Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Terhadap Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Bantaeng

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA

PEGAWAI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK


DI KANTOR PELAYANAN PAJAK
BANTAENG

Diajukan Oleh :
UMAR
Email : umar_titik@yahoo.com
Pembimbing I :
SUKMAWATI MARJUNI
Email : sukma.univ45@gmail.com
Pembimbing II :
LUKMAN SETIAWAN
Email :Lukman94setia@gmail.com

Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi


Universitas Bosowa

ABSTRACT

Discussions on portraits of government officials in Indonesia often revolve around the


lack of professionalism, the level of well-being inadequate, distribution and composition
of which has not been ideal, placement in a position that is not based on competence,
performance assessment that has not been objective, the promotion of which is not based
on job performance, work culture and work ethos is still low and the application of
disciplinary rules are not implemented consistently. Improved performance of employees
in government agencies can be done in several ways, for example through the provision
of adequate compensation, motivation, creating a conducive working environment, and
education and training. Issues to be used as a limitation in this study, namely whether the
motivation, Kedisiplina and Work Environment, influence on employee performance on
the Tax Office Pratama Bantaeng. The aim of this study was to demonstrate and test
empirically the effect of motivation (X1), Discipline (X2), and the Working Environment
(X3) on employee performance (Y).
Based on the research that has been done to conclude that the resulting model is suitable
for testing the effect of motivation, discipline and Work Environment on Employee
Performance at the Tax Office Primary Bantaeng. These three variables: motivation,
discipline and Work Environment, proven effect on employee performance at the Tax
Office Primary Bantaeng.
-------------------
Keywords : Motivation, discipline, Work Environment and Employee Performance

Vol 3, No. 009 (2016) Umar 97


PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur dari organisasi dan
mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan organisasi.Notoatmodjo (2003)
mengemukakan bahwa manusia sebagai salah satu komponen organisasi
merupakan sumber daya penentu tercapainya visi dan misi organisasi.Oleh sebab
itu sumber daya manusia harus dikelola sedemikian rupa sehingga berdaya guna
dan berhasil guna dalam mencapai misi dan tujuan organisasi.
Organisasi merupakan suatu sistem, yaitu rangkaian dan hubungan antar
bagiankomponen yang bekerja sama secara keseluruhan. Dimana setiap
komponenmerupakan sub sistem yang memiliki kekayaan sistem bagi dirinya.
Terdapathubungan yang erat antara kinerja perseorangan dengan kinerja
organisasi.Dengan kata lain bila kinerja karyawan baik maka kemungkinan besar
kinerjaorganisasi juga baik. Oleh karena itu organisasi harus benar-benar
memperhatikanfaktor sumber daya manusianya.
Hal yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia adalah
mengenaikinerja pegawai.Kinerja pegawai menurut Mangkunegara (2003) adalah
sebagaihasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang
karyawandalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikankepadanya.Agar kinerja karyawan selalu konsisten maka setidak-
tidaknya organisasi selalu memperhatikan motivasi kerja, disiplin kerja dan
lingkungan kerja.
Motivasi kerja pegawai sangat dibutuhkan dalam peningkatan kinerjanya.
Veithzal Rivai (2005), mengatakan bahwa pengertian motivasi kerja adalah
serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal
yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Motivasi adalah sesuatu yang
menimbulkan semangat atau dorongan kerja, sehingga kuat atau lemahnya
motivasi kerja pegawai ikut menentukan kinerja karena kinerja seseorang
tergantung pada kekuatan motifnya.
Motif yang dimaksud disini adalah keinginan dan dorongan atau gerak yang
ada dalam diri setiap individu untuk mencapai suatu sasaran. Seseorang yang
mempunyai motivasi tinggi, ia akan bekerja keras, mempertahankan langkah kerja

Vol 3, No. 009 (2016) Umar 98


keras, dan memiliki perilaku yang dapat dikendalikan sendiri ke arah sasaran-
sasaran penting. Dengan demikian motivasi tinggi yang dimiliki seorang pegawai
dalam bekerja akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula.
Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Hasibuan, 2003).
Dengan disiplin kerja yang tinggi akan dapat membantu meningkatkan kinerja.
Kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng juga dapat
diukur melalui penyelesaian tugasnya secara efektif dan efsien serta melakukan
peran dan fungsinya dan itu semua berhubungan positif bagi keberhasilan suatu
badan pemerintahan. Terdapat faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja
karyawan, diantaranya adalah menurunnya keinginan karyawan untuk mencapai
prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga
kurang menaati peraturan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya, teman
sekerja yang juga menurun semangatnya dan tidak adanya contoh yang harus
dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi kerja yang baik. Semua itu merupakan
sebab menurunnya kinerja karyawan dalam bekerja. Faktor-faktor yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kinerja diantaranya adalah Motivasi ,Kedisiplinan
dan Lingkungan Kerja.
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sulawesi selatan,Barat dan
Tenggara terdiri beberapa Kantor Pelayanan Pajak Pratama, dan salah satunya
adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng yang beralamat di Jl. Andi
Manappiang Kabupaten Bantaeng. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng
merupakan kantor pajak yang memiliki pembagian tugas atau jabatan sesuai
dengan kantor pelayanan pajak lainnya. Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bantaeng sendiri mempunyai naungan beberapa daerah yang meliputi Kabupaten
Gowa,Takalar,Jeneponto dan Bantaeng sendiri, semua naungan ini memiliki
kantor perwakilan sehingga dengan mudah mengumpulkan data/mengawasi wajib
pajak yang disebut dengan Kantor Pelayanan,Penyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan (KP2KP).

Vol 3, No. 009 (2016) Umar 99


Dengan pernyataan di atas penelitian ini diberi judul “Faktor-Faktor
yangMempengaruhi Kinerja Pegawai Terhadap Penerimaan Pajak di Kantor
Pelayanan Pajak Bantaeng”.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Kinerga Pegawai
Menurut Maryoto (2000), kinerja adalah hasil kerja selama periode tertentu
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misal standar, target/sasaran atau
kriteria yang telah disepakati bersama. Simamora (2006) menyatakan kinerja
mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan
karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan
sebuah pekerjaan.Rivai (2008) menyatakan kinerja merupakan perilaku nyata
yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh
karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.Kinerja merupakan suatu hal
yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Sedangkan menurut Mangkunegara (2003) kinerja dapat didefinisikan
sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang
karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Cascio (1995)mengatakan bahwa kinerja merupakan
prestasi karyawan dari tugas-tugasnya yang telah ditetapkan.Dari beberapa uraian
tersebut, dapat dikemukakan bahwa kinerja adalah hasilkerja nyata yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas yangdiberikan kepadanya sesuai dengan
kriteria dan tujuan yang ditetapkan olehorganisasi.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah sebagai
berikut Narmodo (2009) :
a. Kepuasan kerja
Kepuasan kerja mempunyai peran penting dalam rangka mendukung
tercapainya tujuan perusahaan.Kepuasan kerja memberikan sumbangan yang
besar terhadap keefektifan organisasi, serta merangsang semangat kerja dan
kinerja karyawan.

Vol 3, No. 009 (2016) Umar 100


b. Komitmen organisasional
Komitmen organisasional merupakan suatu keadaan atau derajat sejauh mana
seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dengan tujuan-tujuan
serta memelihara keanggotaan dalam organisasi.

c. Motivasi
Pimpinan organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota organisasi
(karyawan).Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan dapat mendorong
pegawai untuk bekerja lebih baik.

d. Leader member exchange / kepemimpinan


Merupakan hubungan antara dua orang yang berbeda dalam suatu organisasi
yaitu hubungan yang terjadi antara atasan dan bawahan.Apabila hubungan
kedua belah pihak baik maka akan mempengaruhi kinerja masing-masing.

e. Pendidikan
Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan
mempunyai kinerja yang lebih baik, hal demikian ternyata merupakan syarat
yang penting dalam meningkatkan kinerja pegawai. Tanpa bekal pendidikan
mustahil orang akan mudah mempelajari hal-hal yang bersifat baru di dalam
cara atau sistem kerja.

f. Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa
berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah
ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
motivasi, kedisiplinan dengan suatu latihan antara lain dengan bekerja
menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap
kinerja pegawai.

g. Ketrampilan
Ketrampilan banyak pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, ketrampilan
karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui training, kursus-kursus,
dan lain-lain

Vol 3, No. 009 (2016) Umar 101


h. Sikap Etika Kerja
Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang
serasi, selaras, dan seimbang didalam kelompok itu sendiri maupun dengan
kelompok lain. Etika dalam hubungan kerja sangat penting karena dengan
tercapainya hubungan yang selaras dan serasi serta seimbang antara perilaku
dalam proses produksi akan meningkatkan kinerja.

i. Gizi dan Kesehatan


Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan
yang didapat, hal itu akan mempengaruhi kesehatan pegawai, dengan semua itu
maka akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

j. Tingkat gaji
Yang cukup berdasarkan kinerja karyawan karena semakin tinggi prestasi
karyawan akan makin besar gaji yang diterima. Dengan itu maka akan
memberikan semangat kerja tiap karyawan untuk memacu prestasi sehingga
kinerja karyawan baik.

k. Lingkungan Kerja dan Iklim Kerja


Lingkungan kerja dari karyawan disini termasuk hubungan kerja antar
karyawan, hubungan dengan pimpinan, suhu serta lingkungan kerja,
penerangan, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan
perhatian dari perusahaan karena sering karyawan enggan bekerja karena tidak
ada kekompakan dalam kelompok kerja atau ruang kerja yang tidak
menyenangkan, hal ini akan mengganggu kerja karyawan.

l. Teknologi
Dengan adanya kemajuan teknologi yang meliputi peralatan yang semakin
otomatis dan canggih, akan dapat mendukung tingkat produksi dan
mempermudah manusia dalam melaksanakan pekerjaan.
m. Sarana Produksi
Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses
produksi.

Vol 3, No. 009 (2016) Umar 102


n. Jaminan Sosial
Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan, menunjang
kesehatan dan keselamatan.Dengan harapan agar karyawan semakin bergairah
dan mempunyai semangat untuk bekerja.

o. Manajemen
Dengan adanya manajemen yang baik maka karyawan akan berorganisasi
dengan baik, dengan demikian kinerja karyawan akan baik.

p. Kesempatan promosi jabatan


Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, dengan
diberikan kesempatan promosi jabatan, maka karyawan akan meningkatkan
kinerja.

Pengukuran Kinerja
Jika dilakukan suatu pekerjaan maka hasil dari pekerjaan itu disebut
produk atau output. Apabila hasil atau output mulai diperhatikan, maka hal ini
menyangkut pengertian kinerja. Kinerja selalu dilihat dari dua segi yaitu dari segi
masukan (input) dan segi hasil (output). Perbandingan antara dua segi itu akan
menjadi ukuran kinerja seseorang. Karyawan mempunyai kinerja yang baik
apabila menunjukkan hasil yang lebih besar.
Pengukuran kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan tolok
ukur efisiensi sumber daya yang tersedia dalam perusahaan.Walaupun kinerja
hanyalah merupakan rasio atau perbandingan namun demikian manfaat kinerja
pegawai cukup besar pengaruhnya bagi negara pada umumnya dan perusahaan
pada khususnya. Menurut Narmodo dan Wajdi (2009) ada 5 (lima) faktor dalam
penilaian kinerja, yaitu:
a. Kualitas pekerjaan meliputi: akuisi, ketelitian, penampilan dan penerimaan
keluaran
b. Kuantitas Pekerjaan meliputi: Volume keluaran dan kontribusi
c. Supervisi meliputi: membutuhkan saran, arahan/ perbaikan
d. Kehadiran meliputi: regularitas, dapat dipercaya/diandalkan dan ketepatan
waktu

Vol 3, No. 009 (2016) Umar 103


METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Bantaeng yang bertempat di Jl. Andi Mannapiiang Bantaeng.Bantaeng
Provinsi Sulawesi-Selatan.
Waktu penelitian dan penulisan diperkirakan 1 (satu) Bulan , yaitu dari
Januari 2016.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif
yaitudata yang diperoleh dari lokasi penelitian baik dalam bentuk informasi
secara lisan maupun tertulis.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik
dari individu atau perseorangan seperti dari hasil wawancara atau
hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.
2. Data Sekunder Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut
dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak
lain.
Metode pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Teknik
analisis data yang digunakan yakni analisis kualitatif deskriptif, dan analisis
regresi linear berganda.

PEMBAHASAN
Dengan berdasarkan pada masalah pokok dan Hipotesis yang telah
dikemukakan berdasarkan konsep manajemen khususnya analisis kinerja pegawai
terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Bantaeng, maka untuk mengetahui
tinggi Rendahnya kinerja pegawai terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama
Bantaeng di gunakan analilis regresi linear berganda.
1. Metode Analisis Kualitatif, yaitu metode yang digunakan untuk menganalisa
variabel-variabel yang sangat berpengaruh terhadap analisiskinerja pegawai
terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Bantaeng
2. Metode Analisis Kuantitatif

Vol 3, No. 009 (2016) Umar 104


Untuk menganalisis variabel-variabel yang berpengaruh terhadap pencapaian
Kinerja, digunakan analisis regresi linier bergandadengan rumus
:
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada hasil pada faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja pegawai pada penelitian ini menggunakan analisis
regresi linear berganda yang bertujuan untuk menguji secara kualitatif faktor
kinerja pegawai, yaitu terdiri dari motivasi (X1), disiplin (X2), dan
Lingkungan Kerja (X3) yang masing-masing variabelnya independennya
mempengaruhi kinerja pegawai (Y) adapun persamaan
untuk analisis regresi linier berganda adalah :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
Keterangan :
Y = Kinerja Pegawai
X1 = Motivasi
X2 = Disiplin
X3 = Lingkungan Kerja
a = Parameter Konstanta
b1, b2, b3 = Parameter Penduga.

Berdasarkan perhitungan dari data SPSS for Windows versi 16.0.


Hasilpengolahan data dengan menggunakan program SPSS selengkapnya ada
pada lampiran dan selanjutnya dijelaskan pada tabel berikut ini :

Vol 3, No. 009 (2016) Umar 105


Tabel 1
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4.619 3.770 1.225 .229

Motivasi .307 .148 .298 2.079 .045

Disiplin .206 .133 .208 1.543 .132

Lingkungan Kerja .287 .110 .369 2.604 .013

Sumber : Lampiran SPSS


Berdasarkan tabel 4.10 yakni hasil olahan data regresi dengan
menggunakan program SPSS release 16.0 maka persamaan regresinya yaitu :
Y = 4.619a + 0,307X1 + 0,206X2 + 0,287X3
Dari hasil persamaan regresi tersebut di atas maka dapat diberikan
penjelasan bahwa :
a = 4.619 yang merupakan nilai konstanta, artinya jikaMotivasi
kerja (X1), Disiplin (X2) dan Lingkungan Kerja (X3) constant, maka
Kinerja Pegawai (Y) sebesar 4.619%.
b1 = 0,307 yang menunjukkan koefisien regresi variabel Motivasi
kerja (X1), artinya jika Motivasi kerja meningkat maka pengaruhnya
terhadap kinerja pegawai meningkat sebesar 0,307%.
b2 = 0,206 yang merupakan koefisien regresi variabel Disiplin, artinya jika
Disiplin ditingkatkan maka akan berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja pegawai sebesar 0,206%.
b3 = 0,287 yang merupakan koefisien regresi variabel Lingkungan Kerja,
artinya jika tanggung jawab meningkat maka akan mempengaruhi
peningkatan kinerja pegawai sebesar 0,287%.
Kemudian akan disajikan hasil analisis korelasi berganda yang
dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

Vol 3, No. 009 (2016) Umar 106


TABEL 2
HASIL ANALISIS KORELASI BERGANDA

Adjusted R Std. Error of the Fhitung Sign


R R Square Square Estimate

1 .626a .392 .340 1.77518 7.525 0,000a

Berdasarkan tabel 4.16 yakni hasil analisis korelasi berganda maka


diperoleh angka R sebesar 0,626a, hal ini menunjukkan bahwa Motivasi,
Disiplin,dan Lingkungan kerjamemiliki pengaruh yang signifikan dengan kualitas
kinerja pegawai, sebab nilai R positif dan mendekati 1. Kemudian nilai R2 (R
square) sebesar 0,392 (39,20%), hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh
variabel independen (Motivasi, Disiplin,dan Lingkungan kerja) mampu
menjelaskan sebesar 39,20% variasi dari variabel kinerja pegawai.
Kemudian standar error of the estimated adalah suatu ukuran banyaknya
kesalahan model regresi dalam memprediksikan kinerja pegawai (Y). Dari hasil
analisis regresi maka diperoleh nilai standarerror of the estimated sebesar .340.
Hal ini menunjukkan bahwabanyaknya kesalahan dalam memprediksi kinerja
pegawai dapat ditentukan sebesar .340

Pengujian Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji t)
Untuk menguji sejauh mana pengaruh masing-masing variabel yakni
motivasi, disiplin, dan lingkungan kerjamaka digunakan uji signifikan, yakni
dengan membandingkan thitung dan ttabel dari masing-masing variabel yakni
motivasi, disiplin, dan lingkungan kerjayang dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Variabel Motivasi kerja (X1) terhadap kinerja pegawai (Y)
Dari hasil koefisien regresi maka diperoleh koefisien regresi sebesar 0,307,
selain itu memiliki nilai thitung untuk Motivasi kerja sebesar 3,325 dan
ttabel 2.079, serta memiliki nilai probalitas 0,002 < 0,05. Karena nilai thitung
lebih besar dari ttabel serta memiliki nilai probabilitas yang lebih kecil dari
nilai standar, maka dapat dikatakan bahwa Motivasi kerja

Vol 3, No. 009 (2016) Umar 107


mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai
pada kantor pelayanan pajak bantaeng.
b) VariabelDisiplin (X2) terhadap kinerja pegawai (Y)
Berdasarkan hasil olahan data regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien
regresi untuk kompensasi sebesar 0,206, serta memiliki nilai thitung 1.543>
ttabel1,046 dan selain itu nilai memiliki probabilitas 0,001 < 0,05. Hal ini
berarti bahwa Disiplin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
pegawai pada kantor pelayanan pajak bantaeng.
c) Variabel Lingkungan Kerja (X3) terhadap kinerja pegawai (Y)
Berdasarkan hasil olahan data koefisien regresi menunjukkan nilai regresi
untuk disiplin kerja sebesar 0,287, serta memiliki nilai thitung 2,604>
ttabel 1,155 dan selain itu nilai memiliki probilitas 0,014 < 0,05. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa lingkungan kerjamempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja pegawai pada kantor pelayanan pajak bantaeng.
2. Uji Serempak (Uji F)
Untuk dapat membuktikan bahwa motivasi, disiplin, dan lingkungan
kerjamemiliki pengaruh yang simultan atau serempak terhadap kinerja
pegawai maka dapat digunakan uji F. Dalam uji Anova diperoleh nilai Fhitung
(7.525> 2,807) dan selain itu memiliki nilai probilitas < alpha (0,000 < 0,005),
maka dapat dikatakan bahwa model regresi dapat digunakan untuk dapat
memprediksi kinerja pegawai. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi, disiplin,
dan lingkungan kerja dalam kinerja pegawaiyang dimiliki oleh masing-
masing , maka akan berdampak secara simultan terhadapkinerja pegawai,
sebaliknya semakin rendahmotivasi, disiplin, dan lingkungan kerjaterhadap
kinerja pegawai maka akan semakin menurun, sehingga dapat dikatakan
bahwa motivasi, disiplin, dan lingkungan kerja yang dimiliki kinerja
pegawaiberpengaruh secara simultan terhadap penerimaan pajak di kantor
pelayanan pajak bantaeng.

Vol 3, No. 009 (2016) Umar 108


KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhikinerja pegawai terhadap
penerimaan pajak di bantaeng, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pengaruh antara variabel (motivasi,disiplin dan lingkungan kerja) dengan
kinerja pegawai pada kantor pelayanan pajak bantaeng ternyata berpengaruh
yang kuat dan signifikan, sebab semakin tinggi motivasi,disiplin dan
lingkungan kerja dalam kinerja pegawai maka akan semakin tinggi pula
penerimaan pajak di bantaeng.lingkungan kerja yang memiliki nilai
probabilitas yang kurang dari 0,13. Dengan demikian dalam penelitian ini
hipotesis positif terbukti.
2. Variabel yang paling dominan mempengaruhi dalam kinerja pegawai adalah
motivasikerja, alasannya karena motivasi kerja memiliki nilai koefisien
standardized yang terbesar jika dibandingkan dengan variabel disiplin dan
lingkungan kerja

Vol 3, No. 009 (2016) Umar 109


DAFTAR PUSTAKA

Adriani, P.J.A,dkk. 2000. Definisi Pajak

Direktur Intelijen dan Penyidikan Pajak: Tahun 2016, Penegakan Hukum Pajak
Besar-Besaran.Surabaya

Hasibuan.2003 “Pengertian Disiplin Kerja”. Edisi Revisi. Penerbit BPFE.


Yogyakarta.

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 87/KMK.01/2009


Pengelolaan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Departemen
Keuangan Republik Indonesia.Jakarta

Munawir,S. 2002. “Akuntansi Keuangan Dan Manajemen”. Edisi Revisi.


Penerbit BPFE. Yogyakarta.

McCormick dan Tiffin Dialihbahasakan Oleh Suharto &


Chyono.2005Pengukuran Variable Penelitian.Jakarta

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:


PER/09/M.PAN/5/2007.
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Instansi Pemerintah. Jakarta

Robbin.2006 “Didefinisikan Harsuko. 2011.Pengertian Motivasi. Jakarta

Supardi.2003“Lingkungan Kerja”. Edisi Revisi. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Schuler dan Jackson. 2004.Didefinisikan Harsuko. 2011.Kriteria Kinerja Sumber


Daya Manusia. Jakarta

Sinambela,dkk. 2012. Kinerja Pegawai Teori Pengukuran. Yogyakarta

Waluyo. 2006. Perpajakan Indonesia 1 & 2. Edisi 6. Penerbit Salemba Empat.


Jakarta

Vol 3, No. 009 (2016) Umar 110

You might also like