Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

PENGARUH pH TERHADAP AKTIVITAS ENZIM

Ika, 2021
Fisika Sains / Kelompok 4
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Makassar
Email : ika07103@gmail.com

Abstract

Some chemical reactions in the body of living things occur very quickly. That happens
because of the substance that helps the process. If this substance is not present, the
process is slow or does not take place at all. Substances that speed up the reaction
process are enzymes. There are various types of chemical reactions in our bodies, both in
the form of compositional reactions and decomposition reactions. In the case of
environmental materials, energy is produced in living organisms through the process of
anabolism. The material is then broken down into other energy needed to carry out life
activities through catabolic processes as a source of energy for anabolic processes.
Changes that occur in anabolic processes can be accelerated by a substance called an
enzyme. Today, many enzymes have been discovered in living things. Most of the enzymes
are found in the protoplasm and some in the cell wall or vacuole. In the body of living
things, some enzymes are produced in an inactive state and are called zymogens. To
activate it, the activator must be supported for the enzyme to work. The work of enzymes
in the body of living things is influenced by several factors. Such as temperature, pH,
concentration of enzymes and substrates, as well as enzyme inhibitors. Based on the
foregoing, it is necessary to conduct experiments on the effect of pH on enzyme activity to
find out how inhibiting factors can affect the working process of enzymes.

Keyword: enzymes, chemical reactions, living things, subtances

I. PENDAHULUAN

Sel hidup adalah pabrik kimia kecil di faktor lingkungan yang dapat
mana ribuan reaksi berlangsung dalam mempengaruhi cara kerja enzim misalnya
ruang yang sangat kecil. Gula dapat diubah pH.(Al-Baarri, 2016)
menjadi asam amino, yang kemudian Banyak enzim yang sensitif terhadap
digabungkan untuk membentuk protein perubahan pH dan setiap enzim memiliki
ketika dibutuhkan, dan protein dipecah pH optimum untuk aktivitasnya.
menjadi asam amino yang dapat diubah Perubahan pH dapat menyebabkan
menjadi gula setelah dicerna.(Harahap, berhentinya aktivitas enzim akibat proses
2012) denaturasi pada struktur tiga dimensi
Enzim merupakan makromolekul yang enzim. Sebagian besar enzim dapat bekerja
bekerja sebagai katalis yaitu agen kimiawi paling efektif pada kisaran pH lingkungan
yang mempercepat reaksi tanpa ikut yang agak sempit. iluar pH optimum
terkonsumsi oleh reaksi. Jika tidak ada tersebut, kenaikan atau penurunan pH
regulasi oleh enzim, lalu lintas kimiawi menyebabkan penurunan aktivitas enzim
melalui jalur-jalur metabolisme akan macet dengan cepat.(Harahap, 2012)
total karena banyak reaksi kimia akan Salah satu jenis enzim yang banyak
berlangsung terlalu lama. Banyak faktor- dihasilkan oleh mikroorganisme adalah
enzim amilase. Enzim amilase bisa keadaan muatan enzim, substrat atau
didapatkan pada kecambah biji- bijian keduanya lagi.(Setianingsih, 2017)
karena enzim amilase diperlukan biji pada PH mempengaruhi laju aktivitas
proses metabolisme senyawa pati yang enzim untuk mengkatalisis suatu reaksi.
berfungsi untuk mengkatalisis pemecahan Hal ini karena konsentrasi ion hidrogen
atau hidolisis senyawa pati menjadi gula mempengaruhi struktur dimensi enzim
sederhana yang larut dalam air yang dan aktivitasnya. Setiap enzim memiliki
diperlukan untuk perkecambahan biji. pH optimal di mana struktur tiga
Munculnya tunas pada kecambah biji- dimensi paling kondusif untuk mengikat
bijian dapat mengaktifkan enzim amilase, substrat(Yusriah & Kuswytasari, 2018)
enzim tersebut menyediakan nutrisi yang Beberapa berpendapat bahwa awal
paling baik untuk membantu pertumbuhan biokimia mungkin adalah penemuan
tunas.(Timpenyusun,2020). Tujuan enzim pertama, diastase (sekarang
praktikum ini untuk membuktikan disebut amilase), pada tahun 1833 oleh
pengaruh pH terhadap aktivitas enzim Anselme Payen, sementara yang lain
amilase. menganggap demonstrasi pertama
Manfaat dari percobaan ini adalah Eduard Buchner dari proses biokimia
mahasiswa mengetahui pengaruh pH kompleks fermentasi alkohol dalam
terhadap aktivitas enzim amylase. ekstrak bebas sel di 1897 menjadi
kelahiran biokimia.(Bhardwaj, 2020)
II. TINJAUAN PUSTAKA Organisme yang berbeda memiliki
Banyak enzim yang sensitif terhadap pH optimal yang berbeda, dan penurunan
perubahan pH dan setiap enzim memiliki atau peningkatan pH, di kedua sisi nilai
pH optimal untuk aktivitasnya. PH optimal menghasilkan pertumbuhan
optimum dalam penelitian ini adalah 7. mikroba yang buruk.(Vijayalakshmi dkk,
Perubahan pH (asam atau basa) dapat 2019).
menyebabkan aktivitas enzim terhenti
karena adanya proses denaturasi pada
III. METODE PRAKTIKUM
struktur tiga dimensi enzim. Sebagian
A.Waktu dan tempat pelaksanaan
besar enzim bekerja paling efektif dalam
Hari/tanggal: Jumat/ 22 Oktober
kisaran pH lingkungan yang cukup
2021
sempit.(Nurkhotimah dkk, 2017) Waktu : Pukul 13.00–17.00
Penurunan aktivitas enzim ini Tempat : Laboratorium Biologi
disebabkan oleh salah satu faktor yang Lantai III Barat
mempengaruhi aktivitas enzim yaitu B. Alat dan bahan
munculnya denaturasi enzim, karena 1. Centrifuge dan tabung centrifuge
konformasi enzim tidak berikatan dengan 2. Tabung reaksi kecil
konformasi substrat karena nilai pH yang 3. Pipet
terlalu tinggi (ion hidrogen). konsentrasi) 4. Blender
mencerminkan keseimbangan antara 5. Rak tabung reaksi
denaturasi enzim pada nilai pH yang 6. Lampu spirtus
lebih rendah, terlalu tinggi atau terlalu 7. Penjepit tabung reaksi
rendah dan pengaruhnya terhadap 8. Kecambah kacang hijau
9. Larutan amilum
10. Larutan Fehling A dan B Memaasukkan ekstrak kecambah
11. HCI 1% yang didapat dari no. 3 ke dalam
12. Larutan NaOH 1%p tabung I, cek pHnya dan catatlah.
13. Kertas pH/pH meter Selanjutnya bagi cairan tersebut
14. Kertas saring ke dalam 3 tabung reaksi kecil,
15. Aquades beri label a,b,c. setelah 10 menit,
tambahkan larutan JKJ atau
fehling A dan B ke dalam tabung
a. setelah 15 menit, tambahkan
zat yang sama ke dalam tabung;
C. Cara kerja dan setelah 15 menit, tambahkan
pula zat yang sama ke dalam
tabung c. Mencatat warnanya.
Mengambil segenggam
kecambah padi/jagung/kacang
hijau. Masukkan ke dalam
blender lalu menambahkan
sedikit air dan tunggu sampai
halus.

Menambahkan 1 tetes larutan


NaOH Pada tabung III, mengecek
pHnya dan mencatatnya.
Menyaring cairan yang didapat
Kemudian menambahkan 1 ml
dari nomor 1, masukkan ke
ekstrak dari no.3 selanjutnya
dalam tabung centrifuge. Putar
perlakuan seperti no.5
pada centrifuge selama 15 menit
dengan kecepatan sedang.

Menambahkan 10 tetes larutan


JKJ pada tabung IV dan
mencatat warnanya.
Menuangkan cairan supernatant
menambahkan 10 tetes larutan
(bening) yang diperoleh ke
fehling A dan B pada tabung
dalam tabung reaksi.
V, kemudian memanaskannya
selama 2 menit, mengamatii
perubahan warnanya dan
mencatatnya.

Menyiapkan 5 buah tabung


reaksi besar dan isikan ke dalam membandingkan warna yang
masing-masing tabung tersebut terjadi pada tabung I-V,
1 ml larutan amilum, kemudian membuat table dan
beri label I-IV menyimpulkan.
IV. HASIL DAN PENGAMATAN
A. Hasil pengamatan

Perubahan
Kode pH pH
Tabung Warna
Tabung Awal Akhir Warna Akhir
Awal
A1
A2
A 6 6 Putih Putih Susu
A3
Susu
Hijau
B1 Bening
B 6 2 kekuningan
B2 Bening Biru muda
B3 Bening Biru muda
C1 Kuning Coklat
C2 Kuning Kuning coklat
C 6 7 Ungu
C3 Kuning
kecoklatan
D Biru Biru
D
D Orange Orange

B. Pembahasan Namun, adapun yang diperoleh


Berdasarkan teori, enzim amilase berdasarkan hasil pengamatan yaitu tidak
menutut Hopkons, Cole, dan Green adalah memperoleh atau tidak ditemukan
pH optimumnya mencapai 4,5-4,7. perubahan warna menjadi merah bata.
Sedangkan, enzim amilase kecambah Dimana pada tabung pertama (A1, A2, dan
kacang hijau berdasarkan sumber lain A3) diperoleh ph awal 6 (netral) dengan
bekerja optimum suasana netral an sedikit warna awal putih susu, dan warna akhir
basa, kisarn pH optimum untuk enzim putih susu yang memiliki pH 6. Pada
amilase kecambah kacang hijau adalah 4,8 kegiatan kedua pada tabung ( B1, B2, B3)
– 8,5. Berdasarkan teori tersebut pula diperoleh pH awal 6 dengan tabung B1 ,B2
warna yang dihasilkan seharusnya dan B3 bening , dan warna akhir , B1 Hijau
mengandung warna merah bata, yang kekuningan, B2 biru muda, dan B3 biru
menunjukkan bahwa enzim amilase muda, dengan pH akhir 2. Pada kegiatan ke
tersebut bekerja sesuai dengan fungsinya tiga  (C1, C2, dan C3) diperoleh pH awal 6
yaitu memecah atau menghidrolisis amilum dengan warna kuning dan warna akhir
menjadi glukosa. coklat, kuning coklat, dan ungu kecoklatan
dengan pH akhir 7.Pada tabung D yang sedikit asam atau basa akan
diperoleh warna awal biru dan orange dan menurunkan aktivitasenzim, karena pada
warna akhir biru dan orange. desarnya enzim amilase bekerja optimum
Berdasarkan data tersebut, hasil pada pH 7 (netral)
yang diperoleh tidak sesuai dengan teori. B. Saran
Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kesalahan Kepada praktikan menyediakan bahan-
praktikan pada saat melakukan praktikum bahannya terlebih dahulu secara lengkap
baik pada penambahn bahan-bahn maupun sebelum praktikum dimulai dan kepada
pada prosedur kerja atau pembuatan asisten agar kiranya membimbing praktikan
ekstrak. Dimana ekstrak kecambah kacang dengan baik selama praktikum sedang
hijau yang dihasilkan belum terhidrolisis berlangsung serta tidak meninggalkan
sempurna sehingga masih terdapat ruang laboratorium, kecuali bila ada
gumpalan pada setiap tabung reaksi. keperluan yang mendesak dan penting.
Selain itu, enzim hanya bekerja pada
pH 7, karena pada keadaan sedikit asam DAFTAR PUSTAKA
atau basa akan menurunkan aktivitas enzim Al-Baarri, A. (2016). Teknik Pengambilan
amilase tersebut. Adapun hal lain yang Enzim dari Berbagai Sumber (Issue
menghambat atau menurunkan aktivitas June).
kerja enzim yaitu lama waktu percobaan Bhardwaj, S. (2020). Biologically Active
Metal Elements and Cavernous
tersebut didiamkan, dimana semakin
Analytics. 8(1).
banyak waktu yang diberikan maka reaksi Harahap, F. (2012). Fisiologi Tumbuhan:
atau kerja enzim tersebut semakin semakin Suatu Pengantar. Universitas
cepat dan bagus untuk menghidrolisis atau Stuttgart, 1–54.
memecah amilum menjadi glukosa. Nurkhotimah, Yulianti, E., & Rakhmawati,
A. (2017). Pengaruh Suhu dan pH
V. KESIMPULAN DAN SARAN terhadap Aktivitas Enzim Fosfatase
Bakteri Termofilik Sungai Gendol
A. Kesimpulan
Pasca Erupsi Merapi [Effect of
Berdasarkan hasil pengamatan yang temperature and pH on thermophilic
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bacterial phosphatase enzyme activity
pH berpengaruh terhadap aktivitas enzim of the Gendol River after the eruption
Amilase. Enzim amilase menurut Hopkons, of Merapi]. Jurnal Prodi Biologi,
Cole, dan Green adalah pH optimumnya 6(8), 465–471.
mencapai 4,5-4,7. Sedangkan, enzim Setianingsih, B. (n.d.). PENGARUH pH
TERHADAP AKTIVITAS PENISILIN
amilase kecambah kacang hijau G ASILASE OLEH ISOLAT BAKTERI
berdasarkan sumber lain bekerja optimum DARI AIR BATANG ARU LUBUK
suasana netral an sedikit basa, kisarn pH BEGALUNG KOTA P ...
optimum untuk enzim amilase kecambah Vijayalakshmi, Sushma, K., Abha, S., &
kacang hijau adalah 4,8 – 8,5. Chander, P. (2012). Isolation and
Pada dasarnya enzim amilase akan Characterization of Bacillus Subtilis
KC3 for Amylolytic Activity.
memecah atau menghidrolisis amilum
International Journal of Bioscience,
menjadi glukosa. Dimana pada keadaan
Biochemistry and Bioinformatics,
2(5), 336–341.
https://doi.org/10.7763/ijbbb.2012.v2.
128
Yusriah, & Kuswytasari, N. D. (2013).
Pengaruh pH dan Suhu Terhadap
Aktivitas Protease Penicilium sp.
Sains Dan Seni Pomits, 2(1), 48–50.

You might also like