Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No.

1 (Juni 2018) 29-42


ISSN 2303-2677 (Print) ISSN 2540-9239 (Online)

Prinsip pustakawan dalam seleksi bahan pustaka


di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan

Ardhina Pratiwi
Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga
Jl. Marsda Adisucipto, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
E-mail : ardhinapratiwi1@gmail.com

Received: December 2017; Accepted: June 2018; Published: June 2018

Abstract

Selection of library materials is an important activity which aims to determine the selection of library materials based
on characteristics and needs of users. Library selection activities are conducted by professional librarians who have the
ability to develop collections. Due to the importance of library materials selection activities, the researcher conducted a
study at the Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan Library. This study aimed to describe the principles of the
librarian in the library material selection process at the library of Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan. The study
used the descriptive qualitative method, with sampling using the purposive sampling technique to the librarian and
non-librarian at the Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan Library. The data collection technique in this study used
the semi-structured interview instruments. The researcher used the scope of library material selection principles
consisting of the traditionalist, liberal and pluralistic view. According to the liberal view; the study results showed
that librarians were not able to market the library through the approach to students. To the traditionalist view, the
main principle in meeting the needs of students was based on the quality of library materials. While the pluralistic
view suggested that most students were not satisfied with the literature available at the Sekolah Menengah Kejuruan
1 Pacitan Library. Based on that, the Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan Library has applied the traditionalist
principles which can be seen from the quality of library materials that will be accessible to the students.

Keywords: Library material selection; School library; Selection policy

Abstrak

Seleksi bahan pustaka merupakan kegiatan penting di perpustakaan yang bertujuan untuk menentukan
bahan pustaka yang akan dipilih berdasaran karakteristik dan kebutuhan pengguna. Kegiatan seleksi
bahan pustaka di perpustakaan dilakukan pustakawan yang profesional dan memiliki kemampuan dalam
pengembangan koleksi. Untuk itu, melihat pentingnya kegiatan seleksi bahan pustaka, peneliti melakukan
penelitian di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan. Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan prinsip pustakawan dalam proses seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah
Menengah Kejuruan 1 Pacitan. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif, dengan pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling pada pustakawan dan non pustakawan di Perpustakaan Sekolah
Menengah Kejuruan 1 Pacitan yang berjumlah tiga orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan instrumen wawancara semi terstruktur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ruang
lingkup prinsip seleksi bahan pustaka yang terdiri dari pandangan tradisionalis, pandangan liberal dan
pandangan pluralistik. Hasil dalam penelitian ini, dalam pandangan liberal, menunjukkan bahwa
pustakawan belum dapat memasarkan perpustakaan melalui pendekatan pada siswa. Dalam pandangan
tradisionalis, menjadi prinsip utama dalam memenuhi kebutuhan siswa berdasarkan kualitas bahan
pustaka. Pandangan pluralistik, menunjukkan bahwa kebanyakan siswa belum merasa puas dengan bahan
pustaka yang tersedia di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan. Berdasarkan hal itu,
Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan telah menerapkan prinsip tradisionalis terlihat dari
kualitas bahan pustaka yang akan dilayankan pada siswa.

Kata Kunci: Seleksi bahan pustaka; Perpustakaan sekolah; Kebijakan seleksi.

doi: https://doi.org/10.24198/jkip.v6i1.14865
© 2018 Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan. This is an open access article under the CC BY-SA license
Website: http://jurnal.unpad.ac.id/jkip
30 Ardhina / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 1 (Juni 2018) 29-42

PENDAHULUAN digunakan untuk menentukan koleksi


Seleksi bahan pustaka merujuk yang diperlukan pustakawan saat
pada kemampuan pustakawan dalam memilih bahan pustaka untuk pengguna.
menentukan bahan pustaka yang akan Pustakawan sebagai pengolah bahan
dipilih berdasarkan karakteristik dan pustaka perlu mengidentifikasi dan
subjek koleksi yang akan dipublikasikan. mengevaluasi bahan pustaka dengan cara
Dapat dipahami bahwa dalam pengem- memilih dan menyesuaikan bahan
bangan koleksi, salah satu bagian yang pustaka berdasarkan karakteristik
sangat penting adalah proses seleksi. kebutuhan pengguna. Hal ini dilakukan
Seleksi bahan pustaka juga diartikan supaya proses klasifikasi dan penentuan
kegiatan penting yang dilakukan dengan subjek ketika seleksi bahan pustaka akan
cara menganalisis dan mengevaluasi menjadi tertata dan lebih mudah untuk
dokumen untuk memenuhi kebutuhan ditemukan.
pengguna (Kumar, 2014). Hal yang perlu diperhatikan untuk
Seleksi bahan pustaka tidak akan melakukan seleksi yaitu perlu tersedia
berjalan lancar jika tidak dilakukan buku panduan yang berisi ketentuan
pustakawan yang profesional dan untuk diacu oleh pustakawan. Tugas dan
memiliki kemampuan dalam tujuan ketentuan ini digunakan untuk
pengembangan koleksi. Agar kebutuhan mempertimbangkan pemilihan bahan
informasi dan proses seleksi bahan pustaka, penentuan harga, persetujuan
pustaka dapat terpenuhi, maka dan penolakan jika bahan pustaka yang
pustakawan perlu aktif untuk mengetahui akan dilanggan tidak memenuhi kriteria.
kebutuhan pengguna, memberikan Proses ini penting diperhatikan
fasilitas yang diperlukan pengguna, dan pustakawan dalam menentukan kebijakan
menyediakan informasi yang diinginkan untuk menyediakan koleksi yang sesuai
pengguna. Semua itu dapat pustakawan kebutuhan pengguna secara optimal.
layani jika tersedia kebijakan tertulis (Junita, 2017).
tentang kebjikan seleksi dari lembaga Seleksi bahan pustaka merupakan
penaungnya. Kebijakan tertulis ini akan kegiatan penting yang perlu dilakukan
menjadi kontribusi bagi perpustakaan di karena berhubungan dengan kualitas
masa mendatang, sebab salah satu tujuan perpustakaan. Perpustakaan tidak akan
kebijakan tertulis sebagai proses berkembang apabila koleksi yang tersedia
identifikasi seluruh sumber informasi tidak sesuai dengan kebutuhan
yang akan ditambahkan pada pengguna. Pada dasarnya manajemen
perpustakaan (Yulia, 2014). Artinya perpustakaan yang diatur dengan baik,
pustakawan akan melakukan identifikasi seperti penyediaan koleksi akan berdam-
seluruh koleksi bahan pustaka sebelum pak terhadap kualitas layanan per-
bahan pustaka tersebut dipublikasikan pustakaan (Rahadian, Rohanda, &
untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Anwar, 2014).
Berbicara mengenai masalah ke- Mengingat seleksi bahan pustaka
bijakan maka tidak lengkap tanpa adanya sangat penting, ada beberapa penelitian
proses seleksi. Mengingat seleksi adalah yang telah dilakukan oleh peneliti ter-
bagian dari kebijakan perpustakaan yang dahulu. Pertama, dalam Mandey, Golung,

Prinsip pustakawan dalam seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
Ardhina / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 1 (Juni 2018) 29-42 31

and Paputungan (2015), menunjukkan lakukan untuk memenuhi kebutuhan in-


bahwa seleksi bahan pustaka menjadi ba- formasi pengguna secara cepat dan tepat
gian penting dalam pengembangan guna.
koleksi. Proses seleksi digunakan untuk Pentingnya seleksi bahan pustaka
mememastikan bahwa kebutuhan infor- di perpustakaan juga berkaitan dengan
masi pengguna akan terpenuhi secara ce- manajemen pengembangan koleksi, pros-
pat dan tepat guna dengan memanfaatkan es kebijakan seleksi, dan identifikasi ba-
sumber-sumber informasi. han pustaka yang akan dipublikasikan.
Kedua, dari Hannabus (2009) Ketiga proses tersebut dapat berjalan
menyatakan bahwa aspek penting dalam lancar jika pustakawan memiliki kemam-
seleksi bahan pustaka adalah mengenai puan dalam mengolah dan mengem-
kebijakan pengembangan koleksi. bangkan bahan pustaka hingga dapat di-
Pustakawan perlu memastikan kebutuhan manfaatkan pengguna.
informasi secara tepat waktu dan Berkaitan dengan seleksi bahan
ekonomis saat menggunakan sumber- pustaka yang dilakukan di perpustakaan,
sumber informasi sesuai kebijakan penelitian ini memiliki perbedaan dengan
pengembangan koleksi. Ketiga, dalam penelitian yang terdahulu. Penelitian ini
Ratnaningsih (2010) menyatakan bahwa memfokuskan pada prinsip pustakawan
pengadaan bahan pustaka merupakan dalam proses seleksi bahan pustaka di
kegiatan pelayanan teknis di per- Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuru-
pustakaan dalam usaha untuk mem- an 1 Pacitan.
berikan informasi yang dibutuhkan Perpustakaan Sekolah Menengah
pengguna secara up to date. Pengadaan Kejuruan 1 Pacitan merupakan
bahan pustaka di Perpustakaan ITB be- perpustakaan sekolah di bawah sekolah
rusaha menghimpun bahan pustaka yang menengah kejuruan. Berdasarkan
akan dijadikan koleksi perpustakaan yang berbagai kejuruan yang ada di Sekolah
dimulai dari pemilihan, pemesanan, sam- Menengah Kejuruan 1 Pacitan, kebutuhan
pai tahap pemeriksaan dan inventaris. informasi yang dibutuhkan siswa
Keempat, penelitian yang dilakukan berbeda-beda. Hal inilah yang perlu
Arwani (2011) menggambarkan bahwa pustakawan perhatikan untuk
proses seleksi bahan pustaka sudah dil- menyediakan koleksi sesuai kebutuhan
akukan, namun belum memiliki pedoman siswa. Namun, masih memiliki beberapa
secara tertulis dalam pengembangan kendala dalam proses seleksi bahan
koleksi. pustaka untuk memenuhi semua
Berdasarkan keempat hasil kebutuhan siswa tersebut, seperti yang
penelitian di atas, dapat diinterpretasikan disampaikan koordinator pustakawan (F.
bahwa seleksi bahan pustaka merupakan Rahmawati, wawancara, September 20,
kegiatan penting dilakukan di per- 2017).
pustakaan. Di mana proses seleksi bahan Pertama, kinerja di perpustakaan
pustaka meliputi tiga tahap yaitu, proses belum bisa dikatakan berhasil. Hal
identifikasi, evaluasi subjek, dan pemili- tersebut dapat dilihat dari sumber daya
han bahan pustaka yang berdasarkan manusia dan proses pemasaran bahan
kriteria pengguna. Semua itu pustakawan pustaka. Perpustakaan Sekolah Menen-

Prinsip pustakawan dalam seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
32 Ardhina / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 1 (Juni 2018) 29-42

gah Kejuruan 1 Pacitan hanya ada satu pustaka. Bagi peneliti hal ini penting dil-
pustakawan lulusan ilmu perpustakaan akukan, karena berkaitan dengan mana-
yang lainnya adalah guru dan non jemen perpustakaan, pengolahan bahan
pustakawan. Melihat sedikitnya sumber pustaka dan kebijakan pengembangan
daya manusia, hal tersebut berdampak koleksi perpustakaan.
pada proses pengolahan koleksi. Misal-
nya, saat melakukan analisis subjek ka- METODE PENELITIAN
dang subjek yang seharusnya sama Metode yang digunakan dalam
dengan yang ada dalam pedoman tajuk penelitian ini adalah deskriptif dengan
subjek ternyata tidak sesuai dengan pe- pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif
doman kebijakan tajuk subjek. bertujuan untuk melukiskan atau meng-
Kedua, masih sedikit alat bantu gambarkan keadaan suatu objek secara
seleksi yang ada hanya pedoman klasifi- terperinci dan sistematis berdasarkan fak-
kasi, tajuk subjek, katalog penerbit dan ta-fakta realitas yang tepat (Sugiyono,
daftar pemerolehan bahan pustaka dari 2010). Analisis yang digunakan untuk
sumbangan alumni. Ketiga, kualitas ba- melihat gambaran prinsip pustakawan
han pustaka yang belum sesuai dalam seleksi bahan pustaka
permintaan siswa. Pustakawan Sekolah menggunakan prinsip seleksi bahan
Menengah Kejuruan 1 Pacitan saat ini be- pustaka yang terdiri dari pandangan
lum bisa melanggan bahan pustaka yang tradisionalis, pandangan liberal dan
sesuai dengan minat siswa. Padahal an- pandangan pluralistik (Yulia, 2014).
tusias siswa menggunakan bahan pustaka Alasan peneliti menggunakan prinsip
sangat aktif. Ironisnya perpustakaan be- seleksi bahan pustaka karena ketiga
lum bisa melanggan banyak bahan prinsip tersebut digunakan untuk
pustaka yang dibutuhkan oleh siswa teru- menetapkan dasar pemikiran dalam
tama buku fiksi. Selain itu, Perpustakaan menentukan apakah pustakawan dapat
Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan mengutamakan kualitas buku atau
untuk saat ini belum memiliki kebijakan mengutamakan permintaan pengguna.
tertulis tentang pengolahan bahan Oleh karena itu, dalam melakukan ketiga
pustaka. prinsip seleksi bahan pustaka tersebut
Mengamati permasalahan yang tidaklah gampang dan membutuhkan
terjadi dalam proses seleksi bahan keahlian profesi kepustakawanan dalam
pustaka di Perpustakaan Sekolah bidang seleksi bahan pustaka.
Menengah Kejuruan 1 Pacitan, maka Peneliti melakukan penelitian di
peneliti ingin menganalisis lebih jauh Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuru-
tentang prinsip pustakawan di an 1 Pacitan. Teknik pengambilan sampel
Perpustakaan Sekolah Menengah penelitian ini menggunakan purposive
Kejuruan 1 Pacitan dalam seleksi bahan sampling, yaitu pengambilan sampel yang
pustaka. Penelitian ini berusaha untuk sudah diketahui ciri-ciri fisik dan karak-
memberikan sumbangan pengetahuan teristik yang akan dijadikan penelitian
tentang pengelolaan manajemen (Arikunto, 2014). Subjek dalam penelitian
perpustakaan dan bahan pustaka ini ialah pustakawan dan non
khususnya dalam prinsip seleksi bahan pustakawan yang bekerja di Sekolah

Prinsip pustakawan dalam seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
Ardhina / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 1 (Juni 2018) 29-42 33

Menengah Kejuruan 1 Pacitan yang mana tujuan dari seleksi bahan pustaka
berjumlah tiga orang. Teknik pengum- dilakukan untuk mengkreasikan koleksi
pulan data dalam penelitian ini berdasarkan kebutuhan pengguna
menggunakan wawancara semi (Alabaster, 2010). Asumsinya, seleksi
terstruktur. Peneliti melakukan observasi bahan pustaka diperuntukkan untuk
langsung ke perpustakaan melihat kondi- memenuhi kebutuhan informasi
si langsung di sana. pengguna sehingga saat melakukan
proses seleksi pustakawan dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN memperhatikan beberapa tahap dalam
Perpustakaan merupakan sumber seleksi bahan pustaka.
rujukan yang dikelola pustakawan untuk Proses pemilihan seleksi bahan
memenuhi kebutuhan pengguna. pustaka merupakan kegiatan penting
Perpustakaan dapat berkembang jika sebelum bahan pustaka dipublikasikan.
memiliki pustakawan yang ahli dalam Tujuan utama kegiatan pemilihan bahan
mengelola manajemen. Salah satu bagian pustaka adalah untuk mengevaluasi
dari manajemen perpustakaan adalah bahan pustaka yang akan dipilih sesuai
seleksi bahan pustaka. Seleksi bahan kriteria dan kebijakan tertulis
pustaka merupakan proses yang lembaganya. Siregar (2008) memberikan
digunakan untuk menentukan koleksi beberapa acuan dalam pemilihan bahan
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna pustaka. Pertama, pemilihan dilakukan
(Hasibuan, 2008). Artinya seorang berdasarkan sarana pengguna. Kedua,
pustakawan perlu berperan aktif dalam pemilihan bahan pustaka dilakukan
memilih, mengevaluasi dan menentukan dengan alat bantu. Ketiga, pemilihan
koleksi yang dibutuhkan pengguna dan bahan pustaka dapat dilakukan dengan
siapa yang akan dilayani. evaluasi langsung.
Seleksi bahan pustaka juga Pustakawan yang memiliki
diartikan sebagai prosedur dalam kemampuan dan profesional dalam
menyeleksi berdasarkan karakteristik mengolah bahan pustaka perlu
pengguna yang akan dilayani dengan memperhatikan acuan dalam seleksi
mengikuti kebijakan organisasi atau bahan pustaka seperti menetapkan dasar
lembaga yang bersangkutan (HS, 2009). pemikiran, apakah akan memperhatikan
Artinya untuk memenuhi kebutuhan kualitas bahan pustaka (nilai intrinsik
pengguna, pustakawan dapat bahan pustaka) atau mengutamakan
menyediakan berbagai macam koleksi penggunaan bahan pustaka yang sesuai
yang disesuaikan berdasarkan dengan kebutuhan pengguna. Sesuai
karakteristik pengguna. Hal tersebut acuannya ada tiga kegiatan penting dalam
dapat pustakawan lakukan dengan cara prinsip seleksi bahan pustaka yang harus
memperhatikan kebijakan koleksi apakah dilakukan oleh pustakawan (Yulia, 2014).
koleksi tersebut dapat bermanfaat bagi Pertama, pandangan tradisionalis. Prinsip
pengguna atau pengguna menginginkan ini mengutamakan dan mengedepankan
koleksi yang lain. kebutuhan pengguna. Pustakawan perlu
Seleksi bahan pustaka merupakan memiliki kemampuan dalam mengolah
inti dari proses pengembangan koleksi, di bahan pustaka dan profesional dalam

Prinsip pustakawan dalam seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
34 Ardhina / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 1 (Juni 2018) 29-42

mengidentifikasi bahan pustaka yang Kejuruan 1 Pacitan dalam menyeleksi


sesuai kriteria pengguna. Kedua, bahan pustaka langkah pertama yang
pandangan liberal. Pustakawan sebaiknya dilakukan adalah mengedepankan
cermat memasarkan bahan pustaka kebutuhan pengguna. Kebutuhan
dengan mengemas secara baik dengan pengguna sangat beragam sebagai
memperhatikan kualitas dan nilai bagi penunjang belajar. Oleh karena itu,
kebutuhan pengguna jangka panjang. pustakawan berusaha untuk
Ketiga, pandangan pluralistik. menyediakan bahan pustaka seperti
Pustakawan dalam mengolah bahan bahan pustaka fiksi dan non fiksi. Hal ini
pustaka sebaiknya ada keselarasan antara seperti yang dikatakan koordinator
kebutuhan pengguna dengan pustakawan, bahwa kebutuhan siswa
pengemasan bahan pustaka sesuai sangat banyak dan memungkinkan
kualitas yang baik. Asumsinya jika pustakawan untuk memberikan informasi
pengguna puas dengan layanan yang yang optimal.
diberikan oleh pustakawan, maka “ [….] kalau dalam proses
pustakawan berhasil dalam memberikan seleksi yang pertama dilakukan
kebutuhan informasi. mengedepankan kebutuhan
Berdasarkan ketiga prinsip seleksi siswa, soalnya mereka perlu
bahan pustaka di atas dapat diartikan banyak bahan pustaka untuk
bahwa seleksi bahan pustaka merupakan menunjang belajar baik bahan
inti dari pengolahan semua bahan pustaka fiksi maupun non
pustaka sebelum dipublikasikan dan fiksi…” (F. Rahmawati, wa-
dilayankan ke pengguna. Peran utama wancara, September 20, 2017).
pustakawan adalah aktif menyeleksi Berdasarkan hasil wawancara di
bahan pustaka sesuai kriteria pengguna atas, koordinator pustakawan di
dan yang tidak sesuai dengan pengguna. Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuru-
Langkah yang perlu diperhatikan an 1 Pacitan mengatakan bahwa
sebelum bahan pustaka dilayankan ke pustakawan dalam proses seleksi bahan
pengguna, adalah memperhatikan pustaka selalu mengedepankan kebu-
karakteristik siapa pengguna yang akan tuhan pengguna. Kebutuhan pengguna
dilayani (Alabaster, 2010). Artinya, bahan sangat beragam sebagai penunjang
pustaka yang diseleksi merupakan bahan belajar. Oleh karena itu, pustakawan
pustaka sesuai karateristik pengguna selalu mengedepankan kebutuhan yang
yang memiliki kualitas yang baik, relevan diinginkan oleh pengguna seperti
dan akurat. menyediakan bahan pustaka fiksi dan non
Pustakawan di Perpustakaan fiksi. Pustakawan menyadari bahwa tugas
Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan yang paling utama adalah menyediakan
dalam seleksi bahan pustaka berpedoman akses informasi yang sesuai dengan kebu-
pada tiga prinsip seleksi bahan pustaka tuhan siswa sebagai pelayanan dalam
dari Yulia (2014) berikut ketiga prinsip memberikan sumber informasi. Pan-
dalam seleksi bahan pustaka tersebut. dangan tradisionalis disebut prinsip yang
Pertama, pandangan tradisionalis. berfokus mengedepankan pada kebu-
Pustakawan di Sekolah Menengah tuhan pengguna. Artinya pustakawan

Prinsip pustakawan dalam seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
Ardhina / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 1 (Juni 2018) 29-42 35

perlu profesional dalam memilah bahan mengenal mengenai berbagai produk


pustaka yang sesuai kriteria pengguna perpustakaan. Pentingnya pustakawan
dengan memberikan informasi yang memperhatikan kualitas layanan ini dapat
akurat dan relevan (Yulia, 2014). menjadikan pengguna antusias dalam
Memenuhi kebutuhan pengguna memanfaatkan bahan pustaka. Hal inilah
yang paling penting adalah yang diharapkan perpustakaan. Lebih
memperhatikan kualitas bahan pustaka dari itu, kualitas bahan pustaka menjadi
yang akan diseleksi, apakah bahan sangat penting sebagai tolak ukur dalam
pustaka tersebut layak dibaca oleh siswa evaluasi sebelum bahan pustaka tersebut
atau bahan pustaka tersebut kurang dibeli dan diolah. Evaluasi juga dapat
sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal ini diukur dengan melihat seberapa akurat isi
seperti yang dikatakan koordinator bahan pustaka untuk menunjang proses
pustakawan yang mengatakan, belajar dan mampu memenuhi harapan
“Jadi yaaa…., pustakawan di pengguna (Manullang, 2008).
sini kalau mau menyeleksi bener- Melihat perlunya seleksi bahan
bener harus memperhatikan pustaka di perpustakaan, pustakawan
kualitasnya. Soalnya kan ini per- perlu memperhatikan kualitas isi bahan
pus. sekolah. Jadi kita butuh pustaka yang diolah. Jika kualitas isi
penyeleksi bahan pustaka yang dapat memenuhi kebutuhan siswa, maka
ketat. Takutnya kayak di TV itu pengolahan bahan pustaka sudah sesuai
Mbak, bahan pustaka luarnya kebutuhan siswa. Tetapi jika kualitas
pendidikan tapi isinya di luar bahan pustaka tersebut tidak sesuai
pendidikan” (F. Rahmawati, harapan siswa, maka pustakawan perlu
wawancara, September 20, 2017). mengevaluasi bahan pustaka hingga
Berdasakan pernyataan di atas dapat dimanfaatkan kembali. Pustakawan
dapat diartikan bahwa pustakawan selalu mengedepankan kebutuhan siswa dengan
mengedepankan kebutuhan pengguna. memperhatikan kualitas bahan pustaka.
Koordinator pustakawan mengatakan Pustakawan dalam memilah dan
bahwa di Perpustakaan Sekolah mengidentifikasi bahan pustaka sudah
Menengah Kejuruan 1 Pacitan proses disesuaikan dengan kriteria siswa, yaitu
seleksi bahan pustaka harus diawasi berusaha memberikan informasi yang
dengan ketat. Hal ini dilakukan untuk akurat dan relevan.
mengevaluasi dan mengantisipasi bahan Kedua, pandangan liberal.
pustaka dari luar yang isinya tidak sesuai Pandangan liberal lebih memfokuskan
dengan kurikulum pendidikan. Langkah pada pengembangan layanan dan
yang harus diperhatikan adalah produk. Misalnya dengan melakukan
memperhatikan kualitas bahan pustaka kegiatan promosi, seperti mengenalkan
apakah layak atau tidak layak untuk di- seluruh koleksi dan fasilitas yang ada di
baca oleh siswa. Perpustakaan Sekolah Menengah
Salah satu tujuan memperhatikan Kejuruan 1 Pacitan kepada siswa.
kualitas layanan adalah pengguna akan Menurut wawancara dengan koordinator
memanfaatkan koleksi yang disediakan perpustakaan, terdapat kendala saat
dan pengguna yang belum tahu dapat melakukan promosi.

Prinsip pustakawan dalam seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
36 Ardhina / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 1 (Juni 2018) 29-42

“Kalau di sini terkendalanya terhadap keberhasilan dan peluang


promosi, misal kemarin mencoba pustakawan untuk mengenalkan siswa
promosi bahan pustaka baru dengan perpustakaan. Manajemen organ-
yang baru datang, kita tidak isasi terkait dukungan penuh dari kepala
mencoba untuk memasarkan sekolah dan guru pada pustakawan untuk
dengan cara “woro-woro” tapi aktif memasarkan perpustakaan.
kemarin cuma dipajang di rak Pentingnya memasarkan informasi
depan dan gak ada yang buka dan keberhasilan perpustakaan dapat
apalagi baca” (F. Rahmawati, dilihat dari aktifnya pustakawan dalam
wawancara, September 20, 2017). memasarkan produknya agar bisa
digunakan oleh pengguna. Perlunya
”Kalau promosi dengan melakukan kegiatan pemasaran bertujuan
pendidikan pemakai sudah untuk memenuhi dan memuaskan
tahun lalu, tapi yaah sewaktu kebutuhan pengguna (Verma, Sharma, &
selesai pendidikan pemakai, Sheth, 2016). Jika pustakawan berhasil
hanya satu atau dua siswa yang memasarkan koleksi dan fasilitas per-
masih bertahan mengunjungi pustakaan, maka siswa akan datang ke
perpustakaan” (F. Rahmawati, perpustakaan untuk membaca, meminjam
wawancara, September 20, 2017). bahan pustaka, dan belajar di ruangan
Berdasarkan hasil wawancara perpustakaan.
dengan koordinator pustakawan di Promosi merupakan kegiatan yang
Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan di dilakukan perpustakaan sebagai upaya
atas, masih terdapat beberapa kendala untuk melakukan komunikasi dengan
saat pustakawan melakukan promosi. individu dan kelompok secara langsung
Promosi yang dilakukan pustakawan di maupun tidak langsung dengan cara
Perpustakaan Sekolah Menengah memengaruhi dan membeli produk yang
Kejuruan 1 Pacitan seperti melakukan dihasilkan. Promosi merupakan bagian
pemajangan bahan pustaka di rak. Di penting perpustakaan yang digunakan
mana strategi ini masih memiliki kendala untuk memasarkan informasi untuk
yakni siswa tidak mau membaca. Kendala pengguna (Patil & Pradhan, 2014). Asum-
yang lain seperti kurang efektifnya sinya promosi adalah bagian dari bauran
kegiatan pendidikan pemakai sehingga pemasaran suatu organisasi dalam mem-
siswa kurang antusias untuk berkunjung berikan informasi, membujuk dan
ke perpustakaan. meningkatkan kebutuhan sesuai dengan
Melihat beberapa kendala saat keinginan pengguna.
melakukan promosi, pustakawan Tujuan utama promosi adalah
menyadari bahwa kemampuan menginformasikan, membujuk, memen-
pustakawan dalam mempromosikan garuhi serta meningkatkan pengguna
perpustakaan pada siswa belum bisa sasaran tentang organisasi dan bauran
dikatakan baik, yang dilihat dari pemasaran (Tjiptono, 2014). Artinya,
keaktifan mereka dalam memasarkan promosi berkaitan dengan cara
informasi. Pustakawan menyadari bahwa mengarahkan pengguna agar mengenal
manajemen organisasi juga berpengaruh produk perpustakaan, memanfaatkan

Prinsip pustakawan dalam seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
Ardhina / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 1 (Juni 2018) 29-42 37

produk dan jasa, berperilaku positif dan Dan sebaliknya, jika siswa belum merasa
kemudian akan menggunakannya secara puas maka mereka akan jarang
bertahap. Promosi ini dapat diarahkan menggunakan koleksi dan fasilitas
pada calon pengguna yang sudah dikenal perpustakaan. Menurut wawancara
atau diketahui secara pribadi. dengan koordinator pustakawan, siswa
Pandangan liberal, merupakan inti belum merasa puas dengan koleksi dan
dari pengelolaan seleksi bahan pustaka fasilitas di perpustakaan.
(Yulia, 2014). Pustakawan sebagai ahli “Yaa.., gimana yaaa…yang da-
informasi sebaiknya aktif dalam me- tang kesini ya itu–itu aja sih. Bi-
masarkan bahan pustaka. Caranya bisa asanya kalau gak datang buat
dengan mengemas bahan pustaka dengan belajar, paling yaa buat kerja ke-
baik dan harus memperhatikan kualitas lompok, ngobrol, paling lama ju-
dan nilai bahan pustaka bagi kebutuhan ga buat ngadem” (F. Rahmawati,
pengguna jangka panjang. Promosi di wawancara, September 20, 2017).
perpustakaan sangat penting dilakukan
pustakawan. Apabila dilihat dari fungsi “Kalau yang datang dan terus
promosi perpustakaan dalam menerus bisa dihitung dengan
menumbuhkan relasi pengguna terhadap jari, tapi kalau yang puas banget
produk di perpustakaan. Paling tidak jarang ditemui” (F. Rahmawati,
pengguna mengetahui adanya bahan wawancara, September 20, 2017).
pustaka maupun layanan yang disedikan Berdasarkan wawancara dengan
di perpustakaan (Badallahi, 2010). koordinator pustakawan di Sekolah
Salah satu faktor penting keber- Menengah Kejuruan 1 Pacitan di atas, saat
hasilan pemasaran perpustakaan adalah ini siswa belum merasa puas dengan ba-
komitmen dan komunikasi. Keduanya han pustaka yang tersedia di
diharapkan menjadi interaksi antara perpustakaan. Siswa di Perpustakaan
pengelola informasi dan pengguna. Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
Komunikasi akan berjalan dengan baik biasanya mengunjungi perpustakaan
apabila antara pustakawan dan pengguna untuk belajar dan diskusi. Namun, mere-
saling berhubungan dengan baik. Promosi ka kurang antusias dan kurang puas
juga membutuhkan komitmen untuk dengan koleksi yang tersedia di
membentuk nilai kepercayaan. Oleh kare- perpustakaan. Mereka lebih memilih
na itu, baik pustakawan dan pengguna untuk mencari melalui fasilitas internet
sebaiknya dapat menjalin komitmen dan yang ada di perpustakaan. Seperti yang
komunikasi yang baik. dikatakan koordinator pustakawan di
Ketiga, pandangan pluralistik. Di Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
sini pustakawan yang sudah melakukan bahwa persepsi siswa terhadap
prinsip liberal dapat dilihat dari persepsi perpustakaan kurang. Hal ini dapat
siswa, apakah siswa akan datang ke per- dilihat dari beberapa siswa yang selalu
pustakaan atau sebaliknya. Asumsinya mengunjungi perpustakaan untuk
jika siswa merasa puas dengan koleksi membaca dan meminjam bahan pustaka,
dan layanan yang ada di perpustakaan yang lainnya hanya memanfaatkan
mereka akan menggunakannya kembali.

Prinsip pustakawan dalam seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
38 Ardhina / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 1 (Juni 2018) 29-42

perpustakaan untuk mengobrol, pengguna. Jika semakin tinggi kepuasan


berdiskusi dan belajar. yang dirasakan, maka pengguna akan
Walaupun antusias siswa kurang semakin menimbulkan kecenderungan
dalam membaca dan meminjam bahan untuk menggunakan perpustakaan. Se-
pustaka di perpustakaan, tapi setidaknya baliknya, jika semakin rendah kepuasan
siswa dapat menggunakan perpustakaan yang dirasakan pengguna, maka akan
sebagai tempat belajar. Hal ini menimbulkan kerugian bagi per-
pustakawan sadari bahwa untuk men- pustakaan. Apabila pengguna merasakan
gidentifikasi dan membidik siswa untuk kualitas informasi seperti apa yang di-
puas dan tidak puas terhadap harapkan, maka akan tercipta kepuasan
penggunaan layanan dan fasilitas per- dan akhirnya akan menjadi pengguna
pustakaan sangat penting dilakukan. yang loyal (Tjiptono, 2014).
Mengevaluasi kepuasan dan Berdasarkan ketiga prinsip seleksi
ketidakpuasan ini dapat dilihat dari bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah
kepuasan siswa yang didasari saat Menengah Kejuruan 1 Pacitan dengan
mereka merasakan kebutuhan informasi menggunakan ruang lingkup dari Yulia
dan harapan-harapannya yang dapat (2014), maka ketiga prinsip seleksi bahan
tercapai sesuai dengan kebutuhannya. pustaka dapat diasumsikan bahwa
Ada beberapa karakteristik untuk pustakawan sebagai pengolah bahan
menunjukkan bahwa siswa merasa puas. pustaka dan ahli informasi perlu
Salah satunya jika kualitas informasi yang melayani kebutuhan pengguna. Pustaka-
disediakan dapat memenuhi wan perlu mengedepankan dan
kebutuhannya ( Tjiptono, 2014). menyediakan informasi yang akurat
Kualitas informasi didefinisikan sesuai kebutuhan pengguna serta dapat
sebagai seberapa jauh perbedaan antara memberikan layanan yang berkualitas.
kenyataan dan harapan pengguna atas Perpustakaan yang dapat menerapkan
layanan yang mereka terima (Manullang, ketiga prinsip tersebut, maka dapat
2008). Kualitas informasi dapat diketahui memberikan kontribusi bagi
dengan cara membandingkan persepsi perkembangan perpustakaan di masa
pengguna atas layanan yang mereka depan sehingga menjadikan perpustakaan
terima dan atas layanan yang didapatkan. sebagai tempat rujukan pertama
Kualitas informasi ini sebagai tolak ukur menemukan informasi karena koleksinya
seberapa akurat nilai keunggulan yang lengkap dan akurat. Selain itu,
diharapkan dan tingkat keunggulan un- perpustakaan dapat dijadikan tempat
tuk memenuhi kebutuhan siswa. Maka, yang nyaman untuk belajar dan
pustakawan harus membekali dirinya da- menemukan informasi.
lam pencarian, penelusuran dan Dapat disimpulkan bahwa prinsip
penggunaan informasi yang benar pada paling utama yang telah dilakukan di
pengguna perpustakaan. Pustakawan Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuru-
dapat bekerja sama dengan guru di setiap an 1 Pacitan adalah pandangan tradision-
mata kuliah. alis. Dapat dilihat dari langkah awal
Selain itu, kualitas informasi juga pustakawan dalam menyeleksi bahan
dapat diukur melalui bentuk perilaku pustaka, seperti mengedepankan kebu-

Prinsip pustakawan dalam seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
Ardhina / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 1 (Juni 2018) 29-42 39

tuhan pengguna. Kebutuhan pengguna Kegiatan seleksi bahan pustaka


menjadi bagian utama proses seleksi ba- sangat penting dilakukan di per-
han pustaka karena berkaitan dengan pustakaan. Sesuai data kegiatan seleksi di
penunjang belajar. Hal inilah yang perlu perpustakaan di atas, maka dapat dijelas-
pustakawan lakukan dalam menyediakan kan kedelapan kontribusi dari peneliti.
bahan pustaka seperti bahan pustaka fiksi Pertama, penentuan tujuan dan cakupan.
dan non fiksi. Tujuan ini dapat diketahui dari subjek,
Hal yang perlu pustakawan judul dan isi bahan pustaka. Cakupan
lakukan adalah memperhatikan kualitas dapat diketahui dari daftar isi dan ket-
bahan pustaka. Kualitas bahan pustaka erangan dari penerbit. Artinya setiap ba-
menjadi sangat penting sebagai tolak han pustaka yang baik harus memberikan
ukur dalam evaluasi sebelum bahan sasaran yang ingin dicapai. Biasanya in-
pustaka tersebut dibeli dan diolah. Proses formasi dapat diketahui dari penerbit.
evaluasi dapat diukur dengan melihat Kedua, memperhatikan atau me-
seberapa akurat isi bahan pustaka untuk mahami tingkat kesulitan. Artinya
menunjang proses belajar dan mampu pustakawan dapat memperkirakan dan
memenuhi harapan pengguna memperhatikan siapa penerbit dan jenis
(Manullang, 2008). Pustakawan di Per- bahan pustaka yang biasanya diterbitkan,
pustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 nama pengarang dan subjeknya. Ketiga,
Pacitan dalam kegiatan seleksi bahan melihat otoritas dan kredibilitas
pustaka juga berusaha mengedepankan pengarang dan penerbit. Artinya
kualitas informasi untuk diberikan pada pustakawan dapat mengevaluasi dan
siswa. Walaupun, masih banyak bahan mengetahui pengarang dalam bahan
pustaka yang belum lengkap, siswa selalu pustaka tersebut yang dapat diakui se-
aktif dan berusaha mencari sumber- bagai otoritas di bidang yang bersangku-
sumber informasi melalui internet. An- tan.
tusias mereka juga dipengaruhi oleh ling- Keempat, penentuan subjek. Bahan
kungan sekolah, teman dan guru yang pustaka tersebut apakah termasuk subjek
dapat mendorong mereka untuk mencari yang diutamakan di perpustakaan atau
sumber-sumber informasi yang sesuai berasal dari permintaan siswa maka hal
dengan kebutuhannya. ini akan dipertimbangkan terlebih dahu-
Pandangan tradisionalis yang telah lu. Kelima, melakukan perbandingan,
dilakukan di Perpustakaan Sekolah apakah karya tersebut dapat dibanding-
Menengah Kejuruan 1 Pacitan menjadi kan dalam cakupan, tujuan dan kelompok
prinsip utama yang berfokus pembaca.
mengedepankan kualitas bahan pustaka Keenam, memperhatikan tenggang
dan dapat memenuhi seluruh kebutuhan waktu, artinya rentang waktu yang dapat
pengguna. Artinya bahwa pustakawan dilihat dari tahun terbitan dan isi kajian.
dalam memilah dan mengidentifikasi ba- Bahan pustaka akan diperhatikan nilai
han pustaka ternyata sudah disesuaikan yang terkandung di dalamnya, walaupun
dengan kriteria siswa, yaitu berusaha terbitannya sudah tua. Ini membuktikan
memberikan informasi yang akurat dan bahwa faktor waktu menjadi kriteria
relevan. penting. Ketujuh, melihat format fisik,

Prinsip pustakawan dalam seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
40 Ardhina / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 1 (Juni 2018) 29-42

pustakawan dalam memperhatikan masa- mengedepankan kualitas bahan pustaka


lah tipografi, penjilidan dan keakuratan. yang akan dilayankan pada siswa. Prinsip
Kedelapan, penentukan harga. Hal tradisionalis menjadi prinsip utama
ini menunjukkan bahwa dalam bahan pustakawan dalam menyeleksi bahan
pustaka yang akan dibeli akan menjadi pustaka yang sesuai dengan kualitas yang
pertimbangan dahulu apakah bahan akan diberikan siswa di Sekolah Menen-
pustaka tersebut telah sesuai kebutuhan. gah Kejuruan 1 Pacitan.
Kesembilan, menunjukkan kurikulum, Pada prinsip liberal, pustakawan
artinya pustakawan akan objektif untuk masih belum bisa memasarkan layanan
menyeleksi bahan pustaka berdasarkan dan fasilitasnya pada siswa. Hal ini
kebutuhan siswa dan sekolah. Kesepuluh, disebabkan kemampuan pustakawan da-
sesuai permintaan, pustakawan akan lam memasarkan perpustakaan belum
mempertimbangkan permintaan dari bisa dikatakan baik, dilihat dari keaktifan
siswa meskipun menurut kriteria bahan pustakawan dalam memasarkan
pustaka tersebut kurang memenuhi per- informasi. Selanjutnya pada prinsip
syaratan. pluralistik, siswa belum merasa puas
Berdasarkan beberapa kriteria di dengan bahan pustaka yang tersedia di
atas, hal yang perlu diperhatikan dalam perpustakaan. Siswa di Perpustakaan
melakukan seleksi bahan pustaka yaitu Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
ketersediaan buku panduan yang berisi biasanya mengunjungi perpustakaan
ketentuan proses bahan pustaka untuk untuk belajar dan diskusi. Namun, mere-
diacu oleh pustakawan. Tugas dan tujuan ka kurang antusias dan kurang puas
ketentuan ini digunakan untuk memper- dengan koleksi yang tersedia di
timbangkan pemilihan bahan pustaka, perpustakaan.
penentuan harga, persetujuan dan pe- Kegiatan seleksi bahan pustaka
nolakan jika bahan pustaka yang akan merupakan bagian dari pengembangan
dilanggan tidak memenuhi kriteria. bahan pustaka, tujuannya untuk memen-
Pustakawan perlu memutuskan bahan uhi kebutuhan kelompok pembaca dan
pustaka apa saja yang boleh dan tidak pengguna. Seleksi bahan pustaka sangat
boleh dilayankan pada pengguna, khu- penting dilakukan di perpustakaan. Hal
susnya siswa di Perpustakaan Sekolah ini karena dalam seleksi bahan pustaka
Menengah Kejuruan 1 Pacitan. perlu dilakukan oleh pustakawan yang
memiliki pengetahuan yang luas dan
SIMPULAN profesional dalam pengolahan bahan
Berdasarkan hasil penelitian ten- pustaka. Seleksi bahan pustaka tidak akan
tang prinsip pustakawan dalam seleksi berjalan lancar jika tidak dilakukan
bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah pustakawan yang profesional dan mem-
Menengah Kejuruan 1 Pacitan, disimpul- iliki kemampuan dalam pengembangan
kan bahwa pustakawan di Perpustakaan koleksi. Agar kebutuhan informasi dan
Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan proses seleksi bahan pustaka dapat ter-
telah menerapkan prinsip tradisionalis. penuhi, maka pustakawan perlu aktif un-
Hal ini dilihat dari proses seleksi bahan tuk mengetahui kebutuhan pengguna,
pustaka, di mana pustakawan lebih memberikan fasilitas yang diperlukan

Prinsip pustakawan dalam seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
Ardhina / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 1 (Juni 2018) 29-42 41

pengguna, dan menyediakan informasi HS, L. (2009). Manajemen perpustakaan


yang diinginkan pengguna. Maka, sekolah. Yogyakarta: Pinus Book
pustakawan perlu mendapat dukungan Publisher.
penuh dari kepala sekolah dan guru di Junita, F. (2017). Analisis kebijakan seleksi
sekolah untuk mengikuti setiap pelatihan koleksi pada Perpustakaan Fakultas
dan seminar yang berkaitan dengan Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-
kegiatan pengembangan koleksi per- Raniry (Skripsi). https://repository.ar-
pustakaan. Dari hal ini, pustakawan akan raniry.ac.id. Universitas Islam Negeri
memiliki wawasan dan pandangan luas Ar-Raniry, Banda Aceh. Retrieved
mengenai arah pengembangan per- from https://repository.ar-
pustakaan. raniry.ac.id/271/0m4J:https://reposi
tory.ar-
DAFTAR PUSTAKA raniry.ac.id/271/1/Kertas%2520Kary
Alabaster, C. (2010). Developing an a%2520Utama-Fanny%2520Junita-
outstanding core collection: a guide for (031300950).pdf+&cd=1&hl=id&ct=cl
libraries (2nd ed.). Chicago: American nk&gl=id
Library Association. Kumar, C. R. (2014). Relationship
Arikunto, S. (2014). Prosedur penelitian- marketing: way to customer loyalty.
suatu pendekatan praktik. Yogyakarta: International Journal of Applied Services
Rhineka Cipta. Marketing Perspective, 3(4), 2012–2015.
Arwani, M. (2011). Studi deskriptif Mandey, O. C., Golung, A. M., &
pengembangan koleksi di UPT Paputungan, R. (2015). Manfaat
Perpustakaan Universitas Negeri seleksi dalam pengembangan bahan
Yogyakarta (Skripsi). http://digilib.uin- pustaka di UPT Perpustakaan
suka.ac.id. UIN Sunan Kalijaga, UNSRAT untuk memenuhi
Yogyakarta. Retrieved from kebutuhan informasi bagi mahasiswa.
http://digilib.uin- Jurnal Acta Diurna, 4(3), 1–6. Retrieved
suka.ac.id/6467/1/BAB I%2CV from
DAFTAR PUSTAKA.pdf https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p
Badallahi, M. (2010). Promosi jasa hp/actadiurna/article/view/7846/74
perpustakaan. Jakarta: Universitas 10
Terbuka. Manullang, I. (2008). Pengaruh kualitas
Hannabus, S. (2009). Developing library and pelayanan terhadap kepuasan pelanggan
information center collections Fifth jasa penerbangan PT. Garuda Indonesia
Edition. UK: libraries Unlimited. Airlines di Bandara Polonia Medan
Hasibuan, A. M. (2008). Peranan seleksi (Tesis). Universitas Sumatera Utara,
dalam pengadaan buku. Jurnal Iqra’, Medan. Retrieved from
2(2), 11–21. Retrieved from http://repository.usu.ac.id/bitstream
http://download.portalgaruda.org/a /handle/123456789/4283/08E00633.p
rticle.php?article=298697&val=7280&t df?sequence=1
itle=PERANAN SELEKSI DALAM Patil, S. K. & Pradhan, P. (2014). Library
PENGADAAN BUKU promotion practices and marketing of
PERPUSTAKAAN library services: a role of library

Prinsip pustakawan dalam seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan
42 Ardhina / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 6, No. 1 (Juni 2018) 29-42

professionals. Procedia (Social and Retrieved from


Behavioral Sciences), 133(5), 249–254. http://repository.usu.ac.id/bitstream
https://doi.org/https://doi.org/10.1 /handle/123456789/1790/08E00502.p
016/j.sbspro.2014.04.191 df?sequence=1&isAllowed=y
Rahadian, G., Rohanda, & Anwar, R. K. Sugiyono. (2010). Metode penelitian
(2014). Peranan perpustakaan sekolah kuantitatif, kualitatif, dan R & D (Edisi
dalam meningkatkan budaya gemar 10). Bandung: Alfabeta.
membaca. Kajian Informasi & Tjiptono, F. (2014). Pemasaran jasa, prinsip,
Perpustakaan, 2(1), 27–36. penerapan dan penelitian. Yogyakarta:
https://doi.org/https://doi.org/10.2 Andi Publisher.
4198/jkip.v2i1.11628.g5453 Verma, V., Sharma, D., & S. J. (2016). Does
Ratnaningsih. (2010). Pengadaan bahan relationship marketing matter in
pustaka di perguruan tinggi: suatu online retailing? a meta-analytic
pengalaman di Perpustakaan Institut approach. Journal of the Academy of
Pertanian Bogor. Jurnal Pustakawan Marketing Science, 44(2), 206–217.
Indonesia, 10(1), 45–50. Retrieved from https://doi.org/10.1007/s11747-015-
http://download.portalgaruda.org/a 0429-6
rticle.php?article=85903&val=238 Yulia, Y. (2014). Pengembangan koleksi.
Siregar, A. R. (2008). Aspek pengolahan Tangerang Selatan: Universitas
perpustakaan dan unit informasi. Terbuka.

Prinsip pustakawan dalam seleksi bahan pustaka di Perpustakaan Sekolah Menengah Kejuruan 1 Pacitan

You might also like