Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

PENGARUH ACUYOGA TERHADAP PENURUNAN

HIPERTENSI PADA LANSIA


Levi Tina Sari
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Patria Husada
Blitar e-mail: tinasari.levi@gmail.com

Abstract: Physiological elderlychanges including decreased blood vessel capacity in


cirrhosis of other symptoms can be a decrease in the flow of kidney function in the
cardiovascular system, which will cause the risk of hypertension to increase. Therefore it
is prevented by holistic nursing techniques, namely combining between touch therapy and
mind-body therapy, namely acupresure and yoga which is often abbreviated as acuyoga.
The purpose of the study was to determine the effect of acuyoga on the reduction of
hypertension in the elderly at the posyandu in the elderly Kalianayar PKM Raci Working
Area. Research methods include research design Quasy experiment pretest-posttest
without control group design. The population is 20 elderly with tottaly sampling
technique and a sample of 20 respondents. Data analysis using paired sample t-test. The
results of the study increased on average before and after the acuyoga treatment by 0.9
points. The test results obtained ρ <α (0,05) means that there are significant differences in
blood pressure before and after. Acuyoga is a therapy with the principle of healing touch
which shows more caring behavior to the respondent, so that it can provide a feeling of
calm, comfort, a more cared feeling that can bring a therapeutic relationship between
researchers and respondents closer. The need to maintain and improve physical activity
for the elderly to stay healthy and have blood pressure within normal limits, especially in
the elderly who suffer from hypertension
Keywords: Acuyoga, blood pressure, elderly

Abstrak:
Perubahan fisiologis pada lansia meliputi elasitas pembuluh darah menurun pada sekrosis
gejala lain dapat menjadi penurunan aliran fungsi ginjal pada sistem kardiovaskuler
keadaanya akan menyebabkan terjadi resiko hipertensi meningkat. Oleh karena itu dicegah
dengan tehnik keperawatan holistik, yaitu menggabungan antara terapi sentuhan dan terapi
pikiran-tubuh yaitu acupresure dan yoga yang sering disingkat dengan acuyoga. Tujuan
Penelitian adalah Mengetahui pengaruh acuyoga terhadap penurunan hipertensi pada
lansia di posyandu lansia Kalianayar Wilayah Kerja PKM Raci. Metode penelitian antara
lain desain penelitian Quasy experiment pretest-posttest without control group design.
Populasi sebanyak 20 lansia dengan tehnik tottaly sampling dan sampel sebesar 20
responden. Analisa data menggunakan uji paired sample t-test. Hasil penelitian terjadi
kenaikan rata-rata pada sebelum dan sesudah perlakuan acuyoga sebesar 0,9 poin. Hasil
uji didapatkan nilai ρ < α (0,05) berarti terdapat perbedaan yang signifikan tekanan darah
sebelum dan sesudah. Acuyoga merupakan terapi dengan prinsip healing touch yang lebih
menunjukan prilaku caring pada responden, sehingga dapat memberikan perasaan tenang,
nyaman, perasaan yang lebih diperhatikan yang dapat mendekatkan hubungan terapeutik
antara peneliti dan responden. Perlunya menjaga dan meningkatkan aktifitas fisik bagi
lanjut usia agar tetap sehat dan memiliki tekanan darah dalam batas normal terutama pada
lansia yang menderita hipertensi.

Kata kunci:
Acuyoga, tekanan darah, lansia

69
70 Jurnal Penelitian Kesehatan, Jilid 6, nomor 2, Januari 2019, hlm. 69-77

PENDAHULUAN Dalam keperawatan holistik terdapat


Kemajuan ekonomi, pengetahuan, dan empat kelompok besar modalitas
tehnologi terutama ilmu kesehatan, penyembuhan seperti terapi sentuhan
promosi kesehatan, pencegahan penyakit, (massage, acupresure, redlesiologi kaki,
dan pelayanan kesehatan mengakibatk an dan reiki), terapi pikiran-tubuh (relaksasi
meningkatnya usia harapan hidup manusia. progresif, umpan balik hayati, imajinasi,
Hal ini mengakibatkan pertambahan yoga, meditasi, berdo’a, terapi musik,
jumlah orang usia lanjut usia (lansia) akan tertawa, hipnotis, dan aroma terapi), terapi
meningkat dengan cepat (Azizah, 2011). transpersonal (sentuhan terapeutik
Berdasarkan data proyeksi penduduk, nonkontak dan do’a perantara), dan terapi
diperkirakan tahun 2017 terdapat 23,66 pengobatan alternatif (pengobatan oriental,
juta jiwa penduduk lansia di Indonesia kiropatik, herbal, homeopati, dan
(9,03%). Diprediksi jumlah penduduk naturopati) (Kozier et al, 2010). Maka
lansia tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 untuk hasil yang maksimal dalam
(33,69 juta), tahun 2030 (40,95 juta) dan penurunan hipertensi yaitu menggabungan
tahun 2035 (48,19 juta). Jumlah lansia di antara terapi sentuhan dan terapi pikiran-
Jawa Timur terbesar ketiga di Indonesia tubuh yaitu acupresure dan yoga yang
sebesar 12,25% (Kementrian Kesehatan sering disingkat dengan acuyoga.
RI, 2017). Oleh karena itu, kesehatan pada Metode acuyoga adalah kombinasi
lansia harus di perhatikan terutama pada dari pengetahuan akupuntur atau akupresur
perubahan fisiologis. dan yoga. Didalam acuyoga, medis dan
Hipertensi pada lansia dapat dipicu ilmiah dimodifikasi menggunakan istilah
oleh gangguan metabolisme. Pengaturan asana, pranayama dan meditasi.Dalam
metabolisme kalsium yang mulai system ini, pengobatan dilakukan terhadap
terganggu yang mengakibatkan beberapa tubuh yang terdiri atas fisik, mental
kalsium beredar dalam darah yang terlalu (emosional), dan psikis (spiritual/rohani),
banyak sehingga menyebabkan darah bukan hanya fokus pada penyakit.Seperti
semakin padat, kemudia tekanan darah halnya akupuntur/akupresur, acuyoga juga
menjadi meningkat, selain itu, faktor diet menggunakan titik-titik meridian organ
rendah garam yang tidak dipatuhi oleh dalam tubuh.Acuyoga bukan hanya
lansia (Yesiana et al, 2015) memadukan akupuntur/akupresur saja
Survei indikator kesehatan nasional tahun namun juga yoga. Acuyoga memiliki
2018 menunjukkan prevalensi hipertensi beberapa manfaat antara lain mengurangi
ini meningkat menjadi 32,4%, dan penyakit ketidakseimbangan emosi, dan penyekit
hipertensi merupakan penyebab kematian degeneratif salah satunya adalah hipertensi
pada lansia sebesar 4,6%. Keluhan (Wong,n2011).
kesehatan lansia paling tinggi yaitu Yoga dapat menstimulasi pengeluaran
hipertensi sebanyak 32,99% (Kemenkes hormon endorphin (Renityas, 2017).
RI, 2016). Oleh karena itu, maka hipertensi Hormon endorphin berfungsi sebagai obat
segera dicegah atau diobati. penenang alami yang diproduksi oleh otak.
Pencegahan dan pengobatan hipertensi Hormon endorphin di terima oleh reseptor
terdapat bebagai macam cara antara lain, di hipothalamus dan sistem limbik
mengkonsumsi obat-obatan penurun sehingga dapat mengurangi tekanan darah
tekanan darah, pengaturan pola makan, (Windo 2015). Sedangkan acupresur
olah raga, mengurangi stress, menghindari (pemijatan) pada titik-titik tertentu
alkohol dan merokok (Kowalski, 2010). terutama titik GV 20 Baihui juga dapat
Selain itu, untuk menurunkan hipertensi memberikan efek ketenangan dan
dapat menggunakan konsep keperawatan kenyamanan dikarenakan pengeluaran
holistik (Kozier et al, 2010). hormon endorphin, selain itu melancarkan
aliran darah, penelitian dari Afrila
merelaksasi spasme et al (2015),
(Hartono, 2012). menunjukkan bahwa
Menurut terjadi penurunan
Sari, Pengaruh Acuyoga Terhadap Penurunan Hipertensi Pada Lansia 71

tekanan darah menggunakan serta normalnya,


yang signifikan tekanan untuk mempertahankan sehingga tidak
antara sebelum dan meningkatkan struktur dan fungsi dapat bertahan
sesudah dilakukan aliran energy vital terhadap infeksi
akupresur. Dan (qi) atau di daerah dan kerusakan
penelitian dari keluhan. yang diderita.
Ovianasari (2015); Hipertensi Beberapa teori
Nurcahyani adalah peningkatan menjelaskan
(2017), tekanan darah mengapa manusia
menyatakan bahwa sistolik lebih dari bisa menjadi tua.
ada perbedaan 140 mmHg dan teori pertama
penurunan tekanan tekanan darah adalah wear and
darah pada lansia diastolik lebih dari tear, teori ini
yang signifikan 90 mmHg pada dua meliputi kerusakan
antara sebelum dan kali pengukuran DNA, glikosilasi,
sesudah dilakukan dengan selang dan radikal bebas
yoga. waktu lima menit teori ini
Acuyoga dalam keadaan menjelaskan
adalah kombinasi cukup bahwa aktivitas
dari pengetahuan istirahat/tenang tubuh secara terus
akupuntur atau (Kemenkes RI, menerus dapat
akupresur dan 2013). Hipertensi berakibat pada
yoga.Di dalam didefinisikan penurunan fungsi
Acuyoga, medis sebagai sel, jaringan, dan
dan ilmiah peningkatan berujung pada
dimodifikasi tekanan darah penurunan fungsi
menggunakan sistolik organ. Teori kedua
istilah agar dapat sedikitnya140 adalah teori
mengatur aliran mmHg atau tekanan program, meliputi
energy vital dari darah diastolik terbatasnya
organ yang sedikitnya 90 replikasi sel,
bermasalah.Energy mmHg (Price & proses imun, dan
vital disebut prana Wilson, 2006). teori
(dalam yoga) atau Peningkatan neuroendokrin.
qi (dalam tekanan darah yang Teori ini
akupuntur) dan ki berlangsung dalam menjelaskan
(dalam pengobatan jangka waktu lama bahwa penuaan
jepang) dapat menyebabkan mengikuti jadwal
(wong.2011). kerusakan pada biologis dan
Manurut ginja, jantung, dan berkaitan dengan
Wong (2011), otak bila tidak pengaturan
semua gerakan dideteksi secara ekspresi gen yang
yoga dapat dini dan mendapat bertanggung jawab
dilkukan dalam pengobatan yang untuk respon
melakukan terapi memadai pemeliharaan,
acuyoga. Pada (Kemenkes RI, perbaikan, dan
posisimeditasi pun 2013). pertahanan tubuh
dapat dilakukan Penuaan (Siswanto &
pemijatan pada merupakan proses Pangkahila, 2014).
daerah keluhan hilangnya secara Tujuan penelitian
dengan perlahan-lahan adalah Mengetahui
menggunakan kemampuan pengaruh acuyoga
titik-titik meridian. jaringan untuk terhadap
Tampaknya hanya memperbaiki diri
72 Jurnal Penelitian Kesehatan, Jilid 6, nomor 2, Januari 2019, hlm. 69-77

penurunan yaitu rancangan hadir pada saat Lokasi di


hipertensi pada penelitian yang penelitian, tidak posyandu lansia
lansia di akan dilakukan cacat fisik. Pada Kalianyar.
posyandu lansia. oleh peneliti penelitian ini Penelitian
Maka, dari dengan cara menggunakan dilakukan pada
ulasan diatas, peneliti membuat teknik tanggal 6 – 18
maka peneliti kelompok nonprobability Agustus 2018
ingin meneliti perlakuan. sampling yaitu Analisis univariat
dengan Sebelum totally sampling. adalah yang
menggabungkan dilakukan Instrument bertujuan untuk
2 metode yaitu perlakuan, pada dalam penelitian ini menjelaskan dan
acupresure dan kelompok adalah melalui mendeskripsikan
yoga yang tersebut akan lembar SOP, karakteristik
disingkat dengan dilakukan lembar observasi masing-masing
acuyoga dalam pengukuran variabel yang
mengurangi tekanan darah tekanan diteliti (Dharma,
tingkat hipertensi (pre test), 2011). Variabel
pada lansia kemudian setelah darah, unvariat yang
dengan judul dilakukan sphygmomanomete dilakukan adalah
“pengaruh perlakuan, maka r dengan merk one variabel dependent
acuyoga kelompok med, tipe tensi 200 dan independent.
terhadap tersebut akan aneroid Variabel
penurunan dilakukan sphygmomanomete dependent yaitu
tekanan darah pengukuran r, stetoskop dengan data katagorik.
pada lansia di tekanan darah merk one med, tipe Pada penelitian ini,
posyandu lansia” kembali (post grandeur dual head data katagorik
test). Dalam dan lembar adalah usia, jenis
METODE rancangan wawancara untuk kelamin,
penelitian ini mengetahui data pendidikan ,
Dalam penelitian tidak umum dari pekerjaan,
ini, peneliti menggunakan responden. Untuk kemudian variabel
menggunakan kelompok mengukur tekanan bebas
desain penelitian kontrol. Pada darah pada sampel (Independent)
Quasy kelompok tersebut adalah yaitu tekanan
experiment tersebut akan peneliti sendiri. darah lansia
pretest-posttest dilakukan Dan untuk sebelum dilakukan
without control pengukuran mengumpulkan intervensi dan
group design tingkat tekanan data umum tekanan darah
darah pre dan menggunakan lansia sesudah
post pada ukur selama 3 hari lembar kuesioner. dilakukan
perlakuan pertama, berturut-turut. Pada intervensi.
kedua, ketiga dan bulan Februari 2018 Dianalisa
keempat. jumlah populasi ada menggunakan
Populasi 20 orang yang ada distribusi
dalam penelitian di di posyandu frekuensi. Analisis
ini adalah semua lansia. Sampel bivariat merupakan
lanjut usia yang dalam penelitian ini analisa yang
mengalami adalah lansia yang dilakukan untuk
hipertensi derajat 1 berada di posyandu membuktikan
dengan tekanan lansia sebesar 20 hipotesis
darah 140/90 responden yang penelitian. Dalam
mmHg-159/99 mempunyai inklusi penelitian ini
mmHg yang di yaitu lansia yang adalah setelah data
Sari, Pengaruh Acuyoga Terhadap Penurunan Hipertensi Pada Lansia 73

yang didapat dianalisa


diolah dan menggunakan uji
ditabulasikan paired sample t
kemudian data test yaitu uji
tekanan darah parametik yang
sebelum dan digunakan dalam
sesudah pengujian
perlakuan hipotesis dengan
dengan tehnik dua buah sampel
acuyoga berpasangan

Tabel 4 Nilai Numerik Deskriptif dan


uji Paired t-test dari Tekanan darah
Responden Sebelum dan Sesudah
Perlakuan.
N Rata- Simpanga
rata n Baku

Sebelum 20 1,100 0,307


Perlakuan

 56-60 tahun 6 30
HASIL DAN PEMBAHASAN  61-65 tahun 11 55
Pendidikan
Hasil Penelitian  Tidak Sekolah 5 25
 SD/Sederajat 7 35
Tabel 1. Karakteristik Responden. (N=20)  SMP/Sederajat 2 10
kategori ∑ %  SMA/Sederajat 6 30
Jenis Kelamin Pekerjaan
 Laki-laki 0 0  Pedagang 7 35
 Perempuan 20 20  Tidak Bekerja 13 65
usia Riwayat hipertensi
 50-55 tahun 3 15 3 15
 < 1 tahun 3 15
 1 tahun 6 30 Data diatas menunjukkan bahwa 18
 2 tahun 0 0 responden memiliki katagori tekanan
 3 tahun 8 40 darah tinggi sebelum dilakukan
 >3tahun perlakuan acuyoga
Keluarga yang
menderita Tabel 3 Distribusi Frekuensi
hipertensi Responden Berdasarkan Tekanan
 Ada 18 90 Darah Sesudah Dilakukan Acuyoga
 Tidak ada 2 10 Pada Bulan Agustus 2018 (N=20)
No Katagori Frekuensi Persentase
(%)
Berdasarkan data diatas membuktikan 1 Tinggi 0 0
bahwa seluruh responden berjenis kelamin 2 Normal 20 100
perempuan, usia antara 61-65 tahun, 3 Rendah 0 0
berpendidikan SMP dan SMA, 13 Jumlah 20 100
responden tidak bekerja dan 2 tahun terkena
hipertensi. Berdasarkan tabel 3 membuktikan
bahwa seluruh responden memiliki
Tabel 2 Distribusi Frekuensi katagori tekanan darah normal setelah
Responden Berdasarkan Tekanan diberikan perlakuan acuyoga.
Darah Sebelum Dilakukan Acuyoga Dari tabel 4 dapat digambarkan terjadi
(N=20) kenaikan rata-rata pada sebelum dan sesudah
No Katagori Frekuensi Persentase perlakuan acuyoga sebesar 0,9 poin. Hasil uji
(%) didapatkan nilai ρ < α (0,05) berarti terdapat
1 Tinggi 18 90 perbedaan yang signifikan tekanan darah
2 Normal 2 10 sebelum dan sesudah
3 Rendah 0 0
Jumlah 20 100

Tabel 4 Nilai Numerik Deskriptif dan uji Paired t-test dari Tekanan darah Responden
Sebelum dan Sesudah Perlakuan.
N Rata- Simpanga Rata-rata ± p
rata n Baku Simpangan Baku
Perbedaan
Sebelum 20 1,100 0,307
Perlakuan
0,900 ± 0,307 < 0.0001
Sesudah 20 2,000 0.000
Perlakuan
stroke, serangan jantung, gagal jantung,
gagal ginjal, demensia dan kematian
Pembahasan prematur. Apabila tidak ditanggapi secara
Penyakit hipertensi jika tidak segera serius, umur penderitanya bisa diperpendek
disembuhkan maka dalam jangka panjang 10-20 tahun (Sheps, 2005). Faktor
dapat menimbulkan kerusakan arteri di penyebab hipertensi ada dua yaitu
dalam tubuh sampai organ-organ yang hipertensi esensial atau hipertensi primer,
mendapatkan suplai darah darinya seperti kasus hipertensi 90% merupakan hipertensi
jantung, otak dan ginjal (Hayens, 2003). esensial yang didefinisikan sebagai
Hipertensi merupakan penyebab utama peningkatan tekanan darah yang tidak
diketahui penyebabnya (idiopatik). badan, dan gaya hidup. Dan penyebab yang
Beberapa faktor diduga berkaitan dengan kedua yaitu hipertensi sekunder. kasus
berkembangnya hipertensi esensial adalah hipertensi sekunder sebanyak 10% dari
genetik, jenis kelamin, usia, diet, berat keseluruhan kasus hipertensi. Hipertensi
sekunder adalah peningkatan tekanan darah meningkatkan atau menurunkan natrium
karena suatu kondisi fisik yang ada dalam urin. Teori lainnya menyebutkan
sebelumnya seperti penyakit ginjal atau bahwa bila ginjal mengelami gangguan
gangguan tiroid. (Indarti, 2012). sehingga tidak dapat mengekskresikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa natrium (Na) dalam jumlah normal,
18 responden mempunyai katagori tekanan akibatnya natrium (Na) dalam jumlah
darah Tinggi. Hal ini disebabkan oleh normal, akibatnya natrium(Na) didalam
beberapa faktor, yaitu usia reponden antara tubuh dari volume intravascular meningkat
61-65 tahun, hal ini diperkuat oleh sehingga terjadilah hipertensi (Khomsan,
penelitian dari Budi et al (2011), yaitu ada 2004). Hal ini sesuai dengan penelitian dari
hubungan yang bermakna antara umur Widyaningrum (2014), terdapat hubungan
lansia (60- 90 tahun) dengan tekanan antara asupan natrium, kalium dan
darah. Tingginya hipertensi sejalan dengan magnesium dengan tekanan darah pada
bertambahnya umur yang disebabkan oleh lansia di Kelurahan Makamhaji.
perubahan struktur pada pembuluh darah Stres juga dapat meningkatkan
besar, sehingga pembuluh darah menjadi tekanan darah, dari hasil penelitian
lebih sempit dan dinding pembuluh darah responden yang tidak bekerja sebesar 13
menjadi kaku, sebagai akibatnya adalah responden. Menurut hasil wawancara
meningkatnya tekanan darah sistolik. sementara diketahui reponden yang tidak
Kemudian, letak geografis daerah bangil bekerja biasanya merawat hewan seperti
yang dekat dengan laut atau disebut dengan kambing dan merawat cucunya untuk
daerah pesisir. Studi epidemiologi jadwal rekreasi mereka (responden) sangat
menunjukan adanya perbedaan antara jarang, hal ini dapat membuat responden
masyarakat urban dan rural, dimana menjadi stress. Jika seseorang menghadapi
masyarakat urban lebih banyak mengalami beban tugas yang berat dan tidak mampu
hipertensi dibandingkan masyarakat rural. diselesaikan atau kurang istirahat, maka
Letak geografis juga disebutkan memiliki akan muncul respon tubuh yang membuat
pengaruh terhadap tekanan darah, yakni orang tersebut mengalami stres.
wilayah pesisir pantai lebih besar risikonya Acuyoga merupakan pencampuran
mengalami hipertensi dibandingkan di dua jenis pengobatan alternatif yang
wilayah pegunungan (Bustan, 2008). mengintegrasikan terapi acupresure dan
Gaya hidup reponden juga yoga. Dua metode holistik ini dapat
mempengaruhi tingginya tekanan darah, membantu menyeimbangkan dan
ditambah dengan daerah pesisir yang mengendurkan ketegangan otot. Kedua
banyak mengkonsumsi garam serta air jenis terapi alternatif ini bekerja dengan
yang mengandung banyak natrium. cara yang berlawanan untuk mencapai
Natrium merupakan nutrisi penting untuk tujuan yang sama yaitu menurunkan
mempertahankan mempertahankan volume tekanan darah. Terapi yoga bekerja dari
darah, mengatur keseimbangan air dalam dalam ke luar dengan pengaturan
sel, dan menjaga fungsi saraf. Ginjal pernafasan, menenangkan pikiran dan
mengontrol keseimbangan natrium dengan tubuh melalui peregangan fisik dan
meditasi, sedangkan terapi acupresure
bekerja dari luar ke dalam tubuh yang
berfokus pada titik-titik tertentu di
permukaan kulit (Kaplan, 2014). Hasil
penelitian membuktikan bahwa seluruh
responden mempunyai tekanan darah
normal dengan nilai MAP antara 70 - 110
mmHg. Terapi acuyoga ini dilakukan
selama 4 kali dalam 2 minggu telah penurunan aktivitas akhirnya dapat
membuktikan bahwa terapi ini dapat menurunkan tekanan darah.
meringankan kelelahan fisik dan psikis Penurunan pada tekanan darah
sehingga sistem saraf simpatis mengalami disebabkan karena relaksasi pada yoga
prinsipnya adalah memposisikan tubuh kegiatan penelitian yaitu berupa pemijatan
dalam kondisi tenang, sehingga akan halus sehingga tidak menyakiti responden,
mengalami relaksasi dan pada akhirnya sehingga menyebabkan relaksasi pada
akan mengalami kondisi keseimbangan, pasien dan terjadi penurunan tekanan
dengan demikian relaksasi pada yoga darah. Dimana, rangsangan akupresur
berintikan pada pernafasan yang akan dapat menstimulasi sel mast untuk
meningkatkan sirkulasi oksegen ke otot- melepaskan histamine sebagai mediator
otot, sehingga otot-otot akan mengendur, vasodilatasi pembuluh darah, sehingga
tekanan darah akan menurun (Sindhu, terjadinya peningkatan sirkulasi darah yang
2014). Hal ini sesuai dengan jurnal yang menjadikan tubuh lebih relaksasi dan pada
dikemukakan oleh Cramer., et al., (2014) akhirnya dapat menurunkan tekanan darah
bahwa pemberian yoga yang dilakukan (Adam, 2011). Sejalan dengan penelitian
secara rutin, yaitu selama 8 minggu, dapat dari Majid et al (2016), yaitu terdapat
berpengaruh secara signifikan terhadap penerunan tekanan darah antara sebelum
perubahan tekanan darah pada penderita dan sesudah akupresur. Perubahan rata-rata
hipertensi. Selain itu menurut jurnal yang tersebut terlihat dari rata-rata tekanan darah
dikemukakan oleh Hagins.,,et.al (2013) siastole sebelum (157,50 mmHg) turun
dengan menggabungkan 3 unsur dari menjadi (147,81 mmHg). Rata-rata tekanan
latihan yoga (postur, meditasi, dan darah diastole dari 96,69 mmHg turun
pernafasan) yang melibatkan 18 orang menjadi 87,94 mmHg sesudah akupresur.
dewasa dengan hipertensi, dapat Lansia beresiko untuk menderita
menurunkan tekanan darah sitolik 7 hipertensi, hal ini disebabkan oleh berbagai
mmHg, dan tekanan diastolik 5 mmHg. faktor seperti penuruan struktur anatomi
Hasil dari observasi peneliti ketika dan fisiologis sistem kardiovaskuler karena
penelitian menemukan tentang responden proses degeneratif pada lansia, selain itu
yang mengikuti yoga pada pertemuan berdasarkan wawancara pada beberapa
pertama gerakan yoga suryanamaskar responden menyatakan mengalami
belum hafal dan gerakan tidak maksimal, gangguan tidur dan banyak pikiran (stress
namun pada pertemuan kedua dan emosional) sehingga gangguan tidur dan
selanjutnya, gerakan yoga sudah semakin stress dapat menjadi faktor penyebab
membaik dan sesuai dengan SOP (Standart peningkatan tekanan darah pada lansia.
Operasional Prosedur). Yoga dengan Dari hasil penelitian membuktikan bahwa
gerakan suryanamaskar yang terdiri dari 12 terdapat perbedaan tekanan darah yang
gerakan, dimana 12 gerakan ini merupakan signifikan antara sebelum perlakuan
gerakan yang dinamis dan berenergi dengan terapi acuyoga dengan sesudah
dengan pernapasan yang teratur setiap terapi acuyoga. Hal ini disebabkan oleh
gerakan selama 1-2 menit dan diakhiri beberapa faktor, antara lain gerakan yang
dengan meditasi sehingga dapat membantu sesuai dengan standart operasional
menenangkan pikiran (Wong, 2011). prosedur. Pada awal terapi acuyoga peserta
Acupresure atau pemijatan yang belum dapat melakukan terapi tersebut
dilakukan titik-titik meredian dalam namun pada perlakuan yang kedua hingga
ke empat, peserta dapat melakukan dengan
benar sesuai dengan instruksi dari terapist.

menurut jurnal yang dikemukakan oleh


Hagins.,,et.al (2013 dengan
menggabungkan 3 unsur dari latihan yoga
(postur, meditasi, dan pernafasan) yang
melibatkan 18 orang dewasa dengan
hipertensi, dapat menurunkan tekanan mencakup gerakan duduk dalam postur
darah sitolik 7 mmHg, dan tekanan duduk yoga untuk berlatih pernafasan
diastolik 5 mmHg. Dalam penelitian ini (melatih paruparu dan menenangkan jantung,
olahraga yang dilakukan yaitu yoga dengan juga sebagai teknik pemusatan pikiran),
dilanjutkan dengan melakukan asana Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
ringan sebagai pemenasan, dilanjutkan Tsay, Cho, Chen (2004) yang menyatakan
dengan Savasana (Postur Mayat) dan bahwa akupresur efektif untuk
diakhiri dengan kembali dalam Postur menenangkan suasana hati, mengurangi
Duduk untuk mengheningkan pikiran kelelahan dan dapat menurunkan tekanan
(Meditasi). darah.
Penurunan pada tekanan darah Pengaruh lain dari reaksi akupresur
disebabkan karena relaksasi pada yoga adalah merangsang pengeluaran serotonin
prinsipnya adalah memposisikan tubuh yang berfungsi sebagai neurotransmiter
dalam kondisi tenang, sehingga akan pembawa signal rangsangan ke batang otak
mengalami relaksasi dan pada akhirnya yang dapat mengaktifkan kelenjar pineal
akan mengalami kondisi keseimbangan, untuk memproduksi hormon melatonin
dengan demikian relaksasi pada yoga (Chen, Lin, Wu & Lin (1999). Hormon
berintikan pada pernafasan yang akan melatonin inilah yang dapat mempengaruh
meningkatkan sirkulasi oksegen ke otot- itekanan darah. Sebagaimana hasil
otot, sehingga otot-otot akan mengendur, penelitian “vascular helath and risk
tekanan darah akan menurun (Triyanto, management” yang menyatakan bahwa
2014)Hasil penelitian Pangaribuan (2016) terdapat hubungan antara tekanan darah
menjelaskan bahwa senam yoga efektif dengan melantonin terutama pada malam
dalam penurunan tekanan darah pada lanjut hari. Akupresur merupakan terapi dengan
usia. prinsip healing touch yang lebih
Penuruan tekanan darah tersebut menunjukan prilaku caring pada
diyakini oleh peneliti sebagai pengaruh responden, sehingga dapat memberikan
dari intervensi yang dilakukan. Akupresur perasaan tenang, nyaman, perasaan yang
adalah cara pengobatan yang berasal dari lebih diperhatikan yang dapat mendekatkan
Cina (Tradisional Chinese Medicine) yang hubungan terapeutik antara peneliti dan
biasa disebut dengan pijat akupunktur yaitu responden, namun pada penelitian tersebut
metode pemijatan pada titiktitik waktu yang diperlukan hanya 4 x
akupunktur (acupoint) ditubuh manusia saja(Renityas et al, 2017).
tanpa menggunakan jarum (Sukanta,
2008). Memberikan stimulus pada titik SIMPULAN DAN SARAN
tersebut akan menstimulasi sel saraf Dari hasil penelitian dan analisa data yang
sensorik disekitar titik akupresur telah dilakukan di dapatkan ditarik
selanjutnya diteruskan kemedula spinalis, kesempulan bahwa, terapi acuyoga dapat
mesensefalon dan komplek pituitari menurunkan tekanan darah apabila
hipothalamus yang ketiganya diaktifkan dilakukan s=dengan cara yang baik dan
untuk melepaskan hormon endorfin yang sesuai dengan SOP, kemudian, adanya
dapat memberikan rasa tenang dan nyaman hubungan baik antara pelatih dengan
(Saputara & Sudirman, 2009). Kondisi responden, selain itu, responden juga harus
yang relaksasi tersebut akan berpengaruh dapat menghilangkan stress dan gaya hidup
terhadap perubahan tekanan darah lansia. diperbaiki sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan lansia.

Perlunya menjaga dan meningkatkan


aktifitas fisik bagi lanjut usia yang ada di
posyandu lansia kalianyar Bangil agar tetap
sehat dan memiliki tekanan darah dalam
batas normal terutama pada lansia yang
menderita hipertensi. Kemudian, penelitian
selanjutnya diharapkan dapat lebih baik mengatasi masalah lain pada lansia seperti
lagi dengan penambahan jumlah sampel, insomnia, rematik, kolesterol tinggi.
penambahan terapi acuyoga yang lain,
serta menerapkan terapi acuyoga untuk
DAFTAR RUJUKAN BloodPressure_UCM_303243_Articl
e.jsp#
Adam, M. (2011). Pengaruh Akupresur Azizah. L, 2011. Keperawatan
Terhadap Kekuatan Otot dan Lanjut Usia. Yogyakarta :
Rentang Gerak Ekstremitas Atas Graha Ilmu.
Pada Pasien Stroke Pasca Rawat Inap Budi, Ls., Sulchan, HM., Wardani, RS.
di RSUP Fatmawati Jakarta. Melalui 2011. Beberapa Faktor yang
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/202
Berhubungan dengan Tekanan Darah
8 1860-TMuhamad Adam.pdf diakses
pada Usia Lanjut di RW VIII
pada 9 Agustus 2018. Kelurahan Krobokan Kecamatan
Afrill N, Dewi AP, Erwin. 2015. Semarang Barat Kota Semarang.
Efektifitas Kombinasi terapi Slow Abstrak. Fakultas Kesehatan
Stroke Back Massage dan Masyarakat Universitas
Akupresure Terhadap Penurunan Muhammadiyah Semarang.
Tekanan Darah pada Penderita Bustan M N. 2008. Epidemiologi penyakit
Hipertensi. JOM. Vol. 2, No. 2.hh. tidak menular. Jakarta: Rineka Cipta.
1299-1307 Chen M.L., Lin L.C., Wu S.C & Lin J.G.
Alimul, A. 2008. Riset Keperawatan (1999). The effectiveness of
dan Tekhnik Penulisan Ilmiah. acupressure in improving the quality
Edisi I. Jakarta: EGC. of sleep of institutionalized residents.
American Heart Association. (2014). Journal of Gerontology 54A: 389-
Retrieved 2018, from American 394
Heart Association: Dwi, A.F.H. & Prayitno, N. 2013. Faktor-
http://www.heart.org/HEARTORG/C Faktor Yang Berhubungan Dengan
onditions/HighBloodPressure/Pre Tekanan Darah di Puskesmas Telaga
ventionTreatmentofHighBloodPressu Murni, Cikarang Barat Tahun 2012.
re/Potassium-and-High- Jurnal Ilmiah Kesehatan. 5(1): 20–
25.

You might also like