Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

56

Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 1 No. 2 Agustus 2010

ANALISIS PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN


KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK SUSU MILO
DI HYPERMARKET

Oleh :
FITRIA IRVIANI SUHADA
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
ETY DWI SUSANTI
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

ABSTRACT

At this time the milk powder industry in Indonesia is a business entity that has a good
market prospects. Industrial milk powder has a market share in Indonesia which has the
highest sales increase in Asia which is an increase in sales from year to year. Milk
powder from various industries in Indonesia, PT Nestle is the market leader that persist
from year to year. Recognizing the market and market structure is very profitable for
companies to remain competitive and survival of the enterprise. Weaknesses and
advantages of the company should be analyzed so that it becomes a powerful starting
point for companies in taking effective and efficient decisions and to strengthen the
position of the existing competitors. The main objective is the attainment of a company's
profit (earnings) and this may also as a benchmark in the success or failure of a
company in achieving its objectives. In addition the effectiveness and efficiency in
carrying out operational.
Population and samples used in this study is the overall data retrieved from the
consumers who buy milk powder products in hypermarkets Milo east cost, Pakuwon city
of Surabaya. Sampling techniques using simple random sampling method. The technique
used in this study are Multiple Linear Regression Analysis.
Judging from the results of the acquisition of regression equations of the model equation
the variable pricing, products, and promotion of consumer decisions to buy milk powder
in Milo in Hypermarkets East Coast Surabaya Pakuwon City, showed a positive
regression coefficient values. then the consumer buying decision of Milo powder milk
products in Hypermarkets East Coast Surabaya Pakuwon City will also increase.
The conclusion of this study is the price, product and promotion siginikan
simultaneously affect on consumers in buying dairy products Milo powder. Besides
price, products and promotions partially influential on consumers in the purchase of
powdered milk products in Hypermarkets Milo Pakuwon City East Coast city of
Surabaya.

Key words: Price, Product, Promotion, Consumer decision

PENDAHULUAN penting bagi kelangsungan hidup sebuah


Di pasar yang serba kompetitif seperti perusahaan. Apalagi pemasaran di masa
sekarang ini, merek mempunyai peranan yang akan datang lebih menjadi persaingan
57
Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 1 No. 2 Agustus 2010

antar merek, yaitu persaingan untuk ini selalu menjadi perusahaan yang
merebut konsumen melalui merek. Selain memiliki kreativitas dalam
itu merek bukan hanya dianggap sebagai menempatkan produknya di pasar. PT.
sebuah nama, logo ataupun simbol. Lebih Nestle dalam menawarkan produk susu
dari itu merek merupakan nilai yang bubuknya, mempunyai konsep
ditawarkan sebuah produk bagi konsumen multinasional dengan mengadakan
yang memakainya. Merek dapat program Creating Shared Value (CSV).
memberikan manfaat yang besar bagi CSV merupakan kegiatan bisnis yang
produsen maupun konsumen. Bagi menciptakan keuntungan atau manfaat
konsumen merek mampu menambah nilai bagi perusaahaan dan masyarakat dalam
bagi konsumen jangka panjang.
Konsumen bersedia membayar PT. Nestle Indonesia dengan
lebih tinggi suatu produk karena produk susu bubuk Milo memiliki
melekat padanya merek yang strategi pasar yang prospektif bagi anak-
merupakan jaminan kosistensi kualitas anak dan remaja. Produk susu bubuk
dan nilai tertentu yang diyakini Milo tersebut memiliki penjualan yang
terkandung didalamnya, tanpa adanya meningkat tajam secara signifikan dari
merek konsumen menjadi kurang tahun 2005-2009. Agar PT. Nestle
merasa aman dari kemungkinan buruk dengan produknya susu Milo dapat
diluar harapan. bertahan dan berkembang kedepannya
Syarat yang harus dipenuhi oleh maka PT. Nestle Indonesia selalu
suatu perusahaan agar dapat sukses menjaga kualitas produk susu Milo.
dalam persaingan adalah berusaha untuk Mengenali karakteristik pasar
menciptakan dan mempertahankan dan struktur pasar sangatlah
pelanggan dengan pelayanan yang dapat menguntungkan bagi perusahaan untuk
memuaskan hati para pelanggannya. dapat tetap bersaing dan survive
Agar tujuan tersebut dapat (kelangsungan hidup perusahaan).
tercapai maka tiap perusahaan harus Kelemahan dan keunggulan perusahaan
berupaya mempunyai strategi hendaknya dianalisis sehingga menjadi
pemasaran yang dapat meningkatkan sebuah titik tolak yang kuat buat
penjualan baik menggunakan metode perusahaan dalam mengambil keputusan
promosi, harga, dan produk dengan yang efektif dan efisien serta untuk
karakteristik strategi yang berbeda dari memperkuat posisinya dari para pesaing
pesaing. industri susu bubuk di yang ada.
Indonesia merupakan suatu entitas Dalam mengevaluasi kepuasan
bisnis yang memiliki prospek pasar terhadap produk atau jasa pun
yang baik. Industri susu bubuk memiliki konsumen umumnya memperhatikan
pangsa pasar di Indonesia yang berbagai faktor diantaranya, seperti
memiliki peningkatan penjualan harga, desain kemasan dan promosi. PT
tertinggi di Asia yaitu peningkatan Nestle Indonesia menggunakan faktor-
penjualan dari tahun ke tahun sebesar faktor tersebut untuk dipelajari dan
10%. Dari berbagai industri susu bubuk diimplementasikan karena diyakini
di Indonesia. PT Nestle merupakan bahwa atribut tersebut dapat
market leader (pemimpin pasar) yang berpengaruh pada kepuasan konsumen
bertahan selama 15 tahun. PT. Nestle dengan jaminan konsumen tidak akan
telah merambah pasar di seluruh merasa dirugikan serta dapat
Indonesia dengan market share 68,2% mempengaruhi keputusan konsumen
dan PT. Nestle selama 15 tahun terakhir
58
Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 1 No. 2 Agustus 2010

dengan produk yang ditawarkan oleh mempertahankan kelangsungan


PT. Nestle Indonesia. hidupnya untuk berkembang dan
Ttujuan yang ingin dicapai mendapatkan laba yang diinginkan.
peneliti berdasarkan pada latar belakang
masalah dan rumusan yang ada, adalah: Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
1. Untuk mengetahui pengaruh secara Konsep bauran pemasaran
simultan harga, produk dan promosi merupakan alat yang dikembangkan
terhadap keputusan konsumen dalam dengan baik yang dipakai sebagai
membeli produk susu bubuk Milo struktur oleh pemasar. Konsep ini terdiri
pada PT. Nestle Indonesia cabang dari berbagai macam unsur program
Surabaya. pemasaran yang perlu dipertimbangkan
2. Untuk mengetahui pengaruh agar berhasil. Di antaranya dilaksanakan
simultan secara parsial antara harga, dengan strategi dan positioning
produk dan promosi terhadap pemasaran dalam pasar-pasar
keputusan konsumen dalam perusahaan tersebut.
membeli produk susu bubuk Milo Menurut Kotler (2004:18)
pada PT. Nestle Indonesia cabang bauran pemasaran adalah seperangkat
Surabaya. alat pemasaran yang digunakan
perusahaan terus menerus untuk
TINJAUAN TEORI mencapai tujuan pemasarannya di pasar
Pemasaran sasaran. Keempat alat pemasaran
Dalam suatu perusahaan, tersebut diklasifikasikan menjadi empat
pemasaran mempunyai peranan yang kelompok yang luas, yaitu :
sangat penting karena berhubungan 1. Product (Produk)
langsung dengan berhasil tidaknya Produk adalah segala sesuatu berupa
kelangsungan hidup perusahaan. barang, jasa, orang, tempat dan
Pemasaran di ambil dari kata asing yaitu gagasan yang ditawarkan ke dalam
market artinya pasar yang berarti orang- pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
orang yang mempunyai kekuatan dipakai atau di konsumsi sehingga
membeli dan mempunyai kebutuhan dapat memuaskan suatu keinginan
akan barang dan jasa tertentu. Istilah atau suatu kebutuhan.
orang awam sering kali di identikkan 2. Price (Harga)
dengan penjualan barang dan jasa Harga adalah sejumlah uang yang
ternyata kurang tepat, karena penjualan ditawarkan pelanggan untuk produk
(selling) hanyalah salah satu fungsi di tertentu pada elemen-elemen bauran
antara macam-macam fungsi yang harus pemasaran, harga adalah satu-
dilaksanakan untuk pihak yang satunya elemen yang menghasilkan
memasarkan barang ataupun jasa. pendapatan. Harga juga merupakan
Pasar yang kompetitif ini pemasaran salah satu bauran pemasaran yang
telah menjadi kunci pembeda atara paling fleksibel karena dapat
kesuksesan dan kegagalan. Di dalam berubah dengan cepat.
suatu pemasaran yang dibicarakan 3. Promotion (Promosi)
bukanlah masalah perdagangan Promosi meliputi semua kegiatan
melainkan mengenai peran keunggulan yang dilakukan perusahaan untuk
suatu produk dan kepuasan pelanggan. mengomunikasikan dan
Pemasaran merupakan salah satu dari mempromosikan produknya ke pasar
kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan sasaran.
oleh perusahaan dalam usaha 4. Place (Tempat)
59
Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 1 No. 2 Agustus 2010

Tempat adalah saluran yang faktor-faktor situasi yang tak terduga itu
digunakan produsen untuk menyalurkan muncul untuk mengubah maksud
barang dari produsen ke konsumen atau pembelian.
pemakai industri.
Untuk mencapai tujuan Proses Keputusan Membeli
pemasaran, maka ke empat unsur Menurut Kotler (2004:253) bagi
tersebut harus saling mendukung antara beberapa produk, pembeli itu agak
satu sama lain. Manajemen harus mudah diidentifikasikan. Hal ini
berusaha agar komponen-komponen itu tergantung dari peran seseorang dalam
dapat digunakan untuk mencapai tujuan keputusan membeli antara lain:
perusahaan. 1. Pengambilan inisiatif (inisiator),
adalah orang-orang yang pertama
Harga menyarankan atau memikirkan
Harga merupakan elemen membeli produk atau jasa.
penting dalam bauran pemasaran karena 2. Orang yang mempengaruhi
harga ditentukan oleh pembeli dan (influences), seseorang yang
penjual melalui tawar menawar di antara memberikan pengaruh yaitu orang
mereka sedangkan pembeli akan yang memberikan pandangan atau
menawar dengan harga yang lebih penasehat diperhitungkan dalam
rendah dan mereka yang bersedia membuat keputusan akhir.
membayar. 3. Pembuat keputusan (decides) adalah
seseorang yang pada akhirnya
Produk menentukan sebagian besar atau
Produk adalah suatu proses keseluruhan keputusan membeli
produksi yang berupa barang atau jasa apakah jadi membeli, apa yang
yang dapat ditawarkan kepada pasar. dibeli, bagaimana membeli dan
Produk adalah segala sesuatu yang dimana membeli.
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan 4. Pembeli (buyer) adalah seseorang
manusia atau organisasi. Produk yang melakukan pembelian yang
digolongkan ke dalam dua golongan sebenarnya.
yaitu produk berwujud dan produk tidak 5. Pemakai (user) seseorang atau
berwujud. Produk berwujud disebut beberapa orang yang menikmati atau
barang sedangkan yang tidak berwujud memakai produk.
disebut jasa.
METODE PENELITIAN
Keputusan Pembeli Definisi Operasi Dan Pengukuran
Menurut Kotler (2004:130) Variabel
keputusan adalah penentuan serangkaian 1. Harga (X1), adalah jumlah uang
kegiatan untuk mencapai hasil yang yang harus dibayarkan konsumen
diinginkan. Makssud pembelian juga untuk mendapatkan suatu produk
dipengaruhi oleh faktof-faktor guna memenuhi kebutuhan. Cara
situasional yang tak terduga. Konsumen pengukuran dengan menggunakan
juga membentuk maksud membeli skala likert.
berdasarkan pada faktor-faktor seperti 2. Produk (X2), adalah segala yang
pendapatan keluarga, harga dan dapat ditawarkan di pasar, untuk
keuntungan yang diharapkan pada memuaskan kebutuhan dan
produk itu. Bila konsumen hampir tiba keinginan konsumen. Cara
pada keputusan untuk membeli, maka
60
Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 1 No. 2 Agustus 2010

pengukuran variabel dengan


menggunakan skala likert. Teknik Analisis
3. Promosi (X3), merupakan kegiatan Metode penelitian yang dipakai
pemasaran yang dilakukan susu adalah eksplanatory (penjelasan) karena
bubuk Milo untuk mengenalkan menyoroti pengaruh antara variabel-
produk yang ditawarkan sehingga variabel penelitan dan menguji hipotesis
dapat menarik minat konsumen. yang telah dirumuskan. Data kan diolah
4. Keputusan Konsumen (Y), adalah dengan cara analisis regresi linier
suatu proses keputusan yang berganda, dengan persamaan sebagai
dipengaruhi oleh kepentingan berikut:
personal yang dirasakan dan Y=b0+b1X1+b2X2+b3X3+e
ditimbulkan oleh stimulus.
Variabel diatas diukur dengan Uji Hipotesis
menggunakan skala likert, yaitu: Uji f
a. Sangat setuju =5 Untuk mengetahui hubungan
b. Setuju =4 pengaruh secara simultan antara
c. Ragu-ragu =3 variabel bebas dengan variabel terikat
d. Tidak setuju =2 maka digunakan uji F.
e. Sangat tidak setuju = 1
Uji t
Populasi Untuk mengetahui keterkaitan
Populasi merupakan objek atau pengaruh antara variabel bebas dengan
subjek yang berada pada suatu wilayah variabel terikat secara parsial atau
dan memenuhi syarat-syarat tertentu individu digunakan uji t.
berkaitan dengan masalah penelitian
(Ridwan, 20004 : 55). Populasi dalam
penelitian seluruh konsumen yang HASIL ANALISIS
membeli susu bubuk Milo di Dalam penelitian ini data
Hypermarket East Cost, Pakuwon City dianalisis menggunakan metode
Surbaya dengan jumkah populasi sebesr rPengujiegresi linier berganda. Dari
50 responden yang diambil secara hasil perhitungan analisis regresi dengan
random tetap. bantuan program SPSS11.5 for windows
diperoleh hasil analisis sebagimana
Sampel ditunjukkan pada tabel 1. Berdasarkan
Sampel adalah bagian dari tabel 1 diketahui model regresi linier
jumlah dan karekteristik yang dimiliki berganda untuk pengaruh marketing mix
oleh populasi tersebut (sugiono, 2006 : terhadap keputusan konsumen dalam
73), yaitu seluruh konsumen yang membeli susu bubuk Milo pada
pernah membeli minimal dua kali pada Hypermarket East Cost, Pakuwon City
Alfamart Jl. Kampung Malang Surabaya yaitu sebagai berikut :
Surabaya. Karena jumlah populasinya
tidak diketahui secara pasti maka untuk (Y) = 1.556 + 0.793X1 - 0.740X2 +
menentukan sampel yaitu dengan 0.384X3 + ε
menggunakan rumus slovin, diperoleh
44 orang sebagai responden.
61
Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 1 No. 2 Agustus 2010

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Berganda


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) -1.556 .850 -1.830 .075
Harga .793 .061 .798 13.039 .000 .938 .900 .604 .574 1.744
Produk .740 .093 .637 7.993 .004 .639 -.125 -.037 .338 2.956
Promosi .384 .113 .280 3.381 .002 .737 .471 .157 .313 3.194
a. Dependent Variable: Keputusan Membeli

Sumber : data Diolah

Keterangan : artinya setiap peningkatan produk


sebesar satu satuan, maka akan
1. Nilai konstanta 1.556, menyatakan diikuti dengan peningkatan
jika variabel independen dianggap keputusan membeli sebesar 0.740
konstan, maka variable dependen dengan asumsi variable lain konstan.
naik sebesar 1,556 4. Nilai koefisien b3 ( koefisien
2. Nilai koefisien b1 ( koefisien Harga ) promosi ) sebesar 0.384 bernilai
sebesar 0.793 bernilai positif artinya positif artinya setiap peningkatan
setiap peningkatan harga sebesar satu promosi sebesar satu satuan, maka
satuan, maka akan diikuti dengan akan diikuti dengan peningkatan
peningkatan keputusan membeli keputusan membeli sebesar 0.384,
sebesar 0,793, dengan asumsi dengan asumsi variable lain konstan.
variable lain konstan. 5. e (ε) menunjukkan factor
3. Nilai koefisien b2 ( koefisien Produk pengganggu di luar model yang
) sebesar 0.074 bernilai positif diteliti.

Tabel 2. Nilai Koefisien Determinasi


Mode l Summaryb

Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Durbin-W
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change Sig. F Change atson
1 .956a .914 .908 .57209 .914 141.915 .000 1.470
a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Membeli

Sumber : data Diolah

Koefisien determinasi ( R 0.914 yang berarti, bahwa sebesar


square ) digunakan untuk mengukur 91,4% keputusan membeli dapat
jauh kemampuan model dalam dijelaskan oleh variabel harga, produk,
menerangkan variasi variable tak dan promosi. Sedangkan sisanya 8,6%
bebas ( Y ) yaitu variabel komitmen dipengaruhi oleh variabel lain diluar
pelanggan. Besarnya nilai koefisien model yang diteliti.
determinasi (R square) diperoleh nilai
62
Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 1 No. 2 Agustus 2010

Tabel 3. Uji F (Anova)


ANOV Ab

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 139.340 3 46.447 141.915 .000a
Residual 13.091 40 .327
Total 152.432 43
a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Produk
b. Dependent Variable: Keputusan Membeli

Sumber : data diolah

Uji F digunakan untuk terhadap keputusan membeli


mengetahui signifikansi dari model konsumen.
regresi yang digunakan. Cara yang Berdasarkan output SPSS 11.5 for
digunakan adalah dengan windows, pada tabel Anova diperoleh
membandingkan Fhitung dan Ftabel, kesimpulan variabel independent (harga,
pada taraf signifikansi (α) = 0,05. Hasil produk, promosi) memiliki pengaruh
uji F dapat ditunjukkan pada tabel 3. secara bersama – sama atau simultan
Dari hasil regresi pada tabel 3 terhadap keputusan konsumen dalam
diatas, dapat diketahui mengenai nilai F membeli susu bubuk di Hypermarket
hitung adalah sebesar 141.915 dengan East Cost, Pakuwon City Surabaya.
tingkat signifikansi sebesar 0.000. Hal ini
dapat diartikan bahwa model yang Tabel 4. Uji t (Parsial)
digunakan dalam penelitian ini adalah
signifikan, karena signifikansinya < 0,05. Variabel thitung Signifikan
Pengujian secara simultan
pengaruh variabel independen (harga, Harga 13,039 0.000
produk, promosi) terhadap keputusan Produk 7,993 0.004
membeli susu bubuk Milo di Promosi 3,381 0.002
Hypermarket East Cost, Pakuwon City
Surabaya. Pada dari uji ANOVA atau F
Sumber : Data diolah
test, didapat Fhitung sebesar 141,95
dengan tingkat signifikansi 0,000.
Pengujian ini dimaksudkan untuk
Sedangkan Ftabel(α/2,k,n-k-1), pada taraf
mengetahui signifikansi dan pengaruh
signifikan 0,05 dengan df ( 3 ; 40) adalah
variabel independen terhadap variabel
sebesar 2,84 dikarenakan Fhitung >
dependen secara individual. Pengujian
Ftabel (141,95 > 2,84) atau dengan
nilai t dilakukan dengan dua sisi yang
ketentuan sebagai berikut :
digunakan untuk menguji hipotesis.
Dapat disimpulkan bahwa secara
Pengujian pertama yaitu perbandingan
simultan :
nilai signifikansi antara nilai signifikan
- Fhitung > Ftabel = 141,9 > 2,84
hitung dengan nilai signifikan yang
- Hi : b1 = b2= b3 = b4 ≠ 0, variabel
diberlakukan dalam penelitian ini yaitu (
harga, produk, promosi berpengaruh
0,05 ) dan pengujian kedua yaitu
secara simultan ( bersama –sama )
perbandingan nilai thitung dengan nilai
ttabel
63
Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 1 No. 2 Agustus 2010

H0 ditolak jika thitung > ttabel PEMBAHASAN


(α,n-k-1) atau nilai signifikansi < 0,05, Dari hasil analisis uji pengaruh
maka H0 ditolak yang berarti koefisien harga (X1), produk (X2), dan promosi
regresi berpengaruh secara signifikan dan (X3) terhadap kkeputusan membeli (Y)
H0 diterima bila thitung ≤ ttabel (α,n-k-1) dalam mebeli susu bubuk milo di
atau nilai signifikansi > 0,05 maka Hypermarket East Cost, Pakuwon City
koefisien regresi terhadap variabel tidak Surabaya, dapat diketahui hasil
berpengaruh secara signifikan. Pada pembahasan sebagai berikut :
penelitian ini nilai taraf signifikan yang Dilihat dari perolehan persamaan
digunakan yaitu 0,05 ( 5 % ). regresi dari model persamaan variabel
Secara parsial hasil uji hipotesis harga, produk, dan promosi terhadap
masing – masing variabel dapat keputusan konsumen dalam membeli
dijelaskan sebagai berikut : susu bubuk Milo di Hypermarket East
1. Pengaruh harga (X1) terhadap Cost, Pakuwon City Surabaya,
keputusan membeli (Y) menunjukkan nilai koefisien regresi
Berdasarkan output SPSS 11.5 for positif, hal tersebut menunjukkan adanya
windows diperoleh thitung = 13,039 arah positif atau hubungan searah dari
lebih dari ttabel = 2,024, maka Ho variabel harga, produk, dan promosi. Hal
ditolak pada tingkat signifikansi 5% ini dapat diartikan bahwa jika semakin
sehingga ditarik kesimpulan secara meningkat variabel harga, produk, dan
parsial variabel harga mempunyai promosi yang dimiliki oleh konsumen
pengaruh terhadap keputusan yang membeli susu bubuk Milo di
membeli. Hypermarket East Cost, Pakuwon City
2. Pengaruh produk ( X2) terhadap Surabaya, maka keputusan membeli
keputusan membeli ( Y ) konsumen terhadap produk susu bubuk
Berdasarkan output SPSS 11.5 for Milo pada Hypermarket East Cost,
windows diperoleh thitung = 7,993 Pakuwon City Surabaya juga akan
lebih dari ttabel = 2,024, maka Ho semakin meningkat.
ditolak pada tingkat signifikansi 5% Seluruh variabel independen atau
sehingga ditarik kesimpulan secara variabel bebas berpengaruh atau dapat
parsial variabel produk mempunyai menjelaskan variasi dari variabel terikat (
pengaruh terhadap variabel keputusan membeli susu bubuk Milo di
keputusan membeli. Hypermarket East Cost, Pakuwon City
3. Pengaruh promosi (X3) terhadap Surabaya) yaitu sebesar 91,4 %. Oleh
keputusan membeli ( Y ) karena itu masih terdapat kemungkinan
Berdasarkan output SPSS 11.5 for untuk penelitian selanjutnya yang
windows diperoleh thitung = 3,381 berkaitan dengan keputusan konsumen
lebih dari ttabel = 2,024, maka Ho dalam membeli susu bubuk Milo di
ditolak pada tingkat signifikansi 5% Hypermarket East Cost, Pakuwon City
sehingga ditarik kesimpulan secara Surabaya dengan menambah atau
parsial, variabel promosi mempunyai memasukkan variabel bebas lainnya guna
pengaruh terhadap variabel penyempurnaan dan pengembangan
keputusan membeli. penelitian atas penelitian ini.
Hipotesis pertama yang
menyatakan bahwa “harga, produk, dan
promosi secara simultan berpengaruh
64
Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 1 No. 2 Agustus 2010

signifikan terhadap komitmen 1. Secara simultan (bersama-sama)


pelanggan“ terbukti kebenarannya. Hal variabel harga, produk, dan promosi
ini terbukti dari hasil Fhitung = 141,915 berpengaruh secara signifikan
lebih besar dari Ftabel = 2,84, maka Ho terhadap variabel keputusan membeli.
ditolak pada tingkat signifikansi 5% Hal ini dapat dilihat pada uji F.
sehingga dapat diambil kesimpulan 2. Secara parsial (individu) variabel
bahwa semua variabel bebas (harga, independent (bebas) terhadap
produk, dan promosi) berpengaruh secara variabel dependen (terikat) yang diuji
simultan terhadap keputusan konsumen melalui uji t, dapat dijabarkan sebagai
(variabel dependen). berikut :
Hipotesis kedua menyatakan a. Variabel harga berpengaruh
bahwa “seluruh variable independen secara parsial terhadap variabel
yaitu harga, produk, dan promosi keputusan konsumen dalam
berpengaruh secara parsial terhadap membeli susu bubuk Milo di
komitmen pelanggan“ terbukti Hypermarket East Cost, Pakuwon
kebenarannya. Hal ini terbukti bahwa City Surabaya.
dari nilai thitung variabel harga = 13,039 b. Variabel produk berpengaruh
lebih besar dari ttabel = 2,024, maka Ho secara parsial terhadap variabel
ditolak pada tingkat signifikansi 5% keputusan konsumen dalam
dengan ketentuan variabel harga membeli susu bubuk Milo di
berpengaruh secara parsial terhadap Hypermarket East Cost, Pakuwon
variabel keputusan membeli. Variabel City Surabaya dan
produk memperoleh thitung = 7,993 lebih c. Variabel promosi berpengaruh
besar dari ttabel = 2,024, maka Ho ditolak secara parsial terhadap variabel
pada tingkat signifikansi 5% dengan keputusan konsumen dalam
ketentuan variabel produk berpengaruh membeli susu bubuk Milo di
secara parsial terhadap variabel Hypermarket East Cost, Pakuwon
keputusan membeli, dan untuk variabel City Surabaya.
promosi memperoleh thitung = 3,381 lebih Dari ketiga variabel bebas dalam
besar dari ttabel = 2,024, maka Ho ditolak penelitian ini, setelah diteliti melalui
pada tingkat signifikansi 5% dengan pengujian semuanya memiliki pengaruh
ketentuan variabel opini berpengaruh terhadap variabel keputusan konsumen
secara parsial terhadap variabel dalam membeli susu bubuk Milo di
keputusan konsumen dalam membeli Hypermarket East Cost, Pakuwon City
susu bubuk Milo di Hypermarket East Surabaya
Cost, Pakuwon City Surabaya.
Saran
KESIMPULAN 1. Berdasarkan temuan empirs,
Sesuai dengan hasil dan hendaknya PT. Nestle Indonesia
pembahasan terhadap perumusan cabang Surabaya lebih memfokuskan
masalah atas analisis pengaruh marketing pada kegiatan promosi khusus susu
mix Terhadap Keputusan Konsumen bubuk Milo di Hypermarket East
Dalam Membeli Produk Susu Milo pada Cost, Pakuwon City Surabaya serta
variabel-variabel penelitian ini terhadap berupaya mengembangkan produk
44 responden, maka dapat ditarik yang nantinya meningkatkan
kesimpulan sebagai berikut : penjualan dan kepuasan konsumen.
65
Jurnal Bisnis Indonesia Vol. 1 No. 2 Agustus 2010

2. Diharapkan dengan keterbatasan Nawawi, Hadari. 2007. Metode


variabel pada penelitian ini, Penelitian Bidang Sosial. Penerbit
hendaknya peneliti – peneliti yang Gajah Mada University Press.
akan mengambil topik sama dapat Yogyakarta.
memperbanyak variabel independen ( Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan
bebas ) pada penelitian selanjutnya. SPSS Statistik Parametrik. Edisi
Ketiga. Penerbit Gramedia. Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Simamora, Bilson. 2001. Remarketing
Alma, Bashari. 2000. Manajemen for Business Recovery. PT
Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Penerbit Afa Beta. Bandung. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian
Gito Sudarmo, Indrio. 2000. Manajemen Bisnis. Penerbit: Alfabeta.
Pemasaran. Edisi satu (I). BPSE. Bandung.
Yogyakarta. Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Penerbit: Andi. Yogyakarta.
Multivariate dengan Program Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan
SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Komunikasi Pemasaran. Penerbit:
Universitas Diponegoro, PT Remaja Resdokarya. Bandung.
Yogyakarta Swastha, Basu dan Irawan. 2002.
Gujarati, Damodar dan Sumarno Zain, Manajemen Pemasaran Modern.
2000. Ekonometrika Dasar. Penerbit: Liberty. Yogyakarta.
Penerbit Erlangga. Jakarta Tjiptono, Fandi. 1998. Strategi
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran. Cetakan Kedua.
Pemasaran, Edisi Keenam, Penerbit: Andi Offset. Yogyakarta.
Analisis Perencanaan, Umar, Husain. 2002. Metode Riset
Implementasi dan Pengendalian. Bisnis. Penerbit Raja Grafindo
Penerbit Erlangga. Jakarta Perkasa. Jakarta.

You might also like