Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814

Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018


http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 10 April 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

Pengaruh Kecepatan Pembentukan Tukak Lambung Terhadap


Pemberian Berbagai Golongan NSAID Pada Tikus Jantan

The Effect Of The Speed Of Gastric Ulcer On The Administration Of


Various Classes of NSAID In Male Rats

Parhan 1) dan Aliman Yafarugi Gulo 2)


Fakultas Farmasi, Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua, Jalan Besar no. 77
Deli Tua Kab. Deli Serdang 20355, Sumatera Utara, Indonesia
Email: alimangulo@yahoo.com, parhanidr@gmail.com
DOI: https://doi.org/10.35451/jfm.v1i2.147

Abstract

Gastric ulcer is wound to the mucosal layer (epithelial layer) of the stomach
and mucosal irritation of 5 mm or more in diameter with depth down to
submucosa. The basic pathogenesis of gastric ulcers in when there is an imbalance
of aggressive factor enhancement. Non-steroidal antiinflammantory drug can
cause stomach ulcers in two ways, either directly or topical irritation of the
epithelial tissue and inhibit the endogeneous system of gastrointestinal mucosa of
prostaglandins. In this case inhibition of prostaglandin systhesis is the dominant
factor of peptic ulcers by NSAIDs. The purpose of this study was to determine the
effct of NSAID drug administration on the formation of peptic ulcers and to know
the difference in the rate of formation of peptic ulcers from each class. Sampel
method mice performed surgery on the stomach is done in Pharmacology
Laboratory of Pharmacy Institute Deli Husada Deli Tua.The results of this study
indicate that faster drugs cause gastric ulcers with a degree of redness are Aspirin
4.03 mm, 2.01 mm mefenamat and 1.02 mm. The results of this study it can be
concluded that Aspirin administration with doses of 21 mg/kg faster causes gastric
ulcers from other NSAID groups such as Mefenamat with a dose of 21 mg/kg BW,
Diclofenac sodium at a dose of 2 mg/kg while administration, Ibuprofen for ten
days does not couse ulcers in the stomach of experimetal animals.

Keywords : Gastric Ulcer, NSAID, Diclofenac Sodium, Ibuprofen.

8
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 10 April 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

PENDAHULUAN perforasi dan pendarahan. Perforasi


Tukak lambung pada waktu dapat disebabkan karena konsumsi obat
sekarang menjadi salah satu penyakit anti inflamasi non steroid (AINS) yang
yang banyak diderita masyarakat dan berlebihan (Hill, 2001).
apabila dalam kondisi yang parah dapat Kasus yang berkaitan dengan
menyebabkan kematian. Tukak lambung kerusakan mukosa lambung yang terjadi
adalah suatu penyakit yang ditandai di masyarakat seperti dalam kasus tukak
dengan rusaknya lapisan mukosa sampai lambung dan duodenum, akibat dari efek
ke lapisan mukosa muskularis. samping penggunaan non-steroid anti
Ketidakseimbangan antara faktor inflammatory drug (NSAIDs), ditandai
agresif/perusak dan protektif/ pelindung dengan gejala perut terasa perih/nyeri,
merupakan penginduksi terjadinya tukak mual dan muntah, memiliki prevalensi
lambung. Peningkatan HCl lambung yang sangat tinggi. Gastritis dan tukak
sebagai faktor agresif adalah kondisi lambung merupakan akibat yang terjadi
patologis yang terjadi karena produksi pada proses inflamasi/peradangan pada
HCl yang tidak terkontrol dari sel-sel lapisan mukosa lambung (Valle, 2001).
parietal di mukosa lambung (Fadlina, Gejala klinik tukak lambung
dkk., 2008). cenderung tidak spesifik pada kasus-
Penyakit tukak lambung kasus sederhana. Pemeriksaan
merupakan lesi pada lapisan mukosa laboratorium rutin pun tidak dapat
lambung serta terjadi iritasi mukosa membantu diagnosis tukak lambung
dengan diameter 5 mm atau lebih besar yang tidak memiliki komplikasi, sehingga
sampai ke lapisan submukosa lambung. diagnosisnya bergantung pada
Mekanisme terbentuknya tukak lambung pemeriksaan radiologi dan endoskopi.
ialah apabila adanya ketidakseimbangan Dengan demikian, tukak lambung yang
antara faktor desensif dan faktor agresif belum memiliki komplikasi sukar
pada mukosa gastroduodenal, terjadinya didiagnosis (Anand, 2012).
penurunan daya defensif mukosa dan Tukak lambung sering diakibatkan
meningkatnya faktor agresif. Faktor gaya hidup yang tidak baik, seperti pola
defensif adalah sekresi bikarbonat, makan yang buruk, konsumsi NSAID,
mukus, aliran darah pada mukosa dan stres. Resiko tukak lambung dan
lambung, difusi balik ion hidrogen pada tukak duodenum berkisar antara 11%-
epitel dan pembaruan sel epitel lambung. 30% pada pasien dengan asupan NSAID
Beberapa yang termasuk faktor agresif harian. Penelitian pada tahun 1975
adalah HCl lambung, asam empedu, menunjukkan bahwa 52% (32 orang)
pepsin, enzim pankreas, infeksi bakteri dari 61 orang dengan tukak lambung
H. Pylori, penggunaan obat golongan mengonsumsi aspirin sebanyak 15 tablet
non-steroidal anti inflamatory drugs atau lebih dari satu minggu. Aspirin
(NSAIDs) dan konsumsi alkohol (Price bekerja menghambat sintesis
dan Lorraine, 2006). prostaglandin yang bersifat sitoproktektif
Data badan dunia WHO terhadap mukosa lambung (Sofidiya et
menyatakan bahwa kematian yang al, 2012).
terjadi akibat penyakit tukak lambung di Obat golongan antiinflamasi non
Indonesia mencapai angka 0,9% yang steroid dapat menyebabkan luka pada
didapatkan dari angka kematian 8,41 lambung melalui dua cara, yaitu secara
setiap seratus ribu jiwa. Pada tahun 2005 langsung atau iritasi topikal dari jaringan
sampai 2008, penyakit tukak lambung epitel dan menghambat sistem
menduduki peringkat ke-10 dalam endogenous mukosa saluran cerna
kategori kematian pada kelompok umur prostaglandin. Dalam hal ini
45-54 tahun pada laki-laki menurut BPPK penghambatan sintesis prostaglandin
Depkes pada tahun 2008. Tingginya merupakam faktor dominan penyebab
angka kematian tersebut disebabkan ulkus peptik oleh NSAIDs (Tarigan,
oleh komplikasi tukak lambung, yaitu 2005).
9
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 10 April 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

Obat NSAID sering digunakan obat diberikan sesuai berat badan


untuk mengatasi rasa sakit, khususnya hewan.
sakit gigi yang diderita oleh anak. Obat
ini merupakan bahan aktif yang secara Persiapan Hewan Percobaan
farmakologi tidak homogen dan Hewan percobaan yang
terutama bekerja menghambat produksi digunakan adalah tikus putih jantan yang
prostaglandin serta digunakan untuk berumur 2-3 bulan dengan berat badan
perawatan nyeri akut dan kronik. Obat ini 150-300 gram sebanyak 15 ekor.
mempunyai sifat mampu mengurangi Sebelum diperlakukan, tikus
nyeri, demam dengan inflamasi, dan diaklimatisasi selama 7 hari untuk
yang disertai dengan gangguan inflamasi menyesukan dengan lingkungannya.
lainnya (Fajriani, 2008). Selama pemeliharaan, bobot hewan
ditimbang dan diamati perilakunya.
Metode Penelitian Hewan-hewan yang dinilai sehat
Sampel digunakan dalam percobaan, yaitu bila
Sampel yang digunakan dalam selama pemeliharaan bobot hewan tetap
penelitian ini adalah Biji Salakyang atau mengalami kenaikan maksimum 10
diperoleh dari Pasar Pusat Kota Medan, % dan menunjukan perilaku yang normal
Sumatera Utara. (Vogel, 2002).
Metode pengambilan sampel
dilakukan secara purposif yang dikenal Perlakuan Pada Hewan Percobaan
juga sebagai sampling pertimbangan Hewan percobaan dibagi menjadi 5
dimana sampel ditentukan atas dasar kelompok, dimana pengelompokkan
pertimbangan bahwa sampel yang hewan coba dilakukan secara acak.
diambil dapat mewakili populasi atau Kelompok I merupakan kelompok kontrol
pengambilan sampel secara sengaja dengan Aquabidest. Kelompok II
sesuai dengan persyaratan sampel yang merupakan kelompok uji dengan
diperlukan. diberikan obat aspirin melalui oral
sebanyak 21 mg/kgBB selama 10 hari.
Alat Kelompok III diberikan obat ibuprofen
Alat yang digunakan dalam melalui oral sebanyak 20 mg/kgBB
penelitian adalah pisau bedah (bistoury), selama 10 hari. Kelompk IV diberikan
gelas ukur, beker glass, pipet tetes, spuit obat asam mefenamat melalui oral
yang dilengkapi dengan jarum oral sebanyak 21 mg/kgBB selama 10 hari.
sonde, tissue, kapas, gunting, pinset, Kelompok V diberikan obat natrium
timbangan hewan, kandang hewan, diklofenak melalui oral sebanyak 2
mikroskop, jangka sorong, kamera, mg/kgBB.
handskun, masker, mortir dan stampher.
Perlakuan pada kelompok I
Bahan Hewan uji pada kelompok
Bahan yang digunakan dalam pertama dengan kontrol Aquabidest
penelitian ini adalah obat-obat golongan dilakukan selama 10 hari. Kemudian
NSAID diantaranya yaitu: Aspirin, dilakukan pembedahan untuk
Ibuprofen, Asam Mefenamat, Natrium mengetahui mukosa lambung hewan.
Diclofenak, aquabidest, lidocain dan Setelah dibedah, lambung diisolasi untuk
makanan hewan. dapat mengetahui jumlah dan
Penyiapan Obat menghitung indeks tukak dengan
Obat disiapkan terlebih dahulu, menjumlahkan skor yang didapat.
setelah itu ditimbang dan digerus
Perlakuan pada kelompok II
dengan alat penggerus kemudian Setiap hewan uji diberikan obat
diambil dan dilarutkan dengan aspirin sebanyak 21 mg/kgBB 3x sehari
aquabidest sebanyak 1.25 ml, pemberian peroral tanpa dipuasakan dan tetap
10
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 10 April 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

diberi makan tiap hari, kemudian pada menggunakan mikroskopik, dihitung


hari ke 10 hewan dikorbankan dengan jumlah dan diukur tukak yang terbentuk
melakukan pembedahan pada bagian
pada mukosa lambung tikus kemudian
abdominal tikus kemudian lambung
dikeluarkan. Setelah itu dibedah bagian difoto selanjutnya dihitung indeks tukak
kurvatora mayor pada lambung tikus. dengan menjumlahkan skor yang
Lambung dibilas dengan aquadest
didapat.
dibentangkan dan selanjutnya diamati
mukosa lambung dengan menggunakan
mikroskopik, dihitung jumlah dan diukur Perlakuan pada kelompok V
tukak yang terbentuk pada mukosa Setiap hewan uji diberikan obat
lambung tikus kemudian difoto natrium diklofenak sebanyak 2 mg/kgBB
selanjutnya dihitung indeks tukak 3x sehari peroral tanpa dipuasakan dan
dengan menjumlahkan skor yang tetap diberi makan tiap hari, kemudian
didapat. pada hari ke 10 hewan dikorbankan
dengan melakukan pembedahan pada
Perlakuan pada kelompok III bagian abdominal tikus kemudian
Setiap hewan uji diberikan obat lambung dikeluarkan. Setelah itu
ibuprofen sebanyak 20 mg/kgBB 3x dibedah bagian kurvatora mayor pada
sehari peroral tanpa dipuasakan dan lambung tikus. Lambung dibilas dengan
tetap diberi makan tiap hari, kemudian aquadest dibentangkan dan selanjutnya
pada hari ke 10 hewan dikorbankan diamati mukosa lambung dengan
dengan melakukan pembedahan pada menggunakan mikroskopik, dihitung
bagian abdominal tikus kemudian jumlah dan diukur tukak yang terbentuk
lambung dikeluarkan. Setelah itu pada mukosa lambung tikus kemudian
dibedah bagian kurvatora mayor pada difoto selanjutnya dihitung indeks tukak
lambung tikus. Lambung dibilas dengan dengan menjumlahkan skor yang
aquadest dibentangkan dan selanjutnya didapat.
diamati mukosa lambung dengan
menggunakan mikroskopik, dihitung Pengukuran Parameter Yang
jumlah dan diukur tukak yang terbentuk Diamati
pada mukosa lambung tikus kemudian Lambungyang dibersihkan diamati
difoto selanjutnya dihitung indeks tukak mukosanya dengan menggunakan alat
dengan menjumlahkan skor yang mikroskop. Ukur diameter tukak dan beri
didapat. skor berdasarkan keparahan tukak
sebagai berikut:
Perlakuan pada kelompok IV
Setiap hewan uji diberikan obat
asam mefenamat sebanyak 21 mg/kgBB
3x sehari peroral tanpa dipuasakan dan
tetap diberi makan tiap hari, kemudian
pada hari ke 10 hewan dikorbankan
dengan melakukan pembedahan pada
bagian abdominal tikus kemudian
lambung dikeluarkan. Setelah itu
dibedah bagian kurvatora mayor pada
lambung tikus. Lambung dibilas dengan
aquadest dibentangkan dan selanjutnya
diamati mukosa lambung dengan

11
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 10 April 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

Tabel 1.Pengamatan indeks tukak


est Normal
lambung.
Skor=1
No. Pengamatan Skor 4 Aspirin 1 21 190 g Tukak
mg/kg 4.03 mm
1 Lambung normal 1 BB Skor
1x5=5
2 Lambung kemerahan / 1.5
merah 5 Aspirin 2 21 190 g Tukak

3 Bintik kemerahan atau n x 2* mg/kg 4.03 mm


tukak diameter sampai BB Skor
0,5mm
1x5=5
Tukak dengan diameter
4 / n x3* 6 Aspirin 3 21 190 g Tukak
panjang 0,5-1,5mm mg/kg 4.03 mm
Tukak dengan diameter
BB Skor
5 / n x4*
panjang 1,6-4mm 1x5=5
Tukak dengan diamater Ibuprofen
6 / n x5* 7 1 20 160 g Lambung
panjang lebih dari 4mm
mg/kg Normal
Perforasi dengan
7 diamater / n x6* BB Skor=1
panjang 2-7mm Ibuprofen
Perforasi dengan 8 2 20 160 g Lambung
8 diameter / n x7* mg/kg Normal
panjang 8-13mm
BB Skor=1
Perforasi dengan
Ibuprofen
9 diameter / n x8*
9 3 20 160 g Lambung
panjang lebih dari
13mm mg/kg Normal
BB Skor=1
Keterangan :
10 As. 21 180 g Tukak
(*) = Nilai Yang diberikan disetiap
parameter Mefenama
(n) = Jumlah tukak / perforasi yang t1 mg/kg 2.01 mm
ditemukan (wattimena, 2001). BB Skor
1x4=4
Tabel 2.Lembar Observasi
11 As. 21 180 g Tukak
N Kelompok Dosis BB Hari Mefenama
o. Ke 10 t2 mg/kg 2.01 mm
1 Kontrol 1 Aquabid 150 g Lambung BB Skor
est Normal 1x4=4
Skor=1 12 As. 21 180 g Tukak
2 Kontrol 2 Aquabid 150 g Lambung Mefenamat
3 mg/kg 2.01 mm
est Normal
BB Skor
Skor=1
1x4=4
3 Kontrol 3 Aquabid 150 g Lambung

12
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 10 April 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

Gambar 1. Lambung tikus dengan


13 Na. 2 mg/kg 160 g Tukak
pemberian obat Aspirin.
Diclofenak
1 BB 1.02 mm
Skor
1x3=3
14 Na. 2 mg/kg 160 g Tukak
Diclofenak
2 BB 1.02 mm
Skor
1x3=3
15 Na. 2 mg/kg 160 g Tukak Gambar 2. Lambung tikus dengan
Diclofenak pemberian obat Asam Mefenamat
3 BB 1.02 mm
Skor
1x3=3

Gambar 3. Lambung tikus dengan


pemberian obat Natrium Diclofenak

13
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 10 April 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

Gambar 4. Lambung tikus dengan Setelah dilakukan penelitian


pemberian obat Ibuprofen untuk mengetahui pengaruh kecepatan
pembentukan tukak lambung terhadap
pemberian berbagai golongan NSAID
maka dilakukan analisis data dengan
menggunakan analisis ANOVA dan
dilanjutkan dengan uji one way. Analisis
statistika ini menggunakan program
SPSS (Statistical Product And Service
Solution).

Tabel 3. Data Uji Statistika Menggunakan


Gambar 5. Lambung tikus dengan Analisis ANOVA.
perlakuan kontrol
ANOVA

KELOMPOK

Sum of df Mean F Sig.


Squares Square

Betwee n
6,50
n 10,000 1 10,000 0 ,024
Groups

Within
20,000 13 1,538
Groups

Total 30,000 14

Analisis Data Secara Statistik


Dari tabel diatas maka dapat menyebabkan tukak lambung dengan
disimpulkan bahwa golongan NSAID yang tingkat keperahan adalah Aspirin, Asam
diberikan pada perlakuan memiliki Mefenamat dan Natrium Diklofenak
pengaruh yang dapat menyebabkan sedangkan obat Ibuprofen tidak
kecepatan tukak lambung dimana, nilai P menyebabkan tukak lambung. Dapat
=0,024 < α 0,05. Berdasarkan hipotesis dilihat dari tabel dibawah ini:
penelitian, jika nilai P (probabilitas) < α
(0,05) atau p(0,024) < α (0,05) maka Ho Tabel 4. Diameter tingkat pembentukan
ditolak atau dapat disimpulkan bahwa tukak lambung.
Terdapat Pengaruh Kecepatan
Pembentukan Tukak Lambung Terhadap Pembentukan
Pemberian Berbagai Golongan NSAID Kelompok Obat tukak lambung
Pada Tikus Jantan. (mm)
Kontrol Normal
Ibuprofen Normal
Hasil Natrium Diklofenak 1,02
Hasil dari penelitian ini menunjukkan Asam Mefenamat 2,01
bahwa obat yang lebih cepat Aspirin 4,03
14
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 10 April 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

pasien tidak dapat mentoleransi efek


sampingnya (mual, muntah dan nyeri
Keterangan : epigastrium). Timbulnya mual, dispepsia,
Normal = Tidak terjadi tukak pada anoreksia, rasa sakit di lambung, flatulen,
lambung. diare terjadi pada 10 - 60% pasien, karena
1.02 = Diameter tukak pada lambung tikus aspirin dapat mengiritasi lambung dan
dengan menggunakan obat Na.Diklofenak. menghambat pertahanan lambung
2.01 = Diameter tukak pada lambung tikus (Johnson et al., 2007).
dengan menggunakan obat Asam OAINS merusak mukosa lambung
Mefenamat. melalui 2 mekanisme yaitu, tropikal dan
4.03 = Diameter tukak pada lambung tikus sistemik. Kerusakan mukosa secara topikal
dengan menggunakan obat Aspirin. terjadi karena OAINS bersifat asam dan
lipofilik, sehingga mempermudah trapping
Pembahasan H+ masuk mukosa dan menimbulkan
Lambung merupakan organ yang kerusakan (Wallace et al., 1997).
berfungsi sebagai tempat penyimpanan Seperti diketahui prostaglandin
dan pencampur makanan sehingga merupakan substansi sitoprotektif yang
lambung sangat rentan terhadap bahan- sangat penting bagi mukosa lambung atau
bahan iritan seperti obat-obat dan alkohol. sebagai gastroprotektif ( Hansen dan Elliot,
Hasil penelitian pada kelompok kontrol dan 2005). Di dalam lambung COX-1
kelompok ibuprofen menunjukkan menghasilkan prostaglandin (PGE2 dan
gambaran lambung normal dan tidak PGI2) yang menstimulasi mukus dan
terjadi luka, tetapi pada kelompok aspirin, sekresi bikarbonat serta menyebabkan
asam mefenamat dan natrium diklofenak vasodilatasi, suatu aksi yang menjaga
menyebabkan tukak pada lambung. mukosa lambung. Bila sintesi PGE2
Aspirin sangat iritatif tetapi yang terhambat maka aliran darah mukosa
paling bertahan lama dan merupakan terganggu dan hilangnya lapisan mukus
analgetik efektif dengan durasi kerja yang melindungi mukosa lambung.
sekitar 4 jam. Namun lebih dari 50%
mukosa lambung berkurang dan
Aspirin merupakan obat AINS non menyebabkan hilangnya lapisan mukus
selektif dan bekerja menghambat COX-1 yang melindungi mukosa lambung
dan mengurangi efek sitoprotektif (Rianto, 2007). Sehingga dalam
prostaglandin sehingga dapat penggunaan asam mefenamat tidak
menyebabkan efek samping yang serius boleh lebih dari 7 hari karena resiko
pada gastrointestinal atas, termasuk penyebab tukak lambung akan tinggi dan
perdarahan dan ulserasi (Enaganti, 2006 terbukti dari penelitan yang telah
; Mok dan Kwan, 2002). Dari penelitian ini dilakukan asam mefenamat positif
membuktikan bahwa aspirin dapat menyebabkan tukak pada lambung.
menyebabkan tukak lambung pada hewan Mekanisme kerjanya dari Natrium
percobaan setelah pemberian obst aspirin diklofenak adalah bila membran sel
selama 10 hari. mengalami kerusakan oleh suatu
Efek samping dari asam rangsangan kimiawi, fisik, atau mekanis,
mefenamat terhadap saluran cerna yang maka enzim fosfolipase diaktifkan untuk
sering timbul adalah diare, diare sampai mengubah fosfolipida menjadi asam
berdarah dan gejala iritasi terhadap arachidonat. Asam lemak poli - tak jenuh
mukosa lambung, selain itu dapat juga ini kemudian untuk sebagian diubah oleh
menyebabkan eritema kulit, enzim cyclo-oksigenase menjadi
memperhebat gejala asma dan endoperoksida dan seterusnya menjadi
kemungkinan gangguan ginjal (Rianto, prostaglandin. (Tjay dan Rahardja,
2007). Hal ini terjadi karena asam 2002).
mefenamat menghambat sintesis Diklofenak merupakan obat
prostaglandin sehingga aliran darah pada NSAIDs (Non Steroidal Anti
15
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 10 April 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

Inflammatory Drugs) yang bersifat tidak dengan cara mengganggu perubahan


selektif dimana kedua jenis COX di blokir. asam arakidonat menjadi prostaglandin.
Dengan dihambatnya COX-1, dengan
demikian tidak ada lagi yang KESIMPULAN
bertanggung jawab melindungi mukosa Hasil penelitian dapat disimpulkan
lambung - usus dan ginjal sehingga bahwa pemberian obat Aspirin dengan
terjadi iritasi dan efek toksik pada ginjal dosis 21 mg / kg BB lebih cepat
(Tjay dan Rahardja, 2002). menyebabkan tukak pada lambung dari
Inilah yang menyebabkan meningkatkan golongan NSAID lain seperti Asam
tukak lambung pada tikus percobaan Mefenamat dengan dosis 21 mg / kg BB,
setelah menggunakan natrium Natrium Diklofenak dengan dosis 2 mg /
diklofenak selama 10 hari. kg BB sedangkan pemberian Ibuprofen
Ibuprofen merupakan golongan selama sepuluh hari tidak menyebabkan
obat anti inflamasi non steroid derivat tukak pada lambung hewan percobaan.
asam propionat yang mempunyai
aktivitas analgetik. Mekanisme ibuprofen Daftar Pustaka
adalah menghambat isoenzim Anand, B.S., Katz, J., (2012). Peptic Ulcer
siklooksigenase-1 dan siklooksigenase-2 Disease, Medscape Reference,

16
Jurnal Farmasi, e-ISSN: 2655-0814
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 10 April 2019 :: Accepted: 25 April 2019 :: Published: 29 April 2019

Enaganti, S. 2006, Peptic ulcer disease,The College of Medicine.


disease and non-drug treatment, Available
Hospital Pharmacist, 3: 239-42. from:http://emedicine.medscape.
com/[accessed 15 April 2013].
Fajriani. (2008). Pemberian Obat-obatan
Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) Tarigan, P., (2009). Tukak Gaster. Dalam:
pada Anak, Indonesian Journal of Sudoyo, A. W.,
Dentistry, 15(3): 200-204. Setiyohadi, B. Alwi, I.,
Simadibrata, M., Setiati, S.,
Gan, S., Setiabudy, R., dan (eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Elysabeth, eds. Farmakologi dan Ilmu Dalam Edisi V Jilid I. Jakarta:
Terapi. Edisi 5. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Departemen Farmakologi dan Dalam.
Terapeutik FK UI, 237.
Tjay dan Rahardja, (2002), Obat-obat
Johnson RJ, Kang DH, Feig D, Kivlighn S, Penting, Khasiat, Pengunaaan
Kannelis J, Watanabe S, Tuttle KR dan Efek Sampingnya, Edisi
(2007). Is there a pathogenetic V, PT Elex Media
role for uric acid in hypertension omputindo Kelompok Gramedia,
and cardiovascular and renal Jakarta.
disease? Hypertension, 41:1183-
1190. Wilmana, P.F., dan Gan, S., (2007).
Analgesik-Antipiretik Analgesik
Professor. Department of Internal AntiInflamasi Nonsteroid dan Obat
Medicine, Division of Gangguan Sendi Lainnya.
astroenterology, Baylor

17

You might also like