Professional Documents
Culture Documents
Identifikasi Kebutuhan Bahasa Inggris Bagi Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang
Identifikasi Kebutuhan Bahasa Inggris Bagi Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang
Identifikasi Kebutuhan Bahasa Inggris Bagi Mahasiswa Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang
ABSTRACT
The goal of Semarang State Polytechnic is to produce skilled and professional graduates as
middle expert technicians who have integrity, high self discipline, high responsibility and good
proficiency of English skill for communication. In order to achieve the goal, it needs a good quality of
curriculum which matches with industrial needs. To obtain empirical data to validate the English
Language needs and skills, this research was done, and designed as a survey to achieve two aims:
a).To identify the English language skills are needed by civil engineering graduates to perform in the
work environment. b).To identify the topics of ESP which are most required by the civil engineering
graduates in their work environment. It was found that the English language skills which are most
required by graduates in the work environment is speaking skill followed by the listening, reading and
writing respectively, the speaking skill is to communicate with customers and consultants. The reading
skill is to read contract document, tender calculation, specification of project work, instruction and
writing skill is to write tender project document and proposal while listening is for communication and
understanding presentation of a project work. Considering that the speaking is most needed in
graduates work environment, it is suggested to give more time for speaking practice in English lesson,
and give more material for writing project document. Hence, many essential topics which are not
covered in the syllabus must be given time.
Keywords: The goal, a good quality of curriculum, English language skills, graduates work
environment.
Jurusan Teknik Sipil adalah salah satu Dari kutipan diatas terlihat jelas bahwa
dari 5 (lima) jurusan yang ada di perubahan kurikulum tidak bisa
bidang rekayasa di Politeknik Negeri dilakukan dengan gegabah, apabila
Semarang, sejak tahun 1987 / 2000, institusi pendidikan akan mendesain
jurusan teknik sipil telah mengadakan atau mengevaluasi program bahasa
beberapa kali perbaikan kurikulum, sebaiknya dilakukan dengan
dimulai sejak tahun 1997, Menteri mengadakan analisa kebutuhan supaya
Pendidikan dan kebudayaan Republik mendapatkan input yang menyeluruh
Indonesia telah menetapkan didalam dari pengguna maupun pembelajar.
peraturan nomor 276/4/1997 no 6,
Hutchinson dan Waters (1994)
menyatakan bahwa Program
menyatakan bahwa: “English for
pendidikan D3 mulai tahun 1999 /
Specific Purposes ( ESP) is based on
the design of a course to meet learners pekerjaan, 4) Untuk menentukan
needs, and therefore , an institution apakah pembelajar / siswa
needs to produce a syllabus which memerlukan pelatihan khusus guna
gives high priority to the language memenuhi kebutuhan sesuai skills
forms, students would meet in their yang dibutuhkan, 5) Untuk
science studies and in turn would give mengidentifikasi perubahan kebutuhan
low priority to forms they would not masyarakat pengguna, apa yang
meet”. mereka butuhkan, 6) Untuk
mengidentifikasi “gap” antara apa
Dari pendapat tersebut diketahui yang sudah bisa dilakukan oleh siswa
bahwa untuk mendapatkan kurikulum dan apa yang mereka butuhkan, 7)
atau silabus yang sesuai dengan Untuk mendapatkan informasi tentang
kebutuhan pemakai seharusnya masalah yang dihadapi oleh siswa
melibatkan beberapa komponen yaitu : dalam belajar bahasa.
pembelajar, pengajar dan pengguna.
Dari identifikasi kebutuhan yang Silabus
didapat dari persepsi ketiga komponen
tersebut maka akan dapat diketahui Silabus didefinisikan sebagai
materi yang sesuai / cocok dengan framework atau instrumen yang
kebutuhan pemakai karena itu dipakai oleh pengajar bahasa untuk
perubahan kurikulum semestinya merancang kegiatan pengajaran ,
didahului dengan mengadakan survey dimana dengan bantuan sarana
untuk mengidentifikasi materi bahasa instrument tersebut dipakai untuk
yang sesuai dan dibutuhkan di dunia menyelaraskan antara kebutuhan dan
kerja. tujuan belajar siswa baik sebagai
sarana sosial ,maupun individu dan
Richard (2001) menyatakan bahwa kegiatan pengajaran tersebut dilakukan
sebagai dasar untuk melakukan di kelas ( Nunan, 1988: 15).
pengembangan kurikulum adalah
dengan mengadakan analisa kebutuhan Beberapa keuntungan yang didapat
pembelajaran (learners needs) dan dengan memiliki silabus dalam
prosedur untuk mendapatlan informasi pengajaran bahasa, sebagaiman yang
tersebut adalah dengan mengadakan dinyatakan oleh Hutchingson dan
analisa kebutuhan (needs analysis). Water (1994), diantaranya adalah: 1)
Analisa kebutuhan ini dilakukan Silabus menyediakan pedoman yang
diantaranya untuk mendapatkan : 1) praktis untuk pembagian asessmen,
Untuk mendapatkan gambaran skills textbook dan waktu yang dibutuhkan
apa yang dibutuhkan oleh siswa, 2) untuk belajar, 2) Silabus juga memberi
Untuk dapat berperan dalam beberapa dukungan secara moral baik pada
tuntutan pekerjaan atau profesi misal pelajar maupun pengajar, dikarenakan
sebagai asales manager, a tour guide tugas – tugas terlihat menjadi lebih
atau sebagai a university students, 3) terstruktur , 3) Sebagaimana analogi
Untuk membantu menganalisa atau ibarat belajar adalah suatu
pelatihan bahasa yang telah dilakukan perjalanan, silabus dapat dijadikan
apakah sudah sesuai dengan kebutuhan sebagai rute penunjuk arah, oleh
karena itu pengajar dan siswa tidak yang umumnya dipakai sesuai dengan
hanya mengetahui kemana arah kompetensinya.
mereka pergi namun juga mengerti
bagaimana atau dengan cara apa Faktor - Faktor Yang Dipakai
mereka dapat menuju ketempat tujuan Untuk Membuat Desain Silabus
tersebut. Salah satu faktor yang dipakai untuk
Krahnke (1990 : 9) menyatakan bahwa mendesain silabus yaitu dengan cara
ada 6 type silabus pengajaran bahasa, survey sebagai awal langkah untuk
yaitu: 1) A structural ( formal) mengidentifikasi faktor yang dapat
syllabus, 2) A notional / functional mempengaruhi desain. Diawali dengan
syllabus, 3) A situational syllabus, 4) A survey kebutuhan (needs survey)
skill-based syllabus, 5) A task- based digunakan untuk memperbaiki atau
syllabus, 6) A content - based syllabus. merevisi silabus yang telah ada.
Dimana analisa yang dilakukan adalah
Dari 6 (enam) macam silabus secara internal maupun eksternal guna
pengajaran bahasa tersebut, Politeknik mendiskripsikan tujuan penggunaan
Negeri Semarang memakai a skill- bahasa yang kemungkinan ditemui,
based syllabus, dimana konten atau sedangkan silabus yang telah ada
materi pengajaran bahasa merupakan kemudian dievaluasi dan kemudian
suatu kumpulan kemampuan yang keduanya dibandingkan. Dari evaluasi
spesifik sesuai dengan sasaran tersebut akan didapat hal hal yang
penggunaan bahasa selaras dengan harus diperbaiki atau direvisi. Untuk
tuntutan ‟skill‟ nya. Tujuan utamanya jelasnya proses tersebut dapat dilihat
adalah untuk mengembangkan pada diagaram berikut ini :
kompetensi kebahasaan sebagaimana
Gambar diagram 1: syllabus design(diadopsi dari Yalden 1987 a: 98)