Professional Documents
Culture Documents
Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Masyarakat Pada Peningkatan Kasus Malaria Di Kabupaten Purworejo Tahun 2015
Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Masyarakat Pada Peningkatan Kasus Malaria Di Kabupaten Purworejo Tahun 2015
net/publication/336893412
CITATION READS
1 42
3 authors:
Wigati Marsongko
Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
4 PUBLICATIONS 2 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Aryani Pujiyanti on 30 June 2020.
PENELITIAN |RESEARCH
Abstract. Increased malaria cases have occurred in Purworejo District in the last three years (2013-2015),
including in Sendangsari Village, Bener Subdistrict. One of the malaria transmission’s influence factors is
behavior, consist of knowledge, attitude, and practice. The aims of this study were to measure knowledge,
attitude, and practices (KAP) of community about malaria. This research was a cross sectional study located
in Sendangsari Village, Bener Subdistrict, Purworejo District during May 2015. Data collected using structured
interview from 90 respondents as samples from population. The result showed that 54.4% respondent had
good knowledge about malaria, 93,2% had support attitude toward malaria prevention, and only 16,7% had
less practice in preventing malaria. Education variable significantly related to the knowledge about malaria.
Knowledge with attitude also showed significant relation toward malaria prevention. Knowledge about
malaria and practices in preventing malaria, as well as attitude and practices show insignificant relation.
Abstrak. Peningkatan kasus malaria telah terjadi di wilayah Kabupaten Purworejo dalam tiga tahun
terakhir (2013 – 2015), termasuk di Desa Sendangsari, Kecamatan Bener. Salah satu faktor yang
berpengaruh dalam penularan malaria adalah perilaku manusia yang meliputi pengetahuan, sikap, dan
praktik (PSP). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat
tentang malaria. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Desa
Sendangsari, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo pada bulan Mei 2015. Pengambilan data melalui
wawancara terstruktur pada 90 responden sebagai sampel yang terpilih dari populasi seluruh penduduk
di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,4% responden memiliki pengetahuan yang
baik tentang malaria, sebesar 93,2% memiliki sikap mendukung terhadap upaya pencegahan malaria, serta
hanya 16,7% yang praktiknya kurang dalam pencegahan malaria. Variabel pendidikan dengan
pengetahuan tentang malaria, serta pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan malaria menunjukkan
hubungan yang signifikan. Hubungan antara pengetahuan tentang malaria dengan praktik dalam mencegah
malaria, serta sikap dengan praktik menunjukkan hubungan yang tidak signifikan.
Naskah masuk: 06 Juni 2017 | Revisi: 28 Januari 2018| Layak terbit: 02 Februari 2018
1
Korespondensi: trapsilowati@gmail.com | Telp/Fax: +62 298327096
9
Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Masyarakat tentang Malaria... (Trapsilowati et. al.)
10
ASPIRATOR, 10(1), 2018, pp. 9-14
Hak cipta ©2018- Loka Litbang Kesehatan Pangandaran
kebiasaan bepergian ke luar kota, serta upaya Tabel 2. Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Responden
pengendalian vektor oleh masyarakat. Pengum- Mengenai Malaria di Desa Sendangsari,
pulan data dilakukan dengan wawancara Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo
terstruktur. Responden menandatangani inform- Tahun 2015
ed consent sebagai bentuk persetujuan untuk Frekuensi
PSP %
mengikuti kegiatan penelitian sebelum dilakukan (n = 90)
proses wawancara. Analisis data dilakukan secara Pengetahuan:
univariat dan bivariat. Baik 49 54,4
Cukup 35 38,9
HASIL Kurang 6 6,7
11
Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Masyarakat tentang Malaria... (Trapsilowati et. al.)
sebesar 62,2% responden, salah satu atau lebih Pengetahuan merupakan domain kognitif yang
anggota keluarganya sudah pernah sakit malaria berpengaruh terhadap terbentuknya perubahan
sehingga responden sudah terpapar tentang perilaku. Hal tersebut seperti yang dinyatakan
malaria pada saat berobat ke Puskesmas atau oleh Green dan Kreuter, bahwa pengetahuan
Bidan Desa. Hasil penelitian ini sesuai dengan merupakan salah satu predisposing factors
penelitian yang dilakukan di Kolombia, yang terhadap terbentuknya perilaku.8 Meskipun
menunjukkan bahwa pengetahuan responden di demikian, hasil penelitian ini ternyata berbeda
wilayah endemis malaria, baik endemis tinggi dengan teori di atas, karena hasil penelitian ini
maupun endemis sedang memiliki pengetahuan menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan dan
yang baik tentang gejala malaria.12 Analisis praktik mempunyai hubungan yang tidak
bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan (p>0,05). Beberapa penelitian lain
signifikan (p < 0,05) antara pendidikan dengan seperti yang dilakukan di Kabupaten Purbalingga,
pengetahuan tentang malaria. Meskipun Kabupaten Kupang, Kota Batam, Kabupaten
pendidikan responden sebesar 53,3% adalah Halmahera Selatan, Kabupaten Nunukan, dan di
tamat SD/MI, akan tetapi pengetahuan responden Mumbai India menunjukkan hasil yang sama
tentang malaria sudah tergolong baik. Penelitian dengan penelitian ini, yaitu bahwa pengetahuan
ini sejalan juga dengan hasil penelitian yang dengan praktik mempunyai hubungan yang tidak
dilakukan di Kabupaten Tanah Bumbu signifikan. Jadi, pengetahuan yang baik belum
Kalimantan Selatan, yang menyatakan bahwa tentu diikuti dengan praktik yang
responden yang tinggal di wilayah endemis baik.14,15,17,18,19,20 Di wilayah endemis malaria
banyak mengetahui tentang malaria dari keluarga masyarakat setempat pada umumnya memiliki
dan masyarakat di sekitarnya, serta adanya pengetahuan yang lebih baik dibandingkan
kegiatan penanggulangan yang dilakukan oleh dengan wilayah di luar wilayah endemis malaria.
petugas kesehatan di daerahnya.13 Hal tersebut dikarenakan mereka lebih banyak
Sikap merupakan reaksi tertutup terhadap terpapar hal-hal yang terkait dengan malaria.13,21
stimulus atau rangsangan, di mana dalam Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,
kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang 93,2% responden mendukung pelaksanaan
bersifat emosional terhadap stimulus sosial. pencegahan dan penanggulangan malaria, akan
Menurut Theory of Planned Behavior, sikap tetapi baru 16,7% yang melakukan praktik terkait
merupakan kemungkinan seseorang membentuk malaria dengan baik. Hasil analisis juga
suatu perilaku.8 Hasil penelitian ini menunjukkan menunjukkan hubungan yang tidak signifikan (p >
bahwa sebagian besar (93,2%) responden 0,05). Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
mendukung kegiatan pencegahan dan dilakukan di Kabupaten Nunukan dan Desa
pengendalian malaria. Hasil analisis juga Panusupan Kabupaten Purbalingga. Hasil pene-
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan litian di atas menunjukkan bahwa meskipun sikap
antara pengetahuan dengan sikap responden responden sudah cukup baik, tetapi praktik
(p<0,05). Hasil ini sesuai dengan penelitian di responden belum menunjukkan kebiasaan yang
Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, yang baik dalam melakukan pencegahan dan
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang penanggulangan malaria.14,19 Meskipun demikian,
signifikan antara pengetahuan dengan sikap ada penelitian lain yang menunjukkan hasil yang
responden dalam pencegahan dan pengendalian berbeda, yaitu penelitian yang dilakukan di Desa
malaria.14 Akan tetapi, penelitian ini berbeda Sidareja Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten
dengan hasil penelitian yang dilakukan di Kota Halmahera Selatan. Perbedaan dengan penelitian
Batam, yang menunjukkan bahwa meskipun tersebut, yaitu terdapat hubungan yang signifikan
pengetahuan masyarakat sudah cukup baik akan antara sikap dengan praktik.14,18 Penelitian yang
tetapi sebagian besar masyarakat (97,6%) masih dilakukan di Kabupaten Purbalingga menun-
bersikap ragu-ragu.15 Penelitian yang dilakukan di jukkan bahwa ada perbedaan hasil penelitian di
Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat menun- dua desa yang berbeda, meskipun dilakukan pada
jukkan bahwa sikap merupakan salah satu faktor periode penelitian yang sama14. Hal tersebut
risiko terjadinya malaria (odd ratio (OR) sebesar 7 menunjukkan bahwa masing-masing wilayah
dan p=0,000).16 Meskipun masing-masing wilayah memiliki ciri yang berbeda sehingga dalam upaya
memiliki karakteristik masyarakat yang berbeda- pengendalian malaria perlu diperhatikan situasi
beda dalam sikap, tetapi mereka perlu diberikan dan kondisi wilayah secara spesifik. Menurut
informasi yang lebih melalui penyuluhan di model perubahan perilaku Precede-Proceed dari
berbagai media untuk meningkatkan duku- Green dan Kreuter menyatakan bahwa kesehatan
ngannya dalam pencegahan dan pengendalian dipengaruhi oleh genetik, perilaku, dan ling-
malaria sebagai upaya penurunan faktor risiko kungan.8 Perilaku merupakan praktik nyata yang
penyebaran malaria. dapat berpengaruh dalam penularan malaria. Hal
tersebut didasarkan dari hasil penelitian yang
12
ASPIRATOR, 10(1), 2018, pp. 9-14
Hak cipta ©2018- Loka Litbang Kesehatan Pangandaran
telah dilakukan, bahwa perilaku khususnya dalam MDF, Wijayanti MA, Widartono BS, Chuang
mencegah gigitan maupun perkembangbiakan T. Early malaria resurgence in pre-
vektor malaria mempunyai hubungan yang elimination areas in Kokap Subdistrict,
signifikan terhadap penularan atau kejadian Kulon Progo, Indonesia. Malar J.
malaria di suatu wilayah.19,22,23,24,25 2014;13(130):1–15.
8. Fertman CI, Allensworth DD. Health
KESIMPULAN promotion program: from theory to
practice. 2nd ed. San Francisco: Jossey-
Pada waktu terjadi kenaikan kasus malaria, Bass; 2016. 53-110 p.
lebih dari separuh masyarakat di Desa 9. Alhamda S. Buku ajar metode penelitian
Sendangsari Kecamatan Bener Kabupaten dan statistik. 1st ed. Yogyakarta:
Purworejo memiliki pengetahuan tentang malaria Deepublish; 2016.
yang baik. Sebagian besar masyarakat 10. Murhandarwati EEH, Fuad A, Wijayanti
mendukung upaya pencegahan malaria, tetapi MA, Bia MB, Widartono BS, Lobo NF, et al.
praktiknya kurang baik dalam pencegahan Change of strategy is required for malaria
malaria. Ada hubungan antara pendidikan elimination: a case study in Purworejo
dengan pengetahuan malaria serta pengetahuan District, Central Java Province, Indonesia.
dengan sikap terhadap pencegahan malaria. Akan Malar J. 2015;14(318):1–14.
tetapi, tidak ada hubungan antara pengetahuan 11. Regmi K, Kunwar A, Ortega L. A systematic
tentang malaria dengan praktik dalam mencegah review of knowledge, attitudes and beliefs
malaria, serta sikap dengan praktik mencegah about malaria among the South Asian
malaria. population. Infect Ecol Epidemiol.
2016;1(5):1–15.
UCAPAN TERIMA KASIH 12. Forero DA, Chaparro PE, Vallejo AF,
Benavides Y, Gutiérrez JB. Knowledge,
Terima kasih kami ucapkan kepada Kepala
attitudes and practices of malaria in
B2P2VRP dan Panitia Pembina Ilmiah (PPI)
Colombia. Malar J. 2014;13(165):1–10.
B2P2VRP Salatiga, Kepala Dinas Kesehatan
13. Suharjo. Pengetahuan Sikap dan Perilaku
Kabupaten Purworejo beserta staf, Kepala
Masyarakat Tentang Malaria di Daerah
Puskesmas Bener beserta staf, Kepala Desa
Endemis Kalimantan Selatan. Media
beserta staf dan masyarakat Desa Sendangsari,
litbang Kesehat. 2015;25(1):23–32.
Kecamatan Bener, yang telah memberi dukungan
14. Diana Andriyani P, Heriyanto B,
dan bantuan dalam penyelesaian penelitian ini.
Trapsilowati W, Anggi Septia I, Widiarti.
Faktor Risiko dan Pengetahuan, Sikap,
DAFTAR RUJUKAN
Perilaku (PSP) Masyarakat pada Kejadian
Luar Biasa (KLB) Malaria di Kabupaten
1. Kemenkes RI. Peraturan Menteri
Purbalingga. Bul Penelit Kesehat.
Kesehatan RI Nomor 293/MENKES/SK/
2013;41(2):84–102.
IV/2009 tentang Eliminasi Malaria di
15. Manalu HSP, Sukowati S. Pengetahuan,
Indonesia. Indonesia; 2009.
Sikap dan Perilaku Masyarakat Terhadap
2. WHO. Fact Sheet: World Malaria report
Malaria di Kota Batam. Media Litabng
2016. Geneva; 2016.
Kesehat. 2011;21(2):47–54.
3. Trapsilowati W, Wigati RA, Setyaningsih R,
16. Nurdin E, Masrizal, Elytha F. Faktor Risiko
Pujiyanti A, Putro DBW, Nugroho A, et al.
Kejadian Penyakit Malaria di Wilayah
Studi Komprehensif Peningkatan Kasus/
Tambang Emas Kecamatan IV Nagari
Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Tular
Kabupaten Kupang. J Kesehat Masy.
Vektor dan reservoir. Salatiga; 2015.
2013;7(1):16–20.
4. Dinkes Kabupaten Purworejo. Laporan
17. Ngambut K, Sila O. Faktor Lingkungan dan
kasus malaria Kabupaten Purworejo ta-
Perilaku Masyarakat Tentang Malaria di
hun 2014-2015. Purworejo; 2015.
Kecamatan Kupang Timur Kabupaten
5. Dalrymple U, Mappin B, Gething PW. Mala-
Kupang Environment and Public
ria mapping: understanding the global
Behaviour Factor about Malaria in East
endemicity of falciparum and vivax
Kupang Subdistrict Kupang District. J
malaria. BMC Med. 2015;13(1):1–8.
Kesehat Masy Nas. 2013;7(6):271–8.
6. Cotter C, Sturrock HJW, Hsiang MS, Liu J,
18. Layan PD, Akili RH, Rombot D V.
Phillips AA, Hwang J, et al. The changing
Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap
epidemiology of malaria elimination: new
dengan Tindakan Pencegahan Penyakit
strategies for new challenges. Lancet.
Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas
2013;6736(13):1–12.
Bacan Timur Kabupaten Halmahera
7. Murhandarwati EEH, Fuad A, Nugraheni
13
Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Masyarakat tentang Malaria... (Trapsilowati et. al.)
14