Peran Orang Tua Dengan Keberhasilan Toilet: Training Anak Usia Toddler

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Nerspedia, April 2018; 1(1): 75-82

PERAN ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET


TRAINING ANAK USIA TODDLER
Aulia Rachmah, Eka Santi, Kurnia Rachmawati
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat,
Jl A. Yani Km 36, Banjarbaru, 70714

Email Korespondensi: Arachmah26@gmail.com

ABSTRAK
Toilet training adalah langkah penting menuju otonomi dan pengendalian diri pada anak
usia toddler. Salah satu peran orang tua membentuk kemandirian pada anak dengan
melakukan toilet training. Kegagalan saat toilet training dapat menimbulkan kebiasaan seperti
mengompol, eneuresis dan ISK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
peran orang tua dengan keberhasilan toilet training pada anak usia toddler di TPA
Kelurahan Guntung Paikat Banjarbaru. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan
uji Spearman. Sampel sebanyak 30 responden dengan purposive sampling. Instrumen
penelitian menggunakan kuesioner peran orang tua dan keberhasilan toilet training. Hasil
analisis menunjukkan nilai signifikan p= 0,000 < 0,05 r=0,492 sehingga H0 ditolak, artinya
ada hubungan antara peran orang tua dan keberhasilan toilet training pada anak usia
toddler. Hal ini menunjukan bahwa semakin mendukungnya peran orang tua maka semakin
tinggi pula tingkat keberhasilan yang di capai anak.

Kata kunci: Peran Orang Tua , Toddler, Toilet Training.

ABSTRACT
Toilet training is essential for the autonomy and self-control on toddler. It is one way that
can be done by the parents to practice their children’s independence who do a toilet
training. However, the failures might occur while on the toilet training trigger off such as
the habit of bedwetting, enuresis, and urinary tract infection (UTI). This research purpose
was to undestand the relationship between the roles of parents with the successful of toilet
training on toddler at TPA Kelurahan Guntung Paikat Banjarbaru. The design of this
research was cross sectional with analysis used spearman correlation test. Samples that
had been taken used a purposive sampling with 30 respondents. The data analysis used
spearman correlation test. There was a significant relationship between the roles of
parents with the successful of toilet training at TPA Kelurahan Guntung Paikat Banjarbaru
with (p value = 0,000 and r=0,492. The meaning there was relationship between the roles
of parents on the toilet training would influence the successful of toilet training.It was seen
that the more supportive of the parent’s roles were, the higher rate of successful achieved
by children would be.

Keywords: The Role of Parents, Toddler, Toilet Training

75
Nerspedia, April 2018; 1(1): 75-82

PENDAHULUAN Anak usia toddler yang terbiasa


menggunakan popok sekali pakai dari
Menurut Freud (1) dalam tahapan kecil akan mengalami keterlambatan jika
psikososial yang terjadi pada masa anal dibandingkan dengan anak yang tidak
atau toddler yaitu ketika berumur 1-3 memakai popok sekali pakai atau diapers
tahun. Salah satu fisik pada anak usia ketika berhadapan pada tuntutan
toddler yang mulai berkembang terletak lingkungan yang mengharuskan anak
pada kepuasaan, yaitu fase eliminasi pada untuk BAB dan BAK ditempat yang
anak. Anak juga mendapatkan kepuasaan semestinya yaitu di toilet namun, jika
sensual ketika menahan dan terjadi kegagalan maka dampak yang
mengeluarkan feces pada perkembangan paling umum adalah adanya perlakuan
otot sfingter, di mana zona kepuasannya atau aturan yang ketat bagi orang tua
terletak pada daerah anal (2) serta anak kepada anaknya yang dapat menganggu
mulai mempelajari struktur tubuhnya kepribadian anak di mana anak menjadi
sendiri. Pada fase ini tugas yang dapat cenderung bersifat keras kepala. Hal ini
dilakukan oleh anak adalah latihan terjadi karena sering memarahi anak pada
kebersihan atau toilet training (3). saat buang air besar maupun buang air
Menurut Erikson dalam (1) toilet training kecil (8). Masalah toilet training pada usia
adalah langkah penting menuju otonomi toddler akan berdampak buruk untuk
dan pengendalian diri pada anak. perkembangan anak kedepannya.
Wong (4) menyatakan bahwa Dampak yang dapat ditimbulkan karena
toilet training pada anak akan belajar kurangnya perhatian orang tua pada toilet
dalam mengendalikan keinginan untuk training anak, akan membuatnya tidak
buang air yang teratur dan mandiri, yang mandiri dan masih membawa kebiasaan
kadang-kadang menjadi tantangan bagi mengompol hingga ia besar atau
orang tua serta pengasuh dalam eneuresis bahkan ISK hal ini sering
pelaksanaannya. Toilet training terjadi saat usia toilet training dan
merupakan latihan menanamkan memudahkan bakteria berkembang
kebiasaan pada anak untuk aktivitas dalam urine (9). Toilet training yang tidak
buang air besar dan buang air kecil pada diajarkan sejak dini akan membuat orang
tempatnya (5). tua semakin sulit untuk mengajarkan
Menurut Nurhayati (6) salah satu pada anak ketika ia bertambah usia (6).
tugas orang tua dalam pertumbuhan dan Berdasarkan studi pendahuluan
perkembangan anak adalah membentuk yang telah dilakukan pada 5 responden
kemandirian. Dalam menjalankan peran yang memiliki anak berusia 2-3 tahun di
ini yang melibatkan orang tua. Orang tua PAUD KB Idaman yang dimulai tanggal
yang berperan aktif terhadap 5 Oktober 2017, didapatkan data 4
perkembangan anak pada fase ini yang responden (80%) mengatakan anaknya
dimana tujuannya membuat anak menjadi masih mengompol dan menggunakan
mandiri (6). Umumnya pengajaran toilet popok sekali pakai ketika sudah di rumah,
training yang dilakukan oleh orang tua sedangkan 1 orang (20%) responden yang
yaitu 31% orang tua memulai berhasil melakukan toilet training
mengajarkan pada usia anak 18-22 mengatakan sudah mengajarkan toilet
bulan, 27% mulai diusia 23-27 bulan, dan training pada anaknya sejak dini
16% diusia 28-32 bulan dan 22% diusia sehingga anak mampu BAK dan BAB
32 bulan ke atas. Orang tua menunggu sendiri pada tempatnya sedangkan, (80%)
anak siap untuk diajari toilet training responden yang anaknya masih
sehingga dalam pengajaran tidak mengompol dan menggunakan popok
membutuhkan waktu yang lama (7). sekali pakai mengatakan bahwa
76
Nerspedia, April 2018; 1(1): 75-82

responden memiliki banyak kesibukan etik No.572/KEPK-FK


dan menyerahkan pengasuhan kepada UNLAM/EC/XII/2017. Penelitian ini
orang lain sehingga tidak mempunyai dilakukan pada tanggal 8-12 Januari
waktu untuk mengajarkan toilet training 2018.
pada anaknya. Berdasarkan fenomena di
atas, calon peneliti tertarik untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan penelitian “Hubungan peran
orang tua dengan keberhasilan toilet Karakteristik responden
training pada anak usia toddler di TPA Tabel 1 Gambaran distribusi Frekuensi
Kelurahan Guntung Paikat Banjarbaru”. Karakteristik responden di TPA
Kelurahan Guntung Paikat
METODE PENELITIAN Banjarbaru

Penelitian ini menggunakan Karakteristik n %


pendekatan cross-sectional dengan Responden
teknik purposive sampling dan uji Umur Anak (Tahun)
spearman dengan mendapatkan 30 1 2 6,7
responden di TPA Kelurahan Guntung 2 17 56,7
Paikat Banjarbaru. Penelitian ini 3 11 36,7
menggunakan kuesioner dari Batuatas Jenis Kelamin
(13) tentang peran orang tua dengan Perempuan 12 40
indikator meliputi dukungan emosional, Laki-laki 18 60
bantuan instrumental, pemberian Pendidikan
informasi, dan pemberian penilaian SMA 6 20
dengan menggunakan skala likert dengan Perguruan 24 80
skor 1 sampai 4 dan pernyataan favorable Tinggi
dan unfavorable dengan jumlah 14 Umur Orang Tua (Tahun)
peryataan. Kuesioner keberhasilan toilet 18-40 27 90
training menggunakan kuesioner Elmi 41-60 3 10
dengan indikator anak mau memberitahu Berdasarkan tabel 1 tentang
bila merasa BAK dan BAB, anak karakteristik responden di TPA
mengatakan pada ibu bila BAK atau Kelurahan Guntung Paikat Banjarbaru,
BAB, anak mampu menahan BAK dan diketahui sebagian besar responden anak
BAB dan anak tidak pernah mengompol berumur 2 tahun yaitu sebanyak 17
atau BAK. skala guttman dengan skor 0 reponden (56,7%) dan sebagian besar
sampai 1. Jumlah 18 pertanyaan yang responden berjenis kelamin laki-laki
terdiri dari pertanyaan favorable dan sebanyak 18 reponden (60%). Tabel 5.1
unfavorable. Penelitian ini telah juga menunjukkan bahwa sebagian besar
melakukan uji validitas internal dengan 2 orang tua dari responden memiliki latar
expert judgement dan eksternal yang belakang pendidikan perguruan tinggi
dilakukan di KB Idaman Banjarbaru sebanyak 22 reponden (73,3%) serta
sebanyak 15 responden dengan nilai umur orang tua sebagian besar sudah
validitas r> 0, 541 pada kuesioner peran memasuki umur dewasa awal sebanyak
orang tua dan nilai reliabel dengan 27 responden (90%).
croncbach’s alpha 0,920 dan nilai
kuesioner keberhasilan toilet training Tabel 2 menunjukan gambaran
dengan nilai validitas r>0, 514 dan peran orang tua dari 4 indikator
reliabel croncbach’s alpha 0,927. pernyataan meliputi dukungan
Dengan telah mendapatkan surat kelaikan emosional, bantuan instrumental,
77
Nerspedia, April 2018; 1(1): 75-82

pemberian informasi, dan pemberian Tabel 3 Distribusi Statistik Penilaian


penilaian dapat dilihat dari peryataan Peran Orang Tua terhadap Toilet
dengan mean tertinggi sebesar 3,15 Training
terkait pemberian informasi. Mean Median SD Min-Max
40,2 40,0 6,769 27-50
Tabel 2 Mean Skor pada Komponen
dalam Peran Hal ini menunjukan variasi antara
responden tinggi. Semakin tinggi standar
Indikator Pernyataan Mean
deviasi semakin lebar rentang variasi
Dukungan Emosi 2,95
datanya karena nilai tiap responden
Bantuan Instrumental 2,58
terhadap rata-rata responden Tapi, variasi
Pemberian Informasi 3,15
ini menunjukan dominan mendukung
Pemberian Penilaian 2,75
dengan mean 40,2.
Hal ini dikarenakan sekecil Tabel 4 Mean Skor pada Peryataan
apapun informasi terkait toilet training Keberhasilan Toilet Training
merupakan hal yang sangat bermanfaat
Indikator Peryataan Mean
untuk anak dalam toilet training sehingga
Anak mau memberitahu bila 0,451
penting untuk orang tua memberitahukan
merasa buang air kecil atau
kepada anak.
buang air besar
Nilai minimal pada indikator
Anak mengatakan pada ibu bila 0,660
peryataan bantuan instrumental yaitu
buang air kecil atau buang air
mean sebesar 2,58 Hal ini dikarenakan
besar
orang tua masih belum memberikan alat
Anak mampu menahan buang 0,567
yang mendukung untuk melakukan toilet
air kecil atau buang air besar
training yang membuat anak termotivasi
Anak tidak pernah ngompol 0,552
karena berbeda dengan budaya
atau buang air di celana
khususnya di Kalimantan Selatan sendiri.
Banyak ibu yang tidak mengetahui potty Tabel 4 menunjukan gambaran
training dan hanya sering menggunakan keberhasilan toilet training di TPA
toilet dewasa dalam latihanya. Hal ini di Kelurahan Guntung Paikat yaitu dapat
dukung dengan teori Mackonochie (10) dari 4 indikator keberhasilan toilet
bahwa pentingnya bantuan instrumental training Mean tertinggi terletak pada
seperti memilih pispot yang tepat, indikator kedua dengan mean 0,660 dan
pelindung percikan, ataupun dudukan mean terendah pada pertanyaan pertama
toilet khusus untuk anak demi menunjang dengan mean 0,451. Hal tersebut
dalam latihan toilet dengan membuat dikarenakan banyaknya anak yang tidak
benda tersebut familier untuk anak memberitahukan jika ingin BAK.
sehingga anak tidak akan takut ketika Namun, jika ingin BAB sudah
orang tua benar-benar melatihnya (10). memberitahukan kepada orang tua.
Tabel 3 menunjukkan skor
penilaian peran orang tua tentang toilet Tabel 5 menunjukkan skor
training diperoleh hasil dari 30 responden penilaian keberhasilan toilet training
nilai rata-rata skor adalah 40,2; nilai pada anak usia toddler diperoleh hasil
median 40; standar deviasi adalah 6,769. dari 30 responden nilai rata-rata skor
Nilai total skor tertinggi dari responden adalah 10,60. Nilai median adalah 12,
dengan total skor 50 dan nilai terendah standar deviasi adalah 6,089. Nilai total
dengan total skor 27. Standar deviasi skor tertinggi dari responden dengan total
pada peran orang tua sebesar 6, 769. skor 18 dan nilai terendah dengan total
skor 0.
78
Nerspedia, April 2018; 1(1): 75-82

Tabel 5 Distribusi Statistik Penilaian Tabel 6 Analisis Hubungan Peran Orang


Keberhasilan Toilet Training Tua dengan Keberhasilan Toilet
pada Anak Usia Toddler di Training pada Anak Usia Toddler
TPA Kelurahan Guntung
Peran Keberhasilan Toilet Training
Paikat Banjarbaru.
Oran Renda Sedan Tingg Tota
Mean Median SD Min-Max g Tua h g i l
10,60 12 6,089 0-18 1 7 1 1 9
2 3 5 13 21
Berdasarkan standar deviasi Total 10 6 14 30
keberhasilan toilet training sebesar 6,089
menyatakan bahwa varians antara Ket:
responden dengan sebaran yang tinggi 1* tidak mendukung
karena nilai antara responden satu dan 2* mendukung
lainnya memiliki rentang jauh dengan
mean yang didapatkan. Variasi ini Nilai koefisien korelasi spearman
menunjukan keberhasilan dengan tingkat (r) yaitu 0,492 yang berarti menunjukkan
rendah juga banyak ada 33,3 % hal ini tingkat korelasi sedang. Arah hubungan
disebabkan karena banyaknya orang tua kedua variabel tersebut yaitu positif yang
dalam menjawab tidak dalam indikator berarti semakin mendukung peran yang
pertanyaan keberhasilan dalam toilet diberikan orang tua maka semakin tinggi
training dimana masih banyaknya anak pula keberhasilan toilet training pada
yang tidak memberitahu ketika ia BAB, anak.
anak masih diam ketika popoknya basah Peran orang tua ssalah satu faktor
ini merupakan faktor-faktor yang yang dapat memengaruhi keberhasilan
menyebakan keberhasilannya masih dalam latihan toilet yang dilakukan oleh
rendah. anak. Hal tersebut sesuai dengan teori
Soetjiningsih (11) yang menyatakan
Berdasarkan tabel 6 didapatkan peran orang tua terdiri dari asah,asih dan
data dari total 30 responden 21 asuh. Berdasarkan hal tersebut, dalam
diantaranya memiliki peran mendukung pola tersebut yang harus dijalankan orang
dan 9 tidak mendukung. Data tersebut tua mencakup kebutuhan terhadap emosi
terbagi menjadi 3 kategori yaitu tinggi, anak salah satunya adalah kemandirian
sedang, rendah. Keberhasilan tinggi yang hendaknya orang tua selalu
sebanyak 13 responden dan 5 pada didasarkan pada perkembangan yang
keberhasilan sedang 3 pada keberhasilan dimiliki anak. Apabila orang tua
rendah dan terdapat 9 responden menuntut anaknya mandiri melampaui
memiliki peran tidak mendukung terkait kemampuannya akan membuat anak
latihan toilet dengan keberhasilannya 7 tertekan. Dimana disini anak masih perlu
responden keberhasilan rendah, 1 bantuan untuk belajar mandiri (11).
responden keberhasilan sedang dan 1 Penelitian ini searah dengan hasil
responden keberhasilan tinggi. Hasil dari penelitian Putri (12) yang menyatakan
uji korelasi spearman memiliki nilai p- terdapat hubungan antara pengetahuan
value sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti ibu tentang toilet training terhadap
Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan pelaksaanan toiet training (12). Hasil
bahwa terdapat hubungan antara peran penelitian menunjukkan sebagian besar
orang tua dengan keberhasilan toilet responden sebayak 20 responden (65%)
training pada anak usia toddler di TPA sudah memiliki peran yang mendukung
Kelurahan Guntung Paikat Banjarbaru. dengan latihan toilet. Hal tersebut
dipengaruhi oleh faktor pendidikan, dan
79
Nerspedia, April 2018; 1(1): 75-82

usia orang tua. Hal ini juga di dukung menjalankan peran dan mengamati semua
oleh penelitian Batuatas (13) yang yang dibutuhkan oleh anak serta orang
menyataan adanya pengaruh keberhasilan tua juga akan mengerti tentang masalah
yang didapat responden dari 14 yang terjadi kepada anak karena wawasan
responden yang sudah berhasil sebagian dan informasi yang didapat lebih banyak
besar diperoleh dari kategori tinggi, dan 6 (14).
dari kategori sedang (13). Hal tersebut Tabel 1 menunjukkan sebanyak
menunjukkan bahwa sebagian besar 27 responden berusia 18-40 tahun (90%)
responden memperoleh keberhasilan dimana usia tersebut sudah memasuki
karena banyak responden yang berusia 2 dewasa awal. Hal tersebut sesuai dengan
sampai 3 tahun dimana usia tersebut teori Supartini (2003) yang menyatakan
sudah mampu berkomunikasi bila
bahwa usia dapat memengaruhi peran
merasa buang air kecil atau buang air, karena sudah mampu siap secara fisik
mampu menahan buang air kecil atau ataupun psikososial dalam hal berumah
buang air besar (5). Hal ini juga di dukung tangga termasuk menjadi orang tua.
oleh penelitian Frima (15) bahwa Apabila terlalu muda ataupun terlalu tua
keberhasilan toilet training ini tidak akan akan memengaruhi dalam
lepas dari peran serta orangtua dalam pengomptimalan pemberian peran karena
menerapkan toilet training sehari-hari. diperlukannya kekuatan fisik maupun
Pentingnya orangtua memberikan psikososial (16). Hal ini berlawanan
reinforcement ketika anak menunjukkan dengan penelitian Wahyuningrum (17)
kemajuan dalam toilet training (15). bahwa usia ibu tidak terlalu berpengaruh
Tabel 1 menunjukkan, sebagian terhadap peran dalam toilet training.
besar responden dalam penelitian Padahal apabila semakin dewasanya usia
merupakan pendidikan tinggi sebanyak seseorang akan mempengaruhi dalam
24 responden (80%). Hasil tersebut bertindak dan makin bijaksana usia
menunjukkan tingkatan pendidikan yang dewasa akan lebih mampu dalam
lebih tinggi memilki pengetahuan yang mendidik anak dengan baik setiap hari
lebih baik dibandingkan tingkatan dibandingkan pada ibu yang lebih muda
rendah. Hal tersebut sejalan dengan (17).
pernyataan Supartini (16) yang Tabel 6 juga menunjukkan bahwa
menyatakan pendidikan serta terdapat peran mendukung 3 responden
pengalaman orang tua dapat namun keberhasilan rendah. Hal tersebut
memengaruhi kesiapan dalam perawatan dapat terjadi karena dipengaruhi oleh
serta menjalankan peran pengasuhan
faktor lain seperti usia anak yang belum
terhadap toilet anak. Semakin tinggi siap untuk melakukan toilet training
pendidikan seseorang maka akan dimana orang tua menunggu anak siap
bertambah pula pengalaman dan akan diajari sehingga tidak membutuhkan
wawasan terkait toilet training. Dimana waktu yang lama (7).
disini orang tua bisa diberikan pendidikan Berdasarkan tabel 6 kategori
kesehatan terkait dengan toilet training keberhasilan toilet training pada anak
(16). usia toddler dari 30 responden yang
Hasil tersebut searah dengan paling dominan pada kategori tinggi yaitu
penelitian Rusita (14) yang menyatakan 14 responden (46,7%) . Tabel 5.7
tingkat pendidikan berhubungan dengan berdasarkan kategori yang telah
peran orang tua sebab, semakin tinggi didapatkan, dapat diketahui terdapat 14
tingkat pendidikan semakin baik
responden (46,7%) dengan keberhasilan
perannya. Hal ini dikarenakan orang tua yang tinggi, 6 responden (20%) dengan
dengan pendidikan yang tinggi akan
80
Nerspedia, April 2018; 1(1): 75-82

keberhasilan sedang dan 10 responden KEPUSTAKAAN


(33,3%) dengan keberhasilan rendah. Hal
ini disebabkan karena pengaruhi anak 1. Papalia, D. E. In F. W. Herarti,
masih mengompol di siang hari dengan Menyelami Perkembangan Manusia
banyaknya jawaban salah di nomor 4. Edisi 12 Buku 1 . Salemba Humanika;
Berdasarkan hasil tersebut dapat 2014.
disimpulkan bahwa sebagian besar anak 2. Papalia, D. E. Human Development.
usia toddler di TPA Kelurahan Guntung Terjemahan oleh A.K. Anwar,
Paikat keberhasilan toilet trainingnya Psikologi Perkembangan . Jakarta
tergolong kategori tinggi. Dimana Kencana Prenada; 2008.
keberhasilan tersebut dinilai dari
seberapa jauh anak mulai menguasai 3. Hurlock, Elizabeth. B, Psikologi
tugas-tugas perkembangan (mulai belajar perkembangan suatu pendekatan
mengontrol dalam latihan toilet. sepanjang. rentang kehidupan,
Sehingga untuk anak usia toddler banyak Erlangga, Jakarta; 2003.
yang berhasil dalam buang airnya karena 4. Sambo, C. M. 2015, Mei 22. Toilet
banyak pada usia tersebut motorik kasar Training. Accessed 12 Oktober 2017;
dan halus pada anak sudah mampu dalam http://www.idai.or.id.
kemandirian khususnya toilet training.
5. Simatupang, B. 2011, 10 08. Toilet
PENUTUP training pada anak. Accessed 11
November 2017;
Sebagian besar orang tua di TPA https://bernardosimatupang.wordpress
Kelurahan Guntung Paikat Banjarbaru .com/2011/10/08/toilet-training-pada-
memiliki peran yang mendukung terkait anak/.
toilet training. Sebagian besar anak usia 6. Rahayu, D. M. Hubungan peran orang
toddler di TPA Guntung Paikat tua dengan kemampuan toilet training
Banjarbaru memiliki keberhasilan yang pada anak usia toddler di PAUD
tinggi dalam toilet training. Ada Permata Bunda RW 01 Desa Jati
hubungan antara tingkat Selatan Sidoarjo Journal Of Health
peransorangstuasdengan keberhasilan Sciences Universitas NU Surabaya
toilet training pada anak usia toddlersdi 2015 Vol (8);1.
TPA Guntung Paikat Banjarbaru.
Peneliti menyarankan kepada 7. Warner, Penny. Paula Kelly,
penelti selanjutnya agar dapat melakukan Mengajari anak pergi ke toilet,
observasi penelitian lebih lanjut untuk Jakarta: Arcan; 2007.
meneliti faktor lain yang dapat 8. Apryani, 2012, Petunjuk antisipasi
mempengaruhi keberhasilan dari toilet (anticipatory guidance) dan toilet
training dan masalah lainnya pada anak training pada anak, accessed 18
usia toddler dengan sample yang lebih October 2017,
banyak dengan kondisi yang lebih https://apriyanipujihastuti.wordpress.c
nyaman dan kondusif agar mendapatkan om/2012/07/09/petunjuk-antisipasi-
hasil yang baik. anticipatory-guidance-dan-toilet-
training-pada-anak/.
9. Natalia, S, Pengaruh toilet training
terhadap kejadian ISK berulang pada
anak perempuan usia 1-5 tahun. 2006;
Accessed 10 November

81
Nerspedia, April 2018; 1(1): 75-82

2017,https://core.ac.uk/download/pdf/
11718324.pdf.
10. Mackonochie, A, Potty Training
.Terjemahan oleh D. D. Natalia,
Latihan Toilet (pp. 64-66). Karisma
Publishing Group;2009.
11. Soetjiningsih,, Tumbuh kembang
anak. Jakarta: EGC; 2002.
12. Putri, Anggita Kesuma. Hubungan
tingkat pengetahuan ibu tentang toilet
training terhadap pelaksanaan toilet
training pada anak usia toddler di
kelurahan Sewu Surakarta; 2016.
13. Batuatas, Risfan dan Tripeni,
Pengaruh peran ibu dengan
keberhasilan toilet training pada anak
usia toddler di play group tarbiyatush
shibyan Mojoanyar Mojokerto.
Hospital Majapahit, Vol (4);1
Februari; 2012.
14. Rusita, Youstina Dwi, Ikha Ardhian.
Hubungan pengetahuan dan peran
orang tua dengan keberhasilan toilet
training pada anak usia 5 tahun di TK
desa Suwaloh kecamatan Balen
Kabupaten Bojonegoro. Jurnal
Kebidanan Indonesia Vol (6); 2;
2015.
15. Frima, L, Gambaran pelaksanaan
toilet training pada anak penyandang
autisme; 2013.
16. Supartini, Y, Buku ajar konsep dasar
keperawatan anak, Jakarta: EGC;
2004.
17. Wahyuningrum, Tria, et al,
Keberhasilan toilet training pada anak
usia 2-3 Tahun di Dusun Tegalsari
Desa Jabon Kecamatan Mojoanyar
Kabupaten Mojokerto; 2015.
18. Elmi, Peranan pola asuh orang tua
terhadap keberhasilan toilet training
pada balita di wilayah puskesmas Sei
Besar Banjarbaru; 2013.

82

You might also like