Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Is My Place Free from Covid-19?

dr. Santi is the head of the Public Health Center (Puskesmas) in the Awan Sub-district which is located in
the mountainous area of Teluk Raya District, Sehati Regency. The distance to the capital district is about
75 km and can be accessed through the plantation roads in poor conditions. In addition, this sub-district
is one of the lowest density areas in the district.

Like occurred in other places, Covid-19 is also a health problem in Awan Sub-district. The first case was
detected in 2020 in Awan, however, in the middle of 2021, the number of new Covid-19 cases increases
sharply throughout the district including in Awan Sub-district. Indeed, Since the first Covid case was
reported in Indonesia, prevention efforts have been socialized by the Head of the District Health Service
to all of Puskesmas head such as ensuring health protocol implementation.

Currently, the number of new Covid-19 cases has dropped, dr. Santi observes that people seem to do
the activities, as usual, even the health protocols have often been violated. However, this morning, dr.
Santi was informed that a new confirmed case of Covid-19 had been found with symptoms of fever. The
patient is a resident of Teluk Raya sub-district who works as a civil servant who often works mobile
regularly to the district capital.

The District Head of the Service asked dr. Santi to socialize the tracing, testing, treatment, and self-
isolation in an effort to control the Covid19 spread. The public is also asked to wear masks.

TRANSLATE

Apakah Tempat Saya Bebas dari Covid-19?


dr. Santi adalah Kepala Puskesmas di Kecamatan Awan yang terletak di daerah pegunungan
Kecamatan Teluk Raya Kabupaten Sehati. Jarak ke ibu kota kabupaten sekitar 75 km dan dapat
diakses melalui jalan perkebunan dalam kondisi buruk. Selain itu, kecamatan ini merupakan
salah satu daerah dengan kepadatan terendah di kabupaten tersebut.

Seperti terjadi di tempat lain, Covid-19 juga menjadi masalah kesehatan di Kecamatan Awan.
Kasus pertama terdeteksi pada tahun 2020 di Awan, namun pada pertengahan tahun 2021 jumlah
kasus baru Covid-19 meningkat tajam di seluruh kecamatan termasuk di Kecamatan Awan.
Memang, sejak kasus Covid pertama kali dilaporkan di Indonesia, upaya pencegahan telah
disosialisasikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten kepada seluruh kepala Puskesmas
seperti memastikan penerapan protokol kesehatan.

Saat ini jumlah kasus baru Covid-19 sudah turun, dr. Santi mengamati masyarakat tampak
beraktivitas seperti biasa, bahkan protokol kesehatan pun sering dilanggar. Namun, pagi ini dr.
Santi mendapat informasi bahwa ditemukan kasus baru terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala
demam. Pasien merupakan warga kecamatan Teluk Raya yang berprofesi sebagai pegawai negeri
sipil yang sering berpindah-pindah ke ibukota kabupaten.
Bupati meminta kepada dr. Santi mensosialisasikan pelacakan, pengujian, pengobatan, dan
isolasi mandiri dalam upaya pengendalian penyebaran Covid 19. Masyarakat juga diminta
menggunakan masker.
DEFINISI

Covid 19: Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang
menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan
ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi
paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS), bahkan bisa menimbulkan kematian. 

protokol kesehatan:

erbagai upaya terus dilakukan oleh para ahli kesehatan dan masyarakat demi mengakhiri
meningkatnya virus Covid-19. Di beberapa negara termasuk Indonesia, Pemerintah membuat
pedoman dan protokol kesehatan untuk menghadapi virus Covid-19.

Di negara kita, protokol kesehatan ini dikenal dengan sebutan 5M. Protokol kesehatan 5M di
terapkan untuk membantu pencegahan penularan virus Covid-19. Berikut ini protokol kesehatan
5M yang akan dijelaskan dibawah ini yaitu sebagai berikut :

1. Mencuci Tangan
Rutin mencuci tangan setidaknya selama 20 detik dengan menggunakan air bersih dan sabun
cuci tangan agar kuman dapat mati, hal tersebut sangat efektif dilakukan untuk mencegah
penularan virus Covid-19. Mencuci tangan dapat dilakukan setiap hari dan setiap saat terutama
pada saat-saat seperti dibawah ini :
a. Sebelum makan dan minum
b. Setelah menggunakan kamar mandi
c. Setelah berjabat tangan dengan orang lain
d. Setelah batuk atau bersin
e. Setelah beraktivitas diluar rumah

2. Menggunakan Masker
Menggunakan masker merupakan salah satu protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan karena
dengan menggunakan masker dapat melindungi kita dari terpaparnya virus Covid-19. Di
Indonesia disarankan untuk menggunakan masker secara double yaitu masker medis dan masker
kain. Penggunaan masker sangat diperhatikan terutama saat diluar rumah dan saat beraktivitas
sehari-hari.

3. Menjaga Jarak
Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi yaitu menjaga jarak. Protokol kesehatan ini
dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di
tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.” Di sana
disebutkan bahwa menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena
droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian,
dan berdesakan.

4. Menjauhi Kerumunan
Menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dilakukan. Menurut
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat
berada di luar rumah. Apabila semakin banyak dan sering kamu bertemu orang dan
berkomunikasi dengan orang banyak, maka kemungkinan terinfeksi virus Covid-19 pun semakin
tinggi. Sehingga kita harus bisa lebih hati-hati saat berada di luar rumah dan hindari tempat
keramaian terutama saat sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun (lansia). Menurut riset, lansia
dan pengidap penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi terpapar virus Covid-19.

5. Mengurangi Mobilitas
Mengurangi mobilitas merupakan salah satu protokol kesehatan yang perlu dilakukan yaitu
untuk tidak keluar rumah kecuali terdapat keadaan yang mendesak, semakin banyak dirimu
menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus Covid-19. Oleh
karena itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah. Penerapan aturan
kerja secara WFH dan WFO juga merupakan salah contoh penerapan untuk mengurangi
mobilitas di luar rumah karena bekerja juga dapat dilakukan dirumah secara daring.

Pelacakan: NO.53

Pengujian:

Pengobatan:

isolasi mandiri:

solasi mandiri dilakukan selama setidaknya 10 hari atau hingga pasien memenuhi kriteria sembuh
COVID-19. Isolasi mandiri adalah tindakan penting yang dilakukan oleh orang yang memiliki gejala
COVID-19 untuk mencegah penularan ke orang lain di masyarakat, termasuk anggota keluarga.

solasi adalah upaya memisahkan seseorang yang sakit, yang membutuhkan perawatan
Covid-19, atau seseorang yang terkonfirmasi Covid-19, dari orang yang sehat. Isolasi
bertujuan untuk mengurangi risiko penularan. Isolasi diberlakukan bagi kasus
terkonfirmasi atau mereka yang menunjukkan hasil Covid-19 yang positif.

Jika orang tersebut tidak mengalami gejala selama 10 hari isolasi, maka akan isolasi
dinyatakan selesai. Jika muncul gejala minimal selama 10 hari, maka masa isolasi
dinyatakan selesai jika 3 hari bebas gejala demam dan gangguan pernapasan.
masker.
Ada Apa Dengan Kakiku….????
Pasien laki-laki 43 th datang kepoli umum mengeluhkan kebas pada kaki kanannya yang
memberat sejak 1 minggu. Kebas pada kaki sudah dirasakan pasien sejak 5 tahun
belakangan,namun hilangt imbul. Pasien sekarang mengaku sering tidak merasakan kakinya
digigit serangga atau alas kakinya sudah terlepas.

Pasien merasa sedih karena sejak sakit dia tidak bisa bekerja, saat ini terdapat luka pada kaki
kanan pasien yang tidak kunjung sembuh, luka semakin meluas, menghitam, bernanah dan
mengelupas selain itu juga pasien merasakan nyeri pada kaki kanannya. Pasien berobat ke
Puskesmas dan dikatakan gula darahnya tinggi. Dokter membuat Pedigree, menilai dinamika
keluarga. Pasien ini kemudian dirawat menggunakan prinsip kedokteran keluarga. Dokter
berfungsi sebagai gate keeper, melakukan skrining komplikasi dan menilai indikasi rujuk, dan
menerima rujuk balik sesudahnya. Dalam perawatannya penatalaksanaan secara komprehensif,
pasien memerlukan kolaborasi inter professional.

Kebas: Tangan Kebas atau kesemutan pada tangan merupakan sensasi tidak nyaman seperti tersengat,
terbakar atau mati rasa pada tangan. Kebas atau kesemutan karena aliran darah yang
buruk seringkali disertai dengan kram ketika berjalan dan perubahan warna kulit
kaki (pucat saat kaki diangkat/dinaikkan dan kemerahan saat diturunkan).

gula darahnya tinggi:Berikut ini merupakan kisaran kadar gula darah yang normal dalam satuan
miligram per desiliter (mg/dL).

 Gula darah puasa (setelah tidak makan selama 8 jam): 70-99 mg/dL.
 Satu sampai dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL.
 Gula darah sewaktu: kurang dari 200 mg/dL.
 Gula darah sebelum tidur: 100-140 mg/dL.

Kadar gula darah di atas rentang tersebut mengindikasikan prediabetes atau diabetes.

Prediabetes merupakan kondisi saat gula darah lebih tinggi dari normal, tapi belum tergolong
sebagai diabetes.

Seseorang dapat dikatakan memiliki gula darah tinggi jika gula darah sewaktunya lebih dari 200
mg/dL, atau 11 milimol per liter (mmol/L).

Sementara itu, seseorang disebut memiliki gula darah rendah jika kadarnya turun drastis di
bawah 70 mg/dL.

Mengalami salah satu dari kondisi tersebut menandakan bahwa kadar glukosa darah Anda sudah
tidak lagi normal.
Kadar gula darah bisa naik-turun, tergantung dengan pola makan, aktivitas fisik sehari-hari, efek
samping obat, dan faktor-faktor lainnya.

Pedigree,: garis turunan seluruh generasi di satu keluarga. Beberapa penyakit dapat diturunkan dari
satu generasi ke generasi lain.

dinamika keluarga: Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan individu dengan lingkungan
sekitarnya sehingga tersebut dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalam lingkungan keluarga
maupun kelompok sisial yang sama. Melalui dinamika keluarga, para anggota keluarga menerima peran
social yang sesuai. sebuah peran social tidak muncul dengan sendirinya, tetapi dirancang supaya bekerja
dengan sebuah mitra-peran.

prinsip kedokteran keluarga:

Prinsip – prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia


mengikuti anjuran WHO dan WONCA yang mencantumkan prinsip –
prinsip ini dalam banyak terbitannya. Prinsip – prinsip ini juga
merupakan simpulan untuk dapat meningkatkan kualitas layanan
dokter primer dalam melaksanakan pelayanan kedokteran. Prinsip –
prinsip pelayanan / pendekatan kedokteran keluarga adalah
memberikan / mewujudkan :

1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif


2. Pelayanan yang kontinu
3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari
keluarganya
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja,
dan lingkungan tempat tinggalnya
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan
9. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
Dengan melihat pada prinsip pelayanan yang harus
dilaksanakan, maka disusun kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang dokter untuk dapat disebut menjadi dokter keluarga.
gate keeper: Gatekeeper Concept adalah konsep sistem pelayanan kesehatan dimana fasilitas
kesehatan tingkat pertama. yang berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan
dasar berfungsi optimal sesuai standar kompetensinya
dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
pelayanan medik

Pelaksana Gatekeeper
1. Puskesmas atau yang setara
2. Praktik dokter baik praktik perorangan maupun
praktik bersama
3. Praktik dokter gigi baik praktik perorangan maupun
praktik bersama
4. Klinik Pratama atau yang setara
5. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara.

Tujuan Implementasi
Gatekeeper
1. Mengoptimalkan peran fasilitas kesehatan tingkat
pertama dalam sistem pelayanan kesehatan
2. Mengoptimalkan fungsi fasilitas kesehatan untuk
memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar kompetensinya
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
di fasiltias kesehatan tingkat lanjutan dengan
melakukan penapisan pelayanan yang perlu dirujuk
sehingga mengurangi beban kerja rumah sakit.
4. Menata sistem rujukan
5. Meningkatkan kepuasan peserta dengan
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

komprehensif:bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik. 2. Luas dan lengkap (tentang
ruang lingkup atau isi).

kolaborasi inter professional:


suatu kolaborasi internal yang terjadi bagi pelayan kesehatan dengan latar belakang pendidikan yang
berbeda yang dapat mendukung pelayanan kesehatan dalam mencapai kesehatan serta keselamatan
pasien

You might also like