PKMS Kampung Lele, Desa Pantai Raja, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.4 No.

1, MEI 2020
ISSN : 2550-0198

PKMS Kampung Lele, Desa Pantai Raja, Kecamatan Perhentian Raja,


Kabupaten Kampar

Nofripa Herlina*, Novia Gesriantuti, Shabri Putra Wirman, Elsie Elsie, Israwati
Harahap, Yeeri Badrun, Yulia Fitri
Fakultas MIPA dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Riau
email: : nofripaherlina@umri.ac.id

Abstract

Partners in the Stimulus Community Partnership Program (PKMS) are RT 08 RW 02 Pantai Raja
Village, Perhentian Raja District, Kampar Regency. This partner group has a business as a catfish
breeder (Clarias sp.). Catfish hatchery efforts in Pantai Raja Village have started 8 years ago. The
government also played an active role in developing the catfish farming business in the village. Catfish
cultivation business is carried out using tarpaulin ponds. The number of ponds owned by each partner
is around 25-30 pools / person. Catfish cultivation in this village includes hatchery and enlargement
business activities. However, there are problems faced by catfish farmers, namely catfish attacked by
diseases and death such as fungal diseases, white spots on the body of the fish. This is thought to be
caused by water quality that is not good (poisonous) as well as a lot of residual fish residue at the
bottom of the pond. Based on this, the team from the Stimulus Community Partnership Program
(PKMS) Muhammadiyah University of Riau (UMRI) has conducted mentoring and monitoring
activities to help resolve problems from partners. The forms of activities that have been carried out are
socialization and training in aquaponics making. Based on discussions with participants during the
socialization and training, it can be seen that participants' knowledge of good aquaponics is felt to be
very lacking. With this dedication activity, the participants already have knowledge about aquaponics
cultivation, so that participants will be able to carry out independently.

Keywords: Aquaponics, cultivation, Pantai Raja Village, Catfish (Clarias sp.)

Abstrak

Mitra dalam Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) adalah RT 08 RW 02 Desa Raja,
Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar. Kelompok mitra ini memiliki bisnis sebagai pemulia
ikan lele (Clarias sp.). Upaya pembenihan ikan lele di Desa Pantai Raja telah dimulai 8 tahun yang
lalu. Pemerintah juga memainkan peran aktif dalam mengembangkan bisnis budidaya ikan lele di desa.
Usaha budidaya ikan lele dilakukan dengan menggunakan kolam terpal. Jumlah kolam yang dimiliki
oleh masing-masing pasangan adalah sekitar 25-30 kolam / orang. Budidaya ikan lele di desa ini
meliputi kegiatan pembenihan dan pembesaran. Namun, ada masalah yang dihadapi oleh petani ikan
lele, yaitu ikan lele yang terserang penyakit dan kematian seperti penyakit jamur, bercak putih di tubuh
ikan. Hal ini diduga disebabkan oleh kualitas air yang tidak baik (beracun) serta residu ikan yang
banyak di dasar kolam. Berdasarkan hal ini, tim dari Program Kemitraan Masyarakat Stimulus
(PKMS) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) telah melakukan kegiatan pendampingan dan
pemantauan untuk membantu menyelesaikan masalah dari mitra. Bentuk kegiatan yang telah dilakukan
adalah sosialisasi dan pelatihan pembuatan aquaponik. Berdasarkan diskusi dengan peserta selama
sosialisasi dan pelatihan, dapat dilihat bahwa pengetahuan peserta tentang aquaponik yang baik
dirasakan sangat kurang. Dengan kegiatan pengabdian ini, para peserta sudah memiliki pengetahuan
tentang budidaya aquaponik, sehingga para peserta akan dapat melakukan secara mandiri.

Kata Kunci: Aquaponik, budidaya, Desa Pantai Raja, Lele (Clarias sp.)

100
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.4 No.1, MEI 2020
ISSN : 2550-0198
PENDAHULUAN ditanggulangi agar usaha budidaya lele
tetap menjadi andalan Kampung Lele.
Usaha budidaya lele di Desa Pantai
Berdasarkan hal tersebut, tim dari
Raja, Kecamatan Perhentian Raja,
Program Kemitraan Masyarakat Stimulus
Kabupaten Kampar memiliki potensi yang
(PKMS) Universitas Muhammadiyah Riau
cukup besar untuk dikembangkan. Usaha
(UMRI) akan melakukan kegiatan
pembenihan lele di desa tersebut sudah
pendampingan dan monitoring untuk
dimulai sejak 8 tahun yang lalu. Pada
membantu menyelesaikan permasalahan
awalnya, usaha budidaya lele hanya
mitra. Bentuk kegiatan yang akan
dilakukan oleh beberapa orang saja, namun
dilakukan yaitu dengan memperkenalkan
karena usaha ini memiliki peluang usaha
akuaponik. Akuaponik adalah kombinasi
yang cukup besar dan proses produksinya
antara akuakultur dengan hidroponik
tidak terlalu sulit, maka usaha budidaya
yang menghasilkan simbiosis mutualisme
lele ini mulai diikuti masyarakat lainnya
atau saling menguntungkan. Akuakultur
yang ada di Desa Pantai Raja tersebut.
merupakan budidaya ikan, sedangkan
Pemerintah sangat berperan dalam
hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa
pengembangan usaha budidaya lele.
tanah yang berarti budidaya tanaman yang
Keterlibatan pemerintah tersebut yakni
memanfaatkan air dan tanpa menggunakan
peningkatan ilmu pengetahuan mengenai
tanah sebagai media tanam atau soilles.
budidaya lele melalui penyuluhan, hal ini
Akuaponik memanfaatkan secara terus
menyebabkan peningkatan yang pesat
menerus air dari pemeliharaan ikan ke
terhadap usaha budidaya lele di Desa
tanaman ke kolam ikan (Rakocy, et al.,
Pantai Raja, sehingga dikenal dengan
2006). Sistem akuaponik dalam prosesnya
sebutan Kampung Lele.
menggunakan air dari kolam ikan,
Pembudidaya memilih melakukan
kemudian disirkulasikan kembali melalui
budidaya lele karena teknologi budidaya
suatu pipa tempat tanaman akan
relatif mudah diterapkan, sehingga dapat
ditumbuhkan. Kemudian tanaman ini akan
dibudidayakan pada lahan yang terbatas.
berfungsi sebagai filter vegetasi, yang akan
Proses produksi yang relatif cepat dengan
mengurai zat racun tersebut menjadi zat
hasil produksi dalam sekali panen hingga 3
yang tidak berbahaya bagi ikan. Jadi,
ton. Permintaan pasar yang semakin tinggi
inilah siklus yang saling
dan minat konsumsi terhadap ikan lele juga
menguntungkan agar ikan yang ada di
terus meningkat, sehingga membuat
kolam dapat terhindar dari penyakit dan
pembudidaya lele di Desa Pantai Raja terus
kematian.
terpacu untuk mengembangkan usahanya.
Budidaya ikan yang dikombinasikan
Usaha budidaya lele yang telah
dengan sayuran akan lebih menarik, dan
dikembangkan yaitu dengan menggunakan
diharapkan dapat dilakukan secara
kolam terpal. Jumlah kolam yang dimiliki
berkelanjutan. Apabila kegiatan ini
oleh masing-masing mitra sekitar 20-25
berlanjut, maka selain sebagai sentra lele
kolam/orang. Budidaya lele di Desa Pantai
Kampung Lele juga akan memiliki peluang
Raja meliputi kegiatan usaha pembenihan
sebagai pemasok sayur organik untuk Kota
dan pembesaran. Berdasarkan hasil
Pekanbaru. Teknologi budidaya lele secara
wawancara dengan salah satu masyarakat
akuaponik diharapkan tidak menyebabkan
di desa tersebut, terdapat permasalahan
turunnya produksi ikan lele karena
yang sering dihadapi oleh pembudidaya
kematian dan dapat memproduksi sayuran
lele yaitu ikan lele terserang penyakit dan
yang sehat/organik tanpa pupuk kimia.
kematian. Hal ini diduga disebabkan oleh
Mitra dalam Program Kemitraan
kualitas air yang kurang baik (beracun)
Masyarakat ini adalah RT 08 RW 02 Desa
serta banyak endapan sisa kotoran ikan di
Pantai Raja, Kecamatan Perhentian Raja,
dasar kolam. Permasalahan ini harus segera
Kabupaten Kampar. Mitra akan

101
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.4 No.1, MEI 2020
ISSN : 2550-0198
memberikan 3 orang masyarakat yang akan Masyarakat Stimulus (PKMS) ini
mengikuti pelatihan sebagai kader. diharapkan permasalahan yang dihadapi
Pembentukan kader ini akan memudahkan oleh pembudidaya lele dapat teratasi.
dalam transfer informasi materi ke Berdasarkan permasalahan yang
masyarakat setempat. Berdasarkan uraian dihadapi oleh mitra tersebut, maka
di atas, maka program kegiatan ini Universitas Muhamadiyah Riau (UMRI),
dilakukan untuk membantu masyarakat sebagai satu-satunya perguruan tinggi
Kampung Lele dalam penerapan teknologi swasta di Pekanbaru yang memiliki
akuaponik yaitu integrasi antara budidaya Fakultas MIPA merasa memiliki
lele dengan tanaman sawi sebagai usaha kesempatan dan tanggung jawab untuk
ekonomi mikro masyarakat Kampung Lele, membantu permasalahan yang dihadapi
Desa Pantai Raja, Kecamatan Perhentian oleh mitra.
Raja, Kabupaten Kampar. Fakultas MIPA, UMRI memiliki SDM
(Dosen) yang memiliki kepakaran pada
SOLUSI PERMASALAHAN bidang tumbuhan, hewan dan Fisika yang
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dapat mentransfer keilmuannya dan
mitra yang menjadi sasaran Program keterampilan kepada pembudidaya lele.
Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) Pada kegiatan ini juga akan dibantu oleh 2
adalah RT 08 RW 02 Desa Pantai Raja, orang mahasiswa yang sebelumnya telah
Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten berhasil dalam budidaya sayuran dengan
Kampar. Secara khusus permasalahan yang system hidroponik. Setelah dilakukan
dihadapi oleh mitra tersebut adalah kualitas pendampingan diharapkan pembudidaya
air kolam lele yang kurang baik (beracun) lele ini berperan sebagai pioner bagi
serta banyak endapan sisa kotoranikandi masyarakat disekitarnya untuk menularkan
dasar kolam, sehingga menyebabkan ilmu danketerampilan yang sudah mereka
kematian pada ikan. Teknologi akuaponik miliki. Transfer ilmu akan dilakukan dalam
dapat menjadi salah satu solusi dari bentuk sosialisasi dan memberikan
permasalahan tersebut. Nugroho et al. keterampilan, pendampingan dan
(2012) menyatakan bahwa teknologi pengawasan. Selain SDM
akuaponik merupakan gabungan teknologi dengankepakarannya diperlukan juga
akuakultur dengan teknologi hidroponik saranadanprasarana yang mendukung dan
dalam satu sistem untuk mengoptimalkan sesuai dengan kebutuhan kegiatan PKMS
fungsi air dan ruang sebagai media yang akan dilaksanakan dengan mitra.
pemeliharaan. Teknologi tersebut telah Solusi permasalahan dan target luaran
dilakukan di negara-negara maju, yang ingin dicapai dalam kegiatan ini,
khususnya yang memiliki keterbatasan diuraikan dalam bentuk Tabel 1 berikut:
lahan untuk mengoptimalkan produktifitas Tabel 1. Solusi penyelesaian permasalahan yang
biota perairan. Prinsip dasar yang ditawarkan dari pelaksanaan PKMS
bermanfaat bagi budidaya perairan adalah
sisa pakan dan kotoran ikan yang
berpotensi memperburuk kualitas air, akan
dimanfaatkan sebagai pupuk bagi tanaman
air. Pemanfaatan tersebut melalui sistem
resirkulasi air kolam yang disalurkan ke
media tanaman, yang secara mutualistis
juga menyaring air tersebut sehingga saat
kembali ke kolam menjadi ”bersih” dari
anasir ammonia dan mempunyai kondisi
yang lebih layak untuk budidaya ikan.
Dengan adanya Program Kemitraan

102
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.4 No.1, MEI 2020
ISSN : 2550-0198
Tabel 2. Solusi, luaran beserta spesifikasinya yang Tim Peran Kepakaran Deskripsi
hendak dicapai pada Program Kemitraan Pengusul Tugas
Masyarakat Stimulus (PKMS)
Nofripa Ketua Botani 1. Mengorganisa
Herlina sikan program
2. Berkoordinasi
dengan mitra
dan pihak-
pihak terkait
3. Mempersiapk
an bahan dan
peralatan
yang
METODE PENGABDIAN dibutuhkan
selama
Tahapan Pelaksanaan Program kegiatan.
Program Kemitraan Masyarakat 4. Berperan
Stimulus (PKMS) akan dilaksanakan membantu
selama 6 bulan di RT 08 RW 02,Desa proses
pelatihan.
Pantai Raja, Kecamatan Perhentian Raja, 5. Perencanaan
Kabupaten Kampar dengan 4 (empat) dan pelaporan
tahapan kegiatan pokok. Rincian kegiatan kegiatan.
disajikan pada Tabel 3 berikut. Novia Anggot Zoologi 1. Perancangan
Tabel 3. Tahapan Kegiatan Program Gesriantu a metode
ti penyuluhan
Kemitraan Masyarakat dan sosialisasi
Tahapan Kegiatan program.
I Persiapan Program 2. Mendesain
Pengadaan peralatan pelaksanaan
program
kebutuhan pelatihan dan
pelatihan.
pendampingan 3. Mendesain
II Sosialisasi Program model
III Implementasi Program pengawasan
Pelatihan dan dan evaluasi
program.
pendampingan pembuatan 4. Menyusun
kolam percontohan dengan laporan hasil
sistem akuaponik evaluasi
IV Evaluasi dan Monitoring Program.
5. Berperan
Pengawasan pelaksanaan
membantu
proses
Jenis Kepakaran yang dibutuhkan pelatihan
untuk menyelesaikan persoalan Shabri Anggot Fisika 1. Perancangan
Adapun sumberdaya manusia yang Putra a (Elektronika metode
Wirman dan penyuluhan
terlibat dalam kegiatan ini adalah dosen
Instrumentas dan sosialisasi
yang memiliki kepakaran untuk i) program.
menyelesaikan persoalan mitra dan 2. Mendesain
mahasiswa yang membantu aspek teknis. pelaksanaan
Berikut disajikan dalam Tabel 4. program
pelatihan.
3. Mendesain
Tabel 4. Kepakaran yang dibutuhkan untuk model
menyelesaikan persoalan pengawasan
dan evaluasi
program.

103
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.4 No.1, MEI 2020
ISSN : 2550-0198
4. Menyusun sistem
laporan hasil akuaponik.
evaluasi
program.
5. Berperan
Data dan informasi yang diperoleh dari
membantu hasil pelaksanaan evaluasi tersebut,
proses selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dan
pelatihan kualitatif untuk membuat atau menarik
kesimpulan.
Evaluasi Program
Pada tahap ini, dilakukan evaluasi LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
terhadap program yang telah dilaksanakan Luaran dan target capaian dari
selama 6 bulan (24 minggu). Tahap kegiatan pengabdian ini disajikan pada
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui Tabel 8 berikut:
keberhasilan dari program yang telah Tabel 8. Rencana Target Capaian
dilaksanakan. Secara garis besar tahapan
tersebut meliputi: identifikasi kegiatan Luaran
program, bentuk pelaksanaan evaluasi dan No Jenis Luaran Indikator
dihasilkan rancangan/ model sistem Capaian
akuaponik yang direncanakan. Bentuk Luaran Wajib
kegiatan, evaluasi dan dokumen evaluasi 1 Publikasi ilmiah Publish
disajikan pada Tabel 5 berikut: pada jurnal ber
Tabel 5. Kegiatan, evaluasi dan dokumen ISSN/ Prosiding
evaluasi jurnal Nasional1)
N Kegiatan Bentuk Dokumen 2 Publikasi pada Terbit
o Evaluasi Evaluasi
media masa cetak/
1 Sosialisasi Pengumpula Daftar hadir online/repocitory
program n peserta, PT 6)
kegiatan dokumentasi dokumentas 3 Peningkatan daya Tidak ada
sosialisasi, i sosialisasi saing (peningkatan
pengisian dan
kualitas, kuantitas,
angket, lembaran
respons dan isian
serta nilai tambah
tingkat angket. barang, jasa,
pemahaman diversifikasi
peserta produk, atau
terhadap sumber daya
sosialisasi lainnya 4)
program 4 Peningkatan Ada
kegiatan. penerapan iptek di
2 Pelatihan Pengumpula Berita acara
masyarakat
pembuata n pelaksanaan
n sistem dokumentasi pelatihan,
(mekanisasi, IT,
4)
akuaponik pelatihan, dokumentas dan manajemen
pengisian i pelatihan 5 Perbaikan tata nilai Ada
angket, dan masyarakat (seni
respons dan lembaran budaya, sosial,
tingkat isian politik, keamanan,
pemahaman angket. ketentraman,
peserta pendidikan,
terhadap
kesehatan2)
pelatihan
pembuatan Luaran Tambahan

104
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.4 No.1, MEI 2020
ISSN : 2550-0198
1 Publikasi di jurnal Tidak ada orang peserta. Kegiatan pengabdian
internasional1) dimulai dari persiapan materi dalam bentuk
2 Jasa; rekayasa Tidak ada power point, alat dan bahan penunjang.
sosial, metode atau Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi
sistem, Kegiatan pengabdian kepada
produk/barang5) masyarakat ini terbagi ke dalam 2 tahap,
3 Inovasi baru TTG5) Tidak ada yaitu kegiatan sosialisasi dan kegiatan
4 Hak kekayaan Tidak ada praktik pembuatan akuaponik yang
intelektual (Paten, diberikan kepada petani lele Desa
Paten sederhana, Perhentian Raja, Kabupaten kampar. Dua
Hak Cipta, Merek kegiatan tersebut telah terselenggara sesuai
dagang, Rahasia dengan yang telah direncanakan. Kegiatan
dagang, Desain sosialisasi kepada kelompok tani lele telah
Produk Industri, dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2019
Perlindungan bertempat di rumah salah satu warga
Varietas Tanaman, Kampung Lele Desa Pantai Raja. Sebanyak
Perlindungan 11 orang peserta hadir pada kegiatan
Desain Topografi sosialisasi tersebut. Kegiatan diawali
Sirkuit Terpadu3) dengan kata sambutan ketua pelaksana
5 Buku ber ISBN6) Tidak ada pengabdian Universitas Muhammadiyah
Keterangan: Riau, selanjutnya pemaparan tentang
1) Isi dengan belum/ tidak ada, draf, teknologi akuaponik dan manfaatnya,
submitted, reviewed, atau diselingi dengan tanya jawab dengan
accepted/published peserta. Berikut adalah kegiatan
2) Isi dengan belum/ tidak ada, draf, penyampaian materi (Gambar 1).
terdaftar, atau sudah dilaksanakan
3) Isi dengan belum/ tidak ada, draf, atau

terdaftar/ granted
4) Isi dengan belum/ tidak ada, produk,

penerapan, besar peningkatan


5) Isi dengan belum/ tidak ada, draf,

produk, atau penerapan


6) Isi dengan belum/ tidak ada, draf, proses
Gambar 1. Penyampaian materi tentang teknologi akuaponik dan
editing/ sudah terbit pemanfaatannya pada kolam lele

HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan


Persiapan Kegiatan Pengabdian kepada pembuatan akuaponik pada kolam lele
Masyarakat Pelatihan dilakukan pada hari Kamis,
Penjajakan pertama dilakukan dengan 12 September 2019. Kolam lele milik salah
menemui ketua RT 08 RW 02 Desa Pantai satu warga Kampung Lele Desa Pantai
Raja, Kecamatan Perhentian Raja, Raja, Kecamatan Perhentian Raja dijadikan
Kabupaten Kampar. Selanjutnya dilakukan sebagai kolam percontohan pembuatan
observasi langsung ke lapangan, yaitu sistem akuaponik yang telah disurvey
melihat beberapa kolam lele milik salah sebelumnya. Pelatihan diikuti oleh
satu warga di desa tersebut yang beberapa orang peserta yang telah diundang
selanjutnya akan dijadikan sebagai kolam sebagai mitra. Pada kegiatan pelatihan ini
percontohan pada kegiatan pengabdian ini. telah disiapkan sebelumnya bibit sayuran
Kegiatan pengabdian dirancang untuk yang telah disemai selama 10 hari,
dapat dihadiri oleh anggota kelompok tani rockwool, netpot dan pH meter. Pada saat
lele dengan mengundang sebanyak 20 kegiatan pelatihan dilakukan pemindahan

105
Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Vol.4 No.1, MEI 2020
ISSN : 2550-0198
bibit dengan cara meletakkan bibit sayuran Gambar 3. Foto bersama peserta sosialisasi dan
yang telah tumbuh disemai ke dalam pelatihan pembuatan akuaponik
rockwool yang telah dibasahkan dengan air,
SIMPULAN
yaitu dengan cara diberi lubang pada
Berdasarkan dari kegiatan sosialisasi,
rockwool lalu dimasukkan bibitnya.
seluruh materi yang disampaikan dapat
Setelah itu diletakkan ke dalam netpot dan
diterima dengan baik oleh peserta. Hal ini
langsung dipindahkan ke dalam Aquaponik
dapat dibuktikan dari kegiatan diskusi dan
DFT (Deep Flow Technique) yang telah
tanya jawab, dimana banyak pertanyaan
dibuat sebelumnya. Setelah semua bibit
peserta yang berhubungan dengan
telah dipindakan selanjutnya diukur pH air
teknologi akuaponik. Selain itu terlihat
pada kolam untuk mengetahui pH air
minat peserta dalam berdiskusi yang mana
kolam.
mereka ingin segera dapat mempraktikkan
Kegiatan pelatihan ini juga diselingi
pembuatan akuaponik pada kolam lele di
dengan diskusi dan tanya jawab, dimana
rumah mereka masing-masing.
banyak pertanyaan peserta yang
Berdasarkan diskusi dengan peserta saat
berhubungan dengan teknologi aquaponik.
sosialisasi, dapat diketahui bahwa
Selain itu terlihat minat peserta dalam
pengetahuan petani lele mengenai
berdiskusi dan bertanya mengenai budidaya
akuaponik dirasakan masih kurang.
aquaponik. Berdasarkan diskusi dengan
Dengan adanya kegiatan pengabdian /
peserta saat pelatihan, dapat diketahui
sosialisasi ini, maka peserta pengabdian
bahwa pengetahuan peserta mengenai
telah memiliki pengetahuan tentang
aquaponik yang baik dirasakan masih
penggunaan teknologi akuaponik pada
sangat kurang. Dengan adanya kegiatan
kolam lele, sehingga peserta akan dapat
pengabdian / pelatihan ini, maka peserta
melaksanakannya secara mandiri.
pengabdian telah memiliki pengetahuan
tentang budidaya secara aquaponik,
DAFTAR PUSTAKA
sehingga peserta akan dapat
melaksanakannya secara mandiri. Terlihat [1] Manurung RM, Kusai, Zulkarnain. The
bahwa peserta sangat antusias sekali dan Change of analysis fish farmers
ingin mengetahui dimana dan bagaimana mindset of Catfish cultivation in the
cara untuk mendapatkan alat-alat dan bibit Village Hangtuah of Perhentian Raja
sayur-sayuran. District of Kampar Regency Riau
Province. Universitas Riau
[2] Nugroho RA, Pambudi LT,
Chilmawati D, Haditomo AHC. 2012.
Aplikasi Teknologi Akuaponik Pada
Budidaya Ikan Air Tawar Untuk
Optimalisasi Kapasitas Produksi.
Jurnal Saintek Perikanan. Vol: 8 No:
1. Hal:46-51.
[3] Rakocy, J. E., M.P Masser dan
Gambar 2. Kegiatan Pelatihan pembuatan
akuaponik bersama petani lele T.M Losordo. 2006. Recirculating
Aquaculture Tank Production
Systems : Aquaponics – Integrating
Fish and Plant Culture. Southern
Regional Aquaculture Center, United
States of Agriculture, USA.

106

You might also like