Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 43-51

http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN LOKET


PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS DI JAWA TIMUR
Description Of The Level Of Patient Satisfaction With Outpatient Registration Counter Services At
Puskesmas In East Java

Yesica Aprillia Putri Adian


Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya.
yscaprillia@gmail.com

ARTICLE INFO ABSTRACT


Background: The admission unit is the first service provided, which can
Article History: determine patient satisfaction and the desire of patients to continue the next
Received: service. Pare Primary Community Healthcare is a healthcare that will
September, 2nd , 2019 participate in a series of accreditation activities. In a series of accreditation
activities, patient satisfaction surveys are needed, one of the patients
Revised: satisfaction with services at the admission unit. Purpose: The purpose of the
From October, 07th , research is to provide an overview of the level of patient satisfaction with the
2019 admission unit at the Pare Primary Community Healthcare in Kediri District.
Methods: This research is a quantitative approach and uses a cross sectional
Accepted: research design. The population in this research were all who sought treatment
November, 13th , 2019 and received services or 100 patients as a population. The sample used was 80
patients who were randomly selected. The data collection method used was a
Published online questionnaire derived directly from the Pare Primary Community Healthcare.
October, 24th 2020 The collected data were analyzed using univariate analysis. Results: The
results showed that the majority of patients were very satisfied with the service
of admission unit at the Pare Primary Community Healthcare. However, the
comfort element of the waiting room is need to improve. Conclusion: In
conclusion, the overview of the level of patient satisfaction with the admission
unit at the Pare Primary Community Healthcare normatively has reached a
'very satisfied' level of satisfaction.
Keywords: Patient Satisfaction, Admission Unit, Service Quality, Primary
Community Healthcare

ABSTRAK
Latar Belakang: Loket pendaftaran merupakan pelayanan pertama
yang diberikan, yang dapat menentukan kepuasan pasien dan keinginan pasien
untuk melanjutkan pelayanan selanjutnya. Puskesmas Pare merupakan
puskesmas yang akan mengikuti serangkaian kegiatan akreditasi. Dalam
serangkaian kegiatan akreditasi, dibutuhkan survei kepuasan pasien salah satu
kepuasan pasien terhadap pelayanan di loket puskesmas. Tujuan: Penelitian ini
bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan loket pendaftaran di Puskesmas Pare Kabupaten Kediri. Metode:
Penelitian ini merupakan dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan
desain peneilitian cross sectional. Populasi yang digunakan adalah semua yang
berobat dan telah mendapatkan pelayanan di loket pada waktu penelitian
berlangsung, yaitu sejumlah 100 pasien. Sampel yang digunakan adalah 80
pasien yang dipilih secara random. Metode pengumpulan data menggunakan
kuesioner yang berasal langsung dari pihak Puskesmas Pare. Data yang
terkumpul dianalisis menggunakan analisa univariat. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mayoritas pasien merasa sangat puas terhadap pelayanan
loket di Puskesmas Pare. Namun, masih ada unsur yang harus dilakukan suatu
upaya peningkatan dan/atau perbaikan pada unsur tersebut, yaitu unsur
kenyamanan ruang tunggu. Kesimpulan: Kesimpulannya, gambaran tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan loket pendaftaran di Puskesmas Pare
secara normatif sudah mencapai tingkat kepuasan ‘sangat puas’.
Kata kunci: Kepuasan Pasien, Loket Pendaftaran, Mutu Pelayanan, Puskesmas

43
Yesica. Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 43-51
Pelayanan Loket Pendaftaran Rawat Jalan Di Puskesmas http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Di Jawa Timur

PENDAHULUAN pelayanan pertama yang diberikan, yang dapat


Di era Jaminan Kesehatan Nasional menentukan kepuasan pasien dan keinginan
(JKN), fasilitas pelayanan kesehatan sedang pasien untuk melanjutkan pelayanan
berkompetisi untuk meningkatkan mutu selanjutnya. Berdasarkan Peraturan Menteri
pelayanan yang diberikan. Peningkatan mutu Pendayagunaan Aparatur Negara dan
pelayanan menjadi masalah yang krusial dalam Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
level manajemen mutu (Endang & Elisabeth, Nomor 14 Tahun 2017 yang membahas
2015). Hal tersebut disebabkan oleh tentang pedoman penyusunan survei kepuasan
masyarakat yang semakin kritis terhadap masyarakat unit penyelenggaran pelayanan
pelayanan kesehatan yang diterima. Salah satu publik menyatakan bahwa unsur pelayanan
fasilitas pelayanan kesehatan tersebut adalah yang mendapatkan survei publik antara lain
Puskesmas. Menurut Peraturan Menteri persyaratan; sistem, mekanisme, dan prosedur;
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 waktu penyelesaian; biaya/tarif; jenis layanan;
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan kompetensi pelaksana; perilaku pelaksana;
Masyarakat menyatakan bahwa Puskesmas penanganan pengaduan, saran dan masukan;
merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama dan sarana dan prasarana. Masing-masing unit
(FKTP) yang menyelenggarakan upaya pelayanan memiliki ciri khas yang berbeda,
kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya sehingga setiap unit pelayanan diperbolehkan
kesehatan perseorangan (UKP). Upaya untuk menambahkan unsur yang mungkin
tersebut lebih mengutamakan pada upaya relevan dengan kebutuhan.
promotif dan preventif agar dapat mencapai Puskesmas Pare merupakan puskesmas
derajat kesehatan masyarakat. yang akan mengikuti serangkaian kegiatan
Pembangunan kesehatan yang akreditasi. Dalam serangkaian kegiatan
dilakukan oleh Puskesmas memiliki tujuan akreditasi, dibutuhkan survei kepuasan pasien
untuk mewujudkan masyarakat yang mau dan salah satu kepuasan pasien pada pelayanan di
mampu menjangkau pelayanan kesehatan loket pendaftaran pasien rawat jalan di
bermutu. Pelayanan yang bermutu adalah Puskesmas Pare. Survei kepuasan pasien
pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan terhadap pelayanan di loket pendaftaran
pasien dan tidak terdapat gap antara persepsi dilakukan dengan tujuan untuk memberikan
dan pelayanan yang didapatkan oleh pasien. gambaran tingkat kepuasan pasien terhadap
Salah satu solusi untuk mengetahui tingkat pelayanan loket pendaftaran rawat jalan di
mutu pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas Pare. Secara khusus juga
yaitu dengan melaksanakan survei kepuasan digunakan untuk meningkatkan kepuasan
pasien (Rizki, Arifin, & Sudjiono, 2018). pasien terhadap pelayanan yang akan diterima
Kepuasan pasien didefinisikan sebagai berikutnya sehingga dapat meningkatkan mutu
perasaan senang atau kecewa yang dirasakan pelayanan secara holistik.
oleh individu setelah mendapatkan sesuatu
baik berupa barang maupun jasa. (Kotler, METODE
Kertajaya, & Setiawan, 2010). Tingkat Penelitian yang dilakukan adalah
kepuasan yang dirasakan oleh individu tersebut penelitian observasional yang tidak
dapat mempengaruhi niat berperilaku dari memberikan perlakuan kepada responden.
individu tersebut untuk menggunakan kembali Pendekatan yang dilakukan merupakan
pelayanan yang sama sehingga dibutuhkan pendekatan kuantitatif. Sementara itu, desain
survei kepuasan pasien. Kemampuan peneilitian yang digunakan adalah cross
Puskesmas untuk memenuhi kebutuhan pasien sectional. Penelitian dilakukan tanggal 11-12
menjadi salah satu standar untuk mengukur Januari 2018 di Puskesmas Pare Kabupaten
rasa puas atau tidak puas ketika memperoleh Kediri. Populasi dalam penelitian adalah
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh semua yang berobat dan telah mendapatkan
Puskesmas (Imbalo, 2015). Mutu pelayanan pelayanan di loket pada waktu penelitian
kesehatan harus ditingkatkan, dibuktikan berlangsung, yaitu sejumlah 100 pasien.
dengan adanya akreditasi pada setiap jenjang Sampel yang digunakan adalah 80 pasien yang
fasilitas kesehatan. dipilih secara. Pengumpulan data dilakukan
Kepuasan pasien di Puskesmas menggunakan kuesioner yang berasal langsung
pertama kali berasal dari pelayanan di loket dari pihak Puskesmas Pare. Besaran nilai
pendaftaran. Loket pendaftaran merupakan

44
Yesica. Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 43-51
Pelayanan Loket Pendaftaran Rawat Jalan Di Puskesmas http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Di Jawa Timur

angka yang digunakan untuk menilai jawaban


pada kuesioner yaitu sebagai berikut. HASIL
Berdasarkan peraturan yang ditetapkan
1 = Sangat tidak puas oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
2 = Tidak puas dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
3 = Kurang puas Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
4 = Puas Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit
5 = Sangat puas Penyelenggaran Pelayanan Publik, pasien
dapat dikatakan mendapatkan pelayanan yang
Data dianalisis menggunakan analisa memuaskan apabila nilai interval dari survei
univariat untuk menggambarkan data variabel indeks kepuasan pasien 3,0644-3,532 dan
yang diperoleh dari survei. Hasil analisa sangat memuaskan apabila nilai interval
tersebut adalah gambaran dari temuan hasil 3,5324-4,00. Berdasarkan survei kepuasan
survei yang berupa data statistik. Hasil pasien terhadap pelayanan loket pendaftaran
analisa berupa gambaran hasil survei kepuasan rawat jalan di Puskesmas Pare Kabupaten
pasien di loket pendaftaran yang masih dapat Kediri didapatkan hasil sebagai berikut.
menggambarkan masing-masing unsur yang
disurvei.

Tabel 1. Nilai dan Mean Hasil Survei Kepuasan Pasien di Loket Pendaftaran Rawat Jalan Puskesmas
Pare Januari 2018
No. Unsur Jumlah Nilai Mean
1. Lokasi 319 3,99
2. Penyampaian informasi 317 3,96
3. Kejelasan persyaratan pendaftaran 320 4,00
4. Komptensi petugas 318 3,98
5. Perilaku petugas 309 3,86
6. Waktu pelayanan 317 3,96
Kenyamanan ruang tunggu
7. 286 3,58
pendaftaran
8. Kedisiplinan petugas 313 3,91
9. Penampilan petugas 315 3,94
Sumber : data primer

Jumlah nilai pada masing-masing kuesioner yang terisi. Kuesioner yang terisi
unsur diperoleh berdasarkan penjumlahan pada sejumlah 80 kuesioner sesuai dengan jumlah
penilaian setiap unsur yang terdapat pada responden.
kuesioner. Penilaian pada setiap unsur Berdasarkan data dari Tabel 1 diatas
dilakukan dengan skala likert yaitu dengan dapat disimpulkan bahwa mean setiap unsur
angka penialaian 1 sampai dengan 5. kepuasan pasien berada diatas 3,532 yang
Diasumsikan bahwa semakin kecil nilai yang artinya mayoritas pasien merasa sangat puas
diberikan, maka semakin kecil kepuasan yang terhadap pelayanan loket pendaftaran rawat
dirasakan oleh pasien. Sebaliknya, semakin jalan di Puskemas Pare. Mean tertinggi berada
besar nilai yang diberikan, maka semakin besar pada unsur kejelasan persyaratan pendaftaran
pula kepuasan yang dirasakan oleh pasien. yaitu 4,00, yang artinya pelayanan pada unsur
Skala likert adalah mayoritas skala yang harus dipertahankan mutunya. Sedangkan
digunakan untuk kegaiatn survei. Pasien mean terendah berada pada unsur kenyamanan
melakukan penilaian pada sembilan unsur ruang tunggu yaitu 3,58, yang artinya perlu
dengan memberikan nilai 1-5 sesuai dengan adanya perhatian khusus pada unsur tersebut.
kenyataan pelayanan yang didapatkan. Hasil indeks kepuasan pasien pada
Mean pada setiap unsur atau dapat setiap unsur di loket pendaftaran rawat jalan di
disebut dengan nilai rata-rata setiap unsur Puskesmas Pare berdasarkan perhitungan yang
ditentukan berdasarkan jumlah nilai pada dilakukan, telah didapatkan hasil sebagai
setiap unsur yang dibagi dengan jumlah berikut.

45
Yesica. Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 43-51
Pelayanan Loket Pendaftaran Rawat Jalan Di Puskesmas http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Di Jawa Timur

Tabel 2. Indeks Kepuasan Pasien di Loket Pendaftaran Rawat Jalan Puskesmas Pare Januari 2018
No. Unsur Indeks
1. Lokasi 10,97
2. Penyampaian informasi 10,90
3. Kejelasan persyaratan pendaftaran 11,00
4. Komptensi petugas 10,93
5. Perilaku petugas 10,62
6. Waktu pelayanan 10,90
Kenyamanan ruang tunggu 9,83
7.
pendaftaran
8. Kedisiplinan petugas 10,76
9. Penampilan petugas 10,83
Total Indeks Kepuasan Pasien 96,73
Mean Indeks Kepuasan Pasien 10,74
Sumber : data primer

Indeks kepuasan pasien per unsur persyaratan pendaftaran ketika memanfaatkan


diperoleh dari perkalian antara nilai rata-rata jasa pelayanan di loket pendaftaran rawat jalan
tertimbang setiap unsur dikali dengan nilai Puskesmas Pare yaitu sebesar 11,00.
penimbang. Nilai rata-rata tertimbang per Sementara itu, penilaian terendah terdapat
unsur diperoleh dari nilai rata-rata per unsur pada unsur kenyamanan ruang tunggu
dikali jumlah bobot. Jumlah bobot, yaitu 1 pendaftaran yaitu sebesar 9,83. Unsur tersebut
dibagi dengan jumlah unsur, yaitu 9, sehingga merupakan unsur yang harus diprioritaskan
bobot nilai rata-rata tertimbang adalah sebesar dalam agenda perbaikan pelayanan di
0,11. Nilai penimbang yang digunakan adalah Puskesmas Pare.
25. Responden juga memberikan kritik
Berdasarkan pada hasil perhitungan dan saran terkait pelayanan loket yang
indeks kepuasan pasien di loket Puskesmas diberikan oleh petugas. Berikut adalah tabel
Pare menunjukkan bahwa rata-rata indeks mengenai kritik dan saran yang diberikan.
kepuasan pasien adalah 10,75. Mayoritas
memberikan nilai tinggi pada kejelasan

Tabel 3. Kritik dan Saran Pelayanan di Loket Pendaftaran Rawat Jalan Puskesmas Pare pada Januari
2018
No. Kritik dan Saran Persentase
1. Suara panggilan antrian kurang keras. 1,25
2. Petugas loket diberi tempat tersendiri untuk melayani. 1,25
3. Petugas lebih ramah lagi. 2,5
4. Pertahankan dan lebih baik lagi dalam memberikan
1,25
pelayanan.
5. Lansia dan balita diberikan nomor antrian
1,25
khusus/didahulukan.
6. Dalam memberikan pelayanan loket kurang cepat. 2,5
7. Pada saat pendaftaran diberi air mineral karena
1,25
menunggu.
8. Menambah jumlah kursi tunggu 1,25
9. Penambahan petugas loket. 1,25
10. Tidak ada saran. 86,25
TOTAL 100
Sumber : data primer

46
Yesica. Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 43-51
Pelayanan Loket Pendaftaran Rawat Jalan Di Puskesmas http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Di Jawa Timur

Kritik dan saran yang diperoleh berasal kategori pasien. Pertama, pasien baru, yaitu
dari 80 responden dengan mayoritas tidak pasien yang pertama kali menggunakan
memberikan kritik dan saran sebesar 86,25% fasilitas kesehatan di puskesmas terkait.
dari total keseluruhan. Sedangkan responden Kedua, pasien lama, yaitu pasien yang sudah
yang memberikan kritik dan saran hanya pernah menggunakan fasilitas kesehatan
sebesar 13,75% dari total keseluruhan. sebelumnya di puskesmas terkait. Pasien lama
Persentase terbesar adalah 2,5% masing- atau pasien baru dapat dibagi berdasarkan jenis
masing pada tingkat keramahan petugas dan metode pembayaran untuk mendapatkan
tingkat kecepatan pelayanan di loket pelayanan yaitu pasien peserta asuransi JKN-
pendaftaran rawat jalan Puskesmas Pare. KIS dan pasien umum. Pasien peserta asuransi
Pada Tabel 3 diatas dapat menunjukkan JKN-KIS adalah pasien baik lama maupun
berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat baru yang menggunakan metode pembayaran
kepuasan pasien di loket pendaftaran rawat melalui asuransi JKN-KIS. Sedangkan pasien
jalan Puskesmas Pare. Setiap faktor saling umum adalah pasien baik lama maupun baru
berhubungan dalam memberikan pengaruh yang menggunakan metode pembayaran tanpa
terhadap pelayanan loket yang diterima oleh asuransi Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau
pasien. Kritik dan saran tersebut dapat membayar secara mandiri. (Bustani, Rattu, &
digunakan sebagai usualan dalam perencanaan Saerang, 2015). Pasien lama dan bukan
perbaikan pelayanan sehingga dapat merupakan peserta JKN-KIS hanya membawa
meningkatkan kepuasan pasien pada saat Kartu Identitas Berobat (KIB), sedangkan
mendapatkan pelayanan di loket pendaftaran pasien lama dan merupakan peserta asuransi
rawat jalan Puskesmas Pare. JKN-KIS harus membawa Kartu Identitas
Berobat (KIB) dan Kartu Indonesia Sehat
PEMBAHASAN (KIS). Pasien baru dan bukan merupakan
Pada hasil survei kepuasan pasien di peserta JKN-KIS hanya membawa Kartu
loket pendaftaran rawat jalan Puskesmas Pare Keluarga (KK) beserta Kartu Tanda Penduduk
menunjukkan bahwa kepuasan pasien terhadap (KTP) sebagai syarat awal pendafatran. Pasien
pelayanan loket pendaftaran berada diatas baru dan merupakan peserta asuransi JKN-KIS
3,532 yang artinya kepuasan pasien terhadap harus membawa Kartu Keluarga (KK), Kartu
pelayanan di loket pendaftaran rawat jalan Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Indonesia
mencapai rasa puas yang melebihi standar. Sehat (KIS). Bagi pasien yang bukan peserta
Berdasarkan hasil survei kepuasan pasien asuransi JKN-KIS atau pasien umum baik
tersebut dapat dikatakan bahwa setiap unsur pasien lama ataupun pasien baru, diwajibkan
pelayanan yang ada di loket pendaftaran rawat membayar biaya administrasi sebesar Rp.
jalan sudah sangat baik dengan indeks 5000,00. Persyaratan untuk pasien baru baik
kepuasan pasien sebesar 96,73 yang artinya umum dan peserta asuransi JKN-KIS
pasien sangat puas dengan pelayanan di loket digunakan untuk melakukan pendafatran awal
pendaftaran rawat jalan Puskesmas Pare. supaya tercatat dalam sistem informasi
Sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan puskesmas. Persyaratan tersebut tidak jauh
di Puskesmas Kretek, Bantul, Yogyakarta oleh berbeda dengan persyaratan di rumah sakit.
Kuntoro dan Istiono tahun 2017 pada 100 Salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah
responden, menyatakan jika kepuasan pasien Sekarwangi di Kabupaten Sukabumi pada
di loket pendaftaran rawat jalan di Puskesmas tahun 2018. Puskesmas dan rumah sakit pada
Kretek adalah sebesar 84% merasa puas, 12% umumnya memiliki persyaratan pendaftaran
merasa sangat puas, dan 4% merasa cukup yang tidak jauh berbeda. Pada penelitian yang
puas. Berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan oleh Handayani tentang kepuasan
disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien di pasien pada pelayanan kesehatan di Puskesmas
loket pendaftaran rawat jalan Puskesmas Baturetno tahun 2016, sebagian besar
Kretek rata-rata berada pada kategori puas responden menyatakan cukup puas terutama
(Kuntoro & Istiono, 2017). pada prosedur pendaftaran. Prosedur
Pencapaian terbaik ada pada kejelasan pendaftaran di Puskesmas Baturetno dirasa
persyaratan pendafatran yang dirasakan oleh mudah dan tidak berbelit - belit oleh pasien
pasien. Pasien merasa sangat puas atas yaitu sebanyak 120 responden dengan jumlah
pelayanan di loket pendaftaran rawat jalan nilai 822 (Handayani, 2016).
Puskesmas Pare. Dalam hal ini terdapat dua

47
Yesica. Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 43-51
Pelayanan Loket Pendaftaran Rawat Jalan Di Puskesmas http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Di Jawa Timur

Lokasi loket pendaftaran rawat jalan di sama, dengan rata-rata 3,96. Penyampaian
Puskesmas Pare dapat dikatakan strategis. informasi yang dilakukan petugas oleh rekam
Hasil dari survei menunjukkan bahwa lokasi medis dapat secara informatif disampaikan
loket pendaftaran rawat jalan merupakan unsur kepada pasien. Informasi tersebut berupa alur
terbaik kedua yang mendapatkan predikat untuk mendapatkan pelayanan selanjutnya dan
kepuasan sangat puas dari pasien. Loket informasi tambahan dari pihak puskesmas
pendaftaran rawat jalan berada searah dengan apabila ada hal yang harus diketahui oleh
pintu masuk puskesmas dan terlihat jelas oleh pasien. Penelitian Mustofiroh dan Kurniadi
pasien ketika memasuki pintu masuk tahun 2011 menunjukkan bahwa penyampaian
puskesmas. Lokasi loket pendaftaran rawat informasi yang dilakukan oleh petugas,
jalan juga dekat dengan setiap unit pelayanan dirasakan puas oleh pasien sebesar 58,9% atau
di puskesmas. Penelitian yang dilakukan oleh sebanyak 52 pasien. Secara tidak langsung
Savitri, Hidayat, dan Dewi di Rumah Sakit dapat dinyatakan bahwa petugas dapat
Lestari Raharja, Magelang pada tahun 2014, menyampaikan informasi secara jelas
bahwa lokasi loket pendaftaran memiliki (Mustofiroh & Kurniadi, 2011). Namun,
pengaruh terhadap kepuasan pasien. Hal penelitian yang dilakukan Mustafiah dan
tersebut dibuktikan melalui uji statistik yaitu Rimawati, bahwa kepuasan pasien terhadap
korelasi dengan hasil sebesar 0,687. Hasil kejelasan informasi yang disampaikan petugas
tersebut menunjukkan hubungan lokasi loket pendaftaran diperoleh hasil sebesar 63,5%
pendaftaran dan kepuasan pasien adalah kuat. responden merasa kurang puas dan 9,5%
(Savitri, Hidayat, & Dewi, 2014). Namun, responden merasa tidak puas (Mustafiah &
penelitian yang dilakukan oleh Ernawati dan Rimawati, 2015). Sementara itu, waktu
Zulfiana tahun 2013, bahwa ketidakpuasan pelayanan di loket pendaftaran yang dimaksud
tertinggi pada lokasi yang tidak strategis. adalah waktu saat mendaftar sampai dengan
Artinya, unsur lokasi mendapatkan penilaian mendapatkan rekam medis pasien yang
kepuasan terendah (Ernawati & Zulfiana, bersangkutan. Rata-rata waktu yang
2013). dibutuhkan adalah 5-10 menit. Penelitian
Kompetensi petugas merupakan unsur Shofiana, Arso, dan Fatmasari di Puskesmas
ketiga yang mendapatkan penilaian sangat Jatisrono I menunjukkan bahwa indeks
puas setelah lokasi loket pendaftaran rawat kepuasan pasien yang paling kecil adalah
jalan Puskesmas Pare. Kompetensi petugas kecepatan pelayanan. Hal tersebut disebabkan
sering disebut sebagai kemampuan petugas. oleh kurangnya kecepatan pelayanan di
Kompetensi atau kemampuan petugas adalah palayanan pendaftaran (Shofiana, Arso, &
segala hal yang ditanyakan oleh pasien dapat Fatmasari, 2019). Penelitian Sareong di
dijawab petugas dengan cepat, tepat, dan Puskesmas Rantepao juga menyatakan bahwa
menjawab rasa keingintahuan pasien. Petugas ada ketidakpuasan yang dirasakan pasien pada
yang dimaksud adalah petugas yang berada di unsur waktu tunggu (Sareong, Darmawansyah,
loket pendaftaran yaitu rekam medis dan & Amir, 2013). Keterlambatan jam buka loket
asisten rekam medis. Kompetensi atau pendaftaran menjadi permasalahan yang sering
kemampuan yang dimiliki oleh petugas dinilai terjadi di puskesmas. Upaya yang dapat
dapat memuaskan harapan pasien. Hal itu dilakukan puskesmas yaitu memperbaiki
sejalan dengan penelitian Pebrianti dan sistem yang berkaitan dengan masalah waktu
Porwani, bahwa kompetensi petugas cukup tunggu pasien di loket pendaftaran.
sesuai (72,5%) dalam melayani pasien Penampilan petugas yang dimaksud
(Pebrianti & Porwani, 2017). Namun, adalah kerapian dan kebersihan petugas secara
penelitian yang dilakukan oleh Mustafiah dan personal. Petugas di loket pendaftaran
Rimawati tahun 2015 bahwa kemampuan merupakan orang dari pihak puskesmas yang
petugas dinilai kurang memuaskan dalam pertama kali ditemui oleh pasien, sehingga
melayani pasien yaitu sebesar 47,6% atau 30 dapat menimbulkan perasaan puas tersendiri
pasien dari 63 pasien yang disurvei dan yang oleh pasien. Penampilan petugas pertama yang
tidak puas sebesar 30,2% atau sebanyak 19 ditemui juga dapat membawa perasaan puas
pasien dari 63 pasien (Mustafiah & Rimawati, pada pelayanan selanjutnya. Penelitian yang
2015). dilakukan oleh Fahamsyah, Hatta, dan
Penyampaian informasi dan waktu Mahyuliansyah menunjukkan bahwa
pelayanan mendapatkan nilai kepuasan yang kesenjangan tertinggi yaitu -1,00 pada aspek

48
Yesica. Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 43-51
Pelayanan Loket Pendaftaran Rawat Jalan Di Puskesmas http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Di Jawa Timur

jaminan (tangible) salah satunya adalah belum memenuhi kebutuhan pasien. Hal
penampilan petugas. Hal tersebut berarti terserbut sejalan dengan penelitian Mernawati
menyatakan bahwa ekspektasi pasien yang dan Zainafree di Puskesmas Lamper Tengah
menggunakan pelayanan di puskesmas menunjukkan bahwa masih terdapat sebagian
terhadap pegawai puskesmas yang berseragam responden yang mengeluhkan kurang
dan berpenampilan rapi adalah cukup tinggi. nyamannya ruang tunggu dan ketersediaan
Namun demikian, aspek tangible pada kursi yang tidak memenuhi (Mernawati &
penampilan petugas mendapat kepuasan yang Zainafree, 2016). Penelitian Sareong di
cukup dari pasien (Fahamsyah, Hatta, & Puskesmas Rantepao juga menyatakan bahwa
Mahyuliansyah, 2018). Penelitian yang ada ketidakpuasan yang dirasakan pasien di
dilakukan oleh Ujianti, Majid, dan Rasma Puskesmas Rantepao yaitu kebersihan ruangan
menunjukkan bahwa penampilan petugas tunggu, dan kurangnya ketersediaan kursi di
merupakan unsur yang harus diperhatikan ruang tunggu. Hal tersebut menunjukkan
ketika bertemu dengan pasien. Penelitian bahwa kurangnya fasilitas dan kenyamanan
tersebut menggambarkan bahwa sebesar 94% yang dirasakan pasien dapat mempengaruhi
pasien merasa puas atas penampilan petugas kepuasan pasien (Sareong, Darmawansyah, &
(Ujianti, Majid, & Rasma, 2017). Amir, 2013). Meskipun terdapat kekurangan
Kedisiplinan petugas dilihat dari pada ruang tunggu, masih ada rasa puas pada
ketepatan waktu mulai pelayanan yaitu pukul unsur kenyamanan ruang tunggu. Penelitian
08.00 WIB dan selesainya pelayanan di loket yang dilakukan oleh Taufiq di Puskesmas
pendaftaran yaitu pukul 11.00 WIB. Selain itu, Bajeng, bahwa sebesar 45,6% pasien merasa
juga dilihat waktu lamanya petugas ketika puas terhadap fasilitas di ruang tunggu (Taufiq,
memberikan pelayanan di loket pendaftaran 2017).
pada setiap pasien. Setiap pasien memiliki Beberapa kritik dan saran dari pasien
rata-rata waktu yang sama untuk mendapatkan dapat membantu upaya peningkatan dan/atau
pelayanan di loket pendaftaran. Penelitian perbaikan pelayanan loket pendaftaran rawat
yang dilakukan oleh Hariany dan Matondang jalan di Puskesmas Pare. Berdasarkan hasil
menunjukkan bahwa unsur kedisiplinan survei kepuasan pasien, upaya peningkatan
menjadi unsur yang harus diprioritaskan proses dan/atau perbaikan dapat diutamakan pada
perbaikannya. Masyarakat menyatakan jika kenyamanan ruang tunggu karena memiliki
masih banyak kekurangan dalam hal indeks kepuasan paling rendah, yaitu 9,83.
kedisiplinan petugas Puskesmas (Hariany &
Matondang, 2014). Penelitian yang dilakukan
oleh Ningtyas, Widowati, dan Maesaroh juga KESIMPULAN
menunjukkan bahwa kedisiplinan petugas Gambaran tingkat kepuasan pasien
masih kurang memuaskan sehingga terhadap pelayanan di loket pendaftaran rawat
membutuhkan prioritas utama untuk jalan di Puskesmas Pare secara normatif sudah
peningkatan kualitas pelayanan (Ningtyas, mencapai tingkat kepuasan ‘sangat puas’.
Widowati, & Maesaroh, 2014). Kedisiplinan Penilaian kepuasan pasien yang terbaik adalah
petugas ketika memberikan pelayanan pada unsur kejelasan persyaratan pendafatran
mencerminkan kesungguhan petugas dalam dengan nilai sempurna. Namun, masih ada
melakukan pelayanan, khususnya pelayanan unsur yang harus dilakukan suatu upaya
yang dilakukan sesuai dengan waktu kerja. peningkatan dan/atau perbaikan pada unsur
Kenyamanan ruang tunggu merupakan tersebut, yaitu unsur kenyamanan ruang
unsur yang memiliki rata-rata kepuasan tunggu. Upaya peningkatan dan/atau perbaikan
terendah, yaitu 3,58. Meskipun hasil di loket pendaftaran harus dilakukan terus-
perhitungan survei mengatakan sangat puas, menurus karena dapat berguna untuk
kenyamanan ruang tunggu yang digunakan meningkatkan kepuasan pasien terhadap
untuk mendapatkan pelayanan di loket pelayanan yang akan diterima berikutnya.
pendaftaran rawat jalan Puskesmas Pare perlu Secara tidak langsung, hal tersebut dapat dapat
adanya perbaikan. Berdasarkan pada saran meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
yang diberikan oleh pasien, diharapakan puskesmas.
adanya penambahan kursi di ruang tunggu.
Artinya, ketidaknyamanan yang dirasakan oleh
pasien disebabkan oleh tempat duduk yang

49
Yesica. Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 43-51
Pelayanan Loket Pendaftaran Rawat Jalan Di Puskesmas http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Di Jawa Timur

SARAN Kotler, P., Kertajaya, & Setiawan. (2010).


Saran bagi pembaca dan peneliti yang Marketing management: Analysis,
akan melakukan penelitian yang sama yaitu Planing, Implementation, Control. Ed.
mengidentifikasi penyebab tinggi rendahnya
8. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
indeks kepuasan dengan pendekatan kualitatif
karena penelitian ini hanya menggambarkan Kuntoro, W., & Istiono, W. (2017). Kepuasan
tingkat kepuasan serta penelitian selanjutnya Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan di
disarankan untuk menggunakan model lain Tempat Pendaftaran Pasien Rawat
untuk mengukur tingkat kepuasan. Jalan Puskesmas Kretek Bantul
Yogyakarta. Jurnal Kesehatan
Vokasional, 143.
DAFTAR PUSTAKA
Mernawati, D., & Zainafree, I. (2016). Analisis
Alur Pelayanan Rumah Sakit. (2018).
Faktor-Faktor yang Berhubungan
Retrieved September 13, 2019, from
dengan Tingkat Kepuasan Pasien
RSUD Sekarwangi Kabupaten
Rawat Jalan di Puskesmas Lamper
Sukabumi:
Tengah Kecamatan Semarang Selatan
http://rsudsekarwangi.sukabumikab.go.
Kota Semarang. Public Health
id/informasi/alur
Perspective Journal, 48.
Bustani, N. M., Rattu, A. J., & Saerang, J. S.
Mustafiah, & Rimawati, E. (2015). Kepuasan
(2015). Analsis Lama Waktu Tunggu
Pasien terhadap Pelayanan di Tempat
Pelayanan Pasien Rawat Jalan di Balai
Pendaftaran Rumah Sakit Bunda
Kesehatan Mata Masyarakat Propinsi
Purwodadi Tahun 2015.
Sulawesi Utara. Jurnal e-Biomedik,
Mustofiroh, S., & Kurniadi, A. (2011). Analisa
881.
Kepuasan Pasien terhadap Mutu
Endang, & Elisabeth. (2015). Mutu Pelayanan
Pelayanan di Bagian TPPRJ RSUD
Kesehatan dan Kebidanan.
Kayen-Pati.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Ningtyas, R., Widowati, N., & Maesaroh.
Ernawati, D., & Zulfiana, S. (2013). Analisa
(2014). Analisis Indeks Kepuasan
Kepuasan Pasien Terhadap Aspek
Masyarakat (IKM) terhadap Kualitas
Mutu Pelayanan di Bagian TPPRJ
Pelayanan di Puskesmas Bandarharjo
Rumah Sakit Banyumanik Semarang.
di Kecamatan Semarang Utara.
Visikes.
Journal of Public Policy and
Fahamsyah, D., Hatta, C. I., & Mahyuliansyah.
Management, 281-290.
(2018). Pengukuran Indeks Kepuasan
Pebrianti, T., & Porwani, S. (2017). Persepsi
Masyarakat (IKM) Pelayanan
Kepuasan Pasien Rawat Jalan terhadap
Kesehatan di Puskesmas Kabupaten
Pelayanan Petugas di Bagian
Hulu Sungai Utara. Jurnal
Pendaftaran pada Puskesmas Sematang
Administrasi Kesehatan Indonesia,
Borang Palembang. Jurnal Ilmiah
193.
Ekonomi Global Masa Kini, 8(2), 18-
Handayani, S. (2016). Tingkat Kepuasan
25.
Pasien terhadap Pelayanan Kesehatan
Rizki, F., Arifin, M., & Sudjiono. (2018).
di Puskesmas Baturetno. Profesi, 47.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Hariany, Z., & Matondang, A. R. (2014).
Kepuasan Pasien Rawat Inap Pada
Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat
Rumah Sakit Kusta Kediri. Jurnal
(IKM) terhadap Pelayanan Publik di
Ilmiah Mahasiswa Ekonomi, 1, 228.
Puskesmas XXX. Jurnal Teknik
Sareong, K. M., Darmawansyah, & Amir, M.
Industri, 5(2), 17-21.
Y. (2013). Faktor-Faktor yang
Imbalo, S. P. (2015). Jaminan Mutu Layanan
Berhubungan dengan Kepuasan Pasien
Kesehatan. Jakarta: EGC.

50
Yesica. Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap JPH RECODE Oktober 2020; 4 (1): 43-51
Pelayanan Loket Pendaftaran Rawat Jalan Di Puskesmas http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Di Jawa Timur

Rawat Jalan di Puskesmas Rantepao


Kabupaten Toraja Utara.
Savitri, D. N., Hidayat, W., & Dewi, R. S.
(2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Lokasi, dan Tarif terhadap Kepuasan
Pasien Rawat Inap Rumah Sakit
Lestari Raharja Kota Magelang (Studi
Kasus pada Pasien Rawat Inap Non
Asuransi).
Shofiana, N. B., Arso, S. P., & Fatmasari, E.
Y. (2019). Analisis Proses Pelayanan
Pendaftaran Pasien di Puskesmas
Jatisrono I Kabupaten Wonogiri.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 106-
107.
Taufiq. (2017). Tingkatan Kepuasan Pasien
Rawat Jalan terhadap Pelayanan
Kefarmasian di Apotik Puskesmas
Bajeng Kabupaten Gowa. Jurnal
Kesehatn, 1(2).
Ujianti, Majid, H. R., & Rasma. (2017).
Analisis Kepuasan Pasien pada
Layanan Rawat Jalan berdasarkan
Metode Importance Performance
Analysis (IPA) di Puskesmas Benu-
Benua Tahun 2016. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat,
2(6).

51

You might also like