Professional Documents
Culture Documents
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
DOI: http://dx.doi.org/10.15294/ijcets.v3i1.8675
Abstract
The purpose of this study was to evaluate the Sustainable Development Profession
School/Madrasah Principals (PKB KS/M) program material academic supervision
Kendal district in 2014. This study used Kirkpatrick evaluation model consisting of
a level reaction, learning, behavior and result. The subjects of this study is the head
of State Elementary School four trainees who study results reach the minimum cri-
teria 70. The method of collecting data using interviews, literature study, and study
the document. The results showed that (1) the program PKB KS/M is not effective
because participants were not 100% satisfied, (2) has not been an increase learning
outcomes significantly program participants PKB KS/M, (3) program PKB KS/M
has not been successful because participants do not apply the knowledge learned
during the training, (4) the impact of PKB program KS/M impact on increasing
knowledge, improving the quality of learning, and improvement in student achie-
vement and teacher.
Corresponding author : © 2016 Universitas Negeri Semarang
Adress: Jln. Ali Mahmudi No. 1 Kec. Bae, Kab. Kudus p-ISSN 2252-6447
E-mail: linadamayanti15@gmail.com e-ISSN 2527-4597
Uun Siti Khoiriyah et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 87-97
88
Uun Siti Khoiriyah et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 87-97
pelatihan untuk mengukur perubahan perilaku dampak yang ditimbulkan peserta setelah men-
dan dampak peserta setelah mengikuti pelati- gikuti pelatihan program PKB KS/M.
han (Kirkpatrick et al., 2009).
METODE
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh ASTD tahun 2002 (dalam Chang, 2010), Penelitian ini menggunakan perpaduan
hanya 12% yang mencoba untuk mengukur pres- pendekatakan penelitian kualitatif dan kuanti-
tasi kerja yang merupakan dampak dari pela- tatif. Alasan penelitian ini menggunakan pen-
tihan. Sebagian besar lembaga penyelenggara dekatan penelitian kualitatif karena beberapa
pelatihan hanya mengevaluasi sampai level lear- hal berikut, dengan menggunakan penelitian
ning karena beberapa alasan, diantaranya: (1) kulitatif dapat menggali informasi lebih dalam,
banyaknya biaya yang dibutuhkan; (2) tidak ada selain itu tidak semua informasi penelitian eva-
monitoring peserta setelah pelatihan; (3) takut luasi menggunakan model Kirkpatrick dapat
menghadapi hasil yang didapat; dan (4) diang- diukur menggunakan pendekatan kuantitatif.
gap tidak bermanfaat. Phillips (dalam Chang, 2010) menjelaskan bah-
wa terdapat beberapa asumsi yang salah men-
Padahal evaluasi level behavior dan re-
genai evaluasi pelatihan, salah satunya adalah
sult memiliki fungsi yang besar. Level behavior
beberapa evaluasi pelatihan tidak dapat diukur
bertujuan untuk mengetahui apakah peserta
dengan menggunakan metode kuantitatif, kare-
pelatihan mengimplementasi hasil belajar yang
na terlalu banyak variabel yang mempengaruhi
didapat selama pelatihan dalam pekerjaan. Le-
perilaku lainnya dari pelatihan.
vel result bertujuan untuk mengetahui dampak
pelatihan yang diikuti peserta dalam lingkungan Penelitian ini adalah penelitian evaluasi
kerja. yang bertujuan untuk mengevaluasi program
PKB KS/M yang diselenggarakan oleh LPMP
Kedua level tersebut dapat digunakan un-
Provinsi Jawa Tengah tahun 2014. Penelitian ini
tuk mengukur tingkat keberhasilan suatu pela-
menggunakan model evaluasi Kirkpatrick atau
tihan. Menurut Kirkpatrick (2008: 22) apabila
biasa dikenal sebagai evaluating training pro-
peserta tidak menerapkan ilmu yang didapat,
gram: the four level atau Kirkpatrick’s evaluati-
maka suatu program dapat dikatakan gagal. Jadi
on model. Alasan penulis menggunakan model
berdasarkan hasil evaluasi pada level behavior
evaluasi Kirkpatrick karena memiliki beberapa
dan result dapat terlihat tingkat keberhasilan
kelebihan, yaitu: (1) mudah Mudah diaplikasi-
program PKB KS/ M.
kan, sederhana, dan programnya sudah tersedia
Evaluasi yang telah dilakukan oleh LPMP peneliti tinggal mengembangkan sesuai dengan
Provinsi Jawa Tengah pada program PKB KS/M topik penelitian, hasilnya pun dapat menjelas-
Kabupaten Kendal tahun 2014 hanya pada level kan dengan lengkap; (2) komprehensif; dan (3)
reaction dan learning, sedangkan untuk level Objek evaluasi tidak hanya hasil belajar semata,
behavior dan result yang seharusnya dievaluasi tetapi juga mencakup proses, output, dan out-
setelah peserta kembali ke tempat kerja belum comes (Surya, 2012: 9).
dilakukan. Oleh karena itu penulis tertarik un-
Subjek penelitian adalah kepala Sekolah
tuk melanjutkan evaluasi pada level behavior
Dasar Negeri (SDN) peserta program PKB KS/M
dan result pada program PKB KS/M.
Kabupaten Kendal tahun 2014 yang hasil belajar-
Selain mengevaluasi level behavior dan re- nya memenuhi kriteria minimal. Empat peserta
sult secara langsung, penulis juga menganalisis yang menjadi subjek penelitian dari jumlah ke-
data hasil evaluasi level reaction dan learning. seluruhan 19 peserta yang mengambil Bahan
Hasil analisis kedua level sebelumnya digunakan Pelajaran Umum (BPU) supervisi akademik.
untuk mensingkronkan data, mendukung hasil Empat peserta tersebut adalah Abdul Jalal (ke-
evaluasi level behavior dan learning, serta meni- pala SD N Darupono), Sri Riwayati (kepala SD
lai program secara keseluruhan. N 1 Protomulyo), Kusmiyati (SD N 3 Magelung),
dan Anas Ma’ruf (SD N 1 Kebonharjo).
Berdasarkan kebutuhan yang telah diu-
raikan, maka penelitian ini bertujuan untuk Teknik pengumpulan data yang digu-
mengetahui tingkat kepuasan peserta dalam nakan dalam penelitian ini menggunakan (1)
mengikuti pelatihan, mengetahui seberapa be- wawancara mengenai perubahan perilaku dan
sar peningkatan hasil belajar peserta dalam pe- dampak peserta setelah mengikuti pelatihan.
latihan, mengetahui perubahan perilaku peserta Wawancara menggunakan teknik triangulasi
setelah mengikuti pelatihan, dan mengetahui sumber, yakni mendapatkan data dari sumber
89
Uun Siti Khoiriyah et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 87-97
90
Uun Siti Khoiriyah et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 87-97
diselenggarakan pada tanggal 22-24 Desember peserta merasa biasa saja bahkan tidak senang
2014 di LPMP Provinsi Jawa Tengah. mengikuti pelatihan. Tingkat kepuasan peserta
pelatihan dihari ketiga mengalami penurunan
Pengumpulan data yang diperoleh mela-
bila dibandingkan dengan hari pertama. Hal
lui studi dokumen dan studi literature berupa
tersebut dikarenakan peserta pelatihan merasa
hasil evaluasi pada level reaction dan learning,
lelah mengikuti serangkaian kegiatan dan tugas
yang terdiri dari hasil evaluasi dengan menggu-
dari pelatihan PKB KS/M, ditambah lagi proses
nakan instrumen smiley face, bull’s eye, evaluasi
pembelajaran yang kurang menarik sebagaima-
peserta, hasil pre test, dan post test. Hasil evalu-
na dikemukakan oleh peserta pelatihan.
asi tersebut sudah dilaksakan pada saat pelati-
han berlangsung. Data hasil evaluasi diperoleh Tingkat kepuasan peserta dihari terakhir
penulis dari Widyaiswara LPMP Provinsi Jawa pelatihan PKB KS/M menunjukkan 67,5% peser-
Tengah. ta merasa senang dan 22,5% merasa biasa saja,
mengantuk dan tidak senang. Masih banyaknya
Pengumpulan data melalui studi doku-
peserta pelatihan yang tidak merasa senang pada
men dan wawancara digunakan untuk menggali
hari terakhir disebabkan oleh beberapa alasan,
informasi pada level behavior dan result untuk
antara lain memikirkan cara menerapkan di se-
mengukur perubahan perilaku dan dampak
kolah, memberikan umpan balik, mengerjakan
peserta setelah mengikuti pelatihan. Peneliti-
post test, membuat laporan, ingin segera pulang,
an kedua level tersebut dilakukan langsung ke
dan lelah.
tempat peserta pelatihan, yaitu di Kabupaten
Kendal. Tingkat kepuasan pada hari kedua dan
keempat yang seharusnya dievaluasi menggu-
Hasil penelitian dan pembahasan terdi-
nakan instrumen bull’s eye tidak dilaksanakan
ri atas empat bagian yaitu (1) tingkat kepuasan
pada waktu pelatihan. Jadi pelaksanaan evalua-
peserta program PKB KS/M tahun 2014; (2) pe-
si program PKB KS/M tidak sesuai dengan pe-
ningkatan hasil belajar peserta setelah mengiku-
tunjuk teknik yang telah ditetapkan oleh Pro-
ti program PKB KS/M tahun 2014; (3) perubahan
DEP.
perilaku peserta setelah mengikuti program PKB
KS/M tahun 2014; dan (4) dampak program PKB
KS/M tahun 2014 pada peserta dalam lingkun-
gan kerja. Berikut deskripsi masing-masing ba-
gian.
91
Uun Siti Khoiriyah et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 87-97
92
Uun Siti Khoiriyah et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 87-97
KS/M, masukkannya antara lain pelaksanaan Evaluasi post test juga dilakukan pada
pelatihan didaerah asal peserta, pelatihan se- tahap In-2, yaitu setelah peserta melaksanakan
baiknya dilakukan di waktu libur agar tidak kegiatan On di lapangan. Hasil post test ini di-
mengganggu jam kedinasan. gunakan untuk mengetahui peningkatan pen-
getahuan peserta setelah melaksakan kegiatan
Menurut Kirkpatrick (2009: 27), suatu
On di lapangan.
pelatihan dikatakan efektif apabila peserta pe-
latihan akan bereaksi baik, begitu pun sebalik- Berdasarkan hasil pre test dan post test
nya. Evaluasi ini diperlukan untuk memberikan yang telah dilakukan, terlihat belum terjadi pe-
umpan balik yang membantu mengevaluasi ningkatan hasil belajar peserta, masih banyak
program pelatihan, memberikan umpan balik peserta yang belum mencapai kriteria nilai mi-
kepada trainee atau tutor tentang seberapa efek- nimal 70, hanya ada empat peserta yang men-
tif pembelajaran yang dikelolanya, dan membe- capai kriteria tersebut. Empat peserta tersebut
rikan informasi kepada pemegang keputusan yang kemudian dijadikan sebagai subjek pene-
mengenai hasil program pelatihan yang dapat litian pada level selanjutnya, yaitu level behavior.
digunakan menetapkan standar kinerja untuk
program masa yang akan datang. Tabel 1 Hasil pre test dan post test
Berdasarkan hasil evaluasi level reaction No Nama Pre Post Post
secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa test test 1 test 2
program pelatihan PKB KS/M belum efektif, 1 Abdul Jalal, S.Pd,
53 66 80
karena peserta belum 100% merasa puas da- M. Pd
lam mengikuti pelatihan, masih ada beberapa 2 Anas Ma’ruf, S.Pd 66 66 73
hal yang masih membuat peserta merasa tidak
puas, seperti fasilitas tempat pelatihan, wak- 3 Kusmiyati, S.Pd 60 73 80
tu pelatihan yang terlalu padat, dan banyaknya 4 Sri Riwayati, S.Pd 40 73 73
tugas yang harus dikerjakan dalam waktu yang 5 Ismiyanto, S.Pd 40 46.6 46.6
singkat. Pelaksanaan evaluasi pada level reacti-
6 Khamdi, S.PdI 46 53.8 47
on juga tidak sesuai dengan petunjuk teknis pe-
laksanaan program PKB KS/M yang sudah dite- 7 Mahsun, S.PDI 53 60 53
tapkan oleh ProDEP. 8 Agus Suhardono,
33 46.6 53
S.Pd
B. Peningkatan Hasil Belajar Peserta 9 Makhasin Ariffi
Setelah Mengikuti Program PKB KS/M 53 53.3 53
Setya, S.Pd
tahun 2014 10 Muh Fatkhan,
40 60 60
S.Pd, SD
Peningkatan pengetahuan diukur dengan
menggunakan pre test dan post test. Hasil pre 11 Wahyu Raharti,
46 46.6 53
test diperoleh melalui tes yang dikerjakan sebe- S.Pd, SD
lum pelaksanaan pelatihan yang bertujuan men- 12 Hedhik Sumarsih
33 60 60
gukur kemampuan awal peserta sebelum men- TP, S.Pd, MA
gikuti pelatihan PKB KS/M. Evaluasi pre test 13 Dra. Nur Rosyidah 40 66 60
dilakukan pada hari pertama peserta mengikuti
14 Sri Wahyuni, S.Pd 40 73 60
pelatihan dengan menggunakan soal mengenai
materi BPU supervisi akademik yang akan dipe- 15 Sudariyanto, S.Pd 26 53.3 33
lajari. 16 Darmaji, S.Pd 46 46.6 33
Kegiatan post test dilakukan dua kali, yai- 17 Tri Madyarti 40 46.6 53
tu pada akhir pelatihan ditahap In-1 dan pada ta- 18 Sri Lestari, S.Pd.
hap In-2. Soal yang sama kembali diujikan pada 46 46.6 40
SD
post test 1 ditahap In-1. Evaluasi post test 1 dila- 19 Christiana Suharti,
kukan pada hari terakhir pelatihan PKB KS/M. 53 46.6 47
S.Pd
Tujuan dilakukan post test 1 untuk mengetahui
peningkatan pengetahuan peserta setelah men- Alasan menjadikan keempat peserta ter-
gikuti pelatihan. Hal tersebut dapat digunakan sebut menjadi subjek penelitian level behavior
untuk mengukur keberhasilan pada proses pem- karena menurut asumsi Kirkpatrick (2009) bah-
belajaran. wa peserta yang dapat menyerap ilmu penge-
93
Uun Siti Khoiriyah et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 87-97
Faktor lain yang mempengaruhi hasil be- Instrumen yang digunakan pada dasarnya
lajar peserta belum menunjukkan peningkatan memiliki indikator yang sama, terdapat indika-
secara signifikan karena terlalu padatnya jadwal tor dalam menilai administrasi pembelajaran,
kegiatan yang harus diikuti peserta selama pela- proses pembelajaran, dan penilaian. Instrumen
tihan. Sehingga, membuat peserta merasa lelah yang dikembangkan sendiri dirasa lebih praktis
dan tidak fokus mengikuti pembelajaran. Selain bila dibandingkan dengan instrumen yang dida-
itu, tugas yang banyak juga berpengaruh pada pat dari pelatihan, alasan tersebut yang mem-
kesiapan peserta mengikuti pembelajaran pada buat Anas tetap menggunakan instrumennya
hari selanjutnya. Hal tersebut yang menjadi fak- sendiri.
tor penyebab hasil belajar siswa belum terjadi Kirkpatrick dan kawan-kawan (2008: 22)
peningkatan secara signifikan. menjelaskan penerapan ilmu pengetahuan, si-
kap, dan keterampilan terjadi apabila terdapat
C. Perubahan Perilaku Peserta Setelah empat kondisi berikut.
Mengikuti Program PKB KS/M Tahun 1. Peserta pelatihan harus memiliki keingi-
2014 nan dari dalam dirinya untuk berubah.
2. Peserta pelatihan harus tahu apa yang
Perubahan perilaku peserta setelah men-
harus dilakukan dan bagiamana melaku-
gikuti pelatihan disebut juga transfer of learning,
kannya.
artinya pada tahap ini akan dianalisis apakah
3. Peserta pelatihan harus bekerja dalam
peserta pelatihan menerapkan pengetahuan, si-
iklim yang mendukung. Jenis iklim yang
kap, dan keterampilan dalam pekerjaannya ber-
mempengaruhi perubahan perilaku
dasarkan apa yang mereka peroleh dan pelajari
peserta pelatihan: 1) preventing (mence-
selama pelatihan. Menurut Kirkpatrick (2008:
gah); 2) discouraging (mengecilkan); 3)
22) apabila peserta tidak menerapkan apa yang
neutral (netral); 4) encaouraging (mendo-
mereka pelajari, maka program tersebut bisa di-
rong); dan 5) requiring (membutuhkan).
katakan gagal. Suatu program pelatihan menjadi
4. Peserta pelatihan harus diapresiasi atau
sia-sia apabila tidak ada perubahan yang terjadi
diberi pengahargaan atas perubahan yang
pada peserta.
dilakukannya.
94
Uun Siti Khoiriyah et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 87-97
95
Uun Siti Khoiriyah et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 87-97
96
Uun Siti Khoiriyah et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 87-97
pada LPMP Provinsi Jawa tengah yang memberi- Pendidikan Dasar dan Menengah.
kan izin penulis melakukan penelitian. Kirkpatrick, D.L. & Kirkpatrick, J.D. (2008)
Evaluating Training Program: the Four
DAFTAR PUSTAKA Levels (3nd ed). San Francisco: Berrett-
Arikunto, S., Jabar, A., Safruddin, C. (2010) Koehler Publishers. Ebook
Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Kirkpatrick, D.L. & Kirkpatrick, J.D. (2009)
Teoritis Praktik Bagi Mahasiswa dam Transferring Learning to Behavior: Us-
Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Ak- ing the Four Levels to Improve Perfor-
sara. mance. San Francisco: Berrett-Koehler
Basrowi dan Suwandi. (2008) Memahami Publishers. Ebook
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Mulyasa. (2004) Menjadi Kepala Sekolah Pro-
Cipta fesional: dalam konteks menyukseskan
Chang, Y.E. (2010) An Empirical Study of Kirk- MBS dan KBK. Bandung: Remaja Ros-
patrick’s Evaluation Model in the Hospi- dakarya.
tality Industry. Disertasi Florida Inter- Republik Indonesia. (2007) Peraturan Men-
national University. teri Pendidikan Nasional Nomor 13 Ta-
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. hun 2007 tentang Standar Kepala Seko-
(2014) Pengembangan Keprofesian Ber- lah /Madrasah.
kelanjutan Kepala Sekolah/Madrasah: Sugiyono. (2013) metode penelitian pendidi-
Bahan Pembelajaran Utama Supervisi kan: pendekatan kuantitatif, kualitatif,
Akademik. Jakarta: Pusat Pengembang- dan r&d bandung: alfabeta.
an Tenaga Kependidikan. Surya, R. (2012) Evaluasi Program Pelatihan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. ICT Terhadap Guru-guru di Lpmp Jawa
(2015) Petunjuk Teknis: In Service Lear- Barat: Penelitian Evaluasi dengan Meng-
ning 1, On the Job Learning, dan In Ser- gunakan Model Evaluasi Kirkpa-trick
vice Learning 2 Pengembangan Kepro- terhadap Pelatihan Intel Teach Getting
fesian Berkelanjutan Kepala Sekolah/ Started di Daerah Terpencil di Kabupat-
Madrasah (PKB KS/M) Moda Langsung en Garut. Tesis Universitas Pendidikan
pada Program ProDEP. Jakarta: Direk- Indonesia.
torat Pembinaan Tenaga Kependidikan
97