Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP DIET

HIPERTENSI PADA LANSIA DI KELURAHAN LEMPAKE


KOTA SAMARINDA TAHUN 2020

Erna Fatimah(1), Risva(2), Ratno Adrianto (3)


123
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman
Email: ernafatimaheno@gmail.com

Abstract
People in Lempake village have a relatively low level of knowledge, do not know the symptoms of hypertension,
risk factors for hypertension and how to prevent it, do not understand the hypertension diet that is suitable for
patients to consume and the perception that taking hypertension medication for life will have an impact on the
kidneys.
The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge, attitudes, and family support
on hypertensive diet among the elderly in Lempake Village. This research is a quantitative study. Data collection
was conducted through interviews with 118 elderly respondents using the Cross Sectional method with inclusion
criteria. The data were collected and then processed and analyzed using the SPSS application.
The results showed that there was a relationship between knowledge and a hypertensive diet, poor
knowledge, not applying a hypertensive diet, was not known to be one of the causes for the elderly to choose
wrong food and the increasing age, the ability to accept and remember a reduced knowledge. because the elderly
do not understand the knowledge about hypertension and diet this can affect the hypertension diet action. There is
a relationship between attitude and hypertensive diet, attitude can affect the awareness of the elderly in making
behavior changes that tend to be positive. There is no relationship between family support and a hypertensive diet,
because the family has provided support. However, this returns to the individual respondent / elderly to maintain
their health by adopting a hypertensive diet or not. Dietary compliance is an important thing to pay attention to in
people with hypertension. Patients should adhere to a hypertensive diet in order to prevent further complications.
There is a relationship between knowledge, attitude, history of hypertension on the hypertension diet and
there is no relationship between family support for the hypertension diet. It is necessary to have proper education
for the elderly regarding the impact of high blood pressure if they do not adopt a hypertensive diet that is suitable
for the elderly.

Keywords : Hypertension Diet, Knowledge, Attitudes, and Family Support.


Kalimantan Timur tahun 2016 penyakit Hipertensi
1. PENDAHULUAN termasuk dalam 10 penyakit terbanyak, yang
Berdasarkan data World Health Organization menenenpati urutan kedua dengan presentase 18%.
(WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Berdasarkan pengukuran tekanan darah penduduk >
Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, 18 tahun jumlah penderita Hipertensi di Wilayah
artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis Kalimantan Timur 88.967 orang dengan presentase
hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus 13,75%.
meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada Dinas Kesehatan Kota Samarinda, data penyakit
tahun 2025 akan ada 1,56 Miliar orang yang tidak menular Hipertensi perpuskesmas tahun 2018,
terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap dari 24 Puskesmas yag ada di kota Samarinda urutan
tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat pertama puskesmas Air Putih dengan jumlah kasus
hipertensi dan komplikasinya. 2.751, urutan kedua puskesmas Lempake dengan
Di Indonesia, Riskesdas 2018 menyatakan jumlah kasus 2.467, dan ketiga puskesmas Remaja
prevalensi hipertensi berdasarkan hasil dengan jumlah kasus 2.231.
pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar SIKDA UPT. Puskesmas Lempake Kejadian
34,1%. menurut catatan data Kemenkes pada kasus Hipertensi juga termasuk kedalam 10 penyakit
2016, terdapat 63.309.620 kasus dan kematian terbanyak di wilayah kerja Puskesmas Lempake yang
sebanyak 427.218 ribu karena Hipertensi. Penyakit hampir selalu ada setiap tahunnya. Tahun 2015
tidak menular seperti hipertensi ini merupakan hipertensi menduduki urutan kedua dengan jumlah
investasi buruk yang dapat kita tuai investasinya kasus 2.346. Kemudian disusul pada tahun 2016
dalam tiga atau empat tahun ke depan. menjadi urutan pertama dengan jumlah kasus 1.135
Berdasarkan data Dinas Kesehatan serta masih menduduki urutan pertama di tahun
selanjutnya yakni tahun 2017 dengan jumlah kasus penderita tidak rutin untuk kontrol Hipertensi,
sebanyak 1.796 Kemudian disusul lagi pada tahun sehingga persepsi ini masyarakat dilempake ada yang
2018 dengan jumlah kasus sebanyak 1.808 yang setuju dan tidak setuju. Bahkan sebagian besar
menduduki urutan ke pertama di Puskesmas penderita tidak terlalu peduli dengan hipertensi yang
Lempake. Kemudian tahun 2019 sebanyak 2.014 dideritanya karena belum mengganggu aktivitas
kasus. sehari-hari dan beranggapan tekanan darahnya akan
Observasi awal yang dilakukan sebagian normal kembali dalam beberapa hari, selain itu
besar masyarakat dikelurahan Lempake memiliki masyarakatnya yang Heterogen menyebabkan prilaku
karakteristik tingkat pengetahuan tergolong mengkonsumsi makanan, mengolah makanan juga
rendah, terkait dengan terjadinya penyakit berbeda – beda, sehingga masyarakat mengatakan
hipertensi penderita tidak mengetahui gejala agak sulit jika harus membuat makanan yang terpisah
hipertensi, faktor risiko hipertensi dan cara dari anggota keluarga lainnya dikarenakan
pencegahannya. Kemudian mayarakat kelurahan pendapatan ekonomi yang kurang, Selain itu penyakit
lempake tidak terlalu memahami mengenai asupan hipertensi di ketahui juga sebagian dari faktor
makanan yang bagaimana harus di konsumsi keturunan, sehingga tidak memanfaatkan fasilitas
penderita dan ada juga persepsi masyarakatnya kesehatan walaupun jarak tempat tinggal dengan
minum obat Hipertensi seumur hidup akan fasilitas kesehatan tidak terlalu jauh.
berdampak pada ginjal, sehingga meyebabkan
2. METODE PENELITIAN penelitian ini adalah Nonprobability Sampling
Penelitian ini menggunakan penelitian dengan pendekatan Purposive Sampling.
menggunakan pola pendekatan kuantitatif. Jenis 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian Survei Analitik dengan desain Cross Pada penelitian ini jumlah sampel yang
Sectional yang dilaksanakan dalam suatu waktu digunakan sebanyak 118 Lansia di Wilayah Kerja
pengambilan data. Waktu penelitian ini Puskesmas Lempake. Berikut tabel distribusi
dilaksanakan pada bulan Oktober 2020. Penelitian responden berdasarkan karakteristik responden yang
ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Lempake meliputi riwayat hpertensi, usia, jenis kelamin,
Kota Samarinda. Besar sampel yang digunakan Pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan diet
adalah 118 Lansia Teknik sampling dalam hipertensi responden lansia di kelurahan lempake.

Tabel 1 Karakteristik Reponden Pengetahuan, Sikap, dan Dukungan Keluarga Terhadap Diet
Hipertensi Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lempake Kota Samarinda
Karakteristik Responden Ya Tidak
Riwayat Hipertensi 107 (90,7%) 11 (9,3%)
Pengetahuan 77 (65,3%) 41(34,7%)
Sikap 77 (65,3%) 41(34,7%)
Dukungan Keluarga 67 (56,8%) 51 (43,2%)
Diet Hipertensi Pola Makan 90 (76,3%) 28 (23,7%)
Diet Hipertensi Kebiasaan Makan 87 (73,3%) 31 (26,3%)
Diet Hipertensi Rencana Makan 63 (53,4%) 55 (46,6%)
Diet Hipertensi Pilihan Makanan 108 (91,5%) 10 (8,5%)
Usia Frekuensi
46-55 20 16,9%
56-65 61 51,7%
65> 37 31,4%
Jenis Kelamin Frekuensi
Perempuan 73 61,9%
Laki-Laki 45 38,1%
Pendidikan Frekuensi
Tidak Sekolah 51 43.2%
SD 38 32.2%
SMP 15 12.7%
SMA 12 10.2%
D1-D3 2 1.7%
Pekerjaan 65 55.1%
Tidak Bekerja 33 28.0%
Petani 14 11.9%
Swasta 1 0.8%
Kuli Bangunan 3 2.5%
PNS 2 1.7%
Pensiunan 65 55.1%

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat dari diet hipertensi yang benar sebanyak 77 orang (65,3%).
karakteristik responden menunjukkan bahwa mayoritas sikap responden tidak setuju atau sikapnya
jenis kelamin mayoritas adalah perempuan negatif sebanyak 77 orang (65,3%). mayoritas keluarga
sebanyak 73 orang (61%). Umur mayoritas tidak memberi dukungan terhadap responden sebanyak
adalah umur antara 56-65 tahun sebanyak 61 67 orang (56,8%). diet hipertensi pola makan mayoritas
orang (51,7%). Pendidikan Tekahir mayoritas responden tidak melakukan diet pola makan sebanyak
adalah tidak sekolah sebanyak 51 orang 90 orang (76,3%). diet hipertensi mayoritas responden
(43,2%). Pekerjaan mayoritas adalah Tidak tidak melakukan diet kebiasaan makan sebanyak 87
bekerja sebanyak 65 orang (55,1%). riwayat orang (73,7%). diet hipertensi mayoritas responden
hipertensi mayoritas responden mempunyai tidak melaukan diet rencana makan sebanyak 63 orang
riwayat hipertensi sebanyak 107 orang (90,7%). (53,4%). Dan bahwa diet hipertensi mayoritas
pengetahuan diet hipertensi mayoritas responden tidak melakukan diet pilihan makanan
responden tidak paham dan tidak menerapkan sebanyak 108 orang (91,5%).

Tabel 2 Analisis Hubungan Pengetahuan Terhadap Diet Hipertensi di Wilayah Kerja


Puskesmas Lempake Kota Samarinda
Pengetahuan Tidak Menerapkan Diet Sig.
Menerapkan Total
Diet
N % N % N %
Kurang Baik 72 93,5 5 6,5 77 100 0,030
Baik 32 78,0 9 22,0 41 100
Total 104 88,1 14 11,9 18 100

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa square diketahui p value = 0,030 dimana p<α (0,05),
Responden yang pengetahuannya kurang baik hal ini menujukkan bahwa ada hubungan antara
didapatkan tidak menerapkan diet hipertensi pengetahuan dengan diet hipertensi pada wilayah
sebanyak 72 orang (93,5%) Hasil uji statistic chi kerja puskemas lempake.
Tabel 3 Analisis Hubungan Sikap Terhadap Diet Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Lempake Kota Samarinda
Sikap Tidak Menerapkan Diet Sig.
Menerapkan Diet Total

N % N % N %
Tidak Setuju 72 93,5 5 6,5 77 100 0,030
Setuju 32 78,0 9 22,0 41 100
Total 104 88,1 14 11,9 118 100

(negatif) dan setuju (positif). Responden yang sikapnya


Tabel 3 Analisis Hubungan Sikap Terhadap tidak setuju didapatkan tidak menerapkan diet sebanyak
Diet Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas 72 orang (93,5%) Hasil uji statistic chi square diketahui
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat p value = 0,030 dimana p<α (0,05), hal ini menujukkan
Responden yang sikapnya dapat diketahui bahwa ada hubungan antara sikap dengan diet
kategori sikap terbagi dua yaitu tidak setuju hipertensi pada wilayah kerja puskemas lempake
Tabel 4 Analisis Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Diet Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Lempake Kota Samarinda
Dukungan Keluarga Tidak Menerapkan Sig.
Menerapkan Diet Diet Total

N % n % N %
Tidak Mendukung 62 92,5 5 7,5 67 100 0,159
Mendukung 42 82,4 9 17,6 51 100
Total 104 88,1 14 11,9 118 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat statistic chi square diketahui p value = 0,159 dimana
Responden yang dukungan keluarganya tidak p>α (0,05), hal ini menujukkan bahwa tidak ada
mendukung didapatkan tidak menerapkan diet hubungan antara dukungan keluarga dengan diet
hipertensi sebanyak 62 orang (92,5%) Hasil uji hipertensi pada wilayah kerja puskemas lempake.

Tabel 5 Analisis Hubungan Riwayat Hipertensi Terhadap Diet Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Lempake Kota Samarinda

Riwayat Hipertensi Tidak Menerapkan Sig.


Menerapkan Diet Diet Total
Hipertensi Hiperensi

N % N % n %
Ya 97 90,7 10 9,3 107 100 0,032
Tidak 7 63,6 4 36,4 11 100
Total 104 88,1 14 11,9 118 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat square diketahui p value = 0,032 dimana p<α (0,05),
responden yang mempunyai riwayat hipertensi hal ini menujukkan bahwa ada hubungan antara riwayat
didapatkan tidak menerapkan diet hipertensi hipertensi dengan diet hipertensi pada wilayah kerja
sebanyak 97 orang (90,7%) Hasil uji statistic chi puskemaslempake.

Tabel 6 Analisis Hubungan Riwayat Hipertensi Terhadap Diet Hipertensi Pola Makan di
Wilayah Kerja Puskesmas Lempake Kota Samarinda
Riwayat Hipertensi Tidak Menerapkan Diet Sig.
Menerapkan Diet Pola Makan Total
Pola Makan

n % N % N %
Ya 83 77,6 24 22,4 107 100 0,038
Tidak 7 63,6 4 36,4 11 100
Total 90 76,3 28 23,7 118 100

square diketahui p value = 0,038 dimana p<α (0,05),


Dari tabel diatas menunjukkan bahwa hal ini menujukkan bahwa ada hubungan antara riwayat
responden yang mempunyai riwayat hipertensi hipertensi dengan diet pola makan pada wilayah kerja
didapatkan tidak menerapkan diet pola makan puskemaslempake.
sebanyak 83 orang (77,6%) Hasil uji statistic chi
Tabel 7 Analisis Hubungan Riwayat Hipertensi Terhadap Diet Hipertensi Kebiasaan Makan di
Wilayah Kerja Puskesmas Lempake Kota Samarinda
Riwayat Hipertensi Tidak Menerapkan Diet Sig.
Menerapkan Diet Kebiasaan Total
Kebiasaan Makan
Makan

N % N % N %
Ya 81 75,7 26 24,3 107 100 0,047
Tidak 6 54,5 5 45,5 11 100
Total 87 73,7 31 26,3 118 100

statistic chi square diketahui p value = 0,247 dimana


Dari tabel diatas menunjukkan bahwa p<α (0,05), hal ini menujukkan bahwa ada hubungan
responden yang mempunyai riwayat hipertensi antara riwayat hipertensi dengan diet kebiasaan makan
didapatkan tidak menerapkan diet kebiasaan pada wilayah kerja puskemas lempake.
makan sebanyak 81 orang (75,7%) Hasil uji

Tabel 8 Analisis Hubungan Riwayat Hipertensi Terhadap Diet Hipertensi Pilihan Makanan di
Wilayah Kerja Puskesmas Lempake Kota Samarinda
Riwayat Hipertensi Tidak Menerapkan Diet Sig.
Menerapkan Diet Pilihan Makanan Total
Pilihan Makanan

N % N % N %
Ya 100 93,5 7 6,5 107 100 0,075
Tidak 8 72,7 3 27,3 11 100
Total 108 91,5 10 8,5 118 100

statistic chi square diketahui p value = 0,075 dimana


Dari tabel diatas menunjukkan bahwa p>α (0,05), hal ini menujukkan bahwa tidak ada
responden yang mempunyai riwayat hipertensi hubungan antara riwayat hipertensi dengan diet rencana
didapatkan tidak menerapkan diet pilihan makan pada wilayah kerja puskemas lempake.
makanan sebanyak 100 orang (93,5%) Hasil uji .
Tabel 9 Analisis Hubungan Riwayat Hipertensi Terhadap Diet Hipertensi Rencana Makan di
Wilayah Kerja Puskesmas Lempake Kota Samarinda
Riwayat Hipertensi Tidak Menerapkan Diet Sig.
Menerapkan Diet Rencana Makan Total
Rencana Makan

N % N % N %
Ya 62 57,9 45 42,1 107 100 0,006
Tidak 1 9,1 10 90,9 11 100
Total 63 53,4 55 46,6 118 100
statistic chi square diketahui p value = 0,006 dimana
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa p<α (0,05), hal ini menujukkan bahwa ada hubungan
responden yang mempunyai riwayat hipertensi antara riwayat hipertensi dengan diet rencana makan
didapatkan tidak menerapkan diet rencana pada wilayah kerja puskemas lempake.
makan sebanyak 62 orang (57,9%) Hasil uji .
diketahui bahwa p (0,000) < α (0,05), maka Ho ditolak
4. PEMBAHASAN dan Ha diterima yang berarti ada hubungan antara pola
Hubungan Riwayat Hipertensi Terhadap makan dengan kejadian hipertensi pada lansia di
Diet Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Posyandu Mawar Desa Sangubanyu Kabupaten
Lempake Purworejo.
Diet hipertensi sangat menentukan
keberhasilan terapi untuk pasien hipertensi, pada Hubungan Riwayat Hipertensi Terhadap Diet
pasien hipertensi banyak makanan yang tinggi Hipertensi Kebiasaan Makan di Wilayah Kerja
natrium yang harus dihindari, misalnya garam, Puskesmas Lempake
bumbu penyedap, makanan cepat saji/mie
instan, keripik kentang dan lainnya (Sunaryo & Hasil wawancara dilapangan menyatakan bahwa
Afiffah, 2016). Diet merupakan salah satu responden menyukai semua makanan dan makanan
cara untuk menurunkan hipertensi. Faktor cepat saji. Namun demikian makanan cepat saji tersebut
makanan (kepatuhan diet) merupakan hal masih banyak menggunakan sumber lemak seperti mie
yang penting untuk diperhatikan pada instan, makanan kalengan dan lainya. Konsumsi makan
penderita hipertensi. Penderita hipertensi (Food Habit) fast food yang tinggi disebabkan oleh
sebaiknya patuh menjalankan diet hipertensi hasil diet hipertensi lansia yang kurang baik. Fast food
agar dapat mencegah terjadinya komplikasi merupakan makanan yang mengandung tinggi lemak,
yang lebih lanjut. Penderita hipertensi harus protein dan garam tetapi rendah serat sehingga
tetap menjalankan diet hipertensi setiap hari dipandang negatif (Almatsier, 2011). Mengatur diet
dengan ada atau tidaknya sakit dan gejala hipertensi berkaitan dengan kebiasaan makan pasien
yang timbul. Hal ini dimaksudkan agar sebelum diagnose mengalami penyakit jantung koroner
keadaan tekanan darah penderita hipertensi dan tekanan darah tinggi sehingga perlu adanya
tetap stabil sehingga dapat terhindar dari manajemen diri pasien untuk menjaga pola makan dan
penyakit hipertensi dan komplikasinya kebiasaan makan Sejalan (M. M. Putri, 2016) hasil
(Agrina, 2011 dalam Mapagerang et al., 2018). analisa bivariat dengan statistik Chi Square yang
dilakukan pada variabel kebiasaan makan berlemak
Hubungan Riwayat Hipertensi Terhadap menunjukan hasil p Value secesar 0,000 (p < α) yang
Diet Hipertensi Pola Makan di Wilayah berarti terdapat hubungan antara kejadian hipertensi
Kerja Puskesmas Lempake dengan kebiasaan makan. Dari hasil penelitian
disimpulkan bahwa makan tinggi lemak, sayuran
Berdasarkan hasil dilapangan dikelurahan dengan pengolahan tambahan lemak yang berlebih serta
lempake terjadi peningkatan tekanan darah jarang mengkonsumsi buah sebagai pengganti lemak
dikarenakan tidak bisa membatasi makanan dan sayur.
yang terlalu banyak mengandung garam
disebabkan karena responden merasa makanan Hubungan Riwayat Hipertensi Terhadap Diet
hambar jika tidak diberi garam, dan responden Hipertensi Rencana Makan di Wilayah Kerja
masih sering mengkonsumsi gorengan setiap Puskesmas Lempake
harinya. Faktor utama yang menjadi pemicu
bagi para responden untuk membatasi makanan Berdasarkan hasil wawancara, diet hipertensi
adalah faktor umur. Pada penelitian ini rencana makan adalah pendekatan diet hipertensi untuk
diketahui paling banyak responden berumur 55- menghentikan hipertensi. Diet ini memiliki dua pokok,
60 tahun, yang artinya sudah menjadi manusia yaitu mengurangi makanan dengan garam dan lemak
dewasa akhir yang pertimbangan utamanya jenuh, seperti makanan yang digoreng, daging, dan
hanya karena kesehatan. Selain itu dipengaruhi lainnya Pokok yang kedua adalah meningkatkan asupan
oleh keadaan fisiologis lansia bahwa semakin makanan yang mengandung magnesium, kalium,
berkurangnya indera penciuman dan perasa kalsium, dan serat yang tinggi, seperti makanan yang
umumnya membuat lansia kurang dapat fresh, buah, dan sayuran. Diet rencana makan ini
menikmati makanan dengan baik. Hal ini sering menekankan pada buah, sayuran, susu bebas
menyebabkan kurangnya asupan pada lansia lemak/rendah lemak, biji-bijian, kacang-kacangan, dan
atau penggunaan bumbu seperti kecap atau membatasi lemak jenuh, kolesterol, daging merah dan
garam yang berlebihan yang tentunya dapat olahan, gula tambahan, dan pemanis minuman buatan
berdampak kurang baik bagi kesehatan lansia. (Chiavaroli et al., 2019 dalam Salsabila, 2017). Dari
Penelitian ini sejalan dengan penelitian penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa, perilaku
Situmorang, 2020 Hasil dari penelitian tersebut berkaitan dengan rencana makan responden yang dapat
menghasilkan suatu yang sifat positif maupun beranggapan bahwa pola makan yang tepat jauh lebih
negatif. Sehingga perilaku penderita hipertensi baik dibandingkan harus memilih pilihan makanan,
yang secara rutin mempunyai jadwal yang tepat kebiasaan makan, dan rencana yang tepat. Sehingga
untuk konsumsi makanannya setiap hari dan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas
merencanakan makanan apa yang apa dimasak responden memilih pola makan yang tepat
atau dimakan sebelum hari H atau keesokan Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan kurang
harinya yang dapat menurunkan tekanan darah baik dan tidak melakukan diet hipertensi, merupakan
dalam tubuh penderita hipertensi, dan perilaku salah satu faktor risiko kejadian hipertensi, hal ini
penderita yang menghindari konsumsi garam sejalan dengan hasil penelitian Tarigan & Lubis, 2018
setiap harinya dapat mencegah timbulnya dalam Kusumawati 2014 menyimpulkan bahwa ada
penyakit hipertensi. hubungan yang signifikan antara pengetahuan penderita
hipertensi dengan pola makan sehari – hari, kebiasaan
Hubungan Riwayat Hipertensi Terhadap makan, rencana makan dan pilihan makanan. Dari
Diet Hipertensi Pilihan Makanan di Wilayah penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
Kerja Puskesmas Lempake pengetahuan seseorang mempengaruhi tindakan yang
. akan dilakukan terkait dengan diet hipertensi. Hal ini
Hasil analisis dalam penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian (W. Putri et al.,
menunjukkan responden yang mempunyai 2019) yang menyatakan bahwa dengan pengetahuan
riwayat hipertensi didapatkan tidak melakukan yang baik maka lansia akan dapat mengerti,
diet pilihan makanan sebanyak 100 orang memahami tentang pentingnya diet hipertensi dan
(93,5%) Hasil uji statistic chi square diketahui p mangaplikasikan dalam perilaku diet hipertensi agar
value = 0,075 dimana p>α (0,05), hal ini tekanan darah dalam kondisi stabil.
menujukkan bahwa tidak ada hubungan antara
riwayat hipertensi dengan diet rencana makan Hubungan Sikap Terhadap Diet Hipertensi di
pada wilayah kerja puskemas lempake. Hasil Wilayah Kerja Puskesmas Lempake
penelitian dilapangan responden cenderung
memilih pilihan makanan dengan rasa manis Responden yang sikapnya setuju/positif dan tidak
seperti, kue, biskuit dan gorengan dalam pilihan melakukan diet hipertensi mengalami hipertensi bisa
makanan secara umum adanya perubahan gaya disebabkan pola makan, kebiasaan makan, rencana
hidup masyarakat kota yaitu cenderung memilih makan, dan pilihan makanan yang kurang tepat
makanan yang siap saji seperti fast food yan sehingga bisa menyebabkan hipertensi semakin
mengandung lemak, tinggi kalori, garam, meningkat.
kolesterol, dan hanya mengandung sedikit serat Hal ini menunjukkan bahwa sikap tidak
yang mengakibatkan munculnya banyak setuju/negatif dan tidak melakukan diet hipertensi
penyakit. Salah satunya penyakit adalah merupakan salah satu faktor risiko kejadian hipertensi.
hipertensi. Hasil penelitian sejalan dengan Heriyadi et al., 2017
Sejalan dengan penelitian (Konna, 2017) menyatakan bahwa sikap terhadap diet hipertensi
dilihat dari nilai kesehatan dan dihubungkan mempengaruhi tindakan pencegahan hipertensi. Sikap
dengan tekanan darah, responden yang paling belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan
banyak menganggap penting dengan kategori tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.
tidak hipertensi sebesar 66 responden (26,9%), Suatu sikap pada diri individu belum tentu terwujud
dan kategori hipertensi sebesar 179 responden dalam suatu tindakan nyata. sikap tidak dapat langsung
(73,1%), dengan nilai p 0,455 > 0,05 dimana dilihat, Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada
tidak ada hubungan healthy food choice dengan hubungan yang signifikan antara sikap dengan diet
hipertensi. hipertensi.

Hubungan Pengetahuan Terhadap Diet Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Diet


Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Lempake
Lempake
Hasil penelitian sebelumnya Lolo & Nurlaela,
Responden yang pengetahuan baik dan 2018 menyatakan Hasil uji analisis chi square diperoleh
tidak melakukan diet hipertensi mengalami nilai p value 0,443 lebih besar dari nilai 0,05 yang
hipertensi bisa disebabkan pola makan, artinya tidak terdapat hubungan dukungan keluarga
kebiasaan makan, rencana makan, dan pilihan dengan diet hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian,
makanan yang kurang tepat. Banyak lansia yang peneliti berasumsi bahwa dukungan keluarga perlu
diberikan kepada pasien hipertensi, akan tetapi memasak yang benar pilihan makan yang tepat untuk
dukungan yang diberikan harus disertai pula lansia yang dilakukan setiap agenda posyandu.
dengan pelaksanaan fungsi keluarga. Karena Untuk Kepala ruangan selaku penanggung jawab
selain dukungan keluarga, pelaksanaan fungsi Program Pencegahan Penyakit Tidak Menular
keluarga pun perlu dilaksanakan dalam upaya berkoordinasi kepada Kepala upaya kesehatan
mengontrol kesehatan penderita hipertensi. masyarakat (UKM), untuk memanfaatkan kembali
Berdasarkan hasil uji statistic, untuk ruangan-ruangan kosong sebagai ruang penyuluhan
melihat hubungan antara dukungan keuarga maupun pelatihan dan simulasi bagi pasien pemulihan
dengan diet hipertensi didapatkan p=0,159 > beserta keluarga yang memiliki risiko hipertensi.
0,05. Nilai menunjukkan tidak ada hubungan Untuk instansi kesehatan terkait sebaiknya
antara dukungan keluarga dengan diet merekrut tenaga Kesehatan Masyarakat untuk
hipertensi, hal ini menunjukkan bahwa keluarga menerapkan 5 level prevention disetiap ruangan agar
yang tidak mendukung tidak melakukan diet P2PTM dalam pelaksanaannya tetap terkontrol hingga
hipertensi merupakan salah satu terjadinya pasien pulih dan keluarga pasien yang telah diberi
hipertensi dan tekanan darah tinggi yang pelatihan dapat menjadi kader bagi keluarga lain
menetap/berulang. Hal disebakan keluarga maupun masyarakat luas untuk menerapkan diet
sudah memberi dukungan informasional, hipertensi seperti pola makan, kebiasaan makan,
emosional, instrumental , dan penilian terhadap rencana makan dan pilihan makanan sesuai standar
lansia. Tetapi hal ini kembali lagi kepada masyarakat.
individu responden/lansia tersebut untuk Seluruh tenaga kesehatan sebaiknya memiliki
menjaga kesehatannya dengan melakukan diet tujuan dan pandangan yang sama terhadap penyakit
hipertensi atau tidak. tidak menular hipertensi dengan merujuk pada hasil
Sejalan dengan penelitian Relawati, 2018 pemetaan pola risiko dan penyakit hipertensi agar
menunjukan bahwa tidak ada hubungan bersama bersinergis dalam mencapai derajat kesehatan
signifikan antara dukungan keluarga dengan diet setinggi-tinginya.
hipertensi di poliklinik RSUD tugerejo Adanya tindak lanjut terharap para lansia yang
semarang bahwa secara umum informasi tidak melakukan kunjungan di Posyandu Lansia.
tentang hipertensi yang disampaikan keluarga Petugas kesehatan ketika posyandu memberikan
adalah tentang pilihan makanan, dan pola pemahaman kepada lansia tentang pentingnya diet
makan dan pengendalian emosi. Meski hipertensi bagi lansia.
informasi itu sudah di sampaikan keluarga tapi Melakukan pemantauan bagi lansia yang
sering sekali penderia mengabaikannya jadi melakukan diet hipertensi setiap 1 bulan
semua itu tergantung pada penderita jika mereka Bagi Lansia
punya kesadaran diri yag tinggi maka mereka Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan diri
akan lebih memperhatikan kesehatannya. terhadap penyakit hipertensi dengan memeriksakan
tekanan darah secara berkala.
5. KESIMPULAN Menerapkan dan melakukan pola hidup sehat
Kesimpulan seperti melakukan deit hipertensi yaitu pola makan,
Bagi Puskesmas Lempake kebiasaan makan, rencana makan, dan pilihan makan
Ada hubungan pengetahuan terhadap diet yang tepat dan sesuai dengan lansia.
hipertensi diwilayah kerja puskesmas lempake Bagi Peneliti Selanjutnya
(p : 0,030). Diharapkan untuk lebih mendalami diet hipertensi
Ada hubungan sikap terhadap diet seperti apa yang akan digunakan untuk responden,
hipertensi diwilayah kerja puskesmas lempak (p instrument yang digunakan bukan hanya kuesioner tapi
: 0,030). didukung dengan beberap aalat penunajang seperti
Tidak ada hubungan dukungan keluarga gambaran makan untuk responden .
terhadap diet hipertensi diwilayah kerja
puskesmas lempake. (p : 0,159). 6. REFERENSI
Ada hubungan riwayat Hipertensi terhadap
diet hipertensi diwilayah kerja puskesmas Ahmad. (2012). Gambaran Dukungan Keluarga Dalam
lempake (p : 0,032). Pemenuhan Aktivitas Sehari Hari Lansia Di Desa
Tongko Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang.
Saran Alisuf sabri, muhammad. (2010). teori sikap.
Puskesmas Lempake diharapkan dapat Alvita, G. W. (2018). Hubungan Pola Diet Dengan Riwayat
membuat program diet hipertensi seperti cara Hipertensi Pada Lansia Di Desa Tenggeles Kudus.
Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat History of Family and Lifestyle With Hypertension in
Cendekia Utama, 7(1), 1. Elderly Natural Health in Kuta Banda Aceh. 3(1), 121–
https://doi.org/10.31596/jcu.v0i0.208 131.
Aristoteles. (2018). Korelasi Umur dan Jenis Kelamin Kemenkes. (2019). Buku pedoman manajemen penyakit tidak
Dengan Penyakit Hipertensi di Emergency menular.
Center Unit Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Kepada, D., Teknik, F., Negeri, U., Memperoleh, G., Sarjana,
Palembang 2017. Jurnal Perawat, 3(1), 9–16. G., Teknik, P., & Tanti, M. Y. (2016). Hubungan
Baldasaro, M. M. (2014). Hubungan Karakteristik Pengetahuan Gizi Dengan Kebiasaan Makan Peserta
(Umur, Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan) Dan Didik Kelas Xi Jasa Boga Smk N 6 Yogyakarta Skripsi.
Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Konna, S. (2017). Hubungan Kesehatan Mental dan Healthy
Lansia Di Kelurahan Makamhaji Kecamatan Food Choice dengan Kejadian Hipertensi pada Guru
Kartasura Kabupaten Sukoharjo. 7, 219–232. Sekolah Menengah di Makassar Tahun 2017. Skripsi, 1–
Darmawan, D., & Zulfa, S. (2015). Pengaruh Promosi 127.
Kesehatan Terhadap Motivasi Pasien Hipertensi Kusumawaty, J., Hidayat, N., & Ginanjar, E. (2016).
Tentang Pelaksanaan Diet Hipertensi Di Hubungan Jenis Kelamin dengan Intensitas Hipertensi
Poliklinik Penyakit Dalam Rs. Rajawali pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lakbok
Bandung. Jurnal Pendidikan Keperawatan Kabupaten Ciamis. Jurnal Mutiara Medika, 16(2), 46–
Indonesia, 1(1), 56. 51.
https://doi.org/10.17509/jpki.v1i1.1187 Lolo, L. L., & Nurlaela. (2018). Jurnal Fenomena Kesehatan.
D. F. P. N. (n.d.). 2018, Hubungan Dukungan Jurnal Fenomena Kesehatan, 1(01), 141–147.
Keluarga Dengan Kepatuhan Diit Mapagerang, R., Alimin, M., & Anita. (2018). Hubungan
Rendahgaramdan Keteraturan Kontrol Tekanan Pengetahuan Dan Sikap Pada Penderita Hipertensi
Darah Padapenderitahipertensi Di Poliklinik Dengan Kontrol Diet Rendah Garam. Jurnal Ilmiah
Rsud Tugurejosemarang. Jurnal Kesehatan, 017. Kesehatan Pencerah, 7(1), 37–44.
Dylan Trotsek. (2017). Journal of Chemical Matematika, J. I., & Amin, M. Al. (2017). Klasifikasi
Information and Modeling, 110(9), 1689–1699. Kelompok Umur Manusia Berdasarkan Analisis
Elvira, M., & Anggraini, N. (2019). Faktor-Faktor Dimensi Fraktal Box Counting Dari Citra Wajah
Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi. Dengan Deteksi Tepi Canny. 2(6).
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 8(1), 78. Miyusliani, S., & Yunita, J. (2011). Faktor Resiko yang
https://doi.org/10.36565/jab.v8i1.105 Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Diet Hipertensi.
Erta Iman Jelita Harefa. (2019). Penerapan Konsep Jurnal Kesehatan Komunitas, 1(3), 163–169.
Dasar Proses Keperawatan. Penerapan Konsep https://doi.org/10.25311/keskom.vol1.iss3.21
Dasar Proses Keperawatan Keluarga, 1–8. Muhadi. (2016). JNC 8 : Evidence-based Guideline
Firmawati, E. (2014). Pengaruh Blog Edukatif Penanganan Pasien Hipertensi Dewasa. Cermin Dunia
Tentang Hipertensi Terhadap Pengetahuan Kedokteran, 43(1), 54–59.
Tentang Hipertensi dan Perilaku Diet Hipertensi Nisa, N. J. (2014). Diet Rendah Garam Untuk Mengontrol
pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi.
Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta. Universitas Indonesia, 38.
Muhammadiyah Journal Of Nursing, Vol 1, No 2 Novian, A. (2013). Kepatuhan Diit Pasien Hipertensi ( Studi
(2014), 99–108. Pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Islam Sultan
Gumarang, & Gita. (2017). Hubungan pengetahuan Agung Semarang Tahun 2013 ) Arista Novian.
dan sikap keluarga terhadap diet hipertensi pada Nurfadillah. (2018). Gambaran Pengetahuan Dan Sikap
lansia di wilayah kerja puskesmas rawasari kota Pencegahan Kekambuhan Hipertensi Pada Klien
jambi tahun 2014. Scientia Journal, 4(1), 67–74. Riwayat Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Batu-
http://garuda.ristekdikti.go.id/documents/detail/9 Batu Kabupaten Soppeng. Skripsi Universitas
31507 Hasanuddin.
Heriyadi, Hasballah, K., & Tahlil, T. (2017). Nurhidayati, I., Aniswari, A. Y., Sulistyowati, A. D., &
Pengetahuan , Sikap , Dan Perilaku Diet Sutaryono, S. (2018). Penderita Hipertensi Dewasa
Hipertensi Lansia Di Aceh Selatan Knowledge , Lebih Patuh daripada Lansia dalam Minum Obat
Attitude , and Behavior about Hypertension Diet Penurun Tekanan Darah. Jurnal Kesehatan Masyarakat
among Elderly in South Aceh. Jurnal Ilmu Indonesia, 13, 4–8.
Keperawatan, 6:1, 53–69. Nurlita, N., Nelli, S., Lipinwati, D. M. B., & Biomed, M.
Husna, A. (2017). Hubungan Riwayat Keluarga dan (2017). Pengetahuan Pasien Hipertensi Terhadap Diet
Gaya Hidup dengan Hipertensi pada Lansia di Rendah Garam Sebelum dan Sesudah Diberikan
Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh Relationship Konsultasi Gizi Di Poli Gizi Rumah Sakit Raden
Mattaher Tahun 2017. Jmj, 5, hal 117-126. dukungan keluarga dengan kepatuhan diet rendah garam
Nurwulan, D. (2017). Prodi d-iv jurusan gizi dan keteraturan kontrol tekanan darah pada penderita
politeknik kesehatan kementerian kesehatan hipertensi di poliklinik RSUD Tugurejo Semarang.
yogyakarta tahun 2017 1. 1–11. Riyadi, H. (2017). Kebiasaan Makan Dan Asupan Zat Gizi
Prasetyo Sulaksono, T. (2014). Faktor-Faktor Yang Masyarakat Halmahera. Jurnal Gizi Dan Pangan, 5(2),
Mempengaruhi Sikap Pemuda Dalam 121. https://doi.org/10.25182/jgp.2010.5.2.121-128
Berorganisasi Di Desa Kedaton Ii Kecamatan Saleh, A. J. (2019). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan
Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur Siap Saji ( Fast Food ), Status Gizi dan Kejadian
Tahun. Hipertensi Dengan Fungsi Kognitif Pada Remaja. 1–
Pratiwi, E. Y. (2011). Penagaruh Dukungan Keluarga 102. https://eprints.uns.ac.id/43256/
Kepatuhan Menjalankan Program Terapi Pada Salsabila, R. (2017). Analisis Penerapan Dietary Approaches
Pasien Terapi Rumatan Metadon Di Puskesmas to Stop Hypertension ( DASH ) pada Penderita
Bogor Timur Kota Bogor. Hipertensi. Universitas Sebelas Maret.
Puguh Santoso, D. R. (2018). The Effect of Sanifah, L. J. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan
Progressive Muscle Relaxation Techniques to Sikap Keluarga Tentang Perawatan Activities Daily
Decrease Blood Pressure for Patients with Living (ADL). Lansia, Hubungan Tingkat Pengetahuan
Hypertension in Mataram. Primary Health Care Dengan Sikap Keluarga Tentang Perawatan Activities
Open Access, 08(04), 149–155. Daily Living (ADL) Pada, 10(1), 1–114.
https://doi.org/10.4172/2167-1079.1000309 https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Puspita, A., Aisah, S., & Sutoyo. (2016). Sikap Setianingsih, D. R. (2017). Hubungan dukungan keluarga
Terhadap Kepatuhan Diit Hipertensi dengan dengan diet hipertensi pada lansia.
Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Sinuraya, R. K., Siagian, B. J., Taufik, A., Destiani, D. P.,
Wilayah Kerja Puskesmas Doro II Kabupaten Puspitasari, I. M., Lestari, K., & Diantini, A. (2017).
Pekalongan. Jurnal Keperawatan, 5(1), 1–13. Assessment of Knowledge on Hypertension among
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/FIKkeS/arti Hypertensive Patients in Bandung City: A Preliminary
cle/view/1855 Study. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 6(4),
Puspita, F. M. (2010). Analisis Faktor Risiko Tekanan 290–297. https://doi.org/10.15416/ijcp.2017.6.4.290
Darah Tinggi. Fakultas Kedokteran, Universitas Situmorang, F. D. (2020). Hubungan Tingkat Stres Dengan
Sebelas Maret, 1. Kejadian Hipertensi Pada Anggota Prolanis Di Wilayah
Putri, M. M. (2016). Skripsi Analisis Ken=biasaan Kerja Puskesmas Parongpong. Klabat Journal of
Makan, Riwayat, Aupan Saturated Fatty Acids Nursing, 2(1), 11. https://doi.org/10.37771/kjn.v2i1.417
(SAFA), Monousaturated Fatty Acids (MUFA), Subkhi, M. (2016). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian
Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA) dan Serat Hipertensi pada Lansia di Posyandu Mawar Desa
pada Pasien Penyakit Jantung KOroner. Sangubanyu Kabupaten Purworejo. Journal of the
Putri, W., Yusuf, P., & Nyoko, Y. O. (2019). Jurnal American Heart Association, 1–12.
Kesehatan Primer Website : http://digilib.unisayogya.ac.id/2137/1/Naskah Publikasi
http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/jkp Mahmasani Subkhi %28201210201175%29.Pdf
Knowledge and Eating Patterns of Fishermen Sugiharto, A. (2010). Numerical investigation on transient
With Hypertension In The Puskesmas Wulla conjugate optical-thermal fields. Tesis Magister
Waijelu Pengetahuan dan Pola Makan Nelayan Epidemiologi Program Pasca Sarjana Universitas
terhadap Penyakit Hipertensi Di Wilayah Kerja. Diponegoro Semarang, 297–301, 1439–1444.
4(1), 23–29. https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/DDF.297-
Relawati, priyantini hadiani. (2018). hubungan 301.1439
Sunaryo, A., & Afiffah, N. A. (2016). Hubungan Wicaksono, S. (2015). Lansia Dengan Peningkatan
Pengetahuan dan Sikap Mengenai Hipertensi dengan Tekanan Darah (Hipertensi) Di Dusun 1 Desa
Kepatuhan Diet Pasien Hipertensi di Puskesmas Kembangseri Kecamatan Talang Empat Bengkulu
Jagasatru Kota Cirebon. Fakultas Kedokteran Tengah Tahun 2015. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu
Universitas Swadaya Gunung Jati, 1. Kesehatan Universitas Bengkulu, 1–6.
Soekidjo, prof. D. N. (2011). No Title (edisi revi). Rineka Wulandari, A. (2012). Pengertian Hipertensi. 2011, 17–
cipta. 26.
Tarigan, A. R., & Lubis, Z. (2018). Dukungan Keluarga Zurmeli, Bayhakki, & Utami, G. T. (2015). Hubungan
Terhadap Diet Hipertensi Di Desa Hulu Kecamatan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien
Pancur Batu Tahun 2016. 11(1), 9–17. Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi
file:///C:/Users/Acer/Downloads/5107-12728-2- Hemodialisis di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
PB.pdf Jurnal Online Mahasiswa, 2(1), 670–681.

You might also like