Inovasi Program Sakdino Dalam Administrasi Kependudukan Kelurahan Dinoyo Malang

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 20

Inovasi Program Sakdino Dalam Administrasi Kependudukan Kelurahan

Dinoyo Malang
Khairur Raziqin, Universitas muhammadiyah malang, iqinbima@gmail.com

Abstract

Sakdino (Dinoyo Occupation Administration Service System) is an android-based population


administration service created by the head of Dinoyo village, Malang City. This application really allows
its citizens to take care of permits with just a hand. Without having to come to the RT or RW hall and
queue for a long time. After going through the refinement process several times, the breakthrough is
planned to continue to be developed. With the aim of expanding the network and facilitating every public
service that citizens need. Based on Malang City Regulation No.9 of 2015 concerning the Implementation
of Population and Perwali Administration Services No. 89 of 2016 concerning the Implementation
Guidelines for the Regional Regulation, the program innovation carried out by the Malang City
government to support this is with the Dinoyo Village Population Administration Service System program
). The presence of the Sakdino program is expected to be able to help the community, especially the
people in Dinoyo Village, in taking care of several needs that cover village administration. This program
only serves the types of population administration services such as Taxpayer Identification Number
(NPWP), business permits, crowd permits, moving letters, micro-business permits, letters of good
behavior, statements of poverty, and service complaints from the community. This innovation is very
necessary to be used as a reference for other urban villages in order to provide this kind of innovation so
that the public can better understand how online bureaucracy works and this is important for Indonesia
as a country that is still a developing country to be better and more advanced in its affairs. bureaucracy
online.

Keywords: Sakdino, Population administration, innovation

Abstrak

Sakdino (Sistem Pelayanan Administrasi Pendudukan Dinoyo) merupakan layanan administrasi


kependudukan berbasis android hasil karya lurah Dinoyo Kota Malang. Aplikasi ini sangat
memungkinkan warganya mengurus surat-surat izin hanya cukup dengan genggaman. Tanpa harus datang
ke balai RT atau RW dan mengantri dengan waktu yang lama. Setelah melalui proses penyempurnaan
sampai beberapa kali, terobosan itu pun rencananya akan terus dikembangkan. Dengan tujuan
memperluas jaringan dan memudahkan setiap layanan publik yang dibutuhkan warga. Berdasarkan Perda
Kota Malang No 9 tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan
Perwali No 89 tahun 2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah tersebut maka inovasi
program yang dilakukan oleh pemerintah Kota Malang untuk menunjang hal tersebut yaitu dengan
adanya program Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan Kelurahan Dinoyo (Sakdino). Kehadiran
program Sakdino diharapkan mampu membantu masyarakat, khususnya masyarakat di Kelurahan Dinoyo
dalam mengurus beberapa kebutuhan yang melingkupi administrasi kelurahan. program ini hanya
melayani jenis-jenis pelayanan administrasi kependudukan seperti surat Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), surat Ijin Usaha, surat Ijin Keramaian, surat pindah, surat ijin usaha mikro, surat kelakuan baik,
surat pernyataan miskin, dan aduan pelayanan dari masyarakat. Inovasi ini sangat perlu untuk dijadikan
acuan bagi kelurahan-kelurahan lain agar dapat memberikan inovasi semacam ini supaya masyarakat
dapat lebih mengerti tentang cara kerja birokrasi online dan hal ini penting untuk indonesia sebagai
negara yang masih berstatus negara berkembang untuk lebih baik dan lebih maju lagi dalam urusan
birokrasi secara online.

Kata Kunci: Sakdino, Administrasi kependudukan, inovasi


PENDAHULUAN

Sakdino (Sistem Pelayanan Administrasi Pendudukan Dinoyo) merupakan layanan


administrasi kependudukan berbasis android hasil karya lurah Dinoyo Kota Malang. Aplikasi ini
sangat memungkinkan warganya mengurus surat-surat izin hanya cukup dengan genggaman.
Tanpa harus datang ke balai RT atau RW dan mengantri dengan waktu yang lama.Terobosan
baru dalam bidang layanan publik ini memang sengaja dicetuskan oleh Lurah Dinoyo, Arif
Trisastyawan yang bekerjasama dengan salah satu vendor nasional. Dikerjakan sejak awal
Januari, kini layanan itu pun sudah dapat diakses dan didownload di Playstore.
Latar belakang dibuatnya inovasi tersebut dikarenakan banyaknya keluhan warga yang
merasa malas ketika harus antre dalam mengurus surat administrasi. Selain itu juga banyak
warganya yang tidak memiliki banyak waktu karena memiliki jadwal pekerjaan yang lumayan
padat.Sehingga, aplikasi ini akan memudahkan warga Kelurahan Dinoyo mengakses kebutuhan
surat administrasi kependudukan dengan mudah. Warga cukup membuka aplikasi dan memilih
beberapa kebutuhan yang hendak diakses. Setelah mendapat respon dan persetujuan dari RT dan
RW, maka permintaan akan dilanjutkan kepada Lurah.Setelah mendapat persetujuan dari lurah,
tambahnya, warga tinggal menuju Kantor Kelurahan untuk mengambil berkas yang dibutuhkan.
Begitu pula dengan warga yang bekerja di luar kota, tidak harus datang ke kantor kelurahan.
Melainkan cukup dikirim melaui jasa pengiriman.Sementara, aplikasi ini hanya dapat
dimanfaatkan warga yang berdomisili di Kelurahan Dinoyo. Karena kami juga menggunakan
data yang terdaftar dalam Dispendukcapil. Sedangkan untuk server, masih menggunakan server
dari Diskominfo Kota Malang
Setelah melalui proses penyempurnaan sampai beberapa kali, terobosan itu pun
rencananya akan terus dikembangkan. Dengan tujuan memperluas jaringan dan memudahkan
setiap layanan publik yang dibutuhkan warga.Sementara saat ini, beberapa fitur yang dapat
dimanfaatkan warga dalam aplikasi anyar itu menurutnya adalah SK NPWP, SK Pindah, SK
Usaha, Izin Usaha, SK Kelakuan Baik, SK Tidak Mampu, Surat Pernyataan Miskin, dan Aduan.
Meskipun berbasis online, pemanfaatan aplikasi ini masih tetap membutuhkan peran serta RT
dan RW. Pembuatan layanan publik berbasis online ini dimulai sejak Januari 2017 dan selesai
sekitar pertengahan Juni lalu. Namun sepanjang proses,terobosan tersebut menjadi salah satu
bentuk implementasi dari dukungan pemerintah Kota Malang sebagai smart city.
hakekatnya pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah
ada bukan untuk melayani dirinya sendiri, melainkan untuk melayani masyarakat serta
menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan
kemampuan dan kreatifitasnya dalam rangka mencapai tujuan bersama.1 Pelayanan kepada
masyarakat atau dikenal dengan pelayanan publik dalam kontek ini dapat di artikan sebagai
pemberi layanan atau melayani keperluaan orang atau masyarakat oleh birokrasi pemerintahan
sesuai dengan aturan yang pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Seiring perubahan
paradigma pembangunan paska reformasi, dari sentralistik ke desentralistik yang
diimplementasikan melalui kebijakan otonomi daerah, maka upaya pelayanan publik kepada
masyarakat lebih didekatkan kepada kebutuhan, permasalahan, kepentingan maupun aspirasi
masyarakat yang dilayani di tingkat daerah. Dengan otonomi daerah diharapkan akan mampu
meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat secara professional, efektif, efisien, sederhana,
transparan, tepat waktu dan adaptif sekaligus dapat membangun kapasitas sumberdaya manusia.
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, atau pelayanan administratif yang disediakan oleh pemenrintah.2
Sedangkan menurut Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik mennjelaskan
bahwa pelayanan publik sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan pelayanan administratif oleh penyelenggara pelayanan publik.3
Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik haruslah memberikan pelayanan yang
optimal bagi masyarakat. selain itu, pemerintah harus berupaya agar pelayanan yang disediakan
dapat menjangkau semua masyarakat dan akses pelayanannya memudahkan masyarakat. Salah
satu wujud pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yakni melalui
pelayanan dasar seperti adminsistrasi kependudukan. Pelayanan administrasi kependudukan
yaitu pengelolaan pendaftaran penduduk yang merupakan tanggung jawab pemerintah
kota/kabupaten, dimana dalam pelaksanaannya diawali dari desa/kelurahan selaku ujung tombak
pendaftaran penduduk, hingga setiap warga terdaftar secara administrasi sebagai warga negara
Indonesi. Hal ini sesuai dengan yang termaktub dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2013 tentang Administrasi Kependudukan. Selain itu, isu kependudukan telah sejak lama
menjadi isu yang penting seiring dengan dinamika dan meningkatnya kompleksitas, sehingga
perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan oemangku kepentingan. Oleh karena itu
pelayanan administrasi kependudukan sangat penting agar pemerintah dapat memperoleh data
kependudukan yang dapat digunakan sebagai informasi dan pertimbangan bagi kebijakan dan
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Kota Malang merupakan salah satu Kota yang
terus berbenah dalam upaya meberikan pelayanan administrasi kependudukan yang optimal bagi
warganya. Pelayanan administrasi kependudukan di Kota Malang mengalami beberapa
perubahan melihat kebutuhan yang terjadi di masyarakat. pada saat pelayanan administrasi
kependudukan dilakukan di Perkantoran Terpadu (Block Office), masyarakat memiliki kendala
dalam hak akses pelayanan, karena lokasi perkantoran terpadu yang di dalamnya terdapat kantor
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) cukup jauh bagi masyarakat yang
berada di sebelah utara Kota Malang.4 Karena kantor tersebut berada di daerah Kecamatan
Kedung Kandang yang berada di luar kota Malang. Selanjutnya dalam komitmen Pemerintah
Kota Malang dalam peningkatan kualitas pelayanan administrasi Kependudukan di Kota Malang
didukung oleh adanya beberapa regulasi baru seperti peraturan daerah dan perwali. Regulasi
tersebut yakni Peraturan Daerah (Perda) Kota Malang No 9 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil yang selanjutnya didukung oleh
terbitnya Peraturan Walikota Malang No 89 tahun 2016 tentang petunjuk pelaksanaan Perda
Kota Malang No 9 tahun 2015. Regulasi ini menjadi pendukung pemerintah Kota Malang untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang administrasi kependudukan dan catatan sipil.
Upaya pemerintah Kota Malang dalam meningkatkan kualitas pelayanan admnistrasi
kependudukan tidak hanya sampai di situ. Seperti dalam salah satu misi Kota Malang di dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018 Kota Malang berupaya
untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang adil, terukur, dan akuntabel. Oleh karenanya
diperlukan suatu inovasi oleh pemerintah Kota Malang untuk mewujudkan misi tersebut. Inovasi
sendiri merupakan hasil karya pemikiran dan prosedur baru yang diterapkan untuk menberikan
kelebihan bagi organisasi dan masyarakat. Inovasi sangat penting bagi di suatu daerah karena
digunakan atau dijalankan disuatu daerah yakni bertujuan untuk menyelesaiakan berbagai
persolan pelayanan dan pembangunan. Pemerintah daerah perlu melakukan terobosan-terobosan
baru dalam hal pelayanan, selain dapat memberikan keuntungan bagi organisasi pemerintah
tersebut inovasi juga memberikan keuntungan bagi masyarakat.1

Berdasarkan Perda Kota Malang No 9 tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan


Administrasi Kependudukan dan Perwali No 89 tahun 2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah tersebut maka inovasi program yang dilakukan oleh pemerintah Kota Malang
untuk menunjang hal tersebut yaitu dengan adanya program Sistem Pelayanan Administrasi
Kependudukan Kelurahan Dinoyo (Sakdino). Program ini merupakan pelayanan administrasi
kependudukan yang berbasis aplikasi android dan diresmikan Wali Kota Malang, H. Moch
Anton pada 14 Juni 2017. Program ini merupakan program pelayanan administrasi
kependudukan berbasis aplikasi pertama di Kota Malang dan Kelurahan Dinoyo menjadi
percontohan dalam pelaksanaan program Sakdino ini. Program Sakdino hadir karena tuntunan
dari perkembangan zaman yang semakin bergantung pada teknologi. Adanya aplikasi Sakdino
ini selain merupakan tuntutan dari walikota Malang sebagai upaya peningkatan kualitas
pelayanan publik. dan juga merupakan inisiatif dari Kepala Kelurahan Dinoyo Bapak Arif Tri
Satyawan. Sementara itu, Lurah Dinoyo Arif Tri Sastyawan menegaskan aplikasi "Sakdino"
dibuat agar masyarakat Dinoyo yang sebagian besar sudah berpengalaman menggunakan
smartphone dan diharapkan bisa menyampaikan keluhan – keluhannya tentang pengurusan
administrasi. Perkembangan teknologi menjadi suatu tuntutan bahwa pemerintah harus
menyesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga dalam pelayanan administrasi
kependudukan pun diperlukan suatu sistem pelayanan berbasis teknologi. Pengembangan
pelayanan publik berbasis electronic government dalam penyediaan layanan kepada masyarakat
ini juga mendukung Kota Malang dalam perkembangan program smart city. E-government
sebagai bentuk penggunaan internet untuk melaksanakan urusan pemerintah dan penyediaan
pelayanan publik agar menjadi lebih baik dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.
Ditambahkan oleh Bapak Arif Tri Setyawan selaku Kepala Kelurahan Dinoyo bahwa dalam
aspek mewujudkan smart city atau kota yang terintegrasi dengan penggunaan teknologi,
informasi, dan komunikasi merupakan prioritas dari Wali Kota Malang untuk meningkatkan
kualitas penyelenggaraan pelayanan publik. Program Sakdino hadir sebagai upaya Kelurahan
Dinoyo melakukan pembaharuan pelayanan publik, khususnya di bidang admintrasi kelurahan.
Pelayanan administrasi kelurahan sebelumnyaterlau membutuhkan proses yang panjang bagi
1
Nurbiah Tahir, ‘Motivasi Kerja Pegawai Dalam Pelayanan Publik Di Sekretariat Pemerintah Daerah Kabupaten
Takalar’, Jurnal Ad’ministrare, 3.2 (2017), 1 <https://doi.org/10.26858/ja.v3i2.2423>.
masyarakat ketika akan mengaksesnya. Masyarakat harus terlebih dahulu mengurus berkas
formulir pelayanan administrasi kelurahan melalui Ketua RT, dilanjutkan ke Ketua RW, dan
baru ke Kelurahan. Proses tersebut cukup memakan waktu yang lama, bahkan pengurusannya
membutuhkan waktu 1 hari. Namun, adanya program Sakdino dapat memangkas waktu karena
pelayanan dapat diakses dalam waktu 10-15 menit saja, berkas yang dibutuhkan dapat diambil di
Kelurahan. Dengan demikian, program Sakdino diharapkan dapat memangkas struktur birokrasi
dalam pelayanan administrasi kelurahan, karena masyarakat tidak perlu lagi mendatangi Ketua
RT dan Ketua RW secara langsung melainkan hanya perlu melalui aplikasi dan setelahnya
tinggal mengambil berkas yang dibutuhkan di Kelurahan Dinoyo.

Kehadiran program Sakdino diharapkan mampu membantu masyarakat, khususnya


masyarakat di Kelurahan Dinoyo dalam mengurus beberapa kebutuhan yang melingkupi
administrasi kelurahan. Meskipun memang program ini tidak melayani seluruh jenis administrasi
kependudukan seperti pelayanan KTP, akta kelahiran, dan kematian. Namun program ini hanya
melayani jenis-jenis pelayanan administrasi kependudukan seperti surat Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP), surat Ijin Usaha, surat Ijin Keramaian, surat pindah, surat ijin usaha mikro, surat
kelakuan baik, surat pernyataan miskin, dan aduan pelayanan dari masyarakat. Namun tetap saja
pelayanan ini penting bagi kebutuhan masyarakat. Ketidak tersedianya pelayanan administrasi
kependudukan seperti KTP, akta kelahiran dan kematian di program Sakdino dikarenakan
program Sakdino ini merupakan program percobaan. Oleh karenanya, untuk sementara ini
sebagai program percobaan hanya memberikan pelayanan administrasi untuk keperluankeperluan
yang mudah. Akan tetapi, pihak Kelurahan Dinoyo menyatakan bahwa akan dilaksanakan
evaluasi mengenai program Sakdino ini dan diusahakan kedepannya akan masuk semua bentuk
pelayanan administrasi kependudukan. Sehingga dalam program Sakdino ini selanjutnay sesuai
dengan namanya yaitu Sistem Administrasi Kependudukan Kelurahan Dinoyo, juga akan
menyediakan produk layanan untuk pengurusan KTP, akta kelahiran dan kematian yang menjadi
produk layanan utama dalam pelayanan administrasi kependudukan melalui program Sakdino.

Sebagai suatu inovasi dan program percontohan, program Sakdino ini dalam tahun
pertama pelaksanaannya mengalami tidak lepas dari beberapa kendala seperti, masih banyak
warga dapat mengoperasionalisasikan program ini karena keterbatasan kemampuan Sumber
Daya Manusia (SDM) khususnya dalam mengoperasikan teknologi komunikasi melalui
smartphone. Pihak RT dan RW yang sudah tua menjadi penghambat karena memiliki
keterbatasan dalam penggunaan smartphone, selain itu, aspek sosialisasi dari pihak kelurahan
yang dirasa masih kurang. Akan tetapi sebagai suatu program percobaan kendala tersebut dapat
menjadi pertimbangan dan penilaian bagi program sakdino kedepannya. Terlebih lagi program
yang sifatnya berintegrasi dengan teknologi dan komunikasi memang merupakan prioritas dan
tuntutan dari walikota Malang sebagai upaya mempermudah akses masyarakat dalam pelayanan
publik.
1.1 Rumusan Masalah
Bagaimana inovasi pelayanan adminsitrasi berbasis E-Government melalui program
Sakdino di Kelurahan Dinoyo Kota Malang ?

1.2 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui pelayanan publik melalui program Sakdino di Kelurahan Dinoyo Kota
Malang

1.3 Manfaat Penelitian


a. Manfaat Praktis
Sebagai bahan kajian dan sumbangan pemikiran bagi upaya pengembangan ilmu Politik dan
Pemerintahan, khususnya pada aspek inovasi pelayanan administrasi kependudukan melalui
program Sakdino di Kelurahan Dinoyo Kota Malang.

b. Manfaat Akademis
Memberikan tambahan wawasan/pengetahuan bagi peneliti sendiri dan pembaca tentang
inovasi pelayanan administrasi kependudukan melalui program Sakdino di Kelurahan Dinoyo
Kota Malang.
KERANGKA TEORI

Literature review

No Penulis Judul Temuan Refrensi


1 Haryono, Upaya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Haryono, H., & Pujianto,
H., & Eko Optimalisasi dan mendeskripsikan upaya optimalisasi W. E. (2016). Upaya
Pujianto, Kualitas Pelayanan kualitas pelayanan publik dalam Optimalisasi Kualitas
W. (2016) Publik Dalam pelayanan kartu tanda penduduk Pelayanan Publik dalam
Pelayanan Kartu Tanda
Pelayanan Kartu elektronik di kantor kecamatan gedangan.
Penduduk Elektronik di
Tanda Penduduk Elektronik KTP atau e-KTP merupakan Kantor Kecamatan
Elektronik Di kartu demografi dokumen yang memuat Gedangan. JKMP (Jurnal
Kantor Kecamatan sistem keamanan/kontrol yang baik dari Kebijakan dan
Gedangan sisi administrasi atau teknologi informasi Manajemen Publik), 1(1),
dengan berdasarkan database demografi 43-54.
nasional. doi:10.21070/jkmp.v1i1.4
26
2 Namlis, Reformasi Pembentukan aturan birokrasi lewat Namlis, A. (2015).
A. (2015) Birokrasi Suatu
proses politik memberikan pengaruh Reformasi Birokrasi suatu
Usaha Untuk
kepada kepentingan yang sering sekali USAha untuk
Meningkatkan bertentangan. Sulitnya dilakukan Meningkatkan Kualitas
Pelayanan
Kualitas Pelayanan
perubahan bisa jadi karena konsensus
Publik. Humanus, 14(1),
Publik politik yang tidak mudah diperoleh.
49-55..
Peraturan perundangan yang dibuat sering
doi:10.24036/jh.v14i1.54
lebih rinci dengan maksud untuk
01
mengatur perilaku organisasi dan
birokrasi pemerintah
3 Mulyawan Profesionalisme Makalah ini mengkaji pada pengaruh Mulyawan, R. (2016).
, R. Aparat Dan profesionalisme pegawai terhadap kualitas Profesionalisme Aparat
(2016) Kapasitas pelayanan publik. Posisi pegawai, terlebih Dan Kapasitas
Kelembagaan yang berada di front line, merupakan Kelembagaan Dalam
Pelayanan Publik Di
Dalam Pelayanan pihak yang paling dekat dengan
Provinsi Jawa
Publik Di Provinsi pelanggan/masyarakat. Merekalah yang Barat. CosmoGov, 2(2),
Jawa Barat paling tahu tentang kebutuhan 201-219..
masyarakat. doi:10.24198/cosmogov.v
2i2.9940
4 Mujib Peningkatan Kinerja pegawai di Badan Mujib, M., Kurniasih, D.,
Mujib, kinerja pelayanan Penanggulangan Bencana Daerah & Rokhman, A. (2016).
Denok publik melalui Kabupaten Kebumen, berdasarkan data Peningkatan kinerja
Kurniasih, peningkatan yang ditemukan, belumlah pelayanan publik melalui
Ali motivasi spiritual optimal.Belumoptimalnya kinerja tersebut peningkatan motivasi
Rokhman berhubungan dengan tiga faktor yaitu spiritual. Masyarakat,
kemampuan, disiplin kerja, dan motivasi Kebudayaan dan
spiritual. Tujuan penelitian ini Politik, 29(4), 204-211.
yaitumenganalisis besarnya pengaruh https://doi.org/10.20473/
kemampuan, disiplin kerja, dan motivasi mkp.v29i42016.204-211
spiritual terhadap kinerja pegawai pada
BPBD Kabupaten Kebumen.
5 Nurbiah Motivasi Kerja Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tahir, N. (2016).
Tahir Pegawai Dalam tingkat motivasi kerja pegawai, tingkat Motivasi Kerja Pegawai
Pelayanan Publik pelayanan publik dan hubungan motivasi Dalam Pelayanan Publik
Di Sekretariat kerja pegawai dalam pelayanan publik di Di Sekretariat Pemerintah
Pemerintah Daerah Sekretariat Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Kabupaten
Kabupaten Takalar Takalar.Jenis Penelitian ini menggunakan Takalar. Jurnal
pendekatankualitatif, dengan metode Ad'ministrare, 3(2), 1-10.
fenomenologi. Penelitian kualitatif Https://Doi.Org/10.168
dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan 58/Ja.v3i2.2423
memahami makna dari masalah-masalah
social

2.2 Kajian pustaka


Inovasi menurut Everett M. Rogers ‘’Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide,
gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh
seseorang atau kelompok untuk diadopsi.’’2 Jadi dalam mendefinisikan, inovasi sebagai suatu
gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses
dan jasa. Kemudian Inovasi dinilai untuk pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan
baru oleh orang dimana dalam jangka waktu tertentu melakukan transaksi-transaksi dengan
orang lain dalam suatu tatanan organisasi

Masalah
2
Achmad Namlis, ‘Reformasi Birokrasi Suatu Usaha Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik’, Humanus, 14.1
(2018), 49 <https://doi.org/10.24036/jh.v14i1.5401>.
Konsep inovasi pelayanan
public

Pelayanan
Masyarakat
Pemerintah

Feed back

Definisi Konsep
Definisi Konsep menguraikan beberapa istilah yang terkait pada penelitian yang dilakukan
sebagai berikut :
a. Inovasi

Inovasi merupakan suatu aspek yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan organisasi baik
itu sector publik maupun privat. inovasi hadir untuk menyelsaikan permasalahan yang muncul
dalam organisasi. Secara definisi inovasi memiliki berbagai penjelasan sebagai berikut ini:
“inovasi memiliki pengertian yang tidak hanya sebatas membangun dan memperbaharui
namun juga dapat didefinisikan secara luas, memanfaatkan ide-ide baru untuk
menciptakan produk, proses, dan layanan.20 Sedangkan Suwarno menjelaskan inovasi
dapat hadir dalam berbagai wujud, antara lain wujud pengetahuan, cara, objek, teknologi
atau penemuan yang baru.3”

Kebaruan dalam suatu produk, proses, dan pelayanan. Sebuah produk baik berupabarang
atau jasa dapat dikatakan sebagai produk inovatif apabila dipandang barudimata pasarnya atau
3
Namlis.
masyarakat, namun produk tersebut bisa dikatakan baru hanyapada wilayah tertentu saja karena
produk tersebut sebelumnya telah ada pada wilayahtertentu. Unsur yang baru dalam
penyelenggaraan organisasi diperlukan untukmengatasi permasalahan yang telah terjadi
sebelumnya. Suatu inovasi diharapkanmampu menyelesaikan permasalahan tersebut.

b. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah kepercayaan publik. Warga negara berharap pelayanan publik
dapat melayani dengan kejujuran dan pengelolaan sumber penghasilan secara tepat, dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik.Pelayanan publik yang adil dan dapat dipertanggung-
jawabkan menghasilkan kepercayaan publik. Pelayanan publik dapat dimaknai sebagai berikut
ini
“Segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan publik dan pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan22. Secara ringkas pelayanan pulik bisa diartikan sebagai layanan
yang diberikan oleh pemerintah kepada warga negaranya baik secara langsung maupun
secara tidak langsung (yaitu lewat pembiayaan penyediaan layanan yang diselenggarakan
oleh pihak swasta).4”

Oleh undang-undang atau regulasi yang berlaku sehingga dapat menjadi acuan dalam
penyelenggarannya. Suatu pelayanan hadir tentunya untuk memenuhi kebutuhan dari
masyarakat. Disamping itu pelayanan publik nyatanya tidak hanya disediakan oleh pemerintah
saja, namun juga dapat disediakan oleh pihak swasta

c. Administrasi Kependudukan
Administrasi kependudukan merupakan proses penataan dan penertiban dan pendataan
mengenai dokumen dan data kependudukan yang dilakukan oleh pemerintah. Administrasi
kependudukan sangat penting bagi masyarakat karena memliki keterkaitan dengan pelayanan
bagi masyarakat di berbagai sektor menyangkut kebutuhan masyarakat. Administrasi
kependudukan dapat dimaknai
sebagai menjelaskan bahwa:
“ruang lingkup administrasi kependudukan meliputi tiga komponen yaitu kegiatan
penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui
pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, dan pengelolaan informasi administrasi
kependudukan.5”
4
Dede(Universitas Padjadjaran) Mariana, ‘PROFESIONALISME APARAT DAN KAPASITAS Jurnal Ilmu Pemerintahan’,
Ilmu Pemerintahan, 2.2 (2016).
5
Denok Kurniasih and others, ‘Peningkatan Kinerja Pelayanan Publik Melalui Peningkatan Motivasi Spiritual
Improving Public Services ’ Performance through Spiritual Motivation Enhancement Pendahuluan Perkembangan
Masyarakat Yang Dinamis Diikuti Dengan Laju Peningkatan Taraf Hidup Baik’, Masyarakat,Kebudayaan Dan Politik,
menghimpun data dan informasi mengenai kependudukan yang valid dan dapat
menunjang kinerja organisasi atau instansi pemerintah. Administrasi kependudukan

d. E-Government

Diera perekmbangan teknologi dan informasi, pemerintah dituntut untuk mengapilkasijan


aspek teknologi dan informasi tersebut dalam penyelengaraan pemerintahan dan penyediaan
pelayanaan publik bagi masyarakat. penyelenggaraan pemerintahan dengan basis teknologi
penting untuk mempermudah masyarakat dalam memproses pelayanan dari pemrintah dan
mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik dari pemerintah. E-Government sendiri dapat
dimaknai sebagai berikut:
“E-Government merupakan suatu sistem teknologi informasi yang dikembangkan oleh
Pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik dengan memberikan pilihan kepada
masyarakat untuk mendapatkan kemudahan akses informasi publik.25 Sedangkan Sa’id
menyebutkan bahwa e-government adalah aplikasi teknologi informasi dan komunikasi
dalam dan dengan pihak luar diharapkan dapat meningkatkan performance pemerintah
dan memenuhi ekspektasi masyarakat akan peningkatan kualitas pemerintahan.’’6

Berdasarkan penjelasan di atas, pemerintah diharapkan mampu mengoptimalkan


penggunaan teknologi dan informasi yang dapat mempermudah akses publik dalam proses
pelayanan publik. E-government bertujuan untuk upaya peningkatan produktifitas, efisien, dan
efektivitas pelayanan publik, mencakup hubungan antara pemerintah, sektor swasta, dan
masyarakat.
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah satuan arti yang mewakili sejumlah obyek yang mempunyai ciri
yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap obyek-obyek
yang dihadapi, sehingga obyek-obyek ditempatkan dalam golongan tertentu. Obyek-obyek
dihadirkan dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat
dilambangkan dalam bentuk satu kata. Dengan demikian perlu peneliti definisikan beberapa
konsep yang berkaitan dengan tema dalam penelitian ini diantaranya adalah:
a) Inovasi pelayanan adminsitrasi kependudukan berbasis E-Government melalui program
Sakdino di Kelurahan Dinoyo Kota Malang. Inovasi pelayanan administrasi kependudukan
program Sakdino berdasarkan tipologi inovasi sektor publik menurut Muluk. 7 yakni sebagai
berikut ini:
1) Kebijakan program Sakdino
2) Inovasi metode pelayanan program Sakdino
3) Inovasi proses pelayanan program Sakdino
29 (2016), 204–11.
6
Khanifatul Khusna, ‘Pengembangan Dimensi Empati Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Di
Kantor Kecamatan Gubeng Surabaya’, Matra Pembaruan, 1.3 (2017), 177–88
<https://doi.org/10.21787/mp.1.3.2017.177-188>.
7
Khusna.
4) Inovasi produk pelayanan program Sakdino
b) Faktor Penghambat Inovasi Program Sakdino
1) Kurangnya pemahaman Ketua RT dan Ketua RW mengenai teknis proprogram Sakdino
2) Kurangnya sosialisasi program Sakdino dari pihak Kelurahan Dinoyo Kota Malang
3) Respon masyarakat Kelurahan Dinoyo yang masih rendah untuk mengakses program
Sakdino
4) Keterbatasan produk layanan
c) Indokator Teori E-government:
Budi Rianto dkk (2012:39) mengatakan sedikitnya ada empat indikator keberhasilan E-
Government, yaitu :
1. Ketersediaan data dan informasi pada pusat data.
2. Ketersediaan data dan informasi bagi kebutuhan promosi daerah.
3. Ketersediaan aplikasi E-Government pendukung pekerjaan kantor dan pelayanan publik.
4. Ketersediaan aplikasi dialog publik dalam rangka meningkatkan komunikasi antar
pemerintah, antara pemerintah dengan sektor swasta dan masyarakat melalui aplikasi e-
mail, SMS ataupun teleconference.
METODE PENELITIAN

 Jenis Penelitian
a. Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang bertujuan memahami suatu
masalah yang didasarkan pada penyusunan suatu gambaran yang kompleks dan
menyeluruh menurut pandangan yang rinci.
b. Pendekatan deskriptif studi kasus
Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang
mempelajarinya sebagai suatu kasus.
 Lokasi Penelitian
Tempat penelitian di laksanakan pada Kantor Kelurahan Dinoyo Jl. MT. Haryono
No.63, Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur
65144Telepon: (0341) 551818

 Jenis Data
a. Data sekunder suatu data yang dikumpulkan oleh orang lain bukan peneliti itu sendiri.
Dan data ini bersumber dari dari data yang telah diteliti yang dilakukan oleh lembaga-
lembaga maupun organisasi.
b. Data primer suatu data yang diambil atau dikumpulkan melalui seorang peneliti itu
sendiri, dan data ini merupakan data yang belum pernah dikumpulkam sebelumnya,
baik dengan cara tertentu maupun pada waktu tertentu
 Teknk Pengumpulan Data
- Kualitatif
a. Interview/wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
dengan tanya jawab oleh peneliti terhadap subjek yang diteliti dengan saling bertatap
muka.
b. Observasi
Pengumpulan data observasi yaitu peengumpulan data yang secara langsung
mengamati dan mendapatkan data langsung dari subjek penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan
melihat maupun menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh suatu subjek
sendiri maupun oleh orang lain tentang subjek.
 Teknik analisa data

Miles dan Hubermen (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi
data atau informasi baru.Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data
reduction), penyajian data (data display) serta Penarikan kesimpulan dan
verifikasi(conclusion drawing  / verification).

Sejumlah peneliti kualitatif berupaya mengumpulkan data selama mungkin dan


bermaksud akan menganalisis setelah meninggalkan lapangan. Cara tersebut untuk
peneliti kualiatatif salah, karena banyak situasi atau konteks yang tak terekam dan
peneliti lupa penghayaatan situasinya, sehingga berbagai hal yang terkait dapat berubah
menjadi fragmen-fragmen tak berarti. Sehingga pekerjaan pengumpulan data bagi peneliti
kaulitatif harus langsung diikuti dengan pekerjaan menuliskan, mengedit,
mengklasifikasikan, mereduksi, dan menyajikan; yang selanjutnya

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelayanan publik yang peneliti bahas pada penelitian ini ialah pelayanan administrasi
kependudukan berbasis android khususnya dalam membuat Surat Pengantar (SP). Kelurahan
Dinoyo telah berhasil membuat inovasi aplikasi berbasis android yang bernama SAKDINO.
Aplikasi ini hadir sebagai solusi untuk mengatasi berbagai persoalan administrasi kependudukan
khususnya pembuatan SP di Kelurahan Dinoyo. Aplikasi SAKDINO ini dalam penerapannya
didasari oleh Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rukun Tetangga dan
Rukun Warga yang dimana dalam proses pengurusannya melibatkan perangkat RT, RW dan
Lurah. Dengan dibuatnya aplikasi SAKDINO masyarakat Dinoyo dapat mengetahui berbagai
informasi penting yang ada di kelurahan ataupun sekitar daerah Dinoyo.

Inovasi aplikasi SAKDINO yang dibuat oleh Kelurahan Dinoyo membawa perubahan
terbaru dalam proses administrasi kependudukan. Struktur keorganisasian dari Kelurahan Dinoyo
sejak ada aplikasi SAKDINO mengalami perubahan yang semula tidak ada programmer menjadi
ada. Selain itu proses pengarsipan dan pelayanannya juga mengalami perubahan yang biasanya
manual berubah menjadi elektronik. Inovasi yang dibuat oleh Kelurahan Dinoyo termasuk jenis
radikal.

Tujuan Kelurahan Dinoyo membuat inovasi aplikasi SAKDINO adalah untuk mengatasi
permasalahan administrasi kependudukan yang ada di Kantor Kelurahan Dinoyo dan juga di
masyarakat sekitar. Dalam pelayanan administrasi kependudukan khususnya pembuatan Surat
Pengantar (SP) terdapat permasalahan seperti waktu yang tidak menentu terkait kapanberkasnya
akan selesai. Masalah berikutnya ialah terdapat antrian panjang di kantor kelurahan yang
disebabkan oleh pemberian pelayanannya cukup lama yaitu sekitar 15-20 menit untuk setiap
orang dan terdapat calo di sekitar kantor kelurahan yang bertujuan memberikan jasa agar
pembuatan suratnya cepat selesai. Dengan adanya inovasi SAKDINO ini permasalahan tersebut
mulai teratasi seperti di sekitar kantor kelurahan sudah tidak ada lagi calo, antrian panjang mulai
tidak terlihat lagi dan terdapat kepastian waktu mengenai kapan berkas atau surat tersebut akan
selesai.

Sedangkan dari segi kebutuhan inovasinya aplikasi SAKDINO ini sangat dibutuhkan
sekali oleh masyarakat Dinoyo dikarenakan untuk menemui perangkat RT dan RW seringkali
mengalami kendala. Adanya inovasi ini bisa dibilang sangatlah tepat. Karena seringkali
masyarakat secara tiba-tiba membutuhkan Surat Pengantar (SP) untuk keperluan mereka akan
tetapi mengalami kesulitan pada saat mengurus karena sering sekali perangkat RT atau RW
memiliki kesibukannya sendiri. Dengan adanya inovasi ini masyarakat tidak perlu lagi untuk
menemui RT atau RW dikarenakan pelayanannya sudah online dan dapat dilakukan pada ponsel
android.

Selain itu masyarakat dapat menggunakan aplikasinya kapanpun sesuai keinginan


mereka. Dengan adanya pelayanan administrasi kependudukan berbasis android, masyarakat
yang rumahnya jauh tidak perlu khawatir lagi dan tidak lagi mengeluarkan biaya cukup banyak
untuk transportasi karena proses pelayanannya dapat diakses melalu ponsel masing-masing
dengan menggunakan kouta internet. Menurut hasil penelitian diketahui bahwa inovasi ini
merupakan ide yang baru. Selain itu inovasi ini sangat dibutuhkan dan sesuai untuk masyarakat
Dinoyo khususnya dalam membuat Surat Pengantar (SP) karena pemberian pelayanannya dapat
diakses melalui ponsel android yang dimana saat ini hampir semua masyarakat memilikinya.

Pada indikator ini membahas mengenai sejauh mana kesiapan yang dilakukan oleh
Kelurahan Dinoyo terkait penerapan aplikasinya. Sebuah persiapan sangatlah berpengaruh terkait
keberhasilan sebuah program yang akan dijalankan. Oleh sebab itu persiapan sangatlah penting
dalam hal ini. Persiapannya bisa saja dari segi modal ataupun faktor lainnya yang dapat
mendukung. Kelurahan Dinoyo sebelum meluncurkan aplikasinya terlebih dahulu menyiapkan
berbagai hal sebagai pendukung agar penerapan aplikasinya dapat berjalan sesuai rencana.

Persiapan yang telah disiapkan oleh Kelurahan Dinoyo pertama kali ialah modal.
Selanjutnya setelah modal adalah menyiapkan seperti software, komputer satu unit, printer dua
unit, dan mesin scanner satu unit. Selain yang disebutkan di atas masih ada lagi kesiapan lainnya
seperti: menyiapkan kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia) pegawai Kelurahan Dinoyo.
Pihak kelurahan memberikan pelatihan khusus agar para pegawai mengerti tentang teknologi dan
bagaimana cara menggunakan aplikasinya.

Selain itu Kelurahan Dinoyo juga merekrut programmer sebagai pegawai baru mereka
dan menyediakan WiFi, hal ini merupakan kesiapan lainnya yang telah di lakukan oleh pihak
kelurahan. Setelah persiapan itu semua telah dilakukan maka inovasi aplikasi SAKDINO
diluncurkan oleh Kelurahan Dinoyo. Menurut hasil penelitian dapat diketahui bahwa kesiapan
yang telah dilakukan masih terdapat kekurangan. Kesiapan yang disediakan Kelurahan Dinoyo
untuk masyarakatnya masih kurang seperti tidak adanya petunjuk teknis terkait bagaimana cara
penggunaan dari aplikasi SAKDINO, tidak ada fasilitas apapun yang dapat digunakan untuk
masyarakat khususnya yang tidak memiliki ponsel android dan sosialisasi yang diberikan masih
kurang. Kekurangan persiapan ini dapat berdampak bagi penerapan aplikasinya.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Terdapat banyak kesimpulan yang dapat kita ambil dalam penelitian kali ini. penelitian
tentang program sakdino sangat luar biasa, program ini dapat membantu banyak orang
menyelesaikan persoalan-persoalan administrasi kemasyarakatan. Masyarakat yang berhalangan
hadri di kantor kelurahan dinoyo dapat menjalani proses birokrasi hanya dengan menggunakan
handphone masing-masing. Dan hal ini sudah sepenuhnya dilakukan secara online. Jadi dalam
kepengurusan administarsi masyarakat hal ini harus terus didukung dan terus dikembangkan
untuk masa yang akan datang. Selain itu juga kita tahu bersama bahwa perkembangan zaman
semakin maju dan generasi milenial akan menjadi motor penggerak dunia. Tetapi disisi lain tidak
semua keinginan masyarakat akan dipenuhi oleh kelurahan dinoyo karena ada juga proses
administrasi yang tidak bisa dibuat secara online dan harus dibuat secara manual dengan bertemu
langsung dengan pegawai kantro di kantor kelurahan dinoyo tersebut.

Inovasi ini sangat perlu untuk dijadikan acuan bagi kelurahan-kelurahan lain agar dapat
memberikan inovasi semacam ini supaya masyarakat dapat lebih mengerti tentang cara kerja
birokrasi online dan hal ini penting untuk indonesia sebagai negara yang masih berstatus negara
berkembang untuk lebih baik dan lebih maju lagi dalam urusan birokrasi secara online.

B. Saran

Program sakdiino ini memang sudah sangat bagus, dapat memebrika pelayanan yang
maksimal pada masyarakat. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses penggunaan
program ini tetap ada kendala-kendala yang terjadi, baik itu masalah dari program tersebut
maupun dari manusia yang mengelola program tersebut. dari sini kita dapat menilai bahwa
penting bagi kita semua untuk terus mengembangkan sumber daya manusia agar lebih baik lagi
dalam urusan teknologi informatika, kemudian di negera sangat perlu untuk membagi setiap
instansi agar mendapatkan teknisi-teknisi yang ahli dalam computer dan hal semacamnya, karena
sampai hari ini masih banyak keluhan masyarakat yang ingin sekali mempercepat proses
birokrasi denagn menggunakan sistem online yang ada tadi. Disamping itu kekuatan sinyal
internet di indonesai patut untuk diperhitungan karena dengan kekuatan sinyal tersebutlah sistem
online yang diciptakan dapat berjalan dengan lancar, dengan catatan harus ada juga sumber daya
manusia yang memedai untuk mengelola sistem tersebut.
Daftar Pustaka

Khusna, Khanifatul, ‘Pengembangan Dimensi Empati Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas


Pelayanan Publik Di Kantor Kecamatan Gubeng Surabaya’, Matra Pembaruan, 1 (2017),
177–88 <https://doi.org/10.21787/mp.1.3.2017.177-188>
Mirnasari, R. M., & Suaedi, F. (2013). Inovasi Pelayanan Publik UPTD Terminal Purabaya-
Bungurasih. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik, 1(1), 71-84.
Salsabila, F. (2018). Inovasi Program Elektronik Tilang (E-Tilang) Dalam Meningkatkan
Pelayanan Publik Di Kepolisian Resort (Polres) Kediri. Publika, 6(2).
Kurniasih, Denok, Ali Rokhman, Mujib, Magister Administrasi Publik, Universitas Jenderal
Soedirman, Fakultas Ilmu, and others, ‘Peningkatan Kinerja Pelayanan Publik Melalui
Peningkatan Motivasi Spiritual Improving Public Services ’ Performance through Spiritual
Motivation Enhancement Pendahuluan Perkembangan Masyarakat Yang Dinamis Diikuti
Dengan Laju Peningkatan Taraf Hidup Baik’, Masyarakat,Kebudayaan Dan Politik, 29
(2016), 204–11
Supriyanto, E. E. (2016). Kebijakan Inovasi Teknologi Informasi (IT) Melalui Program
Elektronik Goverment dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Indonesia. JIP
(Jurnal Ilmu Pemerintahan): Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 1(1), 141-161.
Khutsiyah, M. L. (2018). Inovasi Pelayanan Publik Melalui Program Sistem Pelayanan
Informasi Dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)(Studi Pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jombang) (Doctoral
dissertation, Universitas Brawijaya).
Mariana, Dede(Universitas Padjadjaran), ‘Profesionalisme Aparat Dan Kapasitas Jurnal Ilmu
Pemerintahan’, Ilmu Pemerintahan, 2 (2016)
Namlis, Achmad, ‘Reformasi Birokrasi Suatu Usaha Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Publik’, Humanus, 14 (2018), 49 <https://doi.org/10.24036/jh.v14i1.5401>
Tahir, Nurbiah, ‘Motivasi Kerja Pegawai Dalam Pelayanan Publik Di Sekretariat Pemerintah
Daerah Kabupaten Takalar’, Jurnal Ad’ministrare, 3 (2017), 1
<https://doi.org/10.26858/ja.v3i2.2423>
Rohani, S. Reinterpretasi Paradigma Ilmu Sosial Dan Ilmu Agama. In Seminar & Bedah Buku (p.
82).

You might also like