Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/336893412

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Masyarakat pada Peningkatan


Kasus Malaria di Kabupaten Purworejo Tahun 2015

Article  in  ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies · July 2018


DOI: 10.22435/asp.v10i1.13

CITATION READS

1 42

3 authors:

Wiwik Trapsilowati Aryani Pujiyanti


Balai Besar Peneiitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyaki Institute for Vector and Reservoir Control Research and Development
21 PUBLICATIONS   38 CITATIONS    24 PUBLICATIONS   7 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Wigati Marsongko
Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
4 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Rikhus Vektora View project

KLB Reservoir Penyakit View project

All content following this page was uploaded by Aryani Pujiyanti on 30 June 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ASPIRATOR, 10(1), 2018, pp. 9-14
Hak cipta ©2018- Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

PENELITIAN |RESEARCH

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Praktik


Masyarakat tentang Malaria di Kabupaten Purworejo
Tahun 2015
Description of Community Knowledge, Attitude, and Practice on Malaria in Purworejo
Regency 2015

Wiwik Trapsilowati1, Aryani Pujiyanti1, Riyani Setyaningsih1, Wigati1


1BalaiBesar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, Jl. Hasanudin No. 123, Salatiga,
Jawa Tengah, 50721, Indonesia

Abstract. Increased malaria cases have occurred in Purworejo District in the last three years (2013-2015),
including in Sendangsari Village, Bener Subdistrict. One of the malaria transmission’s influence factors is
behavior, consist of knowledge, attitude, and practice. The aims of this study were to measure knowledge,
attitude, and practices (KAP) of community about malaria. This research was a cross sectional study located
in Sendangsari Village, Bener Subdistrict, Purworejo District during May 2015. Data collected using structured
interview from 90 respondents as samples from population. The result showed that 54.4% respondent had
good knowledge about malaria, 93,2% had support attitude toward malaria prevention, and only 16,7% had
less practice in preventing malaria. Education variable significantly related to the knowledge about malaria.
Knowledge with attitude also showed significant relation toward malaria prevention. Knowledge about
malaria and practices in preventing malaria, as well as attitude and practices show insignificant relation.

Keywords : knowledge, attitude, practice, malaria

Abstrak. Peningkatan kasus malaria telah terjadi di wilayah Kabupaten Purworejo dalam tiga tahun
terakhir (2013 – 2015), termasuk di Desa Sendangsari, Kecamatan Bener. Salah satu faktor yang
berpengaruh dalam penularan malaria adalah perilaku manusia yang meliputi pengetahuan, sikap, dan
praktik (PSP). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat
tentang malaria. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Desa
Sendangsari, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo pada bulan Mei 2015. Pengambilan data melalui
wawancara terstruktur pada 90 responden sebagai sampel yang terpilih dari populasi seluruh penduduk
di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,4% responden memiliki pengetahuan yang
baik tentang malaria, sebesar 93,2% memiliki sikap mendukung terhadap upaya pencegahan malaria, serta
hanya 16,7% yang praktiknya kurang dalam pencegahan malaria. Variabel pendidikan dengan
pengetahuan tentang malaria, serta pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan malaria menunjukkan
hubungan yang signifikan. Hubungan antara pengetahuan tentang malaria dengan praktik dalam mencegah
malaria, serta sikap dengan praktik menunjukkan hubungan yang tidak signifikan.

Kata kunci: pengetahuan, sikap, praktik, malaria

Naskah masuk: 06 Juni 2017 | Revisi: 28 Januari 2018| Layak terbit: 02 Februari 2018

1
Korespondensi: trapsilowati@gmail.com | Telp/Fax: +62 298327096

9
Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Masyarakat tentang Malaria... (Trapsilowati et. al.)

PENDAHULUAN meliputi pengetahuan, sikap, dan praktik. Tujuan


penelitian pada artikel ini adalah mengukur
Malaria sampai saat ini masih menjadi pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat pada
masalah kesehatan di Indonesia bahkan di dunia. saat terjadi peningkatan kasus malaria di lokasi
Pada tahun 2007 di Indonesia terdapat 396 penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
kabupaten endemis malaria, dari 495 kabupaten dimanfaatkan oleh pengelola program pengen-
yang ada. Setiap tahun, lebih dari 500 juta dalian malaria sebagai masukan dalam peren-
penduduk dunia terinfeksi malaria. Malaria juga canaan kegiatan pencegahan yang melibatkan
mempengaruhi tingginya kematian bayi, balita, masyarakat.
dan ibu hamil. Hal tersebut yang mendasari
adanya komitmen global eliminasi malaria yang BAHAN DAN METODE
dimulai pada tahun 2007.1 Setelah program
eliminasi malaria berjalan, secara global kasus Penelitian dilakukan di Desa Sendangsari,
baru yang terlaporkan pada WHO sebesar 212 Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa
juta pada tahun 2015.2 Target eliminasi malaria di Tengah pada bulan Mei 2015. Penelitian ini
Pulau Jawa pada tahun 2015 belum dapat menggunakan metode cross sectional. Populasi
terealisasi karena pada tahun 2014 masih ada adalah seluruh penduduk yang ada di Desa
wilayah kabupaten yang belum memperoleh Sendangsari. Penentuan sampel dilakukan
sertifikat eliminasi malaria di antaranya adalah sebelum koordinasi ke lokasi, sehingga jumlah
Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.3 populasi belum diketahui, oleh sebab itu besar
Kasus malaria di Kabupaten Purworejo tiga sampel ditentukan berdasarkan formula sebagai
tahun terakhir mengalami peningkatan, dimulai berikut9 :
pada tahun 2013 sebanyak 728 kasus, tahun 2014
sebanyak 803 kasus, dan pada tahun 2015 2
𝑝. 𝑞. 𝑧1−𝛼/2
(sampai dengan bulan Mei 2015) mencapai 656 𝑛=
𝑑2
kasus. Penderita indigenous pada tahun 2014
sebanyak 566 penderita dan hanya 1 penderita Keterangan:
dengan status impor, sedangkan pada tahun 2015 n : jumlah sampel
penderita indigenous mencapai 654 penderita dan p : prevalensi (2010) = 0,49.10
hanya 2 penderita dengan status impor. Kasus q : proporsi (q = 1-p = 0,51)
malaria di Puskesmas Bener pada tahun 2014 2
𝑧1−𝛼/2 : statistik Z, dengan tingkat
sebanyak 84 penderita dan pada Mei 2015
kepercayaan 95% dan α = 5%,
meningkat menjadi 95 penderita. Penularan yang
sehingga Z = 1,96
terjadi baik pada tahun 2014 maupun tahun 2015
d : delta, presisi absolut atau margin of
hampir semuanya penularan setempat
error yang diinginkan di kedua sisi
(indigenous) dan kasus impor hanya ditemukan 1
proporsi = 10%.
penderita pada tahun 2014 dan 1 penderita pada
tahun 2015. Kasus malaria di Desa Sendangsari
Prevalensi pada formula di atas menggunakan
pada tahun 2014 sebanyak 28 kasus dan terjadi
prevalensi kasus malaria di Kabupaten Purworejo
peningkatan pada tahun 2015 (sampai dengan
pada tahun 2010. Berdasarkan formula tersebut,
bulan Mei 2015) menjadi 50 kasus dan
diperoleh sampel minimal 87 responden dan
merupakan wilayah desa dengan kasus tertinggi
jumlah responden yang diambil sebanyak 90
di Kecamatan Bener.4
orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan
Epidemiologi malaria dipengaruhi oleh faktor
metode acak/random sederhana. Kriteria inklusi
agen (penyebab penyakit), faktor manusia, faktor
adalah penduduk yang berumur di atas 15 tahun
nyamuk, dan faktor lingkungan.5,6,7 Faktor sosial
dan tinggal di lokasi penelitian minimal satu
budaya merupakan salah satu aspek dari faktor
tahun.
lingkungan yang di dalamnya mencakup
Kuesioner pengetahuan responden terdiri dari
pendidikan dan perilaku masyarakat.6 Perilaku
16 item pertanyaan yang meliputi penyebab,
manusia menurut Benjamin Bloom dibedakan
gejala, pencarian pengobatan, cara penularan,
dalam tiga domain, yaitu cognitive domain,
cara pencegahan, serta pengetahuan tentang ciri-
affective domain, dan psychomotor domain. Dalam
ciri vektor. Pertanyaan tentang sikap responden
perkembangannya, ketiga domain tersebut
terdiri dari 10 item pertanyaan yang berisi
diukur dari pengetahuan (knowledge), sikap
tentang sikap dalam pencegahan, pengobatan,
(attitude), dan praktik (practice).8 Adanya
surveilans migrasi, dan pengendalian vektor.
peningkatan kasus malaria di lokasi penelitian
Praktik responden terdiri dari 12 item
tersebut memunculkan perlunya diadakan
pertanyaan, yang berisi tentang kebiasaan
penelitian untuk menggali domain perilaku
responden yang berisiko tertular malaria, praktik
masyarakat setempat tentang malaria yang
dalam upaya pencegahan dan pengobatan,

10
ASPIRATOR, 10(1), 2018, pp. 9-14
Hak cipta ©2018- Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

kebiasaan bepergian ke luar kota, serta upaya Tabel 2. Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Responden
pengendalian vektor oleh masyarakat. Pengum- Mengenai Malaria di Desa Sendangsari,
pulan data dilakukan dengan wawancara Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo
terstruktur. Responden menandatangani inform- Tahun 2015
ed consent sebagai bentuk persetujuan untuk Frekuensi
PSP %
mengikuti kegiatan penelitian sebelum dilakukan (n = 90)
proses wawancara. Analisis data dilakukan secara Pengetahuan:
univariat dan bivariat. Baik 49 54,4
Cukup 35 38,9
HASIL Kurang 6 6,7

Desa Sendangsari sebagai lokasi penelitian Sikap:


Mendukung 84 93,2
terdiri dari 4 RW dan 12 RT dengan luas wilayah
Cukup mendukung 6 6,7
202 Ha, merupakan wilayah dataran tinggi dan Kurang mendukung 0 0
sebagian besar (140 Ha) merupakan area
persawahan. Jumlah penduduk Desa Sendangsari Praktik:
2.504 jiwa, terdiri dari 1.254 laki-laki dan 1.250 Baik 15 16,7
jiwa perempuan. Tingkat pendidikan penduduk Cukup 0 0
Desa Sendangsari sebagian besar adalah Sekolah Kurang 75 83,3
Dasar (SD) dan sederajat sebesar (44,15%),
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebesar Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
27,86%, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas korelasi antar variabel. Hasil analisis hubungan
(SLTA) sebesar 24,75%. Pekerjaan penduduk antara dua variabel secara rinci disajikan pada
sebagian besar adalah petani dan buruh tani. Tabel 3.
Karakteristik responden yang diwawancara
sebagian besar adalah perempuan; pendidikan Tabel 3. Analisis Hubungan Dua Variabel Hasil Survei
terbanyak adalah tamat SD/Madrasah Ibtidaiyah PSP di Desa Sendangsari, Kecamatan Bener,
Kabupaten Purworejo, Tahun 2015
(MI); dan pekerjaan terbanyak adalah petani.
Secara rinci, karakteristik responden disajikan Hubungan Dua Variabel p value
pada Tabel 1.
Pendidikan dengan pengetahuan 0,000
Tabel 1. Karakteristik Responden Survei PSP tentang Pengetahuan dengan sikap 0,018
Malaria di Desa Sendangsari, Kabupaten Pengetahuan dengan praktik 0,087
Purworejo Tahun 2015 Sikap dengan praktik 0,262
Frekuensi
Karakteristik %
(n = 90) Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa
Jenis Kelamin: variabel pendidikan dengan pengetahuan, serta
Laki-laki 15 16,7 pengetahuan dengan sikap memiliki hubungan
Perempuan 75 83,3 yang signifikan (p < 0,05). Variabel pengetahuan
dengan praktik serta sikap dengan praktik
Pendidikan: memiliki hubungan yang tidak signifikan (p >
Tidak Pernah Sekolah 2 2,2
24 26,7 0,05).
Tidak Tamat SD
48 53,3 Secara umum pengetahuan responden dapat
Tamat SD/MI
Tamat SLTP 11 12,2 dikatakan baik (baik 54,4% dan cukup 38,9%),
Tamat SLTA 4 4,4 akan tetapi apabila ditelaah berdasarkan item
Tamat PT 1 1,1 kuesioner diketahui bahwa jawaban benar adalah
pada gejala, cara pengobatan, dan bahaya malaria
Pekerjaan: yang dirasakan oleh responden. Pengetahuan
Tidak Bekerja 7 7,8 tentang jenis dan perilaku vektor serta cara
Sekolah 2 2,2
pencegahan dan pengendalian masih kurang.
Petani 49 54,4
Pedagang/wiraswasta 6 6,7
15 16,7 PEMBAHASAN
Buruh
PNS/TNI/Polri 1 1,1
Lainnya 10 11,1 Pengetahuan dan kesadaran masyarakat
merupakan faktor yang berpengaruh besar
terhadap upaya pengendalian dan pencegahan
malaria di Asia Selatan, terutama di wilayah
India.11 Pengetahuan tentang bahaya dan gejala
malaria rata-rata cukup baik. Hal tersebut karena

11
Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Masyarakat tentang Malaria... (Trapsilowati et. al.)

sebesar 62,2% responden, salah satu atau lebih Pengetahuan merupakan domain kognitif yang
anggota keluarganya sudah pernah sakit malaria berpengaruh terhadap terbentuknya perubahan
sehingga responden sudah terpapar tentang perilaku. Hal tersebut seperti yang dinyatakan
malaria pada saat berobat ke Puskesmas atau oleh Green dan Kreuter, bahwa pengetahuan
Bidan Desa. Hasil penelitian ini sesuai dengan merupakan salah satu predisposing factors
penelitian yang dilakukan di Kolombia, yang terhadap terbentuknya perilaku.8 Meskipun
menunjukkan bahwa pengetahuan responden di demikian, hasil penelitian ini ternyata berbeda
wilayah endemis malaria, baik endemis tinggi dengan teori di atas, karena hasil penelitian ini
maupun endemis sedang memiliki pengetahuan menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan dan
yang baik tentang gejala malaria.12 Analisis praktik mempunyai hubungan yang tidak
bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan (p>0,05). Beberapa penelitian lain
signifikan (p < 0,05) antara pendidikan dengan seperti yang dilakukan di Kabupaten Purbalingga,
pengetahuan tentang malaria. Meskipun Kabupaten Kupang, Kota Batam, Kabupaten
pendidikan responden sebesar 53,3% adalah Halmahera Selatan, Kabupaten Nunukan, dan di
tamat SD/MI, akan tetapi pengetahuan responden Mumbai India menunjukkan hasil yang sama
tentang malaria sudah tergolong baik. Penelitian dengan penelitian ini, yaitu bahwa pengetahuan
ini sejalan juga dengan hasil penelitian yang dengan praktik mempunyai hubungan yang tidak
dilakukan di Kabupaten Tanah Bumbu signifikan. Jadi, pengetahuan yang baik belum
Kalimantan Selatan, yang menyatakan bahwa tentu diikuti dengan praktik yang
responden yang tinggal di wilayah endemis baik.14,15,17,18,19,20 Di wilayah endemis malaria
banyak mengetahui tentang malaria dari keluarga masyarakat setempat pada umumnya memiliki
dan masyarakat di sekitarnya, serta adanya pengetahuan yang lebih baik dibandingkan
kegiatan penanggulangan yang dilakukan oleh dengan wilayah di luar wilayah endemis malaria.
petugas kesehatan di daerahnya.13 Hal tersebut dikarenakan mereka lebih banyak
Sikap merupakan reaksi tertutup terhadap terpapar hal-hal yang terkait dengan malaria.13,21
stimulus atau rangsangan, di mana dalam Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,
kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang 93,2% responden mendukung pelaksanaan
bersifat emosional terhadap stimulus sosial. pencegahan dan penanggulangan malaria, akan
Menurut Theory of Planned Behavior, sikap tetapi baru 16,7% yang melakukan praktik terkait
merupakan kemungkinan seseorang membentuk malaria dengan baik. Hasil analisis juga
suatu perilaku.8 Hasil penelitian ini menunjukkan menunjukkan hubungan yang tidak signifikan (p >
bahwa sebagian besar (93,2%) responden 0,05). Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
mendukung kegiatan pencegahan dan dilakukan di Kabupaten Nunukan dan Desa
pengendalian malaria. Hasil analisis juga Panusupan Kabupaten Purbalingga. Hasil pene-
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan litian di atas menunjukkan bahwa meskipun sikap
antara pengetahuan dengan sikap responden responden sudah cukup baik, tetapi praktik
(p<0,05). Hasil ini sesuai dengan penelitian di responden belum menunjukkan kebiasaan yang
Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, yang baik dalam melakukan pencegahan dan
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang penanggulangan malaria.14,19 Meskipun demikian,
signifikan antara pengetahuan dengan sikap ada penelitian lain yang menunjukkan hasil yang
responden dalam pencegahan dan pengendalian berbeda, yaitu penelitian yang dilakukan di Desa
malaria.14 Akan tetapi, penelitian ini berbeda Sidareja Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten
dengan hasil penelitian yang dilakukan di Kota Halmahera Selatan. Perbedaan dengan penelitian
Batam, yang menunjukkan bahwa meskipun tersebut, yaitu terdapat hubungan yang signifikan
pengetahuan masyarakat sudah cukup baik akan antara sikap dengan praktik.14,18 Penelitian yang
tetapi sebagian besar masyarakat (97,6%) masih dilakukan di Kabupaten Purbalingga menun-
bersikap ragu-ragu.15 Penelitian yang dilakukan di jukkan bahwa ada perbedaan hasil penelitian di
Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat menun- dua desa yang berbeda, meskipun dilakukan pada
jukkan bahwa sikap merupakan salah satu faktor periode penelitian yang sama14. Hal tersebut
risiko terjadinya malaria (odd ratio (OR) sebesar 7 menunjukkan bahwa masing-masing wilayah
dan p=0,000).16 Meskipun masing-masing wilayah memiliki ciri yang berbeda sehingga dalam upaya
memiliki karakteristik masyarakat yang berbeda- pengendalian malaria perlu diperhatikan situasi
beda dalam sikap, tetapi mereka perlu diberikan dan kondisi wilayah secara spesifik. Menurut
informasi yang lebih melalui penyuluhan di model perubahan perilaku Precede-Proceed dari
berbagai media untuk meningkatkan duku- Green dan Kreuter menyatakan bahwa kesehatan
ngannya dalam pencegahan dan pengendalian dipengaruhi oleh genetik, perilaku, dan ling-
malaria sebagai upaya penurunan faktor risiko kungan.8 Perilaku merupakan praktik nyata yang
penyebaran malaria. dapat berpengaruh dalam penularan malaria. Hal
tersebut didasarkan dari hasil penelitian yang

12
ASPIRATOR, 10(1), 2018, pp. 9-14
Hak cipta ©2018- Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

telah dilakukan, bahwa perilaku khususnya dalam MDF, Wijayanti MA, Widartono BS, Chuang
mencegah gigitan maupun perkembangbiakan T. Early malaria resurgence in pre-
vektor malaria mempunyai hubungan yang elimination areas in Kokap Subdistrict,
signifikan terhadap penularan atau kejadian Kulon Progo, Indonesia. Malar J.
malaria di suatu wilayah.19,22,23,24,25 2014;13(130):1–15.
8. Fertman CI, Allensworth DD. Health
KESIMPULAN promotion program: from theory to
practice. 2nd ed. San Francisco: Jossey-
Pada waktu terjadi kenaikan kasus malaria, Bass; 2016. 53-110 p.
lebih dari separuh masyarakat di Desa 9. Alhamda S. Buku ajar metode penelitian
Sendangsari Kecamatan Bener Kabupaten dan statistik. 1st ed. Yogyakarta:
Purworejo memiliki pengetahuan tentang malaria Deepublish; 2016.
yang baik. Sebagian besar masyarakat 10. Murhandarwati EEH, Fuad A, Wijayanti
mendukung upaya pencegahan malaria, tetapi MA, Bia MB, Widartono BS, Lobo NF, et al.
praktiknya kurang baik dalam pencegahan Change of strategy is required for malaria
malaria. Ada hubungan antara pendidikan elimination: a case study in Purworejo
dengan pengetahuan malaria serta pengetahuan District, Central Java Province, Indonesia.
dengan sikap terhadap pencegahan malaria. Akan Malar J. 2015;14(318):1–14.
tetapi, tidak ada hubungan antara pengetahuan 11. Regmi K, Kunwar A, Ortega L. A systematic
tentang malaria dengan praktik dalam mencegah review of knowledge, attitudes and beliefs
malaria, serta sikap dengan praktik mencegah about malaria among the South Asian
malaria. population. Infect Ecol Epidemiol.
2016;1(5):1–15.
UCAPAN TERIMA KASIH 12. Forero DA, Chaparro PE, Vallejo AF,
Benavides Y, Gutiérrez JB. Knowledge,
Terima kasih kami ucapkan kepada Kepala
attitudes and practices of malaria in
B2P2VRP dan Panitia Pembina Ilmiah (PPI)
Colombia. Malar J. 2014;13(165):1–10.
B2P2VRP Salatiga, Kepala Dinas Kesehatan
13. Suharjo. Pengetahuan Sikap dan Perilaku
Kabupaten Purworejo beserta staf, Kepala
Masyarakat Tentang Malaria di Daerah
Puskesmas Bener beserta staf, Kepala Desa
Endemis Kalimantan Selatan. Media
beserta staf dan masyarakat Desa Sendangsari,
litbang Kesehat. 2015;25(1):23–32.
Kecamatan Bener, yang telah memberi dukungan
14. Diana Andriyani P, Heriyanto B,
dan bantuan dalam penyelesaian penelitian ini.
Trapsilowati W, Anggi Septia I, Widiarti.
Faktor Risiko dan Pengetahuan, Sikap,
DAFTAR RUJUKAN
Perilaku (PSP) Masyarakat pada Kejadian
Luar Biasa (KLB) Malaria di Kabupaten
1. Kemenkes RI. Peraturan Menteri
Purbalingga. Bul Penelit Kesehat.
Kesehatan RI Nomor 293/MENKES/SK/
2013;41(2):84–102.
IV/2009 tentang Eliminasi Malaria di
15. Manalu HSP, Sukowati S. Pengetahuan,
Indonesia. Indonesia; 2009.
Sikap dan Perilaku Masyarakat Terhadap
2. WHO. Fact Sheet: World Malaria report
Malaria di Kota Batam. Media Litabng
2016. Geneva; 2016.
Kesehat. 2011;21(2):47–54.
3. Trapsilowati W, Wigati RA, Setyaningsih R,
16. Nurdin E, Masrizal, Elytha F. Faktor Risiko
Pujiyanti A, Putro DBW, Nugroho A, et al.
Kejadian Penyakit Malaria di Wilayah
Studi Komprehensif Peningkatan Kasus/
Tambang Emas Kecamatan IV Nagari
Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Tular
Kabupaten Kupang. J Kesehat Masy.
Vektor dan reservoir. Salatiga; 2015.
2013;7(1):16–20.
4. Dinkes Kabupaten Purworejo. Laporan
17. Ngambut K, Sila O. Faktor Lingkungan dan
kasus malaria Kabupaten Purworejo ta-
Perilaku Masyarakat Tentang Malaria di
hun 2014-2015. Purworejo; 2015.
Kecamatan Kupang Timur Kabupaten
5. Dalrymple U, Mappin B, Gething PW. Mala-
Kupang Environment and Public
ria mapping: understanding the global
Behaviour Factor about Malaria in East
endemicity of falciparum and vivax
Kupang Subdistrict Kupang District. J
malaria. BMC Med. 2015;13(1):1–8.
Kesehat Masy Nas. 2013;7(6):271–8.
6. Cotter C, Sturrock HJW, Hsiang MS, Liu J,
18. Layan PD, Akili RH, Rombot D V.
Phillips AA, Hwang J, et al. The changing
Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap
epidemiology of malaria elimination: new
dengan Tindakan Pencegahan Penyakit
strategies for new challenges. Lancet.
Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas
2013;6736(13):1–12.
Bacan Timur Kabupaten Halmahera
7. Murhandarwati EEH, Fuad A, Nugraheni

13
Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Masyarakat tentang Malaria... (Trapsilowati et. al.)

Selatan 2016. PHARMACON. 2016; Kejadian Malaria di Indonesia ( Analisis


5(4):291–7. Lanjut Riskesdas 2013 ). Bul Penelit
19. Trapsilowati W, Pujiyanti A, Negari S. Kesehat. 2015;44(1):13–24.
Faktor Risiko Perilaku dan Lingkungan 23. Saikhu A. Faktor Risiko Lingkungan Dan
dalam Penularan Malaria di Pulau Sebatik Perilaku Yang Mempengaruhi Kejadian
, Kabupaten Nunukan , Kalimantan Timur. Kesakitan Malaria di Propinsi Sumatera
BALABA. 2016;12(2):99–110. Selatan ( Analisis Lanjut Data Riset
20. Dhawan G, Joseph N, Pekow PS, Rogers CA, Kesehatan Dasar 2007 ) Environmental
Poudel KC, Bulzacchelli MT. Malaria- and Behavioral Risk Factors that
related knowledge and prevention Influencing Malaria Morbidity Cases in
practices in four neighbourhoods in and South. Aspirator. 2007;3:8–17.
around Mumbai, India: a cross-sectional 24. Handayani L, Pebrorizal S. Faktor Risiko
study. Malar J. 2014;13(303):1–11. Penularan Malaria Vivax. Ber Kedokt
21. Chirebvu E, Chimbari MJ, Ngwenya BN. Masy. 2008;24(1):38–43.
Knowledge and practices on malaria in 25. Sandjaja et al. Dominant Malaria Risk
Tubu village , in a malaria - endemic area Factors in Keerom Papua, Indonesia : A
in northern Botswana: implications for Prospective Cohort Study. 2014;4(3):1–6.
interventions. Malar World J. 2013;
4(15):1–9.
22. Mayasari R, Andriyani D, Sitorus H. Faktor
Risiko yang Berhubungan dengan

14

View publication stats

You might also like