Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

ANALISIS KONSEP BLUE ECONOMY PADA SEKTOR KELAUTAN

DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG


NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG KELAUTAN
Oleh : Heltina Wati Sitorus

Pembimbing 1 : Dr. Zulfikar Jayakusuma, SH.,M.H


Pembimbing 2 : Widia Edorita, SH.,M.H
Email : heltinawati21@gmail.com
Telepon : 0812-7509-0943

ABSTRACT
Indonesia is an archipelagic country. As an archipelagic country, most of the
Indonesian people's income comes from the marine sector. Utilization of marine
sector by using the concept of blue economy can create sustainable development in
Indonesia. Where the blue economy is defined as an economic model that promotes
the implementation of sustainable development (sustainability), an economic model
that develops marine and fisheries industry that emphasizes growth, job creation, and
encourages innovation of environmentally friendly technologies.
From the explanation of the archipelago and the blue economy that is being
built in Indonesia, of course Indonesia is very profitable in that aspect. However, this
still gets doubts and problems such as, first, how is the concept of blue economy in
the marine sector within the framework of sustainable development in Indonesia ?.
Second, what are the goals and solutions of marine design in Indonesia? Third, is the
concept of a blind economy advancing the sustainable development of the marine
sector in Indonesia? The purpose of this research is to find out the concept of blue
economy in marine sector in the framework of sustainable development in Indonesia
and see the sustainable development of marine sector in Indonesia, and to know the
shape of the concept of blue economy affects sustainable development of marine
sector of Indonesia.
The type of research used in this study using normative legal approach
method. In this study, the authors conducted a study of the principles of law that
started at UNCLOS 1982.
From the results of the research, there are three main points that can be
concluded, first, the concept of Blue Economy in the marine sector can form the
development of the gap in Indonesia. Second, the configuration in sustainable
development in Indonesian marine sector is a form of regulation and attention that
exists, the government should pay more attention to the marine sector, both policy
making and others. Third, the concept of blue economy is maritime sector of
Indonesia is still applied in some areas and is expected to be wider than before.
Keywords: Blue Economy - Marine Sector - Sustainable Development

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 1


PENDAHULUAN berhasil memperoleh pengakuan
resmi masyarakat internasional.4
A. Latar Belakang Masalah Sebagai negara kepulauan Indonesia
Indonesia adalah negara termasuk negara yang paling
kepulauan1. Sebagai negara diuntungkan dengan keberadaan
kepulauan terbesar didunia, UNCLOS 1982.5 Dalam Bab II, III,
Indonesia memiliki wilayah daratan dan IV Konvensi Hukum Laut 1982,
seluas 1,9 juta km2 yang tersebar negara pantai dan negara kepulauan
pada 17.500 buah pulau2 yang mempunyai kedaulatan atas perairan
disatukan oleh laut yang sangat luas pedalaman, perairan kepulauan dan
sekitar 5.8 juta km2.3 Dan sebagai laut territorial, serta perairan yang
salah satu negara yang mengakui merupakan selat, ruang udara
adanya pengakuan negara-negara diatasnya dan juga dasar laut dan
terhadap prinsip-prinsip negara tanah dibawahnya, demikian juga
kepulauan di dalam United Nations sumber daya alam yang terkandung
Convention on the Law of the Sea didalamnya.6
1982 atau sering disebut dan Dalam Undang-undang No.
disingkat dengan kata UNCLOS 17 Tahun 2007 tentang Rencana
1982 memang sudah seharusnya Pembangunan Jangka Panjang
Indonesia meratifikasi konvensi Nasional tahun 2005-2025, arah,
tersebut menjadi Undang-Undang tahapan, dan prioritas pembangunan
Nomor 17 Tahun 1985 tentang bangsa Indonesia kedepan adalah
Pengesahan United Nations terwujudnya Indonesia menjadi
Convention on The Law of the Sea( negara kepulauan yang mandiri,
konvensi Perserikatan Bangsa- maju, kuat dan berbasiskan
bangsa Tentang Hukum Laut ). kepentingan nasional. 7
Dengan
UNCLOS tahun 1982
mempunyai arti yang penting karena
untuk pertama kalinya asas Negara 4
Penjelasan Atas Undang-Undang
Kepulauan yang selama dua puluh Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1985
lima tahun secara terus menerus Tentang Pengesahan United Nations
Convention On The Law Of The Sea
diperjuangkan oleh Indonesia, telah (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa
Tentang Hukum Laut), Bab. I. Umum
Paragraf Ke-4.
1 5
Pasal 25 Undang-Undang Dasar Sefriani, Hukum Internasional Suatu
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pengantar, Rajawali Press, Jakarta, 2010,
2
Arif Djohan Tunggal, Hukum Laut hlm. 217.
6
(Suatu Pengantar), Harvarindo, Jakarta, Didik Mohamad Sodik, Hukum Laut
2008, hlm. 39. Internasional dan Pengaturannya Di
3
Maria Maya Lestari, Hukum Laut Indonesia, PT. Refika Aditama, Bandung,
Nternasional (Konvensi Hukum Laut 1982 2011, hlm. 17.
7
dan Studi Kasus), Pusat Pengembangan Rikmat Ismatullah, Paradigm
Pendidikan Universitas Riau, Pekanbaru, Ekonomi Kelautan Dalam Prespektif
2009, hlm. 4. Ekonomi Islam, Jurnal Ekonomi Syariah

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 2


potensi sektor kelautan Indonesia 2. Apakah kendala dan solusi
yang tergolong besar, seharusnya dari pembangunan
perekonomian Indonesia meningkat berkelanjutan di sektor
maupun stabil. Masalah yang sudah kelautan di Indonesia ?
kita ketahui adalah dimana sumber C. Tujuan dan Kegunaan
daya manusia Indonesia masih Penelitian
kurang untuk memanfaatkan potensi 1. Tujuan Penelitian
sektor kelautan yang ada. Masalah- a. Untuk mengetahui konsep
masalah tersebut perlu dilakukan blue economy di sektor
usaha-usaha serta upaya kelautan dalam
8
penyelesaiannya. pembangunan
Pada pertemuan tingkat berkenjutan di Indonesia
Kementrian Kelautan Asian Pacific ditinjau dari hukum laut
Economic Coorporation atau sering internasional.
disingkat dengan APEC keempat di b. Untuk mengetahui
Xiamen, Tiongkok 2014. Para kendala dan solusi dari
Menteri Kelautan beserta pejabat pembangunan
terkait yang mewakili 21 negara Asia berkelanjutan di sektor
Pasifik menyepakati Blue Economy kelautan di Indonesia.
sebagai fokus utama kerjasama 2. Kegunaan Penelitian
kemitraan antar negara anggota a. Kegunaan Teoritis
Asian Pacific Economic (Ilmiah)
Coorporation (APEC). Menteri Diharapkan penelitian ini
Kelautan dan Perikanan Sharif C. dapat berguna bagi
Sutardjo (Masa Jabatan Tahun 2011- pengembangan ilmu
2014) mengatakan bahwa komitmen pengetahuan serta
para Menteri Kelautan terkait untuk wawasan penulis terhadap
membentuk kemitraan lebih disiplin ilmu hukum
teringrasi, berkelanjutan, inklusif dan internasional, terkhusus
saling menguntungkan melalui kepada bidang hukum
kerjasama kelautan. laut,
B. Rumusan Masalah b. Kegunaan Praktis
1. Bagaimanakah penerapan 1) Bagi mahasiswa
konsep blue economy kedalam Fakultas Hukum
sektor kelautan di Indonesia ? khususnya Program
Kekhususan Hukum
Internasional,
Indonesia, Vol I No.2 Desember diharapkan dapat
2011/1433H, hlm. 2.
8
Syafrinaldi, Hukum Internasional memberikan
Antara Harapan dan Kenyataan, UIR Press, sumbangan
Pekanbaru, 2006, hlm. 61.

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 3


pengetahuan dan
wawasan mengenai 2. Teori Pembangunan
disiplin ilmu Hukum Berkelanjutan (Sustainable
Internasional Development)
khususnya mengenai Defenisi pembangunan
Hukum Laut berkelanjutan (Sustainable
Internasional. Development) menurut
2) Bagi pemerintah Undang-Undang Nomor 32
khususnya bagi Tahun 2009 diartikan sebagai
Kementrian upaya sadar dan terencana
PPN/BAPPENAS memadukan aspek
(Badan Perencanaan lingkungan hidup, sosial, dan
Pembangunan ekonomi ke dalam strategi
Nasional) dan pembangunan untuk
Kementrian Kelautan menjamin keutuhan
dan Perikanan. lingkungan hidup serta
D. Kerangka Teori keselamatan, kemampuan,
1. Teori Hukum kesejahteraan, dan mutu
Pembangunan. hidup generasi kini dan masa
Teori hukum pembangunan depan.10 Prinsip
awalnya berangkat dari pembangunan berkelanjutan
pemikiran Prof. Dr. Mochtar membawa pengaruh pada
Kusumaatmadja, SH, LL. M prinsip hukum tradisional,
sekitan awal tahun 1970-an. yang harus menyesuaikan diri
Pemikiran yang kemudian pada perkembangan ilmu dan
dikenal dengan sebutan teknologi yang membawa
Mazhab Unpad ini, intinya dimensi baru pada aspek-
berbicara pada masalah arti aspek hukum dari proses
hukum dan fungsinya dalam pembangunan (development
masyarakat, hukum sebagai concept). Secara harfiah, kata
kaidah sosial, hukum dan pembangunan membawa
kekuasaan, hukum dan nilai- kondisi dan nilai-nilai baru
nilai sosial, dan hukum yang akan mempengaruhi
sebagai sarana (alat) nilai-nilai yangada, baik
pembaharuan masyarakat.9 secara ekonomi maupun
sosial, sehingga diperlukan
9
Sayuti, Arah Kebijakan Pembentukan
Hukum Ke Depan (Pendekatan Teori
Hukum Pembangunan, Teori Hukum
10
Progresif, dan Teori Hukum Integratif), Syahrul Machmud, Penegakan Hukum
Jurnal Ilmu Hukum Volume 13 Nomor 2, Lingkungan Indonesia, Graham Ilmu,
Desember 2013, hlm. 145. Yogyakarta, 2012, hlm. 64.

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 4


proses penyesuaian terhadap lapangan kerja, dan mendorong
kebutuhan baru (new need). inovasi teknologi ramah
3. Teori Negara Kepulauan lingkungan. Dan menurut Food
Konsep negara Agriculture Organization (FAO)
kepulauan pada dasarnya blue economy adalah sebagai
sudah jauh lebih dulu ada konsep yang menekankan pada
sebelum adanya pengaturan perlindungan dan manajemen
dan pengesahan mengenai yang berkelanjutan, karena
konsep negara kepulauan ekosistem laut yang sehat akan
oleh PBB. Negara kepulauan menjadikan laut lebih produktif
Indonesia sering disebut dan hal tersebut merupakan
sebagai Nusantara bagi keharusan bagi ekonomi yang
bangsa Indonesia itu sendiri. berbasis kelautan.12
Negara kepulauan Sektor adalah lingkungan
adalah negara yang suatu usaha atau suatu bidang.13
seluruhnya terdiri dari satu Kelautan adalah hal yang
atau lebih kepulauan dan berhubungan dengan Laut
dapat mencakup pulau-pulau dan/atau kegiatan di wilayah
lain.11 Negara kepulauan Laut yang meliputi dasar Laut
terdapat dalam Bab IV dan tanah di bawahnya, kolom
Konvensi Hukum Laut 1982, air dan permukaan Laut,
didalamnya membahas termasuk wilayah pesisir dan
tentang ketentuan-ketentuan pulaupulau kecil.14
hukum tentang defenisi Pembangunan Berkelanjutan
negara kepulauan, status adalah upaya sadar dan terencana
hukum perairan kepulauan, memadukan aspek lingkungan
hak lintas alur-alur kepulauan hidup, sosial, dan ekonomi ke
dan hak lintas damai. dalam strategi pembangunan
E. Kerangka Konseptual untuk menjamin keutuhan
Blue Economy , menurut lingkungan hidup serta
APEC blue economy diartikan keselamatan, kemampuan,
sebagai model ekonomi yang
mendorong pelaksanaan 12
Wulandari Cahyasari, Model Blue
pembangunan yang berkelanjutan Economy Dikawasan Asia Pasifik (Studi
(sustainability), model ekonomi Kasus : Penerapan Model Blue Economy
Pada Industri Perikanan Indonesia, Jurnal
yang mengembangkan FISIP Vol. 2 No. 1, Universitas Riau,
industrialisasi kelautan dan Pekanbaru, 2015, hlm. 12.
13
perikanan yang menekankan Poerwadarminta, Kamus Umum
Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,
pada pertumbuhan, penciptaan 2014, hlm. 1056.
14
Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang
11
Pasal 46 (a) UNCLOS 1982. Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan.

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 5


kesejahteraan, dan mutu hidup perumusan dan analisa
generasi kini dan masa depan.15 terhadap masalah yang ada.
Pembangunan kelautan 2. Sumber Data
adalah pembangunan yang Penelitian hukum normatif
memberi arahan dalam dan sumber data berasal dari
pendayagunaan sumber daya data sekunder. Data sekunder
Kelautan untuk mewujudkan dalam penelitian ini
pertumbuhan ekonomi, dibedakan menjadi 3 jenis :
pemerataan kesejahteraan, a. Bahan Hukum Primer
danketerpeliharaan daya dukung Data yang diperoleh
ekosistem pesisir dan Laut.16 penulis dari hasil
F. Metode Penelitian menelusuri perpustakaan
1. Jenis dan Sifat Penelitian dengan cara membaca
Dalam penelitian ini peraturan perundang-
akan digunakan jenis undangan, traktat, buku-
penelitian hukum normatif. buku, literatur, jurnal dan
Penelitian hukum yang pendapat para ahli
dilakukan dengan cara
lainnya. United Nations
meneliti bahan pustaka atau
data sekunder, dapat Conference On
dinamakan penelitian hukum Sustainable Development
normatif atau penelitian “Future We Want” /
hukum kepustakaan.17 UNCSD, United Nations
Penelitian ini adalah Conventions on the Law
penelitian yang bersifat of the Sea 1982
deskriptif. Penelitian
(UNCLOS 1982),
deskriptif merupakan suatu
metode penelitian yang Undang-Undang Nomor
menggambarkan keadaan 32 Tahun 2014 tentang
yang sebenarnya pada saat Kelautan.
berlangsungnya penelitian b. Bahan Hukum Sekunder
melalui pengumpulan data merupakan bahan hukum
yang kemudian yang memberikan
diinterprestasikan satu sama
penjelasan bahan hukum
lain sehingga diperoleh
primer, yaitu dapat
15 berupa rancangan
Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 Tentang undang-undang hasil-
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hasil penelitian, hasil
Hidup.
16
Pasal 1 Ayat (6) Undang-Undang karya ilmiah dari
Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan. kalangan hukum dan
17
Soerjono Soekanto & Sri Mamudji, sebagainya.
Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkatan, Rajawali Pers, Jakarta, 2014, c. Bahan Hukum Tertier
hlm. 14.

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 6


Yaitu bahan hukum yang bersifat umum menjadi suatu
memberikan petunjuk pernyataan atau dalil serta
atau penjelasan terhadap kasus yang bersifat khusus.
bahan hukum primer dan
sekunder, seperti kamus, TINJAUAN PUSTAKA
dan sebagainya.
3. Teknik Pengumpulan Data A. Tinjauan Umum
Teknik pengumpulan data Tentang Hukum
yang digunakan dalam Pembangunan
penelitian hukum normatif Salah satu bentuk
adalah metode penelitian perkembangan hukum
kepustakaan. Penelitian adalah lahirya teori
kepustakaan (library hukum pembangunan
research) yaitu yang dipelopori oleh
memanfaatkan perpustakaan Mochtar Kusumaatmadja
sebagai sarana dalam pada tahun 1973.
mengumpulkan data, dengan Awalnya, teori hukum
mempelajari buku-buku pembangunan ini
sebagai bahan referensi yang sesungguhnya tidak
berhubungan dengan digagas untuk menjadi
penelitian ini. sebuah teori, tetapi hanya
4. Analisis Data sebagai konsep
Pengolahan data berupa pembinaan hukum
analisis data secara yuridis nasional. Latar belakang
kualitatif yang mana lahirnya pemikiran
merupakan uraian-uraian konsep hukum
yang dilakukan terhadap pembangunan ini bermula
bahan-bahan hukum yang dari keprihatinan Mochtar
terkumpul dan dikarenakan Kusumaatmadja yang
data tersebut tidak berbentuk melihat adanya kelesuan
angka-angka yang akan (melaise) dan
disusun secara logis dan kekurangpercayaan akan
sistematis serta tanpa fungsi hukum dalam
menggunakan rumus statistik. masyarakat. Kelesuan itu
Dalam menarik kesimpulan, seakan menjadi
penulis menggunakan metode paradoksal, apabila
berpikir deduktif, yaitu cara dihadapkan dengan
berfikir yang menarik banyaknya jeritan-jeritan
kesimpulan dari satu masyarakat yang
pernyataan atau dalil yang mengumandangkan The

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 7


rule of law dengan menerapkan prinsip-
harapan kembalinya ratu prinsip pembangunan
keadilan pada tahtanya berkelanjutan
diantaranya; Undang-
untuk mewujudkan
undang No. 5 Tahun
masyarakat Tata tentram 1990 tentang
kerta raharja. Konservasi Sumber
B. Tinjauan Umum daya alam hayati dan
Tentang Pembangunan ekosistemnya,Undang
Berkelanjutan Di -undang Nomor 27
Indonesia Tahun 2009 tentang
1. Pengertian Pengelolaan kawasan
Pembangunan Pesisir, Undang-
kelautan undang nomor 32
Defenisipembangunan Tahun 2009 tentang
berkelanjutan Perlindungan dan
(SustainableDevelop Pengelolaan
ment) menurut Lingkungan Hidup.
Undang-Undang C. Tinjauan Umum
Nomor 32 Tahun Tentang Negara
2009 tentang PPLH Kepulauan.
(Perlindungan dan
Konsepsi negara
Pengelolaan
Lingkungan Hidup) kepulauan diterima oleh
diartikan sebagai masyarakat internasional
upaya sadar dan dan dimasukan kedalam
terencana memadukan UNCLOS III 1982,
aspek lingkungan utamanya pada pasal 46.
hidup, sosial, dan
Dalam pasal tersebut,
ekonomi ke dalam
strategi pembangunan disebutkan bahwa,
untuk menjamin “Negara Kepulauan”
keutuhan lingkungan berarti suatu Negara yang
hidup serta seluruhnya terdiri dari
keselamatan, satu atau lebih kepulauan
kemampuan, dan dapat mencakup
kesejahteraan, dan
pulau-pulau lain”.
mutu hidup generasi
kini dan masa depan. Sedangkan pengertian
2. Pengaturan kepulauan disebutkan
Pembangunan sebagai, “ kepulauan”
Berkelanjutan di berarti suatu gugusan
Indonesia dan pulau, termasuk bagian
Internasional pulau, perairan
Beberapa undang-
diantaranya dan lain-lain
undang yang

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 8


wujud alamiah yang daur ulang atau
18
hubungannya satu sama terbarukan.
lainnya demikian eratnya 2. Perbedaan blue
sehingga pulau-pulau, economy dan green
perairan dan wujud economy
alamiah lainnya itu Konsep 'blue
merupakan suatu economy' pertama kali
kesatuan geografi, diciptakan selama
ekonomi dan politik yang 2012 Konferensi PBB
hakiki, atau yang secara tentang Pembangunan
historis diangap sebagai Berkelanjutan
demikian.” (selanjutnya disebut
D. Tinjauan Umum 'KTT Rio 2012). Hal
Tentang Konsep Blue ini merupakan
Economy. perkembangan konsep
1. Pengertian Konsep yang mengakui
Blue Economy kebutuhan untuk
Konsep blue economy memaksimalkan
pertama kali potensi ekonomi oleh
dilontarkan oleh Prof. lautan, serta
Gunter Pauli dalam melestarikannya.
bukunya yang Berasal dari konsep
berjudul “The Blue green economy yang
Economy, 10 Years, didukung di
100 Innovations, 100 pertemuan yang sama,
Million Jobs”, yang blue economy
menggambarkan menghasilkan hasil
potensi manfaat yang diinginkan
teorinya bagi bersama yaitu,
perlindungan peningkatan
lingkungan hidup kesejahteraan manusia
komunitas dunia, dan keadilan sosial,
pelestarian sumber sementara secara
daya alam, inisiatif signifikan mengurangi
pengurangan biaya lingkungan risiko dan
industri dengan
18
pengalihan pada Siti Nurhayati, Blue and Economy
konsumsi energi Policy, and Their Impact to Indonesian
Community Welfare, Jurnal Ekonomi dan
hijau, bersih, hasil Bisnis Volume 12 Nomor 1, Fakultas
Ekonomi UNIKAL Pekalongan, 2013, hlm.
3.

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 9


kelangkaan ekologis 4. Tujuan Dari Konsep
(Konferensi PBB Blue Economy
tentang Perdagangan Tujuan blue
economy adalah
dan Pengembangan
bagaimana pemakaian
/UNCTAD 2014). sumber daya alam
3. Pengembangan secara efesien, tidak
Wilayah Kawasan ada lagi limbah, dan
Blue Economy ( Blue memberikan
Economy Zone). pendapatan bagi
Konsep blue masyarakat dan
economy berpusat menjaga ekosistem
pada keberlanjutan kelautan. Oleh karena
pemanfaatan sumber itu, perlu gagasan dan
daya laut, dan dengan wawasan mengenai
dukungan dari pengembangan
Commonwealth ekonomi kelautan
Secretariat banyak yang handal,
negara sekarang berwawasan ilmu
sedang menilai nilai pengetahuan dan
ekonomi potensial teknologi, serta
atau perairan laut membangun sistem
mereka.Namun, untuk hukum laut yang jelas
menjadikan kebijakan maupun penegakan
pengembangan kedaulatan secara
afektif, hal tersebut nyata.
harus menjadi faktor E. Tinjauan Umum
dalam tantangan Tentang Kelautan
struktural yang unik Indonesia
dari negara-negara 1. Pengertian Kelautan
kecil. Sebagian alasan Pada Pasal 1 ayat 2
mengapa blue dikatakan bahwa
economy telah banyak pengertian kelautan
menarik perhatian adalah hal yang
yang signifikan dalam berhubungan dengan
beberapa tahun laut dan/atau kegiatan
terakhir yaitu potensi di wilayah laut yang
untuk mengatasi meliputi dasar laut
beberapa tantangan dan tanah di
struktural dan bawahnya, kolom air
mewujudkan dan permukaan laut,
pembangunan termasuk wilayah
berkelanjutan di pesisir dan pulau-
berbagai tingkat19.
19
Robert Jp and A. Ali, 2016, The Blue Blue Economy Series No. 1, Hobbs The
Economy and Small States, Commonwealth Printers, Totton, Hampshire hlm. 24.

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 10


pulau kecil. Sektor Konsep blue economy dalam
kelautan merupakan sektor kelautan dikenal sebagai
sektor yang konsep yang berkelanjutan.
mengelola dan Dimana blue economy pada
mengembangkan sektor kelautan, dimanfaatkan
sumber daya kelautan dan dikelola secara bersiklus
dan kegiatan dengan konsep back to nature.20
penunjangannya Blue economy hadir sebagai
secara berkelanjutan. alternatif kebijakan dengan
2. Pemanfaatan tujuan mencapai peningkatan
Sumber Daya kesejahteraan masyarakat tanpa
Kelautan Indonesia merusak lingkungan. Blue
Indonesia economy, mengharuskan setiap
sebagai negara aktifitas ekonomi harus mampu
maritim dan menjamin terlindungnya
merupakan salah satu lingkungan dari pengaruh sisa
kepulauan terbesar di eksploitasi dan ekstraksi
dunia memiliki sumberdaya ekonomi, aktifitas
wilayah laut dan garis perekonomian yang berlangsung
pantai yang sangat harus berada pada level rendah
luas. Kondisi ini karbon (low carbon economy)
memberikan yang selama ini berorientasi pada
keuntungan bagi perburuan maksimalisasi profit
Indonesia dalam jangka pendek dalam
memanfaatkan dan pengelolaan sumber daya alam
mengelola berbagai dan lingkungan.21
sumber daya perairan B. Kendala dan Solusi Dari
yang terdapat di Pembangunan Berkelanjutan
wilayah kekuasaannya Disektor Kelautan Di
tersebut. Selama ini, Indonesia
salah satu sumber Ada lima tujuan yang harus
daya perairan yang dicapai oleh pembangunan
membuat nama perikanan nasional, yaitu :22
Indonesia dikenal a). pemenuhan kebutuhan
oleh dunia yaitu konsumsi produk perikanan
sumber daya untuk dalam negeri.
perikanannya yang b). peningkatan perolehan devisa.
sangat melimpah.

HASIL PENELITIAN DAN 20


Arif Satria, Politik Kelautan dan
PEMBAHASAN Perikanan, Op.cit, hlm. 4.
21
Mark J. Spalding, The New Blue
Economy : The Future Of Sustainability,
A. Penerapan Blue Economy Journal Of Ocean and Coastal Economics
Kedalam Sektor Kelautan Di Volume 2 Spesial Issue Oceans And
Indonesia. Nasional Income, The Ocean Foundation,
2016, hlm. 3.
22
Ibid, hlm 29.

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 11


c). peningkatan produksi tidak ramah lingkungan
perikanan sesuai dengan potensi dan lainya.
lestari dan daya dukung 3. Yang berkaitan dengan
lingkungan. aspek hukum dan
d). pemeliharaan kelestarian stok kelembagaan; Sama
ikan dan daya dukung halnya penjabaran
lingkungannya. mengenai kebijakan,
e). peningkatan kesejahteraan kelembagaan dalam
nelayan dan petani ikan. pengawasan kelautan di
Kelemahan atau indonesia sangat
kesalahurusan dalam diperlukan mengingat
pengelolaan pembangunan luasnya wilayah kelautan
kelautan dan perikanan dapat indonesia.
dikelompokkan empat, 4. Kondisi ekonomi politik
yaitu:23 (kebijakan ekonomi
1. Yang bersifat teknis; mikro) yang kurang
Seperti halnya dalam kondusif bagi pembangun
pelaksanaan kebijakan kelautan dan perikanan.
yang ada, dimana secara Upaya untuk pembangunan
teknis masih kurang, ekonomi nasional secara
ironisnya Indonesia masih berkelanjutan (on a
belum mempunyai sustainable basic) didukung
armada laut dan udara lima tujuan, yaitu :24
baik umum maupun 1) Membangun jaringan
militer secara memadai. sarana dan prasarana
2. Yang berkaitan dengan sebagai perekat semua
kebijakan; pulau dan kepulauan
Dimana kebijakan pada Indonesia.
sektor kelautan dalam 2) Meningkatkan dan
mewujudkan menguatkan sumber daya
pembangunan manusia di bidang
berkelanjutan di kelautan yang didukung
Indonesia masih sangat oleh pengembangan ilmu
minim. Kebijakan- pengetahuan dan
kebijakan dalam teknologi.
penjagaan batas laut yang
menyebabkan tindak
pidana pencurian ikan, 24
Abdul Wahab Hasyim,
administrasi ikan yang Pembangunan Berkelanjutan Berbasis
tidak dilaporkan serta Ekonomi Biru Dalam Potensi Sumber Daya
pengambilan ikan yang Kelautan,
http://download.portalgaruda.org/article.ph
p?article=338529&val=7869&title=PEMB
23
Dimyati Hartono, Hukum Laut ANGUNAN%20BERKELANJUTAN%20BE
Internasional (Pengamanan Pemagaran RBASIS%20EKONOMI%20BIRU%20DALA
Yuridis Kawasan Nusantara Negara M%20POTENSI%20SDA%20KELAUTAN,
Republik Indonesia, Bhratara Karya Aksara, diakses 16 februari 2018.
Jakarta, 1977, hlm. 65.

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 12


3) Menetapkan wilayah berkonsentrasi pada industri
Negara Kesatuan manufaktur dan jasa yang
Republik Indonesia, aset- banyak menggunakan bahan
aset, dan hal-hal yang baku dari luar negari.
terkait dalam kerangka Sementara itu, industri yang
pertahanan negara berbasis sumber daya alam
4) Membangun ekonomi (resources based industries).
kelautan secara terpadu Solusi dari kendala diatas
dengan mengoptimalkan yaitu dengan memperbaiki
pemanfaatan sumber kebijakan yang mengaturnya
kekayaan laut secara serta berkaitan dengan aspek
berkelanjutan. hukumnya dan
5) Mengurangi dampak kelembagaannya.
bencana pesisir dan Meningkatkan dan
pencemaran laut. menguatkan sumber daya
manusia di bidang kelautan.
B. Saran
PENUTUP 1. Diharapkan kedepannya
pemerintah Indonesia
A. Kesimpulan
harus memberikan
1. Konsep blue economy
kesadaran bahwa dalam
disektor kelautan dalam
menciptakan sektor
rangka pembangunan
kelautan yang
berkelanjutan di Indonesia
berkelanjutan Indonesia
memberikan cara kerja yang
harus menggunakan cara
berkelanjutan (sustainability),
back to nature dari
cara kerja pada sektor
konsep blue economy.
kelautan dilakukan dengan
Dan menggerakkan sektor
cara back to nature. Pada
kelautan dengan cara
dasarnya blue economy
yang berkelanjutan
merupakan konsep ekonomi
dengan menggunakan
baru yang menjadi harapan
konsep blue economy.
atas dua masalah besar yang
2. Diharapkan kedepannya
sedang dialami dunia, yakni
sebaiknya kendala-
permasalahan lingkungan dan
kendala yang
krisis energi. Ditengah
menghalangi
kerumitan inilah, konsep blue
pembangunan
economy hadir sebagai solusi
berkelanjutan disektor
yang tepat dan berkelanjutan
kelautan harus segera
(exact and sustainable
dituntaskan dengan cara
solution).
atau solusi-solusi sebagai
2. Sektor kelautan dan
berikut, yang pertama,
perikanan selama ini belum
pemerintah lebih fokus
mendapat perhatian yang
untuk memperhatikan
serius dari pemerintah dan
sektor kelautan juga
kalangan pengusaha.
sebagai sebagian dari
Indonesia lebih

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 13


penghasilan negara dan Sefriani, 2010, Hukum
juga pemerintah harus Internasional Suatu
memberikan kebijakan Pengantar, Rajawali Press,
serta aturan hukum serta Jakarta.
kelembagaan yang jelas
pada sektor kelautan. Sodik, Didik Mohamad, 2011,
Meningkatkan dan Hukum Laut Internasional
menguatkan sumber daya dan Pengaturannya Di
manusia di bidang Indonesia, PT. Refika
kelautan yang didukung Aditama, Bandung.
oleh pengembangan ilmu
pengetahuan dan Syafrinaldi, 2006, Hukum
teknologi. Membangun Internasional Antara
ekonomi kelautan secara Harapan dan Kenyataan,
terpadu dengan UIR Press, Pekanbaru.
mengoptimalkan
pemanfaatan sumber Machmud, Syahrul, 2012,
kekayaan laut secara Penegakan Hukum
berkelanjutan serta Lingkungan Indonesia,
mengurangi kegiatan Graham Ilmu, Yogyakarta.
yang berdampak pada
pesisir laut. Soekanto, Soerjono & Sri
Dan kedepannya Mamudji, 2014, Penelitian
penerapan konsep blue Hukum Normatif Suatu
economy dalam sektor Tinjauan Singkatan, Rajawali
kelautan harus diperluas Pers, Jakarta.
lagi di seluruh Indonesia
agar dapat mempengaruhi Satria, Arif, 2015, Politik
pembangunan Kelautan dan Perikanan, ,
berkelanjutan disektor Yayasan Pustaka Obor
kelautan Indonesia. Indonesia, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA Hartono, Dimyati, 1977, Hukum


Laut Internasional
A. Buku
(Pengamanan Pemagaran
Tunggal, Arif Djohan, 2008,
Yuridis Kawasan Nusantara
Hukum Laut (Suatu
Negara Republik Indonesia,
Pengantar), Harvarindo,
Bhratara Karya Aksara,
Jakarta.
Jakarta.
Lestari, Maria Maya, 2009,
Robert Jp and A. Ali, 2016, The
Hukum Laut Nternasional
Blue Economy and Small
(Konvensi Hukum Laut 1982
States, Commonwealth Blue
dan Studi Kasus), Pusat
Economy Series No. 1, Hobbs
Pengembangan Pendidikan
The Printers, Totton,
Universitas Riau, Pekanbaru.
Hampshire

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 14


B. Jurnal Bangsa-Bangsa Tentang Hukum
Rikmat Ismatullah, Paradigm Laut), Bab. I. Umum Paragraf
Ekonomi Kelautan Dalam Ke-4.
Prespektif Ekonomi Islam,
Jurnal Ekonomi Syariah Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2014 Tentang Kelautan
Indonesia, Vol I No.2
Desember 2011/1433H Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 Tentang Perlindungan dan
Wulandari Cahyasari, Model Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Blue Economy Dikawasan D. Kamus
Asia Pasifik (Studi Kasus : Poerwadarminta, Kamus Umum
Penerapan Model Blue Bahasa Indonesia, Balai
Economy Pada Industri Pustaka, Jakarta, 2014
Perikanan Indonesia, Jurnal
FISIP Vol. 2 No. 1, E. Website
Universitas Riau, Pekanbaru, Abdul Wahab Hasyim,
2015 Pembangunan Berkelanjutan
Berbasis Ekonomi Biru
Siti Nurhayati, Blue and Dalam Potensi Sumber Daya
Economy Policy, and Their Kelautan,
Impact to Indonesian http://download.portalgaruda
Community Welfare, Jurnal .org/article.php?article=338
Ekonomi dan Bisnis Volume 529&val=7869&title=PEMB
12 Nomor 1, Fakultas ANGUNAN%20BERKELANJ
Ekonomi UNIKAL UTAN%20BERBASIS%20EK
Pekalongan, 2013 ONOMI%20BIRU%20DALA
M%20POTENSI%20SDA%2
Mark J. Spalding, The New Blue 0KELAUTAN, diakses 16
Economy : The Future Of februari 2018.
Sustainability, Journal Of
Ocean and Coastal Kementerian Lingkungan Hidup,
Economics Volume 2 Spesial http://www.menlh.go.id, diakses
Issue Oceans And Nasional Tanggal 20 Februari 2018
Income, The Ocean
Foundation, 2016.

C. Peraturan Perundang-
Undangan
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

Penjelasan Atas Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 1985 Tentang
Pengesahan United Nations
Convention On The Law Of The
Sea (Konvensi Perserikatan

JOM Fakultas Hukum Volume V Nomor 2, Oktober 2018 15

You might also like