pembentukan tim
menggunakan instrumen/pedoman wawancara, 2. Penentuan guru pembimbing
observasi, dokumentasi. 3. Pengorganisasian fasilitas
Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik wawancara kepada subjek
penelitian, teknik observasi dan teknik Pelaksanaan
dokumentasi. Wawancara adalah suatu metode
1. Pengelompokkan siswa
yang digunakan untuk mendapatkan jawaban 2. Pengajuan permohonan ke industri
dari responden dengan cara tanya jawab [7]. 3. Penyerahan siswa prakerin
Dalam wawancara ini yang dilakukan peneliti 4. Kegiatan di industri
yaitu dengan menggali informasi, mencari 5. Penilaian pihak industri dan pembimbing
keterangan, atau penjelasan dari informan terkait 6. Monitoring oleh pembimbing
7. Penarikan
dengan pengelolaan Praktik Kerja Industri.
8. Pengumpulan dokumen pelaksanaan
Wawancara dilakukan dengan menggunakan prakerin oleh siswa
pedoman wawancara yang telah disiapkan oleh
peneliti. Kemudian hasil dari wawancara akan
digali lebih rinci lagi, dipelajari, dan Evaluasi
disimpulkan. 1. Rapat Tim tentang perkembangan siswa
Observasi yaitu pengamatan yang dan kelayakan industri
dilakukan secara sengaja, sistematis, mengenai 2. Evaluasi pihak jurusan tentang kesesuaian
fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis kompetensi antara sekolah dan industri
yang selanjutnya dilakukan pencatatan secara Gambar 1. Tahapan kegiatan pelaksanaan prakerin
sistematik [7]. Teknik ini dilakukan untuk di SMK Negeri 3 Wonosari
mengetahui pelaksanaaan Prakerin Berbasis
Mutu di SMKN 3 Wonosari. Dokumentasi Gambar 1 menunjukkan tahapan kegiatan
merupakan perlengkapan dari penggunaan pelaksanaan prakerin di SMK Negeri 3
penelitian kualitatif [8]. Teknik pengumpulan Wonosari secara umum. Gambar tersebut
data dengan dokumentasi yaitu dengan disarikan dari hasil wawancara dengan pihak
mengumpulkan dokumen–dokumen terkait SMKN 3 Wonosari dan kajian yang terkait.
dengan agenda Prakerin. Dokumentasi Secara umum kegiatan prakerin terdiri atas,
dibutuhkan dalam penelitian ini karena data perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
yang diperoleh bisa digunakan untuk melakukan evaluasi. Setiap tahapan tersebut dilakukan
triangulasi data penelitian dan untuk untuk memastikan mutu pelaksanaan prakerin.
melengkapi/pendukung data yang berkaitan Sebelum pelaksanaan Prakerin dimulai
tentang pengelolaan Prakerin berbasis mutu di pastinya terdapat perencanaan sebelumnya agar
SMKN 3 Wonosari. pelaksanaan Prakerin berjalan lebih efektif dan
Suharjanto, J., Munir, M. Pengelolaan Praktik Kerja Industri Berbasis Mutu di SMK Negeri 3 Wonosari 86

efisien. Perencanaan Prakerin di SMK Negeri 3 tersebut didukung adanya wawancara dengan
Wonosari dimulai setiap awal tahun ajaran baru, Ketua Prakerin: “Semacam prosedur untuk
dengan meliputi penyusunan agenda kegiatan. pengajuan, misal nanti ada industri baru harus
Hasil penelitian tersebut didukung adanya bagaimana. Karena industri baru harus ada
wawancara dengan Ketua Prakerin: cheklist, terus kita nilai dulu seberapa cocokah
“Perencanaan prakerin biasanya dilaksanakan industri dengan kompetensinya.”
pada tahun ajaran baru. Meliputi agenda Pembekalan dilaksanakan saat menjelang
kegiatan, pemetaan industri sesuai kompetensi Prakerin dimulai, yaitu maksimal satu minggu
masing-masing.” sebelumnya. Hasil penelitian tersebut didukung
Selain itu, kegiatan awal dalam adanya wawancara dengan Ketua Prakerin:
perencanaan Prakerin yaitu pembentukan dan “Pembekalan biasanya diselenggarakan paling
koordinasi tim. Lalu berkoordinasi dengan lambat 1 bulan sebelum pelaksanaan sampai
manajemen sekolah terutama dibagian mendekati 1 minggu sebelum pemberangkatan
kurikulum terkait dengan jadwal pelaksanaan PKL ke industri. Karena kadang pembekalan itu
sesuai dengan agenda yang ada di kurikulum. kalau sudah dilakukan diawal itu kemungkinan
Hasil penelitian tersebut didukung adanya bisa, tapi untuk non teknisnya. Cuma untuk yang
wawancara dengan Waka Humas: “Kita mulai teknis karena kita harus menyesuaikan dengan
dari pembentukan Tim Prakerin, lalu koordinasi industri masing-masing. Jadi sebisa mungkin
dengan manajemen, dengan kurikulum terkait kalau anak-anak sudah mendapatkan industri
dengan waktu pelaksanaan yang tepat sesuai semua.”
dengan agenda yang ada di kurikulum. Dalam pembekalan disampaikan dari
Kemudian juga terkait dengan pembiayaan, kita pihak sekolah dan industri, dengan materi
membuat atau memasukan anggaran Prakerin tentang penguatan mental, tata tertib, gambaran
pada RKAS (Rencana Kerja Anggaran Sekolah) kepada siswa mengenai pelaksanaan praktik di
yang awal kita persiapkan.” industri. Hasil penelitian tersebut didukung
Kegiatan selanjutnya adalah pembuatan adanya wawancara dengan Ketua Prakerin:
peta DU/DI. Hasil penelitian tersebut didukung “Teknis dan non teknis. Untuk yang non teknis
adanya wawancara dengan Waka Humas: itu ada tata cara, tata tertib, kesekretariatan
“Untuk peta DU/DI kita melakukan inventarisasi penuliasan laporan. Sementara untuk yang
sebelum anak-anak mendapatkan tempat teknisnya ada sesuai dengan industrinya
praktik. Kita melakukan inventarisasi terhadap masing-masing. Misalnya dibidang service
beberapa industri tempat PKL. Jadi memang elektronika, nanti ada pembekalan tentang
disitu kita melakukan pemetaan. Ada industri service elektronika. Bagaimana cara membuka
yang memang tidak memenuhi persyaratan atau perangkat elektronika. Atau mungkin yang di
mungkin ada beberapa kompetensi yang boga dikenalkan dengan peralatan-peralatan
harusnya didapat disana, kemudian sulit dan bagaimana cara kerja didapur. Mungkin
dicapain disana. Mungkin pelaksanaan yang juga yang dibagian pendingin mungkin langsung
akan datang industri demikian tidak akan dikenalkan dengan alat-alat yang ada
digunakan lagi.” Hal di atas juga didukung disekolah.”
dengan syarat/kriteria DU/DI yang Perencanaan Prakerin dilaksanakan pada
dipergunakan untuk tempat Prakerin yaitu sesuai tahun ajaran baru yang dilaksanakan secara terus
dengan kompetensi siswa. menerus. Kegiatan awal yang dilakukan dalam
Dalam sosialisasi disampaikan mengenai perencanaan adalah koordinasi tim, sosialisasi,
tentang kegiatan Prakerin yang akan dilakukan, pembekalan siswa, pemetaan DU/DI.Dalam
prosedur mencari tempat Prakerin serta Prakerin, DU/DI berpengaruh besar dalam
bagaimana proses pengajuannya, apa yang harus pelaksanaannya. Oleh karena itu, dalam tahap
dipersiapkan, dan lain-lain. Hasil penelitian perencanaan dilakukan pemetaan DU/DI dengan
87 ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), May 2019; 4(1):83-91

kriteria harus sesuai dengan kompetensi siswa. biasanya guru produktif/kejuruan. Tapi tidak
Dalam perencanaan terdapat kegiatan sosialisasi menutup kemungkinan guru normatif adaptif
dan pembekalan. Sosialisasi bertujuan untuk juga bisa. Karena guru produktif yang lebih
menyampaikan mengenai berbagai hal kegiatan menjurus dan nanti saat diindutri yang
Prakerin yang akan dilaksanakan. Pembekalan diajarkan juga bidang kejuruannya.”
dilakukan untuk mempersiapkan diri siswa saat Pengorganisasian juga dilakukan terhadap
akan melaksanakan Prakerin. Dalam fasilitas yang digunakan dalam Prakerin serta
pembekalan tersebut, siswa diberikan materi pembiayaan Prakerin. Siswa menggunakan
tentang tata tertib, tata cara pelaksanaan praktik biaya sendiri. Sekolah hanya membiayai
di industri, penguatan mentan dan lain administrasi sekolah dan tim. Hasil penelitian
sebagainya. Pembekalan disampaikan pihak tersebut didukung adanya wawancara dengan
sekolah dan industri. Waka Humas: “Terkait fasilitas, kita
Berdasarkan dengan hasil penelitian dapat mengupayakan pada saat perencanaan RKAS
dikatakan bahwa perencanaan Prakerin di SMK itu. Kebutuhan-kebutuhan terkait prakerin itu
Negeri 3 Wonosari sudah baik, mengacu pada tercukupi dari sana. Jadi kebutuhan-kebutuhan
perencanaan berbasis mutu. Kriteria yang tim, tapi bukan kebutuhan untuk siswa secara
menunjukkan bahwa perencanaan Prakerin langsung seperti biaya makan, kost, transportasi
sudah disusun dengan baik, yaitu koordinasi tim, memang jadi tanggungjawab orang tua siswa.
sosialisasi yang intensif kepada siswa dan orang Tapi terkait dengan tim, seperti transportasi tim,
tua, pembekalan yang melibatkan pihak internal sovenir dari kita untuk industri, pembekalan
sekolah, dan pihak eksternal dari industri untuk sebelum berangkat PKL itu dibiayai oleh
bekal siswa sebelum prakerin. RKAS.”
Pengorganisasian dalam manajemen Pengorganisasian Prakerin dilakukan
pendidikan pada saat Prakerin Berbasis Mutu dengan mengorganisasian sumber-sumber dan
dimulai dengan mengorganisasian sumber- fasilitas yang dapat digunakan. Sumber daya
sumber dan fasilitas yang dapat digunakan. yang ada dikoordinasikan untuk pelaksanaan
Sumber daya yang ada dikoordinasikan dalam Prakerin. Koordinasi sumber daya dilakukan
pelaksanaan Prakerin. Pengorganisasian oleh bagian Humas, Kurikulum, dengan Ketua
Prakerin di SMK Negeri 3 Wonosari dimulai jurusan. Adapun koordinasi dimulai sejak SK
dengan berkoordisasi tentang kegiatan Prakerin Panitia diterbitkan. Tim Prakerin juga
lalu pembentukan tim. Hasil penelitian tersebut membentuk guru pembimbing siswa Prakerin.
didukung adanya wawancara dengan Waka Pengorganisasian juga dilakukan terhadap
Humas: “Koordinasi pelaksanaan PSG ini juga fasilitas yang digunakan dalam Prakerin serta
tidak lepas dari praktik kerja lapangan. PSG pembiayaan Prakerin. Namun sekolah hanya
yang dimaksud disini penerapannya lebih membiayai administrasi sekolah dan kebutuhan
banyak dalam bentuk praktik kerja lapangan. tim pelaksana. Terkait fasilitas, sekolah
Kemudian untuk koordinasi program ini, kita menyediakan fasilitas yang dibutuhkan siswa
libatkan kurikulum, kesiswaan, sarana guna memperlancarkan kegiatan Prakerin seperti
prasarana, lalu tim terkait yaitu tim praktik beberapa daftar industri yang bisa digunakan,
kerja lapangan.” pembuatan surat izin, contoh-contoh laporan
Setelah tim terbentuk kemudian untuk referensi. Dari industri ada yang
menentukan guru pembimbing untuk siswa memberikan beberapa fasilitas yang mungkin
Prakerin. Guru pembimbing berasal atau berlatar berbeda dari industri yang satu dengan industri
belakang guru mata pelajaran kejuruan. Hasil yang lainnya.
penelitian tersebut didukung adanya wawancara Berdasarkan dari hasil penelitian dapat
dengan Sekretaris Prakerin: “Tentunya yang dikatakan pengorganisasian Prakerin di SMK
menjadi guru pembimbing ditempat kita Negeri 3 Wonosari sudah dilaksanakan dengan
Suharjanto, J., Munir, M. Pengelolaan Praktik Kerja Industri Berbasis Mutu di SMK Negeri 3 Wonosari 88

baik. Ada beberapa kriteria yang menunjukkan Kegiatan selanjutnya yaitu penyerahan
bahwa pengorganisasian Prakerin sudah disusun siswa Prakerin. Kegiatan penyerahan siswa
dengan mutu baik, yaitu adanya penunjukan Prakerin dilakukan oleh guru pembimbing
sumber daya manusia yang bertanggung jawab langsung ke industri. Hasil penelitian tersebut
dan berkompeten, ada manajemen sarana dan didukung adanya wawancara dengan Ketua
prasarana pendukung yang tersedia dalam Prakerin: “Prosedurnya pembimbing dari
pelaksanaan, dan ada alokasi anggaran. sekolah menyerahkan ke industri. Biasanya
Pelaksanaan Prakerin Berbasis Mutu nanti langsung diantar dihari pertama masuk ke
dimulai pengelompokan siswa dalam beberapa industri walaupun mungkin tidak sekaligus
jurusan. Hal ini dilakukan untuk keperluan dalam 1 hari. Mungkin pagi langsung
permohonan kepada pihak DU/DI sesuai dengan diserahkan, tapi karena kami terkendala dengan
kuota yang tersedia. Dalam pemilihan DU/DI, guru pembimbing. Jadi 1 guru pembimbing bisa
siswa diberikan kesempatan untuk bebas sampai membimbing 4 kelompok/industri. Jadi
memilih namun diarahkan oleh tim/sekolah. kalau menyerahkan dalam 1 hari biasanya ada
Hasil penelitian tersebut didukung adanya yang pagi, siang, sore atau dihari berikutnya.
wawancara dengan Ketua Prakerin: “Kalau di Tapi diusahakan untuk tetap diantar ke
SMK 3 siswa dibebaskan memilih dan kita yang industri.”
dari sekolah menawarkan beberapa industri Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan di
yang sudah kerja sama. Tetapi siswa juga tetap industri. Waktu praktik di industri selama 3
bebas memilih. Karena dulu waktu kita tentukan bulan dan penempatannya diatur oleh industri.
ternyata banyak juga kendala kendala Hasil penelitian tersebut didukung adanya
dilapangan setelah pelaksanaanya. Siswa wawancara dengan Ketua Prakerin: “Siswa
nanyak yang tidak betah. Jadi meraka bebas langsung praktik ke industri yang dipilih.
memilh tapi tetap ada analisa dari kita. Kalau Industri yang telah cocok dan sesuai dengan
memang anaknya mampu diindustri itu, berarti kompetensi siswa, industri yang sudah dikenal
bisa lanjut. Tapi kalau kira-kira tidak mampu siswa itu. Dengan jangka waktu 3 bulan. Untuk
disitu, sebaiknya pindah ke industri yang lain. penempatannya di indutri menyesuaikan dengan
Bebas memilih tapi ada batasan-batasan tugas yang ada di indutri. Nanti pembimbing
aturannya.” industri yang mengatur penempatan kerjannya.”
Kegiatan selanjutnya yaitu siswa Selama prakerin berlangsung, siswa
mengajukan surat permohonan untuk industri dinilai oleh pihak industri dan guru pembimbing
yang dituju. Surat dibuat oleh tim setelah siswa juga menilai diakhir Prakerin. Hasil penelitian
mendaftarkan secara berkelompok ke tim tersebut didukung adanya wawancara dengan
panitia. Hasil penelitian tersebut didukung Ketua Prakerin: “Penilaiannya ada dari industri
adanya wawancara dengan Ketua Prakerin: yang berupa sertifikat. Lalu ada juga dari
“Prosedurnya anak-anak menulis dibuku sekolah yaitu dari pembimbing sekolah. Kalau
pengajuan tempat PKL. Nanti ditulis ada berapa dari industri kita sudah buatkan formatnya,
anak dalam 1 kelompok lalu siapa saja, yaitu ada 1 aspek yang dinilai, baik yang teknis
industrinya mana. Nanti kalau memang di maupun non teknis. Begitu juga yang dari guru
industri itu belum ada yang memilih, kita pembimbing sekolah juga ada aspek yang
buatkan surat permohonan yang mestinya dinilai, yaitu ada laporan dan praktik.”
industri itu telah sesuai dengan kemampuan Selama Prakerin dilakukan monitoring
siswa. Kalau sudah ada yang memilih berarti oleh guru pembimbing. Monitoring dilakukan
harus cari yang lainnya. Jadi siswa mengajukan untuk mengetahui kinerja siswa selama praktik,
ke tim dulu untuk kita buatkan surat mengetahui sama atau tidaknya kompetensi
permohonannya.” keahlian siswa dengan pekerjaan yang dilakukan
di tempat praktik/industri. Hasil penelitian
89 ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), May 2019; 4(1):83-91

tersebut didukung adanya wawancara dengan industri, monitoring, penarikan dan penilaian.
Guru Pembimbing: “Yang pertama untuk yang Dalam pencarian tempat praktik, siswa bebas
dimonitoring dari ranah administrasi itu memilih namun diarahkan oleh tim Prakerin.
kehadiran. Bagaimana anak itu hadir terus atau Surat pengajuan dibuatkan oleh tim setelah
tidak. Kemudian kinerja anak. Apakah anak itu siswa memilih tempat prakerin yang akan dituju.
melakukan kegiatan benar atau hanya hadir tapi Penyerahan, monitoring, penarikan dilakukan
cuma duduk-duduk saja atau tidak melakukan oleh guru pembimbing ke industri langsung.
aktivitas pekerjaan disana. Kemudian dari Selama pelaksanaan praktik di industri,
kinerja itu ada banyak unsur. Jadi bagaimana penempatan siswa praktik diatur dan dibimbing
kerjanya ditempat praktik. Kemudian oleh pembimbing industri. dalam penilaian
monitoring sikap, misal bagaimana sikap dan semua diserahkan oleh pembimbing industri.
perilaku anak-anak di industri selama guru pembimbing juga melakukan penilaian
melakukan prakerin. Apakah ada perkembangan diakhir kegiatan Prakerin.
membaik atau malah terlihat penurunan dari Berdasarkan dari hasil penelitian dapat
sikap-sikap yang biasanya, dari baik menjadi dikatakan bahwa pelaksanaan Prakerin di SMK
tidak baik. Itu juga kita tanyakan ke pihak Negeri 3 Wonosari sudah dilakukan dengan
industri, sekaligus kita mengumpulkan data dan baik, mengindikasikan berbasis mutu. Kriteria
fakta untuk anak setelah anak melaksanakan yang menunjukkan bahwa pelaksanaan Prakerin
prakerin nanti. Setidaknya ada kemajuan.” Berbasis Mutu sudah disusun dengan baik, yaitu
Kemudian selanjutnya adalah penarikan. ada langkah-langkah yang jelas dan
Penarikan dilakukan sesuai waktu yang telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang
ditentukan atau sesuai kesepakatan. Hasil disusun sebelumnya, serta monitoring oleh guru
penelitian tersebut didukung adanya wawancara pembimbing terhadap pelaksanaan yang intensif,
dengan Ketua Prakerin: “Penarikan dilakukan 1 pembimbing merupakan guru yang kompeten di
minggu sebelum kegiatan PKL selesai, itu sudah bidangnya, komunikasi yang efektif dengan
boleh dilakukan. Tapi walaupun sudah ditarik pihak DU/DI, dan mengedepankan kualitas
diawal minggu, siswa harus bertahan sampai industri.
akhir PKL. Misal PKL berakhir dihari sabtu, Evaluasi dilakukan dengan rapat oleh tim
lalu bisanya ditarik hari senin sebelumnya, Prakerin, guru pembimbing dan manajemen
anak-anak harus tetap berada diindustri sampai sekolah membahas tentang perkembangan anak,
hari sabtu. Jadi pas begitu ditarik langsung kelayakan industri yang dipakai untuk praktik.
selesai, tapi sesuai dengan kontrak Hasil penelitian tersebut didukung adanya
permohonannya.” Kemudian siswa kembali ke wawancara dengan Ketua Prakerin: “Evaluasi
sekolah dengan membawa sertifikat yang berisi dilakukan lewat tim. Jadi tim mengadakan rapat
nilai pelaksanaan kegiatan Prakerin siswa serta evaluasi beserta pembimbing. Bagaimana
buku jurnal dan buku pembimbing yang telah industri masih layak dipakai atau tidak. Karena
diisi oleh pembimbing industri serta kadang di cheklist kesesuaian sudah bagus, tapi
mengumpulkan laporan. ternyata dilapangan kadang berbeda, jadi tetap
Pelaksanaan Prakerin di SMK Negeri 3 kita lakukan evaluasi diakhir, walaupun ada
Wonosari merupakan program kurikulum juga tidak sesuainya diketahui diawal, itu
sekolah kejuruan wajib tempuh yang dilakukan langsung kita tarik. Pembimbing sekolah
di industri kurang lebih selama 3 bulan. langsung memberi kabar ke tim PKL, lalu kita
Berdasarkan hasil wawancara dan analisis buatkan surat penarikan. Karena jika dibiarkan
dokumen, kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan terus nanti takutnya anak-anak tidak
Prakerin yaitu pencarian tempat praktik, mendapatkan hasil yang maksimal.”
pengajuan tempat praktik, penyerahan siswa ke Evaluasi juga dilakukan pihak jurusan.
industri, pelaksanaan dan penempatan siswa di Evaluasi dilakukan untuk membahas tentang
Suharjanto, J., Munir, M. Pengelolaan Praktik Kerja Industri Berbasis Mutu di SMK Negeri 3 Wonosari 90

pengkajian penempatan siswa yang akan praktik sasaran Prakerin. Dari pihak jurusan juga
dengan kompetensi siswa yang praktik di sebuah melakukan evaluasi. Evaluasi dari jurusan
industri. Apakah sesuai yang diharapkan industri dilakukan untuk membahas tentang pengkajian
atau tidak. Hasil penelitian tersebut didukung penempatan siswa yang akan praktik dengan
adanya wawancara dengan Guru Pembimbing: kompetensi siswa yang praktik di sebuah
“Dari jurusan ada. Di SMK 3 itu ada 2 kelompok industri. Apakah sesuai yang diharapkan industri
program keahlian ada elektronika dan atau tidak.
pariwisata. Disitu penempatan siswa didasarkan Berdasarkan dari hasil penelitian, dapat
pada catatan-catatan tahun kemarin, dalam hal dikatakan bahwa evaluasi Prakerin di SMK
ini evaluasi tahun kemarin. Jika didapat suatu Negeri 3 Wonosari sudah dilaksanakan dengan
tempat prakerin ada kendala ditahun kemarin, mengacu pada kriteria mutu baik, yaitu ada
misalkan anaknya kurang kompeten atau tidak metode evaluasi yang jelas dan telah ditetapkan
sesuai dengan apa yang diharapkan industri, sebelumnya, ada penentuan pihak yang
maka tahun ini pas penempatan di industri melakukan penilaian, dan ada koordinasi antara
tersebut biasanya diambilkan anak yang sesuai guru dengan pihak yang melakukan penilaian
dengan yang diminta oleh pihak DU/DI. Jadi secara langsung terhadap siswa dalam
ada evaluasi dari jurusan. Karna yang lebih pelaksanaan praktik kerja.
tahu tentang kompetensi anak itu dari pihak Pengelolaan Prakerin berbasis mutu di
jurusan. Pihak jurusan hanya menyortir tempat SMKN 3 Wonosari terdiri atas empat kegiatan
industri dan juga memberi catatan-catatan utama, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
ataupun evaluasi, tetapi diranah industrinya. pelaksanaan, dan evaluasi. Tahapan kegiatan
Apakah masih layak untuk dijadikan tempat tersebut tidak jauh berbeda dengan tahapan
prakerin lagi atau tidak. Kalau sudah tidak kegiatan prakerin di SMKN 4 Malang [9]. Hasil
berarti tahun ini harus dioffkan atau tidak penelitian tersebut menunjukkan tahapan
digunakan lagi untuk prakerin. Jadi sekolah kegiatan prakerin berbasis mutu di SMKN 3
juga melakukan evaluasi ranahnya pengkajian Wonosari. Selain hal tersebut, beberapa hal yang
tempat DU/DI. Karena memang tadinya ada diperoleh selama proses pengumpulan data akan
industri yang bonafit, tiba-tiba rugi, akhirnya tetapi belum diperoleh data lebih lanjut di
tidak bagus untuk produksi atau tempat untuk diantaranya adalah: (1) model pembelajaran di
prakerin. Jadi tiap tahun ada evaluasi dari tempat prakerin; (2) faktor-faktor yang
sekolah berhubungan tempat prakerin, mempengaruhi kesuksesan prakerin; dan (3)
sementara jurusan ada evaluasi untuk penggunaan teknologi dalam pelaksanaan
penempatan siswa ketempat prakerin.” prakerin untuk mendukung era Industri 4.0.
Evaluasi Prakerin di SMK Negeri 3 Evolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Wonosari dilakukan melalui rapat evaluasi. (TIK) yang cepat mengubah wajah pendidikan
Kegiatan evaluasi ini melibatkan beberapa dan pelatihan kejuruan, terutama ketika TIK
pihak, antara lain tim Prakerin, Humas, dikombinasikan dengan fondasi pedagogis yang
manajemen sekolah, Ketua jurusan, guru memadai [10]. Penggunaan teknologi dapat
pembimbing. Dalam pelaksanaan evaluasi ini, diimplementasikan dalam penerapan sistem
semua pihak yang terlibat di lapangan harus informasi untuk tahapan kegiatan prakerin [11].
menyampaikan hasil temuan-temuan,
mengumpulkan dan melihat data-data yang ada SIMPULAN
selama pelaksanaan Prakerin. Data tersebut
terkait tempat pelaksanaan siswa praktik, hasil Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat
monitoring, penilaian industri seperti kuisioner diketahui bahwa dalam pengelolaan Prakerin
dari industri dan laporan siswa. Kemudian berbasis mutu di SMKN 3 Wonosari, terdapat
dianalisis untuk mengetahui tingkat pencapaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
91 ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), May 2019; 4(1):83-91

pelaksanaan, dan evaluasi Prakerin. Perencanaan DAFTAR PUSTAKA


Praktik Kerja Industri Berbasis Mutu di SMK
Negeri 3 Wonosari sudah dilaksanakan dengan [1] S. N. RI, “Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
baik, dilakukan melalui koordinasi tim, Pendidikan Nasional,” 2003.
sosialisasi, pembekalan untuk siswa, [2] S. J. D. RI, “Undang-undang Dasar Negara
inventarisasi DU/DI. Pengorganisasian Prakerin Republik Indonesia Tahun 1945 (Risalah Rapat
Berbasis Mutu berbasis mutu di SMK Negeri 3 Paripurna ke-5 Sidang Tahunan MPR Tahun
2002 sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi
Wonosari sudah dilaksanakan dengan mengacu Tanpa Ada Opini),” Dewan Perwakilan Rakyat
pada mutu baik, dilakukan dengan penunjukan Republik Indonesia, 2002. [Online]. Available:
sumber daya manusia yang kompeten dan http://www.dpr.go.id/jdih/uu1945.
[3] S. N. RI, Peraturan Pemerintah Republik
bertanggungjawab, ada manajemen sarana dan
Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang
prasarana yang tersedia dalam pelaksanaan, dan Standar Nasional Pendidikan. Indonesia, 2005.
ada alokasi anggaran. Pelaksanaan Prakerin [4] P. Utami, G. P. Cikarge, M. E. Ismail, and S.
berbasis mutu di SMK Negeri 3 Wonosari sudah Hashim, “Teaching Aids in Digital Electronics
Practice through Integrating 21st Century
dilaksanakan dengan baik. Kegiatan-kegiatan Learning Skills using a conceptual approach,” in
dalam pelaksanan Prakerin yaitu Journal of Physics: Conf. Series, 2018, pp. 1–9.
pengelompokkan siswa sesuai jurusan untuk [5] N. Susana, “Pengelolaan Praktik Kerja Industri,”
keperluan permohonan kepada pihak DU/DI, Manajer Pendidik., vol. 10, no. 6, pp. 579–587,
2016.
penyerahan prakerin, kegiatan dan penempatan [6] T. M. Amirin, Manajemen Pendidikan.
siswa di industri, monitoring, penilaian, Yogyakarta: UNY Press, 2010.
penarikan. Evaluasi Prakerin Berbasis Mutu di [7] S. Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
SMK Negeri 3 Wonosari sudah dilaksanakan Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
[8] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan
dengan mutu baik melalui rapat evaluasi yang (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
melibatkan tim Prakerin dan manajemen Bandung: Alfabeta, 2014.
sekolah. [9] A. N. Faizal, Burhanuddin, and Sultoni,
“Manajemen praktik kerja industri,” J.
Sekolah dapat menggunakan manajemen
Adminitrasi dan Manaj. Pendidik., vol. 1, no. 2,
berstandar ISO, sehingga dokumen perencanaan pp. 139–149, 2018.
Prakerin Berbasis Mutu terkendali secara terarah [10] S. Hashim, M. H. A. Rahman, D. Nincarean, N.
dan maksimal. Manajemen sekolah perlu F. Jumaat, and P. Utami, “Knowledge
Construction Process in Open Learning System
menambah guru pembimbing yang memiliki
among Technical and Vocational Education and
kualifikasi akademik yang sesuai dan melakukan Training (TVET) Practitioners,” J. Tech. Educ.
pelatihan on the job traning di industri untuk Train., vol. 11, no. 1, pp. 73–80, 2019.
pembimbing, menambah sarana dan prasarana [11] S. T. Safitri and D. Supriyadi, “Rancang Bangun
Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan
pendidikan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Berbasis Web dengan Metode Waterfall,” J.
Prakerin. Guru SMKN 3 Wonosari diharapkan Infotel, vol. 7, no. 1, pp. 69–74, 2015.
senantiasa bersedia memajukan sekolah melalui
pengembangan Prakerin Berbasis Mutu.
Penelitian selanjutnya perlu melakukan fokus
penelitian mengenai model pembelajaran di
tempat prakerin, faktor-faktor yang
mempengaruhi kesuksesan prakerin dan
penggunaan teknologi dalam pelaksanaan
prakerin untuk mendukung era Industri 4.0.

You might also like