Hubungan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat Di Igd

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

JURNAL EDUNursing, Vol. 5, No.

1, April 2021
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA


PERAWAT DI IGD

Marwatus Sholikhah1), Joko Prasetyo2), Aditya Nuraminudin Aziz2)


1
Mahasiswa S1 Keperawatan, Stikes Bahrul Ulum Jombang
2
Dosen S1 Keperawatan, Stikes Bahrul Ulum Jombang
marwasholikhah@gmail.com
Jeprast.jp2@gmail.com
aditya.nur08@gmail.com

Abstract

The nurse is one of the health workers in the hospital who plays an important role in achieving
health development goals and the success of health services depends on the participation of nurses in
providing quality nursing care in the emergency room for patients because the cause of the patient is
uncomfortable and dissatisfied in giving Nursing care services, namely the performance of the nurses
themselves and those that can affect the performance of nurses, namely the workload and work stress of
nurses such as the number of patients, high work demands, conflicts with coworkers and lack of staff, in
the ER and the problem of unsuitable nurse salaries. with its performance. This is to determine the
relationship between workload and work stress on the performance of nurses in the ER. The database
used in the google scholar review literature that matches the inclusion and exclusion criteria of articles
published in 2013-2020 using national and international journals using the Cross Sectional method and
the population used by all nurses working in the emergency room. The results found in 10 journals
regarding workload and work stress on the performance of nurses in the emergency room which caused
performance to decline, suggestions for further researchers to be used as a source of data for further
research and to review using the latest theories and using many books in their research.
Keywords: Nurse Workload, Nurses work stress, Performance

menyebabkan pasien kurang nyaman dan tidak


PENDAHULUAN
puas yakni adalah kinerja dari perawat dalam
Pelayanan keperawatan adalah bagian dari
melaksanakan tugas yang tidak sesuai dengan
sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit
tanggung jawab yang diberikan kepadanyai.
yang mempunyai fungsi menjaga mutu
Berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi
pelayanan, yang sering dijadikan barometer oleh
kinerja seorang perawat. Pada dasarnya tingkat
masyarakat, dalam menilai mutu rumah sakit,
kinerja perawat sendiri dipengaruhi oleh factor
sehingga menuntut adanya profesionalisme
dari dalam diri perawat sendiri maupun dari luar
perawat dalam bekerja yang ditunjukkan oleh
perawat Faktor dari dalam diri perawat antara
hasil kinerja perawat baik itu perawat pelaksana
lain pengetahuan dan keterampilan, kompetensi
maupun pengelola dalam memberikan sebuah
yang sesuai dengan pekerjaannya, motifasi kerja
asuhan keperawatan kepada klien. Dan yang
dan kepuasan kerja. Dan yang mempengaruhi dari

51
JURNAL EDUNursing, Vol. 5, No. 1, April 2021
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

kinerja perawat menurut sendiri yakni adalah pertama dan setiap hari dalam melaksanakan
beban kerja dengan stress kerja perawat di ruang pengabdinya seorang perawat tidak hanya
IGD (Hendry, 2018). berhubungan dengan pasien tetapi juga dengan
keluarga pasien teman pasien dan rekan kerja
Menurut Persatuan Perawat Nasional
sesama perawat dan berhubungan dengan dokter
Indonesia (PPNI), sebanyak 50,9 % perawat
dan peraturan yang ada ditempat kerja serta beban
Indonesia mengalami stress kerja, seperti sering
kerja yang terkadang dinilai tida sesuai dengan
merasa pusing, lelah, kurang ramah, dan
kondisi fisik dan psikis dan emosionalnya
kurang istirahat akibat beban kerja terlalu
(Almasitoh, 2011).
tinggi serta penghasilan yang tidak memadai.
Pada penelitian yang dilakukan Stress kerja dan Dan yang dapat mempengaruhi beban
pada profesi bidang kesehatan dan pekerja sosial kerja perawat adalah kondisi pasien yang selalu
menempati urutan pertama yang paling banyak berubah dan jumlah rata- rata jam perawatan yang
mengalami stress kerja sekitar 43%. dibutuhkan untuk memberikan sebuah pelayanan
langsung kepada pasien yang melebihi dari
Penelitian tentang beban kerja dan stress
kemampuan seseorang dan tuntutan kerja yang
kerja juga dilakukan oleh Mina Madadzadeh
tinggi serta dokumentasi asuhan keperawatan
(2016) yakni pekerjaan yang berhubungan dengan
(Munandar, 2008) dan dampak dari beban kerja
kesehatan dan kselamatan manusian yang
yang terlalu berat akan membuat perawat kurang
menimbulkan stress pada perawat di rumah sakit
puas dengan pekerjaannya dan mereka akan
vasei kota Sabzevar, Iran tahun 2016 yang
berkurang bersemangat untuk mendukung tujujan
menunujukan dengan skor rata-rata beban kerja
dari organisasinya (Suzane, 2012).
dan stress kerja 71,69 ± 10,49 dan 41,60 ±
10,26. 83,8% subjek memiliki beban kerja tinggi Pelayanan keperawatan yang professional
(> 60) dan 52,5% subjek memiliki tingkat stres akan diberikan kepada pasien yang mengalami
sedang (30-70). Rata-rata tertinggi di antara enam hospitalisasi dengan berbagi macam tingkat
dimensi beban kerja berhubungan dengan kerja ketergantungan dimana perawat disini meliputi
fisik (78.00 ± 19.97), dan rata-rata terendah terkait care giver,client advocate ,counselor ,educator ,
dengan frustasi (54.75 ± 20.70). coordinator, collaborator, consultan, change
agent peran pada peran ini harus dilaksanakan
Unit gawat darurat (UGD) atau Instalasi
sesuai dengan tugas fungsinya sehingga dapat
gawat darurat ( IGD) itu merupakan sebuah bagian
memberikan asuhan keperawatan yang
dari sebuah rumah sakit yang menjadi tujuan
komprehensif (Doheny, 1982 dalam Kusnanto,
pertama kali pasien yang mengalami keadaan
2004).
darurat agar cepat mendapatkan pertolongan

52
JURNAL EDUNursing, Vol. 5, No. 1, April 2021
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

Dan beban kerja pada perawat adalah total terbitkan pada tahun 2013–2020 dan jurnal yang
dari waktu keperawatan yang baik secara langsung digunakan berupa jurnal nasional dan
dalam memberikan pelayanan keperawatan yang internasional dengan penelitian kuantitatif dan
diperlukan oleh pasien dan jumlah perawat yang metode cross Sectional jurnal yang digunakan
diperlukan untuk memberikan pelayanan tersebut berbentuk pdf, full teks dan tidak berbayar kata
dalam melaksanakan pelayanan keperawatan kunci yang digunakan dalam pencarian jurnal
perawat di tuntut tidak boleh salah dalam yaitu beban kerja perawat, stress kerja perawat,
melakukan tindakan yang dapat menimbulkan kinerja.
beban kerja dan menyebabkan stress kerja. Stres
HASIL
sendiri dapat berakibat pada kelelahan mental dan
Dalam penelitian ini peneliti melalukan
kelelahan fisik dan dapat berdampak pada kinerja
pencarian di google scholar yang ditemukan
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
sebanyak yakni 267 artikel. Setelah itu peneliti
kepada pasien dari uraian di atas peneliti
melalukan filter yang sesuai dengan kata kunci
mereview tentang hubungan beban kerja dengan
yakni beban kerja dengan stress kerja perawat
stress kerja terhadap kinerja perawat di IGD.
IGD.dan langkah berikutnya dengan peninjuan
METODE
pada abstrak dalam artikel jurnal.dan setelah
Metode penelitian yang digunakan dalam meninjau dari abstrak 267 dan artikel yang di
penelitian adalah literatur review yang dapat pilih yakni sebanyak 86 yang sesuai dengan kata
menjelaskan latar belakang penelitian suatu topic kunci nya yakni beban kerja dengan stress kerja
dan alasan suatu topik penting untuk diteliti terhadap kinerja dan 181 yang tidak termasuk
menemukan hubungan antara study atau ide dalam inklusi .dan kemudian peneliti melalukan
penelitian mengindetifikasi tema konsep peneliti peneliti yang secara manual yakni 86 artikel
utama dalam satu topic, identifikasi kesenjangan yang dipilih yakni 56 artikel jurnal dan artikel
utama dan membahas pertanyaan peneliti lebih dikeluarkan bukan karena termasuk studi
lanjut berdasarkan study sebelumnya (University eksperimental dan dari 89 artikel jurnal yang
of west florida, 2020) dalam Nursalam (2020). dimasukkan yang akan dimasukkan pada
Database yang digunakan adalah google scholar langkah berikut nya adalah yang merupakan dari
yang dibatasi oleh kriteria inklusi dan eksklusi dan tinjuan dari full text dan pencarian full text dari
kritrian eksklusi yang digunakan dalam literatur 56 artikel yang dipilih 79 yang dikelurkan tidak
review ini yaitu primary study yang berhubungan sesuai dengan kriteria inklusi.dan artikel yang
dengan beban kerja dan stress kerja perawat dimasukkan kedalam literatur review ini
terhadap kinerja nya jurnal yang digunakan di berjumlah 10 artikel jurnal yang sesuai dengan

53
JURNAL EDUNursing, Vol. 5, No. 1, April 2021
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

kriteria inklusi dan eklusi yang akan digunakan dengan kriteria inklusi dan ekslusi sehingga
sebagian bahan kajian dalam literatur review. menemukan 10 jurnal (Lihat Gambar .1)

Berikut ini adalah diagram PRISMA flow


dalam rincian pencarian artikel yang sesuai

Pencarian pada system google


Scholar terdapat n = 267

Excluded n = 181
1. Not Relavant
2. Toiki Tidak Terkait
3. Pre 2004
Artikel yg dimasukan dalam
tinjuan abstrak n = 86

Artikel penelitian di ekslusi


Artikel yg dimasukan dalam
( tidak termasuk penelitian
tinjuan pustaka teks n = 56
eksperimental n = 89 )

Artikel penelitian memenuhi


Artikel penelitian di ekslusi (
kriteria inklusi systematic review
tidak memenuhi kriteria
n = 10
inklusi n = 79 )
1. Jurnal penelitian
tidak sesuai kriteria
2. Variable satu
3. Kurangnya data yg
memadai

Gambar 1. DIAGRAM PRISMA Flow

54
JURNAL EDUNursing, Vol. 5, No. 1, April 2021
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

Tabel 1. Hasil Pencarian Artikel

No Penulis Hasil
1. Ririn Muthia Zukhra, Muryani Stres kerja yang didapatkan di IGD yakni perawat tampak
(2018) kurang ramah terhadap pasien tidak sabar marah – marah
dalam menghadapi pasien dan keluarga dan kurang
Jurnal ilmu keperawatan vol. 7 no. 2 bersemangat saat melayani pasien dan tidak fokus perawat
tahun 2018 sering mengalami tremor sering mengalami kaku kuduk dan
pusing

2. Fajrillah, Nurfitriani (2016) Yang menyebabkan perawat menilih koping berbeda – beda
dalam memberikan keperawatan baik juga yg juga kurang
Jurnal Keperawatan Sriwija vol. 3 baik karena igd memperlukan tenaga dan fikiran yg stabil
no. 2 tahun 2016 tanggap cepat dan koping efektif sehingga mampu
melayanan pasien dengan baik

3. Shieva Nur azizah ahmad, Adistina Stres kerja dapat di alami oleh seseorang dan dapat
vera ( 2019 ) membantu fungsonal dalam meningkatkan kinerja dan akan
tetapi dapat menghambat atau merusak infungsional kinerja
Jurnal JKFT: Universitas dan stress juga dapat membantu seseorang dalam
Muhamadiyah Tangerang. Vol 4 no. mengarahkan segala kemampuan yg dimilikinya dalam
1 tahun 2019 memenuhi kebutuhan pekerjaan

4. Sri Haryuni, Retty Ratnawatii, Rinik Cenderung lebih banyak perawat mengalami koiping
Eko Kapti ( 2013 ) emosional focused coping karena stress kerja tinggi
maupun sedang tidak ada hubungan mekanisme coping di
Jurnal Keperawatan Vol. 4 no.1 pandang sebangai usaha untuk menguasai tanpa
tahun 2013 memperhatikan dapat berakibat dari tekanan

5. Miranda Octavia Wollah, Sefti Salah satu factor penyebab perawat mengalami stress adalah
Rompas, Vandri Kallo ( 2017 ) beban kerja dan salah satu dari beban kerja perawat di igd
adalah harus melakukan tindakan keperawatan secara cepat
e-journal Keperawatan (eKp) Vol. 5 tepat dan cekatan karena igd merupakan layanan yg bersifat
no. 2 tahun 2017 segera dan membutuhkan pertolongan pertama stress kerja
rendah biasanya terjadinya perubah psikologis merupakan
perubahan yg paling dominan di alami perawat

6. Ilham Magfur sholachudin, Diah Beban kerja pada karyawan perlu diperhatikan agar tidak
Jerita Eka Sari ( 2018 ) terjadi over yg dapat menimbulkan stress dan dapat
berakibat pada menurunnya kinerja perawatan
Journal Infokes Stikes Insan unggul
Surabaya Vol. 10 no. 1 tahun 2018
7. Syamsiar S. Russeng, Wahiduddin, Yang menunjukan bahwa individu yang merasa memiliki
Lalu Muhammad Saleh, T. A. Tenri beban kerja yang berlebihan akan mengalami kelelahan
Diah, Harun Achmad ( 2020 ) emosional karena individu tersebut harus memberikan
waktu dan tenaga yang ekstra untuk menyelesaikan tuntutan
Journal of Pharmaceutical Research yang berlebihan
International

55
JURNAL EDUNursing, Vol. 5, No. 1, April 2021
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

8. Yuni Aryanti Ramadhon (2017) Diperlukan peningkatan tentang beban kerja pada supervisi
dan kinerja perawat diharapkan petugas kesehatan yg ada
didekat rsu H. abdul manap kota jambi agar perawat
memberikan penyuluhan tentang pentingnya beban kerja p
SCIENTIA JOURNAL Vol. 8 no. 1 dan supervisi setempat serta untuk konsul dan dampak bila
tahun 2017 perawat kurang memahami dalam masalah pasien

9. Friska Aprilia (2017) Beban kerja yang dirasakan berlebihan akan mempengaruhi
kinerja perawat dan beban kerja yang harus dilaksanakan
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 tahun 2017 perawat hendaknyan merata sehingga dapat dihindarkan
adanya seorang perawat yg mempunyai beban kerja yg
terlalu banyak atau terlalu sedikit.

10. Agus Sutarto, Hermanu Joebagio, Bahwa beban kerja yang semakin tinggi maka kinerja
Pawito (2016) semakin rendah sebaliknya beban kerja semakin rendah
maka kinerja semakin tinggi apabila beban kerja berlebih
Journal of Health Policy and akan berpengaruh terhadap kinerja nya dimana hal ini
Management (2016) terkait dengan tingkat kelelahan dan kejenuhan seseorang.

PEMBAHASAN sedang sebanyak (66,7 %) dan yang mengalami


Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja stress ringan sebanyak ( 33,3 % ) sedangan untuk
Terhadap Kinerja Perawat di IGD
kinerja perawat yang menunjukan sebagian besar
Beban kerja perawat dapat dilihat sebagai
yang memiliki kinerja cukup sebanyak (63,6 %)
dimensi seluruh kegiatan atau aktivitas yang
dan yang mengalami kinerja baik (36,4 %).
dilakukan oleh seorang perawat selama bertugas di
Perawat pelaksana yang diruang IGD
suatu unit pelayanan keperawatan (Tambunan
sangat rentan mengalami stress karena hal ini
2013). Beban kerja berupa kuantitatif maupun
dikarenakan di IGD merupakan unit penting
kualitatif dan beban kerja yang berupa kuantitatif
dalam operasional dari suatu rumah sakit yaitu
yakni pekerjaan yang dilakukan untuk memenuhi
sebagai pintu masuk bagi setiap pelayanan yang
kebutuhan kesehatan pasien sedangkan beban
beroperasi selama 24 jam selain poliklinik
kerja kualitatif yakni tanggung jawab tinggi dalam
umum dan spesialis yang hanya melayani pasien
member sebuah asuhan keperawatan (Prawitasari,
pada saat jam kerja. Tenaga keperawatan yang
2009). Menurut Peneliti Ririn Muthia Zukra
bekerja di IGD itu merupakan ujung tombak
(2018) yang berjudul hubungan stress kerja
dalam pelayanan keperawatan rumah sakit dan
dengan kinerja perawat dalam melaksanakan
harus melayanin semua kasus yang masuk
pelayanan keperawatan diruang IGD rumah sakit
rumah sakit (Fajrillah & Nurfitriani, 2016).
Syafira pekan baru. Hasil yang menunjukan
sebagian besar yang memiliki tingkat stress

56
JURNAL EDUNursing, Vol. 5, No. 1, April 2021
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

Dan penelitian sama dilakukan oleh saat merebut kesempatan (Nursalam, 2008).
Emita dan rahman terdapat hubungan antara Karena kejenuhan kerja mungkin merupakan
stress kerja dengan kinerja perawat di IGD akibat stress keja yang paling umum.
dengan tingkat stress kerja perawat pelaksana Penelitian yang dilakukan oleh Friska
yang menunjukan jumlah terbanyak yakni stress (2017) dengan judul pengaruh beban kerja stress
kerja tinggi pada perawat sedangkan yang kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja
menunjukan kinerja perawat pelaksana dalam terdapat hubungan yang signifikan yang
melaksanakan pelayanan keperawatan di IGD dilakukan di ruang IGD di rumah sakit islam
RSU anutapura palu menunjukan jumlah ibnu sina dipekan baru dan penelitian yang
terbanyak dari kinerja baik perawat pelaksana di dilakukan oleh handoko (2009) yaitu sebaliknya
ruang IGD RSU anutapura palu. yang dapat menghambat dan merusak
Menurut peniliti Shieva Nur Azizah (infungsional) itu sendiri yakni kinerja dan juga
(2019) yang berjudul hubungan tingkat stress stress kerja yang dapat membantu seseorang
kerja dengan kinerja perawat di IGD RSU Kab. dalam mengarahkan segala kemampuan yang
Tangerang. Hasil dari karakteristik perawat dimilikinya dalam memenuhi sebagai
dalam penelitian ini bahwa rata-rata umur persyaratan atau kebutuhan pekerjaan.
perawat 28,41 – 31,04 tahun yang berjenis Menurut penelitian Ilham Magfur
perempuan (64%) perawat yang sudah menikah Sholachudin (2018) yang berjudul hubungan
sebanyak (57,1 %) tingkat stress berat (52,2%) beban kerja dengan kinerja perawat di ruang Igd
kinerja perawat masih kurang (52,2 %) ada RSUD R.A Basoeni mojokerto hasil yang
hubungan antara usai status pernikahan dan menunjukan bahwa perawat di IGD hampir
tingkat stress kerja dengan kinerja perawat di setengahnya memiliki beban kerja berat dengan
ruang IGD RSU Kab. Tangerang. Hasil uji Chi- kinerja tidak baik sebanyak (38,5 %) dan beban
Square didapatkan p_value 0,11 < 0,05 yang kerja berat dengan kinerja baik yakni (30,8 %)
artinya H0 di tolak Ha diterima yang artinya ada dan kinerja ringan dengan kinerja sangat baik
hubungan antara usai dengan kinerja perawat di (30,8 %) dan hasil dari uji Somer’ s d test
ruang IGD RSU Tangerang. diperoleh p value 0,000 < 0,005 yang
Dalam sebuah profesi keperawatan disimpulkan H0 diterima bahwa adanya
mempunyai peluang yang sangat besar untuk hubungan antara beban kerja dengan kinerja
berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan perawat di ruang IGD RSUD Basoeni Kab.
saat ini, di lain pihak kita mengahadapi Mojokerto pada tahun 2017.
kendala internal yaitu kurangnya kualitas Dan menurut Amron (2009)
tenaga keperawatan yang berdampak besar berpendapat bahwa pengalaman atau masa kerja

57
JURNAL EDUNursing, Vol. 5, No. 1, April 2021
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

juga dapat berpengaruh terhadap kinerja yang anak (58,4 %) dan yang shif kerja dalam sebulan
berdasarkan data distribusi frekuensi masa kerja perawat yang mendapat shif pagi (69,8 %) dan
menunjukan bahwa dari total 13 perawat hampir yang mendapat shif malam (69,8 %) dan yang
dari setengahnya yang mempunyai masa kerja memiliki beban kerja berat pada perawat (57,3
paling lama atau > 10 tahun itu sebanyak 5 %) dan yang memiliki kelelahan emosional
orang karena semakin banyak pengalaman yang (71,9 %) dan sebagian besar kinerja pada
didapatkan oleh seorang pekerja akan membuat kategori kurang baik (72,9 %). Dan hasil beban
pekerja semakin terlatih dan terampil dalam kerja dengan kelelahan emosional dengan nilai p
melaksanakan pekerjaanya. (0,002) < (0,05) dengan kelelahan emosional
Dan menurut Mudayana (2012) beban dengan beban kerja p (0,000) < (0,05) dan beban
kerja pada karyawan perlu diperhatikan agar kerja dengan kinerja p (0,000) < (0,05)
tidak terjadinya over yang dapat menimbul kan didapatkan terdapat pengaruh pada beban kerja
dari stress kerja yang berakibat pada kinerja dengan kelelahan emosional dan kelelahan pada
perawat dan menurut pendapat tarwakal (2010) kinerja dan beban kerja dengan kinerja perawat
terbalik mengenai dari beban kerja muncul wanita di rumah sakit Dr. Tadjuddin Chalid
karena dari interkasi antara tuntutan tugas – Makassar.
tugas lingkungan kerja dimana digunakan Beban kerja yang berlebihan dapat
sebagai tempat kerja keterampilan perilaku dan terjadi karena ketidaksesuian antara pekerja atau
persepsi dari pekerja. perawat serta pekerjaanya. Beban kerja dapat
Menurut penilitian Syamsiar S. Russeng berpengaruh negatif terhadap kinerja yang
yang berjudul The effect of workload on artinya semakin tinggi beban kerja maka
emotional exhaustion and its impact on the semakin rendah kinerja yang dihasilkan dan
performance of female nurses at hospital Dr. sebaliknya semakin rendah beban kerja maka
Tadjuddin Chalid Makassar. Hasil dari semakin tinggi kinerja tersebut (Gozali, 2016).
pengaruh beban kerja terhadap kelelahan Menurut peneliti Wright Ta (1998)
emosional dan dampaknya terhadap kinerja bahwa kelelahan emosional pada berpengaruh
perawat wanita yang di RSUD Dr. Tadjuddin lansung terhadap kinerja karyawan karena
Chalid Makassar bahwa perawat wanita yang rendahnya karyawan yang mengalami kelelahan
menikah terbanyak kelompok umur 27–36 tahun emosional maka kinerja akan semakin
(65,6 %) dan berdasarkan status pendidikan meningkat sebaliknya ketika karyawan
tebanyak S1 (56,3 %) dan berdasarkan masa mengalami kelelahan emosional tinggi maka
kerja yang paling banyak 1-11 tahun (77,3 %) akan mengalami penurunan pada kinerjanya dan
dan perawat yang sudah menikah memiliki 2 sebaliknya menurut pendapat Ozali (2016)

58
JURNAL EDUNursing, Vol. 5, No. 1, April 2021
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

berpendapat ada pengaruh antara beban kerja alami oleh perawat di IGD di sebabkan oleh
dan kinerja yang menyatakan adanya sebuah kekurangan staf dan tuntutan kerja yang tinggi
pengaruh antara beban kerja dengan kinerja dan konfilik yang terjadi di tempat kerja yang di
yakni semakin tinggi beban kerja maka semakin alami perawat dan jumlah antara perawat dengan
rendah kinerja begitu pula sebaliknya semakin pasien tidak seimbang bisa menyebabkan
rendah beban kerja maka semakin meningkatkan kelelahan dalam bekerja karena kebutuhan
kinerja pada karyawan. pasien terhadap pelayanan perawat itu lebih
Terdapat hubungan antara beban kerja besar dari standar kemampuan perawat kondisi
dengan stress kerja perawat di IGD terhadap tersebut dapat menyebabkan atau dapat
kinerja karena tuntutan dan kebutuhan asuhan berdampak pada keadaan psikis perawat yang
keperawatan yang diberikan kepada pasien harus seperti emosi, lelah, bosan perubahan mood dan
di siapkan secara benar-benar dan di tangani dapat menimbulkan stress pada perawat dan
secara mendasar dan terarah dan sungguh- dapat berpengaruh pada kinerja perawat dalam
sungguh di rumah sakit dan selain permasalahan memberikan tindakan keperawatan.
tersebut juga muncul permasalahan lain seperti
stress dapat timbul karena keterbatasan sumber SARAN
daya manusia. Dimana banyaknya tugas yang Peneliti menyarankan bagi perawat
belum di imbangi oleh dengan jumlah tenaga untuk dapat mengatur waktu kerjanya dengan
perawat yang memadai. Karena jumlah antara cara membagi waktu kerja dengan teman agar
perawat dengan pasien tisak seimbang dapat bisa mengurangi stres kerja yang diakibatkan
menyebabkan timbulnya kelelahan dalam oleh beban kerja, serta dapat mengontrol emosi
bekerja karena kebutuhan pasien terhadap dengan baik. Dan pada penelitia selanjutnya
pelayanan perawat lebih besar dari standar diharapkan agar dapat digunakan sebagai salah
kemampuan perawat. Dan kondisi bisa satu sumber data untuk penelitian lebih lanjut
menyebabkan bosan emosi lelah perubahan dan mereview menggunakan teori yang terbaru
mood beban kerja dan menimbulkan stress pada dan menggunkan banyak buku dalam
perawat yang akan berdampak pada pelayanan penelitiannya. Bagi institusi pendidikan agar
yang diberikan tidak maksimal mungkin. dapat menjelaskan bahan acuan bagi mahasiswa
tentang hubungan beban kerja dengan stress
KESIMPULAN kerja tehadap kinerja perawat di igd dalam mata
Pada kajian literatur review ini perkulihan manajemen keperawatan.
teridentifikasi 10 jurnal yang telah direview
yang hasil review menunjukkan stress yang di

59
JURNAL EDUNursing, Vol. 5, No. 1, April 2021
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

Semarang. Jurnal Managemen


Keperawatan , Vol.1 No.1, 48-56.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan. (2019). Hubungan antara Beban Kerja
Agus sutarto, H. j. (2016). Relationship between dengan Stres Kerja Perawat di Instalasi
motivation competence workload and nurse Gawat Darurat RSUD Kabupaten
performance at Dr. soediran Mangun Semarang. Jurnal Management
Sumarso Hospital Wonogiri Indonesia . Keperawatan , vol. 1 No. 1, 48-56.
Journal of Health Policy and Management ,
78-94. Hidaya t, R. (2013). Hubungan Faktor Stres
Kerja dengan Kinerja Perawat dalam
Aprilia, F. (2017). Pengaruh Beban Kerja Stres Melaksanakan Pelayanaan Keperawatan di
Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Ruang Instalasi Gawat Darurat di Rumah
Perawat Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekan Sakit Syafira Pekan Baru .
Baru. Jom Fekom , Vol. 4 No. 1, 87- 100.
Ike Prafita Sari, R. (2020). Hubungan Beban
Badri, I. A. (2020). Hubungan Beban Kerja dan Kerja dengan Stres Kerja Perawat di RSI
Lingkungan Kerja. Jurnal Human Care , Nasrul Ummah Lamongan. Hospital
Vol.5, 379-390. Majapahit, Vol 12 No. 1, 9-17.
G. (2010). Manajemen Edisi 9 jilid 2. Jakarta: Ilham Magfur Sholachudin, D. J. (2018).
Erlangga. Hubungan Antara Beban Kerja dengan
Kinerja Perawat di Ruang Instalasi Gawat
E Triandini, S. J. (2019). Metode Sistem
Darurat (IGD) RSUD R.A Basoeni
Literatur Review untuk Indentifikasi
Platform dan Metode Pengembangan Sytem Mojokerto. Journal Infokes Stikes Insan
unggul Surabaya , Vol. 10, No. 1, 59- 67.
Informasi di Indonesia. Jurnal Of
Information System , Vol.1 No. 2, 64-77. Miranda Octavia Wollah, S. R. (2017).
F, A. (2017). Pengaruh Beban Kerja Stres Kerja Hubungan Antara Stres Kerja Perawat
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Perawat dengan Kinerja Perawat di Instalasi Gawat
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekan baru. Darurat dan Intensive Care Unit RSU
JOM Fekom , Vol. 4 No. 2, 87-100. Pancaran Kasih GMIM Manado. e-journal
Keperawatan (eKp) , Volume 5. Nomor 2., 1-
Fajrillah, N. (2016). Hubungan Stres Kerja 7.
dengan Kinerja Perawat Pelaksana dalam
Melaksanakan Pelayanan Keperawatan di Nursalam. (2013). Metode Penelitian Ilmu
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Keperawatan Pendekatan Praktis edisi 3.
Jakarta: Salemba Medika.
Anutapura Palu. Jurnal Keperawatan
Sriwijaya , Vol.3 No.2, 16-24. Ramadhon, Y. A. (2019). Hubungan Beban
Haryanti, F. a. (2013). Hubungan antara Beban Kerja dan Supervisi dengan Kinerja Perawat
Kerja dengan Stres Kerja Perawat di Pelaksana di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul
Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten
Manap Kota Jambi Tahun 2017. SCIENTIA
JOURNAL , vol. 8 no. 1, 156- 159.

60
JURNAL EDUNursing, Vol. 5, No. 1, April 2021
http://journal.unipdu.ac.id
ISSN : 2549-8207
e-ISSN : 2579-6127

Ririn Muthia Zukhra, M. (2018). Hubungan Sri Haryuni, R. R. (2013). Hubungan Antara
Stres Kerja dengan Kinerja Perawat dalam stres kerja dengan linerja perawat di Instalasi
Melaksanakan Pelayanan Keperawatan di gawat darurat RSUD Ngudi waluyo kab.
Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah blitar dan RSUD Mardi Waluyo kota Blitar.
Sakit Syafira Pekan Baru. Jurnal Ilmu Jurnal Keperawatan , vol.4 No.1, 56-62.
Keperawatan (Journal of Nursing Sciences) ,
Volume 7, Nomor 2, 14-21. Syamsiar s. Russeng, W. L. (2020 ). The effect
of workolad on emotional Exhaustion and its
Shieva Nur Azizah Ahmad, A. V. (2019). impact on the performance of female nurse at
Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan hospital Dr. Tadjuddin Chalid Makassar.
Kinerja Perawat di Ruang Instalasi Gawat Journal Of Pharmaceutical research
Darurat RSU. Jurnal JKFT: Universitas international , 47-51.
Muhamadiyah Tangerang , Vol 4 No 1, 36-
42. Tarwaka. (2015). Egonomi Industri dasar-dasar
Ergonomi dab Implentasi ditempat kerja
Shieva Nur Azizah Ahmad, A. V. (2019). edisi II. Surakarta: Harapan Press
Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan Kinerja Surakarta.
Perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat
RSU. Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Vanchapo, A. (2019). Beban Kerja dan Stres
Tangerang , Vol 4 No 1, 36-42. Kerja pada Perawat. Pasuran: IKAPI.

Shieva Nur Azizah ahmad, B. H. (2019). Yuli Nur Andhika, M. R. (2018). Hubungan
hubungan Beban Kerja dengan tingkat stres Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat.
kerja perawat di Instalasi Gawat Darurat Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis , Volume
RSU Kabupaten Tangerang. Jurnal Ilmiah 13 Nomor 1 , 36-39.
Keperawatan Indonesia , Vol.2 No. 2, 51-64.

61

You might also like