Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 25

ESPLANADE THEATRE ON THE BAY SINGAPORE

KARYA MICHAEL WILFORD

DII3F3 / TINJAUAN DESAIN INTERIOR DAN ARSITEKTUR


SEMESTER GANJIL 2020 / 2021

Nama Kelompok:
Talitha Istiadzah Artanti (1603170183)
Annisa Nurapriliani (1603173246)
Rizqi Fauzan Akmal (1603174187)

Kelas: DI-41-5A

Dosen:
Agus Dody Purnomo, M.Ds

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR


FAKULTAS INDUSTRI KREATIF
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................. 2
ABSTRAK .................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 5
A. Esplenade Theatre On The Bay ............................................................................. 5
B. Analisa Faktor dan Konteks Perancangan ........................................................... 5
a. Analisa Site .................................................................................................... 6
b. Analisa Eksisting ........................................................................................... 6
c. Iklim dan Cuaca ............................................................................................ 7
d. Fungsi ............................................................................................................. 8
e. Fasilitas Esplanade Theatre ......................................................................... 9
f. Program ......................................................................................................... 9
C. Tipologi Arsitektur dan Interior ............................................................................ 9
D. Anallisis Aspek Estetika Arsitektur dan Interior ............................................... 11
a. Organisasi Ruang ........................................................................................ 12
b. Sirkulasi ....................................................................................................... 13
c. Bentuk dan Material ................................................................................... 14
d. Pencahayaan ................................................................................................ 15
e. Warna........................................................................................................... 16
E. Analisis Aspek Teknologi ...................................................................................... 17
F. Analisis Pendekatan Perancangan ....................................................................... 21
KESIMPULAN .......................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 24

2
ABSTRACT

The Esplanade Theater by The Bay is a world-scale performing arts center located in
Singapore. Esplanade Theater was built by a team consisting of well-known local company DP
Architects Singapore and Michael Wilford & his partner, James Stirling. With a construction area of
75,186 m2, the Esplanade Theater was successfully built in a period of 7 years, from 1995 to 2002. The
purpose of building the Esplanade Theater by The Bay is as a performing arts center for the local
community and become one of the tourism assets to attract foreign tourists. This study uses descriptive
qualitative research methods with several aspects analyzed at the Esplanade Theater Singapore, namely
aspects of the factors and design context in the form of site, existing and design concepts, aspects of
architectural and interior typology, aesthetic aspects, to technological aspects. This research is
expected to produce conclusions about the Esplanade Theatre study and can be used to add insight and
add to the study of architecture and interiors at the Esplanade Theater Singapore for parties who have
interests related to the case study.

ABSTRAK

Esplanade Theatre by The Bay adalah pusat pertunjukan seni skala dunia yang berada di negara
Singapore. Esplanade Theater dibangun oleh sebuah tim yang terdiri dari perusahaan lokal terkenal DP
Architects Singapore dan Michael Wilford & Partnernya yaitu James Stirling. Dengan luas area
pembangunan 75,186 m2, Esplanade Theater berhasil dibuat dalam kurun waktu 7 tahun yaitu dari tahun
1995 sampai 2002. Tujuan dibangunnya Esplanade Theatre On The Bay adalah sebagai pusat seni
pertunjukan bagi masyarakat lokal dan menjadi salah satu asset pariwisata untuk menarik wisatawan
asing. Kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan beberapa aspek yang
dianalisa pada Esplanade Theatre Singapore adalah aspek faktor dan konteks perancangan berupa site,
eksisting dan konsep desain, aspek tipologi arsitektur dan interior, aspek estetika, hingga aspek
teknologi. Penelitan ini diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan mengenai kajian Esplanade Theatre
adalah dan dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan serta menambah kajian mengenai arsitektur
dan interior pada Esplanade Theatre Singapore bagi pihak – pihak yang memiliki kepentingan terkait
dengan studi kasus tersebut.

3
PENDAHULUAN

Studi kasus yang dipilih untuk dianalisa ini yaitu sebuah Esplanade Theatre On The Bay Tempat
Pertunjukan teater di Singapura. Esplanade Theatres on the Bay adalah salah satu icon negara
Singapura. Letaknya persis bersebelahan dengan Patung Merlion yang berada di Merlion Park.
Esplanade adalah salah satu pusat seni tersibuk di dunia, dibuka resmi pada tanggal 12 Oktober 2002.
Di tahun 1992, terpilih sebuah tim yang terdiri dari perusahaan lokal terkenal DP Architects (Singapura)
dan Michael Wilford & Partners (Inggris) untuk memulai pekerjaan pembangunan pusat seni tersebut.
Untuk mempertahankan keterkaitan antara masa lalu dan masa kini, pusat seni ini akhirnya dinamakan
Esplanade Theatres on the Bay.
Esplanade Theater ini dibuat dengan tujuan untuk menjadi pusat seni pertunjukan bagi semua
kalangan, dan program-programnya menjangkau ke ragam audiens yang luas. Susunan programnya
mencakup segala genre, termasuk musik, tari, teater dan seni visual, dengan fokus khusus pada budaya
Asia. David Foster dan Dream Theater merupakan beberapa musisi atau band yang pernah membuat
pertunjukan seni di Gedung Esplanade.
Esplanade Theater Singapore sering dijuluki sebagai gedung durian, atau mata lalat. Bentuknya
yang unik dan tidak biasa menjadi daya tarik tersendiri. Karena strukturnya yang geometris sehingga
seperti menyerupai durian. Sedangkan apabila dilihat dari jauh seperti mata lalat. Gedung ini
dikhususkan untuk konser-konser kelas dunia.

4
PEMBAHASAN

A. Esplanade Theatre On The Bay


Esplanade atau yang dikenal dengan nama Esplanade Theatre merupakan sebuah pusat seni
pertunjukkan seluas 60000 meter persegi. Terletak di Marina Bay dekat Singapore River. Gedung ini
dibuka pada tahun 2002. Bangunan ini menjadi focal point karena terletak di pertemuan antara pantai
marina dengan daerah sejarah kota dan juga distrik sipil di singapura. Ini adalah salah satu pusat seni
tersibuk di dunia.
Di tahun 1992, terpilih sebuah tim yang terdiri dari perusahaan lokal terkenal DP Architects
(Singapura) dan Michael Wilford & Partners (Inggris) untuk memulai pekerjaan pembangunan pusat
seni tersebut. Untuk mempertahankan keterkaitan antara masa lalu dan masa kini, pusat seni ini akhirnya
dinamakan Esplanade – Theatres on the Bay. Masyarakat menjulukinya 'Durian', karena bangunan
kembar ini menyerupai buah tropis berduri yang unik dari bagian dunia ini.
Tidak hanya konser dari musisi ternama, sajian pentas seni tari dan pemusik indie juga banyak
mengadakan pertunjukkan disini. Apabila beruntung pengunjung dapat bertemu dengan para seniman
terkenal di dunia yang sedang membuka pameran seni lukis hingga patung. Concert Hall, tempat untuk
menggelar konser musik lokal, regional, hingga symphony orchestra bertabur bintang internasional.
pertunjukan teater dan kesenian dapat kamu saksikan di Ruang Teater Esplanade. Ruangan ini sangat
unik, berbentuk seperti tapal kuda. Ruang Seni Visual yang ditunjukan bagi pengunjung yang menyukai
karya seni lukis. Berbagai jenis karya visual ditampilkan dalam sisi outdoor 300 meter dari Waterfront.

Visi – Misi Esplanade Theatre


- Visi :
Theatres on the bay adalah pusat seni pertunjukan untuk semua orang. Kami akan diakui secara
internasional untuk kreativitas dan rasa petualangan. Kami akan menetapkan standar dari pelayanan
yang luar biasa yang akan menempatkan kami sebagai pemimpin dunia
- Misi:
Untuk menghibut, menarik, mendidik dan menginspirasi

B. Analisa Faktor dan Konteks Perancangan


Dalam perancangan Esplanade Theatre On The Bay Singapore telah di telaah mengenai faktor
dan konteks perancangan sebagaimana yang akan di jelaskan pada penjelasan di bawah ini:

5
a. Analisa Site
Esplanade atau yang dikenal dengan nama Esplanade Theatre On The Bay merupakan
sebuah pusat seni pertunjukkan seluas 60000 meter persegi. Terletak di Marina Bay dekat
Singapore River, tepatnya berada di jalan utama Waterfront land menjadikan kawasan wisata
ini salah satu tempat paling populer selain Merlion Park.
Gedung Esplanade Theatre On The Bay dikelilingi oleh gedung-gedung bertingkat tinggi
di kota Singapura, termasuk lantai Swissotel 70 ( The Stamford ). Stasiun MRT terdekat adalah
stasiun Esplanade.

b. Analisa Eksisting
Esplanade Theatre merupakan bangunan yang terletak di tepi air (waterfront) sepanjang
pantai Marina Bay dekat muara Sungai Singapura. Tujuan dibangunnya Esplanade Theatre by
The Bay adalah sebagai pusat seni pertunjukan bagi masyarakat lokal dan menjadi salah satu
asset pariwisata untuk menarik wisatawan asing. Lokasi Esplanade dulunya merupakan “Satay
Club” yang merupakan tempat makanan populer warga Singapura yang saat ini telah di
alokasikan di tempat lain.

Gambar : Site Plan Gedung Esplanade Theatre


Sumber : http://www.merotsk.de

6
Esplanade terdiri dari dua ruangan besar: sebuah teater dengan 2.000 kursi dan Concert
Hall dengan 1.600 kursi, dan dilengkapi dengan dua studio yang lebih kecil, sebuah teater luar
ruang serta sebuah mal. Dua kubah yang menjadi lokasi Teater dan Concert Hall dirancang
dengan bahan kaca, untuk memberi kesan terbuka.

• Esplanade Outdoor Theatre


Bagian outdoor bangunan menghadap langsung Marina Bay dan memiliki panjang
sekitar 300m, theatre outdoor ini memiliki kapasitas tempat duduk sekitar 450 hingga
600 (berdiri) orang.
• Main Entrance
Bagian main entrance di luar bangunan, berupa plaza yang cukup luas dengan
pendukung berupa landscape & water feature dengan beberapa elemen estetika.
• Kapasitas
1. Concert Hall – sekitar 1.600 (dengan 200 bangku lain di dalam galeri)
2. Teater – sekitar 2.000
3. Studio pertunjukkan – 245
4. Studio teater – 220

c. Iklim dan Cuaca


Rata-rata bulanan suhu dan cuaca Singapura adalah cerah dan berawan. Tercatat rata –
rata suhu terpanas adalah 33 derajat celcius sedangkan yang terdingin adalah 25 derajat celcius.
Curah hujan terbesar antara bulan oktober hingga mei dan curah hujan terkecil berada
di bulan juni hingga September. Siang dan malam suhu di Singapura yang disajikan di bawah
ini adalah suhu rata-rata dan data tersebut dapat bervariasi agak di sekitar nilai-nilai berikut ini:

Tabel: Cuaca Singapore


Sumber: hikersbay.com

7
d. Fungsi
Fungsi Esplanade Theatre adalah sebagai wadah warga Singapore dalam berkesenian. Oleh
sebab itu, semua elemen pendukung dari bangunan ini merupakan karya seni yang luar biasa.
Esplanade sering digunakan untuk berbagai kepentingan, misalnya konser, teater dalam
ruangan, teater luar ruangan, perpustakaan, ruangan pameran lukisan, hingga food court dan
lain-lain. Masuk ke tempat ini gratis kecuali sedang ada acara yang diharuskan membeli tiket.

e. Fasilitas Esplanade Theatre


Esplanade ditempatkan sebagai tuan rumah untuk berbagai jenis pertunjukan dari seluruh
dunia dan dalam berbagai bahasa. Jadwal pertunjukan di Esplanade dapat dicek di website
www.esplanade.com atau dapat ditemukan di “Esplanade Diary” tersedia di semua SISTIC
outlet dan beberapa lokasi di Singapore. Tiket pertunjukan dapat diperoleh di Box Office
Mezzanine Level, SISTIC Hotline Telp: 6348 5555.
• Ruang Konser; sebagai tempat konser, recital, dan pertunjukan, yang mampu menampung
hingga 120 musisi, 1600 kursi, dan 200 kursi di kios paduan suara di belakang panggung
konser.
• Teater; memiliki kapasitas 2000 kursi yang merupakan bentuk adaptasi dari bentuk tapal
kuda dari sebuah gedung opera Eropa tradisional.
• Studio Retical; studio berskala kecil untuk pertunjukan music intim, serta presentasi dan
pertemuan, yang dapat menampung 245 orang.
• Teater Studio; settingan kecil untuk pertunjukan teater eksperimental dan tarian, dengan
kapasitas 220 orang. e. Fasilitas lain; perpustakaan umum di lantai tiga, pusat pertunjukan
outdoor, ruang ritel serta Esplanade Mall.

f. Program
Sebagai salah satu pusat kesenian tersibuk di dunia, Esplanade menawarkan berbagai
macam program. Program Esplanade diatur secara luas di seputar area utama.
Program ini disajikan dalam berbagai festival dan rangkaian yang dirancang untuk menarik
khalayak luas. Tim pemrograman in-house Esplanade menyajikan lebih dari 14 festival dan 20
seri yang sedang berlangsung sepanjang tahun, diantaranya:
• PLAYtime, untuk anak-anak berusia 2 sampai 4 tahun.
• Bitesize, sebuah seri tee talk dan workshop untuk berbagai topic Arts.
• Concourse, rangkaian music non-tiket yang berjalan setiap tahun.
• Coffee Morning Afternoon Tea, konser yang menampilkan hits emas nostalgia Inggris dan
Cina oleh seniman local veteran.

8
Dalam waktu relatif singkat, The Esplanade telah dibuka, telah menjadi tuan rumah bagi
sejumlah pertunjukan besar, termasuk Queen We Will Rock You, Avenue Q dan Festival Musik
Mosaic.

C. Tipologi Arsitektur dan Interior


Tempat / gedung pertunjukan berasal dari kata Yunani TEATER “Theatron”. Seni
pertunjukan dalam arti luas yaitu dunia panggung sandiwara. Seni pertunjukan dalam arti sedang
seringkali spontan, bisa bersifat ritual / profane, banyak terdapat pada masyarakat/ komunitas
tradisional.
Seni pertunjukan dalam arti sempit adalah sebuah cerita yang diceritakan di atas pentas,
disaksikan oleh orang banyak dan didasarkan pada naskah tertulis. Sarana pertunjukan
diperlukan Sebagai elemen pencipta suasana pertunjukan dan Membentuk pengalaman ruang
dan berpengaruh terhadap pertunjukan

Menurut karakteristiknya, seni teater dibagi menjadi 2 yaitu :


- Seni teater modern: mempunyai dasar keilmuan, penulisan yang sudah berpatern,
penokohan, latihan yang bersistem dan semua hal sudah dibakukan sebagai sebuah ilmu
pengetahuan.
- Seni teater tradisional: bersifat kedaerahan berdasarkan tradisi, bergerak dengan sistem
kekerabatan yang kental.

a. Ragam Gedung Pertunjukan berdasarkan Neufert terdiri dari 3, yaitu :


1. Teater (live drama), ada narrator, tokoh berdialog
2. Opera, dialog dinyanyikan sebagai narasi
3. Bioskop / movie theatre, teater yang menayangkan film
b. Unsur Tipikal Movie Theater
1. Ruang proyektor
2. Ruang penonton
3. Area foyer, lobby tempat beli tiket, toilet, counter makanan, dll
c. Konfigurasi bentuk panggung pertunjukan berdasarkan sistem akustiknya
1. Bentuk segi empat
2. Bentuk kipas (radial)
3. Bentuk tapak kuda
d. Konfigurasi bentuk dasar ruang auditorium
1. Auditorium 360°
2. Auditorium transverse stage
3. Auditorium 210° – 220°

9
4. Auditorium pengelilingan 90°
5. Auditorium pengelilingan 180°
6. Auditorium tanpa sudut pengelilingan
7. Auditorium space stage
e. Konfigurasi bentuk dasar panggung pertunjukan berdasarkan letak penonton
1. Proscenium (picture frame stage)
2. Panggung terbuka
3. Panggung arena, panggung terbuka tapi ada penutupnya (atap)
f. Berdasarkan jenis aktivitas dan tingkat pantulan bunyi yang dapat berlangsung di
dalamnya, maka auditorium dibedakan menjadi:
1. Speech auditorium, monofungsi untuk seminar, konferensi, kuliah
2. Music auditorium, monofungsi
3. Auditorium multifungsi
g. Persyaratan akustik pada auditorium :
1. Adanya kekerasan (loudness)
2. Energy bunyi terdistribusi secara merata
3. Memberikan karakteristik dengung yang optimum
4. Ruang harus bebas dari cacat akustik
5. Meminimalisir bising dan getaran
h. Cacat akustik di dalam auditorium :
Langit- langit pemantul yang diletakan tepat dengan pemantulan bunyi yang makin
banyak ke tempat- tempat duduk yang jauh secara efektif menyumbang kekerasan yang
cukup.
1. Gema
2. Pemantulan bunyi dengan waktu tunda yang berkepanjangan
3. Bayang- bayang bunyi
4. Pemusatan bunyi

10
D. Analisis Aspek Estetika Arsitektur dan Interior
a. Organisasi Ruang

Gambar: Denah Gedung Esplanade Theatre


Sumber : http://www.merotsk.de

Organisasi ruang pada bangunan Esplanade Theater adalah organisasi Ruang Cluster.
Organisasi dalam bentuk kelompok atau “cluster” mempertimbangkan pendekatan fisik
untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. Sering kali organisasi ini terdiri
dari ruang-ruang yang berulang yang memiliki fungsi-fungsi sejenis dan memiliki sifat
visual yang umum seperti wujud dan orientasi. Di dalam komposisinya, organisasi ini juga
dapat menerima ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk dan fungsinya, tetapi
berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan penempatan atau alat penata visual seperti
simetri atau sumbu. Karena pola nya tidak berasal dari konsep geometri yang kaku, bentuk
organisasi ini bersifat fleksibel dan dapat menerima pertumbuhan dan perubahan langsung
tanpa mempengaruhi karakternya.
Ruang-ruang cluster seperti pada esplanade theater dapat diorganisir terhadap suatu
titik tempat masuk ke dalam bangunan atau sepanjang alur gerak yang melaluinya. Ruang-
ruang dapat juga dikelompokkan berdasarkan luas daerah atau volume ruang tertentu atau
dimasukkan dalam suatu daerah atau volume ruang yang telah dibentuk. Kondisi simetris
atau axial dapat dipergunakan untuk memperkuat dan menyatukan bagian-bagian
organisasi dan membantu menegaskan pentingnya suatu ruang atau kelompok ruang.

11
b. Sirkulasi
System sirkulasi pada bangunan Esplanade theatre dapat di definisikan sebagai jalan
lalu Lalang atau jalur dari jalan masuk di luar bangunan sampai masuk ke dalam bangunan
museum. System sirkulasi pada bangunan museum ini dapat digolongkan kepada sirkulasi
horizontal dan sirkulasi vertical.
• Sirkulasi Horizontal
Sirkulasi horizontal merupakan jalan lalu-lalang antar ruang dalam satu lantai.
Persentasi kemiringan pada jenis sirkulasi ini tidak lebih dari 10 %. Sedangkan alat
transformasi jenis sirkulasi horizontal ini adalah koridor, konvoyer lobby, dan pintu
masuk.
- Koridor
Perancangan esplande theatre memenuhi syarat merancang Sirkulasi
Horizontal yaitu adanya koridor dan ruang peralihan. Arsitektur yang unik memberi
ruang gerak yang logis dan pengalaman yang indah dan bermakna. Keamanan dalam
persilangan arus sirkulasi pengunjung didesain sesedikit mungkin bahkan dihindari
sama sekali dengan ukuran yang sesuai. Ruang koridor dalam bangunan juga cukup
terang karena desain bangunan yang cukup terbuka sehingga sinar matahari mudah
masuk.
- Lobby / Pintu Masuk
Lobby yaitu ruang teras di dekat pintu masuk bangunan. Pada Esplanade
Theater lobby terletak di depan tangga utama bangunan. Lobby cukup besar dengan
bagian receptionist berada di sebelah kanan pintu masuk utama.

Gambar Lobby Gedung Esplanade Theatre


Sumber : http://www.merotsk.de

12
• Sirkulasi Vertikal
Transportasi vertical, adalah moda transportasi digunakan untuk mengangkut
sesuatu benda dari bawah ke atas ataupun sebaliknya. Ada berbagai macam tipe
transportasi vertical di antaranya lift, tangga, dan eskalator. Dari tipe pengangkut
vertikal ini masingmasing mempunyai fungsi angkut yang berbeda.
- Tangga
Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua
tingkat vertical atau lebih yang memiliki jarak satu sama lain. Gedung Esplanade
menggunakan tangga sebagai sirkulasi vertikalnya.

Gambar Lobby Gedung Esplanade Theatre


Sumber : http://www.merotsk.de

- Lift
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut
orang atau barang. Lift umumnya digunakan di Gedung gedung bertingkat tinggi;
biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Tentu dengan desain Gedung yang mewah
Gedung esplanade menggunakan lift sebagai sirkulasi vertikalnya. Penggunaan lift
ini juga ditujukan bagi pengunjung disabilitas.
c. Bentuk dan Material
Gedung Esplanade Theater menerapkan beberapa bentuk pada arsitektur
bangunannya. Yang sangat terlihat dari Gedung ini yaitu bentuk kubah yang merupakan
bentuk organis dipadukan dengan bagian luar Gedung yang menerapkan bentuk geometris
pada bagian kubahnya. Bentuk Gedung dengan dua kubah sering disebut dengan ‘Gedung
mata lalat’. Sedangkan karena sun shade berbentuk geometris Gedung ini juga sering
disebut dengan ‘gedung durian’.
Dua kubah yang menjadi lokasi Teater dan Concert Hall dirancang dengan bahan kaca,
untuk memberi kesan yang lebih terbuka dan memanfaatkan untuk memaksimalkan

13
pencahayaan alami. Agar pusat seni tetap dingin di suhu tropis, lebih dari 7.000 keping
penahan matahari dari aluminium bersama dengan rangka penutup berlapis glazur ganda
dipasang pada rangka penopang baja untuk membentuk penutup berbentuk duri.

Gambar Atap Gedung Esplanade Theater


Sumber: dreamstime.com

Sunshade yang ada pada kedua kubah dari gedung Esplanade ini terbuat dari bahan
yang ringan, ditopang dengan kolom selebar 2,5 m. Inspirasi yang digunakan dalam
mendesain sunshade yaitu sifat geometri dari struktur serta bangunan tradisional Asia.
Orientasi matahari pada kedua auditorium ini berbeda, oleh karena itu orientasi sumbu
sunshade antara kedua massa bangunan juga berbeda. Grid pada Lyric Theatre miring 45
derajat terhadap sumbu, sedangkan grid pada Concert Hall tetap pada garis lurus ke
porosnya. Cladding untuk atap terlihat lebih buram, karena dibuat dari lapisan foil water
barrier dan dilapisi dengan panel aluminium yang salah satu sambungannya terbuka,
hamper sama dengan shading yang ada di fasad, tetapi lebih datar. Panel ini juga menutupi
saluran pembuangan air hujan, yang posisinya berada di antara setiap fasad dan struktur
atap.

14
Gambar Kubah Gedung Esplanade Theater
Sumber: dreamstime.com

d. Pencahayaan
Gedung esplanade menggunakan pencahayaan alami dan juga pencahayaan buatan
pada beberapa ruangan sesuai dengan fungsi dan juga kebutuhan ruangan tersebut. Seperti
pada area “Jendela” yang merupakan salah satu area visual arts space dalam gedung
esplanade. Pada area ini pencahayaan alami lebih diutamakan dilihat dari penggunaan
jendela – jendela yang besar. Selain menghemat energi, sinar matahari juga memiliki
spektrum warna yang lengkap yang dapat membantu pengunjung melihat warna dengan
lebih jelas dan tajam sehingga sangat cocok jika di terapkan pada area visual arts space.
Sebagian besar penutup bangunan ini juga menggunakan material yang dapat meneruskan
cahaya matahari yaitu kaca insulasi setebal 29 mm. Dengan demikian pada beberapa ruang
khususnya koridor – koridor dalam gedung esplanade ini mengutamakan pencahayaan
alami.

Gambar Contoh Ruang yang Memaksimalkan Pencahayaan Alami


Sumber : https://www.esplanade.com/

15
Gambar Salah Satu Ruang dalam Esplanade
Sumber : https://www.esplanade.com/

Sedangkan untuk pencahayaan buatan menggunakan lampu dengan jenis yang


berbeda – beda pula sesuai dengan fungsi ruangan itu sendiri. Seperti contohnya pada
ruangan pameran menggunakan lampu spotlight untuk menyinari benda – benda yang
dipajang. Ataupun pada area informasi menggunakan lampu downlight sebagai penerangan
generalnya. Untuk area kantin menggunakan lampu downlight sebagai penerangan
generalnya dengan tidak melupakan unsur estetika dengan menambahkan lampu gantung
yang sesuai dengan desain yang diterapkan. Pada beberapa area juga menggunakan
decoration lamp yaitu dengan lampu led strip untuk menguatkan suasana yang akan
diciptakan.

Gambar Maket Gedung Esplanade Theatre


Saat Malam Hari
Sumber : http://www.merotsk.de

16
e. Warna
Pada Arsitektur Gedung warna yang cenderung digunakan yaitu warna netral seperti
penggunaan warna putih pada bagian sun shade kubah Gedung, bagian kolom, dan fasad
bangunan. Desain bangunan yang modern dan kontemporer warna putih dinilai sempurna
untuk bagian luar Gedung Esplanade. Penggunaan kaca film selain untuk untuk melindungi
kaca pada Gedung juga membuat perpaduan warna yang menarik.

Gambar Gedung Esplanade Theater


Sumber: modlar.com

Sedangkan pada interior Gedung menggunakan warna dan material kayu yang
membuatnya terkesan hangat. Penggunaan kayu cukup umum untuk bagian interior theatre
karena bahan kayu dinilai tahan lama dan berumur lebih Panjang. Kayu tidak akan berkarat
atau tidak cepat rusak, dan cenderung lebih kuat dibandingkan dengan material lainnya.
Penggunaan material kayu juga untuk menambah estetika warna pada ruang. Warna kayu
dipadukan dengan penggunaan warna merah pada beberapa bagian ruangan untuk
membuat kesan ruang yang lebih elegan dan eksklusif.

17
Gambar Interior Gedung Esplanade Theater
Sumber: modlar.com
E. Analisis Aspek Teknologi
a. Teknologi Sunshade
Agar pusat seni tetap dingin di suhu tropis, lebih dari 7.000 keping penahan matahari
dari aluminium bersama dengan rangka penutup berlapis glazur ganda dipasang pada
rangka penopang baja untuk membentuk penutup yang menjadikan pusat seni ini sebuah
ikon arsitektur mempesona di depan cakrawala kota Singapura.
Konsep bangunan ini, ide kelopak terbuka Esplanade seperti dua buah durian, atau
seperti mata serangga / mata faucet yang memiliki fungsi sebagai bukaan terhadap cahaya
bila diperlukan.
Kedua cangkang dari Esplanade terbuat dari bahan yang ringan, ditopang dengan
kolom selebar 2,5 m. Inspirasi yang digunakan dalam mendesain sunshade yaitu sifat
geometri dari struktur serta bangunan tradisional Asia. Orientasi matahari pada kedua
auditorium ini berbeda, oleh karena ituorientasi sumbu sunshade antara kedua massa
bangunan juga berbeda. Grid pada Lyric Theatre miring 45 derajat terhadap sumbu,
sedangkan grid pada Concert Hall tetap pada garis lurus ke porosnya. Cladding untuk atap
terlihat lebih buram, karena dibuat dari lapisan foil water barrier dan dilapisi dengan panel
aluminium yang salah satu sambungannya terbuka, hamper sama dengan shading yang ada
di fasad, tetapi lebih datar. Panel ini juga menutupi saluran pembuangan air hujan, yang
posisinya berada di antara setiap fasad dan struktur atap.
Dalam situs web mero.de dalam pembahasannya tentang “The Arts Center
Singapore-The Esplanade” dijelaskan bahwa bentuk permukaan dari kedua massa
bangunan utama dari Esplanade ini adalah NURBS, yaitu Non Uniform Beta Splines,
deskripsi matematika dari free form surface. Stimulasi dari pengembangan NURBS berasal
dari pembangunan kapal, automobile dan industri pembuatan pesawat terbang. Coons dan
Bezier mengembangkan dasar teori untuk implementasi NURBS ke program CAD, yang

18
berarti membuat aplikasi yang lebih mudah digunakan. Parameter dan persamaannya
disubstitusikan dari ‘berat’ dan ‘kontrol poin’ seta pengaruhnya pada bentuk permukaan
bangunan dapat dikendalikan dengan representasi grafis.
Dengan tersedianya teknologi yang seperti ini, maka envelope dari bangunan
Esplanade ini didesain dengan program CAD MicroStation oleh ‘Atelier One’ di London,
yang merupakan konsultan dari DP Architect. Keempat sisi dari area permukaan dihasilkan
dari tautan antar kurva spline, yang masing-masing bagiannya dapat dimodifikasi tanpa
harus mengubah keseluruhan tautannya.

‘Members and Nodes’


Setelah memutuskan bentuk permukaannya, elemen dari jaringan dan node dapat
dihasilkan. Metode yang digunakan dikenal dari pengaplikasian jaringan kabel. Sebuah
jaringan yang berbentuk kotak dengan modul 1,5 m diletakkan sedemikian rupa pada
permukaan bangunan agar titik simpulnya dapat menyentuh permukaan dan elemen
struktur yang saling berkaitan dapat tetap lurus. Perbedaan dari layout concert Hall dan
Lyric Theatre adalah bentuk jaringannya yang ortogonal dan diagonal.

Gambar Perbedaan Layout Shading pada Concert Hall & Lyric Theatre
Sumber : http://www.merotsk.de

Dengan membagi 2 bentuk belah ketupat, maka dihasilkan bentuk segitiga, yang
diperlukan untuk mendukung panel kaca serta untuk kestabilan struktur. Namun, sebuah
jaring-jaring kotak ditambahkan pada jarak 90 cm di bawah jarring-jaring segitiga.
Bersama dengan elemen diagonal antara kedua jaring-jaring, diperoleh space truss yang
menyempurnakan kekakuan tanpa mempengaruhi keringanan struktur.

19
Gambar Bentuk Space Truss
Sumber : http://www.merotsk.de

Colour Management’
Untuk manajemen dari banyaknya jumlah komponen pada bangunan (8.300 nodes,
34.500 elemen, 10.500 panel kaca berbentuk segitiga, 4900 elemen shading dan 2230 panel
atap), digunakan warna untuk identifikasi letak/posisi node dan elemen struktur. Yang
berarti, kode warna ini memungkinkan apabila digunakan untuk mengidentifikasi
komponen dari setiap grup pada proses desain, fabrikasi dan pemasangannya.
Jadi bentuk geometri pada atap dari Esplanade ini termasuk pada kategori free-form
surfaces, yang dikenal dengan istilah nurbs-surfaces. Dengan struktur bajanya berupa
double layer space frame yang pada kedua ujung grid segitiganya mengikuti grid yang
ditentukan dengan bentuk belah ketupat yang panjangnya 1,5 m serta terdapat 3 garis lain
yang panjangnya bervariasi sehingga memungkinkan grid tersebut membentuk free-form
surface. Pada struktur, eksternal gridnya menggunakan sistem MERO bowl-node dengan
bagian berongga yang berbentuk persegi berukuran 60x60 mm yang ketebalannya
bervariasi. Sedangkan grid internalnya menguatkan elemen yang saling terhubung, lapisan
internal dan eksternalnya telah direalisasi dengan sistem MERO spherical node dan circular
tube yang ketebalannya juga bervariasi dari 60- 150 mm.

20
Gambar MERO Ball and Bowl Node System
Sumber : http://www.mero.de/?id=89&L=1

Glazur panel segitiga terbuat dari kaca insulasi setebal 29 mm dipasang langsung
kebagian eksternal melalui sistem penyegelan dan pengeringan dengan tambahan
alumunium pada bagian sudut dan antar poinnya. Dengan 10.512 panel yang mencakup
area seluas 10.732 meter persegi dan sendi linear antar panelnya sepanjang 27 km, terdapat
7139 shading yang bahannya dari alumunium berbentuk piramida ditempatkan 20 cm di
atas lapisan kaca, terdapat sekitar 15-20 lembar alumunium dengan ukuran yang berbeda
yang bentuk dasarnya belah ketupat untuk kemudian ditekuk pada sudut yang berbeda dan
bukaan yang kemiringannya bervariasi.
Dengan berbagai langkah optimalisasi tersebut, bertujuan untuk meminimalkan jenis
elemen serta merasionalisasi konstruksi, skala yang besar, sifat dari struktur double-layer,
glazing grid dan shading, elemen envelope dari bangunan, yang berarti ribuan komponen
yang sama harus diproduksi, dengan strategi dan perencanaan yang telah berhasil ditangani
oleh kemampuan teknikal MERO.
b. Teknologi Akustik
Pada concsrt hall memiliki kapasitas 1600 tempat duduk dengan 200 tempat duduk
lainnya yang berada di galeri. Memiliki kualitas akustik yang sangat baik yang dirancang
oleh konsultan akustik ARTEC Consultans Inc, Amerika dan merupakan tempat yang ideal
untuk menyelenggarakan konser, recital dan pertunjukan lainnya, baik pertunjukan musik
Asia maupun alat musik tradisional Barat.
Terdapat ruang penonton yang terbagi menjadi lima tingkat. Di sebelahnya terdapat
"acoustic curtain" yang secara otomatis dapat digerakkan sesuai dengan kebutuhan akustik
yang diperlukan dalam satu pertunjukan yang sedang diselenggarakan. Penyelesaian
bentuk bangunan dengan konstruksi "kotak di dalam kotak" untuk memastikan proteksi
terhadap kebisingan dari luar dan getaran.

21
F. Analisis Pendekatan Desain
Konsep desain yang diterapkan pada bangunan ini memiliki filosofi “berangkat dari
masa lalu menuju masa depan”. Hal ini diterapkan dengan penggabungan antara
modernisasi dan kearifan lokal yang ada khususnya bentuk buah durian. Buah durian
merupakan buah khas Asia yang diselimuti oleh kulit berduri sehingga bentuk duri-duri ini
dapat direpresentasikan pada bagian atap atau kubah dari Esplenade Theatre. Penempatan
gedung pada lansekap bangunan ini terinspirasi dari kerang bulu babi yang terhampar di
tepi pantai.

Gambar : Buah durian


sumber : lysaghtasean.com

Gambar : kerrang bulu babi


sumber : commons.wikinedia.org

22
Gambar : Esplanade By The Bay
sumber : lysaghtasean.com

Dikutip dari laman web designsingapore.org, Seow Chuan menjelaskan, "Secara


historis, budaya Asia telah menghasilkan desain bangunan yang lebih signifikan dalam
responnya terhadap kondisi geografis, iklim dan konteks budaya, selain itu bangunan di
Asia dibangun dengan teknologi terbaik yang ada. Bila memungkinkan dan tepat, kosakata
arsitektur baru akan berkembang. Sampai ke masa kolonial, proses evolusi ini menjadikan
tradisi tetap hidup dan vital. Kami merasa bahwa kami telah mengikuti tradisi ini." "Proyek
ini terletak di sebuah lahan dengan dua karakteristik utama, yaitu sebagai bangunan distrik
pemerintahan dan sebagai prime waterfront. Daripada dipandang sebagai "ethnic
featurism" kami lebih merespon karakteristik dan konteks perkotaan umum, dengan
demikian kami merasa kami telah menegaskan vitalitas budaya. Kami percaya desain
merupakan kontribusi menarik untuk mendefinisikan New Asian Architecture."

23
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa dan juga pembahasan diatas, diketahui bahwa gedung esplanade
memiliki luas sebesar 60000 meter persegi yang terletak di Marina Bay dekat Singapore River dan
dibuka pada tahun 2002. Penempatan gedung pada lansekap bangunan ini terinspirasi dari kerang bulu
babi yang terhampar di tepi pantai. Tujuan awal didirikan gedung ini adalah sebagai wadah warga
Singapore dalam berkesenian, menjadi salah satu asset pariwisata untuk menarik wisatawan asing.
Esplanade terdiri dari dua ruangan besar: sebuah teater dengan 2.000 kursi dan Concert Hall
dengan 1.600 kursi, dan dilengkapi dengan dua studio yang lebih kecil, sebuah teater luar ruang serta
sebuah mal.
Gedung ini menerapkan system organisasi ruang cluster yang mempertimbangkan pendekatan
fisik untuk menghubungkan suatu ruang terhadap ruang lainnya. Serta menerapkan dua jenis sirkulasi
yaitu sirkulasi horizontal dan juga vertikal.
Gedung ini terkenal dengan rangka penutupnya yang menjadikan gedung seperti buah durian
yang merupakan buah khas Asia. Inspirasi yang digunakan dalam mendesain sunshade yaitu sifat
geometri dari struktur serta bangunan tradisional Asia. Sunshade yang digunakan dapat menjaga suhu
dalam ruang tetap dingin karena menggunakan lebih dari 7.000 keping penahan matahari dari aluminium
bersama dengan rangka penutup berlapis glazur ganda dipasang pada rangka penopang baja

24
DAFTAR PUSTAKA

Cai, Yunci. 2003. Esplanades - Theatres on the Bay: A Revitalised Waterfront for the Arts.
Singapore
Sholihah, Ulfa. 2018. Daya Tarik The Esplanade sebagai Ciri Khas Ragam Budaya Negara Singapura.
Yogyakarta
“Brochure/ ESPLANADE THEATRES ON THE BAY”. <https://www.esplanade.com/> [Diakses, 6
Januari 2021]
“Arts Center Singapore – The Esplanade”. < https://mero.de/index.php/bausysteme/bausysteme-
referenzen/raeumliche-strukturen-de/raeumliche-strukturen-sammlung/arts-centre-singapore-the-
esplanade> [Diakses, 6 Januari 2021]

25

You might also like