Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 21

ANALISIS PENGARUH SENTIMEN INVESTOR TERHADAP RETURN

SAHAM SEKTORAL BEI DI MASA PANDEMI COVID-19


Analysis of The Effect of Investor Sentiment on IDX Sectoral Stock Return During
The COVID-19 Pandemic

Annisa Putri Firdaus


UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
anissafirdaus43@gmail.com

Diterima : 17 Juni 2021; Direvisi: 26 Juli 2021; Disetujui : 31 Agustus 2021


DOI : https://doi.org/10.37250/newkiki.v4i1.121

Abstract
This study was conducted to analyze the effect of investor sentiment on sectoral stock
returns during beginning of the COVID-19 pandemic in Indonesia. The samples used in this
study were chosen by using purposive sampling method. This study also used Fama-French
three factors model to increase the accuracy. The data used were data before the COVID-19
pandemic period (March–April 2019) and data during the COVID-19 pandemic period
(Maret–April 2020) to determine the difference of the effect given by the independent
variable on dependent variables analyzed between those periods. This study used data
panel which was analyzed using the E-Views 10 program and Microsoft Excel. The results
study indicate that investor sentiment during the beginning of covid-19 pandemic period had
a significant positive and greater effect than before the COVID-19 pandemic period on Stock
Returns in Agricultural Sector, Mining Sector, Basic Industry and Chemical Sector, Trade-
Services-Investment Sector, and Consumer Goods Industry Sector. Investor sentiment
during the beginning of COVID-19 pandemic had a significant positive but no greater effect
on stock returns in the Property, Real Estate, and Building Construction Sector.In the
Infrastructur-Utilities-Transportation Sector, Miscellaneous Industry Sector, and Financial
Sector, investor sentiment during the beginning of COVID-19 pandemic had a positive but
insignificant effect on the stock returns.
Keywords : COVID-19, Investor Sentiment, Stock Return

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sentiment investor terhadap return
saham sektoral pada awal masa pandemic COVID-19 di Indonesia. Sampel di setiap sektor
diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini juga menggunakan
three factors model yang dikembangkan Fama-French untuk meningkatkan keakuratan
model. Data yang digunakan adalah data sebelum masa pandemi COVID-19 (Maret–April
2019) dan selama masa awal pandemi COVID-19 (Maret–April 2020). Penelitian ini
menggunakan data panel yang dianalisis dengan menggunakan program e-views 10 dan
juga Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukan bahwa sentimen investor pada awal masa
pandemi memiliki pengaruh yang positif atau searah, signifikan, dan lebih besar dibanding
sebelum masa pandemi terhadap imbal hasil saham di Sektor Pertanian, Sektor
Pertambangan, Sektor Industri Dasar dan Kimia, sektor Perdagangan-Jasa-Investasi, serta
Sektor Industri Barang Konsumen. Sentimen investor di awal masa pandemi memiliki
pengaruh yang signifikan positif atau searah, namun pengaruhnya ini tidak lebih besar
dibandingkan dengan saat sebelum masa pandemi terhadap imbal hasil saham di Sektor
Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan. Pada Sektor Infrastruktur-Utilitas-
Transportasi, Sektor Aneka Industri, dan Sektor Keuangan sentimen investor pada awal
masa pandemi memiliki pengaruh yang positif atau searah namun tidak signifikan terhadap
imbal saham.
Kata kunci : COVID-19, Sentimen Investor, Imbal Hasil Saham

Analisis Pengaruh Sentimen Investor Terhadap Return Saham Sektoral BEI


Di Masa Pandemi COVID – 19 –
siah, Zulfanetti, Ahmad Soleh | Anissa Putri Firdaus | 1107
PENDAHULUAN internasional dan berujung pada
Dunia saat ini sedang respon yang tajam berupa panic-
mengalami sesuatu yang tidak selling (He et.al , 2020).
terduga, yaitu penyebaran penyakit He et.al (2020) melakukan
yang disebut Coronavirus Disease penelitian terhadap 8 (delapan)
2019 (COVID-19) yang disebabkan negara terdampak (Republik Rakyat
oleh virus SARS-CoV-2.Penyebaran Tiongkok, Italia, Korea Selatan,
ini terjadi sejak akhir tahun 2019. Perancis, Spanyol, Jerman, dan
Pada tanggal 31 Desember 2019, Amerika Serikat).Hasil
World Health Organozation (WHO) mengemukakan bahwa COVID-19 ini
dikabarkan mengidentifikasi kasus memiliki dampak atau pengaruh
COVID-19 untuk pertama kalinya di negatif namun berjangka pendek pada
Kota Wuhan, China. Kasus COVID-19 pasar saham dilihat dari di negara-
ini terus menyebar dengan cepat ke negara tersebut.Pengaruh ini memiliki
negara lain di seluruh dunia. Karena dampak spill-over antara negara-
angka kasus COVID-19 terus- negara di Asia, Eropa, dan Amerika.
menerus meningkat di seluruh dunia, Liu et.al (2020) juga melakukan
pada tanggal 11 Maret 2020 WHO penelitian terkait hal ini pada 21 index
mengumumkan COVID-19 sebagai saham di seluruh dunia. Hasil dari
pandemi global (WHO, 2020). penelitiannya adalah semenjak
Pandemi COVID-19 ini dapat penyebaran virus ini pasar saham
diaktegorikan ke dalam black swan mengalami keterpurukan dilihat dari
event, yaitu suatu peristiwa yang tidak adanya abnormal return yang
terduga yang memiliki pengaruh yang negative. Penelitiannya ini dilakukan
besar di segala sisi. Contoh lain dari dengan menambahkan sentimen
peristiwa yang masuk ke dalam black pesimis investor pada return di masa
swan event adalah serangan depan dan juga rasa takut akan
terorisme, sebagaimana yang diteliti ketidak pastian.
oleh Handoko & Supramono (2017). Kejadian yang terjadi di
Black swan event ini akan kehidupan nyata seperti ini
menyebabkan shock, rasa takut, dan mematahkan teori Efficient Market
panik dikalangan para investor Hipothesis(EMH) yang mengatakan

1108 | Khazanah Intelektual Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021


bahwa investor selalu rasional dan Indonesia.Kasus COVID-19 pertama
apabila ada investor yang tidak di Indonesia diumumkan pada 2 Maret
rasional, maka akan langsung 2020.Secara kesuluruhan di bulan
tertutupi dengan investor rasional. Maret 2020, IHSG mengalami
Nyatanya, pada saat investor hendak penurunan sebesar 16.76%
berinvestasi, keputusan yang diambil dibandingkan dengan bulan Februari
investor dipengaruhi oleh berbagai 2020. Pada bulan Maret 2020 ini pula
informasi dan kejadian yang IHSG menyentuh nilai terendahnya di
tersedia—baik terkait ekonomi, sepanjang tahun 2020 di angka
kebijakan pemerintah, politik—dan 3,937.63 pada 24 Maret 2020. Di
kemudianmemicu respon investor, bulan Maret 2020, transaksi
baik itu positif atau negative perdagangan saham investor asing
bergantung pada cara berpikir menghasilkan net purchasesebesar –
investor yang rasional atau irrasional. Rp5,591 miliar, investor asing lebih
Hal ini disebut dengan sentiment banyak menjual sahamnya (Indonesia
investor (Kencana, 2019).Sentiment Stock Exchange Data Services
investor ini dapat mempengaruhi Division, 2020). Senin, tanggal 30
harga dan imbal hasil. Maret 2020, pemerintah
Di Indonesia sendiri sentiment di mengeluarkan wacana kebijakan
masa COVID-19 pada pasar saham Pembatasan Sosial Berskala Besar
ini sudah dirasakan sejak (PSBB) yang mana kebijakan ini
diumumkannya penyebaran COVID- membatasi kegiatan masyarakat dan
19 di awal tahun 2020.Menurut data berpengaruh terhadap kehidupan
yang dirilis oleh BEI pada IDX Monthly sosial dan ekonomi guna menekan
Statistics, IHSG yang turun sebesar angka penularan COVID-19 di
5.71% di bulan Januari 2020.IHSG ini Indonesia yang terus bertambah.
kemudian turun 8.20% di bulan Selama terjadinya pandemi,
Februari 2020 dengan total investor akan dipengaruhi oleh
perdagangan saham investor asing informasi dan kejadian yang ada
senilai –Rp4,747 miliar. COVID-19 ini sehingga menganggap beberapa
menyebar dengan sangat cepat, industri akan mengalami kemunduran
hingga akhirnya masuk ke dan beberapa industri lainnya
Analisis Pengaruh Sentimen Investor Terhadap Return Saham Sektoral BEI
Di Masa Pandemi COVID – 19 –
siah, Zulfanetti, Ahmad Soleh | Anissa Putri Firdaus | 1109
dianggap akan mendapatkan banyak sehingga besar pengaruh yang
peluang untuk tumbuh dan diberikan juga akan berbeda-beda.
berkembang di masa seperti ini. Jika Proksi sentiment investor yang
berdasarkan pada teori, hal ini akan digunakan adalah Trading Volume
memberikan dampak yang berbeda- (Agustya & Faisal, 2018; Bangun,
beda bagi tiap-tiap perusahaan dari 2019).Penelitian ini pun
berbagai sektor tersebut.Adanya menambahkan three factor model
kejadian tak terduga ini memberikan Fama-French (Fama& French, 1992)
peluang bagi peneliti untuk meneliti sebagai variabel pendukung. Hal ini
bagaimana pengaruh sentiment dilakukan dengan dasar bahwa ada
investor terhadap return saham pada hal lain yang mempengaruhi return
awal masa pandemic COVID-19 di saham, sehingga dengan
Indonesia. Sebagaimana return atau ditambahkannya variable selain
imbal hasil saham merupakan hal sentiment investor diharapkan akan
yang sangat diperhatikan oleh para meningkatkan keakuratan penelitian.
investor.
Penelitian ini dilakukan dengan LANDASAN TEORI
tujuan untuk mengetahui bagaimana Saham, sebagaimana yang
pengaruh dari sentiment investor dilansir oleh Bursa Efek Indonesia
terhadap return saham di tiap-tiap (BEI), merupakan suatu tanda bahwa
sektor perusahaan di BEI, yaitu sektor seseorang atau pihak tertentu (badan
pertanian, sektor pertambangan, usaha) menyertakan modal ke dalam
sektor dasar dan kimia, sektor aneka sebuah perusahaan dan/atau
industri, sektor barang konsumsi, perseroan terbatas.Dalam melakukan
sektor property-real estate-dan- investasi, termasuk saham, investor
konstruksi bangunan, sektor mengharapkan return. Dengan
infrastruktur-utilitas-dan-transportasi, berinvestasi pada saham, ada dua
sektor keuangan, serta sektor jenis return, yatu expected return dan
perdagangan-jasa-dan-investasi, realized return (Brigham & Houston,
selama masa awal pandemi COVID- 2018 : 49). Sementara itu, Bursa Efek
19. Dilandaskan dengan anggapan Indonesia pada websitenya
bahwa setiap sektor itu berbeda menyatakan ada dua jenis

1110 | Khazanah Intelektual Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021


keuntungan saham, yaitu dividen dan of 1929, The Internet or Dot.com
Capital Gain. Bubble of The 1990s, dsb., menjadi
Terdapat beberapa teori dalam bukti bahwa model keuangan standar
ilmu keuangan, diantaranya teori dimana unemotional investor selalu
keuangan tradisional dan teori mendorong harga pasar modal agar
keuangan perilaku.Efficient Market sama dengan “the rational present
Hipothesis (EMH) merupakah istilah value of expected future cash flow”
yang telah menjadi sentral di bidang tidak bisa menjelaskan peristiwa-
keuangan dalam teori keuangan peristiwa tersebut. Investor tidak
tradisional(Burghardt, 2011). EMH ini selalu rasional. Adanya peristiwa yang
terbentuk berdasarkan asumsi bahwa tidak sesuai dengan efficient market
investor bersikap rasional dan jika hypothesis (EMH) inilah yang
terdapat investor irasional, maka kemudian memicu berkembangnya
terdapat arbitrageur yang cukup untuk teori keuangan perilaku (Brigham &
menetralkan dan mengurangi Houston,2018 : 54). Terbatasnya
pengaruh irasional dan arbitase inilah yang menjadi landasan
mengembalikan harga ke level utama dari teori keuangan perilaku
fundamental—arbitrageur diartikan (Burghardt, 2011). Keuangan perilaku
sebagai “membeli asset di satu pasar ini mencoba untuk menjelaskan atau
dengan harga yang rendah dan memaparkan secara logis menganai
menjual asset yang identik di pasar apa, kenapa, dan bagaimana
lainnya dengan harga yang lebih hubungan keuangan dan investasi
tinggi—dilakukan tanpa biaya dan dari sudut pandang manusia—secara
risiko (Ross, Westerfield, & Jaffe, psikologis (Wendy Ary, 2019; Agustya
2001 dalam Burghadt, 2011). Namun, & Faisal, 2018).
teori efficient market hypothesis ini Salah satu bahasan dalam teori
banyak mendapat pertentangan di perilaku keuangan adalah sentiment
kalangan akademisi (Wendy Ary, investor (Agustya & Faisal, 2018).
2019). Peneliti Ryu, Ryu, & Yang (2020)
Berbagai peristiwa yang mengutip peneliti Shiller,
disebutkan Baker & Wurgler (2007) menyebutkan bahwa dalam studi
dalam tulisannya, seperti Great Crash keuangan perilaku, sentiment investor
Analisis Pengaruh Sentimen Investor Terhadap Return Saham Sektoral BEI
Di Masa Pandemi COVID – 19 –
siah, Zulfanetti, Ahmad Soleh | Anissa Putri Firdaus | 1111
dianggap merupakan faktor utama hubungan yang positif dan signifikan
dalam menjelaskan pergerakan harga terhadap return saham, hasil ini
aset dan juga irrational exuberance didapat dengan mengontrol trading
dari pasar uang. Baker & Wurgler behaviours, faktor risiko lain, dan
(2006) menjelaskan bahwa sentimen karakteristik perusahaan. Widhiarti et
investor adalah keyakinan investor al. (2018) dalam penelitiannya
tentang masa depan cash flow dan menunjukan bahwa terdapat
risiko investasi yang tidak didukung pengaruh signifikan dari sentiment
dengan fakta. investor terhadap excess return.
Beberapa peneliti yang Bangun et al. (2020) dalam
melakukan penelitian terkait dengan penelitiannya menunjukkan bahwa
sentiment investor dan return saham sentimen investor memiliki pengaruh
adalah Rupande et al. (2019) yang signifikan dan positif terhadap
menunjukkan hasil bahwa sentiment return saham.
investor dan volatilitas return saham Proksi sentimen investor yang
memiliki hubungan yang signifikan, dikembangkan dan digunakan dalam
yang menunjukkan bahwa keuangan penelitian sebelumnya sangat
perilaku secara signifikan dapat beragam. Dalam penelitian ini, proksi
menjelaskan perilaku dari return sentiment investor yang digunakan
saham pada Johannesburg Stock adalah tading volume activity (Agustya
Return. Penelitian Ryu, Ryu, & Yang &Faisal, 2018: Bangun et.al, 2019).
(2020) menunjukkan hasil bahwa METODE RISET
sentiment invetor memiliki pengaruh Penelitian ini merupakan
yang signifikan terhadap return saham penelitian kuantitatif yang
perusahaan dengan tingkat pasar menggunakan dan meneliti data
yang tinggi, dan ketika krisis kuantitatif berupa angka hasil
keuangan melanda, sentiment perhitungan, yang diantaranya
investor memiliki pengaruh yang adalahreturn saham, perhitungan
signifikan terlepas dari tingkat proksi sentimen investor, dan
persaingan yang ada. Peneliti Yang, perhitungan rasio dari variabel yang
Ryu, & Ryu (2017) menunjukkan hasil digunakan.Penjelasan mengenai
bahwa sentiment investor memiliki populasi dan sampel, data dan

1112 | Khazanah Intelektual Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021


sumber data, variabel penelitian, serta setara dari segi waktu, dengan
teknik analisis data adalah sebagai faktor/kondisi sentiment investor yang
berikut. berbeda yaitu sebelum dan selama
Populasi dan Sampel pandemi COVID-19. Data harian ini
Populasi pada penelitian ini terdiri atas harga saham, trading
adalah perusahaan yang termasuk ke volume harian, jumlah saham beredar,
dalam 9 sektor yang terdaftar di jumlah ekuitas, kapitalisasi pasar, dan
papan perdagangan BEI sejak risk-free rate yang didapatkan dari
sebelum dan selama masa pandemi www.investing.com, Bursa Efek
COVID-19. Adapun sampel penelitian Indonesia, IDX Mothly Statistic,
ini diambil dengan metode purposive laporan keuangan yang diterbitkan
sampling, sesuai dengan kriteria yang perusahaan, dan IndONIA Bank
ditetapkan sehingga dipilih 8 Indonesia. Data tersebut kemudian
perusahaan sektor pertanian, dan 10 diolah dengan software E-Views 10
perusahaan di tiap-tiap sektor dalam bentuk data panel dan
lainnya.Jumlah observasi dalam Microsoft Excel.
penelitian ini sebanyak 240 pada Variabel Penelitian dan Teknik
sektor pertanian dan 300 observasi Analisis Data
pada tiap-tiap sektor lainnya. Variabel penelitian ini terdiri dari
Data dan Sumber Data variabel dependen berupa return
Data yang digunakan dalam saham dan variabel independen
penelitian ini adalah data harian berupa sentimen investor dengan
selama 30 hari perdagangan selama trading volume activity sebagai
awal masa pandemi (1 Maret – 14 proksinya. Penelitian ini juga
April 2020, diluar hari libur) untuk menggunakan variabel dalam three
mempertahankan sentiment di awal factor model Fama-French sebagai
masa pandemi, yang kemudian variabel pendukung, untuk
dibandingkan dengan sebelum masa meningkatkan keakuratan model
pandemi (1 Maret – 15 April 2019, di (adjusted R2) penelitian, sebagaimana
luar hari libur). Pemilihan periode yang diteliti oleh Wendy Ary (2019).
pembanding ini dilakukan untuk Dengan ini, pengaruh sentimen
menciptakan perbandingan yang investor terhadap return saham yang
Analisis Pengaruh Sentimen Investor Terhadap Return Saham Sektoral BEI
Di Masa Pandemi COVID – 19 –
siah, Zulfanetti, Ahmad Soleh | Anissa Putri Firdaus | 1113
diestimasi, sudah dengan siza small dengan book to
market high
memperhitungkan faktor lainnya, yaitu
SM = Return portofolio saham
three factor model Fama-French. (equal weighted) perusahaan
size small dengan book to
Adapun perhitungan variabel
market medium
penelitian dilakukan menggunakan SL = Return portofolio saham
(equal weighted) perusahaan
formulasi sebagai berikut:
size small dengan book to
Return Saham: market low
𝑃𝑡−(𝑃𝑡−1) BH = Return portofolio saham
R𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 = (equal weighted) perusahaan
𝑃𝑡−1
size big dengan book to
Dimana: market high
Pt =Harga saham saat BM = Return portofolio saham
penutupan (equal weighted) perusahaan
Pt – 1 = Harga saham periode lalu. size big dengan book to
market medium
BL = Return portofolio saham
Trading Volume Activity (TVA): (equal weighted) perusahaan
size big dengan book to
𝑇𝑉𝐴 =
𝐽𝑚𝑙 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 market low
𝐽𝑚𝑙 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

Three Factor Model Fama-


Variabel-variabel tersebut
French Terdiri dari Market Premium
diregresikan dengan regresi data
(Rm – Rf), Size Premium (SMB) dan
panel menggunakan software E-Views
Value Premium (HML).
10. Diformulasi dengan rumus
Market Premium (Rm – Rf): sebagai berikut:
Ri,t – Rf = α + β1Sentt-1 + β2(Rm –
Market Premium = Rata-rata return pasar saham – Risk
Free Rate Rf)t + β3SMBi,t + β4HMLi,t + εi,t
Dimana:
Size Premium (SMB): Ri,t – Rf = Expected return saham i
α = Konstanta
𝑆𝐻 + 𝑆𝑀 + 𝑆𝐿 𝐵𝐻 + 𝐵𝑀 + 𝐵𝐿
𝑆𝑀𝐵 = ( )−( ) Rf = Risk free rate asset
3 3
Sent = Sentimen Investor (Trading
Volume)
Value Premium (HML):
Rm = Rate of return on market
SMB = Size Premium (selisih antara
𝑆𝐻 + 𝐵𝐻 𝑆𝐿 + 𝐵𝐿 value weighted return
𝐻𝑀𝐿 = ( )−( )
2 2 saham berkapitalisasi kecil
dan value weighted return
Dimana: saham berkapitalisasi
SH = Return portofolio saham besar)
(equal weighted) perusahaan
1114 | Khazanah Intelektual Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
HML = Value Premium (selisih value heteroskedastik (Ho ditolak) dan
weighted return saham
sebaliknya. Kemudian, apabila λLM >
dengan book-to-market
tinggi dan value market Chi Square (X2)df (n(n-1)/2), maka
return dengan book-to-
struktur heteroskedastik dan terdapat
market rendah)
korelasi (Ho ditolak) dan sebaliknya.
β1, β2, β3, β4 = Slope regresi
Apabila pengujian ini
Setelah melakukan regresi data mengindikasikan struktur varian dan
panel, maka dipilih model estimasi kovarian heterokedastik, maka
CEM, FEM, atau REM. Kemudian ditambahkan weight berupa cross
dilakukan uji varian dan kovarian serta section weight. Namun, apabila
uji korelasi antar persamaan dengan struktur varian dan kovarian
Uji LM dan Uji λLM, untuk mengetahui heteroskedastik dan terdapat korelasi,
apakah struktur heterokedastik atau maka estimator yang lebih baik
homokedastik dan apakah terdapat ditambahkan weight berupa cross
korelasi atau tidak terdapat korelasi section SUR (Ekananda, 2016 : 253–
(Ekananda, 2016). Dengan rumus LM 258). Penggunaan metode ini
dan λLM adalah sebagai berikut: mengatasi masalah
2
𝑇 𝜎𝑖 2 heteroskedastisitas dan autokorelasi
𝐿𝑀 = ∑𝑛𝑖=1 ( − 1) dan
2 𝜎2
(Sitorus & Yuliana, 2018). Setelah itu,
𝑛 𝑖−1
dilakukan Uji Asumsi Klasik yaitu
λLM = T ∑ ∑ 𝑟𝑖𝑗 2
𝑖=2 𝑗=1 normalitas dan multikolinearitas.
Dimana: Sehingga dapat dilakukan uji hipotesis
secara simultan,uji hipotesis secara
T = Jumlah waktu/periode (time
series) simultan parsial, dan uji koefisien
N = Jumlah cross section
determinasi.Hipotesis dari penelitian
σ i2 = varians residual persamaan
ke i ini adalah :
σ2 = sum square residual
Hipotesis : Sentimen investor
rij2 =residual correlation
coefficient antara persamaan memiliki pengaruh yang signifikan
ke i dan ke j.
terhadap return saham sektoral di
Indonesia pada awal masa pandemi
Apabila nilai LM > Chi Square
COVID-19.
(X2) df(n-1) maka struktur
Analisis Pengaruh Sentimen Investor Terhadap Return Saham Sektoral BEI
Di Masa Pandemi COVID – 19 –
siah, Zulfanetti, Ahmad Soleh | Anissa Putri Firdaus | 1115
Keputusan menerima atau korelasi.Model terbaik yang dipilih
menolak hipotesis dilakukan dengan dalam penelitian ini adalah estimator
melihat nilai prob-t statistik. Apabila heteroskedastik dengan
nilai signifikansi prob-t menggunakan weight berupa cross
statistiksentimen investor <α (0.05), section weight dan estimator
maka hipotesis diterima, artinya heteroskedatik berkorelasi dengan
sentimen investor memiliki pengaruh menggunakan weight berupa cross
yang signifikan terhadap returnsaham section SUR, hal ini sebagaimana
sektoral di Indonesia pada awal masa teori yang dijelaskan oleh Ekananda
pandemi COVID-19. Sementara itu, (2016) dalam tulisannya, bahwa
apabila Apabila nilai signifikansi prob-t apabila pengujian ini mengindikasikan
statistiksentimen investor >α (0.05), struktur varian dan kovarian
maka hipotesis ditolak, artinya heterokedastik, maka ditambahkan
sentimen investor tidak memiliki weight berupa cross section
pengaruh yang signifikan terhadap weight.Akan tetapi, apabila struktur
returnsaham sektoral di Indonesia varian dan kovarian heteroskedastik
pada awal masa pandemi COVID-19. dan terdapat korelasi, maka estimator
yang lebih baik ditambahkan weight
HASIL DAN PEMBAHASAN
berupa cross section SUR (Ekananda,
Sampel dan data yang telah
2016 : 253–258).
didapatkan diteliti dengan
Penelitian ini menggunakan
menggunakan regresi data
teorema limit sentral, yang mana
panel.Selanjutnya, dipilih model
apabila sampel atau observasi
estimasi antara CEM, FEM, atau REM
berjumlah besar (Sekurang-kurangnya
dengan menggunakan uji Chow,
30), maka data akan selalu mendekati
Hausman, dan Lagrange
distribusi normal (Gujarati, 2006 : 77).
Multiplier.Setelah itu, dilakukan uji
Normalitas tidaklah krusial apabila
varian kovarian dan korelasi dari
data yang digunakan berjumlah besar
persamaan regresi dengan melakukan
(Gujarati, 2009 : 99). Selanjutnya, uji
uji LM dan uji λLM.Hasil yang
multikolinearitas pada penelitian ini
didapatkan adalah rata-rata
dilakukan dengan melihat nilai
persamaan berstruktur heterokedastik
korelasi antar variabel independen.
dan heteroskedastik dengan
1116 | Khazanah Intelektual Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Apabila korelasi tersebut bernilai ≥ untuk meningkatkan keakuratan
8.0, maka dapat dikatakan terdapat model. Oleh karena itu, pembahasan
gejala multikolineartis (Gujarati, 2009 : dalam penelitian ini akan difokuskan
338). Dari hasil uji yang dilakukan, pada sentimen investor dan return
dapat dikatakan penelitian ini bebas saham.
dari gejala multikolinearitas karena Setalah melakukan analisis
nilai korelasinya ≤ 8.0. regresi data panel, langkah
Pengujian Hipotesis dan Koefisien selanjutnya adalah melakukan uji
Determinasi hipotesis dan interpretasi hasil regresi.
Tujuan utama dari penelitian ini Uji hipotesis sendiri terdiri dari uji
adalah untuk mengetahui bagaimana simultan (uji f) dan uji parsial (uji t),
pengaruh dari sentimen investor kemudian dilanjutkan dengan menguji
terhadap return saham. Sementara koefisien determinasi.Adapun hasil
itu, seperti yang sudah dijelaskan dari regresi data panel yang dilakukan
sebelumnya, penggunaan variabel dapat dilihat pada tabel-tabel yang
pendukung dalam penelitian ini—three disajikan sebagai berikut:
factor model—hanya diperuntukan
Hasil Penelitian untuk Periode Sebelum Pandemi COVID-19

Tabel 1 Output Regresi Data Panel Sebelum Pandemi COVID-19 2019


2
Koefisien dan (Prob t-statistik) Prob f- Adj. R
Return Sektor
C SENT MP SMB HML statistik (%)
0.024408 1.064675 0.459074 -0.13157 0.103259
Pertanian 0.000001 11.82%
(0.0018) (0.0010) (0.0005) (0.0993) (0.0411)

Pertambangan 0.022506 1.191435 0.464486 -0.01971 0.319593 0.000000 13.12%


(0.0159) (0.0049) (0.0030) (0.7801) (0.0000)

Dasar dan Kimia 0.038905 2.862993 0.711500 -0.11022 0.014073 0.000000 14.83%
(0.0000) (0.0000) (0.0000) (0.5299) (0.9200)

Aneka Industri 0.050540 0.922336 0.909506 -0.00038 0.120877 0.000000 10.59%


(0.0000) (0.0012) (0.0000) (0.9950) (0.0236)

Barang Konsumsi 0.029313 0.450023 0.526063 -0.13157 0.140556 0.000087 6.48%


(0.0039) (0.4773) (0.0020) (0.4390) (0.3620)
Properti, Real
Estate, dan 0.040631 4.748999 0.795918 -0.24412 0.234251
0.000000 34.26%
Konstruksi (0.0001) (0.0000) (0.0000) (0.0078) (0.0014)
Bangunan
Infrastruktur,
0.024909 0.982195 0.436801 -0.01731 0.517916
Utilitas, dan 0.000000 85.34%
(0.0000) (0.0000) (0.0000) (0.6264) (0.0000)
Transportasi

Analisis Pengaruh Sentimen Investor Terhadap Return Saham Sektoral BEI


Di Masa Pandemi COVID – 19 –
siah, Zulfanetti, Ahmad Soleh | Anissa Putri Firdaus | 1117
0.032461 0.143819 0562719 -0.08592 0.052018 0.000072 6.60%
Keuangan
(0.0000) (0.9110) (0.0000) (0.2308) (0.2757)
Perdagangan,
Jasa, dan 0.018103 1.167823 0.319262 0.314325 -0.16800 0.001335 4.57%
Investasi (0.0452) (0.0498) (0.0335) (0.0147) (0.1467)
Sumber: Data Diolah, 2021

Tabel 1. di atas menunjukkan menjelaskan return saham pada


hasil regresi data panel pada masa sektor pertanian sebesar 11,82%,
sebelum pandemi COVID-19, yaitu pada sektor pertambangan sebesar
periode Maret – April 2019, dapat 13.12%, pada sektor industri dasar
dilihat bahwa secara keseluruhan dan kimia sebesar 14.83%, pada
prob f-statistik memiliki nilai yang lebih sektor aneka industri sebesar 10.59%,
kecil α(0.05), maka dapat dikatakan pada sektor industri barang konsumsi
bahwa terdapat pengaruh secara sebesar 6.48%, pada sektor property-
simultan (bersamaan) yang signifikan real estate-dan-konstruksi bangunan
(Sentimen Investor (SENT), Market sebesar 34.26%, pada sektor
Premium (MP), Size Premium (SMB), infrastruktur-utilitas-dan-transportasi
dan Value Premium (HML)) terhadap sebesar 85.34%, pada sektor
terhadap variabel dependen (Return keuangan sebesar 6.60%, dan pada
Saham). sektor perdagangan-jasa-dan-
Berdasarkan Tabel 1. dapat investasi sebesar 4.57%.
dilihat nilai koefisien determinasi (adj. Pengaruh sentimen investor
2
R ) model persamaan regresi di masa terhadap return saham dilihat dengan
sebelum pandemi.Nilai ini dapat melakukan uji parsial (uji t), dengan
diinterpretasikan bahwa variabel melihat nilai prob t-statistik. Apabila
independen sentimen investor nilai prob t-statistik sentimen investor
(SENT), market premium (MP), size (SENT) <α(0.05), maka dapat
premium (SMB), dan value premium dikatakan sentimen investor (SENT)
(HML) dapat menjelaskan return memiliki pengaruh yang signifikan
saham sebesar persetase nilai terhadap return saham, dan
tersebut. Artinya, variabel independen sebaliknya. Dari tabel 1.diketahui
sentimen investor (SENT), market bahwa di masa sebelum pandemi
premium (MP), size premium (SMB), COVID-19 dengan memperhitungkan
dan value premium (HML) dapat variabel lainnya—yaitu three factor
1118 | Khazanah Intelektual Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
model, pada sektor pertanian sentimen investor (SENT)
sentimen investor (SENT) menunjukkan nilai prob t-statistik
menunjukkan nilai prob t-statistik sebesar 0.0498 < 0.05.
sebesar 0.0010 < 0.05. Pada sektor Diketahui juga bahwa nilai
pertambangan, sentimen investor koefisien dari sentimen investor di
(SENT) menunjukkan nilai prob t- tiap-tiap sektor bernilai positif, artinya
statistik sebesar 0.0049 < 0.05. Pada sentimen investor memiliki pengaruh
sektor industri dasar dan kimia, yang searah dengan return
sentimen investor (SENT) saham.Pada sektor pertanian
menunjukkan nilai prob t-statistik koefisien sentimen investor sebesar
sebesar 0.0000< 0.05. Pada sektor 1.064675.Pada sektor pertambangan
aneka industri, sentimen investor koefisien sentimen investor sebesar
(SENT) menunjukkan nilai prob t- 1.191435.Pada sektor industri dasar
statistik sebesar 0.0012 < 0.05. Pada dan kimia koefisien sentimen investor
sektor industri barang konsumsi, sebesar 2.862993.Pada sektor aneka
sentimen investor (SENT) industri koefisien sentimen investor
menunjukkan nilai prob t-statistik sebesar 0.922336.Pada sektor
sebesar 0.4773> 0.05. Pada sektor industri barang konsumsi koefisien
property-real estate-dan-konstruksi sentimen investor sebesar
bangunan, sentimen investor (SENT) 0.450023.Pada sektor property-real
menunjukkan nilai prob t-statistik estate-dan-konstruksi bangunan
sebesar 0.0000 < 0.05. Pada sektor koefisien sentimen investor sebesar
infastruktur-utilitas-dan-transportasi, 4.748999.Pada sektor infrastruktur-
sentimen investor (SENT) utilitas-dan-transportasi koefisien
menunjukkan nilai prob t-statistik sentimen investor sebesar
sebesar 0.0000 < 0.05. Pada sektor 0.982195.Pada sektor keuangan
keuangan, sentimen investor (SENT) koefisien sentimen investor sebesar
menunjukkan nilai prob t-statistik 0.143819.Pada sektor perdagangan
sebesar 0.9110 > 0.05. Pada sektor koefisien sentimen investor sebesar
perdagangan-jasa-dan-investasi, 1.167823.

Analisis Pengaruh Sentimen Investor Terhadap Return Saham Sektoral BEI


Di Masa Pandemi COVID – 19 –
siah, Zulfanetti, Ahmad Soleh | Anissa Putri Firdaus | 1119
Hasil Penelitian untuk Periode Awal Masa Pandemi COVID-19

Tabel 2 Output Regresi Data Panel Selama Awal Pandemi COVID-19 2020
2
Koefisien dan (Prob t-statistik) Prob f- Adj. R
Return Sektor
C SENT MP SMB HML statistik (%)
0.016877 3.788813 0.442379 -0.44056 0.435914
Pertanian 0.000000 70.10%
(0.0003) (0.0181) (0.0000) (0.0000) (0.0000)

Pertambangan 0.023988 3.483932 0.693462 -0.57941 -0.56540 0.000000 51.50%


(0.0008) (0.0000) (0.0000) (0.0000) (0.0000)

Dasar dan Kimia 0.035302 4.558932 0.870436 -0.13359 0.352165 0.000000 34.65%
(0.0000) (0.0019) (0.0000) (0.1842) (0.0341)

Aneka Industri 0.0444812 0.431126 1.018348 0.186258 0.220125 0.000000 67.46%


(0.0000) (0.7020) (0.0000) (0.0065) (0.0003)
Barang
0.042141 10.00818 1.010202 0.335471 0.259820 0.000087 66.78%
Konsumsi
(0.0000) (0.0000) (0.0000) (0.0000) (0.0340)
Properti, Real
Estate, dan 0.035743 1.720303 0.893173 0.116782 0.63306
0.000000 46.33%
Konstruksi (0.0000) (0.0173) (0.0000) (0.0.3389) (0.0013)
Bangunan
Infrastruktur,
0.054599 0.830883 1.245758 -0.24893 0.706192
Utilitas, dan 0.000000 66.04%
(0.0000) (0.1603) (0.0000) (0.0511) (0.0016)
Transportasi

Keuangan 0.0313584 2.646316 0.859965 0.241157 0.187562 0.000000 39.13%


(0.0000) (0.2775) (0.0000) (0.0098) (0.0157)
Perdagangan,
Jasa, dan 0.027094 11.02193 0.874125 0.066055 -0.12218 0.000000 51.12%
Investasi (0.0000) (0.0000) (0.0335) (0.5664) (0.2867)
Sumber: Data Diolah, 2021

Tabel 2. di atas menunjukkan Tabel 2. di atas juga


hasil regresi data panel selama masa menunjukkan nilai koefisien
2
awal pandemi COVID-19, yaitu periode determinasi (adj. R ) model persamaan
Maret – April 2020, dapat dilihat bahwa regresi di masa selama awal pandemi
secara keseluruhan prob f-statistik COVID-19, dengan nilai ini dapat
memiliki nilai yang lebih kecil α(0.05), diinterpretasikan bahwa variabel
maka dapat dikatakan bahwa terdapat independen sentimen investor (SENT),
pengaruh secara simultan (bersamaan) market premium (MP), size premium
yang signifikan (Sentimen Investor (SMB), dan value premium (HML)
(SENT), Market Premium (MP), Size dapat menjelaskan return saham pada
Premium (SMB), dan Value Premium sektor pertanian sebesar 70.10%, pada
(HML)) terhadap terhadap variabel sektor pertambangan sebesar 51.50%,
dependen (Return Saham). pada sektor industri dasar dan kimia

1120 | Khazanah Intelektual Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021


sebesar 34.65%, pada sektor aneka (SENT) menunjukkan nilai prob t-
industri sebesar 67.46%, pada sektor statistik sebesar 0.0000 < 0.05. Pada
industri barang konsumsi sebesar sektor industri dasar dan kimia,
66.78%, pada sektor property-real sentimen investor (SENT)
estate-dan-konstruksi bangunan menunjukkan nilai prob t-statistik
sebesar 46.33%, pada sektor sebesar 0.0019 < 0.05. Pada sektor
infrastruktur-utilitas-dan-transportasi aneka industri, sentimen investor
sebesar 66.04%, pada sektor (SENT) menunjukkan nilai prob t-
keuangan sebesar 39.13%, dan pada statistik sebesar 0.0702 > 0.05. Pada
sektor perdagangan-jasa-dan-investasi sektor industri barang konsumsi,
sebesar 51.12%. Nilai koefisien sentimen investor (SENT)
determinasi regresi selama masa awal menunjukkan nilai prob t-statistik
pandemi COVID-19 bernilai lebih besar sebesar 0.0000 < 0.05. Pada sektor
dibandingkan pada saat sebelum property-real estate-dan-konstruksi
pandemi. Artinya, model ini dapat bangunan, sentimen investor (SENT)
menjelaskan return saham dengan menunjukkan nilai prob t-statistik
lebih baik pada periode masa awal sebesar 0.0173 < 0.05. Pada sektor
pandemi COVID-19, kecuali untuk infastruktur-utilitas-dan-transportasi,
sektor infrastruktur, utilitas,dan sentimen investor (SENT)
transportasi. menunjukkan nilai prob t-statistik
Pengaruh sentimen investor sebesar 0.1603 > 0.05. Pada sektor
terhadap return saham dilihat dengan keuangan, sentimen investor (SENT)
melakukan uji parsial (uji t), dengan menunjukkan nilai prob t-statistik
melihat nilai prob t-statistik.. Dari tabel sebesar 0.2775 > 0.05. Pada sektor
2., diketahui bahwa selama masa awal perdagangan-jasa-dan-investasi,
pandemi COVID-19 dengan sentimen investor (SENT)
memperhitungkan variabel lainnya— menunjukkan nilai prob t-statistik
yaitu three factor model, pada sektor sebesar 0.0000 < 0.05.
pertanian sentimen investor (SENT)
Diketahui juga bahwa nilai
menunjukkan nilai prob t-statistik
koefisien dari sentimen investor di tiap-
sebesar 0.0181< 0.05. Pada sektor
tiap sektor bernilai positif, artinya
pertambangan, sentimen investor
sentimen investor memiliki pengaruh
Analisis Pengaruh Sentimen Investor Terhadap Return Saham Sektoral BEI
Di Masa Pandemi COVID – 19 –
siah, Zulfanetti, Ahmad Soleh | Anissa Putri Firdaus | 1121
yang searah dengan return koefisien yang positif. Pengaruh
saham.Pada sektor pertanian koefisien tersebut signifikan pada sektor
sentimen investor sebesar pertanian, sektor pertambangan, sektor
3.788813.Pada sektor pertambangan industri dasar-dan-kimia, sektor industri
koefisien sentimen investor sebesar barang konsumsi, sektor property-real
3.483932.Pada sektor industri dasar estate-dan-konstruksi bangunan, serta
dan kimia koefisien sentimen investor sektor perdagangan-jasa-dan-investasi
sebesar 4.558932.Pada sektor aneka dengan nilai prob t-statistik sentimen
industri koefisien sentimen investor investor (SENT) <α(0.05). Dengan
sebesar 0.431126.Pada sektor industri demikian, hipotesis yang menyatakan
barang konsumsi koefisien sentimen bahwa sentimen investor memiliki
investor sebesar 10.00818.Pada sektor pengaruh yang signifikan terhadap
property-real estate-dan-konstruksi return saham di awal masa pandemi
bangunan koefisien sentimen investor COVID-19 dapat diterima pada sektor
sebesar 1.720303.Pada sektor pertanian, sektor
infrastruktur-utilitas-dan-transportasi pertambangan,sektorindustri dasar-
koefisien sentimen investor sebesar dan-kimia, sektor industri barang
0.830882.Pada sektor keuangan konsumsi, sektor property-real estate-
koefisien sentimen investor sebesar dan-konstruksi bangunan, serta sektor
2.646316.Pada sektor perdagangan perdagangan-jasa-dan-investasi.
koefisien sentimen investor sebesar Dibandingkan dengan masa
11.02193. sebelum pandemi, nilai prob t-statistik
Pengaruh Sentimen Investor terhadap dan koefisien sentimen investordari
Return Saham Selama Masa Awal Tabel 1.tersebut dapat
Pandemi COVID-19 diinterpretasikan bahwa di masa
Nilai prob t-statistik dan sebelum pandemi COVID-19, sentimen
koefisien sentimen investor yang sudah investor juga memilikipengaruh yang
dijabarkan dari Tabel 2.tersebut dapat positif atau searah terhadap return
diinterpretasikan bahwa di awal saham di keseluruhan sektor, dilihat
masapandemi COVID-19, sentimen dari nilai koefisien sentimen
investor memiliki pengaruh yang positif investornya yang juga positif. Pengaruh
atau searah terhadap return saham di tersebut signifikan pada sektor
keseluruhan sektor, dilihat dari nilai pertanian, sektor pertambangan, sektor
1122 | Khazanah Intelektual Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
industri dasar-dan-kimia, sektor aneka industri Barang Konsumen, sentiment
industri, sektor property-real estate- investor memiliki pengaruh yang
dan-konstruksi bangunan, sektor signifikan terhadap return saham dan
infrastruktur-utilitas-dan-transportasi, besar pada awal masa pandemi
serta sektor perdagangan-jasa-dan- COVID-19, tetapi tidak signifikan pada
investasi dengan nilai prob t-statistik saat sebelum pandemic COVID-
sentimen investor (SENT) 19.Pada Sektor Infrastruktur, Utilitas,
<α(0.05).Artinya, baik di awal pandemi dan Transportasi sentiment investor di
COVID-19 ataupun sebelum pandemi masa pandemi COVID-19 justru tidak
COVID-19 sentimen investor juga memiliki pengaruh yang signifikan
sama-sama memiliki pengaruh yang terhadap return saham. Hal ini juga
positif atau searah di semua berlaku pada Sektor Aneka
sektor.Akan tetapi, jika dilihat dari Industri.Hasil penelitian ini juga
besarnya nilai prob t-statistik dan menunjukkan bahwa Sektor Keuangan,
koefisien sentimen investornya, besar baik sebelum maupun saat awal masa
signifikansi dan pengaruh sentimen pandemi COVID-19 sentiment investor
investor di awal masa pandemi COVID- tidak memiliki pengaruh yang signifikan
19 dan sebelum masa pandemi terhadap return saham.
COVID-19 di setiap sektornya berbeda- Sentimen investor ini dapat
beda. muncul ketika terdapat suatu peristiwa
Sentimen investor memiliki yang tidak terduga dan berpengaruh
pengaruh yang signifikan dan lebih besar di segala sisi. Peristiwa-peristiwa
besar di awal masa pandemi COVID- ini menyababkan rasa ketidakpastian,
19 pada sektor pertanian, sektor takut, serta panik di kalangan investor
pertambangan, sektor industri dasar yang dipengaruhi dan memproses
dan kimia, sektor perdagangan-jasa- berbagai informasi di masa tersebut,
dan-investasi.Sementara itu, pada seperti peristiwa krisis keuangan,
sektor property-real estate-dan- peristiwa terorisme, dan juga pandemi
konstruksi bangunan sentimen investor COVID-19 ini. Sentimen investorini
memiliki pengaruh yang signifikan tentunya akan mempengaruhi pasar.
namun lebih kecil di awal masa Khususnya dalam pembahasan ini
pandemi COVID-19.Pada sektor adalah pasar saham, sentimen investor

Analisis Pengaruh Sentimen Investor Terhadap Return Saham Sektoral BEI


Di Masa Pandemi COVID – 19 –
siah, Zulfanetti, Ahmad Soleh | Anissa Putri Firdaus | 1123
berkaitan dengan harga dan return investor, sehingga memicu sentimen
saham.Pengaruh sentimen investor investor di pasar saham. Berdasarkan
pada saat terjadi peristiwa tidak hasil penelitian dan pembahasan
terduga juga dibuktikan oleh Ryu, Ryu, mengenai pengaruh sentimen investor
Yang (2020) dalam penelitiannya, yang terhadap return saham sektoral di
meneliti pengaruh sentimen investor Bursa Efek Indonesia ini, maka dapat
terhadap return saham di saat terjadi disimpulkan bahwa sentimen investor,
subprime mortgage crisis pada tahun yang diproksikan dengan trading
2008, yang merupakan krisis volume activity, yang timbul di awal
keuangan. Hasil dari penelitiannya masa pandemi COVID-19 ini memiliki
menunjukkan bahwa sentimen investor pengaruh yang positif atau searah
pada saat tersebut memiliki pengaruh terhadap return saham di semua sektor
yang signifikan terhadap return saham yang terdaftar di papan perdagangan
perusahaan, terlepas dari tingkat Bursa Efek Indonesia tahun 2020.
persaingan yang ada. Dari hasil dan Pengaruh yang diberikan sentimen
pembahasan ini diketahui bahwa pada investor terhadap return saham
beberapa sektor, sentiment investor sektoral ini memiliki tingkat signifikansi
memiliki pengaruh yang positif atau yang berbeda-beda.
searah dan signifikan terhadap return Selama awal masa pandemi
saham. Hasil ini juga sesuai dengan COVID-19, sentimen investor memiliki
hasil dari penelitian sebelumnya terkait pengaruh yang signifikan terhadap
pengaruh sentimen investor terhadap return saham pada sektor pertanian,
return saham yang dilakukan oleh sektor pertambangan,sektorindustri
Yang, Ryu, Ryu (2017); serta Bangun dasar-dan-kimia, sektor industri barang
et.al (2019). konsumsi, sektor property-real estate-
dan-konstruksi bangunan, serta sektor
KESIMPULAN DAN SARAN
perdagangan-jasa-dan-
Pandemi COVID-19 dapat
investasi.Sementara itu, pengaruh ini
digolongkan ke dalam black swan
tidak signifikan pada sektor aneka
event, yaitu peristiwa tidak terduga
industri, sektor infrastruktur-utilitas-
yang berpengaruh besar terhadap
dan-transportasi, serta sektor
berbagai sisi yang akan menyebabkan
keuangan. Dibandingkan dengan masa
rasa takut dan panik di kalangan
sebelum pandemi COVID-19,
1124 | Khazanah Intelektual Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
pengaruhsentimen investor terhadap yang berbeda.Dengan demikian,
return saham pada sektor pertanian, dapatmelihat bagaimana pengaruhnya
sektor pertambangan,sektorindustri dalam jangka waktu yang lebih panjang
dasar-dan-kimia, sektor industri barang dan dengan proksi sentimen investor
konsumsi, sektor perdagangan-jasa- yang berbeda.
dan-investasi lebih besar di masa awal DAFTAR PUSTAKA
pandemi COVID-19. Sementara itu, Agustya, M., & Faisal.(2018). Sentimen
Investor Dan Ekspektasi
pada sektor property-real estate-dan-
Pertumbuhan Laba Jangka
konstruksi bangunan, pada awal masa Panjang Pada Industri.Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Ekonomi
pandemic COVID-19, sentimen
Manajemen, 3(1), 13–22.
investor memiliki pengaruh yang lebih
Baker, M., & Wurgler, J.
rendah dibandingkan pada masa (2006).Investor sentiment and
sebelum pandemi COVID-19. the cross-section of stock
returns.Journal of Finance, 61(4),
Berdasarkan penelitian ini, 1645–1680.
diketahui bahwa imbal hasil saham https://doi.org/10.1111/j.1540-
6261.2006.00885.x
dapat dipengaruhi oleh sentimen
investor.Terlebih lagi ketika ada suatu Baker, M., & Wurgler, J.
(2007).Investor sentiment in the
peristiwa yang tidak terduga yang stock market.Journal of
berpotensi mempengaruhi kehidupan Economic Perspectives, 21(2),
129–151.
baik di bidang ekonomi, sosial, dan https://doi.org/10.1257/jep.21.2.1
lainnya, seperti peristiwa pandemi 29

COVID-19 ini.Oleh sebab itu,untuk Bangun, N., Feren, Santioso, L.,


Wijaya, H. (2020). Pengaruh
investor, dalam memperhitungkan Interest Rate, Investor Sentiment,
imbal hasil saham, sebaiknya turut Financial Distress Terhadap
Stock Return. Jurnal Bina
menyertakan faktor sentimen investor Akuntansi, 7(1), 80–106.
di dalamnya. https://doi.org/10.52859/jba.v7i1.
75
Bagi peneliti selanjutnya, apabila
ingin meneliti topik terkait, disarankan Brigham, E.F., & Houston, J.F.
(2018).Fundamental of Financial
untuk menggunakan data yang lebih Management 15th Edition.
lengkap lagi, memperpanjang jangka Boston, USA: Cengage Learning

waktu penelitian, dan/atau Burghardt, M. (2011).Retail Investor


Sentiment and Behavior.In Retail
menggunakan proksi sentimen investor
Investor Sentiment and

Analisis Pengaruh Sentimen Investor Terhadap Return Saham Sektoral BEI


Di Masa Pandemi COVID – 19 –
siah, Zulfanetti, Ahmad Soleh | Anissa Putri Firdaus | 1125
Behavior.https://doi.org/10.1007/ Idx, 28(07),
978-3-8349-6170-9 5.https://www.idx.co.id/media/872
1/idx-monthly-maret-2020.pdf
Bursa Efek Indonesia (BEI).Saham.
Retrieved from the PT Bursa Indonesia Stock Exchange Data
Efek Indonesia Services Division. (2020). IDX
website:https://www.idx.co.id/pro Monthly Statistics JANUARY
duk/saham/ 2020. Idx, 28(07),
5.https://www.idx.co.id/media/872
Ekananda, Mahyus. (2016). Analisis 1/idx-monthly-januari-2020.pdf
Ekonometrika Data Panel Edisi 2.
Jakarta: Mitra Wacana Media Indonesia Stock Exchange Data
Services Division. (2020). IDX
FAMA, E. F., & FRENCH, K. R. Monthly Statistics FEBRUARY
(1992).The Cross‐Section of 2020. Idx, 28(07),
Expected Stock Returns.The 5.https://www.idx.co.id/media/872
Journal of Finance, 47(2), 427– 1/idx-monthly-Februari-2020.pdf
465.
https://doi.org/10.1111/j.1540- Kencana, A. P. P. (2019). Analisis
6261.1992.tb04398.x Hubungan Antara Sentimen
Investor Dan Imbal Hasil Pasar
Gujarati, Damodar. (2007). Dasar- Saham Dengan Pendekatan
dasar Ekonometrika Edisi Ketiga. Aliran Dana Reksa Dana Dan
Jakarta: Erlangga Analisis Vector Autoregressive
(Var).Jurnal Ilmiah Ekonomi
Gujarati, D., & Porter.(2009). Basic Bisnis, 24(3), 204–214.
Econometrics 5th Edition. New https://doi.org/10.35760/eb.2019.
York: McGraw Hill v24i3.2021
Handoko, W. M. W., & Supramono, S. Liu, H., Manzoor, A., Wang, C., Zhang,
(2017). Sentimen Investor L., & Manzoor, Z. (2020). The
Terhadap Peristiwa Terorisme COVID-19 outbreak and affected
Berbasis Fundamental countries stock markets
Perusahaan (Studi pada response. International Journal of
Peristiwa Serangan Bom Sarinah Environmental Research and
14 Januari 2016). Jurnal Public Health, 17(8), 1–19.
Akuntansi Dan Keuangan, 19(2), https://doi.org/10.3390/ijerph1708
122–132. 2800
https://doi.org/10.9744/jak.19.2.1
22-132 Rupande, L., Muguto, H. T., &
Muzindutsi, P. F. (2019). Investor
He, Q., Liu, J., Wang, S., & Yu, J. sentiment and stock return
(2020).The impact of COVID-19 volatility: Evidence from the
on stock markets.Economic and Johannesburg Stock Exchange.
Political Studies, 0(0), 275–288. Cogent Economics and Finance,
https://doi.org/10.1080/20954816 7(1).
.2020.1757570 https://doi.org/10.1080/23322039
Indonesia Stock Exchange Data .2019.1600233
Services Division. (2020). IDX
Monthly Statistics MARCH 2020.
1126 | Khazanah Intelektual Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Ryu, D., Ryu, D., & Yang, H. (2020). https://doi.org/10.33059/jmk.v8i2.
Investor Sentiment, Market 1613
Competition, and Financial Crisis:
Evidence from the Korean Stock Widhiarti, R. P., Anggraeni, L., &
Market. Emerging Markets Pasaribu, S. H. (2018).Analysis
Finance and Trade, 56(8), 1804– of Investor Sentiment Impact in
1816. Indonesia Composite Stock Price
https://doi.org/10.1080/1540496X Index Return Volatility.Indonesian
.2019.1675152 Journal of Business and
Entrepreneurship, 4(3), 239–248.
Sitorus, Y. M., & Yuliana, L. https://doi.org/10.17358/ijbe.4.3.2
(2018).Penerapan Regresi Data 39
Panel Pada Analisis Pengaruh
Infrastruktur Terhadap Yang, H., Ryu, D., & Ryu, D. (2017).
Produktifitas Ekonomi Provinsi- Investor sentiment, asset returns
Provinsi Di Luar Pulau Jawa and firm characteristics:
Tahun 2010-2014.Media Evidence from the Korean stock
Statistika, 11(1), 1–15. market. Investment Analysts
https://doi.org/10.14710/medstat. Journal, 46(2), 132–147.
11.1.1-15 https://doi.org/10.1080/10293523
.2016.1277850
Wendy Ary, W. (2019). Sentimen
Investor Dan Three-Factor Asset World Health Organization
Pricing Model (Studi Empirik Di (WHO).(2020). Coronavirus
Bursa Efek Indonesia). Jurnal Disease (COVID-19)
Manajemen Dan Keuangan, 8(2), Pandemi.(https://www.who.int/em
221–237. ergencies/diseases/novel-
coronavirus-2019).

Analisis Pengaruh Sentimen Investor Terhadap Return Saham Sektoral BEI


Di Masa Pandemi COVID – 19 –
siah, Zulfanetti, Ahmad Soleh | Anissa Putri Firdaus | 1127

You might also like