Professional Documents
Culture Documents
Implementasi Pariwisata Berkelanjutan Di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
Implementasi Pariwisata Berkelanjutan Di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
Implementasi Pariwisata Berkelanjutan Di Pulau Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur
1,2,3
Manajemen
Pariwisata
Politeknik
Pariwisata
Makassar
illank77nz@gmail.com
Abstract
The
benefits
of
Maratua
Island
as
tourism
attraction
should
belong
to
the
local
community.
For
this
reason,
sustainable
tourism
must
be
implemented
to
help
community
obtain
economic
benefits
and
to
preserve
the
natural
and
cultural
resources.
This
research
aims
at
analysing
the
implementation
of
sustainable
tourism
and
proposing
recommendations
of
strategies
for
sustainable
tourism
at
Maratua
Island.
This
research
employs
qualitative
approach
through
interviews
to
the
government
staff
(in
tourism
board),
local
community
and
local
leader
in
Maratua
island
as
well
as
participant
observation
in
2017.
The
research
reveals
that
although
the
members
of
community
have
participated
in
tourism
activity,
unsustainable
practices
by
the
local
community
constraint
the
goal
of
sustainable
tourism.
The
existence
of
outsiders
(investors)
have
encouraged
the
participation
of
community
in
tourism.
However,
the
local
community
should
be
encouraged
to
have
good
job
positions
rather
than
as
low
level
worker.
This
research
recommend
efforts
to
achieve
sustainable
tourism
including
the
importance
of
socialisation
about
tourism
to
community
and
education
and
training
in
creative
economy.
The
government
has
the
role
in
facilitating
such
efforts
and
regulating
the
investors.
Trash
boat
is
considered
important
in
overcoming
the
issues
of
environment.
In
addition,
ambassador
(duta)
of
environment
and
tourism
is
essential
in
providing
information
about
tourism
and
issues
on
sustainability
and
sustainable
tourism.
bertanggung
jawab
oleh
nelayan
atau
pengemasan
yang
baik
akan
menjadi
kelompok
masyarakat
tertentu
perlu
kekuatan
dan
potensi
yang
akan
menjadi
dihindari
dengan
menjadikan
nelayan
penunjang
daya
tarik
wisata.
sebagai
pelaku
pelestari
lingkungan.
Pelaku
pelestari
lingkungan
Adanya
aktifitas
perekonomian
alternatif
dimaksudkan
sebagai
masyarakat
atau
akan
menjadi
strategi
bagi
masyarakat
nelayan
sebagai
penjaga
alam
Pulau
setempat
sehingga
mereka
berangsur-‐
Maratua.
Untuk
mewujudkan
strategi
ini,
angsur
meninggalkan
kegiatan
yang
maka
dibutuhkan
pemberian
informasi
tidak
bertanggung
jawab
(unsustainable
ke
para
nelayan
perihal
dalam
bentu
practices).
Pengambilan
telur
penyu
sosialisasi
yang
difasilitasi
oleh
misalnya,
perlu
dihindari
dengan
pemerintah
setempat.
Pemerintah
menyibukkan
masyarakat
dengan
setempat
perlu
membentuk
kelompok
aktifitas
ekonomi
kreatif.
Ekonomi
atau
asosiasi
nelayan
yang
anggotanya
kreatif
dalam
konteks
penelitian
ini
adalah
para
masyarakat
Pulau
Maratua.
adalah
segala
upaya
inovatif
dan
kreatif
Penyuluhan
dan
pemberian
informasi
yang
dapat
dijadikan
sebagai
peluang
pelestarian
lingkungan
sebaiknya
untuk
mendapatkan
manfaat
ekonomis.
dilakukan
secara
berkelanjutan
mulai
Kedatangan
wisatawan
ke
Pulau
dari
perencanaan,
pelaksanaan,
evaluasi
Maratua
dapat
dimanfaatkan
dan
monitoring.
Strategi
ini
akan
dapat
masyarakatnya
dengan
menjadikan
berjalan
dengan
baik
jika
ada
kerjasama
produk
kreatif
sebagai
produk
andalan
dengan
berbagai
elemen
masyarakat
daerah
sekaligus
sebagai
souvenir
untuk
untuk
menyadarkan
para
nelayan
wisatawan.
Menurut
Wilkins
(2011),
manfaat
pelestarian
lingkungan
dan
ketersediaan
produk
kreatif
dalam
bagaimana
praktik
pengangkapan
ikan
bentuk
souvenir
dapat
menunjang
secara
bertanggung
jawab.
pencapaian
kualitas
pengalaman
wisatawan
ketika
melakukan
kunjungan
Kedua,
faktor
ekonomi
menjadi
alasan
ke
destinasi
wisata.
Keputusan
mengapa
pengambilan
pasir
dari
pantai
wisatawan
untuk
melakukan
kunjungan
Pulau
Maratua
terjadi
yang
dapat
kembali
sangat
berkaitan
dengan
berakibat
rusaknya
terumbu
karang.
memori
yang
diperoleh
selama
Kondisi
ini
perlu
diatasi
dengan
berkunjung.
Karena
itu,
ketersediaan
memberikan
pendidikan
dan
pelatihan
souvenir
dalam
berbagai
bentuk
adalah
singkat
yang
bersifat
keterampilan
yang
elemen
penting
dalam
kegiatan
dapat
digunakan
oleh
masyarakat
Pulau
pariwisata.
Untuk
mewujudkan
hal
ini,
Maratua.
Pemberdayaan
masyarakat
perlu
dibentuk
kelompok
sadar
wisata
dalam
bentuk
pemberian
keterampilan
yang
dapat
membantu
pemerintah
tersebut
adalah
strategi
yang
dalam
membina
masyarakat.
Langkah
dibutuhkan
oleh
masyarakat
saat
ini.
pengambilan
telur
penyu
oleh
Usaha-‐usaha
kreatif
yang
dapat
masyarakat
dapat
dihindari
dengan
dikembangkan
masyarakatnya
adalah
menjadikan
Pulau
Maratua
sebagai
pusat
fokus
utama
dari
pelatihan
ini.
Sebagai
konservasi
penyu.
Dengan
pendekatan
contoh,
usaha
kuliner
dengan
produk
ini,
Pulau
Maratua
dapat
berfungsi
olahan
yang
dapat
berfungsi
sebagai
sebagai
daya
tarik
wisata
dengan
produk
oleh-‐oleh
makanan
khas
untuk
dibawa
kreatif
sekaligus
sebagai
pusat
oleh
wisatawan.
Proses
pembuatan
konservasi
penyu.
produk
kuliner
kreatif
dengan
Mason,
P.
2003.
Tourism
Impacts,
Planning
Spencer,
L.,
Ritchie,
J.,
dan
O’Connor,
W.
and
Management.
Butterworth-‐ 2003.
Analysis:
Practices,
Principles
And
Heinemann.
Burlington.
Processes.
Dalam
Ritchie,
J.
dan
Lewis,
Muhanna,
E.
2007.
The
contribution
of
J.
Editor.
Qualitative
Research
Practice:
sustainable
tourism
development
in
A
Guide
For
Social
Science
Students
And
poverty
alleviation
of
local
Researchers.
SAGE.
London:
199-‐218.
communities
in
South
Africa.
Journal
Tanguay,
G.
A.,
Rajaonson,
J.,
dan
Therrien,
of
Human
Resources
in
Hospitality
&
M-‐C.
2012.
Sustainable
Tourism
Tourism,
6(1):
37-‐67.
Indicators:
Selection
Criteria
for
Policy
Pencarelli,
T.,
Cerquetti,
&
Splendiani.
Implementation
and
Scientific
2016.
The
Sustainable
Management
of
Recognition.
Journal
of
Sustainable
Museums:
An
Italian
Perspective.
Tourism,
1-‐18.
Tourism
and
Hospitality
Management,
Undang-‐Undang
Republik
Indonesia
Nomor
22(1):
29-‐46.
10
Tahun
2009
Tentang
Kepariwisataan.
Pramusita,
A.,
dan
Sarinas,
E.N.
2018.
Aspek
Wesley,
A.
dan
Pforr,
C.
2010.
The
sosial
ekonomi
masyarakat
lokal
Governance
of
Coastal
Tourism:
dalam
pengelolaan
desa
wisata
Pantai
Unravelling
the
Layers
of
Complexity
at
Trisik,
Kulonprogo.
Jurnal
Terapan
Smiths
Beach,
Western
Australia.
Pariwisata,
2(1):
14-‐25.
Journal
of
Sustainable
Tourism,
18(6):
https://doi.org/10.22146/jpt.35378
773-‐792.
Ruhanen,
L.
2013.
Local
Government:
Wilkins,
H.
2011.
Souvenirs:
What
and
Why
Facilitator
or
Inhibitor
of
Sustainable
We
Buy.
Journal
of
Travel
Research,
Vol.
Tourism
Development?
Journal
of
50/3,
pp.
239-‐247.
Sustainable
Tourism,
Vol.
21/1,
pp.
80-‐ Wray,
M.
2011.
Adopting
and
implementing
a
98.
transactive
approach
to
sustainable
Salazar,
N.
B.
2012.
Community-‐Based
tourism
planning:
Translating
theory
Cultural
Tourism:
Issues,
Threats
and
into
practice.
Journal
of
Sustainable
Opportunities.
Journal
of
Sustainable
Tourism,
Vol.
19(4-‐5):
605-‐627.
Tourism,
Vol.
20/1,
pp.
9-‐22.
Saarinen,
J.
2006.
Traditions
of
Sustainability
in
Tourism
Studies.
Annals
of
Tourism
Research,
Vol.
33/4,
pp.
1121–1140.
Scheyvens,
R.
2002.
Tourism
for
Development:
Empowering
Communities.
Prentice
Hall.
Harlow.
Sinclair,
D.
dan
Jayawerdana,
C.
2003.
The
Development
of
Sustainable
Tourism
in
the
Guianas.
International
Journal
of
Contemporary
Hospitality
Management,
Vol.
15(7):
402-‐407.